SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
1. Clara Cyntia Simanjuntak ( 11.032.111.111 )
2. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( 11.032.111.112 )
3. Natasia Pardede ( 11.032.115.008 )
4. Melda Florida Ginting ( 11.032.115.009 )
5. Lasmaria Simorangkir ( 11.032.111.032 )
6. Paulo MP Harianja ( 11.032.111.006 )
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Universitas Darma Agung
Medan
2012
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan
rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Manajemen Koperasi dan UKM”. Dimana penulisan makalah ”Manajemen Koperasi
dan UKM” ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah Manajemen Koperasi dan UKM ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada :
1. Bapak Dosen
2. Teman-teman dan keluarga
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama
mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah Manajemen Koperasi dan
UKM ini. Dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan karunia
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amin.
Medan, 01 Juni 2012
Tim Penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................. 2
Daftar Isi .............................................................................................................. 3
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Koperasi ............................ .................................................. 4
1.2 Latar Belakang permasalahan ...………………………………………. 5
1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia …………... 7
BAB 2. TINJAUAN UMUM
2.1 Perumusan Masalah ………………………………………………….. 9
2.2 Pembahasan Masalah ………………………………………………… 9
2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus …………………………….. 9
2.2.2 Pelayanan Koperasi ……………………………………………. 11
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 12
3.2 Saran …………………………………………………………………. 12
3.3 Kata Penutup …………………………………………………………. 13
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi nasional, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut andil dalam mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan
ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu
sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk
kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan
bersama dari para anggotanya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang
orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk
memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka
Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-
perkumpulan koperasi.
Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan landasan bagi penyusunan dan
pengelolaan ekonomi nasional dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada rakyat
banyak dengan asas demokrasi ekonomi. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-
Undang Dasar 1945 bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan. Dalam arti yang lebih luas, dirumuskan pada ayat (4) pasal tersebut di atas,
bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Koperasi yang sering disebut sebagai sokoguru ekonomi kerakyatan ini, batasannya
dirumuskan dalam Undang-Undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 Pasal 1 ayat (1)
sebagai berikut:
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
5
Dari pasal ini dapat dipastikan bahwa :
a. Koperasi adalah badan usaha.
b. Pendiri / pemiliknya adalah orang-orang ( perorangan / individu ) atau badan hukum
koperasi.
c. Bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan;
d. Sebagai gerakan ekonomi rakyat.
1.2 Latar Belakang Permasalahan
Koperasi di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan koperasi yang berada di
negara-negara maju. Perbedaan yang ada bukan hanya disebabkan oleh struktur sosial
masyarakat di Indonesia yang masih bersifat tradisional, namun juga sangat dipengaruhi oleh
sistem sosial, ekonomi dan politik yang diterapkan. Di negara maju, koperasi telah mampu
menunjukkan dirinya sebagai lembaga yang otonom dan mandiri. Selain itu peran pemerintah
untuk mendukung kegiatan perkoperasian di negara maju dirasakan sangat besar.
Sedangkan kondisi di negara berkembang khususnya di Indonesia, peran pemerintah terhadap
kemajuan koperasi saat ini dirasakan sangat kurang. Oleh karena itu, pemerintah harus
melaksanakan peranannya dalam menetapkan kebijaksanaan pembinaan yang diperlukan
guna mendorong pertumbuhan, perkembangan dan pemasyarakatan koperasi. Namun sesuai
dengan prinsip kemandirian koperasi, pembinaan tersebut harus dilaksanakan tanpa
mencampuri urusan internal organisasi koperasi.
Sesuai dengan landasan hukum koperasi di Indonesia, koperasi merupakan sebuah gerakan
ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Koperasi perlu mambangun dirinya dan dibangun
menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip-prinsip serta jati diri koperasi sehingga mampu
berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional.Landasan hukum ini telah menjadikan
koperasi sebagai pilar ekonomi nasional dimana pengembangan koperasi baik pada waktu
sekarang maupun pada waktu yang akan datang adalah hal mutlak dan masih diperlukan.
Selain kurangnya peran pemerintah, kondisi kesadaran masyarakat Indonesia saat ini untuk
berkoperasi juga terlihat masih sangat rendah. Dari kurang lebih 230 juta penduduk Indonesia
saat ini, baru sekitar 31 juta individu sebagai anggota koperasi, sekitar 35 ribu individu dalam
manajemen koperasi dan sekitar 343 ribu individu sebagai karyawan koperasi (Depkop
6
2011). Berbeda dengan di negara maju ( misalnya Jepang dan Denmark ), dimana mayoritas
penduduknya, secara sadar dan dengan kemauan sendiri menjadi anggota koperasi serta
berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha koperasi.
Perkembangan jumlah partisipasi penduduk Indonesia pada usaha koperasi di Indonesia
seperti yang terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini :
Perkembangan Jumlah Partisipasi Penduduk pada Koperasi di Indonesia
Tahun
Jumlah Anggota
( orang )
Jumlah Manajer
( orang )
Jumlah Karyawan
( orang )
2001 23.644.850 26.031 176.916
2002 25.007.601 23.960 218.559
2003 27.282.658 25.493 201.461
2004 27.523.053 28.841 259.748
2005 27.286.784 28.736 280.035
2006 27.776.133 31.963 318.472
2007 28.888.067 32.015 339.390
2008 27.318.619 30.562 326.443
2009 29.240.271 32.169 325.161
2010 30,461,121 32,050 326,718
2011 30,849,913 34,342 342,896
Sumber : http://www.depkop.go.id
Demikian juga halnya dengan jumlah koperasi di Indonesia, apabila dilihat secara kuantitatif,
jumlah koperasi di Indonesia mengalami peningkatan, namun jumlah peningkatan tidak
diimbangi dengan peningkatan persentase jumlah koperasi aktif, yang dapat dikatakan
stagnan, sedangkan persentase jumlah koperasi tidak aktif malah terus bertambah banyak
setiap tahunnya.
Sehingga perkembangan jumlah koperasi tiap tahunnya dapat dikatakan kurang baik seperti
terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini :
7
Perkembangan Jumlah Koperasi di Indonesia
Tahun
Jumlah
Koperasi
( unit )
Koperasi
Aktif
( unit )
Persentase
(%)
Koperasi
Tidak Aktif
( unit )
Persentase
(%)
2001 110.766 89.756 81.03 % 21.010 18.97 %
2002 118.644 92.531 77.99 % 26.113 22.01 %
2003 123.181 93.800 76.14 % 29.381 23.86 %
2004 130.730 93.402 71.45 % 37.328 28.55 %
2005 134.963 94.818 70.25 % 40.145 29.75 %
2006 141.326 98.944 70.01 % 42.382 29.99 %
2007 149.793 104.999 70.09 % 44.794 29.01 %
2008 154.964 108.930 70.29 % 46.034 29.71 %
2009 170.411 120.473 70.7 % 49.938 29.3 %
2010 177,482 124,855 70.35 % 52,627 29.65 %
2011 188,181 133,666 71.03 % 54,515 28.97 %
Sumber : http://www.depkop.go.id
Banyak kalangan menilai bahwa pertumbuhan koperasi masih jauh dari yang diharapkan.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi
dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif. Salah satu faktor
utamanya disebabkan oleh karena masih banyak anggota yang kurang berpartisipasi aktif
didalam kehidupan berkoperasi, padahal partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting
peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi. Tanpa adanya partisipasi aktif
anggota dalam mengawasi jalannya usaha, permodalan, dan menikmati keuntungan usaha,
serta keterlibatan anggota dalam mengevaluasi hasil-hasil kegiatan koperasi, koperasi tidak
akan ada artinya, dan tidak akan dapat bekerja secara efektif dan efisien yang mengakibatkan
koperasi tidak akan dapat berkembang.
1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia
Secara umum, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penghambat perkembangan
usaha koperasi di Indonesia :
8
1. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia, yang secara langsung mengakibatkan
terbatasnya kemampuan manajerial koperasi.
2. Jaringan distribusi usaha dan geografi yang terbatas.
3. Belum memiliki sarana infrastruktur yang memadai.
4. Modal yang terbatas.
5. Terbatasnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi secara konsisten dalam koperasi.
6. Pelayanan koperasi yang buruk sehingga anggota enggan berkontribusi aktif dalam
usaha koperasi.
7. Rendahnya tingkat kepercayaan anggota terhadap pengurus koperasi yang disebabkan
oleh kinerja pengurus koperasi yang buruk.
8. Rendahnya tingkat partisipasi aktif anggota dalam kegiatan usaha koperasi.
9. Adanya kontradiksi dalam dualisme tujuan usaha koperasi, dimana disatu sisi,
bertujuan untuk mencari laba sebagai sebuah badan usaha, namun disisi lain,
bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya berdasarkan prinsip kekeluargaan dan
saling tolong menolong yang pada dasarnya adalah faktor utama penghambat
penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha koperasi untuk mencari laba.
10. Faktor ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia.
9
BAB 2
Tinjauan Umum
2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, karena banyaknya faktor yang menjadi
