SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
`````````````````````````````````````````````````m,ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
GAGAL GINJAL
A. Konsep Medik
1. Pengertian
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh
atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin
menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan
gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa. Gagal
ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari
berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal.
Gagal ginjal diklasifikasi menjadi dua yaitu :
a. Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir
lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal dan disfungsi tubular dan glomerular.
Ini dimanifestasikan dengan anuria, oliguria, atau volume urin normal.
b. Gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya
tidak reversibel dan cukup lanjut
2. Etiologi
a. Prarenal (hipofungsi ginjal)
Masalah aliran darah akibat hipofungsi ginjal dan turunnya laju filtrasi
glomerulus.
b. Intrarenal gagal ginjal akut
Akibat rusaknya struktur glomerulus atau tubular ginjal; seperti rasa terbakar,
cedera akibat benturan dan berhentinya fungsi renal.
c. Pasca renal
Akibat dari obstruksi dibagian distal ginjal (obstruksi traktus urinarius).

Page 1 of 15
3. Manifestasi klinis
 Letargi disertai mual persisten
 Muntah
 Diare
 Kulit dan membran mukosa kering
 Nafas bau urin (fetor uremik)
 Manifestasi saraf pusat
o Rasa lemah
o Sakit kepala
o Kedutan otot
 Perubahan haluaran urin
o Anuria
o Hematuria
 Peningkatan BUN dan kadar kretinin
 Hiperkalemia
 Asidosis metabolik
 Anemia
4. Pemeriksaan Diagnostik
 Urine : Kristal urat, Kristal oksalat, Eosinofil, Hemoglobulinuria, Proteinuria
massif, Anuria.
 Plasma : Hiperkalemia nyata, Hipokalsemia nyata, Hiperkalsemia, Eosinofilia.
 Ultrasonografi
 Computed tomography scanning (CT scan) abdomen
5. Penatalaksanaan Medis
a. Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang serius,
seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki
abnormalitas biokimia ; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat
Page 2 of 15
dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan kecendurungan perdarahan ; dan
membantu penyembuhan luka.
b. Penanganan hiperkalemia
Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada gagal
ginjal; hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada
gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui
serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI :
5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat
tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan kadar kalium dapat dikurangi
dengan pemberian ion pengganti resin

(Natrium polistriren sulfonat

[kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema.
c. Mempertahankan keseimbangan cairan
Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian,
pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang
hilang, tekanan darah dan status klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan
parentral dari urine, drainase lambung, feses, drainase luka dan perspirasi
dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantia cairan.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
 Aktivitas / Istrahat
Gejala

: Klien mengeluh tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari

Tanda

: Kelemahan, keletihan, gelisah.

 Nyeri dan kenyamanan
Gejala

: Klien mengeluh sakit kepala, nyeri pinggang, nyeri persendian

Tanda

: Ekspresi muka napak meringis bila timbul nyeri

 Makanan / Cairan
Gejala

: Klien mengatakan nafsu makan kurang, nyeri ulu hati

Tanda

: Letargi disertai mual persisten, Muntah, Diare, porsi makan
tidak dihabiskan, penurunan berat badan, perubahan tugor
Page 3 of 15
kulit.
 Pernapasan
Gejala

: Klien mengeluh susah untuk bernapas

Tanda

: Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas
amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda
(edema paru).

 Integritas Ego
Gejala

: Klien mengeluh akan kondisi kesehatan, klien menanyakan
tentang penyakitnya

Tanda

: Nampak bingung bila ditanya tentang penyakit, Ketakutan,
Gelisah.

 Eliminasi
Gejala

: Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal, klien
mengeluh kecing darah, klien mengeluh saat berkemih raguragu, klien mengeluh tidak ada dorongan untuk berkemih,
klien mengeluh air kencingnya berubah warnah merah

Tanda

: Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliuria
atau penurunan frekuensi / oliguria, Disuria, retensi, Abdomen
kembung diare atau konstipasi

 Keamanan
Gejala

: Adanya reaksi transfusi

Tanda

: Demam, sepsis(dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus,
kulit kering.

b. Pengelompokan data
Data Subyektif
 Klien mengeluh tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari
 Klien mengeluh sakit kepala
 Klien mengeluh nyeri pinggang
 Klien mengeluh nyeri persendian
Page 4 of 15
 Klien mengatakan nafsu makan kurang
 Klien mengeluh nyeri ulu hati
 Klien mengeluh susah untuk bernapas
 Klien mengeluh akan kondisi kesehatan
 Klien menanyakan tentang penyakitnya
 Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal
 Klien mengeluh kecing darah
 Klien mengeluh saat berkemih ragu-ragu
 Klien mengeluh tidak ada dorongan untuk berkemih
 Klien mengeluh air kencingnya berubah warnah merah

Data Obyektif
 Kelemahan, keletihan, gelisah.
 Ekspresi muka napak meringis bila timbul nyeri
 Letargi disertai mual persisten, Muntah, Diare, porsi makan tidak
dihabiskan, penurunan berat badan, perubahan tugor kulit.
 Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk
produktif dengan sputum kental merah muda(edema paru).
