SlideShare a Scribd company logo
1 of 536
Download to read offline
Gusrina




                untuk
                Sekolah Menengah Kejuruan




                                                                                  Gusrina
BUDIDAYA IKAN
untuk SMK




                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
                    Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
                    Departemen Pendidikan Nasional
Gusrina




BUDAYA IKAN
Untuk SMK




          Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
          Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
          Departemen Pendidikan Nasional


                                                                        i
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang




BUDIDAYA IKAN
Untuk SMK

Penulis                 : Gusrina
Ilustrasi, Tata Letak   :
Perancang Kulit         :




Ukuran Buku             :




 410
 GUS      GUSRINA
  b              Budidaya Ikan untuk SMK /oleh Gusrina. ---- Jakarta:Pusat Perbukuan,
          Departemen Pendidikan Nasional, 2008.




Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008




                                                                                ii
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008,
telah melaksanakan penulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran
ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui
website bagi siswa SMK.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK
yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
12 tahun 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga
penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft copy ini akan lebih
memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya sehingga peserta
didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia
yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.
Selanjutnya, kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar
dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh
karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.


                                       Jakarta,
                                       Direktur Pembinaan SMK



                                                                   iii
KATA PENGANTAR

Buku Budidaya Ikan merupakan salah satu judul buku teks kejuruan yang
akan digunakan oleh para pendidik dan peserta didik SMK dan lembaga
pendidikan dan pelatihan lainnya. Buku teks kejuruan dalam bidang budidaya
ikan saat ini belum banyak dibuat, yang beredar saat ini kebanyakan buku-
buku praktis tentang beberapa komoditas budidaya ikan. Buku Budidaya Ikan
secara menyeluruh yang beredar dimasyarakat saat ini belum memenuhi
kebutuhan sebagai bahan ajar bagi siswa SMK yang mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMK.

Dengan melakukan budidaya ikan maka keberadaan ikan sebagai bahan
pangan bagi masyarakat akan berkesinambungan dan tidak akan punah.
Pada buku ini akan dibahas beberapa bab yang dapat digunakan sebagai
dasar dalam melakukan budidaya ikan. Bab pertama berisi tentang wadah
budidaya ikan, bab kedua berisi tentang media budidaya ikan, bab ketiga
berisi tentang hama dan penyakit ikan, bab keempat berisi tentang nutrisi
ikan, bab kelima berisi tentang teknologi pakan buatan, bab keenam berisi
tentang teknologi pakan alami, bab ketujuh berisi tentang pengembangbiakan
ikan dan bab kedelapan berisi tentang hama dan penyakit ikan. Sedangkan
materi penunjang seperti pemasaran, analisa usaha budidaya ikan dan
kesehatan dan keselamatan kerja terdapat pada bab terakhir.

Agar dapat membudidayakan ikan yang berasal dari perairan tawar, payau
maupun laut ada beberapa hal yang harus dipahami antara lain adalah
memahami jenis-jenis wadah dan media budidaya ikan, pengetahuan tentang
nutrisi ikan dan jenis-jenis pakan alami yang meliputi tentang morfologi,
biologi dan kebiasaan hidup. Selain itu pengetahuan teknis lainnya yang
harus dipahami adalah tentang pengembangbiakan ikan mulai dari seleksi
induk, teknik pemijahan ikan, proses pemeliharaannya sampai pemanenen
ikan.

Akhir kata penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah
dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku ini dihadapan
pembaca. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada suami dan
anak-anak atas dukungan dan orang tua tercinta serta teman-teman yang
telah membantu. Selain itu kepada Direktorat Pembinaan SMK Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah yang menyediakan anggaran untuk
meyediakan sumber belajar buku teks kejuruan yang sesuai dengan Standar
Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan SMK. Semoga buku ini bermanfaat
bagi yang membacanya dan menambah pengetahuan serta wawasan. Dan
juga kami mohon saran dan masukan yang membangun karena keterbatasan
yang dimiliki oleh penyusun.
                                                   Cianjur, November 2007
                                                                 Penyusun


                                                                        iv
DAFTAR ISI

                                            Halaman
                                                iv
Kata Pengantar
                                                v
Daftar Isi
                                                ix
Daftar Gambar
                                               xiii
Daftar Tabel
                                               xvi
Glosari
                                             xxviii
Sinopsis
                                              xxx
Peta Kompetensi
                                                1
Bab I. PENDAHULUAN

                                              21
Bab II. WADAH BUDIDAYA IKAN
                                              21
2.1.    JENIS-JENIS WADAH BUDIDAYA IKAN
2.1.1.    Kolam                               21
2.1.2.    Bak                                 24
2.1.3.    Akuarium                            24
2.1.4.    Karamba Jaring Apung                26
                                              27
2.2.    KONSTRUKSI WADAH BUDIDAYA
2.2.1.    Konstruksi kolam                    27
2.2.1.1. Pematang kolam                       27
2.2.1.2. Dasar kolam dan saluran              28
2.2.1.3. Pintu air                            29
2.2.2.    Konstruksi akuarium                 31
2.2.3.    Konstruksi Keramba Jaring Apung     34
2.3.    PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA              43

                                              50
Bab III.  MEDIA BUDIDAYA IKAN
                                              50
3.1.    SUMBER AIR
                                              53
3.2.    PARAMETER KUALITAS AIR
3.2.1.    Sifat Fisik                         53
3.2.1.1.  Kepadatan (density/berat jenis)     53
3.2.1.2.  Kekentalan (Viscosity)              53
3.2.1.3.  Tegangan Permukaan                  54
3.2.1.4.  Suhu air                            54
3.2.1.5.  Kecerahan dan kekeruhan air         56
3.2.1.6.  Salinitas                           57
3.2.2.    Sifat Kimia                         58
3.2.2.1.  Oksigen                             58
3.2.2.2.  Karbondioksida                      60
3.2.2.3.  pH air                              61
3.2.2.4.  Bahan organic dan garam mineral     63
3.2.2.5.  Nitrogen                            65
3.2.2.6.  Alkalinitas dan kesadahan           67
3.2.3.    Sifat Biologi                       68
                                              68
3.3. PENGUKURAN KUALITAS AIR BUDIDAYA

                                                      v
73
Bab IV.    PENGEMBANGBIAKAN IKAN
                                                           73
4.1.    SELEKSI INDUK
4.1.1.     Selective Breeding                              76
4.1.2.     Outbreeding/Hibridisasi/Crossbreeding           81
4.1.3.     Seks Reversal                                   83
4.1.4.     Inbreeding                                      92
4.1.5.     Aplikasi seleksi induk pada budidaya            95
4.1.5.1.   Seleksi induk ikan Lele                         96
4.1.5.2.   Seleksi induk ikan mas                          97
4.1.5.3.   Seleksi induk ikan Nila                        100
4.1.5.4.   Seleksi induk ikan Patin                       102
                                                          103
4.2.    TEKNIK PEMIJAHAN IKAN
4.2.1.     Perkembangan dan pematangan gonad              104
4.2.2.     Kelenjar hipofisa, HCG dan ovaprim             109
4.2.3.     Perjalanan hormon ke sel target                113
4.2.4.     Stripping dan pembuahan buatan                 114
4.2.5.     Ovulasi dan fertilisasi                        116
4.2.6.     Aplikasi teknik pemijahan pada ikan budidaya   117
4.2.6.1.   Pemijahan ikan mas                             117
4.2.6.2.   Pemijahan ikan lele                            124
4.2.6.3.   Pemijahan ikan nila                            126
                                                          130
4.3.    PENETASAN TELUR
4.3.1.     Perkembangan embrio                            131
4.3.2.     Proses penetasan telur                         132
4.3.3.     Aplikasi penetasan telur ikan                  133
                                                          138
4.4.    PEMELIHARAAN LARVA DAN BENIH IKAN
                                                          146
4.5.    PEMBESARAN IKAN
4.5.1.     Pembesaran ikan mas                            146
4.5.2.     Pembesaran ikan nila                           151
4.5.3.     Pembesaran ikan bandeng                        154
                                                          157
4.6.    PEMANENAN
4.6.1.     Pemanenan benih ikan nila                      157
4.6.2.     Pemanenan benih ikan patin                     158
4.6.3.     Pemanenan ikan mas                             160

                                                          162
Bab V.    NUTRISI IKAN
                                                          162
5.1.   ENERGI
                                                          167
5.2.   PROTEIN
                                                          182
5.3.   KARBOHIDRAT
                                                          190
5.4.   LIPID
                                                          199
5.5.   VITAMIN
                                                          232
5.6.   MINERAL
                                                          243
Bab VI.   TEKNOLOGI PAKAN BUATAN
                                                          246
6.1.   JENIS-JENIS BAHAN BAKU
                                                          258
6.2.   PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN
6.2.1.    Metode segi empat Pearsons                      258
6.2.2.    Metode aljabar                                  264
                                                                vi
6.2.3.      Metode linier                              268
6.2.4.      Metode Trial and error (coba-coba)         272
6.2.5.      Metode Worksheet                           277
                                                       282
6.3.     PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN
                                                       292
6.4.     UJI COBA PAKAN IKAN
6.4.1.      Uji pakan secara kimia                     292
6.4.2.      Uji pakan secara fisik                     304
6.4.3.      Uji pakan secara biologis                  308
6.5.     MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN
                                                       315
6.6.     PAKAN DAN KUALITAS AIR
                                                       324
                                                       329
Bab VII. TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN ALAMI
                                                       329
7.1.   JENIS-JENIS PAKAN ALAMI
                                                       336
7.2.   BUDIDAYA PHYTOPLANKTON
7.2.1.    Wadah dan peralatan budidaya Phytoplankton   336
7.2.2.    Penyiapan media budidaya Phytoplankton       339
7.2.3.    Penebaran bibit/inokulasi                    348
                                                       354
7.3.   BUDIDAYA ZOOPLANKTON
7.3.1.    Budidaya Daphnia                             354
7.3.2.    Budidaya Artemia                             367
7.3.3.    Budidaya Rotifera                            377
                                                       388
7.4.   BUDIDAYA BENTHOS
                                                       396
7.5.   BIOENKAPSULASI

                                                       400
Bab VIII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN
                                                       400
8.1.   JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT
8.1.1.    Hama ikan                                    400
8.1.2.    Penyakit ikan                                402
                                                       412
8.2.   PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN
8.2.1.    Pencegahan hama                              412
8.2.2.    Pencegahan parasit dengan penyaringan air    413
          sistem filter                                415
8.2.3.    Pencegahan terhadap beberapa penyakit        417
                                                       431
8.3.   GEJALA SERANGAN PENYAKIT
8.4.   PENGOBATAN PENYAKIT IKAN

                                                       446
Bab IX.   PEMASARAN
                                                       446
9.1.   PENGERTIAN PEMASARAN
                                                       447
9.2.   CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN
                                                       449
9.3.   PERENCANAAN DAN TARGET PENJUALAN
                                                       450
9.4.   ESTIMASI HARGA JUAL
                                                       454
9.5.   SISTEM PENJUALAN
                                                       455
9.6.   STRATEGI PROMOSI

                                                       463
Bab X.    ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN
                                                       463
10.1.     PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN
                                                       476
10.2.     NET PRESENT VALUE (NPV)
                                                       477
10.3.     NET BENEFIT COST RATIO (NBC RATIO)
                                                             vii
477
10.4.   INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
                                               478
10.5.   ANALISIS BREAK EVENT POINT
                                               479
10.6.   APLIKASI ANALISA USAHA

                                               485
Bab XI. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
                                               485
11.1.   PENGERTIAN K3
                                               485
11.2.   PENERAPAN KAIDAH K3 PADA DUNIA USAHA
        PERIKANAN BUDIDAYA

                                               492
Daftar Pustaka




                                                     viii
DAFTAR GAMBAR

No.       Judul                                            Halaman
1.1.     Ikan Mas (Cyprinus carpio)                            4
1.2.     Ikan Nila (Oreochromis niloticus)                     4
1.3.     Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)                     4
1.4.     Udang galah (Macrobrachium rosenbergii)               4
1.5.     Ikan Patin (Pangasius hiphothalamus)                  4
1.6.     Ikan Bawal (Colosoma brachyponum)                     5
1.7.     Ikan Tawes (Puntius gonionotus)                       5
1.8.     Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)                   5
1.9.     Ikan Sepat (Trichogaster pectolaris)                  5
1.10.    Ikan Kowan (Ctenopharyngodon idella)                  5
1.11.    Ikan Lele (Clarias sp)                                5
1.12.    Ikan Sidat (Anguilla sp)                              6
1.13.    Udang vanamei (Penaeus vannamei)                      6
1.14.    Ikan Bandeng (Chanos chanos)                          6
1.15.    Kerapu Merah (Plectopomus maculates)                  6
1.16.    Ikan Kakap putih (Lates calcarifer)                   6
1.17.    Ikan Kerapu (Chromileptes altivelis)                  6
1.18.    Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)                   6
1.19.    Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)            6
1.20.    Ikan Beronang (Siganus gutatus)                       7
2.1     Kolam tanah                                           22
2.2     Kolam semiintensif                                    22
2.3     Kolam intensif                                        22
2.4     Kolam Pemijahan                                       23
2.5     Kolam Penetasan                                       23
2.6     Kolam Pemeliharaan                                    23
2.7     Kolam Pemberokan                                      24
2.8     Bak beton                                             24
2.9     Bak Fiber                                             24
2.10    Bak Plastik                                           24
2.11    Akuarium Kelompok                                     25
2.12    Akuarium sejenis                                      26
2.13    Akuarium Tanaman                                      26
2.14    Kolam jaring terapung tampak atas                     26
2.15    Kolam jaring terapung tampak depan                    27
2.16    Bentuk pematang trapesium sama kaki                   28
2.17    Bentuk pematang trapesium tidak sama kaki             28
2.18    Kemiringan dasar kolam                                28
2.19    Saluran tengah atau kemalir                           29
2.20    Pintu pemasukan dan pengeluaran air di tengah         29
2.21    Pintu pemasukan dan pengeluaran air di sudut          29
2.22    Pintu pemasukan dan pengeluaran air bentuk L          30
2.23    Pintu pemasukan dan pengeluaran air system monik      30

                                                                     ix
2.24   Pemasukan dan pengeluaran air pipa paralon                30
2.25   Meletakkan lembaran kaca                                  32
2.26   Mengukur kaca                                             32
2.27   Memotong kaca                                             32
2.28   Menghaluskan bagian pinggir kaca                          32
2.29   Lem silicon dan alat tembak lem                           33
2.30   Penggunaan alat tembak lem                                33
2.31   Lakban pada kaca                                          34
2.32   Mengeringkan akuarium                                     34
2.33   Kerangka jarring apung                                    37
2.34   Pelampung drum besi                                       38
2.35   Jangkar                                                   38
2.36   Pola jarring                                              41
2.37   Pengeringan dasar kolam                                   43
2.38   Mengairi kolam                                            46
2.39   Sanitasi bak budidaya                                     48
3.1    Termometer                                                71
3.2    Secchi disk                                               71
3.3    Salinometer                                               71
3.4    Refraktometer                                             71
3.5    Flow meter                                                71
3.6    DO meter                                                  71
3.7    pH meter                                                  72
3.8    Kerta Lakmus                                              72
3.9    Planktonnet                                               72
3.10   Haemocytometer                                            72
3.11   Ekman Dredge                                              72
3.12   Spektrofotometer                                          72
4.1    Diagram skematik perkawinan dua tipe linebreeding         95
4.2    Induk ikan lele betina dan genital papilla                96
4.3    Induk ikan lele jantan dan genital papilla                97
4.4    Induk ikan mas betina dan genital papilla                100
4.5    Induk ikan mas jantan dan genital papilla                100
4.6    Induk ikan nila                                          102
4.7    Induk ikan patin jantan dan betina                       102
4.8    Kanulasi induk ikan patin                                103
4.9    Skema pengaturan sekresi hormone                         105
4.10   Letak dan jenis kelenjar endokrin ikan dari arah depan   106
4.11   Mekanisme hormone steroid                                109
4.12   Representasi diagram pada penempang sagital otak         110
4.13   Pengambilan kelenjar hipofisa                            111
4.14   Penggerusan kelenjar hipofisa                            112
4.15   Pemutaran alat sentrifuse                                112
4.16   Pembuatan ekstrak kelenjar hipofisa                      112
4.17   Pengambilan kelenjar ekstrak hipofisa                    112
4.18   Penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa                    113
4.19   Pemasangan kakaban dikolam pemijahan cara Sunda          118
4.20   Kolam pemijahan cara Cimindi                             119
                                                                      x
4.21   Kolam pemijahan cara Magek                     120
4.22   Kolam pemijahan cara Kantong                   121
4.23   Kolam pemijahan cara Dubish                    122
4.24   Kolam pemijahan cara Hofer                     123
4.25   Diagram susunan kolam pemijahan bersekat       129
4.26   Sampling benih ikan                            145
4.27   Pengemasan benih                               159
6.1    Disk mill                                      283
6.2    Hammer mill                                    283
6.3    Vertical mixer                                 284
6.4    Horizontal mixer                               284
6.5    Alat penggiling daging                         286
6.6    Alur proses pembuatan pakan skala pabrikasi    287
6.7    Silo                                           287
6.8    Alat pengukur kadar air                        293
6.9    Peralatan pengukuran kadar protein             294
6.10   Peralatan pengukuran kadar lemak               294
6.11   Peralatan pengukuran kadar serat kasar         295
6.12   Peralatan pengukuran kadar abu                 296
6.13   Metode pemberian pakan dengan tangan           323
6.14   Ametode pemberian pakan dengan demand feeder   323
7.1    Chlorella sp                                   331
7.2    Tetrasemis sp                                  332
7.3    Scenedesmus sp                                 332
                                                      333
7.4    Skeletonema costatum
7.5    Spirulina sp                                   333
7.6    Brachionus sp                                  334
                                                      334
7.7    Artemia salina
7.8    Moina sp                                       335
7.9    Daphnia sp                                     335
                                                      335
7.10   Paramecium
7.11   Tubifex sp                                     335
7.12   Erlemeyer                                      336
7.13   Cawan Petri                                    337
7.14   Jarum ose                                      337
7.15   Pipet kaca                                     337
7.16   Tabung reaksi                                  337
7.17   Mikroskop                                      337
7.18   Bak fiber                                      338
7.19   Aerator                                        338
7.20   Daphnia sp (bagian-bagian tubuh)               360
7.21   Kemasan cyst Artemia                           367
7.22   Perkembangbiakan Artemia                       373
7.23   Rotifera                                       382
7.24   Daur hidup rotifer                             384
7.25   Tubifex                                        391
7.26   Daur hidup tubifex                             392
                                                      405
8.1    Ichthyophthirius multifiliis
                                                            xi
8.2    Siklus hidup Ichthyophthirius multifiliis       406
8.3    Trichodina tampak bawah                         407
8.4    Trichodina tampak atas                          407
8.5    Myxobolus sp                                    407
8.6    Myxosoma sp                                     408
8.7    Thellohanellus sp                               408
8.8    Henneguya sp                                    408
8.9    Dactylogyrus sp                                 409
8.10   Gyrodactilus sp                                 409
8.11   Lernea sp                                       410
8.12   Argulus indicus tampak bawah                    411
8.13   Saprolegnia sp                                  411
8.14   Achlya sp                                       411
8.15   Aeromonas sp                                    412
8.16   Mekanisme kerja mekanik                         413
8.17   Penumpukan partikel pada media filter mekanik   414
8.18   Filter air                                      415
8.19   Dropsy pada ikan plati dan cupang               418
8.20   Dropsy tampak samping                           419
8.21   Akumulasi cairan                                419
8.22   Contoh kasus kelainan gelembung renang          420
8.23   Gejala umum ulcer                               421
8.24   Ikan terserang white spot                       422




