Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada Ny. H, seorang wanita lanjut usia di Panti Sosial Tresna Wredha Gauma Baji Gowa. Berdasarkan pengkajian, Ny. H mengalami gangguan mobilitas dan risiko cedera akibat penurunan fungsi sistem muskuloskeletal dan penglihatan/persarafan yang disebabkan proses penuaan.[ringkasan selesai]
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.”H”
DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA GAUMA BAJI GOWA
A. Pengkajian
Identitas
1. Nama
: Ny. H.
2. Tempat Tanggal Lahir : Panciro Gowa 1935
3. Daerah Asal
: Panciro Gowa.
4. Keluarga yang dapat dihubungi / penanggung jawab : Dg. Gasing
I.
Fisik/ Biologis
a. Pandangan Lansia tentang kesehatannya : Ny. H merasa dirinya sakit, keluhannya
nyeri pada daerah sendi, sakit perut, sakit tulang belakang, sakit sendi kaki..
b. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia :
Klien mampu melakukan pekerjaan yang rutin seperti mandi, BAB, BAK, cuci
pakaian sendiri, sapu kamar sendiri.
c. Kekuatan fisik lansia
Kekuatan otot dan sendi:
Kekuatan pada masing – masing anggota ektremitas berbeda – beda :
Tangan kanan dan kiri kekuatannya cukup kuat.
Kaki kanan dan kiri kurang kuat untuk jalan tetapi tidak terlalu lama, sering
sakit pada kedua lutut.
Penglihatan
Penglihatan pada jarak 5 meter cukup jelas namun pada jarak 6 meter sudah tidak
jelas, mata tampak cekung, kelopak mata melengkung, refleks lambat, penurunan
lapang pandang, mata berair.
Pendengaran
Pendengaran kedua telinga cukup jelas, kecuali dengan frekuensi rendah.
d. Kebiasan Klien merawat diri masih baik dalam arti klien mampu merawat diri
dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
2. e. Kebiasaan makan, minum,istirahat/tidur,buang air besar/kecil
Kebiasaan makan : Selera makan klien baik, makanan yang dikonsumsi kadangkadang nasi/ bubur.
Kebiasaan minum : Minum klien setiap hari cukup banyak.
Kebiasaan tidur
: Cukup, siang hari kadang – kadang tidur sebentar kemudian
terbangun lagi dan pada malam hari tidur cukup mulai jam 19.00 05 .00, namun
malam juga sering terbangun karena sering buang air kecil.
Kebiasaan BAB
: Klien mengatakan BAB teratur
satu kali sehari, BAK
frekwensinya kadang-kadang 2 - 3 x sehari.
f.
Perubahan – perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan. Klien
mengatakan bahwa kemampuannya untuk berjalan sudah berkurang, sering terasa
kaku pada kedua lututnya, sakit pada persendian bertambah pada saat malam/dingin.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pandang, perabaan, ketok dan dengar pada sistem – sistem :
a. Integumen
Terjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi, turgor dan
tekstur cukup baik.
b. Muskuloskeletal
Terjadi kekakuan pada lutut kaki, berjalan pelan, kekuatan otot berkurang, kelemahan
ada, posisi tubuh bungguk (Skifosis)
c. Respirasi
Tidak ada keluhan yang berarti.
d. Kardiovaskuler
Tidak ada keluhan yang berarti.
e. Perkemihan
Frekuensi BAB klien teratur dan BAK lancar.
f.
Persyarafan
Tangan kanan tampak tremor
g. Fungsi sensoris
Penglihatan; pandangan berkurang pada jarak 6 meter.
Pendengaran; agak berkurang dengan frekuensi yang rendah.
Pengecapan; sensitivitas pengecapan baik, tidak terjadi perubahan nafsu makan.
3.
Penciuman; dapat membedakan bau dengan jelas.
