SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
NO
1.

Hasil
Amandemen
MPR

Sebelum Amandemen
1. Susunan
Pasal 2 ayat 1 UUD 1945
menyebutkan bahwa

Sesudah Amandemen
1. Susunan
Pasal 2 :
a. MPR terdiri atas

anggota MPR terdiri dari

anggota DPR, anggota

anggota DPR ditambah

perwakilan daerah yang

tusan daerah dan utusan

dipilih melalui pemilu

golongan

dan diatur lebih lanjut

2. Wewenang
Pasal 3 MPR menetapkan

dengan udang-udang
b. MPR bersidang

UUD dan GBHN

sedikitnya sekali dalam

Pasal 6 ayat 2 presiden

5 tahun di ibukota

dan wakil presiden dipilih

negara

oleh MPR dengan suara

c. Segala putusan MPR

terbanyak

ditetapkan dengan

Pasal 37 ayat 1 untuk

suaran terbanyak

mengubah UndangUndang Dasar sekurangkurangnya 2/3 dari pada

2. Wewenang
Pasal 3
a. MPR berwenang

jumlah MPR harus hadir.

mengubah dan

Ayat 2 putusan diambil

menetapkan UUD

dengan persetujuan
sekurang-kurangnya 2/3
dari pada jumlah anggota
yang hadir.

b. MPR melantik presiden
dan wakil presiden
c. MPR hanya dapat
memberhentikan
presiden dan atau wakil
presiden dalam masa
jabatannya menurut
UUD
2.

PRESIDEN

-

Sebelum amandemen

1. Pengisian jabatan presiden

- Sesudah amandemen
1. Pengisian jabatan

Pasal 6 ayat 2 presiden

presiden

dipilih oleh MPR dengan

Pasal 6 : calon presiden

suara terbanyak.

dan wakil presiden harus

Sedangkan syarat untuk

seorang WNI, sejak

menjadi presiden hanya

kelahiran dan tidak

ditentukan orang indonesia

pernah menerima

asli pasal 6 ayat 1 UUD

kewarganegaraan lain

1945.

karena kehendaknya

2. Kekuasaan presiden

sendiri, tidak pernah

Kekuasaan presiden

menghianati negara,

dalam bidang eksekutif

serta mampu secara

a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI

rohani dan jasmani

memegang kekuasaan

untuk melaksanakan

pemerintahan menurut

tugas-tugas sebagai

UUD.

presiden dan wakil

b. Pasal 5 ayat 2 presiden
menetapkan peraturan

presiden.
Syarat-syarat menjadi

pemerintah untuk

presiden dan wakil

menjalankan UU

presiden diatur lebih

sebagaimana mestinya.

lanjut dalam pasal 6A,

3. Kekuasaan presiden dalam
bidang legislatif

yaitu :
a. Presiden dan wakil

Merupakan partner bagi

presiden dipilh dalam

DPR, artinya presiden

satu pasangan secara

bekerja sama dengan DPR

lansung oleh rakyat

dalam tugas legislatif
diantaranya :
a. Pasal 5 ayat 1 presiden

b. Pasangan capres dan
cawapres diusulkan oleh
partai politik atau

memegang kekuasaan

gabungan parpol peserta

membentuk UU dengan

pemilu sebelum

persetujuan DPR

pelaksanaan pemilu

b. Pasal 20 ayat 1 tiap-tiap
UU menghendaki

c. Pasangan capres dan
cawapres yang mendapat
pesetujuan DPR
c. Pasal 21 ayat 1 anggota-

suara lebih dari 50% dari
jumlah suara dalam

anggota DPR berhak

pemilu dengan

mengajukan rancangan

sedikitnya 20% suara di

Undang-undang

setiap provinsi yang

4. Wewenang presiden

tersebar di lebih dari

sebagai kepala negara
a. Pasal 10 presiden

setengah jumlah provinsi
di indonesia dilantik

memegang kekuasaan atas

menjadi presiden dan

AD, AL dan AU

wakil presiden

b. Pasal 11 presiden dengan

d. Dalam hal tidak ada

persetujuan DPR

pasangan capres dan

menyatakan perang,

cawapres terpilih, dua

membuat perdamaian dan

pasangan calon yang

perjanjian dengan negara

mempunyai suara

lain

terbanyak pertama dan

c. Pasal 12 presiden

kedua dalam pemilu

menyatakan keadaan

dipilih oleh rakyat secara

bahaya. Syarat-syarat dan

lansung dan pasangan

akibat keadaan bahaya

yang memperoleh suara

ditetapkan dengan UU

rakyat terbanyak dilantik

d. Pasal 13 ayat 1 presiden
mengangkat duta dan
konsul
e. Pasal 13 ayat 2 presiden
menerima duta negara lain
f. Pasal 14 presiden memberi
grasi, amnesti, abolisi, dan
rehabilitasi
g. Pasal 15 presiden memberi
gelaran, tanda jasa dan
lain-lain tanda kehormatan.