 Nampak bingung bila ditanya tentang penyakit, Ketakutan,
 Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliuria atau penurunan
frekuensi / oliguria, Disuria, retensi, Abdomen kembung diare atau
konstipasi

c. Analisa data
Problem
Ds :
 Klien mengatakan nafsu
makan kurang
 Klien mengeluh nyeri ulu
hati

Etiologi
Faktor penyebab gagal ginjal
↓
Gagal ginjal
↓
Sekresi protein terganggu
↓
Sindrom uremia
↓

Simptom
Gangguan
pemenuhan keb.
nutrisi

Page 5 of 15
Gangguan keseimbangan asam basa
↓
Do :
 Letargi disertai mual
persisten
 Muntah
 Diare
 Porsi makan tidak
dihabiskan
 Penurunan berat badan

Produksi dan asam lambung naik
↓
Gastritis
↓
Mual, muntah
↓
Intake nutrisi kurang
↓
Gangguan pemenuhan nutrisi

 Perubahan tugor kulit.
Ds :
 Klien mengeluh susah
untuk bernapas

Do :
 Takipnoe
 Dispnoe
 Peningkatan frekuensi
napas
 Kusmaul
 Nafas ammonia
 Batuk produktif dengan
sputum kental merah
muda (edema paru).

Gangguan pola
Faktor penyebab gagal ginjal
napas
↓
Gagal ginjal
↓
Penurunan fungsi ginjal
↓
Retensi Na
↓
Total CES, tekanan kapiler, volume
interstisial naik
↓
Odema dan Proload naik
↓
Beban jantung naik
↓
Hipertrofi ventrikel kiri terjadi Payah
jantung kiri
↓
Bendungan atrium kiri naik
↓
Tekanan vena pulmonalis
↓
Kapiler paru naik terjadi Odema paru
↓
Gangguan pertukaran gas
Page 6 of 15
Ds :
 Klien

mengeluh

nyeri

pinggang
 Klien

mengeluh

nyeri

persendian
 Klien mengeluh nyeri ulu
hati
Do :
 Ekspresi

muka

napak

meringis bila timbul nyeri
Ds :
 Klien

mengeluh

mampu

tidak

melakukan

aktivitas sehari-hari
Do :
 Kelemahan,

keletihan,

Obstruksi saluran kemih
↓
Retensi urin, batu besar dan kasar
↓
Menekan saraf perifer
↓
Merangsang pengeluaran mediator
kimia
↓
Impuls disampaikan ke SSP bagian
korteks serebri
↓
Nyeri dipersepsikan
Intake nutrisi tidak adequat
↓
Energi dalam tubuh berkurang
↓
Kompenbsasi tubuh menggunakan
energi cadangan dalam tubuh
↓
Kelemahan otot

Nyeri

Gagal ginjal
↓
Penurunan fungsi ginjal
↓
Perubahan status kesehatan
↓
Kurang terpajang informasi tentang
penyakitnya
↓

Ansietas

Intoleransi
aktivitas

gelisah.
Ds :
 Klien

mengeluh

akan

kondisi kesehatan
 Klien

menanyakan

tentang penyakitnya
 Klien

mengeluh

tidak

dapat berkemih dengan
normal

Do :
 Nampak

bingung

bila

ditanya tentang penyakit,

Koping individu tidak efektif
↓
Stress psikologis
↓
Ansietas
Page 7 of 15
Ketakutan,
Ds :
 Klien

mengeluh

tidak

dapat berkemih dengan
normal
 Klien mengeluh kecing
darah
 Klien

mengeluh

saat

berkemih ragu-ragu
 Klien mengeluh tidak ada
dorongan untuk berkemih
 Klien

mengeluh

kencingnya

air

berubah

warnah merah

Obstruksi saluran kemih
↓
Retensi urin
↓
Gagal ginjal
↓
Faal ginjal menurun
↓
COP turun
↓
Aliran darah ginjal turun
↓
RAA turun
↓
Retensi Na dan H2O naik
↓
Kelibihan vol. cairan

Kelebihan
volume cairan

Do :
 Perubahan pola berkemih,
peningkatan

frekuensi,

poliuria atau penurunan
frekuensi

/

oliguria,

Disuria, retensi, Abdomen
kembung

diare

atau

konstipasi

d. Prioritas Masalah
1) Gangguan pertukaran gas
2) Gangguan pemenuhan keb. Nutrisi
3) Kelebihan volume cairan
4) Nyeri
5) Intoleransi aktivitas
6) Ansietas
Page 8 of 15
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pola napas berhubungan dengan oedema paru ditandai dengan :
Ds

:  Klien mengeluh susah untuk bernapas

Do :  Takipnoe
 Dispnoe
 Peningkatan frekuensi napas
 Kusmaul
 Nafas ammonia
 Batuk produktif dengan sputum kental merah muda (edema paru).
b. Gangguan pemenuhan keb. Nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi kurang
adekuat ditandai dengan :
:  Klien mengatakan nafsu makan kurang
 Klien mengeluh nyeri ulu hati
Do :  Letargi disertai mual persisten
 Muntah
 Diare
 Porsi makan tidak dihabiskan
 Penurunan berat badan
 Perubahan tugor kulit.
c. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan ditandai dengan :
Ds

Ds

:  Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal
 Klien mengeluh kencing darah
 Klien mengeluh saat berkemih ragu-ragu
 Klien mengeluh tidak ada dorongan untuk berkemih
 Klien mengeluh air kencingnya berubah warnah merah

Do :  Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi
 Poliuria atau penurunan frekuensi / oliguria
 Disuria, retensi, Abdomen kembung diare atau konstipasi
d. Nyeri berhubungan dengan retensi urin ditandai dengan :
Ds

:  Klien mengeluh nyeri pinggang
 Klien mengeluh nyeri persendian
Page 9 of 15
Do :  Klien mengeluh nyeri ulu hati
 Ekspresi muka nampak meringis bila timbul nyeri
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan :
Ds

:  Klien mengeluh tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari

Do :  Kelemahan, keletihan, gelisah.
f. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan :
: 


Do : 
Ds

Klien mengeluh akan kondisi kesehatan
Klien menanyakan tentang penyakitnya
Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal
Nampak bingung bila ditanya tentang penyakit, Ketakutan,

3. Perencanaan
a. Gangguan pola napas berhubungan dengan oedema paru
Tupan :
Setelah diberikan askep selama beberapa hari pola napas klien dapat teratasi
Tupen :
Setelah diberikan askep selama beberapa hari masalah pola napas klien
berangsur-angsur membaik dengan kriteria :
Klien mangatakan tidak sesak lagi
Klien nampak dapat bernapas dengan legah
Intervensi
1) Obsevasi pola pernafasan pasien
R/ Dyspnoe, takikardia, dan pernafasan irreguler dan bunyi ronchi
merupakan tanda gangguan pola nafas
2) Kaji warna kulit, kuku dan membran mukosa
R/

Pucat

menunjukkan

vasokontriksi

atau

anemia

dan

sianosis

berhubungan dengan kongesti atau gagal jantung yang menunjukkan perfusi
jaringan tidak adekuat.
3) Atur posisi semi fowler
R/ Posisi semi fowler memungkinkan organ organ abdomen menjauhi
diafragma sehingga ekspansi paru optimal.
Page 10 of 15
4) Observasi ventilasi
R/ Gangguan pertukaran O2 mengakibatkan perubahan pada VS terutama
pada BP, HR, dan RR
5) Ajarkan klien tehnik napas dalam
R/ Mengoptimalkan pernapasan
6) Kolaborasi unutk pemberian tambahan oksigen
Rasional : Memaksimalkan sediaan O2 untuk kebutuhan miokardium
7) Kolaborasi pemeriksaan AGD
R/ AGD sangat penting untuk mengetahui adanya gangguan pertukaran gas
dalam paru.
b. Gangguan pemenuhan keb. Nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi kurang
adekuat
Tupan : Setelah diberi askep selama beberapa hari kebutuhan nutrisi klien dapat
terpenuhi
Tupen : Setelah diberi askep selama beberapa hari masalah nutrisi klien akan
membaik secara bertahap dengan kriteria :


Klien mengatakan tidak mual dan muntah-muntah lagi



Porsi makan dihabiskan

Intervensi
1) Awasi konsumsi makanan/cairan dan hitung masukan kalori perhari
R/ Mengidentifikasi kekurangan nutrisi/kebutuhan terapi.
2) Anjurkan pasien mempertahankan masukan makanan harian, termasuk
perkiraan jumlah konsumsi elektrolit (perhatikan individu, contoh natrium,
kalium, klorida, magnesium), dan protein
R/ Membantu pasien untuk menyadari “gambaran besar” dan untuk
memenuhi keinginan individu dalam pembatasan identifikasi.
3) Ukur massa otot melalui lipatan trisep atau prosedur serupa
R/ Mengkaji keadekkuatan penggunaan nutrisi melalui pengukuran
perubahan deposit lemak yang dapat memperkirakan adanya/takadanya
katabolisme jaringan.
Page 11 of 15
4) Dorong pasien untuk bepartisipasi dalam perencanaan menu
R/ Dapat meningkatakan asupan oral dan meningkatkan perawaan
kontrol/tanggung jawab.
5) Berikan makan sedikit dan frekuensi sering. Jadwalkan makan sesuai
dengan kebutuhan (untuk dialisis)
R/ Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan. Tipe dialisan
mempengaruhi pola makan.
6) Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan
R/ Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial makan.
7) Berikan perawatan mulut.
R/ Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam
mulut, yang dapat mempengaruhi masukan makanan.
8) Kolaborasi: berikan diet tinggi karbohidrat yang meliputi jumlah protein
kualitas tinggi dan asam amino esensial dengan pembatasan natrium/kalium
sesuai indekasi.
9) R/ Memberikan nutrien cukup untuk memperbaiki energi, mencegah
penggunaan otot, meningkatkan regenerasi jaringan/penyembuhan, dan
keseimbangan elektrolit.
10) Berikan tambahan parenteral sesuai indikasi
R/ Hiperalimentasi mungkin diperlukan untuk meningkatkan regenerasi
tubulus ginjal/perbaikan proses penyakit dasar dan untuk memberikan
nutrien bila makan peroral/enteral dikontraindikasikan.
11) Awasi kadar ptotein/albumin serum
R/ Indikator kebutuhan proterin.
12) Berikan antiemetik, contoh ptoklotperazin.
