SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Permainan bola basket
Bola basket ditemukan pada Desember 1891 oleh Dr. James Naismith, seorang Anggota
Pelatih YMCA di Springfield. Massachusetts (sekarang dikenal dengan Springfield Collage)
Naismith merancang bola basket sebagai jawaban atas tugas yang diberikan oleh Dr. Luther
Gulick, Direktur Departemen Pendidikan Fisika, yang menugaskan untuk membuat suatu
permainan seperti sepak bola atau lacrasse yang dapat dimainkan didalam ruangan selama
musim dingin. Bola basket segera dikenal dan tersebar cepat ke seluruh dunia oleh perjalanan
pada lulusan Sekolah Pelatihan YMCA.
Kompetisi antar Universitas marak setelah abad kedua puluh. The National Invitation
Tournament (Tournament Profesional Nasional yang pertama) dilakukan pada tahun 1938, dan
the National Basketball Association (NBA), liga bola basket profesional utama, dibentuk tahun
1946. bola basket pertama kali diikutsertakan dalam olimpiade pada tahun 1936.
Bola basket dimaenakan oleh dua tim dengan lima permain per tim. Tujuannya adalah
mendapatkan nilai (Skor) dengan memasukkan bola kekeranjang dan tim mencegah tim lain
melakukan hal serupa. Menurut Wissel (2000:2) mengatakan bola dapat diberikan dengan
passing (operan) dengan tangan atau mendriblenya (Banting, pushing, atau tapping) beberapa
kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Teknik dasar
mencakup gerakan kaki (footwork), menembak (shooting), operan (pussing) dan menangkap,
Drible, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. Teknik Bola Basket
1. Perlengkapan permainan
Adapun perlengkapan dalam bermain bola basket adalah sepatu bola basket. Celana atlet, t-
shirt longgar, akos kaki putih dan dapat juga memakai soft pada untuk melindungi lutut dan siku
serta kaca mata untuk melinduingi mata.
2. Bola basket
Bola basket berbentuk bulat bundar (spherical) dan berwarna orange. Keliling bola basket untuk
laki adalah maksimum 30 cm dan minimum 29,5 cm, sedangkan untuk wanita maksimum 29 cm
dan minimum 28,5 cm.
3. Papan ring (back-board)
Papan ring (back-board) bebentuk persegi panjang dengan permukaan datar, berukuran
horisontal 1,80 m dan vertikal 1,05 m. suatu kotak persegi panjang berukuran24 inci horisontal
dan 18 inci vertikal diletakkan dibelakang ring dengan garis bawahnya sejajar dengan tiang tiap
keranjang berdiameter 18 cm dengan sisis permukaan 2,90 m diatas lantai.
4. Dimensi lapangan dan tanda-tanda
Lapangan pertandingan berbentuk persegi panjang dengan permukaan bebas hambatan
dengan dimensi 16 X 28 m. pada bagian-bagian tertentu dari lapangan diberinama khusus,
dimana garis batas pada tiap sisi dan garis bagian akhir dari lapangan disebut sideline, endline
dan centerline. Frountcourt dan suatu tim adalah separuh lapangan dari garis batas akhir
belakang dan sisi terdekat dari division atau garis tengah lapangan (nidcourline) termasuk ring
basket kubu tim itu. Sedangkan backcourt mencakup setengah lapangan lainnya dimana
terdapat ring basket tim lawan. Ada tiga lingkaran dilapangan, lingkaran lemparan bebas (free
throw circle) pada bagian tiap lapangan dan lingkaran tengah. (center circle). Garis dari sisi
belakang dari free circle dan tanda baseline adalah daerah yang disebut sebagai free throw
lane dan key. Sedangkan tanda-tanda tambahan pada tiap sisi dari lane lines disebut block dan
hash marks. Teknik Bola Basket
1. Teknik-teknik dasar menembak (Shooting) - Permainan bola basket
Menurut Wissel (2000:46-62), secara umum teknik dasar menembak shooting itu ada tujuh jenis
yaitu :
 Tembakan satu tangan (One-hend Set Shot)
 Lemparan bebas (Free thouw)
 Tembakan sambil melompat (jum Shoot)
 Tembakan tiga skor (Three pount shot)
 Tembakan mengait (hoot shot)
 Lay-up
 Runner
Berikut ini akan dijelaskan, langkah-langkah pelaksanaan dari masing-masing teknik shooting
tersebut :
1. Tembakan satu tangan
Adapun langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut :
 Lihat target
 Rentangkan kaki, punggung dan bahu
 Lenturkan pergelangan dan jari-jari kedepan
 Lepaskan ibu jari
 Tangan mengimbang pada posisi bola terlepas
 Irama yang seimbang
2. Lemparan bebas (Free Throw)
Suksesnya dalam melakukan lemparan bebas memerlukan keahlian, kebiasaan, konsentrasi
dan keyakinan, kebiasaan, rileks dan irama mendukung konsentrasi dan keyakinan diri adapun
langkah-langkah pelaksanaannya. Teknik Bola Basket
 Lihat target
 Ucapkan kata-kata kunci sasaran berirama
 Rentangkan kaki, punggung dan bahu
 Rentangkan siku
 Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan
 Lepaskan jari telunjuk
 Tangan menyimbang pada bola sampai terlepas
3. Tembakan sambil melompat (Jump shot)
Tembakan melompat sama dengan tembakan satu tangan hanya ada dua penyesuaian dasar,
dimana pada tembakan melompat dalam mengangkat bola harus lebih tinggi dan menembak
setelah melompat, bukannya menembak bersama dengan melompat adapun langkah-langkah
teknik ini
 Loncat lalu menembak
 Tinggi lompatan tergantung pada jarak tembakan
 Rentang kaki, punggung dan bahu
 Rentangkan siku
 Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan
 Lepaskan jari-jari telunjuk
 Laju penyimbang pada bola sampai terlepas
 Irama yang sama
 Lihat target
4. Tembakan tigas Skor (Three Point Shoot)
Untuk tembakan tiga angka, disiapkan pada kejauhan yang cukup dari garis untuk minghindar
penginjakan garis dan untuk mempokuskan pandangan pada ring basket. Adapun langkah-
langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut :
 Loncat tanpa ketegangan, menembak saat loncat keatas
 Irama yang sama
 Tenaga berurutan dari kaki, punggung dan bahu
 Rentangkan siku
 Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan
 Lepaskan jari-jari telunjuk
 Tangan menyeimbang pada bola sampai terlepas
5. Tembakan mengait (Hook Shot)
Keunggulan tembakan mengait adalah susah dihalangi oleh lawan yang tinggi. Tembakan
mengait terbatas didekat ring jarak 3 m hingga 4 m adapun langkah-langkah pelaksanaan
adalah sebagai berikut : Teknik Bola Basket
 Melangkah dan pivot kedepan
 Angkat bola pada arah telinga
 Tangan menyeimbang pada bola sampai bola terlepas
 Irama yang seimbang
 Lihat target
6. Lay Up
Tembakan lay up dilakukan dekat dengan keranjang basket setelah menyalip bola. Untuk dpat
melakukan melompat yang tinggi dalam lay up, harus mempunyai kecepatan pada tiga atau
empat langkah terakhir tetapi juga harus mengontrol kecepatan yang berlawanan. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut
 Angkat lutut dan menembak
 Bawa bola diantara telinga dan bahu
 Arahkan lengan, pergelangan dan jari-jari
 Lepaskan bola jari telunjuk jari yang halus
 Pertahankan posisi tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas
7. Runner
Tembakan lay up dipergunakan jauh dari ring basket dan bila menembak tekanan pada irama
yang teratur. Adapun langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut
 Lihat sasaran
 Mendarat dengan seimbang
 Lutut tertekuk
 Tangan keatas
C. Tembakan dua angka - Permainan bola basket
Tembakan dua angka adalah tembakan masuk dari daerah dua angka bernilai dua (Dr. Julisa
M. Rastafari, 2006:46)
Adapun cara melakukan tembakan dua angka (Wissel, 2000:56) sebagai berikut :
1. Lompat, Lalu tembak
2. Tinggi lompatan tergantung pada jarak tembakan
3. Rentangkan kaki, punggung, bahu
4. Rentangkan siku
5. Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan
6. Lepaskan jari telunjuk
7. Laju penyeimbang pada bola sampai terlepas
8. Irama yang sama
9. Lihat target
D. Tembakan tiga angka - Permainan bola basket
Tembakan tiga angka adalah suatu tembakan dari daerah dibelakang tiga point line memberi
nilai tiga (Wissel, 2000:3)
Adapun cara-cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1. Lompat tampak ketegangan menembak saat melompat ketas
2. Irama yang sama
3. Tenaga berurutan dari kaki, punggung, bahu
4. Rentangkan siku
5. Lenturkan pingggang dan jari-jari kedepan
6. Lepaskan jari telunjuk
7. Tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas
LARI SAMBUNG (Lari Estafet)
Lari sambung pada dasarnya adalah melakukan gerak lari secepat mungkin
dengan membawa tongkat. Pada lari sambung terjadi perpindahan tongkat dalam
regu. Satu regu lari sambung beranggotakan empat pelari, yaitu pelari pertama,
pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.
Jarak nomor lari sambung yang diperlombakan adalah 4 × 100 m dan 4 × 400 m.
Hal ini menunjukkan bahwa lari sambung termasuk lari jarak pendek atau lari cepat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam lari sambung adalah cara perpindahan tongkat
antarpelari. Setiap pelari harus dapat melakukan teknik ini dengan benar sehingga
tidak menghambat kecepatan berlari.
A. Lari Sambung (Lari Estafet)
Penerimaan tongkat dengan cara
a) nonvisual dan b) visual
2. Peraturan Dasar Lari Sambung
Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lari sambung memiliki peraturan
tersendiri yang harus ditaati. Peraturan tersebut mencakup peraturan perlombaan
dan daerah pergantian tempat.
Pelajaran 3
a. Peraturan Perlombaan
Berikut ini peraturan perlombaan atletik untuk nomor lari sambung.
1) Tongkat estafet memiliki rongga dengan panjang 28–30 cm, berat 50 gram,
dan bergaris tengah 38 mm.
2) Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dengan lebar 1,20
meter. Pada lomba lari estafet 4 × 100 meter, panjang lintasan ditambah 10
meter. Lintasan ini disebut prazona, yaitu suatu lintasan di mana pelari yang
akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi tidak terjadi pergantian
tongkat.
3) Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun
tongkat sudah diberikan kepada pelari berikutnya.
4) Tongkat yang terjatuh diambil oleh pelari yang menjatuhkannya.
b. Daerah Pergantian Tongkat
Lari sambung melibatkan empat orang pelari dalam setiap regu. Keempat
pelari tersebut ditempatkan pada tempat-tempat tertentu. Cara menempatkannya
adalah sebagai berikut.
1) Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di
tikungan.
2) Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
3) Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.
4) Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan
berakhir di garis finis.
Finis
Zona Pergantian Zona Pergantian
Zona Pergantian
Zona Pergantian
start 110 m start 100 m
start 400 m, 800 m,
dan 10.000 m
4 × 400 m
start 1.500 m
Garis batas bebas 800 m
start 5.000 m
start 200 m
Gambar 3.2
Lintasan pada lari sambung
34 Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA Kelas XI
3. Latihan Lari Sambung
Teknik penerimaan dan pemberian tongkat sangat menentukan hasil
perlombaan. Latihan lari sambung pada dasarnya bertujuan untuk melatih kedua
teknik tersebut. Kerja sama antarpelari dalam satu regu sangat dibutuhkan dalam
latihan ini. Anda dapat melakukan latihan berikut bersama teman sebangku
Anda.
a. Latihan 1
Pelari membawa tongkat dengan tangan kiri, artinya pelari akan memberikan
tongkat dengan tangan kiri. Pelari lainnya siap menerima dengan tongkat dengan
tangan kanan dan telapak tangan menghadap ke bawah.
Gambar 3.3
Latihan memberikan dan menerima tongkat dengan tangan yang berbeda
b. Latihan 2
Latihan ini bertujuan melatih pemberian dan penerimaan tongkat di bagian
