SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG
PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA
TAHUN 2011-2015
Hotel Haris, 7 Nopember 2011
Lahgun & edar gelap narkoba mrpkan masalah
global & mjd ancaman serius bg bangsa & negara
Tahun 2005 angka prevalensi penyalahguna 1,55%,
Tahun 2008 meningkat menjadi 1,99%, Tahun 2010
mencapai 2,4% dan tahun 2015 apabila tidak
ditangani secara serius diperkirakan akan mencapai
2,8% (5,6 juta).
Mengapa prevalensi penyalahguna narkoba terus
meningkat?
Fasilitas rehabilitasi yang dimiliki BNN di Lido
Bogor hanya mampu menampung 500 orang
pecandu narkoba, apabila dibandingkan dengan
angka prevalensi tahun 2010 lahgun narkoba
yang mencapai 3,3 juta.
Fasilitas rehabilitasi yang dibangun diseluruh
wilayah RI hny mampu menampung 180 ribu
pecandu, shg masih banyak para pecandu yang
belum mendapatkan pelayanan rehabilitasi.
Masalah tersebut mjd psr terbuka yng dpt
menimbulkan kerawanan pemakai baru.
Dilihat dari segi peredaran, pintu
masuk menuju Negara Indonesia
sangat banyak baik dari laut, darat dan
udara yg tidak semuanya dapat
terawasi, didukung pula oleh oknum
aparat penegak hukum dan oknum
pemerintah yang masih lemah.
Untuk mengatasi ancaman tersebut
harus diketahui siapa penyalahguna?
Hasil penelitian dan gakkum pada umumnya
lahgun adalah para pekerja yang berpendidikan
sekolah menengah (SMP/SMA), Oleh karena itu
sasaran kerawanan adalah para pekerja instansi
pemerintah dan swasta serta pelajar / mahasiswa
yang siap kerja.
Ada 4 sasaran kerawanan yang mesti digarap :
sekolah menengah, perguruan tinggi, pekerja
pemerintah dan swasta.
Sasaran narkotika ada 4 yng perlu dpt perhatian :
Ganja, XTC, Shabu dan Heroin.
Kita lihat Inpres sebagai berikut :
Pada alinea I untuk mencapai Indonesia bebas narkoba diperlukan Kebijakan dan
Strategi Nasional (Jakstranas) P4GN.
Diktum Pertama : menggambarkan empat fokus bidang sasaran pencegahan,
pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan, Setiap bidang
mempunyai tujuan masing-masing
1.Bidang pencegahan menjadikan masyarakat tahu dan paham, memiliki
keterampilan menolak narkoba;
2.Bidang pemberdayaan masyarakat menggerakan seluruh komponen bangsa
untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba melalui kegiatan tes narkoba;
3.Bidang Rehabilitasi agar para pengguna tidak relaps (tidak kambuh) melalui
kegiatan rehabilitasi dan after care (pembinaan lanjut);
4. Bidang Pemberantasan untuk mengawasi pintu-pintu masuk
dan tempat rawan narkoba seperti tempat - tempat hiburan serta tempat
pembuatan/pabrik narkoba.Para tersangka yang tertangkap akan disita aset-aset shg
kekuatan jaringan sindikat akan lumpuh.
Diktum Kedua: Dalam rangka pelaksanaan Jakstranas P4GN Tahun 2011 - 2015
1. Bidang Pencegahan, memfokuskan pada :
a. Upaya menjadikan siswa/pelajar pendidikan menengah dan
mahasiswa memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba;
b. Upaya menjadikan para pekerja memiliki pola pikir, sikap, dan
terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba.
2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, memfokuskan pada :
a. Upaya menciptakan lingkungan pendidikan menengah dan
kampus bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba terutama ganja, shabu, ekstasi, dan Heroin;
b. Upaya menciptakan lingkungan kerja bebas dari
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terutama ganja,
shabu, ekstasi, dan Heroin;
c. Upaya penyadaran dengan pemberdayaan masyarakat di
daerah-daerah yang secara sosiologis dan ekonomis
melakukan penanaman ganja.
3. Bidang Rehabilitasi, memfokuskan pada :
a. Upaya mengintensifkan Wajib Lapor
Pecandu Narkotika;
b. Upaya memberikan pelayanan
rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial kepada penyalahguna, korban
