SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 40
GIZI IBU HAMIL
ZABANIYAH, S. Gz
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
Angka Kecukupan Gizi Ibu tdk hamil dan Hamil
Zat Gizi
Energi (kkal)
Protein (gr)
Zat Besi (mg)
As. Folat (mcg)
Vit B12 (mcg)
Vit D (mcg)
Yodium (mcg)
Kalsium (mg)

Ibu Tdk
Hamil
1900
50
26
400
2,4
5
150
800

Ibu Hamil (tambahan) Trimester
I

II

II

180
17
0
200
0,2
0
50
150

300
17
0
200
0,2
0
50
150

300
17
0
200
0,2
0
50
150
FAKTOR YG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BUMIL
Berat Badan Bayi baru lahir ditentukan oleh st. Gizi
Janin. Status Gizi Janin ditentukan oleh st. gizi ibu pd
waktu melahirkan dan dipengaruhi oleh st. gizi ibu saat
konsepsi.
 Status Gizi Ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh: 1)
keadaan sosek ibu sebelum hamil, 2) keadaan
kesehatan dan gizi ibu, 3) jarak kelahiran jika yg
dikandung bukan anak pertama, 4) paritas, dan 5) usia
keamilan pertama

PENGARUH ST. GIZI IBU HAMIL YG KURANG
THD PERTUMBUHAN JANIN


Kekurangan gizi pada ibu hamil trimester I dapat
mengakibatkan janin mengalami kelainan susunan
sistem saraf pusat, beresiko mengalami kematian,
dan bayi beresiko lahir prematur.



Jika kekurangan gizi terjadi selama ibu hamil
trimester II dan III, janin dpt terhambat
pertumbuhannya dan tak berkembang sesuai umur
kehamilan ibu.
MASALAH KESEHATAN PD BUMIL
Hiperemesis Gravidalum
 Preeklamsia dan Eklamsia
 Anemia
 Konstipasi
 Hipertensi
 Diabetes Melitus

HIPEREMESIS GRAVIDALUM
Hiperemesis ad suatu keadaan pada awal
kehamilan (sampai trimester II) yang ditandai
dengan rasa mual dan muntah yg berlebihan
dalam waktu yang relatif lama.
 Hiperemesis juga diartikan sbg muntah persisten
selama kehamilan yg berlangsung parah sehingga
menyebabx penurunan BB, dehidrasi, asidosis krn
kelaparan, dan alkalosis krn kehilangan HCL
melalui muntah.
 Hiperemesis paling sering muncul pd kehamilan
pertama dan berulang pada kehamilan berikutx.

HIPEREMESIS GRAVIDALUM
 Faktor

penyebab:

Produksi hormon Chorionic Gonadotropin meningkat
oleh plasma.
 Produksi estrogen meningkat oleh placenta  mual,
muntah
 Faktor psikologi & fisiologi  muntah-muntah

Penatalaksanaan Diet


Tujuan Diet
1. mengganti persediaan glikogen tubuh untk
mengontrol asidosis
2. scra berangsur-angsur mberikan mkanan berenergi
dan zat gizi yg cukup
SYARAT DIET
Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% darikebutuhan
energi total
 Lemak rendah, yaitu ≤ 10% dari keb. Energi total
 Protein sedang, yaitu 10-15% dari keb. Energi
total
 Makanan diberikan dalam bentuk kering,
pemberian cairan disesuaikan dng keadaan pasien,
yaitu 7-10 gelas/hari
 Makanan mudah cerna, tdk merangsang saluran
cerna dan diberikan sering dlm porsi kecil
 Makanan secar berangsur ditingkatkan dlm porsi
dan nilai gizi sesuai dng keadaan dan keb. Gizi
pasien

MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
Diet Hiperemesis I
 Diberikan kpd pasien dng hiperemesis berat.
 Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong
bakar at rebus, ubi bakar at rebus dan buahbuahan.
 Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2
jam sesudahnya.
Semua zat gizi dalam makanan ini kurang kecuali vit
C, sehingga hanya diberikan dlm beberapa hari


Diet Hiperemesis II

diberikan bila rasa mual dan muntah sudah
berkurang

secara berangsur-angsur mulai diberikan makanan
yg bergizi tinggi

pemilihan bahan makanan yg tepat dapat memenuhi
keb. Gizi kecuali keb. energi


Diet Hiperemesi III
diberikan kepada pasien dng hiperemesis ringan. Sesuai
dng kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan
bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua
zat gizi
PENANGANAN