                                                             xii
DAFTAR TABEL

No.     Judul                                                     Halaman
1.1   Komoditas         akuakultur    yang      sudah     lazim      3
      dibudidayakan dalam system budidaya di Indonesia
2.1   Perbandingan antara ukuran akuarium dengan                    31
      ketebalan kaca
2.2   Jenis pelampung dan lama pemakaian                            37
2.3   Ukuran mata jaring yang digunakan berdasarkan                 39
      ukuran ikan yang dibudidayakan
2.4   Perbandingan jumlah mata jarring yang harus                   42
      dipotong dalam berbagai ukuran kantong jarring dan
      mata jaring.
2.5   Dosis kapur tohor (CaO)                                       45
3.1   Pengaruh suhu air terhadap respon konsumsi pakan              56
3.2   Hubungan antara kadar oksigen terlarut dan suhu               60
3.3   Pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan               62
3.4   Presentase ammonia bebas terhadap ammonia total               66
3.5   Kriteria kualitas air Golongan C                              69
3.6   Parameter kualitas air untuk budidaya ikan dan                70
      peralatan pengukuran yang dapat digunakan
4.1   Perbandingan strategi, keuntungan dan kerugian dari           78
      seleksi individu (A), seleksi within family (B) dan
      seleksi between family (C)
4.2   Pengaruh silang dalam terhadap frekuensi genotype             94
      dan frekuensi alel dalam lokus
4.3   Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan mas                    99
4.4   Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan mas matang             99
      gonad
4.5   Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan nila                   101
4.6   Dosis pengapuran untuk menetralkan dari berbagai              128
      jenis tekstur tanah dan pH awal yang berbeda
4.7   Perkembangan stadia embrio ikan lele pada suhu 28             134
      o
       C
4.8   Lama pemeliharaan ikan mas berdasarkan sistem                 150
      pemeliharaan
5.1   Kebutuhan energi untuk ikan Salmon                            166
5.2   Kebutuhan energi untuk Catfish                                166
5.3   Nama dan singkatan asam amino                                 171
5.4   Kebutuhan asam amino essensial pada beberapa                  178
      jenis ikan dalam % protein pakan
5.5   Tingkat kebutuhan protein optimal (% berat kering             182
      pakan) pada beberapa jenis ikan budidaya
5.6   Klasifikasi karbohidrat                                       184
5.7   Nilai kecernaan karbohidrat berdasarkan kadar dan             188
      sumbernya oleh beberapa ikan budidaya

                                                                            xiii
5.8    Kebutuhan optimum karbohidrat dalam pakan untuk        190
       pertumbuhan beberapa ikan budidaya
5.9    Nama umum asam lemak                                   194
5.10   Kelompok asam lemak unsaturated jenuh                  195
5.11   Kebutuhan asam lemak essensial pada ikan               196
5.12   Komposisi asam lemak essensial pada berbagai           197
       sumber lipid (g/100 g asam lemak)
5.13   Penggolongan beberapa sumber vitamin A                 202
5.14   Kebutuhan vitamin A beberapa spesies ikan budidaya     203
5.15   Kekurangan vitamin A pada beberapa jenis ikan          203
5.16   Kebutuhan vitamin D beberapa spesies ikan budidaya     205
5.17   Kebutuhan vitamin E beberapa spesies ikan budidaya     207
5.18   Kriteria respon ikan terhadap pemberian vitamin E      208
       sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya
5.19   Gejala kekurangan vitamin E pada beberapa ikan         209
       budidaya
5.20   Kebutuhan tiamin dalam pakan                           211
5.21   Tanda-tanda kekurangan tiamin A pada ikan budidaya     212
5.22   Kebutuhan vitamin B2 dalam pakan ikan                  213
5.23   Tanda-tanda kekurangan riboflavin pada ikan            214
       budidaya
5.24   Kebutuhan vitamin B6 dalam pakan ikan                  215
5.25   Tanda-tanda kekurangan piridoksin pada ikan            216
       budidaya
5.26   Kebutuhan vitamin B5 dalam pakan ikan                  218
5.27   Tanda-tanda kekurangan asam pantotenat pada ikan       218
       budidaya
5.28   Kebutuhan biotin dalam pakan ikan                      220
5.29   Tanda-tanda kekurangan biotin pada ikan budidaya       220
5.30   Kebutuhan asam folat dalam pakan ikan                  221
5.31   Tanda-tanda kekurangan asam folat pada ikan            222
       budidaya
5.32   Kebutuhan vitamin B12 dalam pakan ikan                 223
5.33   Tanda-tanda kekurangan vitamin B12 pada ikan           223
       budidaya
5.34   Kebutuhan Niasin dalam pakan ikan                      224
5.35   Tanda-tanda kekurangan Niasin pada ikan budidaya       225
5.36   Kebutuhan inositol dalam pakan ikan                    226
5.37   Tanda-tanda kekurangan inositol pada ikan budidaya     226
5.38   Kebutuhan Kolin dalam pakan ikan                       227
5.39   Tanda-tanda kekurangan kolin pada ikan budidaya        228
5.40   Kebutuhan vitamin C dalam pakan ikan                   229
5.41   Tanda-tanda kekurangan vitamin C pada ikan             230
       budidaya
5.42   Kebutuhan mineral makro dalam pakan pada               237
       berbagai jenis ikan air tawar (mg/kg atau g/kg berat
       kering)
5.43   Kebutuhan mineral mikro dalam pakan pada berbagai      237
                                                                    xiv
jenis ikan air tawar (mg/kg atau g/kg berat kering)
5.44   Kebutuhan zat besi pada beberapa jenis ikan           238
5.45   Kebutuhan mineral seng pada beberapa jenis ikan       239
5.46   Kebutuhan mangan pada beberapa jenis ikan             240
5.47   Kebutuhan mineral tembaga pada beberapa jenis ikan    241
6.1    Beberapa jenis ikan berdasarkan kebiasaan             247
       makannya
6.2    Kandungan nutrisi bahan baku nabati                   251
6.3    Kandungan nutrisi bahan baku hewani                   252
6.4    Kandungan nutrisi bahan baku limbah pertanian         252
6.5    Rekomendasi penggunaan bahan baku untuk pakan         254
       ikan dan udang dalam %
6.6    Jenis dan kandungan nutrisi bahan baku ikan           255
       karnivora
6.7    Hasil analisa proksimat bahan baku                    256
6.8    Bahan baku pakan yang mengandung zat antinutrisi
       dan cara menghilangkan zat antinutrisi                285
6.9    Acuan bentuk dan tipe pakan buatan untuk ikan         291
       budidaya
6.10   Skedul pemberian pakan dalam usaha budidaya ikan      320
6.11   Skedul pemberian pakan pada udang                     321
6.12   Jumlah pakan harian pudang dengan kelangsungan        322
       hidup 80%
7.1    Komposisi pupuk pada media stok murni kultur algae    341
7.2    Komposisi Trace Metal Solution                        341
7.3    Komposisi pupuk pada phytoplankton air tawar          342
7.4    Komposisi pupuk phytoplankton semi masal              346
7.5    Komposisi pupuk kultur missal                         347
7.6    Komposisi campuran vitamin pada media Dphnia          363
7.7    Komposisi bahan kimia untuk membuat air laut kadar    371
       garam 5 permill
7.8    Komposisi bahan kimia untuk membuat air laut kadar    372
       garam 30 permill
7.9    Ukuran badan dan nilai kalori rotifer                 383
7.10   Kandungan komposisi beberapa bahan                    398
       bioenkapsulasi
8.1    Bahan ekstrak dari tumbuh-tumbuhan serta dosisnya     402
8.2    Obat dan bahan kimia yang digunakan pengobatan        443
       penyakit ikan




                                                                   xv
GLOSARI

                      salah satu bagian dari kelenjar hipofisa yang
Adenohipofisa     :
                      mengandung         sel-sel pensekresi hormon
                      prolaktin, hormon Adrenocorticotropic (ACTH),
                      hormon pelepas tiroid (Thyroid Stimulating
                      Hormone),     hormon      pertumbuhan     (STH-
                      Somatotropin) dan Gonadotropin. Pars intermedia
                      mensekresi     hormon      pelepas    melanosit
                      (Melanocyte Stimulating Hormone).

Adaptasi          :   Masa penyesuaian       suatu   organisme   dalam
                      lingkungan baru.

Aerasi            :   Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan
                      oksigen

Akrosom           :   Organel penghujung pada kepala spema yang
                      dikeluarkan yang berfungsi membantu sperma
                      menembus sel telur.

Aksi gen aditif   :   aksi gen yang mana fenotipe heterosigot
                      merupakan intermedit antara kedua fenotipe
                      homosigot, kedua alel tidak memperlihatkan
                      dominansi, keduanya memberikan konstribusi
                      yang seimbang dalam menghasilkan suatu
                      fenotipe

Aklimatisasi      :   Penyesuaian fisiologis terhadap perubahan salah
                      satu faktor lingkungan

Albinisme         :   kondisi genetik yang tidak sempurna yang
                      menyebabkan organisme tidak membentuk
                      pigmen

                      Bentuk alternatif suatu gen
Alel              :

                      Alel yang diekspresikan secara penuh dalam
Alel dominan      :
                      fenotipe itu

                      Alel yang pemunculan fenotipenya ditutupi secara
Alel resesif      :
                      sempurna

                      Molekul organik dengan gugus karbonil yang
Aldehida          :
                      terletak pada ujung kerangka karbon


                                                                   xvi
Pembentukan zat organik kompleks dari yang
Anabolisme           :
                         sederhana, asimilasi zat makanan oleh organisme
                         untuk membangun atau memulihkan jaringan dan
                         bagian-bagian hidup lainnya.

                         Ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya
Anadromus            :
                         dihabiskan dilaut dan bermigrasi ke air tawar untuk
                         memijah.

Anafase              :   Tahap mitosis dan meiosis yang mengikuti
                         metafase ketika separuh kromosom atau
                         kromosom homolog memisah dan bergerak ke
                         arah kutub gelendong.

                         Hormon steroid jantan utama, misalnya testoteron
Androgen             :

Androgenesis         :   Proses penjantanan

                         Bahan kimiawi yang membunuh bakteri atau
Antibiotik           :
                         menghambat pertumbuhannya.

                         Imunoglobin pengikat antigen yang dihasilkan oleh
Antibodi             :
                         sel limfosit B, berfungsi sebagai efektor dalam
                         suatu respon imun.

                         Makromolekul asing yang bukan merupakan
Antigen              :
                         bagian dari organisme inang dan yang memicu
                         munculnya respon imun.

Asam amino           :   Molekul organik yang memiliki gugus karboksil
                         maupun gugus amino. Asam amino berfungsi
                         sebagai monomer protein.

                         Suatu molekul asam nukleat berbentuk heliks dan
Asam                 :
                         beruntai ganda yang mampu bereplikasi dan
deoksiribonukleat
                         menentukan struktur protein sel yang diwariskan.

                         Asam karboksilik dengan rantai karbon panjang.
Asam lemak (fatty    :
                         Asam lemak bervariasi panjang dan jumlah dan
acid)
                         lokasi ikatan gandanya, tiga asam lemak berikatan
                         dengan satu molekul gliserol akan membentuk
                         lemak.


                         Asam lemak dimana semua karbon dalam ekor
Asam lemak jenuh     :
                         hidrokarbonnya dihubungkan oleh ikatan tunggal,
(Saturated   fatty
                         sehingga memaksimumkan jumlah atom hidrogen
acid)
                         yang dapat berikatan dengan kerangka karbon.
                                                                        xvii
Asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan
Asam lemak tak         :
                           ganda antara karbon-karbon dalam ekor
jenuh (Unsaturated
                           hidrokarbon. Ikatan seperti itu mengurangi jumlah
fatty acid)
                           atom hidrogen yang terikat ke kerangka karbon.

                           Suatu polimer yang terdiri atas banyak monomer
Asam nukleat           :
                           nukleotida, yang berfungsi sebagai cetak biru
                           untuk protein dan melalui kerja protein, untuk
                           semua aktivitas seluler. Ada dua jenis yaitu DNA
                           dan RNA.

                           Asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri
Asam           amino   :
                           oleh tubuh hewan sehingga harus tersedia dalam
essensial
                           makanan.

                           Perkembangbiakan tidak melalui perkawinan
Aseksual               :

                           Kromosom yang secara tidak langsung terlibat
Autosom                :
                           dalam penentuan jenis kelamin, sebagai kebalikan
                           dari kromosom seks.

                           Sel-sel   yang      besar       berasal
Auksospora             :                                                dari
                           perkembangbiakan zigot baru

                           Bentuk perkawinan yang sering digunakan dalam
Backross               :
                           pemuliaan yaitu mengawinkan kembali antara
                           anak dan orangtuanya yang sama untuk beberapa
                           generasi.

Basofil                :   Bersifat menyerap basa.

                           Organisme yang hidup di dasar perairan
Benthos                :

Blastomer              :   Sel-sel anak yang dihasilkan selama pembelahan
                           zygot.

Blastula               :   Rongga yang terbentuk selama fase pembelahan
                           zigot.

                           Proses pembentukan blastula
Blastulasi             :

                           Bobot kering bahan organik yang terdiri atas
Biomassa               :
                           sekelompok organisme di dalam suatu habitat
                           tertentu atau bobot seluruh bahan organik pada
                           satuan luas dalam suatu waktu tertentu.

                           Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu
Budidaya               :
                                                                       xviii
sistem yang digunakan untuk           memproduksi
                         sesuatu dibawah kondisi buatan.

                         Perkawinan yang dekat sekali kaitan keluarganya,
Closed Breeding      :
                         misalnya antara anak dan tetua atau antara antar
                         saudara sekandung.

                         Fase dorman dari crustacea karena kondisi
Cyste                :
                         lingkungan yang tidak sesuai

                         Fungi dan bakteri saprotropik yang menyerap
Dekomposer           :
                         nutrien dari materi organik yang tidak hidup seperti
                         bangkai, materi tumbuhan yang telah jatuh dan
                         buangan organisme hidup dan mengubahnya
                         menjadi bentuk anorganik.

                         Jumlah individu persatuan luas atau volume atau
Densitas             :
                         masa persatuan volume yang biasanya dihitung
                         dalam gram/cm3 atau jumlah sel/ml.

Deoksiribosa         :   Komponen gula pada DNA, yang gugus
                         hidroksilnya kurang satu dibandingkan dengan
                         ribosa, komponen gula pada RNA

Detritus             :   Materi organik yang telah mati atau hancuran
                         bahan organik yang berasal dari proses
                         penguraian secara biologis.

Disipon              :   Membersihkan badan air dengan mengeluarkan
                         kotoran bersama sebagian jumlah air.

Disucihamakan        :   Disterilkan dari jasad pengganggu.

Dorsal               :   Bagian punggung

Diagnosis            :   Proses pemeriksaan terhadap suatu hal

Diferensiasi gonad   :   Proses penentuan kelamin dengan pernyataan
                         fenotipe melalui perkembangan alat kelamin dan
                         ciri-ciri kelamin.

Diploid              :   Keadaan perangkat kromosom             bila   setiap
                         kromosomnya diwakili dua kali (2n)

Diploidisasi         :   Penggandaan jumlah kromosom pada sel-sel
                         haploid

Donor                :   Pemberi sumbangan
                                                                         xix
Telur yang dibuahi dan merupakan dinding tebal
Dormant              :
                         dan jika menetas menjadi betina amiktik.

Ekspresi gen         :   Pengejewantahan bahan genetik pada suatu
                         makhluk hidup sebagai keseluruhan jumlah tabiat
                         yang khas.

                         Pemisahan      asam     nukleat    atau      protein
Elektroforesis gel   :
                         berdasarkan ukuran dan muatan listriknya,
                         dengan cara mengukur laju pergerakkannya
                         melalui suatu medan listrik dalam suatu gel.

                         Proses perkembangan embrio
Embriogenesis        :

Endokrin             :   Kelenjar/sel yang menghasilkan hormon

                         Molekul protein komplek yang dihasilkan oleh sel
Enzim                :
                         dan bekerja sebagai katalisator dalam berbagai
                         proses kimia didalam tubuh makhluk hidup.

                         Enzim yang digunakan untuk memotong fragmen
Enzim restriksi      :
                         DNA yang memiliki sekuen tertentu.

Estrogen             :   Hormon seks steroid betina yang utama.

                         Makhluk yang sel-selnya mengandung inti sejati
Eukaryot             :
                         yang diselimuti selaput inti, mengalami meiosis,
                         membelah dengan mitosis dan enzim oksidatifnya
                         dikemas dalam mitokondria.

                         Jumlah sel telur yang dihasilkan oleh seekor
Fekunditas           :
                         hewan betina pertahun atau persatuan berat
                         hewan.

Feminisasi           :   Proses pembetinaan


Fenotipe             :   Ciri fisik dan fisiologis pada suatu organisme atau
                         sifat yang terlihat pada makhluk hidup yang
                         dihasilkan oleh genotipe bersama-sama dengan
                         faktor lingkungan.

                         Sinyal kimiawi atsiri dan kecil yang berfungsi
Feromon              :
                         dalam komunikasi diantara hewan-hewan dan
                         bertindak sangat mirip dengan hormon dalam
                         mempengaruhi fisiologi dan tingkah laku.


                                                                          xx
Penyatuan gamet haploid untuk menghasilkan
Fertilisasi    :
                   suatu zigot diploid.

                   Tonjolan berbentuk cambuk pada salah satu sel
Flagella       :
                   untuk alat gerak.

Fotosintesis   :   Pengubahan energi cahaya menjadi energi
                   kimiawi yang disimpan dalam glukosa atau
                   senyawa organik lainnya.

                   Pengelompokkan anggota-anggota jenis yang
Galur          :
                   hanya memiliki satu atau sejumput ciri, biasanya
                   bersifat homozigot dan dipertahankan untuk
                   keperluan percobaan genetika.

                   Sel sperma atau telur haploid, gamet menyatu
Gamet          :
                   selama reproduksi seksual untuk menghasilkan
                   suatu zigot diploid.

                   Tahapan pembentukan embrio berlapis dua dan
Gastrula       :
                   berbentuk piala.

                   Proses pembentukan gastrula dari blastula atau
Gastrulasi     :
                   proses pembentukan tiga daun kecambah
                   ektoderm, mesoderm dan endoderm.

                   Kumpulan mikrotubula       yang menyelaraskan
Gelendong      :
                   pergerakan kromosom        selama pembelahan
                   eukariotik.

                   Bagian kromosom yang mengatur sifat-sifat
Gen            :
                   keturunan tertentu atau satuan informasi yang
                   terdiri atas suatu urutan nukleotida spesifik dalam
                   DNA.


                   Turunan pertama atau turunan hibrid dalam
Generasi F1    :
                   fertilisasi-silang genetik.

                   Keturunan yang dihasilkan        dari   perkawinan
Generasi F2    :
                   generasi hibrid F1.

                   Komplemen lengkap gen-gen suatu organisme,
Genom          :
                   materi genetik suatu organisme.

Genotipe       :   Kandungan genetik suatu organisme.

                   Proses perkembangan embrio yang berasal dari
Ginogenesis    :
                                                                  xxi
telur tanpa kontribusi material genetik jantan

Gonad           :   Organ seks jantan dan betina, organ penghasil
                    gamet pada sebagian besar hewan.

Gonadotropin    :   Hormon yang merangsang aktivitas testes dan
                    ovarium.

Haploid         :   Memiliki jumlah kromosom yang khas untuk gamet
                    makhluknya.

                    Keragaman fenotipe yang diakibatkan oleh aksi
Heritabilitas   :
                    genotipe    atau    menggambarkan          tentang
                    persentase keragaman fenotipe yang diwariskan
                    dari induk kepada keturunannya. Dinotasikan
                    dengan huruf h2 dengan nilai berkisar antara 0 – 1.

Hermaphrodit    :   Individu yang mempunyai alat kelamin jantan dan
                    betina.

Heliks ganda    :   Bentuk DNA asli

Haemoglobin     :   Protein mengandung besi dalam sel darah merah
                    yang berikatan secara reversibel dengan oksigen.

Herbivora       :   Hewan heterotropik yang memakan tumbuhan.

Heterozigot     :   Mempunyai dua alel yang berbeda untuk suatu
                    sifat genetik tertentu.

Heterosis       :   Suatu ukuran untuk menilai keunggulan dan
                    ketidakunggulan hibrid


Hibrid          :   Turunan dari tetua yang secara genetik sangat
                    berbeda, bahkan mungkin berlainan jenis atau
                    marga.

Hibridisasi     :   Perkawinan antara individu yang berbeda atau
                    persilangan.

Hipofisasi      :   Salah satu teknik dalam pengembangbiakan ikan
                    dengan cara menyuntikkan ekstrak kelenjar
                    hipofisa kepada induk ikan untuk mempercepat
                    tingkat kematangan gonad.

Hipotalamus     :   Bagian ventral otak depan vertebrata, yang
                    berfungsi dalam mempertahankan homeostasis,
                                                                     xxii
khususnya dalam mengkoordinasikan             sistem
                           endokrin dengan sistem saraf.

Histon                 :   Protein kecil dengan porsi besar yang terdiri dari
                           asam amino bermuatan positif yang berikatan
                           dengan DNA bermuatan negatif dan berperan
                           penting dalam struktur kromatinnya.

                           Kondisi fisiologis yang mantap dalam tubuh.
Homeostasis            :

                           Mempunyai dua alel yang identik untuk suatu sifat
Homozigot              :
                           tertentu.

                           Bahan kimia pembawa sinyal yang dibentuk dalam
Hormon                 :
                           sel-sel khusus pada kelenjar endokrin. Hormon
                           disekresikan ke dalam darah kemudian disalurkan
                           ke organ-organ yang menjalankan fungsi-fungsi
                           regulasi tertentu secara fisiologik dan biokimia.

