SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan,

dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet
(beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan
keduanya terjadi di berbagai bidang yaitu: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi;
militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan
persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang
nuklir, walaupun yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan
pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk
menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi pada
perang dunia II, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat
untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di
antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS
membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan
berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun
konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal
seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang
Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di
Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan
Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak
lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Demikianlah masalah perang dingin berdampak luas
bagi negara-negara di dunia dalam berbagai bidang kehidupan.

B.

RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.

Apakah yang melatarbelakangi terjadinya perang dingin?

2.

Bagaimana proses berlangsungnya perang dingin?

3.

Apakah dampak dari perang dingin bagi dunia dan Indonesia?

4.

Apa yang menyebabkan perang dingin berakhir serta apa dampaknya bagi perubahan

dunia?

1
C.

TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
Dengan makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa sejarah dapat mengetahui dan
memahami apa yang yang dimaksud dengan perang dingin. Selain itu dapat juga mengetahui
mengapa sampai terjadi perang dingin, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut,
serta apa dampaknya bagi dunia. Sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui dan
memahami, dampak baik yang bersifat positif maupun yang berdampak negatif dari perang
dingin yang masih berlanjut sampai saat ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin :
1. Penyebaran Ideologi
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/
ideologi yangberbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalissedangkan Uni
Soviet berideologi komunis.Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan
individu yang memungkinkan kapitalismeberkembang dengan subur bertentangan dengan
paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinanbahwa paham itu dapat lebih mempercepat
kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan
perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.

2. Keinginan untuk Berkuasa
AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara
yang baru. ASsebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang
berkembang berupa pinjamanmodal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang
makmur hidupnya dapat menjaditempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan
pengaruh sosialis komunis.Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis
komunis. Uni Soviet yang mulai kuatekonominya juga tidak mau kalah membantu
perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenagaahli. Hal ini dilakukan untuk
mempengaruhi negara-negara tersebut.
3. Berdirinya Pakta Pertahanan
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa
maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang
dikenal dengan nama NATO(North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan
Atlantik Utara. Sementara untukmengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet
mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTAWARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni
Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur,Hongaria,

Polandia, dan

Rumania.Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga,
ketidakpercayaan, dankesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur.
Amerika dituduh menjalankanpolitik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni
Soviet dianggap melakukan perluasanhegemoni atas negara-negara demokrasi melalui
ideologi komunisme.

