1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Serangga atau insekta dalam taksonomi adalah salah satu kelas di dalam
filum Arthropoda. Arthropoda adalah salah satu filum dalam kerajaan binatang.
Sebagian besar serangga yang diketahui secara umum merupakan serangga
bersayap.Serangga ialah benda hidup dari kelompok hewan Invertebrata, kelas
Insecta, yang mempunyai bilangan spesies terbanyak. Di habitat daratan, serangga
paling luas tersebar berbanding dengan kelas-kelas yang lain dalam filum
Arthropoda. Anggaran jumlah keseluruhan spesies kini, termasuk yang belum
dikenali oleh sains sekitar dari dua hingga tiga puluh juta, dengan kebanyakan
pakar cenderung kepada jumlah pertengahan. Walaupun telah diketahui hampir
satu juta spesies serangga, masih banyak lagi serangga yang belum diketahui dan
direkodkan kehadirannya. Tidak dapat dinafikan banyak serangga yang akan
pupus, sebelum dapat direkodkan kewujudannya, akibat aktiviti pembangunan
hutan yang dilakukan.
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang, dan beberapa
kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut.
Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang
masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Bentuk hewan yang sudah
punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea,
dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea,
Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia.Echinodermata adalah filum hewan
terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-
hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki
simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun
terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan
Chordata (yang di dalamnya tercakup vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi
1
2. secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan
yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui Morfologi dan karakteristik insecta
2. Mengetahui Klasifikasi pada kelas insecta
3. Mengetahui morfologi dan karakteristik Echinodermata
4. Mengetahui Klasifikasi pada Fhilum Echinodermata
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian insect
Kata insekta, berasal dari bahasa latin,insecti yang berarti
serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari filium Arthropoda.
Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya
lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota
insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus,yaitu kakinya
berjumlah enam buah,sehingga disebut juga hexapoda ( hexa = enam,
podos = kaki ). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan
perut. Insekta merupakan satu-satunya invertebrata yang dapat terbang,
dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitat yang sangat luas
insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
Peranan yang menguntungkan antara lain: penyerbukan tanaman oleh
lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yang merugikan misalnya: wereng
coklat menyerang hektaran tanaman padi.
2.1.1Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala), toraks (dada), dan
abodemen (perut).
2. Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah
kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan .
3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen
ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang
tidak memiliki sayap.
4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup
sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta
bersimbiosis dengan organisme lain.
5. Alat pernapasan insekta berupa trakea.
3
4. 6. Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian
posterior saluranpencernaan. .
7. Sistem sirkulasinya terbuka.
7. Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta
betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari
abodemen .
8. Fertilasi terjadi secara internal.
9. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan
hidupnya.
2.1.2 Struktur Tubuh Insekta
Insekta memiliki struktur tubuh sebagai berikut:
1. Kepala (caput)
Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata
majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal
(ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepang mandibula,tiga
pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang berbeda-
beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk
kepala insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan
yang dimakannya.
2. Dada (toraks)
Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu
dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap
segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan
metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya
mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet
dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu :
4
5. a. Panggul (coxa)
b. Gelang paha (trokanter)
c. Paha (femur)
d. Ruas betis (tibia)
e. Ruas-ruas kaki (tarsus)
3. Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio
segmen ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian
poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak
berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat
spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi
internal terdiri beberapa sistem organ yang kompleks, yaitu sistem
pencernaan,system pernapasan,system sirkulasi,system pengeluaran zat,
dan sistem saraf.
I. Sistem pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung
bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea
ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui
spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
II. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan
organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa
melalui sinus homesoel kemudian menyuplai organ-organ dan jaringan-
5
6. jaringan. Fungsi darah yang utama pada serangga adalah menghantarkan
nutrien, sisa merabolisme dan hormon.
III. Sistem pengeluaran zat (ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat
pada bagian posterior saluran pencernaan.
IV. Sistem saraf
Berfungsi untuk menghasilkan dan mengalirkan implus elektrik,
mengintegrasikan informasi yang diterima dan menstimulasi otot untuk
pergerakan. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf visceral atau sistem saraf stomodial.
V. Organ Indera
Organ indera serangga meliputi organ fotoreseptor, kemoreseptor
dan mekanoreseptor.
VI. Sistem pencernaan serangga
Sistem pencernaan serangga sesuai dengan cara hidupnya, dibagi
dalam 3 daerah utama yaitu :
1. Usus depan (foregut) atau stomodaeum berasal dari ektodermal.
Daerah ini dibagi menjadi pharing, oesophagus, crop, dan
proventrikulus.
2. Usus tengah (midgut) atau mesenteron berasal dari endodermal.
Derah ini hanya meliputi ventrikulus.
3. Usus belakang (hingut) berasal dari ektodermal. Daerah ini terdiri
dari ileum, rektum dan anus.
Dalam kelompok ini siklus hidupnya berlangsung dari telur,
juvenil kemudian dewasa. Transisi dari juvenil pertama kedewasa
berlangsung secara berangsur-angsur atau gradual. Selama
6
7. berlangsungnnya siklus hidup juvenil nampak sangat mirip dengan dewasa
hanya sja berbeda terutama pada ukuran dan proporsi tubuh dan tidak
adannya alat kelamin yang fungsional. Pada serangga ini, seluruh tahapan
dapat ditemukan pada habitat yang sama dan makanan juvenil sama
dengan dewasa. Berbeda dengan serangga lainnya, multing berlanjut pada
tahap dewasa dan karena betina kehilangan penutup spermateka
mengakibatkan serangga betina ini dibuahi selama siklus hidupnya.
VII. sistem reproduksi
Sebagian besar serangga bersifat dioesious yaitu memiliki individu
jantan dan betina yang mampu kawin untuk menghasikan zigot. Namun
dalam kasus yang tidak umum terdapat juga beberapa jenis serangga yang
berreproduksi tanpa gamet jantan. Bentuk reproduksi aseksual dikenal
sebagai partenogenesis.
Serangga ametabola tidak mengalami metamorfosis yang
ditemukan pada serangga primitif tidak bersayap (sub class apterygota)
2.2 Klasifikasi Insekta
Berdasarkan tipe makanannya serangga dikelompokkan sebagai
1. Fitofagus memakan tumbuhan misalnya jaringan daun, batang dan
akar.
2. Zoofagus memakan hewan lain termasuk vertebrata atau
infertebrata
3. Serangga saprofagus memakan materi-materi organik yang telah
mati termasuk colembola
Berdasarkan ada tidaknya sayap, insekta dikelompokkan menjadi
dua sub kelas yaitu :
1. Insekta tidak bersayap, Insekta ini dikelompokkan dalam sub kelas
Apterygota.