Hiperemesis dpt diatasi dng:
 mengatur pola mkan bergizi seimbang.
 Perhatikan jenis dan porsi makan yg
diperkirakan dpt memancing rasa mual.
 Makanlah makanan dlm porsi kecil tapi sering
(biskuit, at roti bakar) karena dpt membantu
menyerap asam lambung.
 Pilih makanan berkarbohidrat tinggi untuk
mengganti energi yg hilang.
 Hindari makanan berlemak dan berbumbu tajam
GANGGUAN HIPEREMESIS PADA KEHAMILAN (PIH)
Pregnancy Induced Hipertency tjd pd primipara < 20 th
atau > 35 th.
 Terjadi karena kehamilan itu sendiri (PIH) atau sebelum
hamil.
 Pd mulanya disebut toksemia  keracunan darah
 Gejala : hipertensi, albuminuria, edema  pada
triemester II.
 Penyebab tdk diketahui
 Makanan cukup protein, kalsium & natrium  rendahnya
insidens hiperetensi yg diInduksi ol/ kehamilan

 Bahan

makanan yg dianjurkan untuk Diet
Hiperemesis I, II dan III ad:

Roti panggang, biskuit dan crekers
 Buah segar, sari buah
 Minuman botol ringan, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer
• Bahan Makanan yg tidak Dianjrkan adala makanan yang
merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bhn maknan yg
mengandung alkohol, kopi dan mengandung zat tambahan
(pengawet, pewarna dan penyedap)

PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA
 Preeklamsia

ad: sindroma yg tjd saat
kehamilanmasuk pada minggu ke 20 dng tanda
dan gejala seperti hipertensi, proteinuria,
kenaikan BB yg cepat (krn edema), mual,
muntah, pusing, nyeri lambung, gelisah dan
kesadaran menurun. Dan bila disertai kejang
disebut eklamsia
 Ciri khas diet ini adalah memperhatikan asupan
garam dan protein
TUJUAN DIET
Mencapai dan mempertahankan st. Gizi Optimal
 Mencapai dan mempertahankan Tekanan Darah
Normal
 Mencegah at mengurangi retensi garam dan air
 Mencapai keseimbangan nitrogen
 Menjaga agar penambahan BB tdk melebihi normal
 Mengurangi at mencegah timbulnya faktor resiko
lain at penyulit baru pada saat kehamilan at setelah
melahirkan

SYARAT DIET
Energi dan semua zat gizi cukup. Dlm keadaan berat
makanan diberikan secara berangsur sesuai dng
kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan
energi tidk lebih dari 300 kkal dr makanan at diet
sebelum hamil
 Garam diberikan rendah sesuai dng berat-ringannya
retensi garam at air
 Protein tinggi (1 1/2-2 g/kg BB)
 Lemak sedang,
 Vitamin cukup (vit C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi)
 Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
 Cairan diberikan 2500 ml sehari.

MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN


Diet Preeklamsia I
 diberikan kpd pasien dng preeklamsia berat
 makanan diberikan dlm bentuk cair, yg terdiri dr susu,
dan sari buah
 jumlah cairan paling sedikit diberikan 1500 ml
sehari/oral dan kekurangannya diberikan scra
parenteral
Makanan ini kurang zat gizi karena hanya diberikan 1-2
hari


Diet Preeklamsia II
diet preeklamsia II diberikan sebagai makanan
perpindahan dari dietpreeklamsia I kpd pasien
preeklamsia yg penyakitnya tdk begitu berat.
makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan
sebagai diet rendah garam I. makanan ini cukup energi
dan zat gizi lainnya.


Diet Preeklamsia III
diet preeklamsia III diberikan sebagai makanan
perpindahan dari diet preeklamsia II atau kepada pasien
dng preeklamsia ringan. Makanan ini mengndung protein
tinggi dan garam rendah. Diberikan makanan dalam
bentuk lunak at makanan biasa. Makanan ini cukup
semua zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan dengan
kenaikan BB yg boleh lebih 1 kg tiap bulan.
ANEMIA


Anemia ad: gejala2 yg muncul saat tubuh tdk
memiliki cukup sel darah merah untuk mengangkut
oksigen dari paru2 ke sel2 tubuh.