penyalahgunaan, dan pecandu
narkoba;
c. Upaya pembangunan kapasitas
lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial secara prioritas
berdasarkan kerawanan daerah
penyalahgunaan narkoba;
d. Upaya pembinaan lanjut kepada mantan
penyalahguna, korban penyalahgunaan
4. Bidang Pemberantasan, memfokuskan pada :
a. Upaya was ketat terhadap impor, produksi,
distribusi, penggunaan (end user), ekspor, dan re-
ekspor bahan kimia prekusor dan gakkum
terhadap jaringan tersangka yang melakukan
penyimpangan;
b. Upaya ungkap pabrikan gelap narkoba dan/atau
lab. rumahan dan jaringan sindikat yang terlibat;
c. Upaya ungkap tindak pidana pencucian uang yang
berkaitan dgn tindak pidana narkotika scr tegas
dan keras sesuai peraturan perundang-undangan;
d. Upaya sidik dan lidik, penuntutan, dan peradilan
jaringan sindikat narkoba baik dalam maupun luar
negeri scr sinergi;
e. Upaya tindakan yng tegas dan keras thd aparat
penegak hukum dan aparat pemerintah lainnya
yng terlibat jaringan sindikat narkoba;
f. Upaya tingkatan kerjasama antar penegak hukum
untuk menghindari kesenjangan di lapangan;
g. Upaya kerjasama dengan aparat penegak hukum
tingkat internasional.
Diktum Ketiga : Para Menteri dan Kepala Lembaga
bertindak sebagai penanggung jawab dilingkungan
kerja masing-masing terhadap pencapaian target
sesuai Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba Tahun 2011-2015.
Diktum Keempat : Para Gubernur
1. Dalam waktu 3 (tiga) bulan, menyusun dan
melaksanakan Rencana Aksi 2011 – 2015 di tingkat
Provinsi .
2. Melaporkan secara berkala kepada Presiden
melalui Kepala Badan Narkotika Nasional.
Diktum Kelima : Para Bupati/Walikota :
1. Dalam waktu 3 (tiga) bulan, menyusun
dan melaksanakan Rencana Aksi 2011
– 2015 di tingkat Kabupaten/ Kota.
2. Melaporkan secara berkala kepada
Presiden melalui Ka BNN.
NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR
2011 2012 2013 2014 2015
1. Para Siswa/Pelajar
pendidikan menengah
tidak menyalahgunakan
narkoba dan terlibat
peredaran gelap narkoba.
Memberikan
penyuluhan dan
penerangan kepada
para Siswa/Pelajar
menengah yang
rentan dan
beresiko tinggi dari
penyalahgunaan
dan peredaran
gelap narkoba.
+10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - KEMENDIKNAS
- KEMENAG.
- KPAI
- BKKBN
- BNN
Meningkat
nya jumlah
Siswa/Pelaj
ar
pendidikan
menengah
menolak
narkoba.
Membentuk dan
meningkatkan
keterampilan kader
anti narkoba di
kalangan para
Siswa/Pelajar
pendidikan
menengah yang
lingkungannya
rentan dan
beresiko tinggi dari
penyalahgunaan
dan peredaran
gelap narkoba.
+10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - KEMENDIKNAS
- KEMENAG.
- BNN
Meningkat
nya jumlah
Kader Anti
Narkoba di
kalangan
para
Siswa/Pelaj
ar
pendidikan
menengah.
Contoh rencana aksi masing – masing bidang sebagai berikut :
BIDANG PENCEGAHAN
NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR
2011 2012 2013 2014 2015
1. Para Pegawai di Lembaga
Negara/Pemerintah tidak
menyalahgunakan narkoba
dan terlibat peredaran
gelap narkoba.
Memberikan
penyuluhan dan
penerangan kepada
pegawai negeri
yang rentan dan
beresiko tinggi dari
penyalahgunaan
dan peredaran
gelap narkoba.
+10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - Seluruh
Kementerian
dan Lembaga
Pemerintah
Meningkat
nya jumlah
Pegawai
Negeri
menolak
narkoba.
Membentuk dan
meningkatkan
keterampilan kader
anti narkoba di
Instansi pemerintah
yang lingkungannya
rentan dan
beresiko tinggi dari
penyalahgunaan
dan peredaran
gelap narkoba.
+10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - Seluruh
Kementerian
dan Lembaga
Pemerintah
Meningkat
nya jumlah
Kader Anti
Narkoba di
lingkungan
Instansi
Pemerinta
h
Contoh BIDANG PENCEGAHAN
NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR
