SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 39
BAB I

                               PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
       Serangga atau insekta dalam taksonomi adalah salah satu kelas di dalam
filum Arthropoda. Arthropoda adalah salah satu filum dalam kerajaan binatang.
Sebagian besar serangga yang diketahui secara umum merupakan serangga
bersayap.Serangga ialah benda hidup dari kelompok hewan Invertebrata, kelas
Insecta, yang mempunyai bilangan spesies terbanyak. Di habitat daratan, serangga
paling luas tersebar berbanding dengan kelas-kelas yang lain dalam filum
Arthropoda. Anggaran jumlah keseluruhan spesies kini, termasuk yang belum
dikenali oleh sains sekitar dari dua hingga tiga puluh juta, dengan kebanyakan
pakar cenderung kepada jumlah pertengahan. Walaupun telah diketahui hampir
satu juta spesies serangga, masih banyak lagi serangga yang belum diketahui dan
direkodkan kehadirannya. Tidak dapat dinafikan banyak serangga yang akan
pupus, sebelum dapat direkodkan kewujudannya, akibat aktiviti pembangunan
hutan yang dilakukan.
       Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang, dan beberapa
kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut.
Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang
masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Bentuk hewan yang sudah
punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea,
dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea,
Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia.Echinodermata adalah filum hewan
terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-
hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki
simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun
terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan
Chordata (yang di dalamnya tercakup vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi




                                                                                1
secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan
yang cukup besar dengan larva Hemichordata.

1.2 Rumusan Masalah
   1. Mengetahui Morfologi dan karakteristik insecta
   2. Mengetahui Klasifikasi pada kelas insecta
   3. Mengetahui morfologi dan karakteristik Echinodermata
   4. Mengetahui Klasifikasi pada Fhilum Echinodermata




                                                                         2
BAB II

                              PEMBAHASAN

     2.1 Pengertian insect

             Kata insekta, berasal dari bahasa latin,insecti yang berarti
     serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari filium Arthropoda.
     Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya
     lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota
     insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus,yaitu kakinya
     berjumlah enam buah,sehingga disebut juga hexapoda ( hexa = enam,
     podos = kaki ). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan
     perut. Insekta merupakan satu-satunya invertebrata yang dapat terbang,
     dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitat yang sangat luas
     insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
     Peranan yang menguntungkan antara lain: penyerbukan tanaman oleh
     lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yang merugikan misalnya: wereng
     coklat menyerang hektaran tanaman padi.

     2.1.1Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:

1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala), toraks (dada), dan
     abodemen (perut).
2.   Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah
     kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan .
3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen
     ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang
     tidak memiliki sayap.
4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup
     sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta
     bersimbiosis dengan organisme lain.
5. Alat pernapasan insekta berupa trakea.



                                                                             3
6. Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian
    posterior saluranpencernaan. .
    7. Sistem sirkulasinya terbuka.
7. Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta
    betina terpisah, alat   kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari
    abodemen .
8. Fertilasi terjadi secara internal.
9. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan
    hidupnya.

    2.1.2 Struktur Tubuh Insekta

    Insekta memiliki struktur tubuh sebagai berikut:

    1. Kepala (caput)

            Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata
    majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal
    (ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepang mandibula,tiga
    pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang berbeda-
    beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk
    kepala insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan
    yang dimakannya.

    2. Dada (toraks)

            Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu
    dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap
    segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan
    metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya
    mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
    keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet
    dari chitine.

            Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu :


                                                                            4
a. Panggul (coxa)

       b. Gelang paha (trokanter)

       c. Paha (femur)

       d. Ruas betis (tibia)

       e. Ruas-ruas kaki (tarsus)




3. Perut (abdomen)

       Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio
segmen ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian
poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak
berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat
spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi
internal terdiri beberapa sistem organ yang kompleks, yaitu sistem
pencernaan,system pernapasan,system sirkulasi,system pengeluaran zat,
dan sistem saraf.

          I.   Sistem pernapasan

       Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung
bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea
ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui
spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.

         II.   Sistem sirkulasi

       Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan
organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa
melalui sinus homesoel kemudian menyuplai organ-organ dan jaringan-



                                                                      5
jaringan. Fungsi darah yang utama pada serangga adalah menghantarkan
nutrien, sisa merabolisme dan hormon.

        III.    Sistem pengeluaran zat (ekskresi)

       Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat
pada bagian posterior saluran pencernaan.

        IV.     Sistem saraf

       Berfungsi untuk menghasilkan dan mengalirkan implus elektrik,
mengintegrasikan informasi yang diterima dan menstimulasi otot untuk
pergerakan. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf visceral atau sistem saraf stomodial.

         V.     Organ Indera

       Organ indera serangga meliputi organ fotoreseptor, kemoreseptor
dan mekanoreseptor.

        VI.     Sistem pencernaan serangga

       Sistem pencernaan serangga sesuai dengan cara hidupnya, dibagi
dalam 3 daerah utama yaitu :

   1. Usus depan (foregut) atau stomodaeum berasal dari ektodermal.
       Daerah        ini dibagi menjadi pharing, oesophagus, crop, dan
       proventrikulus.
   2. Usus tengah (midgut) atau mesenteron berasal dari endodermal.
       Derah ini hanya meliputi ventrikulus.
   3. Usus belakang (hingut) berasal dari ektodermal. Daerah ini terdiri
       dari ileum, rektum dan anus.

       Dalam kelompok ini siklus hidupnya berlangsung dari telur,
juvenil kemudian dewasa. Transisi dari juvenil pertama kedewasa
berlangsung      secara    berangsur-angsur     atau   gradual.   Selama



                                                                       6
berlangsungnnya siklus hidup juvenil nampak sangat mirip dengan dewasa
hanya sja berbeda terutama pada ukuran dan proporsi tubuh dan tidak
adannya alat kelamin yang fungsional. Pada serangga ini, seluruh tahapan
dapat ditemukan pada habitat yang sama dan makanan juvenil sama
dengan dewasa. Berbeda dengan serangga lainnya, multing berlanjut pada
tahap dewasa dan karena betina kehilangan penutup spermateka
mengakibatkan serangga betina ini dibuahi selama siklus hidupnya.

       VII.     sistem reproduksi

       Sebagian besar serangga bersifat dioesious yaitu memiliki individu
jantan dan betina yang mampu kawin untuk menghasikan zigot. Namun
dalam kasus yang tidak umum terdapat juga beberapa jenis serangga yang
berreproduksi tanpa gamet jantan. Bentuk reproduksi aseksual dikenal
sebagai partenogenesis.

       Serangga      ametabola   tidak   mengalami   metamorfosis    yang
ditemukan pada serangga primitif tidak bersayap (sub class apterygota)

2.2 Klasifikasi Insekta

Berdasarkan tipe makanannya serangga dikelompokkan sebagai

    1. Fitofagus memakan tumbuhan misalnya jaringan daun, batang dan
        akar.
    2. Zoofagus memakan hewan lain termasuk vertebrata atau
        infertebrata
    3. Serangga saprofagus memakan materi-materi organik yang telah
        mati termasuk colembola

       Berdasarkan ada tidaknya sayap, insekta dikelompokkan menjadi
dua sub kelas yaitu :
   1. Insekta tidak bersayap, Insekta ini dikelompokkan dalam sub kelas
       Apterygota.
   2. Insekta bersayap dikelompokkan dalam sub kelas Pterygota.


                                                                         7
A. SUB KELAS APTERYGOTA
     Jenis-jenis dalam ordo ini adalah makhluk-makhluk yang tidak
  bersayap,   berukuran     kecil   sampai    metamorfosis     sederhana
  (Ametabola).      Microcoryphia    (Archeognatha)     dan    Thysanura
  (Zygentoma) adalah kerabat dekat dari serangga bersayap tetapi
  berbeda dalam banyak hal. Pada Microcoryphia dan Thysanura tidak
  terdapat sutura pleura, furka-furka dan fragmata. Microcoryphia dan
  Thysanura adalah ektognatus, yaitu bagian-bagian mulut agak terbuka
  dan tidak tertutup oleh lipatan-lipatan kranium. Ruas-ruas flagelum
  antena tanpa urat daging, tarsi tiga sampai lima ruas, biasanya terdapat
  mata majemuk dan tentorium cukup bagus berkembang.
     Strategi reproduksi pada serangga ini dengan pembuahan secara
  tidak langsung, yaitu dengan spermatofor, seperti pada ordo Diplura
  dan Collembola (Hexapoda entognatha). Kedua jenis serangga ini
  mempunyai sifat primitif dibanding ordo lainnya yaitu vestigial
  (degeneratif), mempunyai sepasang embelan (styli), mempunyai
  caudal cerci, dan tidak bersayap secara primitif. Mereka juga punya
  sifat 'maju' (advanced) dengan memiliki alat mulut ectognatha dan
  antena musculate (scape dan pedicel dengan otot dalam). Terdiri atas
  beberapa ordo diantaranya :

  1. Ordo Protura

  2. Ordo Collembola

  3. Ordo Thysanura

  4. Ordo Archeognatha

  5. Ordo Diplura




                                                                        8
1. Ordo Protura

       Protura berasal dari kata “proto-” yang berarti pertama atau awal,
dan “-ura” atau ekor, merujuk pada tiadanya bangunan atau alat yang
terdapat pada ujung abdomen seperti layaknya artropoda lain.




               Eosentomon dawsoni (Protura) (massey.ac.nz)



       Heksapoda ini dicirikan oleh tubuhnya yang              pucat; tidak
mempunyai mata dan antena sebagaimana layaknya artropoda lain; kepala
berbentuk mirip kerucut. Alat mulut tipe menghisap dan alat mulut
tersebut dapat ditarik masuk ke dalam kepala. Pasangan kaki depan
biasanya diadakan di depan tubuh dan tampaknya berfungsi sebagai organ-
organ indera. Protura baru menetas memiliki sembilan segmen perut.
Setiap kali mereka berganti bulu, segmen lain yang ditambahkan di dekat
akhir perut sampai mereka dewasa (dan seksual dewasa) dengan 11
segmen perut. Sepanjang pertumbuhan dari nimfa awal hingga dewasa,
Protura melewati lima instar melalui proses yang disebut anamorfosis,
yaitu menambahkan jumlah abdomen sampai total ruas pada setiap
instarnya. Stadia maturus adalah stadia di antara nimfa dan imago
(dewasa), dan pada stadia ini, jumlah ruas abdomennya sudah mencapai
11.

       Artropoda yang berukuran kecil (panjang tubuhnya kira-kira 0,5 –
2,0 mm) berwarna keputih-putihan ini hidup di dalam bahan-bahan


                                                                         9
organik dan memakan cendawan mikoriza, bahan-bahan tumbuhan yang
membusuk dan sejenisnya. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa
heksapoda ini penting dalam proses perombakan bahan organik.

Ordoprotura dibagi menjadi 3 famili yaitu:

       Eocentomidae

       Mempunyai trachea dengan dua pasang spirakulum pada thorax.
Alat tambahan pada abdomen mempunyai sebuah terminal vesicle.




               Gambar : Protentomidae

       Tidak mempunyai trachea dan spirakulum. alat tambahan pada
abdomen mempunyai dua pasang terminal vesicle.

       Acerentomidae. Tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat
tambahan pada abdomen hanya pasangan pertama yang mempunyai
terminal vesicle.

2. Ordo Collembola

       Nama ordo ini berasal dari gabungan kata Yunani cole- yang
berarti lem atau perekat, dan -embolon yang berarti pasak. Collembola
tidak bersayap,tubuh kecil umumnya berwarna hitam          mempunyai
sepasang antena, tiga pasang kaki, dan beberapa mempunyai mata yang
terdiri dari ommatidia.




                                                                  10
Collembola berupa serangga kecil, panjang tubuh kurang dari 6
mm, alat mulut disesuaikan untuki menggigit, antena 4 ruas, tidak
memiliki mata majemuk. Abdomen berjumlah 6 ruas, pada ruas abdomen
keempat terdapat furcula (ekor pegas) yaitu alat untuk meloncat. Pada
waktu istirahat, furcula dilipat di bawah abdomen dan dijepit oleh
tenaculum yang terdapat pada ruas abdomen ketiga. Pada ruas abdomen
kesatu terdapat kolofor (collophore), suatu struktur yang berperan dalam
pengambilan air. Tidak mempunyai sistem trakea dan tidak mengalami
metamorfosis.

       Banyak Collembola memiliki ommatidia sampai 8 pada kepala,
sedangkan yang lainnya berkurang atau sama sekali tidak mempunyai
(buta). Serangga ini ditemukan di tanah, pada daun tanaman yang telah
membusuk (serasah), di antara herba, di bawah kulit kayu dan sebagainya.
Hewan ini memiliki peranan penting pada bahan-bahan yang membusuk
(bangkai), jarang yang bertindak sebagai hama.




       Colembolla dibagi menjadi 2 sub ordo berdasarkan bentuk tubuh
dan sifat abdomenya yaitu:

   a. Sub Ordo Arthropleona

       Tubuhnya panjang,abdomen terdiri dari 6 ruas yang jelas,sub ordo
ini dibagi menjadi 4 famili yaitu:Poduridae,Onychiuridae,Isotomidae,dan
Enthomobrydae.



                                                                     11
b. Sub Ordo Symphypleona

        Tubuhnya oval atau bulat, keempat ruas abdomen berfusi menjadi
satu,sedang ruas kelima dan ke enam membentuk apikal papila yang kecil.
Sub ordo ini hanya terdiri dari satu famili yaitu Smynthuridae yang ciri-
cirinya seperti sub ordonya.

     c. Sub Ordo Arthropleona terdiri dari:

1. Famili Produridae

        Prothoraxnya berkembang dengan baik,dapat dilihat dari atas dan
mempunyai rambut atau setae sebelah dorsal. Mempunyai mata. Ruas
antena ketiga hanya mempunyai alat perasa seperti papila,ruas ke 14
mempunyai terminal vesicle yang dapat ditarik. Kulitnya tidak mempunyai
pori yang tersebar teratur.

2.   Famili Onychiuridae

        Sifat prothoraxnya sama dengan Poduridae. Tidak mempunyai
mata. Ruas antena ke 3 mempunyai 2 atau 3 alat perasa berbentuk kerucut
dan alat perasa seperti papila. Ruas antena ke 4 ada yang mempunyai
terminal vesicle ada yang tidak. Kulitnya berpori yang tersebar.

