Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen produksi khususnya mengenai pemasaran dalam manajemen produksi.
2. Pemasaran dijelaskan sebagai proses sosial dan manajerial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui pertukaran nilai.
3. Konsep-konsep pemasaran yang dibahas antara lain kebutuhan pelanggan, produk, nilai, biaya, kepuasan pelanggan,
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MANAJEMEN PRODUKSI
1. Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya factor :
Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen.
Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan
pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang
lebih tinggi.
Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu
merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan
kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1.
2.
3.
4.
5.
Bertambahnya penggunaan mesin
efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
meluasnya system perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan
pemasaran.
Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia,
dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik
dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. pelatihan pekerja dengan metode baru
4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
2. 2. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan
/koordinasi kegiatan orang lain.
Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Dalam peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:
1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan.
3. Pengertian produksi
3. Pengertian Produksi
Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan(input) menjadi keluaran(output).
Produksi dimaksudkan sebagai kegiatan pengolaha dalam pabrik, yang hasilnya berupa barang konsumsi dan
barang produksi.
4. Proses Produksi
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barangbarangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang
standar(massal)
b. Produksi yang terputus-putus
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian
terus-menerus.
Teknik
a. Proses Ekkstraktif
b. Proses analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis
5. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. 3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya.
Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :
1. Seleksi dan desain hasil produksi
2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak dan arus kerja
5. Rancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
7. Fungsi Serta Sistem Produksi Dan Operasi
A. Fungsi Produksi dan Opersi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian /pengawasan
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan
menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
8. Lokasi dan Lay Out Pabrik
Perencanaan Tata Letak Pabrik (PTLP)
Dalam PTLP ini pada dasarnya akan meupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang
sistematis. Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pemilihan Lokasi
Opeation Process Chart (OPC)
Routing Sheet
Multi Product Process Chart (MPPC)
Menentukan Gudang
Ongkos Material Handling (OMH)
From To Chart (FTC)
Outflow, Inflow
Tabel Skala Prioritas (TSP)
Activity Relationship Diagram (ARD)
Activity Relationship Chart (ARC)
Area Alocation Diagram (AAD)
Template
Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi pada dasarnya adalah menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu perisahaan
atau perkantoran atau lokasi untuk tujuan tertentu, dengan memperhitungkan kelebihan dan kekurangan lokasi
4. tersebut. Dalam pemilihan lokasi kita akan membandingkan suatu lokasi dengan lokasi lainnya, berdasarkan
nilai break even point lokasi tersebut.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dari makalah ini memenuhi tugas mata kuliah untuk semester VI fakultas pertanian,
Universitas Kutai Kartanegara dan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
Menambah wawasan tentang manajemen produksi khususny dalam bidang pemasarannya
Mengetahui jenis pemasaran dalam manajemen produksi
Dengan mempelajari tentang makalah ini pengetahuan tentang manajemen pun makin luas
C. RUMUSAN MASALAH
Pemasaran :
Pengertian Pemasaran
Konsep Pemasaran
Pemasaran dalam Manajemen Produksi :
Produk
Pengertian Produk
Tingkat Produk
Klasifikasi Produk
Lini Produk
Bauran Produk
Manajemen Siklus Hidup Produk
Positioning
Produk
Merk
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMASARAN
PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai,
biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan
pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang
tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa
peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program
pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat, faktor makro, yaitu
demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran
dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga
yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C)
adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer),
kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi
pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”). Kepuasan pelanggan
sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang
sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang
lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi
dan sering juga biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan
mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan
manajemen mutu total (“Total Quality Management”).
KONSEP PEMASARAN
1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana
manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar,
namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan
adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
6. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar
tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan
permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh
pelanggan yang dituju.
2. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya
suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu
dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.
3. Nilai, Biaya dan Kepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap
produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih
produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari
seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan
pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan
pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing
pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika
persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur
dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga
transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai
dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan
mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan
pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6. Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan
pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai
untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah
pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.
Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan
kegiatan pemasarannya.
7. A. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang mudah didapat dan murah
harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan
distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana
biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.
B. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan
inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus
menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan
dari pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.
C. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri
dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini
beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering
digunakan pada “ Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami
kelebihan kapasitas produksi.
D. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada
saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
1.
2.
3.
4.
pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan,
pemasaran yang terkoordinir serta
euntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
Temukan keinginan dan penuhilah
Cintailah pelanggan bukan produknya
Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.
E. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan
pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran
bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan
pemasaran, yaitu
1.
2.
3.
keuntungan industri jangka pendek,
kepuasan pelanggan jangka panjang dan
kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
8. B. PEMASARAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
PENGERTIAN PRODUK
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas,
produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi.
TINGKAT PRODUK
Perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah
produk inti ( core product ), yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan : Apa yang sebenarnya dibeli oleh
pembeli? Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka
membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang
akan disediakan produk ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti. Produk
aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.
Akhirnya, perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual
dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.
KLASIFIKASI PRODUK
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakan yaitu produk
konsumen ( consumer products ) dan produk industri ( industrial products ). Dalam definisi secara luas,produk
juga meliputi entitas yang dapa dipasarkan seperti organisasi, orang, distribusi, serta ide.
Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen
meliputi produk sehari-hari ( convenience products ), produk shopping ( shopping products ), produk spesial (
specialty products ), sera produk yang tidak dicari ( unsought products ). Produk ini berbeda dalam cara
pembelian konsumen, dan oleh karena itu rodk ini pun berbeda dalam cara pemasarannya.
a. Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan
dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran,
dan fast food.
b. Produk shopping ( shopping products ) adalah produk dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga
pelanggan membandngkan kecocokan, kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat. Contohnya mebel, pakaian,
mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, serta jasa hotel dan motel.
c. Produk spesial ( specialty products ) adalah produk konsumen dengan karateristik unik atau identifkasi merek
yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk
memperolehnya. Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan sebagainya.
d. Produk yang tdak dicari ( unsought products ) adalah produk konsumen d mana keberadaannya tdak
diketahui, atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terfikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar
inovasi baru yang yang penting tidak dicari ( unsought ) sampai konsumen menyadarinya lewat iklan.
Produk Industri
Produk industri ( industrial products ) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan
yang terkait dengan bisnis. Jadi perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri didasarkan pada
tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :
a. Bahan dan suku cadang
b. Barang modal
c. Perlengkapan dan jasa.
9. LINI PRODUK
Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Lini Produk menjual terpisah
beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi
ukuran, tipe warna, kualitas atau harga.
Line dept ( kedalaman lini ) mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini. Line consistency ( konsistensi
lini ) mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Line Vulnerability (tingkat kekuatan
lini) mengacu pada presentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari seberapa kecil produk dalam
satu lini.
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut witdh of product mix (rentang bauran
produk). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.
Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line extension memiliki
kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun
jika line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya disebut sebagai trading down.
Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra yang akan
mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan
kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.
Price Lining adalah kegiatan dimana orang menggunakan batasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini.
Teknik ini biasanya digunakan oleh toko yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya misalnya toko
serba lima ribu dimana seluruh barang yang dijual toko tersebut berada dalam kisaran harga lima ribu.
Keputusan Lini Produk
Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama ( mirip ), dijual
kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau memiliki kisaran
harga tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif yang berbeda.
1. Analisis lini produk
Manajer lini perlu mengetahui penjualan dan laba dari setiap barang yang ada dalam lininya dan bagaimana lini
produknya jika dibandingkan dengan lini produk pesaing.
a. Penjualan dan Laba Lini Produk
Manajer lini produk perlu mengetahui presentase dari penjualan dan laba yang disumbangkan oleh setiap barang
(item) dalam lini.
b. Profil Pasar Lini
Manajer lini produk perlu meninjau bagaimana lini produk tersebut diposisikan terhadap lini produk pesaing.