Gejala: kelelahan, badan lemas, kepala pusing,
konsentrasi berkurang, mudah mengantuk dan
mudah marah.



Zat Gizi yang erat kaitannya : Fe & asam folat



Peningkatan volume darah 50%  kbth placenta
jaringan ibu & anak.


Dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
diamati dari besarnya angka kesakitan dan kematian
maternal, peningkatan angka kesakitan dan kematian
janin, serta peningkatan resiko terjadinya BBLR



Penyebab utama kematian maternal: pendarahan
pascapartum dan plasenta previa yg semuanya
berpangkal pada anemia defisiensi.



Peningkatan keb.Fe selama hamil bertujuan untuk
memasok keb. Janin untk pertumbuhan, pertumbuhan
plasenta, dan peningkatan volume darah ibu.
PENANGANAN




Obat
- Fe : 30-60 mg/hr
- Asamfolat 20-40mg/hr
Diet
- Seperti kehamilan normal
- Ditambahkan BM sumber Fe & asam folat
(sumber hewani: hati dan daging, sumber nabati:
sayur dan buah, serealia dan kacang-kacangan).
KONSTIPASI


Sering tjd pd bagian akhir kehamilan.



Penurunan motilitas saluran cerna, peningkatan
kadar progesterone & tekanan pada saluran cerna
 membesarnya uterus & penurunan aktivitas fisik



Terjadi karena pola makan yg kurang baik, seperti
rendanya asupan makanan berserat, meningkatnya
makanan yang banyak mengandung lemak, dan

kurang minum.
LANJUTAN……..


Konstipasi berkaitn dengan 7 macam kondisi dlm
tubuh:
 Rahim yg membesar dan menekan kolon dan
rektum  mengganggu eksresi
 ↑progesteron
 Asupan cairan tidak adekuat
 Diet serat tidak cukup
 Suplementasi zat besi
 Kebiasaan defekasi yg buruk
 Jarang berolaraga dan melewatkan waktu makan
(sarapan)


Konstipasi pd akirnya dapat menimbulkan hemoroid

(pembuluh darah membersar dan sering menonjol
ke luar sfringter anus).


Hemoroid  rasa tidak enak, panas dan gatal.
Sering kali pembuluh darah pecah, sehingga ibu
mengeluarkan darah pada saat BAB
PENANGANAN
Konstipasi dapat diatasi dan dicegah dengan

menerapkan pola makan bergizi seimbang,
konsumsi makanan berserat tinggi (sayur, buah, roti
gandum), serta melakukan kegiatan fisik.
HIPERTENSI
Hipertensi  TD 140/90 mmHg
 Hipertensi yg timbul saat hamil disebut pregnancy
induced hypertension atau gastrointestinal
hypertention. Muncul saat usia keamilan 20
minggu.
 Tanda: kenaikan
TD, pusing, proteinuria, oedema, nyeri bagian perut
dan napsu makan menurun  penurunan BB




Penanganan: Diet gizi seimbang dan batasi asupan
Na tapi tidak boleh kurang dari 2 mg/hari
DIABETES MELITUS


DM yg sdh diderita sblm hamil (DM kronis).



DM yg muncul selama kehamilan tanpa tanda2
sblmnya (DM Gestasional).



Indonesia  prevalensi antara 1,9–3,6%.
LANJUTAN……



DM Gestasional (Konsensus DM Gestasional,1997)

 Suatu intoleransi KH,ringan (toleransi glukosa tergganggu)



maupun berat (DM) yg tjdi atau diketahui pertama kali pd saat
kehamilan berlangsung.
Termasuk ibu yg sblmnya mengidap DM (tetapi sblmnya
terdeteksi) & baru diketahui saat hamil



Diagnosa DM Gestasional, Ibu dg riwayat



Wanita gemuk
DM pd keluarga
Riwayat kematian bayi pd persalinan sblmnya
BB badan bayi waktu lahir >>>
Beberapa kali abortus
Umur sudah lanjut & sudah melahirkan beberapa kali







PENGARUH DM PADA KEHAMILAN
 Pengaruh



Abortus
Preeklamsia

 Pengaruh





Persalinan

Lebih mudah tjd infeksi
Distosis bahu karena anak besar

 Pengaruh


dlm kehamilan

dalam Nifas

Infeksi nifas
Menghambat penyembuhan luka jalan lahir 
rupture parinei maupun luka episotomi
PENGARUH DM PADA ANAK



Pengaruh tdk baik tdhp hasil konsepsi  dpt tjd
penyulit.



