SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP

Oleh :
Rohma Vikria Nita (130210103034)
Kelas :
Biologi Dasar A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I.

JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP

II.

TUJUAN
1. Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop.
3. Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop.

III.

DASAR TEORI

Sejarah Mikroskop
Mikroskop merupakan suatu alat yang di gunakan untuk membantu kita saat meneliti
suatu benda yang sangan kecil atau halus seperti baktei, protozoa dan makhluk atau benda
kecil lainnya. Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah
ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang
sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks atau lebih sempurna agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk
kecil lainnya. Kemudian sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop
yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh
Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop itu sendiri berasal dari dua kata bahasa yunani yaitu
mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan.
Dalam pembentukan bayangan tersebut mikroskop menggunakan tiga macam lensa yang
berbeda fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa
okuler, lensa obyektif dan lensa kondensor. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan
lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari tiga
macam lensa ini sudah dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa
objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang
kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Perkembangan Mikroskop
Mikroskop Optis
Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari
lensa tersebut. Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat
melihat mikroorganisme. Mikroorganisme terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan
menggunakan seatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘Animalcules’ terlihat dalam
berbagai mbentuk ukuran dan warna. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar
mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu
hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja).
Pembesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya
menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan
pembesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik.
Macam-macam Mikroskop
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang tersusun dari 3 macam lensa, ialah lensa pengumpul cahaya
(lensa kondensor) dan 2 macam lensa cembung atau lensa pembesar yang diletakkan
di masing-masing ujung pada suatu tabung. Kedua lensa pembesar itu adalah lensa
okuler pada sisi ujung tabung yang berada didepan titik pandangmata, dan lensa
obyektif yang terletak pada ujung tabung proximal (menjauhi dari titik pandang mata).
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop TEM (Transmission Electron Microscop), mikroskop elektron
dimana gelombang elektron ditransmisikan melalui preparat. Mekanisme garis besar
kerja mikroskop elektron transmisi amat menyerupai kerja mikroskop cahays yang
dibalik. Mikroskop TEM bertujuan untuk melihat benda irisan ultra mikro. Sehingga
isi sel terlihat secara sangat detail.
Mikroskop SEM (Scanning Elektron Microscop), mikroskop elektron yang
ditujukan untuk melihat permukaan 3 dimensi benda yang kecil (permukaan 3 dimensi
sel, atau permukaan struktur sub-seluler seperti organel dan kromosom yang diisolasi).
Cara kerja mikroskop SEM berbeda dengan mikroskop TEM yang membedakan
adalah bahwa sumber yang dipancarkan dari pistol elektron difokuskan secara intens
pada permukaan preparat dengan bantuan sistem lensa megnetik yang menyerupai
lensa kondensor pada TEM.
Daya Pisah Alat Optik
Aberasi yang terjadi pada lensa tunggal karena sinar-sinar tak paraksial dan sinar-sinar
paraksial yang berasal dari suatu sumber titik setelah dibiaskan oleh lensa tidak terkumpul
pada suatu titik. Aberasi ini memberikan suatu batas kemampuan suatu lensa sederhana jika
dipergunakan dalam alat optik. Akan tetapi dengan menggunakan sistem lensa, satu atau dua
aberasi dapat dihilangkan sehingga kita dapat memperoleh gambar yang baik.

IV.

ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”

V.
1.

LANGKAH KERJA
Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan percobaan

Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas
obyek dan di tutup secara perlahan-lahan dengan gelas
penutup

Meletakkan gelas obyek pada meja preparat

Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran
lensa obyektif lemah

Membandingakan letak bayangan dengan letak obyek
yang diamati

Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat
dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas

Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
2. Mengukur Luas Bidang Pandang
Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek
dan menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup

Meletakkan gelas objek pada meja preparat

Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa
obyektif lemah
Memperhatikan bahwa dibagian samping kiri dan di
belakang meja preparat terdapat skala yang menentukan 2
sumbu

Mengamati lewat lensa okuler dimana letak huruf “d” atau
“b” kemudian menggeser ke arah kanan sampaibatas
terakhir huruf terlihat

Menandai pada angka berapa letak titik dengan melihat
angka pada skala
Menggeser kearah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh
bagian kanan
Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung
selisih antara dua titik (diameter bidang pandang) dengan
rumus
L = πr²

Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
HASIL PENGAMATAN

VI.

