1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) atau secara internasional dikenal
dengan istilah ICT ( Information and Communication Technology ) sangat penting di era
globalisasi saat ini. Penggunaan komputer untuk mengakses, mengolah, dan menyajikan
informasi, baik secara individu maupun kelompok, intra network ( intranet ) maupun
internasional network ( internet ), merupakan kebutuhan primer di era digital. Survey di
Amerika Serikat memperlihatkan bahwa pelajar, termasuk mahapelajar, di era abad 21 ini ini
memperlihatkan perubahan sikap. Perubahan sikap yang nyata adalah penguasaan dan penerapan
teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet oleh pelajar dalam aktivitas keseharian
amat dominan. Paling tidak 76% dari setiap pelajar percaya bahwa TIK / ICT akan membantu
mereka dalam kegiatan pembelajaran dan oleh karenanya berpendapat bahwa lembaga
pendidikan / universitas harus memiliki fasilitas dan trend penggunaan TIK / ICT dalam aspek
pembelajaran.
Pesatnya perkembangan TI, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan
informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan pertenaga pendidikan
tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic
university (e-University). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung
penyelenggaraan pendidikan, sehingga pertenaga pendidikan tinggi dapat menyediakan layanan
informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar pertenaga
pendidikan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan
melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah
tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Penerapan TIK / ICT memiliki keunggulan tersedianya informasi secara luas, cepat, dan tepat,
adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan teknologi untuk memudahkan
proses belajar mengajar. Penerapan TIK / ICT juga memiliki keunggulan khas yaitu tidak
terbatasi oleh tempat dan waktu. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional juga telah
1
2. merespon keadaan di atas dan adanya era informasi ini dengan merumuskan kebijakan
peningkatan akses, efisiensi, efektivitas dan kualitas pendidikan serta manajemen pendidikan
dengan implementasi ICT.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan pengembangan ICT dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Agar kualitas sumber daya manusia Indonesia yang merupakan produk
dari pendidikan itu semakin baik dan dapat bersaing dalam dunia yang berbasiskan teknologi.
Oleh sebab itu Depertemen Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM melakukan
pengembangan terus menerus terhadap ICT untuk dunia pendidikan di Negara kita ini. Untuk
melihat hal ini lebih luas lagi, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang penggunaan ICT
dalam dunia pembelajaran di Indonesia.
1.2 Manfaat
Dengan pembuatan makalah ini saya sebagai mahasiswa dapat mengetahui pemanfaatan ICT
dalam pendidikan .
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua
buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media.
Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras
maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan
kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal
abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
TIK menjadi simbol kemajuan bagi sebuah bangsa, maka tak heran kalau TIK menjadi mata
pelajaran yang harus dikuasai oleh pelajar saat ini. TIK menjadi sesuatu yang mutlak untuk
dikuasai untuk mengejar ketertinggalan teknologi bangsa Indonesia. Bahkan di berbagai lembaga
pendidikan saat ini pasti akan memprioritaskan dan menambah pelajaran TIK dalam jadwal
pelajarannya serta memperbanyak media-media yang membantu pengembangan pembelajaran.
Perkembangannya yang sangat cepat dan pesat menuntut semua komponen lembaga pendidikan
harus mampu mengejarnya, tak terkecuali tenaga pendidik.
Kehadiran TIK akan memperkuat model pembelajaran yang berpusat pada pelajar di samping
yang sudah berkembang secara konvensional. Ini sebagaimana diramalkan oleh Wrigley bahwa
3
4. pada saatnya ketika datang era informasi, peran tenaga pendidik akan berkurang seiring makin
pesatnya penggunaan komputer berbasis jaringan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Kehadiran
TIK bagi sebagian kalangan akan memberi jawaban terhadap persoalan pendidikan, misalnya
menambah kekayaan media pembelajaran dari yang sudah ada. sementara menurut penelitian
dari PBB, Indonesia menempati urutan ke 106 dari 180 negara yang disurvay dalam hal
penggunaan IT. Namun penelitian di Amerika sendiri menyatakan bahwa di negara pusat
teknologi ini juga tidak merata dalam penggunaan IT dalam pendidikan.
Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan acuan
utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu
maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era
informasi ini. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok
pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang
tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus
dimuati nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap kehadiran TIK ini menjadi
sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai ekonomis (ergonomis).
Sedangkan UNESCO mengklasifikasikan penggunaan ICT untuk pembelajaran dalam empat
tahap yaitu: emerging, applying, integrating, transforming. Tahap emerging yaitu, tahap ketika
baru menyadari akan pentingnya kehadiran ICT dalam pembelajaran dan belum menerapkannya.