2. Insekta bersayap dikelompokkan dalam sub kelas Pterygota.
7
8. A. SUB KELAS APTERYGOTA
Jenis-jenis dalam ordo ini adalah makhluk-makhluk yang tidak
bersayap, berukuran kecil sampai metamorfosis sederhana
(Ametabola). Microcoryphia (Archeognatha) dan Thysanura
(Zygentoma) adalah kerabat dekat dari serangga bersayap tetapi
berbeda dalam banyak hal. Pada Microcoryphia dan Thysanura tidak
terdapat sutura pleura, furka-furka dan fragmata. Microcoryphia dan
Thysanura adalah ektognatus, yaitu bagian-bagian mulut agak terbuka
dan tidak tertutup oleh lipatan-lipatan kranium. Ruas-ruas flagelum
antena tanpa urat daging, tarsi tiga sampai lima ruas, biasanya terdapat
mata majemuk dan tentorium cukup bagus berkembang.
Strategi reproduksi pada serangga ini dengan pembuahan secara
tidak langsung, yaitu dengan spermatofor, seperti pada ordo Diplura
dan Collembola (Hexapoda entognatha). Kedua jenis serangga ini
mempunyai sifat primitif dibanding ordo lainnya yaitu vestigial
(degeneratif), mempunyai sepasang embelan (styli), mempunyai
caudal cerci, dan tidak bersayap secara primitif. Mereka juga punya
sifat 'maju' (advanced) dengan memiliki alat mulut ectognatha dan
antena musculate (scape dan pedicel dengan otot dalam). Terdiri atas
beberapa ordo diantaranya :
1. Ordo Protura
2. Ordo Collembola
3. Ordo Thysanura
4. Ordo Archeognatha
5. Ordo Diplura
8
9. 1. Ordo Protura
Protura berasal dari kata “proto-” yang berarti pertama atau awal,
dan “-ura” atau ekor, merujuk pada tiadanya bangunan atau alat yang
terdapat pada ujung abdomen seperti layaknya artropoda lain.
Eosentomon dawsoni (Protura) (massey.ac.nz)
Heksapoda ini dicirikan oleh tubuhnya yang pucat; tidak
mempunyai mata dan antena sebagaimana layaknya artropoda lain; kepala
berbentuk mirip kerucut. Alat mulut tipe menghisap dan alat mulut
tersebut dapat ditarik masuk ke dalam kepala. Pasangan kaki depan
biasanya diadakan di depan tubuh dan tampaknya berfungsi sebagai organ-
organ indera. Protura baru menetas memiliki sembilan segmen perut.
Setiap kali mereka berganti bulu, segmen lain yang ditambahkan di dekat
akhir perut sampai mereka dewasa (dan seksual dewasa) dengan 11
segmen perut. Sepanjang pertumbuhan dari nimfa awal hingga dewasa,
Protura melewati lima instar melalui proses yang disebut anamorfosis,
yaitu menambahkan jumlah abdomen sampai total ruas pada setiap
instarnya. Stadia maturus adalah stadia di antara nimfa dan imago
(dewasa), dan pada stadia ini, jumlah ruas abdomennya sudah mencapai
11.
Artropoda yang berukuran kecil (panjang tubuhnya kira-kira 0,5 –
2,0 mm) berwarna keputih-putihan ini hidup di dalam bahan-bahan
9
10. organik dan memakan cendawan mikoriza, bahan-bahan tumbuhan yang
membusuk dan sejenisnya. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa
heksapoda ini penting dalam proses perombakan bahan organik.
Ordoprotura dibagi menjadi 3 famili yaitu:
Eocentomidae
Mempunyai trachea dengan dua pasang spirakulum pada thorax.
Alat tambahan pada abdomen mempunyai sebuah terminal vesicle.
Gambar : Protentomidae
Tidak mempunyai trachea dan spirakulum. alat tambahan pada
abdomen mempunyai dua pasang terminal vesicle.
Acerentomidae. Tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat
tambahan pada abdomen hanya pasangan pertama yang mempunyai
terminal vesicle.
2. Ordo Collembola
Nama ordo ini berasal dari gabungan kata Yunani cole- yang
berarti lem atau perekat, dan -embolon yang berarti pasak. Collembola
tidak bersayap,tubuh kecil umumnya berwarna hitam mempunyai
sepasang antena, tiga pasang kaki, dan beberapa mempunyai mata yang
terdiri dari ommatidia.
10
11. Collembola berupa serangga kecil, panjang tubuh kurang dari 6
mm, alat mulut disesuaikan untuki menggigit, antena 4 ruas, tidak
memiliki mata majemuk. Abdomen berjumlah 6 ruas, pada ruas abdomen
keempat terdapat furcula (ekor pegas) yaitu alat untuk meloncat. Pada
waktu istirahat, furcula dilipat di bawah abdomen dan dijepit oleh
tenaculum yang terdapat pada ruas abdomen ketiga. Pada ruas abdomen
kesatu terdapat kolofor (collophore), suatu struktur yang berperan dalam
pengambilan air. Tidak mempunyai sistem trakea dan tidak mengalami
metamorfosis.
Banyak Collembola memiliki ommatidia sampai 8 pada kepala,
sedangkan yang lainnya berkurang atau sama sekali tidak mempunyai
(buta). Serangga ini ditemukan di tanah, pada daun tanaman yang telah
membusuk (serasah), di antara herba, di bawah kulit kayu dan sebagainya.
Hewan ini memiliki peranan penting pada bahan-bahan yang membusuk
(bangkai), jarang yang bertindak sebagai hama.
Colembolla dibagi menjadi 2 sub ordo berdasarkan bentuk tubuh
dan sifat abdomenya yaitu:
a. Sub Ordo Arthropleona
Tubuhnya panjang,abdomen terdiri dari 6 ruas yang jelas,sub ordo
ini dibagi menjadi 4 famili yaitu:Poduridae,Onychiuridae,Isotomidae,dan
Enthomobrydae.
11
12. b. Sub Ordo Symphypleona
Tubuhnya oval atau bulat, keempat ruas abdomen berfusi menjadi
satu,sedang ruas kelima dan ke enam membentuk apikal papila yang kecil.
Sub ordo ini hanya terdiri dari satu famili yaitu Smynthuridae yang ciri-
cirinya seperti sub ordonya.
c. Sub Ordo Arthropleona terdiri dari:
1. Famili Produridae
Prothoraxnya berkembang dengan baik,dapat dilihat dari atas dan
mempunyai rambut atau setae sebelah dorsal. Mempunyai mata. Ruas
antena ketiga hanya mempunyai alat perasa seperti papila,ruas ke 14
mempunyai terminal vesicle yang dapat ditarik. Kulitnya tidak mempunyai
pori yang tersebar teratur.
2. Famili Onychiuridae
Sifat prothoraxnya sama dengan Poduridae. Tidak mempunyai
mata. Ruas antena ke 3 mempunyai 2 atau 3 alat perasa berbentuk kerucut
dan alat perasa seperti papila. Ruas antena ke 4 ada yang mempunyai
terminal vesicle ada yang tidak. Kulitnya berpori yang tersebar.
3. Familia : Entomobrydae
Entomobryidae merupakan Familia yang terbesar dari ordo
Collembola. Berwarna kecoklat-coklatan atau keputih-putihan dan
beberapa jenis ada yang berwarna belang. Memiliki antena panjang,
memiliki abdomen 6 ruas dan ruas abdomen keempat sangat besar.