Ikan transgenik        :   Ikan yang memiliki DNA asing didalam tubuhnya

                           Menonaktifkan sperma
Inaktivasi sperma      :

                            Perkawinan    antara   individu-individu yang
Inbreeding             :
                           sekerabat yaitu berasal dari jantan dan betina
                           yang sama.

                           Salah satu metode transfer gen. Metode ini
Infeksi Retroviral     :
                           menggunakan     gen-gen    heterogen     yang
                           dimasukkan ke dalam genome virus dan dapat
                           dipindahkan kepada inang yang terinfeksi virus
                           tersebut.

                           Masa penyimpanan
Inkubasi               :

                           Fase dimana tidak ada perubahan pada inti sel,
Interfase              :
                           waktu istirahat.

                           Suatu ciri yang dapat diturunkan dalam suatu
Karakter kuantitatif   :
                           populasi yang bervariasi secara kontinu sebagai
                           akibat pengaruh lingkungan dan pengaruh
                           tambahan dua atau lebih gen.

                           Metode pengorganisasian kromosom suatu sel
Kariotipe              :
                           dalam kaitannya dengan jumlah, ukuran dan jenis.

                           Ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya
Katadromus             :
                           dihabiskan di perairan tawar dan bermigrasi ke
                                                                          xxiii
laut untuk memijah.

                         Kelenjar kecil dibagian otak bawah yang
Kelenjar hipofisa    :
                         menghasilkan berbagai macam hormon yang
                         dibutuhkan pada makhluk hidup .

                         Struktur pembawa gen yang mirip benang yang
Kromosom             :
                         terdapat di dalam nukleus.

                         Proses perkawinan
Kopulasi             :

                         Suatu stadia istirahat pada hewan cladosera atau
Kista                :
                         crustacea tingkat rendah.

                         Organisme yang belum dewasa yang baru keluar
Larva                :
                         dari telur atau stadia setelah telur menetas.

Larutan hipoklorit   :   Larutan yang mengandung HClO

Lokus                :   Tempat khusus disepanjang kromosom tertentu
                         dimana gen tertentu berada.

                         Penjantanan.
Maskul;inisasi       :

                         Tipe pembelahan sel dan nukleous ketika jumlah
Meiosis              :
                         kromosom direduksi dari diploid ke haploid.

                         Kromosom yang sentromernya terletak ditengah-
Metasentrik          :
                         tengah.


Metafase             :   Tahapan mitosis dan meiosis ketika kromosom
                         mencapai keseimbangan posisi pada bidang
                         ekuator.

                         Perubahan bentuk organisme dalam daur hidup
Metamormofose        :

Mikropil             :   Lubang kecil pada telur tempat masuknya sperma.

Mikroinjeksi         :   Metode yang digunakan dalam mengintroduksi
                         DNA asing ke dalam pronukleus atau sitoplasma
                         telur yang telah terbuahi. DNA asing disuntikkan
                         pada saat fase 1-2 sel.

                         Proses pembelahan nukleus pada sel eukariotik
Mitosis              :
                         yang secara konvensional dibagi menjadi lima
                         tahapan : profase, prometafase, metafase,
                         anafase, dan telofase. Mitosis mempertahankan
                                                                    xxiv
jumlah kromosom dengan cara mengalokasikan
                     kromosom yang direplikasikan secara sama ke
                     masing-masing nukleus anak.

                     Sekelompok sel anak (blastomer) yang terbentuk
Morula           :
                     selama fase pembelahan zygot.

                     Bentuk stadia setelah menetas pada crustacea
Nauplii          :
                     atau copepoda.

                     Bagian dari kelenjar hipofisa, terdiri dari pars
Neurohipofisa    :
                     nervosa yang berfungsi mensekresi Oxytoxin,
                     Arginin Vasotocin dan Isotocin

Omnivore         :   Organisme pemakan segala

                     Kelenjar kelamin betina yang menghasilkan ovum.
Ovarium          :

Ovipar           :   Berkembangbiak dengan menghasilkan telur.

                     Berkembangbiak dengan menghasilkan telur
Ovivipar         :
                     tetapi telur tersebut menetas dalam tubuh
                     induknya.

                     Perkawinan antara individu-individu yang tidak
Outbreeding      :
                     sekerabat (berbeda induknya), masih dalam satu
                     varietas atau beda varietas.

Ovulasi          :   Proses terlepasnya sel telur dari folikel.

                     Perkembangbiakan telur menjadi individu baru
Partenogenesis   :
                     tanpa pembuahan telur dan menghasilkan telur
                     diploid.

Pemijahan        :   Proses peletakan telur atau perkawinan

                     Zat warna tubuh
Pigmen           :

                     Molekul DNA sirkular yang bereplikasi pada sel-sel
Plasmid          :
                     bakteri secara independent.

                     Sel telur hasil pembelahan meiosis yang tidak
Polar body       :
                     memiliki sitoplasma.

                     Tahap pertama meiosis dan
Profase          :                                         mitosis   ketika
                     kromosom mulai jelas terlihat.

                     Keturunan yang berasal dari sumber yang sama,
Progeni          :
                                                                       xxv
anak cucu

                       Proses pergantian kromosom dimana individu
Poliploidisasi     :
                       yang dihasilkan mempunyai lebih dari dua set
                       kromosom.

                       Proses perkembangbiakan baik secara aseksual
Reproduksi         :
                       maupun seksual.

                       Pemisahan populasi dasar yang digunakan ke
Seleksi            :
                       dalam kedua kelompok, yaitu kelompok terpilih
                       dan kelompok yang harus terbuang.

                       Bagian kromosom yang terletak pada titik ekuator
Sentromer          :
                       kumparan pada metafase, tempat melekat benang
                       penarik gelendong, posisi sentromer menentukan
                       bentuk kromosom.

Seks reversal      :   Proses pembalikan kelamin dengan menggunakan
                       metode tertentu.

Spermatogenesis    :   Proses perkembangan spermatogonium menjadi
                       spermatis

                       Sel-sel kecambah untuk membentuk sperma
Spermatogonium     :


                       Sel gamet jantan dengan inti haploid yang
Spermatozoa        :
                       ememiliki bentuk berekor.

                       Proses dimana spermatozoa dilepaskan dari cyste
Spermiasi          :
                       dan masuk kedalam lumen.

                       Proses    metamorfosa      spermatid
Spermiogenesis     :                                           menjadi
                       spermatozoa

                       Sentromer terletak pada ujung kromosom yang
Submetacentrik     :
                       memiliki dua lengan yang tidak sama panjangnya.

                       Sentromer juga terletak pada ujung kromosom
Subtelocentrik     :
                       namun masih jelas terlihat adanya lengan pendek.

                       Suatu instrumen yang mengukur porsi dari cahaya
Spektrofotometer   :
                       dengan panjang gelombang yang berbeda yang
                       diserap dan dihantarkan oleh suatu larutan
                       berpigmen.

                       Tahap akhir dari mitosis atau meiosis ketika
Telofase           :
                                                                  xxvi
pembagian    sitoplasma   dan   penyusunan     inti
                          selesai.

 Testis               :   Gonad yang berperan menghasilkan sperma

 Tetraploid           :   Individu yang mempunyai empat          perangkat
                          kromosom haploid pada nukleusnya.

 Triploid             :   Individu yang mempunyai tiga           perangkat
                          kromosom haploid pada nukleusnya.

 Triploidisasi        :   Proses pembuatan organisme triploid dengan
                          menggunakan kejutan suhu untuk menahan polar
                          body II atau menahan pembelahan mitosis awal.

 Vitellogenesis       :   Proses deposisi kuning telur, dicirikan oleh
                          bertambah banyaknya volume sitoplasma yang
                          berasal dari vitelogenin eksogen yang membentuk
                          kuning telur.

 Zygot                    Sel diploid sebagai hasil perpaduan gamet jantan
                          dan gamet betina haploid.



                              SINOPSIS



Buku teks dengan judul budidaya ikan dapat dipelajari oleh para peserta
diklat dan pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan yang mengambil
program studi Budidaya Ikan. Menurut SKKNI dalam program studi Budidaya
Ikan dapat dikelompokkan menjadi Budidaya Ikan Air Tawar, Budidaya Ikan
Air Laut, Budidaya Ikan Air Payau dan Budidaya Ikan Hias. Dalam buku teks
ini akan memberikan pengetahuan mendasar tentang bagaimana
membudidayakan ikan dan dapat di aplikasikan pada berbagai habitat
budidaya. Pada buku teks ini berisi tentang wadah budidaya yang dapat
digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam
budidaya ikan agar proses budidaya dapat berlangsung sesuai dengan
kebutuhan ikan untuk hidup tumbuh dan berkembang, bagaimana melakukan
proses perkembangbiakan ikan budidaya dari sudut biologis ikan budidaya
dan aplikasi pada beberapa ikan budidaya, kebutuhan nutrisi untuk ikan yang
akan dibudidayakan, bagaimana membuat pakan ikan yang harus diberikan
pada ikan budidaya, bagaimana memproduksi pakan alami sebagai pakan
yang sangat dibutuhkan bagi larva ikan dan benih ikan budidaya, hama dan


                                                                       xxvii
penyakit ikan yang dapat menyerang ikan budidaya serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam budidaya ikan.

Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting saat ini dan
masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan ikan merupakan salah satu jenis
pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang mempunyai harga jual
relatif murah dan mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Dengan
mengkonsumsi ikan maka kebutuhan gizi manusia akan terpenuhi. Oleh
karena itu kemampuan sumberdaya manusia untuk memproduksi ikan
budidaya sangat dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk dan keterbatasan lahan budidaya selanjutnya, maka dibutuhkan
suatu teknologi budidaya ikan pada lahan yang terbatas dan produktivitas
tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan mempelajari buku teks ini
diharapkan para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu budidaya pada
berbagai media dan teknologi budidaya.

Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yang dibutuhkan bagi
ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentang investasi yang harus
dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akan diterapkan. Dengan
menerapkan teknologi budidaya ikan yang intensif dibutuhkan pemahaman
tentang produksi pakan buatan yang ramah lingkungan tetapi sesuai dengan
kebutuhan ikan budidaya. Selain itu dalam membudidayakan ikan sangat
dibutuhkan pakan alami pada fase larva dan benih, maka sangat dibutuhkan
suatu pemahaman bagaimana membudidayakan pakan alami yang sesuai
dengan kebutuhan ikan.

Selain itu dalam suatu budidaya ikan maka akan ada kendala yang dialami
pembudidaya ikan yaitu adanya serangan hama dan penyakit ikan. Oleh
karen itu diperlukan pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yang
dapat menyerang ikan budidaya serta bagaimana tindakan pencegahan dan
pengobatan yang harus dilakukan oleh para pembudidaya agar ikan yang
dibudidayakan tidak terserang hama dan penyakit.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka
penerapan teknologi yang terkini telah merambah dalam budidaya ikan.
Pengembangbiakan ikan secara tradisional akan semakin kurang diminati
dan akan beralih kepada sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan produksi pada ikan budidaya. Aplikasi teknologi molekuker
dalam budidaya ikan sudah bisa diterapkan mulai dari rekayasa kromosom,
rekayasa gen dan terkini adalah rekayasa sel. Rekayasa kromosom antara
lain adalah melakukan kegiatan ginogenesis, androgenesis dan poliploidisasi
yang tujuan dari manipulasi kromosom ini untuk meningkatkan produktivitas
ikan budidaya dan memberikan nilai tambah pada pembudidaya ikan.
Sedangkan rekayasa gen dapat diterapkan jika peralatan untuk melakukan
rekayasa ini tersedia dimana dengan melakukan rekayasa gen dapat dibuat
komoditas ikan budidaya yang disisipi gen yang menguntungkan bagi
pembudidaya misalnya gen pertumbuhan, gen antibeku dan gen warna
tubuh.
                                                                     xxviii
Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan dapat memahami pengetahuan
yang sangat mendasar dalam membudidayakan ikan. Dalam buku teks ini
juga dijelaskan berbagai kemampuan dasar untuk melakukan suatu kegiatan
yang langsung dapat diaplikasikan dengan menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.




                           PETA KOMPETENSI


     KODE UNIT           JUDUL UNIT KOMPETENSI/SUB KOMPETENSI

                      Memenuhi persyaratan kerja di DU/DI
 PBD. PL 00.001U.01   1. Menyetujui kondisi dan ketentuan ketenagakerjaan
                      2. Memenuhi persyaratan ketenagakerjaan
                      Memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan
                      lingkungan di tempat kerja
                      1. Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk kesehatan
 PBD. PL 00.002U.01
                         dan keselamatan di tempat kerja
                      2. Melakukan tindakan kesehatan dan keselamatan
                         kerja dalam kondisi bahaya/darurat
                      3. Memelihara insfrastruktur dan lingkungan kerja
                      Membina kerjasama
                      1. Melakukan interaksi di tempat kerja
                      2. Melakukan pertemuan, menyelami dan mengarahkan
 PBD. PL 00.003U.01      klien dan pelanggan
                      3. Memelihara penampilan pribadi
                      Menggunakan sistem komunikasi
                      1. Mengumpulkan, mencatat dan mengirim data


                                                                         xxix
PBD. PL 00.004U.01    2. Mengumpulkan, mencatat dan menyediakan
                          informasi untuk memenuhi kebutuhan tempat kerja
                       3. Menanggapi masalah
                       Membuat perencanaan kerja
 PBD. PL 00.005U.01    1. Membuat jadwal kegiatan
                       2. Mengatur bahan, peralatan dan cara kerja
                       Menyiapkan peralatan
                     1.   Mengidentifikasi jenis peralatan
PBD. PL 00. 006U. 01 2.   Menentukan peralatan
                     3.   Mengontrol cara kerja peralatan
                     4.   Membuat laporan




                       Mengidentifikasi parameter kualitas air
                       1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan
                          dalam identifikasi parameter kualitas air
 PBD.PL 00.007U.01     2. Mengambil sampel air di lapangan
                       3. Mengukur parameter kualitas air
                       4. Membuat laporan hasil identifikasi parameter kualitas
                          air

    KODE UNIT        JUDUL UNIT KOMPETENSI/ELEMEN KOMPETENSI
                    Menentukan lokasi budidaya
                    1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi
                       budidaya
 PBD. PL00.008U. 01 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi budidaya melalui
                       kegiatan survey lapangan
                    3. Menentukan lokasi
                    4. Membuat laporan
                    Menyiapkan wadah
                       1. Mengidentifikasi wadah
                       2. Menentukan wadah
PBD. PL 00. 009U. 01
                       3. Mengontrol proses penggunaan wadah
                       4. Membuat laporan
                       Mengidentifikasi hama dan penyakit ikan

                                                                              xxx
1. Mengambil sampel di lapangan
                       2. Mengidentifikasi gejala serangan
PBD. PL 00. 010U. 01
                       3. Menentukan jenis parasit
                       4. Membuat laporan
                       Mengemas ikan
                       1. Menyiapkan teknik pengepakan
                       2. Menentukan jenis ikan yang dikemas
PBD. PL 00. 011U. 01
                       3. Melakukan pengepakan ikan
                    4. Membuat laporan
                    Memasarkan ikan
 PBD. PL00.012U. 01 1. Mencari order pemasaran
                    2. Melaksanakan penjualan
                    3. Menyiapkan kuota/target
                    4. Mengontrol proses pemasaran

                       Menentukan lokasi pembenihan ikan
                       1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi
 PBD.PL 01.001I.01        pembenihan
                       2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembenihan ikan
                       3. Memilih lokasi pembenihan ikan
                       4. Membuat laporan
                       Menyiapkan media pembenihan ikan
                       1. Merencanakan kegiatan persiapan media
 PBD.PL 01.002I.01        pembenihan
                       2. Menyiapkan wadah pembenihan
                       3. Menyiapkan air untuk pembenihan
                       4. Membuat laporan
                       Mengelola induk ikan
                       1. Memelihara calon induk ikan
 PBD.PL 01.003I.01     2. Menyeleksi calon induk jantan dan betina
                       3. Melakukan pematangan gonad induk ikan
                       4. Menyeleksi induk siap pijah
                       Memijahkan induk ikan
                       1. Melakukan proses pemijahan ikan
 PBD.PL 01.004I.01     2. Menangani telur
                       3. Menetaskan telur
                       Mengkultur pakan alami
                       1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami
 PBD.PL 01.005I.01     2. Menyiapkan media tempat tumbuhnya pakan alami
                       3. Menebar bibit pakan alami

                                                                           xxxi
Memelihara larva ikan
                    1. Merawat larva ikan
                    2. Memberi pakan larva
PBD.PL 01.006I.01   3. Mengamati perkembangan larva
                    4. Menangani hama dan penyakit pada pemeliharaan
                       larva
                    5. Memantau kualitas dan kuantitas air pada
                       pemeliharaan larva
                    Memanen hasil pembenihan ikan
                    1. Merencanakan kegiatan pemanenan hasil
                        pembenihan
PBD.PL.01.007I.01   2. Melakukan pemananen benih ikan
                    3. Mengemas benih ikan
                    4. Membuat laporan

                    Memasarkan hasil pembenihan ikan
                    1. Mengidentifikasi calon pembeli
PBD.PL.01.008I.01   2. Membuat kesepakatan
                    3. Melakukan transaksi
                    4. Melakukan perhitungan laba rugi
                    5. Membuat laporan
                    Menentukan lokasi pendederan ikan
                    1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi
PBD.PL 02.009I.01       pendederan ikan
                    2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pendederan ikan
                    3. Memilih lokasi pendederan
                    4. Membuat laporan
                    Menyiapkan media pendederan ikan
                    1. Merencanakan kegiatan persiapan pendederan ikan
PBD.PL 02.010I.01   2. Menyiapkan wadah pendederan ikan
                    3. Menyiapkan air untuk pendederan ikan
                    4. Membuat laporan
                    Menebar benih ikan pada pendederan
PBD.PL 02.011I.01   1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
                    2. Menebar benih ikan
                    3. Membuat laporan
                    Memantau pertumbuhan benih ikan pada pendederan
                    1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan
PBD.PL 02.012I.01       benih ikan
                    2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan
                        benih ikan
                    3. Melakukan sortasi

                                                                        xxxii
4. Membuat laporan
                    Mengelola pakan benih ikan pada pendederan
                    1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk benih ikan
PBD.PL 02.013I.01   2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan benih
                       ikan
                    3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian
                       pakan
                    4. Membuat laporan




                    Mengelola kualitas dan kuantitas air pada
                    pendederan ikan
PBD.PL 02.014I.01   1. Merencanakan kegiatan pengelolaan kualitas dan
                        kuantitas air
                    2. Mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air pada
                        pendederan ikan
                    3. Mengelola kualitas dan kuantitas air pada
                        pendederan ikan
                    4. Membuat laporan
                    Mengendalikan hama dan penyakit pada pendederan
                    ikan
                    1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan
PBD.PL 02.015I.01        penyakit
                    2. Mengidentifikasi hama dan penyakit
                    3. Melakukan pengobatan ikan
                    4. Mencatat kejadian serangan penyakit
                    5. Membuat laporan
                    Memanen hasil pendederan ikan
                    1 Merencanakan        kegiatan    pemanenan    hasil
PBD.PL 02.016I.01        pendederan ikan
                    2. Memanen benih ikan
                    3. Membuat laporan
                    Memasarkan hasil pendederan ikan
                    1. Mengidentifikasi calon pembeli
PBD.PL 02.017I.01   2. Membuat kesepakatan
                    3. Melakukan transaksi
                    4. Melakukan perhitungan laba rugi
                    5. Membuat laporan
                    Menentukan lokasi pembesaran ikan

                                                                       xxxiii
1. Merencanakan tahapan kegiatan pemilihan lokasi
PBD.PL 03.018I.01   2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembesaran
                       ikan
                    3. Memilih lokasi pembesaran ikan
                    4. Membuat laporan
                    Menyiapkan media pembesaran ikan
                    1. Merencanakan kegiatan persiapan pembesaran
PBD.PL 03.019I.01      ikan
                    2. Menyiapkan wadah pembesaran ikan
                    3. Menyiapkan media pembesaran ikan
                    4. Membuat laporan

                    Menebar benih ikan pada pembesaran
PBD.PL 03.020I.01   1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan
                    2. Menebar benih ikan
                    3. Membuat laporan
                    Memantau pertumbuhan ikan pada pembesaran
                    1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan
PBD.PL 03.021I.01        ikan
                    2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan
                         ikan
                    3. Melakukan sortasi
                    4. Membuat laporan
                    Mengelola pakan pembesaran ikan
                    1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk
PBD.PL 03.022I.01        pembesaran ikan
                    2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan
                         pembesaran ikan
                    3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian
                         pakan
                    4. Membuat laporan
                    Mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran
                    ikan
                    1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan
PBD.PL 03.023I.01        penyakit
                    2. Mengidentifikasi hama dan penyakit pada
                         pembesaran ikan
                    3. Melakukan pengobatan ikan
                    4. Mencatat kejadian serangan penyakit
                    5. Membuat laporan
                    Memanen hasil pembesaran ikan



