SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 38
 Download slide di
 http://rumah-belajar.org
Beberapa Permasalahan
Koneksi divais ke PC :
 Jumlah port paralel pada PC terbatas, tidak mengakomodasi jumlah
  divais yang membutuhkan koneksi paralel dengan PC. Contoh : Printer,
  Zip drive.

 Mouse, Modem, beberapa printer, dan divais lain yang menggunakan
  komunikasi serial, namun umumnya jumlah serial port PC terbatas 2.

 Divais-divais lain dengan kebutuhan akses yang lebih cepat biasanya
  memiliki card tersendiri dan harus dipasang pada slot2 di dalam CPU.
Keunggulan USB
• Mempunyai kecepatan transfer tinggi dibanding dengan
  paralel atau serial port
• Sampai 127 peripheral yang terhubung ke host
• Hotswap : Plug and Play
• Perangkat yang terhubung ke USB bisa mengambil power
  dari USB
Kelemahan USB
• USB masih belum baik untuk perangkat yang memakai
  bandwith tinggi.
• Panjang kabel antara perangkat dan PC maksimal 5
  meter, bila lebih harus menggunakan penguat.
Sejarah USB
 USB           1.0        dikembangkan      oleh
  Intel, Microsoft, Philiph (Hub, USB-Audio), dan
  US Robotics dan diperkenalkan pada November
  1995.
 USB 1.1 diluncurkan pada September 1998
 USB      2.0     dikembangkan    oleh   Hewlett-
  Packard, Intel, Lucent, Microsoft, NEC, dan
  Philiph dan diluncurkan pada April 2000
 Pada Januari 2007 diperkenalkan varian USB yang
  lebih kecil, yaitu Micro-USB
Spesifikasi USB 1.1 dan USB 2.0

USB 1.1
USB 2.0




Mode kecepatan pada USB 2.0 :

- Mode 1.5 Mega bits per second, utk low bandwidth devices ; keyboard, mouse.
- Mode 12 Mega bits per second.
- Mode 480 Mega bits per second, utk high bandwidth devices; printer, scanner,
 webcam, high capacity storage system.
Lapis Komunikasi USB



                       Application
                       Layer


                       Protocol Engine
                       Layer




                       Physical
                       Layer
I. Physical Layer
 Process Signalling :
    -- Sinyal Digital di encode menggunakan NRZi




  SIE (Serial Interface Engine) :
        - Serialisasi dan deserialisasi data
     -- Membangkitkan CRC dan verifikasinya.
     - Mendeteksi PID, SOP, EOP, reset signalling, resume signalling pada bus.

  Host Controller :
    - Frame generation (setiap 1 ms)
    - Data processing        : menangani request data dari dan ke host.
    - Protocol Engine        : menangani USB protocol level interface.
    - Error handling         : time out, CRC error.
    - Remote wake up         : mengirimkan suspend signalling dan deteksi
                     remote wakeup signalling pada bus.
Spesifikasi USB Host Controller

USB 1.1, ada 2 jenis spesifikasi USB Host Controller :
        UHCI (Universal Host Controller Interface), dikembangkan Intel.
        Implementasi fungsi dibebankan ke software (Microsoft) dan memungkinkan
        hardware lebih murah
        OHCI (Open Host Controller Interface), dikembangkan Compaq, Microsoft
        dan National Semiconductor. Implementasi fungsi dibebankan ke
        hardware(Intel) and dan software menjadi sederhana.

Untuk USB 2.0, spesifikasi USB Host Controllernya :

EHCI (Enhanced Host Controller Interface), dikembangkan oleh Intel, Compaq, NEC,
Lucent and Microsoft
USB cable and connector


  Pin Number   Cable Colour    Function
                                               Perangkat USB terkoneksi dengan
      1            Red        VBUS (5 volts)
                                               empat kabel yang dilindungi lapisan
      2        White/yellow        D-
                                               putih,    dengan      karakterisitik
      3         Green/blue         D+
      4        Black/brown       Ground
                                               inpedancenya 90 ohm.

