SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Teori Perkembangan Jean Piaget

Teori Perkembangan Jean Piaget

Piaget ialah ahli psikologi perkembangan yang mengkaji tentang perkembangan
kognitif. Beliau telah membahagikan empat peringkat perkembangan kognitif ia itu :

Peringkat Deria Motor ( 0-2 tahun ).

Kanak-kanak berubah daripada organisma yang reflek kepada organisma yang berfikir
menggunakan bahasa, membezakan objek-objek dengan diri dan membuat klasifikasi.
Berupaya melakukan dan menyelaraskan maklumat yang diterima.

Peringkat Pra Operasi ( 2-7 tahun )

Pembelajaran bahasa berlaku dengan pesat dapat menamakan benda-benda.

Kanak-kanak bersifat egosentrik.

Peringkat Operasi Konkrit ( 7-11 tahun )

Membentuk pemikiran logik tetapi terhad.Berupaya memahami konsep dan hipotesis
yang mudah.

Peringkat Operasi Formal ( 11-15 tahun )

Mula berfikiran abstrak. Berupaya menyelesaikan masalah yang konkrit dan abstrak.




Alvitasusukan's Blog
Just another WordPress.com weblog


Main menu
Skip to content

       Home
       About

Dec 1 2011
TEORI PERKEMBANGAN JEAN PIAGET
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam konteks psikologi pembelajaran, pengertian tentang belajar sangat beragam, beragamnya
pengertian tersebut dipengaruhi oleh teori yang melandasi rumusan belajar sendiri. Teori belajar
merupakan prinsip umum yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah
fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Dari sekian banyak teori
pembelajaran yang paling menonjol adalah connectionism, cassical conditioning, operan
konditioning dan teori pendekatan kognitif.
Namun, saya tidak akan membahas semua teori itu, saya hanya akan membahas teori yang
terakhir yaitu “pendekatan kognitif”. Dimana teori tersebut salah satunya diciptakan oleh seorang
tokoh bernama Jean Piaget yang melihat proses belajar mengajar dari sudut pandang psikologi
perkembangan kognitif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi Jean Piaget ?
2. Apa pengertian kognitif ?
3. Apa prinsip dasar teori Jean Piaget ?
4. Apa aspek inteligensi Jean Piaget ?
5. Apa teori perkembangan Jean Piaget ?
6. Bagaimana implementasi teori Jean Piaget terhadap pembelajaran ?

C. Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Biografi Jean Piaget.
2. Untuk mengetahui pengertian kognitif.
3. Untuk mengetahui prinsip dasar teori Jean Piaget.
4. Untuk mengetahui aspek inteligensi Jean Piaget.
5. Untuk mengetahui teori perkembangan Jean Piaget.
6. Untuk mengetahui implementasi teori Jean Piaget terhadap pembelajaran.

D. Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Biografi Jean Piaget.
2. Mengetahui pengertian kognitif.
3. Mengetahui prinsip dasar teori Jean Piaget.
4. Mengetahui aspek inteligensi Jean Piaget.
5. Mengetahui teori perkembangan Jean Piaget.
6. Mengetahui. implementasi teori Jean Piaget terhadap pembelajaran.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Biografi Jean Piaget
1. Tempat lahir
Jean Piaget lahir di Neuchatel, Swiss , yang berbahasa Perancis pada 9 Agustus 1896 dan
meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun. Dia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan
psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan
teori perkembangan kognitifnya.
B. Pengertian Kognitif

Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan
potensi intelektual yang terdiri dari tahapan :
1. pengetahuan ( knowledge )
2. pemahaman ( comprehention )
3. penerapan ( aplication )
4. analisa ( analisis )
5. sintesa ( sinthesis )
6. evaluasi ( evaluation ).
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan
rasional ( akal ).
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan
kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan
teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan
dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.

C. Prinsip Dasar Teori Jean Piaget

Jean Piaget dikenal dengan teori perkembangan intelektual yang menyeluruh, yang
mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi & psikologis ( perkembangan jiwa ).
Piaget menerangkan inteligensi itu sendiri sebagai adaptasi biologi terhadap lingkungan. Contoh
: manusia tidak mempunyai mantel berbulu lembut untuk melindunginya dari dingin; manusia
tidak mempunyai kecepatan untuk lari dari hewan pemangsa; manusia juga tidak mempunyai
keahlian dalam memanjat pohon. Tapi manusia memiliki kepandaian untuk memproduksi
pakaian & kendaraan untuk transportasi.

Faktor yang berpengaruh dalam perkembangan kognitif, yaitu :
1. Fisik
Interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru, tetapi kontak
dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi
individu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut.
2. Kematangan
Kematangan sistem syaraf menjadi penting karena memungkinkan anak memperoleh manfaat
secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematangan membuka kemungkinan untuk
perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara
kognitif. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat
kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri.
3. Pengaruh sosial
Lingkungan sosial termasuk peran bahasa dan pendidikan, pengalaman fisik dapat memacu atau
menghambat perkembangan struktur kognitif.
4. Proses pengaturan diri ( ekuilibrasi )
Proses pengaturan diri dan pengoreksi diri, mengatur interaksi spesifik dari individu dengan
lingkungan maupun pengalaman fisik, pengalaman sosial dan perkembangan jasmani yang
menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan tersusun baik.

D. Aspek Intelegensi Jean Piaget

Menurut Piaget, inteligensi dapat dilihat dari 3 perspektif berbeda :
1. Struktur ( skemata atau schemas )
Struktur dan organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur
realita eksternal secara pasif. Interaksi pikiran manusia dengan dunia luar, mencocokkan dunia
ke dalam “mental framework”-nya sendiri. Struktur kognitif merupakan mental framework yang
dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan & menginterpretasikannya,
mereorganisasikannya serta mentransformasikannya ( Flavell, Miller & Miller )
Dua hal penting yang harus diingat tentang membangun struktur kognitif :
a. Seseorang terlibat secara aktif dalam membangun proses.
b. Lingkungan dimana seseorang berinteraksi penting untuk perkembangan struktural.
2. Isi ( content )
Isi adalah pola tingkah laku spesifik tatkala individu menghadapi sesuatu masalah. Merupakan
materi kasar, karena Piaget kurang tertarik pada apa yang anak-anak ketahui, tapi lebih tertarik
dengan apa yang mendasari proses berpikir. Piaget melihat “isi” kurang penting dibanding
dengan struktur dan fungsinya, bila isi adalah “apa” dari inteligensi, sedangkan “bagaimana” dan
“mengapa” ditentukan oleh kognitif atau intelektual.
3. Fungsi ( fungtion )
Yaitu suatu proses dimana struktur kognitif dibangun. Semua organisme hidup yang berinteraksi
dengan lingkungan mempunyai fungsi melalui proses organisasi dan adaptasi. Organisasi
cenderung untuk mengintegrasi diri dan dunia ke dalam suatu bentuk dari bagian-bagian menjadi
satu kesatuan yang penuh arti, sebagai suatu cara untuk mengurangi kompleksitas.