3
B. Berlangsungnya Perang Dingin
1. Periode 1945-1969
Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika
Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.
Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberalkapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang
pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme
diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan
ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet
merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk
menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.
Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal sebagai berikut:
a). Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara
tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk
tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu
mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air. Tidak lama setelah
munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet, yang
memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa
yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi
pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis
Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan itu. Karena
menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara tetangga
lainnya.
b). Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya
memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global
negara adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para
pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu
pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni Soviet
menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia.
Perebutan lingkungan pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan sebuah pola
yang bipolar. AS dan sekutunya merupakan satu polar, sedangkan di polar (kutub) yang lain
muncul Uni Soviet dengan sekutunya. Amerika Serikat dan sekutunya membentuk Organisasi
Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada
tanggal 4 April 1949 di Washington, AS. Apabila salah satu anggota NATO diserang, maka
serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan
sekutunya membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14 Mei 1955 di PrahaCekoslowakia.sebagai pertahanan dari blok komunis. Ketegangan antara blok kapitalis dan
blok komunis tidak hanya terbatas di Eropa, melainkan juga meluas diberbagai wilayah,
4
sebagai bukti diberbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak salah satu negara
adidaya, di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada
tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina . SEATO ditujukan untuk menahan pengaruh
komunis di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam. Sebagai salah satu organisasi yang berdiri
di Asia Tenggara, negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di
SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin
oleh AS. Di kawasan Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur Tengah
(Middle Eastern Treaty Organization/METO). Sedangkan Uni Soviet juga menjalin
kerjasama dengan RRC pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang
sebagai negara di bawah kendali AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist
Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947. Di sisi lain, kegiatan spionase
juga turut mewarnai Perang Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas
rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha
untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut negara-negara
yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif
mengenai lawannya sendiri.
Selain berlomba-lomba mencari sekutu dengan Negara lain, Amerika serikat dan Uni
Soviet juga berlomba dalam bidang persenjataan. Hal ini terlihat dari sikap Uni Soviet yang
ingin selalu mengungguli Amerika Serikat maupun sebaliknya. Misalnya saja, pada tahun
1945 di Amerika dibuat dan digunakan bom atom terhadap Jepang dan Uni Soviet pun
bertekat untuk menciptakan sendiri. Baik Uni Soviet dan Amerika masing-masing
membangun persenjataan besar Inter-Countinental Rudal Balistik. Amerika membuat bom
hidrogen demikian pula dengan Uni Soviet. Perlombaan senjata berkembang menjadi
perlombaan ruang angkasa yang merupakan kesempatan bagi keduanya untuk menunjukan
keunggulan teknologi mereka.
2. Periode 1969-1979
Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan
terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry
A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun
1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama
terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah
strategi politik luar negeri, détente merupakan upaya menciptakan ”kepentingan tertentu
dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat menghambat
perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.
Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid
Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I
berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive
Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil
5
nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk
memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.
3. Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani
détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya
mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena
ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi
Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius
sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan
bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah
Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang
mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para
pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters).
Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan
pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni
Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II)
pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi
kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple
Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga Perjanjian Pengurangan Senjatasenjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir
yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian
pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983
ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika
Serikat.
4. Periode 1985-1991
Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besarbesaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya:
1. Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar kehidupan
negara-negara maju.
2. Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan
militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik
internasional.
3. Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi
sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.
4. Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.
5. Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan
menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.

6
6. Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan
kesejahteraan rakyat.
7. Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang
dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.
Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun
1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog.
Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh
tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan.
Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan
mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk
Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev.
Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi
keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus
1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir
Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta
itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah
pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia,
Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania
dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6
September 1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni
Soviet.
Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan
terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni
Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS).

Runtuhnya komunisme Uni Soviet

mendorong banyak negara-negara bagiannya memerdekakan diri. Di antara negara-negara
tersebut yang gerakan nasionalismenya muslim adalah Kirgistan, Kazakhistan, Tajikhistan,
Checnya dan Uzbekistan. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin
dengan kemenangan di pihak AS.

C.
1.

Dampak Perang Dingin
Dampak perang dingin bagi dunia
Dampak positif:

Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada
perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan
munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian
dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka
7
ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga
keuntungan mereka juga melambung tinggi.
Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati
untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan
tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara
pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak
langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar
mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya
juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi
hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang.
Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata
uang mereka menjadi euro.
Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara
mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan
negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu
semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masingmasing.
Bidang Sosial Budaya.
Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung
adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian
HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan
tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
Luar angkasa
Perang

dingin

ini

juga

membawa

pengaruh

besar

pada

perkembangan

keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan
tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling
berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik
dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena untuk meningkatkan gengsi
negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.
Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian
bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun
dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan
ilmu pendidikan keruangangkasaan kita.
Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer
mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang

8
besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu
yang mempelajari dampak sains pada masyarakat.
Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau
komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah
ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumbersumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala
yang besar.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin
berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari
perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu
Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Dampak negatif di tiap bidang :
Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara,
maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan
perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang
sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan
diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam.
Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi
pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya
diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka
pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di
Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua
negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan
Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2
paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan
Komunis yang dianut jerman timur.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh
lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang
memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara
Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah
ke Jerman Barat. Karena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah
tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di
tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih

9
berani untuk menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi
perang dingin.
2.

Dampak Perang Dingin bagi Indonesia

Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa
Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.
Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.

D. Berakhirnya perang dingin
Perang dingin akhirnya berakhir, karena:
1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet
mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar
negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil
benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin.
3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
Dampaknya muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat
sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non
komunis. Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin
Uni Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin
buruk. Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan
Perestroika dan Glasnost.
Kebijakan ini memberikan dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial
di dalam masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.
 Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan
komunisme yang disempurnakan.
 Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin
mempertahankan komunisme.
 Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin
meninggalkan komunisme.
4.

Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan

kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin
kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai
melambung di pentas politik Uni Soviet. Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat
Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet yang
melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet.

10
5. Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni
Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di
negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu.
6. Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan
bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet
yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka. Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di
Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh keberhasilan dari
ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara.
Berakhirnya perang dingin memberi dampak luas bagi perubahan dunia, yaitu antara
lain:
a) Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri
kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.
b) Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan
secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan:
·

Kebangkitan Jepang.

Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan serangan sekutu terhadap
kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun kembali ekonomi negara
yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan segala
dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang mampu mengambil alih
fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan
bantuan ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu
mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar
negeri, dan sumber investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.
 Berdirinya Group of Seven,(Perancis, Jerman Barat,Jepang,Inggris,Amerika
Serikat,Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia).
Berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat).
 Berdirinya Gerakan Nonblok.
 Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masingmasing negara anggota).
 Berdirinya APEC, dan
 Berdirinya OKI.
c) Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih
berganti.
d) Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera.
e) Terbentuk hubungan kerjasama antara kedua blok yaitu blok utara dan blok selatan
f) Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional
bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar

11
BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika
Serikat (blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang
dunia II. Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam berbagai bidang.
2. Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan
paham/ideologi antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis),
adanya keinginan untuk berkuasa, serta berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan
timbulnya rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok
baik blok barat maupun blok timur.
3. Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 19451991. Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba
menyebarkan pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa
maupun Asia. Dalam pelaksanaan perang Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu
berada di belakang negara-negara yang bertikai.
4. Perang dingin membawa dampak bagi dunia maupun Indonesia, baik dampak positif
maupun negatif telah terjadi di berbagai bidang.
5. Berakhirnya perang dingin ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet pada 8 Desember 1991
yang di sebabkan oleh beberapa hal, antara lain besarnya dana yang dibutuhkan Uni Soviet
untuk keperluan militer, keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil, muncul krisis
kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme, dan Uni Soviet mengurangi
kekuatan bersenjatanya di Eropa Timur sehingga kekuasaan komunis mulai runtuh.
6. Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul
perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), dll.

B. SARAN
Sebagai kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya yang
terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang timbul
akibat perang dingin baik bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia. Sehingga
dengan demikian kita dapat mengambil makna dari peristiwa perang tersebut dan diharapkan
kita dapat menghindari segala bentuk pertikaian yang mungkin terjadi di sekitar kita, karena
walaupun selalu ada pihak yang dirugikan jika terjadi pertikaian.
12
DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Yogyakarta: Ar- ruzz media.
http://ben-ni.blogspot.com/2008/11/dampak-perang-dingin.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin.
http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/perang-dingin/
Setya, W. 2008. Perang Dingin. Semarang: PT Begawan ilmu.

13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dengan kami harapkan kiranya
makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang
membutuhkan informasi dalam makalah “PERANG DINGIN”

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu
kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga
tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam
teknik penyusunannya.

Raha, November 2013

Penyusun

14
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah.......................................................................................................... 1
C.

Tujuan........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor faktor penyebab terjadinya perang dingin.......................................................... 3
B. Berlansungnya perang dingin......................................................................................... 4
C. dampak perang dingin.................................................................................................

7

D. berakhirnya perang dingin..........................................................................................

9

BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................12
3.2 SARAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

15
MAKALAH
FAKTOR FAKTOR
PENYEBAB TERJADINYA PERANG DINGIN

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK X
1.

