SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
MAKALAH : KEBUTUHAN MEDIKAL BEDAH I
DOSEN : SAAD A. S.Kep, M.Kes

PENYAKIT KOMPLEKS IMUN

Disusun Oleh :

LA GOLO
NIM : 11.11.915

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
2012
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga
sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya,
pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan
islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam.
Dengan penuh rasa syukur saya ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas
KMB I ini, yang diberikan oleh dosen SAAD ABDUH, S.Kep. M.Kes, kepada saya
sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran mata kuliah KMB I. Dalam
penulisan dan penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan,
untuk itu saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.
Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Raha,15 Oktober 2012
Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..............................................................................

ii

DAFTAR ISI .............................................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................
B. Tujuan ................................................................................

1

C. Batasan Masalah ................................................................
BAB II

1

1

KONSEP DASAR
1. Defenisi ........................................................................

2

2. Patofisiologi .................................................................

2

3. Gambaran Klinis ..........................................................

4

4. Penyebab.......................................................................

6

5. Pemeriksaan Penunjang .................................................

9

6. Pengobatan ...................................................................

10

7. Pencegahan ...................................................................

10
BAB III PEMBAHASAN ..........................................................................

11

1. Perbedaan Berbagai Pendapat ......................................

11

BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ........................................................................

