Dokumen tersebut membahas tentang 9 sifat penting bagi seorang pemimpin menurut Islam, yaitu etika, kerja sama tim, kejujuran, keingintahuan, kerja keras, kecerdasan, motivasi diri, humor, inisiatif dan kreativitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara mengatasi marah secara Islami dengan berwuduk, minum air, dan berdoa. Syarat penting menjadi pemimpin menurut Islam adalah harus beragama Islam, de
1. Sembilan Kunci Sikap Seorang Pemimpin
1.ETIKA
Etika adalah identik dengan sikap yang baik, sehingga mampu menempatkan sikap serta
perbuatan agar tidak bertentangan dengan hukum dan norma-norma sosial, budaya yang
ada dalam organisasi dan masyarakat.
Contoh nyata :
a. bersikap dan bertutur kata yang santun terhadap siapapun]
b. tidak sombong dan tidak ingin menonjolkan diri
c. menghormati dan menghargai hasil karya orang lain
d. mau mendengan, memberikan kesempatan berpendapat kepada orang lain
e. mengutamakan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
2.Team Work (Kerja Kelompok)
Seorang pemimpin harus mampu membimbing, mengarahkan, mengotrol serta
mengkombinasikan semua unsur kekuatan yang ada dalam sebuah kelompok yang
dipimpinnya, sehingga tercipta kerjasama yang selaras.
Contoh nyata :
a. tidak mendominasi
b. memandu, menampung dan mengarahkan ketujuan kelompok
c. pengambilan keputusan secara obyektif berdasarkan azas dasar manfaat terbaik buat
kelompoknya.
d. Keberhasilan adalah hasil dari kerjasama kelompok, bukan karena pemimpinnya siapa.
3.Honesty (Kejujuran)
Kejujuran bukan kepolosan, melaikan adalah sikap berani terhadap kebenaran dan keadilan
yang akan membawa manfaat bagi kepentingan individu, kelompok atupun lingkungannya.
Contoh nyata :
a. Jujur tidak mengambil yang bukan haknya.
b. bersikap terbuka sesuai dengan porsi dan tempatnya yang bertindak untuk mengontrol
dan untuk kebaikan.
c. tidak melakukan kecurangan atau memanipulasi data, informasi yang ada.
4.Curiosity (Keingintahuan)
Keingintahuan seorang pemimpin mutlak hukumnya, sehingga suatu masalah dapat dikaji
lebih detail, jelas, dan dapat diketahui dampak positif maupun negatifnya.
2. Contoh nyata :
a. Ingin belajar dan tidak pernah merasa puas dengan pengetahuan/info yang sudah
didapat.
b. Mengamati dan mengkaji penyebab kegagalan dan keberhasilan.
c. mengkaji sesuatu masalah yang dianggap tidak mungkin menjadi mungkin.
5.Hard Work (Bekerja Keras)
Bekerja keras dapat diartikan sebuah sikap pantang menyerah dan semangat tinggi untuk
mencapai tujuan. Tanpa bekerja keras mustahil tujuan kita dapat tercapi dengan mudah,
segala sesuatu yang kita kerjakan dengan kesungguhan akan menghasilkan sesuatu yang
baik.
Contoh nyata :
a. Pantang menyerah terhadap suatu permasalahan.
b. mampu membagi waktu
c. mempunyai sikap kompetisi yang positif
6.Intelegent/samart (Pintar dan Cerdas)
Kecerdasan adalah kemampuan pikiran dan emosi untuk merencanakan, mengatur,
mengelola dan menganalisa secara tepat dan cermat dalam pencapaian tujuan.
Contoh nyata :
a. Mengetahui kelemahan dan kekuatan kelompok.
b. Tepat dan cermat dalam menyikapi suatu perubahan.
c. Melakukan analisa masalah untuk menemukan solusi yang tepat dan cepat.
d. Tepat dan tepat untuk mengambil keputusan (tidak emosional, tidak tergesa-gesa)
7.Self Motivation (Motivasi diri)
Motivasi diri yang timbul dikarenakan alasan kepentingan dengan harapan dapat
memberikan semangat kelompoknya untuk mencapai tujuan.