penghambat perkembangan koperasi di Indonesia, maka kami hanya akan membahas faktor
manajemen koperasi, khususnya kemampuan manajerial pengurus dan faktor pelayanan
koperasi, untuk membatasi permasalahan yang dikemukakan, sebagai berikut :
1. Kemampuan manajerial pengurus terhadap perkembangan usaha koperasi.
2. Pengaruh pelayanan koperasi terhadap perkembangan usaha koperasi.
2.2 Pembahasan Masalah
2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus
Kemampuan manajerial merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku
yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan efisien.
Selain itu kemampuan manajerial juga dapat berarti suatu upaya dalam menggerakkan
sumber-sumber yang tersedia untuk terlibat dalam suatu program atau kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan ini memiliki tingkatan puncak pada
kemampuan untuk memimpin organisasi sebagai suatu prasyarat dalam pengelolaan
manajemen tingkat atas (top management).
Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan kemampuan yang harus
dimiliki oleh para pengurus koperasi karena para pengurus merupakan mandataris rapat
anggota tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif dalam mengelola koperasi.
Karena pengurus koperasi memiliki tugas utama dalam mengelola koperasi dan usahanya,
maka perkembangan koperasi akan ditentukan oleh kualitas pengurus koperasi
tersebut.Dimana faktor pengurus koperasi memegang posisi yang sangat menentukan atau
dominan atas perkembangan suatu koperasi, sebab para pengurus koperasi memiliki tugas
untuk melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan program kerja koperasi.
10
Oleh karena itu untuk memilih seorang pengurus hendaklah individu yang dipilih karena
memiliki kemampuan manajerial yang baik, dengan indikator kemampuan manajerial sebagai
berikut :
1.Kemampuan Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan konseptual merupakan suatu kemampuan mental untuk berfikir dalam
memberikan pengertian, pandangan, persepsi, dan pendapat dalam menangani kegiatan-
kegiatan organisasi secara menyeluruh, baik mengenai kebijakan, kemungkinan-
kemungkinan dalam menghadapi perubahan dan bagaimana mengantisipasinya, serta
mensinkronisasikan semua kegiatan dalam mancapai tujuan organisasi.
2. Kemampuan Kemanusiaan (Human Skill)
Kemampuan kemanusiaan merupakan suatu kemampuan untuk bekerja dalam kelompok atau
dengan kelompok yang lain secara organisasi maupun secara individu, dalam memberikan
motivasi, komunikasi, memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan sesuatu
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kemampuan Teknis (Technical Skill)
Kemampuan teknis merupakan suatu kemampuan dalam menangani suatu masalah yang
ditunjukkan melalui kemampuan menggunakan suatu prosedur, metode, maupun peralatan
teknis dalam proses operasional terutama yang menyangkut peralatan kerja manusia yang
biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
4. Kemampuan Administratif (Administrative Skills)
Keterampilan administratif adalah kemampuan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan personalia serta pengawasan segala hal yang berkaitan dengan sistem
administrasi.
Selain dari ketiga indikator tersebut, terdapat juga karakteristik personal (pribadi), yang
diharapkan terdapat pada seseorang dengan kemampuan manajerial yang baik. Adapun
karakteristik personal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan ( Leadership )
2. Objektivitas pribadi ( Personal Objectivity )
3. Pola pikir analitis ( Analytic Thinking )
4. Fleksibilitas perilaku ( Behavior Flexybility )
5. Komunikasi Lisan ( Oral Communication )
11
6. Komunikasi Tulisan ( Written Communication )
7. Dampak Pribadi ( Personal Impact )
8. Daya Tahan terhadap stress ( Resistance to Stress )
9. Toleransi terhadap ketidakpastian ( Tolerance for Uncertainty )
Berdasarkan indikator-indikator kemampuan manajerial tersebut, maka setiap aspek dalam
mengelola usaha baik dari segi pemahaman atau pengetahuan konseptual mengenai koperasi,
segi kemampuan dalam memotivasi anggota,segi kemampuan dalam hal teknis, segi
kemampuan administratif serta karakteristik-karakteristik personal adalah wajib dimiliki oleh
pengurus koperasi, sehingga para pengurus koperasi dapat membawa perkembangan koperasi
menuju kearah yang lebih baik.
2.2.2 Pelayanan Koperasi
Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial para anggotanya.Meningkatkan kesejahteraan dapat diartikan mengubah keadaan
ekonomi anggota menjadi lebih baik dan ini dianggap sebagai manfaat atau keuntungan yang
diperoleh anggota dari koperasi. Dalam usaha koperasi untuk menciptakan manfaat bagi
anggota, maka pelayanan yang baik mutlak diperlukan. Pelayanan yang baik adalah yang
berkesinambungan dan makin meningkat dangan menyediakan barang-barang dan jasa-jasa
yang sesuai dengan kebutuhan anggota.
Semakin baik atau semakin banyak pelayanan itu, maka semakin tinggi peran serta dan