2011 2012 2013 2014 2015
1. Lingkungan pendidikan menengah
bebas dari penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba
terutama Ganja, Shabu, Ekstasi,
dan Heroin
Melakukan test narkoba
dimulai dari pendidikan
menengah yang rentan
dan beresiko tinggi
terhadap penyalahgunan
dan peredaran gelap
narkoba.
6 12 12 12 12 BNN
Meningkatnya
jumlah
pendidikan
menengah
bebas
narkoba
Memberikan pelayanan
rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial bagi
pelajar pendidikan
menengah yang terlibat
sebagai penyalahguna,
korban penyalahgunaan,
dan pecandu narkoba
6 12 12 12 12 - Kemensos
- Kemenskes
- BNN
Mengungkap jaringan
sindikat narkoba yang
mengakibatkan pelajar
pendidikan menengah
terlibat sebagai
penyalahguna, korban
penyalahgunaan, dan
pecandu narkoba.
10 % 20 % 30 % 40 % 50 % - Polri
- BNN
CONTOH BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR
2011 2012 2013 2014 2015
1. Para pencandu
narkoba yang sudah
cukup umur atau
keluarganya dan
orang tua atau wali
pecandu Narkotika
yang belum cukup
umur melaporkan
diri institusi
penerima wajib
lapor
Melakukan pendataan
Wajib Lapor secara
terpadu
5.000
orang
7.500
orang
10.000
orang
15.000
orang
20.000
orang
-Kemenkes
-Kemensos
-Polri
-BNN
Meningkatnya
jumlah pecandu
narkotika yang
melaporkan diri
dan menerima
perawatan
Membangun kapasitas
institusi penerima
wajib lapor terdepan.
(penetapan Institusi
Wajib Lapor)
128 170 210 250 290 -Kemenkes
Contoh BIDANG REHABILITASI
NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR
2011 2012 2013 2014 2015
1. Terungkapnya
penyelewengan
bahan kimia
prekursor dan
penindakan jaringan
tersangka
berdasarkan hukum
yang berlaku
Meningkatkan koordinasi
instansi terkait yang
bertanggung jawab
melakukan pengawasan
bahan kimia prekursor
6 12 12 12 12 - Kemenkes
- BPOM
- Kemendag
- Kemenperin
- Bea Cukai
- Polri
- BNN
- Surveyor Indonesia
Meningkatnya hasil
pengungkapan
penyelewengan bahan
kimia prekursor
Melakukan penegakan
hukum yang tegas dan
keras terhadap setiap
terjadinya penyimpangan
bahan kimia prekursor
25
Kasus
25
Kasus
50
Kasus
50
Kasus
75
Kasus
- Polri
- BNN
- Prekursor yang disita
- Produksi kimia
Prokursor yang
diungkap
- Tersangka yang
terlibat produksi
kimia prekursor yang
ditangkap
+ 25 %
+ 10 %
+ 10 %
+25 %
+10 %
+10 %
+ 25 %
+ 10 %
+ 10 %
+25 %
+10 %
+10 %
+ 25 %
+ 10 %
+ 10 %
Contoh BIDANG PEMBERANTASAN
DAFTAR RENCANA AKSI NASIONAL YANG SUDAH KIRIM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA
NO. INSTANSI
1 2
1 Kepolisian Negara Republik Indonesia
2 TNI-AL
3 Badan Tenaga Nuklir Nasional
4 Badan Koordinasi Keamanan Laut
5 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
6 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
7 ANRI
8 Badan Nasional P2 TKI (BNP2TKI)
9 KPAI
10 BPK
11 DPD
12 Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral
13 Kejaksaan Agung
14 TNI-AD
15 Kementerian Hukum & Ham
16 Kementerian Perhubungan
17 Badan Kependudukan & Keluarga Berencana Nasional
NO. INSTANSI
1 2
18 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
19 Komisi Kepolisian Nasional
20 Kemen. Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
21 Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
22 Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
23 Lemsaneg
24 Kemen Koperasi & UKM
25 Kementerian Perindustrian
26 Kementerian PU
27 Komite Nasional Keselamatan Transportasi
28 Perpustakaan Nasional
29 Kementerian Pertanian
30 Kementerian PAN & RB
31 Kementerian Sosial
32 Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi
Jumlah K/L = 120
K/L yang sudah kirim = 32
K/L yang belum kirim = 88
“INDONESIA BEBAS NARKOBA TAHUN 2015”
“BERSAMA, KITA WUJUDKAN”
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Paparan inpres

Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Jemmy Charles
 
Amalia
AmaliaAmalia
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
Mi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direkturMi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direktur
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
Yunita Indrani
 

Similar to Paparan inpres (20)

PERAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
PERAN   DIREKTORAT   JENDERAL   PEMASYARAKATANPERAN   DIREKTORAT   JENDERAL   PEMASYARAKATAN
PERAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
 
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
 
INSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.ppt
INSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.pptINSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.ppt
INSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.ppt
 
INSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.ppt
INSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.pptINSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.ppt
INSTRUKSI-PRESIDEN-NOMOR-6-TAHUN-2018.ppt
 
Pelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya NarkotikaPelajar dan Bahaya Narkotika
Pelajar dan Bahaya Narkotika
 
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkobaArtikel membangun-remaja-bebas-narkoba
Artikel membangun-remaja-bebas-narkoba
 
AKSI_SEKOLAH_BERSIH_NARKOBA.pptx
AKSI_SEKOLAH_BERSIH_NARKOBA.pptxAKSI_SEKOLAH_BERSIH_NARKOBA.pptx
AKSI_SEKOLAH_BERSIH_NARKOBA.pptx
 
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptxKEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
KEBIJAKAN SEKOLAH SEBAGAI KAWASAN TANPA ROKOK 12.08.2023.pptx
 
Bahan Sosialisasi
Bahan SosialisasiBahan Sosialisasi
Bahan Sosialisasi
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya NarkotikaMahasiswa dan Bahaya Narkotika
Mahasiswa dan Bahaya Narkotika
 
Pidato bahasa inggris tentang narkoba
Pidato bahasa inggris tentang narkobaPidato bahasa inggris tentang narkoba
Pidato bahasa inggris tentang narkoba
 
Pidato bahasa inggris tentang narkoba
Pidato bahasa inggris tentang narkobaPidato bahasa inggris tentang narkoba
Pidato bahasa inggris tentang narkoba
 
Pembahasan materi
Pembahasan materiPembahasan materi
Pembahasan materi
 
Materi_Bapenas_pada_Rakornas_BNN_4_Feb_2015_Deputi_Polhukhankam.pptx
Materi_Bapenas_pada_Rakornas_BNN_4_Feb_2015_Deputi_Polhukhankam.pptxMateri_Bapenas_pada_Rakornas_BNN_4_Feb_2015_Deputi_Polhukhankam.pptx
Materi_Bapenas_pada_Rakornas_BNN_4_Feb_2015_Deputi_Polhukhankam.pptx
 
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
Mi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direkturMi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direktur
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
 
Pengaruh narkoba terhadap generasi muda
Pengaruh narkoba terhadap generasi mudaPengaruh narkoba terhadap generasi muda
Pengaruh narkoba terhadap generasi muda
 
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan RemajaPenyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
 

More from Rudy Irawan

Pembinaan & prospek jak
Pembinaan & prospek jakPembinaan & prospek jak
Pembinaan & prospek jak
Rudy Irawan
 
Standar kompetensi kerja ak
Standar kompetensi kerja akStandar kompetensi kerja ak
Standar kompetensi kerja ak
Rudy Irawan
 
Slide anjab permen 35 12 ty
Slide anjab permen 35 12 tySlide anjab permen 35 12 ty
Slide anjab permen 35 12 ty
Rudy Irawan
 
Slide analisis beban kerja permendagri 12-08
Slide analisis beban kerja  permendagri 12-08Slide analisis beban kerja  permendagri 12-08
Slide analisis beban kerja permendagri 12-08
Rudy Irawan
 
Bahaya narkoba kesehatan
Bahaya narkoba kesehatanBahaya narkoba kesehatan
Bahaya narkoba kesehatan
Rudy Irawan
 
Program kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat
Program kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakatProgram kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat
Program kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat
Rudy Irawan
 

More from Rudy Irawan (9)