2. Panjang Lini Produk
Masalah yang dihadapi oleh manajer lini produk adalah menentukan panjang lini produk yang optimal. Lini
produk dikatakan terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambah barang, lini produk
disebut terlalu panjang apabila manajer dapat menaikkan laba dengan mengeluarkan barang dari lini produk.
Perusahaan dapat memperbesar panjang lini produknya melalui dua cara, yakni dengan memperlebar lini ( line
streching ) dan dengan menambahakan barang ke dalam lini ( line filling ).
3. Keputusan Melebarkan Lini
Setiap lini produk perusahaan meliput bagian tertentu dari keseluruhan bagian yang mungkin diliput.
Perusahaan dapat melebarkan lininya ke bawah, ke atas atau keduanya.
1) Pelebaran ke bawah (downward strecht)
Banyak perusahaan mula-mula berada pada bagian atas pasar (produk yang ditawarkan berharga mahal) dan
kemudian melebarkan lininya kebawah ( ke bagian yang berharga lebih murah ).
Perusahaan mungkin melakukan pelebaran ke bawah karena alasan-alasan berikut
- Perusahaan yang diserang oleh pesaing pada segmen atas dan hendak melancarkan serangan balasan dengan
menyerbu segmen bawah yang dikuasai pesaing tersebut.
- Perusahaan merasakan adanya perlambatan pertumbuhan pada segmen atas.
- Perusahaan mula-mula memasuki segmen atas untuk membanagun citra kualitas dan berekspansi ke segmen
bawah.
10. - Perusahaan menambahkan barang untuk segmen bawah (low-end unit) untuk menutup atau mengisi
kekosongan penawaran di pasar, yang kalau hal itu tidak dilakukan, akan mebarik minat pesaing baru.
2) Perlebaran ke atas ( upward strecht )
Perusahaan-perusahaan disegmen bawah mungkin berfikir untuk memasuki segmen atas. Mereka mungkin
tertarik dengan tingkat pertumbuhan dan margin yang lebih tinggi, atau oleh terbukanya kesempatan untuk
mempromosikan diri mereka sebagai pemanufaktur yang melayani semua lini.
3) Pelebaran dua arah ( two-way strecht )
Perusahaan yang melayani pasar menengah mungkin memutuskan untuk memperlebar lininya ke dua arah.
BAURAN PRODUK
Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan dijual
tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu. Suatu
bauran produk perusahaan memiliki 4 dimensi penting yaitu : luas, panjang, kedalaman, dan konsistensi.
a. Luas bauran produk berhubungan dengan sejumlah lini produk berbeda yang ditawarkan perusahaan.
b. Panjang bauran produk berhubungan dengan banyaknya jenis barang yang dibuat dalam lini produknya.
c. Kedalaman bauran produk berhubungan dengan sejumlah versi yang ditawarkan masing-masing produk
dalam lini.
d. Konsistensi bauran produk berhubungan dengan seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam
pemakaian akhir, kebutuhan produksi, saluran distribusi, atau beberapa hal lain.
Dimensi bauran produk ini memberikan kemudahan untuk menentukan strategi produk. Perusahaan dapat
meningkatkan bisnisnya dalam 4 cara, yaitu ;
a. Perusahan dapat menambah lini produknya.
b. Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih lengkap.
c. Perusahaan menambah keragaman tiap produknya sehingga memperdalam bauran produk.
d. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi lini produknya, tergantung apakah perusahaan ingin memiliki
reputasi kuat dalam satu bidang atau dalam beberapa bidang.