II. Psikologis
a. Daya ingat, cukup baik pada masalah jangka pendek dan jangka panjang kadang –
kadang ada yang terlupakan.
b. Proses fikir : Cukup baik
c. Alam perasa : Cukup baik
d. Orientasi : Cukup baik
III. Sosial Ekonomi
a. Kesibukan lansia mengisi waktu luang adalah tidak ada.
b. Sumber keuangan yakni dari bantuan anak-anaknya.
c. Organisasi yang diikuti klien tidak ada.
d. Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia merasa nyaman
bersama dengan sesama lansia di asrama.
e. Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan teman dan tetangga sesama panti
IV. Spritual
a. Klien adalah orang yang taat beribadah, dan menjalankan puasa Senin Kamis.
b. Klien jarang mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang terjadi.
Dalam menyelesaikan masalah, ,klien hanya berdao dan sholat.
c. Manjalani kehidupannya kilien sangat optimis dan klien berharap diakhir hidupnya
klien tetap bahagia.
4. RIWAYAT KESEHATAN
A. Pengkajian
I.
Riwayat Klien/ Data Biografis
Nama
: Ny. H
Tempat dan tanggal lahir
: Panciro Gowa, 1935
Jenis Kelamin
: Perempuan.
S u k u
: Makassar
Agama
: Islam
Pendidikan
:
Status
: Janda
Alamat/ telepon
: Panciro Gowa.
Orang paling dekat
:
-
2. Riwayat Keluarga
Pasangan hidup
: Alm. Tn.
Umur
: 60
Pekerjaan
: Tani
Kematian
:
Tahun Meninggal
: 1999
Penyebab kematian
: Sakit
Anak- anak yang hidup
: 1 orang.
3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini
: Saat ini klien tidak bekerja.
Pekerjaan sebelumnya
: Berdagang.
Sumber-sumber pendapatan : Dari bantuan anak-anaknya dan kelurga.
4. Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinggal
: Rumah milik sendiri
Jumlah kamar
: 2 kamar
Jumlah Orang yang tinggal di rumah : 6 orang.
5. 5. Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat
: Tidak ada yang spesifik
6. Deskripsi Hari Khusus ( termasuk kebiasaan ritual waktu tidur )
Tidur siang
: Setelah sholat Zduhur ( sebentar – sebentar )
Tidur malam : Mulai jam 20.30 s/d jam 05.00.
7. Status kesehatan saai ini
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Sakit persendian dan daerah ttulang
belakang.
Keluhan – keluhan kesehatan utama : nyeri pada daerah sendi, sakit perut, sakit tulang
belakang, sakit sendi kaki..
Klien mengatakan sekarang sering sakit persendian, dan sakit perut kadang-kadang kalau
sakit sampai tidak bisa bangun dari tidur dan berjalan.
Masalah – masalah dengan ketaatan yang rumit dengan jumlah dan jenis obat yang
banyak :
Efek samping tak menyenangkan
: Tidak ada
Alergi ( catatan agen dan reaksi sfecifik )
Obat – obatan
: Tidak ada
Makanan
: Tidak ada
Nutrisi
Diet selama 24 jam termasuk cairan : Diet pagi : bubur, siang : nasi + sayur + ikan, dan
siang dan malam.
Riwayat peningkatan/penurunan BB
: Tidak ada
Pola konsumsi makanan : Frekwensi 3 kali sehari, kadang-kadang klien puasa
selam bulan puasa, klien taat puasa.
6. 8. Status Kesehatan yang lalu
Penyakit masa kanak – kanak
: Sering batuk pilek
Penyakit serius kronik
: Tidak pernah mengalami sakit yang serius
Trauma
: Pernah jauh.
Perwatan di RS
: Tidakpernah
Operasi
: Tidak pernah
9. Riwayat Keluarga
Keterangan :
: Laki-Laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Klien.
Klien tinggal serumah/seasrama di asrama 9 (Kemuning) Panti Sosial Tresna Wredha
Gauma Baji Gowa dengan ke empat teman sesama lanjut usia.
