Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
SpiritualManajemen
1. Presentasi Buku:SPIRITUAL MANAGEMENTFROM PERSONAL ENLIGHTENMENT TOWARDS GOD CORPORATE GOVERNANCEPenulis: Sanerya Hendrawan, Ph.D.Penerbit : Mizan, Cetakan I, Ramadhan 14390 H / September 2009ISBN 978-979-433-509-3276 Hal + Index
2. LATAR BELAKANG PENULISAN Kebangkitan spiritualitas di dalam organisasi dan kehidupan kerja Faktor-faktor yang menyebabkan kebangkitan spiritualitas ini Makna kebangkitan spiritual dan berbagai implikasinya bagi organisasi Spiritualitas Islam sebagai perspektif
3. SISTEMATIKA GAGASAN Pencerahan Individu: Membangun Basis Keunggulan perusahaan Membangun tim dan kelompok pelopor: Langkah menuju perusahaan sebagai spiritual capital Kepemimpinan profetik: Menyatukan spiritualitas, sain, dan kepemimpinan Tata kelola perusahaan berketuhanan: dari good Corporate Governance ke God corporate Governance
4. MAKNA SPIRITUAL Menghidupkan (animating) Suci (sacred) Terkait dengan Ketuhanan Tetapi telah berkembang sedemikian rupa, 11 unsur spiritualitas Pemilahan pengalaman spiritual Kesimpulan Tidak ada dikotomi antara form dan substance Orientasi pengalaman spiritual tidak terpilah
5. TUJUAN SPIRITUALISASI PERUSAHAAN Pembangunan diri individu (self development) yang integral Irfan (gnosis) Kesadaran illahiah Kearifan (wisdom) Penguatan perusahaan (company empowerment) Struktur Proses Perilaku Keyakinan spiritual
6. MODEL SPIRITUALISASI PERUSAHAAN Keyakinan Organisasi Nilai Kelompok Identitas Aksi Individu Aturan Metoda Perncerahan Kebenaran
7. Perluasan Kesadaran Pengenalan diri (self) - Inner knowing Intuisi yang menghasilkan “kesadaran otentik” dan kemenyatuan dengan alam semesta - Deep intuition Harmoni dengan keseluruhan PERENIAL WISDOM (Pengalaman spiritual universal)
8. DAMPAK PERUBAHAN KESADARAN Pengendalian / penguasaan diri (personal mastery) Kelompok yang sukses (winning team) Pengelolaan dari dalam diri – inside out / self management
11. KESADARAN SUPER (SUPRA CONSCIOUSNESS) 6 3 The lower Unconcsious The Middle Unconcsious The higher unconscious or Superconcsious The area of Concsiousness The Conscious “I” The Higher “I” or “Self” The Collective Unconscious 2 4 5 1 Roberto Assagioli, Transpersonal Development, The Dimension Beyond Psychosynthesis, 2007, Smiling Wisdom
12. PSYCHOLOGICAL MOUNTAINEERING Descendant, a flooding of higher elements into realm of consciousness Ascendant, lifting the conscious ‘I’ – together with realm of consciousness – to a higher level, until it reaches a level we do not usually realize exist at all because it is beyond the normal scope of awaraness
13. THE WAY OF MEDITATION Attention or concentration, liberting the conscious mind from its everyday contents, full back one’s consciousness into the conscious ‘I’ Silent, outer silence but also within oneself Use a phrase or a word, intelectual reflection, trully perceiving and consciously confronting the nature, meaning, value of what we are meditating Contemplation, duality is transcended, subject and object merge into a living unity
14. SPIRITUAL EXPERIENCEPeak Experience (Maslow) An awaraness of light, enlightenment A sense of peace A sense of harmony and beauty A sense of joy and bliss A sense of power A sense of greatness, vastness
16. DAMPAK SPIRITUALISASI PADA ORGANISASI Suara hati (inner voice) Persepsi (perception) Pembelajaran Pemberdayaan Etika, nilai Moral Tanggung jawab sosial Kerjasama
17. SINKRONISASIHigh Performance is Spirtual Pursuit Organisasi sebagai tempat mengungkapkan total developmeny of the self Organisasi sebagai lahan suci (sacred pleace) Perjanjian suci (Covenant relationship) Kehidupan spiritual individu dengan segala ekstasenya menyatu dan terletak dalam menjalani kehidupan kolektif organisasi
18. SIKLUS PENGEMBANGAN SPIRITUAL MELALUI PENCAPAIAN HASIL ORGANISASI Organisasi sebagai spiritual driven, bukan lagi survival driven
19. SPIRITUALITAS ISLAM Kerja tim (team work) Kepedulian terhadap mutu (quality) Perancangan ulang proses kerja (work process redesign) Kepedulian kepada lingkungan Perhatian kepada pelanggan (customer focus) Penghargaan pada keragaman (diversity) Pemberdayaan manusia (empowerment)
