SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
Descargar para leer sin conexión
BAB II
                                     LANDASAN TEORI

A. Hakikat Pembelajaran IPA di SD

       Pembelajaran merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia yang sekaligus

membedakan manusia dengan hewan. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh insting,

sedangkan bagi manusia, belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna

menuju kehidupan yang lebih berarti. Oleh karena itu, berbagai pandangan yang menyatakan

bahwa pendidikan merupakan proses budaya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia

dan berlangsung sepanjang hayat. Dalam hal ini, pendidikan IPA juga memegang peranan

yang menentukan bagi perkembangan manusia karena Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuanyang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.


1. Pengertian IPA

       Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi

pengetahuan, keterampilan, sikap dan nila ilmiah. Pengembangan aspek-aspek tersebut

dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skills) melalui

seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil

dimasa yang akan datang. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berfikir

sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA.

       Pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan penguasaan siswa terhadap

pengetahuan tentang alam sekitar, yang dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan proses

penemuan. Pengetahuan siswa tentang alam tersebut dapat mencetak siswa dalam bersikap

ilmiah. Namun materi IPA yang diberikan harus disesuaikan dengan usia dan karakteristik

siswa yang bersangkutan. Maksudnya, materi IPA yang diberikan kepada siswa disesuaikan
Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan tingkatan kelas, sehingga penguasaan pengetahuan tentang IPA dapat bermanfaat

baik bagi dirinya maupun bagi kelestarian lingkungan alam sekitar.

       Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 untuk SD/MI dijelaskan

mengenai pembelajaran IPA yaitu :

        Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
      secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
      berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
      suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
      didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
      lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses
      pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
      mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
      ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
      peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
      sekitar. BNSP (2007:13).

       Dari penjelasan tersebut pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung. Dalam pembelajaran IPA siswa difasilitasi untuk mengembangkan

sejumlah keterampilan proses. Sebagaimana diungkapkan Edi Hendri (2006:12) bahwa:

        Dalam pembelajaran tersebut siswa difasilitasi untuk mengembangkan sejumlah
      keterampilan proses (keterampilan atau kerja ilmiah) dan sikap ilmiah dalam
      memperoleh pengetahuan ilmiah tentang dirinya dan alam sekitar. Keterampilan proses
      ini meliputi: keterampilan mengamati dengan seluruh indera; keterampilan
      menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan
      keselamatan kerja; mengajukan pertanyaan; menggolongkan data; menafsirkan data;
      mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, serta menggali dan memilah
      informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan
      masalah sehari-hari.

       Pada prinsipnya, pembelajaran IPA harus dirancang dan dilaksanakan sebagai cara

“mencari tahu dan cara mengerjakan/melakukanyang dapat membantu siswa memahami

fenomena alam secara mendalam” (Depdiknas, 2003:3). IPA merupakan pengetahuan teoritis

yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan

observasi, eksperimentasi, observasi. Pembelajaran IPA sangat penting untuk diberikan di

sekolah dasar, karena IPA sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu,

tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI secara umum adalah agar siswa dapat menghargai alam

Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang ada di sekitar lingkungan siswa dengan cara melestarikan dan memanfaatkannya,

sehingga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD

       IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia

melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu

dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.Di tingkat

SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,

dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat

suatu karya melalui penerapan konsep IPA dankompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

       Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidik IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah.

       IPA diperlukan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan

masalah-masalah yang dapat di identifikasi. Ditingkat SD/MI diharapkan ada penekanan

pembelajaran yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu

karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD) di SD/MI merupakan standar

minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam

pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan. Pencapaian Standar Kompetensi (SK)



Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun

kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

       Selanjutnya, tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar berdasarkan

        KTSP 2006 adalah sebagai berikut :

        (1) Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dalam
      kehidupan sehari-hari; (2) menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA
      dan teknologi; (3) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
      sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan; (4) ikut serta dalam
      memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam; (5) mengembangkan
      kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
      lingkungan, teknologi, dan masyarakat; dan          (6)menghargai alam dan segala
      keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. (Depdiknas, 2006:27).
        Selanjutnya menurut BNSP (2007:13) mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
   keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya;
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan
   dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan
   yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
   masalah dan membuat keputusan;
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
   melestarikan lingkungan alam;
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
   satu ciptaan Tuhan;
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
   melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

       Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep IPA yang

diberikan di Sekolah Dasar secara umum bertujuan agar siswa dapat menyadari dan ikut

berpartisipasi dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, serta

menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan. Tujuan pembelajaran IPA akan berhasil bila dalam

prosesnya melibatkan interaksi siswa yang optimal. Interaksi tersebut meliputi interaksi guru

dengan siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan sesama siswa, juga

interaksi siswa dengan lingkungannya. Selain itu, tujuan pembelajaran IPA akan berhasil bila

ditunjang oleh suasana yang kondusif, suasana yang dapat memfasilitasi keberhasilan proses
Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kegiatan pembelajaran, sehingga mampu membangkitkan minat siswa dari ketidaktahuan

menjadi keingintahuan.


3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD

       Berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran IPA pada satuan pendidikan

Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1) Mahluk hidup dan proses kehidupan, meliputi : manusia, hewan, tumbuhan dan
   interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi : cair, padat, dan gas;
3) Energi dan perubahannya, meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan
   pesawat sederhana;
4) Bumi dan alam semesta, meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
   lainnya. (Depdiknas, 2006:29).

       Berdasarkan ruang lingkup pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar sebagaimana

dijelaskan di atas, maka materi tentang perkembangbiakan tumbuhan merupakan materi yang

diajarkan di kelas enam sekolah dasar pada semester satu dengan standar kompetensi yaitu

memahami cara perkembangbiakan makhluk hidup, dan kompetensi dasar adalah

mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.



B. Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

       Pemahaman konsep IPA tidak hanya hasilnya saja yang diutamakan tetapi proses

mendapatkan konsep sangat penting untuk membangun pengetahuan siswa. Keterampilan dan

sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep IPA. Edi Hendri, M

(2008:38) menyatakan bahwa:

        Keterampilan proses merupakan suatu aktivitas inheren yang harus selalu
      tertampilkan dalam pembelajaran sains. Dalam pembelajaran sains yang berisi ruh
      keterampilan proses, siswa tampil dinamis sebagai ilmuwan-ilmuwan cilik yang
      mengisi jam-jam pelajaran sains dengan kegiatan-kegiatan peneliti mulai dari
      melakukan observasi, mencatat dan mengolah data hingga melakukan generalisasi.

       Pendekatan keterampilan proses bukanlah suatu tindakan instruksional yang berada

diluar jangkauan kemampuan siswa. Pendekatan ini justru dapat mengembangkan
Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kemampuan-kamapuan yang dimiliki siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Karso,dkk.,

(1993) dalam Edi Hendri, M (2008:38) bahwa “pendekatan keterampilan proses didasarkan

pada cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya yang diimplementasikan dalam

kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap dan

nilai, serta keterampilan”.

       Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses adalah proses

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,

membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah

siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan

ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuwan, tetapi pendekatan keterampilan proses tidak

bermaksud menjadikan setiap siswa menjadi ilmuwan. Pembelajaran dengan pendekatan

keterampilan proses dilaksanakan karena IPA merupakan alat yang potensial untuk

membantu mengembangkan kepribadian siswa. Kepribadian yang berkembang merupakan

prasyarat untuk melangkah ke profesi apapun yang diminati siswa.

       Dengan merujuk kepada pendapat Nuryani Rustaman, Edi Hendri, M., (2008:39-45)

dalam buku perkuliahan yang berjudul “Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam di Sekolah Dasar”            menjelaskan jenis-jenis keterampilan proses dasar yang

memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu:1)

melakukan pengamatan (observasi);         2) mengajukan pertanyaan; 3) menafsirkan hasil

pengamatan (interpretasi dan inferensi); 4) mengelompokkan (klasifikasi); 5) meramalkan

(prediksi); 6) berkomunikasi; 7) berhipotesis; 8) merencanakan percobaan atau penyelidikan;

9) menerapkan konsep atau prinsip; dan 10) keterampilan menyimpulkan.

       Dari kesepuluh jenis keterampilan proses tersebut, yang akan dicobakan dalam

penelitian ini adalah keterampilan proses:


Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Melakukan pengamatan (observasi), keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan

   secara optimal dan proporsional seluruh alat indera untuk menggambarkan karakteristik

   obyek benda-benda yangdiamati.

2. Menafsirkan hasil pengamatan (interpretasi), meliputi keterampilan mencatat hasil

   pengamatan      dengan    bentuk    menghubung-hubungkan   hasil   pengamatan     hingga

   memperoleh kesimpulan.

3. Berkomunikasi, yaitu menginformasikan hasil pengamatan, atau hasil percobaan kepada

   orang lain. Bentuk komunikasi ini dalam bentuk laporan hasil kegiatan eksperimen yang

   disampaikan dengan lisan, tulisan, atau gambar.

4. Keterampilan menyimpulkan, yaitu keterampilan menarik suatu generalisasi atau

   kesimpulan dari serangkaian hasil kegiatan eksperimen.

       Sebagaimana pendekatan pembelajaran lainnya, keterampilan proses tidak lebih dari

suatu cara pandang. Dengan kata lain, keterampilan proses baru bermakna apabila

diimplementasikan melalui suatu model pembelajaran dengan seperangkat metode dan dan

teknik yang relevan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Chaerul Rohman (1994) dalam

Edi Hendri, M (2008:46) yang menyatakan bahwa “pendekatan atau metode-metode lain

dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses sains secara proporsional”.

Berdasarkan hal tersebut, dalam pelaksanaan penelitian ini dan untuk mendukung

keberhasilan peningkatan keterampilan proses siswa, akan dipergunakan metode eksperimen

sebagaimana yang akan diuraikan pada kajian tentang metode eksperimen berikut ini.

C. Metode Eksperimen

1. Pengertian Eksperimen

       Dalam suatu metode pengajaran tidak ada yang paling baik dan sempurna. Setiap

metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, metode yang

paling baik adalah metode yang cocok relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan berbagai metode (multi metode)
Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dan

ditunjang oleh metode lainnya, seperti: ceramah tanya jawab dan penugasan. Penggunaan

metode eksperimen ini disesuaikan dengan                materi dalam penelitian yaitu tentang

perkembangbiakan

       tumbuhan. Djamarah, (2002:95) menjelaskan tentang penggunaan metode eksperimen

sebagi berikut:

        Cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami
      sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
      eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
      mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
      demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba
      mencari sesuatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya
      itu.


       Dari penjelasan tersebut di atas, pembelajaran dengan menerapkan metode

eksperimen akan membantu siswa dalam memahami suatu konsep melalui sarangkaian

percobaan dan pengamatan sehingga siswa dapat mengalami secara langsung apa yang

sedang dipelajarinya. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu

mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya


2. Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA

       Penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan

tumbuhan dalam penelitian tindakan kelas ini bertujuan agar:

a. Siswa mampu menyimpulkan fakta, informasi, atau data yang diperoleh melalui

   pengamatan dan percobaan.

b. Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil

   percobannya.



Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Siswa mampu menggunakan logika berfikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,

   informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan.

d. Siswa mampu berpikir sistematis, mempunyai disiplin tinggi, dapat hidup teratur dan rapi

   dalam kehidupannya sehari-hari.

       Agar penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran mencapai tujuan yang

diharapkan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan

   atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.

b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau

   mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan

   yang digunakan harus baik dan bersih.

c. Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan,

   maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian

   kebenaran dari teori yang dipelajari itu.

d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi bimbingan

   dan petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman

   serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam

   memilih obyek eksperimen itu.


3. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen

a. Keunggulan Metode Eksperimen

       Metode eksperimen mempunyai keunggulan dalam pelaksanaannya, sebagaimana

yang dijelaskan oleh Djamarah, (2002:95) bahwa beberapa keunggulan penggunaan metode

eksperimen adalah sebagai berikut :

      1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
         percobannya.

Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan
         dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
      3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat
         manusia. Djamarah, (2002 : 95).

       Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa keunggulan metode eksperimen

adalah membuat siswa aktif, percaya diri atas kebenaran/kesimpulan berdasarkan

percobaannya sendiri. Selain itu juga siswa memperoleh kesempatan untuk membuktikan

kebenaran teoritis secara empiris melalui eksperimen, sehingga siswa terlatih untuk

membuktikan ilmu secara ilmiah.


b. Kelemahan Metode Eksperimen

       Suatu metode pembelajaran tidak ada yang sempurna, tergantung bagaimana guru

dalam mengelola pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran tersebut agar

tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan bermakna. Namun seperti yang

dipaparkan sebelumnya, metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan, hal

ini dikemukakan oleh Djamarah, (2002 : 95) bahwa metode eksperimen mempunyai

kelemahan antara lain;

      1) Metode ini lebih sesuai untuk bidang sains dan teknologi.
      2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu
         mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
      3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
      4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin
         ada faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

       Meskipun metode eksperimen memiliki beberapa kelemahan, namun metode ini

cukup efektif untuk dilaksanakan di Sekolah Dasar karena pemikiran siswa SD masih berada

dalam tahap operasional kongkrit. Agar metode eksperimen berhasil dengan baik, maka guru

harus mempunyai kemampuan untuk membimbing siswa dari mulai merumuskan hipotesis

sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen, guru menguasai

konsep yang dieksperimen, mampu mengelola kelas dan mampu memberikan penilaian

secara proses. Selain adanya kemampuan guru untuk melakukan eksperimen, kondisi dan
Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kemampuan siswa pula harus diperhatikan. Siswa memiliki kemampuan melaksanakan

eksperimen dan siswa memiliki sikap yang tekun, teliti juga kerja keras.



D. Perkembangbiakan Tumbuhan

        Pada tumbuhan terdapat dua cara perkembangbiakan. Tumbuhan berkembang biak

secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan

melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah

perkembangbiakan melalui penyerbukan. Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan

adanya biji.


1. Perkembangbiakan Vegetatif

           Perkembangbiakan vegetatif terbagi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami

   dan perkembangbiakan vegetatif buatan.

   a. Perkembangbiakan vegetatif alami

           Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian

   tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh

   pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung

   akar atau tepi daun disebut tunas adventif. Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan

   rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Perkembangbiakan vegetatif alami di

   antaranya adalah sebagai berikut.

   1) Akar tinggal

      Akar tinggal adalah batang yang tumbuh menjalar

      dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar

      rimpang,     atau   akar    tongkat.   Tanaman       yang



Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....                                    Gambar 2.1 Jahe
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD
berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, bunga tasbih, kunyit, dan

      temulawak.



   2) Umbi lapis

      Tanaman yang membengkak dalam tanah karena

      menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Pada

      umbi lapis, tunas tumbuh diantara daun dan cakram.

      Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi

      lapis diantaranya bawang merah, bawang putih,

      bawang bombay, bunga lili.                                Gambar 2.2 Bawang merah
                                                         Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD



   3) Umbi batang

      Umbi batang adalah batang yang tumbuh

      membengkak       dalam    tanah.    Bagian        ini

      sesungguhnya merupakan cadangan makanan                                                       yang

      disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi
                                                            Gambar 2.3 Kentang
                                                        Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD
      tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.


   4) Geragih

      Geragih adalah batang yang tumbuh dan                                                      menjalar

      di permukaan tanah. Tanaman baru akan                                                      tumbuh

      pada buku-bukunya dan tidak bergantung pada

      induknya. Jenis tanaman yang berkembang                                                        biak

      dengan geragih di antaranya adalah stroberi,                                               pegagan

      atau antanan, dan rumput teki.
                                                              Gambar 2.4 Rumput Teki
Enung Nurhaelah, 2011                               Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5) Tunas adventif

      Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh                                         di luar

      bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi                                              daun,

      seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun,                                            tunas

      ini dapat tumbuh pada akar, seperti sukun                                               dan

      kesemek.                                             Gambar 2.5 Cocor Bebek
                                                   Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD


   b. Perkembangbiakan vegetatif buatan

          Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai

   induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Pembiakan secara vegetatif buatan di

   antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk.

   1) Okulasi atau menempel

      Okulasi yaitu menempelkan batang yang memiliki tunas pada pohon lain yang sejenis.

      Tanaman yang diambil tunasnya biasanya memiliki keunggulan. Keunggulan tersebut

      antara lain tanamannya lebih kuat, buahnya lebih besar, dan tahan penyakit. Contohnya

      okulasi tanaman singkong karet dengan singkong biasa.




                                     Gambar 2.6 Okulasi
                                     Sumber: IPA Kelas VI SD

   2) Cangkok




Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mencangkok adalah mengembangbiakkan                                                tanaman

      agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-                                               sifat

      yang sama dengan induknya. Jika tanaman

      induknya       berbuah      manis,       maka

      cangkokannya menghasilkan buah yang                                                  manis

      pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat

      memberikan hasil jika dibandingkan dengan


      menanam bijinya. Tanaman yang dapat
                                                        Gambar 2.7 Cara Mencangkok
      dicangkok      adalah      tanaman       yang            Sumber: IPA Kelas VI SD

      mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga.

      Pembiakan dengan mencangkok hanya dapat dilakukan pada tumbuhan dikotil.