Kematian hasil konsepsi



Janin besar (macrosomia)  dpt mencapai 5-6 kg
karena hiperglikemia ibu & janin, banyak lemak
tertimbun di bawah kulit
GANGGUAN METABOLIK HIPOGLIKEMIA



25-50% bayi dg ibu DM gestasional  mengalami
hipoglikemia pd 2 jam pertama setelah lahir (pada
bayi macrosomia)



Hiper insulinemia  cadangan glikogen berkurang



Kadar glukosa darah <30 mg/dl
DIAGNOSA DM



Gejala  riaspoli (podipsi, poliphagi, polyuir).



Gula darah puasa ≥ 140 mg/dl atau 2jam PP ≥ 200
mg/dl



Toleransi glukosa tergganggu : gula darah puasa <
140 mg/dl; 2 jam PP 140-199 mg/dl



Pada bumil  TGT ditangani sbg DM
PENATALAKSANAAN GIZI
 Tujuan



diet

Mempertahankan gula darah dlm bts normal
Pertumbuhan & perkembangan janin yg optimal

 Prinsip

diet

J1 = jumlah kalori harus sesuai
 J2 = jadwal makan
 J3 = jenis makanan

PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI







Kebutuhan kalori = (TB-10) x 30 kal
Trimester I : +100 kal
Trimester II : + 200 kal
Trimester III
: + 300 kal
Laktasi
: + 400 kal
SYARAT DIET



E ckp u/ memperoleh atau mpertahankan BB
normal, ditambahkan u/ kehmailan



P tinggi : 15-20 % total kal (1-1,5 g/kg BB)



KH 60 % total kalori  diutamakan KH kompleks u/
memenuhi kebutuhan fetus akan glukosa



L sedang 20-25 % total kalori
JADWAL MAKAN



Pembagian makanan sehari



10% makan pagi, 30% makan siang, 30% makan
malam & 30% makan selingan



Puasa beberapa jam (tidur sepanjang malam) 
kenaikan produksi keton pd kehamilan 
dianjurkan snack sebelum tidur
Gizi Ibu Hamil

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Diet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusDiet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusSilaturrahman Nurse
 
Diet Diabetes Mellitus(DM)
Diet Diabetes Mellitus(DM)Diet Diabetes Mellitus(DM)
Diet Diabetes Mellitus(DM)muhammad husni
 
KB 1 Faktor Fisiologis dalam Kehamilan
KB 1 Faktor Fisiologis dalam KehamilanKB 1 Faktor Fisiologis dalam Kehamilan
KB 1 Faktor Fisiologis dalam KehamilanUwes Chaeruman
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasionalTikaa II
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anaksiakadurban
 
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaSatuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaMJM Networks
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamilTriana Septianti
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitusrs_suyudi
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiaPuji Astuti
 
Puasa & sakit 2018 ppt
Puasa & sakit 2018 pptPuasa & sakit 2018 ppt
Puasa & sakit 2018 ppthenro1
 
96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)Dyana Utami
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Operator Warnet Vast Raha
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 

La actualidad más candente (17)

Diet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusDiet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitus
 
Diet Diabetes Mellitus(DM)
Diet Diabetes Mellitus(DM)Diet Diabetes Mellitus(DM)
Diet Diabetes Mellitus(DM)
 
KB 1 Faktor Fisiologis dalam Kehamilan
KB 1 Faktor Fisiologis dalam KehamilanKB 1 Faktor Fisiologis dalam Kehamilan
KB 1 Faktor Fisiologis dalam Kehamilan
 
Dm gestasional
Dm gestasionalDm gestasional
Dm gestasional
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaSatuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
 
3 kb v modul 3 gizi
3 kb v modul 3 gizi3 kb v modul 3 gizi
3 kb v modul 3 gizi
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansia
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 
Puasa & sakit 2018 ppt
Puasa & sakit 2018 pptPuasa & sakit 2018 ppt
Puasa & sakit 2018 ppt
 
96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)96575015 diabetes-gestasional (1)
96575015 diabetes-gestasional (1)
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
 
Ppt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karboPpt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karbo
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 

Destacado

Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaSuci Nur Hidayah
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilharuna_06
 

Destacado (6)

Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
 
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
 
Gizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamil
 
Eclampsia
 		Eclampsia		 		Eclampsia
Eclampsia
 
Eclampsia ppt
Eclampsia pptEclampsia ppt
Eclampsia ppt
 
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi beratFarmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
 

Similar a Gizi Ibu Hamil

Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfgizifik
 
Gizi dan kesehatan repoduksi
Gizi dan kesehatan repoduksiGizi dan kesehatan repoduksi
Gizi dan kesehatan repoduksiAgnescia Sera
 
Penyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanPenyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanDESIWILDAYANI1
 
PPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdf
PPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdfPPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdf
PPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdfRiekeRestinyaningsih
 
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahsusi wartini
 
GIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptx
GIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptxGIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptx
GIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptxBernadeta18
 
Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)
Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)
Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)AndriSati1
 
Kekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinReza Oktarama
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaTriana Septianti
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiGizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiAgnescia Sera
 
Gizi bumil dan laktasi
Gizi bumil dan laktasi Gizi bumil dan laktasi
Gizi bumil dan laktasi Dedi Kun
 
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfKiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfAAsmaSaad1
 
Pemakanan khusus di bulan puasa
Pemakanan khusus di bulan puasaPemakanan khusus di bulan puasa
Pemakanan khusus di bulan puasaSUWAIBAH ABD HADI
 
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSIPertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSITsiompahGREG
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiamuzul
 

Similar a Gizi Ibu Hamil (20)

Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
 
Gizi dan kesehatan repoduksi
Gizi dan kesehatan repoduksiGizi dan kesehatan repoduksi
Gizi dan kesehatan repoduksi
 
Masalah gizi
Masalah giziMasalah gizi
Masalah gizi
 
Penyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai KehamilanPenyakit yang menyertai Kehamilan
Penyakit yang menyertai Kehamilan
 
PPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdf
PPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdfPPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdf
PPT Gizi Pada Ibu PE dan Eklamsia_Kelompok 4.pdf
 
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
 
Modul iv gizi kb 4
Modul iv gizi kb 4Modul iv gizi kb 4
Modul iv gizi kb 4
 
GIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptx
GIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptxGIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptx
GIZI UNTUK CALON PENGANTIN.pptx
 
Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)
Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)
Diet komplikasi pada kehamilan (hiperemesis)
 
Kekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein
 
Gizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remajaGizi seimbang untuk remaja
Gizi seimbang untuk remaja
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiGizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
 
Gizi bumil dan laktasi
Gizi bumil dan laktasi Gizi bumil dan laktasi
Gizi bumil dan laktasi
 
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdfKiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
Kiki Riskianti Nanda_26 Februari 2022_Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil.pptx.pdf
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Pemakanan khusus di bulan puasa
Pemakanan khusus di bulan puasaPemakanan khusus di bulan puasa
Pemakanan khusus di bulan puasa
 
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSIPertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI
 
Anemia (1)
Anemia (1)Anemia (1)
Anemia (1)
 
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsiaPrinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
Prinsip diit pada preeklampsia dan eklampsia
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Gizi Ibu Hamil