7. 10. Tinjauan system
a. Umum
Klien mengatakan sesalu saja mengalami kelelahan yang
dapat
mengganggu aktivitas kehidupan sehari – hari, tampak perubahan pada
tekstur kulit, perubahan pigmentasi,
dan terjadi perubahan rambut yaitu
menjadi putih dan mudah rontok.
b. Kepala
Tidak ada keluhan yang berarti
c.Mata
Klien mengatakan terjadi perubahan pada penglihtannya yaitu pandangan
jadi kabur, air mata sering keluar. klien tidak menggunakan lensa kontak.
Dampak terhadap aktivitas sehari – hari terjadi akibat keluhan tersebut
diatas.
d. Telinga
Klien mengatakan dapat mendengar dengan jelas, kecuali suarah dengan frekuensi
rendah/pkecil.
e. Mulut dan Tenggorokan
Klien mengatakanagak susah untuk mengunyah makanan , kesulitan menelan
kadang terjadi bila makanan yang dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan
pada suara klien yaitu nada yang cukup rendah/ pelan.
f. Hidung dan sinus : Tidak ada keluhan
g.Leher
Tidak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas
gerakan lehernya kalau mau berbalik.
h.Kardiovaskuler : Tidak ada kelainan bunyi jantung .
i. Pernafasan
Tidak ada keluhan yang serius hanya apabila klien terlalu banyak aktivitas tampak
seperti kelelahan.
j. Gastrointestinal
Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal,
pola defekasi masih normal.
8. k.Muskuloskdetal
Klien mengatakan kaku pada persendian terutama pada lutut, kadang- kadang
tidak
bisa
bergerak
apabila
bengkak.
Terjadi
kekakuan
pada
gerakan
tubuh,perubahan poster tubuh agak sedikit membungkuk, kelemahan, dan klien
tidak pernah melakukan aktivitas seperti latihan gerak sendi. Keluhan tersebut
diatas sangat berpengaruh terhadap kegiatan sehari – hari klien.
l. Sistem syaraf pusat
Klien mengatakan kedua tangan bila memegang sesuatu terasa bergetar/tremor
m. Sistem Endokrin
Terjadi perubahan pigmentasi kulit, perubahan rambut.
n.Psikososial
Klien mengatakan bahwa keadaannya sekarang biasa – biasa saja, bila ada sesuatu
yang membuat klien sedih klien hanya bisa berdoa, sholat malam. Kesulitan dalam
konsentrasi juga terjadi, stress saat ini tidak ada.
A. ANALISA DATA
No
Data Subjektif/Objektif
Etiologi
Masalah
1
Data Subjektif :
Klien mengatakan kaku
pada persendian terutama
pada lutut, kadang- kadang
tidak bisa bergerak apabila
bengkak.
Proses penuaan
Gangguan mobilitas fisik
Data Objektif :
Terjadi kekakuan pada
gerakan tubuh,perubahan
poster tubuh agak sedikit
membungkuk,kelemahan,
dan klien tidak pernah
melakukan aktivitas seperti
latihan gerak sendi .
Keluhan tersubut diatas
sangat
berpengaruh
terhadap kegiatan sehari –
hari klien.
Penurunan fungsi tubuh
Terganggu system
muskuloskletal
Berkurangnya masa otot
Perubahan degeneratif jar.
Connective
Kekuatan otot menurun
Endurance dan koordinasi
menurun.
ROM terbatas
Gangguan mobilitas fisik
9. 2
Data subjektif :
Proses penuaan
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
penglihtannya
yaitu
Penurunan fungsi tubuh
pandangan jadi kabur, air
mata sering keluar.
Klien mengatakan tangan Gg.sist
Gg. Sist.
kirinya bila memegang Penglihatan Persyarafan
sesuatau terasa bergetar /
tremor
Penurunan
Kurang
Sensitivitas
koordinasi
Data Objektif :
Pada cahaya.
Klien tidak menggunakan Respon me
gerakan
lensa kontak. Dampak lambat.
tubuh
terhadap aktivitas sehari – Lap. Pandang
Tremor
hari terjadi akibat keluhan Menyempit
tersebut diatas
Risiko cedera fisik
Resiko cedera
B. Masalah Keperawatan / Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi sistem muskuloskeletal.
2. Risiko cedera fisik berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan/persarafan.
10.