Adaptasi terhadap lingkungan terjadi dalam 2 cara :
a. Organisme memanipulasi dunia luar dengan cara membuatnya menjadi serupa dengan dirinya.
Proses ini disebut dengan asimilasi. Asimilasi mengambil sesuatu dari dunia luar dan
mencocokkannya ke dalam struktur yang sudah ada. contoh: manusia mengasimilasi makanan
dengan membuatnya ke dalam komponen nutrisi, makanan yang mereka makan menjadi bagian
dari diri mereka.
b. Organisme memodifikasi dirinya sehingga menjadi lebih menyukai lingkungannya. Proses ini
disebut akomodasi. Ketika seseorang mengakomodasi sesuatu, mereka mengubah diri mereka
sendiri untuk memenuhi kebutuhan eksternal. contoh: tubuh tidak hanya mengasimilasi makanan
tapi juga mengakomodasikannya dengan mensekresi cairan lambung untuk menghancurkannya
& kontraksi lambung mencernanya secara involunter.
Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang
sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut
dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan
seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan
selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua
proses penyesuaian di atas.
E. Teori Perkembangan Piaget

Jean Piaget, merancang model yang mendeskripsikan bagaimana manusia memahami dunianya
dengan mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi. Menurut Piaget seperti yang dikutip
Woolfolk (2009) perkembangan kognitif dipengaruhi oleh maturasi (kematangan), aktivitas dan
transmisi sosial. Maturasi atau kematangan berkaitan dengan perubahan biologis yang
terprogram secara genetik. Aktivitas berkaitan dengan kemampuan untuk menangani lingkungan
dan belajar darinya. Transmisi sosial berkaitan dengan interaksi dengan orang-orang di sekitar
dan belajar darinya.
1. Tahap – tahap Perkembangan
Piaget membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode utama yang berkorelasi dengan
dan semakin canggih seiring pertambahan usia :
a. Tahapan sensorimotor (usia 0–2 tahun)
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk
mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.
Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode.
Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman
spatial atau persepsi penting dalam enam sub-tahapan :
1). Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan
terutama dengan refleks.
2). Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan
berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan – kebiasaan.
3). Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan
dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4). Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas
bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen
walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5). Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas
bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
6). Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal
kreativitas.

b. Tahapan praoperasional (usia 2–7 tahun)
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan
permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara
kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra) Operasi dalam teori Piaget adalah
prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah
operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar
menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya
masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak
dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda
merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya
berbeda-beda.
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia
dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya.
Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun,
mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka
cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana
hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari
orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang
lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap
setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
c. Tahapan operasional konkrit (usia 7–11 tahun)

Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas
tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai.

Proses-proses penting selama tahapan operasional konkrit adalah :
1) Pengurutan
kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila
diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke
yang paling kecil.
2) Klasifikasi
kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya,
ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat
menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan
logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan).
3) Decentering
anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa
memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek
lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
4) Reversibility
anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke
keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4
akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
5) Konservasi
memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan
dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak
diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke
gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir
lain.
6) Penghilangan sifat Egosentrisme
kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut
berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti
menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan
boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi
konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak
walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.

d. Tahapan operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget.
Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai
dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak,
menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini,
seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala
sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada “gradasi abu-abu” di antaranya. Dilihat
dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar
lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral,
perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya
mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir
sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.

2. Informasi umum mengenai tahapan-tahapan Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama.
Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.
b. Universal (tidak terkait budaya).
c. Bisa digeneralisasi : representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang
berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan.
d. Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis.
e. Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan
sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi).
f. Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya
perbedaan kuantitatif.

3. Pembelajaran dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada :
a. Berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya dan mengutamakan peran siswa
dalam kegiatan pembelajaran serta memaklumi adanya perbedaan individu dalam kemajuan
perkembangan yang dapat dipegaruhi oleh perkembangan intelektual anak.
b. Teori dasar perkembangan kognitif dari Jean Piaget mewajibkan guru agar pembelajaran diisi
dengan kegiatan interaksi inderawi antara siswa dengan benda-benda dan fenomema konkrit
yang ada di lingkungan serta dimaksudkan untuk menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir,
antara lain kemampuan berpikir konservasi.
c. Piaget memusatkan pada tahap-tahap perkembangan intelektual yang dilalui oleh semua
individu tanpa memandang latar konteks sosial dan budaya , yang mendalami bagaimana anak
berpikir dan berproses yang berkaitan dengan perkembangan intelektual.
d. Menurut Peaget, siswa dalam segala usia secara aktif terlibat dalam proses perolehan
informasi dan membangun pengetahuan mereka sendiri.
e. Pengetahuan tidak statis tetapi secara terus menerus tumbuh dan berubah pada saat siswa
menghadapi pengalaman-pengalaman baru yang memaksa mereka membangun dan
memodivikasi pengetahuan awal mereka.
f. Piaget menjelaskan bahwa anak kecil memiliki rasa ingin tahu bawaan dan secara terus –
menerus berusaha memahami dunia sekitarnya. Rasa ingin tahu ini menurut Piaget, memotivasi
mereka untuk aktif membangun pemahaman mereka tentang lingkungan yang mereka hayati.
PBI dikembangkan berdasarkan kepada teori Piaget ini
g. Kebanyakan ahli psikologi sepenuhnya menerima prinsip-prinsip umum Piaget bahwa
pemikiran anak-anak pada dasarnya berbeda dengan pemikiran orang dewasa, dan jenis logika
anak-anak itu berubah seiring dengan bertambahnya usia. Namun, ada juga peneliti yang
meributkan detail-detail penemuan Piaget, terutama mengenai usia ketika anak mampu
menyelesaikan tugas-tugas spesifik.

F. Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Piaget Dalam Pembelajaran

1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar
dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru
harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi
dengan teman-temanya.
Inti dari implementasi teori Piaget dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1. Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Di
samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga
sampai pada jawaban tersebut.
2. Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri dan
keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget penyajian materi jadi (ready
made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri
melalui interaksi spontan dengan lingkungan.
3. Tidak menekankan pada praktek – praktek yang diarahkan untuk menjadikan anak-anak
seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
4. Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori Piaget
mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan yang sama
namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda.

BAB III
PEMBAHASAN TEORI

A. Pengertian Kognitif

Kognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan diri yang melalui berbagai tahap
seperti :
a. pengetahuan ( knowledge )
b. pemahaman ( comprehention )
c. penerapan ( aplication )
d. analisa ( analisis )
e. sintesa ( sinthesis )
f. evaluasi ( evaluation ).
Kognitif seseorang adalah cara untuk seseorang mengetahui kemampuan yang dimilikinya
karena ada berbagai macam tahapan yang harus ditempuh.

B. Prinsip Dasar Teori Piaget
Teori piaget mendasarkan adanya kekuatan antara fungsi biologis dan psikologis (
perkembangan jiwa ). Kodratnya manusia mempunyai kelebihan akal dan nafsu. Dalam agama
islam, manusia sangat mulia di hadapan allah, karena manusia adalah makhluk yang diciptakan
paling sempurna dari makhluk lain. Tetapi karena kelebihannya juga, manusia akan menjadi
lebih mulia dari para malaikat saat memiliki sifat yang sangat baik dan akan menjadi lebih hina
dari hewan apabila memiliki sifat yang sangat buruk.
Manusia menggunakan akalnya untuk menciptakan barang – barang yang dapat digunakannya
untuk hidup, seperti : baju untuk melindungi tubuh, rumah untuk berteduh, dan makanan untuk
bertahan hidup. Jika seseorang dapat menahan nafsunya, maka manusia tersebut dapat menjadi
orang yang sabar dan baik. Tetapi, jika seseorang tidak dapat menahan hawa nafsunya, tunggulah
kehancurannya.

C. Tahap – tahap Perkembangan Menurut Piaget

1. Tahap praoperasional (preoperational stage)
Yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak
mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran
egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk
membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan kata lain anak
melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya.
Animisme adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam
kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, “Pohon itu bergoyang-
goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.” Sedangkan Intuitif adalah anak-anak mulai
menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan.
Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran
rasional.
2. Tahap operasional konkrit (concrete operational stage),
Yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini
anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat
diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit.
3. Tahap operasional formal (formal operational stage)
Yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget.
Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir
secara abstrak dan lebih logis.
Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka
dapat berpikir seperti apakah orangtua yang ideal dan membandingkan orangtua mereka dengan
standar ideal yang mereka miliki. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan

D. Implementasi Teori Piaget dalam Pembelajaran

Implementasi teori piaget dalam pembelajaran adalah :
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar
dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru
harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi
dengan teman-temanya.

E. Kritik terhadap Teori Piaget
1. Pada sebuah studi klasik, McGarrigle dan Donalson (1974) menyatakan bahwa anak sudah
mampu memahami konservasi (conservation) dalam usia yang lebih muda daripada usia yang
diyakini oleh Piaget.
2. Studi lain yang mengkritik teori Piaget yaitu bahwa anak-anak baru mencapai pemahaman
tentang objek permanence pada usia di atas 6 bulan. Balillargeon dan De Vos (1991) ; 104 anak
diamati sampai mereka berusia 18 tahun, dan diuji dengan berbagai tugas operasional formal
berdasarkan tugas-tugas yang dipakai Piaget, termasuk pengujian hipotesa. Mayoritas anak-anak
itu memang belum mencapai tahap operasional formal. Hal ini sesuai dengan studi-studi
McGarrigle dan Donaldson serta Baillargeon dan DeVos, yang menyatakan bahwa Piaget terlalu
meremehkan kemampuan anak-anak kecil dan terlalu menilai tinggi kemampuan anak-anak yang
lebih tua.
3. Dan belum lama ini, Bradmetz (1999) menguji pernyataan Piaget bahwa mayoritas anak
mencapai formal pada akhir masa kanak-kanak.

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian tersebut diatas, dengan ini saya kemukakan beberapa hal kesimpulan, sebagai
berikut:
1. Jean Piaget lahir di Neuchatel, Swiss , yang berbahasa Perancis pada 9 Agustus 1896 dan
meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun. Dia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan
psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan
teori perkembangan kognitifnya.
2. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan :
a. pengetahuan ( knowledge )
b. pemahaman ( comprehention )
c. penerapan ( aplication )
d. analisa ( analisis )
e. sintesa ( sinthesis )
f. evaluasi ( evaluation ).
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan
rasional ( akal ).
3. Prinsip dasar teori piaget adalah Jean Piaget dikenal dengan teori perkembangan intelektual
yang menyeluruh, yang mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi dan psikologis (
perkembangan jiwa ).
4. Menurut Piaget, inteligensi dapat dilihat dari 3 perspektif berbeda :
a. Struktur ( skemata atau schemas )
b. Isi ( contens )
c. Fungsi ( fungsion )
5. Tahap perkembangan menurut piaget :
a. Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
b. Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
c. Tahapan operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
d. Tahapan operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

