Dokumen tersebut membahas tentang penulisan opini, mulai dari tujuan, prinsip-prinsip, jenis, dan proses penulisan opini. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa opini bertujuan untuk menyalurkan gagasan masyarakat dan memberikan sudut pandang alternatif, penulis opini bebas menyampaikan pendapat dengan jujur, serta proses penulisan opini meliputi perencanaan, penulisan draf, revisi, hing
2. Halaman Opini
Halaman opini di koran
atau majalah adalah
SIKAP pembaca/publik.
Diberi tempat khusus yang
dibedakan dari berita.
Opini berisi ulasan sangat
subyektif penulisnya.
3. Untuk menyalurkan
Tujuan gagasan yang beredar di
Opini masyarakat. Memberi
background
Untuk memberi
penjelasan dari sisi lain
atas berita yang beredar
di koran/majalah
Mengajak pembaca
merespon perkembangan
di sekitarnya
dll
5. Pengungkapan Pendapat
Penulis opini bebas mengajukan pendapat
dengan sejujurnya dan sepenuhnya.
Penulis opini bisa mewakili diri sendiri
demi membeberkan kondisi di sekitarnya.
Penulis opini harus
menyadari bahwa ia
bukannya tidak
pernah salah.
9. Merombak atau mereformasi –
yang mengritik kondisi tertentu, kemudian
menyarankan solusi atau perobahan; atau yang
sekadar memberi pesan reformasi tanpa harus
menunjukkan suatu problem atau kondisi buruk
tertentu
10. Kejadian-kejadian khusus –
yang ditulis untuk pemaknaan terhadap kejadian
tertentu misalnya; Hari Kemerdekaan, hari besar
keagamaan, atau peristiwa signifikan lainnya.
15. Prewriting: Merencanakan apa yang ditulis
Memilih topik. Pilihlah salah satu dari banyak
isu, kejadian, orang, dll, yang muncul di berita.
Namun, pastikan juga opini memiliki nilai-nilai
berikut:
Waktunya paling hangat
Substantif
Memberi pendalaman
16. Prewriting: Merencanakan apa yang ditulis
Dapatkan info dan materi background tentang topik
yang Anda pilih. Amati, baca, kaji.
Identifikasi audiens dan tujuan penulisan – apakah
yakin audiensnya tepat? Apakah Anda ingin
menginterpretasi, mengritik, menyarankan reformasi, atau
mendesak pembaca untuk beraksi?
Ungkapkan permasalahan apa pun subjek yang sensitif
atau kontroversial
Kritiklah secara konstruktif atas tindakan, keputusan
atau situasi tertentu
Pujilah orang atau lembaga yang beres kerjanya
Ajak agar pembaca segera melihat solusi; bukannya
masalah
17. Prewriting: Merencanakan apa yang ditulis
Brainstorm Ideas
Menemukan ide-ide: baca banyak
jurnal, tulisan bebas, gali pemikiran orang-
orang tertentu, dll
Mengorganisir Informasi – buat outline singkat
fakta-fakta secara logis sebelum
ditulis.
Memilih detail
Menata detail
20. Awalan: Lead
Opinion lead, seperti dalam berita, adalah
showcase bagi penulisan. Pilih kalimat
paling menarik agar pembaca senang
membaca.
Inti opini bisa ditempatkan di tengah atau
di akhir; tergantung pada gaya si penulis.
Lead harus punya “sengat” untuk
mengajak pembaca membaca
keseluruhan. Lead yang datar, lemah,
membosankan, membuat pembaca
menjauh.
21. Awalan: Opening
Pernyataan pembuka harus ringkas. Itu bisa
berisi hanya berita atau topik atau masalah
yang diangkat.
Pernyataan empati
ex. Hukum memang kejam, tapi harus ditegakkan.
Pernyataan menyengat.
ex. Kebobolan satu gol itu sungguh menyakitkan.
Quotation
ex. “Waktu adalah uang,” begitu kata pepatah.
“Bangsa ini akan menjadi budak di tanah sendiri.”
22. Pernyataan pembuka…
Narasi
ex.
Bulan ini akan berisi dengan kampanye
panas antara dua kandidat gubernur dari
dua partai terkuat.
Perintah
ex.Singsingkan lengan baju, ayo bersihkan
selokan.
Pertanyaan
ex.
Masih ingatkah kita akan sila-sila dalam
Pancasila?
23. Pernyataan pembuka…
Puitis
ex. Dalam kegelapan labirin ketakutan
manusia, mungkin saja ada secercah sinar harapan
tersembunyi.
Ramalan
ex.Jika tidak ada yang dilakukan, jangan kaget jika
dua tahun lagi tidak akan ada cukup sekolah untuk
anak-anak kita.
Reaksi
ex.Rasanya, belum pernah pemerintah begitu
memperhatikan tenaga kerja seperti saat peristiwa
kemarin.
24. Pernyataan pembuka…
Memadukan fakta dan opini
ex. Sungguh membanggakan jika para siswa bisa
lebih aktif dalam pembelajaran daripada sekadar
diceramahi guru-guru di kelas.
