SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1. Latar Belakang 
Sementara tidak penyebab atopik, alergi makanan sering hadir dalam atopik anak-anak, 
dan anak-anak dengan makanan alergi sering hadir dengan kulit dermatitis tidak 
bisa dibedakan dari atopik. 
Onset baru atopik pasien di usia atau parah atopik sering menjamin arahan ke allergist 
untuk pengujian alergi makanan.Banyak dermatologists dan dokter tes untuk alergi 
makanan di kantor mereka. Tes sering dilakukan sebagai "pin tusukan" atau "tusukan 
jarum."Drop makanan ekstrak ditempatkan pada kulit, dan tusukan kecil di epidermis 
dilakukan. "wheal" diproduksi dengan tes positif. 
Common Makanan Alergi menyebabkan eczematous dermatitis termasuk kacang, 
kacang-kacangan pohon, kerang, ikan, susu dan telur.Sementara makanan alergi yang 
disebabkan eczematous dermatitis mungkin hadir independen dari atopik, beberapa 
anak dengan atopik juga memiliki alergi makanan bersamaan.Meskipun penyakit 
umum tersebut, relatif sedikit dipahami tentang penyebab eksim atopik.Sementara AE 
ini berhubungan dengan Alergi asma dan alergi rhinitis, hubungan antara penyakit 
belum ditetapkan.Genom penelitian penyebab penyakit multigenic adalah masih dalam 
masa kanak-kanak: beberapa gen pernah telah diidentifikasi yang berkontribusi 
terhadap gangguan manusia multigenic. tetapi sebagian besar belum. 
Asosiasi dengan ATOD1, ATOD2, ATOD3, ATOD4, ATOD5 dan ATOD6 telah 
diidentifikasi. 
Dalam publikasi dalam alam genetika dari April 6, 2009, Lee Young-Ae Max Ludwig 
Henning Delbrück Center for Molecular Medicine di Berlin dan rekan-rekannya 
melaporkan hubungan yang kuat antara atopik dan varian genetik yang umum, lokus 
baru pada kromosom 11, berpotensi terkait dengan gen C11orf30. 
1.2. Tujuan 
1. Agar mengetahui tentang dermatitis 
2. Agar tahu bagaimana cara mencegah penyakit dermatitis
BAB II 
PEMBAHASAN 
2 
2.1. Konsep dasar medic 
A. DEFINISI 
Eritroderma ( dermatitis eksfoliativa ) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan 
adanya eritema seluruh / hampir seluruh tubuh , biasanya disertai skuama ( Arief 
Mansjoer , 2000 : 121 ). 
Eritroderma merupakan inflamasi kulit yang berupa eritema yang terdapat hampir atau 
di seluruh tubuh ( www. medicastore . com ). 
Dermatitis eksfoliata generalisata adalah suatu kelainan peradangan yang ditandai 
dengan eritema dan skuam yang hampir mengenai seluruh tubuh ( Marwali Harahap , 
2000 : 28 ) 
Dermatitis eksfoliata merupakan keadaan serius yang ditandai oleh inflamasi yang 
progesif dimana eritema dan pembentukan skuam terjadi dengan distribusi yang 
kurang lebih menyeluruh ( Brunner& Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 ). 
B. ANATOMI 
Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan 
melindungi bagian tubuh,berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga 
rongga,lubang – lubang masuk.Pada kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar 
mukosa.masalah pada kulit salah satunya adalah adanya luka,dimana luka terjadi 
akibat kerusakan jaringan dan ketika terjadi luka tubuh akan mengeluarkan respon 
lokal yang disebut dengan inflamasi.Kulit mepunyai tiga lapisan utama : Epidermis , 
Dermis dan Jaringan sub kutis. Epidermis ( lapisan luar ) tersusun dari beberapa 
lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi pematangan. 
Kulit ini melapisi dan melindungi organ di bawahnya terhadap kehilangan air , cedera 
mekanik atau kimia dan mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit. 
Lapisan paling dalam epidermis membentuk sel – sel baru yang bermigrasi kearah 
permukaan luar kulit.Epidermis terdalam juga menutup luka dan mengembalikan 
integritas kulit sel – sel khusus yang disebut melanosit dapat ditemukan dalam 
epidermis. Mereka memproduksi melanin , pigmen gelap kulit. Orang berkulit lebih 
gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif.
3 
Epidermis terdiri dari 5 lapisan yaitu : 
1. Stratum Korneum 
Selnya sudah mati , tidak mempunyai intisel , intiselnya sudah mati dan 
mengandung zat keratin. 
2. Stratum lusidum 
