SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE
Ca Mammae
Defenisi
Carsinoma adalah massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada
koordinasi dengan sel normal (Wills, 1995).
Ca mammae adalah sel mammae yang mengalami proliferasi dan diferensiasi abnormal serta
tumbuh secara otonom, menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar sambil merusak dan menyebar
ke bagian tubuh lain.
Etiologi
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson,
1995: 1142), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca
mammae, yaitu:
• Mekanisme hormonal
Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam lingkungan
seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002:
1589).
• Virus
Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel
yang sedang mengalami proliferasi.
• Genetik
- Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal
dominan (Reeder, Martin, 1997).
- Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan
penting untuk terjadinya transformasi malignan (Reeder, Martin, 1997).
- mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga
kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53
(Murray, 2002).
• Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang
berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan
aktivitas antitumor .
Faktor resiko Ca mammae, terdiri dari: (Murray,2002)
1. wanita
2. Usia (resiko Ca mammae meningkat pada wanita yang berusia > 50 tahun)
3. mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2; mutasi pada gen tumor p 53
4. Riwayat pribadi ca mammae/kelainan mammae pada mammae sebelahnya
5. riwayat keluarga, ibu atau saudara perempuan kandung (+) kanker
6. Ras ( wanita kulit putih kebih beresiko dari wanita kulit hitam)
7. Riwayat penyinaran/roentgen pada daerah dada pada wakut anak-anak atau remaja sebagai
terapi untuk karsinoma yang lain
8. Hasil biopsi mammae
- hyperplasia atipikal
- penyakit proliperatif mammae tanpa sel atipikal atauhiperplasia biasa
- perubahan fibrokistik tanpa perubahan proliferatif
9. Nullipara
10. Hamil pertama sesudah usia 30 tahun
11. Menarche dini (usia < 12 tahun)
12. Menopause pada usia lanjut (. 30 tahun sesudah menarche)
13. Penggunaan terapi hormone pengganti jika progesteron diresepkan.
14. Gaya hidup, diet tinggi lemak dan protein, rendah serat.
Asupan kalori yang berlebihan terutama yang berasal dari lemak binatang dan kebiasaan makan
makanan yang kurang serat meninggikan resiko terhadap berbagai keganasan seperti kanker
mammae dan kanker colon, namun hal tersebut belum terbukti ( Syamsuhidayat,R & Wim de
jong, 1997: 165 )
Studi terbaru menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak menyeluruh antara diet tinggi lemak
dan Kanker mamma ( Smeltzer & Bare, 2002: 1590).
Smeltzer menambahkan kontrasepsi oral, alcohol, pengangkatan ovarium pada usia lebih dari
40tahun sebagai faktor resiko kanker mammae
Tipe Kanker mammae berdasarkan gambaran histopatologi
- Karsinoma duktal menginflitrasi, adalah tipe histopatologi yang paling umum, merupakan 75
% dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat palpasi. Kanker
jenis ini biasanya bermetastasis ke nodus aksila. Prognosisnya lebih buruk disbanding dengan
tipe kanker lainnya.
- Karsinoma lobular menginfiltrasi, jarang terjadi, biasanya terjadi pada suatu area penebalan
yang tidak baik pada mammae bila disbanding dengan tipe duktal menginfiltrasi. Tipe ini
umumnya multisentris, dengan demikian dapat terjadi penebalan beberapa area pada salah satu
atau kedua mammae. Karsinoma duktal menginfiltrasi dan lobular menginfiltrasi mempunyai
keterlibatan nodus aksilar yang serupa, meskipun tempat metastasisnya berbeda. Karsinoma
duktal biasanya menyebar ke tulang, paru, hepar dan otak, sementara lobular biasanya
bermetastasis ke permukaan meningeal atau tempat-tempat yang tidaki lazim lainnya.
- Karsinoma modular, (6 %) tumbuh dalam kapsul, dapat menjadi besar tetapi meluas dengan
lambat, sehingga progosis seringkali lebih baik.
- Karsinoma musinus, (3 %) penghasil lender, juga tumbuh dengan lambat.
- Karsinoma duktal-tubular,(2%) jarang terjadi, karena metastasis aksilaris secara histology
tidak lazim maka prognosisnya sangat baik.
- Karsinoma inflamantori, tipe karsinoma mammae yang jarang(1-2 %) dan menimbulkan
gejala-gejala yang berbeda dari karsinoma mammae yang lain. Tumor ini nyeri tekan dan sangat
nyeri, mammae secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor merah dan agak hitam.
Sering terjadi edema dan retraksi papilla mammae. Gejala ini dengan cepat berkembang
memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari bantuan medis dibanding pasien lain dengan
massa kecil pada mammae. Preparat kemotherapi berperan penting dalam pengendalian
kemajuan penyakit ini disamping radiasi dan pembedahan.
Klasifikasi penyebaran TNM
T
TX : tumor primer tidak dapt ditentukan
TIS : Karsinoma insitu dan penyakit Paget pada papilla tanpa teraba tumor
TO : tidak ada bukti adanya tumor primer
T1 : tumor < 2 cm
T2 : tumor 2-5 cm