11. C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Dx. Keperawatan
Tanggal : 15-12-2003
1. Gangguan mobilitas
fisik berhubungan
dengan penurunan
fungsi sist.
Muskuloskletal ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan kaku
pada
persendian
terutama pada lutut,
kadang- kadang tidak
bisa bergerak apabila
bengkak.
Data Objektif :
Terjadi kekakuan pada
gerakan
tubuh,perubahan poster
tubuh agak sedikit
membungkuk dan jalan
sedikit
agak
miring,terjadi
defotmitas pada kaki
kanan, kelemahan, dan
klien tidak pernah
melakukan
aktivitas
seperti latihan gerak
sendi.
Tujuan
Intervensi
Gangguan
1. Bina hubungan saling
mobilitas fisik
percaya
dapat berkurang.
Kriteria :
Keluhan klien
berkurang.
2. Kaji kemampuan dan
Tidak terjadi
kelemahan secara
kekakuan
fungsional.
gerakan lagi.
Kelemahan
berkurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
3. Kaji derajat mobilisasi
yang ringan.
klien dengan
Aktivitas sehari
menggunakan skala
– hari tidak
ketergantungan ( 0-4)
terganggu lagi.
atau dengan skala
tingkat kemandirian.
( 0-5 ) atau ( A- E )
4. Jelaskan pada klien
tentang proses penuan
dan mamfaat latihan
bagi tubuh.
Rasionalisasi
Implementasi
Evaluasi
1. Hubungan saling
percaya
mempermudah
dalam penggalian
masalah lebih lanjut.
1. Membina hubungan saling percaya
Memperkenalkan diri, tujuan
interaksi,dll
Hasil : Hubungan saling percaya
terbina.
S : Klien
mengatakan
Masih merasakan
kaku pada
persndiannya.
2. Pengkajian
kemampuan dan
kelemahan berguna
untuk pengembilan
intervensi
selanjutnya
2 .Mengkaji kemampuan dan
kelemahan secara fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu
mandi, makan,BAB,BAK, dan cuci
pakaian sendiri.
3. Mengetahui sampai
sebatas mana
kemandirian klien
3 Mengkaji derajat mobilisasi klien
dengan menggunakan skala
ketergantungan ( 0-4) atau dengan
skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A
O : Masih terjadi
kekakuan gerakan,
Kelemahan masih
ada. Kekuatan otot
masih kurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan. Dan
masih mendapat
bantuan dari
teman di wisma
untuk kegiatan
yang berat.
4. Dengan penjelasan
akan meningkatkan
pengetahuan dan
klien akan mau
mengikuti anjuran
4 Menjelaskan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat latihan
bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami
A : Gangguan
mobilitas fisik
masih terjadi
P : Pertahankan
intervensi
12.
Keluhan
tersebut
diatas
sangat
berpengaruh terhadap
kegiatan sehari – hari
klien.
5. Ajarkan dan
demonstrasikan
laithan ROM
aktif/pasif
5. Klien dapat
mencontoh dan
melaksanakan
latihan secara
mandiri
5. Mengajarkan dan demonstrasikan
laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan
gerakan yang ringan saja.
6. Bantu untuk
melakukan latihan
rentang gerak ( ROM
aktif atau fasif )
6. Mengurangi
kesalahan dalam
melakukan latihan
dan mengurangi
beban latihan.
6. Membantu untuk melakukan latihan
rentang gerak ( ROM aktif atau
pasif )
Hasil : Klien merasakan mudah
setelah dibantu melakukan latihan
7. Anjurkan klien untuk
latihan menggunakan
ektrimitas yang tidak
sakit.
7. Agar tidak
menimbulkan stress
baru.
7. Mengnjurkan klien untuk latihan
menggunakan ektrimitas yang tidak
sakit.
Hasil : memahami anjuran.