      Langkah awal mencangkok yaitu menghilangkan sebagian kulit batang serta

      kambiumnya. Setelah kambium hilang, batang ditutup dengan tanah. Dengan perawatan

      yang baik, bagian atas kulit batang yang disayat akan tumbuh akar. Kemudian, bagian

      batang tersebut dipotong dan ditanam dalam tanah.


   3) Mengenten atau menyambung

      Mengenten yaitu menyambung satu batang

      tanaman dengan batang bawah tanaman lainnya.

      Contohnya dilakukan pada tanaman rambutan                                              dan

      tanaman ace binjai


                                                           Gambar 2.8 Mengenten
                                                              Sumber: IPA Kelas VI SD
   4) Stek

      Stek adalah cara berkembang biak tumbuhan dengan menggunakan bagian dari batang

      tumbuhan tersebut. Contohnya adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar. Cara
Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
membuat stek adalah batang dipotong sekitar 20 cm, kemudian ditanam ke dalam tanah

      sekitar 10 cm




                         Gambar 2.9 Cara Stek Batang dan Daun
                                              Sumber: IPA Kelas VI SD



   5) Merunduk

    Merunduk dilakukan pada cabang tumbuhan yang                                            menjalar.

    Perkembangbiakan merunduk dapat dilakukan pada                                          tanaman

    alamanda.

                                                             Gambar 2.10 Merunduk
                                                                  Sumber: IPA Kelas VI SD


2. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Generatif

       Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan melalui biji.

Biji adalah bagian dari buah. Perkembangbiakan ini dapat dilakukan oleh manusia, serangga,

dan angin. Hasil pembiakan ini bisa sama dengan induknya, bisa juga berbeda. Oleh karena

itu, hasil perkembangbiakan ini diperoleh tanaman baru dengan bermacam-macam jenisnya.


E. Penggunaan         Metode     Eksperimen        Pada      Pembelajaran          IPA        tentang
   perkembangbiakan Tumbuhan
       Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui penggunan suatu metode

pembelajaran tentunya terlebih dahulu harus mengetahui tentang prosedur dari penggunaan

metode pembelajaran tersebut. Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menerapkan

metode eksperimen sesuai dengan karakteristik dari materi pembelajaran yang akan

dilaksanakan yaitu perkembangbiakan tumbuhan. Prosedur eksperimen yang akan diterapkan

Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
oleh peneliti adalah prosedur eksperimen sebagaimana yang dijelaskan oleh Roestiyah (2001

: 81) adalah sebagai berikut :

        (a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus
      memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen; (b) memberi penjelasan
      kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam
      eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang
      perlu dicatat; (c) selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan
      siswa, bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan
      jalannya eksperimen; (d) setelah selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian
      siswa, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

       Pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen akan membantu siswa untuk

memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan

secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Jadi, apabila prosedur diatas

dapat dilaksanakan dengan baik maka pembelajaran akan berhasil secara optimal dan

keterampilan proses siswa akan meningkat. Sesuai dengan pendapat di atas, pada pelaksanaan

pembelajaran penggunaan metode eksperimen tentang perkembangbiakan tumbuhan, agar

memperoleh hasil yang diharapkan, langkah yang ditempuh adalah:

1. Persiapan Eksperimen

   Persiapan yang matang mutlak diperlukan, agar memperoleh hasil yang diharapkan,

   terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu :

   a. Menentapkan tujuan eksperimen dan menjelaskan kepada siswa tentang tujuan

      eksprimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.

   b. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan

      dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan

      eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.

   c. Mempersiapkan tempat eksperimen

   d. Selama eksperimen guru mengawasi pekerjaan/ kegiatan siswa. Bila perlu

      memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.


Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan

      yang harus dilakukan siswa dalam melakukan eksperimen, termasuk yang dilarang atau

      membahayakan.

   f. Setelah eksperimen selesai hasil penelitian siswa dikumpulkan, mendiskusikannya

      dikelas dan mengevalusi dengan tes.

2. Pelaksanaan Eksperimen

   Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:

   a. Pada saat siswa melakukan eksperimen, guru mendekati untuk mengamati kegiatan

      proses    eksperimen     yang    dilakukan        siswa   dalam   pengamatan   mengenai

      perkembangbiakan tumbuhan, serta memberikan dorongan dan bantuan terhadap

      kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga eksperimen tersebut dapat

      diselesaikan dengan baik.

   b. Selama eksperimen berlangsung, guru hendaknya memperhatikan situasi secara

      keseluruhan sehingga apabila terjadi hal-hal yang menghambat dapat segera

      terselesaikan.

3. Tindak lanjut Eksperimen

   Setelah eksperimen dilakukan, kegiatan-kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:

   a. Siswa mengumpulkan laporan eksperimen untuk diperiksa guru.

   b. Siswa mempresentasikan hasil eksperimennya.

Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen.




Enung Nurhaelah, 2011
Upaya Meningkatkan Keterampilan ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
Nia Piliang
 
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docxContoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
ErfanDwiKurniawan
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
SMK Negeri 6 Malang
 

La actualidad más candente (20)

Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docxContoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
Contoh Soal TAP Mapel IPA dan Pembahasan III.docx
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Modul 2 dan 3 Pendidikan IPS di SD
Modul 2 dan 3 Pendidikan IPS di SDModul 2 dan 3 Pendidikan IPS di SD
Modul 2 dan 3 Pendidikan IPS di SD
 
Pembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpaduPembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpadu
 
Contoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerjaContoh penilaian unjuk kerja
Contoh penilaian unjuk kerja
 
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesiaMetode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
Metode dan teknik pembelajaran bahasa indonesia
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Rpp rantai makanan
Rpp rantai makananRpp rantai makanan
Rpp rantai makanan
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Tugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sdTugas pend.ips sd
Tugas pend.ips sd
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 

Destacado

Hakikat belajar dan pembelajaran ipa
Hakikat belajar dan pembelajaran ipaHakikat belajar dan pembelajaran ipa
Hakikat belajar dan pembelajaran ipa
Hasfassong Jin
 