   D+ dan D- digunakan untuk membawa data


 The data cables are a Twisted pair to reduce noise and crosstalk.
Kabel dan Konektor USB
2 Tipe Konektor pada Kabel USB adalah sebagai berikut :

 Konektor seri A, dihubungkan ke komputer/host atau
hub.
 Konektor seri B, terhubung ke divais / peripheral




                   Seri A            Seri B

 USB connector pada host / Hub
 Low Speed cable segment
 High & Full speed cable segment
II. Protocol Engine Layer



 “USB System Software” Layer (pada USB Host)

Peran (fungsi) :
  - Jembatan antara application layer dan USB transaction protocol.
  - Pengalokasian bandwidth dan bus power management.

Teridiri atas software interface berikut :
  > Host Controller Driver : sebagai interface ke Host Controller.
  > USB Driver : - Menangani request data (in/out) dari Client software.
                - Menangani proses Enumerasi
                - Menginformasikan client tentang keadaan/kondisi divais.

 “USB Logical Device Layer” (pada USB device/peripheral) :
     Merupakan kumpulan endpoint.
     Setiap endpoint memiliki alamat yang unik.
     Uni-directional type (IN type atau OUT type) dan Bi-directional.
III. Application Layer

 “Client Software (pada USB Host)
- Pengaturan interface yang sesuai untuk transfer data dari buffer ke endpoint pada
divais.
- Bekerja pada device function secara spesifik, independen terhadap device function
yang lain.


 “Device Function (pada USB device/peripheral) :
     Terdiri atas kumpulan interface.
     Mengontrol fungsionalitas divais.
Protokol Komunikasi USB
Setiap komunikasi/transfer data terdiri atas tahap-tahap berikut :
1. Token Phase (transfer token packet)
2. Data Phase, (transfer data packet)
3. Handshake Phase (Mengindikasikan sukses/gagalnya transfer)
4. Start of Frame Phase
Setiap paket terdiri atas field-field sebagai berikut :

1. Sync  Awal dari setiap paket, panjangnya adalah 8 bit untuk low dan
full speed, dan 32 bit untuk high speed. Fungsinya untuk sinkronisasi
clock antara host dan peripheral.

2. PID, atau Packet ID. Untuk menentukan tipe paket yang sedang
dikirim. Berjumlah 4 bit. Untuk menjamin keakuratan data, keempat bit
dikomplemen dan ditambahkan sehingga membentuk 8 bit.
3. ADDR, Berfungsi untuk memberikan nilai alamat pada
    divais/peripheral. Terdiri atas 7 bit, sehingga memungkinkan
    pengalamatan untuk 127 divais.

4. ENDP, Endpoint field, terdiri atas 4 bit.

5. CRC, Cyclic Redundancy Checks. Untuk token packet terdiri atas 5 bit
    CRC, sedangkan data packet 16 bit CRC.

6. EOP, End of packet.
Penjelasan untuk masing-masing tahap :

1. Tahap Token, Menyatakan tipe transaksi data yang akan dilakukan:
 In     : Memberitahu divais bahwa host ingin membaca/menerima data.
 Out : Memberitahu divais bahwa host ingin mengirim data
 Setup : Untuk memulai control transfer.
Format paket :

2. Tahap Data, format paket :

- Maximum data payload size 8 bytes untuk low-speed devices
- Maximum data payload size 1023 bytes untuk high speed devices.
- Terdiri atas 4 tipe : Data0, Data1, Data2, dan Mdata

3. Tahap Handshake, untuk meng-acknowledge data dan cek error.
Format Paket :

Berdasarkan nilai PIDnya :
- ACK ; paket dapat diterima dengan baik.
- NAK ; data bebas error, tp divais tidak dapat mengirim/menerima data.
- STALL ; masalah pada endpoint, setup command, etc.
4. Tahap Start of New Frame, Terdiri atas 11-bit frame number, dikirim oleh
    host setiap 1ms ± 500ns pada full speed bus atau 125 µs ± 0.0625 µs pada
    high speed bus.

Formatnya :
Tipe/Mode Transfer Data pada komunikasi USB
 CONTROL TRANSFER, untuk konfigurasi divais. Dapat berlangsung
dalam 2 arah; Enumerasi terhadap peripheral dilakukan ; Dinisialisasi oleh
Host.

 BULK TRANSFER, melibatkan transfer data dalam jumlah besar, seperti
pada printer, scanner dll ; Stream pipe satu arah ; akurasi data lebih
penting dari pada kecepatan transfer.

