Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus kartel besar yang telah diputuskan oleh KPPU di Indonesia, termasuk kartel SMS oleh enam operator seluler, kartel garam oleh beberapa perusahaan, dan kartel harga tiket oleh sembilan maskapai penerbangan.
1. Awal Kartel
Bagaimana praktik kartel bermula? Tajuddin mengatakan, terbentuknya organisasi atau asosiasi
oleh kalangan pengusaha dapat menjadi cikal bakal terbentuknya kartel. Ia bahkan
memperkirakan, saat ini hampir semua lini usaha di Indonesia melakukan praktik terlarang ini.
Terutama yang dinaungi organisasi atau asosiasi.
Berdasarkan Data KPPU, sejak berdirinya institusi tersebut sudah memutus perkara persaingan
tidak sehat sebanyak 205 perkara. Kepala Humas KPPU, Junaidi, kepada detikFinance bahkan
mengatakan, hingga kini telah ada 5 kasus kartel terbesar yang telah diputuskan KPPU sebagai
tindakan kartel. Adapun contoh kasus kartel adalah.?
1.Kartel Penetapan Layanan Tarif Short Message Service (SMS)
KPPU berhasil membongkar praktek kartel yang dilakukan enam perusahaan seluler selama
2004-2008 yang menetapkan persekongkolan harga tarif SMS Rp 350/SMS, konsumen dirugikan
mencapai Rp 2,827 triliun.
Keenam perusahaan operator seluler tersebut diantaranya PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL),
PT Telkomsel, PT Telkom, PT Bakrie Telecom Tbk, PT Mobile-8 Telecom Tbk dan PT Smart
Telecom yang telah dihukum denda oleh KPPU.
Namun hingga sampai saat ini, kerugian konsumen yang mencapai Rp 2,827 triliun belum bisa
ditemukan cara pengembalian ganti kerugiannya
2. Kartel Garam
Praktik kartel garam ini berhasil dibongkar KPPU mulai 2005. Garam yang "dimainkan" adalah
bahan baku garam yang dipasok di Sumatera Utara. Pelakunya hanya beberapa perusahaan atau
pengusaha. Hingga kini KPPU masih melakukan pengawasan ketat agar kartel jenis ini tak
terjadi lagi.
3. Kartel minyak goreng curah
Berdasarkan Putusan KPPU No 24/KPPU-I/2009 yang ditetapkan pada 4 Mei 2010, diputuskan
ada price pararelism harga minyak goreng kemasan dan curah, dimana 20 produsen minyak
goreng terlapor selama April-Desember 2008 melakukan kartel harga dan merugikan masyarakat
setidak-tidaknya sebesar Rp 1,27 triliun untuk produk migor kemasan bermerek dan Rp 374.3
miliar untuk produk migor curah.
Namun keputusan KPPU tersebut kandas di tangan Mahkamah Agung (MA) yang menolak
keputusan KPPU tersebut atas keberatan yang dilakukan 20 produsen minyak goreng yang
menjadi terlapor.
2. 4. Kartel Obat Hipertensi jenis amplodipine besylate
KPPU menyatakan PT Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica bersalah telah melakukan kartel
dengan menghukum setiap anggota kelompok usaha Prizer yang menjadi terlapor membayar
denda Rp25 miliar.
Sedangkan Dexa Medica dinilai bersalah melakukan kartel penetapan harga dan dihukum
membayar denda Rp 20 miliar dan diperintahkan perusahaan farmasi nasional untuk menurunkan
harga tensivask sebesar 60% dari harga neto apotek.
5. Kartel penetapan harga tiket dalam Fuel Surcharge
Berdasarkan putusan KPPU No.25/KPPU/2010 Tanggal 4 Mei, memutuskan menghukum
sembilan maskapai diantaranya PT Sriwijaya, PT Metro Batavia (Batavia Air), PT Lion Mentari
Airlines (Lion Air), PT Wings Abadi Airlines (Wings Air), PT Merpati Nusantara Airlines, PT
Travel Express Aviation Service dan PT Mandala Airlines bersalah telah melakukan kartel
dengan melakukan kesepakatan harga patokan avtur selama 2006-2009. Praktek tersebut
menyebabkan konsumen merugi hingga Rp 13,8 triliun. KPPU pun menghukum sembilan
maskapai dengan ganti rugi total sebesar Rp 586 miliar.
Namun Mahkamah Agung menolak keputusan MA atas gugatan keberatan sembilan maskapai
atas putusan KPPU tersebut
.