Selnya pipih , bedanya dengan stratum granulosum ialah sel – sel sudah banyak 
yang kehilangan inti dan butir – butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus 
sinar. 
Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. 
3. Stratum Granulosum 
Stratum ini terdiri dari sel – sel pipih.Dalam sitoplasma terdapat butir–butir yang 
disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin. 
4. Stratum Spinosum / Stratum Akantosum 
Lapisan yang paling tebal. 
5. Stratum Basal / Germinativum 
Stratum germinativum menggantikan sel – sel yang diatasnya dan merupakan sel 
– sel induk. 
Dermis terdiri dari 2 lapisan : 
1. Bagian atas , papilaris ( stratum papilaris ) 
2. Bagian bawah , retikularis ( stratum retikularis ) 
Kedua jaringan tersebut terdiri dari jaringan ikat lonngar yang tersusun dari 
serabut – serabut kolagen , serabut elastis dan serabut retikulus 
Serabut kolagen untuk memberikan kekuatan pada kulit.Serabut elastis 
memberikan kelenturan pada kulit.Retikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar 
dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alat tersebut. 
Subkutis : 
Terdiri dari kumpulan – kumpulan sel – sel lemak dan diantara gerombolan ini 
berjalan serabut – serabut jaringan ikat dermis. Lapisan Subkutis Merupakan 
lapisan dibawah dermis yang etrsusun dari sel koalgen dan lemak tebal untum
menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi dengan perubahan temperatur 
luar tubuh kita karena perubahan cuaca, selain itu juga lapisan subcutis dapat 
menyimpan cadangan nutrisi bagi kulit. 
4 
Fungsi kulit : 
 Proteksi - Pengatur suhu 
 Absorbsi - Pembentukan pigmen 
 Eksresi – Keratinisasi 
 Sensasi - Pembentukan vit D 
( Syaifuddin , 1997 : 141 – 142 ) 
C. ETIOLOGI 
Berdasarkan penyebabnya , penyakit ini dapat dibagikan dalam 2 kelompok : ( Arief 
Mansjoer , 2000 : 121 : Rusepno Hasan 2005 : 239 ) 
Eritrodarma eksfoliativa primer 
Penyebabnya tidak diketahui. Termasuk dalam golongan ini eritroderma iksioformis 
konginetalis dan eritroderma eksfoliativa neonatorum (5–10 % ). 
Eritroderma eksfoliativa sekunder 
Akibat penggunaan obat secara sistemik yaitu penicillin dan derivatnya , sulfonamide 
, analgetik / antipiretik dan ttetrasiklin. 
Meluasnya dermatosis ke seluruh tubuh , dapat terjadi pada liken planus , psoriasis , 
pitiriasis rubra pilaris , pemflagus foliaseus , dermatitis seboroik dan dermatitis 
atopik. 
Penyakit sistemik seperti Limfoblastoma. 
D. PATOFISIOLOGI 
Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang 
paling luar ) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia 
dan keseimbangan nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang 
luas , sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek 
yang nyata pada keseluruh tubuh. 
Pada eritroderma terjadi eritema dan skuama ( pelepasan lapisan tanduk dari 
permukaan kult sel – sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu cepat dan sel
– sel yang baru terbentuk bergerak lebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak 
sebagai sisik / plak jaringan epidermis yang profus. 
Mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi secara non imunologik dan 
imunologik ( alergik ) , tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. Pada 
mekanismee imunologik, alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang 
sudah tersensitasi dengan obat tersebut. Obat dengan berat molekul yang rendah 
awalnya berperan sebagai antigen yang tidak lengkap ( hapten ). Obat / metaboliknya 
yang berupa hapten ini harus berkojugasi dahulu dengan protein misalnya jaringan , 
serum / protein dari membran sel untuk membentuk antigen obat dengan berat 
molekul yang tinggi dapat berfungsi langsung sebagai antigen lengkap. 
( Brunner& Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 ) 
5 
E. MANIFESTASSI KLINIS 
Eritroderma akibat alergi obat , biasanya secara sistemik. Biasanya timbul secara 
akut dalam waktu 10 hari. Lesi awal berupa eritema menyeluruh , sedangkan skuama 
baru muncul saat penyembuhan. 