Prinsip Prinsip Pembelajaran Sains
Prinsip Prinsip Pembelajaran SainsPrinsip Prinsip Pembelajaran Sains
Prinsip Prinsip Pembelajaran Sains
Ratumas Feby
 
silabus pembelajaran ipa sd
silabus pembelajaran ipa sdsilabus pembelajaran ipa sd
silabus pembelajaran ipa sd
Fitri Sundari
 
Konsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpadu
Konsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpaduKonsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpadu
Konsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpadu
ade saputra saputra
 
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu 2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
bbawor aji
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Emirita Reta
 

Destacado (20)

Hakikat belajar dan pembelajaran ipa
Hakikat belajar dan pembelajaran ipaHakikat belajar dan pembelajaran ipa
Hakikat belajar dan pembelajaran ipa
 
Cara tepat mengajarkan ipa pada anak sd
Cara tepat mengajarkan ipa pada anak sdCara tepat mengajarkan ipa pada anak sd
Cara tepat mengajarkan ipa pada anak sd
 
Konsep dasar ipa prof. zuhdan
Konsep dasar ipa prof. zuhdanKonsep dasar ipa prof. zuhdan
Konsep dasar ipa prof. zuhdan
 
Pembelajaran ipa sd
Pembelajaran ipa sdPembelajaran ipa sd
Pembelajaran ipa sd
 
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAPendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
 
Konsep dasar ipa
Konsep dasar ipaKonsep dasar ipa
Konsep dasar ipa
 
Pendidikan IPA Terpadu
Pendidikan IPA TerpaduPendidikan IPA Terpadu
Pendidikan IPA Terpadu
 
Hakikat sains
Hakikat sainsHakikat sains
Hakikat sains
 
Hakekat sains
Hakekat sainsHakekat sains
Hakekat sains
 
8 BAB II Landasan Teori
8 BAB II Landasan Teori8 BAB II Landasan Teori
8 BAB II Landasan Teori
 
Hakekat ipa
Hakekat ipaHakekat ipa
Hakekat ipa
 
Prinsip Prinsip Pembelajaran Sains
Prinsip Prinsip Pembelajaran SainsPrinsip Prinsip Pembelajaran Sains
Prinsip Prinsip Pembelajaran Sains
 
Satuan acara tutorial
Satuan acara tutorialSatuan acara tutorial
Satuan acara tutorial
 
silabus pembelajaran ipa sd
silabus pembelajaran ipa sdsilabus pembelajaran ipa sd
silabus pembelajaran ipa sd
 
Konsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpadu
Konsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpaduKonsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpadu
Konsep prinsip-pembelajaran-ipa-terpadu
 
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
 
Laporan lengkap
Laporan lengkapLaporan lengkap
Laporan lengkap
 
Keterampilan proses pembelajaran ipa
Keterampilan proses pembelajaran ipaKeterampilan proses pembelajaran ipa
Keterampilan proses pembelajaran ipa
 
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu 2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
2.1 1 konsep pembelajaran ipa terpadu
 
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 

Similar a Hakikat pembelajaran ipa di sd

28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
Mairiza Nopia
 
CP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).doc
CP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).docCP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).doc
CP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).doc
SukatmaSukatma
 
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitianBab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
Redjo Forjinso
 
08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx
08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx
08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx
fitradarsal
 
05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok
setio adi
 
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Tjoetnyak Izzatie
 

Similar a Hakikat pembelajaran ipa di sd (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKACP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
 
Isi ptk rosih
Isi ptk rosihIsi ptk rosih
Isi ptk rosih
 
CP-IPA-FASE-D.pdf
CP-IPA-FASE-D.pdfCP-IPA-FASE-D.pdf
CP-IPA-FASE-D.pdf
 
05 IPAS 190-202.pdf
05 IPAS 190-202.pdf05 IPAS 190-202.pdf
05 IPAS 190-202.pdf
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
CP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).doc
CP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).docCP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).doc
CP IPAS FASE C (datadikdasmen.com).doc
 
Capaian Pembelajaran *IPA SMP Tahun 2022
Capaian Pembelajaran *IPA SMP Tahun 2022Capaian Pembelajaran *IPA SMP Tahun 2022
Capaian Pembelajaran *IPA SMP Tahun 2022
 
17_CP_2022_IPA.pdf
17_CP_2022_IPA.pdf17_CP_2022_IPA.pdf
17_CP_2022_IPA.pdf
 
Uas ipa 5
Uas ipa 5Uas ipa 5
Uas ipa 5
 
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitianBab ii tinjauan teori  dan hipotesis penelitian
Bab ii tinjauan teori dan hipotesis penelitian
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Pramuka sebagai wahana belajar ipa
Pramuka sebagai wahana belajar ipaPramuka sebagai wahana belajar ipa
Pramuka sebagai wahana belajar ipa
 
08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx
08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx
08. CP_7_Genap_2023_IPA (Repaired).docx
 
5. CP IPA.docx
5. CP IPA.docx5. CP IPA.docx
5. CP IPA.docx
 
10676-22070-1-SM.pdf
10676-22070-1-SM.pdf10676-22070-1-SM.pdf
10676-22070-1-SM.pdf
 
05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok
 
05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok05 silabus ipa smp 20012017_ok
05 silabus ipa smp 20012017_ok
 
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
 

Más de safran hasibuan

Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
safran hasibuan
 
Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)
Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)
Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)
safran hasibuan
 

Más de safran hasibuan (16)

Bab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakaBab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustaka
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murni
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murniUcapan persembahan penelitian eksperimen murni
Ucapan persembahan penelitian eksperimen murni
 
Coover tesis penelitian eksperimen murni
Coover tesis penelitian eksperimen murniCoover tesis penelitian eksperimen murni
Coover tesis penelitian eksperimen murni
 