8. Ajarkan klien teknik
relaksasi.
8. Relaksasi akan
mengurangi nyeri
yang dirasakan
sehingga klien tidak
takut melakukan
latihan.
8. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang
diajarkan dan mengatakan merasa
enak.
9. Buatkan rencana
aktivitas klien
sehingga istirahat
klien tidak terganggu
9. Jadwal yang
dibuatkan akan
membimbing klien
dalam melakukan
aktivitas sehingga
klien dapat istirahat
dan meluangkan
waktu untuk yang
lainnya.
9. Membuatkan rencana aktivitas klien
sehingga istirahat klien tidak
terganggu.
Hasil : TAK ( latihan Okupasi ) bisa
dilakukan tiap pagi setelah makan
pagi
13. 10 Beri kesempatan
klien untuk
melakukan aktivitas
secara optimal sesuai
kemampuan.
10.Meningkatkan
kemampuan dan
harga diri klien.
10. Memberi kesempatan klien untuk
melakukan aktivitas secara optimal
sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan
aktivitas yang bisa dilakukan sendiri
11.Bantu klien dalam
aktivitas sehari –
hari yang dirasa
berat bagi klien.
11.Mengurangi stress
klien dan mencegah
terjadinya
kecelakaan .
11. Membantu klien dalam aktivitas
sehari – hari yang dirasa berat bagi
klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan
dengan baik.
12.Libatkan
keluarga/teman/pem
bina dalam kegiatan
latihan dan aktivitas
sehari – hari.
12.Peran kleuarga
penting agar dalam
aktivitas sehari-hari
klien tetap
kooperatif dalam
bekerjasaama.
12.Melibatkan keluarga/teman/pembina
dalam kegiatan latihan dan aktivitas
sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan
pembina selalu ada.
13. Lakukan kolaborasi
dengan tim
kesehatan lain bila
ada keluhan.
13.Menjaga dan
menyempurnakan
perawatan yang
dinerikan.
13. Melakukan kolaborasi dengan tim
kesehatan bial ada keluhan.
14. Tanggal : 15-12-2003
Risiko
cedera
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
fungsi
penglihatan
dan
persyarafan
ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien
mengatakan
terjadi perubahan pada
penglihtannya
yaitu
pandangan jadi kabur,
air mata sering keluar.
Klien
mengatakan
tangan kirinya bila
memegang
sesuatau
terasa bergetar / tremor
Data Objektif :
Dampak
terhadap
aktivitas sehari – hari
terjadi akibat keluhan
tersebut
Cedera fisik dapat
diatasi.
Kriteria :
Keluhan
penglihatan
kabur tidak lagi.
Air mata
berlebihan jadi
berkurang dan
gemetaran tidak
lagi.
Aktivitas sehari
– hari tidak
terganggu lagi.
1. Kaji tingkat
penurunan
penglihatan mata
klien dan
penurunan fungsi
persyarafan klien.
1. Dengan pengkajian
diharapkan akan
dapat dengan
mudah menentukan
intervensi yang
akan diberikan.
1. Kaji tingkat penurunan penglihatan
mata klien dan penurunan fungsi
persyarafan klien.
Hasil : Penurunan penglihatan pada
jarak 6 meter klien masih bisa lihat
tapi kurang jelas.Dan tremor terjadi
bila tangan kiri memegang sesuatu.
2. Jelaskan pada klein
tentang proses
penuaan dan
dampaknya pada
mata dan syaraf.
2. Dengan penjelasan
klien dapat
memahami dan
kahirnya dapat
kooperatif dalam
segala tindakan.
2. Jelaskan pada klein tentang proses
penuaan dan dampaknya pada mata
dan syaraf.
Hasil : Klien mamahami penjelasan
yang diberikan.
3. Jelaskan kebutuhan
klien akan
keamanan dan
keselamatan akibat
penurunan fungsi
tersebut.
3. Supaya klien
mengetahui apa saja
yang dilakukan
untuk mengatasi
masalah nya.