INTERRUPT TRANSFER, untuk jumlah data kecil, misalkan pada mouse,
keyboard, joystick ; stream pipe satu arah

 ISOCHRONOUS TRANSFER, bandwidth terjamin, untuk aplikasi
multimedia seperti streaming audio, video; real time; tidak ada koreksi
error.
I. Control Transfer




             (optional)
II. Bulk Transfer
III. Interrupt Transfer
IV. Isochronous Transfer




Nb ; tidak ada handshake phase pada isochronous transfer.
USB 3.0
 Keunggulan yang kerap disebut-sebut adalah kecepatannya yang mencapai 10
  kali lipat dibanding USB 2.0, atau jika dihitung secara teori kecepatannya 4,8
  Gbps. Artinya, file berukuran 27 Gb akan berpindah ke device lain hanya
  dalam waktu 70 detik.
 USB 3.0 dijanjikan tetap kompatibel dengan perangkat yang masih
  berbasis USB 2.0 ataupun USB 1.1/1.0. Kelebihan lain, USB 3.0 mampu
  membedakan jalur untuk upload dan download, sehingga pengguna bisa
  melakukan copy dan write sekaligus, tanpa mengurangi kecepatan. Selain itu
  USB 3.0 memiliki power yang lebih besar, mencapai 900 miliamp. Artinya di
  masa mendatang, perangkat dengan USB 3.0 bisa diisi ulang (charge) dengan
  lebih cepat.
 Pada tahap awal, USB 3.0 akan hadir dalam berbagai bentuk dan
  ukuran, termasuk konektor mini, namun prototipenya memperlihatkan bahwa
  kabel USB 3.0 ini agak lebih tebal jika dibanding versi sebelumnya.
 USB 3.0 baru akan diproduksi massal pada pertengahan 2010 dan diperkirakan
  muncul pada awal tahun 2011.
USB 3.0
 USB 3.0 terdiri dari 3 pasang sinyal diferensial (receive
  and transmit) sehngga memiliki total 8 koneksi pada
  connector dan kabel untuk data, power dan ground.
  Tambahan 2 pasang kabel data ini diperlukan untuk
  mendukung bandwidth yang lebar (kecepatan tinggi),
  disebut superspeed, pada target .
USB 3.0




Will my existing peripherals still work? How will they co-exist?
The good news is that USB 3.0 has been carefully planned from the start to peacefully co-exist with USB 2.0. First of all, while
USB 3.0 specifies new physical connections and thus new cables to take advantage of the higher speed capability of the new
protocol, the connector itself remains the same rectangular shape with the four USB 2.0 contacts in the exact same location as
before. Five new connections to carry receive and transmitted data independently are present on USB 3.0 cables and only come
into contact when mated with a proper Super Speed USB connection.
USB 3.0
 Dapat memeperbesar daya bila diperlukan
   50% tambahan daya untuk peralatan yang tidak
    dikonfigurasikan (100 -> 150 mA)
   80% tambahan daya untuk peralatan yang dikonfigurasi
    (500 -> 900 mA).

