2. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus
adalah ± 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari
300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur
(cukup bulan)
Kehamilan > 40 minggu disebut kehamilan post
matur.
Kehamilan antara 28-36 minggu disebut kehamilan
prematur.
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada
kehamilan < 20 minggu, disebut abortus
(keguguran).
3. 1.
2.
3.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi
dalam 3 bagian, yaitu :
Kehamilan triwulan pertama (antara 0-12 minggu),
dalam triwulan pertama ini alat-alat mulai
dibentuk.
Kehamilan triwulan kedua (antara 12-28 minggu).
Dalam triwulan kedua, alat-alat telah dibentuk,
tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih
disangsikan.
Kehamilan triwulan ketiga (antara 28-40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir,
telah viable (dapat hidup).
4. BEBERAPA TANDA-TANDA KEHAMILAN
1.
2.
3.
Amenorhea ( tidak dapat haid). Umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi. Penting untuk menegtahui hari
pertama haid terakhir, untuk menentukan tuanya
kehamilan dan memperkirakan waktu persalinan.
Nausea (enek) dan emesis (muntah). Sering terjadi pada
pagi hari saat bulan-bulan pertama kehamilan. Disebut
juga morning sickness. Keadaan ini fisiologik, namun
bila terlampau sering dapat menyebabkn hiperemesis
gravidarum.
Mengidam (menginginkan makanan atau minuman
teretentu).
5. 4.
5.
6.
7.
Pingsan. Dijumpai pada awal kehamilan, dan
menghilang setelah 16 minggu.
Mamma menjadi tegang dan membesar. Disebabkan
oleh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang duktuli dan alveoli mamma. Glandula
Montgomery tampak lebih jelas.
Anoreksia (tidak nafsu makan).
Poliuri (sering kencing). Terjadi karena VU tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Pd triwulan dua,
gejala menghilang, dan timbul lagi pada triwulan
ketiga.
6. 8.
9.
10.
Obstipasi. Terjadi karena tonus otot menurun yang
disebabkan oleh hormon steroid.
Pigmentasi kulit. Terjadi pada kehamilan 12 minggu
ke atas. Pada pipi, hidung, dan dahi kadang tampak
deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai
kloasma gravidarum. Areola mamma dan linea alba
(linea grisea) juga menjadi lebih hitam. Pigmentasi
terjadi karena pengaruh hormon kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor kulit.
Epulis, yaitu suatu hipertrofi papilla ginggiva, sering
terjadi pada triwulan pertama.
7. 11.
12.
13.
14.
Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir.
Didapat pada genitalia eksterna, fossa poplitea,
kaki, dan betis.
Tanda Hegar. Ismus menjadi lebih panjang dan
lebih lunak.
Tanda Chadwick. Vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiru-biruan (livide).
Tanda Piscaseck. Uterus membesar ke salah satu
jurusan, hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut.
8. 15.
16.
Tanda Braxton-Hicks. Bila uterus dirangsang
mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus
dalam masa hamil.
Ditemukan Human Chorionic Gonadotropin pada
kehamilan muda.
9. TANDA PASTI KEHAMILAN
1.
2.
3.
4.
5.
Dapat diraba dan dikenal bagian-bagian janin.
Dapat didengar dan dicatat bunyi jantung janin
dengan sistem Dopler dan stetoskop Laennec.
Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen.
Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen, tampak
kerangka janin.
Dengan USG, dapat diketahui ukuran kantong
janin, panjangnya janin, pertumbuhan janin, dan
tuanya kehamilan.
10. DIFFERENSIAL DIAGNOSIS KEHAMILAN
1.
2.
3.
Pseudosiesis. Terdapat amenorea, perut membesar,
tetapi tanda-tanda kehamilan lain, dan reaksi
kehamilan negatif. Uterus tidak membesar.
Biasanya terjadi pada wanita yang ingin sekali
hamil.
Kista ovarii. Biasanya ada amenorea, perut
membesar, tetapi uterus tidak membesar.
Mioma uteri. Dapat terjadi amenorea, perut
membesar, uterus membesar, tetapi tidak merata.
Tanda- tanda kehamilan, seperti Braxton-Hicks
tidak ditemukan.
11. 4.
5.
Vesica urinaria dengan retensi urin. Uterus tidak
membesar, tanda-tanda kehamilan dan reaksi
kehamilan negatif.
Menopause. Terdapat amenorea, umur kira-kira
diatas 43 tahun.