2. 2.
KERAJINAN NENTU DI LOHIA
Aneka macam perabotan ini ternyata dibentuk dari bahan baku tumbuhan liar yang masih
cukup banyak tersebar di kawasan hutan rakyat Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Nilai estetis
dari benda-benda ini tentu menjadi bahan renungan bagi kebanyakan orang, bagaimanapun
juga hasil semolek barang-barang ini pasti dihasilkan oleh para pengrajin yang bertangan
dingin. Anyaman demi anyaman, tersusun rapi membentuk sebuah benda bermanfaat bagi
kehidupan cukup sulit dilakukan oleh orang awam. Hanya orang-orang telaten yang berdaya
seni tinggi yang dapat melakukannya. Daya seni dan ketelatenan serta kesabaran para
pengrajin anyaman ini, berasal dari orang-orang tua mereka yang diajarkan secara turun
temurun. Tetapi pada saat ini keterampilan menganyam nentu, tidak terbatas lagi pada
kalangan keluarga seketurunan, melainkan telah berkembang bebas kepada siapa saja yang
ingin mempelajarinya. Masyarakat Lohia telah beberapa kali menyelenggarakan pelatihan
keterampilan menganyam kepada masayarakat luas. Sampai akhirnya sekarang ini terdapat
pihak yang membangun "rumah nentu" sebagai wadah untuk menyelenggarakan pelatihanpelatihan anyam nentu sekaligus sebagai tempat memajang hasil anyaman yang diselesaikan
dalam pelatihan itu