C. Manajemen siklus hidup produk
Tingkat penjualan produk akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Siklus hidup produk mengacu pada
tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh produk tersebut. Siklus hidup produk adalah rangkaian strategi yang
diterapkan oleh manajemen dalam menghadapi siklus tersebut. Produk pada umumnya mempunyai
kecenderungan untuk melalui lima tahapan :
1. Tahap pengembangan produk baru
Harga sangat mahal
Belum ada pendapatan penjualan
Mengalami kerugian
2. Tahap pengenalan pasar
Biaya sangat tinggi
Harga mahal
Volume penjualan kecil
Mengalami kerugian
11. 3. Tahap pertumbuhan
Biaya mengalami penurunan seiring naiknya volume produksi
Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan
Memperoleh keuntungan
Penyesuaian harga untuk memaksimumkan market share
4. Tahap matang
Biaya sangat rendah
Volume penjualan mencapai titik optimal
Mengalami penurunan harga seiring pertumbuhan jumlah pesaing
Mengalami titik puncak pencapaian keuntungan
5. Tahap deklinasi
Volume penjualan mengalami penurunan
Popularitas produk menurun
POSITIONING
Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas
di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif
satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah
persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita,
apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan
akan sangat mempengaruhi citra produk.
Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada
dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti
segmen pasar dan kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak
konsumen. Contoh paling nyata adalah dalam industri otomotif, Yamaha melakukan de-positioning untuk
produk Vega R nya dari segmen menengah ke segmen ekonomis, sebagai pesaing langsung produk murah dari
china, produk supra fit dari honda dan Smash dari suzuki.
Strategi Positioning Produk
Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer.
Keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan
bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain :
Positioning pada fitur spesifikasi produk
Positioning pada spesifikasi penggunaan produk
Positioning pada frekuensi penggunaan produk
Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing
Positioning melawan produk pesaing
Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk
Positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur
12. Proses Positioning Produk
Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :
Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan
Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar
Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing
Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk
Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing
Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing
mix
Menguji ketepatan antara
o Daya saing produk kita dengan produk pesaing
o Posisi produk kita dalam persaingan
o Posisi vektor idela dalam marketing mix
Positioning produk
Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya
sama. Hanya saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita
harus bertanya kepada konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka
akan memilih jasa orang lain dibanding jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan
layanan kita dibanding perusahaan lain ?
Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan
kepada orang yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi
wajah merekan dan bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk
kita karena mereka tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.
Konsep Positioning
Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :
Functional positions
o
o
o
Symbolic positions
o
o
o
o
Pemecahan masalah
Menyediakan manfaat bagi konsumen
Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
Peningkatan citra diri
Identifikasi diri
Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
Experiential positions
o
o
Mampu menstimulasi sensor motorik
Mampu menstimulasi sensor kognitif
13. PRODUK
Dalam pemasaran, definisi produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi
kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu
paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik,
psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.
Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan
produk yang tidak berwujud disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan
jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar
dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian
kualitas.
Aspek produk
Ada tiga aspek produk :
Bertujuan pada manfaat
o Manfaat penggunaan
o Manfaat psikologis
o Manfaat dalam mengatasi masalah
Visualisasi produk
o Atribut dan keistimewaan produk
o Kualitas produk
o Corak produk
o Kemasan dan label produk
o Merk
Menambah nilai produk
o Garansi
o Kemudahan Instalasi
o Pengiriman
o Ketersediaan di pasar
o Layanan purna jual
Klasifikasi Produk
Manajemen produk meliputi pengembangan taktik dan strategi untuk meningkatkan permintaan pasar melalui
siklus hidup produk.