3. Familia : Entomobrydae

        Entomobryidae merupakan Familia yang terbesar dari ordo
Collembola.     Berwarna kecoklat-coklatan atau keputih-putihan dan
beberapa jenis ada yang berwarna belang. Memiliki antena panjang,
memiliki abdomen 6 ruas dan ruas abdomen keempat sangat besar.
Protoraks menyusut, biasanya tidak terlihat dari atas dan tidak memiliki
rambut-rambut duri atau seta di bagian dorsal. Tubuh bersisik dan jika ada
seta bentuknya seperti gada. Furkula berkembang dengan baik. Contoh,
Tomocerus elongates dan Entomobrya sicia.

4.Familia: Isotomidae


                                                                       12
Isotomidae berwarna putih, putih kuning, dan hijau sampai biru,
    coklat dan ungu tua dengan garis-garis longitudinal atau pita-pita
    transversal. Tubuh memanjang, abdomen memiliki 6 ruas yang jelas
    terlihat. Ruas abdomen ketiga dan keempat kira-kira sama panjang dengan
    panjang garis tengah ruas abdomen ketiga. Tubuh tidak bersisik dan jika
    memiliki seta bentuknya sederhana.Furkula seringkali menyusut




.
                    gambar :   Isotomurus tricolor

    3.Ordo Thysanura (Kutu Buku, Renget)

           Serangga ini disebut dengan serangga perak memiliki ukuran
    sedang sampai kecil, biasanya bentuknya memanjang dan agak gepeng,
    mempunyai embelan-embelan seperti ekor pada ujung posterior abdomen.
    Tubuh hampir selalu ditutupi oleh sisik-sisik, tipe mulut adalah
    mandibulata yang berfungsi untuk mengigit, mata majemuk kecil dan
    sangat lebar terpisah, mata tunggal ada atau tidak ada, tarsi 3-5 ruas,
    embelan seperti ekor terdiri dari sersi dan sebuah filamen ekor median.
    Abdomen beruas 11, pada ujung abdomen terdapat dua atau tiga embelan
    yang menyerupai ekor dan pada beberapa ruas abdomennya terdapat stili.
    Cercus terdapat satu pasang yang beruas banyak. Pernapasan pada
    Thysanura dengan sistem trakea. Serangga ada yang mengalami
    metamorfosis sederhana atau tidak mengalami metamorfosis.




                                                                        13
Habitat dari serangga ini terdapat pada kulit kayu, gua-gua, di
bawah tanah, lubang-lubang mamalia dan beberapa jenis yang jinak
menghuni gedung-gedung, tapi umumnya hidup bebas ditempat yang
lembab dan beberapa hidup berasosiasi dengan semut. Mereka makan
segala macam substansi yang bertepung dan seringkali sebagai hama. Pada
perpustakaan mereka memakan kertas-kertas di toko-toko mereka makan
sayuran dan makanan yang mengandung tepung. Di pemukiman mereka
makan pakaian yang bertepung, gorden, sutra dan kertas dinding, ordo ini
bersifat omnivora (kapang dan bahan-bahan yang mengandung pati).
Serangga ini sangat aktif dan bergerak dengan cepat, dengan tipe tungkai
cursorial. Beberapa famili yang sering dijumpai adalah Lepismatidae,
Lepidoctrichidae dan Nicoletilidae. Ordo Tysanura dibagi menjadi 4
famili:

1.Famili Lepidotrichidae

          Mempunyai mata facet kecil, letak keduanya terpisah lebar.
Mempunyai ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai styli.
Tarsus beruas 5. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuhnya ada yang
tertutup sisik ada yang tidak. Serangga pelari.

2.Famili Nicoletiidae

          Tidak mempunyai mata facet dan ocelli. Coxa kaki tengah dan
belakang tidak mempunyai styli, tarsi beruas 3 atau 4. Letak styli abdomen
bervariasi. Tubuhnya ada yang tertutup sisik ada yang tidak.

3.Famili Lepismatidae

          Mempunyai mata facet yang kecil dan letak keduanya terpisah,
tidak mempunyai ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai
styli, tarsi beruang 3 atau 4. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuh selalu
tertutup sisik.




                                                                        14
4.Famili Machilidae

        Mempunyai mata facet yang besar dan letak keduanya berdekatan.
Coxa kaki tengah dan belakang mempunyai styli, tarsi beruas 3. Abdomen
mempunyai styli yang terletak pada ruas kedua sampai ke sembilan.
Serangga pelompat.




4.Ordo Archeognatha (=Microcoryphia)

       Microcoryphia     serupa   dengan    serangga   perak   pada    ordo
Thysanura, tetapi mereka lebih silindris dengan thoraks agak melengkung,
mata majemuk besar dan bersinggungan, terdapat mata tunggal, masing-
masing mandibel memiliki satu titik artikulasi dengan kapsula kepala, tarsi
tiga ruas dan koksa-koksa tengah dan belakang biasanya mengandung
stilus-stilus. Sebagian dengan eversible vesiclesdekat stili di abdomen.

       Serangga ini hidup di daerah rumput atau hutan di bawah daun-
daunan, di bawah kulit kayu, batu-batuan, karang dan tempat-tempat yang
serupa. Kebanyakan mereka adalah binatang malam dan matanya
bercahaya pada waktu malam bila disinari dengan lampu. Serangga ini
sangat aktif dan meloncat bila diganggu, dengan menggunakan tungkainya
yang bertipe cursorial. Tubuh ditutupi oleh sisik-sisik yang kadang-
kadang membentuk pola-pola yang jelas, makanannya adalah ganggang,
lumut, buah-buahan yang membusuk.




                                                                           15
5. Ordo Diplura

       Nama Diplura berasal dari bahasa Yunani, diplo- yang berarti dua,
dan -uros yang berarti ekor. Panjang tubuh heksapoda ini kira-kira 2-5
mm, meskipun genus Japyx dapat mencapai panjang tubuh 20 mm.
Diplura mirip Thysanura, tetapi diplura tidak memiliki filamen ekor
bagian median dan hanya mempunyai dua filamen atau embelan pada
ekornya. Tubuh Diplura biasanya tidak tertutup dengan sisik, tidak
terdapat mata majemuk dan mata tunggal. Tarsi memiliki satu ruas, dan
bagian-bagian mulut terdiri dari mandibula dan tertarik ke dalam kepala.
Terdapat stili pada ruas-ruas abdomen 1-7 atau 2-7. Memiliki panjang
tubuh kurang dari 7 mm, dan biasanya berwarna pucat. Terdapat di
tempat-tempat lembab di dalam tanah, di bawah kulit kayu, di bawah batu-
batuan, pada kayu yang sedang membusuk, dan di tempat-tempat lembab
lainnya.

       Kebanyakan spesies Diplura adalah pemakan, sekaligus perombak
bahan organik, meskipun beberapa kelompok, misalnya anggota famili
Japygidae, dikategorikan sebagai predator pada Collembola, isopoda, dan
artropoda kecil yang lain.




Sumber : Diplura (en.wikipedia.org)

Dibagi menjadi 3 famili yaitu:




                                                                     16
1. Famili Campodeidae_cerci

       Lebih dari 1 ruas dan tidak berbentuk catut. Cerci beruas banyak
sepanjang antena. Styli pada abdomen terletak pada ruas ke 2 sampai ke 7.
Tidak mempunyai palpus. Panjang tubuh 4 mm atau lebih.

2. Famili Anajapygidae

       Mempunyai sersi yang lebih pendek dari antena, beruas banyak
akan tetapi jumlah ruas lebih sedikit dari anggota Campodeidae. Cerci
tidak berbentuk catut. Mempunyai palpus. Styli pada abdomen terletak
pada ruas kesatu sampai ke tujuh.

3. Famili Japygidae

   Mempunyai cerci beruas satu dan berbentuk catut.




                                                                      17
2.3 pengertian achinodremata
           Kata echinodermata berasal dari bahasa latin echinos (duri) dan
   derma (kulit). Echinodermata adalah kelompok hewan tripoblastik
   selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton)
   berduri yang menembus kulit.
   Echinodermata memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan memiliki rongga tubuh (triploblastik
   selomata).
2. Bentuk tubuh simetri bilateral (larva) dan simetri radial (dewasa).
3. Kulit tubuh terbuat dan zat kitin sebagai rangka luar dan pada permukaan
   insang kulit terdapat duri.
4. Bergerak dengan kaki ambulakral atau kaki tabung, yaitu gerakannya
   terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air
   yang berkembang dari selom.
5. Sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna, kecuali bintang yang
   tidak memiliki anus.
6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
7. Terdapat cincin saraf yang mengelilingi mulut sebagai sistem saraf dan
   memiliki lima cabang saraf radial pada masing-masing lengannya.
8. Sistem respirasi menggunakan kulit berupa tonjolan dinding selom tipis
   dan dilindungi oleh silia.
9. Semua jenisnya merupakan hewan laut.
10. Sistem reproduksi terjadi secara sek-sual dengan proses fertilisasi
   (pembuahan) ekstemal.

   2.4 Sistem Tubuh Pada Echinodermata
a) Kerangka
   Echinodermata mempunyai rangka yang terdiri dari keping – keping
kapuryang disebut ossikel. Antar ossikel yang satu dengan yang lainnya



                                                                         18
dihubungkanoleh jaringan ikat dan jaringan otot. Duri – duri yang berbentuk
 tumpul dan pendekserta tertutup oleh epidermis. Sekelilyng pangkal terjadi
 modifikasi duri menjadibentuk seperti gunting dan disebut pediselaria.
    Pergerakan membuka danmenutupnya pediselaria berfungsi untuk
 melindungi paru – paru kulit dari kotoranyang menempel di permukaan
 tubuhnya. Pada bagian tengah permukaan bawahtubuh (permukaan oral)
 terdapat mulut dan dibagian tengah permukaan tubuhbagian atas (permukaan
 aboral) terdapat anus.
b) Sistem Saluran Air

    Sistem alat gerak bintang laut adalah sistem ambulakral yang
sebenarnyamerupakan sistem saluran air. Sistem ini dimulai dari madreporit
yang berpori –pori. Air dari luar masuk melalui madreporit menuju pembuluh
batu. Kemudianmenuju ke saluran cicin yang bercabang di kelima tangannya.
Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan
ampula (gelembung yangberotot). Fungsi kaki tabung adalah untuk bergerak ,
berpegang pada batu – batudan untuk menangkap mangsanya.Bila ampula
berkontraksi maka mengalirlah air ke dalam kaki tabung,sehingga menjadi
lebih panjang. Setelah kaki menempel pada satu tempat, makaampula
mengembang dan kaki mengkerut kembali sehingga terseretlah tubuhnya.

c) Sistem Gerak Echinodermata Mengunakan Sistem Ambulakral

    Echinodermata     mengunakan    prinsip   kerja     sistem   hidrolik   untuk
 menggerakan tubuhnya. Untuk itu, hewan ini memiliki sistem saluran air atau
 sistem ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem
 pembuluh darah (trasportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air
 yang terdapat dibagian atas yang disebut madreporit.
    Madreporit dilengkapi dengan saringan (pori) agar kotoran tidak masuk
 kedalam tubuhnya. Air masuk kedalam tubuhnya melalui madreporit,
 kemudian menuju kesaluran penghubung yang menuju kebawah, bermuara
 pada saluran cincin. Disebut saluran cincin karena melingkari mengelilingi
 kerongkongan.


                                                                              19
Dari saluran cincin ini terdapat lima cabang saluran ketiap-tiap lengan,
disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari setiap saluran lengan muncul
deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral yang berpasanagan. Kaki
tabung ini dapat dijulurkan keluar kebawah. Bagian ujung kaki tabung
membesar, mengandung otot, yang disebut ampula.
   Cara bergeraknya demikian : air dipompa kedalam kaki ambulakral,
muncul tekanan hidrolitik, mengakibatkan kaki ambulakral menjulur keluar.
Ampula menyentuh       benda. Kemudian volume air dikurangi,            kaki
berkontraksi kemudian mengkerut, memendek. Namun, jika bagian ampula
melekat, sedangkan kaki berkontraksi, maka tubuh binatang ini akan bergerak
berpindah tempat.
   Selain itu sistem ambulakral juga digunakan untuk membuka tubuh
mangsanya, makanannya adalah keram atau tiram. Untuk membuka cangkang
kerang yang rapat, tubuh kerang dikelilingi oleh kaki ambulakral, sementra
tubuhnya menindih keatas. Dengan kekuatan yang besar tubuh kerang
terbuka. Kemudian tubuhnya dilahap.


d) Bentuk Tubuh Echinodermata
   Tubuh Echinodermata berbentuk simetri radial dengan lima lengan. Sistem
organ tubuhnya juga mengikuti jumlah lima lengan tersebut. Jadi sistem saraf,
sistem gerakan dan sistem peredaran darah memiliki 5 cabang dan setiap
cabang menuju ke tiap-tiap lengan. Di setiap ujung lengan terdapat satu titik
mata, sehingga Echinodermata mempunyai lima titik mata.
   Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral
dan hidup sebagai plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami
metamorfosa menjadi simetri radial.
e) Sistem Oragan Pada Echinodermata
   Sistem Pencernaan Makanan Echinodermata

   Echinodermata mempunyai posisi” terbalik ”, karena mulutnya terdapat
dibawah dan anusnya terdapat diatas, ditengah-tengah tubuhnya. Disekeliling



                                                                          20
mulut terdapat gigi seperti paruh kakak tua. Dari mulut, makan bergerak
keatas yaitu kekerongkongan ( esofagus), kemudian lambung (ventrikulus),
usus (intestinun) dan berakhir dengan lubang anus terletak disebelah atas.
Lambung (ventrikulus) pada bintang laut bercabang lima, masing-masing
cabang menuju kearah lengan. Disetip lengan bercabang lagi menjadi dua,
namun ujungnya buntu.

f) Sistem Gerak Echinodermata Mengunakan Sistem Ambulakral

   Echinodermata    mengunakan     prinsip   kerja     sistem   hidrolik   untuk
menggerakan tubuhnya. Untuk itu, hewan ini memiliki sistem saluran air atau
sistem ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem
pembuluh darah (trasportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air
yang terdapat dibagian atas yang disebut madreporit.
   Madreporit dilengkapi dengan saringan (pori) agar kotoran tidak masuk
kedalam tubuhnya. Air masuk kedalam tubuhnya melalui madreporit,
kemudian menuju kesaluran penghubung yang menuju kebawah, bermuara
pada saluran cincin. Disebut saluran cincin karena melingkari mengelilingi
kerongkongan.
   Dari saluran cincin ini terdapat lima cabang saluran ketiap-tiap lengan,
disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari setiap saluran lengan muncul
deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral yang berpasanagan. Kaki
tabung ini dapat dijulurkan keluar kebawah. Bagian ujung kaki tabung
membesar, mengandung otot, yang disebut ampula.
   Cara bergeraknya demikian : air dipompa kedalam kaki ambulakral,
muncul tekanan hidrolitik, mengakibatkan kaki ambulakral menjulur keluar.
Ampula menyentuh        benda. Kemudian volume air dikurangi,               kaki
berkontraksi kemudian mengkerut, memendek. Namun, jika bagian ampula
melekat, sedangkan kaki berkontraksi, maka tubuh binatang ini akan bergerak
berpindah tempat.
   Selain itu sistem ambulakral juga digunakan untuk membuka tubuh
mangsanya, makanannya adalah keram atau tiram. Untuk membuka cangkang


                                                                             21
kerang yang rapat, tubuh kerang dikelilingi oleh kaki ambulakral, sementra
tubuhnya menindih keatas. Dengan kekuatan yang besar tubuh kerang
terbuka. Kemudian tubuhnya dilahap.
g) Sistem Pernafasan Echinodermata
   Hewan ini bernafas dengan mengunakan ingsang kulit yaitu penonjolan
dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia
dan pedicelaria.
h) Sistem Saraf Echinodermata
   Pusat sistem saraf echinodermata berupa cincin saraf yang mengelilingi
mulut. Dari cincin saraf ini keluar lima batang saraf radial menuju kelengan
echinodermata.
i) Sistem Reproduksi Echinodermata
   Echinodermata memiliki jenis kelamin terpisah (berumah dua =
dioecious). Jadi ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di dalam air, di
luar tubuh. Zigot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut bipinnaria.
Larva berenang, pada tempat yang cocok tumbuh menjadi dewasa.
   Echinodermata mempunyai daya regenerasi yang tinggi. Jika lengan
terpotong, maka potongan lengan itu dapat membentuk empat lengan lainnya
hingga memiliki 5 lengan kembali.