R/ Menurunkan stimulasi pada pusat muntah.
c. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan
Tupan : Setelah diberikan tindakan keperawatan kelebihan volume cairan
teratasi

Page 12 of 15
Tupen ; Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama beberapa hari kelebihan
volume cairan beransur-ansur kurang dengan kriteria :
Kebutuhan cairan tubuh dalam batas normal

Intervensi
1) Kaji status cairan : timbang berat badan harian, keseimbangan masukan dan
haluaran, turgor kulit dan adanya edema, distensi vena leher, tekanan darah,
denyut dan irama nadi
R/ Pengkajian merupakan dasar dan data dasar berkelanjutan untuk
memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi
2) Batasi masukan cairan
R/ Pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal, haluaran urin,
dan respon terhadap terapi
3) Identifikasi sumber potensial cairan: medikasi dan cairan yang digunakan
untuk pengobatan : oral dan intra vena, makanan
R/ Sumber kelebiihan cairan yang tidak diketahui dapat diidentikfikasi
4) Jelaskan pada klien dan keluarga rasional pembatasan
R/ Pemahaman meningkatkan hubungan kerjasama klien dengan keluarga
dalam pembatasan cairan
5) Bantu klien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan
R/ Kenyamanan klien meningkatkan kepatuhan terhadap pembatasan klien
6) Tingkatkan dan dorong hygiene oral dengan sering
R/ Hygiene oral mengurangi kekeringan membran mukosa

d. Nyeri berhubungan dengan retensi urin
Tupan : Setelah diberi askep selama beberapa hari gangguan nyaman nyeri klien
teratasi
Tupen : Setelah diberi askep selama beberapa hari nyeri klien berangsur angsur
dapat berkurang dengan kriteria :


Klien melaporkan tidak nyeri lagi



Ekspresi wajah tidak meringis
Page 13 of 15
Intervensi
1) Kaji skala nyer, frekuensi, dan lokasi nyeri
R/ Mengetahui derajat nyeri, dan lokasi yang dirasakan sehingga
memudahkan dalam menentukan tindakan selanjutnya
2) Atur posisi klien senyaman mungkin
R/ posisi yang nyaman membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul
3) Ajarkan klien tehnik relaksasi dan tehnik distraksi
R/ Dengan tehnik menarik napas dalam dan mengeluarkan serta mengajak
klien untuk berbincang membantu mengalihkan stimulus nyeri yang
dirasakan
4) Ciptakan lingkungan yang tenang dan anjurkan klien beristrahat yang cukup
R/ Lingkungan yang tentang dapat membuat klien dapat beristrahat yang
cukup sehingga mengurangi itensitas nyeri
5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik
R/ Membantu mengurangi rasa nyeri dengan menekan pusat nyeri

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalan intoleransi aktivitas
teratasi
Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan secara bertahap klien mampu
beraktivitas secara mandiri dengan kriteria :
Klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri
Klien dapat ikut serta dalam proses pengobatan
Intervensi
1) Pantau kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
R/ Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan oleh klien
sehingga perawat mudah dalam mengambil keputusan selanjutnya
2) Bantu klien dalam melakukan pemeuhan kebutuhan sehari-hari
R/ Membantu klien memenuhi aktivitas sehari hari
3) Anjurkan klien untuk ikut serta dalam tindakan pemulihan kesehatan klien

Page 14 of 15
R/ Dengan partisipasi keluarga klien dapat merasakan bahwa keluarga
memberi support dalam pemulihan kesehatan

f. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kecemasan klien teratasi
Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama beberapa hari masalah
ansietas beransur ansur hilang dengan kriteria :
Klien dapat memahami tentang penyakit dan proses pengobatannya
Klien menerima akan kondisi kesehatannya
Intervensi
1) Kaji rasa kecemasan yang dialami klien
R/ mengetahui perasaan yang dialami klien serta dapat sebagai patokan
dalam menentukan tindakan keperawatan selanjutnya
2) Berikan informasi yang akuran pada klien mengenai penyakitnya dan
rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
R/

informasi yang akurat dapat menambah pengetahui klien sehingga

kecemasan yang dialami klien bisa berkurang
3) Anjurkan keluarga untuk memberikan suppor pada klien
R/ Support keluarga menambah rasa kepercayaan diri klien
4) Kaji ulang pemahaman klien akan informasi yang telah diberikan
R/ Untuk mengetahui apakah klien memahami informasi yang diberikan
pada klien mengenai penyakit nya dan pengobatannya
5) Ikut sertakan klien dalam proses penyembuhan
R/ Agar klien mengetahui cara perawatan akan penyakitnya.