                                                                        xxxiv
1. Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil
PBD.PL 03.024I.01      pembesaran
                    2. Melakukan pemanenan
                    3. Mengemas ikan hasil pembesaran
                    4. Membuat laporan
                    Memasarkan hasil pembesaran ikan
                    1. Mengidentifikasi calon pembeli ikan
                    2. Melakukan kesepakatan
PBD.PL 03.025I.01   3. Melakukan transaksi
                    4. Melakukan penghitungan laba rugi
                    5. Membuat laporan




                                                                    xxxv
BAB I         PENDAHULUAN




Indonesia                              Perikanan     Republik    Indonesia,
            merupakan salah satu
                                       menurut Freddy Numberi (2006),
negara dengan luas perairan hampir
                                       akan      menargetkan       produksi
dua pertiga dari luas wilayahnya
                                       perikanan     pada    tahun    2006
yaitu sekitar 70%. Wilayah perairan
                                       mencapai 7,7 juta ton atau
di Indonesia berdasarkan kandungan
                                       meningkat sebesar 13%, yang terdiri
kadar garamnya atau salinitas dapat
                                       dari produksi perikanan tangkap
dikelompokkan menjadi tiga jenis
                                       sebesar 5,1 juta ton dan produksi
perairan yaitu perairan tawar,
                                       perikanan budidaya sebesar 2,6 juta
perairan payau dan perairan laut.
                                       ton, serta konsumsi ikan menjadi
Dari ketiga jenis perairan tersebut
                                       28kg/kapita/tahun.
dapat dihasilkan suatu produksi
perikanan yang memberikan nilai
                                       Berdasarkan       target    produksi
tambah bagi pertumbuhan ekonomi
                                       perikanan budidaya yang telah
nasional yang dapat meningkatkan
                                       ditetapkan     oleh      Departemen
kesejahteraan           masyarakat
                                       Kelautan dan Perikanan maka
Indonesia.
                                       Departemen Pendidikan Nasional
                                       sebagai departemen yang akan
Potensi perikanan budidaya secara
                                       menciptakan sumber daya manusia
nasional diperkirakan sebesar 15,59
                                       yang bergelut dibidang kelautan dan
juta hektar (Ha) yang terdiri dari
                                       perikanan untuk membuat suatu
potensi air tawar 2,23 juta ha, air
                                       perangkat pendidikan agar dihasilkan
payau 1,22 juta ha dan budidaya laut
                                       sumber     daya     manusia     yang
12,14 juta ha. Pemanfaatannya
                                       kompeten sesuai dengan tuntutan
hingga saat ini masing-masing baru
                                       perkembangan ilmu pengetahuan
10,1 persen untuk budidaya ikan air
                                       dan teknologi yang berkembang saat
tawar, 40 persen pada budidaya air
                                       ini.
payau dan 0,01 persen untuk
budidaya laut, sehingga secara
                                       Perikanan budidaya baik perikanan
nasional     produksi     perikanan
                                       air tawar, air payau dan air laut
budidaya baru mencapai 1,48 juta
                                       sangat        potensial      untuk
ton. Oleh karena itu, untuk tahun
                                       dikembangkan di Indonesia. Sekolah
2006 Departemen Kelautan dan
                                       Menengah Kejuruan merupakan

                                                                         1
salah satu jenjang pendidikan yang      dalam beberapa bab yaitu wadah
akan      menciptakan     sumberdaya    budidaya ikan, media budidaya ikan,
manusia tingkat menengah yang           pengembangbiakan ikan, nutrisi ikan,
trampil dan kompenten sesuai            teknologi pakan buatan, teknologi
dengan bidang keahliannya masing-       produksi pakan alami, hama penyakit
masing. Salah satu bidang keahlian      ikan dan genetika ikan.
yang ada pada SMK ini adalah
Budidaya Ikan/Budidaya Perairan.
Dalam bidang keahlian ini akan          Wadah budidaya ikan
dipelajari berbagai macam hal
tentang budidaya ikan dari berbagai     Dalam bab ini akan dibahas tentang
macam perairan baik tawar, payau        berbagai macam wadah yang dapat
dan laut, yang dalam kegiatan           dipergunakan    untuk     melakukan
produksi akuakultur dikenal sebagai     kegiatan budidaya ikan antara lain
budidaya air tawar (freshwater          adalah kolam/tambak, bak, akuarium
culture),     budidaya    air  payau    dan karamba jaring terapung. Selain
(brackishwater culture) dan budidaya    itu juga akan dibahas tentang
laut (mariculture). Salah satu alat     bagaimana konstruksi dari setiap
bantu yang dapat membantu dalam         wadah yang akan dipergunakan
kegiatan belajar mengajar di SMK        untuk melakukan kegiatan budidaya
adalah buku. Saat ini ketersediaan      ikan      yang    sesuai     dengan
buku teks tentang budidaya ikan di      tingkat/level    produksi      yang
Indonesia masih sangat terbatas.        diterapkan. Dan juga akan dibahas
Oleh      karena    itu   Departemen    tentang bagaimana menyiapkan
Pendidikan        Nasional    melalui   wadah budidaya ikan yang akan
Direktorat Pembinaan SMK, Dirjen        dipergunakan     untuk     kegiatan
Mandikdasmen             mengadakan     budidaya sesuai dengan kaidah-
kegiatan penulisan buku teks yang       kaidah dalam melakukan kegiatan
dapat      digunakan    bagi  semua     budidaya.
kalangan pendidik dan tenaga
kependidikan yang ada di SMK.           Dengan memahami berbagai macam
                                        wadah budidaya, konstruksi wadah
Buku teks yang akan dipergunakan        budidaya dan persiapan wadah
untuk kegiatan pembelajaran di SMK      budidaya      ikan      yang      akan
bagi bidang keahlian Budidaya Air       dipergunakan       untuk      kegiatan
tawar, Budidaya Air Payau dan           budidaya maka akan diperoleh
Budidaya Air laut ini diberi judul      peningkatan produktivitas dalam
Budidaya     Ikan.   Dalam     buku     budidaya       ikan.      Berdasarkan
Budidaya Ikan ini akan dibahas          keberadaan dan lokasi         perairan
tentang berbagai topik yang sangat      yang ada di Indonesia maka kegiatan
mendukung pemahaman tentang             budidaya ikan air tawar akan lebih
bagaimana       cara     melakukan      banyak dilakukan pada masyarakat
budidaya ikan sesuai dengan kaidah-     yang tinggal di daerah dataran
kaidah dalam melakukan kegiatan         rendah    atau       dataran    tinggi,
produksi budidaya ikan. Topik-topik     sedangkan budidaya ikan air payau
pembelajaran ini dikelompokkan

                                                                             2
dapat dilakukan pada masyarakat       tersebut dapat dilakukan pemilihan
Indonesia yang tinggal di daerah      terhadap wadah budidaya ikan yang
sekitar pantai, muara sungai atau     sesuai dengan karakteristik setiap
rawa payau.                           lokasi budidaya. Berdasarkan jenis
                                      wadah budidaya ikan yang dipilih
Pada masyarakat yang hidup di         oleh para pembudidaya ikan di
daerah pantai dimana pantainya        Indonesia,menurut Effendi (2004),
mempunyai perairan laut yang          sistem budidaya ikan dan beberapa
terlindung dari ombak dan badai       komoditas     yang    sudah   lazim
seperti teluk, selat dan perairan     dibudidayakan di Indonesia dapat
dangkal yang terlindung dapat         dilihat pada Tabel 1.1. dan Gambar
melakukan kegiatan budidaya ikan.     1.1 – 1.20 Berbagai macam
Berdasarkan lokasi budidaya ikan      komoditas ikan budidaya.


Tabel 1.1. Komoditas akuakultur yang sudah lazim dibudidayakan dalam
           sistem budidaya di Indonesia.

          Sistem                               Komoditas
Kolam air tenang         Ikan mas, nila, gurami, udang galah, patin, bawal,
                         tawes, ikan hias, tambakan, sepat, kowan, mola,
                         sidat, pakan alami
Kolam air deras          Ikan mas
Tambak                   Udang windu, bandeng, belanak, mujair, nila,
                         kakap putih, kerapu, rumput laut, kepiting bakau,
                         udang galah
Jaring apung             Kerapu, kakap, udang windu, bandeng, samadar,
                         ikan hias laut, ikan mas, nila, mujair, gurami, patin,
                         bawal, sidat, ikan hias air tawar.
Jaring tancap            Kerapu, kakap, udang windu, bandeng, samadar,
                         ikan hias laut, ikan mas, nila, mujair, gurami, patin,
                         bawal, sidat, ikan hias air tawar
Keramba                  Ikan mas, nila, mujair, patin, gurami, betutu
Kombongan                Ikan mas, ikan nila
Akuarium/tangki/bak      Ikan hias, benih ikan konsumsi, plankton pakan
                         alami




                                                                            3
Gambar 1.1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)




                                           Gambar 1.4. Udang galah
Gambar 1.2. Ikan Nila (Oreochromis
                                          (Macrobrachium rosenbergii)
             niloticus)




     Gambar 1.3. Ikan Gurami          Gambar 1.5. Ikan Patin (Pangasius
     (Osphronemus Gouramy)                        hiphothalamus)



                                                                          4
Gambar 1.9. Ikan sepat
Gambar 1.6. Ikan bawal (Colosoma         (Trichogaster pectolaris )
         brachyponum)




                                         Gambar 1.10. Ikan kowan
                                        (Ctenopharyngodon idella)

 Gambar 1.7. Ikan tawes ( Puntius
          gonionotus)




                                    Gambar 1.11. Ikan lele (Clarias sp)

   Gambar 1.8. Ikan tambakan
     (Helestoma temmincki)




                                                                      5
Gambar 1.12. Ikan sidat
         (Anguilla sp.)
                                    Gambar 1.16. Ikan kakap putih
                                         (Lates calcariver)




  Gambar 1.13. Udang Vanamei          Gambar 1.17. Ikan kerapu
     (Penaeus vannamei)                (Chromileptes altivelis)




                                      Gambar 1.18. Ikan betutu
Gambar 1.14. Ikan bandeng (Chanos
                                      (Oxyeleotris marmorata)
             chanos)




                                    Gambar 1.19. Lobster Air tawar
   Gambar 1.15. Kerapu merah
                                      (Cherax Quadricarinatus)
    (Plectropomus maculatus)

                                                                     6
perairan, jika manusia melakukan
                                        kegiatan         budidaya         yaitu
                                        memproduksi organisme tersebut
                                        dalam suatu lingkungan perairan
                                        yang terbatas dan terkontrol dengan
                                        baik     maka       manusia     harus
                                        memahami       tentang     lingkungan
                                        perairan dimana ikan tersebut dapat
                                        tumbuh dan berkembangbiak seperti
                                        di habitat aslinya. Lingkungan
 Gambar 1.20. Ikan Beronang Lada
                                        perairan     tempat     ikan      yang
        (Siganus gutatus)
                                        dibudidayakan        tumbuh        dan
                                        berkembang biasa disebut dengan
Berdasarkan sistem budidaya ikan
                                        media.     Media       yang      dapat
tersebut maka dapat dipilih beberapa
                                        dipergunakan      untuk    melakukan
wadah budidaya ikan yang akan
                                        kegiatan     budidaya     ikan     ada
dipergunakan       untuk   melakukan
                                        beberapa persyaratan-persyaratan
kegiatan budidaya yaitu kolam yang
                                        agar ikan dapat tumbuh dan
dapat dikelompokkan menjadi kolam
                                        berkembangbiak pada wadah yang
air deras dan kolam air tenang
                                        terbatas tersebut. Dalam buku teks
berdasarkan sumber air yang
                                        ini akan dibahas tentang berbagai
dipergunakan        dalam    kegiatan
                                        macam sumber air yang dapat
budidaya. Sedangkan beberapa jenis
                                        dipergunakan       untuk      kegiatan
wadah budidaya ikan yang dapat
                                        budidaya ikan, berbagai macam
dipergunakan        untuk    kegiatan
                                        parameter kualitas air yang akan
budidaya ikan diperairan umum
                                        mendukung kegiatan budidaya ikan
antara lain adalah jaring apung,
                                        dan bagaimana kita melakukan
jaring     tancap,    karamba     dan
                                        pengukuran      terhadap     beberapa
kombongan. Pada kegiatan budidaya
                                        parameter kualitas air yang sangat
ikan air tawar, payau ataupun laut
                                        diperlukan untuk kelangsungan hidup
dibutuhkan benih ikan dan induk ikan
                                        oragnisme      air     yang       akan
yang dapat menggunakan jenis
                                        dibudidayakan.
wadah budidaya antara lain adalah
bak,tangki dari bahan serat fiber dan
                                        Dalam bahasan sumber air berisi
akuarium. Oleh karena itu dalam
                                        tentang sumber air yang dapat
buku teks ini akan dibahas tentang
                                        digunakan untuk kegiatan budidaya
berbagai macam wadah budidaya
                                        ikan    ada     beberapa    macam.
ikan antara lain adalah kolam/
                                        Berdasarkan asalnya sumber air
tambak, bak, akuarium dan karamba
                                        yang    dapat     digunakan    untuk
jaring terapung.
                                        kegiatan budidaya ikan dapat
                                        dikelompokkan menjadi dua yaitu air
                                        permukaan dan air tanah. Air
Media Budidaya Ikan                     permukaan yaitu air hujan yang
                                        mengalami limpasan/berakumulasi
Ikan sebagai salah satu jenis           sementara ditempat-tempat rendah
organisme yang hidup pada suatu         misalnya : air sungai, waduk, danau

                                                                             7
dan rawa. Selain itu air permukaan        yang sesuai untuk media budidaya
dapat juga didefenisikan sebagai air      ikan.
yang berada disungai, danau,              Pada topik pengukuran parameter
waduk, rawa dan badan air lainnya         kualitas air akan dibahas beberapa
yang tidak mengalami infiltrasi           parameter kualitas air dari aspek
kedalam. Sumber air permukaan             fisik, kimia dan biologi dengan
tersebut sudah banyak dipergunakan        menggunakan beberapa peralatan
untuk kegiatan budidaya ikan.             pengukuran kualitas air yang sangat
Sedangkan air tanah yaitu air hujan       mudah pengoperasionalan alatnya
yang mengendap atau air yang              dan tersedia dibeberapa tempat
berada dibawah permukaan tanah.           budidaya. Dengan mengetahui nilai
Air tanah yang saat ini digunakan         parameter kualitas air pada suatu
untuk kegiatan budidaya dapat             media budidaya maka akan dapat
diperoleh melalui cara pengeboran         dicegah suatu kejadian yang dapat
air tanah dengan kedalaman tertentu       merugikan bagi organisme air yang
sampai diperoleh titik sumber air         dibudidayakan       sehingga   tidak
yang akan keluar dan dapat                merugikan        manusia.    Seperti
dipergunakan     untuk     kegiatan       diketahui bahwa organisme air yang
budidaya.                                 dipelihara dalam suatu wadah
                                          budidaya mempunyai kemampuan
Pada topik tentang parameter              untuk beradaptasi dengan media
kualitas air akan dibahas tentang         dimana ikan itu hidup, sehingga jika
beberapa parameter kualitas air dari      terjadi fluktuasi terhadap beberapa
berbagai aspek antara lain adalah         parameter kualitas air pada suatu
aspek fisik, aspek kimia dan aspek        lingkungan       budidaya    segera
biologi. Dari aspek fisik akan dibahas    dilakukan     penanganan     dengan
secara detail tentang beberapa            memberikan perlakuan khusus pada
parameter fisik dari suatu perairan       media budidaya.
yang sangat berpengaruh dalam
melakukan kegiatan budidaya ikan
antara lain adalah kepadatan/berat        Pengembangbiakan ikan
jenis     air,    kekentalan/viscosity,
tegangan permukaan, suhu air,             Ikan sebagai salah satu jenis
kecerahan dan kekeruhan air serta         organisme perairan yang sudah
salinitas. Pada aspek secara kimia        dapat dibudidayakan oleh manusia.
akan dibahas secara detail tentang        Dengan      melakukan     kegiatan
beberapa parameter kimia yang             budidaya maka kebutuhan manusia
sangat berpengaruh pada media             akan ikan akan selalu tersedia
budidaya ikan antara lain adalah          sesuai dengan permintaan. Dalam
oksigen, karbondioksida, pH, bahan        melakukan kegiatan budidaya ikan
organik dan garam mineral, nitrogen,      untuk memperoleh hasil produksi
alkalinitas      dan       kesadahan.     yang maksimal dilakukan suatu
Sedangkan pada aspek secara               program          pengembangbiakan
biologi     akan   dibahas     tentang    terhadap     ikan    yang    akan
kepadatan dan kelimpahan plankton         dibudidayakan. Ilmu yang mendasari
pada suatu wadah budidaya ikan

                                                                            8
dalam program pengembangbiakan            2. Domestikasi dikatakan hampir
ikan adalah tentang biologi ikan,            sempurna apabila seluruh siklus
fisiologi ikan, kebiasaan hidup ikan,        hidupnya sudah dapat dipelihara
reproduksi ikan dan berbagai ilmu            di dalam sistem budidaya, tetapi
tentang rekayasa siklus reproduksi           keberhasilannya masih rendah.
ikan. Ikan yang akan dibudidayakan           Ikan    asli   Indonesia    yang
harus dikelola dengan baik tentang           terdomestikasi hampir sempurna
persediaan induk ikan yang akan              antara lain adalah ikan betutu,
dibudidayakan. Pengembangbiakan              balashark dan arwana.
ikan peliharaan akan berhasil jika        3. Domestikasi belum sempurna
tersedia      induk     yang    baik.        apabila baru sebagian siklus
Ketersediaan induk ikan budidaya             hidupnya yang dapat dipelihara
harus dikelola dengan baik untuk             di dalam sistem budidaya.
memperoleh benih ikan yang tepat             Contohnya antara lain adalah
waktu, tepat jumlah, tepat kualitas,         ikan Napoleon, ikan hias laut,
tepat jenis dan tepat harga. Oleh            ikan tuna.
karena itu dalam buku ini akan            4. Belum terdomestikasi apabila
dibahas tentang beberapa hal yang            seluruh siklus hidupnya belum
berperan penting dalam melakukan             dapat dipelihara di dalam sistem
program pengembangbiakan ikan                budidaya.
budidaya.
                                          Jenis-jenis ikan yang sudah dapat
Ikan yang akan dibudidayakan              dibudidayakan di Indonesia sangat
adalah ikan yang telah mengalami          banyak jumlahnya ada yang berasal
domestikasi     dalam      lingkungan     dari perairan Indonesia asli atau
budidaya.     Domestikasi       adalah    diintroduksi dari negara lain.Jenis
pemindahan suatu organisme dari           ikan      introduksi    yang     sudah
habitat lama ke habitat baru dalam        terdomestikasi secara sempurna di
hal ini manusia biasa memperoleh          Indonesia adalah ikan Mas dan ikan
ikan dengan cara mengambil dari           Nila. Dengan banyaknya jenis ikan
alam kemudian dipelihara dalam            yang sudah terdomestikasi secara
suatu lingkungan yang terbatas yaitu      sempurna         akan     memudahkan
kolam pemeliharaan. Suatu jenis           manusia untuk melakukan kegiatan
ikan dalam sistem budidaya ikan           pengembangbiakan.
dapat dikelompokkan berdasarkan           Pengembangbiakan ikan budidaya
tingkat    domestikasinya      menjadi    dapat      dilakukan    dengan     cara
empat tingkat yaitu :                     tradisional, semi intensif ataupun
1. Domestikasi sempurna, yaitu            intensif.       Dengan       melakukan
    apabila seluruh siklus hidup ikan     pengembangbiakan          ikan    maka
    sudah dapat dipelihara di dalam       ketersediaan benih ikan secara
    sistem     budidaya.       Contoh     kualitas      dan     kuantitas   akan
    beberapa     jenis    ikan     asli   memadai. Penyediaan benih ikan
    Indonesia        yang       sudah     budidaya saat ini dapat dilakukan
    terdomestikasi sempurna antara        oleh masyarakat dengan cara
    lain adalah ikan gurame, ikan         menangkap benih ikan dari alam
    baung dan bandeng.                    (sungai, danau, laut dan sebagainya)

                                                                               9
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina
SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina

More Related Content

What's hot

What's hot (17)

Makalah ibd versi 1.2
Makalah ibd versi 1.2Makalah ibd versi 1.2
Makalah ibd versi 1.2
 