   2.5 Klasifikasi
    Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi
menjadi 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea,
dan Holoturoidea.




                                                                              22
1. Asteroidea (Bintang Laut)
   Disebut asteroidea karena bentuk tubuhnya menyerupai bintang. Habitat
yang dihuni bintang laut adalah daerah pantai atau dasar laut yang tidaktelalu
dalam. Hewan ini hidup bebas dengan makanan berupa sampah, ikan
kecil,siput, kerang, dan organisme lain yang lebih kecil.

      a. S t r u k t u r t u b u h
          Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan (bagian radial). Lengan
          hewan inilentur karena adanya otot yang berserabut yang ada di
          dalam dinding tubuh.
      b. Sistem organ pada Asteoridea
                  Permukaan tubuh bagian dorsal berkulit duri tumpul dan
          tersusun dari zatkapur. Di bagian dasar, di antara duri-duri terdapat
          catut/jepit atau pediselaria yang merupakan modifikasi dari duri.
          Bila ada rangsangan dari luar, pediselaria akan segera membuka
          dan kemudian menutup karena adanya beberapa jaringan ikat.
                  Pediselaria    berfungsi    untuk    menangkap      mangsa,
          melindungi insang dermal,dan mencegah agar tubuh tidak




                                                                            23
tertimbun kotoran (serpihan organisme kecil lain),pasir atau
   lumpur.
          Penyokong tubuh tersusun dari lembaran kapur (osikula).
   Di bagian dorsal tubuh hewan ini terdapat anus, sedangkan di
   bagian ventralnya terdapat mulut (oral). Mulut dikelilingi oleh
   membran peristom dengan 5 alur ambulakral pada lengan. Pada
   setiap alur terdapat 2 atau 4 deret kaki, yang juga dilengkapi otot
   berserabut.
          Sistem vaskuler air (ambulakral) merupakan bagian dari
   selom yangfungsinya adalah:
          a.Untuk bergerak
          b.Melekat pada karang
          c.Menangkap mangsa
          d.Untuk pertukaran gas
          e.Ekskresi
          Sistem vaskuler air dimulai dari mandreporit, yaitu keping
   atau lempengsaringan tempat masuknya air.
          Struktur selanjutnya adalah saluran batu yang menuju ke
   bawah danberhubungan dengan saluran cincin (saluran melingkar)
   yang melingkari daerahmulut. Pada sebelah dalam saluran cincin
   terdapat 9 tonjolan yang disebut badan Tiedman; diperkirakan
   sebagai tempat berkembangnya sel ameboid dalam sistemvaskuler
   air ini. Pada masing-masing lengan dari setiap saluran radial
   terdapatsaluran pendek yang disebut saluran lateral; saluran ini
   membentuk kakiambulakral dan ampula.
c. Sistem Organ Pada Asteroidea
   1. Sistem Pencernaan Makanan
      Saluran pencernaan dimulai dari mulut yangberhubungan
      dengan kerongkongan yang sangatpendek dan selanjutnya
      bersambung dengankantung yang berperan sebagai lambung.
      Lambung terdiri dari dua bagian, bagian muka(kardiak


                                                                   24
)berukuran lebih besar daripada bagian belakang (pylorus).
   Dalam proses pencernaan, lambungmengeluarkan sekresi
   mukosa. Dari pylorus muncul saluran ke masing-masing
   lengan. Lengan bercabang-cabang menjadi dua yang disebut
   caecahepatic (warnanya hijau) atau disebut juga sakuspylorus;
   di sini dilakukan sekresi enzim untukmencerna tubuh lunak
   moluska mangsanya. Di ataslambung terdapat usus, berupa
   saluran pendekyang terbuka pada daerah anus.Makanan bintang
   laut berupa sampah ikan kecil,siput, dan kerang. Bahan-bahan
   makanan     dicernadengan      bantuan   mukosa       dan      enzim;
   sedangkanbahan yang tidak tercerna dikeluarkan melaluimulut.
   Cairan dalam selom mengandung zatmakanan yang diedarkan
   oleh silia ke seluruh tubuh.
2. Sistem ekskresi
   Ekskresi dilakukan oleh sel-sel amebosit yangterdapat dalam
   cairan selom. Zat sisa ini dibawakeluar melalui dinding derma
   brankhialis.Pada usus terdapat dua percabangan yangberwarna
   coklat yang mensekresikan cairanberwarna kecoklat-coklatan.
3. Sistem respirasi
   Respirasi terjadi dalam brankia dermalis, yaitusuatu kantung
   berbulu halus yang dilengkapidengan silia; organ ini terletak
   pada semua lengan(papula) bagian kulit. Silia sebelah luar
   bertugasmengalirkan      air    beroksigen       ke      permukaan
   brankhiasecara tetap, sedangkan silia sebelah dalammendorong
   cairan tubuh ke dalam brankhia. Padasaat cairan berada dalam
   brankhia    terjadilahpertukaran    oksigen      dengan        karbon
   dioksidasepertih halnya pada paru-paru vertebrata.
4. Sistem saraf
   Sistem saraf berupa batang saraf radial yangterdapat pada
   setiap lengan dengan letakmemanjang di atas ambulakral yang
   akhirnyabertemu      dengan     cincin   saraf        oralis    yang


                                                                      25
melingkarimulut.      Pada     setiap   batang        saraf   radial
           terdapatpercabangan saraf ke daerah aboral, aboralperitoneum,
           indera perasa di kaki, indera peraba,dan titik mata yang peka
           terhadap sinar. Diantara sel-sel epidermis juga terdapat jaringan
           saraf, sedangkan di brankhia dermalis terdapat alat sensoris.
       5. Sistem reproduksi
           Bintang laut bersifat diesis. Alat reproduksinyabercabang-
           cabang dan terletak di setiap lengan.Alat reproduksi betina
           menghasilkan banyak seltelur (sekitar 2,5 juta setiap 2 jam);
           sedangkanyang      jantan    menghasilkan   spermatozoa           yang
           lebihbanyak    dari    pada    ovum.    Fertilisasi     terjadi     di
           air,selanjutnya akan dihasilkan larva bipinaria.
       Gerakan pada Asteroidea terjadi saat air memasuki madreporit,
saluran batu,saluran cincin, dan kemudian saluran radial yang selanjutnya
menekan ampulasehingga kaki-kaki ambulakral dapat bergerak.
       Dalam hidupnya, bintang laut memiliki gejala autotomi karena
memiliki dayaregenerasi yang besar. Sebagai contoh, bila sebuah lengan
terluka maka biasanyaakan dilepaskan. Lengan tersebut akan segera
membentuk bagian Seluruh tubuhyang terlepas sehingga utuh kembali.
Beberapa spesies anggota Asteroidea antara lain Astropecten irregularis,
Crossaster supposes, Culeita sp., dan Acanthaster planci.


     2. Ophiuroidea (Bintang Ular)
       Ophiuroidea hidup di laut yang dangkal hingga laut yang dalam.
   Biasanyabersembunyi di bawah batu karang, rumput laut, di pasir, atau
   lumpur. Hewan iniaktif pada malam hari. Makanan Ophiuroidea
   berupa udang-udangan, moluska,sampah, dan sisa organisme lain.




                                                                               26
a. Struktur Tubuh
          Tubuh Ophiuroidea berbentuk bola cakram kecil dengan 5
   lengan bulatpanjang. Di bagian lateral berduri, sedangkan di bagian
   dorsal dan ventral tidakberduri.
          Lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama, masing-masing yang
   sama, masing-masing terdapat osikula silindris. Lengannya panjang
   dan fleksibel karena adanyaempat otot diantara 2 osikula silindris.
   Pembuluh darah, sistem saraf, cabang-cabang sistem vaskuler air, dan
   kaki ambulakral kecil terdapat pada lengantersebut. Hewan ini
   memiliki rongga tubuh yang kecil dan di permukaan mulutnyaterdapat
   madreporit.
          Kaki ambulakral disebut tentakel yang dilengkapi alat hisap
   (ampula) dan alat-alat sensoris yang gunanya untuk memasukkan
   makanan ke mulut dan jugasebagai alat pembantu respirasi.
             Sistem Organ pada Ophiuroidea
1. Sistem Pencernaan Makanan
   Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bolacakram, dimulai
   dari mulut yang terletak di pusattubuh kemudian lambung yang
   berbentuk kantung.Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekelilyng
   mulutterdapat       rahang         yang   berupa    5       kelompok
   lempengkapur.Makanan dipegang dengan satu atau lebihlengannya,
   kemudian dihentakkan dan denganbantuan tentakel dan dimasukkan ke
   mulut.Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercernadibuang
   keluar melalui mulut.
2. Sistem respirasi
   Respirasi dilakukan oleh 5 pasang kantung kecilyang bercelah di
   sekitar mulut, alat ini berhubungandengan saluran alat reproduksi
   (gonad).
3. Sistem reproduksi
   Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan inimelepaskan sel kelamin ke
   air dan hasilpembuahannya akan tumbuh menjadi larvamikroskopis


                                                                     27
yang lengannya bersilia, disebutpluteus. Pluteus kemudian mengalami
      metamorfosismenjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnyamenjadi
      bintang ular.


       3. Echinoidea (Landak Laut, Bulu Babi)
       Landak laut biasanya hidup di daerah pantai, di atas batu karang, di
dasarlaut, dalam lumpur, atau di sumur-sumuran daerah pantai, bahkan ada
juga yanghidup di muara sungai dengan membenamkan diri di tanah liat atau
di bawahkarang.
       Hewan-hewan yang termasuk kelas ini berbentuk bundar tak
berlengan, tetapimemiliki duri yang dapat digerakkan.
       Beberapa contoh Echinoidea antara lain: yang berbentuk bola,
misalnya Arbaca,Strongylocentrotus; berbentuk oval misalnya Spatangus;
berbentuk seperti uang logam sehingga disebut kue laut atau dolar pasir,
misalnya Dendrata dan Echinarachinus.
a. Struktur tubuh
       Tubuh bundar karena cangkoknya tersusun dari jajaran lempeng kapur
   yangtersambung membentuk bola.
       Pada cangkok terdapat tonjolan (tuberculum) yang merupakan
   tempatpersendiran duri-duri. Duri-duri dibentuk dari kristal kalsium
   karbonat yangberujung melebar dan berhubungan dengan tuberkulum.
   Pangkal duri terikat ototsehingga duri dapat digerakkan, misalnya pada
   saat hewan tersebut membersihkanTubuhnya dari lumpur/pasir. Diantara
   duri-duri terdapat pediselaria yang berfungsiuntuk menangkap makanan
   dan membersihkan tubuh. Alat-alat dalam (visceral)terletak di dalam
   cangkok.
       Seperti hewan kulit duri lainnya, Echinoidea memiliki 5 jalur kaki
   ambulakral.Letak Madreporit, hewan ini di daerah aboral, sedangkan
   saluran cincinnyamelingkari kerongkongan, dan saluran radial berada di
   dalam cangkok yangberhubungan dengan kaki ambulakral.
b. Sistem organ pada Echinoidea


                                                                        28
a. Sistem Pencernaan Makanan
      Sistem pencernaan berupa saluran panjang danmelingkar dalam
      cangkok. Saluran pencernaandimulai dari mulut, terletak di daerah
      oral,kemudian kerongkongan yang memiliki saluransifon dan bersilia.
      Mulut berukuran besardandikelilyngi oleh 5 rangka samping yang
      adadalam cangkok (terkenal sebagai “lenteraAristoteles”).
      Saluran sifon menghubungkan kerongkongandengan usus. Saluran
      pencernaan berikutnyaadalah lambung yang diperluas oleh kantung-
      kantung dan berakhir di rectum. Anus terletakdi daerah permukaan
      aboral, yaitu di pusattubuh diantara lempeng kapur yang mengandung
      2, 4 samapai 5 lubang genital. Beberapa Echinoidea memiliki mulut
      dan anusdi bagian pinggir Tubuhnya. Tetapi ada pula yang mulutnya
      terletak di tengah.
b. Sistem Saraf
      Sistem saraf berupa cincin yang melingkari mulut dan selanjutnya
      bercabang ke saraf radial.
c. Sistem Respirasi
      Respirasi dilakukan oleh 10 insang yang menjorok dari membrane
      peritnium.
d. Sistem Reproduksi
      Hewan ini memiliki 4 sampai 5 gonad yangterletak di daerah
      permukaan     aboral.    Darigonad       terdapat   saluran    ke    lubang
      genital.Sesudah terjadi fertilisasi di air, maka hasilfertilisasi akan
      tumbuh menjadi larva.
      Ada beberapa jenis Echinoidea yang mengerami telur atau merawat
telur dalam bilik hingga menetas menjadi larva. Echinoidea memiliki daya
regenerasikhusus,      yaitu   bila   bagian     tubuh    rusak     akan   segera
diperbaiki.Contoh beberapa spesies anggota Echinoidea antara lain
Arbacia punctulata, Tripneustes sp., Eucidaris sp., dan Coloboncetrotus
sp.