   Peralatan dapat di charge dengan cepat .
USB 3.0 System
Description
 USB 3.0 merupakan SuperSpeed bus
    dikombinasikan paralel dengan USB
    2.0 bus (see Figure 3-1). Memiliki
    komponen arsitektur sama dengan
    USB 2.0, :
   USB 3.0 hub/interconnect
   USB 3.0 peripheral devices
   USB 3.0 host
   The USB 3.0 interconnect adalah
    sistem perangkat dimana USB 3.0
    dan USB 2.0 devices terhubung dan
    berkomunikasi dengan USB 3.0
    host. The USB 3.0 interconnect pada
    dasarnya memiliki elemen
    arsitektur inti dari USB 2.0, dengan
    beber apa tamabhan untuk
    mengakomodasi dual bus
    architecture.
USB 3.0 Cable
                 Kabel USB 3.0 cables mwmiliki 8
                  kabel konduktor: 3 pasang sinyal
                  untuk data and pasangan daya.
                  Figure 3-2 . sebagai tambahan
                  pasangan sinyal untuk USB 2.0, 2
                  pasang lagi digunKn untuk
                  superspeed data, yang masing
                  sebgaia data transmit dan data
                  receive yang dapat bekerja
                  simultan.
USB 3.0 and 2.0
Layer and Power Management
Elements
OS yang support USB 3.0
 At the SuperSpeed Developers Conference in November 2008, Microsoft announced that
  Windows 7 would have USB 3.0 support, perhaps not on its immediate release, but in a
  subsequent Service Pack or update. It is not out of the question to think that following a
  successful release of USB 3.0 support in Windows 7, SuperSpeed support would trickle down to
  Vista. Microsoft has confirmed this by stating that most of their partners share the opinion
  that Vista should also support USB 3.0.
 SuperSpeed support for Windows XP is unknown at this point. Given that XP is a seven year
  old operating system, the likelihood of this happening is remote, as Microsoft in our opinion,
  will have to focus on the biggest bang for the buck applications.
 With the open-source community behind it, Linux will most definitely support USB 3.0 once
  the xHCI specification is made public. Currently available under non-disclosure agreement in
  version 0.95 (a draft specification), organizations are forbidden to ship code because it might
  reveal or imply what is in the specification. Once that hurdle is out of the way, the Linux USB
  stack would have to be updated to add support for USB 3.0 details such as bus speed, power
  management, and a slew of other significant changes detailed in the USB 3.0 specification.
 As is customary, Apple remains silent on the issue of SuperSpeed USB support in MacOS X.
  Our opinion is that if USB 3.0 realizes the promise of plug and play simplicity like USB 2.0 with
  dramatically increased speeds, the market for SuperSpeed devices will take off, and Apple will
  follow the trend. Whether or not this signals a threat to Firewire is not known, but you can be
  sure that Apple will need to support SuperSpeed if the rest of the industry adopts this interface
  standard.
New Applications that enable USB 3.0
   External hard drives - capable of more than twice the
      throughput available from USB 2.0, not to mention bus-
      powered portable drives that require non-compliant.
     High resolution webcams, video surveillance cameras
     Video display solutions, such as DisplayLink USB video
      technology
     Digital video cameras and digital still cameras with USB
      interface
     Multi-channel audio interfaces
     External media such as Blu-Ray drives
     High end flash drives can also push USB 2.0 pretty
      hard, and oftentimes if multiple devices are connected via
      hub, throughput will suffer.

Más contenido relacionado

Más de Rumah Belajar

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2 Rumah Belajar
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyRumah Belajar
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysisRumah Belajar
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detectionRumah Belajar
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurementRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary Rumah Belajar
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Rumah Belajar
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysisRumah Belajar
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Rumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Rumah Belajar
 

Más de Rumah Belajar (20)

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 
Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7Mikrokontroler pertemuan 7
Mikrokontroler pertemuan 7
 
Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4Mikrokontroler pertemuan 4
Mikrokontroler pertemuan 4
 

Último

Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 

Último (20)

Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 

14. universal serial bus (usb)