Contoh nyata :
a. Memposisikan kelemahan diri kita menjadi sebuah kelebihan kita unutk lebih maju.
b. Orang lain bisa, kenapa kita tidak bisa !!
c. kebaikan akan menghasilkan hal yang baik pula
d. kegagalan adalah koenci keberhasilan.
e. kita semua ingin hidup kita lebih maju dan berkualitas.
8.Sense of Humor (Humoris)
Humoris adalah suatu kemampuan sikap individu dalam menciptakan suasana menjadi
rileks, tenang, tidak tertekan sehingga kondisi lebih kondusif dalam kelompoknya untuk
menghasilkan keputusan yang lebih berkualitas.
3. Contoh nyata ;
a. Besikap supel, murah senyum dan tenang
b. Memberikan humor pada saat kondisi tegang menerpa kelompok.
9.Inisiatif dan kreatif
Inisiatif adalah suatu kemampuan individu dalam mengambil langkah yang baik dan terbaik.
Sehingga kelompok yang dipimpinnya lebih maju. Sementara kreatif adalah suatu
kemampuan untuk mengembangkan langkah sebagai alternatif solusi yang baik, sehingga
kelompok yang dipimpinnya tidak pernah mengalami kebuntuan dalam memecahkan
masalah.
Contoh nyata :
a. Memberikan usulan yang positif bagi kelompoknya.
b. Memberikan ide-ide baru untuk memecahkan masalah
c. Berfikir positif.
d. Melihat sesuatu yang dianggap tidak bermanfaat oleh orang lain, justru sesuatu itu adalah
sesuatu yang dapat berdampak positif bagi kelompoknya.
RASULULLAH SAW bersabda: "Marah itu datangnya daripada syaitan dan syaitan itu
diciptakan daripada api, sedangkan api itu hanya dipadamkan dengan air. Oleh itu apabila
salah seorang di antara kamu marah, maka hendaklah ia berwuduk" (Hadis Riwayat Abi
Daud) .
"Sebab itu, ketika berdepan dengan orang yang sedang marah, kita disarankan untuk
berwuduk dan mengerjakan solat sunat.
"Keadaan itu mampu melegakan keadaan kerana air yang digunakan berwuduk itu mampu
meredakan kemarahan."
Perkara tersebut dijelaskan oleh Pensyarah Jabatan Undang-undang Islam, Kulliyah Undangundang Ahmad Ibrahim, Universiti Islam Antarabangsa (UIA), Prof. Madya Datin Dr. Paizah
Ismail ketika diminta mengulas mengenai bagaimana mengatasi panas baran dalam kaedah
Islam.
Jelas beliau, sifat marah atau panas baran ada dalam setiap diri seseorang. Namun ia
bergantung kepada sejauh mana seseorang itu mengawal.
"Orang yang bersikap panas baran sebenarnya sedang berdepan dengan syaitan. Syaitan
yang sedang mengapi-apikan dirinya supaya bertindak lebih ganas.
"Jadi elakkan api kemarahan itu dengan meminum sedikit air.
"Walaupun sedikit ia mampu mengurangkan api kemarahan yang sedang membara itu.
"Malah dalam Quran sendiri memberitahu air adalah kepada penawar yang menyembuhkan
segala penyakit.
4. "Selain itu, kita juga disaran untuk mengubah posisi diri ketika sedang dalam keadaan
marah.
"Keadaan itu juga mampu meredakan keadaan yang tengah membara itu.
"Sebab itu apabila kita marah, kita perlu cepat-cepat memperingati Allah dengan
beristighfar. Yang paling baik bersolat bagi mengelakkan keadaan semakin serius. Keadaan
itu sekali gus mampu mengurangkan api kemarahan yang ada pada dirinya,'' ujarnya.
Tidak dinafikan semua orang mempunyai sifat marah apabila ada sesuatu yang tidak kena,
namun dalam Islam sendiri kita perlu mengawasi tindakan tersebut bagi mengelakkan
daripada terus berlarutan.
Dalam situasi tersebut, berikan ruang individu itu meluahkan untuk melepaskan
ketidakpuasan hati, sementara kita pula yang menjadi pendengar janganlah pula cuba
memprovokasi keadaan tetapi sebaliknya cukuplah menjadi pendengar setia.