                                                                              29
.
              4. Holothuroidea (Teripang/Timun Laut)
             Seperti Echinodermata lain, Holothuroidea hidup di laut, yaitu di
    dasar lautdengan cara bersembunyi di lumpur/pasir. Hewan ini menangkap
    mangsa danberpindah dengan kaki ambulakral. Bia diganggu, hewan ini akan
    mengerut(gerakan kontraksi).
    a. Struktur Tubuh
       Berbeda Berbeda dengan Echinodermata lain, Holothuroidea tidak berduri
       dan     memilikibanyak       endoskeleton      yang   tereduksi.   Tubuh      bulat
       memanjang tertutup oleh kulityang berkutikula yang tidak bersilia.Di
       bawah kulit terdapat dermis yang mengandung osikula, selapis
       ototmelingkar, dan 5 otot ganda yang memanjang. Dengan adanya lengan
       berotot ini,timun laut dapat bergerak memanjang memendek seperti
       cacing.Di bagian anterior mulut terdapat 10-30 tentakel yang identik
       dengan kakibuluh, tetapi dapat dijulurkan dan ditarik kembali. Beberapa
       jenis hewan inimempunyai kaki ambulakral yang dapat berkontraksi dan
       berfungsi sebgagai alatrespirasi. Sistem vaskuler airnya meliputi
       madreporit dalam selom, saluran cincin di sekelilyng kerongkongan, dan 5
       saluran radial yang berhubungan dengan kakibuluh.Di daerah ventral
       terdapat tiga daerah kaki yang dilengkapi dengan alat isapyang berfungsi
       untuk      bergerak.      Selom    tidak     terbagi-bagi    dan   berisi    cairan
       yangmengandung sel-sel amebosit.
    b. Sistem organ pada Holothuroidea
       1. Sistem pencernaan makanan
             Saluran pencernaannya bulat panjang dengan posisimerentang di atas
             rongga   tubuh      dalam    selom.Kerongkongan        pendek   merupakan
             sambungan        darimulut   ke      lambung.   Dari    lambung       saluran
             pencernaanselanjutnya adalah usus yang panjang danberhubungan
             dengan kloaka. Saluran pencernaanberakhir dengan sebuah anus di
             daerah posterior.
       2. Sistem respirasi


                                                                                       30
Alat respirasi berupa saluran bercabang-cabangseperti pohon yang
      sebenarnya merupakan perluasankloaka ke dalam selom. Saluran ini
      juga berfungsisebagai alat ekskresi.
   3. Sistem reproduksi
      Pada umumnya alat reproduksi terpisah, kecuali beberapa jenis, ada
      yang hermafrodit. Gonad bentuknya seperti sikat dengan saluran
      penghubungyang terbuka di daerah tentakel. Sel telur maupun sperma
      dikeluarkan ke air laut, danselanjutnya terjadi fertilisasi yang
      menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi larva aurikularia. Beberapa
      jenis hewna ini menyimpan telur yang telah dibuahi di dalam
      tubuhnya.
   Beberapa jenis timun laut memiliki alat pertahanan tubuh berupa jajaran
pembuluh lunak seperti zat perekat berwarna putih yang menempel pada
kloaka. Buluh-buluh ini terkenal sebagai alat Cuverian yang dikeluarkan bila
ada musuh mengganggu.


        5. Crinoidea (Lily Laut)
   Crinoidea biasanya hidup di laut yang dalam ± 3648 m. Hidupnya dengan
caramenempel di dasar laut, di barisan koral, atau membentuk taman laut.
Jenis yangsekarang masih ada misalnya Antendon sp. Hewan ini warnanya
sangat bervariasi,misalnya putih seperti berlian, kuning, hijau, dan cokelat.
a. Struktur tubuh
          Bentuk tubuhnya dapat menyerupai bunga lily, bunga bakung, atau
   bulu burung. Tubuhnya tersusun dari lempeng kapur dan berbentuk
   cangkir (kaliks). Dari kaliks ini tersembul 5 lengan lentur, mislanya lily
   laut (Metacrinus). Hewan ini memiliki bagian tentakel pendek dan
   masing-masing memiliki pinullae sehinggaseperti bulu burung (daun
   bersirip). Beberapa jenis lily laut memiliki tangkai sebagai alat perekat
   sehingga bentuknya seperti sebuah pohon yang terdiri dari batang dan
   akar. Sebagian lily laut yang lain tidak memilikinya. Misalnya bulu
   bintang (Antendon tenella). Bulu bintang tidak bertangkai, tetapi memiliki


                                                                                31
sirus untuk memegang suatu objek. Mulut dan anus hewna ini terletak
   bersebelahan; mulut di daerah oral, sedangkan anus di daerah aboral.
   Anus sering berupa tonjolan seperti kerucut. Lekukan ambulakral lily laut
   di oral ditandai garis bersilia yang berisi tentakel seperti kaki buluh dan
   tidak memiliki madreporit.
b. Sistem Organ pada Crinoidea
   1. Sistem saraf
       Sistem saraf terletak di aboral. Pusat saraf berbentuk cincin yang
       bercabang ke lengan.
   2. Sistem reproduksi
       Reproduksi dapat terjadi secara seksual danseksual. Reproduksi
       aseksual dengan regenerasibagian tubuh. Reproduksi seksual dengan
       fertilisasieksternal. Crinoidea bersifat diesis. Ronggatubuhnya sempit
       dan memiliki gonad yang terdapatdalam pinullae. Beberapa Crinoidea
       melepas telurke air tetapi ada jug ayang menahannya hinggamenetas
       di pinullae.Hasil pembuahan tumbuh menjadi larva muda yangbelum
       mempunyai mulut. Setelah beberapa harilarva akan lepas dari pinullae
       dan menempel didasar laut lalu mengalami pertumbuhan menjadi
       kaliks dan lengan. Daya regenerasi tinggi, bila kalikshilang akan seera
       diperbaharui.


   2.6 Peran Echinodermata
1. Sebagai Bahan Makanan
   Contoh :
          Teripang/mentimun laut, bila dikeringkan akan dapat dimasukkan
          dalam supatau dijadikan kerupuk. Teripang mengandung protein
          yang tinggi sehingga sangat baik untuk bahan makanan. Teripang
          dijual dipasaran dengan hargayang sangat mahal.
          Telur bintang laut.
2. Sebagai Pupuk
   Contoh :


                                                                           32
Kerangka dari Kerangka dari Echinodermata yang kering apabila
          dihancurkan akan dapatdijadikan pupuk karena mengandung
          kalsium dan nitrogen yang tinggi.
3. Sebagai Pembersih Lingkungan Pantai
   Contoh :
          Mentimun laut yang memakan bahan organik berupa sisa makhluk
          hidupdan kotoran (feses)




                                                                    33
BAB III
                                   PENUTUP


       3.1 Kesimpulan
1. Insecta berdasarkan ada tidaknya sayap dibagi menjadi dua sub kelas yaitu
apterygota merupakan serangga tidak bersayap berukuran kecil sampai
metamorfosis sederhana(Ametabola) dan pterygota termasuk serangga yang
bersayap.

2. Sub kelas Apterygota di bagi menjadi beberapa ordo diantaranya : . Ordo
Protura, OrdoCollembola, Ordo Thysanura, Ordo Archeognatha, dan Ordo
Diplura.

3. kelima ordo tersebut terdapat perbedaan yang dapat diamati dengan mengamati
ciri-ciri yang ada. Ciri-cirinya diantaranya adalah:

a. Ciri ordo Protura diantaranya: tubuhnya berwarna pucat,tidak mempunyai mata
dan antena,bentuk kepala mirip kerucut,tipe mulut penghisap,dan kaki depan
diarahkan kedepan.

b. Ciri ordo Collembola diantaranya: tubuh kecil berwarna hitam, memiliki
sepasang antena, memiliki ommatida dapat mencapai 8 pada kepala,tipe mulut
menggigit,dan tidak memiliki mata majemuk.

c. Ciri ordo Tysanura diantaranya: merupakan serangga perak,tubuh ditutupi
sisik, mata   majemuk kecil, ada yang memiliki mata tunggal tetapi kadang ada
juga yang tidak memiliki mata tunggal, dan tipe mulut mandibulata yang
berfungsi untuk menggigit.

d. Ciri ordo Archeognatha diantaranya: merupakan serangga perak tetapi lebih
   silindris,terdapat mata tunggal,dan mata majemuk besar dan bersinggungan.

e. Ciri ordo Diplura diantaranya: tidak memiliki filamen ekor pada bagian
median, tubuh tidak tertutup sisik,tidak terdapat mata majemuk atau mata
tunggal,dan warna tubuh pucat.

4. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea

 (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan

 sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea

 (timun laut).


                                                                             34
5.Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait

  dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur

  tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf,

  sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.

6.Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia

 dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan.




                                                                               35
DAFTAR PUSTAKA

A. A. Eaves & A. R. Palmer. Widespread cloning in echinoderm
larvae. Nature, 425 (2003), 146.

Brown, M.W. & S.S. Miller. 1998. Coccinellidae (Coleoptera) in apple
orchards of eastern West

Hadi,Mochmad. 2009. Biologi Isecta Entomologi. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

I. C. Wilkie. Mutable collagenous tissues: extracellular matrix as
mechanoeffector.Echinoderm Studies, 5 (1996), 61102.


J. Aizenburg., A. Tkachenko., S. Weiner et al. Calcitic microlenses as
partof the photoreceptor system in brittle stars. Nature, 412 (2001),
819822.


M. S. Vickery & J. B. McClintock. Regeneration in metazoan larvae.
Nature, 394 (1998), 140.



Sugir,Nawangsari. 1973. Zoologi Umum. Erlangga: Jakarta


Virginia and the impact f invasion by Harmonia axyridis.
Entomological News 109: 13–142.




                                                                   36
PERTANYAAN INSECTA

1. Organ yang menghasilkan sutra pada ulat sutra...?

2. Sayap insect yang tumbuh setelah dewasa...?

3. Apa yang di maksud ekdisis dan bagaimana mekanismenya...?

4. Insect yang bersifat parasit, sebutkan spesien nya...?


Jawaban
       1)      Pembentukan Sutera
       Tubuh ulat menghasilkan serat yang berasal dari kelenjar sutera Kelenjar
       ini adalah organ terbesar dalam tubuh ulat sutera setelah usus tengah. Pada
       mulut bermuara spinneret yang terletak di bawah saluran pencernaan,
       yakni yang membuat serat sutera. Ulat sutera rnempunyai sepasang
       kelenjar sutera ( silk gland ) yang berbentuk pipa berbelibelit di dalam
       tubuh. Di dekat kepala kedua kelenjar sutera bergabung menjadi satu,
       yakni    spinneret    yang    dilengkapi    dengan     kelenjar    Philippi      (
       Philippi'sglanc). Bagian muka saluran ini bekerja untuk menghasilkan zat
       sutera fibroin (fibroin: fibra = pita ) yakni protein serat sutera terutama
       terdiri atas asam amino glisin, alanin dan serin bersarna asam-asam amino
       yang lain ( asam aspartat, asam glutamat, fenilalanin, lisin, oksiprolin,
       prolin, tirosin ) dan perekat sutera serisin (sericin, serious = mensutera ).


       2)      Karena sayap itu terbentuk pada masa metamorfosis tepatnya pada
       pupa kalau pada kupu-kupu. Kalau pada nyamuk sayap terdiri pada saat
       peralihan dari jentik nyamuk kenyamuk dewasa.


       3)      Ekdisis adalah peristiwa rontoknya kutikula pada artropoda dan
       kelompok terkait (Ecdysozoa). Pada hewan-hewan ini, kutikula yang
       merupakan rangka luar (eksoskeleton) tubuh yang tidak elastis dan akan
       dilepas seiring pertumbuhan dan setelah suatu penutup baru yang lebih
       besar dihasilkan. Eksoskeleton lama yang sudah kosong disebut eksuvia.


                                                                                       37
Setelah pelepasan, suatu artropoda disebut uteneral; pucat dan berbadan
lunak. Dalam waktu satu atau dua jam, kutikula akan mengeras dan
menjadi lebih gelap mengikuti suatu proses penyamakan yang serupa
dengan penyamakan kulit. Pada masa yang pendek inilah, hewan
bertumbuh, karena biasanya pada fase lain pertumbuhan dibatasi oleh
kekakuan eksoskeleton. Ekdisis juga dapat membuat jaringan yang rusak
serta lengan atau kaki yang hilang dibuat kembali atau terbentuk kembali,
meskipun prosesnya baru lengkap setelah beberapa kali perontokan.
Ukurannya bertambah besar pada setiap perontokan sampai mendekati
normal, atau hampir normal kembali. Peristiwa ekdisis dipengaruhi oleh
oleh hormon ekdison. Sintesis ekdisteroid pada serangga sangat tergantung
dari steroid yang terdapat dalam tanaman yang menjadi sumber pakannya.
Hal tersebut dikarenakan serangga tidak dapat mensintesis sendiri
kolesterol yang merupakan precursor primer untuk mensintesis ekdison.
Fitosteroid yang terdapat pada tanaman inang serangga merupakan jenis
triterpenoid, cycloartenol yang terbentuk dari siklisasi epoksida skualen.
Derivasi dari cycloartenol adalah kolesterol yang menjadi precursor
ekdison pada serangga. Serangga pemakan tanaman (fitofag) akan
merubah sterol tanaman C29 menjadi sterol C27 yang menjadi precursor
ekdison. Selanjutnya sterol C27 tersebut dirubah menjadi kolesterol dan
kemudian menjadi 7-dehidrokolesterol, yang menjadi perkursor dihidroksi
kolestenone. Kelenjar protoraks yang merupakan tempat disintesisnya
hormon ekdison dijumpai pada stadium pradewasa serangga. Pada
serangga dewasa hormon ini terdapat pada ovari yang kaitannya dalam
mengatur perkembangan embrionik, walaupun hormon tersebut dapat
dihasilkan dimana-mana di abdomen yang diduga berasal dari oenosit.
Kelenjar protoraks ini degenerasi saat serangga bermetamorfose menjadi
imago, walaupun ada yang tetap bertahan, misalnya pada serangga
Apterygota dan lokusta yang hidupnya soliter. Kelenjar protoraks adalah
sepasang kelenjar yang berbentuk butiran butiran seperti anggur, terletak
di belakang kepala atau pada toraks serangga, atau pada pangkal labium.