Kelas11 KIMIA ARI
Kelas11 KIMIA ARIKelas11 KIMIA ARI
Kelas11 KIMIA ARI
 
Rpp ips dan ipa
Rpp ips dan ipaRpp ips dan ipa
Rpp ips dan ipa
 
Buku Biologi SMA Kelas XI [BSE] 2009 – Siti Nur Rochmah
Buku Biologi SMA Kelas XI [BSE] 2009 – Siti Nur RochmahBuku Biologi SMA Kelas XI [BSE] 2009 – Siti Nur Rochmah
Buku Biologi SMA Kelas XI [BSE] 2009 – Siti Nur Rochmah
 
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur RochimahBuku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
Buku Biologi SMA Kelas XII [BSE] 2009 – Siti Nur Rochimah
 
Kelas10 kimia ari
Kelas10 kimia ariKelas10 kimia ari
Kelas10 kimia ari
 
Sd2ipa ipa heri sulistyanto
Sd2ipa ipa heri sulistyantoSd2ipa ipa heri sulistyanto
Sd2ipa ipa heri sulistyanto
 
Kls xi rpp 01 flora dan fauna oke
Kls xi rpp 01 flora dan fauna okeKls xi rpp 01 flora dan fauna oke
Kls xi rpp 01 flora dan fauna oke
 
Buku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
Buku Biologi SMA Kelas XI SuwarnoBuku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
Buku Biologi SMA Kelas XI Suwarno
 
Kelas ii sd ipa_syaeful anwar
Kelas ii sd ipa_syaeful anwarKelas ii sd ipa_syaeful anwar
Kelas ii sd ipa_syaeful anwar
 
Rancangan Pelajaran sembelihan
Rancangan Pelajaran sembelihanRancangan Pelajaran sembelihan
Rancangan Pelajaran sembelihan
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
BSE SMA Kelas XI IPA
BSE SMA Kelas XI IPABSE SMA Kelas XI IPA
BSE SMA Kelas XI IPA
 
Kelas11 kimia budiutami
Kelas11 kimia budiutamiKelas11 kimia budiutami
Kelas11 kimia budiutami
 
Rph Pendidikan Islam Tingkatan 4 Korban Amalan Mulia
Rph Pendidikan Islam Tingkatan 4 Korban Amalan MuliaRph Pendidikan Islam Tingkatan 4 Korban Amalan Mulia
Rph Pendidikan Islam Tingkatan 4 Korban Amalan Mulia
 
50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia
 
Kelas11 kimia crys
Kelas11 kimia crysKelas11 kimia crys
Kelas11 kimia crys
 

Viewers also liked

Proposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan leleProposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan lele
Yawan Azmy
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Roni Darmanto
 
12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikan12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikan
Winarto Winartoap
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
Andi Wahyudin
 
Soal perikanan
Soal perikananSoal perikanan
Soal perikanan
jaka01
 
Recirculation in fish
Recirculation in fishRecirculation in fish
Recirculation in fish
sush_p
 
Brosur budidaya lele dumbo
Brosur budidaya lele dumboBrosur budidaya lele dumbo
Brosur budidaya lele dumbo
Agus Rochdianto
 
Brosur pembenihan lele dumbo
Brosur pembenihan lele dumboBrosur pembenihan lele dumbo
Brosur pembenihan lele dumbo
Agus Rochdianto
 
Brosur khasiat makan ikan
Brosur khasiat makan ikanBrosur khasiat makan ikan
Brosur khasiat makan ikan
Agus Rochdianto
 

Viewers also liked (20)

Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggulProposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
 
Proposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan leleProposal usaha budidaya ikan lele
Proposal usaha budidaya ikan lele
 
Proposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan LeleProposal Usaha Ikan Lele
Proposal Usaha Ikan Lele
 
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
Proposal budidaya lele kabupaten muna (pure)
 
management budidaya ikan nila
management budidaya ikan nila management budidaya ikan nila
management budidaya ikan nila
 
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan BawalProposal Pembiakan Ikan Bawal
Proposal Pembiakan Ikan Bawal
 
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpalMicrosoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
Microsoft power point-presentasi-ubb-2011-lele-kolam-terpal
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP IPA
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP IPABuku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP IPA
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP IPA
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikan12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikan
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
 
Prakarya dan kewirausahaan (buku siswa)
Prakarya dan kewirausahaan (buku siswa) Prakarya dan kewirausahaan (buku siswa)
Prakarya dan kewirausahaan (buku siswa)
 
Budidaya Lele Kolam Terpal
Budidaya Lele Kolam TerpalBudidaya Lele Kolam Terpal
Budidaya Lele Kolam Terpal
 
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
Manajemen pembenihan ikan mas koki (carrasius auratus)
 
Soal perikanan
Soal perikananSoal perikanan
Soal perikanan
 
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni BudayaBab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni Budaya
 
Recirculation in fish
Recirculation in fishRecirculation in fish
Recirculation in fish
 
Brosur budidaya lele dumbo
Brosur budidaya lele dumboBrosur budidaya lele dumbo
Brosur budidaya lele dumbo
 
Brosur pembenihan lele dumbo
Brosur pembenihan lele dumboBrosur pembenihan lele dumbo
Brosur pembenihan lele dumbo
 
Brosur khasiat makan ikan
Brosur khasiat makan ikanBrosur khasiat makan ikan
Brosur khasiat makan ikan
 

Similar to SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina

Pkm-M nugget kepiting soka
Pkm-M nugget kepiting sokaPkm-M nugget kepiting soka
Pkm-M nugget kepiting soka
Dewi Mustikawati
 
Satishkumarsuppiahaz990189 d03ttt
Satishkumarsuppiahaz990189 d03tttSatishkumarsuppiahaz990189 d03ttt
Satishkumarsuppiahaz990189 d03ttt
Pensil Dan Pemadam
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotoSMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
sekolah maya
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap posting
R Januari
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
BudiYudaPrawira
 

Similar to SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina (20)

Smk10 budi dayaikan gusrina
Smk10 budi dayaikan gusrinaSmk10 budi dayaikan gusrina
Smk10 budi dayaikan gusrina
 
Budidaya ikan jilid 1
Budidaya ikan jilid 1Budidaya ikan jilid 1
Budidaya ikan jilid 1
 
Pkm Gt
Pkm GtPkm Gt
Pkm Gt
 
Bandeng
BandengBandeng
Bandeng
 
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
-Laporan PKL I_Imanuel Sepryanto Hunga.docx
 
Marsidi laporan
Marsidi laporanMarsidi laporan
Marsidi laporan
 
Pkm-M nugget kepiting soka
Pkm-M nugget kepiting sokaPkm-M nugget kepiting soka
Pkm-M nugget kepiting soka
 
Pertanian
PertanianPertanian
Pertanian
 
Satishkumarsuppiahaz990189 d03ttt
Satishkumarsuppiahaz990189 d03tttSatishkumarsuppiahaz990189 d03ttt
Satishkumarsuppiahaz990189 d03ttt
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
 
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotoSMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
 
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdfMAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
 
Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...
Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...
Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...
 
budidaya tetra
budidaya tetrabudidaya tetra
budidaya tetra
 
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
 
Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...
Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...
Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) menggunakan Bibit Hasil Kultur J...
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap posting
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
 
Laporan resmi praktikum int
Laporan resmi praktikum intLaporan resmi praktikum int
Laporan resmi praktikum int
 
LAPORAN PKL MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2017
LAPORAN PKL MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2017LAPORAN PKL MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2017
LAPORAN PKL MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2017
 

More from sekolah maya

Kegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMPKegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMP
sekolah maya
 
Materi dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMPMateri dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMP
sekolah maya
 
Struktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMPStruktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMP
sekolah maya
 
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weniTata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
sekolah maya
 
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkkSistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
sekolah maya
 
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
Seni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   EkoSeni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   Eko
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
sekolah maya
 
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkkSeni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmidaSMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agungSMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budiSMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
sekolah maya
 
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkkSMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
sekolah maya
 
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyatiSMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunurSMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswartiSMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyonoSMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial judaSMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
sekolah maya
 
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilarSMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
sekolah maya
 
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyonoSMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
sekolah maya
 

More from sekolah maya (20)

Hakikat IPA SMP
Hakikat IPA SMPHakikat IPA SMP
Hakikat IPA SMP
 
Kegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMPKegunaan bahan kimia SMP
Kegunaan bahan kimia SMP
 
Materi dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMPMateri dan sifatnya SMP
Materi dan sifatnya SMP
 
Struktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMPStruktur fungsi tumbuhan SMP
Struktur fungsi tumbuhan SMP
 
Tatasurya SMP
Tatasurya SMPTatasurya SMP
Tatasurya SMP
 
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weniTata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
Tata Busana, SMK, MAK, Kelas 10, Ernawati Izwerni weni
 
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkkSistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK,  MAK,  Kelas10,  Syanmsuri dkk
Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, SMK, MAK, Kelas10, Syanmsuri dkk
 
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
Seni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   EkoSeni Teater, SMK, MAK,  Kelas10,   Eko
Seni Teater, SMK, MAK, Kelas10, Eko
 
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkkSeni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
Seni Musik Klasik, SMK, MAK, Kelas10, Muttaqin dkk
 
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmidaSMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
SMK-MAK kelas10 smk seni tari rahmida
 
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agungSMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
SMK-MAK kelas10 smk seni rupa agung
 
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budiSMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
SMK-MAK kelas10 smk seni musik non klasik budi
 
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkkSMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
SMK MAK kelas10 smk seni budaya sri dkk
 
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyatiSMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
SMK MAK kelas10 smk restoran prihastuti kokom sutriyati
 
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunurSMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
SMK-MAK kelas10 smk rekayasa perangkat lunak aunur
 
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswartiSMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
SMK-MAK kelas10 smk perancangan sistem kerja dan ergonomi industri liswarti
 
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyonoSMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
SMK-MAK kelas10 smk pedalangan supriyono
 
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial judaSMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
SMK-MAK kelas10 smk pekerjaan sosial juda
 
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilarSMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
SMK-MAK kelas10 smk matematika seni hendy gumilar
 
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyonoSMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
SMK MAK kelas10 smk kria tekstil budiyono
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 