  • 2. KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL Angka Kecukupan Gizi Ibu tdk hamil dan Hamil Zat Gizi Energi (kkal) Protein (gr) Zat Besi (mg) As. Folat (mcg) Vit B12 (mcg) Vit D (mcg) Yodium (mcg) Kalsium (mg) Ibu Tdk Hamil 1900 50 26 400 2,4 5 150 800 Ibu Hamil (tambahan) Trimester I II II 180 17 0 200 0,2 0 50 150 300 17 0 200 0,2 0 50 150 300 17 0 200 0,2 0 50 150
  • 3. FAKTOR YG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BUMIL Berat Badan Bayi baru lahir ditentukan oleh st. Gizi Janin. Status Gizi Janin ditentukan oleh st. gizi ibu pd waktu melahirkan dan dipengaruhi oleh st. gizi ibu saat konsepsi.  Status Gizi Ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh: 1) keadaan sosek ibu sebelum hamil, 2) keadaan kesehatan dan gizi ibu, 3) jarak kelahiran jika yg dikandung bukan anak pertama, 4) paritas, dan 5) usia keamilan pertama 
  • 4. PENGARUH ST. GIZI IBU HAMIL YG KURANG THD PERTUMBUHAN JANIN  Kekurangan gizi pada ibu hamil trimester I dapat mengakibatkan janin mengalami kelainan susunan sistem saraf pusat, beresiko mengalami kematian, dan bayi beresiko lahir prematur.  Jika kekurangan gizi terjadi selama ibu hamil trimester II dan III, janin dpt terhambat pertumbuhannya dan tak berkembang sesuai umur kehamilan ibu.
  • 5. MASALAH KESEHATAN PD BUMIL Hiperemesis Gravidalum  Preeklamsia dan Eklamsia  Anemia  Konstipasi  Hipertensi  Diabetes Melitus 
  • 6. HIPEREMESIS GRAVIDALUM Hiperemesis ad suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah yg berlebihan dalam waktu yang relatif lama.  Hiperemesis juga diartikan sbg muntah persisten selama kehamilan yg berlangsung parah sehingga menyebabx penurunan BB, dehidrasi, asidosis krn kelaparan, dan alkalosis krn kehilangan HCL melalui muntah.  Hiperemesis paling sering muncul pd kehamilan pertama dan berulang pada kehamilan berikutx. 
  • 7. HIPEREMESIS GRAVIDALUM  Faktor penyebab: Produksi hormon Chorionic Gonadotropin meningkat oleh plasma.  Produksi estrogen meningkat oleh placenta  mual, muntah  Faktor psikologi & fisiologi  muntah-muntah 
  • 8. Penatalaksanaan Diet  Tujuan Diet 1. mengganti persediaan glikogen tubuh untk mengontrol asidosis 2. scra berangsur-angsur mberikan mkanan berenergi dan zat gizi yg cukup
  • 9. SYARAT DIET Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% darikebutuhan energi total  Lemak rendah, yaitu ≤ 10% dari keb. Energi total  Protein sedang, yaitu 10-15% dari keb. Energi total  Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan dng keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas/hari  Makanan mudah cerna, tdk merangsang saluran cerna dan diberikan sering dlm porsi kecil  Makanan secar berangsur ditingkatkan dlm porsi dan nilai gizi sesuai dng keadaan dan keb. Gizi pasien 
  • 10. MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN Diet Hiperemesis I  Diberikan kpd pasien dng hiperemesis berat.  Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar at rebus, ubi bakar at rebus dan buahbuahan.  Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya. Semua zat gizi dalam makanan ini kurang kecuali vit C, sehingga hanya diberikan dlm beberapa hari
  • 11.  Diet Hiperemesis II  diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang  secara berangsur-angsur mulai diberikan makanan yg bergizi tinggi  pemilihan bahan makanan yg tepat dapat memenuhi keb. Gizi kecuali keb. energi
  • 12.  Diet Hiperemesi III diberikan kepada pasien dng hiperemesis ringan. Sesuai dng kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi
  • 13. PENANGANAN Hiperemesis dpt diatasi dng:  mengatur pola mkan bergizi seimbang.  Perhatikan jenis dan porsi makan yg diperkirakan dpt memancing rasa mual.  Makanlah makanan dlm porsi kecil tapi sering (biskuit, at roti bakar) karena dpt membantu menyerap asam lambung.  Pilih makanan berkarbohidrat tinggi untuk mengganti energi yg hilang.  Hindari makanan berlemak dan berbumbu tajam