sebagai presiden dan
wakil presiden.
e. Tatacara pelaksanaan
pemilihan presiden dan
wakil presiden lebih
lanjut diatur dalam
udang-undang
2. Kekuasaan presiden
bidang eksekutif
a. Pasal 4 ayat 1 presiden
RI memegang kekuasaan
pemerintahan menurut
UUD
b. Pasal 17 ayat 1 presiden
di bantuk oleh menterimenteri negara
c. Pasal 17 ayat 2 menterimenteri itu diangkat dan
diberhentikan oleh
presiden
3. Bidang legislatif
a. Pasal ayat 1 presiden
memegang kekuasaan
membentuk undangundang dengan
persetujuan DPR
b. Pasal 20 ayat 1 setiap
RUU dibahas oleh DPR
dan presiden untuk
mendapat persetujuan
bersama.
c. Pasal 21 ayat 1 jika
rancangan itu meskipun
disetujui oleh DPR tidak
disahkan oleh presiden,
maka rancangan tadi
tidak dapat diajukan lagi
dalam pesidangan DPR
masa itu.
4. Wewenang presiden
sebagai kepala negara
a. Pasal 11 ayat 1 presiden
dengan persetujuan DPR
menyatakan perang,
membuat perdamaian,
dan perjanjian dengan
negara lain
b. Pasal 11 ayat 2 presiden
dalam membuat
perjanjian internasional
lainnya menimbulkan
akibat yang luas
mendasar bagi
kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban
keuangan negaga, dan
atau mengharuskan
perubahan atau
pembentukan undangundang harus dengan
persetujuan DPR 
c. Pasal 12 presiden
menyatakan keadaan
bahaya, syarat-syarat
dan akibatnya keadaan
bahaya ditetapkan
dengan undang-undang
d. Pasal 13 ayat 3 presiden
menerima penempatan
duta negara lain dengan
memperhatikan
pertimbangan DPR
e. Pasal 14 ayat 1 presiden
memberikan grasi dan
abolisi dengan
memperhatikan
pertimbangan DPR
f. Pasal 14 ayat 2 presiden
memberikan amnesti dan
abolisi dengan
memperhatikan
pertimbangan DPR
g. Pasal 15 presiden
memberi gelar, tanda
jasa dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur
dalam undang-undang
h. Pasal 16 presiden
membentuk suatu dewan
pertimbangan yang
bertugas memberikan
nasihat dan
pertimbangan kepada
presiden, yang
selanjutnya diatur
dengan undang-undang

3.

DPR

- Sebelum amandemen

-

1. Susunan

1. Susunan

a. Pasal 19 ayat 1 susunan

a. Pasal 19 ayat 1 anggota

Sesudah amandemen

DPR ditetapkan dengan

DPR dipilh melalui

undang-undang pelaksanaan

pemilu

dari pasal tersebut
dikeluarkan
b. UU No. 15 tahun 1969 jo
No. 4 Tahun 1975 dan No.2

b. Pasal 19 ayat 2
susunan DPR diatur
dengan undang-undang
c. Pasal 19 ayat 3 DPR

tahun 1980 tentang pemilu

bersidang sedikitnya

anggota MPR dan DPR

sekali dalam setahun

c. UU No. 16 Tahun 1969 dan
UU No. 5 Tahun 1975
tentang susunan dan

2. Tugas
Pasal 20 ayat :
1. DPR memegang

kedudukan MPR, DPR, dan

kekuasaan berbentuk

DPRD. 