SMK-MAK kelas10 smk budidaya ikan gusrina

  • 1. Gusrina untuk Sekolah Menengah Kejuruan Gusrina BUDIDAYA IKAN untuk SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
  • 2. Gusrina BUDAYA IKAN Untuk SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional i
  • 3. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang BUDIDAYA IKAN Untuk SMK Penulis : Gusrina Ilustrasi, Tata Letak : Perancang Kulit : Ukuran Buku : 410 GUS GUSRINA b Budidaya Ikan untuk SMK /oleh Gusrina. ---- Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008 ii
  • 4. KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah melaksanakan penulisan pembelian hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui website bagi siswa SMK. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkannya soft copy ini akan lebih memudahkan bagi masyarakat untuk mengaksesnya sehingga peserta didik dan pendidik di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya, kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Direktur Pembinaan SMK iii
  • 5. KATA PENGANTAR Buku Budidaya Ikan merupakan salah satu judul buku teks kejuruan yang akan digunakan oleh para pendidik dan peserta didik SMK dan lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya. Buku teks kejuruan dalam bidang budidaya ikan saat ini belum banyak dibuat, yang beredar saat ini kebanyakan buku- buku praktis tentang beberapa komoditas budidaya ikan. Buku Budidaya Ikan secara menyeluruh yang beredar dimasyarakat saat ini belum memenuhi kebutuhan sebagai bahan ajar bagi siswa SMK yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK. Dengan melakukan budidaya ikan maka keberadaan ikan sebagai bahan pangan bagi masyarakat akan berkesinambungan dan tidak akan punah. Pada buku ini akan dibahas beberapa bab yang dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan budidaya ikan. Bab pertama berisi tentang wadah budidaya ikan, bab kedua berisi tentang media budidaya ikan, bab ketiga berisi tentang hama dan penyakit ikan, bab keempat berisi tentang nutrisi ikan, bab kelima berisi tentang teknologi pakan buatan, bab keenam berisi tentang teknologi pakan alami, bab ketujuh berisi tentang pengembangbiakan ikan dan bab kedelapan berisi tentang hama dan penyakit ikan. Sedangkan materi penunjang seperti pemasaran, analisa usaha budidaya ikan dan kesehatan dan keselamatan kerja terdapat pada bab terakhir. Agar dapat membudidayakan ikan yang berasal dari perairan tawar, payau maupun laut ada beberapa hal yang harus dipahami antara lain adalah memahami jenis-jenis wadah dan media budidaya ikan, pengetahuan tentang nutrisi ikan dan jenis-jenis pakan alami yang meliputi tentang morfologi, biologi dan kebiasaan hidup. Selain itu pengetahuan teknis lainnya yang harus dipahami adalah tentang pengembangbiakan ikan mulai dari seleksi induk, teknik pemijahan ikan, proses pemeliharaannya sampai pemanenen ikan. Akhir kata penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku ini dihadapan pembaca. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada suami dan anak-anak atas dukungan dan orang tua tercinta serta teman-teman yang telah membantu. Selain itu kepada Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah yang menyediakan anggaran untuk meyediakan sumber belajar buku teks kejuruan yang sesuai dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan SMK. Semoga buku ini bermanfaat bagi yang membacanya dan menambah pengetahuan serta wawasan. Dan juga kami mohon saran dan masukan yang membangun karena keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun. Cianjur, November 2007 Penyusun iv
  • 6. DAFTAR ISI Halaman iv Kata Pengantar v Daftar Isi ix Daftar Gambar xiii Daftar Tabel xvi Glosari xxviii Sinopsis xxx Peta Kompetensi 1 Bab I. PENDAHULUAN 21 Bab II. WADAH BUDIDAYA IKAN 21 2.1. JENIS-JENIS WADAH BUDIDAYA IKAN 2.1.1. Kolam 21 2.1.2. Bak 24 2.1.3. Akuarium 24 2.1.4. Karamba Jaring Apung 26 27 2.2. KONSTRUKSI WADAH BUDIDAYA 2.2.1. Konstruksi kolam 27 2.2.1.1. Pematang kolam 27 2.2.1.2. Dasar kolam dan saluran 28 2.2.1.3. Pintu air 29 2.2.2. Konstruksi akuarium 31 2.2.3. Konstruksi Keramba Jaring Apung 34 2.3. PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA 43 50 Bab III. MEDIA BUDIDAYA IKAN 50 3.1. SUMBER AIR 53 3.2. PARAMETER KUALITAS AIR 3.2.1. Sifat Fisik 53 3.2.1.1. Kepadatan (density/berat jenis) 53 3.2.1.2. Kekentalan (Viscosity) 53 3.2.1.3. Tegangan Permukaan 54 3.2.1.4. Suhu air 54 3.2.1.5. Kecerahan dan kekeruhan air 56 3.2.1.6. Salinitas 57 3.2.2. Sifat Kimia 58 3.2.2.1. Oksigen 58 3.2.2.2. Karbondioksida 60 3.2.2.3. pH air 61 3.2.2.4. Bahan organic dan garam mineral 63 3.2.2.5. Nitrogen 65 3.2.2.6. Alkalinitas dan kesadahan 67 3.2.3. Sifat Biologi 68 68 3.3. PENGUKURAN KUALITAS AIR BUDIDAYA v
  • 7. 73 Bab IV. PENGEMBANGBIAKAN IKAN 73 4.1. SELEKSI INDUK 4.1.1. Selective Breeding 76 4.1.2. Outbreeding/Hibridisasi/Crossbreeding 81 4.1.3. Seks Reversal 83 4.1.4. Inbreeding 92 4.1.5. Aplikasi seleksi induk pada budidaya 95 4.1.5.1. Seleksi induk ikan Lele 96 4.1.5.2. Seleksi induk ikan mas 97 4.1.5.3. Seleksi induk ikan Nila 100 4.1.5.4. Seleksi induk ikan Patin 102 103 4.2. TEKNIK PEMIJAHAN IKAN 4.2.1. Perkembangan dan pematangan gonad 104 4.2.2. Kelenjar hipofisa, HCG dan ovaprim 109 4.2.3. Perjalanan hormon ke sel target 113 4.2.4. Stripping dan pembuahan buatan 114 4.2.5. Ovulasi dan fertilisasi 116 4.2.6. Aplikasi teknik pemijahan pada ikan budidaya 117 4.2.6.1. Pemijahan ikan mas 117 4.2.6.2. Pemijahan ikan lele 124 4.2.6.3. Pemijahan ikan nila 126 130 4.3. PENETASAN TELUR 4.3.1. Perkembangan embrio 131 4.3.2. Proses penetasan telur 132 4.3.3. Aplikasi penetasan telur ikan 133 138 4.4. PEMELIHARAAN LARVA DAN BENIH IKAN 146 4.5. PEMBESARAN IKAN 4.5.1. Pembesaran ikan mas 146 4.5.2. Pembesaran ikan nila 151 4.5.3. Pembesaran ikan bandeng 154 157 4.6. PEMANENAN 4.6.1. Pemanenan benih ikan nila 157 4.6.2. Pemanenan benih ikan patin 158 4.6.3. Pemanenan ikan mas 160 162 Bab V. NUTRISI IKAN 162 5.1. ENERGI 167 5.2. PROTEIN 182 5.3. KARBOHIDRAT 190 5.4. LIPID 199 5.5. VITAMIN 232 5.6. MINERAL 243 Bab VI. TEKNOLOGI PAKAN BUATAN 246 6.1. JENIS-JENIS BAHAN BAKU 258 6.2. PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN 6.2.1. Metode segi empat Pearsons 258 6.2.2. Metode aljabar 264 vi
  • 8. 6.2.3. Metode linier 268 6.2.4. Metode Trial and error (coba-coba) 272 6.2.5. Metode Worksheet 277 282 6.3. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN 292 6.4. UJI COBA PAKAN IKAN 6.4.1. Uji pakan secara kimia 292 6.4.2. Uji pakan secara fisik 304 6.4.3. Uji pakan secara biologis 308 6.5. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN 315 6.6. PAKAN DAN KUALITAS AIR 324 329 Bab VII. TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN ALAMI 329 7.1. JENIS-JENIS PAKAN ALAMI 336 7.2. BUDIDAYA PHYTOPLANKTON 7.2.1. Wadah dan peralatan budidaya Phytoplankton 336 7.2.2. Penyiapan media budidaya Phytoplankton 339 7.2.3. Penebaran bibit/inokulasi 348 354 7.3. BUDIDAYA ZOOPLANKTON 7.3.1. Budidaya Daphnia 354 7.3.2. Budidaya Artemia 367 7.3.3. Budidaya Rotifera 377 388 7.4. BUDIDAYA BENTHOS 396 7.5. BIOENKAPSULASI 400 Bab VIII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN 400 8.1. JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT 8.1.1. Hama ikan 400 8.1.2. Penyakit ikan 402 412 8.2. PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN 8.2.1. Pencegahan hama 412 8.2.2. Pencegahan parasit dengan penyaringan air 413 sistem filter 415 8.2.3. Pencegahan terhadap beberapa penyakit 417 431 8.3. GEJALA SERANGAN PENYAKIT 8.4. PENGOBATAN PENYAKIT IKAN 446 Bab IX. PEMASARAN 446 9.1. PENGERTIAN PEMASARAN 447 9.2. CIRI-CIRI PEMASARAN HASIL PERIKANAN 449 9.3. PERENCANAAN DAN TARGET PENJUALAN 450 9.4. ESTIMASI HARGA JUAL 454 9.5. SISTEM PENJUALAN 455 9.6. STRATEGI PROMOSI 463 Bab X. ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN 463 10.1. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN 476 10.2. NET PRESENT VALUE (NPV) 477 10.3. NET BENEFIT COST RATIO (NBC RATIO) vii
  • 9. 477 10.4. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) 478 10.5. ANALISIS BREAK EVENT POINT 479 10.6. APLIKASI ANALISA USAHA 485 Bab XI. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 485 11.1. PENGERTIAN K3 485 11.2. PENERAPAN KAIDAH K3 PADA DUNIA USAHA PERIKANAN BUDIDAYA 492 Daftar Pustaka viii
  • 10. DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman 1.1. Ikan Mas (Cyprinus carpio) 4 1.2. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) 4 1.3. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) 4 1.4. Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) 4 1.5. Ikan Patin (Pangasius hiphothalamus) 4 1.6. Ikan Bawal (Colosoma brachyponum) 5 1.7. Ikan Tawes (Puntius gonionotus) 5 1.8. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki) 5 1.9. Ikan Sepat (Trichogaster pectolaris) 5 1.10. Ikan Kowan (Ctenopharyngodon idella) 5 1.11. Ikan Lele (Clarias sp) 5 1.12. Ikan Sidat (Anguilla sp) 6 1.13. Udang vanamei (Penaeus vannamei) 6 1.14. Ikan Bandeng (Chanos chanos) 6 1.15. Kerapu Merah (Plectopomus maculates) 6 1.16. Ikan Kakap putih (Lates calcarifer) 6 1.17. Ikan Kerapu (Chromileptes altivelis) 6 1.18. Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) 6 1.19. Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) 6 1.20. Ikan Beronang (Siganus gutatus) 7 2.1 Kolam tanah 22 2.2 Kolam semiintensif 22 2.3 Kolam intensif 22 2.4 Kolam Pemijahan 23 2.5 Kolam Penetasan 23 2.6 Kolam Pemeliharaan 23 2.7 Kolam Pemberokan 24 2.8 Bak beton 24 2.9 Bak Fiber 24 2.10 Bak Plastik 24 2.11 Akuarium Kelompok 25 2.12 Akuarium sejenis 26 2.13 Akuarium Tanaman 26 2.14 Kolam jaring terapung tampak atas 26 2.15 Kolam jaring terapung tampak depan 27 2.16 Bentuk pematang trapesium sama kaki 28 2.17 Bentuk pematang trapesium tidak sama kaki 28 2.18 Kemiringan dasar kolam 28 2.19 Saluran tengah atau kemalir 29 2.20 Pintu pemasukan dan pengeluaran air di tengah 29 2.21 Pintu pemasukan dan pengeluaran air di sudut 29 2.22 Pintu pemasukan dan pengeluaran air bentuk L 30 2.23 Pintu pemasukan dan pengeluaran air system monik 30 ix
  • 11. 2.24 Pemasukan dan pengeluaran air pipa paralon 30 2.25 Meletakkan lembaran kaca 32 2.26 Mengukur kaca 32 2.27 Memotong kaca 32 2.28 Menghaluskan bagian pinggir kaca 32 2.29 Lem silicon dan alat tembak lem 33 2.30 Penggunaan alat tembak lem 33 2.31 Lakban pada kaca 34 2.32 Mengeringkan akuarium 34 2.33 Kerangka jarring apung 37 2.34 Pelampung drum besi 38 2.35 Jangkar 38 2.36 Pola jarring 41 2.37 Pengeringan dasar kolam 43 2.38 Mengairi kolam 46 2.39 Sanitasi bak budidaya 48 3.1 Termometer 71 3.2 Secchi disk 71 3.3 Salinometer 71 3.4 Refraktometer 71 3.5 Flow meter 71 3.6 DO meter 71 3.7 pH meter 72 3.8 Kerta Lakmus 72 3.9 Planktonnet 72 3.10 Haemocytometer 72 3.11 Ekman Dredge 72 3.12 Spektrofotometer 72 4.1 Diagram skematik perkawinan dua tipe linebreeding 95 4.2 Induk ikan lele betina dan genital papilla 96 4.3 Induk ikan lele jantan dan genital papilla 97 4.4 Induk ikan mas betina dan genital papilla 100 4.5 Induk ikan mas jantan dan genital papilla 100 4.6 Induk ikan nila 102 4.7 Induk ikan patin jantan dan betina 102 4.8 Kanulasi induk ikan patin 103 4.9 Skema pengaturan sekresi hormone 105 4.10 Letak dan jenis kelenjar endokrin ikan dari arah depan 106 4.11 Mekanisme hormone steroid 109 4.12 Representasi diagram pada penempang sagital otak 110 4.13 Pengambilan kelenjar hipofisa 111 4.14 Penggerusan kelenjar hipofisa 112 4.15 Pemutaran alat sentrifuse 112 4.16 Pembuatan ekstrak kelenjar hipofisa 112 4.17 Pengambilan kelenjar ekstrak hipofisa 112 4.18 Penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa 113 4.19 Pemasangan kakaban dikolam pemijahan cara Sunda 118 4.20 Kolam pemijahan cara Cimindi 119 x
  • 12. 4.21 Kolam pemijahan cara Magek 120 4.22 Kolam pemijahan cara Kantong 121 4.23 Kolam pemijahan cara Dubish 122 4.24 Kolam pemijahan cara Hofer 123 4.25 Diagram susunan kolam pemijahan bersekat 129 4.26 Sampling benih ikan 145 4.27 Pengemasan benih 159 6.1 Disk mill 283 6.2 Hammer mill 283 6.3 Vertical mixer 284 6.4 Horizontal mixer 284 6.5 Alat penggiling daging 286 6.6 Alur proses pembuatan pakan skala pabrikasi 287 6.7 Silo 287 6.8 Alat pengukur kadar air 293 6.9 Peralatan pengukuran kadar protein 294 6.10 Peralatan pengukuran kadar lemak 294 6.11 Peralatan pengukuran kadar serat kasar 295 6.12 Peralatan pengukuran kadar abu 296 6.13 Metode pemberian pakan dengan tangan 323 6.14 Ametode pemberian pakan dengan demand feeder 323 7.1 Chlorella sp 331 7.2 Tetrasemis sp 332 7.3 Scenedesmus sp 332 333 7.4 Skeletonema costatum 7.5 Spirulina sp 333 7.6 Brachionus sp 334 334 7.7 Artemia salina 7.8 Moina sp 335 7.9 Daphnia sp 335 335 7.10 Paramecium 7.11 Tubifex sp 335 7.12 Erlemeyer 336 7.13 Cawan Petri 337 7.14 Jarum ose 337 7.15 Pipet kaca 337 7.16 Tabung reaksi 337 7.17 Mikroskop 337 7.18 Bak fiber 338 7.19 Aerator 338 7.20 Daphnia sp (bagian-bagian tubuh) 360 7.21 Kemasan cyst Artemia 367 7.22 Perkembangbiakan Artemia 373 7.23 Rotifera 382 7.24 Daur hidup rotifer 384 7.25 Tubifex 391 7.26 Daur hidup tubifex 392 405 8.1 Ichthyophthirius multifiliis xi
  • 13. 8.2 Siklus hidup Ichthyophthirius multifiliis 406 8.3 Trichodina tampak bawah 407 8.4 Trichodina tampak atas 407 8.5 Myxobolus sp 407 8.6 Myxosoma sp 408 8.7 Thellohanellus sp 408 8.8 Henneguya sp 408 8.9 Dactylogyrus sp 409 8.10 Gyrodactilus sp 409 8.11 Lernea sp 410 8.12 Argulus indicus tampak bawah 411 8.13 Saprolegnia sp 411 8.14 Achlya sp 411 8.15 Aeromonas sp 412 8.16 Mekanisme kerja mekanik 413 8.17 Penumpukan partikel pada media filter mekanik 414 8.18 Filter air 415 8.19 Dropsy pada ikan plati dan cupang 418 8.20 Dropsy tampak samping 419 8.21 Akumulasi cairan 419 8.22 Contoh kasus kelainan gelembung renang 420 8.23 Gejala umum ulcer 421 8.24 Ikan terserang white spot 422 xii
  • 14. DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1.1 Komoditas akuakultur yang sudah lazim 3 dibudidayakan dalam system budidaya di Indonesia 2.1 Perbandingan antara ukuran akuarium dengan 31 ketebalan kaca 2.2 Jenis pelampung dan lama pemakaian 37 2.3 Ukuran mata jaring yang digunakan berdasarkan 39 ukuran ikan yang dibudidayakan 2.4 Perbandingan jumlah mata jarring yang harus 42 dipotong dalam berbagai ukuran kantong jarring dan mata jaring. 2.5 Dosis kapur tohor (CaO) 45 3.1 Pengaruh suhu air terhadap respon konsumsi pakan 56 3.2 Hubungan antara kadar oksigen terlarut dan suhu 60 3.3 Pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan 62 3.4 Presentase ammonia bebas terhadap ammonia total 66 3.5 Kriteria kualitas air Golongan C 69 3.6 Parameter kualitas air untuk budidaya ikan dan 70 peralatan pengukuran yang dapat digunakan 4.1 Perbandingan strategi, keuntungan dan kerugian dari 78 seleksi individu (A), seleksi within family (B) dan seleksi between family (C) 4.2 Pengaruh silang dalam terhadap frekuensi genotype 94 dan frekuensi alel dalam lokus 4.3 Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan mas 99 4.4 Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan mas matang 99 gonad 4.5 Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan nila 101 4.6 Dosis pengapuran untuk menetralkan dari berbagai 128 jenis tekstur tanah dan pH awal yang berbeda 4.7 Perkembangan stadia embrio ikan lele pada suhu 28 134 o C 4.8 Lama pemeliharaan ikan mas berdasarkan sistem 150 pemeliharaan 5.1 Kebutuhan energi untuk ikan Salmon 166 5.2 Kebutuhan energi untuk Catfish 166 5.3 Nama dan singkatan asam amino 171 5.4 Kebutuhan asam amino essensial pada beberapa 178 jenis ikan dalam % protein pakan 5.5 Tingkat kebutuhan protein optimal (% berat kering 182 pakan) pada beberapa jenis ikan budidaya 5.6 Klasifikasi karbohidrat 184 5.7 Nilai kecernaan karbohidrat berdasarkan kadar dan 188 sumbernya oleh beberapa ikan budidaya xiii
  • 15. 5.8 Kebutuhan optimum karbohidrat dalam pakan untuk 190 pertumbuhan beberapa ikan budidaya 5.9 Nama umum asam lemak 194 5.10 Kelompok asam lemak unsaturated jenuh 195 5.11 Kebutuhan asam lemak essensial pada ikan 196 5.12 Komposisi asam lemak essensial pada berbagai 197 sumber lipid (g/100 g asam lemak) 5.13 Penggolongan beberapa sumber vitamin A 202 5.14 Kebutuhan vitamin A beberapa spesies ikan budidaya 203 5.15 Kekurangan vitamin A pada beberapa jenis ikan 203 5.16 Kebutuhan vitamin D beberapa spesies ikan budidaya 205 5.17 Kebutuhan vitamin E beberapa spesies ikan budidaya 207 5.18 Kriteria respon ikan terhadap pemberian vitamin E 208 sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya 5.19 Gejala kekurangan vitamin E pada beberapa ikan 209 budidaya 5.20 Kebutuhan tiamin dalam pakan 211 5.21 Tanda-tanda kekurangan tiamin A pada ikan budidaya 212 5.22 Kebutuhan vitamin B2 dalam pakan ikan 213 5.23 Tanda-tanda kekurangan riboflavin pada ikan 214 budidaya 5.24 Kebutuhan vitamin B6 dalam pakan ikan 215 5.25 Tanda-tanda kekurangan piridoksin pada ikan 216 budidaya 5.26 Kebutuhan vitamin B5 dalam pakan ikan 218 5.27 Tanda-tanda kekurangan asam pantotenat pada ikan 218 budidaya 5.28 Kebutuhan biotin dalam pakan ikan 220 5.29 Tanda-tanda kekurangan biotin pada ikan budidaya 220 5.30 Kebutuhan asam folat dalam pakan ikan 221 5.31 Tanda-tanda kekurangan asam folat pada ikan 222 budidaya 5.32 Kebutuhan vitamin B12 dalam pakan ikan 223 5.33 Tanda-tanda kekurangan vitamin B12 pada ikan 223 budidaya 5.34 Kebutuhan Niasin dalam pakan ikan 224 5.35 Tanda-tanda kekurangan Niasin pada ikan budidaya 225 5.36 Kebutuhan inositol dalam pakan ikan 226 5.37 Tanda-tanda kekurangan inositol pada ikan budidaya 226 5.38 Kebutuhan Kolin dalam pakan ikan 227 5.39 Tanda-tanda kekurangan kolin pada ikan budidaya 228 5.40 Kebutuhan vitamin C dalam pakan ikan 229 5.41 Tanda-tanda kekurangan vitamin C pada ikan 230 budidaya 5.42 Kebutuhan mineral makro dalam pakan pada 237 berbagai jenis ikan air tawar (mg/kg atau g/kg berat kering) 5.43 Kebutuhan mineral mikro dalam pakan pada berbagai 237 xiv
  • 16. jenis ikan air tawar (mg/kg atau g/kg berat kering) 5.44 Kebutuhan zat besi pada beberapa jenis ikan 238 5.45 Kebutuhan mineral seng pada beberapa jenis ikan 239 5.46 Kebutuhan mangan pada beberapa jenis ikan 240 5.47 Kebutuhan mineral tembaga pada beberapa jenis ikan 241 6.1 Beberapa jenis ikan berdasarkan kebiasaan 247 makannya 6.2 Kandungan nutrisi bahan baku nabati 251 6.3 Kandungan nutrisi bahan baku hewani 252 6.4 Kandungan nutrisi bahan baku limbah pertanian 252 6.5 Rekomendasi penggunaan bahan baku untuk pakan 254 ikan dan udang dalam % 6.6 Jenis dan kandungan nutrisi bahan baku ikan 255 karnivora 6.7 Hasil analisa proksimat bahan baku 256 6.8 Bahan baku pakan yang mengandung zat antinutrisi dan cara menghilangkan zat antinutrisi 285 6.9 Acuan bentuk dan tipe pakan buatan untuk ikan 291 budidaya 6.10 Skedul pemberian pakan dalam usaha budidaya ikan 320 6.11 Skedul pemberian pakan pada udang 321 6.12 Jumlah pakan harian pudang dengan kelangsungan 322 hidup 80% 7.1 Komposisi pupuk pada media stok murni kultur algae 341 7.2 Komposisi Trace Metal Solution 341 7.3 Komposisi pupuk pada phytoplankton air tawar 342 7.4 Komposisi pupuk phytoplankton semi masal 346 7.5 Komposisi pupuk kultur missal 347 7.6 Komposisi campuran vitamin pada media Dphnia 363 7.7 Komposisi bahan kimia untuk membuat air laut kadar 371 garam 5 permill 7.8 Komposisi bahan kimia untuk membuat air laut kadar 372 garam 30 permill 7.9 Ukuran badan dan nilai kalori rotifer 383 7.10 Kandungan komposisi beberapa bahan 398 bioenkapsulasi 8.1 Bahan ekstrak dari tumbuh-tumbuhan serta dosisnya 402 8.2 Obat dan bahan kimia yang digunakan pengobatan 443 penyakit ikan xv
  • 17. GLOSARI salah satu bagian dari kelenjar hipofisa yang Adenohipofisa : mengandung sel-sel pensekresi hormon prolaktin, hormon Adrenocorticotropic (ACTH), hormon pelepas tiroid (Thyroid Stimulating Hormone), hormon pertumbuhan (STH- Somatotropin) dan Gonadotropin. Pars intermedia mensekresi hormon pelepas melanosit (Melanocyte Stimulating Hormone). Adaptasi : Masa penyesuaian suatu organisme dalam lingkungan baru. Aerasi : Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan oksigen Akrosom : Organel penghujung pada kepala spema yang dikeluarkan yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur. Aksi gen aditif : aksi gen yang mana fenotipe heterosigot merupakan intermedit antara kedua fenotipe homosigot, kedua alel tidak memperlihatkan dominansi, keduanya memberikan konstribusi yang seimbang dalam menghasilkan suatu fenotipe Aklimatisasi : Penyesuaian fisiologis terhadap perubahan salah satu faktor lingkungan Albinisme : kondisi genetik yang tidak sempurna yang menyebabkan organisme tidak membentuk pigmen Bentuk alternatif suatu gen Alel : Alel yang diekspresikan secara penuh dalam Alel dominan : fenotipe itu Alel yang pemunculan fenotipenya ditutupi secara Alel resesif : sempurna Molekul organik dengan gugus karbonil yang Aldehida : terletak pada ujung kerangka karbon xvi