T3 : tumor >5 cm
T4 : tumor dengaa penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke kulit dengan
tanda udem, tukak, peau d’ orange
N
NX : kelenjer regional tidak dapat ditentukan
NO : tidak teraba kelenjer aksila
N1 : teraba kelenjer aksila homolateral yang tidak melekat
N2 : teraba kelenjer aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat
pada jaringan sekitarnya
N3 : terdapat kelenjer mamaria internal homolateral
M
MX : tidak dapat ditentukan metastasis jauh
MO : tidak ada metastasis jauh
M1 : terdapat metastasis jauh termasuk ke kelenjer supraklavikular
Keterangan:
Lekukan pada kulit, retraksi papilla atau perubahan lain pada kulit kecuali yang terdapat pada
T4 bisa terdapat pada T1, T2, atau T3 tanpa mengubah klasifikasi.
Dinding thorak adalah iga, otot interkostal, dan m. seratus anterior tanpa otot pektoralis.
Patofisiologi
Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity
Nursing, 1997: 254). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang
menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:
o Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone
yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer &
Bare, 2002: 1589). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangasang pertumbuhan sel
mammae .
Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih
jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa
hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini
dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko
kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30
tahun.
o Virus, Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal
pada sel yang sedang mengalami proliferasi.
o Genetik
- Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic”
autosomal dominan.
- Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai
peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan.
- mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga
kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53
(Murray, 2002).
o Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang
berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan
aktivitas antitumor .
Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringa epithelial
dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan perkembangan
sel atipikal. Sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker
butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang cukup
besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi
nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh
dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut.
Pertumbuhan sel terjadi irregular dan bisa menyebar melalui saluran limfe dan melalui aliran
darah. Dari saluran limfe akan sampai di kelenjer limfe menyebabkan terjadinya pembesaran
kelenjer limfe regional. Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik dan kulit
bercawak (peau d’ orange). Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan
timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama tulang tengkorak,
vertebredan panggul)
Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan
badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Simdrom yang
melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.
Manifestasi Klinis
Tanda dini
- Benjolan tunggal tanpa yang agak keras dengan batas kurang jelas
- Benjolan biasanya terjadi pada mammae sebelah kiri bagian kuadran lateral atas.
- Kelainan mammogrfi tanpa kelainan pada palpasi
Tanda lama
- Retraksi kulit / retraksi areola
- Retraksi atau inversi putting
- Pengecilan mammae ( pengerutan)
- Pembesaran mammae
- Kemerahan
- Edema
- Fiksasi pada kulit atau dinding thorak
Tanda akhir
- Tukak
- Kelenjer supraklavikula dapat diraba
- Metastasis tulang, paru, hati, otak, pleura/tempat lain
Stadium Klinis Kanker mammae
Tahap I terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, tidak terdeteksi
adanya metastasis
Tahap II terdiri atas tumor yang lebih besar 2cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus limfe
tidak terfiksasi positif atau negatif dan tidak terdeteksi adanya metastasis.
Tahap III terdiri dari tumor lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang
menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular dan
tanpa bukti adanya metastasis jauh
Tahap IV terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankreosa
dan adanya metastasis jauh.
Metastasis Kanker mammae
Letak Gejala dan tanda utama
Otak
Pleura
Paru
Hati
Tulang
- tengkorak
- vertebre
- iga
- tulang panjang Nyeri kepala, mual muntah, epilepsi, ataksia, paresis, parastesia
Efusi, sesak nafas
Biasanya tanpa gejala
Kadang-kadang tanpa gejala, massa, ikterus obstruksi
Nyeri, kadang tanpa keluhan
Kempaan sumsum tulang
Nyeri, patah tulang
Nyeri, patah tulang
Deteksi dan diagnosa Ca mammae
- Pemeriksaan mammae sendiri
- Riwayat medis
- Pemeriksaan fisik: visual dan palpasi
- Mammagrafi
- Aspirasi ajrum halus
- Biopsi
Efek psikologis kanker mamae
Pentingnya waktu yang tersedia sejak terdignosanya kanker mammae hingga mendapat