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit yang tersering addalah psoriasis dan 
dermatitis seboroik pada bayi ( Penyakit Leiner ). 
Eritroderma karena psoriasis 
Ditemukan eritema yang tidak merata.Pada tempat predileksi psoriasis dapat 
ditemukan kelainan yang lebih eritematosa dan agak meninngi daripada sekitarnya 
dengan skuama yang lebih kebal.Dapat ditemukan pitting nail. 
Penyakit leiner ( eritroderma deskuamativum ) 
Usia pasien antara 4 -20 minggu keadaan umum baik biasanya tanpa 
keluhan. Kelainan kulit berupa eritama seluruh tubuh disertai skuama kasar. 
Eritroderma akibat penyakit sistemik , termasuk keganasan. Dapat ditemukan adanya 
penyakit pada alat dalam , infeksi dalam dan infeksi fokal. ( Arif Masjoor , 2000 : 
121 ) 
Menggigil,demam,dan kulit gatal bersisik. 
Warna kulit berubah dari merah muda menjadi merah gelap 
Kemungkinan terjadi kerontokan rambut 
Umumnya terjadi relaps
6 
(Brunner dan Suddarth,2002) 
F. KOMPLIKASI 
Komplikasi eritroderma eksfoliativa sekunder : 
 Abses – Limfadenopati 
 Furunkulosis – Hepatomegali 
 Konjungtivitis – Rinitis 
 Stomatitis – Kolitis 
 Bronkitis 
( Ruseppo Hasan , 2005 : 239 : Marwali Harhap , 2000 , 28 ) 
2.2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN 
A. PENGKAJIAN 
Pengkajian keperawatan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk mendeteksi infeksi. 
Kulit yang mengalami disrupsi , eritamatosus serta basah amat rentan terhadap infeksi 
dan dapat menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme pathogen yang akan 
memperberat inflamasi antibiotik , yang diresepkan dokter jika terdapat infeksi , 
dipilih berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas. 
Biodata 
Jenis Kelamin 
Biasnya laki – laki 2 -3 kali lebih banyak dari perempuan. 
Riwayat Kesehatan 
Riwayat penyakit dahulu ( RPM ) 
Meluasnya dermatosis keseluruh tubuh dapat terjadi pada klien planus , psoriasis , 
pitiasis rubra pilaris , pemfigus foliaseus , dermatitis. Seboroik dan dermatosiss atopik 
limfoblastoma. 
Riwayat Penyakit Sekarang 
Mengigil panas , lemah , toksisitas berat dan pembentukan skuama kulit. 
Pola Fungsi Gordon
7 
Pola Nutrisi dan metabolisme 
Terjadinya kebocoran kapiler ,hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang 
negative mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pasien(dehidrasi). 
Pola persepsi dan konsep diri 
Konsep diri 
Adanya eritema ,pengelupasan kulit , sisik halus berupa kepingan / lembaran zat 
tanduk yang besr – besar seperti keras selafon , pembentukan skuama sehingga 
mengganggu harga diri. 
Pemeriksaan fisik 
a. KU : lemah 
b. TTV : suhu naik atau turun. 
c. Kepala 
Bila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia. 
d. Mulut 
Dapat juga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh obat. 
e. Abdomen 
Adanya limfadenopati dan hepatomegali. 
f. Ekstremitas 
Perubahan kuku dan kuku dapat lepas. 
g. Kulit 
Kulit periorbital mengalami inflamasi dan edema sehingga terjadi ekstropion 
pada keadaan kronis dapat terjadi gangguan pigmentasi. Adanya eritema , 
pengelupasan kulit , sisik halus dan skuama. 
( Marwali Harahap , 2000 : 28 – 29 : Rusepno Hasan , 2005 : 239 , Brunner & 
Suddarth , 2002 : 1878 ).
8 
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 
1. Gangguan integritas kulit b.d eksfoliasi dan respon peradangan. 
2. Gangguan rasa nyaman: Gatal berhubungan dengan adanya lesi pada kulit 
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak 
bagus. 
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak 
bagus. 
C. INTERVENSI KEPERAWATAN 
DP. 1. Gangguan integritas kulit bd eksfoliasi dan respon peradangan. 
Kriteria hasil : - menunjukkan peningkatan integritas kulit 
 menghindari cidera kulit 
 Kulit utuh, eritema dan skuama hilang 
Intervensi : 
1. Lakukan inspeksi lesi setiap hari dan Pantau adanya tanda-tanda infeksiR/ 
mengetahui dan mengidentifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi 
yang tepat 
2. Ubah posisi pasien tiap 2-4 jam dan anjurkan klienmenggunakan pakaian tipis 
dan alat tenun yang lembutR/ tekanan dari baju, membiarkan luka terbuka 