3. Jelaskan kebutuhan klien akan
keamanan dan keselamatan akibat
penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu
menyebutkan ulang yang dijelaskan
walaupun dengan bantuan.
4. Ciptakan
lingkungan ruangan
yang cukup :
pencahayaannya,
lantai tidak
licin/basah dan ada
pagar untuk
berpegang tangan.
4. Dengan lingkungan
ruangan yang cukup
pencahayaan dan
lantai yang tidak
licin akan
meminimalkan
terjadinya cedera.
4. Ciptakan lingkungan ruangan yang
cukup : pencahayaannya, lantai
tidak licin/basah dan ada pagar
untuk berpegang tangan.
Hasil : lingkungan cukup
pencahayaannya dengan lampu,
lantai tidak licin dan basah serta
diruangan disiapkan pegangan.
5. Hindari lantai
kamar mandi dan
WC yang licin serta
beri pegangan.
5. Mencegah terjadinya
injuri.
5. Hindari lantai kamar mandi dan
WC yang licin serta beri pegangan.
Hasil: Daerah sekitar WC dan
Kamar mandi tidak licin ( Kering )
S:
Klien mengatakan
masih terjadi perubahan
pada penglihtannya
yaitu pandangan jadi
kabur, air mata sering
keluar.
Klien mengatakan
tangan kirinya juga
masih gemetaran bila
memegang sesuatau
O:
Pandangan pada jarak 5
meter masih bisa dilihat
klien, tremor masih
terjadi. Dampak
terhadap aktivitas
sehari – hari terjadi
akibat keluhan tersebut
diatas
A:
Risiko cedera
persisten.
P:
Pertahannkan
intervensi
masih
15. 6. Dekatkan barang –
barang keperluan
klien.
6. Memudahkan klien
melihatn dan
menjangkau tanpa
memerlukan banyak
bantuan.
6. Dekatkan barang – barang
keperluan klien.
Hasil : Barang – barang yang
diperlukan klien dekat dengan klien
yaitu disamping tempat tidur.
7. Ajarkan cara
7. Meminimalkan
menggunakan alat
cedera.
abntu pindah ( turun
dari tempat tidur,
bangun pada malam
hari untuk
BAB/BAK.
7. Ajarkan cara menggunakan alat
abntu pindah ( turun dari tempat
tidur, bangun pada malam hari
untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan
melaksanakan hal – hal yang telah
dianjurkan.
8. Libatkan
keluarga/teman se
wisma untuk saling
tolong – menolong.
8. Peran serta keluarga
dan teman se wisma
sangat membantu
dalam mengurangi
risiko kecelakanaan.
8. Libatkan keluarga/teman se wisma
untuk saling tolong – menolong.
Hasil : Semua klien yang ada di
wisma 9 saling tolong menolong.
9. Kolaborasi dengan
tiem kesehatan lain
daalm hal
pengobatan atau
tindakan lainnya.
9. Untuk meningkatkan
fungsi yang
terganggu dan
memberikan
therapy
9. Kolaborasi dengan tiem kesehatan
lain daalm hal pengobatan atau
tindakan lainnya.
16. Tanggal : 18-11-2003
Gangguan pola tidur
berhubungan
dengan
stress psikologis, ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan
kalau tidur siang hanya
sebentar – sebentar
saja, sering terbangun
malam karena sering
kencing.
Jadawal tidur siang
Tidur malam : Mulai
jam 20.00 s/d jam
05.00
1.
Gangguan pola
tidur klien dapat
teratasi.
Kriteria :
Klien tidur dengan
tenang, tidak
sering terjaga
Kaji pola tidur
klien.
1. Memastikan pola
tidur klien berubah.
1.
Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau
tidur siang sebentar-sebentar saja
dan malam sering terbangun
2.
Jelaskan tyentang
proses penuaan
denga peurbahan
pola tidur pada
klien.
2. Meningkatkan
pengetahuan klien
dan hubungannya
dengan perubahan
tidur yang terjadi.
2.