6. Inti dari implementasi teori Piaget dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :
a. Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Di
samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga
sampai pada jawaban tersebut.
b. Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri dan
keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget penyajian materi jadi (ready
made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri
melalui interaksi spontan dengan lingkungan.
c. Tidak menekankan pada praktek – praktek yang diarahkan untuk menjadikan anak-anak
seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
d. Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori Piaget
mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan yang sama
namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda
B. Saran
Dalam dunia yang modern ini, perkembangan zaman sangat cepat. Perkembangan
telekomunikasi membuat seseorang menjadi tahu dunia lain. Tetapi, banyak keburukan yang
mengancam kalangan anak – anak maupun remaja. Sebagai orang tua, seharusnya memberikan
pengarahan kepada anaknya mengenai kebaikan dan keburukan hidup. Jangan mengabaikan
pendapat mereka, karena mereka akan merasa tidak di anggap oleh orang tua.
Saran saya untuk orang tua adalah :
1. Selalu mengawasi kegiatan anaknya, tetapi jangan membuat anak merasa terkekang
2. Memberikan kebebasan pendapat pada anak – anak
3. Mencontohkan hal – hal yang baik agar anak terbiasa dengan perilaku yang di contohkan
orang tua
4. Memberikan pengertian tentang keburukan dan kebaikan dunia yang sedang mereka alami,
agar mereka tidak terjebak ke jalan yang salah
5. Untuk para remaja putri, di berikan arahan saat mereka pertama kali dating bulan. Biasanya
mereka akan bingung kenapa mereka mengalami seperti itu
6. Untuk para remaja juga di berikan arahan agar saat berteman dengan lawan jenis harus berhati
– hati agar tidak terjadi perihal yang tidak di inginkan oleh kita, seperti hamil di luar nikah.
Karena pada zaman ini banyak kalangan remaja yang ada di kota maupun desa mengalami hal
tersebut. Mereka melakukan tersebut karena kurang adanya perhatian dari orang tua.

DAFTAR PUSTAKA

Anita Woolfolk, Educational Psychology, Active Learning Edition, Bagian Pertama, Edisi
Bahasa Indonesia. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar : 2009) hlm. 49-50
Anita Woolfolk. Educational Psychology. Edisi Bahasa Indonesia. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009) hlm. 51
Hartinah Siti. ( 2008 ) Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Refika Aditama
Johnson David W. ( 1970 ) The Social Psychologi of Education. New York: Holt Rinehart &
Wiston Inc.
Hurlock Elizabeth ( 1950 ) Child Development. New York: Mc Graw Hill Book Company. Inc.
Baitul Alim Muhammad. ( 2009 ). “Teori Kognitif Psikologi Perkembangan Jean Piaget”.
[Online]. Tersedia : http://www.psikologizone.com/teori-kognitif-psikologi-perkembangan-jean-
piaget/06511234 .Yang direkam pada 13 November 2011. [18 November 2011].
Kompasiana Edukasi. ( 2011 ). “Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan Implementasinya
dalam Pendidikan “. [Online]. Tersedia : http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-
perkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan/. Yang direkam
pada 14 November 2011. [ 18 November 2011].
UIN Malang. ( 2011 ). “ Pandangan Teori Piaget Dalam Proses Belajar Dan Pembelajaran“.
[Online]. Tersedia http://blog.uin-malang.ac.id/jokopurwanto/2011/03/17/pandangan-teori-
piaget-dalam-proses-belajar-dan-pembelajaran/ .. Yang direkam pada 14 November 2011. [ 18
November 2011 ]

Like

Be the first to like this.

By alvitarita


Post navigation
RESUME PSIKOLOGI SOSIAL

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSI ANAK

Leave a Reply




Search


Archives
         December 2011
         October 2011
         November 2009
         October 2009
Meta
         Register

        Log in
Blog at WordPress.com. | Theme: iTheme2 by Themify.

Follow

Follow “Alvitasusukan's Blog”

Get every new post delivered to your Inbox.

 Enter your em


Powered by WordPress.com

More Related Content

What's hot

Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahcikgusuepkhas
 
Model tingkah laku
Model tingkah lakuModel tingkah laku
Model tingkah lakunajib6766
 
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakKecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakMiss Miaa
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraInggrid Matahelumual
 
Psikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaranPsikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaranNOR HIDAYAH
 
Asimilasi dan akomodasi
Asimilasi dan akomodasiAsimilasi dan akomodasi
Asimilasi dan akomodasiwmm9656
 
Teori Kognitif Piaget
Teori Kognitif PiagetTeori Kognitif Piaget
Teori Kognitif PiagetIzzat Najmi
 
Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.
Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.
Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.Megalah Parthipan
 
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKonsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKang Ju Nie
 
Pendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuanPendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuanAYU_TEMPOYAK
 
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...SK SUNGAI KAJANG
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranfiro HAR
 
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –wadikpli09
 
2. edup2023 psikologi pendidikan
2. edup2023   psikologi pendidikan2. edup2023   psikologi pendidikan
2. edup2023 psikologi pendidikanNancyKuak
 
Kreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visualKreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visualSabariah Bahrum
 
TEORI Skinner and pavlov
TEORI Skinner and pavlovTEORI Skinner and pavlov
TEORI Skinner and pavlovNahzatul Akma
 

What's hot (20)

Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
Model tingkah laku
Model tingkah lakuModel tingkah laku
Model tingkah laku
 
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakKecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
 
Psikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaranPsikologi perkembangan dan pembelajaran
Psikologi perkembangan dan pembelajaran
 
Asimilasi dan akomodasi
Asimilasi dan akomodasiAsimilasi dan akomodasi
Asimilasi dan akomodasi
 
Teori Kognitif Piaget
Teori Kognitif PiagetTeori Kognitif Piaget
Teori Kognitif Piaget
 
Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.
Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.
Pengertian dan Konsep Kurikulum PSV serta Konsep Sukatan Pelajaran PSV KBSR.
 
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan MoralKonsep Asas dalam Pendidikan Moral
Konsep Asas dalam Pendidikan Moral
 
Pendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuanPendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuan
 
teori pembelajaran
teori pembelajaranteori pembelajaran
teori pembelajaran
 
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
Pringkat pringkat perkembangan kanak-kanak dan teori-teori perkembangan yang ...
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
Hiperaktif
Hiperaktif Hiperaktif
Hiperaktif
 
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
 
2. edup2023 psikologi pendidikan
2. edup2023   psikologi pendidikan2. edup2023   psikologi pendidikan
2. edup2023 psikologi pendidikan
 
Pengurusan bilik darjah
 Pengurusan bilik darjah Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
Kreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visualKreativiti, estetika dan ekspresi visual
Kreativiti, estetika dan ekspresi visual
 
TEORI Skinner and pavlov
TEORI Skinner and pavlovTEORI Skinner and pavlov
TEORI Skinner and pavlov
 
Model taba
Model tabaModel taba
Model taba
 

Viewers also liked

Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetFanera Jeffery
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetSepkli Eka
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatTeori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatYuli Sinaga
 
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)mizahzulkefli
 
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan KognitifStrategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan KognitifMaizatul Malik
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piagetIrawan Wk
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosialibnujabe
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Perkembangan kognitif piaget
Perkembangan kognitif piagetPerkembangan kognitif piaget
Perkembangan kognitif piagetDwita Tyasti
 