  • 14. GANGGUAN HIPEREMESIS PADA KEHAMILAN (PIH) Pregnancy Induced Hipertency tjd pd primipara < 20 th atau > 35 th.  Terjadi karena kehamilan itu sendiri (PIH) atau sebelum hamil.  Pd mulanya disebut toksemia  keracunan darah  Gejala : hipertensi, albuminuria, edema  pada triemester II.  Penyebab tdk diketahui  Makanan cukup protein, kalsium & natrium  rendahnya insidens hiperetensi yg diInduksi ol/ kehamilan 
  • 15.  Bahan makanan yg dianjurkan untuk Diet Hiperemesis I, II dan III ad: Roti panggang, biskuit dan crekers  Buah segar, sari buah  Minuman botol ringan, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer • Bahan Makanan yg tidak Dianjrkan adala makanan yang merangsang saluran cerna dan berbumbu tajam, bhn maknan yg mengandung alkohol, kopi dan mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna dan penyedap) 
  • 16. PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA  Preeklamsia ad: sindroma yg tjd saat kehamilanmasuk pada minggu ke 20 dng tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan BB yg cepat (krn edema), mual, muntah, pusing, nyeri lambung, gelisah dan kesadaran menurun. Dan bila disertai kejang disebut eklamsia  Ciri khas diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein
  • 17. TUJUAN DIET Mencapai dan mempertahankan st. Gizi Optimal  Mencapai dan mempertahankan Tekanan Darah Normal  Mencegah at mengurangi retensi garam dan air  Mencapai keseimbangan nitrogen  Menjaga agar penambahan BB tdk melebihi normal  Mengurangi at mencegah timbulnya faktor resiko lain at penyulit baru pada saat kehamilan at setelah melahirkan 
  • 18. SYARAT DIET Energi dan semua zat gizi cukup. Dlm keadaan berat makanan diberikan secara berangsur sesuai dng kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energi tidk lebih dari 300 kkal dr makanan at diet sebelum hamil  Garam diberikan rendah sesuai dng berat-ringannya retensi garam at air  Protein tinggi (1 1/2-2 g/kg BB)  Lemak sedang,  Vitamin cukup (vit C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi)  Mineral cukup terutama kalsium dan kalium  Cairan diberikan 2500 ml sehari. 
  • 19. MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN  Diet Preeklamsia I  diberikan kpd pasien dng preeklamsia berat  makanan diberikan dlm bentuk cair, yg terdiri dr susu, dan sari buah  jumlah cairan paling sedikit diberikan 1500 ml sehari/oral dan kekurangannya diberikan scra parenteral Makanan ini kurang zat gizi karena hanya diberikan 1-2 hari
  • 20.  Diet Preeklamsia II diet preeklamsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari dietpreeklamsia I kpd pasien preeklamsia yg penyakitnya tdk begitu berat. makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
  • 21.  Diet Preeklamsia III diet preeklamsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet preeklamsia II atau kepada pasien dng preeklamsia ringan. Makanan ini mengndung protein tinggi dan garam rendah. Diberikan makanan dalam bentuk lunak at makanan biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan BB yg boleh lebih 1 kg tiap bulan.
  • 22. ANEMIA  Anemia ad: gejala2 yg muncul saat tubuh tdk memiliki cukup sel darah merah untuk mengangkut oksigen dari paru2 ke sel2 tubuh.  Gejala: kelelahan, badan lemas, kepala pusing, konsentrasi berkurang, mudah mengantuk dan mudah marah.  Zat Gizi yang erat kaitannya : Fe & asam folat  Peningkatan volume darah 50%  kbth placenta jaringan ibu & anak.
  • 23.  Dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat diamati dari besarnya angka kesakitan dan kematian maternal, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin, serta peningkatan resiko terjadinya BBLR  Penyebab utama kematian maternal: pendarahan pascapartum dan plasenta previa yg semuanya berpangkal pada anemia defisiensi.  Peningkatan keb.Fe selama hamil bertujuan untuk memasok keb. Janin untk pertumbuhan, pertumbuhan plasenta, dan peningkatan volume darah ibu.
  • 24. PENANGANAN   Obat - Fe : 30-60 mg/hr - Asamfolat 20-40mg/hr Diet - Seperti kehamilan normal - Ditambahkan BM sumber Fe & asam folat (sumber hewani: hati dan daging, sumber nabati: sayur dan buah, serealia dan kacang-kacangan).