  • 1.
  • 2.  Download slide di  http://rumah-belajar.org
  • 3. Beberapa Permasalahan Koneksi divais ke PC :  Jumlah port paralel pada PC terbatas, tidak mengakomodasi jumlah divais yang membutuhkan koneksi paralel dengan PC. Contoh : Printer, Zip drive.  Mouse, Modem, beberapa printer, dan divais lain yang menggunakan komunikasi serial, namun umumnya jumlah serial port PC terbatas 2.  Divais-divais lain dengan kebutuhan akses yang lebih cepat biasanya memiliki card tersendiri dan harus dipasang pada slot2 di dalam CPU.
  • 4. Keunggulan USB • Mempunyai kecepatan transfer tinggi dibanding dengan paralel atau serial port • Sampai 127 peripheral yang terhubung ke host • Hotswap : Plug and Play • Perangkat yang terhubung ke USB bisa mengambil power dari USB
  • 5. Kelemahan USB • USB masih belum baik untuk perangkat yang memakai bandwith tinggi. • Panjang kabel antara perangkat dan PC maksimal 5 meter, bila lebih harus menggunakan penguat.
  • 6. Sejarah USB  USB 1.0 dikembangkan oleh Intel, Microsoft, Philiph (Hub, USB-Audio), dan US Robotics dan diperkenalkan pada November 1995.  USB 1.1 diluncurkan pada September 1998  USB 2.0 dikembangkan oleh Hewlett- Packard, Intel, Lucent, Microsoft, NEC, dan Philiph dan diluncurkan pada April 2000  Pada Januari 2007 diperkenalkan varian USB yang lebih kecil, yaitu Micro-USB
  • 7. Spesifikasi USB 1.1 dan USB 2.0 USB 1.1
  • 8. USB 2.0 Mode kecepatan pada USB 2.0 : - Mode 1.5 Mega bits per second, utk low bandwidth devices ; keyboard, mouse. - Mode 12 Mega bits per second. - Mode 480 Mega bits per second, utk high bandwidth devices; printer, scanner, webcam, high capacity storage system.
  • 9. Lapis Komunikasi USB Application Layer Protocol Engine Layer Physical Layer
  • 10. I. Physical Layer  Process Signalling : -- Sinyal Digital di encode menggunakan NRZi  SIE (Serial Interface Engine) : - Serialisasi dan deserialisasi data -- Membangkitkan CRC dan verifikasinya. - Mendeteksi PID, SOP, EOP, reset signalling, resume signalling pada bus.  Host Controller : - Frame generation (setiap 1 ms) - Data processing : menangani request data dari dan ke host. - Protocol Engine : menangani USB protocol level interface. - Error handling : time out, CRC error. - Remote wake up : mengirimkan suspend signalling dan deteksi remote wakeup signalling pada bus.
  • 11. Spesifikasi USB Host Controller USB 1.1, ada 2 jenis spesifikasi USB Host Controller : UHCI (Universal Host Controller Interface), dikembangkan Intel. Implementasi fungsi dibebankan ke software (Microsoft) dan memungkinkan hardware lebih murah OHCI (Open Host Controller Interface), dikembangkan Compaq, Microsoft dan National Semiconductor. Implementasi fungsi dibebankan ke hardware(Intel) and dan software menjadi sederhana. Untuk USB 2.0, spesifikasi USB Host Controllernya : EHCI (Enhanced Host Controller Interface), dikembangkan oleh Intel, Compaq, NEC, Lucent and Microsoft
  • 12. USB cable and connector Pin Number Cable Colour Function Perangkat USB terkoneksi dengan 1 Red VBUS (5 volts) empat kabel yang dilindungi lapisan 2 White/yellow D- putih, dengan karakterisitik 3 Green/blue D+ 4 Black/brown Ground inpedancenya 90 ohm. D+ dan D- digunakan untuk membawa data The data cables are a Twisted pair to reduce noise and crosstalk.
  • 13. Kabel dan Konektor USB 2 Tipe Konektor pada Kabel USB adalah sebagai berikut :  Konektor seri A, dihubungkan ke komputer/host atau hub.  Konektor seri B, terhubung ke divais / peripheral Seri A Seri B USB connector pada host / Hub
  • 14.  Low Speed cable segment
  • 15.  High & Full speed cable segment
  • 16. II. Protocol Engine Layer  “USB System Software” Layer (pada USB Host) Peran (fungsi) : - Jembatan antara application layer dan USB transaction protocol. - Pengalokasian bandwidth dan bus power management. Teridiri atas software interface berikut : > Host Controller Driver : sebagai interface ke Host Controller. > USB Driver : - Menangani request data (in/out) dari Client software. - Menangani proses Enumerasi - Menginformasikan client tentang keadaan/kondisi divais.  “USB Logical Device Layer” (pada USB device/peripheral) :  Merupakan kumpulan endpoint.  Setiap endpoint memiliki alamat yang unik.  Uni-directional type (IN type atau OUT type) dan Bi-directional.