"Dalam situasi itu, dengarlah luahannya dengan keadaan tenang sekurang-kurang
memberikan kelegaan dan ketenangan untuk meluahkan apa yang tersirat di hatinya,''
ujarnya lagi.
Sekiranya dimarahi anggaplah itu sebagai perantara untuk individu berkenaan melepas
ketidakpuasan yang berlaku.
Cara mengatasi marah dalam Islam ialah:
* Mengubah Posisi. Rasulullah SAW bersabda: "Apabila salah seorang di antara kamu marah
dan ketika itu ia dalam kedudukan berdiri, maka hendaklah ia duduk. Kerana hal itu akan
menghilangkan marahnya. Dan kalau tidak, maka hendaklah ia berbaring." (Riwayat Muslim)
* Berwuduk. Rasulullah SAW bersabda: "Marah itu datangnya daripada syaitan dan syaitan
itu diciptakan daripada api, sedangkan api itu hanya dipadamkan dengan air. Oleh itu
apabila salah seorang di antara kamu marah, maka hendaklah ia berwuduk." (Hadis Riwayat
Abi Daud).
* Minum air.
* Mendiamkan diri ketika marah.
* Berlindung kepada Allah daripada syaitan.
* Meluahkan perasaan dan masalah dalam keadaan masa dan tempat sesuai.
* Berfikiran positif.
* Belajar menyampaikan kemarahan secara positif dan terhormat. Elakkan daripada
memekik atau bertindak garang.
* Bawa bertenang seperti menarik nafas.
* Senyum kerana senyuman mampu meredakan tekanan.
5. KEPIMPINAN DALAM ISLAM
(Ciri-ciri dan akhlak pimpinan)
PENDAHULUAN
Dalam islam kepimpinan amat perlu dalam membina dan membangunkan sesebuah
organisasi atau persatuan. Gagal atau berjayanya sesebuah organisasi itu banyak ditentukan
oleh ciri-ciri dan gaya pemimpin organisasi berkenaan. Firman Allah swt :
Bermaksud, “Hai Daud!Sesungguhnya kami menjadikan kamu (penguasa) di muka bumi,
maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsumu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat,
kerana mereka melupakan hari perhitungan”. (Surah Shaad ayat 26.)
Kepimpinan dalam Islam merupakan amanah yang mesti dilaksanakan untuk memastikan
kesinambungan risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Perkara ini pernah ditegaskan
oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat RA ketika Abu Zar Al Ghaffari meminta jawatan,
baginda SAW menjawab: " Wahai Abu Zar..sesungguhnya ini amanah, engkau amat lemah,
apabila engkau tidak menunaikan haknya ia akan memberikan penghinaan kepadamu di
akhirat nanti.." (maksud Hadis).
Tindakan Saidina Abu Bakar apabila mendepani kewafatan Rasulullah SAW, tindakan utama
yang dilakukan oleh beliau sebelum menguruskan jenazah baginda SAW ialah bermesyuarat
untuk memilih Khalifah sebagai pengganti Rasulullah SAW.
PENGERTIAN KEPIMPINAN
Kepimpinan adalah sejenis hubungan perilaku manusia,pengaruh, daya tindakan serta
penghalangnya kearah matlamat yang tertentu dengan cara yang boleh menjamin
kepatuhan, kepercayaan dan penghormatan. Hakikatnya kepimpinan dalam islam adalah
merealisasikan khilafah di muka bumi, demi mewujudkan kebaikan dan prosses
pembersihan sesebuah organisasi. Sebagaimana firman Allah swt :
Bermaksud, “maka demi tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa keberatan dalam hati mereka terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima sepenuhnya.”( Surah an-Nisaa’ ayat 65.)
Nabi s.a.w. memerintahkan kepimpinan walau di dalam kumpulan yang sedikit jumlahnya.
Sebagaimana sabda Nabi s.a.w.
Maksudnya, “ jika tiga orang keluar dalam satu perjalanan, maka hendaklah mereka
memilih salah satu diantaranya sebagai pemimpin. (HR.Abu Daud).