20. MEMBANGUN TIM DAN KELOMPOK PELOPOR Langkah Menuju Perusahaan Sebagai Spiritual Capital
21. KESADARAN TERCERAHKAN Hikmah Ilmu Cahaya Ilahiah Kesadaran hati nurani Pengetahuan adalah cahaya yang dipancarkan oleh Allah di dalam hati siapa yang dikehendaki-Nya Pengetahuan yang membangkitkan, menyinari, menuntun, dan melahirkan tanggung jawab
22. PENCERAHAN MENGIMPLIKASIKAN DUA HAL: Memahami kondisi obyektif lingkungan dan menemukan posisi diri dalam lingkungan tersebut (nature and self) Punya komitmen untuk mentransformasi lingkungannya (transformation), menciptakan kembali (recreation), dan membentuk kembali (reformation) Pelayanan pada tujuan yang lebih besar
23. MEMBANGUN KETANGGUHAN TIM Promosi gagasan (tabligh) Pengajaran dan pendidikan (ta’lim) Pembinaan (takwin) Pengorganisasian (tanzhim) Pelaksanaan (tanfidz) Evaluasi dan memastikan hasil (ma’rifah, fikrah, harakah)
25. KEPEMIMPINAN PROFETIK VS SPIRITUAL KEPEMIMPINAN PROFETIK Digali dari kepemimpinan Rasulullah dan para sahabatnya yang utama Misi khas: membacakan tanda-tanda, membersihkan jiwa, mengajarkan pengetahuan, membangun komunitas pelopor peradaban Melahirkan tatanan baru KEPEMIMPINAN SPIRITUAL Berbasis perenial wisdom
26. RUANG KEPEMIMPINAN PROFETIK Penyadaran hati Pencerahan jiwa Realisasi visi kelangitan (celestial vision) Membangun perilaku peradaban/unggul (masyarakat madani/civilized society) Akhlak mulya Lembut, lapang dada, sabar Perilaku terdidik Perbuatan yang baik Taat aturan hukum dan etika umum Kebersihan dan keindahan Tenggang rasa terhadap perbedaan Kasih sayang pada semua makhluk
27. TATA KELOLA PERUSAHAAN BERKETUHAN Dari Good Corporate Governance ke God Corporate Governance
28. BASIS SPIRITUAL PERUSAHAAN Bukan sekedar bangunan ekonomi plus kewajiban sosialnya Memberi dampak atau kontribusi pada penciptaankehidupan manusia yang mengandung dua hal: Falah (kepuasan material dan spiritual) Hayat thayibah (kehidupan yang baik)
29. KONSEPTUALISASI GOVERNANCE(KE DALAM DUA TINGKATAN) Material-Institusional (TEKANAN DAN KONTROL EKSTERNAL) O = f [L, k, P, S, M] Spiritual-Individual (TEKANAN DAN KONTROL INTERNAL) Self control
30. MATA RANTAI PENGENDALIAN DIRI (SELF-CONTROL) LINTASAN PIKIRAN Wilayah Kesadaran Akal MEMORI GAGASAN KEYAKINAN Wilayah hati KEMAUAN TEKAD
31. SIKLUS PARALEL KONTROL PERILAKU:INDIVIDU - ORGANISASI Penetapan Tujuan Standard Musyaratah Pengambilan Keputusan Perbandingan Muhasabah Mu’aqabah & Mu’atabah Pengukuran Perbaikan Mujahadah MASUKAN PROSES-PROSES KELUARAN ORGANISASI
32. BERBEDA DARI PERUSAHAAN KAPITALIS Perusahaan dengan God Corporate Governance, adalah: Instrumen akumulasi kekayaan material and spiritual (a place of wealth) Mengahambakan diri kepada Tuhan (a place of worship) Tempat berjuang meninggikan kalimat Tauhid (a place of warfare) Jadi perusahaan mengintegrasikan pola eksistensi: having (akumulasi kekayaan), doing (kegiatan), being (sumber makna dan nilai) Perusahaan menjadi sarana manusia untuk menjalankan misi kepemimpinan di bumi (khalifatul ard) melalui kegiatan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia dengan memelihara planet bumi sebagai tempat kehidupan yang baik (thayyib) dan sejahtera (falah), yang menyampaikan manusia kepada keridhaan Pencipta-Nya Perusahaan ikut bertanggung jawab dalam pelestarian dan pengayaan keimanan (faith), kehidupan (life), akal (intelect), keturunan atau generasi mendatang (posterity), dan kekayaan (wealth)
33. MODEL GOD CORPORATE GOVERNANCE Memiliki - having ORGANISASI PEMBELAJARAN (Saling nasihat: Kebaikan + Kesabaran) Waktu AMAL SHOLEH (PRODUKTIVITAS) UMUR (KESADARAN) Mengada - Being Melakukan - Doing
34. JADI GOD CORPORATE GOVERNANCE Sistem tata kelola yang mengintegrasikan dimensi matarial manusia dengan dimensi spiritualnya Tujuannya, menjamin perusahaan bekerja sebagai pelaku bisnis yang bertanggung jawab kepada seluruh stakeholder (horizontal), dan pada akhirnya secara vertikal kepada Tuhan Terciptanya keseimbangan dan keselarasan kehidupan manusia, alam, dan lingkungan (harmoni) Tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan manusia