  • 17. III. Application Layer  “Client Software (pada USB Host) - Pengaturan interface yang sesuai untuk transfer data dari buffer ke endpoint pada divais. - Bekerja pada device function secara spesifik, independen terhadap device function yang lain.  “Device Function (pada USB device/peripheral) :  Terdiri atas kumpulan interface.  Mengontrol fungsionalitas divais.
  • 18. Protokol Komunikasi USB Setiap komunikasi/transfer data terdiri atas tahap-tahap berikut : 1. Token Phase (transfer token packet) 2. Data Phase, (transfer data packet) 3. Handshake Phase (Mengindikasikan sukses/gagalnya transfer) 4. Start of Frame Phase Setiap paket terdiri atas field-field sebagai berikut : 1. Sync  Awal dari setiap paket, panjangnya adalah 8 bit untuk low dan full speed, dan 32 bit untuk high speed. Fungsinya untuk sinkronisasi clock antara host dan peripheral. 2. PID, atau Packet ID. Untuk menentukan tipe paket yang sedang dikirim. Berjumlah 4 bit. Untuk menjamin keakuratan data, keempat bit dikomplemen dan ditambahkan sehingga membentuk 8 bit.
  • 19. 3. ADDR, Berfungsi untuk memberikan nilai alamat pada divais/peripheral. Terdiri atas 7 bit, sehingga memungkinkan pengalamatan untuk 127 divais. 4. ENDP, Endpoint field, terdiri atas 4 bit. 5. CRC, Cyclic Redundancy Checks. Untuk token packet terdiri atas 5 bit CRC, sedangkan data packet 16 bit CRC. 6. EOP, End of packet.
  • 20. Penjelasan untuk masing-masing tahap : 1. Tahap Token, Menyatakan tipe transaksi data yang akan dilakukan:  In : Memberitahu divais bahwa host ingin membaca/menerima data.  Out : Memberitahu divais bahwa host ingin mengirim data  Setup : Untuk memulai control transfer. Format paket : 2. Tahap Data, format paket : - Maximum data payload size 8 bytes untuk low-speed devices - Maximum data payload size 1023 bytes untuk high speed devices. - Terdiri atas 4 tipe : Data0, Data1, Data2, dan Mdata 3. Tahap Handshake, untuk meng-acknowledge data dan cek error. Format Paket : Berdasarkan nilai PIDnya : - ACK ; paket dapat diterima dengan baik. - NAK ; data bebas error, tp divais tidak dapat mengirim/menerima data. - STALL ; masalah pada endpoint, setup command, etc.
  • 21. 4. Tahap Start of New Frame, Terdiri atas 11-bit frame number, dikirim oleh host setiap 1ms ± 500ns pada full speed bus atau 125 µs ± 0.0625 µs pada high speed bus. Formatnya :
  • 22. Tipe/Mode Transfer Data pada komunikasi USB  CONTROL TRANSFER, untuk konfigurasi divais. Dapat berlangsung dalam 2 arah; Enumerasi terhadap peripheral dilakukan ; Dinisialisasi oleh Host.  BULK TRANSFER, melibatkan transfer data dalam jumlah besar, seperti pada printer, scanner dll ; Stream pipe satu arah ; akurasi data lebih penting dari pada kecepatan transfer. INTERRUPT TRANSFER, untuk jumlah data kecil, misalkan pada mouse, keyboard, joystick ; stream pipe satu arah  ISOCHRONOUS TRANSFER, bandwidth terjamin, untuk aplikasi multimedia seperti streaming audio, video; real time; tidak ada koreksi error.
  • 23. I. Control Transfer (optional)
  • 26. IV. Isochronous Transfer Nb ; tidak ada handshake phase pada isochronous transfer.
  • 27.
  • 28. USB 3.0  Keunggulan yang kerap disebut-sebut adalah kecepatannya yang mencapai 10 kali lipat dibanding USB 2.0, atau jika dihitung secara teori kecepatannya 4,8 Gbps. Artinya, file berukuran 27 Gb akan berpindah ke device lain hanya dalam waktu 70 detik.  USB 3.0 dijanjikan tetap kompatibel dengan perangkat yang masih berbasis USB 2.0 ataupun USB 1.1/1.0. Kelebihan lain, USB 3.0 mampu membedakan jalur untuk upload dan download, sehingga pengguna bisa melakukan copy dan write sekaligus, tanpa mengurangi kecepatan. Selain itu USB 3.0 memiliki power yang lebih besar, mencapai 900 miliamp. Artinya di masa mendatang, perangkat dengan USB 3.0 bisa diisi ulang (charge) dengan lebih cepat.  Pada tahap awal, USB 3.0 akan hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, termasuk konektor mini, namun prototipenya memperlihatkan bahwa kabel USB 3.0 ini agak lebih tebal jika dibanding versi sebelumnya.  USB 3.0 baru akan diproduksi massal pada pertengahan 2010 dan diperkirakan muncul pada awal tahun 2011.
  • 29. USB 3.0  USB 3.0 terdiri dari 3 pasang sinyal diferensial (receive and transmit) sehngga memiliki total 8 koneksi pada connector dan kabel untuk data, power dan ground. Tambahan 2 pasang kabel data ini diperlukan untuk mendukung bandwidth yang lebar (kecepatan tinggi), disebut superspeed, pada target .