12

B. Saran ...................................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kondisi normal kompleks imun dengan cepat dihapus dari
aliran darah oleh makrofag di limpa dan sel-sel Kupffer di hati. Dalam
beberapa situasi, bagaimanapun, kompleks imun terus beredar. Akhirnya
mereka menjadi terjebak dalam jaringan ginjal, paru-paru, kulit, sendi, atau
pembuluh darah. Hanya di mana mereka akhirnya mungkin tergantung pada
sifat antigen, kelas antibodi-IgG, misalnya, bukan IgM-dan ukuran kompleks.
Di sana mereka berangkat reaksi yang menyebabkan peradangan dan
kerusakan jaringan.
Kompleks imun bekerja kerusakan mereka dalam berbagai penyakit.
Kadang-kadang, seperti halnya dengan malaria dan hepatitis virus, mereka
mencerminkan persisten tingkat rendah infeksi. Kadang-kadang mereka
muncul sebagai respons terhadap antigen lingkungan seperti jerami berjamur
yang menyebabkan penyakit paru-paru yang dikenal sebagai petani. Sering,
kompleks imun berkembang pada penyakit autoimun, di mana produksi terus
menerus autoantibodi overloads sistem penghapusan kekebalan tubuh yang
kompleks
B. Tujuan
1. Dapat mengetahui jenis penyakit kompleks imunitas.
2. Dapat mengetahui cara pencegahan Penyakit kompleks imun
C. Batasan Masalah
Pada pembuatan makalah ini saya membatasi masalah hanya mengenai salah
satu penyakit kompleks imun.
BAB II
KONSEP DASAR
1. Defenisi
Kompleks imun penyakit adalah reaksi nekrosis Arthus hemoragik akut yang
mengikuti re-paparan antigen, yang menarik PMN, mengaktifkan komplemen,
mengikat IC oleh reseptor Fc, menyebabkan fagositosis, ↑ produksi faktor
chemotactic, terutama C5b67 dan ↑ anaphylotoxins C3A dan C5a, mengakibatkan
vasodilatasi.(http://medicaldictionary.thefreedictionary.com/immune+complex).
Kompleks imun adalah Sebuah penyakit yang disebabkan oleh pengendapan
antigen-antibodi atau antigen-antibodi-komplemen kompleks pada permukaan sel,
sehingga dalam pengembangan kronis atau peradangan akut , yang dapat
dimanifestasikan oleh vaskulitis , endokarditis, neuritis , atau glomeruloneritis.
(http://www.answers.com/topic/immune-complex-disease#ixzz29uEPBtUZ).
Penyakit kompleks imun Ialah sekolompok penyakit yang didasari oleh adanya
endapan kompleks imun pada organ spesifi atau jaringan terentu.
(http://www.scribd.com/doc/6240342/25/Pemeriksaan-kompleks-imun).
Penyakit Kompleks Immune: Penyakit yang ditandai dengan adanya
kompleks imun yang adalah kelompok antigen dan antibodi terkunci bersama-sama.
Biasanya ini kompleks imun dikeluarkan dari darah oleh limpa tapi kadang-kadang
mereka terus beredar dan dapat menjadi terjebak dalam berbagai jaringan tubuh yang
menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Contoh penyakit kompleks imun
termasuk malaria, hepatitis virus dan penyakit autoimun. (http://www.scribd.com).
Kompleks imun adalah kelompok antigen dan antibodi saling. Dalam kondisi
normal kompleks imun dengan cepat dihapus dari aliran darah oleh makrofag di
limpa dan sel-sel Kupffer di hati. Dalam beberapa situasi, bagaimanapun, kompleks
imun terus beredar. Akhirnya mereka menjadi terjebak dalam jaringan ginjal, paruparu, kulit, sendi, atau pembuluh darah. Hanya di mana mereka akhirnya mungkin
tergantung pada sifat antigen, kelas antibodi-IgG, misalnya, bukan IgM-dan ukuran
kompleks. Di sana mereka berangkat reaksi yang menyebabkan peradangan dan
kerusakan jaringan.( http://thyroid.about.com/library/immune/blimm21.htm )
Immune Kompleks Penyakit Sebuah koleksi yang berbeda dari penyakit yang
ditandai oleh kompleks imun dominan menyebabkan dan menghibur proses penyakit
dapat digambarkan. Desoxyribonucleic Asam, DNA, adalah antigen dominan di
kompleks ditemukan pada lupus sistemik eritematosus, dan IgG sendiri ditemukan
dalam rheumatoid arthritis. (http://www.immune-complex.ch/pdf/diseases.pdf).
Penyakit kompleks imun: banyak penyakit yang dihubungkan dengan
kompleks imun telah dijelaskan walaupun antigen seringkali tidak diidentifikasi
contoh mewakili adalah glomerulonefritis akut (Jawet dan Adelberg : 138)
Salah satu penyakit kompleks imun adalah GLOMERULONEFRITIS
AKUT. Berikut adalah penjelasan tentang penyaki kompleks imun yaitu
glomerulonefritis akut.
GNA adalah reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.
Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus, sering ditemukan pada
usia 3-7 tahun. GNA adalah inflamasi glomeruli yang terjadi ketika kompleks
antigen-antibodi terjebak dalammembran kapiler glomerular.
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap
akhir dan tingginya angka morbiditas pada anak. Terminologi glomerulonefritis yang
dipakai disini adalah untuk menunjukkan bahwa kelainan yang pertama dan utama
terjadi pada glomerulus, bukan pada struktur ginjal yang lain. (Yumizon,
Glomerulonefritis Akut (GNA), 2009, www.gooogle.com, diambil pada tanggal 13
oktober 2012).
2. Patofisiologi
Terbentuk kompleks antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam
glomerulus tempat kompleks tersebut secara mekanis terperangkap dalam membran
basalis.selanjutnya komplomen akan terfiksasi mengakibatkan lesi dan peradangan
yang menarik leukosit polimorfonuklear (PMN) dan trombosit menuju tempat lesi,
yang kemudian terbentuk jaringan parut dan kehilangan permukaan penyaring.
Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom juga merusak endothel dan
membran basalis glomerulus (IGBM). Sebagai respon terhadap lesi yang terjadi,
timbu proliferasi sel-sel endotel yang diikuti sel-sel mesangium dan selanjutnya selsel epitel. Semakin meningkatnya kebocoran kapiler gromelurus menyebabkan
protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang sedang dibentuk oleh
ginjal, mengakibatkan proteinuria dan hematuria. Agaknya kompleks komplomen
antigen-antibodi inilah yang terlihat sebagai nodul-nodul subepitel pada mikroskop
elektron dan sebagai bentuk granular dan berbungkah-bungkah pada mikroskop
imunofluoresensi, pada pemeriksaan cahaya glomerulus tampak membengkak dan
hiperseluler disertai invasi PMN.
3. Gambaran Klinis
Hasil penyelidikan klinis immunologis dan percobaan pada binatang
menunjukkan adanyakemungkinan proses immunologis sebagai penyebab. Beberapa
penyelidik mengajukan hipotesissebagai berikut :
1. Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat pada membran basalis
glomerulus dankemudian merusaknya.
2. Proses autoimmune kuman streptokokkus yang nefritogen dalam tubuh
menimbulkan badanautoimmune yang merusak glomerulus.
3. Streptokokkus nefritogen dan membran basalis glomerulus mempunyai
komponen antigenyang sama sehingga dibentuk zat anti yang langsung
merusak membran basalis ginjal.
4. Penyebab
▶