Menarik news peg
ex. Revolusi di Tunisia layak menjadi contoh bagi
pengelolaan kelompok-kelompok sosial di negeri
ini.
Apa pun pilihan gaya lead,
itu tergantung pada tujuan penulisan opini atau cara
si penulis.
25. Isi
Isi harus memuat
fakta-fakta dasar
bagi opini itu, sebab-
akibat di balik
peristiwa, situasi, ilus
trasi dan argumen.
26. Drafting: Menuliskan ISI
Saat menuliskan isi, Anda
harus ingat:
Hati-hati pada poin-poin
yang Anda ingin
diskusikan.
Sisakan ruang untuk
penulisan ulang.
Ini untuk koreksi.
27. Kesimpulan
Bagian terakhir ini
memberi pemikiran atau
pengarahan terpenting.
Kesimpulan
bisa dalam bentuk
advis, tantangan,
pengarahan atau
sekadar ringkasan
sederhana.
28. Drafting: Menulis Kesimpulan
Jika lead-nya harus
memikat, opini juga harus
punya ending bagus – yang
bisa langsung klik dengan
pembaca.
Penulis opini harus ingat
bahwa posisi paling empatik
disertakan di awal dan di akhir.
29. Tipe paragraf terakhir
Pepatah
ex.Warga pendatang harus membayar iuran
setara dengan warga asli. Mereka juga harus
mau sama-sama kerja bakti. Di mana bumi
dipijak, di situ langit dijunjung.
Quotations
ex. Presiden pertama kita sudah melihat
pentingnya peran pemuda bagi masa depan
bangsa. “Beri saya sepuluh pemuda
terbaik, maka saya akan bisa menciptakan
revolusi.”
30. Tipe paragraf terakhir
Advis
ex.
Rakyat harus siaga menghadapi unsur-unsur
anarkhis ini.
Perbandingan
ex. Negara-negara lain bisa menyelamatkan hutan
mereka dengan cara membeli kebutuhan kayu dari
kita. Sementara, demi sepeser uang, kita justru
menjual masa depan lingkungan cucu kita sendiri.
Kontras
ex.Reformasi kemasyarakatan tidak bisa berjalan
jika sumber-sumber dikendalikan sejumlah kecil
orang saat mayoritas populasi hanya menjadi objek.
31. Tipe paragraf terakhir
Menghentak
ex. Jangan bengong, dukung reformasi!
Argumentatif
ex. Kita mendesak polisi dan aparat terkait untuk
menindak tegas pencuri pulsa. Di Amerika saja,
pencuri pulsa bisa dijatuhi hukumkan sampai 20
tahun penjara. Di sini, pencuri pulsa harus diberi
hukuman setimpal. Tindakan mereka sudah sangat
meresahkan masyarakat.
32. Tipe paragraf terakhir...
Formal dan standar
ex.Diharapkan, kasus demikian tidak
dibiarkan berlarut-larut. Harus ada langkah-
langkah konkrit untuk menanggulanginya.
Konklusi
ex.Dengan peningkatan program air bersih,
penduduk kawasan kumuh kota akan jadi
lebih bersih dan sehat.
33. Setelah menuslikan draft…
Revisi keseluruhan tulisan.
Baca ulang draft dengan
baik, dan rasakan
kelemahan-kelemahannya
Fikir kembali, evaluasi
ulang, dan tulis ulang
Tambahkan unsur-unsur
clarity dan detail
Buang pengulang-ulangan
Gunakan transisi
Pindah-pindahkan kalimat
agar alur idenya lancar
dll
34. Setelah menuliskan draft…
Proofreading dan Editing
Konsentrasi isi dan makna tulisan
Cek clarity
Cek kesalahan tata bahasa, ejaan, ketikan, dll
Publishing
Kirimkan opini via email ke perusahaan media massa.
Selalu sertakan kopi kartu identitas (KTP?SIM dan
sejenisnya, serta nomor rekening dan NPWP
Jika belum cukup terkenal, beri
keterangan singkat latar belakang
penulis (misalnya; pendidikan, profesi,
dll yang menunjukkan kredibilitas)
36. Gaya harus simple
Hindari kata-kata
yang terlalu muluk
Kembangkan gaya
penulisan sederhana,
jelas, dan memikat
Pilih kata-kata yang
secara akurat
menggambarkan atau
menjelaskan suatu
isu
37. Penalaran
Dukung argumen dengan
fakta-fakta yang benar
Cara berfikir harus logis
untuk menunjukkan
kompetensi
Ide-ide yang macet atau
argumen tanpa dasar akan
membuat audiens pergi
38. Singkat, ringkas, padat
300 hingga 400 kata, atau
sesuai kebutuhan
Kalimat njlimet dan
paragraf panjang
cenderung bisa
mengaburkan makna
Setiap kata yang dipilih
harus punya makna dan
mewakili tujuan penulisan
39. One-point rule
Fokus pada satu
tema
Selalu punya satu
poin untuk mengajak
audiens
Beberapa poin justru
membingungkan
audiens
40. Harus spesifik
Gunakan fakta
konkrit; bukannya ide-
ide umum atau
pernyataan
mengambang
Generalisasi yang
samar dan terlalu
lebar bakal tidak
memberi kesan