Pembinaan & prospek jak
Pembinaan & prospek jakPembinaan & prospek jak
Pembinaan & prospek jak
 
Standar kompetensi kerja ak
Standar kompetensi kerja akStandar kompetensi kerja ak
Standar kompetensi kerja ak
 
Slide skj
Slide skjSlide skj
Slide skj
 
Slide anjab permen 35 12 ty
Slide anjab permen 35 12 tySlide anjab permen 35 12 ty
Slide anjab permen 35 12 ty
 
Slide analisis beban kerja permendagri 12-08
Slide analisis beban kerja  permendagri 12-08Slide analisis beban kerja  permendagri 12-08
Slide analisis beban kerja permendagri 12-08
 
Jenis narkoba
Jenis narkobaJenis narkoba
Jenis narkoba
 
Bahaya narkoba kesehatan
Bahaya narkoba kesehatanBahaya narkoba kesehatan
Bahaya narkoba kesehatan
 
Program kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat
Program kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakatProgram kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat
Program kerja direktorat penguatan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat
 
Struktur bnn
Struktur bnnStruktur bnn
Struktur bnn
 

Paparan inpres

  • 1. INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA TAHUN 2011-2015 Hotel Haris, 7 Nopember 2011
  • 2. Lahgun & edar gelap narkoba mrpkan masalah global & mjd ancaman serius bg bangsa & negara Tahun 2005 angka prevalensi penyalahguna 1,55%, Tahun 2008 meningkat menjadi 1,99%, Tahun 2010 mencapai 2,4% dan tahun 2015 apabila tidak ditangani secara serius diperkirakan akan mencapai 2,8% (5,6 juta). Mengapa prevalensi penyalahguna narkoba terus meningkat?
  • 3. Fasilitas rehabilitasi yang dimiliki BNN di Lido Bogor hanya mampu menampung 500 orang pecandu narkoba, apabila dibandingkan dengan angka prevalensi tahun 2010 lahgun narkoba yang mencapai 3,3 juta. Fasilitas rehabilitasi yang dibangun diseluruh wilayah RI hny mampu menampung 180 ribu pecandu, shg masih banyak para pecandu yang belum mendapatkan pelayanan rehabilitasi. Masalah tersebut mjd psr terbuka yng dpt menimbulkan kerawanan pemakai baru.
  • 4. Dilihat dari segi peredaran, pintu masuk menuju Negara Indonesia sangat banyak baik dari laut, darat dan udara yg tidak semuanya dapat terawasi, didukung pula oleh oknum aparat penegak hukum dan oknum pemerintah yang masih lemah. Untuk mengatasi ancaman tersebut harus diketahui siapa penyalahguna?
  • 5. Hasil penelitian dan gakkum pada umumnya lahgun adalah para pekerja yang berpendidikan sekolah menengah (SMP/SMA), Oleh karena itu sasaran kerawanan adalah para pekerja instansi pemerintah dan swasta serta pelajar / mahasiswa yang siap kerja. Ada 4 sasaran kerawanan yang mesti digarap : sekolah menengah, perguruan tinggi, pekerja pemerintah dan swasta. Sasaran narkotika ada 4 yng perlu dpt perhatian : Ganja, XTC, Shabu dan Heroin.
  • 6. Kita lihat Inpres sebagai berikut : Pada alinea I untuk mencapai Indonesia bebas narkoba diperlukan Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) P4GN. Diktum Pertama : menggambarkan empat fokus bidang sasaran pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan, Setiap bidang mempunyai tujuan masing-masing 1.Bidang pencegahan menjadikan masyarakat tahu dan paham, memiliki keterampilan menolak narkoba; 2.Bidang pemberdayaan masyarakat menggerakan seluruh komponen bangsa untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba melalui kegiatan tes narkoba; 3.Bidang Rehabilitasi agar para pengguna tidak relaps (tidak kambuh) melalui kegiatan rehabilitasi dan after care (pembinaan lanjut); 4. Bidang Pemberantasan untuk mengawasi pintu-pintu masuk dan tempat rawan narkoba seperti tempat - tempat hiburan serta tempat pembuatan/pabrik narkoba.Para tersangka yang tertangkap akan disita aset-aset shg kekuatan jaringan sindikat akan lumpuh.