kontirbusi aktif anggota koperasi tersebut. Dengan adanya pelayanan yang baik oleh koperasi
kepada para anggotanya, akan meningkatkan jumlah kontribusi langsung dari para
anggotanya. Pelayanan koperasi merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan partisipasi anggota koperasi yang berpengaruh secara langsung dan
memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan usaha koperasi tersebut.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial pengurus
dan pelayanan koperasi adalah faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan usaha koperasi, terutama dalam aspek partisipasi aktif dari anggota terhadap
kegiatan usaha koperasi tersebut.Semakin tinggi kemampuan manajerial pengurus dalam
pengelolaan koperasi dan usahanya, serta semakin tinggi tingkat kualitas serta kuantitas
pelayanan yang diberikan koperasi terhadap anggotanya, akan meningkatkan partisipasi aktif
para anggota dalam kegiatan usaha koperasi, yang memberikan dampak positif terhadap
perkembangan usaha koperasi tersebut.
3.2 Saran
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sebuah koperasi adalah partisipasi
anggotanya, dan apabila dalam koperasi telah terjadi situasi dimana anggota merasakan tidak
adanya manfaat maupun nilsi tambah yang dapat diperoleh dengan bergabung di koperasi,
sebagai akibat dari buruknya kinerja manajerial serta pelayanan koperasi, maka partisipasi
dari anggota akan menjadi semakin rendah.Yang harus dibenahi segera adalah reorientasi
dan reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun
perusahaan yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bangun perusahaan
yang mandiri dan efisien.Dengan memperhatikan hal diatas, maka dengan ini kami
menyarankan :
1. Pemilihan pengurus dilakukan harus berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh
calon pengurus tersebut, bukan berdasarkan pada kepentingan individu maupun golongan,
namun demi kepentingan seluruh anggota koperasi.
2. Koperasi harus mangadakan kegiatan pendidikan secara mandiri dan berkesinambungan
dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus, pengawas, karyawan, dan anggota
pada umumnya agar dapat memperbaiki kinerja pengelolaan koperasi dan usahanya.
3. Pengurus harus membuat program-program yang melibatkan anggota, sehingga dengan
partisipasi anggota, diharapkan dapat menjalin komunikasi yang lebih lancar antara pengurus
dan anggota, dengan demikian aspirasi-aspirasi dari anggota dapat diserap oleh pengurus
13
koperasi, sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pengurus dapat disusun dengan
berorientasi pada aspirasi-aspirasi anggota tersebut.
4. Perlu adanya penerapan standarisasi pelayanan yang diberikan koperasi terhadap para
anggotanya, dengan adanya penerapan standar tersebut, diharapkan tingkat pelayanan
koperasi yang tinggi dapat menjadi suatu kebiasaan, menjadi suatu etika kerja, yang semakin
meningkat dan berkembang dari tahun ke tahun.
5. Perlu adanya sosialisasi oleh pengurus koperasi mengenai seluruh kegiatan dan program
yang dilaksanakan di koperasi kepada para anggotanya, sehingga selueuh anggota koperasi
dapat mengetahui secara langsung kondisi koperasi baik secara fisik maupun non fisik.
6. Perlu diterapkannya sistem administrasi yang terbuka dan bertanggung jawab dalam
pengelolaan koperasi, dimana apabila dilakukan secara profesional dapat meningkatkan
kepercayaan anggota koperasi terhadap kinerja pengurus koperasi yang secara langsung juga
meningkatkan kredibilitas para pengurus koperasi dihadapan seluruh anggota koperasi.
7.Koperasi, dalam hal ini pengurus, anggota serta seluruh elemen koperasi, selalu berpikiran
terbuka, untuk mau belajar dari kesuksesan koperasi lain atau pihak lain dalam pengelolan
kegiatan usaha mereka, sehingga dengan bercermin pada kesuksesan pihak lain, dapat
memperluas pengetahuan, ilmu, wawasan, serta kemampuan manajerial, yang diharapkan
dapat membawa perkembangan gerakan ekonomi rakyadkoperasi tersebut menuju ke arah
yamg lebih baik.
3.3 Kata Penutup
Demikianlah makalah Manajemen Koperasi & UKM ini kami susun dari berbagai sumber
informasi yang tersedia, dengan harapan semoga kita dapat mengidentifikasikan
permasalahan mendasar yang terjadi pada koperasi di Indonesia, berupa faktor-faktor
penghambat perkembangan usaha koperasi, yang pada awalnya didirikan sebagai gerakan
ekonomi rakyat dan menjelma sebagai sokoguru perekonomian nasional, dengan harapan
bahwasanya kita dapat mencari solusi dalam mengatasi faktor-faktor penghambat diatas,
menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat dalam berkoperasi serta memajukan gerakan
koperasi di Indonesia sehingga pada akhirnya tujuan koperasi dalam mewujudkan
kesejahteraan bagi anggotanya pada khususnya serta bagi masyarakat Indonesia pada
umumnya, berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan, dapat tercapai.
====================================================