                                                                          38
4). - Pecidulurshuma capitis (kutu manusia)
   - Eimex lectulars (Kutu busuk)
   - Culex natigans (Nyamuk)




                                              39

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Biology Education
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESdewisetiyana52
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanikhsan saputra
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4Juliah Bioedu
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Ciri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaCiri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaFirdika Arini
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanAdy Erfy D'Nc
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeMaedy Ripani
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Ciri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaCiri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoeba
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
 

Destacado

ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODAshelviaa
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaGoogle
 
Anatomi internal serangga
Anatomi internal seranggaAnatomi internal serangga
Anatomi internal seranggaTikasari Devi
 
Pengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antenaPengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antenailman347
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthesandy rizal
 
Biologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan ArachnidaBiologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan Arachnidanhecha
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanSeptian Muna Barakati
 
Silabus biologi pratiwi jilid 3
Silabus biologi pratiwi jilid 3Silabus biologi pratiwi jilid 3
Silabus biologi pratiwi jilid 3Trya Wulanabi
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanBab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanTrya Wulanabi
 

Destacado (15)

Bentuk tubuh
Bentuk tubuhBentuk tubuh
Bentuk tubuh
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
 
Soal dan latihan
Soal dan latihanSoal dan latihan
Soal dan latihan
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Anatomi internal serangga
Anatomi internal seranggaAnatomi internal serangga
Anatomi internal serangga
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Makalah entomologi
Makalah entomologiMakalah entomologi
Makalah entomologi
 
Pengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antenaPengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antena
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
 
Biologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan ArachnidaBiologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan Arachnida
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Materi blog
Materi blogMateri blog
Materi blog
 
Rpp blog
Rpp blogRpp blog
Rpp blog
 
Silabus biologi pratiwi jilid 3
Silabus biologi pratiwi jilid 3Silabus biologi pratiwi jilid 3
Silabus biologi pratiwi jilid 3
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanBab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 

Similar a SERANGGA DAN ECHINODERMATA

Kingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTAKingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTATresya Issura
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropodamazguru
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebratamegasudarso
 
Bab viii animalia KELAS X
Bab viii animalia KELAS XBab viii animalia KELAS X
Bab viii animalia KELAS XMarthenBaru
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxOrzonPrintingTravel
 
Mengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang
Mengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakangMengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang
Mengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakangHernita Sembiring
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas Xfadillahsalsa
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebratariski kurniady
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahSitti Nur Fadillah
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum arskafbr
 
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7SilviaSaragih2
 
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdfMAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdfpat21mtstbs
 

Similar a SERANGGA DAN ECHINODERMATA (20)

Kingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTAKingdom Animalia - INSECTA
Kingdom Animalia - INSECTA
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)
 
Xmia9 arthropoda
Xmia9 arthropodaXmia9 arthropoda
Xmia9 arthropoda
 
Bab viii animalia KELAS X
Bab viii animalia KELAS XBab viii animalia KELAS X
Bab viii animalia KELAS X
 
Artikel kel. 8
Artikel kel. 8Artikel kel. 8
Artikel kel. 8
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docx
 
Filum arthropoda
Filum arthropodaFilum arthropoda
Filum arthropoda
 
Zooin arthropoda
Zooin arthropodaZooin arthropoda
Zooin arthropoda
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Mengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang
Mengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakangMengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang
Mengenal hewan bertulang belakang dan tak bertulang belakang
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas X
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebrata
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basah
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum
 
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
PPT - KLASIFIKASI - INSEKTA - IPA KELAS 7
 
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdfMAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
 
Animalia_dunia_hewan.ppt
Animalia_dunia_hewan.pptAnimalia_dunia_hewan.ppt
Animalia_dunia_hewan.ppt
 

Más de R Januari

Mollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropodaMollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropodaR Januari
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematodaR Januari
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaR Januari
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap postingR Januari
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropodeR Januari
 
Makalah celicerata
Makalah celicerataMakalah celicerata
Makalah celicerataR Januari
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda R Januari
 

Más de R Januari (8)

Celicerata
CelicerataCelicerata
Celicerata
 
Mollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropodaMollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropoda
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematoda
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan porifera
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap posting
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
 
Makalah celicerata
Makalah celicerataMakalah celicerata
Makalah celicerata
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda
 