  • 7. Diktum Kedua: Dalam rangka pelaksanaan Jakstranas P4GN Tahun 2011 - 2015 1. Bidang Pencegahan, memfokuskan pada : a. Upaya menjadikan siswa/pelajar pendidikan menengah dan mahasiswa memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba; b. Upaya menjadikan para pekerja memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, memfokuskan pada : a. Upaya menciptakan lingkungan pendidikan menengah dan kampus bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terutama ganja, shabu, ekstasi, dan Heroin; b. Upaya menciptakan lingkungan kerja bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terutama ganja, shabu, ekstasi, dan Heroin; c. Upaya penyadaran dengan pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah yang secara sosiologis dan ekonomis melakukan penanaman ganja.
  • 8. 3. Bidang Rehabilitasi, memfokuskan pada : a. Upaya mengintensifkan Wajib Lapor Pecandu Narkotika; b. Upaya memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial kepada penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba; c. Upaya pembangunan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial secara prioritas berdasarkan kerawanan daerah penyalahgunaan narkoba; d. Upaya pembinaan lanjut kepada mantan penyalahguna, korban penyalahgunaan
  • 9. 4. Bidang Pemberantasan, memfokuskan pada : a. Upaya was ketat terhadap impor, produksi, distribusi, penggunaan (end user), ekspor, dan re- ekspor bahan kimia prekusor dan gakkum terhadap jaringan tersangka yang melakukan penyimpangan; b. Upaya ungkap pabrikan gelap narkoba dan/atau lab. rumahan dan jaringan sindikat yang terlibat; c. Upaya ungkap tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dgn tindak pidana narkotika scr tegas dan keras sesuai peraturan perundang-undangan; d. Upaya sidik dan lidik, penuntutan, dan peradilan jaringan sindikat narkoba baik dalam maupun luar negeri scr sinergi; e. Upaya tindakan yng tegas dan keras thd aparat penegak hukum dan aparat pemerintah lainnya yng terlibat jaringan sindikat narkoba; f. Upaya tingkatan kerjasama antar penegak hukum untuk menghindari kesenjangan di lapangan; g. Upaya kerjasama dengan aparat penegak hukum tingkat internasional.
  • 10. Diktum Ketiga : Para Menteri dan Kepala Lembaga bertindak sebagai penanggung jawab dilingkungan kerja masing-masing terhadap pencapaian target sesuai Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011-2015. Diktum Keempat : Para Gubernur 1. Dalam waktu 3 (tiga) bulan, menyusun dan melaksanakan Rencana Aksi 2011 – 2015 di tingkat Provinsi . 2. Melaporkan secara berkala kepada Presiden melalui Kepala Badan Narkotika Nasional.
  • 11. Diktum Kelima : Para Bupati/Walikota : 1. Dalam waktu 3 (tiga) bulan, menyusun dan melaksanakan Rencana Aksi 2011 – 2015 di tingkat Kabupaten/ Kota. 2. Melaporkan secara berkala kepada Presiden melalui Ka BNN.
  • 12. NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015 1. Para Siswa/Pelajar pendidikan menengah tidak menyalahgunakan narkoba dan terlibat peredaran gelap narkoba. Memberikan penyuluhan dan penerangan kepada para Siswa/Pelajar menengah yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. +10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - KEMENDIKNAS - KEMENAG. - KPAI - BKKBN - BNN Meningkat nya jumlah Siswa/Pelaj ar pendidikan menengah menolak narkoba. Membentuk dan meningkatkan keterampilan kader anti narkoba di kalangan para Siswa/Pelajar pendidikan menengah yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. +10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - KEMENDIKNAS - KEMENAG. - BNN Meningkat nya jumlah Kader Anti Narkoba di kalangan para Siswa/Pelaj ar pendidikan menengah. Contoh rencana aksi masing – masing bidang sebagai berikut : BIDANG PENCEGAHAN
  • 13. NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015 1. Para Pegawai di Lembaga Negara/Pemerintah tidak menyalahgunakan narkoba dan terlibat peredaran gelap narkoba. Memberikan penyuluhan dan penerangan kepada pegawai negeri yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. +10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - Seluruh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Meningkat nya jumlah Pegawai Negeri menolak narkoba. Membentuk dan meningkatkan keterampilan kader anti narkoba di Instansi pemerintah yang lingkungannya rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. +10 % +20 % +30 % +40 % +50 % - Seluruh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Meningkat nya jumlah Kader Anti Narkoba di lingkungan Instansi Pemerinta h Contoh BIDANG PENCEGAHAN