6. GELARAN PEMIMPIN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Al-Khalifah
Waliyul’amr
Al Imam
Al Sultan
Al Malik
Amirul Mukminin
SYARAT-SYARAT KEPIMPINAN DALAM ISLAM
Pemimpin yang berkesan dalam sesebuah organisasi adalah pemimpin yang bersifat
terbuka, menerima pandangan orang bawahan, sentiasa mendapatkan maklumat yang
benar dan tepat bagi melaksanakan sesuatu tindakan, berkemahiran, bertanggungjawab
dan sntiasa mewujudkan suasana yang selesa dalam organisasi.
Islam telah meletakkan syarat-syarat kepimpinan untuk menjamin Kejayaan sesebuah
negara dan kerajaan sekaligus mempermodelkan Islam dalam kepimpinan dan
pemerintahan, antaranya ialah,
Pertama: Muslim (Islam), ‘akil baligh dan lelaki
Firman Allah SWT:
Yang bermaksud :” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orangorang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah
pemimpin bagi sebahagian yang lain. barangsiapa diantara kamu mengambil mereka
menjadi pemimpin, Maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Maka kamu
akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik)
bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan
mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada
Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka kerana itu, mereka menjadi
menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka”. Surah al-maaidah ayat
51dan52.(1)
Ayat di atas menjelaskan kerjasama dalam gerakan islam dengan orang-orang kafir di atas
dasar politik akan menjauhkan lagi orang-orang Islam daripada mereka. Ini kerana, Islam
mengharamkan sebarang jenis ketaatan (wala’) kepada ahli kitab yang mempunyai akidah
yang hampir sama dengan Islam, apatah lagi wala’ kepada orang-orang kafir yang akidah
mereka langsung tidak mempunyai persamaan dengan akidah Islam.
Kedua: Adil
7. Seorang pemimpin mestilah tidak fasik seperti tidak meninggalkan solat, beramal dengan
segala amalan yang di ketahui selagi mana amalan tersebut tidak menyalahi kata-kata dan
perbuatan serta tidak menyalahi landasan islam.
Firman Allah swt,
Bermaksud, “sesungguhnya Allah memerintahkan kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan,
member kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberimu pengajaran agar kamu dapat mengambil pelajaran”.( Surah
an-Nahl ayat 90.)
Ketiga: Berilmu.
Seorang pemimpin mestilah mengetahui perkara-perkara yang berkaitan dengan fardhu ‘ain
dan fardhu kifayah sehingga dapat membezakan diantara yang ma’aruf dan yang mungkar
serta mengetahui perkara-perkara yang berkaitan dengan pimpinan. Al- Imam Al Ghazali
berkata : "sesungguhnya Islam yg diperjuangkan atas landasan kejahilan akan lebih
memudharatkan berbanding serangan musuh Islam. Malangnya kebanyakan pendukung
Islam adalah dari kalangan orang-orang jahil.”
Keempat: Mempunyai kuasa dan kemampuan
Bermaksud boleh bertindak bagi menyelesaikan sesuatu urusan atau masalah yang berlaku
samada melalui tenaga, perkataan,tulisan atau fikiran dalam segala aspek.
Kelima: Beradab mengikut akhlak islam
Seseorang pemimpin mestilah mampu memberi contoh tauladan mengikut akhlak islam
kepada diri dan orang di bawah pimpinanya. Selain itu, di dalam dirinya mestilah
mengandungi sifat ikhlas, jujur, tidak angkuh, ria dan sebagainya malah seorang pimpinan
haruslah mempunyai sifat-sifat yang terpuji dan jauh dari sifat-sifat yang terkeji.
Firman Allah swt :
Bermaksud, “Sesungguhnya telah adaa pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
begaimu, (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah” (Surah Al-Ahzab: Ayat 21)
Keenam: Sempurna pancaindera dan sihat tubuh badan
Firman Allah swt.
Maksudnya, "tiada dosa(lantaran tidak pergi berjihad)atas orang2 yang lemah, sakit dan
orang2 yang tidak memperolehi apa yang akan mereka nafkahka, apabila mereka berlaku
ikhlas kepada Allah dan Rasulnya" (surah al-Maidah ayat 91.)