Protoraks menyusut, biasanya tidak terlihat dari atas dan tidak memiliki
rambut-rambut duri atau seta di bagian dorsal. Tubuh bersisik dan jika ada
seta bentuknya seperti gada. Furkula berkembang dengan baik. Contoh,
Tomocerus elongates dan Entomobrya sicia.
4.Familia: Isotomidae
12
13. Isotomidae berwarna putih, putih kuning, dan hijau sampai biru,
coklat dan ungu tua dengan garis-garis longitudinal atau pita-pita
transversal. Tubuh memanjang, abdomen memiliki 6 ruas yang jelas
terlihat. Ruas abdomen ketiga dan keempat kira-kira sama panjang dengan
panjang garis tengah ruas abdomen ketiga. Tubuh tidak bersisik dan jika
memiliki seta bentuknya sederhana.Furkula seringkali menyusut
.
gambar : Isotomurus tricolor
3.Ordo Thysanura (Kutu Buku, Renget)
Serangga ini disebut dengan serangga perak memiliki ukuran
sedang sampai kecil, biasanya bentuknya memanjang dan agak gepeng,
mempunyai embelan-embelan seperti ekor pada ujung posterior abdomen.
Tubuh hampir selalu ditutupi oleh sisik-sisik, tipe mulut adalah
mandibulata yang berfungsi untuk mengigit, mata majemuk kecil dan
sangat lebar terpisah, mata tunggal ada atau tidak ada, tarsi 3-5 ruas,
embelan seperti ekor terdiri dari sersi dan sebuah filamen ekor median.
Abdomen beruas 11, pada ujung abdomen terdapat dua atau tiga embelan
yang menyerupai ekor dan pada beberapa ruas abdomennya terdapat stili.
Cercus terdapat satu pasang yang beruas banyak. Pernapasan pada
Thysanura dengan sistem trakea. Serangga ada yang mengalami
metamorfosis sederhana atau tidak mengalami metamorfosis.
13
14. Habitat dari serangga ini terdapat pada kulit kayu, gua-gua, di
bawah tanah, lubang-lubang mamalia dan beberapa jenis yang jinak
menghuni gedung-gedung, tapi umumnya hidup bebas ditempat yang
lembab dan beberapa hidup berasosiasi dengan semut. Mereka makan
segala macam substansi yang bertepung dan seringkali sebagai hama. Pada
perpustakaan mereka memakan kertas-kertas di toko-toko mereka makan
sayuran dan makanan yang mengandung tepung. Di pemukiman mereka
makan pakaian yang bertepung, gorden, sutra dan kertas dinding, ordo ini
bersifat omnivora (kapang dan bahan-bahan yang mengandung pati).
Serangga ini sangat aktif dan bergerak dengan cepat, dengan tipe tungkai
cursorial. Beberapa famili yang sering dijumpai adalah Lepismatidae,
Lepidoctrichidae dan Nicoletilidae. Ordo Tysanura dibagi menjadi 4
famili:
1.Famili Lepidotrichidae
Mempunyai mata facet kecil, letak keduanya terpisah lebar.
Mempunyai ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai styli.
Tarsus beruas 5. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuhnya ada yang
tertutup sisik ada yang tidak. Serangga pelari.
2.Famili Nicoletiidae
Tidak mempunyai mata facet dan ocelli. Coxa kaki tengah dan
belakang tidak mempunyai styli, tarsi beruas 3 atau 4. Letak styli abdomen
bervariasi. Tubuhnya ada yang tertutup sisik ada yang tidak.
3.Famili Lepismatidae
Mempunyai mata facet yang kecil dan letak keduanya terpisah,
tidak mempunyai ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai
styli, tarsi beruang 3 atau 4. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuh selalu
tertutup sisik.
14
15. 4.Famili Machilidae
Mempunyai mata facet yang besar dan letak keduanya berdekatan.
Coxa kaki tengah dan belakang mempunyai styli, tarsi beruas 3. Abdomen
mempunyai styli yang terletak pada ruas kedua sampai ke sembilan.
Serangga pelompat.
4.Ordo Archeognatha (=Microcoryphia)
Microcoryphia serupa dengan serangga perak pada ordo
Thysanura, tetapi mereka lebih silindris dengan thoraks agak melengkung,
mata majemuk besar dan bersinggungan, terdapat mata tunggal, masing-
masing mandibel memiliki satu titik artikulasi dengan kapsula kepala, tarsi
tiga ruas dan koksa-koksa tengah dan belakang biasanya mengandung
stilus-stilus. Sebagian dengan eversible vesiclesdekat stili di abdomen.
Serangga ini hidup di daerah rumput atau hutan di bawah daun-
daunan, di bawah kulit kayu, batu-batuan, karang dan tempat-tempat yang
serupa. Kebanyakan mereka adalah binatang malam dan matanya
bercahaya pada waktu malam bila disinari dengan lampu. Serangga ini
sangat aktif dan meloncat bila diganggu, dengan menggunakan tungkainya
yang bertipe cursorial. Tubuh ditutupi oleh sisik-sisik yang kadang-
kadang membentuk pola-pola yang jelas, makanannya adalah ganggang,
lumut, buah-buahan yang membusuk.
15
16. 5. Ordo Diplura
Nama Diplura berasal dari bahasa Yunani, diplo- yang berarti dua,
dan -uros yang berarti ekor. Panjang tubuh heksapoda ini kira-kira 2-5
mm, meskipun genus Japyx dapat mencapai panjang tubuh 20 mm.
Diplura mirip Thysanura, tetapi diplura tidak memiliki filamen ekor
bagian median dan hanya mempunyai dua filamen atau embelan pada
ekornya. Tubuh Diplura biasanya tidak tertutup dengan sisik, tidak
terdapat mata majemuk dan mata tunggal. Tarsi memiliki satu ruas, dan
bagian-bagian mulut terdiri dari mandibula dan tertarik ke dalam kepala.
Terdapat stili pada ruas-ruas abdomen 1-7 atau 2-7. Memiliki panjang
tubuh kurang dari 7 mm, dan biasanya berwarna pucat. Terdapat di
tempat-tempat lembab di dalam tanah, di bawah kulit kayu, di bawah batu-
batuan, pada kayu yang sedang membusuk, dan di tempat-tempat lembab
lainnya.
Kebanyakan spesies Diplura adalah pemakan, sekaligus perombak
bahan organik, meskipun beberapa kelompok, misalnya anggota famili
Japygidae, dikategorikan sebagai predator pada Collembola, isopoda, dan
artropoda kecil yang lain.
Sumber : Diplura (en.wikipedia.org)
Dibagi menjadi 3 famili yaitu:
16
17. 1. Famili Campodeidae_cerci
Lebih dari 1 ruas dan tidak berbentuk catut. Cerci beruas banyak
sepanjang antena. Styli pada abdomen terletak pada ruas ke 2 sampai ke 7.
Tidak mempunyai palpus. Panjang tubuh 4 mm atau lebih.
2. Famili Anajapygidae
Mempunyai sersi yang lebih pendek dari antena, beruas banyak
akan tetapi jumlah ruas lebih sedikit dari anggota Campodeidae. Cerci
tidak berbentuk catut. Mempunyai palpus. Styli pada abdomen terletak
pada ruas kesatu sampai ke tujuh.