atas tangan dengan belahan tangan yang sama. Dengan demikian apabila tongkat
diberikan dengan tangan kanan maka penerima akan menerima dengan tangan
kanan pula.
Latihan memberikan dan menerima tongkat dengan tangan yang sama
BOLA VOLI
Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA
mengadakan kejuaraan bola voli nsional.
Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali
bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun
1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball Federation (IVBF)
yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
1. Permainan bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas.
2. Mudah dimainkan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.
4. Permainan ini sangat menyenangkan.
5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.
6. Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.
7. Dapat di mainkan banyak orang
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun
1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada
Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang permainanbola
voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia
(PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini,
maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang
pertama di Jakarta.
B. Teknik Dasar Permainan Bola Voli
1. Pengertian Teknik
Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek
dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga
(khususnya cabang permainan bola voli ).
Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi
secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk
menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan
memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3).
2. Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga
 Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.
 Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera
 Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan. (Suharno, HP.
1982 : 30).
 Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan (Engkos
Kosasih, 1984 : 109).
3. Teknik Penguasaan Bola
Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus
memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara baik dan
benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus
mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan terus
menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).
Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat
menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola
dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar.
4. Passing Bawah
Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik
untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan
melewati atas jaring atau net.
5. Passing Atas
Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas
kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di
atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).
Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah
pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas
digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa untuk menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan passing
bawah dibandingkan dengan passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah
dan berada di depan dada.
6. Service Bawah
Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul
bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip
Syarifuddin, 1997 : 70).
Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan
ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan
memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan
sering dilakukan oleh pemain pemula.
7. Service Atas
Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul
bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip Syarifuddin,
1997 : 53).
Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan,
tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain.
Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya,
sehingga seluruh rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.
8. Service Samping
Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap
berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak
tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun pelaksanaan service samping
adalah service berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi
yang tidak kidal) kedua tanga bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan
dilambungkan, maka badan diliukkan ke belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke
samping kanan, begitu bola lepas dari tangan, maka tangan ditarik kesamping kanan bawah,
berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas, pukulan tangan pada
bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan gerakan pergelangn tangan sehingga
bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.
9. Service Lompat
Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan melompat
setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin, 1997 : 59).
Service lompat dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan. Begitu bola
dilambungkan diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala. Bila
bola telah berada di atas depan kepala maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola
secepatnya.
10. Smash (Spike)
Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta
jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu dilakukan
dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya
permainan bola voli , apabila pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau
mereka harus menguasai teknik smash. Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan
istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing yang tepat dan mempunyai
kemampuan memukul bola yang sempurna. Pemain bola voli akan dapat melakukan berbagai
variasi smash apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar smash secara baik dan benar.
11. Membendung
Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang
berada didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau
membendung datangnya bola dari lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua tangan
ke atas dengan ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.
Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher
terhadap bola dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah
datangnya smash, maka perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan
dengan maksud agar setiap saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.
C. Passing Atas
1. Pengertian passing Atas
Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas
adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan
kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan
mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat
tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan
oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :
 Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
 Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
 Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.
 Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).
Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain :
1.1. Passing Atas Individu
 Tempatkan badan di bawah bola.
 Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam keadaan setengah
jongkok.
 Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas dahi.
 Sikap tangan seperti mangkok.
 Pandangan ke arah datangnya bola.
 Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan pada
bola yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari
hanya pada ruas pertama.
 Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan kearah depan
atas.
 Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan anggota badan dan langkah kaki
ke depan untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91).
1.2. Passing Atas Ke Dinding
Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain :
1. Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing
atas ke dinding berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan
mengarahkan bola.
2. Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus memperdalam
kekuatan tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm dari
dinding atau tembok. Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan
melakukan passing atas ke dinding sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm,
hal ini didasarkan atas uji coba.
D. Perasarana Permainan Bola Voli
1. Ukuran Lapangan Permainan Bola Voli
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan
lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah
depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas
yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian
sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah
yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari
atas daerah serang dan daerah pertahanan.
Gambar Ukuran Lapangan Bola Voli
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang
yang luasnya 9 x 3 meter.
2. Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini
dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir,
sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di
dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas
akhir daerah bebas.
3. Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari
1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra
2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.
4. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di
atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari
tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180
cm dengan diberi warna kontras.
5. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian
dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari
beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada
pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0,
325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).
6. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5
orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari
12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero,
satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
LARI JARAK PENDEK
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus
ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Pelarinya bisa juga disebut dengan sprinter
Nomor-Nomor Atletik
1. Nomor Lari
-. Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter
-. Lari jaraj menengah 800 , 1500 meter
-. Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
secara teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. yang membedakan hanyalah
pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin
jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.
Cara Melakukan Start Jongkok
Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahapialah: star, gerakan
lari cepat (sprint), gerakan finis.
Start
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah :
- star berdiri (standing start)
- star jongkok (crouching start)
- start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan
IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
Teknik Start
Sikap start pada aba-aba bersedia
Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk menempatkan kaki
tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan. letakkan tangan tepat di belakang
garis start.
Hal-hal yang penting dalam sikap start:
1. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik,
bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus.
2. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan kira-kira
2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star.
3. Tubuh rileks/ tidak kaku
4. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya.
5. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang dipegunakan:
Bunch start/start jongkok jarak pendek
Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. ujung kaki belakang ditempatkan segaris
dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki depan
45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang tungkai.
Medium start/start jongkok jarak menengah
Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan, jarak kaki dari
garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm, tergantung dari panjang tungkai.
longated start/start jongkok jarak jauh
Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari tumit kaki
depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang 100 cm, tergantung
dari panjang tungkai masing-masing pelari.
Gerakan pada aba-aba Siap
Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung menurun
kedepan. Berat badan lebih kedepan. jaga keseimbngan sampai aba-aba berikutnya bunyi
pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!), pandangan ke arah garis star di antara
bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul
disertai dengan mengambil nafas dalam-dalam. yang paling penting konsentrasi penuh pada
bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama.
Gerakan pada saat aba-aba Ya atau Bunyi Pistol
Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat (gerakan lengan harus
harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkadang lurus. kaki kanan
melangkah secepat mungkin, serendah mungkin mencapai tanah pada langkah pertama. Berat
badan harus meluncur lurus kedepan, dari sikap jongkok berubah kesikap lari, berat badan
harus naik sedikit demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah
lari makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupak langkah
peralihan. Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti menegakkan badan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialahpemanasan dengan
sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah dengan gerakan lari
cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya cidera otot.
Gerakan finis
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis.
Lari terus tanpa perubahan apapun. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya
diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk. Dada diputar dengan
ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan, yang lazim disebut The
String.
Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai kemenangan
dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah, jangan
menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati garis
finis.
LATIHAN SIRKUIT
Sirkuit latihan ialah Suatu program latihan yang di ciptakan oleh R.E. Morgan and G.T.
Anderson pada tahun 1953, dalam program latihan ini, terdapat beberapa stasiun kebugaran
jasmani, seperti push up, sit up, dll. Dalam program pelatihan ini biasanya digunakan peralatan
mesin, peralatan hidraulik, beban tangan dan biasanya jarak tiap stasiun 15 detik sampai 3
menit untuk menjaga agar otot tidak kelelahan
Bentuk sederhana dari circuot training adalah lari keliling lapangan 10 kali, push up 10 kali, dst.
Sirkuit latihan ialah Suatu suatu jenis program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan
di gabungkan dengan latihan aerobic, yang juga menggabungkan manfaat dari kelenturan dan
kekuatan fisik. “Sirkuit” di sini berarti Beberapa kelompok olah raga atau pos yang berada di
area dan harus di selesaikan dengan cepat. Tiap peserta harus menyelesaikan satu pos dahulu
sebelum ke pos lainnya.
Beberapa komponen kebugaran jasmani yang dilatih dalam circuit training ialah :
 Kebugaran jasmani
 Kekuatan Fisik
 Kesehatan
 Kelenturan tubuh
SENAM Lantai
Sejarah Singkat
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya:"untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yangtelanjang". Dalam
abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatandan membuat pertumbuhan
badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Barupada akhir abad 19, peraturan-peraturan
dalam senam mulai ditentukan dan dibuatuntuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic
Games, senam dianggap sebagaisuatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang
olahraga yang teratur.Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and
Company, NewYork, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau
menyeluruhdari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti:
pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihantersebut
termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dankeseimbangan.Sedang Drs.
Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STOBandung, Maret 1970
menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakandengan sengaja, disusun secara
sistematik dan dilakukan secara sadar dengantujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis".
. Aero Sport = Federasi Aero Sport Indonesia / FASI
2. Anggar = Persatuan Anggar Seluruh Indonesia / IKASI
3. Atletik = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia / PASI
4. Baseball = Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia / PERBASASI
5. Berkuda = Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia / PORDASI
6. Berlayar = Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia / PORLASI
7. Biliar = Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia / POBSI
8. Binaraga = Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia / PABBSI
9. Bola Basket = Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia / PERBASI
10. Bola Voli = Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia / PBVSI
11. Boling = Persatuan Boling Indonesia / PBI
12. Bulu Tangkis = Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia / PBSI
13. Catur = Persatuan Catur Seluruh Indonesia / PERCASI
14. Dayung = Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia / PODSI
15. Drum Band = Persatuan Drum Band Indonesia / PDBI
16. Golf = Persatuan Golf Indonesia / PGI
17. Gulat = Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia / PGSI
18. Judo = Persatuan Judo Seluruh Indonesia / PJSI
19. Karate = Federasi Olahraga Karate-do Indonesia / FORKI
20. Kartu = Gabungan Bridge Seluruh Indonesia / GABSI
21. Kempo = Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia / PERKEMI
22. Kesehatan Olahraga = Kesehatan Olahraga Republik Indonesia / KORI
23. Liong & Barongsai = Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia / PLBSI
24. Menembak = Persatuan Menembak dan BerburuIndonesia / PERBAKIN
25. Motor = Ikatan Motor Indonesia / IMI
26. Olahraga air = Persatuan Renang Seluruh Indonesia / PRSI
27. Olahraga Cacat = Badan Pembina Olahraga Cacat / BPOC
28. Olahraga KORPRI = Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia /
BAPOR KORPRI
29. Olahraga Mahasiswa = Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia / BAPOMI
30. Olahraga Pelajar = Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia / BAPOPSI
31. Olahraga Sepeda = Ikatan Sport Sepeda Indonesia / ISSI
32. Olahraga Wanita = Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia / PERWOSI
33. Panahan = Persatuan Panahan Indonesia / PERPANI
34. Panjat Tebing = Federasi Panjat Tebing Indonesia / FPTI
35. Pecak Silat = Ikatan Pencak Silat Indonesia / IPSI
36. Selam = Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia / POSSI
37. Senam = Persatuan Senam Indonesia / PERSANI
38. Sepak Takraw = Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia / PSTI
39. Sepakbola = Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia / PSSI
40. Sepatu Roda = Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia / PERSEROSI
41. Ski Air = Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia / PSASI
42. Sport Dance = Ikatan Olahraga Dansa Indonesia / IODI
43. Squash = Persatuan Squash Indonesia / PSI
44. Taekwondo = Taekwondo Indonesia / TI
45. Tarung Derajat = Keluarga Olahraga Tarung Derajat / KODRAT
46. Tenis = Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia / PELTI
47. Tenis Meja = Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia / PTMSI
48. Tinju = Persatuan Tinju Amatir Indonesia / PERTINA
49. Wartawan Olahraga = Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia / SIWO
PWI
50. wushu = Wushu Indonesia / WI
Out bound
Pengertian Out bound masih hangat diperdebatkan banyak kalangan praktisi out bound sendiri,
hal itu dilandasi oleh perkembangan kegiatan-kegiatan outbound yang sangat pesat akhir-akhir
ini karena sudah menjadi bagian dari bisnis sebagai daya saing dibidang olahraga. Keunikan
dan tingkat kreativitas pengelolanya membuat outbaound yang dikembangkan menjadi berbeda
dengan outbound lainnya. Namun pada dasarnya masih mengacu pada beberapa definisi yang
sama.
Outbound adalah kegiatan di alam terbuka yang mampu memacu semangat belajar. Outbound
merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian
pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh
karena itu. Kimpraswil (2007) menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir
dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja
dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik
lagi (http://www.kimpraswil.go.id/ )
Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga
membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar
menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya
dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak. Pengalaman
merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang anak mengalami
proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan mengembangkan pengetahuan
dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik
anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman
dalam aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang
dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.
outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan
ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya
membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam
memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan (2007) menegaskan bahwa “permainan yang
disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya
psikomotorik (fisik) peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan
berpikir) (http://www.peloporadventure.co.id/ )
C. Manfaat kegiatan Outbound
Tidak berbeda dengan manfaat olahraga, Outbound adalah kegiatan yang menyenangkan bagi
anak. Permainan yang penuh tantangan ini juga mampu mengembangkan psikomotorik anak.
Derai tawa riang anak-anak menggema dari sebuah kawasan outbound. Sesekali terdengar
teriakan melengking. Apalagi ketika satu demi satu anak-anak yang rata-rata berusia enam