Streptococcus beta hemoliticus group A.

▶

Keracunan (timah hitam, tridion)

▶

Penyakit sipilis

▶

Trombosis vena renalis

▶

Penyakit kolagen

5. Pemeriksaan Penunjang
Pada laboratorium didapatkan:
▶

Hb menurun

▶

Ureum dan serum kreatinin meningkat

▶

Elektrolit serum (natrium meningkat)

▶

leukosit , Eritrosit, Urinalisis (BJ. Urine meningkat, albumin,

Pada rontgen:
▶

IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus koligentes)

6. Pengobatan
1. Pemberian penisilin pada fase akut. Pemberian antibiotika ini tidak
mempengaruhi

beratnya

glomerulonefritis,

melainkan

mengurangi
menyebarnya infeksi Streptococcus yang mungkin masih, dapat dikombinasi
dengan amoksislin 50 mg/kg BB dibagi 3 dosis selama 10 hari. Jika alergi
terhadap golongan penisilin, diganti dengan eritromisin 30 mg/kg BB/hari
dibagi 3 dosis.
2. Pengobatan terhadap hipertensi. Pemberian cairan dikurangi, pemberian
sedativa untuk menenangkan penderita sehingga dapat cukup beristirahat.
Pada hipertensi dengan gejala serebral diberikan reserpin dan hidralazin.
Mula-mula diberikan reserpin sebanyak 0,07 mg/kgbb secara intramuskular.
Bila terjadi diuresis 5-10 jam kemudian, maka selanjutnya reserpin diberikan
peroral dengan dosis rumat, 0,03 mg/kgbb/hari. Magnesium sulfat parenteral
tidak dianjurkan lagi karena memberi efek toksis.
3. Pemberian furosemid (Lasix) secara intravena (1 mg/kgbb/kali) dalam 5-10
menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi glomerulus
4. Bila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativa dan oksigen.
7. Pencegahan
Pencegahan terhadap glomerulonefritis akut oleh streptokokus adalah
pengobatan yang tepat dari faringitis dan infeksi saluran pernapasan atas. Harus
dibuat kultur dan pemberian antibiotik yang tepat.
BAB III
PEMBAHSAN
A. Kaitan Antara Berbagai Pendapat
Tentang Penyakit Kompleks Imunitas
Penyakit kompleks imun: banyak penyakit yang dihubungkan dengan
kompleks imun telah dijelaskan walaupun antigen seringkali tidak
diidentifikasi contoh mewakili adalah glomerulonefritis akut (Jawet dan
Adelberg : 138)
Kompleks imun adalah Sebuah penyakit yang disebabkan oleh
pengendapan antigen-antibodi atau antigen-antibodi-komplemen kompleks
pada permukaan sel, sehingga dalam pengembangan kronis atau peradangan
akut , yang dapat dimanifestasikan oleh vaskulitis , endokarditis, neuritis ,
atau

glomeruloneritis.