1. Potongan kertas huruf “b”

q

b

Perbesaran = L.ok x L.ob
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
•

Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya.

•

Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan
sebaaliknya.

•

Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar.

Perhitungan dari kiri ke kanan

Perhitungan dari atas ke bawah

Skala 1 : 33 mm

Skala 1 : 25 mm

Skala 2 : 29 mm

Skala 2 : 22,5 mm

d = S1 – S2

d = S1 – S2

= 33 mm – 29 mm

= 25 mm – 22,5 mm

= 4 mm

= 2,5 mm

= 0,4 cm

= 0,25 cm

r=½d

r=½d

= ½ . 0,4

= ½ . 0,25

= 0,2 cm

= 0,125 cm

L = π r2

L = π r2

= 3,14 x (0,2)2

= 3,14 x (0.125)2

= 0,1256 cm2

= 0,0490625 cm2
2. Potongan kertas huruf “d”

p

d

Perbesaran = L.ok x L.ob
= 10 x 4 = 40 kali
Keterangan :
•

Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya.

•

Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan
sebaaliknya.

•

Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar.

Perhitungan dari kiri ke kanan

Perhitungan dari atas ke bawah

Skala 1 : 36 mm

Skala 1 : 17 mm

Skala 2 : 30 mm

Skala 2 : 10 mm

d = S1 – S2

d = S1 – S2

= 36 mm – 30 mm

= 17 mm – 10 mm

= 6 mm

= 7 mm

= 0.6 cm

= 0,7 cm

r=½d

r=½d

= ½ . 0,6

= ½ . 0,7

= 0,3 cm

= 0,35 cm

L = π r2

L = π r2

= 3,14 x (0,3)2

= 3,14 x (0,35)2

= 0,2826 cm2

= 0,385 cm2
PEMBAHASAN

VII.

Dalam praktikum “Penggunaan Mikroskop” ini menunjukkan tujuannya adalah
mengamati potongan huruf “d” atau “b” dan menentukan luas bidang pandang mikroskop
dengan potongan huruf “d” atau “b”.
Dari hasil pengamatan diatas ternyata letak bayangan diperbesar, maya dan terbalik.
Karena lensa obyektif akan membentuk bayangan maya, selanjutnya bayangan maya tersebut
diperbesar oleh lensa okuler menghasilkan bayangan maya yang terlihat oleh mata. Jadi,
bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah maya, diperbesar dan terbalik.
Adapun hasil dari letak bayangan terbalik yang dipengaruhi oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu pada percobaan huruf “b”, bayangan huruf “b” akan menjadi huruf ”q” dan
pada percobaan huruf “d”, bayangan huruf “d” akan terbalik menjadi huruf “p”.
Kemudian menentukan luas bidang pandang mikroskop dengan mengukur batas kanan
dan batas kiri, batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus mencari diameter
dengan menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas atas dan batas bawah. Setelah
didapatkan kemudian menghitung luasnya dengan rumus :
L = πr²
Keterangan :
L = Luas bidang pandang
Π = 3,14
r = Jari – jari

VIII.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Mikroskop memiliki komponen-komponen dan dengan masing-masing fungsi atau
cara kerja komponen tersebut.
2. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa objektif, meja preparat,
diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop, lengan mikroskop, kaki
mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus.
3. Terdapat beberapa jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya, mikroskop elektron, dan
mikroskop biasa.
4. Untuk menghitung luas permukaan bayangan dapat menggunakan rumus : L = π r2
5. Bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
Saran