  • 25. KONSTIPASI  Sering tjd pd bagian akhir kehamilan.  Penurunan motilitas saluran cerna, peningkatan kadar progesterone & tekanan pada saluran cerna  membesarnya uterus & penurunan aktivitas fisik  Terjadi karena pola makan yg kurang baik, seperti rendanya asupan makanan berserat, meningkatnya makanan yang banyak mengandung lemak, dan kurang minum.
  • 26. LANJUTAN……..  Konstipasi berkaitn dengan 7 macam kondisi dlm tubuh:  Rahim yg membesar dan menekan kolon dan rektum  mengganggu eksresi  ↑progesteron  Asupan cairan tidak adekuat  Diet serat tidak cukup  Suplementasi zat besi  Kebiasaan defekasi yg buruk  Jarang berolaraga dan melewatkan waktu makan (sarapan)
  • 27.  Konstipasi pd akirnya dapat menimbulkan hemoroid (pembuluh darah membersar dan sering menonjol ke luar sfringter anus).  Hemoroid  rasa tidak enak, panas dan gatal. Sering kali pembuluh darah pecah, sehingga ibu mengeluarkan darah pada saat BAB
  • 28. PENANGANAN Konstipasi dapat diatasi dan dicegah dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, konsumsi makanan berserat tinggi (sayur, buah, roti gandum), serta melakukan kegiatan fisik.
  • 29. HIPERTENSI Hipertensi  TD 140/90 mmHg  Hipertensi yg timbul saat hamil disebut pregnancy induced hypertension atau gastrointestinal hypertention. Muncul saat usia keamilan 20 minggu.  Tanda: kenaikan TD, pusing, proteinuria, oedema, nyeri bagian perut dan napsu makan menurun  penurunan BB   Penanganan: Diet gizi seimbang dan batasi asupan Na tapi tidak boleh kurang dari 2 mg/hari
  • 30. DIABETES MELITUS  DM yg sdh diderita sblm hamil (DM kronis).  DM yg muncul selama kehamilan tanpa tanda2 sblmnya (DM Gestasional).  Indonesia  prevalensi antara 1,9–3,6%.
  • 31. LANJUTAN……  DM Gestasional (Konsensus DM Gestasional,1997)  Suatu intoleransi KH,ringan (toleransi glukosa tergganggu)  maupun berat (DM) yg tjdi atau diketahui pertama kali pd saat kehamilan berlangsung. Termasuk ibu yg sblmnya mengidap DM (tetapi sblmnya terdeteksi) & baru diketahui saat hamil  Diagnosa DM Gestasional, Ibu dg riwayat  Wanita gemuk DM pd keluarga Riwayat kematian bayi pd persalinan sblmnya BB badan bayi waktu lahir >>> Beberapa kali abortus Umur sudah lanjut & sudah melahirkan beberapa kali     
  • 32. PENGARUH DM PADA KEHAMILAN  Pengaruh   Abortus Preeklamsia  Pengaruh    Persalinan Lebih mudah tjd infeksi Distosis bahu karena anak besar  Pengaruh  dlm kehamilan dalam Nifas Infeksi nifas Menghambat penyembuhan luka jalan lahir  rupture parinei maupun luka episotomi
  • 33. PENGARUH DM PADA ANAK  Pengaruh tdk baik tdhp hasil konsepsi  dpt tjd penyulit.  Kematian hasil konsepsi  Janin besar (macrosomia)  dpt mencapai 5-6 kg karena hiperglikemia ibu & janin, banyak lemak tertimbun di bawah kulit
  • 34. GANGGUAN METABOLIK HIPOGLIKEMIA  25-50% bayi dg ibu DM gestasional  mengalami hipoglikemia pd 2 jam pertama setelah lahir (pada bayi macrosomia)  Hiper insulinemia  cadangan glikogen berkurang  Kadar glukosa darah <30 mg/dl
  • 35. DIAGNOSA DM  Gejala  riaspoli (podipsi, poliphagi, polyuir).  Gula darah puasa ≥ 140 mg/dl atau 2jam PP ≥ 200 mg/dl  Toleransi glukosa tergganggu : gula darah puasa < 140 mg/dl; 2 jam PP 140-199 mg/dl  Pada bumil  TGT ditangani sbg DM
  • 36. PENATALAKSANAAN GIZI  Tujuan   diet Mempertahankan gula darah dlm bts normal Pertumbuhan & perkembangan janin yg optimal  Prinsip diet J1 = jumlah kalori harus sesuai  J2 = jadwal makan  J3 = jenis makanan 
  • 37. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI      Kebutuhan kalori = (TB-10) x 30 kal Trimester I : +100 kal Trimester II : + 200 kal Trimester III : + 300 kal Laktasi : + 400 kal
  • 38. SYARAT DIET  E ckp u/ memperoleh atau mpertahankan BB normal, ditambahkan u/ kehmailan  P tinggi : 15-20 % total kal (1-1,5 g/kg BB)  KH 60 % total kalori  diutamakan KH kompleks u/ memenuhi kebutuhan fetus akan glukosa  L sedang 20-25 % total kalori
  • 39. JADWAL MAKAN  Pembagian makanan sehari  10% makan pagi, 30% makan siang, 30% makan malam & 30% makan selingan  Puasa beberapa jam (tidur sepanjang malam)  kenaikan produksi keton pd kehamilan  dianjurkan snack sebelum tidur