Page 15 of 15

More Related Content

What's hot

Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikFransiska Oktafiani
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikYucke Pebriani
 
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalDevina Alifah
 
9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencing9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencingfikri asyura
 
CHRONIC KIDNEY DISEASE
CHRONIC KIDNEY DISEASECHRONIC KIDNEY DISEASE
CHRONIC KIDNEY DISEASERafi Mahandaru
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsWiwin Meiriana
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckdRenitaArdani
 
Sap gagal ginjal kronik
Sap gagal ginjal kronikSap gagal ginjal kronik
Sap gagal ginjal kronikWarung Bidan
 
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Edhy Riawan
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryChristian Paomey
 
Gagal ginjal-akut-sita
Gagal ginjal-akut-sitaGagal ginjal-akut-sita
Gagal ginjal-akut-sitaSita Resmi
 

What's hot (20)

Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 
Leaflet gagal ginjal
Leaflet gagal ginjalLeaflet gagal ginjal
Leaflet gagal ginjal
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
 
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
 
Chronic Kidney Disease
Chronic Kidney DiseaseChronic Kidney Disease
Chronic Kidney Disease
 
Pembatasan cairan dan elektrolit
Pembatasan cairan dan elektrolitPembatasan cairan dan elektrolit
Pembatasan cairan dan elektrolit
 
9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencing9. penyakit ginjal dan saluran kencing
9. penyakit ginjal dan saluran kencing
 
Satuan acara penyuluhan jadi
Satuan acara penyuluhan jadiSatuan acara penyuluhan jadi
Satuan acara penyuluhan jadi
 
CHRONIC KIDNEY DISEASE
CHRONIC KIDNEY DISEASECHRONIC KIDNEY DISEASE
CHRONIC KIDNEY DISEASE
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relaps
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
 
109258193 case-ckd
109258193 case-ckd109258193 case-ckd
109258193 case-ckd
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
 
Sap gagal ginjal kronik
Sap gagal ginjal kronikSap gagal ginjal kronik
Sap gagal ginjal kronik
 
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
Presentasi ckd (gagal ginjal kronik)
 
Sap gagal ginjal
Sap gagal ginjalSap gagal ginjal
Sap gagal ginjal
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
 
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Gagal ginjal-akut-sita
Gagal ginjal-akut-sitaGagal ginjal-akut-sita
Gagal ginjal-akut-sita
 

Similar to GangguanRSPU (20)

Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
PPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptxPPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptx
 
Askep sirosis
Askep sirosisAskep sirosis
Askep sirosis
 
Askep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotikAskep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotik
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney disease
 
Gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronikGagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronik
 
askep-crf.ppt
askep-crf.pptaskep-crf.ppt
askep-crf.ppt
 
Askep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptxAskep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptx
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
askep GAGAL GINJAL KRONIK.pptaskep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
 
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxPENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
 
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
 
Kolelitiasis
KolelitiasisKolelitiasis
Kolelitiasis
 
Ckd2
Ckd2Ckd2
Ckd2
 
Referat-ginjal
 Referat-ginjal Referat-ginjal
Referat-ginjal
 
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNAArdat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
 
Lp ckd+hd+hiperkalemi tika
Lp ckd+hd+hiperkalemi tikaLp ckd+hd+hiperkalemi tika
Lp ckd+hd+hiperkalemi tika
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

GangguanRSPU

  • 1. `````````````````````````````````````````````````m,ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN GAGAL GINJAL A. Konsep Medik 1. Pengertian Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, serta asam basa. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. Gagal ginjal diklasifikasi menjadi dua yaitu : a. Gagal ginjal akut Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal secara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal dan disfungsi tubular dan glomerular. Ini dimanifestasikan dengan anuria, oliguria, atau volume urin normal. b. Gagal ginjal kronik Gagal ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut 2. Etiologi a. Prarenal (hipofungsi ginjal) Masalah aliran darah akibat hipofungsi ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. b. Intrarenal gagal ginjal akut Akibat rusaknya struktur glomerulus atau tubular ginjal; seperti rasa terbakar, cedera akibat benturan dan berhentinya fungsi renal. c. Pasca renal Akibat dari obstruksi dibagian distal ginjal (obstruksi traktus urinarius). Page 1 of 15