Último

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 

Último (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 

SERANGGA DAN ECHINODERMATA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangga atau insekta dalam taksonomi adalah salah satu kelas di dalam filum Arthropoda. Arthropoda adalah salah satu filum dalam kerajaan binatang. Sebagian besar serangga yang diketahui secara umum merupakan serangga bersayap.Serangga ialah benda hidup dari kelompok hewan Invertebrata, kelas Insecta, yang mempunyai bilangan spesies terbanyak. Di habitat daratan, serangga paling luas tersebar berbanding dengan kelas-kelas yang lain dalam filum Arthropoda. Anggaran jumlah keseluruhan spesies kini, termasuk yang belum dikenali oleh sains sekitar dari dua hingga tiga puluh juta, dengan kebanyakan pakar cenderung kepada jumlah pertengahan. Walaupun telah diketahui hampir satu juta spesies serangga, masih banyak lagi serangga yang belum diketahui dan direkodkan kehadirannya. Tidak dapat dinafikan banyak serangga yang akan pupus, sebelum dapat direkodkan kewujudannya, akibat aktiviti pembangunan hutan yang dilakukan. Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia.Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan- hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi 1
  • 2. secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata. 1.2 Rumusan Masalah 1. Mengetahui Morfologi dan karakteristik insecta 2. Mengetahui Klasifikasi pada kelas insecta 3. Mengetahui morfologi dan karakteristik Echinodermata 4. Mengetahui Klasifikasi pada Fhilum Echinodermata 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian insect Kata insekta, berasal dari bahasa latin,insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari filium Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus,yaitu kakinya berjumlah enam buah,sehingga disebut juga hexapoda ( hexa = enam, podos = kaki ). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satunya invertebrata yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitat yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan antara lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yang merugikan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi. 2.1.1Insekta memiliki beberapa ciri antara lain: 1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala), toraks (dada), dan abodemen (perut). 2. Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan . 3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap. 4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain. 5. Alat pernapasan insekta berupa trakea. 3
  • 4. 6. Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluranpencernaan. . 7. Sistem sirkulasinya terbuka. 7. Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen . 8. Fertilasi terjadi secara internal. 9. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya. 2.1.2 Struktur Tubuh Insekta Insekta memiliki struktur tubuh sebagai berikut: 1. Kepala (caput) Pada kepala insekta terdapat sepasang antena, sepasang mata majemuk (mata facet),kadang-kadang ditemukan juga mata tunggal (ocellus), dan mulut.Sedangkan mulut tersusun dari sepang mandibula,tiga pasang maksila, bibir, atas (labrum), bibir bawah (labium) yang berbeda- beda tergantung dari bentuk mulutnya, serta organ perasa (palpus). Bentuk kepala insekta dapat dibedakan berdasarkan bentuk mulut dan makanan yang dimakannya. 2. Dada (toraks) Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine. Susunan kaki pada insekta terdiri-dari ruas-ruas yaitu : 4
  • 5. a. Panggul (coxa) b. Gelang paha (trokanter) c. Paha (femur) d. Ruas betis (tibia) e. Ruas-ruas kaki (tarsus) 3. Perut (abdomen) Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi pada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel,yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa sistem organ yang kompleks, yaitu sistem pencernaan,system pernapasan,system sirkulasi,system pengeluaran zat, dan sistem saraf. I. Sistem pernapasan Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air. II. Sistem sirkulasi Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homesoel kemudian menyuplai organ-organ dan jaringan- 5
  • 6. jaringan. Fungsi darah yang utama pada serangga adalah menghantarkan nutrien, sisa merabolisme dan hormon. III. Sistem pengeluaran zat (ekskresi) Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan. IV. Sistem saraf Berfungsi untuk menghasilkan dan mengalirkan implus elektrik, mengintegrasikan informasi yang diterima dan menstimulasi otot untuk pergerakan. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf visceral atau sistem saraf stomodial. V. Organ Indera Organ indera serangga meliputi organ fotoreseptor, kemoreseptor dan mekanoreseptor. VI. Sistem pencernaan serangga Sistem pencernaan serangga sesuai dengan cara hidupnya, dibagi dalam 3 daerah utama yaitu : 1. Usus depan (foregut) atau stomodaeum berasal dari ektodermal. Daerah ini dibagi menjadi pharing, oesophagus, crop, dan proventrikulus. 2. Usus tengah (midgut) atau mesenteron berasal dari endodermal. Derah ini hanya meliputi ventrikulus. 3. Usus belakang (hingut) berasal dari ektodermal. Daerah ini terdiri dari ileum, rektum dan anus. Dalam kelompok ini siklus hidupnya berlangsung dari telur, juvenil kemudian dewasa. Transisi dari juvenil pertama kedewasa berlangsung secara berangsur-angsur atau gradual. Selama 6
  • 7. berlangsungnnya siklus hidup juvenil nampak sangat mirip dengan dewasa hanya sja berbeda terutama pada ukuran dan proporsi tubuh dan tidak adannya alat kelamin yang fungsional. Pada serangga ini, seluruh tahapan dapat ditemukan pada habitat yang sama dan makanan juvenil sama dengan dewasa. Berbeda dengan serangga lainnya, multing berlanjut pada tahap dewasa dan karena betina kehilangan penutup spermateka mengakibatkan serangga betina ini dibuahi selama siklus hidupnya. VII. sistem reproduksi Sebagian besar serangga bersifat dioesious yaitu memiliki individu jantan dan betina yang mampu kawin untuk menghasikan zigot. Namun dalam kasus yang tidak umum terdapat juga beberapa jenis serangga yang berreproduksi tanpa gamet jantan. Bentuk reproduksi aseksual dikenal sebagai partenogenesis. Serangga ametabola tidak mengalami metamorfosis yang ditemukan pada serangga primitif tidak bersayap (sub class apterygota) 2.2 Klasifikasi Insekta Berdasarkan tipe makanannya serangga dikelompokkan sebagai 1. Fitofagus memakan tumbuhan misalnya jaringan daun, batang dan akar. 2. Zoofagus memakan hewan lain termasuk vertebrata atau infertebrata 3. Serangga saprofagus memakan materi-materi organik yang telah mati termasuk colembola Berdasarkan ada tidaknya sayap, insekta dikelompokkan menjadi dua sub kelas yaitu : 1. Insekta tidak bersayap, Insekta ini dikelompokkan dalam sub kelas Apterygota. 2. Insekta bersayap dikelompokkan dalam sub kelas Pterygota. 7
  • 8. A. SUB KELAS APTERYGOTA Jenis-jenis dalam ordo ini adalah makhluk-makhluk yang tidak bersayap, berukuran kecil sampai metamorfosis sederhana (Ametabola). Microcoryphia (Archeognatha) dan Thysanura (Zygentoma) adalah kerabat dekat dari serangga bersayap tetapi berbeda dalam banyak hal. Pada Microcoryphia dan Thysanura tidak terdapat sutura pleura, furka-furka dan fragmata. Microcoryphia dan Thysanura adalah ektognatus, yaitu bagian-bagian mulut agak terbuka dan tidak tertutup oleh lipatan-lipatan kranium. Ruas-ruas flagelum antena tanpa urat daging, tarsi tiga sampai lima ruas, biasanya terdapat mata majemuk dan tentorium cukup bagus berkembang. Strategi reproduksi pada serangga ini dengan pembuahan secara tidak langsung, yaitu dengan spermatofor, seperti pada ordo Diplura dan Collembola (Hexapoda entognatha). Kedua jenis serangga ini mempunyai sifat primitif dibanding ordo lainnya yaitu vestigial (degeneratif), mempunyai sepasang embelan (styli), mempunyai caudal cerci, dan tidak bersayap secara primitif. Mereka juga punya sifat 'maju' (advanced) dengan memiliki alat mulut ectognatha dan antena musculate (scape dan pedicel dengan otot dalam). Terdiri atas beberapa ordo diantaranya : 1. Ordo Protura 2. Ordo Collembola 3. Ordo Thysanura 4. Ordo Archeognatha 5. Ordo Diplura 8
  • 9. 1. Ordo Protura Protura berasal dari kata “proto-” yang berarti pertama atau awal, dan “-ura” atau ekor, merujuk pada tiadanya bangunan atau alat yang terdapat pada ujung abdomen seperti layaknya artropoda lain. Eosentomon dawsoni (Protura) (massey.ac.nz) Heksapoda ini dicirikan oleh tubuhnya yang pucat; tidak mempunyai mata dan antena sebagaimana layaknya artropoda lain; kepala berbentuk mirip kerucut. Alat mulut tipe menghisap dan alat mulut tersebut dapat ditarik masuk ke dalam kepala. Pasangan kaki depan biasanya diadakan di depan tubuh dan tampaknya berfungsi sebagai organ- organ indera. Protura baru menetas memiliki sembilan segmen perut. Setiap kali mereka berganti bulu, segmen lain yang ditambahkan di dekat akhir perut sampai mereka dewasa (dan seksual dewasa) dengan 11 segmen perut. Sepanjang pertumbuhan dari nimfa awal hingga dewasa, Protura melewati lima instar melalui proses yang disebut anamorfosis, yaitu menambahkan jumlah abdomen sampai total ruas pada setiap instarnya. Stadia maturus adalah stadia di antara nimfa dan imago (dewasa), dan pada stadia ini, jumlah ruas abdomennya sudah mencapai 11. Artropoda yang berukuran kecil (panjang tubuhnya kira-kira 0,5 – 2,0 mm) berwarna keputih-putihan ini hidup di dalam bahan-bahan 9
  • 10. organik dan memakan cendawan mikoriza, bahan-bahan tumbuhan yang membusuk dan sejenisnya. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa heksapoda ini penting dalam proses perombakan bahan organik. Ordoprotura dibagi menjadi 3 famili yaitu: Eocentomidae Mempunyai trachea dengan dua pasang spirakulum pada thorax. Alat tambahan pada abdomen mempunyai sebuah terminal vesicle. Gambar : Protentomidae Tidak mempunyai trachea dan spirakulum. alat tambahan pada abdomen mempunyai dua pasang terminal vesicle. Acerentomidae. Tidak mempunyai trachea dan spirakulum. Alat tambahan pada abdomen hanya pasangan pertama yang mempunyai terminal vesicle. 2. Ordo Collembola Nama ordo ini berasal dari gabungan kata Yunani cole- yang berarti lem atau perekat, dan -embolon yang berarti pasak. Collembola tidak bersayap,tubuh kecil umumnya berwarna hitam mempunyai sepasang antena, tiga pasang kaki, dan beberapa mempunyai mata yang terdiri dari ommatidia. 10
  • 11. Collembola berupa serangga kecil, panjang tubuh kurang dari 6 mm, alat mulut disesuaikan untuki menggigit, antena 4 ruas, tidak memiliki mata majemuk. Abdomen berjumlah 6 ruas, pada ruas abdomen keempat terdapat furcula (ekor pegas) yaitu alat untuk meloncat. Pada waktu istirahat, furcula dilipat di bawah abdomen dan dijepit oleh tenaculum yang terdapat pada ruas abdomen ketiga. Pada ruas abdomen kesatu terdapat kolofor (collophore), suatu struktur yang berperan dalam pengambilan air. Tidak mempunyai sistem trakea dan tidak mengalami metamorfosis. Banyak Collembola memiliki ommatidia sampai 8 pada kepala, sedangkan yang lainnya berkurang atau sama sekali tidak mempunyai (buta). Serangga ini ditemukan di tanah, pada daun tanaman yang telah membusuk (serasah), di antara herba, di bawah kulit kayu dan sebagainya. Hewan ini memiliki peranan penting pada bahan-bahan yang membusuk (bangkai), jarang yang bertindak sebagai hama. Colembolla dibagi menjadi 2 sub ordo berdasarkan bentuk tubuh dan sifat abdomenya yaitu: a. Sub Ordo Arthropleona Tubuhnya panjang,abdomen terdiri dari 6 ruas yang jelas,sub ordo ini dibagi menjadi 4 famili yaitu:Poduridae,Onychiuridae,Isotomidae,dan Enthomobrydae. 11
  • 12. b. Sub Ordo Symphypleona Tubuhnya oval atau bulat, keempat ruas abdomen berfusi menjadi satu,sedang ruas kelima dan ke enam membentuk apikal papila yang kecil. Sub ordo ini hanya terdiri dari satu famili yaitu Smynthuridae yang ciri- cirinya seperti sub ordonya. c. Sub Ordo Arthropleona terdiri dari: 1. Famili Produridae Prothoraxnya berkembang dengan baik,dapat dilihat dari atas dan mempunyai rambut atau setae sebelah dorsal. Mempunyai mata. Ruas antena ketiga hanya mempunyai alat perasa seperti papila,ruas ke 14 mempunyai terminal vesicle yang dapat ditarik. Kulitnya tidak mempunyai pori yang tersebar teratur. 2. Famili Onychiuridae Sifat prothoraxnya sama dengan Poduridae. Tidak mempunyai mata. Ruas antena ke 3 mempunyai 2 atau 3 alat perasa berbentuk kerucut dan alat perasa seperti papila. Ruas antena ke 4 ada yang mempunyai terminal vesicle ada yang tidak. Kulitnya berpori yang tersebar. 3. Familia : Entomobrydae Entomobryidae merupakan Familia yang terbesar dari ordo Collembola. Berwarna kecoklat-coklatan atau keputih-putihan dan beberapa jenis ada yang berwarna belang. Memiliki antena panjang, memiliki abdomen 6 ruas dan ruas abdomen keempat sangat besar. Protoraks menyusut, biasanya tidak terlihat dari atas dan tidak memiliki rambut-rambut duri atau seta di bagian dorsal. Tubuh bersisik dan jika ada seta bentuknya seperti gada. Furkula berkembang dengan baik. Contoh, Tomocerus elongates dan Entomobrya sicia. 4.Familia: Isotomidae 12
  • 13. Isotomidae berwarna putih, putih kuning, dan hijau sampai biru, coklat dan ungu tua dengan garis-garis longitudinal atau pita-pita transversal. Tubuh memanjang, abdomen memiliki 6 ruas yang jelas terlihat. Ruas abdomen ketiga dan keempat kira-kira sama panjang dengan panjang garis tengah ruas abdomen ketiga. Tubuh tidak bersisik dan jika memiliki seta bentuknya sederhana.Furkula seringkali menyusut . gambar : Isotomurus tricolor 3.Ordo Thysanura (Kutu Buku, Renget) Serangga ini disebut dengan serangga perak memiliki ukuran sedang sampai kecil, biasanya bentuknya memanjang dan agak gepeng, mempunyai embelan-embelan seperti ekor pada ujung posterior abdomen. Tubuh hampir selalu ditutupi oleh sisik-sisik, tipe mulut adalah mandibulata yang berfungsi untuk mengigit, mata majemuk kecil dan sangat lebar terpisah, mata tunggal ada atau tidak ada, tarsi 3-5 ruas, embelan seperti ekor terdiri dari sersi dan sebuah filamen ekor median. Abdomen beruas 11, pada ujung abdomen terdapat dua atau tiga embelan yang menyerupai ekor dan pada beberapa ruas abdomennya terdapat stili. Cercus terdapat satu pasang yang beruas banyak. Pernapasan pada Thysanura dengan sistem trakea. Serangga ada yang mengalami metamorfosis sederhana atau tidak mengalami metamorfosis. 13
  • 14. Habitat dari serangga ini terdapat pada kulit kayu, gua-gua, di bawah tanah, lubang-lubang mamalia dan beberapa jenis yang jinak menghuni gedung-gedung, tapi umumnya hidup bebas ditempat yang lembab dan beberapa hidup berasosiasi dengan semut. Mereka makan segala macam substansi yang bertepung dan seringkali sebagai hama. Pada perpustakaan mereka memakan kertas-kertas di toko-toko mereka makan sayuran dan makanan yang mengandung tepung. Di pemukiman mereka makan pakaian yang bertepung, gorden, sutra dan kertas dinding, ordo ini bersifat omnivora (kapang dan bahan-bahan yang mengandung pati). Serangga ini sangat aktif dan bergerak dengan cepat, dengan tipe tungkai cursorial. Beberapa famili yang sering dijumpai adalah Lepismatidae, Lepidoctrichidae dan Nicoletilidae. Ordo Tysanura dibagi menjadi 4 famili: 1.Famili Lepidotrichidae Mempunyai mata facet kecil, letak keduanya terpisah lebar. Mempunyai ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai styli. Tarsus beruas 5. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuhnya ada yang tertutup sisik ada yang tidak. Serangga pelari. 2.Famili Nicoletiidae Tidak mempunyai mata facet dan ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai styli, tarsi beruas 3 atau 4. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuhnya ada yang tertutup sisik ada yang tidak. 3.Famili Lepismatidae Mempunyai mata facet yang kecil dan letak keduanya terpisah, tidak mempunyai ocelli. Coxa kaki tengah dan belakang tidak mempunyai styli, tarsi beruang 3 atau 4. Letak styli abdomen bervariasi. Tubuh selalu tertutup sisik. 14