Salah satu teknik yang cukup bagus untuk memahami produk adalah Aspinwall Classification System. Yang
mengelompokkan produk menggunakan lima variabel penilaian :
Replacement rate – Seberapa sering produk tersebut dipesan ulang oleh pengecer
Gross margin – Berapa besar rata-rata keuntungan yang dihasilkan oleh tiap produk
Buyer goal adjustment – Seberapa besar rentang segmen konsumen yang bisa dicapai
Duration of product satisfaction – Seberapa lama produk tersebut bermanfaat bagi pembeli
Duration of buyer search behaviour – Berapa lama konsumen tetap mencari dan membeli produk
14. Tipe produk
Berikut ini beberapa tipe produk :
Consumer products
Industrial products
Convenience goods
Impulse goods
Emergency goods
Shopping goods
Specialty goods
Unsought goods
Perishable goods
Durable goods
Non-durable/consumption/consumable goods
Capital goods
Parts and materials
Supplies and services
Commodities
By-products
Diferensiasi Produk
Dalam pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik.
Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda,
diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit
karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun itu
diperbolehkan.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen
potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk anda dibanding produk pesaing, anda akan
lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang berhasil adalah
diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk,
strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya
produksi tambahan dan iklan besar-besaran.
Product bundling
Dalam marketing, Product bundling adalah strategi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi
satu paket penjualan. Strategi ini sangat umum digunakan dalam bisnis software, sebagai contoh : Microsoft
memaketkan software pengolah kata, spreadsheet, dan database kedalam satu paket Office suite yang disebut
sebagai Microsoft office suite, dalam industri masakan cepat saji, beberapa item produk ditawarkan menjadi
satu paket khusus.
Strategi ini akan memiliki tingkat keberhasilan tinggi apabila :
Biaya produksi rendah
Pangsa pasar cukup besar
Konsumen berminat karena ada unsur penyederhanaan dalam proses pembelian produk dan dapat
mengambil manfaat dari pembelian produk.
Rata-rata marginal cost rendah
Customer acquisition cost tinggi
15. Product bundling sangat tepat untuk produk yang memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang
tinggi. Menurut riset Yanis Bakos dan Erik Brynjolfsson, product bundling sangat tepat dan efektif apabila
diterapkan pada produk “informasi digital” yang memilik marginal cost nyaris nol.
Pada pasar oligopolistik dan monopolistik, product bundling akan nampak tidak fair, karena pilihan produk
sangat terbatas bagi konsumen, hingga mereka tidak punya pilihan lain.
Pure bundling terjadi apabila konsumen hanya bisa membeli keseluruhan paket
Mixed bundling terjadi apabli konsumen bisa memilih antara membeli keseluruhan paket atau dapat membeli
secara terpisah
Product lining
Product Lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Tidak seperti product bundling,
product lining menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa
product dengan berbagai variasi ukuran, tipa warna, kualitas atau harga.
Line depth (kedalaman lini) mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini Line consistency (konsitensi
lini) mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini Line Vulnerability (tingkat kekuatan
lini) mengacu pada prosentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari sebagian kecil produk dalam
satu lini
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut width of product mix (rentang bauran
produk). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.
Penambahkan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line extension memiliki
kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun
jika line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya maka tindakan anda disebut sebagai
trading down. Saat anda melakukan trading down, anda telah melakukan tindakan bodoh, karena selain
menurunkan brand equity keuntungan yang anda peroleh hanyalah keuntungan jangka pendek.
Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra yang akan
mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan
kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.
Price Lining adalah kegiatan dimana anda menggunakan batasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini.
Teknik ini biasa digunakan oleh toko yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya semisal toko serba
lima ribu dimana seluruh barang yang dijual di toko tersebut berada dalam kisaran harga lima ribu.
MERK
Dalam pemasaran, merk adalah simbol pengejawantahan seluruh informasi yang berkaitan dengan produk atau
jasa. Merk biasanya terdiri dari nama, logo dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna,
dan simbol. Merk juga merupakan visualisasi dari citra yang ingin ditanamkan di benak konsumen. Dalam
konteks lain, merk sering menggunakan kata trademark (merk dagang)
Konsep Merk
Beberapa marketer membedakan aspek psikologi merk dengan aspek pengalaman. Aspek pengalaman
merupakan gabungan seluruh point pengalaman berinteraksi dengan merk, atau sering disebut brand experience.