  • 2. 3. Manifestasi klinis  Letargi disertai mual persisten  Muntah  Diare  Kulit dan membran mukosa kering  Nafas bau urin (fetor uremik)  Manifestasi saraf pusat o Rasa lemah o Sakit kepala o Kedutan otot  Perubahan haluaran urin o Anuria o Hematuria  Peningkatan BUN dan kadar kretinin  Hiperkalemia  Asidosis metabolik  Anemia 4. Pemeriksaan Diagnostik  Urine : Kristal urat, Kristal oksalat, Eosinofil, Hemoglobulinuria, Proteinuria massif, Anuria.  Plasma : Hiperkalemia nyata, Hipokalsemia nyata, Hiperkalsemia, Eosinofilia.  Ultrasonografi  Computed tomography scanning (CT scan) abdomen 5. Penatalaksanaan Medis a. Dialisis Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki abnormalitas biokimia ; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat Page 2 of 15
  • 3. dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan kecendurungan perdarahan ; dan membantu penyembuhan luka. b. Penanganan hiperkalemia Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan masalah utama pada gagal ginjal; hiperkalemia merupakan kondisi yang paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum ( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak gelombang T rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium polistriren sulfonat [kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema. c. Mempertahankan keseimbangan cairan Penatalaksanaan keseimbanagan cairan didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien. Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses, drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi penggantia cairan. B. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Pengumpulan Data  Aktivitas / Istrahat Gejala : Klien mengeluh tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari Tanda : Kelemahan, keletihan, gelisah.  Nyeri dan kenyamanan Gejala : Klien mengeluh sakit kepala, nyeri pinggang, nyeri persendian Tanda : Ekspresi muka napak meringis bila timbul nyeri  Makanan / Cairan Gejala : Klien mengatakan nafsu makan kurang, nyeri ulu hati Tanda : Letargi disertai mual persisten, Muntah, Diare, porsi makan tidak dihabiskan, penurunan berat badan, perubahan tugor Page 3 of 15
  • 4. kulit.  Pernapasan Gejala : Klien mengeluh susah untuk bernapas Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda (edema paru).  Integritas Ego Gejala : Klien mengeluh akan kondisi kesehatan, klien menanyakan tentang penyakitnya Tanda : Nampak bingung bila ditanya tentang penyakit, Ketakutan, Gelisah.  Eliminasi Gejala : Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal, klien mengeluh kecing darah, klien mengeluh saat berkemih raguragu, klien mengeluh tidak ada dorongan untuk berkemih, klien mengeluh air kencingnya berubah warnah merah Tanda : Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliuria atau penurunan frekuensi / oliguria, Disuria, retensi, Abdomen kembung diare atau konstipasi  Keamanan Gejala : Adanya reaksi transfusi Tanda : Demam, sepsis(dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kering. b. Pengelompokan data Data Subyektif  Klien mengeluh tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari  Klien mengeluh sakit kepala  Klien mengeluh nyeri pinggang  Klien mengeluh nyeri persendian Page 4 of 15
  • 5.  Klien mengatakan nafsu makan kurang  Klien mengeluh nyeri ulu hati  Klien mengeluh susah untuk bernapas  Klien mengeluh akan kondisi kesehatan  Klien menanyakan tentang penyakitnya  Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal  Klien mengeluh kecing darah  Klien mengeluh saat berkemih ragu-ragu  Klien mengeluh tidak ada dorongan untuk berkemih  Klien mengeluh air kencingnya berubah warnah merah Data Obyektif  Kelemahan, keletihan, gelisah.  Ekspresi muka napak meringis bila timbul nyeri  Letargi disertai mual persisten, Muntah, Diare, porsi makan tidak dihabiskan, penurunan berat badan, perubahan tugor kulit.  Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda(edema paru).  Nampak bingung bila ditanya tentang penyakit, Ketakutan,  Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliuria atau penurunan frekuensi / oliguria, Disuria, retensi, Abdomen kembung diare atau konstipasi c. Analisa data Problem Ds :  Klien mengatakan nafsu makan kurang  Klien mengeluh nyeri ulu hati Etiologi Faktor penyebab gagal ginjal ↓ Gagal ginjal ↓ Sekresi protein terganggu ↓ Sindrom uremia ↓ Simptom Gangguan pemenuhan keb. nutrisi Page 5 of 15
  • 6. Gangguan keseimbangan asam basa ↓ Do :  Letargi disertai mual persisten  Muntah  Diare  Porsi makan tidak dihabiskan  Penurunan berat badan Produksi dan asam lambung naik ↓ Gastritis ↓ Mual, muntah ↓ Intake nutrisi kurang ↓ Gangguan pemenuhan nutrisi  Perubahan tugor kulit. Ds :  Klien mengeluh susah untuk bernapas Do :  Takipnoe  Dispnoe  Peningkatan frekuensi napas  Kusmaul  Nafas ammonia  Batuk produktif dengan sputum kental merah muda (edema paru). Gangguan pola Faktor penyebab gagal ginjal napas ↓ Gagal ginjal ↓ Penurunan fungsi ginjal ↓ Retensi Na ↓ Total CES, tekanan kapiler, volume interstisial naik ↓ Odema dan Proload naik ↓ Beban jantung naik ↓ Hipertrofi ventrikel kiri terjadi Payah jantung kiri ↓ Bendungan atrium kiri naik ↓ Tekanan vena pulmonalis ↓ Kapiler paru naik terjadi Odema paru ↓ Gangguan pertukaran gas Page 6 of 15
  • 7. Ds :  Klien mengeluh nyeri pinggang  Klien mengeluh nyeri persendian  Klien mengeluh nyeri ulu hati Do :  Ekspresi muka napak meringis bila timbul nyeri Ds :  Klien mengeluh mampu tidak melakukan aktivitas sehari-hari Do :  Kelemahan, keletihan, Obstruksi saluran kemih ↓ Retensi urin, batu besar dan kasar ↓ Menekan saraf perifer ↓ Merangsang pengeluaran mediator kimia ↓ Impuls disampaikan ke SSP bagian korteks serebri ↓ Nyeri dipersepsikan Intake nutrisi tidak adequat ↓ Energi dalam tubuh berkurang ↓ Kompenbsasi tubuh menggunakan energi cadangan dalam tubuh ↓ Kelemahan otot Nyeri Gagal ginjal ↓ Penurunan fungsi ginjal ↓ Perubahan status kesehatan ↓ Kurang terpajang informasi tentang penyakitnya ↓ Ansietas Intoleransi aktivitas gelisah. Ds :  Klien mengeluh akan kondisi kesehatan  Klien menanyakan tentang penyakitnya  Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal Do :  Nampak bingung bila ditanya tentang penyakit, Koping individu tidak efektif ↓ Stress psikologis ↓ Ansietas Page 7 of 15