3. Famili Japygidae
Mempunyai cerci beruas satu dan berbentuk catut.
17
18. 2.3 pengertian achinodremata
Kata echinodermata berasal dari bahasa latin echinos (duri) dan
derma (kulit). Echinodermata adalah kelompok hewan tripoblastik
selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton)
berduri yang menembus kulit.
Echinodermata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan memiliki rongga tubuh (triploblastik
selomata).
2. Bentuk tubuh simetri bilateral (larva) dan simetri radial (dewasa).
3. Kulit tubuh terbuat dan zat kitin sebagai rangka luar dan pada permukaan
insang kulit terdapat duri.
4. Bergerak dengan kaki ambulakral atau kaki tabung, yaitu gerakannya
terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air
yang berkembang dari selom.
5. Sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna, kecuali bintang yang
tidak memiliki anus.
6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
7. Terdapat cincin saraf yang mengelilingi mulut sebagai sistem saraf dan
memiliki lima cabang saraf radial pada masing-masing lengannya.
8. Sistem respirasi menggunakan kulit berupa tonjolan dinding selom tipis
dan dilindungi oleh silia.
9. Semua jenisnya merupakan hewan laut.
10. Sistem reproduksi terjadi secara sek-sual dengan proses fertilisasi
(pembuahan) ekstemal.
2.4 Sistem Tubuh Pada Echinodermata
a) Kerangka
Echinodermata mempunyai rangka yang terdiri dari keping – keping
kapuryang disebut ossikel. Antar ossikel yang satu dengan yang lainnya
18
19. dihubungkanoleh jaringan ikat dan jaringan otot. Duri – duri yang berbentuk
tumpul dan pendekserta tertutup oleh epidermis. Sekelilyng pangkal terjadi
modifikasi duri menjadibentuk seperti gunting dan disebut pediselaria.
Pergerakan membuka danmenutupnya pediselaria berfungsi untuk
melindungi paru – paru kulit dari kotoranyang menempel di permukaan
tubuhnya. Pada bagian tengah permukaan bawahtubuh (permukaan oral)
terdapat mulut dan dibagian tengah permukaan tubuhbagian atas (permukaan
aboral) terdapat anus.
b) Sistem Saluran Air
Sistem alat gerak bintang laut adalah sistem ambulakral yang
sebenarnyamerupakan sistem saluran air. Sistem ini dimulai dari madreporit
yang berpori –pori. Air dari luar masuk melalui madreporit menuju pembuluh
batu. Kemudianmenuju ke saluran cicin yang bercabang di kelima tangannya.
Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan
ampula (gelembung yangberotot). Fungsi kaki tabung adalah untuk bergerak ,
berpegang pada batu – batudan untuk menangkap mangsanya.Bila ampula
berkontraksi maka mengalirlah air ke dalam kaki tabung,sehingga menjadi
lebih panjang. Setelah kaki menempel pada satu tempat, makaampula
mengembang dan kaki mengkerut kembali sehingga terseretlah tubuhnya.
c) Sistem Gerak Echinodermata Mengunakan Sistem Ambulakral
Echinodermata mengunakan prinsip kerja sistem hidrolik untuk
menggerakan tubuhnya. Untuk itu, hewan ini memiliki sistem saluran air atau
sistem ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem
pembuluh darah (trasportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air
yang terdapat dibagian atas yang disebut madreporit.
Madreporit dilengkapi dengan saringan (pori) agar kotoran tidak masuk
kedalam tubuhnya. Air masuk kedalam tubuhnya melalui madreporit,
kemudian menuju kesaluran penghubung yang menuju kebawah, bermuara
pada saluran cincin. Disebut saluran cincin karena melingkari mengelilingi
kerongkongan.
19
20. Dari saluran cincin ini terdapat lima cabang saluran ketiap-tiap lengan,
disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari setiap saluran lengan muncul
deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral yang berpasanagan. Kaki
tabung ini dapat dijulurkan keluar kebawah. Bagian ujung kaki tabung
membesar, mengandung otot, yang disebut ampula.
Cara bergeraknya demikian : air dipompa kedalam kaki ambulakral,
muncul tekanan hidrolitik, mengakibatkan kaki ambulakral menjulur keluar.
Ampula menyentuh benda. Kemudian volume air dikurangi, kaki
berkontraksi kemudian mengkerut, memendek. Namun, jika bagian ampula
melekat, sedangkan kaki berkontraksi, maka tubuh binatang ini akan bergerak
berpindah tempat.
Selain itu sistem ambulakral juga digunakan untuk membuka tubuh
mangsanya, makanannya adalah keram atau tiram. Untuk membuka cangkang
kerang yang rapat, tubuh kerang dikelilingi oleh kaki ambulakral, sementra
tubuhnya menindih keatas. Dengan kekuatan yang besar tubuh kerang
terbuka. Kemudian tubuhnya dilahap.
d) Bentuk Tubuh Echinodermata
Tubuh Echinodermata berbentuk simetri radial dengan lima lengan. Sistem
organ tubuhnya juga mengikuti jumlah lima lengan tersebut. Jadi sistem saraf,
sistem gerakan dan sistem peredaran darah memiliki 5 cabang dan setiap
cabang menuju ke tiap-tiap lengan. Di setiap ujung lengan terdapat satu titik
mata, sehingga Echinodermata mempunyai lima titik mata.
Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral
dan hidup sebagai plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami
metamorfosa menjadi simetri radial.
e) Sistem Oragan Pada Echinodermata
Sistem Pencernaan Makanan Echinodermata
Echinodermata mempunyai posisi” terbalik ”, karena mulutnya terdapat
dibawah dan anusnya terdapat diatas, ditengah-tengah tubuhnya. Disekeliling
20
21. mulut terdapat gigi seperti paruh kakak tua. Dari mulut, makan bergerak
keatas yaitu kekerongkongan ( esofagus), kemudian lambung (ventrikulus),
usus (intestinun) dan berakhir dengan lubang anus terletak disebelah atas.
Lambung (ventrikulus) pada bintang laut bercabang lima, masing-masing
cabang menuju kearah lengan. Disetip lengan bercabang lagi menjadi dua,
namun ujungnya buntu.
f) Sistem Gerak Echinodermata Mengunakan Sistem Ambulakral
Echinodermata mengunakan prinsip kerja sistem hidrolik untuk
menggerakan tubuhnya. Untuk itu, hewan ini memiliki sistem saluran air atau
sistem ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem
pembuluh darah (trasportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air
yang terdapat dibagian atas yang disebut madreporit.
Madreporit dilengkapi dengan saringan (pori) agar kotoran tidak masuk
kedalam tubuhnya. Air masuk kedalam tubuhnya melalui madreporit,
kemudian menuju kesaluran penghubung yang menuju kebawah, bermuara
pada saluran cincin. Disebut saluran cincin karena melingkari mengelilingi
kerongkongan.