terhadap udara meningkat proses penyembuhan dan menurunkan resiko infeksi 
3. Jaga kebersihan alat tenunR/ untuk mencegah infeksi 
4. Pergunakan sarung tangan jika merawat lesiR/ Untuk menghindari kontaminasi 
5. Libatkan keluarga dalam memberikan bantuan pada pasienR/untuk 
mempermudah intervensi dan membantu meningkatkan penerimaan diri dan 
sosialisasi. 
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat R/: untuk mencegah infeksi 
lebih lanjut
BAB III 
PENUTUP 
9 
3.1. Kesimpulan 
Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan 
melindungi bagian tubuh,berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga 
rongga,lubang – lubang masuk.Pada kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar 
mukosa.masalah pada kulit salah satunya adalah adanya luka,dimana luka terjadi 
akibat kerusakan jaringan dan ketika terjadi luka tubuh akan mengeluarkan respon 
lokal yang disebut dengan inflamasi.Kulit mepunyai tiga lapisan utama : Epidermis , 
Dermis dan Jaringan sub kutis. Epidermis ( lapisan luar ) tersusun dari beberapa 
lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi pematangan. 
Kulit ini melapisi dan melindungi organ di bawahnya terhadap kehilangan air , cedera 
mekanik atau kimia dan mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit. 
Lapisan paling dalam epidermis membentuk sel – sel baru yang bermigrasi kearah 
permukaan luar kulit.Epidermis terdalam juga menutup luka dan mengembalikan 
integritas kulit sel – sel khusus yang disebut melanosit dapat ditemukan dalam 
epidermis. Mereka memproduksi melanin , pigmen gelap kulit. Orang berkulit lebih 
gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif. 
Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang 
paling luar ) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia 
dan keseimbangan nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang 
luas , sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek 
yang nyata pada keseluruh tubuh. 
3.2. Saran 
Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari pada dermatitis tersebut, maka 
kita harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam diri dan lingkunyan. 
Oleh karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran, semua masyarakat mau 
bergotong royong untuk membersihkan dan memelihara lingkunyam dengan baik. 
Mudah-mudahan harapan kita semua untuk hidup bersih dapat diwujudkan bagi kita 
semua untuk menghindari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, volume 3. Jakarta : EGC 
2. Doenges,marilyn E.1999.Nursing care plans edition 2. 
3. Hasan Rusepno. 2005. Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : FKUI 
4. Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates 
5. Arsip SMK Kesehatan PMH 2011/ 2012 
10
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Tuhan yang maha 
Esa berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu 
yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang 
“DERMATITIS” 
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses 
11 
pembelajaran. 
Raha, Juli 2014 
Penulis 
ii
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i 
DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 
B. Tujuan..................................................................................................... 1 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1. Konsep dasar medic........................................................................... 2 
2.2. Konsep Dasar Keperawatan.............................................................. 5 
BAB III PENUTUP 
4.1 Kesimpulan ………………………………..............................................9 
4.2 Saran........................................................................................................ 9 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10 
12 
iii
MAKALAH 
DERMATITIS 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : SAMSUL SAHRI LA ODE KOSO 
NIM : 11.11.884 
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 
AKADEMI KEPERAWATAN 
RAHA 
2014 
13

