SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA
A. DEFINISI
Hernia adalah menonjolnya suatu organ/struktur organ dan tempat yang
normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat
Klasifikasi:
1. a. Hernia inguinalis indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan
mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis.
b. Hernia inguinalis direk: batang usus melewati dinding inguinal bagian
posterior.
2. Hernia femoralis: hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis
femorales.
3. Hernia Umbilikus: hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding
abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus.
4. Hernia Inersional: batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan
perut yang lemah.
5. Hernia apigartrium: hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang
terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum.
6. Hernia scortalis: hernia pada scrotum.
B. ETIOLOGI
1. Kongenital
Terjadi akibat prosesus vaginalis peritenium persisten disertai dengan
annulus inguinalis yang cukup lebar.
2. Didapat
Ditemukan adanya factor kausal/presiposisi yang berperan untuk
timbulnya hernia.
a. Prosesus vaginalis yang tetap terbuka
b. Peningkatan tekanan intra abdomen
1) Pekerjaan mengangkat barang-barang berat.
38
2) Batuk kronik: bronchitis kronik, TBC.
3) Hipertropi prostat: struktur uretra, konstipasi, asites.
c. Kelemahan otot dinding perut:
1) Usia tim, sering melahirkan
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Adanya benjolan di selengkang/kemaluan
2. Benjolan itu bisa mengecil atau menghilang bila istirahat.
3. Nyeri bila benjolan ditekan
4. Nyeri membesar/timbul bila waktu diteksi atau miksi, batuk dan mengendor.
5. Adanya mual, muntah dan otot kembung.
D. KOMPLIKASI
1. Hernia akreta: ada perlakuan isi dan kantong hernia, tidak ada gangguan
parase.
2. Hernia inkarserasi: ada perlekatan yang disertai dengan gangguan pasase
3. Hernia strangulasi: nekrosis, gangren, abses lokal, fistel, peritonitis.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium: pemeriksaan leukosit
F. PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
a. Pemakaian bantal penyangga hanya dilakukan pada hernia reponibilis.
b. Pemberian sedatif, kompres es, posisi tidur, tender hanya ditujukan pada
hermia anak yang sudah mengalami inkarserasi.
2. Pembedahan
a. Anak
Herniotomi yaitu tentang hernia yang dibuka isi didorong ke dalam
rongga abdomen, kantong proksimal dijahit kuat setinggi mungkin lalu
dipotong, kantong distal dibiarkan.
39
b. Dewasa: herniorafi dan hernioplastik
1) Herniorafi terdiri dan herniotomi dan hernioplastik
2) Hernioplastik: setelah herniotomi dilakukan tindakan memperkecil
annulus interna dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

40
G. ANALISA DATA PRE OPERASI
NO

DATA

PENYEBAB

1

DS:
- Klien banyak
bertanya tentang
penyakit yang
dideritanya
DO:
- Ekspresi wajah
tegang dan pucat
- Respirasi, nadi,
tekanan darah
meningkat
DS:
- Klien mengeluh
nyeri seperti
tertusuk, yang
akan memburuk
dengan adanya
batuk,
membungkukkan
badan, defekasi
DO:
- Nyeri pada palpasi
- Wajah tampak
meringis

Proses hospitalisasi
↓
Kurang Informasi
↓
Stress meningkat

2

Kongenital dan akuisitas
↓
Peningkatan
tekanan intra
abdomen

kelemahan
otot

↓
Invaginasi kanalis inguinalis
↓
Spasme otot
↓
Strangulasi usus

41

MASALAH
KEPERAWATAN
Ansietas

Nyeri
H. ANALISA DATA POST OPERASI
NO

DATA

1

DS.
- Klien mengeluh
nyeri pada luka
bekas operasi
DO:
- Ekspresi wajah
meringis
- Klien memegang
daerah yang nyeri