Teori belajar kognitif jean piaget
Teori belajar kognitif   jean piagetTeori belajar kognitif   jean piaget
Teori belajar kognitif jean piagetsq awaliah
 

Viewers also liked (20)

Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piaget
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piaget
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Jean piaget
Jean piagetJean piaget
Jean piaget
 
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatTeori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
 
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
Perkembangan moral-kuliah-pp1-0509 (4)
 
Perkembangan moral
Perkembangan moral Perkembangan moral
Perkembangan moral
 
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan KognitifStrategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
Strategi Kompromi dan Strategi Perkembangan Kognitif
 
Pemerhatian terhadap kanak-kanak
Pemerhatian terhadap kanak-kanakPemerhatian terhadap kanak-kanak
Pemerhatian terhadap kanak-kanak
 
Lawrence Kohlberg
Lawrence KohlbergLawrence Kohlberg
Lawrence Kohlberg
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
5. tahap perkembangan-kognitif-menurut-piaget
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Moral development
Moral developmentMoral development
Moral development
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Perkembangan kognitif piaget
Perkembangan kognitif piagetPerkembangan kognitif piaget
Perkembangan kognitif piaget
 
Teori belajar kognitif jean piaget
Teori belajar kognitif   jean piagetTeori belajar kognitif   jean piaget
Teori belajar kognitif jean piaget
 
TEORI KOGNITIF
TEORI KOGNITIFTEORI KOGNITIF
TEORI KOGNITIF
 

Similar to Teori perkembangan jean piaget

Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2syahrulnet
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarNakashima Taiki
 
Paradigma kognitif
Paradigma kognitifParadigma kognitif
Paradigma kognitifDeniFaslah
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdfNorAzira22
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
pemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piaget
pemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piagetpemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piaget
pemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piagetbima_nusantara
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetAnton Priyadi
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfZakiCell1
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetLittle Butterfly
 
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptxTahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptxSenjaMahesa
 
Materi Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental Anak
Materi Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental AnakMateri Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental Anak
Materi Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental AnakDasrieny Pratiwi
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Makalah psikoper
Makalah psikoperMakalah psikoper
Makalah psikoperAini Tyeva
 
MAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docxMAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docxrevayolanda
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmartinrusmaja
 
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptxZahroMasruroh
 

Similar to Teori perkembangan jean piaget (20)

Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2Psikosastra kel 2
Psikosastra kel 2
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
 
Piaget
PiagetPiaget
Piaget
 
Paradigma kognitif
Paradigma kognitifParadigma kognitif
Paradigma kognitif
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
 
Kb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitifKb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitif
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
pemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piaget
pemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piagetpemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piaget
pemikiran filsuf / tokoh filsafat ilmu jean piaget
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
Teori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piagetTeori perkembangan kognitif piaget
Teori perkembangan kognitif piaget
 
jurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdfjurnal 3 modul 3.pdf
jurnal 3 modul 3.pdf
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
 
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptxTahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
Tahap Tahap Perkembangan Pemikiran intelektual.pptx
 
Materi Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental Anak
Materi Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental AnakMateri Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental Anak
Materi Dasar-dasar Pendidikan MIPA konsep Aspek Perkembangan Mental Anak
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
Makalah psikoper
Makalah psikoperMakalah psikoper
Makalah psikoper
 
MAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docxMAKALAH kognitif klmpk 2.docx
MAKALAH kognitif klmpk 2.docx
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
11 - TAHAPPERKEMBANGAN BERDASARAN USIA.pptx
 

More from SMK Damansara Damai 1 (14)

Borang tauliah pemimpin
Borang tauliah pemimpinBorang tauliah pemimpin
Borang tauliah pemimpin
 
Kaedah pemarkahan-kawad-kaki
Kaedah pemarkahan-kawad-kakiKaedah pemarkahan-kawad-kaki
Kaedah pemarkahan-kawad-kaki
 
Body parts
Body partsBody parts
Body parts
 
Topeng
TopengTopeng
Topeng
 
Laporan tahunan unit serasi 2015
Laporan tahunan unit serasi 2015Laporan tahunan unit serasi 2015
Laporan tahunan unit serasi 2015
 
Laporan tahunan unit serasi 2015
Laporan tahunan unit serasi 2015Laporan tahunan unit serasi 2015
Laporan tahunan unit serasi 2015
 
Rph matematik-pendidikan-khas
Rph matematik-pendidikan-khasRph matematik-pendidikan-khas
Rph matematik-pendidikan-khas
 
Rph english special education
Rph english special educationRph english special education
Rph english special education
 
Rph bm masalah pembelajaran
Rph bm masalah pembelajaranRph bm masalah pembelajaran
Rph bm masalah pembelajaran
 
Rph matematik pendidikan khas
Rph matematik pendidikan khasRph matematik pendidikan khas
Rph matematik pendidikan khas
 
Gambar
GambarGambar
Gambar
 
Jenis kecergasan
Jenis kecergasanJenis kecergasan
Jenis kecergasan
 
Pjm3105 pertumbuhan perkembangan_pembelajaran_motor
Pjm3105 pertumbuhan perkembangan_pembelajaran_motorPjm3105 pertumbuhan perkembangan_pembelajaran_motor
Pjm3105 pertumbuhan perkembangan_pembelajaran_motor
 