1. Mahasiswa diharapkan mengenal komponen-komponen alat optik mikroskop, fungsi
dan cara penggunaannya terlebih dahulu agar dalam melaksanakan praktikum tidak
canggung dan berjalan dengan lancar.
2. Dalam melakukan pengamatan cara kerja mikroskop, mahasiswa diharapkan lebih
teliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar.
3. Mahasiswa harus berhati-hati dalam menggunakan alat optik mikroskop agar tidak
terjadi kerusakan alat.
4. Dalam melakukan praktikum mikroskop dengan berkelompok sebaiknya harus
kompak dalam melakukan pengamatan agar setiap individu memahami pengetahuan
yang didapat dari kgiatan praktikum.

IX.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil.A., Jane B. Reece., 2008. Biology Eight Edition. England: Pearson Education
Inc.
Ibrahim, muslim. 2007. Mikrobiologi: Prinsip dan Aplikasi. Surabaya: UNESA
Muslim, Choirul. 2003. Biologi monokuler Sel. Bengkulu: Universitas Bengkulu
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar: Gelombang dan Optik. Bandung: Penerbit ITB
Situs Internet
http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya/
http://justcindyz.wordpress.com/2011/11/11/pengertian-mikroskop/

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
Zanne Arienta
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Feren Jr
 

La actualidad más candente (20)

Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
 

Destacado (11)

Laporan 1 mikroskop
Laporan 1 mikroskopLaporan 1 mikroskop
Laporan 1 mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Pendulum sederhana
Pendulum sederhanaPendulum sederhana
Pendulum sederhana
 
Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)
 
Perawatan Mikroskop
Perawatan MikroskopPerawatan Mikroskop
Perawatan Mikroskop
 
Mikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannyaMikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannya
 
Mikroskop dan bagian
Mikroskop dan bagianMikroskop dan bagian
Mikroskop dan bagian
 

Similar a Laporan Penggunaan Mikroskop

presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdfpresentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
AlwiHasan5
 
X rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskopX rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskop
Silvia Wijaya
 
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmaMikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
diah_nahdhiah_35
 

Similar a Laporan Penggunaan Mikroskop (20)

Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdfpresentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
 
Presentasi mikroskop
Presentasi mikroskopPresentasi mikroskop
Presentasi mikroskop
 
M ikroskop
M ikroskopM ikroskop
M ikroskop
 
X rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskopX rsbi h pp mikroskop
X rsbi h pp mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
mikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuh
mikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuhmikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuh
mikroskop-kelas-7.ppt. materi kelas tujuh
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmaMikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
 
Bahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisiBahan ajar fisika alat optik revisi
Bahan ajar fisika alat optik revisi
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Laporan Penggunaan Mikroskop