Dari saluran cincin ini terdapat lima cabang saluran ketiap-tiap lengan,
disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari setiap saluran lengan muncul
deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral yang berpasanagan. Kaki
tabung ini dapat dijulurkan keluar kebawah. Bagian ujung kaki tabung
membesar, mengandung otot, yang disebut ampula.
Cara bergeraknya demikian : air dipompa kedalam kaki ambulakral,
muncul tekanan hidrolitik, mengakibatkan kaki ambulakral menjulur keluar.
Ampula menyentuh benda. Kemudian volume air dikurangi, kaki
berkontraksi kemudian mengkerut, memendek. Namun, jika bagian ampula
melekat, sedangkan kaki berkontraksi, maka tubuh binatang ini akan bergerak
berpindah tempat.
Selain itu sistem ambulakral juga digunakan untuk membuka tubuh
mangsanya, makanannya adalah keram atau tiram. Untuk membuka cangkang
21
22. kerang yang rapat, tubuh kerang dikelilingi oleh kaki ambulakral, sementra
tubuhnya menindih keatas. Dengan kekuatan yang besar tubuh kerang
terbuka. Kemudian tubuhnya dilahap.
g) Sistem Pernafasan Echinodermata
Hewan ini bernafas dengan mengunakan ingsang kulit yaitu penonjolan
dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia
dan pedicelaria.
h) Sistem Saraf Echinodermata
Pusat sistem saraf echinodermata berupa cincin saraf yang mengelilingi
mulut. Dari cincin saraf ini keluar lima batang saraf radial menuju kelengan
echinodermata.
i) Sistem Reproduksi Echinodermata
Echinodermata memiliki jenis kelamin terpisah (berumah dua =
dioecious). Jadi ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di dalam air, di
luar tubuh. Zigot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut bipinnaria.
Larva berenang, pada tempat yang cocok tumbuh menjadi dewasa.
Echinodermata mempunyai daya regenerasi yang tinggi. Jika lengan
terpotong, maka potongan lengan itu dapat membentuk empat lengan lainnya
hingga memiliki 5 lengan kembali.
2.5 Klasifikasi
Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi
menjadi 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea,
dan Holoturoidea.
22
23. 1. Asteroidea (Bintang Laut)
Disebut asteroidea karena bentuk tubuhnya menyerupai bintang. Habitat
yang dihuni bintang laut adalah daerah pantai atau dasar laut yang tidaktelalu
dalam. Hewan ini hidup bebas dengan makanan berupa sampah, ikan
kecil,siput, kerang, dan organisme lain yang lebih kecil.
a. S t r u k t u r t u b u h
Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan (bagian radial). Lengan
hewan inilentur karena adanya otot yang berserabut yang ada di
dalam dinding tubuh.
b. Sistem organ pada Asteoridea
Permukaan tubuh bagian dorsal berkulit duri tumpul dan
tersusun dari zatkapur. Di bagian dasar, di antara duri-duri terdapat
catut/jepit atau pediselaria yang merupakan modifikasi dari duri.
Bila ada rangsangan dari luar, pediselaria akan segera membuka
dan kemudian menutup karena adanya beberapa jaringan ikat.
Pediselaria berfungsi untuk menangkap mangsa,
melindungi insang dermal,dan mencegah agar tubuh tidak
23
24. tertimbun kotoran (serpihan organisme kecil lain),pasir atau
lumpur.
Penyokong tubuh tersusun dari lembaran kapur (osikula).
Di bagian dorsal tubuh hewan ini terdapat anus, sedangkan di
bagian ventralnya terdapat mulut (oral). Mulut dikelilingi oleh
membran peristom dengan 5 alur ambulakral pada lengan. Pada
setiap alur terdapat 2 atau 4 deret kaki, yang juga dilengkapi otot
berserabut.
Sistem vaskuler air (ambulakral) merupakan bagian dari
selom yangfungsinya adalah:
a.Untuk bergerak
b.Melekat pada karang
c.Menangkap mangsa
d.Untuk pertukaran gas
e.Ekskresi
Sistem vaskuler air dimulai dari mandreporit, yaitu keping
atau lempengsaringan tempat masuknya air.
Struktur selanjutnya adalah saluran batu yang menuju ke
bawah danberhubungan dengan saluran cincin (saluran melingkar)
yang melingkari daerahmulut. Pada sebelah dalam saluran cincin
terdapat 9 tonjolan yang disebut badan Tiedman; diperkirakan
sebagai tempat berkembangnya sel ameboid dalam sistemvaskuler
air ini. Pada masing-masing lengan dari setiap saluran radial
terdapatsaluran pendek yang disebut saluran lateral; saluran ini
membentuk kakiambulakral dan ampula.
c. Sistem Organ Pada Asteroidea
1. Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan dimulai dari mulut yangberhubungan
dengan kerongkongan yang sangatpendek dan selanjutnya
bersambung dengankantung yang berperan sebagai lambung.
Lambung terdiri dari dua bagian, bagian muka(kardiak
24
25. )berukuran lebih besar daripada bagian belakang (pylorus).
Dalam proses pencernaan, lambungmengeluarkan sekresi
mukosa. Dari pylorus muncul saluran ke masing-masing
lengan. Lengan bercabang-cabang menjadi dua yang disebut
caecahepatic (warnanya hijau) atau disebut juga sakuspylorus;
di sini dilakukan sekresi enzim untukmencerna tubuh lunak
moluska mangsanya. Di ataslambung terdapat usus, berupa
saluran pendekyang terbuka pada daerah anus.Makanan bintang
laut berupa sampah ikan kecil,siput, dan kerang. Bahan-bahan
makanan dicernadengan bantuan mukosa dan enzim;
sedangkanbahan yang tidak tercerna dikeluarkan melaluimulut.
Cairan dalam selom mengandung zatmakanan yang diedarkan
oleh silia ke seluruh tubuh.
2. Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sel-sel amebosit yangterdapat dalam
cairan selom. Zat sisa ini dibawakeluar melalui dinding derma
brankhialis.Pada usus terdapat dua percabangan yangberwarna
coklat yang mensekresikan cairanberwarna kecoklat-coklatan.
3. Sistem respirasi
Respirasi terjadi dalam brankia dermalis, yaitusuatu kantung
berbulu halus yang dilengkapidengan silia; organ ini terletak
pada semua lengan(papula) bagian kulit. Silia sebelah luar
bertugasmengalirkan air beroksigen ke permukaan
brankhiasecara tetap, sedangkan silia sebelah dalammendorong
cairan tubuh ke dalam brankhia. Padasaat cairan berada dalam
brankhia terjadilahpertukaran oksigen dengan karbon
dioksidasepertih halnya pada paru-paru vertebrata.
4. Sistem saraf
Sistem saraf berupa batang saraf radial yangterdapat pada
setiap lengan dengan letakmemanjang di atas ambulakral yang
akhirnyabertemu dengan cincin saraf oralis yang
25
26. melingkarimulut. Pada setiap batang saraf radial
terdapatpercabangan saraf ke daerah aboral, aboralperitoneum,
indera perasa di kaki, indera peraba,dan titik mata yang peka
terhadap sinar. Diantara sel-sel epidermis juga terdapat jaringan
saraf, sedangkan di brankhia dermalis terdapat alat sensoris.