hingga 12 tahun tersebut, mulai meluncur dari seutas tali yang menghubungkan sebuah tebing
dengan pohon berukuran sedang di bawahnya. Outbound telah menjadi bagian dari kegiatan
anak yang menyenangkan. Walau terkesan agak takut, akhirnya anak-anak itu pun
memberanikan diri menaklukkan beberapa tantangan dengan antusias. Permainan tak hanya
memberikan kesenangan bagi anak. Berbagai tantangan dalam permainan itu terbukti mampu
membentuk kemampuan psikomotorik anak. Kemampuan yang berkaitan dengan gerak tubuh
tersebut, tidak banyak diajarkan pada aktivitas informal Pendidikan Jasmani dan olahraga di
sekolah.
Howard Gardner (2000) dalam bukunya berjudul "Multiple Intellegences", mengatakan, setiap
anak memiliki kecerdasan majemuk meliputi kecerdasan spasial visual, linguistik verbal,
interpersonal, musikal ritmik, naturalis, kinestetik, dan logis matematis.
Dari tujuh macam kecerdasan tersebut, hanya beberapa yang menonjol, dan itu berbeda pada
setiap anak. Karena kecerdasan bukan sesuatu yang dapat dilihat atau dihitung, melainkan
tergantung pada pengalaman hidup sehari-hari, baik di rumah, sekolah maupun di tempat lain.
Karena setiap anak memiliki potensi berbeda, seharusnya proses pengajarannya juga berbeda.
Dalam ilmu psikologi dikenal dengan prinsip individual differences atau pada dasarnya setiap
orang memiliki keunikan masing-masing.
Keunikan masing-masing anak tidak akan menonjol di sekolah dasar konvensional, yang pada
umumnya hanya fokus pada aspek kognitif, yaitu kemampuan penalaran otak. Tidak jarang
murid yang tidak memiliki keunggulan kognitif, dianggap anak bodoh. Akibatnya si anak menjadi
minder, padahal belum tentu pada kegiatan lain, anak seperti ini tidak unggul, bahkan bisa jadi
berprestasi lebih bagus. Peran sekolah sangat dibutuhkan untuk melihat potensi dan membantu
mengembangkan potensi anak. Dengan begitu, si anak mampu mengaktualisasikan
kemampuan diri. Kemampuan anak tersebut hanya dapat terlihat dalam outbound atau
memberikan tantangan fisik dalam setiap permainan.
Seorang guru SD (Widia Chandra) di Jakarta Pusat mengatakan; "Tidak banyak sekolah yang
memberikan pendidikan yang mengarah pada perkembangan gerak tubuh anak. Namun,
perkembangan itu bisa didapatkan dengan mengikutkan anak pada program-program outbound
yang menarik ketika libur; Anak-anak yang telah beberapa kali mengikuti outbound atau
tantangan fisik lewat permainan-permainan yang menyenangkan, di sekolah menjadi lebih
gembira, lebih lincah, dan memiliki pengertian terhadap teman-teman sekolahnya; Dengan
tantangan lewat outbound, anak diajarkan untuk mandiri memecahkan kesulitan sehingga anak
terlatih untuk mandiri, tidak cengeng dan percaya pada kekuatan diri sendiri,"
(file://localhost/G_okezone_com.htm )
D. Program Outbound bagi Siswa
Bila ingin tahu wajah pendidikan di suatu negara, lihatlah apa yang tersembul pada wajah anak-
anak sekolah. Wajah-wajah tertekan hampir terpancar dari setiap anak didik setiap kali mereka
harus berangkat sekolah. Nyaris tidak ada wajah riang, setiap kali mereka masuk sekolah.
Suasana riang baru terasakan saat mereka menerima pengumuman hari libur atau pulang pagi
karena guru rapat atau ada keperluan lain.
Menurut hasil penelitian di Amerika (Malcom Baldridge), menyatakan bahwa ternyata
keberhasilan seseorang ditentukan oleh:
- 45% Sikap (Attitude)
- 10% Pengetahuan (Knowledge)
- 20% Perbuatan dan pengalaman (Practice)
- 25% Keterampilan (Skill)
Cara ini hanya melibatkan kemampuan berpikir manusia yang paling rendah (lower order
thinking), sedangkan kemampuan higher order thinking seperti kemampuan proses belajar-
mengajar yang dibalut dengan unsur attitude (sikap/moral), skills (keterampilan), knowledge
(pengetahuan), experience (pengalaman), responsibility (tanggung jawab), dan accountability
(pertanggungjawaban) tidak tersentuh. Melihat kondisi diatas maka diperlukan pola pembinaan
luar sekolah yang dapat mengisi kekosongan tersebut.
1). Sikap dan Moral (attitude)
Sistem pembelajaram selama ini cenderung mencetak generasi cerdas otak dan sedikit
kecerdasan ruh (batin). Pendidikan hanya menghasilkan generasi pintar tapi kurang memiliki
attitude yang baik. Produk pendidikan pun menjadi manusia pintar yang hanya mengejar
keuntungan sendiri, pintar melakukan korupsi, pintar merusak hutan yang sering
mengakibatkan bencana di negeri ini.
Untuk mengisi kebutuhan pembentukan attitude maka diperlukan sentuhan dalam bentuk
lainnya berupa pelatihan kepekaan hati yang dibawakan melalui pendidikan kebersamaan di
alam bebas yang sesuai dengan perkembangan usia.
2). Pengetahuan (knowledge)
Di sekolah, pengetahuan yang diajarkan bergerak pada ilmu dasar dan banyak pula yang
kurang dalam penerapan praktek lapangannya. Kegiatan outdoor dengan nama Outdoor
Management Development Training ini menanamkan pengetahuan tambahan baik yang
berkaitan dengan pengetahuan yang diajarkan di sekolah maupun pengetahuan lapangan
lainnya.
Pendidikan yang menggunakan ”setting sekolahan” cenderung teoritis dan seolah hanya
sekedar menjadi rutinitas yang menjemukan. Di sisi lain, belajar di luar ruang (outdoor
experiential learning) lebih mengedepankan metode Connected knowing (menghubungkan
antara pengetahuan dengan dunia nyata). Di sini, pendidikan dianggap sebagai bagian integral
dari sebuah kehidupan.
3). Praktek dan Pengalaman Lapangan (Practice)
Peserta akan dikondisikan dalam suatu tantangan yang menarik, dengan kegiatan alam terbuka
sebagai media pendidikan. Mereka juga akan dihadapkan pada tantangan fisik dan mental yang
didesain khusus, tetapi jelas tidak melampaui kapasitas dari peserta.
Petualangan dan tantangan yang akan dihadapi merupakan gabungan dari kerjasama tim dan
pengembangan diri. Difokuskan kepada pengembangan dari ketrampilan hidup yang terdiri dari
inisiatif, kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan, kerjasama, menghadapi resiko
dan kepercayaan
Hasil yang diperoleh dari melakukan kegiatan sebelumnya akan dibicarakan dalam diskusi.
Penekanan pada proses belajar merupakan hal yang penting dalam diskusi. Selanjutnya
mereka akan mendapat kesempatan untuk mengaplikasikannya pada kegiatan berikutnya.
Metode Experiential Learning yang dipakai akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk
berefleksi pada aktivitas yang terdahulu. Sehingga mereka diharapkan dapat mempersiapkan
diri untuk menghadapi situasi dan tantangan berikutnya.
E. Model Out-Bound sebagai bagian dari Proses Pendidikan siswa (Outbound Student
Program)
a. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran program ini adalah pengembangan berbagai komponen perilaku siswa
untuk menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Komponen yang diharapkan tumbuh dari pelaksanaan program Outbound Student Program ini
adalah:
1. Mempunyai kemampuan dalam pengelolaan diri
2. Tidak kehilangan kontrol emosi dalam menghadapi tantangan
3. Tidak menarik diri bila menghadapi kesulitan dan tantangan
4. Tegar dalam menghadapi situasi panik
5. Berpikir kreatif
6. Kemampuan mengembangkan gagasan kreatif dari diri sendiri
7. Kemampuan membangkitkan semangat kerjasama dalam tim dengan menggerakkan kawan
sesama anggota tim.
8. Kemampuan membangkitkan semangat kerja tim
9. Mempunyai Hubungan interpersonal yang baik
10. Membangun rasa saling percaya kepada orang lain
11. Menghargai perbedaan
12. Melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala
13. Bersedia menolong orang lain dan mau ditolong orang lain
14. Berkomunikasi secara efektif
15. Berusaha menyampaikan informasi kepada pihak lain demi kesuksesan bersama
16. Mengkomunikasikan ide kepada orang lain dengan jelas dan sistemik
17. Merangsang orang lain untuk menyampaikan gagasan orang lain
18. Bersedia bertanya apabila ada ketidakjelasan informasi
b. Metode
Metode yang digunakan dalam Outbound Student Program adalah:
1. Kerjasama dalam kelompok
2. Petualangan Individual dan kelompok
3. Ceramah (keterkaitan antara kegiatan simulasi dengan prinsip manajemen)
4. Diskusi (refleksi kegiatan)
c. Pola Pendekatan
Kegiatan outbound student program menggunakan pola pendekatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Spiritual/Keyakinan
2. Kegiatan Kesehatan dan Kebugaran
3. Kegiatan Prestasi
4. Kegiatan Keluarga
5. Kegiatan Sosial
Pembahasan atas kegiatan menggunakan: ”Emosional, Intelektual dan Spiritual”
d. Kegiatan dan rancangan pendanaan.
Setiap bentuk atau model kegiatan akan terkait dengan pendanaan yang akan timbul atas
penyelenggaraan kegiatan, pada aspek :
1. Durasi Waktu
2. Jumlah Peserta
3. Letak lokasi kegiatan
4. Desain Program
5. Dan hal-hal lain yang ditentukan kemudian
e. Keamanan Dalam Pelatihan(safety)
Safety adalah melaksanakan seluruh tindakan-tindakan penting untuk menjaga suasana
kegiatan agar aman bagi peserta untuk bermain dan belajar. Terdapat dua hal penting
mengenai safety :
1. Physical safety
Kegiatan dengan media alam terbuka memiliki resiko keselamatan pada peserta dan kami pihak
penyelenggara selalu mengutamakan keselamatan peserta dalam setiap setting aktifitas
kegiatan dengan menggunakan peralatan yang telah teruji secara internasional dan dipasang
oleh orang-orang yang telah berpengalaman. Namun demikian masih terdapat resiko yang
uncontrolable, seperti kurang kehati-hatian peserta sendiri, karena itu juga diperlukan
kerjasama dengan peserta dalam memperkecil resiko terjadinya situasi yang tidak diinginkan.
2. Psychological Safety,
Dalam hal ini, kami menyusun dan mendorong disepakatinya aturan main untuk tidak
menimbulkan sakit hati peserta yang disebabkan oleh tindakan atau perkataan dari sesama
peserta maupun fasilitator. Dengan suasana aman seperti itu, dimana tidak ada satupun orang
yang takut salah, takut dicemooh, takut dikomentari, maka suasana kegiatan menjadi kondusif
untuk seluruh peserta.
G. Outbound yang Baik Harus Menghasilkan Peak Adventure
Merencanakan Program pengembangan dan pelatihan yang dilakukan di luar ruangan, atau
biasa disebut outbound hanya akan efektif bila dilaksanakan dengan baik, yakni mampu
memberikan puncak petualangan dalam mengatasi tantangan (peak adventure) bagi para
pesertanya.
Keluar dari Comfort Zone; Untuk bisa menghasilkan peak adventure, kegiatan-kegiatan dalam
out bound training harus bisa mengeluarkan partisipan dari comfort zone (daerah yang nyaman)
mereka. Tapi, diingatkan, peak adventure tiap-tiap orang berbeda sehingga instruktur outbound
tidak boleh memaksa peserta yang tidak berani melakukan kegiatan tertentu. Instruktur bisa
membantu dengan persuasi dan mendampingi peserta out bound training yang tidak berani.
Out bound pada dasarnya mempertemukan antara kompetensi dan risiko. Jangan sampai
risikonya terlalu tinggi sehingga malah menjadi missadventure.
Peak adventure tercapai bila risiko dan kompetensi proporsional. Mengingat makin
menjamurnya penyelenggara outbound saat ini, penyelenggara termasuk dilingkungan sekolah
perlu hati-hati. Guru atau instruktur harus pandai memilih outbound provider yang reputasinya
bagus, memiliki standar keamanan tinggi dan instruktur yang qualified. Selain itu tempat &
program outbound yang tepat akan mendukung kesuksesan sebuah kegiatan outbound.