2

DS:
- Klien mengeluh
tidak mampu
melakukan
aktivitas yang
biasanya dilakukan
DO:
- Perubahan jalan,
berjalan dengan
pincang
- ADL dilakukan di
tempat tidur
- ADL dibantu
perawat keluarga
DO:
- Hipertemia
- Terdapat luka
bekas operasi

3

PENYEBAB
Tindakan pembedahan
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
Ujung saraf bebas terangsang
↓
lmpuls diterima oleh serabut
↓
Diteruskan ke kornu dorsalis di
medulla spinalis
↓
Hipotalamus
↓
Cortex cerebri
Tindakan pembedahan
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
Nyeri di daerah post operasi
↓
Takut bergerak
↓
Aktivitas menurun

Tindakan pembedahan
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
Adanya luka insisi
Post d’entry kuman

42

MASALAH
KEPERAWATAN
Nyeri

Intoleransi aktivitas

Risiko tinggi infeksi
I. RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI
NO
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(TUJUAN, KRITERIA RENCANA
TINDAKAN)
T : Kecemasan hilang/berkurang dalam

kurangnya informasi, ditandai

waktu 1 x 24 jam setelah perawatan

dengan: ekspresi wajah tegang dan

K : - Tampak rileks/tenang

pucat, respirasi, nadi, tekanan darah

- Melaporkan ansietas

meningkat

hilang/berkurang
I : - Kaji tingkat ansietas pasien
- Beri informasi yang akurat tentang
penyakit yang dideritanya.
- Beri kesempatan pasien untuk
mengungkapkan masalah yang
dihadapinya.
- Ajarkan mekanisme koping yang

2

Nyeri berhubungan dengan spasme

baru.
T : Nyeri hilang/terkontrol dalam waktu 2

otot, ditandai dengan: wajah tampak
meringis, nyeri pada palpasi.

x 24 jam setelah perawatan
K : - Wajah tampak ceria
- Melaporkan nyeri hilang/terkontrol
I : - Kaji tingkat nyeri, catat lokasi,
lamanya serangan, faktor
pencetus/yang memperberat
- Ajarkan teknik relaksasi
- Lakukan massage pada daerah
sekitar nyeri
- Observasi TTV
- Kolaborasi pemberian obat sesuai
indikasi.

J. RENCANA PERAWATAN POST OPERASI
43
NO
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan,
ditandai dengan klien mengeluh nyeri
pada luka bekas operasi, wajah tampak
meringis

RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN (TUJUAN,
KRITERIA RENCANA TINDAKAN)
T : Nyeri hilang/berkurang dalam
waktu 2 x 24 jam setelah perawatan
K : - Nyeri hilang/berkurang
- Wajah tampak ceria
I : - Observasi keadaan umum dan
tanda-tanda vital
- Kaji tingkat nyeri, lokasi,
lamanya serangan
- Anjurkan teknik relaksasi nafas
dalam
- Anjurkan klien untuk merubah
posisi setiap 2 jam
- Kolaborasi pemberian obat

2

Intoleransi aktivitas berhubungan

analgetik sesuai indikasi
T : Klien dapat melakukan aktivitas

dengan nyeri yang dirasakan pada

sendiri dalam waktu 2 x 24 jam

daerah bekas operasi ditandai dengan

setelah perawatan

perubahan jalan, ADL dilakukan di
tempat tidur, ADL dibantu oleh
perawat/keluarga

K : - Klien mampu melakukan
aktivitas sendiri
I : - Catat respon emosi/perilaku
mobilitas. Berikan aktivitas yang
dapat ditoleransi.
- Anjurkan pasien untuk tetap ikut
berperan serta dalam aktivitas
sehari-hari dalam keterbatasan
individu.
- Bantu pasien dalam melakukan
aktivitas

44
3

Risiko tinggi infeksi berhubungan

T : Tidak terjadi infeksi pada area

dengan tindakan pembedahan ditandai

bekas operasi dalam waktu 3 x 24

dengan

jam setelah perawatan

DS: -

K : - Luka operasi kering

DO:

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

- Hipertermia

I : - Awasi tanda-tanda infeksi

- Terdapat luka bekas operasi

- Ganti alat tenun dan pakaian
setiap hari
- Jaga kebersihan diri dan
lingkungan
- Ganti balutan setelah 2 hari post
operasi dan selanjutnya rutin
setiap hari dengan teknik
septik/aseptik.
- Kolaborasi untuk pemberian obat
antibiotik

45

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
askep Hernia
askep Herniaaskep Hernia
askep Hernia
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Lp anc benar
Lp anc benarLp anc benar
Lp anc benar
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph1. asuhan keperawatan pada bph
1. asuhan keperawatan pada bph
 
Dengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic FeverDengue Hemorargic Fever
Dengue Hemorargic Fever
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 

Destacado

60143857 askep-hernia
60143857 askep-hernia60143857 askep-hernia
60143857 askep-herniaYopi Fernando
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.Bkoerniaso
 

Destacado (8)

60143857 askep-hernia
60143857 askep-hernia60143857 askep-hernia
60143857 askep-hernia
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Hernia
HerniaHernia
Hernia
 
Hernia
Hernia Hernia
Hernia
 

Similar a 5. asuhan keperawatan pada hernia

Similar a 5. asuhan keperawatan pada hernia (20)

fdokumen.com_hernia-570cbaec68745.ppt
fdokumen.com_hernia-570cbaec68745.pptfdokumen.com_hernia-570cbaec68745.ppt
fdokumen.com_hernia-570cbaec68745.ppt
 
Hernia AKPER PEMKAB MUNA
Hernia AKPER PEMKAB MUNA Hernia AKPER PEMKAB MUNA
Hernia AKPER PEMKAB MUNA
 
Hernia
HerniaHernia
Hernia
 
Lapsus hidrocel
Lapsus hidrocelLapsus hidrocel
Lapsus hidrocel
 
Laporan pendahuluan hernia
Laporan pendahuluan herniaLaporan pendahuluan hernia
Laporan pendahuluan hernia
 
prsentasii dan edukasi Kuliah Hernia RW.PPT
prsentasii dan edukasi Kuliah Hernia RW.PPTprsentasii dan edukasi Kuliah Hernia RW.PPT
prsentasii dan edukasi Kuliah Hernia RW.PPT
 
ujian
ujianujian
ujian
 
Hernia hidrokel yuk iuydiskshajakasu.pptx
Hernia hidrokel yuk iuydiskshajakasu.pptxHernia hidrokel yuk iuydiskshajakasu.pptx
Hernia hidrokel yuk iuydiskshajakasu.pptx
 
Hernia modul.ppt
Hernia modul.pptHernia modul.ppt
Hernia modul.ppt
 
Lp hernia
Lp herniaLp hernia
Lp hernia
 
HERNIA - samuel.pptx
HERNIA - samuel.pptxHERNIA - samuel.pptx
HERNIA - samuel.pptx
 
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmknbvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
 
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdfLaporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptxBD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Hernia 2
Hernia 2Hernia 2
Hernia 2
 
9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus
 
HERNIA.pptx
HERNIA.pptxHERNIA.pptx
HERNIA.pptx
 
BST HILS.pptx
BST HILS.pptxBST HILS.pptx
BST HILS.pptx
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