  • 8. Ketakutan, Ds :  Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal  Klien mengeluh kecing darah  Klien mengeluh saat berkemih ragu-ragu  Klien mengeluh tidak ada dorongan untuk berkemih  Klien mengeluh kencingnya air berubah warnah merah Obstruksi saluran kemih ↓ Retensi urin ↓ Gagal ginjal ↓ Faal ginjal menurun ↓ COP turun ↓ Aliran darah ginjal turun ↓ RAA turun ↓ Retensi Na dan H2O naik ↓ Kelibihan vol. cairan Kelebihan volume cairan Do :  Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliuria atau penurunan frekuensi / oliguria, Disuria, retensi, Abdomen kembung diare atau konstipasi d. Prioritas Masalah 1) Gangguan pertukaran gas 2) Gangguan pemenuhan keb. Nutrisi 3) Kelebihan volume cairan 4) Nyeri 5) Intoleransi aktivitas 6) Ansietas Page 8 of 15
  • 9. 2. Diagnosa Keperawatan a. Gangguan pola napas berhubungan dengan oedema paru ditandai dengan : Ds :  Klien mengeluh susah untuk bernapas Do :  Takipnoe  Dispnoe  Peningkatan frekuensi napas  Kusmaul  Nafas ammonia  Batuk produktif dengan sputum kental merah muda (edema paru). b. Gangguan pemenuhan keb. Nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi kurang adekuat ditandai dengan : :  Klien mengatakan nafsu makan kurang  Klien mengeluh nyeri ulu hati Do :  Letargi disertai mual persisten  Muntah  Diare  Porsi makan tidak dihabiskan  Penurunan berat badan  Perubahan tugor kulit. c. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan ditandai dengan : Ds Ds :  Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal  Klien mengeluh kencing darah  Klien mengeluh saat berkemih ragu-ragu  Klien mengeluh tidak ada dorongan untuk berkemih  Klien mengeluh air kencingnya berubah warnah merah Do :  Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi  Poliuria atau penurunan frekuensi / oliguria  Disuria, retensi, Abdomen kembung diare atau konstipasi d. Nyeri berhubungan dengan retensi urin ditandai dengan : Ds :  Klien mengeluh nyeri pinggang  Klien mengeluh nyeri persendian Page 9 of 15
  • 10. Do :  Klien mengeluh nyeri ulu hati  Ekspresi muka nampak meringis bila timbul nyeri e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan : Ds :  Klien mengeluh tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari Do :  Kelemahan, keletihan, gelisah. f. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan : :    Do :  Ds Klien mengeluh akan kondisi kesehatan Klien menanyakan tentang penyakitnya Klien mengeluh tidak dapat berkemih dengan normal Nampak bingung bila ditanya tentang penyakit, Ketakutan, 3. Perencanaan a. Gangguan pola napas berhubungan dengan oedema paru Tupan : Setelah diberikan askep selama beberapa hari pola napas klien dapat teratasi Tupen : Setelah diberikan askep selama beberapa hari masalah pola napas klien berangsur-angsur membaik dengan kriteria : Klien mangatakan tidak sesak lagi Klien nampak dapat bernapas dengan legah Intervensi 1) Obsevasi pola pernafasan pasien R/ Dyspnoe, takikardia, dan pernafasan irreguler dan bunyi ronchi merupakan tanda gangguan pola nafas 2) Kaji warna kulit, kuku dan membran mukosa R/ Pucat menunjukkan vasokontriksi atau anemia dan sianosis berhubungan dengan kongesti atau gagal jantung yang menunjukkan perfusi jaringan tidak adekuat. 3) Atur posisi semi fowler R/ Posisi semi fowler memungkinkan organ organ abdomen menjauhi diafragma sehingga ekspansi paru optimal. Page 10 of 15
  • 11. 4) Observasi ventilasi R/ Gangguan pertukaran O2 mengakibatkan perubahan pada VS terutama pada BP, HR, dan RR 5) Ajarkan klien tehnik napas dalam R/ Mengoptimalkan pernapasan 6) Kolaborasi unutk pemberian tambahan oksigen Rasional : Memaksimalkan sediaan O2 untuk kebutuhan miokardium 7) Kolaborasi pemeriksaan AGD R/ AGD sangat penting untuk mengetahui adanya gangguan pertukaran gas dalam paru. b. Gangguan pemenuhan keb. Nutrisi berhubungan dengan intake nutrisi kurang adekuat Tupan : Setelah diberi askep selama beberapa hari kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi Tupen : Setelah diberi askep selama beberapa hari masalah nutrisi klien akan membaik secara bertahap dengan kriteria :  Klien mengatakan tidak mual dan muntah-muntah lagi  Porsi makan dihabiskan Intervensi 1) Awasi konsumsi makanan/cairan dan hitung masukan kalori perhari R/ Mengidentifikasi kekurangan nutrisi/kebutuhan terapi. 2) Anjurkan pasien mempertahankan masukan makanan harian, termasuk perkiraan jumlah konsumsi elektrolit (perhatikan individu, contoh natrium, kalium, klorida, magnesium), dan protein R/ Membantu pasien untuk menyadari “gambaran besar” dan untuk memenuhi keinginan individu dalam pembatasan identifikasi. 3) Ukur massa otot melalui lipatan trisep atau prosedur serupa R/ Mengkaji keadekkuatan penggunaan nutrisi melalui pengukuran perubahan deposit lemak yang dapat memperkirakan adanya/takadanya katabolisme jaringan. Page 11 of 15