(http://www.answers.com/topic/immune-complex-

disease#ixzz29uEPBtUZ.
Penyakit kompleks imun Ialah sekolompok penyakit yang didasari
oleh adanya endapan kompleks imun pada organ spesifi atau jaringan terentu.
(http://www.scribd.com/doc/6240342/25/Pemeriksaan-kompleks-imun).
Dari ketiga pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa penyakit
kompleks imunitas penyakit yang timbul karenya endapan antigen antibody,
sehingga dapat menimbulkan peradangan akut, yang dapat menjadi penyakit
glomerulonefritis akut, ataupun penyakit lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyakit kompleks imunitas penyakit yang timbul karenya endapan
antigen antibody, sehingga dapat menimbulkan peradangan akut, yang
dapat menjadi penyakit glomerulonefritis akut, ataupun penyakit lain.
2. Pencegahan terhadap glomerulonefritis akut oleh streptokokus adalah
pengobatan yang tepat dari faringitis dan infeksi saluran pernapasan atas.
Harus dibuat kultur dan pemberian antibiotik yang tepat.
B. Saran
1. Mengharapkan masukan atau saran pembangun untuk perbaikan berikut.
DAFTAR PUSTAKA

GNA, 2009, www.gooogle.com, diambil pada tanggal 13 oktober 2012
http://medicaldictionary.thefreedictionary.com/immune+complex
http://thyroid.about.com/library/immune/blimm21.htm
http://www.answers.com/topic/immune-complex-disease#ixzz29uEPBtUZ
http://www.scribd.com/doc/6240342/25/Pemeriksaan-kompleks-imun
http://www.scribd.com
http://www.immune-complex.ch/pdf/diseases.pdf
Jawet dan Adelberg : 138.Mikrobiologi Kedokrean.Edisi 20.

Más contenido relacionado

Similar a GNA Kompleks (20)

150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
150095252 makalah-imser-imunodefisiensi-komplemen
 
Makalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitasMakalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitas
 
Hiperseneitivitas tpe iii
Hiperseneitivitas tpe iiiHiperseneitivitas tpe iii
Hiperseneitivitas tpe iii
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Makalah mikrobiolog ant yi
Makalah mikrobiolog ant yiMakalah mikrobiolog ant yi
Makalah mikrobiolog ant yi
 
Sistem Imun dan Ginjal
Sistem Imun dan GinjalSistem Imun dan Ginjal
Sistem Imun dan Ginjal
 
Kul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologiKul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologi
 
Makalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitasMakalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitas
 
Wordsensitif
WordsensitifWordsensitif
Wordsensitif
 
Sistem Imun Non-Spesifik
Sistem Imun Non-SpesifikSistem Imun Non-Spesifik
Sistem Imun Non-Spesifik
 
infeksi dan imunitas
infeksi dan imunitasinfeksi dan imunitas
infeksi dan imunitas
 
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkini
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkiniReaksi hipersensitivitas ppt update terkini
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkini
 
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IIIReaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
 
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptxNEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
 
Tugas bu dian
Tugas bu dianTugas bu dian
Tugas bu dian
 
Makalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yantiMakalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yanti
 
Imunologi das10
Imunologi das10Imunologi das10
Imunologi das10
 
Ag dan ab
Ag dan abAg dan ab
Ag dan ab
 
Makalah mikrobiologi dosen
Makalah mikrobiologi                                 dosenMakalah mikrobiologi                                 dosen
Makalah mikrobiologi dosen
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