HASNIA

2.
3.
KELAS XII IPS2

SMA NEGERI 2 RAHA
2013 / 2014

16

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sejarah - Nasionalisme Turki
Sejarah - Nasionalisme TurkiSejarah - Nasionalisme Turki
Sejarah - Nasionalisme Turkihanakamilah4
 
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia IPeristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia IDewi Setiyani Putri
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanRayse Aulia
 
Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...
Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...
Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...Alviony Charisa
 
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawatiwikaldypangestu
 
Latar Belakang Perang Dingin
Latar Belakang Perang DinginLatar Belakang Perang Dingin
Latar Belakang Perang DinginSyahrul099
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalAdien Amelia
 
Kelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalismeKelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalismeAhmad Subagio
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaBellaNindaThania
 
Merkantilisme revolusi industri
Merkantilisme revolusi industriMerkantilisme revolusi industri
Merkantilisme revolusi industrisarah koibur
 
Dunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginDunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginParanody
 
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting SyarifuddinKabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddinsetyarinima
 
Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruIndonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruMembangun city
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)Zulfira Farah Nubua
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepangBagus Aji
 
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawabersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawaRakha Al
 

La actualidad más candente (20)

Sejarah - Nasionalisme Turki
Sejarah - Nasionalisme TurkiSejarah - Nasionalisme Turki
Sejarah - Nasionalisme Turki
 
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia IPeristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
Peristiwa perang dunia II & persenjataan perang dunia I
 
PERANG DINGIN
PERANG DINGINPERANG DINGIN
PERANG DINGIN
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
 
Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...
Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...
Politik Luar Negeri, Bebas Aktif Indonesia dan Lembaga Internasional (ASEAN, ...
 
Liga Bangsa-Bangsa
Liga Bangsa-BangsaLiga Bangsa-Bangsa
Liga Bangsa-Bangsa
 
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
 
Latar Belakang Perang Dingin
Latar Belakang Perang DinginLatar Belakang Perang Dingin
Latar Belakang Perang Dingin
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi Regional
 
Kelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalismeKelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalisme
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
Merkantilisme revolusi industri
Merkantilisme revolusi industriMerkantilisme revolusi industri
Merkantilisme revolusi industri
 
Dunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginDunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dingin
 
Nasionalisme Turki
Nasionalisme Turki Nasionalisme Turki
Nasionalisme Turki
 
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting SyarifuddinKabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
Kabinet Natsir dan Kebijakan Gunting Syarifuddin
 
Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruIndonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baru
 
Perang teluk
Perang telukPerang teluk
Perang teluk
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepang
 
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawabersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
bersatunya jerman dan runtuhnya paktawarsawa
 

Similar a Makalah perang dingin

Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Paarief Udin
 
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)Paarief Udin
 
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)Paarief Udin
 
Perang Dingin Dri Inter.ppt
Perang Dingin Dri Inter.pptPerang Dingin Dri Inter.ppt
Perang Dingin Dri Inter.pptUdhynBachdym
 
Peran aktif indonesia pada masa perang dingin
Peran aktif  indonesia pada masa perang dinginPeran aktif  indonesia pada masa perang dingin
Peran aktif indonesia pada masa perang dingingadinggilang
 
Teori Strategi dan Perang Dunia
Teori Strategi dan Perang DuniaTeori Strategi dan Perang Dunia
Teori Strategi dan Perang DuniaChartika Chika
 
Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20
Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20
Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20hasfazera hassan
 
BAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xii
BAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xiiBAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xii
BAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xiiAnggraeni18
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold WarSoya Odut
 
PPT Perang Dingin.pptx
PPT Perang Dingin.pptxPPT Perang Dingin.pptx
PPT Perang Dingin.pptxFajriAryawan2
 
MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...
MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...
MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...Srikuat
 

Similar a Makalah perang dingin (20)

Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
 
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
Tugas final(putri elma agravina xii ips 3)
 
MATERI 6.pptx
MATERI 6.pptxMATERI 6.pptx
MATERI 6.pptx
 
Perang Dingin
Perang DinginPerang Dingin
Perang Dingin
 
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
 
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
Gusti m.h. and a. muhaidi( ips 3)
 
Perang Dingin Dri Inter.ppt
Perang Dingin Dri Inter.pptPerang Dingin Dri Inter.ppt
Perang Dingin Dri Inter.ppt
 
Peran aktif indonesia pada masa perang dingin
Peran aktif  indonesia pada masa perang dinginPeran aktif  indonesia pada masa perang dingin
Peran aktif indonesia pada masa perang dingin
 