5. Sistem reproduksi
Bintang laut bersifat diesis. Alat reproduksinyabercabang-
cabang dan terletak di setiap lengan.Alat reproduksi betina
menghasilkan banyak seltelur (sekitar 2,5 juta setiap 2 jam);
sedangkanyang jantan menghasilkan spermatozoa yang
lebihbanyak dari pada ovum. Fertilisasi terjadi di
air,selanjutnya akan dihasilkan larva bipinaria.
Gerakan pada Asteroidea terjadi saat air memasuki madreporit,
saluran batu,saluran cincin, dan kemudian saluran radial yang selanjutnya
menekan ampulasehingga kaki-kaki ambulakral dapat bergerak.
Dalam hidupnya, bintang laut memiliki gejala autotomi karena
memiliki dayaregenerasi yang besar. Sebagai contoh, bila sebuah lengan
terluka maka biasanyaakan dilepaskan. Lengan tersebut akan segera
membentuk bagian Seluruh tubuhyang terlepas sehingga utuh kembali.
Beberapa spesies anggota Asteroidea antara lain Astropecten irregularis,
Crossaster supposes, Culeita sp., dan Acanthaster planci.
2. Ophiuroidea (Bintang Ular)
Ophiuroidea hidup di laut yang dangkal hingga laut yang dalam.
Biasanyabersembunyi di bawah batu karang, rumput laut, di pasir, atau
lumpur. Hewan iniaktif pada malam hari. Makanan Ophiuroidea
berupa udang-udangan, moluska,sampah, dan sisa organisme lain.
26
27. a. Struktur Tubuh
Tubuh Ophiuroidea berbentuk bola cakram kecil dengan 5
lengan bulatpanjang. Di bagian lateral berduri, sedangkan di bagian
dorsal dan ventral tidakberduri.
Lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama, masing-masing yang
sama, masing-masing terdapat osikula silindris. Lengannya panjang
dan fleksibel karena adanyaempat otot diantara 2 osikula silindris.
Pembuluh darah, sistem saraf, cabang-cabang sistem vaskuler air, dan
kaki ambulakral kecil terdapat pada lengantersebut. Hewan ini
memiliki rongga tubuh yang kecil dan di permukaan mulutnyaterdapat
madreporit.
Kaki ambulakral disebut tentakel yang dilengkapi alat hisap
(ampula) dan alat-alat sensoris yang gunanya untuk memasukkan
makanan ke mulut dan jugasebagai alat pembantu respirasi.
Sistem Organ pada Ophiuroidea
1. Sistem Pencernaan Makanan
Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bolacakram, dimulai
dari mulut yang terletak di pusattubuh kemudian lambung yang
berbentuk kantung.Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekelilyng
mulutterdapat rahang yang berupa 5 kelompok
lempengkapur.Makanan dipegang dengan satu atau lebihlengannya,
kemudian dihentakkan dan denganbantuan tentakel dan dimasukkan ke
mulut.Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercernadibuang
keluar melalui mulut.
2. Sistem respirasi
Respirasi dilakukan oleh 5 pasang kantung kecilyang bercelah di
sekitar mulut, alat ini berhubungandengan saluran alat reproduksi
(gonad).
3. Sistem reproduksi
Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan inimelepaskan sel kelamin ke
air dan hasilpembuahannya akan tumbuh menjadi larvamikroskopis
27
28. yang lengannya bersilia, disebutpluteus. Pluteus kemudian mengalami
metamorfosismenjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnyamenjadi
bintang ular.
3. Echinoidea (Landak Laut, Bulu Babi)
Landak laut biasanya hidup di daerah pantai, di atas batu karang, di
dasarlaut, dalam lumpur, atau di sumur-sumuran daerah pantai, bahkan ada
juga yanghidup di muara sungai dengan membenamkan diri di tanah liat atau
di bawahkarang.
Hewan-hewan yang termasuk kelas ini berbentuk bundar tak
berlengan, tetapimemiliki duri yang dapat digerakkan.
Beberapa contoh Echinoidea antara lain: yang berbentuk bola,
misalnya Arbaca,Strongylocentrotus; berbentuk oval misalnya Spatangus;
berbentuk seperti uang logam sehingga disebut kue laut atau dolar pasir,
misalnya Dendrata dan Echinarachinus.
a. Struktur tubuh
Tubuh bundar karena cangkoknya tersusun dari jajaran lempeng kapur
yangtersambung membentuk bola.
Pada cangkok terdapat tonjolan (tuberculum) yang merupakan
tempatpersendiran duri-duri. Duri-duri dibentuk dari kristal kalsium
karbonat yangberujung melebar dan berhubungan dengan tuberkulum.
Pangkal duri terikat ototsehingga duri dapat digerakkan, misalnya pada
saat hewan tersebut membersihkanTubuhnya dari lumpur/pasir. Diantara
duri-duri terdapat pediselaria yang berfungsiuntuk menangkap makanan
dan membersihkan tubuh. Alat-alat dalam (visceral)terletak di dalam
cangkok.
Seperti hewan kulit duri lainnya, Echinoidea memiliki 5 jalur kaki
ambulakral.Letak Madreporit, hewan ini di daerah aboral, sedangkan
saluran cincinnyamelingkari kerongkongan, dan saluran radial berada di
dalam cangkok yangberhubungan dengan kaki ambulakral.
b. Sistem organ pada Echinoidea
28
29. a. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan berupa saluran panjang danmelingkar dalam
cangkok. Saluran pencernaandimulai dari mulut, terletak di daerah
oral,kemudian kerongkongan yang memiliki saluransifon dan bersilia.
Mulut berukuran besardandikelilyngi oleh 5 rangka samping yang
adadalam cangkok (terkenal sebagai “lenteraAristoteles”).
Saluran sifon menghubungkan kerongkongandengan usus. Saluran
pencernaan berikutnyaadalah lambung yang diperluas oleh kantung-
kantung dan berakhir di rectum. Anus terletakdi daerah permukaan
aboral, yaitu di pusattubuh diantara lempeng kapur yang mengandung
2, 4 samapai 5 lubang genital. Beberapa Echinoidea memiliki mulut
dan anusdi bagian pinggir Tubuhnya. Tetapi ada pula yang mulutnya
terletak di tengah.
b. Sistem Saraf
Sistem saraf berupa cincin yang melingkari mulut dan selanjutnya
bercabang ke saraf radial.
c. Sistem Respirasi
Respirasi dilakukan oleh 10 insang yang menjorok dari membrane
peritnium.
d. Sistem Reproduksi
Hewan ini memiliki 4 sampai 5 gonad yangterletak di daerah
permukaan aboral. Darigonad terdapat saluran ke lubang
genital.Sesudah terjadi fertilisasi di air, maka hasilfertilisasi akan
tumbuh menjadi larva.
Ada beberapa jenis Echinoidea yang mengerami telur atau merawat
telur dalam bilik hingga menetas menjadi larva. Echinoidea memiliki daya
regenerasikhusus, yaitu bila bagian tubuh rusak akan segera
diperbaiki.Contoh beberapa spesies anggota Echinoidea antara lain
Arbacia punctulata, Tripneustes sp., Eucidaris sp., dan Coloboncetrotus
sp.