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (16)

penyakit pada kulit
penyakit pada kulitpenyakit pada kulit
penyakit pada kulit
 
Makalah demartitis
Makalah demartitisMakalah demartitis
Makalah demartitis
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
kulit ss
kulit sskulit ss
kulit ss
 
kulit ss
kulit sskulit ss
kulit ss
 
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNAAskep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
Askep kgd '' gigitan ular'' AKPER PEMKAB MUNA
 
asuhan keperawatan pada dermatitis kontak
asuhan keperawatan pada dermatitis kontakasuhan keperawatan pada dermatitis kontak
asuhan keperawatan pada dermatitis kontak
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Intergumen presentasi
Intergumen presentasiIntergumen presentasi
Intergumen presentasi
 
Dermatitis kontak
Dermatitis kontakDermatitis kontak
Dermatitis kontak
 
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
 
Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
 

Destacado (20)

Askep herpes zoster
Askep herpes zosterAskep herpes zoster
Askep herpes zoster
 
Sistem Integumen
Sistem Integumen Sistem Integumen
Sistem Integumen
 
Makalah etika akper pemkab muna
Makalah etika akper pemkab munaMakalah etika akper pemkab muna
Makalah etika akper pemkab muna
 
Iin nalasari
Iin nalasariIin nalasari
Iin nalasari
 
Sejarah keperawatan
Sejarah keperawatanSejarah keperawatan
Sejarah keperawatan
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
 
Iyong
IyongIyong
Iyong
 
Makalah dna dan protein
Makalah dna dan proteinMakalah dna dan protein
Makalah dna dan protein
 
Makalah ekologi masra
Makalah ekologi masraMakalah ekologi masra
Makalah ekologi masra
 
Makalah dpd
Makalah dpdMakalah dpd
Makalah dpd
 
Ringkasan statistik
Ringkasan statistikRingkasan statistik
Ringkasan statistik
 
Makalah ekologi umum yani
Makalah ekologi umum yaniMakalah ekologi umum yani
Makalah ekologi umum yani
 
Ulangan tengah semester ketikan
Ulangan tengah semester ketikanUlangan tengah semester ketikan
Ulangan tengah semester ketikan
 
Soal ulangan umum kelas 2
Soal ulangan umum kelas 2Soal ulangan umum kelas 2
Soal ulangan umum kelas 2
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Jurnal pemijahan
Jurnal pemijahanJurnal pemijahan
Jurnal pemijahan
 
Makalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purbaMakalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purba
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Sistem integumen manusia
Sistem integumen manusiaSistem integumen manusia
Sistem integumen manusia
 

Similar a Makalah dermatitis

Similar a Makalah dermatitis (20)

Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Kulit part 1
Kulit part 1Kulit part 1
Kulit part 1
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Pioderma
PiodermaPioderma
Pioderma
 
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA
Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA
Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas pp tik new
Tugas pp tik newTugas pp tik new
Tugas pp tik new
 

Más de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Último

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 

Último (20)