UU

Dari kedua undang-undang

2. Setiap rancangan UU

tersebut dapat dipahami,

dibahas oleh DPR dan

bahwa cara yang dicapai

presiden untuk

uttuk menetapkan anggota

mendapat persetujuan

DPR dengan pemilu dan

bersama

penunjukan / pengangkatan

3. Jika RUU tidak
2. Tugas DPR

mendapat persetujuan

a. Pasal 2 ayat 1 UUD 1945

bersama, maka RUU

hubungan MPR dan DPR.

itu tidak boleh

DPR itu merangkap sebagai

diajukan lagi pada

anggota MPR

persidangan DPR masa

b. Pasal 20 ayat 1 DPR
memberi persetujuan setiap
pembentukan UU
c. Pasal 20 ayat 2 jika suatu
rancangan UU tidak
mendapat persetujuan DPR

itu
4. Presiden mengesahkan
RUU yang telah
disetujui bersama
untuk menjadi UU
5. Dalam hal RUU yang

maka rancangan UU

telah disetujui tersebut

tersebut tidak boleh

tidak disahkan oleh

diajukan lagi pada

presiden dalam waktu

persidangan DPR masa itu

tiga puluh hari sejak

d. Pasal 22 ayat 1 dalam hal

RUU itu disetujui,

ihwal kepentingan presiden

RUU tersebut sah

berhak menetapkan

menjadi undang-

peraturan pemerintah

undang dan wajib

sebagai pengganti undang-

diundangkan.

undang.
e. Pasal 22 ayat 3 jika tidak

Pasal 21 ayat :
1. Anggota – anggota

mendapat persetujuan, maka

DPR berhak

peraturan pemerintah itu

mengajukan RUU

harus di cabut.

2. Jika rancangan itu,
meskipun disetujui
oleh DPR, tidak
disahkan oleh presiden
maka rancangan tadi
tidak boleh dimajukan
lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan
Rakyat masa itu
Pasal 20 A ayat :
1. DPR mempunyai
fungsi legislatif, fungsi
anggaran, dan fungsi
pengawasan
2. Dalam melaksanakan
fungsinya selain hal
yang diatur dalam
pasal pasal lain UUD
ini, DPR mempunyai
hak interpelasi, hak
angket, dan hak
menyatakan pendapat
3. Selain hak yang diatur
dalam pasal-pasal lain
UUD ini, setiap
anggota DPR
mempunyai hak
mengajukan
pertanyaan,
menyampaikan usul,
dan pendapat serta hak
imunitas

4

MAHKAMAH
AGUNG

1. Kedudukan MA
MA sebagai badan atau
lembaga yang mempunya

- Sesudah amandemen
1. Kedudukan MA
a. Pasal 24 ayat 1 kekuasaan

tugas menegakan tertib

kehakiman merupakan

hukum yang telah

kekuasaan yang merdeka

digariskan oleh rakyat,

untuk menyelenggarakan

MA juga merupakan

peradilan guna

peradilan kasasi serta

menegakan hukum dan

mengawasi kegiatan-

keadilan

kegiatan peradilan
dibawahnya.
2. Hak menguji MA
Hak menguji formil

b. Pasal 24 ayat 2 kekuasaan
kehakiman dilakukan
oleh sebuah mahkamah
agung.
adalah hak menguji MA

2. Hak menguji MA

untuk menilai apakah

Pasal 24 ayat 1 MA

suatu peraturan

berwenang mengadili

perundangundangan itu

pada tingkat kasasi,

telah dibuat sebagaimana

menguji peraturan

semestinya menurut UUD

perundang undangan di

Hak menguji material

bawah undang-undang.

adalah hak menguji dari
MA untuk menentukan

3. Lingkungan peradilan di
bawah MA

apakah suatu lembaga

Pasal 24 ayat 2 kekuasaan

negara itu isinya tidak

kehakiman dilakukan

bertentangan dengan

oleh sebuah MA dan

peraturan yang lebih

peradilan yang berada di

tinggi.

bawahnya.

3. Lingkaran peradilan di
bawah MA
Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh
pengadilan dalam
lingkungan : peradilan
umum, peradilan agama,
peradilan militer.
TUGAS PKN
HASIL AMANDEMEN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945

NAMA : RAHMAT HIDAYAT
KELAS : VIII

9

SMP NEGERI 2 RAHA
2013

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusiUu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusiLegal Akses
 
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusiUu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusiLegal Akses
 
Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copySri Rahayu
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiguest28d21d
 
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agamaUu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agamaLegal Akses
 
Presentasi tia
Presentasi tiaPresentasi tia
Presentasi tiatia29
 
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiAhmad Dahlan University
 

La actualidad más candente (8)

Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusiUu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
 