  • 15. 4.Famili Machilidae Mempunyai mata facet yang besar dan letak keduanya berdekatan. Coxa kaki tengah dan belakang mempunyai styli, tarsi beruas 3. Abdomen mempunyai styli yang terletak pada ruas kedua sampai ke sembilan. Serangga pelompat. 4.Ordo Archeognatha (=Microcoryphia) Microcoryphia serupa dengan serangga perak pada ordo Thysanura, tetapi mereka lebih silindris dengan thoraks agak melengkung, mata majemuk besar dan bersinggungan, terdapat mata tunggal, masing- masing mandibel memiliki satu titik artikulasi dengan kapsula kepala, tarsi tiga ruas dan koksa-koksa tengah dan belakang biasanya mengandung stilus-stilus. Sebagian dengan eversible vesiclesdekat stili di abdomen. Serangga ini hidup di daerah rumput atau hutan di bawah daun- daunan, di bawah kulit kayu, batu-batuan, karang dan tempat-tempat yang serupa. Kebanyakan mereka adalah binatang malam dan matanya bercahaya pada waktu malam bila disinari dengan lampu. Serangga ini sangat aktif dan meloncat bila diganggu, dengan menggunakan tungkainya yang bertipe cursorial. Tubuh ditutupi oleh sisik-sisik yang kadang- kadang membentuk pola-pola yang jelas, makanannya adalah ganggang, lumut, buah-buahan yang membusuk. 15
  • 16. 5. Ordo Diplura Nama Diplura berasal dari bahasa Yunani, diplo- yang berarti dua, dan -uros yang berarti ekor. Panjang tubuh heksapoda ini kira-kira 2-5 mm, meskipun genus Japyx dapat mencapai panjang tubuh 20 mm. Diplura mirip Thysanura, tetapi diplura tidak memiliki filamen ekor bagian median dan hanya mempunyai dua filamen atau embelan pada ekornya. Tubuh Diplura biasanya tidak tertutup dengan sisik, tidak terdapat mata majemuk dan mata tunggal. Tarsi memiliki satu ruas, dan bagian-bagian mulut terdiri dari mandibula dan tertarik ke dalam kepala. Terdapat stili pada ruas-ruas abdomen 1-7 atau 2-7. Memiliki panjang tubuh kurang dari 7 mm, dan biasanya berwarna pucat. Terdapat di tempat-tempat lembab di dalam tanah, di bawah kulit kayu, di bawah batu- batuan, pada kayu yang sedang membusuk, dan di tempat-tempat lembab lainnya. Kebanyakan spesies Diplura adalah pemakan, sekaligus perombak bahan organik, meskipun beberapa kelompok, misalnya anggota famili Japygidae, dikategorikan sebagai predator pada Collembola, isopoda, dan artropoda kecil yang lain. Sumber : Diplura (en.wikipedia.org) Dibagi menjadi 3 famili yaitu: 16
  • 17. 1. Famili Campodeidae_cerci Lebih dari 1 ruas dan tidak berbentuk catut. Cerci beruas banyak sepanjang antena. Styli pada abdomen terletak pada ruas ke 2 sampai ke 7. Tidak mempunyai palpus. Panjang tubuh 4 mm atau lebih. 2. Famili Anajapygidae Mempunyai sersi yang lebih pendek dari antena, beruas banyak akan tetapi jumlah ruas lebih sedikit dari anggota Campodeidae. Cerci tidak berbentuk catut. Mempunyai palpus. Styli pada abdomen terletak pada ruas kesatu sampai ke tujuh. 3. Famili Japygidae Mempunyai cerci beruas satu dan berbentuk catut. 17
  • 18. 2.3 pengertian achinodremata Kata echinodermata berasal dari bahasa latin echinos (duri) dan derma (kulit). Echinodermata adalah kelompok hewan tripoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Echinodermata memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan memiliki rongga tubuh (triploblastik selomata). 2. Bentuk tubuh simetri bilateral (larva) dan simetri radial (dewasa). 3. Kulit tubuh terbuat dan zat kitin sebagai rangka luar dan pada permukaan insang kulit terdapat duri. 4. Bergerak dengan kaki ambulakral atau kaki tabung, yaitu gerakannya terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang berkembang dari selom. 5. Sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna, kecuali bintang yang tidak memiliki anus. 6. Tidak memiliki sistem ekskresi. 7. Terdapat cincin saraf yang mengelilingi mulut sebagai sistem saraf dan memiliki lima cabang saraf radial pada masing-masing lengannya. 8. Sistem respirasi menggunakan kulit berupa tonjolan dinding selom tipis dan dilindungi oleh silia. 9. Semua jenisnya merupakan hewan laut. 10. Sistem reproduksi terjadi secara sek-sual dengan proses fertilisasi (pembuahan) ekstemal. 2.4 Sistem Tubuh Pada Echinodermata a) Kerangka Echinodermata mempunyai rangka yang terdiri dari keping – keping kapuryang disebut ossikel. Antar ossikel yang satu dengan yang lainnya 18
  • 19. dihubungkanoleh jaringan ikat dan jaringan otot. Duri – duri yang berbentuk tumpul dan pendekserta tertutup oleh epidermis. Sekelilyng pangkal terjadi modifikasi duri menjadibentuk seperti gunting dan disebut pediselaria. Pergerakan membuka danmenutupnya pediselaria berfungsi untuk melindungi paru – paru kulit dari kotoranyang menempel di permukaan tubuhnya. Pada bagian tengah permukaan bawahtubuh (permukaan oral) terdapat mulut dan dibagian tengah permukaan tubuhbagian atas (permukaan aboral) terdapat anus. b) Sistem Saluran Air Sistem alat gerak bintang laut adalah sistem ambulakral yang sebenarnyamerupakan sistem saluran air. Sistem ini dimulai dari madreporit yang berpori –pori. Air dari luar masuk melalui madreporit menuju pembuluh batu. Kemudianmenuju ke saluran cicin yang bercabang di kelima tangannya. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan ampula (gelembung yangberotot). Fungsi kaki tabung adalah untuk bergerak , berpegang pada batu – batudan untuk menangkap mangsanya.Bila ampula berkontraksi maka mengalirlah air ke dalam kaki tabung,sehingga menjadi lebih panjang. Setelah kaki menempel pada satu tempat, makaampula mengembang dan kaki mengkerut kembali sehingga terseretlah tubuhnya. c) Sistem Gerak Echinodermata Mengunakan Sistem Ambulakral Echinodermata mengunakan prinsip kerja sistem hidrolik untuk menggerakan tubuhnya. Untuk itu, hewan ini memiliki sistem saluran air atau sistem ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem pembuluh darah (trasportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air yang terdapat dibagian atas yang disebut madreporit. Madreporit dilengkapi dengan saringan (pori) agar kotoran tidak masuk kedalam tubuhnya. Air masuk kedalam tubuhnya melalui madreporit, kemudian menuju kesaluran penghubung yang menuju kebawah, bermuara pada saluran cincin. Disebut saluran cincin karena melingkari mengelilingi kerongkongan. 19
  • 20. Dari saluran cincin ini terdapat lima cabang saluran ketiap-tiap lengan, disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari setiap saluran lengan muncul deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral yang berpasanagan. Kaki tabung ini dapat dijulurkan keluar kebawah. Bagian ujung kaki tabung membesar, mengandung otot, yang disebut ampula. Cara bergeraknya demikian : air dipompa kedalam kaki ambulakral, muncul tekanan hidrolitik, mengakibatkan kaki ambulakral menjulur keluar. Ampula menyentuh benda. Kemudian volume air dikurangi, kaki berkontraksi kemudian mengkerut, memendek. Namun, jika bagian ampula melekat, sedangkan kaki berkontraksi, maka tubuh binatang ini akan bergerak berpindah tempat. Selain itu sistem ambulakral juga digunakan untuk membuka tubuh mangsanya, makanannya adalah keram atau tiram. Untuk membuka cangkang kerang yang rapat, tubuh kerang dikelilingi oleh kaki ambulakral, sementra tubuhnya menindih keatas. Dengan kekuatan yang besar tubuh kerang terbuka. Kemudian tubuhnya dilahap. d) Bentuk Tubuh Echinodermata Tubuh Echinodermata berbentuk simetri radial dengan lima lengan. Sistem organ tubuhnya juga mengikuti jumlah lima lengan tersebut. Jadi sistem saraf, sistem gerakan dan sistem peredaran darah memiliki 5 cabang dan setiap cabang menuju ke tiap-tiap lengan. Di setiap ujung lengan terdapat satu titik mata, sehingga Echinodermata mempunyai lima titik mata. Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup sebagai plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi simetri radial. e) Sistem Oragan Pada Echinodermata Sistem Pencernaan Makanan Echinodermata Echinodermata mempunyai posisi” terbalik ”, karena mulutnya terdapat dibawah dan anusnya terdapat diatas, ditengah-tengah tubuhnya. Disekeliling 20
  • 21. mulut terdapat gigi seperti paruh kakak tua. Dari mulut, makan bergerak keatas yaitu kekerongkongan ( esofagus), kemudian lambung (ventrikulus), usus (intestinun) dan berakhir dengan lubang anus terletak disebelah atas. Lambung (ventrikulus) pada bintang laut bercabang lima, masing-masing cabang menuju kearah lengan. Disetip lengan bercabang lagi menjadi dua, namun ujungnya buntu. f) Sistem Gerak Echinodermata Mengunakan Sistem Ambulakral Echinodermata mengunakan prinsip kerja sistem hidrolik untuk menggerakan tubuhnya. Untuk itu, hewan ini memiliki sistem saluran air atau sistem ambulakral. Sistem ambulakral merupakan perkembangan dari sistem pembuluh darah (trasportasi). Sistem ini dimulai dari lubang masuknya air yang terdapat dibagian atas yang disebut madreporit. Madreporit dilengkapi dengan saringan (pori) agar kotoran tidak masuk kedalam tubuhnya. Air masuk kedalam tubuhnya melalui madreporit, kemudian menuju kesaluran penghubung yang menuju kebawah, bermuara pada saluran cincin. Disebut saluran cincin karena melingkari mengelilingi kerongkongan. Dari saluran cincin ini terdapat lima cabang saluran ketiap-tiap lengan, disebut saluran lengan atau saluran radial. Dari setiap saluran lengan muncul deretan kaki-kaki tabung atau kaki ambulakral yang berpasanagan. Kaki tabung ini dapat dijulurkan keluar kebawah. Bagian ujung kaki tabung membesar, mengandung otot, yang disebut ampula. Cara bergeraknya demikian : air dipompa kedalam kaki ambulakral, muncul tekanan hidrolitik, mengakibatkan kaki ambulakral menjulur keluar. Ampula menyentuh benda. Kemudian volume air dikurangi, kaki berkontraksi kemudian mengkerut, memendek. Namun, jika bagian ampula melekat, sedangkan kaki berkontraksi, maka tubuh binatang ini akan bergerak berpindah tempat. Selain itu sistem ambulakral juga digunakan untuk membuka tubuh mangsanya, makanannya adalah keram atau tiram. Untuk membuka cangkang 21
  • 22. kerang yang rapat, tubuh kerang dikelilingi oleh kaki ambulakral, sementra tubuhnya menindih keatas. Dengan kekuatan yang besar tubuh kerang terbuka. Kemudian tubuhnya dilahap. g) Sistem Pernafasan Echinodermata Hewan ini bernafas dengan mengunakan ingsang kulit yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pedicelaria. h) Sistem Saraf Echinodermata Pusat sistem saraf echinodermata berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut. Dari cincin saraf ini keluar lima batang saraf radial menuju kelengan echinodermata. i) Sistem Reproduksi Echinodermata Echinodermata memiliki jenis kelamin terpisah (berumah dua = dioecious). Jadi ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di dalam air, di luar tubuh. Zigot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut bipinnaria. Larva berenang, pada tempat yang cocok tumbuh menjadi dewasa. Echinodermata mempunyai daya regenerasi yang tinggi. Jika lengan terpotong, maka potongan lengan itu dapat membentuk empat lengan lainnya hingga memiliki 5 lengan kembali. 2.5 Klasifikasi Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea. 22
  • 23. 1. Asteroidea (Bintang Laut) Disebut asteroidea karena bentuk tubuhnya menyerupai bintang. Habitat yang dihuni bintang laut adalah daerah pantai atau dasar laut yang tidaktelalu dalam. Hewan ini hidup bebas dengan makanan berupa sampah, ikan kecil,siput, kerang, dan organisme lain yang lebih kecil. a. S t r u k t u r t u b u h Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan (bagian radial). Lengan hewan inilentur karena adanya otot yang berserabut yang ada di dalam dinding tubuh. b. Sistem organ pada Asteoridea Permukaan tubuh bagian dorsal berkulit duri tumpul dan tersusun dari zatkapur. Di bagian dasar, di antara duri-duri terdapat catut/jepit atau pediselaria yang merupakan modifikasi dari duri. Bila ada rangsangan dari luar, pediselaria akan segera membuka dan kemudian menutup karena adanya beberapa jaringan ikat. Pediselaria berfungsi untuk menangkap mangsa, melindungi insang dermal,dan mencegah agar tubuh tidak 23
  • 24. tertimbun kotoran (serpihan organisme kecil lain),pasir atau lumpur. Penyokong tubuh tersusun dari lembaran kapur (osikula). Di bagian dorsal tubuh hewan ini terdapat anus, sedangkan di bagian ventralnya terdapat mulut (oral). Mulut dikelilingi oleh membran peristom dengan 5 alur ambulakral pada lengan. Pada setiap alur terdapat 2 atau 4 deret kaki, yang juga dilengkapi otot berserabut. Sistem vaskuler air (ambulakral) merupakan bagian dari selom yangfungsinya adalah: a.Untuk bergerak b.Melekat pada karang c.Menangkap mangsa d.Untuk pertukaran gas e.Ekskresi Sistem vaskuler air dimulai dari mandreporit, yaitu keping atau lempengsaringan tempat masuknya air. Struktur selanjutnya adalah saluran batu yang menuju ke bawah danberhubungan dengan saluran cincin (saluran melingkar) yang melingkari daerahmulut. Pada sebelah dalam saluran cincin terdapat 9 tonjolan yang disebut badan Tiedman; diperkirakan sebagai tempat berkembangnya sel ameboid dalam sistemvaskuler air ini. Pada masing-masing lengan dari setiap saluran radial terdapatsaluran pendek yang disebut saluran lateral; saluran ini membentuk kakiambulakral dan ampula. c. Sistem Organ Pada Asteroidea 1. Sistem Pencernaan Makanan Saluran pencernaan dimulai dari mulut yangberhubungan dengan kerongkongan yang sangatpendek dan selanjutnya bersambung dengankantung yang berperan sebagai lambung. Lambung terdiri dari dua bagian, bagian muka(kardiak 24
  • 25. )berukuran lebih besar daripada bagian belakang (pylorus). Dalam proses pencernaan, lambungmengeluarkan sekresi mukosa. Dari pylorus muncul saluran ke masing-masing lengan. Lengan bercabang-cabang menjadi dua yang disebut caecahepatic (warnanya hijau) atau disebut juga sakuspylorus; di sini dilakukan sekresi enzim untukmencerna tubuh lunak moluska mangsanya. Di ataslambung terdapat usus, berupa saluran pendekyang terbuka pada daerah anus.Makanan bintang laut berupa sampah ikan kecil,siput, dan kerang. Bahan-bahan makanan dicernadengan bantuan mukosa dan enzim; sedangkanbahan yang tidak tercerna dikeluarkan melaluimulut. Cairan dalam selom mengandung zatmakanan yang diedarkan oleh silia ke seluruh tubuh. 2. Sistem ekskresi Ekskresi dilakukan oleh sel-sel amebosit yangterdapat dalam cairan selom. Zat sisa ini dibawakeluar melalui dinding derma brankhialis.Pada usus terdapat dua percabangan yangberwarna coklat yang mensekresikan cairanberwarna kecoklat-coklatan. 3. Sistem respirasi Respirasi terjadi dalam brankia dermalis, yaitusuatu kantung berbulu halus yang dilengkapidengan silia; organ ini terletak pada semua lengan(papula) bagian kulit. Silia sebelah luar bertugasmengalirkan air beroksigen ke permukaan brankhiasecara tetap, sedangkan silia sebelah dalammendorong cairan tubuh ke dalam brankhia. Padasaat cairan berada dalam brankhia terjadilahpertukaran oksigen dengan karbon dioksidasepertih halnya pada paru-paru vertebrata. 4. Sistem saraf Sistem saraf berupa batang saraf radial yangterdapat pada setiap lengan dengan letakmemanjang di atas ambulakral yang akhirnyabertemu dengan cincin saraf oralis yang 25
  • 26. melingkarimulut. Pada setiap batang saraf radial terdapatpercabangan saraf ke daerah aboral, aboralperitoneum, indera perasa di kaki, indera peraba,dan titik mata yang peka terhadap sinar. Diantara sel-sel epidermis juga terdapat jaringan saraf, sedangkan di brankhia dermalis terdapat alat sensoris. 5. Sistem reproduksi Bintang laut bersifat diesis. Alat reproduksinyabercabang- cabang dan terletak di setiap lengan.Alat reproduksi betina menghasilkan banyak seltelur (sekitar 2,5 juta setiap 2 jam); sedangkanyang jantan menghasilkan spermatozoa yang lebihbanyak dari pada ovum. Fertilisasi terjadi di air,selanjutnya akan dihasilkan larva bipinaria. Gerakan pada Asteroidea terjadi saat air memasuki madreporit, saluran batu,saluran cincin, dan kemudian saluran radial yang selanjutnya menekan ampulasehingga kaki-kaki ambulakral dapat bergerak. Dalam hidupnya, bintang laut memiliki gejala autotomi karena memiliki dayaregenerasi yang besar. Sebagai contoh, bila sebuah lengan terluka maka biasanyaakan dilepaskan. Lengan tersebut akan segera membentuk bagian Seluruh tubuhyang terlepas sehingga utuh kembali. Beberapa spesies anggota Asteroidea antara lain Astropecten irregularis, Crossaster supposes, Culeita sp., dan Acanthaster planci. 2. Ophiuroidea (Bintang Ular) Ophiuroidea hidup di laut yang dangkal hingga laut yang dalam. Biasanyabersembunyi di bawah batu karang, rumput laut, di pasir, atau lumpur. Hewan iniaktif pada malam hari. Makanan Ophiuroidea berupa udang-udangan, moluska,sampah, dan sisa organisme lain. 26