29
30. .
4. Holothuroidea (Teripang/Timun Laut)
Seperti Echinodermata lain, Holothuroidea hidup di laut, yaitu di
dasar lautdengan cara bersembunyi di lumpur/pasir. Hewan ini menangkap
mangsa danberpindah dengan kaki ambulakral. Bia diganggu, hewan ini akan
mengerut(gerakan kontraksi).
a. Struktur Tubuh
Berbeda Berbeda dengan Echinodermata lain, Holothuroidea tidak berduri
dan memilikibanyak endoskeleton yang tereduksi. Tubuh bulat
memanjang tertutup oleh kulityang berkutikula yang tidak bersilia.Di
bawah kulit terdapat dermis yang mengandung osikula, selapis
ototmelingkar, dan 5 otot ganda yang memanjang. Dengan adanya lengan
berotot ini,timun laut dapat bergerak memanjang memendek seperti
cacing.Di bagian anterior mulut terdapat 10-30 tentakel yang identik
dengan kakibuluh, tetapi dapat dijulurkan dan ditarik kembali. Beberapa
jenis hewan inimempunyai kaki ambulakral yang dapat berkontraksi dan
berfungsi sebgagai alatrespirasi. Sistem vaskuler airnya meliputi
madreporit dalam selom, saluran cincin di sekelilyng kerongkongan, dan 5
saluran radial yang berhubungan dengan kakibuluh.Di daerah ventral
terdapat tiga daerah kaki yang dilengkapi dengan alat isapyang berfungsi
untuk bergerak. Selom tidak terbagi-bagi dan berisi cairan
yangmengandung sel-sel amebosit.
b. Sistem organ pada Holothuroidea
1. Sistem pencernaan makanan
Saluran pencernaannya bulat panjang dengan posisimerentang di atas
rongga tubuh dalam selom.Kerongkongan pendek merupakan
sambungan darimulut ke lambung. Dari lambung saluran
pencernaanselanjutnya adalah usus yang panjang danberhubungan
dengan kloaka. Saluran pencernaanberakhir dengan sebuah anus di
daerah posterior.
2. Sistem respirasi
30
31. Alat respirasi berupa saluran bercabang-cabangseperti pohon yang
sebenarnya merupakan perluasankloaka ke dalam selom. Saluran ini
juga berfungsisebagai alat ekskresi.
3. Sistem reproduksi
Pada umumnya alat reproduksi terpisah, kecuali beberapa jenis, ada
yang hermafrodit. Gonad bentuknya seperti sikat dengan saluran
penghubungyang terbuka di daerah tentakel. Sel telur maupun sperma
dikeluarkan ke air laut, danselanjutnya terjadi fertilisasi yang
menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi larva aurikularia. Beberapa
jenis hewna ini menyimpan telur yang telah dibuahi di dalam
tubuhnya.
Beberapa jenis timun laut memiliki alat pertahanan tubuh berupa jajaran
pembuluh lunak seperti zat perekat berwarna putih yang menempel pada
kloaka. Buluh-buluh ini terkenal sebagai alat Cuverian yang dikeluarkan bila
ada musuh mengganggu.
5. Crinoidea (Lily Laut)
Crinoidea biasanya hidup di laut yang dalam ± 3648 m. Hidupnya dengan
caramenempel di dasar laut, di barisan koral, atau membentuk taman laut.
Jenis yangsekarang masih ada misalnya Antendon sp. Hewan ini warnanya
sangat bervariasi,misalnya putih seperti berlian, kuning, hijau, dan cokelat.
a. Struktur tubuh
Bentuk tubuhnya dapat menyerupai bunga lily, bunga bakung, atau
bulu burung. Tubuhnya tersusun dari lempeng kapur dan berbentuk
cangkir (kaliks). Dari kaliks ini tersembul 5 lengan lentur, mislanya lily
laut (Metacrinus). Hewan ini memiliki bagian tentakel pendek dan
masing-masing memiliki pinullae sehinggaseperti bulu burung (daun
bersirip). Beberapa jenis lily laut memiliki tangkai sebagai alat perekat
sehingga bentuknya seperti sebuah pohon yang terdiri dari batang dan
akar. Sebagian lily laut yang lain tidak memilikinya. Misalnya bulu
bintang (Antendon tenella). Bulu bintang tidak bertangkai, tetapi memiliki
31
32. sirus untuk memegang suatu objek. Mulut dan anus hewna ini terletak
bersebelahan; mulut di daerah oral, sedangkan anus di daerah aboral.
Anus sering berupa tonjolan seperti kerucut. Lekukan ambulakral lily laut
di oral ditandai garis bersilia yang berisi tentakel seperti kaki buluh dan
tidak memiliki madreporit.
b. Sistem Organ pada Crinoidea
1. Sistem saraf
Sistem saraf terletak di aboral. Pusat saraf berbentuk cincin yang
bercabang ke lengan.
2. Sistem reproduksi
Reproduksi dapat terjadi secara seksual danseksual. Reproduksi
aseksual dengan regenerasibagian tubuh. Reproduksi seksual dengan
fertilisasieksternal. Crinoidea bersifat diesis. Ronggatubuhnya sempit
dan memiliki gonad yang terdapatdalam pinullae. Beberapa Crinoidea
melepas telurke air tetapi ada jug ayang menahannya hinggamenetas
di pinullae.Hasil pembuahan tumbuh menjadi larva muda yangbelum
mempunyai mulut. Setelah beberapa harilarva akan lepas dari pinullae
dan menempel didasar laut lalu mengalami pertumbuhan menjadi
kaliks dan lengan. Daya regenerasi tinggi, bila kalikshilang akan seera
diperbaharui.
2.6 Peran Echinodermata
1. Sebagai Bahan Makanan
Contoh :
Teripang/mentimun laut, bila dikeringkan akan dapat dimasukkan
dalam supatau dijadikan kerupuk. Teripang mengandung protein
yang tinggi sehingga sangat baik untuk bahan makanan. Teripang
dijual dipasaran dengan hargayang sangat mahal.
Telur bintang laut.
2. Sebagai Pupuk
Contoh :
32
33. Kerangka dari Kerangka dari Echinodermata yang kering apabila
dihancurkan akan dapatdijadikan pupuk karena mengandung
kalsium dan nitrogen yang tinggi.
3. Sebagai Pembersih Lingkungan Pantai
Contoh :
Mentimun laut yang memakan bahan organik berupa sisa makhluk
hidupdan kotoran (feses)
33
34. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Insecta berdasarkan ada tidaknya sayap dibagi menjadi dua sub kelas yaitu
apterygota merupakan serangga tidak bersayap berukuran kecil sampai
metamorfosis sederhana(Ametabola) dan pterygota termasuk serangga yang
bersayap.
2. Sub kelas Apterygota di bagi menjadi beberapa ordo diantaranya : . Ordo
Protura, OrdoCollembola, Ordo Thysanura, Ordo Archeognatha, dan Ordo
Diplura.