5. asuhan keperawatan pada hernia

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERNIA A. DEFINISI Hernia adalah menonjolnya suatu organ/struktur organ dan tempat yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat Klasifikasi: 1. a. Hernia inguinalis indirek: batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran sperma masuk ke dalam kanalis inguinalis. b. Hernia inguinalis direk: batang usus melewati dinding inguinal bagian posterior. 2. Hernia femoralis: hernia yang batas usus melewati femoral ke dalam kanalis femorales. 3. Hernia Umbilikus: hernia pada orang dewasa yang terjadi di dinding abdomen di sebelah sentral tepat di atas umbilikus. 4. Hernia Inersional: batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan perut yang lemah. 5. Hernia apigartrium: hernia kecil dan tambahan jaringan peritonium yang terjadi lewat selubung otot pada garis tengah abdomen di bawah sternum. 6. Hernia scortalis: hernia pada scrotum. B. ETIOLOGI 1. Kongenital Terjadi akibat prosesus vaginalis peritenium persisten disertai dengan annulus inguinalis yang cukup lebar. 2. Didapat Ditemukan adanya factor kausal/presiposisi yang berperan untuk timbulnya hernia. a. Prosesus vaginalis yang tetap terbuka b. Peningkatan tekanan intra abdomen 1) Pekerjaan mengangkat barang-barang berat. 38
  • 2. 2) Batuk kronik: bronchitis kronik, TBC. 3) Hipertropi prostat: struktur uretra, konstipasi, asites. c. Kelemahan otot dinding perut: 1) Usia tim, sering melahirkan C. MANIFESTASI KLINIK 1. Adanya benjolan di selengkang/kemaluan 2. Benjolan itu bisa mengecil atau menghilang bila istirahat. 3. Nyeri bila benjolan ditekan 4. Nyeri membesar/timbul bila waktu diteksi atau miksi, batuk dan mengendor. 5. Adanya mual, muntah dan otot kembung. D. KOMPLIKASI 1. Hernia akreta: ada perlakuan isi dan kantong hernia, tidak ada gangguan parase. 2. Hernia inkarserasi: ada perlekatan yang disertai dengan gangguan pasase 3. Hernia strangulasi: nekrosis, gangren, abses lokal, fistel, peritonitis. E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Laboratorium: pemeriksaan leukosit F. PENATALAKSANAAN 1. Konservatif a. Pemakaian bantal penyangga hanya dilakukan pada hernia reponibilis. b. Pemberian sedatif, kompres es, posisi tidur, tender hanya ditujukan pada hermia anak yang sudah mengalami inkarserasi. 2. Pembedahan a. Anak Herniotomi yaitu tentang hernia yang dibuka isi didorong ke dalam rongga abdomen, kantong proksimal dijahit kuat setinggi mungkin lalu dipotong, kantong distal dibiarkan. 39
  • 3. b. Dewasa: herniorafi dan hernioplastik 1) Herniorafi terdiri dan herniotomi dan hernioplastik 2) Hernioplastik: setelah herniotomi dilakukan tindakan memperkecil annulus interna dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. 40
  • 4. G. ANALISA DATA PRE OPERASI NO DATA PENYEBAB 1 DS: - Klien banyak bertanya tentang penyakit yang dideritanya DO: - Ekspresi wajah tegang dan pucat - Respirasi, nadi, tekanan darah meningkat DS: - Klien mengeluh nyeri seperti tertusuk, yang akan memburuk dengan adanya batuk, membungkukkan badan, defekasi DO: - Nyeri pada palpasi - Wajah tampak meringis Proses hospitalisasi ↓ Kurang Informasi ↓ Stress meningkat 2 Kongenital dan akuisitas ↓ Peningkatan tekanan intra abdomen kelemahan otot ↓ Invaginasi kanalis inguinalis ↓ Spasme otot ↓ Strangulasi usus 41 MASALAH KEPERAWATAN Ansietas Nyeri