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PENGGUNAAN MIKROSKOP Oleh : Rohma Vikria Nita (130210103034) Kelas : Biologi Dasar A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013
  • 2. I. JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP II. TUJUAN 1. Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya. 2. Menentukan luas bidang pandang mikroskop. 3. Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. III. DASAR TEORI Sejarah Mikroskop Mikroskop merupakan suatu alat yang di gunakan untuk membantu kita saat meneliti suatu benda yang sangan kecil atau halus seperti baktei, protozoa dan makhluk atau benda kecil lainnya. Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks atau lebih sempurna agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Kemudian sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop itu sendiri berasal dari dua kata bahasa yunani yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan. Dalam pembentukan bayangan tersebut mikroskop menggunakan tiga macam lensa yang berbeda fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa okuler, lensa obyektif dan lensa kondensor. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari tiga macam lensa ini sudah dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Perkembangan Mikroskop Mikroskop Optis Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat mikroorganisme. Mikroorganisme terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan menggunakan seatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘Animalcules’ terlihat dalam
  • 3. berbagai mbentuk ukuran dan warna. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja). Pembesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan pembesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Macam-macam Mikroskop 1. Mikroskop Cahaya Mikroskop yang tersusun dari 3 macam lensa, ialah lensa pengumpul cahaya (lensa kondensor) dan 2 macam lensa cembung atau lensa pembesar yang diletakkan di masing-masing ujung pada suatu tabung. Kedua lensa pembesar itu adalah lensa okuler pada sisi ujung tabung yang berada didepan titik pandangmata, dan lensa obyektif yang terletak pada ujung tabung proximal (menjauhi dari titik pandang mata). 2. Mikroskop Elektron Mikroskop TEM (Transmission Electron Microscop), mikroskop elektron dimana gelombang elektron ditransmisikan melalui preparat. Mekanisme garis besar kerja mikroskop elektron transmisi amat menyerupai kerja mikroskop cahays yang dibalik. Mikroskop TEM bertujuan untuk melihat benda irisan ultra mikro. Sehingga isi sel terlihat secara sangat detail. Mikroskop SEM (Scanning Elektron Microscop), mikroskop elektron yang ditujukan untuk melihat permukaan 3 dimensi benda yang kecil (permukaan 3 dimensi sel, atau permukaan struktur sub-seluler seperti organel dan kromosom yang diisolasi). Cara kerja mikroskop SEM berbeda dengan mikroskop TEM yang membedakan adalah bahwa sumber yang dipancarkan dari pistol elektron difokuskan secara intens pada permukaan preparat dengan bantuan sistem lensa megnetik yang menyerupai lensa kondensor pada TEM. Daya Pisah Alat Optik Aberasi yang terjadi pada lensa tunggal karena sinar-sinar tak paraksial dan sinar-sinar paraksial yang berasal dari suatu sumber titik setelah dibiaskan oleh lensa tidak terkumpul pada suatu titik. Aberasi ini memberikan suatu batas kemampuan suatu lensa sederhana jika
  • 4. dipergunakan dalam alat optik. Akan tetapi dengan menggunakan sistem lensa, satu atau dua aberasi dapat dihilangkan sehingga kita dapat memperoleh gambar yang baik. IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Mikroskop b. Gelas obyek dan gelas penutup c. Pipet tetes 2. Bahan a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b” V. 1. LANGKAH KERJA Pengamatan potongan huruf “d” atau “b” Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan percobaan Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek dan di tutup secara perlahan-lahan dengan gelas penutup Meletakkan gelas obyek pada meja preparat Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah Membandingakan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
  • 5. 2. Mengukur Luas Bidang Pandang Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek dan menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup Meletakkan gelas objek pada meja preparat Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah Memperhatikan bahwa dibagian samping kiri dan di belakang meja preparat terdapat skala yang menentukan 2 sumbu Mengamati lewat lensa okuler dimana letak huruf “d” atau “b” kemudian menggeser ke arah kanan sampaibatas terakhir huruf terlihat Menandai pada angka berapa letak titik dengan melihat angka pada skala Menggeser kearah kiri sampai posisi yang sama dicapai oleh bagian kanan Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara dua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus L = πr² Mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan
  • 6. HASIL PENGAMATAN VI. 1. Potongan kertas huruf “b” q b Perbesaran = L.ok x L.ob = 10 x 4 = 40 kali Keterangan : • Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya. • Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan sebaaliknya. • Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar. Perhitungan dari kiri ke kanan Perhitungan dari atas ke bawah Skala 1 : 33 mm Skala 1 : 25 mm Skala 2 : 29 mm Skala 2 : 22,5 mm d = S1 – S2 d = S1 – S2 = 33 mm – 29 mm = 25 mm – 22,5 mm = 4 mm = 2,5 mm = 0,4 cm = 0,25 cm r=½d r=½d = ½ . 0,4 = ½ . 0,25 = 0,2 cm = 0,125 cm L = π r2 L = π r2 = 3,14 x (0,2)2 = 3,14 x (0.125)2 = 0,1256 cm2 = 0,0490625 cm2
  • 7.
  • 8. 2. Potongan kertas huruf “d” p d Perbesaran = L.ok x L.ob = 10 x 4 = 40 kali Keterangan : • Jika preparat digeser ke kanan, bayangan bergeser ke arah kiri dan sebaliknya. • Jika preparat digeser ke belakang, bayangan bergeser ke depan dan sebaaliknya. • Bayangan yang dihasilkan maya, terbalik dan diperbesar. Perhitungan dari kiri ke kanan Perhitungan dari atas ke bawah Skala 1 : 36 mm Skala 1 : 17 mm Skala 2 : 30 mm Skala 2 : 10 mm d = S1 – S2 d = S1 – S2 = 36 mm – 30 mm = 17 mm – 10 mm = 6 mm = 7 mm = 0.6 cm = 0,7 cm r=½d r=½d = ½ . 0,6 = ½ . 0,7 = 0,3 cm = 0,35 cm L = π r2 L = π r2 = 3,14 x (0,3)2 = 3,14 x (0,35)2 = 0,2826 cm2 = 0,385 cm2
  • 9. PEMBAHASAN VII. Dalam praktikum “Penggunaan Mikroskop” ini menunjukkan tujuannya adalah mengamati potongan huruf “d” atau “b” dan menentukan luas bidang pandang mikroskop dengan potongan huruf “d” atau “b”. Dari hasil pengamatan diatas ternyata letak bayangan diperbesar, maya dan terbalik. Karena lensa obyektif akan membentuk bayangan maya, selanjutnya bayangan maya tersebut diperbesar oleh lensa okuler menghasilkan bayangan maya yang terlihat oleh mata. Jadi, bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah maya, diperbesar dan terbalik. Adapun hasil dari letak bayangan terbalik yang dipengaruhi oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu pada percobaan huruf “b”, bayangan huruf “b” akan menjadi huruf ”q” dan pada percobaan huruf “d”, bayangan huruf “d” akan terbalik menjadi huruf “p”. Kemudian menentukan luas bidang pandang mikroskop dengan mengukur batas kanan dan batas kiri, batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus mencari diameter dengan menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas atas dan batas bawah. Setelah didapatkan kemudian menghitung luasnya dengan rumus : L = πr² Keterangan : L = Luas bidang pandang Π = 3,14 r = Jari – jari VIII. PENUTUP Kesimpulan 1. Mikroskop memiliki komponen-komponen dan dengan masing-masing fungsi atau cara kerja komponen tersebut. 2. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa objektif, meja preparat, diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop, lengan mikroskop, kaki mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus. 3. Terdapat beberapa jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya, mikroskop elektron, dan mikroskop biasa. 4. Untuk menghitung luas permukaan bayangan dapat menggunakan rumus : L = π r2 5. Bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
  • 10. Saran 1. Mahasiswa diharapkan mengenal komponen-komponen alat optik mikroskop, fungsi dan cara penggunaannya terlebih dahulu agar dalam melaksanakan praktikum tidak canggung dan berjalan dengan lancar. 2. Dalam melakukan pengamatan cara kerja mikroskop, mahasiswa diharapkan lebih teliti agar mendapatkan hasil penelitian yang benar. 3. Mahasiswa harus berhati-hati dalam menggunakan alat optik mikroskop agar tidak terjadi kerusakan alat. 4. Dalam melakukan praktikum mikroskop dengan berkelompok sebaiknya harus kompak dalam melakukan pengamatan agar setiap individu memahami pengetahuan yang didapat dari kgiatan praktikum. IX. DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil.A., Jane B. Reece., 2008. Biology Eight Edition. England: Pearson Education Inc. Ibrahim, muslim. 2007. Mikrobiologi: Prinsip dan Aplikasi. Surabaya: UNESA Muslim, Choirul. 2003. Biologi monokuler Sel. Bengkulu: Universitas Bengkulu Sutrisno. 1979. Fisika Dasar: Gelombang dan Optik. Bandung: Penerbit ITB Situs Internet http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya/ http://justcindyz.wordpress.com/2011/11/11/pengertian-mikroskop/