More Related Content

What's hot

Penjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaran
Penjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaranPenjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaran
Penjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaran
Nuroh Bahriya
 
Futsal
FutsalFutsal
Futsal
chw22
 

What's hot (20)

Olahraga Futsal
Olahraga Futsal Olahraga Futsal
Olahraga Futsal
 
Bola besar
Bola besarBola besar
Bola besar
 
Olahraga Badminton
Olahraga BadmintonOlahraga Badminton
Olahraga Badminton
 
Ringkasan materi volly wahyuni
Ringkasan materi volly wahyuniRingkasan materi volly wahyuni
Ringkasan materi volly wahyuni
 
Penjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaran
Penjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaranPenjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaran
Penjaskes sma sepak bola,basket,voly,senam,silat,renang,atletik,kebugaran
 
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
(Penjaskes) Badminton / Bulu Tangkis
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 
Futsal
FutsalFutsal
Futsal
 
Presentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basketPresentasi penjaskes bola basket
Presentasi penjaskes bola basket
 
Olahraga Basket
Olahraga BasketOlahraga Basket
Olahraga Basket
 
permainan bola voli, basket, sepak bola
permainan bola voli, basket, sepak bolapermainan bola voli, basket, sepak bola
permainan bola voli, basket, sepak bola
 
Alat olahraga
Alat olahragaAlat olahraga
Alat olahraga
 
Volleyball
VolleyballVolleyball
Volleyball
 
Bola Basket - Basketball
Bola Basket - BasketballBola Basket - Basketball
Bola Basket - Basketball
 
Permainan bola basket
Permainan bola basketPermainan bola basket
Permainan bola basket
 
Olahraga Materi Basket
Olahraga Materi BasketOlahraga Materi Basket
Olahraga Materi Basket
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Bulu tangkis
Bulu tangkisBulu tangkis
Bulu tangkis
 
Permainan Bola Basket - Penjaskes SMA Kelas 12
Permainan Bola Basket - Penjaskes SMA Kelas 12Permainan Bola Basket - Penjaskes SMA Kelas 12
Permainan Bola Basket - Penjaskes SMA Kelas 12
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 

Similar to Materi olahraga

MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptxMATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptx
ssuser976790
 
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptxMATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptx
3baeNew
 
Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...
Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...
Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...
Ari Sudewa
 

Similar to Materi olahraga (20)

MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptxMATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_Kriesna_Bayu.pptx
 
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_BAGUS.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_BAGUS.pptxMATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_BAGUS.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI_BAGUS.pptx
 
388181326 modul-softball
388181326 modul-softball388181326 modul-softball
388181326 modul-softball
 
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptxMATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptx
MATERI_PERMAINAN_BOLA_VOLI.pptx
 
Permainan bola besare
Permainan bola besarePermainan bola besare
Permainan bola besare
 
Arnhy tugas
Arnhy tugasArnhy tugas
Arnhy tugas
 
Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2
 
Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2Makalah sejarah sepak bola 2
Makalah sejarah sepak bola 2
 
Materi Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes LengkapMateri Penjasorkes Lengkap
Materi Penjasorkes Lengkap
 
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
1. Materi PJOK Kelas 4 Pelajaran 1 Permainan Bola dan Dasar Atletik.docx
 
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.pptNIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
NIKI KOSWARA_PJOK_BOLA BESAR.ppt
 
ppt bola basket1.pptx
ppt bola basket1.pptxppt bola basket1.pptx
ppt bola basket1.pptx
 
Cabang olahraga
Cabang olahragaCabang olahraga
Cabang olahraga
 
Makalah Tentang Sejarah Sepak Bola
Makalah Tentang Sejarah Sepak BolaMakalah Tentang Sejarah Sepak Bola
Makalah Tentang Sejarah Sepak Bola
 
Sejarah bola basket
Sejarah bola basketSejarah bola basket
Sejarah bola basket
 
Sejarah bola basket
Sejarah bola basketSejarah bola basket
Sejarah bola basket
 
PERMAINAN BOLA VOLI.pptx
PERMAINAN BOLA VOLI.pptxPERMAINAN BOLA VOLI.pptx
PERMAINAN BOLA VOLI.pptx
 
Bola besar
Bola besarBola besar
Bola besar
 
Bola Basket.pptx
Bola Basket.pptxBola Basket.pptx
Bola Basket.pptx
 
Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...
Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...
Berbagai Teknik Pemanasan, Peregangan, Dribble, Passing, Lay Up, Hingga Pendi...
 