Jelaskan tyentang proses penuaan
denga peurbahan pola tidur pada
klien.
Hasil : klien mengerti penjelasan
yang diberikan.
Anjurkan pada
lansia untuk
menyediakan
temapat tidur yang
nyaman dan bersih.
3. Lingkungan yang
nyaman dan bersih
dapat meningkatkan
kenyamanan klien
saat tidur.
3.
4.
Beri / ciptakan
lingkungan yang
cukup ventilasi,
bebas dari bau –
bauan.
4. Membantu sirkulasi
udara sehingga
udara yang di hirup
betul – betul bersih.
4.
5.
Latih lansia untuk
latihan fisik yang
ringan ( sesuai hobi
dan kemampuan )
pada siang hari
beberapa jam
sebelum klien tidur
5. Latihan bertujuan
memperlancar
sirkulasi dan
kelenturan otot.
3.
Anjurkan pada lansia untuk
menyediakan temapat tidur yang
nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi
dan bersih
Beri / ciptakan lingkungan yang
cukup ventilasi, bebas dari bau –
bauan.
Hasil : Jendala kamar terbuka.
Jam :
5. Latih lansia untuk latihan fisik
yang ringan ( sesuai hobi dan
kemampuan ) pada siang hari
beberapa jam sebelum klien
tidur.
Hasil : Klien melakukan aktivitas
latihan gerak sebelum tidur.
S:
Klien mengatakan tidur
siang masih sebentar –
sebentar saja, tapi
malam mulai enak,
jarang terbangun.
O:
Tampak klien segar
A:
Pola tidur mulai
berubah baik
P:
Pertahankan intervensi.
17. 6.
Ajarkan /
demonstrasi teknik
relaksasi pada klien
sebelum tidur.
6. Membantu
menginduksi tidur.
6.
Ajarkan / demonstrasi teknik
relaksasi pada klien sebelum
tidur.
Hasil : Klien bisa mengikuti
latihan yang telah diajarkan.
7.
Tingkatkan
regimen
kenyamanan waktu
tidur mis : mandi
hangat dan minum
segelas susu hangat
sebelum tidur.
7. Meningkatkan efek
relaksasi, susu
mempunyai kualitas
soporifik, sintesis
serotinin
neurotransmitter
yang membantu
pasien tertidur dan
tidur lebih lama.
7.
Tingkatkan regimen kenyamanan
waktu tidur mis : mandi hangat
dan minum segelas susu hangat
sebelum tidur.
Hasil : Klien minum susu yang
telah dibuat.
8.
Anjurkan lansia
untuk kosongkan
KK sebelum tidur.
8. Mengurangi
terbangun pada
malam harinya.
8.
Anjurkan lansia untuk kosongkan
KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran
untuk mengosongkan KK
9.
Anjurkan berdoa
sebelum tidur.
9. Memberikan rasa
aman,membuat
perasaan jadi tenang
dan aman.
9.
Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu
berdoa sebelum tidur.
10. Membantu prose
pengobatan bagi
klien.
10. Kolaborasi bila terjadi gangguan
10. Kolaborasi bila
terjadi gangguan
18. CATATAN PERKEMBANGAN
No
1
Dx
I
Hari/Tgl
Rabu, 19-11-03
Implementasi
Evaluasi
Jam ; 09.00
1. Mengkaji kemampuan dan kelemahan secara
fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu mandi,
makan,BAB,BAK, dan cuci pakaian sendiri.
Jam :12.00
Jam : 09.30
2. Mengkaji derajat mobilisasi klien dengan
menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau
dengan skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A
O : Masih terjadi kekakuan gerakan ,
Kelemahan masih ada.
Kekuatan otot masih kurang.
Bisa melakukan aktivitas latihan
yang ringan. Dan masih
mendapat bantuan dari teman di
wisma untuk kegiatan yang
berat.
Jam; 09. 45
3. Mengulangi kembali penjelasan pada klien
tentang proses penuan dan mamfaat latihan bagi
tubuh.