Perang Dingin
Perang DinginPerang Dingin
Perang Dingin
 
Teori Strategi dan Perang Dunia
Teori Strategi dan Perang DuniaTeori Strategi dan Perang Dunia
Teori Strategi dan Perang Dunia
 
Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20
Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20
Perang Dingin Rusia & Amerika Syarikat pd abad 20
 
BAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xii
BAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xiiBAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xii
BAB 3 Perang Dingin sejarah peminatan kelas xii
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold War
 
Perang dingin
Perang dinginPerang dingin
Perang dingin
 
Cold war
Cold warCold war
Cold war
 
(sejarah)
 (sejarah) (sejarah)
(sejarah)
 
Materi sejarah-semester-2
Materi sejarah-semester-2Materi sejarah-semester-2
Materi sejarah-semester-2
 
cold-war.ppt
cold-war.pptcold-war.ppt
cold-war.ppt
 
PPT Perang Dingin.pptx
PPT Perang Dingin.pptxPPT Perang Dingin.pptx
PPT Perang Dingin.pptx
 
MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...
MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...
MODUL 9 PENGARUH LINGKUNGAN LUAR terhadap SISTEMN POLITIK DAN PELAKSANAAN POL...
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah perang dingin

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang yaitu: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, walaupun yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut. Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi pada perang dunia II, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Demikianlah masalah perang dingin berdampak luas bagi negara-negara di dunia dalam berbagai bidang kehidupan. B. RUMUSAN MASALAH Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu: 1. Apakah yang melatarbelakangi terjadinya perang dingin? 2. Bagaimana proses berlangsungnya perang dingin? 3. Apakah dampak dari perang dingin bagi dunia dan Indonesia? 4. Apa yang menyebabkan perang dingin berakhir serta apa dampaknya bagi perubahan dunia? 1
  • 2. C. TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu: Dengan makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa sejarah dapat mengetahui dan memahami apa yang yang dimaksud dengan perang dingin. Selain itu dapat juga mengetahui mengapa sampai terjadi perang dingin, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut, serta apa dampaknya bagi dunia. Sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui dan memahami, dampak baik yang bersifat positif maupun yang berdampak negatif dari perang dingin yang masih berlanjut sampai saat ini. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin : 1. Penyebaran Ideologi Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ ideologi yangberbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalissedangkan Uni Soviet berideologi komunis.Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalismeberkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinanbahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat. 2. Keinginan untuk Berkuasa AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. ASsebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjamanmodal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjaditempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis.Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai kuatekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenagaahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut. 3. Berdirinya Pakta Pertahanan Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat berkuasa maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO(North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Sementara untukmengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTAWARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur,Hongaria, Polandia, dan Rumania.Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dankesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur. Amerika dituduh menjalankanpolitik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasanhegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisme. 3
  • 4. B. Berlangsungnya Perang Dingin 1. Periode 1945-1969 Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberalkapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal sebagai berikut: a). Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air. Tidak lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet, yang memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya. b). Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global negara adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni Soviet menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia. Perebutan lingkungan pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan sebuah pola yang bipolar. AS dan sekutunya merupakan satu polar, sedangkan di polar (kutub) yang lain muncul Uni Soviet dengan sekutunya. Amerika Serikat dan sekutunya membentuk Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada tanggal 4 April 1949 di Washington, AS. Apabila salah satu anggota NATO diserang, maka serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan sekutunya membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14 Mei 1955 di PrahaCekoslowakia.sebagai pertahanan dari blok komunis. Ketegangan antara blok kapitalis dan blok komunis tidak hanya terbatas di Eropa, melainkan juga meluas diberbagai wilayah, 4