3. kelima ordo tersebut terdapat perbedaan yang dapat diamati dengan mengamati
ciri-ciri yang ada. Ciri-cirinya diantaranya adalah:
a. Ciri ordo Protura diantaranya: tubuhnya berwarna pucat,tidak mempunyai mata
dan antena,bentuk kepala mirip kerucut,tipe mulut penghisap,dan kaki depan
diarahkan kedepan.
b. Ciri ordo Collembola diantaranya: tubuh kecil berwarna hitam, memiliki
sepasang antena, memiliki ommatida dapat mencapai 8 pada kepala,tipe mulut
menggigit,dan tidak memiliki mata majemuk.
c. Ciri ordo Tysanura diantaranya: merupakan serangga perak,tubuh ditutupi
sisik, mata majemuk kecil, ada yang memiliki mata tunggal tetapi kadang ada
juga yang tidak memiliki mata tunggal, dan tipe mulut mandibulata yang
berfungsi untuk menggigit.
d. Ciri ordo Archeognatha diantaranya: merupakan serangga perak tetapi lebih
silindris,terdapat mata tunggal,dan mata majemuk besar dan bersinggungan.
e. Ciri ordo Diplura diantaranya: tidak memiliki filamen ekor pada bagian
median, tubuh tidak tertutup sisik,tidak terdapat mata majemuk atau mata
tunggal,dan warna tubuh pucat.
4. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea
(bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan
sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea
(timun laut).
34
35. 5.Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait
dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur
tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf,
sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.
6.Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia
dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan.
35
36. DAFTAR PUSTAKA
A. A. Eaves & A. R. Palmer. Widespread cloning in echinoderm
larvae. Nature, 425 (2003), 146.
Brown, M.W. & S.S. Miller. 1998. Coccinellidae (Coleoptera) in apple
orchards of eastern West
Hadi,Mochmad. 2009. Biologi Isecta Entomologi. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
I. C. Wilkie. Mutable collagenous tissues: extracellular matrix as
mechanoeffector.Echinoderm Studies, 5 (1996), 61102.
J. Aizenburg., A. Tkachenko., S. Weiner et al. Calcitic microlenses as
partof the photoreceptor system in brittle stars. Nature, 412 (2001),
819822.
M. S. Vickery & J. B. McClintock. Regeneration in metazoan larvae.
Nature, 394 (1998), 140.
Sugir,Nawangsari. 1973. Zoologi Umum. Erlangga: Jakarta
Virginia and the impact f invasion by Harmonia axyridis.
Entomological News 109: 13–142.
36
37. PERTANYAAN INSECTA
1. Organ yang menghasilkan sutra pada ulat sutra...?
2. Sayap insect yang tumbuh setelah dewasa...?
3. Apa yang di maksud ekdisis dan bagaimana mekanismenya...?
4. Insect yang bersifat parasit, sebutkan spesien nya...?
Jawaban
1) Pembentukan Sutera
Tubuh ulat menghasilkan serat yang berasal dari kelenjar sutera Kelenjar
ini adalah organ terbesar dalam tubuh ulat sutera setelah usus tengah. Pada
mulut bermuara spinneret yang terletak di bawah saluran pencernaan,
yakni yang membuat serat sutera. Ulat sutera rnempunyai sepasang
kelenjar sutera ( silk gland ) yang berbentuk pipa berbelibelit di dalam
tubuh. Di dekat kepala kedua kelenjar sutera bergabung menjadi satu,
yakni spinneret yang dilengkapi dengan kelenjar Philippi (
Philippi'sglanc). Bagian muka saluran ini bekerja untuk menghasilkan zat
sutera fibroin (fibroin: fibra = pita ) yakni protein serat sutera terutama
terdiri atas asam amino glisin, alanin dan serin bersarna asam-asam amino
yang lain ( asam aspartat, asam glutamat, fenilalanin, lisin, oksiprolin,
prolin, tirosin ) dan perekat sutera serisin (sericin, serious = mensutera ).
2) Karena sayap itu terbentuk pada masa metamorfosis tepatnya pada
pupa kalau pada kupu-kupu. Kalau pada nyamuk sayap terdiri pada saat
peralihan dari jentik nyamuk kenyamuk dewasa.
3) Ekdisis adalah peristiwa rontoknya kutikula pada artropoda dan
kelompok terkait (Ecdysozoa). Pada hewan-hewan ini, kutikula yang
merupakan rangka luar (eksoskeleton) tubuh yang tidak elastis dan akan
dilepas seiring pertumbuhan dan setelah suatu penutup baru yang lebih
besar dihasilkan. Eksoskeleton lama yang sudah kosong disebut eksuvia.
37
38. Setelah pelepasan, suatu artropoda disebut uteneral; pucat dan berbadan
lunak. Dalam waktu satu atau dua jam, kutikula akan mengeras dan
menjadi lebih gelap mengikuti suatu proses penyamakan yang serupa
dengan penyamakan kulit. Pada masa yang pendek inilah, hewan
bertumbuh, karena biasanya pada fase lain pertumbuhan dibatasi oleh
kekakuan eksoskeleton. Ekdisis juga dapat membuat jaringan yang rusak
serta lengan atau kaki yang hilang dibuat kembali atau terbentuk kembali,
meskipun prosesnya baru lengkap setelah beberapa kali perontokan.
Ukurannya bertambah besar pada setiap perontokan sampai mendekati
normal, atau hampir normal kembali. Peristiwa ekdisis dipengaruhi oleh
oleh hormon ekdison. Sintesis ekdisteroid pada serangga sangat tergantung
dari steroid yang terdapat dalam tanaman yang menjadi sumber pakannya.
Hal tersebut dikarenakan serangga tidak dapat mensintesis sendiri
kolesterol yang merupakan precursor primer untuk mensintesis ekdison.
Fitosteroid yang terdapat pada tanaman inang serangga merupakan jenis
triterpenoid, cycloartenol yang terbentuk dari siklisasi epoksida skualen.
Derivasi dari cycloartenol adalah kolesterol yang menjadi precursor
ekdison pada serangga. Serangga pemakan tanaman (fitofag) akan
merubah sterol tanaman C29 menjadi sterol C27 yang menjadi precursor
ekdison. Selanjutnya sterol C27 tersebut dirubah menjadi kolesterol dan
kemudian menjadi 7-dehidrokolesterol, yang menjadi perkursor dihidroksi
kolestenone. Kelenjar protoraks yang merupakan tempat disintesisnya
hormon ekdison dijumpai pada stadium pradewasa serangga. Pada
serangga dewasa hormon ini terdapat pada ovari yang kaitannya dalam
mengatur perkembangan embrionik, walaupun hormon tersebut dapat
dihasilkan dimana-mana di abdomen yang diduga berasal dari oenosit.
Kelenjar protoraks ini degenerasi saat serangga bermetamorfose menjadi
imago, walaupun ada yang tetap bertahan, misalnya pada serangga
Apterygota dan lokusta yang hidupnya soliter. Kelenjar protoraks adalah
sepasang kelenjar yang berbentuk butiran butiran seperti anggur, terletak
di belakang kepala atau pada toraks serangga, atau pada pangkal labium.
38