  • 27. a. Struktur Tubuh Tubuh Ophiuroidea berbentuk bola cakram kecil dengan 5 lengan bulatpanjang. Di bagian lateral berduri, sedangkan di bagian dorsal dan ventral tidakberduri. Lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama, masing-masing yang sama, masing-masing terdapat osikula silindris. Lengannya panjang dan fleksibel karena adanyaempat otot diantara 2 osikula silindris. Pembuluh darah, sistem saraf, cabang-cabang sistem vaskuler air, dan kaki ambulakral kecil terdapat pada lengantersebut. Hewan ini memiliki rongga tubuh yang kecil dan di permukaan mulutnyaterdapat madreporit. Kaki ambulakral disebut tentakel yang dilengkapi alat hisap (ampula) dan alat-alat sensoris yang gunanya untuk memasukkan makanan ke mulut dan jugasebagai alat pembantu respirasi.  Sistem Organ pada Ophiuroidea 1. Sistem Pencernaan Makanan Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bolacakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusattubuh kemudian lambung yang berbentuk kantung.Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekelilyng mulutterdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempengkapur.Makanan dipegang dengan satu atau lebihlengannya, kemudian dihentakkan dan denganbantuan tentakel dan dimasukkan ke mulut.Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercernadibuang keluar melalui mulut. 2. Sistem respirasi Respirasi dilakukan oleh 5 pasang kantung kecilyang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungandengan saluran alat reproduksi (gonad). 3. Sistem reproduksi Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan inimelepaskan sel kelamin ke air dan hasilpembuahannya akan tumbuh menjadi larvamikroskopis 27
  • 28. yang lengannya bersilia, disebutpluteus. Pluteus kemudian mengalami metamorfosismenjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnyamenjadi bintang ular. 3. Echinoidea (Landak Laut, Bulu Babi) Landak laut biasanya hidup di daerah pantai, di atas batu karang, di dasarlaut, dalam lumpur, atau di sumur-sumuran daerah pantai, bahkan ada juga yanghidup di muara sungai dengan membenamkan diri di tanah liat atau di bawahkarang. Hewan-hewan yang termasuk kelas ini berbentuk bundar tak berlengan, tetapimemiliki duri yang dapat digerakkan. Beberapa contoh Echinoidea antara lain: yang berbentuk bola, misalnya Arbaca,Strongylocentrotus; berbentuk oval misalnya Spatangus; berbentuk seperti uang logam sehingga disebut kue laut atau dolar pasir, misalnya Dendrata dan Echinarachinus. a. Struktur tubuh Tubuh bundar karena cangkoknya tersusun dari jajaran lempeng kapur yangtersambung membentuk bola. Pada cangkok terdapat tonjolan (tuberculum) yang merupakan tempatpersendiran duri-duri. Duri-duri dibentuk dari kristal kalsium karbonat yangberujung melebar dan berhubungan dengan tuberkulum. Pangkal duri terikat ototsehingga duri dapat digerakkan, misalnya pada saat hewan tersebut membersihkanTubuhnya dari lumpur/pasir. Diantara duri-duri terdapat pediselaria yang berfungsiuntuk menangkap makanan dan membersihkan tubuh. Alat-alat dalam (visceral)terletak di dalam cangkok. Seperti hewan kulit duri lainnya, Echinoidea memiliki 5 jalur kaki ambulakral.Letak Madreporit, hewan ini di daerah aboral, sedangkan saluran cincinnyamelingkari kerongkongan, dan saluran radial berada di dalam cangkok yangberhubungan dengan kaki ambulakral. b. Sistem organ pada Echinoidea 28
  • 29. a. Sistem Pencernaan Makanan Sistem pencernaan berupa saluran panjang danmelingkar dalam cangkok. Saluran pencernaandimulai dari mulut, terletak di daerah oral,kemudian kerongkongan yang memiliki saluransifon dan bersilia. Mulut berukuran besardandikelilyngi oleh 5 rangka samping yang adadalam cangkok (terkenal sebagai “lenteraAristoteles”). Saluran sifon menghubungkan kerongkongandengan usus. Saluran pencernaan berikutnyaadalah lambung yang diperluas oleh kantung- kantung dan berakhir di rectum. Anus terletakdi daerah permukaan aboral, yaitu di pusattubuh diantara lempeng kapur yang mengandung 2, 4 samapai 5 lubang genital. Beberapa Echinoidea memiliki mulut dan anusdi bagian pinggir Tubuhnya. Tetapi ada pula yang mulutnya terletak di tengah. b. Sistem Saraf Sistem saraf berupa cincin yang melingkari mulut dan selanjutnya bercabang ke saraf radial. c. Sistem Respirasi Respirasi dilakukan oleh 10 insang yang menjorok dari membrane peritnium. d. Sistem Reproduksi Hewan ini memiliki 4 sampai 5 gonad yangterletak di daerah permukaan aboral. Darigonad terdapat saluran ke lubang genital.Sesudah terjadi fertilisasi di air, maka hasilfertilisasi akan tumbuh menjadi larva. Ada beberapa jenis Echinoidea yang mengerami telur atau merawat telur dalam bilik hingga menetas menjadi larva. Echinoidea memiliki daya regenerasikhusus, yaitu bila bagian tubuh rusak akan segera diperbaiki.Contoh beberapa spesies anggota Echinoidea antara lain Arbacia punctulata, Tripneustes sp., Eucidaris sp., dan Coloboncetrotus sp. 29
  • 30. . 4. Holothuroidea (Teripang/Timun Laut) Seperti Echinodermata lain, Holothuroidea hidup di laut, yaitu di dasar lautdengan cara bersembunyi di lumpur/pasir. Hewan ini menangkap mangsa danberpindah dengan kaki ambulakral. Bia diganggu, hewan ini akan mengerut(gerakan kontraksi). a. Struktur Tubuh Berbeda Berbeda dengan Echinodermata lain, Holothuroidea tidak berduri dan memilikibanyak endoskeleton yang tereduksi. Tubuh bulat memanjang tertutup oleh kulityang berkutikula yang tidak bersilia.Di bawah kulit terdapat dermis yang mengandung osikula, selapis ototmelingkar, dan 5 otot ganda yang memanjang. Dengan adanya lengan berotot ini,timun laut dapat bergerak memanjang memendek seperti cacing.Di bagian anterior mulut terdapat 10-30 tentakel yang identik dengan kakibuluh, tetapi dapat dijulurkan dan ditarik kembali. Beberapa jenis hewan inimempunyai kaki ambulakral yang dapat berkontraksi dan berfungsi sebgagai alatrespirasi. Sistem vaskuler airnya meliputi madreporit dalam selom, saluran cincin di sekelilyng kerongkongan, dan 5 saluran radial yang berhubungan dengan kakibuluh.Di daerah ventral terdapat tiga daerah kaki yang dilengkapi dengan alat isapyang berfungsi untuk bergerak. Selom tidak terbagi-bagi dan berisi cairan yangmengandung sel-sel amebosit. b. Sistem organ pada Holothuroidea 1. Sistem pencernaan makanan Saluran pencernaannya bulat panjang dengan posisimerentang di atas rongga tubuh dalam selom.Kerongkongan pendek merupakan sambungan darimulut ke lambung. Dari lambung saluran pencernaanselanjutnya adalah usus yang panjang danberhubungan dengan kloaka. Saluran pencernaanberakhir dengan sebuah anus di daerah posterior. 2. Sistem respirasi 30
  • 31. Alat respirasi berupa saluran bercabang-cabangseperti pohon yang sebenarnya merupakan perluasankloaka ke dalam selom. Saluran ini juga berfungsisebagai alat ekskresi. 3. Sistem reproduksi Pada umumnya alat reproduksi terpisah, kecuali beberapa jenis, ada yang hermafrodit. Gonad bentuknya seperti sikat dengan saluran penghubungyang terbuka di daerah tentakel. Sel telur maupun sperma dikeluarkan ke air laut, danselanjutnya terjadi fertilisasi yang menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi larva aurikularia. Beberapa jenis hewna ini menyimpan telur yang telah dibuahi di dalam tubuhnya. Beberapa jenis timun laut memiliki alat pertahanan tubuh berupa jajaran pembuluh lunak seperti zat perekat berwarna putih yang menempel pada kloaka. Buluh-buluh ini terkenal sebagai alat Cuverian yang dikeluarkan bila ada musuh mengganggu. 5. Crinoidea (Lily Laut) Crinoidea biasanya hidup di laut yang dalam ± 3648 m. Hidupnya dengan caramenempel di dasar laut, di barisan koral, atau membentuk taman laut. Jenis yangsekarang masih ada misalnya Antendon sp. Hewan ini warnanya sangat bervariasi,misalnya putih seperti berlian, kuning, hijau, dan cokelat. a. Struktur tubuh Bentuk tubuhnya dapat menyerupai bunga lily, bunga bakung, atau bulu burung. Tubuhnya tersusun dari lempeng kapur dan berbentuk cangkir (kaliks). Dari kaliks ini tersembul 5 lengan lentur, mislanya lily laut (Metacrinus). Hewan ini memiliki bagian tentakel pendek dan masing-masing memiliki pinullae sehinggaseperti bulu burung (daun bersirip). Beberapa jenis lily laut memiliki tangkai sebagai alat perekat sehingga bentuknya seperti sebuah pohon yang terdiri dari batang dan akar. Sebagian lily laut yang lain tidak memilikinya. Misalnya bulu bintang (Antendon tenella). Bulu bintang tidak bertangkai, tetapi memiliki 31
  • 32. sirus untuk memegang suatu objek. Mulut dan anus hewna ini terletak bersebelahan; mulut di daerah oral, sedangkan anus di daerah aboral. Anus sering berupa tonjolan seperti kerucut. Lekukan ambulakral lily laut di oral ditandai garis bersilia yang berisi tentakel seperti kaki buluh dan tidak memiliki madreporit. b. Sistem Organ pada Crinoidea 1. Sistem saraf Sistem saraf terletak di aboral. Pusat saraf berbentuk cincin yang bercabang ke lengan. 2. Sistem reproduksi Reproduksi dapat terjadi secara seksual danseksual. Reproduksi aseksual dengan regenerasibagian tubuh. Reproduksi seksual dengan fertilisasieksternal. Crinoidea bersifat diesis. Ronggatubuhnya sempit dan memiliki gonad yang terdapatdalam pinullae. Beberapa Crinoidea melepas telurke air tetapi ada jug ayang menahannya hinggamenetas di pinullae.Hasil pembuahan tumbuh menjadi larva muda yangbelum mempunyai mulut. Setelah beberapa harilarva akan lepas dari pinullae dan menempel didasar laut lalu mengalami pertumbuhan menjadi kaliks dan lengan. Daya regenerasi tinggi, bila kalikshilang akan seera diperbaharui. 2.6 Peran Echinodermata 1. Sebagai Bahan Makanan Contoh : Teripang/mentimun laut, bila dikeringkan akan dapat dimasukkan dalam supatau dijadikan kerupuk. Teripang mengandung protein yang tinggi sehingga sangat baik untuk bahan makanan. Teripang dijual dipasaran dengan hargayang sangat mahal. Telur bintang laut. 2. Sebagai Pupuk Contoh : 32
  • 33. Kerangka dari Kerangka dari Echinodermata yang kering apabila dihancurkan akan dapatdijadikan pupuk karena mengandung kalsium dan nitrogen yang tinggi. 3. Sebagai Pembersih Lingkungan Pantai Contoh : Mentimun laut yang memakan bahan organik berupa sisa makhluk hidupdan kotoran (feses) 33
  • 34. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Insecta berdasarkan ada tidaknya sayap dibagi menjadi dua sub kelas yaitu apterygota merupakan serangga tidak bersayap berukuran kecil sampai metamorfosis sederhana(Ametabola) dan pterygota termasuk serangga yang bersayap. 2. Sub kelas Apterygota di bagi menjadi beberapa ordo diantaranya : . Ordo Protura, OrdoCollembola, Ordo Thysanura, Ordo Archeognatha, dan Ordo Diplura. 3. kelima ordo tersebut terdapat perbedaan yang dapat diamati dengan mengamati ciri-ciri yang ada. Ciri-cirinya diantaranya adalah: a. Ciri ordo Protura diantaranya: tubuhnya berwarna pucat,tidak mempunyai mata dan antena,bentuk kepala mirip kerucut,tipe mulut penghisap,dan kaki depan diarahkan kedepan. b. Ciri ordo Collembola diantaranya: tubuh kecil berwarna hitam, memiliki sepasang antena, memiliki ommatida dapat mencapai 8 pada kepala,tipe mulut menggigit,dan tidak memiliki mata majemuk. c. Ciri ordo Tysanura diantaranya: merupakan serangga perak,tubuh ditutupi sisik, mata majemuk kecil, ada yang memiliki mata tunggal tetapi kadang ada juga yang tidak memiliki mata tunggal, dan tipe mulut mandibulata yang berfungsi untuk menggigit. d. Ciri ordo Archeognatha diantaranya: merupakan serangga perak tetapi lebih silindris,terdapat mata tunggal,dan mata majemuk besar dan bersinggungan. e. Ciri ordo Diplura diantaranya: tidak memiliki filamen ekor pada bagian median, tubuh tidak tertutup sisik,tidak terdapat mata majemuk atau mata tunggal,dan warna tubuh pucat. 4. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut). 34
  • 35. 5.Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya. 6.Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan. 35
  • 36. DAFTAR PUSTAKA A. A. Eaves & A. R. Palmer. Widespread cloning in echinoderm larvae. Nature, 425 (2003), 146. Brown, M.W. & S.S. Miller. 1998. Coccinellidae (Coleoptera) in apple orchards of eastern West Hadi,Mochmad. 2009. Biologi Isecta Entomologi. Graha Ilmu. Yogyakarta. I. C. Wilkie. Mutable collagenous tissues: extracellular matrix as mechanoeffector.Echinoderm Studies, 5 (1996), 61102. J. Aizenburg., A. Tkachenko., S. Weiner et al. Calcitic microlenses as partof the photoreceptor system in brittle stars. Nature, 412 (2001), 819822. M. S. Vickery & J. B. McClintock. Regeneration in metazoan larvae. Nature, 394 (1998), 140. Sugir,Nawangsari. 1973. Zoologi Umum. Erlangga: Jakarta Virginia and the impact f invasion by Harmonia axyridis. Entomological News 109: 13–142. 36
  • 37. PERTANYAAN INSECTA 1. Organ yang menghasilkan sutra pada ulat sutra...? 2. Sayap insect yang tumbuh setelah dewasa...? 3. Apa yang di maksud ekdisis dan bagaimana mekanismenya...? 4. Insect yang bersifat parasit, sebutkan spesien nya...? Jawaban 1) Pembentukan Sutera Tubuh ulat menghasilkan serat yang berasal dari kelenjar sutera Kelenjar ini adalah organ terbesar dalam tubuh ulat sutera setelah usus tengah. Pada mulut bermuara spinneret yang terletak di bawah saluran pencernaan, yakni yang membuat serat sutera. Ulat sutera rnempunyai sepasang kelenjar sutera ( silk gland ) yang berbentuk pipa berbelibelit di dalam tubuh. Di dekat kepala kedua kelenjar sutera bergabung menjadi satu, yakni spinneret yang dilengkapi dengan kelenjar Philippi ( Philippi'sglanc). Bagian muka saluran ini bekerja untuk menghasilkan zat sutera fibroin (fibroin: fibra = pita ) yakni protein serat sutera terutama terdiri atas asam amino glisin, alanin dan serin bersarna asam-asam amino yang lain ( asam aspartat, asam glutamat, fenilalanin, lisin, oksiprolin, prolin, tirosin ) dan perekat sutera serisin (sericin, serious = mensutera ). 2) Karena sayap itu terbentuk pada masa metamorfosis tepatnya pada pupa kalau pada kupu-kupu. Kalau pada nyamuk sayap terdiri pada saat peralihan dari jentik nyamuk kenyamuk dewasa. 3) Ekdisis adalah peristiwa rontoknya kutikula pada artropoda dan kelompok terkait (Ecdysozoa). Pada hewan-hewan ini, kutikula yang merupakan rangka luar (eksoskeleton) tubuh yang tidak elastis dan akan dilepas seiring pertumbuhan dan setelah suatu penutup baru yang lebih besar dihasilkan. Eksoskeleton lama yang sudah kosong disebut eksuvia. 37
  • 38. Setelah pelepasan, suatu artropoda disebut uteneral; pucat dan berbadan lunak. Dalam waktu satu atau dua jam, kutikula akan mengeras dan menjadi lebih gelap mengikuti suatu proses penyamakan yang serupa dengan penyamakan kulit. Pada masa yang pendek inilah, hewan bertumbuh, karena biasanya pada fase lain pertumbuhan dibatasi oleh kekakuan eksoskeleton. Ekdisis juga dapat membuat jaringan yang rusak serta lengan atau kaki yang hilang dibuat kembali atau terbentuk kembali, meskipun prosesnya baru lengkap setelah beberapa kali perontokan. Ukurannya bertambah besar pada setiap perontokan sampai mendekati normal, atau hampir normal kembali. Peristiwa ekdisis dipengaruhi oleh oleh hormon ekdison. Sintesis ekdisteroid pada serangga sangat tergantung dari steroid yang terdapat dalam tanaman yang menjadi sumber pakannya. Hal tersebut dikarenakan serangga tidak dapat mensintesis sendiri kolesterol yang merupakan precursor primer untuk mensintesis ekdison. Fitosteroid yang terdapat pada tanaman inang serangga merupakan jenis triterpenoid, cycloartenol yang terbentuk dari siklisasi epoksida skualen. Derivasi dari cycloartenol adalah kolesterol yang menjadi precursor ekdison pada serangga. Serangga pemakan tanaman (fitofag) akan merubah sterol tanaman C29 menjadi sterol C27 yang menjadi precursor ekdison. Selanjutnya sterol C27 tersebut dirubah menjadi kolesterol dan kemudian menjadi 7-dehidrokolesterol, yang menjadi perkursor dihidroksi kolestenone. Kelenjar protoraks yang merupakan tempat disintesisnya hormon ekdison dijumpai pada stadium pradewasa serangga. Pada serangga dewasa hormon ini terdapat pada ovari yang kaitannya dalam mengatur perkembangan embrionik, walaupun hormon tersebut dapat dihasilkan dimana-mana di abdomen yang diduga berasal dari oenosit. Kelenjar protoraks ini degenerasi saat serangga bermetamorfose menjadi imago, walaupun ada yang tetap bertahan, misalnya pada serangga Apterygota dan lokusta yang hidupnya soliter. Kelenjar protoraks adalah sepasang kelenjar yang berbentuk butiran butiran seperti anggur, terletak di belakang kepala atau pada toraks serangga, atau pada pangkal labium. 38
  • 39. 4). - Pecidulurshuma capitis (kutu manusia) - Eimex lectulars (Kutu busuk) - Culex natigans (Nyamuk) 39