GNA Kompleks

  • 1. MAKALAH : KEBUTUHAN MEDIKAL BEDAH I DOSEN : SAAD A. S.Kep, M.Kes PENYAKIT KOMPLEKS IMUN Disusun Oleh : LA GOLO NIM : 11.11.915 PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam. Dengan penuh rasa syukur saya ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas KMB I ini, yang diberikan oleh dosen SAAD ABDUH, S.Kep. M.Kes, kepada saya sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran mata kuliah KMB I. Dalam penulisan dan penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan, untuk itu saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Raha,15 Oktober 2012 Penulis,
  • 3. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................. i KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... B. Tujuan ................................................................................ 1 C. Batasan Masalah ................................................................ BAB II 1 1 KONSEP DASAR 1. Defenisi ........................................................................ 2 2. Patofisiologi ................................................................. 2 3. Gambaran Klinis .......................................................... 4 4. Penyebab....................................................................... 6 5. Pemeriksaan Penunjang ................................................. 9 6. Pengobatan ................................................................... 10 7. Pencegahan ................................................................... 10
  • 4. BAB III PEMBAHASAN .......................................................................... 11 1. Perbedaan Berbagai Pendapat ...................................... 11 BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan ........................................................................ 12 B. Saran ................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kondisi normal kompleks imun dengan cepat dihapus dari aliran darah oleh makrofag di limpa dan sel-sel Kupffer di hati. Dalam beberapa situasi, bagaimanapun, kompleks imun terus beredar. Akhirnya mereka menjadi terjebak dalam jaringan ginjal, paru-paru, kulit, sendi, atau pembuluh darah. Hanya di mana mereka akhirnya mungkin tergantung pada sifat antigen, kelas antibodi-IgG, misalnya, bukan IgM-dan ukuran kompleks. Di sana mereka berangkat reaksi yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Kompleks imun bekerja kerusakan mereka dalam berbagai penyakit. Kadang-kadang, seperti halnya dengan malaria dan hepatitis virus, mereka mencerminkan persisten tingkat rendah infeksi. Kadang-kadang mereka muncul sebagai respons terhadap antigen lingkungan seperti jerami berjamur yang menyebabkan penyakit paru-paru yang dikenal sebagai petani. Sering, kompleks imun berkembang pada penyakit autoimun, di mana produksi terus menerus autoantibodi overloads sistem penghapusan kekebalan tubuh yang kompleks B. Tujuan 1. Dapat mengetahui jenis penyakit kompleks imunitas. 2. Dapat mengetahui cara pencegahan Penyakit kompleks imun C. Batasan Masalah Pada pembuatan makalah ini saya membatasi masalah hanya mengenai salah satu penyakit kompleks imun.
  • 6. BAB II KONSEP DASAR 1. Defenisi Kompleks imun penyakit adalah reaksi nekrosis Arthus hemoragik akut yang mengikuti re-paparan antigen, yang menarik PMN, mengaktifkan komplemen, mengikat IC oleh reseptor Fc, menyebabkan fagositosis, ↑ produksi faktor chemotactic, terutama C5b67 dan ↑ anaphylotoxins C3A dan C5a, mengakibatkan vasodilatasi.