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusiUu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
Uu tahun 2003 no. 24 tentang mahkamah konstitusi
 
Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copy
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viii
 
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agamaUu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
Uu no. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama
 
Presentasi tia
Presentasi tiaPresentasi tia
Presentasi tia
 
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasiPeran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi
 
Uu 04 1999
Uu 04 1999Uu 04 1999
Uu 04 1999
 

Destacado (14)

Contoh recout texs
Contoh recout texsContoh recout texs
Contoh recout texs
 
Bintek
BintekBintek
Bintek
 
Cara mempercepat mati komputer
Cara mempercepat  mati komputerCara mempercepat  mati komputer
Cara mempercepat mati komputer
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Daylight2
Daylight2Daylight2
Daylight2
 
Allbar
AllbarAllbar
Allbar
 
11 tips cara mempercepat kinerja komputer windows 7
11 tips cara mempercepat kinerja komputer windows 711 tips cara mempercepat kinerja komputer windows 7
11 tips cara mempercepat kinerja komputer windows 7
 
Walk through kaifeng old town (漫步開封老城區)
Walk through kaifeng old town (漫步開封老城區)Walk through kaifeng old town (漫步開封老城區)
Walk through kaifeng old town (漫步開封老城區)
 
Daylight1
Daylight1Daylight1
Daylight1
 
Cara mempercepat komputer pada windows 7
Cara mempercepat komputer pada windows 7Cara mempercepat komputer pada windows 7
Cara mempercepat komputer pada windows 7
 
Clarinha
ClarinhaClarinha
Clarinha
 
Saletras 2013 - Universidade, Escola e Ensino de Língua Portuguesa
Saletras 2013 - Universidade, Escola e Ensino de Língua PortuguesaSaletras 2013 - Universidade, Escola e Ensino de Língua Portuguesa
Saletras 2013 - Universidade, Escola e Ensino de Língua Portuguesa
 
미사교기획안
미사교기획안미사교기획안
미사교기획안
 

Similar a Amandemen undang undang

Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4Jannu Isworo
 
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfPERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfperencanaanperpajaka
 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxZaxyKentBL11
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Winarto Winartoap
 
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)Suprijanto Rijadi
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxAnitaMusya
 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Operator Warnet Vast Raha
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUsman Yasin
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iNuelnuel11
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14purdiyanto -
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaChoujiEriko
 
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfKewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfIMadeSukaika
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkOperator Warnet Vast Raha
 
Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014ary-red78
 

Similar a Amandemen undang undang (20)

Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Hasil amandemen undang AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Hasil amandemen undang
Hasil amandemen undangHasil amandemen undang
Hasil amandemen undang
 
Hasil amandemen undang
Hasil amandemen undangHasil amandemen undang
Hasil amandemen undang
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraanTugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraanTugas pendidikan kewarganegaraan
Tugas pendidikan kewarganegaraan
 
Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4
 
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfPERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
 
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)UU no 17 tahunn 2014 tentang  MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
UU no 17 tahunn 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (MD3)
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan i
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
 
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfKewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
 
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mkTugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
Tugas dan wewenang presiden, mpr, dpr, bpk, ma, & mk
 
Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014
 
Kedaulatan
KedaulatanKedaulatan
Kedaulatan
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Amandemen undang undang