Lagu anak desa
Lagu anak desaLagu anak desa
Lagu anak desa
 

Teori perkembangan jean piaget

  • 1. Teori Perkembangan Jean Piaget Teori Perkembangan Jean Piaget Piaget ialah ahli psikologi perkembangan yang mengkaji tentang perkembangan kognitif. Beliau telah membahagikan empat peringkat perkembangan kognitif ia itu : Peringkat Deria Motor ( 0-2 tahun ). Kanak-kanak berubah daripada organisma yang reflek kepada organisma yang berfikir menggunakan bahasa, membezakan objek-objek dengan diri dan membuat klasifikasi. Berupaya melakukan dan menyelaraskan maklumat yang diterima. Peringkat Pra Operasi ( 2-7 tahun ) Pembelajaran bahasa berlaku dengan pesat dapat menamakan benda-benda. Kanak-kanak bersifat egosentrik. Peringkat Operasi Konkrit ( 7-11 tahun ) Membentuk pemikiran logik tetapi terhad.Berupaya memahami konsep dan hipotesis yang mudah. Peringkat Operasi Formal ( 11-15 tahun ) Mula berfikiran abstrak. Berupaya menyelesaikan masalah yang konkrit dan abstrak. Alvitasusukan's Blog Just another WordPress.com weblog Main menu Skip to content Home About Dec 1 2011
  • 2. TEORI PERKEMBANGAN JEAN PIAGET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam konteks psikologi pembelajaran, pengertian tentang belajar sangat beragam, beragamnya pengertian tersebut dipengaruhi oleh teori yang melandasi rumusan belajar sendiri. Teori belajar merupakan prinsip umum yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Dari sekian banyak teori pembelajaran yang paling menonjol adalah connectionism, cassical conditioning, operan konditioning dan teori pendekatan kognitif. Namun, saya tidak akan membahas semua teori itu, saya hanya akan membahas teori yang terakhir yaitu “pendekatan kognitif”. Dimana teori tersebut salah satunya diciptakan oleh seorang tokoh bernama Jean Piaget yang melihat proses belajar mengajar dari sudut pandang psikologi perkembangan kognitif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana biografi Jean Piaget ? 2. Apa pengertian kognitif ? 3. Apa prinsip dasar teori Jean Piaget ? 4. Apa aspek inteligensi Jean Piaget ? 5. Apa teori perkembangan Jean Piaget ? 6. Bagaimana implementasi teori Jean Piaget terhadap pembelajaran ? C. Tujuan Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Biografi Jean Piaget. 2. Untuk mengetahui pengertian kognitif. 3. Untuk mengetahui prinsip dasar teori Jean Piaget. 4. Untuk mengetahui aspek inteligensi Jean Piaget. 5. Untuk mengetahui teori perkembangan Jean Piaget. 6. Untuk mengetahui implementasi teori Jean Piaget terhadap pembelajaran. D. Manfaat Penulisan Makalah Manfaat dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui Biografi Jean Piaget. 2. Mengetahui pengertian kognitif. 3. Mengetahui prinsip dasar teori Jean Piaget. 4. Mengetahui aspek inteligensi Jean Piaget. 5. Mengetahui teori perkembangan Jean Piaget. 6. Mengetahui. implementasi teori Jean Piaget terhadap pembelajaran. BAB II LANDASAN TEORI A. Biografi Jean Piaget
  • 3. 1. Tempat lahir Jean Piaget lahir di Neuchatel, Swiss , yang berbahasa Perancis pada 9 Agustus 1896 dan meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun. Dia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya. B. Pengertian Kognitif Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : 1. pengetahuan ( knowledge ) 2. pemahaman ( comprehention ) 3. penerapan ( aplication ) 4. analisa ( analisis ) 5. sintesa ( sinthesis ) 6. evaluasi ( evaluation ). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional ( akal ). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada dirinya. C. Prinsip Dasar Teori Jean Piaget Jean Piaget dikenal dengan teori perkembangan intelektual yang menyeluruh, yang mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi & psikologis ( perkembangan jiwa ). Piaget menerangkan inteligensi itu sendiri sebagai adaptasi biologi terhadap lingkungan. Contoh : manusia tidak mempunyai mantel berbulu lembut untuk melindunginya dari dingin; manusia tidak mempunyai kecepatan untuk lari dari hewan pemangsa; manusia juga tidak mempunyai keahlian dalam memanjat pohon. Tapi manusia memiliki kepandaian untuk memproduksi pakaian & kendaraan untuk transportasi. Faktor yang berpengaruh dalam perkembangan kognitif, yaitu : 1. Fisik Interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan baru, tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman tersebut. 2. Kematangan Kematangan sistem syaraf menjadi penting karena memungkinkan anak memperoleh manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik. Kematangan membuka kemungkinan untuk perkembangan sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara kognitif. Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri. 3. Pengaruh sosial Lingkungan sosial termasuk peran bahasa dan pendidikan, pengalaman fisik dapat memacu atau menghambat perkembangan struktur kognitif.
  • 4. 4. Proses pengaturan diri ( ekuilibrasi ) Proses pengaturan diri dan pengoreksi diri, mengatur interaksi spesifik dari individu dengan lingkungan maupun pengalaman fisik, pengalaman sosial dan perkembangan jasmani yang menyebabkan perkembangan kognitif berjalan secara terpadu dan tersusun baik. D. Aspek Intelegensi Jean Piaget Menurut Piaget, inteligensi dapat dilihat dari 3 perspektif berbeda : 1. Struktur ( skemata atau schemas ) Struktur dan organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur realita eksternal secara pasif. Interaksi pikiran manusia dengan dunia luar, mencocokkan dunia ke dalam “mental framework”-nya sendiri. Struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan & menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya ( Flavell, Miller & Miller ) Dua hal penting yang harus diingat tentang membangun struktur kognitif : a. Seseorang terlibat secara aktif dalam membangun proses. b. Lingkungan dimana seseorang berinteraksi penting untuk perkembangan struktural. 2. Isi ( content ) Isi adalah pola tingkah laku spesifik tatkala individu menghadapi sesuatu masalah. Merupakan materi kasar, karena Piaget kurang tertarik pada apa yang anak-anak ketahui, tapi lebih tertarik dengan apa yang mendasari proses berpikir. Piaget melihat “isi” kurang penting dibanding dengan struktur dan fungsinya, bila isi adalah “apa” dari inteligensi, sedangkan “bagaimana” dan “mengapa” ditentukan oleh kognitif atau intelektual. 3. Fungsi ( fungtion ) Yaitu suatu proses dimana struktur kognitif dibangun. Semua organisme hidup yang berinteraksi dengan lingkungan mempunyai fungsi melalui proses organisasi dan adaptasi. Organisasi cenderung untuk mengintegrasi diri dan dunia ke dalam suatu bentuk dari bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang penuh arti, sebagai suatu cara untuk mengurangi kompleksitas. Adaptasi terhadap lingkungan terjadi dalam 2 cara : a. Organisme memanipulasi dunia luar dengan cara membuatnya menjadi serupa dengan dirinya. Proses ini disebut dengan asimilasi. Asimilasi mengambil sesuatu dari dunia luar dan mencocokkannya ke dalam struktur yang sudah ada. contoh: manusia mengasimilasi makanan dengan membuatnya ke dalam komponen nutrisi, makanan yang mereka makan menjadi bagian dari diri mereka. b. Organisme memodifikasi dirinya sehingga menjadi lebih menyukai lingkungannya. Proses ini disebut akomodasi. Ketika seseorang mengakomodasi sesuatu, mereka mengubah diri mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan eksternal. contoh: tubuh tidak hanya mengasimilasi makanan tapi juga mengakomodasikannya dengan mensekresi cairan lambung untuk menghancurkannya & kontraksi lambung mencernanya secara involunter. Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua
  • 5. proses penyesuaian di atas. E. Teori Perkembangan Piaget Jean Piaget, merancang model yang mendeskripsikan bagaimana manusia memahami dunianya dengan mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi. Menurut Piaget seperti yang dikutip Woolfolk (2009) perkembangan kognitif dipengaruhi oleh maturasi (kematangan), aktivitas dan transmisi sosial. Maturasi atau kematangan berkaitan dengan perubahan biologis yang terprogram secara genetik. Aktivitas berkaitan dengan kemampuan untuk menangani lingkungan dan belajar darinya. Transmisi sosial berkaitan dengan interaksi dengan orang-orang di sekitar dan belajar darinya. 1. Tahap – tahap Perkembangan Piaget membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia : a. Tahapan sensorimotor (usia 0–2 tahun) Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial atau persepsi penting dalam enam sub-tahapan : 1). Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks. 2). Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan – kebiasaan. 3). Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan. 4). Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek). 5). Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan. 6). Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas. b. Tahapan praoperasional (usia 2–7 tahun) Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra) Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda. Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya.
  • 6. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan. c. Tahapan operasional konkrit (usia 7–11 tahun) Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan operasional konkrit adalah : 1) Pengurutan kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil. 2) Klasifikasi kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan). 3) Decentering anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi. 4) Reversibility anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya. 5) Konservasi memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain. 6) Penghilangan sifat Egosentrisme kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang. d. Tahapan operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa) Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget.
  • 7. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada “gradasi abu-abu” di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit. 2. Informasi umum mengenai tahapan-tahapan Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur. b. Universal (tidak terkait budaya). c. Bisa digeneralisasi : representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan. d. Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis. e. Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi). f. Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif. 3. Pembelajaran dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada : a. Berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya dan mengutamakan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran serta memaklumi adanya perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan yang dapat dipegaruhi oleh perkembangan intelektual anak. b. Teori dasar perkembangan kognitif dari Jean Piaget mewajibkan guru agar pembelajaran diisi dengan kegiatan interaksi inderawi antara siswa dengan benda-benda dan fenomema konkrit yang ada di lingkungan serta dimaksudkan untuk menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir, antara lain kemampuan berpikir konservasi. c. Piaget memusatkan pada tahap-tahap perkembangan intelektual yang dilalui oleh semua individu tanpa memandang latar konteks sosial dan budaya , yang mendalami bagaimana anak berpikir dan berproses yang berkaitan dengan perkembangan intelektual. d. Menurut Peaget, siswa dalam segala usia secara aktif terlibat dalam proses perolehan informasi dan membangun pengetahuan mereka sendiri. e. Pengetahuan tidak statis tetapi secara terus menerus tumbuh dan berubah pada saat siswa menghadapi pengalaman-pengalaman baru yang memaksa mereka membangun dan memodivikasi pengetahuan awal mereka. f. Piaget menjelaskan bahwa anak kecil memiliki rasa ingin tahu bawaan dan secara terus – menerus berusaha memahami dunia sekitarnya. Rasa ingin tahu ini menurut Piaget, memotivasi mereka untuk aktif membangun pemahaman mereka tentang lingkungan yang mereka hayati. PBI dikembangkan berdasarkan kepada teori Piaget ini g. Kebanyakan ahli psikologi sepenuhnya menerima prinsip-prinsip umum Piaget bahwa pemikiran anak-anak pada dasarnya berbeda dengan pemikiran orang dewasa, dan jenis logika
  • 8. anak-anak itu berubah seiring dengan bertambahnya usia. Namun, ada juga peneliti yang meributkan detail-detail penemuan Piaget, terutama mengenai usia ketika anak mampu menyelesaikan tugas-tugas spesifik. F. Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Piaget Dalam Pembelajaran 1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. 2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. 3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. 4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. 5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya. Inti dari implementasi teori Piaget dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut : 1. Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Di samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut. 2. Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi spontan dengan lingkungan. 3. Tidak menekankan pada praktek – praktek yang diarahkan untuk menjadikan anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya. 4. Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan yang sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda. BAB III PEMBAHASAN TEORI A. Pengertian Kognitif Kognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan diri yang melalui berbagai tahap seperti : a. pengetahuan ( knowledge ) b. pemahaman ( comprehention ) c. penerapan ( aplication ) d. analisa ( analisis ) e. sintesa ( sinthesis ) f. evaluasi ( evaluation ). Kognitif seseorang adalah cara untuk seseorang mengetahui kemampuan yang dimilikinya karena ada berbagai macam tahapan yang harus ditempuh. B. Prinsip Dasar Teori Piaget