  • 5. sebagai bukti diberbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak salah satu negara adidaya, di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina . SEATO ditujukan untuk menahan pengaruh komunis di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam. Sebagai salah satu organisasi yang berdiri di Asia Tenggara, negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin oleh AS. Di kawasan Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur Tengah (Middle Eastern Treaty Organization/METO). Sedangkan Uni Soviet juga menjalin kerjasama dengan RRC pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang sebagai negara di bawah kendali AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947. Di sisi lain, kegiatan spionase juga turut mewarnai Perang Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif mengenai lawannya sendiri. Selain berlomba-lomba mencari sekutu dengan Negara lain, Amerika serikat dan Uni Soviet juga berlomba dalam bidang persenjataan. Hal ini terlihat dari sikap Uni Soviet yang ingin selalu mengungguli Amerika Serikat maupun sebaliknya. Misalnya saja, pada tahun 1945 di Amerika dibuat dan digunakan bom atom terhadap Jepang dan Uni Soviet pun bertekat untuk menciptakan sendiri. Baik Uni Soviet dan Amerika masing-masing membangun persenjataan besar Inter-Countinental Rudal Balistik. Amerika membuat bom hidrogen demikian pula dengan Uni Soviet. Perlombaan senjata berkembang menjadi perlombaan ruang angkasa yang merupakan kesempatan bagi keduanya untuk menunjukan keunggulan teknologi mereka. 2. Periode 1969-1979 Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah strategi politik luar negeri, détente merupakan upaya menciptakan ”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat menghambat perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”. Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil 5
  • 6. nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil. 3. Periode 1979-1985 Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters). Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II) pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga Perjanjian Pengurangan Senjatasenjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983 ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika Serikat. 4. Periode 1985-1991 Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besarbesaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev berupaya: 1. Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah standar kehidupan negara-negara maju. 2. Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap kehidupan militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam percaturan politik internasional. 3. Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya memperkuat sendi sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika. 4. Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme. 5. Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya dan ia akan menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya. 6
  • 7. 6. Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemajuan dan kesejahteraan rakyat. 7. Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan keterbukaan yang dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan. Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Runtuhnya komunisme Uni Soviet mendorong banyak negara-negara bagiannya memerdekakan diri. Di antara negara-negara tersebut yang gerakan nasionalismenya muslim adalah Kirgistan, Kazakhistan, Tajikhistan, Checnya dan Uzbekistan. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS. C. 1. Dampak Perang Dingin Dampak perang dingin bagi dunia Dampak positif: Bidang Ekonomi Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka 7
  • 8. ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi. Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro. Bidang Militer Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masingmasing. Bidang Sosial Budaya. Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah. Luar angkasa Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan keruangangkasaan kita. Teknologi Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang 8
  • 9. besar demi kemajuan iptek di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumbersumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar. Dampak Negatif Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Dampak negatif di tiap bidang : Bidang Militer Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar kabar bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba. Bidang Politik Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur. Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Karena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih 9
  • 10. berani untuk menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin. 2. Dampak Perang Dingin bagi Indonesia Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme. Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi. D. Berakhirnya perang dingin Perang dingin akhirnya berakhir, karena: 1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya. 2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu membiayai Perang Dingin. 3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme. Dampaknya muncul pemikiran dari para cendekiawan yang memahami pandangan barat sehingga mendorong munculnya keinginan seperti warga negara di negara-negara non komunis. Dalam kondisi yang buruk Mikhail Gorbachev (11 Maret 1985) harus memimpin Uni Soviet dengan tugasnya yaitu memperbaiki perekonomian Uni Soviet yang semakin buruk. Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan Reformasi yang terkenal dengan Perestroika dan Glasnost. Kebijakan ini memberikan dampak yang tidak terduga sebelumnya yaitu pertentangan sosial di dalam masyarakat muncul. Kelompok yang bersengketa antara lain sebagai berikut.  Kelompok Moderat, yaitu kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme yang disempurnakan.  Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme.  Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi tetapi ingin meninggalkan komunisme. 4. Pada 19 Agustus 1991, Gennadi Yanayev (pemimpin kelompok konserfatif) melancarkan kudeta terhadap Gorbachev tetapi upaya ini dapat digagalkan oleh Boris Yeltsin (pemimpin kelompok Radikal) sehingga Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet. Yeltsin tidak mampu membendung gelora semangat Perestroika dan Glasnost terbukti dengan banyaknya negara bagian Uni Soviet yang melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Runtuhlah Uni Soviet. 10