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiavinaamelia12
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaWahono Diphayana
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN SyaifLasvera Eroer
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaAulya Yarzuki
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)M Abdul Aziz
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)Ruhilatul Ilma
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxIntansari700830
 
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis Eko Mardianto
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiWarnet Raha
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiUni Azza Aunillah
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanYABES HULU
 

La actualidad más candente (20)

5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah dana
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
 
Waralaba
WaralabaWaralaba
Waralaba
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
Presentasi Koperasi
Presentasi KoperasiPresentasi Koperasi
Presentasi Koperasi
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
 
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
Makalah pengaruh teknologi terhadap bisnis
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
 
Makalah kewirausahaan olah_cokelat-libre
Makalah kewirausahaan olah_cokelat-libreMakalah kewirausahaan olah_cokelat-libre
Makalah kewirausahaan olah_cokelat-libre
 
Aspek sdm ppt
Aspek sdm pptAspek sdm ppt
Aspek sdm ppt
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
 

Similar a Makalah manajemen koperasi dan ukm

Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiYusuf Darismah
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHDorii Listypeach
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpUniversitas Pekalongan
 
PEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIAPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIALenny3212
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaLenny3212
 
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$iaKliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$iaIrvan Berutu
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.docEKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.docayuratih11
 
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewiTugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewidewinovianti07
 

Similar a Makalah manajemen koperasi dan ukm (20)

Makalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukmMakalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukm
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
 
Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
PEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIAPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$iaKliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
PPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdfPPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdf
 
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.docEKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
 
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewiTugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewi
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah manajemen koperasi dan ukm

