Kehamilan kosong atau blighted ovum adalah kondisi dimana kantong kehamilan terbentuk dan berkembang namun janin tidak berkembang. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan kromosom, infeksi, atau masalah hormon. Gejalanya mirip dengan kehamilan normal awal namun pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan tidak adanya gambar janin. Kuretase (pembersihan rahim) biasanya dilakukan untuk mengelu
Kehamilan Kosong (Blighted Ovum) - Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
1. Kehamilan Kosong
Image by : Dokumentasi Ayahbunda
Kantong kehamilan yang terdeteksi ada isinya ternyata kosong tanpa janin di dalamnya.
Kasus ini disebut kehamilan kosong (blighted ovum). Terjadi bila sel telur yang telah dibuahi
sel sperma akibat berbagai faktor, tidak dapat berkembang sempurna, malah membentuk
plasenta yang berisi cairan. Plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Sehingga
terdeteksi seolah-olah ada janin di sana.
Penyebab:
60% akibat kehamilan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma.
kelainan dikenali oleh tubuh ibu, sehingga secara alami tubuh ibu tidak meneruskan
kehamilan.
Infeksi TORCH dan streptokokus.
Diabetes mellitus yang tidak terkontrol.
Rendahnya kadar hormon beta hCG (human chorionic gonadotropin).
Faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin.
Usia suami atau istri tua sehingga kualitas sperma atau ovum menurun.
Gejala. Serupa gejala kehamilan umumnya, seperti tidak haid, mual dan muntah (morning
sickness), payudara mengeras dan pembesaran perut.hasil pemeriksaan dengan test pack dan
laboratorium positif, karena plasenta memang menghasilkan hormon hCG yang member
2. “kabar” ke indung telur (ovarium) dan otak bahwa ada hasil konsepsi di dalam rahim. Karena
gejalanya tidak spesifik, blighted ovum biasanya baru ditemukan setelah terjadi keguguran
spontan disertai perdarahan.
Lakukan ini!
Bila curiga mengalami blighted ovum, periksa ke dokter. Lewat pemeriksaan
ultrasonografi lewat vagina, dokter bisa mendeteksi ada tidaknya detak jantung dan
gambar janin. Namun, tindakan itu baru bisa dilakukan di usia kehamilan 6-7 minggu-
saat diameter kantor kehamilan lebih besar dari 16 milimeter sehingga terlihat jelas.
Bila tidak tampak gambar janin, diperiksa ulang seminggu kemudian. Bila gambar
janin tetap tidak didapatkan, dipastikan blighted ovum.
Bila positif blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi
dari rahim (kuretase). Hasilnya dianalisa untuk mencari penyebab dan mengatasinya.
Misalnya, bila karena infeksi, Anda akan diobati agar tidak berulang. Bila
penyebabnya antibody, dilakukan imunoterapi agar bisa hamil sungguhan. Perlu
diingat, kasus itu bukan disebabkan faktor genetik, tetapi by change atau adanya
perubahan.
Kehamilan Kosong (Blighted Ovum)
Kehamilan Kosong atau Blighted Ovum ? Yaitu calon ibu yang mengalami kehamilan
kosong. Meski tidak mengalami gejala aneh, tapi di dalam kandungannya yang membesar,
tidak terdapat janin.
pengertian Blighted ovum
“Blighted ovum adalah suatu kehamilan tanpa dijumpai adanya pertumbuhan embrio,”
ungkap Dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) dari Klinik Yasmin Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Saat dilakukan tes kehamilan, calon ibu dinyatakan positif hamil dan mereka juga merasakan
gejala-gejala wanita hamil seperti umumnya. Seperti mual, pusing, cepat lelah, dan payudara
yang mengeras.
“Pada kehamilan kosong, plasenta dan kantung kehamilan tetap berkembang secara normal,
yang menjadi masalah hanyalah perkembangan janinnya,” tukas Dr. Andon. Tak heran bila
3. dalam tes kehamilan urin, hasilnya tetap positif dan mengalami gejala kehamilan muda.