(http://medicaldictionary.thefreedictionary.com/immune+complex). Kompleks imun adalah Sebuah penyakit yang disebabkan oleh pengendapan antigen-antibodi atau antigen-antibodi-komplemen kompleks pada permukaan sel, sehingga dalam pengembangan kronis atau peradangan akut , yang dapat dimanifestasikan oleh vaskulitis , endokarditis, neuritis , atau glomeruloneritis. (http://www.answers.com/topic/immune-complex-disease#ixzz29uEPBtUZ). Penyakit kompleks imun Ialah sekolompok penyakit yang didasari oleh adanya endapan kompleks imun pada organ spesifi atau jaringan terentu. (http://www.scribd.com/doc/6240342/25/Pemeriksaan-kompleks-imun). Penyakit Kompleks Immune: Penyakit yang ditandai dengan adanya kompleks imun yang adalah kelompok antigen dan antibodi terkunci bersama-sama. Biasanya ini kompleks imun dikeluarkan dari darah oleh limpa tapi kadang-kadang mereka terus beredar dan dapat menjadi terjebak dalam berbagai jaringan tubuh yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Contoh penyakit kompleks imun termasuk malaria, hepatitis virus dan penyakit autoimun. (http://www.scribd.com). Kompleks imun adalah kelompok antigen dan antibodi saling. Dalam kondisi normal kompleks imun dengan cepat dihapus dari aliran darah oleh makrofag di
  • 7. limpa dan sel-sel Kupffer di hati. Dalam beberapa situasi, bagaimanapun, kompleks imun terus beredar. Akhirnya mereka menjadi terjebak dalam jaringan ginjal, paruparu, kulit, sendi, atau pembuluh darah. Hanya di mana mereka akhirnya mungkin tergantung pada sifat antigen, kelas antibodi-IgG, misalnya, bukan IgM-dan ukuran kompleks. Di sana mereka berangkat reaksi yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan.( http://thyroid.about.com/library/immune/blimm21.htm ) Immune Kompleks Penyakit Sebuah koleksi yang berbeda dari penyakit yang ditandai oleh kompleks imun dominan menyebabkan dan menghibur proses penyakit dapat digambarkan. Desoxyribonucleic Asam, DNA, adalah antigen dominan di kompleks ditemukan pada lupus sistemik eritematosus, dan IgG sendiri ditemukan dalam rheumatoid arthritis. (http://www.immune-complex.ch/pdf/diseases.pdf). Penyakit kompleks imun: banyak penyakit yang dihubungkan dengan kompleks imun telah dijelaskan walaupun antigen seringkali tidak diidentifikasi contoh mewakili adalah glomerulonefritis akut (Jawet dan Adelberg : 138) Salah satu penyakit kompleks imun adalah GLOMERULONEFRITIS AKUT. Berikut adalah penjelasan tentang penyaki kompleks imun yaitu glomerulonefritis akut. GNA adalah reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus, sering ditemukan pada usia 3-7 tahun. GNA adalah inflamasi glomeruli yang terjadi ketika kompleks antigen-antibodi terjebak dalammembran kapiler glomerular. Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan tingginya angka morbiditas pada anak. Terminologi glomerulonefritis yang dipakai disini adalah untuk menunjukkan bahwa kelainan yang pertama dan utama terjadi pada glomerulus, bukan pada struktur ginjal yang lain. (Yumizon,
  • 8. Glomerulonefritis Akut (GNA), 2009, www.gooogle.com, diambil pada tanggal 13 oktober 2012). 2. Patofisiologi Terbentuk kompleks antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam glomerulus tempat kompleks tersebut secara mekanis terperangkap dalam membran basalis.selanjutnya komplomen akan terfiksasi mengakibatkan lesi dan peradangan yang menarik leukosit polimorfonuklear (PMN) dan trombosit menuju tempat lesi, yang kemudian terbentuk jaringan parut dan kehilangan permukaan penyaring. Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom juga merusak endothel dan membran basalis glomerulus (IGBM). Sebagai respon terhadap lesi yang terjadi, timbu proliferasi sel-sel endotel yang diikuti sel-sel mesangium dan selanjutnya selsel epitel. Semakin meningkatnya kebocoran kapiler gromelurus menyebabkan protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang sedang dibentuk oleh ginjal, mengakibatkan proteinuria dan hematuria. Agaknya kompleks komplomen antigen-antibodi inilah yang terlihat sebagai nodul-nodul subepitel pada mikroskop elektron dan sebagai bentuk granular dan berbungkah-bungkah pada mikroskop imunofluoresensi, pada pemeriksaan cahaya glomerulus tampak membengkak dan hiperseluler disertai invasi PMN. 3. Gambaran Klinis Hasil penyelidikan klinis immunologis dan percobaan pada binatang menunjukkan adanyakemungkinan proses immunologis sebagai penyebab. Beberapa penyelidik mengajukan hipotesissebagai berikut : 1. Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat pada membran basalis glomerulus dankemudian merusaknya.