pengobatan merupan waktu yang rentang terhadap stress pada beberapa wanita, adapun faktor –
aktor yang mempngaruhi resiko terjadi stress emosional antara lain :
• Rasa tidak percaya diri
• Informasi yang tidak lengkap
• Kesulitan dalam membuat keputusan
• Ketidaksesuaian jadwal untuk konsultasi denghan para ahli
Terapi Medis
• Pengobatan Lokal Ca Mammae terdiri dari :
- Bedah kuratif
Bedah kuratif didasarkan pada stadium klinis Ca mammae, karakteristik histologik tumor,
pertimbagan lain seperti umur dan status kesehatan
Bedah kuratif ini terdiri dari :
a. Bedah radikal (Halsted)
b. Bedah radikal yang diubah (Patey)
c. Bedah konservatif meliputi eksisi luas, diseksi aksila dan penyinaran mammae
- Bedah paliatif
- Radioterapi
Radioterapi pada Kanker Mammae biasanya digunakan pada terapi kuratif dengan
mempertahankan mammae dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif
• Pengobatan sistemik Kanker mamma
- Kemoterapi
Merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran secara sistemik dan juga sebagai
terapi ajuvan. Kemoterapi diberikan pada klien yang padanya ditemukan metastasis disebuah
atau beberapa kelenjer pada pemeriksaan histology pascabedah mastektomi. Tujuannya adalah
untuk menghancurkan mikrometastasis didalam tubuh
- Terapi hormonal
Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh.
Terapi hormonal biasanya diberikan sebelum kemoterapi, karena efek terapinya lebih lama dan
efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua Kanker Mammae peka terhadap terapi hormonal.
Terapi estrogen Bloker diresepkan apabila pada tumor tersebut reseptor esrtogennya positif,
artinya pertumbuhan tumor / karsinoma distimulasi oleh estrogen. Contoh estrogen bloker adalah
Tamoxifen (Nolvadex), Raloxifene (Evista)
- Imunoterapi
Trastuzumab (Herceptin), terapi antibody monoclonal pertama yang direkomendasikan untuk
karsinoma mammae. Beberapa tumor menghasilkan protein HER-2 secara berlebihan.
Transtuzumab menghambat efek protein merangsang pertumbuhan sel kanker.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
CA MAMMAE
Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada
malam hari: adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur mis, nyeri, ansietas, berkeringat
malam, pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stres tinggi.
2. Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja
Kebiasaan : perubahan pada tekanan darah
3. Integritas ego
Gejala : faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi sters (mis,
merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spritual),
menyangkal diagnosis , perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu tidak bermakna, rasa
bersalah, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda : menyangkal, menarik diri dan marah
4. Eliminasi
Gejala : perubahan pola eliminasi mis : diare
Tanda : perubahan pada bisisng usus, distensi abdomen
5. Makanan/cairan
Gejala : kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan pengawet)
anoreksia, mual/ muntah. Intoleransi makanan. Perubahan pada berat badan hebat, kakesia,
berkurangnya masa otot
Tanda : perubahan pada kelembaban/turgor kulit: edema
6. Neurosensori
Gejala : pusing, sinkope
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri dengan derajat bervariasi misalnya dengan ketidaknyamanan ringan sampai nyeri
berat (tidak dihubungkan dengan proses penyakit).
8. Pernafasan
Gejala : merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan sseseorang merokok). Pemajanan abses.
9. Keamanan
Gejala : pemajanan pada kimia, toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlebihan
Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi
10. Seksualitas
Gejala : masalah seksual misalnya : dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan,
nuli gravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini. Herpes genital.
11. Interaksi sosial
Gejala : ketidak adekuatan/ kelemahan sistem pendukung. Riwayat perkawinan (berkenaan
dengan kepuasaan dirumah, dukungan atau bantuan). Masalah tentang fungsi/tanggung jawab
peran
Pemeriksaan Diagnostik
1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi
metastatik dan evaluasi.
2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2
3. Penanda tumor
4. Mammografi
5. sinar X dada
6.
Diagnosa keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan
4. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .
5. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurang pemajanan
informasi
6. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh
7. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan dalam
citra diri
Perencanaan
Diagnosa keperawatan :
1. Ansietas berhubungan dengan diagnosa kanker payudara,, pengobatan dan
prognosisnya.
Tujuan : Penurunan stress emosional, ketakutan dan ansietas.
Intervensi Rasionalisasi
●Mulai lakukan persiapan emosional paseien
dan pasangannya secepatnya setelah
diinforamsikan tentang diagnosa tentative
●Kaji pengalaman pribadi,dan pengetahuan
tentang kanker payudara, mekanisme koping