  • 18. Pembentukan zat organik kompleks dari yang Anabolisme : sederhana, asimilasi zat makanan oleh organisme untuk membangun atau memulihkan jaringan dan bagian-bagian hidup lainnya. Ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya Anadromus : dihabiskan dilaut dan bermigrasi ke air tawar untuk memijah. Anafase : Tahap mitosis dan meiosis yang mengikuti metafase ketika separuh kromosom atau kromosom homolog memisah dan bergerak ke arah kutub gelendong. Hormon steroid jantan utama, misalnya testoteron Androgen : Androgenesis : Proses penjantanan Bahan kimiawi yang membunuh bakteri atau Antibiotik : menghambat pertumbuhannya. Imunoglobin pengikat antigen yang dihasilkan oleh Antibodi : sel limfosit B, berfungsi sebagai efektor dalam suatu respon imun. Makromolekul asing yang bukan merupakan Antigen : bagian dari organisme inang dan yang memicu munculnya respon imun. Asam amino : Molekul organik yang memiliki gugus karboksil maupun gugus amino. Asam amino berfungsi sebagai monomer protein. Suatu molekul asam nukleat berbentuk heliks dan Asam : beruntai ganda yang mampu bereplikasi dan deoksiribonukleat menentukan struktur protein sel yang diwariskan. Asam karboksilik dengan rantai karbon panjang. Asam lemak (fatty : Asam lemak bervariasi panjang dan jumlah dan acid) lokasi ikatan gandanya, tiga asam lemak berikatan dengan satu molekul gliserol akan membentuk lemak. Asam lemak dimana semua karbon dalam ekor Asam lemak jenuh : hidrokarbonnya dihubungkan oleh ikatan tunggal, (Saturated fatty sehingga memaksimumkan jumlah atom hidrogen acid) yang dapat berikatan dengan kerangka karbon. xvii
  • 19. Asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan Asam lemak tak : ganda antara karbon-karbon dalam ekor jenuh (Unsaturated hidrokarbon. Ikatan seperti itu mengurangi jumlah fatty acid) atom hidrogen yang terikat ke kerangka karbon. Suatu polimer yang terdiri atas banyak monomer Asam nukleat : nukleotida, yang berfungsi sebagai cetak biru untuk protein dan melalui kerja protein, untuk semua aktivitas seluler. Ada dua jenis yaitu DNA dan RNA. Asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri Asam amino : oleh tubuh hewan sehingga harus tersedia dalam essensial makanan. Perkembangbiakan tidak melalui perkawinan Aseksual : Kromosom yang secara tidak langsung terlibat Autosom : dalam penentuan jenis kelamin, sebagai kebalikan dari kromosom seks. Sel-sel yang besar berasal Auksospora : dari perkembangbiakan zigot baru Bentuk perkawinan yang sering digunakan dalam Backross : pemuliaan yaitu mengawinkan kembali antara anak dan orangtuanya yang sama untuk beberapa generasi. Basofil : Bersifat menyerap basa. Organisme yang hidup di dasar perairan Benthos : Blastomer : Sel-sel anak yang dihasilkan selama pembelahan zygot. Blastula : Rongga yang terbentuk selama fase pembelahan zigot. Proses pembentukan blastula Blastulasi : Bobot kering bahan organik yang terdiri atas Biomassa : sekelompok organisme di dalam suatu habitat tertentu atau bobot seluruh bahan organik pada satuan luas dalam suatu waktu tertentu. Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu Budidaya : xviii
  • 20. sistem yang digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan. Perkawinan yang dekat sekali kaitan keluarganya, Closed Breeding : misalnya antara anak dan tetua atau antara antar saudara sekandung. Fase dorman dari crustacea karena kondisi Cyste : lingkungan yang tidak sesuai Fungi dan bakteri saprotropik yang menyerap Dekomposer : nutrien dari materi organik yang tidak hidup seperti bangkai, materi tumbuhan yang telah jatuh dan buangan organisme hidup dan mengubahnya menjadi bentuk anorganik. Jumlah individu persatuan luas atau volume atau Densitas : masa persatuan volume yang biasanya dihitung dalam gram/cm3 atau jumlah sel/ml. Deoksiribosa : Komponen gula pada DNA, yang gugus hidroksilnya kurang satu dibandingkan dengan ribosa, komponen gula pada RNA Detritus : Materi organik yang telah mati atau hancuran bahan organik yang berasal dari proses penguraian secara biologis. Disipon : Membersihkan badan air dengan mengeluarkan kotoran bersama sebagian jumlah air. Disucihamakan : Disterilkan dari jasad pengganggu. Dorsal : Bagian punggung Diagnosis : Proses pemeriksaan terhadap suatu hal Diferensiasi gonad : Proses penentuan kelamin dengan pernyataan fenotipe melalui perkembangan alat kelamin dan ciri-ciri kelamin. Diploid : Keadaan perangkat kromosom bila setiap kromosomnya diwakili dua kali (2n) Diploidisasi : Penggandaan jumlah kromosom pada sel-sel haploid Donor : Pemberi sumbangan xix
  • 21. Telur yang dibuahi dan merupakan dinding tebal Dormant : dan jika menetas menjadi betina amiktik. Ekspresi gen : Pengejewantahan bahan genetik pada suatu makhluk hidup sebagai keseluruhan jumlah tabiat yang khas. Pemisahan asam nukleat atau protein Elektroforesis gel : berdasarkan ukuran dan muatan listriknya, dengan cara mengukur laju pergerakkannya melalui suatu medan listrik dalam suatu gel. Proses perkembangan embrio Embriogenesis : Endokrin : Kelenjar/sel yang menghasilkan hormon Molekul protein komplek yang dihasilkan oleh sel Enzim : dan bekerja sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia didalam tubuh makhluk hidup. Enzim yang digunakan untuk memotong fragmen Enzim restriksi : DNA yang memiliki sekuen tertentu. Estrogen : Hormon seks steroid betina yang utama. Makhluk yang sel-selnya mengandung inti sejati Eukaryot : yang diselimuti selaput inti, mengalami meiosis, membelah dengan mitosis dan enzim oksidatifnya dikemas dalam mitokondria. Jumlah sel telur yang dihasilkan oleh seekor Fekunditas : hewan betina pertahun atau persatuan berat hewan. Feminisasi : Proses pembetinaan Fenotipe : Ciri fisik dan fisiologis pada suatu organisme atau sifat yang terlihat pada makhluk hidup yang dihasilkan oleh genotipe bersama-sama dengan faktor lingkungan. Sinyal kimiawi atsiri dan kecil yang berfungsi Feromon : dalam komunikasi diantara hewan-hewan dan bertindak sangat mirip dengan hormon dalam mempengaruhi fisiologi dan tingkah laku. xx
  • 22. Penyatuan gamet haploid untuk menghasilkan Fertilisasi : suatu zigot diploid. Tonjolan berbentuk cambuk pada salah satu sel Flagella : untuk alat gerak. Fotosintesis : Pengubahan energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan dalam glukosa atau senyawa organik lainnya. Pengelompokkan anggota-anggota jenis yang Galur : hanya memiliki satu atau sejumput ciri, biasanya bersifat homozigot dan dipertahankan untuk keperluan percobaan genetika. Sel sperma atau telur haploid, gamet menyatu Gamet : selama reproduksi seksual untuk menghasilkan suatu zigot diploid. Tahapan pembentukan embrio berlapis dua dan Gastrula : berbentuk piala. Proses pembentukan gastrula dari blastula atau Gastrulasi : proses pembentukan tiga daun kecambah ektoderm, mesoderm dan endoderm. Kumpulan mikrotubula yang menyelaraskan Gelendong : pergerakan kromosom selama pembelahan eukariotik. Bagian kromosom yang mengatur sifat-sifat Gen : keturunan tertentu atau satuan informasi yang terdiri atas suatu urutan nukleotida spesifik dalam DNA. Turunan pertama atau turunan hibrid dalam Generasi F1 : fertilisasi-silang genetik. Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan Generasi F2 : generasi hibrid F1. Komplemen lengkap gen-gen suatu organisme, Genom : materi genetik suatu organisme. Genotipe : Kandungan genetik suatu organisme. Proses perkembangan embrio yang berasal dari Ginogenesis : xxi
  • 23. telur tanpa kontribusi material genetik jantan Gonad : Organ seks jantan dan betina, organ penghasil gamet pada sebagian besar hewan. Gonadotropin : Hormon yang merangsang aktivitas testes dan ovarium. Haploid : Memiliki jumlah kromosom yang khas untuk gamet makhluknya. Keragaman fenotipe yang diakibatkan oleh aksi Heritabilitas : genotipe atau menggambarkan tentang persentase keragaman fenotipe yang diwariskan dari induk kepada keturunannya. Dinotasikan dengan huruf h2 dengan nilai berkisar antara 0 – 1. Hermaphrodit : Individu yang mempunyai alat kelamin jantan dan betina. Heliks ganda : Bentuk DNA asli Haemoglobin : Protein mengandung besi dalam sel darah merah yang berikatan secara reversibel dengan oksigen. Herbivora : Hewan heterotropik yang memakan tumbuhan. Heterozigot : Mempunyai dua alel yang berbeda untuk suatu sifat genetik tertentu. Heterosis : Suatu ukuran untuk menilai keunggulan dan ketidakunggulan hibrid Hibrid : Turunan dari tetua yang secara genetik sangat berbeda, bahkan mungkin berlainan jenis atau marga. Hibridisasi : Perkawinan antara individu yang berbeda atau persilangan. Hipofisasi : Salah satu teknik dalam pengembangbiakan ikan dengan cara menyuntikkan ekstrak kelenjar hipofisa kepada induk ikan untuk mempercepat tingkat kematangan gonad. Hipotalamus : Bagian ventral otak depan vertebrata, yang berfungsi dalam mempertahankan homeostasis, xxii
  • 24. khususnya dalam mengkoordinasikan sistem endokrin dengan sistem saraf. Histon : Protein kecil dengan porsi besar yang terdiri dari asam amino bermuatan positif yang berikatan dengan DNA bermuatan negatif dan berperan penting dalam struktur kromatinnya. Kondisi fisiologis yang mantap dalam tubuh. Homeostasis : Mempunyai dua alel yang identik untuk suatu sifat Homozigot : tertentu. Bahan kimia pembawa sinyal yang dibentuk dalam Hormon : sel-sel khusus pada kelenjar endokrin. Hormon disekresikan ke dalam darah kemudian disalurkan ke organ-organ yang menjalankan fungsi-fungsi regulasi tertentu secara fisiologik dan biokimia. Ikan transgenik : Ikan yang memiliki DNA asing didalam tubuhnya Menonaktifkan sperma Inaktivasi sperma : Perkawinan antara individu-individu yang Inbreeding : sekerabat yaitu berasal dari jantan dan betina yang sama. Salah satu metode transfer gen. Metode ini Infeksi Retroviral : menggunakan gen-gen heterogen yang dimasukkan ke dalam genome virus dan dapat dipindahkan kepada inang yang terinfeksi virus tersebut. Masa penyimpanan Inkubasi : Fase dimana tidak ada perubahan pada inti sel, Interfase : waktu istirahat. Suatu ciri yang dapat diturunkan dalam suatu Karakter kuantitatif : populasi yang bervariasi secara kontinu sebagai akibat pengaruh lingkungan dan pengaruh tambahan dua atau lebih gen. Metode pengorganisasian kromosom suatu sel Kariotipe : dalam kaitannya dengan jumlah, ukuran dan jenis. Ikan-ikan yang sebagian besar hidupnya Katadromus : dihabiskan di perairan tawar dan bermigrasi ke xxiii
  • 25. laut untuk memijah. Kelenjar kecil dibagian otak bawah yang Kelenjar hipofisa : menghasilkan berbagai macam hormon yang dibutuhkan pada makhluk hidup . Struktur pembawa gen yang mirip benang yang Kromosom : terdapat di dalam nukleus. Proses perkawinan Kopulasi : Suatu stadia istirahat pada hewan cladosera atau Kista : crustacea tingkat rendah. Organisme yang belum dewasa yang baru keluar Larva : dari telur atau stadia setelah telur menetas. Larutan hipoklorit : Larutan yang mengandung HClO Lokus : Tempat khusus disepanjang kromosom tertentu dimana gen tertentu berada. Penjantanan. Maskul;inisasi : Tipe pembelahan sel dan nukleous ketika jumlah Meiosis : kromosom direduksi dari diploid ke haploid. Kromosom yang sentromernya terletak ditengah- Metasentrik : tengah. Metafase : Tahapan mitosis dan meiosis ketika kromosom mencapai keseimbangan posisi pada bidang ekuator. Perubahan bentuk organisme dalam daur hidup Metamormofose : Mikropil : Lubang kecil pada telur tempat masuknya sperma. Mikroinjeksi : Metode yang digunakan dalam mengintroduksi DNA asing ke dalam pronukleus atau sitoplasma telur yang telah terbuahi. DNA asing disuntikkan pada saat fase 1-2 sel. Proses pembelahan nukleus pada sel eukariotik Mitosis : yang secara konvensional dibagi menjadi lima tahapan : profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase. Mitosis mempertahankan xxiv
  • 26. jumlah kromosom dengan cara mengalokasikan kromosom yang direplikasikan secara sama ke masing-masing nukleus anak. Sekelompok sel anak (blastomer) yang terbentuk Morula : selama fase pembelahan zygot. Bentuk stadia setelah menetas pada crustacea Nauplii : atau copepoda. Bagian dari kelenjar hipofisa, terdiri dari pars Neurohipofisa : nervosa yang berfungsi mensekresi Oxytoxin, Arginin Vasotocin dan Isotocin Omnivore : Organisme pemakan segala Kelenjar kelamin betina yang menghasilkan ovum. Ovarium : Ovipar : Berkembangbiak dengan menghasilkan telur. Berkembangbiak dengan menghasilkan telur Ovivipar : tetapi telur tersebut menetas dalam tubuh induknya. Perkawinan antara individu-individu yang tidak Outbreeding : sekerabat (berbeda induknya), masih dalam satu varietas atau beda varietas. Ovulasi : Proses terlepasnya sel telur dari folikel. Perkembangbiakan telur menjadi individu baru Partenogenesis : tanpa pembuahan telur dan menghasilkan telur diploid. Pemijahan : Proses peletakan telur atau perkawinan Zat warna tubuh Pigmen : Molekul DNA sirkular yang bereplikasi pada sel-sel Plasmid : bakteri secara independent. Sel telur hasil pembelahan meiosis yang tidak Polar body : memiliki sitoplasma. Tahap pertama meiosis dan Profase : mitosis ketika kromosom mulai jelas terlihat. Keturunan yang berasal dari sumber yang sama, Progeni : xxv
  • 27. anak cucu Proses pergantian kromosom dimana individu Poliploidisasi : yang dihasilkan mempunyai lebih dari dua set kromosom. Proses perkembangbiakan baik secara aseksual Reproduksi : maupun seksual. Pemisahan populasi dasar yang digunakan ke Seleksi : dalam kedua kelompok, yaitu kelompok terpilih dan kelompok yang harus terbuang. Bagian kromosom yang terletak pada titik ekuator Sentromer : kumparan pada metafase, tempat melekat benang penarik gelendong, posisi sentromer menentukan bentuk kromosom. Seks reversal : Proses pembalikan kelamin dengan menggunakan metode tertentu. Spermatogenesis : Proses perkembangan spermatogonium menjadi spermatis Sel-sel kecambah untuk membentuk sperma Spermatogonium : Sel gamet jantan dengan inti haploid yang Spermatozoa : ememiliki bentuk berekor. Proses dimana spermatozoa dilepaskan dari cyste Spermiasi : dan masuk kedalam lumen. Proses metamorfosa spermatid Spermiogenesis : menjadi spermatozoa Sentromer terletak pada ujung kromosom yang Submetacentrik : memiliki dua lengan yang tidak sama panjangnya. Sentromer juga terletak pada ujung kromosom Subtelocentrik : namun masih jelas terlihat adanya lengan pendek. Suatu instrumen yang mengukur porsi dari cahaya Spektrofotometer : dengan panjang gelombang yang berbeda yang diserap dan dihantarkan oleh suatu larutan berpigmen. Tahap akhir dari mitosis atau meiosis ketika Telofase : xxvi
  • 28. pembagian sitoplasma dan penyusunan inti selesai. Testis : Gonad yang berperan menghasilkan sperma Tetraploid : Individu yang mempunyai empat perangkat kromosom haploid pada nukleusnya. Triploid : Individu yang mempunyai tiga perangkat kromosom haploid pada nukleusnya. Triploidisasi : Proses pembuatan organisme triploid dengan menggunakan kejutan suhu untuk menahan polar body II atau menahan pembelahan mitosis awal. Vitellogenesis : Proses deposisi kuning telur, dicirikan oleh bertambah banyaknya volume sitoplasma yang berasal dari vitelogenin eksogen yang membentuk kuning telur. Zygot Sel diploid sebagai hasil perpaduan gamet jantan dan gamet betina haploid. SINOPSIS Buku teks dengan judul budidaya ikan dapat dipelajari oleh para peserta diklat dan pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan yang mengambil program studi Budidaya Ikan. Menurut SKKNI dalam program studi Budidaya Ikan dapat dikelompokkan menjadi Budidaya Ikan Air Tawar, Budidaya Ikan Air Laut, Budidaya Ikan Air Payau dan Budidaya Ikan Hias. Dalam buku teks ini akan memberikan pengetahuan mendasar tentang bagaimana membudidayakan ikan dan dapat di aplikasikan pada berbagai habitat budidaya. Pada buku teks ini berisi tentang wadah budidaya yang dapat digunakan dalam melakukan budidaya ikan, media yang optimal dalam budidaya ikan agar proses budidaya dapat berlangsung sesuai dengan kebutuhan ikan untuk hidup tumbuh dan berkembang, bagaimana melakukan proses perkembangbiakan ikan budidaya dari sudut biologis ikan budidaya dan aplikasi pada beberapa ikan budidaya, kebutuhan nutrisi untuk ikan yang akan dibudidayakan, bagaimana membuat pakan ikan yang harus diberikan pada ikan budidaya, bagaimana memproduksi pakan alami sebagai pakan yang sangat dibutuhkan bagi larva ikan dan benih ikan budidaya, hama dan xxvii
  • 29. penyakit ikan yang dapat menyerang ikan budidaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam budidaya ikan. Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting saat ini dan masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan ikan merupakan salah satu jenis pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang mempunyai harga jual relatif murah dan mempunyai kandungan gizi yang lengkap. Dengan mengkonsumsi ikan maka kebutuhan gizi manusia akan terpenuhi. Oleh karena itu kemampuan sumberdaya manusia untuk memproduksi ikan budidaya sangat dibutuhkan. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan keterbatasan lahan budidaya selanjutnya, maka dibutuhkan suatu teknologi budidaya ikan pada lahan yang terbatas dan produktivitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan para pembaca dapat mengaplikasikan ilmu budidaya pada berbagai media dan teknologi budidaya. Pengetahuan tentang wadah budidaya ikan dan media yang dibutuhkan bagi ikan budidaya akan memberikan pemahaman tentang investasi yang harus dipersiapkan sesuai dengan skala produksi yang akan diterapkan. Dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang intensif dibutuhkan pemahaman tentang produksi pakan buatan yang ramah lingkungan tetapi sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya. Selain itu dalam membudidayakan ikan sangat dibutuhkan pakan alami pada fase larva dan benih, maka sangat dibutuhkan suatu pemahaman bagaimana membudidayakan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Selain itu dalam suatu budidaya ikan maka akan ada kendala yang dialami pembudidaya ikan yaitu adanya serangan hama dan penyakit ikan. Oleh karen itu diperlukan pemahaman tentang jenis-jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan budidaya serta bagaimana tindakan pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh para pembudidaya agar ikan yang dibudidayakan tidak terserang hama dan penyakit. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka penerapan teknologi yang terkini telah merambah dalam budidaya ikan. Pengembangbiakan ikan secara tradisional akan semakin kurang diminati dan akan beralih kepada sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produksi pada ikan budidaya. Aplikasi teknologi molekuker dalam budidaya ikan sudah bisa diterapkan mulai dari rekayasa kromosom, rekayasa gen dan terkini adalah rekayasa sel. Rekayasa kromosom antara lain adalah melakukan kegiatan ginogenesis, androgenesis dan poliploidisasi yang tujuan dari manipulasi kromosom ini untuk meningkatkan produktivitas ikan budidaya dan memberikan nilai tambah pada pembudidaya ikan. Sedangkan rekayasa gen dapat diterapkan jika peralatan untuk melakukan rekayasa ini tersedia dimana dengan melakukan rekayasa gen dapat dibuat komoditas ikan budidaya yang disisipi gen yang menguntungkan bagi pembudidaya misalnya gen pertumbuhan, gen antibeku dan gen warna tubuh. xxviii
  • 30. Dengan mempelajari buku teks ini diharapkan dapat memahami pengetahuan yang sangat mendasar dalam membudidayakan ikan. Dalam buku teks ini juga dijelaskan berbagai kemampuan dasar untuk melakukan suatu kegiatan yang langsung dapat diaplikasikan dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan. PETA KOMPETENSI KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI/SUB KOMPETENSI Memenuhi persyaratan kerja di DU/DI PBD. PL 00.001U.01 1. Menyetujui kondisi dan ketentuan ketenagakerjaan 2. Memenuhi persyaratan ketenagakerjaan Memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan lingkungan di tempat kerja 1. Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk kesehatan PBD. PL 00.002U.01 dan keselamatan di tempat kerja 2. Melakukan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi bahaya/darurat 3. Memelihara insfrastruktur dan lingkungan kerja Membina kerjasama 1. Melakukan interaksi di tempat kerja 2. Melakukan pertemuan, menyelami dan mengarahkan PBD. PL 00.003U.01 klien dan pelanggan 3. Memelihara penampilan pribadi Menggunakan sistem komunikasi 1. Mengumpulkan, mencatat dan mengirim data xxix
  • 31. PBD. PL 00.004U.01 2. Mengumpulkan, mencatat dan menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan tempat kerja 3. Menanggapi masalah Membuat perencanaan kerja PBD. PL 00.005U.01 1. Membuat jadwal kegiatan 2. Mengatur bahan, peralatan dan cara kerja Menyiapkan peralatan 1. Mengidentifikasi jenis peralatan PBD. PL 00. 006U. 01 2. Menentukan peralatan 3. Mengontrol cara kerja peralatan 4. Membuat laporan Mengidentifikasi parameter kualitas air 1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam identifikasi parameter kualitas air PBD.PL 00.007U.01 2. Mengambil sampel air di lapangan 3. Mengukur parameter kualitas air 4. Membuat laporan hasil identifikasi parameter kualitas air KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI/ELEMEN KOMPETENSI Menentukan lokasi budidaya 1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi budidaya PBD. PL00.008U. 01 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi budidaya melalui kegiatan survey lapangan 3. Menentukan lokasi 4. Membuat laporan Menyiapkan wadah 1. Mengidentifikasi wadah 2. Menentukan wadah PBD. PL 00. 009U. 01 3. Mengontrol proses penggunaan wadah 4. Membuat laporan Mengidentifikasi hama dan penyakit ikan xxx