Menurutnya, kehamilan kosong terjadi karena sel telur yang dibuahi tidak berhasil
berkembang secara sempurna. Meski kantung kehamilan terus membesar, namun
perkembangan janinnya sama sekali tidak terjadi.
“Sehingga saat kehamilan berusia kurang lebih satu setengah bulan, saat dilakukan
pemeriksaan ultrasonografi (USG), hanya akan terlihat kantung kehamilan saja tanpa ada
gambar janinnya,” terangnya.
Calon ibu hanya bisa diindikasikan apakah mengalami kehamilan kosong atau tidak, adalah
saat ia melakukan pemeriksaan USG.
“Blighted ovum terjadi di kehamilan yang sangat dini, pada umumnya pasien datang ke
dokter karena keluhan berupa bercak pendarahan di usia kehamilan kurang lebih 6-8
minggu,” tukas ya.
Tak heran bila penderita menyangka selama ini kehamilannya normal-normal saja, sebab
kantung kehamilan terlihat jelas, dan tes kehamilan urin pun positif. Sehingga biasanya
kehamilan kosong itu baru terdeteksi saat si ibu melakukan USG.
Sayangnya alat bantu USG melalui vagina, gambaran janin baru dapat terlihat di usia
kehamilan 6 minggu dan dengan USG yang ditempelkan di perut, gambaran janin baru dapat
terlihat pada usia kehamilan 7 minggu.
Dengan bantuan USG vagina, tambah Dr. Andon, gambaran janin atau kantung janin dapat
terlihat, apakah ukurannya sudah mencapai 20 milimeter. Tapi bila belum terlihat, maka bisa
jadi Anda mengalami kehamilan kosong.
“Jika janin belum terlihat sedangkan diameter kantung kehamilan masih belum mencapai 20
mm, maka sangat dianjurkan untuk melakukan USG ulang dalam 1-2 minggu kemudian,”
sarannya.
Hingga saat ini, penyebab terjadinya kehamilan kosong masih belum diketahui. Tapi dari
beberapa pengalaman klinis, Dr. Andon memperkirakan ada kaitannya dengan kelainan
kromosom pada janin.
“Ini dapat terjadi akibat sel telur yang kurang baik, dibuahi oleh sperma normal atau
sebaliknya, sperma yang kurang baik membuahi sel telur yang normal.”
Komplikasi juga kerap dialami oleh pasien dengan kehamilan kosong, yaitu pendarahan
akibat kehamilannya tidak normal. “Perdarahan ini terjadi akibat tubuh berusaha
4. mengeluarkan hasil konsepsi yang tidak normal,” jelasnya.
Perdarahan akan terhenti, bila seluruh hasil konsepsi berhasil dikeluarkan dari rahim. “Jika
hasil konsepsi tidak dapat keluar sempurna, maka diperlukan bantuan kuretase oleh dokter,”
ungkap Dr. Andon lagi.
Agar pendarahan tidak terjadi terus menerus, ada dua cara yang umumnya dilakukan untuk
mengeluarkan kehamilan kosong. Yaitu dengan menggunakan obat atau melakukan kuretase.
“Tapi kuretase memiliki kelebihan karena dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan kromosom,”
sarannya.
Meski begitu, blighted ovum tidak terkait dengan gangguan kesuburan, sebab bisa saja
kehamilan selanjutnya bisa berjalan normal. Tapi bila kehamilan kosong kembali berulang,
maka kemungkinan besar terdapat kelainan kromosom menetap pada salah satu dari suami-
istri.
“Tapi yang perlu diingat, “blighted ovum” juga tidak terkait dengan kanker rahim,” jelas Dr.
Andon. Ia pun mengatakan bahwa hingga kini masih belum ada cara untuk mencegah
terjadinya kehamilan kosong ini.