  • 9. 2. Proses autoimmune kuman streptokokkus yang nefritogen dalam tubuh menimbulkan badanautoimmune yang merusak glomerulus. 3. Streptokokkus nefritogen dan membran basalis glomerulus mempunyai komponen antigenyang sama sehingga dibentuk zat anti yang langsung merusak membran basalis ginjal. 4. Penyebab ▶ Streptococcus beta hemoliticus group A. ▶ Keracunan (timah hitam, tridion) ▶ Penyakit sipilis ▶ Trombosis vena renalis ▶ Penyakit kolagen 5. Pemeriksaan Penunjang Pada laboratorium didapatkan: ▶ Hb menurun ▶ Ureum dan serum kreatinin meningkat ▶ Elektrolit serum (natrium meningkat) ▶ leukosit , Eritrosit, Urinalisis (BJ. Urine meningkat, albumin, Pada rontgen: ▶ IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus koligentes) 6. Pengobatan 1. Pemberian penisilin pada fase akut. Pemberian antibiotika ini tidak mempengaruhi beratnya glomerulonefritis, melainkan mengurangi
  • 10. menyebarnya infeksi Streptococcus yang mungkin masih, dapat dikombinasi dengan amoksislin 50 mg/kg BB dibagi 3 dosis selama 10 hari. Jika alergi terhadap golongan penisilin, diganti dengan eritromisin 30 mg/kg BB/hari dibagi 3 dosis. 2. Pengobatan terhadap hipertensi. Pemberian cairan dikurangi, pemberian sedativa untuk menenangkan penderita sehingga dapat cukup beristirahat. Pada hipertensi dengan gejala serebral diberikan reserpin dan hidralazin. Mula-mula diberikan reserpin sebanyak 0,07 mg/kgbb secara intramuskular. Bila terjadi diuresis 5-10 jam kemudian, maka selanjutnya reserpin diberikan peroral dengan dosis rumat, 0,03 mg/kgbb/hari. Magnesium sulfat parenteral tidak dianjurkan lagi karena memberi efek toksis. 3. Pemberian furosemid (Lasix) secara intravena (1 mg/kgbb/kali) dalam 5-10 menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi glomerulus 4. Bila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativa dan oksigen. 7. Pencegahan Pencegahan terhadap glomerulonefritis akut oleh streptokokus adalah pengobatan yang tepat dari faringitis dan infeksi saluran pernapasan atas. Harus dibuat kultur dan pemberian antibiotik yang tepat.
  • 11. BAB III PEMBAHSAN A. Kaitan Antara Berbagai Pendapat Tentang Penyakit Kompleks Imunitas Penyakit kompleks imun: banyak penyakit yang dihubungkan dengan kompleks imun telah dijelaskan walaupun antigen seringkali tidak diidentifikasi contoh mewakili adalah glomerulonefritis akut (Jawet dan Adelberg : 138) Kompleks imun adalah Sebuah penyakit yang disebabkan oleh pengendapan antigen-antibodi atau antigen-antibodi-komplemen kompleks pada permukaan sel, sehingga dalam pengembangan kronis atau peradangan akut , yang dapat dimanifestasikan oleh vaskulitis , endokarditis, neuritis , atau glomeruloneritis. (http://www.answers.com/topic/immune-complex- disease#ixzz29uEPBtUZ. Penyakit kompleks imun Ialah sekolompok penyakit yang didasari oleh adanya endapan kompleks imun pada organ spesifi atau jaringan terentu. (http://www.scribd.com/doc/6240342/25/Pemeriksaan-kompleks-imun). Dari ketiga pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa penyakit kompleks imunitas penyakit yang timbul karenya endapan antigen antibody, sehingga dapat menimbulkan peradangan akut, yang dapat menjadi penyakit glomerulonefritis akut, ataupun penyakit lain.
  • 12. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penyakit kompleks imunitas penyakit yang timbul karenya endapan antigen antibody, sehingga dapat menimbulkan peradangan akut, yang dapat menjadi penyakit glomerulonefritis akut, ataupun penyakit lain. 2. Pencegahan terhadap glomerulonefritis akut oleh streptokokus adalah pengobatan yang tepat dari faringitis dan infeksi saluran pernapasan atas. Harus dibuat kultur dan pemberian antibiotik yang tepat. B. Saran 1. Mengharapkan masukan atau saran pembangun untuk perbaikan berikut.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA GNA, 2009, www.gooogle.com, diambil pada tanggal 13 oktober 2012 http://medicaldictionary.thefreedictionary.com/immune+complex http://thyroid.about.com/library/immune/blimm21.htm http://www.answers.com/topic/immune-complex-disease#ixzz29uEPBtUZ http://www.scribd.com/doc/6240342/25/Pemeriksaan-kompleks-imun http://www.scribd.com http://www.immune-complex.ch/pdf/diseases.pdf Jawet dan Adelberg : 138.Mikrobiologi Kedokrean.Edisi 20.