  • 1. Disusun Oleh : KELOMPOK I 1. Clara Cyntia Simanjuntak ( 11.032.111.111 ) 2. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( 11.032.111.112 ) 3. Natasia Pardede ( 11.032.115.008 ) 4. Melda Florida Ginting ( 11.032.115.009 ) 5. Lasmaria Simorangkir ( 11.032.111.032 ) 6. Paulo MP Harianja ( 11.032.111.006 ) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung Medan 2012
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen Koperasi dan UKM”. Dimana penulisan makalah ”Manajemen Koperasi dan UKM” ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah Manajemen Koperasi dan UKM ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada : 1. Bapak Dosen 2. Teman-teman dan keluarga Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah Manajemen Koperasi dan UKM ini. Dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan karunia yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin. Medan, 01 Juni 2012 Tim Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................. 2 Daftar Isi .............................................................................................................. 3 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Koperasi ............................ .................................................. 4 1.2 Latar Belakang permasalahan ...………………………………………. 5 1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia …………... 7 BAB 2. TINJAUAN UMUM 2.1 Perumusan Masalah ………………………………………………….. 9 2.2 Pembahasan Masalah ………………………………………………… 9 2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus …………………………….. 9 2.2.2 Pelayanan Koperasi ……………………………………………. 11 BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 12 3.2 Saran …………………………………………………………………. 12 3.3 Kata Penutup …………………………………………………………. 13
  • 4. 4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Koperasi Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi nasional, hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut andil dalam mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotanya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan- perkumpulan koperasi. Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan landasan bagi penyusunan dan pengelolaan ekonomi nasional dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada rakyat banyak dengan asas demokrasi ekonomi. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1) Undang- Undang Dasar 1945 bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam arti yang lebih luas, dirumuskan pada ayat (4) pasal tersebut di atas, bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Koperasi yang sering disebut sebagai sokoguru ekonomi kerakyatan ini, batasannya dirumuskan dalam Undang-Undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 Pasal 1 ayat (1) sebagai berikut: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
  • 5. 5 Dari pasal ini dapat dipastikan bahwa : a. Koperasi adalah badan usaha. b. Pendiri / pemiliknya adalah orang-orang ( perorangan / individu ) atau badan hukum koperasi. c. Bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan; d. Sebagai gerakan ekonomi rakyat. 1.2 Latar Belakang Permasalahan Koperasi di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan koperasi yang berada di negara-negara maju. Perbedaan yang ada bukan hanya disebabkan oleh struktur sosial masyarakat di Indonesia yang masih bersifat tradisional, namun juga sangat dipengaruhi oleh sistem sosial, ekonomi dan politik yang diterapkan. Di negara maju, koperasi telah mampu menunjukkan dirinya sebagai lembaga yang otonom dan mandiri. Selain itu peran pemerintah untuk mendukung kegiatan perkoperasian di negara maju dirasakan sangat besar. Sedangkan kondisi di negara berkembang khususnya di Indonesia, peran pemerintah terhadap kemajuan koperasi saat ini dirasakan sangat kurang. Oleh karena itu, pemerintah harus melaksanakan peranannya dalam menetapkan kebijaksanaan pembinaan yang diperlukan guna mendorong pertumbuhan, perkembangan dan pemasyarakatan koperasi. Namun sesuai dengan prinsip kemandirian koperasi, pembinaan tersebut harus dilaksanakan tanpa mencampuri urusan internal organisasi koperasi. Sesuai dengan landasan hukum koperasi di Indonesia, koperasi merupakan sebuah gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Koperasi perlu mambangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip-prinsip serta jati diri koperasi sehingga mampu berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional.Landasan hukum ini telah menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional dimana pengembangan koperasi baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang adalah hal mutlak dan masih diperlukan. Selain kurangnya peran pemerintah, kondisi kesadaran masyarakat Indonesia saat ini untuk berkoperasi juga terlihat masih sangat rendah. Dari kurang lebih 230 juta penduduk Indonesia saat ini, baru sekitar 31 juta individu sebagai anggota koperasi, sekitar 35 ribu individu dalam manajemen koperasi dan sekitar 343 ribu individu sebagai karyawan koperasi (Depkop
  • 6. 6 2011). Berbeda dengan di negara maju ( misalnya Jepang dan Denmark ), dimana mayoritas penduduknya, secara sadar dan dengan kemauan sendiri menjadi anggota koperasi serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha koperasi. Perkembangan jumlah partisipasi penduduk Indonesia pada usaha koperasi di Indonesia seperti yang terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini : Perkembangan Jumlah Partisipasi Penduduk pada Koperasi di Indonesia Tahun Jumlah Anggota ( orang ) Jumlah Manajer ( orang ) Jumlah Karyawan ( orang ) 2001 23.644.850 26.031 176.916 2002 25.007.601 23.960 218.559 2003 27.282.658 25.493 201.461 2004 27.523.053 28.841 259.748 2005 27.286.784 28.736 280.035 2006 27.776.133 31.963 318.472 2007 28.888.067 32.015 339.390 2008 27.318.619 30.562 326.443 2009 29.240.271 32.169 325.161 2010 30,461,121 32,050 326,718 2011 30,849,913 34,342 342,896 Sumber : http://www.depkop.go.id Demikian juga halnya dengan jumlah koperasi di Indonesia, apabila dilihat secara kuantitatif, jumlah koperasi di Indonesia mengalami peningkatan, namun jumlah peningkatan tidak diimbangi dengan peningkatan persentase jumlah koperasi aktif, yang dapat dikatakan stagnan, sedangkan persentase jumlah koperasi tidak aktif malah terus bertambah banyak setiap tahunnya. Sehingga perkembangan jumlah koperasi tiap tahunnya dapat dikatakan kurang baik seperti terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini :
  • 7. 7 Perkembangan Jumlah Koperasi di Indonesia Tahun Jumlah Koperasi ( unit ) Koperasi Aktif ( unit ) Persentase (%) Koperasi Tidak Aktif ( unit ) Persentase (%) 2001 110.766 89.756 81.03 % 21.010 18.97 % 2002 118.644 92.531 77.99 % 26.113 22.01 % 2003 123.181 93.800 76.14 % 29.381 23.86 % 2004 130.730 93.402 71.45 % 37.328 28.55 % 2005 134.963 94.818 70.25 % 40.145 29.75 % 2006 141.326 98.944 70.01 % 42.382 29.99 % 2007 149.793 104.999 70.09 % 44.794 29.01 % 2008 154.964 108.930 70.29 % 46.034 29.71 % 2009 170.411 120.473 70.7 % 49.938 29.3 % 2010 177,482 124,855 70.35 % 52,627 29.65 % 2011 188,181 133,666 71.03 % 54,515 28.97 % Sumber : http://www.depkop.go.id Banyak kalangan menilai bahwa pertumbuhan koperasi masih jauh dari yang diharapkan. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif. Salah satu faktor utamanya disebabkan oleh karena masih banyak anggota yang kurang berpartisipasi aktif didalam kehidupan berkoperasi, padahal partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi. Tanpa adanya partisipasi aktif anggota dalam mengawasi jalannya usaha, permodalan, dan menikmati keuntungan usaha, serta keterlibatan anggota dalam mengevaluasi hasil-hasil kegiatan koperasi, koperasi tidak akan ada artinya, dan tidak akan dapat bekerja secara efektif dan efisien yang mengakibatkan koperasi tidak akan dapat berkembang. 1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia Secara umum, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penghambat perkembangan usaha koperasi di Indonesia :
  • 8. 8 1. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia, yang secara langsung mengakibatkan terbatasnya kemampuan manajerial koperasi. 2. Jaringan distribusi usaha dan geografi yang terbatas. 3. Belum memiliki sarana infrastruktur yang memadai. 4. Modal yang terbatas. 5. Terbatasnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi secara konsisten dalam koperasi. 6. Pelayanan koperasi yang buruk sehingga anggota enggan berkontribusi aktif dalam usaha koperasi. 7. Rendahnya tingkat kepercayaan anggota terhadap pengurus koperasi yang disebabkan oleh kinerja pengurus koperasi yang buruk. 8. Rendahnya tingkat partisipasi aktif anggota dalam kegiatan usaha koperasi. 9. Adanya kontradiksi dalam dualisme tujuan usaha koperasi, dimana disatu sisi, bertujuan untuk mencari laba sebagai sebuah badan usaha, namun disisi lain, bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya berdasarkan prinsip kekeluargaan dan saling tolong menolong yang pada dasarnya adalah faktor utama penghambat penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha koperasi untuk mencari laba. 10. Faktor ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia.
  • 9. 9 BAB 2 Tinjauan Umum 2.1 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, karena banyaknya faktor yang menjadi penghambat perkembangan koperasi di Indonesia, maka kami hanya akan membahas faktor manajemen koperasi, khususnya kemampuan manajerial pengurus dan faktor pelayanan koperasi, untuk membatasi permasalahan yang dikemukakan, sebagai berikut : 1. Kemampuan manajerial pengurus terhadap perkembangan usaha koperasi. 2. Pengaruh pelayanan koperasi terhadap perkembangan usaha koperasi. 2.2 Pembahasan Masalah 2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus Kemampuan manajerial merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efisien. Selain itu kemampuan manajerial juga dapat berarti suatu upaya dalam menggerakkan sumber-sumber yang tersedia untuk terlibat dalam suatu program atau kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan ini memiliki tingkatan puncak pada kemampuan untuk memimpin organisasi sebagai suatu prasyarat dalam pengelolaan manajemen tingkat atas (top management). Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh para pengurus koperasi karena para pengurus merupakan mandataris rapat anggota tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif dalam mengelola koperasi. Karena pengurus koperasi memiliki tugas utama dalam mengelola koperasi dan usahanya, maka perkembangan koperasi akan ditentukan oleh kualitas pengurus koperasi tersebut.Dimana faktor pengurus koperasi memegang posisi yang sangat menentukan atau dominan atas perkembangan suatu koperasi, sebab para pengurus koperasi memiliki tugas untuk melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan program kerja koperasi.
  • 10. 10 Oleh karena itu untuk memilih seorang pengurus hendaklah individu yang dipilih karena memiliki kemampuan manajerial yang baik, dengan indikator kemampuan manajerial sebagai berikut : 1.Kemampuan Konseptual (Conceptual Skill) Kemampuan konseptual merupakan suatu kemampuan mental untuk berfikir dalam memberikan pengertian, pandangan, persepsi, dan pendapat dalam menangani kegiatan- kegiatan organisasi secara menyeluruh, baik mengenai kebijakan, kemungkinan- kemungkinan dalam menghadapi perubahan dan bagaimana mengantisipasinya, serta mensinkronisasikan semua kegiatan dalam mancapai tujuan organisasi. 2. Kemampuan Kemanusiaan (Human Skill) Kemampuan kemanusiaan merupakan suatu kemampuan untuk bekerja dalam kelompok atau dengan kelompok yang lain secara organisasi maupun secara individu, dalam memberikan motivasi, komunikasi, memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Kemampuan Teknis (Technical Skill) Kemampuan teknis merupakan suatu kemampuan dalam menangani suatu masalah yang ditunjukkan melalui kemampuan menggunakan suatu prosedur, metode, maupun peralatan teknis dalam proses operasional terutama yang menyangkut peralatan kerja manusia yang biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 4. Kemampuan Administratif (Administrative Skills) Keterampilan administratif adalah kemampuan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia serta pengawasan segala hal yang berkaitan dengan sistem administrasi. Selain dari ketiga indikator tersebut, terdapat juga karakteristik personal (pribadi), yang diharapkan terdapat pada seseorang dengan kemampuan manajerial yang baik. Adapun karakteristik personal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan ( Leadership ) 2. Objektivitas pribadi ( Personal Objectivity ) 3. Pola pikir analitis ( Analytic Thinking ) 4. Fleksibilitas perilaku ( Behavior Flexybility ) 5. Komunikasi Lisan ( Oral Communication )