Recently uploaded

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 

Materi olahraga

  • 1. Permainan bola basket Bola basket ditemukan pada Desember 1891 oleh Dr. James Naismith, seorang Anggota Pelatih YMCA di Springfield. Massachusetts (sekarang dikenal dengan Springfield Collage) Naismith merancang bola basket sebagai jawaban atas tugas yang diberikan oleh Dr. Luther Gulick, Direktur Departemen Pendidikan Fisika, yang menugaskan untuk membuat suatu permainan seperti sepak bola atau lacrasse yang dapat dimainkan didalam ruangan selama musim dingin. Bola basket segera dikenal dan tersebar cepat ke seluruh dunia oleh perjalanan pada lulusan Sekolah Pelatihan YMCA. Kompetisi antar Universitas marak setelah abad kedua puluh. The National Invitation Tournament (Tournament Profesional Nasional yang pertama) dilakukan pada tahun 1938, dan the National Basketball Association (NBA), liga bola basket profesional utama, dibentuk tahun 1946. bola basket pertama kali diikutsertakan dalam olimpiade pada tahun 1936. Bola basket dimaenakan oleh dua tim dengan lima permain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (Skor) dengan memasukkan bola kekeranjang dan tim mencegah tim lain melakukan hal serupa. Menurut Wissel (2000:2) mengatakan bola dapat diberikan dengan passing (operan) dengan tangan atau mendriblenya (Banting, pushing, atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan secara bersamaan. Teknik dasar mencakup gerakan kaki (footwork), menembak (shooting), operan (pussing) dan menangkap, Drible, rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. Teknik Bola Basket 1. Perlengkapan permainan Adapun perlengkapan dalam bermain bola basket adalah sepatu bola basket. Celana atlet, t- shirt longgar, akos kaki putih dan dapat juga memakai soft pada untuk melindungi lutut dan siku serta kaca mata untuk melinduingi mata. 2. Bola basket Bola basket berbentuk bulat bundar (spherical) dan berwarna orange. Keliling bola basket untuk laki adalah maksimum 30 cm dan minimum 29,5 cm, sedangkan untuk wanita maksimum 29 cm dan minimum 28,5 cm. 3. Papan ring (back-board) Papan ring (back-board) bebentuk persegi panjang dengan permukaan datar, berukuran horisontal 1,80 m dan vertikal 1,05 m. suatu kotak persegi panjang berukuran24 inci horisontal dan 18 inci vertikal diletakkan dibelakang ring dengan garis bawahnya sejajar dengan tiang tiap keranjang berdiameter 18 cm dengan sisis permukaan 2,90 m diatas lantai. 4. Dimensi lapangan dan tanda-tanda Lapangan pertandingan berbentuk persegi panjang dengan permukaan bebas hambatan dengan dimensi 16 X 28 m. pada bagian-bagian tertentu dari lapangan diberinama khusus, dimana garis batas pada tiap sisi dan garis bagian akhir dari lapangan disebut sideline, endline dan centerline. Frountcourt dan suatu tim adalah separuh lapangan dari garis batas akhir belakang dan sisi terdekat dari division atau garis tengah lapangan (nidcourline) termasuk ring basket kubu tim itu. Sedangkan backcourt mencakup setengah lapangan lainnya dimana terdapat ring basket tim lawan. Ada tiga lingkaran dilapangan, lingkaran lemparan bebas (free throw circle) pada bagian tiap lapangan dan lingkaran tengah. (center circle). Garis dari sisi belakang dari free circle dan tanda baseline adalah daerah yang disebut sebagai free throw lane dan key. Sedangkan tanda-tanda tambahan pada tiap sisi dari lane lines disebut block dan hash marks. Teknik Bola Basket 1. Teknik-teknik dasar menembak (Shooting) - Permainan bola basket Menurut Wissel (2000:46-62), secara umum teknik dasar menembak shooting itu ada tujuh jenis yaitu :  Tembakan satu tangan (One-hend Set Shot)  Lemparan bebas (Free thouw)  Tembakan sambil melompat (jum Shoot)  Tembakan tiga skor (Three pount shot)
  • 2.  Tembakan mengait (hoot shot)  Lay-up  Runner Berikut ini akan dijelaskan, langkah-langkah pelaksanaan dari masing-masing teknik shooting tersebut : 1. Tembakan satu tangan Adapun langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut :  Lihat target  Rentangkan kaki, punggung dan bahu  Lenturkan pergelangan dan jari-jari kedepan  Lepaskan ibu jari  Tangan mengimbang pada posisi bola terlepas  Irama yang seimbang 2. Lemparan bebas (Free Throw) Suksesnya dalam melakukan lemparan bebas memerlukan keahlian, kebiasaan, konsentrasi dan keyakinan, kebiasaan, rileks dan irama mendukung konsentrasi dan keyakinan diri adapun langkah-langkah pelaksanaannya. Teknik Bola Basket  Lihat target  Ucapkan kata-kata kunci sasaran berirama  Rentangkan kaki, punggung dan bahu  Rentangkan siku  Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan  Lepaskan jari telunjuk  Tangan menyimbang pada bola sampai terlepas 3. Tembakan sambil melompat (Jump shot) Tembakan melompat sama dengan tembakan satu tangan hanya ada dua penyesuaian dasar, dimana pada tembakan melompat dalam mengangkat bola harus lebih tinggi dan menembak setelah melompat, bukannya menembak bersama dengan melompat adapun langkah-langkah teknik ini  Loncat lalu menembak  Tinggi lompatan tergantung pada jarak tembakan  Rentang kaki, punggung dan bahu  Rentangkan siku  Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan  Lepaskan jari-jari telunjuk  Laju penyimbang pada bola sampai terlepas  Irama yang sama  Lihat target 4. Tembakan tigas Skor (Three Point Shoot) Untuk tembakan tiga angka, disiapkan pada kejauhan yang cukup dari garis untuk minghindar penginjakan garis dan untuk mempokuskan pandangan pada ring basket. Adapun langkah- langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut :  Loncat tanpa ketegangan, menembak saat loncat keatas  Irama yang sama  Tenaga berurutan dari kaki, punggung dan bahu  Rentangkan siku  Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan  Lepaskan jari-jari telunjuk  Tangan menyeimbang pada bola sampai terlepas 5. Tembakan mengait (Hook Shot) Keunggulan tembakan mengait adalah susah dihalangi oleh lawan yang tinggi. Tembakan mengait terbatas didekat ring jarak 3 m hingga 4 m adapun langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut : Teknik Bola Basket  Melangkah dan pivot kedepan
  • 3.  Angkat bola pada arah telinga  Tangan menyeimbang pada bola sampai bola terlepas  Irama yang seimbang  Lihat target 6. Lay Up Tembakan lay up dilakukan dekat dengan keranjang basket setelah menyalip bola. Untuk dpat melakukan melompat yang tinggi dalam lay up, harus mempunyai kecepatan pada tiga atau empat langkah terakhir tetapi juga harus mengontrol kecepatan yang berlawanan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut  Angkat lutut dan menembak  Bawa bola diantara telinga dan bahu  Arahkan lengan, pergelangan dan jari-jari  Lepaskan bola jari telunjuk jari yang halus  Pertahankan posisi tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas 7. Runner Tembakan lay up dipergunakan jauh dari ring basket dan bila menembak tekanan pada irama yang teratur. Adapun langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut  Lihat sasaran  Mendarat dengan seimbang  Lutut tertekuk  Tangan keatas C. Tembakan dua angka - Permainan bola basket Tembakan dua angka adalah tembakan masuk dari daerah dua angka bernilai dua (Dr. Julisa M. Rastafari, 2006:46) Adapun cara melakukan tembakan dua angka (Wissel, 2000:56) sebagai berikut : 1. Lompat, Lalu tembak 2. Tinggi lompatan tergantung pada jarak tembakan 3. Rentangkan kaki, punggung, bahu 4. Rentangkan siku 5. Lenturkan pinggang dan jari-jari kedepan 6. Lepaskan jari telunjuk 7. Laju penyeimbang pada bola sampai terlepas 8. Irama yang sama 9. Lihat target D. Tembakan tiga angka - Permainan bola basket Tembakan tiga angka adalah suatu tembakan dari daerah dibelakang tiga point line memberi nilai tiga (Wissel, 2000:3) Adapun cara-cara pelaksanaan adalah sebagai berikut : 1. Lompat tampak ketegangan menembak saat melompat ketas 2. Irama yang sama 3. Tenaga berurutan dari kaki, punggung, bahu 4. Rentangkan siku 5. Lenturkan pingggang dan jari-jari kedepan 6. Lepaskan jari telunjuk 7. Tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas LARI SAMBUNG (Lari Estafet) Lari sambung pada dasarnya adalah melakukan gerak lari secepat mungkin dengan membawa tongkat. Pada lari sambung terjadi perpindahan tongkat dalam regu. Satu regu lari sambung beranggotakan empat pelari, yaitu pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat. Jarak nomor lari sambung yang diperlombakan adalah 4 × 100 m dan 4 × 400 m. Hal ini menunjukkan bahwa lari sambung termasuk lari jarak pendek atau lari cepat. Hal yang perlu diperhatikan dalam lari sambung adalah cara perpindahan tongkat
  • 4. antarpelari. Setiap pelari harus dapat melakukan teknik ini dengan benar sehingga tidak menghambat kecepatan berlari. A. Lari Sambung (Lari Estafet) Penerimaan tongkat dengan cara a) nonvisual dan b) visual 2. Peraturan Dasar Lari Sambung Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lari sambung memiliki peraturan tersendiri yang harus ditaati. Peraturan tersebut mencakup peraturan perlombaan dan daerah pergantian tempat. Pelajaran 3 a. Peraturan Perlombaan Berikut ini peraturan perlombaan atletik untuk nomor lari sambung. 1) Tongkat estafet memiliki rongga dengan panjang 28–30 cm, berat 50 gram, dan bergaris tengah 38 mm. 2) Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dengan lebar 1,20 meter. Pada lomba lari estafet 4 × 100 meter, panjang lintasan ditambah 10 meter. Lintasan ini disebut prazona, yaitu suatu lintasan di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi tidak terjadi pergantian tongkat. 3) Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun tongkat sudah diberikan kepada pelari berikutnya. 4) Tongkat yang terjatuh diambil oleh pelari yang menjatuhkannya. b. Daerah Pergantian Tongkat Lari sambung melibatkan empat orang pelari dalam setiap regu. Keempat pelari tersebut ditempatkan pada tempat-tempat tertentu. Cara menempatkannya adalah sebagai berikut. 1) Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan. 2) Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus. 3) Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan. 4) Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finis. Finis Zona Pergantian Zona Pergantian Zona Pergantian Zona Pergantian start 110 m start 100 m start 400 m, 800 m, dan 10.000 m 4 × 400 m start 1.500 m Garis batas bebas 800 m start 5.000 m start 200 m Gambar 3.2 Lintasan pada lari sambung 34 Gelanggang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA/MA Kelas XI 3. Latihan Lari Sambung Teknik penerimaan dan pemberian tongkat sangat menentukan hasil perlombaan. Latihan lari sambung pada dasarnya bertujuan untuk melatih kedua teknik tersebut. Kerja sama antarpelari dalam satu regu sangat dibutuhkan dalam latihan ini. Anda dapat melakukan latihan berikut bersama teman sebangku Anda. a. Latihan 1 Pelari membawa tongkat dengan tangan kiri, artinya pelari akan memberikan tongkat dengan tangan kiri. Pelari lainnya siap menerima dengan tongkat dengan tangan kanan dan telapak tangan menghadap ke bawah. Gambar 3.3 Latihan memberikan dan menerima tongkat dengan tangan yang berbeda
  • 5. b. Latihan 2 Latihan ini bertujuan melatih pemberian dan penerimaan tongkat di bagian atas tangan dengan belahan tangan yang sama. Dengan demikian apabila tongkat diberikan dengan tangan kanan maka penerima akan menerima dengan tangan kanan pula. Latihan memberikan dan menerima tongkat dengan tangan yang sama BOLA VOLI Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nsional. Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris. Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh : 1. Permainan bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas. 2. Mudah dimainkan. 3. Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana. 4. Permainan ini sangat menyenangkan. 5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil. 6. Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup. 7. Dapat di mainkan banyak orang Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang permainanbola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan. Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta. B. Teknik Dasar Permainan Bola Voli 1. Pengertian Teknik Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang permainan bola voli ). Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3). 2. Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga  Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.  Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera  Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan. (Suharno, HP. 1982 : 30).  Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan (Engkos Kosasih, 1984 : 109). 3. Teknik Penguasaan Bola Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan terus menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).