saat krisis, sistem pendukung dan perasaan
mengenai diagnosa.
●Informasikan klien tentang riset terakhir dan modalitas pengobatan terbaru mengenai kanker
peyudara.
●Uraikan pengalaman – pengalaman yang akan dialami klien dan dorong klien untuk
mengajukan pertanyaan.
●Lengkapi klien dengan sumber – sumber yang tersedia untuk memfasilitasi penyembuhan.
●Hal ini memberdayakan klien untuk mengarahkan respon koping
●Faktor-faktor yang sanghat mempengaruhi
prilaku dan kemempuan klien menghadapi
diagnosa, pembedahan, dan pengobatan tindak
lanjut. Jika klien mempunyai saudara atau teman
dekat yang meninggal akibat kanker payudara,
kemungkianan ia akan bwerespon secara berbeda
dari klien yang mempunyai teman yang selamat
dari kanker payudara dan mempunyai kualitas
hidup yang sangat baik.
●Pilihan yang meningkat dan perbaikanhasil secara statistik maupun secara kosmetiksangat
mengurangi ketakutan dan meningkatkan penerimaan rencana pengobatan.
●Ketakutan dan ketidaktahuan menurun.
●Informasi tentang protestik baru, spesialisasi
rekonstuksi, dan sumber – sumber lainnya
menguatkan bahwa perhatian yang besartelah
diberikan pada meode pengobatan terbaru untuk
kanker payudara.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia
Tujuan : Penambahan berat badan progresif kearah tujuan dengan normalisasi nilai
laboratorium dan bebas tanda malnutrisi
Intervensi Rasionalisasi
Mandiri
● Pantau masukan makanan setiap hari
● Ukur tinggi, berat badan dan kelipatan kulit
Trisep. Pastikan jumlah penurunan berat
badan saat ini. Timbang berat badan setiap
hari atau sesuai indikasi
● Dorong klien untuk dapat makan tinggi
kalori kaya nutrient, dengan masukan
cairan adekwat
● Kontrol factor-faktor lingkungan (mis; bau
tidak sedap atau kebisingan). Hindari
terlalu manis, berlemak atau makan pedas.
● Ciptakan suasana makan yang
menyenangkan. Dorong pasien untuk
berbagi makanan dengan keluarga
● Dorong penggunaan teknik relaksasi,
visualisasi, bimbingan imajinasi.
● Dorong komunikasi terbuka mengenai
masalah anoreksia
Kolaborasi
● Berikan obat-obat sesuai indikasi
● Rujuk pada ahli diet / tim pendukung nutrisi
● Mengidentifikasi kekuatan/defesiensi nutrisi
● Membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi
protein-kalori.
● Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan
begitu juga cairan ( untuk menghilangkan
produk sisa).
● Dapat menekan respon mual / muntah
● Membuat waktu makan lebih menyenangkan,
yang dapat meningkatkan masukan.
● Dapat mencegah awitan atau menurunkan
beratnya mual, anoreksia, dan memungkinkan
pasien meningkatkan masukan oral.
●Sering sebagai sumber distress emosi, khususnya
untuk orang terdekat yang menginginkan untuk
member makan pasien dengan sering. Bila
pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan
ditolak/frustasi
● Mempercepat proses penyembuhan.
● Memberikan rencana diet khusus untuk
memenuhi kebutuhan individu dan menurunkan
masalah berkenaan dengan malnutrisi
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan
Tujuan : Klien dapat mengekspresikan penurunan nyeri / rasa ketidak nyamanan
Intervensi Rasionalisasi
● Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi,
lamanya, intensitas (skala 0 – 10 )
perhatikan petunjuk verbal dan non verbal
● Diskusikan sensasi masih adanya payudara
Normal
● Bantu pasien menemukan posisi nyaman
●Berrikan tindakan kenyamanan dasar
(contoh ; perubahan posisi pada punggung
atau sisi yang tak sakit, pijatan punggung)
dan aktifasi terapeutik. Dorong ambulasi
dini dan penggunaan teknik relaksasi,
bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik
● Tekan / sokong dada saat latihan batuk/
nafas dalam.
● Berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal
teratur sebelum nyeri berat dan sebelum
aktivitas di jadwalkan.
● Membantu dalam mengidentifikasi derajat
ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk /
keefektifan analgesic.
● Memberikan keyakinan bahwa sensasi bukan
imajinasi dan penghilangannya dapat dilakukan
● Peninggian lengan, ukuran baju, dan adanya
drain mempengaruhi kemampuan psien untuk
rileks dan tidur / istirahat secara efektif
● Meningkatkan relaksasi, membantu untuk
memfokuskan perhatian, dan dapat
meningkatkan kemampuan koping.
● Memudahkan partisipasi pada aktivitas tanpa
timbul ketidak nyamanan.
● Mempertahankan tingkat kenyamanan dan memungkinkan pasien untuk latihan lengan dan
untuk ambulasi tanpa nyeri yang menyertai upaya tersebut
IMPLEMENTASI
Setelah perawat melakukan pengkajian, penentuan diagnosa dan penyusunan intervensi perawat
bisa langsung melaksanakan intervensi yang disusunnya dan didokumentasikan
EVALUASI
Untuk mengetahui apakah tujuan dan kriteria hasil yang kita inginkan sudah tercapai sehingga
masalah yang ada dapat diatasi, dan menilai apakah implementasi yang kita lakukan sudah ideal,
atau perlu menuju tahap lanjut.
Like this:
Like
Be the first to like this.
2 thoughts on “ASKEP PADA KLIEN DENGAN
CA MAMMAE”
1. tahirkz on August 2, 2012 at 2:21 am said:
waaawwww,,,,,,, kerebnbbbbbbbbbbbbbbbbb,,,,,,,
Reply ↓