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 

Makalah dermatitis

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Sementara tidak penyebab atopik, alergi makanan sering hadir dalam atopik anak-anak, dan anak-anak dengan makanan alergi sering hadir dengan kulit dermatitis tidak bisa dibedakan dari atopik. Onset baru atopik pasien di usia atau parah atopik sering menjamin arahan ke allergist untuk pengujian alergi makanan.Banyak dermatologists dan dokter tes untuk alergi makanan di kantor mereka. Tes sering dilakukan sebagai "pin tusukan" atau "tusukan jarum."Drop makanan ekstrak ditempatkan pada kulit, dan tusukan kecil di epidermis dilakukan. "wheal" diproduksi dengan tes positif. Common Makanan Alergi menyebabkan eczematous dermatitis termasuk kacang, kacang-kacangan pohon, kerang, ikan, susu dan telur.Sementara makanan alergi yang disebabkan eczematous dermatitis mungkin hadir independen dari atopik, beberapa anak dengan atopik juga memiliki alergi makanan bersamaan.Meskipun penyakit umum tersebut, relatif sedikit dipahami tentang penyebab eksim atopik.Sementara AE ini berhubungan dengan Alergi asma dan alergi rhinitis, hubungan antara penyakit belum ditetapkan.Genom penelitian penyebab penyakit multigenic adalah masih dalam masa kanak-kanak: beberapa gen pernah telah diidentifikasi yang berkontribusi terhadap gangguan manusia multigenic. tetapi sebagian besar belum. Asosiasi dengan ATOD1, ATOD2, ATOD3, ATOD4, ATOD5 dan ATOD6 telah diidentifikasi. Dalam publikasi dalam alam genetika dari April 6, 2009, Lee Young-Ae Max Ludwig Henning Delbrück Center for Molecular Medicine di Berlin dan rekan-rekannya melaporkan hubungan yang kuat antara atopik dan varian genetik yang umum, lokus baru pada kromosom 11, berpotensi terkait dengan gen C11orf30. 1.2. Tujuan 1. Agar mengetahui tentang dermatitis 2. Agar tahu bagaimana cara mencegah penyakit dermatitis
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2 2.1. Konsep dasar medic A. DEFINISI Eritroderma ( dermatitis eksfoliativa ) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema seluruh / hampir seluruh tubuh , biasanya disertai skuama ( Arief Mansjoer , 2000 : 121 ). Eritroderma merupakan inflamasi kulit yang berupa eritema yang terdapat hampir atau di seluruh tubuh ( www. medicastore . com ). Dermatitis eksfoliata generalisata adalah suatu kelainan peradangan yang ditandai dengan eritema dan skuam yang hampir mengenai seluruh tubuh ( Marwali Harahap , 2000 : 28 ) Dermatitis eksfoliata merupakan keadaan serius yang ditandai oleh inflamasi yang progesif dimana eritema dan pembentukan skuam terjadi dengan distribusi yang kurang lebih menyeluruh ( Brunner& Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 ). B. ANATOMI Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi bagian tubuh,berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga rongga,lubang – lubang masuk.Pada kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa.masalah pada kulit salah satunya adalah adanya luka,dimana luka terjadi akibat kerusakan jaringan dan ketika terjadi luka tubuh akan mengeluarkan respon lokal yang disebut dengan inflamasi.Kulit mepunyai tiga lapisan utama : Epidermis , Dermis dan Jaringan sub kutis. Epidermis ( lapisan luar ) tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi pematangan. Kulit ini melapisi dan melindungi organ di bawahnya terhadap kehilangan air , cedera mekanik atau kimia dan mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit. Lapisan paling dalam epidermis membentuk sel – sel baru yang bermigrasi kearah permukaan luar kulit.Epidermis terdalam juga menutup luka dan mengembalikan integritas kulit sel – sel khusus yang disebut melanosit dapat ditemukan dalam epidermis. Mereka memproduksi melanin , pigmen gelap kulit. Orang berkulit lebih gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif.
  • 3. 3 Epidermis terdiri dari 5 lapisan yaitu : 1. Stratum Korneum Selnya sudah mati , tidak mempunyai intisel , intiselnya sudah mati dan mengandung zat keratin. 2. Stratum lusidum Selnya pipih , bedanya dengan stratum granulosum ialah sel – sel sudah banyak yang kehilangan inti dan butir – butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. 3. Stratum Granulosum Stratum ini terdiri dari sel – sel pipih.Dalam sitoplasma terdapat butir–butir yang disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin. 4. Stratum Spinosum / Stratum Akantosum Lapisan yang paling tebal. 5. Stratum Basal / Germinativum Stratum germinativum menggantikan sel – sel yang diatasnya dan merupakan sel – sel induk. Dermis terdiri dari 2 lapisan : 1. Bagian atas , papilaris ( stratum papilaris ) 2. Bagian bawah , retikularis ( stratum retikularis ) Kedua jaringan tersebut terdiri dari jaringan ikat lonngar yang tersusun dari serabut – serabut kolagen , serabut elastis dan serabut retikulus Serabut kolagen untuk memberikan kekuatan pada kulit.Serabut elastis memberikan kelenturan pada kulit.Retikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alat tersebut. Subkutis : Terdiri dari kumpulan – kumpulan sel – sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabut – serabut jaringan ikat dermis. Lapisan Subkutis Merupakan lapisan dibawah dermis yang etrsusun dari sel koalgen dan lemak tebal untum
