6. Sumber-sumber manuskrip Cina ditulis pada masa Dinasti
Tang, oleh I-Tsing yang menyebut kerajaan ini dengan nama Ho-ling
dan berlokasi di Cho-po (Jawa).
Catatan tersebut berisikan tentang:
1.
Kalingga disebutkan terletak di Jawa di daerah Laut Selatan.
Kerajaan ini berada di antara Kamboja di sebelah Utara, Bali di
sebelah Timur, dan Sumatera di sebelah Barat.
2.
Ibu kota kerajaan pada waktu itu dikelilingi benteng yang terbuat
dari tonggak kayu.
3.
Raja tinggal di istana kerajaan yang tersusun atas bangunan
bertingkat yang besar, mempunyai atap dari pohon aren, serta
singgasana dari gading gajah.
4.
Penduduknya pandai membuat arak dari nira pohon kelapa.
5.
Kerajaan ini menghasilkan banyak barang tambang berupa perak
dan emas, juga gading gajah dan cula.
7. Terdapat kisah yang berkembang di Jawa Tengah
utara mengenai seorang Maharani legendaris bernama
ratu Sima yang menjunjung tinggi prinsip keadilan
dan kebenaran dengan keras tanpa pandang bulu. Ia
menerapkan hukuman yang keras bagi pencuri, yaitu
pemotongan tangan.
8. Berdasarkan naskah Carita Parahyangan yang
berasal dari abad ke-16 M, putri Maharani Sima,
Parwati, menikah dengan putera mahkota Kerajaan
Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian
menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh.
Maharani Sima memiliki cucu yang bernama
Sanaha yang menikah dengan raja ketiga Kerajaan
Galuh, yaitu Bratasenawa.
Sanaha dan Bratasenawa memiliki anak yang
bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan
Kalingga Utara yang kemudian disebut dengan Bumi
Mataram, kemudian mendirikan Dinasti Sanjaya dan
Kerajaan Mataram Kuno.
10. 1.
Politik
Berdasarkan berita cina di sebutkan bahwa kerajaan kalingga / holing di
perintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu Sima. Pemerintahan Ratu
Sima sangat keras namun adil dan bijaksana. Kepada setiap pelanggar, Ratu
Sima selalu memberikan sanksi yang tegas. Rakyat tunduk dan patuh terhadap
segala perintah Ratu Sima bahkan tidak seorang pun rakyat maupun pejabat
kerajaan yang melanggar segala perintahnya.
2.
Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing berkembang
pesat. Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal hubungan perdagangan.
rakyat Holing juga memperhatikan pendidikan. Hal itu terbukti dengan adanya
rakyat Holing telah mengenal tulisan dan ilmu perbintangan.
3.
Kehidupan Budaya
Mayoritas masyarakatnya memeluk agama budha begitu juga dengan
kebudayaanya banyak di pengaruhi oleh budaya India. Selain agama budha
kebudayaanya yang lekat dan kental banyak tercampur dan terpengaruh dengan
adat dan kebudayaan orang India hal ini juga berpengaruh pada Ratu Sima. Ratu
Sima juga menerima dengan baik kebudayaan india masuk di kerajaan holing.
11. 4.
Sosial
Karena Ratu Sima yang sangat keras ia langsung sekaligus membangun lembaga
masyarakat yang sudah jelas fungsi dan tugasnya. Ratu Sima mendirikan lembaga
masyarakat ini untuk membantu dirinnya dalam mengatasi rakyatnya. Selain
lembaga yang sudah terbentuk Ratu Sima yang sudah memberlakukan sistem
perundang-undangan. beliau telah membuat dan menyusun perundang-undang
yang sempurna dengan di bantu lembaga masyarakat, hadirnya sistem perundangundangnya tersebut berjalan dengan baik.
5.
Agama
Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh oleh ajaran
Budha. Oleh karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan agama Budha. Holing
memiliki seorang pendeta yang bernama Jnanabhadra. Hal itu menyebabkan
masyarakat Holing mayoritas beragama Budha.
6.
Pemerintahan
Dalam berita Cina di sebut adanya raja atau ratu Sima, yang memerintah tahun
674 M. Beliau dikenal raja yang tegas, jujur dan bijaksana. Hukum dilaksanakan
dengan tegas.
13. Prasasti Tukmas
Prasati ini ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, di Dusun
Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang-Jawa
Tengah.
Prasasti ini bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta.
Prasasti ini menyebutkan tentang mata air yang sangat bersih dan
jernih. Sungai yang mengalir dari sumber air tersebut disamakan
dengan Sungai Gangga di India.
Pada prasati itu terdapat gambar-gambar seperti trisula, kendi,
kapak, kelasangka, cakra dan bunga teratai yang merupakan lambang
keeratan hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.
14.
15. Prasasti
Sojomerto
Prasasti ini ditemukan di Desa
Sojomerto,
Kecamatan
Reban,
Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Prasasti ini beraksara Kawi dan
berbahasa melayu kuno.
Prasasti
ini
memuat
tentang
keluarga dari Dapunta Selendra
yang merupakan cikal-bakal rajaraja keturunan Wangsa Syailendra
yang berkuasa di Kerajaan Mataram
Kuno.
16. Candi Angin
• Candi ini terdapat di desa
Tempur, Kecamatan Keling,
Kabupaten Jepara.
• Dinamakan Candi Angin
karena letaknya yang tinggi
tapi tidak roboh terkena angin.
18. Runtuhnya Kerajaan Kalingga
Sebenarnya kerajaan ini tidaklah hancur/runtuh tetapi Setelah
Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya
menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga
Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram. Pada tahun
752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya
dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan
perdagangan Hindu.