Bab vi penutup
Bab vi penutupBab vi penutup
Bab vi penutup
 
Bab v pembahasan t
Bab v pembahasan tBab v pembahasan t
Bab v pembahasan t
 
Bab iv hasil penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iv hasil penelitian penelitian eksperimen murniBab iv hasil penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iv hasil penelitian penelitian eksperimen murni
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian  penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
 
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murniBab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
Bab iii metode penelitian penelitian eksperimen murni
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murniBab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
 
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murniBab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
 
Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)
Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)
Analisis instrumen penelitian penulis parulian siregar (pascasarjana uin malang)
 
Tesis Puzzle Rangka Manusia IPA
Tesis Puzzle Rangka Manusia IPATesis Puzzle Rangka Manusia IPA
Tesis Puzzle Rangka Manusia IPA
 

Hakikat pembelajaran ipa di sd

  • 1. BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh insting, sedangkan bagi manusia, belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Oleh karena itu, berbagai pandangan yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses budaya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Dalam hal ini, pendidikan IPA juga memegang peranan yang menentukan bagi perkembangan manusia karena Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuanyang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. 1. Pengertian IPA Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan nila ilmiah. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skills) melalui seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil dimasa yang akan datang. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berfikir sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA di sekolah dasar merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang alam sekitar, yang dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan proses penemuan. Pengetahuan siswa tentang alam tersebut dapat mencetak siswa dalam bersikap ilmiah. Namun materi IPA yang diberikan harus disesuaikan dengan usia dan karakteristik siswa yang bersangkutan. Maksudnya, materi IPA yang diberikan kepada siswa disesuaikan Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 2. dengan tingkatan kelas, sehingga penguasaan pengetahuan tentang IPA dapat bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi kelestarian lingkungan alam sekitar. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 untuk SD/MI dijelaskan mengenai pembelajaran IPA yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. BNSP (2007:13). Dari penjelasan tersebut pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung. Dalam pembelajaran IPA siswa difasilitasi untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses. Sebagaimana diungkapkan Edi Hendri (2006:12) bahwa: Dalam pembelajaran tersebut siswa difasilitasi untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses (keterampilan atau kerja ilmiah) dan sikap ilmiah dalam memperoleh pengetahuan ilmiah tentang dirinya dan alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi: keterampilan mengamati dengan seluruh indera; keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja; mengajukan pertanyaan; menggolongkan data; menafsirkan data; mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, serta menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. Pada prinsipnya, pembelajaran IPA harus dirancang dan dilaksanakan sebagai cara “mencari tahu dan cara mengerjakan/melakukanyang dapat membantu siswa memahami fenomena alam secara mendalam” (Depdiknas, 2003:3). IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, observasi. Pembelajaran IPA sangat penting untuk diberikan di sekolah dasar, karena IPA sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu, tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI secara umum adalah agar siswa dapat menghargai alam Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 3. yang ada di sekitar lingkungan siswa dengan cara melestarikan dan memanfaatkannya, sehingga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dankompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidik IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat di identifikasi. Ditingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD) di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan. Pencapaian Standar Kompetensi (SK) Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 4. dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Selanjutnya, tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar berdasarkan KTSP 2006 adalah sebagai berikut : (1) Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari; (2) menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA dan teknologi; (3) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan; (4) ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam; (5) mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; dan (6)menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. (Depdiknas, 2006:27). Selanjutnya menurut BNSP (2007:13) mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep IPA yang diberikan di Sekolah Dasar secara umum bertujuan agar siswa dapat menyadari dan ikut berpartisipasi dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, serta menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan. Tujuan pembelajaran IPA akan berhasil bila dalam prosesnya melibatkan interaksi siswa yang optimal. Interaksi tersebut meliputi interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan sesama siswa, juga interaksi siswa dengan lingkungannya. Selain itu, tujuan pembelajaran IPA akan berhasil bila ditunjang oleh suasana yang kondusif, suasana yang dapat memfasilitasi keberhasilan proses Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 5. kegiatan pembelajaran, sehingga mampu membangkitkan minat siswa dari ketidaktahuan menjadi keingintahuan. 3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD Berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran IPA pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1) Mahluk hidup dan proses kehidupan, meliputi : manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan; 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi : cair, padat, dan gas; 3) Energi dan perubahannya, meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; 4) Bumi dan alam semesta, meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. (Depdiknas, 2006:29). Berdasarkan ruang lingkup pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar sebagaimana dijelaskan di atas, maka materi tentang perkembangbiakan tumbuhan merupakan materi yang diajarkan di kelas enam sekolah dasar pada semester satu dengan standar kompetensi yaitu memahami cara perkembangbiakan makhluk hidup, dan kompetensi dasar adalah mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. B. Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Pemahaman konsep IPA tidak hanya hasilnya saja yang diutamakan tetapi proses mendapatkan konsep sangat penting untuk membangun pengetahuan siswa. Keterampilan dan sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep IPA. Edi Hendri, M (2008:38) menyatakan bahwa: Keterampilan proses merupakan suatu aktivitas inheren yang harus selalu tertampilkan dalam pembelajaran sains. Dalam pembelajaran sains yang berisi ruh keterampilan proses, siswa tampil dinamis sebagai ilmuwan-ilmuwan cilik yang mengisi jam-jam pelajaran sains dengan kegiatan-kegiatan peneliti mulai dari melakukan observasi, mencatat dan mengolah data hingga melakukan generalisasi. Pendekatan keterampilan proses bukanlah suatu tindakan instruksional yang berada diluar jangkauan kemampuan siswa. Pendekatan ini justru dapat mengembangkan Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 6. kemampuan-kamapuan yang dimiliki siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Karso,dkk., (1993) dalam Edi Hendri, M (2008:38) bahwa “pendekatan keterampilan proses didasarkan pada cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya yang diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap dan nilai, serta keterampilan”. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuwan, tetapi pendekatan keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan setiap siswa menjadi ilmuwan. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dilaksanakan karena IPA merupakan alat yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa. Kepribadian yang berkembang merupakan prasyarat untuk melangkah ke profesi apapun yang diminati siswa. Dengan merujuk kepada pendapat Nuryani Rustaman, Edi Hendri, M., (2008:39-45) dalam buku perkuliahan yang berjudul “Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar” menjelaskan jenis-jenis keterampilan proses dasar yang memungkinkan untuk dikembangkan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar yaitu:1) melakukan pengamatan (observasi); 2) mengajukan pertanyaan; 3) menafsirkan hasil pengamatan (interpretasi dan inferensi); 4) mengelompokkan (klasifikasi); 5) meramalkan (prediksi); 6) berkomunikasi; 7) berhipotesis; 8) merencanakan percobaan atau penyelidikan; 9) menerapkan konsep atau prinsip; dan 10) keterampilan menyimpulkan. Dari kesepuluh jenis keterampilan proses tersebut, yang akan dicobakan dalam penelitian ini adalah keterampilan proses: Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 7. 1. Melakukan pengamatan (observasi), keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan proporsional seluruh alat indera untuk menggambarkan karakteristik obyek benda-benda yangdiamati. 2. Menafsirkan hasil pengamatan (interpretasi), meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan dengan bentuk menghubung-hubungkan hasil pengamatan hingga memperoleh kesimpulan. 3. Berkomunikasi, yaitu menginformasikan hasil pengamatan, atau hasil percobaan kepada orang lain. Bentuk komunikasi ini dalam bentuk laporan hasil kegiatan eksperimen yang disampaikan dengan lisan, tulisan, atau gambar. 4. Keterampilan menyimpulkan, yaitu keterampilan menarik suatu generalisasi atau kesimpulan dari serangkaian hasil kegiatan eksperimen. Sebagaimana pendekatan pembelajaran lainnya, keterampilan proses tidak lebih dari suatu cara pandang. Dengan kata lain, keterampilan proses baru bermakna apabila diimplementasikan melalui suatu model pembelajaran dengan seperangkat metode dan dan teknik yang relevan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Chaerul Rohman (1994) dalam Edi Hendri, M (2008:46) yang menyatakan bahwa “pendekatan atau metode-metode lain dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses sains secara proporsional”. Berdasarkan hal tersebut, dalam pelaksanaan penelitian ini dan untuk mendukung keberhasilan peningkatan keterampilan proses siswa, akan dipergunakan metode eksperimen sebagaimana yang akan diuraikan pada kajian tentang metode eksperimen berikut ini. C. Metode Eksperimen 1. Pengertian Eksperimen Dalam suatu metode pengajaran tidak ada yang paling baik dan sempurna. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, metode yang paling baik adalah metode yang cocok relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan berbagai metode (multi metode) Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 8. sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dan ditunjang oleh metode lainnya, seperti: ceramah tanya jawab dan penugasan. Penggunaan metode eksperimen ini disesuaikan dengan materi dalam penelitian yaitu tentang perkembangbiakan tumbuhan. Djamarah, (2002:95) menjelaskan tentang penggunaan metode eksperimen sebagi berikut: Cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari sesuatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu. Dari penjelasan tersebut di atas, pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen akan membantu siswa dalam memahami suatu konsep melalui sarangkaian percobaan dan pengamatan sehingga siswa dapat mengalami secara langsung apa yang sedang dipelajarinya. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya 2. Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA Penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan tumbuhan dalam penelitian tindakan kelas ini bertujuan agar: a. Siswa mampu menyimpulkan fakta, informasi, atau data yang diperoleh melalui pengamatan dan percobaan. b. Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil percobannya. Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 9. c. Siswa mampu menggunakan logika berfikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan. d. Siswa mampu berpikir sistematis, mempunyai disiplin tinggi, dapat hidup teratur dan rapi dalam kehidupannya sehari-hari. Agar penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. c. Dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi bimbingan dan petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. 3. Keunggulan dan Kelemahan Metode Eksperimen a. Keunggulan Metode Eksperimen Metode eksperimen mempunyai keunggulan dalam pelaksanaannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Djamarah, (2002:95) bahwa beberapa keunggulan penggunaan metode eksperimen adalah sebagai berikut : 1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobannya. Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 10. 2) Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. Djamarah, (2002 : 95). Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa keunggulan metode eksperimen adalah membuat siswa aktif, percaya diri atas kebenaran/kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri. Selain itu juga siswa memperoleh kesempatan untuk membuktikan kebenaran teoritis secara empiris melalui eksperimen, sehingga siswa terlatih untuk membuktikan ilmu secara ilmiah. b. Kelemahan Metode Eksperimen Suatu metode pembelajaran tidak ada yang sempurna, tergantung bagaimana guru dalam mengelola pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran tersebut agar tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan bermakna. Namun seperti yang dipaparkan sebelumnya, metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan, hal ini dikemukakan oleh Djamarah, (2002 : 95) bahwa metode eksperimen mempunyai kelemahan antara lain; 1) Metode ini lebih sesuai untuk bidang sains dan teknologi. 2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal. 3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. 4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian. Meskipun metode eksperimen memiliki beberapa kelemahan, namun metode ini cukup efektif untuk dilaksanakan di Sekolah Dasar karena pemikiran siswa SD masih berada dalam tahap operasional kongkrit. Agar metode eksperimen berhasil dengan baik, maka guru harus mempunyai kemampuan untuk membimbing siswa dari mulai merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen, guru menguasai konsep yang dieksperimen, mampu mengelola kelas dan mampu memberikan penilaian secara proses. Selain adanya kemampuan guru untuk melakukan eksperimen, kondisi dan Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 11. kemampuan siswa pula harus diperhatikan. Siswa memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen dan siswa memiliki sikap yang tekun, teliti juga kerja keras. D. Perkembangbiakan Tumbuhan Pada tumbuhan terdapat dua cara perkembangbiakan. Tumbuhan berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan adanya biji. 1. Perkembangbiakan Vegetatif Perkembangbiakan vegetatif terbagi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. a. Perkembangbiakan vegetatif alami Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif. Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Perkembangbiakan vegetatif alami di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Akar tinggal Akar tinggal adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Gambar 2.1 Jahe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD
  • 12. berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, bunga tasbih, kunyit, dan temulawak. 2) Umbi lapis Tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Pada umbi lapis, tunas tumbuh diantara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis diantaranya bawang merah, bawang putih, bawang bombay, bunga lili. Gambar 2.2 Bawang merah Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD 3) Umbi batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi Gambar 2.3 Kentang Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar. 4) Geragih Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tanaman baru akan tumbuh pada buku-bukunya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki. Gambar 2.4 Rumput Teki Enung Nurhaelah, 2011 Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 13. 5) Tunas adventif Tunas adventif adalah tunas liar yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti sukun dan kesemek. Gambar 2.5 Cocor Bebek Sumber: Mengenal Alam IPA Kelas VI SD b. Perkembangbiakan vegetatif buatan Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. 1) Okulasi atau menempel Okulasi yaitu menempelkan batang yang memiliki tunas pada pohon lain yang sejenis. Tanaman yang diambil tunasnya biasanya memiliki keunggulan. Keunggulan tersebut antara lain tanamannya lebih kuat, buahnya lebih besar, dan tahan penyakit. Contohnya okulasi tanaman singkong karet dengan singkong biasa. Gambar 2.6 Okulasi Sumber: IPA Kelas VI SD 2) Cangkok Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 14. Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat- sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat Gambar 2.7 Cara Mencangkok dicangkok adalah tanaman yang Sumber: IPA Kelas VI SD mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Pembiakan dengan mencangkok hanya dapat dilakukan pada tumbuhan dikotil. Langkah awal mencangkok yaitu menghilangkan sebagian kulit batang serta kambiumnya. Setelah kambium hilang, batang ditutup dengan tanah. Dengan perawatan yang baik, bagian atas kulit batang yang disayat akan tumbuh akar. Kemudian, bagian batang tersebut dipotong dan ditanam dalam tanah. 3) Mengenten atau menyambung Mengenten yaitu menyambung satu batang tanaman dengan batang bawah tanaman lainnya. Contohnya dilakukan pada tanaman rambutan dan tanaman ace binjai Gambar 2.8 Mengenten Sumber: IPA Kelas VI SD 4) Stek Stek adalah cara berkembang biak tumbuhan dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Contohnya adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar. Cara Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 15. membuat stek adalah batang dipotong sekitar 20 cm, kemudian ditanam ke dalam tanah sekitar 10 cm Gambar 2.9 Cara Stek Batang dan Daun Sumber: IPA Kelas VI SD 5) Merunduk Merunduk dilakukan pada cabang tumbuhan yang menjalar. Perkembangbiakan merunduk dapat dilakukan pada tanaman alamanda. Gambar 2.10 Merunduk Sumber: IPA Kelas VI SD 2. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Generatif Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan melalui biji. Biji adalah bagian dari buah. Perkembangbiakan ini dapat dilakukan oleh manusia, serangga, dan angin. Hasil pembiakan ini bisa sama dengan induknya, bisa juga berbeda. Oleh karena itu, hasil perkembangbiakan ini diperoleh tanaman baru dengan bermacam-macam jenisnya. E. Penggunaan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA tentang perkembangbiakan Tumbuhan Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui penggunan suatu metode pembelajaran tentunya terlebih dahulu harus mengetahui tentang prosedur dari penggunaan metode pembelajaran tersebut. Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti menerapkan metode eksperimen sesuai dengan karakteristik dari materi pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu perkembangbiakan tumbuhan. Prosedur eksperimen yang akan diterapkan Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 16. oleh peneliti adalah prosedur eksperimen sebagaimana yang dijelaskan oleh Roestiyah (2001 : 81) adalah sebagai berikut : (a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen; (b) memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat; (c) selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa, bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen; (d) setelah selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab. Pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Jadi, apabila prosedur diatas dapat dilaksanakan dengan baik maka pembelajaran akan berhasil secara optimal dan keterampilan proses siswa akan meningkat. Sesuai dengan pendapat di atas, pada pelaksanaan pembelajaran penggunaan metode eksperimen tentang perkembangbiakan tumbuhan, agar memperoleh hasil yang diharapkan, langkah yang ditempuh adalah: 1. Persiapan Eksperimen Persiapan yang matang mutlak diperlukan, agar memperoleh hasil yang diharapkan, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu : a. Menentapkan tujuan eksperimen dan menjelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen. b. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. c. Mempersiapkan tempat eksperimen d. Selama eksperimen guru mengawasi pekerjaan/ kegiatan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
  • 17. e. Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan siswa dalam melakukan eksperimen, termasuk yang dilarang atau membahayakan. f. Setelah eksperimen selesai hasil penelitian siswa dikumpulkan, mendiskusikannya dikelas dan mengevalusi dengan tes. 2. Pelaksanaan Eksperimen Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Pada saat siswa melakukan eksperimen, guru mendekati untuk mengamati kegiatan proses eksperimen yang dilakukan siswa dalam pengamatan mengenai perkembangbiakan tumbuhan, serta memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga eksperimen tersebut dapat diselesaikan dengan baik. b. Selama eksperimen berlangsung, guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan sehingga apabila terjadi hal-hal yang menghambat dapat segera terselesaikan. 3. Tindak lanjut Eksperimen Setelah eksperimen dilakukan, kegiatan-kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Siswa mengumpulkan laporan eksperimen untuk diperiksa guru. b. Siswa mempresentasikan hasil eksperimennya. Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen. Enung Nurhaelah, 2011 Upaya Meningkatkan Keterampilan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu