Dokumen tersebut membahas tentang kelompok penulis, getaran, gelombang, bunyi, dan penerapannya. Dijelaskan konsep getaran pada pegas dan ayunan bandul, serta persamaan yang menghubungkan periode dan frekuensi getaran. Selanjutnya dibahas tentang gelombang transversal, longitudinal, dan stasioner beserta persamaannya. Terakhir dijelaskan tentang bunyi sebagai gelombang longitudinal, cepat rambat bunyi, intensitas bunyi, dan efek
3. GETARAN
Getaran pada pegas
gerak bolak-balik secara
berkala suatu benda
akibat pengaruh gaya
dalam selang waktu yang
tetap.
Pegas pada bidang datar
F = - kx
4. Gerak bolak balik secara teratur yang terjadi berulang ulang dan melewati titik
keseimbangan disebut getaran. Contoh : gerak bandul pada ayunan sederhana
dan senar gitar yang dipetik.
Dari gambar di samping dapat kita ketahui hal
hal berikut :
1. Titik B merupakan titik kesetimbangan
2. AB dan BC adalah besarnya amplitudo, yaitu
simpangan terjauh
3. Satu getaran adalah gerakan dari titik awal
kembali ke titik itu lagi.
A C Contoh :
B B - A – B – C - B
A - B - C - B – A
Dalam konsep getaran, dikenal istilah periode dan frekuensi. Frekuensi adalah
banyaknya getaran tiap satuan waktu. Periode adalah waktu yang diperlukan
untuk melakukan satu kali getaran. Hubungan antara periode (T) dan frekuensi
(f) dinyatakan dalam persamaan berikut.
5. Dimana:
T = periode getaran pegas dan beban
(s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
Karena f = 1/T
maka :
6. JIKA DI TINJAU BERDASAR ENERGI
MEKANIK YANG TERJADI
Dengan:
v = kecepatan (m/s)
x = simpangan (m)
k = konstanta (N/m)
m = massa beban (kg)
“Jadi, besar kecepatan getaran benda dan
pegas berbanding lurus terhadap besar
simpangan yang diberikan terhadap pegas.”
7. Ayunan Bandul
Gerak ayunan bandul adalah juga merupakan
gerak harmonis sederhana
gaya yang bekerja terhadap benda adalah gaya berat
dari bandul itu.
F= m g sin θ
Dimana:
T = perioda ayunan (detik)
l = panjang tali ayunan (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
8. Maka, besar kecepatan maksimum yang dapat
dicapai ayunan bandul pada saat melintasi
titik setimbang:
Dimana:
v = kecepatan (m/s)
g = percepatan gravitasi (m / s2)
l = panjang tali ayunan (m)
9. GELOMBANG
Gelombang transversal
gelombang yang arah rambatannya tegak lurus terhadap arah
getaran. Contohnya gelombang pada dawai dan permukaan air
Gelombang longitudinal
suatu gelombang yang getaran dan arah rambatannya searah.
Contohnya gelombang bunyi
11. PERSAMAAN UMUM GELOMBANG
BERJALAN
x
T
t
AkxtAyP 2sin)(sin
)(os kxtcAvP
PP ykxtAa 22
)(sin
fasebeda
fase
fasesudut2
x
x
T
t
x
T
t
P
P
Kecepatan getaran partikel di
titik P :
Percepatan getaran partikel di titik P :
Sudut fase, Fase dan Beda fase
12. GELOMBANG STATIONER
Gelombang stasioner adalah gelombang
yang amplitudonya berubah terhadap
posisi, dapat terbentuk dari perpaduan
atau superposisi dua gelombang yang
amplitudo, panjang gelombang dan
frekuensi yang sama, tetapi arahnya
berlawanan
13. BUNYI
Gelombang bunyi merupakan gelombang
longitudinal.
Gelombang bunyi dapat merambat melaui
medium zat padat, cair dan gas.
- Frekuensi >20.000 Hz (gelombang
ultrasonic)
- Frekuensi antara 20 Hz - 20.000 Hz
- Frekuensi <20.000 Hz (gelombang
infrasonic)
Frekuensi gelombang bunyi yang mampu
didengar atau diterima oleh telinga
manusia secara normal adalah berkisar
antara 20 Hz hingga 20.000 Hz
14. Cepat rambat Gelombang Bunyi
atau
Dengan:
v = cepat rambat (m/s)
γ = tetapan Laplace =cp/cv
R = tetapan umum gas = 8.317 J/mol K
T = temperature (K)
m = massa per mol (kg/mol)
Po =Tekanan udara
15. Intensitas Bunyi
laju aliran energi perubahan gelombang bunyi
dalam persatuan luas bidang tegak lurus arah
rambatan, atau
besar daya pancar rata-rata persatuan luas.
Persamaan umum:
I = P/A atau I=P2/ρv atau I=vP2/2B
B=ρv2
Dengan :
I=intensitas bunyi (W/m2)
P=tekanan (N/m2 atau Pa)
ρ=rapat massa (kg/m3)
v=kecepatan (m/s)
B=modulus Bulk (N/m2)
16. Perubahan intensitas karena
perubahan jarak
TI = 10 log (I/Io)
Dengan:
TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = Intensitas bunyi (W/m2)
Io=intensitas ambang = 10-12 W/m2
17. Efek Doppler
λs= λp
v vs / fs= v vp / fp
fp= fs (v vp/ v vs)
Dengan:
fp= frekuensi yang diterima pendengar (Hz)
fs= frekuensi yang dipancarkan oleh sumber
(Hz)
v = cepat rambat bunyi di udara (m/s)
vp= laju relatif pendengar (m/s)
vs= laju relatif sumber (m/s)