  • 14. NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015 1. Lingkungan pendidikan menengah bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terutama Ganja, Shabu, Ekstasi, dan Heroin Melakukan test narkoba dimulai dari pendidikan menengah yang rentan dan beresiko tinggi terhadap penyalahgunan dan peredaran gelap narkoba. 6 12 12 12 12 BNN Meningkatnya jumlah pendidikan menengah bebas narkoba Memberikan pelayanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial bagi pelajar pendidikan menengah yang terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba 6 12 12 12 12 - Kemensos - Kemenskes - BNN Mengungkap jaringan sindikat narkoba yang mengakibatkan pelajar pendidikan menengah terlibat sebagai penyalahguna, korban penyalahgunaan, dan pecandu narkoba. 10 % 20 % 30 % 40 % 50 % - Polri - BNN CONTOH BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
  • 15. NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015 1. Para pencandu narkoba yang sudah cukup umur atau keluarganya dan orang tua atau wali pecandu Narkotika yang belum cukup umur melaporkan diri institusi penerima wajib lapor Melakukan pendataan Wajib Lapor secara terpadu 5.000 orang 7.500 orang 10.000 orang 15.000 orang 20.000 orang -Kemenkes -Kemensos -Polri -BNN Meningkatnya jumlah pecandu narkotika yang melaporkan diri dan menerima perawatan Membangun kapasitas institusi penerima wajib lapor terdepan. (penetapan Institusi Wajib Lapor) 128 170 210 250 290 -Kemenkes Contoh BIDANG REHABILITASI
  • 16. NO TUJUAN RENCANA AKSI TARGET PELAKSANA INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015 1. Terungkapnya penyelewengan bahan kimia prekursor dan penindakan jaringan tersangka berdasarkan hukum yang berlaku Meningkatkan koordinasi instansi terkait yang bertanggung jawab melakukan pengawasan bahan kimia prekursor 6 12 12 12 12 - Kemenkes - BPOM - Kemendag - Kemenperin - Bea Cukai - Polri - BNN - Surveyor Indonesia Meningkatnya hasil pengungkapan penyelewengan bahan kimia prekursor Melakukan penegakan hukum yang tegas dan keras terhadap setiap terjadinya penyimpangan bahan kimia prekursor 25 Kasus 25 Kasus 50 Kasus 50 Kasus 75 Kasus - Polri - BNN - Prekursor yang disita - Produksi kimia Prokursor yang diungkap - Tersangka yang terlibat produksi kimia prekursor yang ditangkap + 25 % + 10 % + 10 % +25 % +10 % +10 % + 25 % + 10 % + 10 % +25 % +10 % +10 % + 25 % + 10 % + 10 % Contoh BIDANG PEMBERANTASAN
  • 17. DAFTAR RENCANA AKSI NASIONAL YANG SUDAH KIRIM KEMENTERIAN/ LEMBAGA NO. INSTANSI 1 2 1 Kepolisian Negara Republik Indonesia 2 TNI-AL 3 Badan Tenaga Nuklir Nasional 4 Badan Koordinasi Keamanan Laut 5 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 6 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 7 ANRI 8 Badan Nasional P2 TKI (BNP2TKI) 9 KPAI 10 BPK 11 DPD 12 Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral 13 Kejaksaan Agung 14 TNI-AD 15 Kementerian Hukum & Ham 16 Kementerian Perhubungan 17 Badan Kependudukan & Keluarga Berencana Nasional
  • 18. NO. INSTANSI 1 2 18 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 19 Komisi Kepolisian Nasional 20 Kemen. Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak 21 Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 22 Komisi Kejaksaan Republik Indonesia 23 Lemsaneg 24 Kemen Koperasi & UKM 25 Kementerian Perindustrian 26 Kementerian PU 27 Komite Nasional Keselamatan Transportasi 28 Perpustakaan Nasional 29 Kementerian Pertanian 30 Kementerian PAN & RB 31 Kementerian Sosial 32 Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi Jumlah K/L = 120 K/L yang sudah kirim = 32 K/L yang belum kirim = 88
  • 19. “INDONESIA BEBAS NARKOBA TAHUN 2015” “BERSAMA, KITA WUJUDKAN” TERIMA KASIH