8. AKHLAK DAN SIFAT YANG PERLU ADA PADA DIRI PIMPINAN
Model kepimpinan melalui teladan yang dipamerkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat
baginda SAW dengan meletakkan dunia ditangan mereka dan meletakkan akhirat di hati
mereka adalah asas penolakan pengaruh materialis, sekularis, liberalis, paragmatis dan
semua unsur luar yang mencemarkan kesucian Aqidah dan pegangan Umat Islam. Maka
islam telah menggariskan akhlak dan sifat-sifat yang perlu ada dalam diri setiap pimpinan.
Antaranya :
1.
Seorang pimpinan mestilah sentiasa mengharapkan akhirat dengan ikhlas kerana Allah
semata-mata. Mempunyai hati yang bersih, jauh dari segala penyakit jiwa yang akan
meruntuhkan amal dan usahanya seperti riya’, gila kuasa, cinta pangkat kebesaran dan
pengaruh atau terpedaya dirinya dan lain-lain penyakit jiwa yang merosakkan pimpinan.
2.
Mempunyai akal yang kuat, hikmah, cerdik cendiakawan dan arif bijaksana,
berpengalaman, mempunyai pandangan yang tajam, pembacaan yang luas, mampu
mengetahui pelbagai perkara dari berbagai sudut.
3.
Mestilah berakhlak dengan sifat “Al-Hilm” (tidak mudah marah), penyantun,pengasih dan
lemah lembut.
4.
Berani, bermaruah, tidak penakut dan tidak membabi buta.
5.
Mempunyai sifat “As-Siddiq” (benar di dalam segala kata-kata, sikap dan perbuatan).
6.
Tawadhu’ (merendah diri), tidak membanggakan diri kepada menusia.
7.
Mempunyai sifat pemaaf, menahan kemarahan dan ihsan kepada oerang bawahan yang
berbuat jahat terhadapnya.
8.
Menepati janji dan memenuhi sumpah setia.
9.
Mempunyai sifat sabar yang tinggi
10. Bersifat “Al-‘Iffah”(suci hati,jiwa dan amal) dan “Al-Kiram” (bersifat pemurah dan tidak
bakhil).
11. Warak dan zuhud
12. Jauh dari sifat “Al-Mannu” (mengungkit) dan memperkatakan kebaikkan diri sendiri.
9. 13. Memelihara perkara-perkara yang dimuliakan Allah (Hurumatillah).
14. Kesejahteraan hati, tidak melayani orang yang mengumpat dan mengadu domba antara
sesame manusia.
15. Keazaman, tawakal dan tidak ragu.
16. Bersederhana di dalam segala perkara
17. Menjauhi sikap putus asa
Kesemua akhlak dan sifat-sifat yang di sebutkan tadi perlu dimiliki oleh setiap pimpinan
samada pimpinan persatuan, politik, Negara dan sebagainya. Mereka berkewajipan untuk
menghiasi dirinya dengan sifat-sifat tersebutserta memeliharanya, disamping memelihara
akhlak islam secara keseluruhannya yang wajib ke atas setiap muslim.
PENUTUP
Apabila kriteria kepimpinan Islam dijadikan syarat utama dalam memilih pemimpin, maka
Keizzahan Islam itu akan terserlah dalam Pemerintahan Negara secara praktikal.
Saidina Umar RA berkata: "Kita adalah kaum yang diberi kemuliaan dengan Islam, maka
sesiapa yang mencari selain daripada Islam, Allah akan memberi kehinaan kepadanya."
Mauqaqis Gabenor Mesir mengakui kehebatan kepimpinan Islam apabila melihat
keperibadian tentera Amru bin Al Ash yang diutus kepadanya : " Demi Tuhan, kalau
demikian sikap mereka, walaupun gunung menghalang cita-cita, namun mereka tetap
dapat meruntuhkannya juga. Sesungguhnya tidak ada sesiapapun yang sanggup
berhadapan dengan kaum yang sedemikian."
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud, "Pemimpin yang paling baik ialah mereka yang
datang menemui para Ulama` dan Ulama` yang paling jahat ialah mereka yang datang
menemui para Pemimpin (ulama`pengampu pimpinan)." (maksud hadis)