  • 1. NO 1. Hasil Amandemen MPR Sebelum Amandemen 1. Susunan Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 menyebutkan bahwa Sesudah Amandemen 1. Susunan Pasal 2 : a. MPR terdiri atas anggota MPR terdiri dari anggota DPR, anggota anggota DPR ditambah perwakilan daerah yang tusan daerah dan utusan dipilih melalui pemilu golongan dan diatur lebih lanjut 2. Wewenang Pasal 3 MPR menetapkan dengan udang-udang b. MPR bersidang UUD dan GBHN sedikitnya sekali dalam Pasal 6 ayat 2 presiden 5 tahun di ibukota dan wakil presiden dipilih negara oleh MPR dengan suara c. Segala putusan MPR terbanyak ditetapkan dengan Pasal 37 ayat 1 untuk suaran terbanyak mengubah UndangUndang Dasar sekurangkurangnya 2/3 dari pada 2. Wewenang Pasal 3 a. MPR berwenang jumlah MPR harus hadir. mengubah dan Ayat 2 putusan diambil menetapkan UUD dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota yang hadir. b. MPR melantik presiden dan wakil presiden c. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
  • 2. 2. PRESIDEN - Sebelum amandemen 1. Pengisian jabatan presiden - Sesudah amandemen 1. Pengisian jabatan Pasal 6 ayat 2 presiden presiden dipilih oleh MPR dengan Pasal 6 : calon presiden suara terbanyak. dan wakil presiden harus Sedangkan syarat untuk seorang WNI, sejak menjadi presiden hanya kelahiran dan tidak ditentukan orang indonesia pernah menerima asli pasal 6 ayat 1 UUD kewarganegaraan lain 1945. karena kehendaknya 2. Kekuasaan presiden sendiri, tidak pernah Kekuasaan presiden menghianati negara, dalam bidang eksekutif serta mampu secara a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI rohani dan jasmani memegang kekuasaan untuk melaksanakan pemerintahan menurut tugas-tugas sebagai UUD. presiden dan wakil b. Pasal 5 ayat 2 presiden menetapkan peraturan presiden. Syarat-syarat menjadi pemerintah untuk presiden dan wakil menjalankan UU presiden diatur lebih sebagaimana mestinya. lanjut dalam pasal 6A, 3. Kekuasaan presiden dalam bidang legislatif yaitu : a. Presiden dan wakil Merupakan partner bagi presiden dipilh dalam DPR, artinya presiden satu pasangan secara bekerja sama dengan DPR lansung oleh rakyat dalam tugas legislatif diantaranya : a. Pasal 5 ayat 1 presiden b. Pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau memegang kekuasaan gabungan parpol peserta membentuk UU dengan pemilu sebelum persetujuan DPR pelaksanaan pemilu b. Pasal 20 ayat 1 tiap-tiap UU menghendaki c. Pasangan capres dan cawapres yang mendapat
  • 3. pesetujuan DPR c. Pasal 21 ayat 1 anggota- suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam anggota DPR berhak pemilu dengan mengajukan rancangan sedikitnya 20% suara di Undang-undang setiap provinsi yang 4. Wewenang presiden tersebar di lebih dari sebagai kepala negara a. Pasal 10 presiden setengah jumlah provinsi di indonesia dilantik memegang kekuasaan atas menjadi presiden dan AD, AL dan AU wakil presiden b. Pasal 11 presiden dengan d. Dalam hal tidak ada persetujuan DPR pasangan capres dan menyatakan perang, cawapres terpilih, dua membuat perdamaian dan pasangan calon yang perjanjian dengan negara mempunyai suara lain terbanyak pertama dan c. Pasal 12 presiden kedua dalam pemilu menyatakan keadaan dipilih oleh rakyat secara bahaya. Syarat-syarat dan lansung dan pasangan akibat keadaan bahaya yang memperoleh suara ditetapkan dengan UU rakyat terbanyak dilantik d. Pasal 13 ayat 1 presiden mengangkat duta dan konsul e. Pasal 13 ayat 2 presiden menerima duta negara lain f. Pasal 14 presiden memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi g. Pasal 15 presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan. sebagai presiden dan wakil presiden. e. Tatacara pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden lebih lanjut diatur dalam udang-undang 2. Kekuasaan presiden bidang eksekutif a. Pasal 4 ayat 1 presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD b. Pasal 17 ayat 1 presiden
  • 4. di bantuk oleh menterimenteri negara c. Pasal 17 ayat 2 menterimenteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden 3. Bidang legislatif a. Pasal ayat 1 presiden memegang kekuasaan membentuk undangundang dengan persetujuan DPR b. Pasal 20 ayat 1 setiap RUU dibahas oleh DPR dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama. c. Pasal 21 ayat 1 jika rancangan itu meskipun disetujui oleh DPR tidak disahkan oleh presiden, maka rancangan tadi tidak dapat diajukan lagi dalam pesidangan DPR masa itu. 4. Wewenang presiden sebagai kepala negara a. Pasal 11 ayat 1 presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain b. Pasal 11 ayat 2 presiden dalam membuat