  • 11. 5. Uni Soviet mulai mengurangi kekuatan senjatanya di Eropa Timur seperti pada 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara Eropa Timur dimana Jerman kembali bersatu. 6. Secara resmi Uni Soviet dibubarkan pada 8 Desember 1991 ditandai dengan penurunan bendera Uni Soviet dan dikibarkan bendera Rusia. Rusia dan negara-negara bekas Uni Soviet yang lain mulai muncul sebagai negara yang merdeka. Runtuhnya kekuatan Uni Soviet di Eropa Timur mengakhiri Perang Dingin. Uni Soviet merupakan contoh keberhasilan dari ideologi Marxis-Leninis yang diaktualisasikan menjadi negara. Berakhirnya perang dingin memberi dampak luas bagi perubahan dunia, yaitu antara lain: a) Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya mengakhiri kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut. b) Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang terlihat dengan: · Kebangkitan Jepang. Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai bangkit untuk membangun kembali ekonomi negara yang hancur tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, dan sumber investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.  Berdirinya Group of Seven,(Perancis, Jerman Barat,Jepang,Inggris,Amerika Serikat,Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia). Berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat).  Berdirinya Gerakan Nonblok.  Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masingmasing negara anggota).  Berdirinya APEC, dan  Berdirinya OKI. c) Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi kekuasaan silih berganti. d) Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan sejahtera. e) Terbentuk hubungan kerjasama antara kedua blok yaitu blok utara dan blok selatan f) Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem hubungan internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar 11
  • 12. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara Amerika Serikat (blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari berakhirnya perang dunia II. Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam berbagai bidang. 2. Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya perbedaan paham/ideologi antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni Soviet (Komunis), adanya keinginan untuk berkuasa, serta berdirinya pakta pertahanan yang mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur. 3. Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari tahun 19451991. Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni Soviet berlomba-lomba menyebarkan pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke berbagai negara baik di Eropa maupun Asia. Dalam pelaksanaan perang Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu berada di belakang negara-negara yang bertikai. 4. Perang dingin membawa dampak bagi dunia maupun Indonesia, baik dampak positif maupun negatif telah terjadi di berbagai bidang. 5. Berakhirnya perang dingin ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet pada 8 Desember 1991 yang di sebabkan oleh beberapa hal, antara lain besarnya dana yang dibutuhkan Uni Soviet untuk keperluan militer, keadaan ekonomi Uni Soviet yang tidak stabil, muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme, dan Uni Soviet mengurangi kekuatan bersenjatanya di Eropa Timur sehingga kekuasaan komunis mulai runtuh. 6. Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia, diantaranya: muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya hubungan secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), dll. B. SARAN Sebagai kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang sebenarnya yang terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin serta dampak yang timbul akibat perang dingin baik bagi dunia secara universal maupun bagi Indonesia. Sehingga dengan demikian kita dapat mengambil makna dari peristiwa perang tersebut dan diharapkan kita dapat menghindari segala bentuk pertikaian yang mungkin terjadi di sekitar kita, karena walaupun selalu ada pihak yang dirugikan jika terjadi pertikaian. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Adisusilo, taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Yogyakarta: Ar- ruzz media. http://ben-ni.blogspot.com/2008/11/dampak-perang-dingin.html. http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin. http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/perang-dingin/ Setya, W. 2008. Perang Dingin. Semarang: PT Begawan ilmu. 13
  • 14. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dengan kami harapkan kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dalam makalah “PERANG DINGIN” Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam teknik penyusunannya. Raha, November 2013 Penyusun 14
  • 15. DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................................... i Daftar Isi.............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1 B. Rumusan masalah.......................................................................................................... 1 C. Tujuan........................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Faktor faktor penyebab terjadinya perang dingin.......................................................... 3 B. Berlansungnya perang dingin......................................................................................... 4 C. dampak perang dingin................................................................................................. 7 D. berakhirnya perang dingin.......................................................................................... 9 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN................................................................................................................12 3.2 SARAN............................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13 15
  • 16. MAKALAH FAKTOR FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERANG DINGIN DI SUSUN OLEH: KELOMPOK X 1. HASNIA 2. 3. KELAS XII IPS2 SMA NEGERI 2 RAHA 2013 / 2014 16