Ini yang nampaknya banyak terjadi di Indonesia (mungkin juga di kelas ini). Kemudian yang
kedua adalah tahap applying, yaitu tahap yang lebih maju di mana ICT telah dijadikan sebagai
objek kajian dan pelajaran di berbagai lembaga pendidikan. Tahap ini juga sudah dilalui oleh
lembaga pendidikan saat ini sebagaimana dipaparkan dalam pendahuluan. Yang ketiga yaitu
tahap integrating, di mana ICT sudah diintegrasikan dalam pembelajaran atau dalam kurikulum.
Tahap ini nampaknya baru banyak berjalan untuk pertenaga pendidikan tinggi saja. Sedangkan
tahap transforming yaitu tahap paling ideal di mana ICT telah benar-benar menjadi perangkat
yang digunakan dalam pembelajaran sehingga menjadi basis perubahan lembaga pendidikan. Ini
meliputi pengaplikasian ICT, baik dalam pembelajaran maupun dalam administrasinya.
UNESCO juga merumuskan tentang tujuan dari pengintegrasian ICT dalam kelas untuk;
pertama, membangun “Knowledge-Based Society Habits”, seperti kemampuan dalam problem
4
5. solving, mengkomunikasikan dan mengolah informasi itu sendiri menjadi pengetahuan baru.
Kedua, untuk mengembangkan ketrampilan menggunakan ICT dan ketiga, untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
1. Prinsip Penggunaan ICT dalam Pembelajaran Kelas
Secara umum dengan terintegrasikannya kelas dengan ICT maka sangat dimungkinkan bahwa
kelas bisa dibawa ke kancah global. Kelas bisa terhubung tanpa sekat dengan kelas yang lain,
bahkan “dunia lain”. Dengan demikian pembatasan dan konsepnya harus jelas. Untuk apakah
penggunaan ICT dalam kelas? Apakah akan belajar menggunakan ICT ataukan Menggunakan
ICT untuk belajar? Idealnya tentu adalah bagaimana memanfaatkan ICT untuk belajar.
Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal ini ICT, adalah sebagai berikut:
1. Efektif dan efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini
dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan
keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan demikian, penggunaan ICT yang
justru membebani akan berakibat tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan
efisien.
2. Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih”
daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan
cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
3. Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan
memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing
keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk
pembelajaran.
4. Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar.
Dengan menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu menumbuhkan kreativitasnya
dengan maksimal yang terdapat di dalam diri mereka. Seorang anak yang mempunyai kretaivitas
tinggi tentunya berbeda dengan pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang
mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat
dan tanggap terhadap permasalahan yang muncul. Sedangkan pelajar yang berkreativitas rendah
5
6. terlihat kurang menanggapi permasalahan dalam pembelajaran. Pelajar yang kurang kreativitas
tidak akan bisa dengan cepat menyelesaikan tugas, dan apabila kesulitan dalam membuat tugas
pelajar tersebut terlambat reaksinya untuk bertanya kepada orang lain.
Dengan demikian tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan
dalam pembelajaran. Penggunaan ICT tidak justru menjadi penghambat dalam pembelajaran
namun akan memberikan manfaat yang lebih dalam pembelajaran.
2.2 Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan Pembelajaran
(a) Tutorial
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan
informasi/pelajaran berdasarkan urutan urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
· Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci.
· Demonstrasi dan latihan.
(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media untuk :
· Mencari dan mengakses informasi dari internet.
· Melihat demonstrasi sesuatu kejadian sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware.
(c). Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan tugas Contoh : –
membuat dan menganalisa diagram dalam pelajaran matematika.
(d) Komunikasi.
6
7. ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara tenaga pendidik dengan
murid dalam mengirim,dan menerima informasi.
2.3 Penerapan ICT dalam Pendidikan
1. Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk
menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-
book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga
informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book
paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk
elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan
dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile
disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16
GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada
Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format
multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis
tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis
musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna
dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
1. E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan
bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang
menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar,
interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan
bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas
dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui
7
8. jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi
informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai
salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-
learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah
bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam
bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi
pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan
oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan
mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat
lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan
berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke
internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan
materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi
pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya.
Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara
pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’
pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.
8
9. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information and Communication Technologies (ICT) merupakan media atau bantu untuk
melakukan kegiatan seperti pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi. ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. ICT
sangat diperlukan dalam pembelajaran di era sekarang ini. Dengan prinsip penggunaan ICT
yang efektif dan efisien, optimal, menarik, dan merangsang daya kreativitas, ICT menjadi salah
satu media pembelajaran yang banyak digunakan di berbagai bidang pendidikan karena
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran. .Penggunaan ICT dalam
pembelajaran antara lain sebagai tutorial, eksplorasi, alat aplikasi, dan komunikasi. Sedangkan
penerapan ICT dalam dunia pendidikan adalah berupa buku elektronik dan e-learning.
9