  • 12. 4) Dorong pasien untuk bepartisipasi dalam perencanaan menu R/ Dapat meningkatakan asupan oral dan meningkatkan perawaan kontrol/tanggung jawab. 5) Berikan makan sedikit dan frekuensi sering. Jadwalkan makan sesuai dengan kebutuhan (untuk dialisis) R/ Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan. Tipe dialisan mempengaruhi pola makan. 6) Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan R/ Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial makan. 7) Berikan perawatan mulut. R/ Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut, yang dapat mempengaruhi masukan makanan. 8) Kolaborasi: berikan diet tinggi karbohidrat yang meliputi jumlah protein kualitas tinggi dan asam amino esensial dengan pembatasan natrium/kalium sesuai indekasi. 9) R/ Memberikan nutrien cukup untuk memperbaiki energi, mencegah penggunaan otot, meningkatkan regenerasi jaringan/penyembuhan, dan keseimbangan elektrolit. 10) Berikan tambahan parenteral sesuai indikasi R/ Hiperalimentasi mungkin diperlukan untuk meningkatkan regenerasi tubulus ginjal/perbaikan proses penyakit dasar dan untuk memberikan nutrien bila makan peroral/enteral dikontraindikasikan. 11) Awasi kadar ptotein/albumin serum R/ Indikator kebutuhan proterin. 12) Berikan antiemetik, contoh ptoklotperazin. R/ Menurunkan stimulasi pada pusat muntah. c. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi cairan Tupan : Setelah diberikan tindakan keperawatan kelebihan volume cairan teratasi Page 12 of 15
  • 13. Tupen ; Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama beberapa hari kelebihan volume cairan beransur-ansur kurang dengan kriteria : Kebutuhan cairan tubuh dalam batas normal Intervensi 1) Kaji status cairan : timbang berat badan harian, keseimbangan masukan dan haluaran, turgor kulit dan adanya edema, distensi vena leher, tekanan darah, denyut dan irama nadi R/ Pengkajian merupakan dasar dan data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi 2) Batasi masukan cairan R/ Pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal, haluaran urin, dan respon terhadap terapi 3) Identifikasi sumber potensial cairan: medikasi dan cairan yang digunakan untuk pengobatan : oral dan intra vena, makanan R/ Sumber kelebiihan cairan yang tidak diketahui dapat diidentikfikasi 4) Jelaskan pada klien dan keluarga rasional pembatasan R/ Pemahaman meningkatkan hubungan kerjasama klien dengan keluarga dalam pembatasan cairan 5) Bantu klien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan R/ Kenyamanan klien meningkatkan kepatuhan terhadap pembatasan klien 6) Tingkatkan dan dorong hygiene oral dengan sering R/ Hygiene oral mengurangi kekeringan membran mukosa d. Nyeri berhubungan dengan retensi urin Tupan : Setelah diberi askep selama beberapa hari gangguan nyaman nyeri klien teratasi Tupen : Setelah diberi askep selama beberapa hari nyeri klien berangsur angsur dapat berkurang dengan kriteria :  Klien melaporkan tidak nyeri lagi  Ekspresi wajah tidak meringis Page 13 of 15
  • 14. Intervensi 1) Kaji skala nyer, frekuensi, dan lokasi nyeri R/ Mengetahui derajat nyeri, dan lokasi yang dirasakan sehingga memudahkan dalam menentukan tindakan selanjutnya 2) Atur posisi klien senyaman mungkin R/ posisi yang nyaman membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul 3) Ajarkan klien tehnik relaksasi dan tehnik distraksi R/ Dengan tehnik menarik napas dalam dan mengeluarkan serta mengajak klien untuk berbincang membantu mengalihkan stimulus nyeri yang dirasakan 4) Ciptakan lingkungan yang tenang dan anjurkan klien beristrahat yang cukup R/ Lingkungan yang tentang dapat membuat klien dapat beristrahat yang cukup sehingga mengurangi itensitas nyeri 5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik R/ Membantu mengurangi rasa nyeri dengan menekan pusat nyeri e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalan intoleransi aktivitas teratasi Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan secara bertahap klien mampu beraktivitas secara mandiri dengan kriteria : Klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri Klien dapat ikut serta dalam proses pengobatan Intervensi 1) Pantau kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari R/ Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan oleh klien sehingga perawat mudah dalam mengambil keputusan selanjutnya 2) Bantu klien dalam melakukan pemeuhan kebutuhan sehari-hari R/ Membantu klien memenuhi aktivitas sehari hari 3) Anjurkan klien untuk ikut serta dalam tindakan pemulihan kesehatan klien Page 14 of 15
  • 15. R/ Dengan partisipasi keluarga klien dapat merasakan bahwa keluarga memberi support dalam pemulihan kesehatan f. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan kecemasan klien teratasi Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama beberapa hari masalah ansietas beransur ansur hilang dengan kriteria : Klien dapat memahami tentang penyakit dan proses pengobatannya Klien menerima akan kondisi kesehatannya Intervensi 1) Kaji rasa kecemasan yang dialami klien R/ mengetahui perasaan yang dialami klien serta dapat sebagai patokan dalam menentukan tindakan keperawatan selanjutnya 2) Berikan informasi yang akuran pada klien mengenai penyakitnya dan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan R/ informasi yang akurat dapat menambah pengetahui klien sehingga kecemasan yang dialami klien bisa berkurang 3) Anjurkan keluarga untuk memberikan suppor pada klien R/ Support keluarga menambah rasa kepercayaan diri klien 4) Kaji ulang pemahaman klien akan informasi yang telah diberikan R/ Untuk mengetahui apakah klien memahami informasi yang diberikan pada klien mengenai penyakit nya dan pengobatannya 5) Ikut sertakan klien dalam proses penyembuhan R/ Agar klien mengetahui cara perawatan akan penyakitnya. Page 15 of 15