  • 11. 11 6. Komunikasi Tulisan ( Written Communication ) 7. Dampak Pribadi ( Personal Impact ) 8. Daya Tahan terhadap stress ( Resistance to Stress ) 9. Toleransi terhadap ketidakpastian ( Tolerance for Uncertainty ) Berdasarkan indikator-indikator kemampuan manajerial tersebut, maka setiap aspek dalam mengelola usaha baik dari segi pemahaman atau pengetahuan konseptual mengenai koperasi, segi kemampuan dalam memotivasi anggota,segi kemampuan dalam hal teknis, segi kemampuan administratif serta karakteristik-karakteristik personal adalah wajib dimiliki oleh pengurus koperasi, sehingga para pengurus koperasi dapat membawa perkembangan koperasi menuju kearah yang lebih baik. 2.2.2 Pelayanan Koperasi Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para anggotanya.Meningkatkan kesejahteraan dapat diartikan mengubah keadaan ekonomi anggota menjadi lebih baik dan ini dianggap sebagai manfaat atau keuntungan yang diperoleh anggota dari koperasi. Dalam usaha koperasi untuk menciptakan manfaat bagi anggota, maka pelayanan yang baik mutlak diperlukan. Pelayanan yang baik adalah yang berkesinambungan dan makin meningkat dangan menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Semakin baik atau semakin banyak pelayanan itu, maka semakin tinggi peran serta dan kontirbusi aktif anggota koperasi tersebut. Dengan adanya pelayanan yang baik oleh koperasi kepada para anggotanya, akan meningkatkan jumlah kontribusi langsung dari para anggotanya. Pelayanan koperasi merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota koperasi yang berpengaruh secara langsung dan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan usaha koperasi tersebut.
  • 12. 12 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial pengurus dan pelayanan koperasi adalah faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan usaha koperasi, terutama dalam aspek partisipasi aktif dari anggota terhadap kegiatan usaha koperasi tersebut.Semakin tinggi kemampuan manajerial pengurus dalam pengelolaan koperasi dan usahanya, serta semakin tinggi tingkat kualitas serta kuantitas pelayanan yang diberikan koperasi terhadap anggotanya, akan meningkatkan partisipasi aktif para anggota dalam kegiatan usaha koperasi, yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan usaha koperasi tersebut. 3.2 Saran Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sebuah koperasi adalah partisipasi anggotanya, dan apabila dalam koperasi telah terjadi situasi dimana anggota merasakan tidak adanya manfaat maupun nilsi tambah yang dapat diperoleh dengan bergabung di koperasi, sebagai akibat dari buruknya kinerja manajerial serta pelayanan koperasi, maka partisipasi dari anggota akan menjadi semakin rendah.Yang harus dibenahi segera adalah reorientasi dan reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun perusahaan yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bangun perusahaan yang mandiri dan efisien.Dengan memperhatikan hal diatas, maka dengan ini kami menyarankan : 1. Pemilihan pengurus dilakukan harus berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh calon pengurus tersebut, bukan berdasarkan pada kepentingan individu maupun golongan, namun demi kepentingan seluruh anggota koperasi. 2. Koperasi harus mangadakan kegiatan pendidikan secara mandiri dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus, pengawas, karyawan, dan anggota pada umumnya agar dapat memperbaiki kinerja pengelolaan koperasi dan usahanya. 3. Pengurus harus membuat program-program yang melibatkan anggota, sehingga dengan partisipasi anggota, diharapkan dapat menjalin komunikasi yang lebih lancar antara pengurus dan anggota, dengan demikian aspirasi-aspirasi dari anggota dapat diserap oleh pengurus
  • 13. 13 koperasi, sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pengurus dapat disusun dengan berorientasi pada aspirasi-aspirasi anggota tersebut. 4. Perlu adanya penerapan standarisasi pelayanan yang diberikan koperasi terhadap para anggotanya, dengan adanya penerapan standar tersebut, diharapkan tingkat pelayanan koperasi yang tinggi dapat menjadi suatu kebiasaan, menjadi suatu etika kerja, yang semakin meningkat dan berkembang dari tahun ke tahun. 5. Perlu adanya sosialisasi oleh pengurus koperasi mengenai seluruh kegiatan dan program yang dilaksanakan di koperasi kepada para anggotanya, sehingga selueuh anggota koperasi dapat mengetahui secara langsung kondisi koperasi baik secara fisik maupun non fisik. 6. Perlu diterapkannya sistem administrasi yang terbuka dan bertanggung jawab dalam pengelolaan koperasi, dimana apabila dilakukan secara profesional dapat meningkatkan kepercayaan anggota koperasi terhadap kinerja pengurus koperasi yang secara langsung juga meningkatkan kredibilitas para pengurus koperasi dihadapan seluruh anggota koperasi. 7.Koperasi, dalam hal ini pengurus, anggota serta seluruh elemen koperasi, selalu berpikiran terbuka, untuk mau belajar dari kesuksesan koperasi lain atau pihak lain dalam pengelolan kegiatan usaha mereka, sehingga dengan bercermin pada kesuksesan pihak lain, dapat memperluas pengetahuan, ilmu, wawasan, serta kemampuan manajerial, yang diharapkan dapat membawa perkembangan gerakan ekonomi rakyadkoperasi tersebut menuju ke arah yamg lebih baik. 3.3 Kata Penutup Demikianlah makalah Manajemen Koperasi & UKM ini kami susun dari berbagai sumber informasi yang tersedia, dengan harapan semoga kita dapat mengidentifikasikan permasalahan mendasar yang terjadi pada koperasi di Indonesia, berupa faktor-faktor penghambat perkembangan usaha koperasi, yang pada awalnya didirikan sebagai gerakan ekonomi rakyat dan menjelma sebagai sokoguru perekonomian nasional, dengan harapan bahwasanya kita dapat mencari solusi dalam mengatasi faktor-faktor penghambat diatas, menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat dalam berkoperasi serta memajukan gerakan koperasi di Indonesia sehingga pada akhirnya tujuan koperasi dalam mewujudkan kesejahteraan bagi anggotanya pada khususnya serta bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan, dapat tercapai. ====================================================