  • 5. H. ANALISA DATA POST OPERASI NO DATA 1 DS. - Klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi DO: - Ekspresi wajah meringis - Klien memegang daerah yang nyeri 2 DS: - Klien mengeluh tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan DO: - Perubahan jalan, berjalan dengan pincang - ADL dilakukan di tempat tidur - ADL dibantu perawat keluarga DO: - Hipertemia - Terdapat luka bekas operasi 3 PENYEBAB Tindakan pembedahan ↓ Terputusnya kontinuitas jaringan ↓ Ujung saraf bebas terangsang ↓ lmpuls diterima oleh serabut ↓ Diteruskan ke kornu dorsalis di medulla spinalis ↓ Hipotalamus ↓ Cortex cerebri Tindakan pembedahan ↓ Terputusnya kontinuitas jaringan ↓ Nyeri di daerah post operasi ↓ Takut bergerak ↓ Aktivitas menurun Tindakan pembedahan ↓ Terputusnya kontinuitas jaringan ↓ Adanya luka insisi Post d’entry kuman 42 MASALAH KEPERAWATAN Nyeri Intoleransi aktivitas Risiko tinggi infeksi
  • 6. I. RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI NO 1 DIAGNOSA KEPERAWATAN Ansietas berhubungan dengan RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN) T : Kecemasan hilang/berkurang dalam kurangnya informasi, ditandai waktu 1 x 24 jam setelah perawatan dengan: ekspresi wajah tegang dan K : - Tampak rileks/tenang pucat, respirasi, nadi, tekanan darah - Melaporkan ansietas meningkat hilang/berkurang I : - Kaji tingkat ansietas pasien - Beri informasi yang akurat tentang penyakit yang dideritanya. - Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya. - Ajarkan mekanisme koping yang 2 Nyeri berhubungan dengan spasme baru. T : Nyeri hilang/terkontrol dalam waktu 2 otot, ditandai dengan: wajah tampak meringis, nyeri pada palpasi. x 24 jam setelah perawatan K : - Wajah tampak ceria - Melaporkan nyeri hilang/terkontrol I : - Kaji tingkat nyeri, catat lokasi, lamanya serangan, faktor pencetus/yang memperberat - Ajarkan teknik relaksasi - Lakukan massage pada daerah sekitar nyeri - Observasi TTV - Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi. J. RENCANA PERAWATAN POST OPERASI 43
  • 7. NO 1 DIAGNOSA KEPERAWATAN Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan, ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, wajah tampak meringis RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN) T : Nyeri hilang/berkurang dalam waktu 2 x 24 jam setelah perawatan K : - Nyeri hilang/berkurang - Wajah tampak ceria I : - Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital - Kaji tingkat nyeri, lokasi, lamanya serangan - Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam - Anjurkan klien untuk merubah posisi setiap 2 jam - Kolaborasi pemberian obat 2 Intoleransi aktivitas berhubungan analgetik sesuai indikasi T : Klien dapat melakukan aktivitas dengan nyeri yang dirasakan pada sendiri dalam waktu 2 x 24 jam daerah bekas operasi ditandai dengan setelah perawatan perubahan jalan, ADL dilakukan di tempat tidur, ADL dibantu oleh perawat/keluarga K : - Klien mampu melakukan aktivitas sendiri I : - Catat respon emosi/perilaku mobilitas. Berikan aktivitas yang dapat ditoleransi. - Anjurkan pasien untuk tetap ikut berperan serta dalam aktivitas sehari-hari dalam keterbatasan individu. - Bantu pasien dalam melakukan aktivitas 44
  • 8. 3 Risiko tinggi infeksi berhubungan T : Tidak terjadi infeksi pada area dengan tindakan pembedahan ditandai bekas operasi dalam waktu 3 x 24 dengan jam setelah perawatan DS: - K : - Luka operasi kering DO: - Tidak ada tanda-tanda infeksi - Hipertermia I : - Awasi tanda-tanda infeksi - Terdapat luka bekas operasi - Ganti alat tenun dan pakaian setiap hari - Jaga kebersihan diri dan lingkungan - Ganti balutan setelah 2 hari post operasi dan selanjutnya rutin setiap hari dengan teknik septik/aseptik. - Kolaborasi untuk pemberian obat antibiotik 45