  • 6. Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar. 4. Passing Bawah Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan melewati atas jaring atau net. 5. Passing Atas Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69). Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di depan dada. 6. Service Bawah Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 70). Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain pemula. 7. Service Atas Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 53). Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus. 8. Service Samping Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun pelaksanaan service samping adalah service berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi yang tidak kidal) kedua tanga bersama-sama memegang bola. Pada saat bola akan dilambungkan, maka badan diliukkan ke belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke samping kanan, begitu bola lepas dari tangan, maka tangan ditarik kesamping kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas, pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan gerakan pergelangn tangan sehingga bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin. 9. Service Lompat
  • 7. Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan melompat setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin, 1997 : 59). Service lompat dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan. Begitu bola dilambungkan diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala. Bila bola telah berada di atas depan kepala maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola secepatnya. 10. Smash (Spike) Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu dilakukan dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bola voli , apabila pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau mereka harus menguasai teknik smash. Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing yang tepat dan mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna. Pemain bola voli akan dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar smash secara baik dan benar. 11. Membendung Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang berada didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau membendung datangnya bola dari lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net. Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher terhadap bola dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah datangnya smash, maka perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan dengan maksud agar setiap saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking. C. Passing Atas 1. Pengertian passing Atas Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah. Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :  Konsentrasi untuk melakukan passing atas.  Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.  Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.  Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109). Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain : 1.1. Passing Atas Individu  Tempatkan badan di bawah bola.  Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam keadaan setengah jongkok.  Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas dahi.  Sikap tangan seperti mangkok.  Pandangan ke arah datangnya bola.  Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan pada bola yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama.  Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan kearah depan atas.
  • 8.  Setelah bola lepas dari tangan, diikuti dengan gerakan anggota badan dan langkah kaki ke depan untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91). 1.2. Passing Atas Ke Dinding Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain : 1. Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing atas ke dinding berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola. 2. Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus memperdalam kekuatan tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm dari dinding atau tembok. Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini didasarkan atas uji coba. D. Perasarana Permainan Bola Voli 1. Ukuran Lapangan Permainan Bola Voli Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan. Gambar Ukuran Lapangan Bola Voli Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter. 2. Daerah Servise Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas. 3. Jaring (Net) Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm. 4. Antene Rod Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari
  • 9. tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras. 5. Bola Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB. Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa). 6. Pemain Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet. LARI JARAK PENDEK Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Pelarinya bisa juga disebut dengan sprinter Nomor-Nomor Atletik 1. Nomor Lari -. Lari jarak pendek 100, 200, 400 meter -. Lari jaraj menengah 800 , 1500 meter -. Lari jarak jauh 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km secara teknis penggunaan start jongkok yang digunakan sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan. Cara Melakukan Start Jongkok Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahapialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis. Start Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah : - star berdiri (standing start) - star jongkok (crouching start) - start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m. Teknik Start Sikap start pada aba-aba bersedia Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan. letakkan tangan tepat di belakang garis start. Hal-hal yang penting dalam sikap start: 1. Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus. 2. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan kira-kira 2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star. 3. Tubuh rileks/ tidak kaku 4. Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya. 5. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang dipegunakan: Bunch start/start jongkok jarak pendek Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. ujung kaki belakang ditempatkan segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang tungkai. Medium start/start jongkok jarak menengah Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan, jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm, tergantung dari panjang tungkai. longated start/start jongkok jarak jauh Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari tumit kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang 100 cm, tergantung
  • 10. dari panjang tungkai masing-masing pelari. Gerakan pada aba-aba Siap Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. jaga keseimbngan sampai aba-aba berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!), pandangan ke arah garis star di antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan mengambil nafas dalam-dalam. yang paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama. Gerakan pada saat aba-aba Ya atau Bunyi Pistol Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat (gerakan lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkadang lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus kedepan, dari sikap jongkok berubah kesikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah lari makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupak langkah peralihan. Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti menegakkan badan. Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialahpemanasan dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya cidera otot. Gerakan finis Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis. Lari terus tanpa perubahan apapun. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan, yang lazim disebut The String. Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati garis finis. LATIHAN SIRKUIT Sirkuit latihan ialah Suatu program latihan yang di ciptakan oleh R.E. Morgan and G.T. Anderson pada tahun 1953, dalam program latihan ini, terdapat beberapa stasiun kebugaran jasmani, seperti push up, sit up, dll. Dalam program pelatihan ini biasanya digunakan peralatan mesin, peralatan hidraulik, beban tangan dan biasanya jarak tiap stasiun 15 detik sampai 3 menit untuk menjaga agar otot tidak kelelahan Bentuk sederhana dari circuot training adalah lari keliling lapangan 10 kali, push up 10 kali, dst. Sirkuit latihan ialah Suatu suatu jenis program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan di gabungkan dengan latihan aerobic, yang juga menggabungkan manfaat dari kelenturan dan kekuatan fisik. “Sirkuit” di sini berarti Beberapa kelompok olah raga atau pos yang berada di area dan harus di selesaikan dengan cepat. Tiap peserta harus menyelesaikan satu pos dahulu sebelum ke pos lainnya. Beberapa komponen kebugaran jasmani yang dilatih dalam circuit training ialah :  Kebugaran jasmani  Kekuatan Fisik  Kesehatan  Kelenturan tubuh SENAM Lantai Sejarah Singkat Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya:"untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yangtelanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatandan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Barupada akhir abad 19, peraturan-peraturan
  • 11. dalam senam mulai ditentukan dan dibuatuntuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagaisuatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, NewYork, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruhdari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti: pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihantersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dankeseimbangan.Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STOBandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakandengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengantujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis". . Aero Sport = Federasi Aero Sport Indonesia / FASI 2. Anggar = Persatuan Anggar Seluruh Indonesia / IKASI 3. Atletik = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia / PASI 4. Baseball = Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia / PERBASASI 5. Berkuda = Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia / PORDASI 6. Berlayar = Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia / PORLASI 7. Biliar = Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia / POBSI 8. Binaraga = Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia / PABBSI 9. Bola Basket = Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia / PERBASI 10. Bola Voli = Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia / PBVSI 11. Boling = Persatuan Boling Indonesia / PBI 12. Bulu Tangkis = Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia / PBSI 13. Catur = Persatuan Catur Seluruh Indonesia / PERCASI 14. Dayung = Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia / PODSI 15. Drum Band = Persatuan Drum Band Indonesia / PDBI 16. Golf = Persatuan Golf Indonesia / PGI 17. Gulat = Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia / PGSI 18. Judo = Persatuan Judo Seluruh Indonesia / PJSI 19. Karate = Federasi Olahraga Karate-do Indonesia / FORKI 20. Kartu = Gabungan Bridge Seluruh Indonesia / GABSI 21. Kempo = Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia / PERKEMI 22. Kesehatan Olahraga = Kesehatan Olahraga Republik Indonesia / KORI 23. Liong & Barongsai = Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia / PLBSI 24. Menembak = Persatuan Menembak dan BerburuIndonesia / PERBAKIN 25. Motor = Ikatan Motor Indonesia / IMI 26. Olahraga air = Persatuan Renang Seluruh Indonesia / PRSI 27. Olahraga Cacat = Badan Pembina Olahraga Cacat / BPOC 28. Olahraga KORPRI = Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia / BAPOR KORPRI 29. Olahraga Mahasiswa = Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia / BAPOMI 30. Olahraga Pelajar = Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia / BAPOPSI 31. Olahraga Sepeda = Ikatan Sport Sepeda Indonesia / ISSI 32. Olahraga Wanita = Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia / PERWOSI 33. Panahan = Persatuan Panahan Indonesia / PERPANI 34. Panjat Tebing = Federasi Panjat Tebing Indonesia / FPTI 35. Pecak Silat = Ikatan Pencak Silat Indonesia / IPSI 36. Selam = Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia / POSSI 37. Senam = Persatuan Senam Indonesia / PERSANI 38. Sepak Takraw = Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia / PSTI 39. Sepakbola = Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia / PSSI 40. Sepatu Roda = Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia / PERSEROSI 41. Ski Air = Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia / PSASI 42. Sport Dance = Ikatan Olahraga Dansa Indonesia / IODI 43. Squash = Persatuan Squash Indonesia / PSI 44. Taekwondo = Taekwondo Indonesia / TI 45. Tarung Derajat = Keluarga Olahraga Tarung Derajat / KODRAT 46. Tenis = Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia / PELTI 47. Tenis Meja = Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia / PTMSI