  • 30. USB 3.0 Will my existing peripherals still work? How will they co-exist? The good news is that USB 3.0 has been carefully planned from the start to peacefully co-exist with USB 2.0. First of all, while USB 3.0 specifies new physical connections and thus new cables to take advantage of the higher speed capability of the new protocol, the connector itself remains the same rectangular shape with the four USB 2.0 contacts in the exact same location as before. Five new connections to carry receive and transmitted data independently are present on USB 3.0 cables and only come into contact when mated with a proper Super Speed USB connection.
  • 31. USB 3.0  Dapat memeperbesar daya bila diperlukan  50% tambahan daya untuk peralatan yang tidak dikonfigurasikan (100 -> 150 mA)  80% tambahan daya untuk peralatan yang dikonfigurasi (500 -> 900 mA).  Peralatan dapat di charge dengan cepat .
  • 32. USB 3.0 System Description  USB 3.0 merupakan SuperSpeed bus dikombinasikan paralel dengan USB 2.0 bus (see Figure 3-1). Memiliki komponen arsitektur sama dengan USB 2.0, :  USB 3.0 hub/interconnect  USB 3.0 peripheral devices  USB 3.0 host  The USB 3.0 interconnect adalah sistem perangkat dimana USB 3.0 dan USB 2.0 devices terhubung dan berkomunikasi dengan USB 3.0 host. The USB 3.0 interconnect pada dasarnya memiliki elemen arsitektur inti dari USB 2.0, dengan beber apa tamabhan untuk mengakomodasi dual bus architecture.
  • 33. USB 3.0 Cable  Kabel USB 3.0 cables mwmiliki 8 kabel konduktor: 3 pasang sinyal untuk data and pasangan daya. Figure 3-2 . sebagai tambahan pasangan sinyal untuk USB 2.0, 2 pasang lagi digunKn untuk superspeed data, yang masing sebgaia data transmit dan data receive yang dapat bekerja simultan.
  • 34. USB 3.0 and 2.0
  • 35. Layer and Power Management Elements
  • 36.
  • 37. OS yang support USB 3.0  At the SuperSpeed Developers Conference in November 2008, Microsoft announced that Windows 7 would have USB 3.0 support, perhaps not on its immediate release, but in a subsequent Service Pack or update. It is not out of the question to think that following a successful release of USB 3.0 support in Windows 7, SuperSpeed support would trickle down to Vista. Microsoft has confirmed this by stating that most of their partners share the opinion that Vista should also support USB 3.0.  SuperSpeed support for Windows XP is unknown at this point. Given that XP is a seven year old operating system, the likelihood of this happening is remote, as Microsoft in our opinion, will have to focus on the biggest bang for the buck applications.  With the open-source community behind it, Linux will most definitely support USB 3.0 once the xHCI specification is made public. Currently available under non-disclosure agreement in version 0.95 (a draft specification), organizations are forbidden to ship code because it might reveal or imply what is in the specification. Once that hurdle is out of the way, the Linux USB stack would have to be updated to add support for USB 3.0 details such as bus speed, power management, and a slew of other significant changes detailed in the USB 3.0 specification.  As is customary, Apple remains silent on the issue of SuperSpeed USB support in MacOS X. Our opinion is that if USB 3.0 realizes the promise of plug and play simplicity like USB 2.0 with dramatically increased speeds, the market for SuperSpeed devices will take off, and Apple will follow the trend. Whether or not this signals a threat to Firewire is not known, but you can be sure that Apple will need to support SuperSpeed if the rest of the industry adopts this interface standard.
  • 38. New Applications that enable USB 3.0  External hard drives - capable of more than twice the throughput available from USB 2.0, not to mention bus- powered portable drives that require non-compliant.  High resolution webcams, video surveillance cameras  Video display solutions, such as DisplayLink USB video technology  Digital video cameras and digital still cameras with USB interface  Multi-channel audio interfaces  External media such as Blu-Ray drives  High end flash drives can also push USB 2.0 pretty hard, and oftentimes if multiple devices are connected via hub, throughput will suffer.