1. BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian perkembangan spiritual
Dari semua cabang ilmu kasehatan , ilmu kesehatan jiwa yang paling dekat dengan agama
bahkan menurut Dadang Hawali ( 1996) terdapat titik temuh antara kesehatan jiwa dan agama, pada
prakteknya ilmu pengetahuan dan agama saling menunjang seperti yang dikatakan oleh Albert Eistein.
Ilmu pengetahuan tanpa agama bagaikan orang buta tetapi agama tanpa ilmu pengetahuan bagaikan
orang lumpuh merujuk pada penting pengetahuan dan agama untukn jiwa yang sehat banyak dilakukan
penelitian yang mengatakan kelompok yang tidak terganggu jiwanya adalah yang mempunyai agama
yang bagus dan sebaliknya.
Kesehatan spiritual merupakan keharmonisan antara individu dengan orang lain , alam dan
kehidupan tertinggi kehormatan ini dicapai ketika seseorang menemukan keseimbangan antara nilai,
tujuan dan system keyakinan mereka dengan hubungan.
Setiap individu mempunyai 3 kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai sehat spiritual
yaitu :
Kebutuhan akan arti dan tujuan hidup
Kebutuhan untuk mencintai dan berhubungan
Kebutuhan untuk mendapat pengampunan
Perawat yang bekerja harus mampu memenuhi semua kebutuhan klien , perawat yang
mempunyai tugas memenuhi kebutuhan spiritual klien, penting skali mengetahui perkembangan
spiritual manusia agar tetap memberikan asuhanya , tahap perkembangan spiritual dimulai dari lahir
sampai meninggal.
II.2 Tahapan – Tahapan Perkembangan Spiritual
Perkembangan aspek spiritual pada remaja ( 12-18 tahun), dewasa muda, dewasa
pertengahan, dewasa akhir, dan lanjut usia.
A. Remaja ( 12-18 tahun)
Pada tahap ini sudah mengrti akan arti dan tujuan hidup, menggunakan
kepercayaan dengan mencoba dalam hidup secara alami, mereka dapat bingung
ketika menemukan perilaku dan model yang tidak konsisten.
B. Dewasa muda ( 18-25 tahun)
Pada individu menjalani proses perkembangan dengan melanjutkan pencarian
identitas spiritual, memikirkan untuk memilih nilai- nilai dan kepercayaan maka
2. yang dipelajari saat anak –anak dan berusaha melaksanakan system kepercayaan
sendiri.
C. Dewasa pertengahan ( 25-38 tahun)
Dewasa pertengahan merupakan tahap perkembangan spiritual yang sudah benarbenar mengetahui konsep yang benar dan salah. Mereka menggunakan keyakinan
moral, agama dan etika sebagai dasar dari system nilai.
D. Dewasa akhir ( 38-65 tahun)
Periode perkembangan pada tahap ini digunakan untuk instropeksi dan mengkaji
kembali dimensi spiritual , kemampuan nintropeksi sama baik dengan dimensi yang
lain dan diri individu tersebut biasanya kebanyakan spiritual meningkat.
E. Lanjut usia ( 65 tahun)
Menurut hobert ( 1887) pada masa I ni maupun membayangkan kematian mereka
bsnyak menguliti spiritual sebagai isu yang menarik karena mereka melihat agama
sebagai factor yang mempengaruhi kebahagian dan rasa bergunsa bagi orang lain
.riset membuktikan orang yang agamanya baik, mempunyai kemungkinan
melanjutkan kehidupan lebih baik. Bagi lansia agamanya tidak baik menunjukan
tujuan hidup yang kurang, rasa tidak berharga , tidak dicintai, ketidak bebasan, dan
rasa takutmati. Sedangkan pada lansia yang spiritualnya baik ia tidak takut mati, dia
dapat lebih mampu untuk menerima kehidupan. Jika marasa cemas terhadap
kematian disebabkan cemas pada proses bukan pada kematian itu sendiri.
II.3 Peranan Perawat Terhadap perkembangan Kesehatan Spiritual klien
Dimensi spiritual menjadi bagian yang komperhensif dalam kehidupan manusia , karena
setiap individu pasti memiliki aspek spiritual, walaupun dengan tingkat keamanan dan pengamatan
berbeda. Berdasarkan nilai dan keyakinan mereka yang percaya setiap fase dari tahap perkembangan
individu menunjukan perbedaan, tingkat atau pengalaman spiritual yang berbeda.
Pada intinya keperawatan adalah komitmen tentang mengasihi ( laring) suatu elemen
perawat kesehatan berkualitas adalah untuk menunjukan kasih sayang pada klien sehingga terbentiuk
hubungan saling percaya . rasa percaya diperkuat ketika member perawat menghargai dan mendukung
kesejahtraan spiriyual klien . penerapan proses keperawatan dari perspektif kebutuhan spiritual klien
tidAK sederhana. Hal ini sangat jauhan sekedar mengkaji ritual dan praktik keagamaan klien .
memahami spritulitas klien dan kemudian secara tepat mengidentivikasi tingkat dukungan dan sumber
yang diperlukan membutuhkan perspektif baru yang lebih luas, seluruh dimensi kebutuhan yang terdiri
dari : dimensi fisik, social dan spiritual dimana setiap dimensi spiritual menjadi sangat penting untuk
diperhatikan karena memiliki keterkaitan dan mampu mempengaruhi dimensi lainya,melalui spiritual
akan terbentuk nilai keyakinan tujuan hidup sehingga berpengaruh terhadap kemampuan dari dimensi
lainya.
Oleh karena itu penting bagi perawat, memberikan ASKEP memperhatikan dan
memenuhi kebutuhan spiritual, untuk mendapatkan hasil asuhan keperawatan yang tepat, maka
3. perawat dapat melihat klien berdasarkan perkembangan aspek spiritual mereka, kemudian membuat
rencana tindak lanjut berdasarkan perkembangan spiritualnya.
II.4 Manfaat perkembangan spiritual
Manfaat perawat memahami perkembangan spiritual klien :
Memudahkan perawat dalam memberikan pemenuhan kebutuhan klien akan
arti dan tujuan hidup
Membantu perawat dalam memberikan pemenuhan kebutuhan klien untuk
mencintai dan berhubungan
Membantu perawat dalam memberikan pemenuhan kebutuhan klien untuk
dapat pengampunan.