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcVina Habibah
 
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker PayudaraFaktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudaraikakecilofficial
 
Mengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudaraMengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudaraikakecilofficial
 
Penyakit kanser ovari
Penyakit kanser ovariPenyakit kanser ovari
Penyakit kanser ovariUzumakiichigo
 
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
Tumor payudara
Tumor payudaraTumor payudara
Tumor payudaraas
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirririn95
 
Kanker ovarium
Kanker ovariumKanker ovarium
Kanker ovariumcie1990
 
Askeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanAskeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanShanty Septi
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)fikri asyura
 

La actualidad más candente (16)

Ppt kelompok iii
Ppt kelompok iiiPpt kelompok iii
Ppt kelompok iii
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
 
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker PayudaraFaktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
 
Mengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudaraMengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudara
 
Penyakit kanser ovari
Penyakit kanser ovariPenyakit kanser ovari
Penyakit kanser ovari
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Tumor payudara
Tumor payudaraTumor payudara
Tumor payudara
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
 
Kanker ovarium
Kanker ovariumKanker ovarium
Kanker ovarium
 
Askeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanAskeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratan
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
 

Destacado

Trabajo de cultura ciudadana en slideshare
Trabajo de cultura ciudadana en slideshareTrabajo de cultura ciudadana en slideshare
Trabajo de cultura ciudadana en slideshareoguarin
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 

Destacado (7)

Clase2
Clase2Clase2
Clase2
 
Fuerza y movimiento
Fuerza y movimientoFuerza y movimiento
Fuerza y movimiento
 
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Trabajo de cultura ciudadana en slideshare
Trabajo de cultura ciudadana en slideshareTrabajo de cultura ciudadana en slideshare
Trabajo de cultura ciudadana en slideshare
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
εκδρομή
εκδρομήεκδρομή
εκδρομή
 

Similar a Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA

Similar a Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA (20)

Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
Bahaya kanker
Bahaya   kankerBahaya   kanker
Bahaya kanker
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
 
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasan
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Askepcamammaev xcb x
Askepcamammaev xcb xAskepcamammaev xcb x
Askepcamammaev xcb x
 
Tumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).pptTumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).ppt
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdf
 
Makalah sik
Makalah sikMakalah sik
Makalah sik
 
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia Tahun 2018-2019
 
Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018
Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018
Makalah PDF Kejadian Kanker di Indonesia menurut RISKESDAS 2018
 
Makalah SIK
Makalah SIKMakalah SIK
Makalah SIK
 
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
Makalah Angka Kejadian Kanker Di IndonesiaMakalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
Makalah Angka Kejadian Kanker Di Indonesia
 