  • 12. 48. Tinju = Persatuan Tinju Amatir Indonesia / PERTINA 49. Wartawan Olahraga = Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia / SIWO PWI 50. wushu = Wushu Indonesia / WI Out bound Pengertian Out bound masih hangat diperdebatkan banyak kalangan praktisi out bound sendiri, hal itu dilandasi oleh perkembangan kegiatan-kegiatan outbound yang sangat pesat akhir-akhir ini karena sudah menjadi bagian dari bisnis sebagai daya saing dibidang olahraga. Keunikan dan tingkat kreativitas pengelolanya membuat outbaound yang dikembangkan menjadi berbeda dengan outbound lainnya. Namun pada dasarnya masih mengacu pada beberapa definisi yang sama. Outbound adalah kegiatan di alam terbuka yang mampu memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu. Kimpraswil (2007) menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi (http://www.kimpraswil.go.id/ ) Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak. Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup. outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan (2007) menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang ’tersentuh’ tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir) (http://www.peloporadventure.co.id/ ) C. Manfaat kegiatan Outbound Tidak berbeda dengan manfaat olahraga, Outbound adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Permainan yang penuh tantangan ini juga mampu mengembangkan psikomotorik anak. Derai tawa riang anak-anak menggema dari sebuah kawasan outbound. Sesekali terdengar teriakan melengking. Apalagi ketika satu demi satu anak-anak yang rata-rata berusia enam hingga 12 tahun tersebut, mulai meluncur dari seutas tali yang menghubungkan sebuah tebing dengan pohon berukuran sedang di bawahnya. Outbound telah menjadi bagian dari kegiatan anak yang menyenangkan. Walau terkesan agak takut, akhirnya anak-anak itu pun memberanikan diri menaklukkan beberapa tantangan dengan antusias. Permainan tak hanya memberikan kesenangan bagi anak. Berbagai tantangan dalam permainan itu terbukti mampu membentuk kemampuan psikomotorik anak. Kemampuan yang berkaitan dengan gerak tubuh tersebut, tidak banyak diajarkan pada aktivitas informal Pendidikan Jasmani dan olahraga di sekolah. Howard Gardner (2000) dalam bukunya berjudul "Multiple Intellegences", mengatakan, setiap anak memiliki kecerdasan majemuk meliputi kecerdasan spasial visual, linguistik verbal, interpersonal, musikal ritmik, naturalis, kinestetik, dan logis matematis. Dari tujuh macam kecerdasan tersebut, hanya beberapa yang menonjol, dan itu berbeda pada setiap anak. Karena kecerdasan bukan sesuatu yang dapat dilihat atau dihitung, melainkan tergantung pada pengalaman hidup sehari-hari, baik di rumah, sekolah maupun di tempat lain. Karena setiap anak memiliki potensi berbeda, seharusnya proses pengajarannya juga berbeda. Dalam ilmu psikologi dikenal dengan prinsip individual differences atau pada dasarnya setiap
  • 13. orang memiliki keunikan masing-masing. Keunikan masing-masing anak tidak akan menonjol di sekolah dasar konvensional, yang pada umumnya hanya fokus pada aspek kognitif, yaitu kemampuan penalaran otak. Tidak jarang murid yang tidak memiliki keunggulan kognitif, dianggap anak bodoh. Akibatnya si anak menjadi minder, padahal belum tentu pada kegiatan lain, anak seperti ini tidak unggul, bahkan bisa jadi berprestasi lebih bagus. Peran sekolah sangat dibutuhkan untuk melihat potensi dan membantu mengembangkan potensi anak. Dengan begitu, si anak mampu mengaktualisasikan kemampuan diri. Kemampuan anak tersebut hanya dapat terlihat dalam outbound atau memberikan tantangan fisik dalam setiap permainan. Seorang guru SD (Widia Chandra) di Jakarta Pusat mengatakan; "Tidak banyak sekolah yang memberikan pendidikan yang mengarah pada perkembangan gerak tubuh anak. Namun, perkembangan itu bisa didapatkan dengan mengikutkan anak pada program-program outbound yang menarik ketika libur; Anak-anak yang telah beberapa kali mengikuti outbound atau tantangan fisik lewat permainan-permainan yang menyenangkan, di sekolah menjadi lebih gembira, lebih lincah, dan memiliki pengertian terhadap teman-teman sekolahnya; Dengan tantangan lewat outbound, anak diajarkan untuk mandiri memecahkan kesulitan sehingga anak terlatih untuk mandiri, tidak cengeng dan percaya pada kekuatan diri sendiri," (file://localhost/G_okezone_com.htm ) D. Program Outbound bagi Siswa Bila ingin tahu wajah pendidikan di suatu negara, lihatlah apa yang tersembul pada wajah anak- anak sekolah. Wajah-wajah tertekan hampir terpancar dari setiap anak didik setiap kali mereka harus berangkat sekolah. Nyaris tidak ada wajah riang, setiap kali mereka masuk sekolah. Suasana riang baru terasakan saat mereka menerima pengumuman hari libur atau pulang pagi karena guru rapat atau ada keperluan lain. Menurut hasil penelitian di Amerika (Malcom Baldridge), menyatakan bahwa ternyata keberhasilan seseorang ditentukan oleh: - 45% Sikap (Attitude) - 10% Pengetahuan (Knowledge) - 20% Perbuatan dan pengalaman (Practice) - 25% Keterampilan (Skill) Cara ini hanya melibatkan kemampuan berpikir manusia yang paling rendah (lower order thinking), sedangkan kemampuan higher order thinking seperti kemampuan proses belajar- mengajar yang dibalut dengan unsur attitude (sikap/moral), skills (keterampilan), knowledge (pengetahuan), experience (pengalaman), responsibility (tanggung jawab), dan accountability (pertanggungjawaban) tidak tersentuh. Melihat kondisi diatas maka diperlukan pola pembinaan luar sekolah yang dapat mengisi kekosongan tersebut. 1). Sikap dan Moral (attitude) Sistem pembelajaram selama ini cenderung mencetak generasi cerdas otak dan sedikit kecerdasan ruh (batin). Pendidikan hanya menghasilkan generasi pintar tapi kurang memiliki attitude yang baik. Produk pendidikan pun menjadi manusia pintar yang hanya mengejar keuntungan sendiri, pintar melakukan korupsi, pintar merusak hutan yang sering mengakibatkan bencana di negeri ini. Untuk mengisi kebutuhan pembentukan attitude maka diperlukan sentuhan dalam bentuk lainnya berupa pelatihan kepekaan hati yang dibawakan melalui pendidikan kebersamaan di alam bebas yang sesuai dengan perkembangan usia. 2). Pengetahuan (knowledge) Di sekolah, pengetahuan yang diajarkan bergerak pada ilmu dasar dan banyak pula yang kurang dalam penerapan praktek lapangannya. Kegiatan outdoor dengan nama Outdoor Management Development Training ini menanamkan pengetahuan tambahan baik yang berkaitan dengan pengetahuan yang diajarkan di sekolah maupun pengetahuan lapangan lainnya. Pendidikan yang menggunakan ”setting sekolahan” cenderung teoritis dan seolah hanya sekedar menjadi rutinitas yang menjemukan. Di sisi lain, belajar di luar ruang (outdoor experiential learning) lebih mengedepankan metode Connected knowing (menghubungkan antara pengetahuan dengan dunia nyata). Di sini, pendidikan dianggap sebagai bagian integral
  • 14. dari sebuah kehidupan. 3). Praktek dan Pengalaman Lapangan (Practice) Peserta akan dikondisikan dalam suatu tantangan yang menarik, dengan kegiatan alam terbuka sebagai media pendidikan. Mereka juga akan dihadapkan pada tantangan fisik dan mental yang didesain khusus, tetapi jelas tidak melampaui kapasitas dari peserta. Petualangan dan tantangan yang akan dihadapi merupakan gabungan dari kerjasama tim dan pengembangan diri. Difokuskan kepada pengembangan dari ketrampilan hidup yang terdiri dari inisiatif, kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan, kerjasama, menghadapi resiko dan kepercayaan Hasil yang diperoleh dari melakukan kegiatan sebelumnya akan dibicarakan dalam diskusi. Penekanan pada proses belajar merupakan hal yang penting dalam diskusi. Selanjutnya mereka akan mendapat kesempatan untuk mengaplikasikannya pada kegiatan berikutnya. Metode Experiential Learning yang dipakai akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berefleksi pada aktivitas yang terdahulu. Sehingga mereka diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi dan tantangan berikutnya. E. Model Out-Bound sebagai bagian dari Proses Pendidikan siswa (Outbound Student Program) a. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran program ini adalah pengembangan berbagai komponen perilaku siswa untuk menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai siswa dalam kehidupan sehari-hari. Komponen yang diharapkan tumbuh dari pelaksanaan program Outbound Student Program ini adalah: 1. Mempunyai kemampuan dalam pengelolaan diri 2. Tidak kehilangan kontrol emosi dalam menghadapi tantangan 3. Tidak menarik diri bila menghadapi kesulitan dan tantangan 4. Tegar dalam menghadapi situasi panik 5. Berpikir kreatif 6. Kemampuan mengembangkan gagasan kreatif dari diri sendiri 7. Kemampuan membangkitkan semangat kerjasama dalam tim dengan menggerakkan kawan sesama anggota tim. 8. Kemampuan membangkitkan semangat kerja tim 9. Mempunyai Hubungan interpersonal yang baik 10. Membangun rasa saling percaya kepada orang lain 11. Menghargai perbedaan 12. Melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala 13. Bersedia menolong orang lain dan mau ditolong orang lain 14. Berkomunikasi secara efektif 15. Berusaha menyampaikan informasi kepada pihak lain demi kesuksesan bersama 16. Mengkomunikasikan ide kepada orang lain dengan jelas dan sistemik 17. Merangsang orang lain untuk menyampaikan gagasan orang lain 18. Bersedia bertanya apabila ada ketidakjelasan informasi b. Metode Metode yang digunakan dalam Outbound Student Program adalah: 1. Kerjasama dalam kelompok 2. Petualangan Individual dan kelompok 3. Ceramah (keterkaitan antara kegiatan simulasi dengan prinsip manajemen) 4. Diskusi (refleksi kegiatan) c. Pola Pendekatan Kegiatan outbound student program menggunakan pola pendekatan sebagai berikut: 1. Kegiatan Spiritual/Keyakinan 2. Kegiatan Kesehatan dan Kebugaran 3. Kegiatan Prestasi 4. Kegiatan Keluarga 5. Kegiatan Sosial Pembahasan atas kegiatan menggunakan: ”Emosional, Intelektual dan Spiritual”
  • 15. d. Kegiatan dan rancangan pendanaan. Setiap bentuk atau model kegiatan akan terkait dengan pendanaan yang akan timbul atas penyelenggaraan kegiatan, pada aspek : 1. Durasi Waktu 2. Jumlah Peserta 3. Letak lokasi kegiatan 4. Desain Program 5. Dan hal-hal lain yang ditentukan kemudian e. Keamanan Dalam Pelatihan(safety) Safety adalah melaksanakan seluruh tindakan-tindakan penting untuk menjaga suasana kegiatan agar aman bagi peserta untuk bermain dan belajar. Terdapat dua hal penting mengenai safety : 1. Physical safety Kegiatan dengan media alam terbuka memiliki resiko keselamatan pada peserta dan kami pihak penyelenggara selalu mengutamakan keselamatan peserta dalam setiap setting aktifitas kegiatan dengan menggunakan peralatan yang telah teruji secara internasional dan dipasang oleh orang-orang yang telah berpengalaman. Namun demikian masih terdapat resiko yang uncontrolable, seperti kurang kehati-hatian peserta sendiri, karena itu juga diperlukan kerjasama dengan peserta dalam memperkecil resiko terjadinya situasi yang tidak diinginkan. 2. Psychological Safety, Dalam hal ini, kami menyusun dan mendorong disepakatinya aturan main untuk tidak menimbulkan sakit hati peserta yang disebabkan oleh tindakan atau perkataan dari sesama peserta maupun fasilitator. Dengan suasana aman seperti itu, dimana tidak ada satupun orang yang takut salah, takut dicemooh, takut dikomentari, maka suasana kegiatan menjadi kondusif untuk seluruh peserta. G. Outbound yang Baik Harus Menghasilkan Peak Adventure Merencanakan Program pengembangan dan pelatihan yang dilakukan di luar ruangan, atau biasa disebut outbound hanya akan efektif bila dilaksanakan dengan baik, yakni mampu memberikan puncak petualangan dalam mengatasi tantangan (peak adventure) bagi para pesertanya. Keluar dari Comfort Zone; Untuk bisa menghasilkan peak adventure, kegiatan-kegiatan dalam out bound training harus bisa mengeluarkan partisipan dari comfort zone (daerah yang nyaman) mereka. Tapi, diingatkan, peak adventure tiap-tiap orang berbeda sehingga instruktur outbound tidak boleh memaksa peserta yang tidak berani melakukan kegiatan tertentu. Instruktur bisa membantu dengan persuasi dan mendampingi peserta out bound training yang tidak berani. Out bound pada dasarnya mempertemukan antara kompetensi dan risiko. Jangan sampai risikonya terlalu tinggi sehingga malah menjadi missadventure. Peak adventure tercapai bila risiko dan kompetensi proporsional. Mengingat makin menjamurnya penyelenggara outbound saat ini, penyelenggara termasuk dilingkungan sekolah perlu hati-hati. Guru atau instruktur harus pandai memilih outbound provider yang reputasinya bagus, memiliki standar keamanan tinggi dan instruktur yang qualified. Selain itu tempat & program outbound yang tepat akan mendukung kesuksesan sebuah kegiatan outbound.