  • 9. Teori piaget mendasarkan adanya kekuatan antara fungsi biologis dan psikologis ( perkembangan jiwa ). Kodratnya manusia mempunyai kelebihan akal dan nafsu. Dalam agama islam, manusia sangat mulia di hadapan allah, karena manusia adalah makhluk yang diciptakan paling sempurna dari makhluk lain. Tetapi karena kelebihannya juga, manusia akan menjadi lebih mulia dari para malaikat saat memiliki sifat yang sangat baik dan akan menjadi lebih hina dari hewan apabila memiliki sifat yang sangat buruk. Manusia menggunakan akalnya untuk menciptakan barang – barang yang dapat digunakannya untuk hidup, seperti : baju untuk melindungi tubuh, rumah untuk berteduh, dan makanan untuk bertahan hidup. Jika seseorang dapat menahan nafsunya, maka manusia tersebut dapat menjadi orang yang sabar dan baik. Tetapi, jika seseorang tidak dapat menahan hawa nafsunya, tunggulah kehancurannya. C. Tahap – tahap Perkembangan Menurut Piaget 1. Tahap praoperasional (preoperational stage) Yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya. Animisme adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, “Pohon itu bergoyang- goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.” Sedangkan Intuitif adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. 2. Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), Yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit. 3. Tahap operasional formal (formal operational stage) Yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis. Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir seperti apakah orangtua yang ideal dan membandingkan orangtua mereka dengan standar ideal yang mereka miliki. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan D. Implementasi Teori Piaget dalam Pembelajaran Implementasi teori piaget dalam pembelajaran adalah : 1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. 2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. 3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
  • 10. 4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. 5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya. E. Kritik terhadap Teori Piaget 1. Pada sebuah studi klasik, McGarrigle dan Donalson (1974) menyatakan bahwa anak sudah mampu memahami konservasi (conservation) dalam usia yang lebih muda daripada usia yang diyakini oleh Piaget. 2. Studi lain yang mengkritik teori Piaget yaitu bahwa anak-anak baru mencapai pemahaman tentang objek permanence pada usia di atas 6 bulan. Balillargeon dan De Vos (1991) ; 104 anak diamati sampai mereka berusia 18 tahun, dan diuji dengan berbagai tugas operasional formal berdasarkan tugas-tugas yang dipakai Piaget, termasuk pengujian hipotesa. Mayoritas anak-anak itu memang belum mencapai tahap operasional formal. Hal ini sesuai dengan studi-studi McGarrigle dan Donaldson serta Baillargeon dan DeVos, yang menyatakan bahwa Piaget terlalu meremehkan kemampuan anak-anak kecil dan terlalu menilai tinggi kemampuan anak-anak yang lebih tua. 3. Dan belum lama ini, Bradmetz (1999) menguji pernyataan Piaget bahwa mayoritas anak mencapai formal pada akhir masa kanak-kanak. BAB IV PENUTUP A. Simpulan Dari uraian tersebut diatas, dengan ini saya kemukakan beberapa hal kesimpulan, sebagai berikut: 1. Jean Piaget lahir di Neuchatel, Swiss , yang berbahasa Perancis pada 9 Agustus 1896 dan meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun. Dia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya. 2. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : a. pengetahuan ( knowledge ) b. pemahaman ( comprehention ) c. penerapan ( aplication ) d. analisa ( analisis ) e. sintesa ( sinthesis ) f. evaluasi ( evaluation ). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional ( akal ). 3. Prinsip dasar teori piaget adalah Jean Piaget dikenal dengan teori perkembangan intelektual yang menyeluruh, yang mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi dan psikologis ( perkembangan jiwa ). 4. Menurut Piaget, inteligensi dapat dilihat dari 3 perspektif berbeda : a. Struktur ( skemata atau schemas ) b. Isi ( contens ) c. Fungsi ( fungsion )
  • 11. 5. Tahap perkembangan menurut piaget : a. Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun) b. Periode praoperasional (usia 2–7 tahun) c. Tahapan operasional konkrit (usia 7–11 tahun) d. Tahapan operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa) 6. Inti dari implementasi teori Piaget dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut : a. Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Di samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut. b. Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi spontan dengan lingkungan. c. Tidak menekankan pada praktek – praktek yang diarahkan untuk menjadikan anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya. d. Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan yang sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda B. Saran Dalam dunia yang modern ini, perkembangan zaman sangat cepat. Perkembangan telekomunikasi membuat seseorang menjadi tahu dunia lain. Tetapi, banyak keburukan yang mengancam kalangan anak – anak maupun remaja. Sebagai orang tua, seharusnya memberikan pengarahan kepada anaknya mengenai kebaikan dan keburukan hidup. Jangan mengabaikan pendapat mereka, karena mereka akan merasa tidak di anggap oleh orang tua. Saran saya untuk orang tua adalah : 1. Selalu mengawasi kegiatan anaknya, tetapi jangan membuat anak merasa terkekang 2. Memberikan kebebasan pendapat pada anak – anak 3. Mencontohkan hal – hal yang baik agar anak terbiasa dengan perilaku yang di contohkan orang tua 4. Memberikan pengertian tentang keburukan dan kebaikan dunia yang sedang mereka alami, agar mereka tidak terjebak ke jalan yang salah 5. Untuk para remaja putri, di berikan arahan saat mereka pertama kali dating bulan. Biasanya mereka akan bingung kenapa mereka mengalami seperti itu 6. Untuk para remaja juga di berikan arahan agar saat berteman dengan lawan jenis harus berhati – hati agar tidak terjadi perihal yang tidak di inginkan oleh kita, seperti hamil di luar nikah. Karena pada zaman ini banyak kalangan remaja yang ada di kota maupun desa mengalami hal tersebut. Mereka melakukan tersebut karena kurang adanya perhatian dari orang tua. DAFTAR PUSTAKA Anita Woolfolk, Educational Psychology, Active Learning Edition, Bagian Pertama, Edisi Bahasa Indonesia. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar : 2009) hlm. 49-50 Anita Woolfolk. Educational Psychology. Edisi Bahasa Indonesia. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hlm. 51 Hartinah Siti. ( 2008 ) Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Refika Aditama
  • 12. Johnson David W. ( 1970 ) The Social Psychologi of Education. New York: Holt Rinehart & Wiston Inc. Hurlock Elizabeth ( 1950 ) Child Development. New York: Mc Graw Hill Book Company. Inc. Baitul Alim Muhammad. ( 2009 ). “Teori Kognitif Psikologi Perkembangan Jean Piaget”. [Online]. Tersedia : http://www.psikologizone.com/teori-kognitif-psikologi-perkembangan-jean- piaget/06511234 .Yang direkam pada 13 November 2011. [18 November 2011]. Kompasiana Edukasi. ( 2011 ). “Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan Implementasinya dalam Pendidikan “. [Online]. Tersedia : http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori- perkembangan-kognitif-jean-piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan/. Yang direkam pada 14 November 2011. [ 18 November 2011]. UIN Malang. ( 2011 ). “ Pandangan Teori Piaget Dalam Proses Belajar Dan Pembelajaran“. [Online]. Tersedia http://blog.uin-malang.ac.id/jokopurwanto/2011/03/17/pandangan-teori- piaget-dalam-proses-belajar-dan-pembelajaran/ .. Yang direkam pada 14 November 2011. [ 18 November 2011 ] Like Be the first to like this. By alvitarita Post navigation RESUME PSIKOLOGI SOSIAL PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSI ANAK Leave a Reply Search Archives December 2011 October 2011 November 2009 October 2009
  • 13. Meta Register Log in Blog at WordPress.com. | Theme: iTheme2 by Themify. Follow Follow “Alvitasusukan's Blog” Get every new post delivered to your Inbox. Enter your em Powered by WordPress.com