  • 5. perjanjian internasional lainnya menimbulkan akibat yang luas mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negaga, dan atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undangundang harus dengan persetujuan DPR c. Pasal 12 presiden menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang d. Pasal 13 ayat 3 presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR e. Pasal 14 ayat 1 presiden memberikan grasi dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR f. Pasal 14 ayat 2 presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR g. Pasal 15 presiden memberi gelar, tanda
  • 6. jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dalam undang-undang h. Pasal 16 presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden, yang selanjutnya diatur dengan undang-undang 3. DPR - Sebelum amandemen - 1. Susunan 1. Susunan a. Pasal 19 ayat 1 susunan a. Pasal 19 ayat 1 anggota Sesudah amandemen DPR ditetapkan dengan DPR dipilh melalui undang-undang pelaksanaan pemilu dari pasal tersebut dikeluarkan b. UU No. 15 tahun 1969 jo No. 4 Tahun 1975 dan No.2 b. Pasal 19 ayat 2 susunan DPR diatur dengan undang-undang c. Pasal 19 ayat 3 DPR tahun 1980 tentang pemilu bersidang sedikitnya anggota MPR dan DPR sekali dalam setahun c. UU No. 16 Tahun 1969 dan UU No. 5 Tahun 1975 tentang susunan dan 2. Tugas Pasal 20 ayat : 1. DPR memegang kedudukan MPR, DPR, dan kekuasaan berbentuk DPRD. UU Dari kedua undang-undang 2. Setiap rancangan UU tersebut dapat dipahami, dibahas oleh DPR dan bahwa cara yang dicapai presiden untuk uttuk menetapkan anggota mendapat persetujuan DPR dengan pemilu dan bersama penunjukan / pengangkatan 3. Jika RUU tidak
  • 7. 2. Tugas DPR mendapat persetujuan a. Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 bersama, maka RUU hubungan MPR dan DPR. itu tidak boleh DPR itu merangkap sebagai diajukan lagi pada anggota MPR persidangan DPR masa b. Pasal 20 ayat 1 DPR memberi persetujuan setiap pembentukan UU c. Pasal 20 ayat 2 jika suatu rancangan UU tidak mendapat persetujuan DPR itu 4. Presiden mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi UU 5. Dalam hal RUU yang maka rancangan UU telah disetujui tersebut tersebut tidak boleh tidak disahkan oleh diajukan lagi pada presiden dalam waktu persidangan DPR masa itu tiga puluh hari sejak d. Pasal 22 ayat 1 dalam hal RUU itu disetujui, ihwal kepentingan presiden RUU tersebut sah berhak menetapkan menjadi undang- peraturan pemerintah undang dan wajib sebagai pengganti undang- diundangkan. undang. e. Pasal 22 ayat 3 jika tidak Pasal 21 ayat : 1. Anggota – anggota mendapat persetujuan, maka DPR berhak peraturan pemerintah itu mengajukan RUU harus di cabut. 2. Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh DPR, tidak disahkan oleh presiden maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu Pasal 20 A ayat : 1. DPR mempunyai
  • 8. fungsi legislatif, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan 2. Dalam melaksanakan fungsinya selain hal yang diatur dalam pasal pasal lain UUD ini, DPR mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat 3. Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain UUD ini, setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul, dan pendapat serta hak imunitas 4 MAHKAMAH AGUNG 1. Kedudukan MA MA sebagai badan atau lembaga yang mempunya - Sesudah amandemen 1. Kedudukan MA a. Pasal 24 ayat 1 kekuasaan tugas menegakan tertib kehakiman merupakan hukum yang telah kekuasaan yang merdeka digariskan oleh rakyat, untuk menyelenggarakan MA juga merupakan peradilan guna peradilan kasasi serta menegakan hukum dan mengawasi kegiatan- keadilan kegiatan peradilan dibawahnya. 2. Hak menguji MA Hak menguji formil b. Pasal 24 ayat 2 kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung.
  • 9. adalah hak menguji MA 2. Hak menguji MA untuk menilai apakah Pasal 24 ayat 1 MA suatu peraturan berwenang mengadili perundangundangan itu pada tingkat kasasi, telah dibuat sebagaimana menguji peraturan semestinya menurut UUD perundang undangan di Hak menguji material bawah undang-undang. adalah hak menguji dari MA untuk menentukan 3. Lingkungan peradilan di bawah MA apakah suatu lembaga Pasal 24 ayat 2 kekuasaan negara itu isinya tidak kehakiman dilakukan bertentangan dengan oleh sebuah MA dan peraturan yang lebih peradilan yang berada di tinggi. bawahnya. 3. Lingkaran peradilan di bawah MA Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan : peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer.
  • 10. TUGAS PKN HASIL AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 NAMA : RAHMAT HIDAYAT KELAS : VIII 9 SMP NEGERI 2 RAHA 2013