  • 4. menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi dengan perubahan temperatur luar tubuh kita karena perubahan cuaca, selain itu juga lapisan subcutis dapat menyimpan cadangan nutrisi bagi kulit. 4 Fungsi kulit :  Proteksi - Pengatur suhu  Absorbsi - Pembentukan pigmen  Eksresi – Keratinisasi  Sensasi - Pembentukan vit D ( Syaifuddin , 1997 : 141 – 142 ) C. ETIOLOGI Berdasarkan penyebabnya , penyakit ini dapat dibagikan dalam 2 kelompok : ( Arief Mansjoer , 2000 : 121 : Rusepno Hasan 2005 : 239 ) Eritrodarma eksfoliativa primer Penyebabnya tidak diketahui. Termasuk dalam golongan ini eritroderma iksioformis konginetalis dan eritroderma eksfoliativa neonatorum (5–10 % ). Eritroderma eksfoliativa sekunder Akibat penggunaan obat secara sistemik yaitu penicillin dan derivatnya , sulfonamide , analgetik / antipiretik dan ttetrasiklin. Meluasnya dermatosis ke seluruh tubuh , dapat terjadi pada liken planus , psoriasis , pitiriasis rubra pilaris , pemflagus foliaseus , dermatitis seboroik dan dermatitis atopik. Penyakit sistemik seperti Limfoblastoma. D. PATOFISIOLOGI Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang paling luar ) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang luas , sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek yang nyata pada keseluruh tubuh. Pada eritroderma terjadi eritema dan skuama ( pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kult sel – sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu cepat dan sel
  • 5. – sel yang baru terbentuk bergerak lebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik / plak jaringan epidermis yang profus. Mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi secara non imunologik dan imunologik ( alergik ) , tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. Pada mekanismee imunologik, alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi dengan obat tersebut. Obat dengan berat molekul yang rendah awalnya berperan sebagai antigen yang tidak lengkap ( hapten ). Obat / metaboliknya yang berupa hapten ini harus berkojugasi dahulu dengan protein misalnya jaringan , serum / protein dari membran sel untuk membentuk antigen obat dengan berat molekul yang tinggi dapat berfungsi langsung sebagai antigen lengkap. ( Brunner& Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 ) 5 E. MANIFESTASSI KLINIS Eritroderma akibat alergi obat , biasanya secara sistemik. Biasanya timbul secara akut dalam waktu 10 hari. Lesi awal berupa eritema menyeluruh , sedangkan skuama baru muncul saat penyembuhan. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit yang tersering addalah psoriasis dan dermatitis seboroik pada bayi ( Penyakit Leiner ). Eritroderma karena psoriasis Ditemukan eritema yang tidak merata.Pada tempat predileksi psoriasis dapat ditemukan kelainan yang lebih eritematosa dan agak meninngi daripada sekitarnya dengan skuama yang lebih kebal.Dapat ditemukan pitting nail. Penyakit leiner ( eritroderma deskuamativum ) Usia pasien antara 4 -20 minggu keadaan umum baik biasanya tanpa keluhan. Kelainan kulit berupa eritama seluruh tubuh disertai skuama kasar. Eritroderma akibat penyakit sistemik , termasuk keganasan. Dapat ditemukan adanya penyakit pada alat dalam , infeksi dalam dan infeksi fokal. ( Arif Masjoor , 2000 : 121 ) Menggigil,demam,dan kulit gatal bersisik. Warna kulit berubah dari merah muda menjadi merah gelap Kemungkinan terjadi kerontokan rambut Umumnya terjadi relaps
  • 6. 6 (Brunner dan Suddarth,2002) F. KOMPLIKASI Komplikasi eritroderma eksfoliativa sekunder :  Abses – Limfadenopati  Furunkulosis – Hepatomegali  Konjungtivitis – Rinitis  Stomatitis – Kolitis  Bronkitis ( Ruseppo Hasan , 2005 : 239 : Marwali Harhap , 2000 , 28 ) 2.2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian keperawatan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk mendeteksi infeksi. Kulit yang mengalami disrupsi , eritamatosus serta basah amat rentan terhadap infeksi dan dapat menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme pathogen yang akan memperberat inflamasi antibiotik , yang diresepkan dokter jika terdapat infeksi , dipilih berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas. Biodata Jenis Kelamin Biasnya laki – laki 2 -3 kali lebih banyak dari perempuan. Riwayat Kesehatan Riwayat penyakit dahulu ( RPM ) Meluasnya dermatosis keseluruh tubuh dapat terjadi pada klien planus , psoriasis , pitiasis rubra pilaris , pemfigus foliaseus , dermatitis. Seboroik dan dermatosiss atopik limfoblastoma. Riwayat Penyakit Sekarang Mengigil panas , lemah , toksisitas berat dan pembentukan skuama kulit. Pola Fungsi Gordon
