11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Antena dipole
1. VHF - Dipole 2m
HargaRp 175.000,00
Lebih Lengkap Mengenai VHF - Dipole 2m
Barang Baru
Ready Stock
VHF AMATEUR Band Antenna 144 Mhz 100 Watt
SPECIFICATION
FREQ : 142 -148 Mhz Transmit Coverage
2. SWR : 1.5 or less
GAIN : 2dbi
Impedance : 50 Ohm
Power : 100 Watt FM,AM,SSB
Connector : AMPHENOL PL-259
SEALING : 100 % water proof
Wind Velocity : 150km/hrs
Home > Products > Electronics & Electricity > Telecommunication &
Broadcasting > Radio TV Equipment
TXVP-FM Vertical and horizontal polarization FM dipole
antenna
Model: TXVP-FM
Brand: yanda
Origin: Made In China
Category: Electronics & Electricity / Telecommunication & Broadcasting / Radio TV Equipment
Keywords: FM transmitter , Car antenna , FM dipole antenna
CNY ¥ 3000 / pc
Price:
(~ USD$ 470.7)
Min. 1 pc
3. Order:
Post Time: 31 May, 2011
Last
31 May, 2011
Modified:
Dipole 50 Watt
Harga: 1
Cara Pembayaran: Transfer Bank (T/T)
Kemas & Pengiriman: Almunium
Negara Asal: Indonesia
MARKAS ANTENA
Pusat segala perlengkapan Antena
TerLENGKAP dan TerPERCAYA.
Kami juga Menyediakan berbagai macam keperluan Antena
kunjungi website : http: / / indonetwork.co.id/ markasantena
CALL : 0819 3278 1494
CALL KANTOR : ( 021 ) 5694 0585
Keterangan:
FM Broadcast Antenna
SPECIFICATION
FREQ : 88 - 108 Mhz Transmit Coverage
SWR : 1.1: 1 at 98 Mhz , 2Mhz Bandwitdh
GAIN : 2dbi
Impedance : 50 Ohm
Power : 50 Watt Continuous
Connector : AMPHENOL PL-259
SEALING : 100 % water proof
Wind Velocity : 150km/ hrs
4. Antena
Sekarang ini saya sedang mencoba belajar tentang jaringan nirkabel dan salah satu komponen
yang mesti kita pahami diantaranya adalah antena.
Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima
gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya,
antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena
adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio,
dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB.
Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena
yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan
kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu :
1. Directional
2. Omni Directional
Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu
meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya,
antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy
elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau
sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya
menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter antena
Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena
untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi,
directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik
ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi,
polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli
5. antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus
memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan.
· Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena,
atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola
radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada
bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola
azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum
disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama
besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola
radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah
tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan
memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity
antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak
dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi
radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang
High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang
dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity
pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat
digunakan untuk melakukan pencitraan.
· Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah
kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya,
melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah
desibel.
· Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi
linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya
untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan
mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk
mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power
Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi
radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut
minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori,
beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut
pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area
yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah,
umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point,
6. atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan
antena sectoral.
Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya
lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak
dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan
mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional
mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk
koneksi multiple point atau hotspot.
Type Antena
1. Antena Omnidirectional
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam
satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often
described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan sebagai “donat berbentuk”.
Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-
multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts.
Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di
outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran
TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus
ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang
digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar
daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau
penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di
bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal
dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda
dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan.
Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360
derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Pola radiasi dari antenna Omni
7. 2. Antena Grid
Contoh antena grid
Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih
fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
3. Antena Parabolik
- Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh
- Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Contoh antena parabolic
8. Pola radiasi dari antena Parabolik
Kelebihan antenna parabola
Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan
antenna.
Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola
Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
Membutuhkan lebih banyak LNBF
Channel yang diterima lebih sedikit
4. Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk
Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat
tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar
10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180
derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian
dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai
dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak
memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada
suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
9. Pola radiasi dari antena Sektoral
dBd
FYI, antena isotropis tidak ada di alam, sehingga dalam pengukuran gain kita terkadang
menggunakan antena lain sebagai referensi, misalnya antena ini.
Kalo yang ini jelas ada di alam kita secara ada gambarnya gitu loh. Antena ini namanya dipol λ/2
karena memiliki panjang sebesar λ/2 atau setengah panjang gelombang. Kalo tadi referensinya
isotropis lalu satuannya jadi dBi, berarti satuan untuk referensi antena ini jadi dBd dong demam
berdasar dengue? Tadinya saya kira cuma bercandaan aja, tapi ternyata di wikipedia satuan ini
ada lho!
GAMMA MATCH UNTUK PEMANCAR FM
10. Dari berbagai macam antenna FM homebrew, salah satu yang banyak dipakai teman - teman
homebrewer adalah antena dipole 1/2 lamda. Namun sering kita lihat, dipole mereka langsung
di"feed" dengan kabel transmisi. secara teoritis dipole sederhana 1/2 lamda mempunyai
impedansi input sekitar 72 Ohm, cocok dengan kabel transmisi 75 Ohm.
Tapi perlu diingat bahwa dipole dasar, kalau dilihat konstruksinya bersifat balanced/seimbang,
sedangkan kabel kita ( coaxial ) adalah UNbalanced. idealnya perlu BALUN (dari balans ke
TAK balans). Dengan perbandingan 1 : 1.
Dengan tambahan Gamma Match pada dipole, kita bisa men"feed" antena kita dengan kabel 50
Ohm langsung, misalnya RG-08 . Dan bisa di"adjust" agar impedansi input mendekati 50 Ohm
UNbalanced.
Dengan cara menggeser-geser gamma rod ( shorter bar ) sehingga didapatkan SWR terendah.
Dari gambar teoritis terlihat Capasitor variabel yang diseri dengan Gamma rod, dalam praktek
untuk capasitor agar praktis, kuat dan tentu saja tahan air. digantikan dengan inner konduktor
kabel coax RG-8 + dielektikumnya yang dimasukkan ke dalanm pipa aluminium 3/8" sebagai
gamma rodnya.
Potong Kabel RG-8 sekitar 21 Cm, buang ground shield + jacketnya, tinggal inner konduktor +
dielektrikum.
Masukkan inner + dielektrikum tadi ke aluminium 3/8 ", kupas ujung konduktor sekitar 1 cm gar
bisa disolder.