13434 25107-1-sm
13434 25107-1-sm13434 25107-1-sm
13434 25107-1-sm
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE Ca Mammae Defenisi Carsinoma adalah massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan sel normal (Wills, 1995). Ca mammae adalah sel mammae yang mengalami proliferasi dan diferensiasi abnormal serta tumbuh secara otonom, menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar sambil merusak dan menyebar ke bagian tubuh lain. Etiologi Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson, 1995: 1142), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu: • Mekanisme hormonal Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589). • Virus Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi. • Genetik - Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997). - Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan (Reeder, Martin, 1997). - mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002). • Defisiensi imun Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor . Faktor resiko Ca mammae, terdiri dari: (Murray,2002) 1. wanita 2. Usia (resiko Ca mammae meningkat pada wanita yang berusia > 50 tahun) 3. mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2; mutasi pada gen tumor p 53 4. Riwayat pribadi ca mammae/kelainan mammae pada mammae sebelahnya 5. riwayat keluarga, ibu atau saudara perempuan kandung (+) kanker 6. Ras ( wanita kulit putih kebih beresiko dari wanita kulit hitam) 7. Riwayat penyinaran/roentgen pada daerah dada pada wakut anak-anak atau remaja sebagai terapi untuk karsinoma yang lain 8. Hasil biopsi mammae - hyperplasia atipikal - penyakit proliperatif mammae tanpa sel atipikal atauhiperplasia biasa - perubahan fibrokistik tanpa perubahan proliferatif 9. Nullipara 10. Hamil pertama sesudah usia 30 tahun 11. Menarche dini (usia < 12 tahun) 12. Menopause pada usia lanjut (. 30 tahun sesudah menarche) 13. Penggunaan terapi hormone pengganti jika progesteron diresepkan. 14. Gaya hidup, diet tinggi lemak dan protein, rendah serat. Asupan kalori yang berlebihan terutama yang berasal dari lemak binatang dan kebiasaan makan makanan yang kurang serat meninggikan resiko terhadap berbagai keganasan seperti kanker mammae dan kanker colon, namun hal tersebut belum terbukti ( Syamsuhidayat,R & Wim de jong, 1997: 165 ) Studi terbaru menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak menyeluruh antara diet tinggi lemak dan Kanker mamma ( Smeltzer & Bare, 2002: 1590).
  • 2. Smeltzer menambahkan kontrasepsi oral, alcohol, pengangkatan ovarium pada usia lebih dari 40tahun sebagai faktor resiko kanker mammae Tipe Kanker mammae berdasarkan gambaran histopatologi - Karsinoma duktal menginflitrasi, adalah tipe histopatologi yang paling umum, merupakan 75 % dari semua jenis kanker payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat palpasi. Kanker jenis ini biasanya bermetastasis ke nodus aksila. Prognosisnya lebih buruk disbanding dengan tipe kanker lainnya. - Karsinoma lobular menginfiltrasi, jarang terjadi, biasanya terjadi pada suatu area penebalan yang tidak baik pada mammae bila disbanding dengan tipe duktal menginfiltrasi. Tipe ini umumnya multisentris, dengan demikian dapat terjadi penebalan beberapa area pada salah satu atau kedua mammae. Karsinoma duktal menginfiltrasi dan lobular menginfiltrasi mempunyai keterlibatan nodus aksilar yang serupa, meskipun tempat metastasisnya berbeda. Karsinoma duktal biasanya menyebar ke tulang, paru, hepar dan otak, sementara lobular biasanya bermetastasis ke permukaan meningeal atau tempat-tempat yang tidaki lazim lainnya. - Karsinoma modular, (6 %) tumbuh dalam kapsul, dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat, sehingga progosis seringkali lebih baik. - Karsinoma musinus, (3 %) penghasil lender, juga tumbuh dengan lambat. - Karsinoma duktal-tubular,(2%) jarang terjadi, karena metastasis aksilaris secara histology tidak lazim maka prognosisnya sangat baik. - Karsinoma inflamantori, tipe karsinoma mammae yang jarang(1-2 %) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari karsinoma mammae yang lain. Tumor ini nyeri tekan dan sangat nyeri, mammae secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor merah dan agak hitam. Sering terjadi edema dan retraksi papilla mammae. Gejala ini dengan cepat berkembang memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari bantuan medis dibanding pasien lain dengan massa kecil pada mammae. Preparat kemotherapi berperan penting dalam pengendalian kemajuan penyakit ini disamping radiasi dan pembedahan. Klasifikasi penyebaran TNM T TX : tumor primer tidak dapt ditentukan TIS : Karsinoma insitu dan penyakit Paget pada papilla tanpa teraba tumor TO : tidak ada bukti adanya tumor primer T1 : tumor < 2 cm T2 : tumor 2-5 cm T3 : tumor >5 cm T4 : tumor dengaa penyebaran langsung ke dinding toraks atau ke kulit dengan tanda udem, tukak, peau d’ orange N NX : kelenjer regional tidak dapat ditentukan NO : tidak teraba kelenjer aksila N1 : teraba kelenjer aksila homolateral yang tidak melekat N2 : teraba kelenjer aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya N3 : terdapat kelenjer mamaria internal homolateral M MX : tidak dapat ditentukan metastasis jauh MO : tidak ada metastasis jauh M1 : terdapat metastasis jauh termasuk ke kelenjer supraklavikular Keterangan: Lekukan pada kulit, retraksi papilla atau perubahan lain pada kulit kecuali yang terdapat pada T4 bisa terdapat pada T1, T2, atau T3 tanpa mengubah klasifikasi. Dinding thorak adalah iga, otot interkostal, dan m. seratus anterior tanpa otot pektoralis. Patofisiologi Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997: 254). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu: o Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangasang pertumbuhan sel mammae . Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih
  • 3. jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun. o Virus, Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi. o Genetik - Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal dominan. - Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan. - mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002). o Defisiensi imun Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor . Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringa epithelial dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan perkembangan sel atipikal. Sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang cukup besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut. Pertumbuhan sel terjadi irregular dan bisa menyebar melalui saluran limfe dan melalui aliran darah. Dari saluran limfe akan sampai di kelenjer limfe menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjer limfe regional. Disamping itu juga bisa menyebabkan edema limfatik dan kulit bercawak (peau d’ orange). Penyebaran yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama tulang tengkorak, vertebredan panggul) Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Simdrom yang melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker. Manifestasi Klinis Tanda dini - Benjolan tunggal tanpa yang agak keras dengan batas kurang jelas - Benjolan biasanya terjadi pada mammae sebelah kiri bagian kuadran lateral atas. - Kelainan mammogrfi tanpa kelainan pada palpasi Tanda lama - Retraksi kulit / retraksi areola - Retraksi atau inversi putting - Pengecilan mammae ( pengerutan) - Pembesaran mammae - Kemerahan - Edema - Fiksasi pada kulit atau dinding thorak Tanda akhir - Tukak - Kelenjer supraklavikula dapat diraba - Metastasis tulang, paru, hati, otak, pleura/tempat lain Stadium Klinis Kanker mammae Tahap I terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe, tidak terdeteksi adanya metastasis Tahap II terdiri atas tumor yang lebih besar 2cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus limfe tidak terfiksasi positif atau negatif dan tidak terdeteksi adanya metastasis. Tahap III terdiri dari tumor lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular dan tanpa bukti adanya metastasis jauh
  • 4. Tahap IV terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankreosa dan adanya metastasis jauh. Metastasis Kanker mammae Letak Gejala dan tanda utama Otak Pleura Paru Hati Tulang - tengkorak - vertebre - iga - tulang panjang Nyeri kepala, mual muntah, epilepsi, ataksia, paresis, parastesia Efusi, sesak nafas Biasanya tanpa gejala Kadang-kadang tanpa gejala, massa, ikterus obstruksi Nyeri, kadang tanpa keluhan Kempaan sumsum tulang Nyeri, patah tulang Nyeri, patah tulang Deteksi dan diagnosa Ca mammae - Pemeriksaan mammae sendiri - Riwayat medis - Pemeriksaan fisik: visual dan palpasi - Mammagrafi - Aspirasi ajrum halus - Biopsi Efek psikologis kanker mamae Pentingnya waktu yang tersedia sejak terdignosanya kanker mammae hingga mendapat pengobatan merupan waktu yang rentang terhadap stress pada beberapa wanita, adapun faktor – aktor yang mempngaruhi resiko terjadi stress emosional antara lain : • Rasa tidak percaya diri • Informasi yang tidak lengkap • Kesulitan dalam membuat keputusan • Ketidaksesuaian jadwal untuk konsultasi denghan para ahli Terapi Medis • Pengobatan Lokal Ca Mammae terdiri dari : - Bedah kuratif Bedah kuratif didasarkan pada stadium klinis Ca mammae, karakteristik histologik tumor, pertimbagan lain seperti umur dan status kesehatan Bedah kuratif ini terdiri dari : a. Bedah radikal (Halsted) b. Bedah radikal yang diubah (Patey) c. Bedah konservatif meliputi eksisi luas, diseksi aksila dan penyinaran mammae - Bedah paliatif - Radioterapi Radioterapi pada Kanker Mammae biasanya digunakan pada terapi kuratif dengan mempertahankan mammae dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif • Pengobatan sistemik Kanker mamma - Kemoterapi Merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran secara sistemik dan juga sebagai terapi ajuvan. Kemoterapi diberikan pada klien yang padanya ditemukan metastasis disebuah atau beberapa kelenjer pada pemeriksaan histology pascabedah mastektomi. Tujuannya adalah untuk menghancurkan mikrometastasis didalam tubuh - Terapi hormonal Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh. Terapi hormonal biasanya diberikan sebelum kemoterapi, karena efek terapinya lebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua Kanker Mammae peka terhadap terapi hormonal. Terapi estrogen Bloker diresepkan apabila pada tumor tersebut reseptor esrtogennya positif,
  • 5. artinya pertumbuhan tumor / karsinoma distimulasi oleh estrogen. Contoh estrogen bloker adalah Tamoxifen (Nolvadex), Raloxifene (Evista) - Imunoterapi Trastuzumab (Herceptin), terapi antibody monoclonal pertama yang direkomendasikan untuk karsinoma mammae. Beberapa tumor menghasilkan protein HER-2 secara berlebihan. Transtuzumab menghambat efek protein merangsang pertumbuhan sel kanker. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE Pengkajian 1. Aktivitas/istirahat Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari: adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur mis, nyeri, ansietas, berkeringat malam, pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stres tinggi. 2. Sirkulasi Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja Kebiasaan : perubahan pada tekanan darah 3. Integritas ego Gejala : faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi sters (mis, merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/spritual), menyangkal diagnosis , perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi. Tanda : menyangkal, menarik diri dan marah 4. Eliminasi Gejala : perubahan pola eliminasi mis : diare Tanda : perubahan pada bisisng usus, distensi abdomen 5. Makanan/cairan Gejala : kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan pengawet) anoreksia, mual/ muntah. Intoleransi makanan. Perubahan pada berat badan hebat, kakesia, berkurangnya masa otot Tanda : perubahan pada kelembaban/turgor kulit: edema 6. Neurosensori Gejala : pusing, sinkope 7. Nyeri/ketidaknyamanan Gejala : nyeri dengan derajat bervariasi misalnya dengan ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (tidak dihubungkan dengan proses penyakit). 8. Pernafasan Gejala : merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan sseseorang merokok). Pemajanan abses. 9. Keamanan Gejala : pemajanan pada kimia, toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlebihan Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi 10. Seksualitas Gejala : masalah seksual misalnya : dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan, nuli gravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini. Herpes genital. 11. Interaksi sosial Gejala : ketidak adekuatan/ kelemahan sistem pendukung. Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasaan dirumah, dukungan atau bantuan). Masalah tentang fungsi/tanggung jawab peran Pemeriksaan Diagnostik 1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi. 2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2 3. Penanda tumor 4. Mammografi 5. sinar X dada 6. Diagnosa keperawatan 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia 2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan
  • 6. 4. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya . 5. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurang pemajanan informasi 6. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh 7. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh, perubahan dalam citra diri Perencanaan Diagnosa keperawatan : 1. Ansietas berhubungan dengan diagnosa kanker payudara,, pengobatan dan prognosisnya. Tujuan : Penurunan stress emosional, ketakutan dan ansietas. Intervensi Rasionalisasi ●Mulai lakukan persiapan emosional paseien dan pasangannya secepatnya setelah diinforamsikan tentang diagnosa tentative ●Kaji pengalaman pribadi,dan pengetahuan tentang kanker payudara, mekanisme koping saat krisis, sistem pendukung dan perasaan mengenai diagnosa. ●Informasikan klien tentang riset terakhir dan modalitas pengobatan terbaru mengenai kanker peyudara. ●Uraikan pengalaman – pengalaman yang akan dialami klien dan dorong klien untuk mengajukan pertanyaan. ●Lengkapi klien dengan sumber – sumber yang tersedia untuk memfasilitasi penyembuhan. ●Hal ini memberdayakan klien untuk mengarahkan respon koping ●Faktor-faktor yang sanghat mempengaruhi prilaku dan kemempuan klien menghadapi diagnosa, pembedahan, dan pengobatan tindak lanjut. Jika klien mempunyai saudara atau teman dekat yang meninggal akibat kanker payudara, kemungkianan ia akan bwerespon secara berbeda dari klien yang mempunyai teman yang selamat dari kanker payudara dan mempunyai kualitas hidup yang sangat baik. ●Pilihan yang meningkat dan perbaikanhasil secara statistik maupun secara kosmetiksangat mengurangi ketakutan dan meningkatkan penerimaan rencana pengobatan. ●Ketakutan dan ketidaktahuan menurun. ●Informasi tentang protestik baru, spesialisasi rekonstuksi, dan sumber – sumber lainnya menguatkan bahwa perhatian yang besartelah diberikan pada meode pengobatan terbaru untuk kanker payudara. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia Tujuan : Penambahan berat badan progresif kearah tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium dan bebas tanda malnutrisi Intervensi Rasionalisasi Mandiri ● Pantau masukan makanan setiap hari ● Ukur tinggi, berat badan dan kelipatan kulit Trisep. Pastikan jumlah penurunan berat badan saat ini. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi ● Dorong klien untuk dapat makan tinggi kalori kaya nutrient, dengan masukan cairan adekwat ● Kontrol factor-faktor lingkungan (mis; bau
  • 7. tidak sedap atau kebisingan). Hindari terlalu manis, berlemak atau makan pedas. ● Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. Dorong pasien untuk berbagi makanan dengan keluarga ● Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi. ● Dorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia Kolaborasi ● Berikan obat-obat sesuai indikasi ● Rujuk pada ahli diet / tim pendukung nutrisi ● Mengidentifikasi kekuatan/defesiensi nutrisi ● Membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein-kalori. ● Kebutuhan jaringan metabolic ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk menghilangkan produk sisa). ● Dapat menekan respon mual / muntah ● Membuat waktu makan lebih menyenangkan, yang dapat meningkatkan masukan. ● Dapat mencegah awitan atau menurunkan beratnya mual, anoreksia, dan memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral. ●Sering sebagai sumber distress emosi, khususnya untuk orang terdekat yang menginginkan untuk member makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi ● Mempercepat proses penyembuhan. ● Memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan individu dan menurunkan masalah berkenaan dengan malnutrisi 3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan Tujuan : Klien dapat mengekspresikan penurunan nyeri / rasa ketidak nyamanan Intervensi Rasionalisasi ● Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya, intensitas (skala 0 – 10 ) perhatikan petunjuk verbal dan non verbal ● Diskusikan sensasi masih adanya payudara Normal ● Bantu pasien menemukan posisi nyaman ●Berrikan tindakan kenyamanan dasar (contoh ; perubahan posisi pada punggung atau sisi yang tak sakit, pijatan punggung) dan aktifasi terapeutik. Dorong ambulasi dini dan penggunaan teknik relaksasi, bimbingan imajinasi, sentuhan terapeutik ● Tekan / sokong dada saat latihan batuk/ nafas dalam. ● Berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal teratur sebelum nyeri berat dan sebelum
  • 8. aktivitas di jadwalkan. ● Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk / keefektifan analgesic. ● Memberikan keyakinan bahwa sensasi bukan imajinasi dan penghilangannya dapat dilakukan ● Peninggian lengan, ukuran baju, dan adanya drain mempengaruhi kemampuan psien untuk rileks dan tidur / istirahat secara efektif ● Meningkatkan relaksasi, membantu untuk memfokuskan perhatian, dan dapat meningkatkan kemampuan koping. ● Memudahkan partisipasi pada aktivitas tanpa timbul ketidak nyamanan. ● Mempertahankan tingkat kenyamanan dan memungkinkan pasien untuk latihan lengan dan untuk ambulasi tanpa nyeri yang menyertai upaya tersebut IMPLEMENTASI Setelah perawat melakukan pengkajian, penentuan diagnosa dan penyusunan intervensi perawat bisa langsung melaksanakan intervensi yang disusunnya dan didokumentasikan EVALUASI Untuk mengetahui apakah tujuan dan kriteria hasil yang kita inginkan sudah tercapai sehingga masalah yang ada dapat diatasi, dan menilai apakah implementasi yang kita lakukan sudah ideal, atau perlu menuju tahap lanjut. Like this: Like Be the first to like this. 2 thoughts on “ASKEP PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE” 1. tahirkz on August 2, 2012 at 2:21 am said: waaawwww,,,,,,, kerebnbbbbbbbbbbbbbbbbb,,,,,,, Reply ↓