Aspek psikologis, sering direferensikan sebagai brand image, adalah citra yang dibangun dalam alam bawah
sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau jasa. Pendekatan yang
menyeluruh dalam membangun merk meliputi struktur merk, bisnis dan manusia yang terlibat dalam produk.
16. Marketer mencari model pengembangan melalui penyelarasan harapan dan pengalaman konsumen melalui
branding, karena itu bran membawa janji bahwa produk atau jasa membawa karakteristik dan kualitas yang unik
dan spesifik sesuai dengan harapan konsumen yang dituju.
Citra merk dibangun dengan memasukkan “kepribadian” atau “citra” kedalam produk atau jasa, untuk kemudian
“dimasukkan” ke dalam alam bawah sadar konsumen. Merk merupakan salah satu elemen penting dalam tema
periklanan, untuk menunjukkan apa yang bisa diberikan oleh pemilik merk kepada pasar. Seni dalam
membangun dan mengelola merk disebut brand management.
Merk yang telah dikenal luas oleh pasar disebut brand recognition. Brand recognition dibangun dari titik
dimana merk mendapat sentimen positif di pasar, tingkatan dimana sentimen positif tersebut mencapai titik
puncaknya disebut brand franchise. Point keberhasilan dalam brand recognition adalah merk dapat dikenal
tanpa nama perusahaan pemilik merk. Sebagai contoh adalah disney yang sukses dalam membangun merk
melalui tipografi huruf yang aslinya merupakan tanda tangan walt disney.
Brand equity mengukur keseluruhan nilai dari merk terhadap pemilik merk, dan menggambarkan tingkatan
brand franchise. Jika merk tersebut secara eksklusif mengidentifikasikan pemilik merk sebagai merk produk
atau jasa, sebaiknya pemilik merk melindungi hak kepemilikan merk tersebut dengan mendaftarkannya sebagai
merk dagang. Kebiasan menghubungkan satu produk dengan merk sudah menjadi budaya saat ini. Hampir
semua produk memiliki suatu identitas, mulai dari garam sampai ke baju.
Dalam konteks produk non komersial, mempublikasikan sesuatu yang berisi ide atau janji melalui suatu produk
atau jasa juga bisa disebut branding, sebagai contoh kampanye politik atau organisasi kemasyarakatan.
Konsumen mungkin melihat branding sebagai aspek yang nilai tambah dari produk atau jasa, seperti
kebanyakan vendor seringkali menunjukkan kualitas dan karakteristik unik dari produk atau jasa. Namun dari
sisi pemilik merk, branding produk atau jasa identik dengan harga tinggi. Dimana dua produk memiliki karakter
yang hampir sama, tetapi satu memiliki merk dan yang lain tidak, konsumen akan lebih memiliki produk yang
memilik merk meskipun harganya lebih mahal dibandingkan produk tak bermerk meskipun berkualitas setara,
pilihan ini didasarkan pada reputasi merk atau pemilik merk.
Individual branding
Individual branding, juga dikenal dengan nama MultiBranding adalah strategi pemasaran dengan memasukkan
portofolio produk ke tiap produk dan memberikan merk unik. Hal ini berlawanan dengan family branding,
dimana seluruh produk dalam lini produk yang sama akan diberikan satu merk dagang. Keuntungan individual
branding adalah tiap produk memiliki citra dan identitasnya sendiri, sehingga sangat memudahkan positioning
produk. Yang artinya akan meminimalisasi efek halo dan tiap produk akan secara otomatis dapat menempati
segmennya masing-masing tanpa perlakukan khusus. Individual branding juga digunakan untuk menjaga citra
merk perusahaan agar tidak berubah setelah merger atau akuisisi
Family branding
Family branding adalah strategy pemasaran yang memasukkan beberapa produk setara kedalam satu merk. Hal
ini berlawanan dengan individual branding. Ada beberapa pertimbangan ekonomis dalam menerapkan strategy
family branding karena beberapa produk setara namun tidak saling bersaing akan dapat dipromosikan dengan
hanya menggunakan satu event promosi. Family branding ditujukan untuk mengenalkan produk baru yang
mendukung produk yang telah ada di pasar. Hal ini dilakukan karena dalam membeli satu produk baru,
konsumen akan melibatkan pengalaman mereka terhadap satu merk yang telah mereka kenal. Memasukkan
produk baru ke merk yang telah populer, akan menuntun konsumen untuk lebih mudah membeli, lebih mudah
menerima produk baru tersebut, dan masih ada beberapa keuntungan yang diperoleh, termasuk menguatkan citra
merk tersebut.
17. Family branding menambah beban pemilik merk dan mengharuskan pemilik merk untuk dapa menjaga
konsistensi kualitas produk dan nilai merk. Apabila ada satu produk yang memiliki kualitas dibawah standart
yang ada, penurunan penjualan tidak hanya terjadi pada produk tersebut, tetapi juga pada produk lain yang
bernaung dalam satu merk. Family branding hanya boleh dilakukan apabila seluruh lini produk memiliki
kualitas yang setara.
Brand management
Brand management atau manajemen merk adalah salah satu praktik pemasaran yang spesifik menangani produk.
Para marketer melihat merk memiliki implikasi penting terhadap citra kualitas produk yang ingin ditampilkan ke
konsumen dengan harapan bahwa dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan terus
membeli produk dari lini produk yang sama. Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk
lebih mudah bersaing. Dengan merk, maka harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan
keuntungan penjualan.
Merk yang baik seharusnya :
Terlindungi dengan baik
Mudah diucapkan
Mudah diingat
Mudah dikenali
Mudah dikenali
Menarik
Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
Menonjolkan citra perusahaan atau produk
Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing
Premium brand (merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding produk lain
dalam lini yang sama. Economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi segmen pasar yang sensitif harga, hingga
di merk ini, harga bisa sangat fleksibel. Fighting brand (merk petarung) merk ini dibuat secara khusus untuk
menghadapi ancaman pesaing.
Ada beberapa hambatan dalam menetapkan target yang ingin diraih dari merk, yaitu :
Banyak brand manager mambatasi diri hanya memfokuskan diri pada target finansial. Mereka
mengabaikan target strategis hanya karena mereka beranggapan target strategis merupakan tanggung
jawab manajemen diatas mereka
Kebanyakan level produk atau brand manager membatasi diri untuk tujuan jangka pendek, karena
kompensasi bagi prestasi hanya didesain untuk jangka pandek.
Seringkali manajer produksi tidak diberi informasi yang cukup agar dapat memproduksi produk sesuai
spesifikasi.
Kadangkala ada kesulitan dalam menterjemahkan tujuan perusahaan ke dalam tujuan merk atau
produk. Mengganti tujuan dan filososi perusahaan jauh lebih mudah dibandingkan saat seorang
manajer produk harus mengimplementasikan perubahan tersebut ke dalam karakter produk.
Dalam perusahaan yang memiliki produk beragam, kadang target satu merk akan bersinggungan
dengan merk lain. Atau bahkan lebih buruk lagi, target perusahaan bertentangan dengan kebutuhan
spesifik satu produk. Seorang brand manager juga harus tahu tujuan akhir yang dibidik oleh
manajemen secara keseluruhan. Apabila manajemen secara corporate memiliki tujuan jangka panjang
terhadap satu produk, akan sangat salah apabila manajer produk membidik target jangka pendek untuk
produk tersebut.
Banyak brand manager menentukan langkah untuk mengoptimalisasi kinerja hanya di unit mereka
tanpa memikirkan optimalisasi kinerja keseluruhan perusahaan. Hal ini biasa dilakukan para manajer
apabila penilaian prestasi dilakukan berdasarkan kinerja unit dan bukan sinergi kinerja unit dengan
seluruh unit di perusahaan.