  • 32. 1. Mengambil sampel di lapangan 2. Mengidentifikasi gejala serangan PBD. PL 00. 010U. 01 3. Menentukan jenis parasit 4. Membuat laporan Mengemas ikan 1. Menyiapkan teknik pengepakan 2. Menentukan jenis ikan yang dikemas PBD. PL 00. 011U. 01 3. Melakukan pengepakan ikan 4. Membuat laporan Memasarkan ikan PBD. PL00.012U. 01 1. Mencari order pemasaran 2. Melaksanakan penjualan 3. Menyiapkan kuota/target 4. Mengontrol proses pemasaran Menentukan lokasi pembenihan ikan 1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi PBD.PL 01.001I.01 pembenihan 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembenihan ikan 3. Memilih lokasi pembenihan ikan 4. Membuat laporan Menyiapkan media pembenihan ikan 1. Merencanakan kegiatan persiapan media PBD.PL 01.002I.01 pembenihan 2. Menyiapkan wadah pembenihan 3. Menyiapkan air untuk pembenihan 4. Membuat laporan Mengelola induk ikan 1. Memelihara calon induk ikan PBD.PL 01.003I.01 2. Menyeleksi calon induk jantan dan betina 3. Melakukan pematangan gonad induk ikan 4. Menyeleksi induk siap pijah Memijahkan induk ikan 1. Melakukan proses pemijahan ikan PBD.PL 01.004I.01 2. Menangani telur 3. Menetaskan telur Mengkultur pakan alami 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami PBD.PL 01.005I.01 2. Menyiapkan media tempat tumbuhnya pakan alami 3. Menebar bibit pakan alami xxxi
  • 33. Memelihara larva ikan 1. Merawat larva ikan 2. Memberi pakan larva PBD.PL 01.006I.01 3. Mengamati perkembangan larva 4. Menangani hama dan penyakit pada pemeliharaan larva 5. Memantau kualitas dan kuantitas air pada pemeliharaan larva Memanen hasil pembenihan ikan 1. Merencanakan kegiatan pemanenan hasil pembenihan PBD.PL.01.007I.01 2. Melakukan pemananen benih ikan 3. Mengemas benih ikan 4. Membuat laporan Memasarkan hasil pembenihan ikan 1. Mengidentifikasi calon pembeli PBD.PL.01.008I.01 2. Membuat kesepakatan 3. Melakukan transaksi 4. Melakukan perhitungan laba rugi 5. Membuat laporan Menentukan lokasi pendederan ikan 1. Merencanakan tahapan kegiatan penentuan lokasi PBD.PL 02.009I.01 pendederan ikan 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pendederan ikan 3. Memilih lokasi pendederan 4. Membuat laporan Menyiapkan media pendederan ikan 1. Merencanakan kegiatan persiapan pendederan ikan PBD.PL 02.010I.01 2. Menyiapkan wadah pendederan ikan 3. Menyiapkan air untuk pendederan ikan 4. Membuat laporan Menebar benih ikan pada pendederan PBD.PL 02.011I.01 1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan 2. Menebar benih ikan 3. Membuat laporan Memantau pertumbuhan benih ikan pada pendederan 1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan PBD.PL 02.012I.01 benih ikan 2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan benih ikan 3. Melakukan sortasi xxxii
  • 34. 4. Membuat laporan Mengelola pakan benih ikan pada pendederan 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk benih ikan PBD.PL 02.013I.01 2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan benih ikan 3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan 4. Membuat laporan Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan PBD.PL 02.014I.01 1. Merencanakan kegiatan pengelolaan kualitas dan kuantitas air 2. Mengidentifikasi kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan 3. Mengelola kualitas dan kuantitas air pada pendederan ikan 4. Membuat laporan Mengendalikan hama dan penyakit pada pendederan ikan 1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan PBD.PL 02.015I.01 penyakit 2. Mengidentifikasi hama dan penyakit 3. Melakukan pengobatan ikan 4. Mencatat kejadian serangan penyakit 5. Membuat laporan Memanen hasil pendederan ikan 1 Merencanakan kegiatan pemanenan hasil PBD.PL 02.016I.01 pendederan ikan 2. Memanen benih ikan 3. Membuat laporan Memasarkan hasil pendederan ikan 1. Mengidentifikasi calon pembeli PBD.PL 02.017I.01 2. Membuat kesepakatan 3. Melakukan transaksi 4. Melakukan perhitungan laba rugi 5. Membuat laporan Menentukan lokasi pembesaran ikan xxxiii
  • 35. 1. Merencanakan tahapan kegiatan pemilihan lokasi PBD.PL 03.018I.01 2. Mengidentifikasi persyaratan lokasi pembesaran ikan 3. Memilih lokasi pembesaran ikan 4. Membuat laporan Menyiapkan media pembesaran ikan 1. Merencanakan kegiatan persiapan pembesaran PBD.PL 03.019I.01 ikan 2. Menyiapkan wadah pembesaran ikan 3. Menyiapkan media pembesaran ikan 4. Membuat laporan Menebar benih ikan pada pembesaran PBD.PL 03.020I.01 1. Merencanakan kegiatan penebaran benih ikan 2. Menebar benih ikan 3. Membuat laporan Memantau pertumbuhan ikan pada pembesaran 1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan PBD.PL 03.021I.01 ikan 2. Mengambil sampel untuk menduga pertumbuhan ikan 3. Melakukan sortasi 4. Membuat laporan Mengelola pakan pembesaran ikan 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan untuk PBD.PL 03.022I.01 pembesaran ikan 2. Merencanakan kegiatan pengelolaan pakan pembesaran ikan 3. Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan 4. Membuat laporan Mengendalikan hama dan penyakit pada pembesaran ikan 1. Merencanakan kegiatan monitoring hama dan PBD.PL 03.023I.01 penyakit 2. Mengidentifikasi hama dan penyakit pada pembesaran ikan 3. Melakukan pengobatan ikan 4. Mencatat kejadian serangan penyakit 5. Membuat laporan Memanen hasil pembesaran ikan xxxiv
  • 36. 1. Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil PBD.PL 03.024I.01 pembesaran 2. Melakukan pemanenan 3. Mengemas ikan hasil pembesaran 4. Membuat laporan Memasarkan hasil pembesaran ikan 1. Mengidentifikasi calon pembeli ikan 2. Melakukan kesepakatan PBD.PL 03.025I.01 3. Melakukan transaksi 4. Melakukan penghitungan laba rugi 5. Membuat laporan xxxv
  • 37. BAB I PENDAHULUAN Indonesia Perikanan Republik Indonesia, merupakan salah satu menurut Freddy Numberi (2006), negara dengan luas perairan hampir akan menargetkan produksi dua pertiga dari luas wilayahnya perikanan pada tahun 2006 yaitu sekitar 70%. Wilayah perairan mencapai 7,7 juta ton atau di Indonesia berdasarkan kandungan meningkat sebesar 13%, yang terdiri kadar garamnya atau salinitas dapat dari produksi perikanan tangkap dikelompokkan menjadi tiga jenis sebesar 5,1 juta ton dan produksi perairan yaitu perairan tawar, perikanan budidaya sebesar 2,6 juta perairan payau dan perairan laut. ton, serta konsumsi ikan menjadi Dari ketiga jenis perairan tersebut 28kg/kapita/tahun. dapat dihasilkan suatu produksi perikanan yang memberikan nilai Berdasarkan target produksi tambah bagi pertumbuhan ekonomi perikanan budidaya yang telah nasional yang dapat meningkatkan ditetapkan oleh Departemen kesejahteraan masyarakat Kelautan dan Perikanan maka Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional sebagai departemen yang akan Potensi perikanan budidaya secara menciptakan sumber daya manusia nasional diperkirakan sebesar 15,59 yang bergelut dibidang kelautan dan juta hektar (Ha) yang terdiri dari perikanan untuk membuat suatu potensi air tawar 2,23 juta ha, air perangkat pendidikan agar dihasilkan payau 1,22 juta ha dan budidaya laut sumber daya manusia yang 12,14 juta ha. Pemanfaatannya kompeten sesuai dengan tuntutan hingga saat ini masing-masing baru perkembangan ilmu pengetahuan 10,1 persen untuk budidaya ikan air dan teknologi yang berkembang saat tawar, 40 persen pada budidaya air ini. payau dan 0,01 persen untuk budidaya laut, sehingga secara Perikanan budidaya baik perikanan nasional produksi perikanan air tawar, air payau dan air laut budidaya baru mencapai 1,48 juta sangat potensial untuk ton. Oleh karena itu, untuk tahun dikembangkan di Indonesia. Sekolah 2006 Departemen Kelautan dan Menengah Kejuruan merupakan 1
  • 38. salah satu jenjang pendidikan yang dalam beberapa bab yaitu wadah akan menciptakan sumberdaya budidaya ikan, media budidaya ikan, manusia tingkat menengah yang pengembangbiakan ikan, nutrisi ikan, trampil dan kompenten sesuai teknologi pakan buatan, teknologi dengan bidang keahliannya masing- produksi pakan alami, hama penyakit masing. Salah satu bidang keahlian ikan dan genetika ikan. yang ada pada SMK ini adalah Budidaya Ikan/Budidaya Perairan. Dalam bidang keahlian ini akan Wadah budidaya ikan dipelajari berbagai macam hal tentang budidaya ikan dari berbagai Dalam bab ini akan dibahas tentang macam perairan baik tawar, payau berbagai macam wadah yang dapat dan laut, yang dalam kegiatan dipergunakan untuk melakukan produksi akuakultur dikenal sebagai kegiatan budidaya ikan antara lain budidaya air tawar (freshwater adalah kolam/tambak, bak, akuarium culture), budidaya air payau dan karamba jaring terapung. Selain (brackishwater culture) dan budidaya itu juga akan dibahas tentang laut (mariculture). Salah satu alat bagaimana konstruksi dari setiap bantu yang dapat membantu dalam wadah yang akan dipergunakan kegiatan belajar mengajar di SMK untuk melakukan kegiatan budidaya adalah buku. Saat ini ketersediaan ikan yang sesuai dengan buku teks tentang budidaya ikan di tingkat/level produksi yang Indonesia masih sangat terbatas. diterapkan. Dan juga akan dibahas Oleh karena itu Departemen tentang bagaimana menyiapkan Pendidikan Nasional melalui wadah budidaya ikan yang akan Direktorat Pembinaan SMK, Dirjen dipergunakan untuk kegiatan Mandikdasmen mengadakan budidaya sesuai dengan kaidah- kegiatan penulisan buku teks yang kaidah dalam melakukan kegiatan dapat digunakan bagi semua budidaya. kalangan pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di SMK. Dengan memahami berbagai macam wadah budidaya, konstruksi wadah Buku teks yang akan dipergunakan budidaya dan persiapan wadah untuk kegiatan pembelajaran di SMK budidaya ikan yang akan bagi bidang keahlian Budidaya Air dipergunakan untuk kegiatan tawar, Budidaya Air Payau dan budidaya maka akan diperoleh Budidaya Air laut ini diberi judul peningkatan produktivitas dalam Budidaya Ikan. Dalam buku budidaya ikan. Berdasarkan Budidaya Ikan ini akan dibahas keberadaan dan lokasi perairan tentang berbagai topik yang sangat yang ada di Indonesia maka kegiatan mendukung pemahaman tentang budidaya ikan air tawar akan lebih bagaimana cara melakukan banyak dilakukan pada masyarakat budidaya ikan sesuai dengan kaidah- yang tinggal di daerah dataran kaidah dalam melakukan kegiatan rendah atau dataran tinggi, produksi budidaya ikan. Topik-topik sedangkan budidaya ikan air payau pembelajaran ini dikelompokkan 2
  • 39. dapat dilakukan pada masyarakat tersebut dapat dilakukan pemilihan Indonesia yang tinggal di daerah terhadap wadah budidaya ikan yang sekitar pantai, muara sungai atau sesuai dengan karakteristik setiap rawa payau. lokasi budidaya. Berdasarkan jenis wadah budidaya ikan yang dipilih Pada masyarakat yang hidup di oleh para pembudidaya ikan di daerah pantai dimana pantainya Indonesia,menurut Effendi (2004), mempunyai perairan laut yang sistem budidaya ikan dan beberapa terlindung dari ombak dan badai komoditas yang sudah lazim seperti teluk, selat dan perairan dibudidayakan di Indonesia dapat dangkal yang terlindung dapat dilihat pada Tabel 1.1. dan Gambar melakukan kegiatan budidaya ikan. 1.1 – 1.20 Berbagai macam Berdasarkan lokasi budidaya ikan komoditas ikan budidaya. Tabel 1.1. Komoditas akuakultur yang sudah lazim dibudidayakan dalam sistem budidaya di Indonesia. Sistem Komoditas Kolam air tenang Ikan mas, nila, gurami, udang galah, patin, bawal, tawes, ikan hias, tambakan, sepat, kowan, mola, sidat, pakan alami Kolam air deras Ikan mas Tambak Udang windu, bandeng, belanak, mujair, nila, kakap putih, kerapu, rumput laut, kepiting bakau, udang galah Jaring apung Kerapu, kakap, udang windu, bandeng, samadar, ikan hias laut, ikan mas, nila, mujair, gurami, patin, bawal, sidat, ikan hias air tawar. Jaring tancap Kerapu, kakap, udang windu, bandeng, samadar, ikan hias laut, ikan mas, nila, mujair, gurami, patin, bawal, sidat, ikan hias air tawar Keramba Ikan mas, nila, mujair, patin, gurami, betutu Kombongan Ikan mas, ikan nila Akuarium/tangki/bak Ikan hias, benih ikan konsumsi, plankton pakan alami 3
  • 40. Gambar 1.1. Ikan Mas (Cyprinus carpio) Gambar 1.4. Udang galah Gambar 1.2. Ikan Nila (Oreochromis (Macrobrachium rosenbergii) niloticus) Gambar 1.3. Ikan Gurami Gambar 1.5. Ikan Patin (Pangasius (Osphronemus Gouramy) hiphothalamus) 4
  • 41. Gambar 1.9. Ikan sepat Gambar 1.6. Ikan bawal (Colosoma (Trichogaster pectolaris ) brachyponum) Gambar 1.10. Ikan kowan (Ctenopharyngodon idella) Gambar 1.7. Ikan tawes ( Puntius gonionotus) Gambar 1.11. Ikan lele (Clarias sp) Gambar 1.8. Ikan tambakan (Helestoma temmincki) 5
  • 42. Gambar 1.12. Ikan sidat (Anguilla sp.) Gambar 1.16. Ikan kakap putih (Lates calcariver) Gambar 1.13. Udang Vanamei Gambar 1.17. Ikan kerapu (Penaeus vannamei) (Chromileptes altivelis) Gambar 1.18. Ikan betutu Gambar 1.14. Ikan bandeng (Chanos (Oxyeleotris marmorata) chanos) Gambar 1.19. Lobster Air tawar Gambar 1.15. Kerapu merah (Cherax Quadricarinatus) (Plectropomus maculatus) 6
  • 43. perairan, jika manusia melakukan kegiatan budidaya yaitu memproduksi organisme tersebut dalam suatu lingkungan perairan yang terbatas dan terkontrol dengan baik maka manusia harus memahami tentang lingkungan perairan dimana ikan tersebut dapat tumbuh dan berkembangbiak seperti di habitat aslinya. Lingkungan Gambar 1.20. Ikan Beronang Lada perairan tempat ikan yang (Siganus gutatus) dibudidayakan tumbuh dan berkembang biasa disebut dengan Berdasarkan sistem budidaya ikan media. Media yang dapat tersebut maka dapat dipilih beberapa dipergunakan untuk melakukan wadah budidaya ikan yang akan kegiatan budidaya ikan ada dipergunakan untuk melakukan beberapa persyaratan-persyaratan kegiatan budidaya yaitu kolam yang agar ikan dapat tumbuh dan dapat dikelompokkan menjadi kolam berkembangbiak pada wadah yang air deras dan kolam air tenang terbatas tersebut. Dalam buku teks berdasarkan sumber air yang ini akan dibahas tentang berbagai dipergunakan dalam kegiatan macam sumber air yang dapat budidaya. Sedangkan beberapa jenis dipergunakan untuk kegiatan wadah budidaya ikan yang dapat budidaya ikan, berbagai macam dipergunakan untuk kegiatan parameter kualitas air yang akan budidaya ikan diperairan umum mendukung kegiatan budidaya ikan antara lain adalah jaring apung, dan bagaimana kita melakukan jaring tancap, karamba dan pengukuran terhadap beberapa kombongan. Pada kegiatan budidaya parameter kualitas air yang sangat ikan air tawar, payau ataupun laut diperlukan untuk kelangsungan hidup dibutuhkan benih ikan dan induk ikan oragnisme air yang akan yang dapat menggunakan jenis dibudidayakan. wadah budidaya antara lain adalah bak,tangki dari bahan serat fiber dan Dalam bahasan sumber air berisi akuarium. Oleh karena itu dalam tentang sumber air yang dapat buku teks ini akan dibahas tentang digunakan untuk kegiatan budidaya berbagai macam wadah budidaya ikan ada beberapa macam. ikan antara lain adalah kolam/ Berdasarkan asalnya sumber air tambak, bak, akuarium dan karamba yang dapat digunakan untuk jaring terapung. kegiatan budidaya ikan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu air permukaan dan air tanah. Air Media Budidaya Ikan permukaan yaitu air hujan yang mengalami limpasan/berakumulasi Ikan sebagai salah satu jenis sementara ditempat-tempat rendah organisme yang hidup pada suatu misalnya : air sungai, waduk, danau 7
  • 44. dan rawa. Selain itu air permukaan yang sesuai untuk media budidaya dapat juga didefenisikan sebagai air ikan. yang berada disungai, danau, Pada topik pengukuran parameter waduk, rawa dan badan air lainnya kualitas air akan dibahas beberapa yang tidak mengalami infiltrasi parameter kualitas air dari aspek kedalam. Sumber air permukaan fisik, kimia dan biologi dengan tersebut sudah banyak dipergunakan menggunakan beberapa peralatan untuk kegiatan budidaya ikan. pengukuran kualitas air yang sangat Sedangkan air tanah yaitu air hujan mudah pengoperasionalan alatnya yang mengendap atau air yang dan tersedia dibeberapa tempat berada dibawah permukaan tanah. budidaya. Dengan mengetahui nilai Air tanah yang saat ini digunakan parameter kualitas air pada suatu untuk kegiatan budidaya dapat media budidaya maka akan dapat diperoleh melalui cara pengeboran dicegah suatu kejadian yang dapat air tanah dengan kedalaman tertentu merugikan bagi organisme air yang sampai diperoleh titik sumber air dibudidayakan sehingga tidak yang akan keluar dan dapat merugikan manusia. Seperti dipergunakan untuk kegiatan diketahui bahwa organisme air yang budidaya. dipelihara dalam suatu wadah budidaya mempunyai kemampuan Pada topik tentang parameter untuk beradaptasi dengan media kualitas air akan dibahas tentang dimana ikan itu hidup, sehingga jika beberapa parameter kualitas air dari terjadi fluktuasi terhadap beberapa berbagai aspek antara lain adalah parameter kualitas air pada suatu aspek fisik, aspek kimia dan aspek lingkungan budidaya segera biologi. Dari aspek fisik akan dibahas dilakukan penanganan dengan secara detail tentang beberapa memberikan perlakuan khusus pada parameter fisik dari suatu perairan media budidaya. yang sangat berpengaruh dalam melakukan kegiatan budidaya ikan antara lain adalah kepadatan/berat Pengembangbiakan ikan jenis air, kekentalan/viscosity, tegangan permukaan, suhu air, Ikan sebagai salah satu jenis kecerahan dan kekeruhan air serta organisme perairan yang sudah salinitas. Pada aspek secara kimia dapat dibudidayakan oleh manusia. akan dibahas secara detail tentang Dengan melakukan kegiatan beberapa parameter kimia yang budidaya maka kebutuhan manusia sangat berpengaruh pada media akan ikan akan selalu tersedia budidaya ikan antara lain adalah sesuai dengan permintaan. Dalam oksigen, karbondioksida, pH, bahan melakukan kegiatan budidaya ikan organik dan garam mineral, nitrogen, untuk memperoleh hasil produksi alkalinitas dan kesadahan. yang maksimal dilakukan suatu Sedangkan pada aspek secara program pengembangbiakan biologi akan dibahas tentang terhadap ikan yang akan kepadatan dan kelimpahan plankton dibudidayakan. Ilmu yang mendasari pada suatu wadah budidaya ikan 8
  • 45. dalam program pengembangbiakan 2. Domestikasi dikatakan hampir ikan adalah tentang biologi ikan, sempurna apabila seluruh siklus fisiologi ikan, kebiasaan hidup ikan, hidupnya sudah dapat dipelihara reproduksi ikan dan berbagai ilmu di dalam sistem budidaya, tetapi tentang rekayasa siklus reproduksi keberhasilannya masih rendah. ikan. Ikan yang akan dibudidayakan Ikan asli Indonesia yang harus dikelola dengan baik tentang terdomestikasi hampir sempurna persediaan induk ikan yang akan antara lain adalah ikan betutu, dibudidayakan. Pengembangbiakan balashark dan arwana. ikan peliharaan akan berhasil jika 3. Domestikasi belum sempurna tersedia induk yang baik. apabila baru sebagian siklus Ketersediaan induk ikan budidaya hidupnya yang dapat dipelihara harus dikelola dengan baik untuk di dalam sistem budidaya. memperoleh benih ikan yang tepat Contohnya antara lain adalah waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, ikan Napoleon, ikan hias laut, tepat jenis dan tepat harga. Oleh ikan tuna. karena itu dalam buku ini akan 4. Belum terdomestikasi apabila dibahas tentang beberapa hal yang seluruh siklus hidupnya belum berperan penting dalam melakukan dapat dipelihara di dalam sistem program pengembangbiakan ikan budidaya. budidaya. Jenis-jenis ikan yang sudah dapat Ikan yang akan dibudidayakan dibudidayakan di Indonesia sangat adalah ikan yang telah mengalami banyak jumlahnya ada yang berasal domestikasi dalam lingkungan dari perairan Indonesia asli atau budidaya. Domestikasi adalah diintroduksi dari negara lain.Jenis pemindahan suatu organisme dari ikan introduksi yang sudah habitat lama ke habitat baru dalam terdomestikasi secara sempurna di hal ini manusia biasa memperoleh Indonesia adalah ikan Mas dan ikan ikan dengan cara mengambil dari Nila. Dengan banyaknya jenis ikan alam kemudian dipelihara dalam yang sudah terdomestikasi secara suatu lingkungan yang terbatas yaitu sempurna akan memudahkan kolam pemeliharaan. Suatu jenis manusia untuk melakukan kegiatan ikan dalam sistem budidaya ikan pengembangbiakan. dapat dikelompokkan berdasarkan Pengembangbiakan ikan budidaya tingkat domestikasinya menjadi dapat dilakukan dengan cara empat tingkat yaitu : tradisional, semi intensif ataupun 1. Domestikasi sempurna, yaitu intensif. Dengan melakukan apabila seluruh siklus hidup ikan pengembangbiakan ikan maka sudah dapat dipelihara di dalam ketersediaan benih ikan secara sistem budidaya. Contoh kualitas dan kuantitas akan beberapa jenis ikan asli memadai. Penyediaan benih ikan Indonesia yang sudah budidaya saat ini dapat dilakukan terdomestikasi sempurna antara oleh masyarakat dengan cara lain adalah ikan gurame, ikan menangkap benih ikan dari alam baung dan bandeng. (sungai, danau, laut dan sebagainya) 9