Hasil : Klien memahami
S : Klien mengatakan
Masih merasakan kaku pada
persendiannya.
A : Gangguan
terjadi
Jam 09.55
4. Melanjutkan kembali laithan ROM aktif/pasif
melalui latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan gerakan
yang ringan saja.
Jam ; 10.10
5. Membantu untuk melakukan latihan rentang
gerak ( ROM aktif atau fasif )
Hasil : Klien merasakan mudah setelah dibantu
melakukan latihan
Jam : 10. 15
7. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang diajarkan dan
mengatakan merasa enak.
jam: 10.30
9.Memberi kesempatan klien untuk melakukan
aktivitas secara optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan aktivitas yang bisa
dilakukan sendiri
mobilitas fisik masih
P; Pertahan kan intervensi
19. Jam : 10.35
10. Membantu klien dalam aktivitas sehari – hari
yang dirasa berat bagi klien.
Hasil : Aktivitas dapat dilaksanakan dengan
baik.
2
II
Jam :11.00
11.Melibatkankeluarga/teman/pembina dalam
kegiatan latihan dan aktivitas sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan pembina selalu
ada.
Jam :
1. Kaji tingkat penurunan penglihatan
mata
klien dan penurunan fungsi persyarafan klien.
Hasil : Penurunan penglihatan pada jarak ½ meter
klien masih bisa lihat tapi kurang jelas.Dan
tremor terjadi bila tangan kiri memegang
sesuatu.
Jam :
2. Jelaskan pada klein tentang proses penuaan dan
dampaknya pada mata dan syaraf.
Hasil : Klien mamahami penjelasan yang
diberikan.
Jam :
3.Jelaskan kebutuhan klien akan keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu
menyebutkan ulang yang dijelaskan walaupun
dengan bantuan.
Jam :
4. Hindari lantai kamar mandi dan WC yang licin
serta beri pegangan.
Hasil: Daerah sekitar WC dan Kamar mandi
tidak licin ( Kering )
3
III
Jam :
5. Ajarkan cara menggunakan alat abntu pindah
( turun dari tempat tidur, bangun pada malam
hari untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan melaksanakan
hal – hal yang telah dianjurkan.
Jam :
7.Libatkan keluarga/teman se wisma untuk saling
tolong – menolong.
Hasil : Semua klien yang ada di wisma 3 saling
tolong menolong.
Jam :
S:
Klien mengatakan
masih terjadi
perubahan pada penglihtannya yaitu
pandangan jadi kabur, air mata sering
keluar.
Klien mengatakan tangan kirinya
juga masih gemetaran bila memegang
sesuatau
O:
Tampak klien mengugunakan lensa
kontak. Pandangan pada jarak ½
meter masih bisa dilihat klien, tremor
masih terjadi. Dampak terhadap
aktivitas sehari – hari terjadi akibat
keluhan tersebut diatas
A:
Risiko cedera masih persisten.
P:
Pertahannkan intervensi
20. Jam :
1.
Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau tidur siang
sebentar-sebentar saja dan malam sering
terbangun.
Jam :
S:
Klien mengatakan tidur siang masih
sebentar – sebentar saja, tapi malam
mulai enak, jarang terbangun.
Jam ;
2. Anjurkan pada lansia untuk menyediakan
temapat tidur yang nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi dan bersih
O:
Tampak klien segar
Jam :
3. Latih lansia untuk latihan fisik yang ringan
( sesuai hobi dan kemampuan ) pada siang hari
beberapa jam sebelum klien tidur.
Hasil : Klien melakukan aktivitas latihan gerak
sebelum tidur.
Jam :
D. Tingkatkan regimen kenyamanan waktu
tidur mis : mandi hangat dan minum
segelas susu hangat sebelum tidur.
Hasil : Klien minum susu yang telah dibuat.
Jam :
E. Anjurkan lansia untuk kosongkan KK
sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran untuk
mengosongkan KK
Jam :
6. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu berdoa
sebelum tidur.
A ; Pola tidur mulai berubah baik