  • 7. 7 Pola Nutrisi dan metabolisme Terjadinya kebocoran kapiler ,hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negative mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pasien(dehidrasi). Pola persepsi dan konsep diri Konsep diri Adanya eritema ,pengelupasan kulit , sisik halus berupa kepingan / lembaran zat tanduk yang besr – besar seperti keras selafon , pembentukan skuama sehingga mengganggu harga diri. Pemeriksaan fisik a. KU : lemah b. TTV : suhu naik atau turun. c. Kepala Bila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia. d. Mulut Dapat juga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh obat. e. Abdomen Adanya limfadenopati dan hepatomegali. f. Ekstremitas Perubahan kuku dan kuku dapat lepas. g. Kulit Kulit periorbital mengalami inflamasi dan edema sehingga terjadi ekstropion pada keadaan kronis dapat terjadi gangguan pigmentasi. Adanya eritema , pengelupasan kulit , sisik halus dan skuama. ( Marwali Harahap , 2000 : 28 – 29 : Rusepno Hasan , 2005 : 239 , Brunner & Suddarth , 2002 : 1878 ).
  • 8. 8 B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan integritas kulit b.d eksfoliasi dan respon peradangan. 2. Gangguan rasa nyaman: Gatal berhubungan dengan adanya lesi pada kulit 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus. 4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus. C. INTERVENSI KEPERAWATAN DP. 1. Gangguan integritas kulit bd eksfoliasi dan respon peradangan. Kriteria hasil : - menunjukkan peningkatan integritas kulit  menghindari cidera kulit  Kulit utuh, eritema dan skuama hilang Intervensi : 1. Lakukan inspeksi lesi setiap hari dan Pantau adanya tanda-tanda infeksiR/ mengetahui dan mengidentifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang tepat 2. Ubah posisi pasien tiap 2-4 jam dan anjurkan klienmenggunakan pakaian tipis dan alat tenun yang lembutR/ tekanan dari baju, membiarkan luka terbuka terhadap udara meningkat proses penyembuhan dan menurunkan resiko infeksi 3. Jaga kebersihan alat tenunR/ untuk mencegah infeksi 4. Pergunakan sarung tangan jika merawat lesiR/ Untuk menghindari kontaminasi 5. Libatkan keluarga dalam memberikan bantuan pada pasienR/untuk mempermudah intervensi dan membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi. 6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat R/: untuk mencegah infeksi lebih lanjut
  • 9. BAB III PENUTUP 9 3.1. Kesimpulan Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi bagian tubuh,berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga rongga,lubang – lubang masuk.Pada kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa.masalah pada kulit salah satunya adalah adanya luka,dimana luka terjadi akibat kerusakan jaringan dan ketika terjadi luka tubuh akan mengeluarkan respon lokal yang disebut dengan inflamasi.Kulit mepunyai tiga lapisan utama : Epidermis , Dermis dan Jaringan sub kutis. Epidermis ( lapisan luar ) tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi pematangan. Kulit ini melapisi dan melindungi organ di bawahnya terhadap kehilangan air , cedera mekanik atau kimia dan mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit. Lapisan paling dalam epidermis membentuk sel – sel baru yang bermigrasi kearah permukaan luar kulit.Epidermis terdalam juga menutup luka dan mengembalikan integritas kulit sel – sel khusus yang disebut melanosit dapat ditemukan dalam epidermis. Mereka memproduksi melanin , pigmen gelap kulit. Orang berkulit lebih gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif. Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang paling luar ) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang luas , sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek yang nyata pada keseluruh tubuh. 3.2. Saran Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari pada dermatitis tersebut, maka kita harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam diri dan lingkunyan. Oleh karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran, semua masyarakat mau bergotong royong untuk membersihkan dan memelihara lingkunyam dengan baik. Mudah-mudahan harapan kita semua untuk hidup bersih dapat diwujudkan bagi kita semua untuk menghindari penyakit.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA 1. Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, volume 3. Jakarta : EGC 2. Doenges,marilyn E.1999.Nursing care plans edition 2. 3. Hasan Rusepno. 2005. Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : FKUI 4. Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates 5. Arsip SMK Kesehatan PMH 2011/ 2012 10
  • 11. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Tuhan yang maha Esa berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “DERMATITIS” Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses 11 pembelajaran. Raha, Juli 2014 Penulis ii
  • 12. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 B. Tujuan..................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Konsep dasar medic........................................................................... 2 2.2. Konsep Dasar Keperawatan.............................................................. 5 BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan ………………………………..............................................9 4.2 Saran........................................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10 12 iii
  • 13. MAKALAH DERMATITIS DISUSUN OLEH : NAMA : SAMSUL SAHRI LA ODE KOSO NIM : 11.11.884 PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN RAHA 2014 13