SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 84
Modul Kewirausahaan IKM -2013 1
BAB I MANAJEMEN
BISNIS
1.1 Bisnis
Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk agar memberikan
keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan
kerugian baik dari segi material atau non -material, juga keuntungan bila berhasil
dijalankan. Untuk menghindari resiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan
dengan matang dan dijalankan dengan tepat.
Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan
melengkapi. Berikut adalah komponen -komponen bisnis:
• Manajemen, yaitu aktivitas merencanakan, mengelola, dan menjalankan
bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang
berada di belakang layar.
• Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki
oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap
perusahaan atau produk.
• Produk atau layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar.
Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada
didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat.
• Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.
• Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk
yang ditawarkan.
Semua komponen di atas saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan
perusahaan meraih profit dan benefit.
1.2 Manajemen Bisnis
Manajemen bisnis merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna
menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis
yang diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah
tujuan sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang
diinginkan oleh pihak pengelola bisnis.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 2
Dalam manajemen bisnis, dibahas kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pe ngarahan dan implementasi , serta pengawasan
terhadap bisnis yang dijalankan.
a. Fungsi Perencanaan bisnis
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk meng antisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan
• Menetapkan tujuan dan target bisnis
• Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut.
• Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.
• Menetapkan standar / i ndikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis.
b. Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sist em dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan da n menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan.
• Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab.
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja.
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
c. Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
Modul Kewirausahaan IKM -2013 3
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi
• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan.
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
• Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
• Mengevaluasi keberhasilan dal am pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan.
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Sebuah langkah profesional yang dilakukan sebelum merancang sebuah
manajemen bisnis biasanya dilakukan dengan membuat sebuah rancangan global
sebuah bisnis atau yang dikenal dengan business plan.
Business plan menyangkut bagaimana manajemen bisnis serta
perencanaannya dari berbagai aspek, diantaranya adalah manajemen pemasaran,
manajemen produksi, manajemen finansial dan sebagainya. Melalui sebuah
business yang mantap, biasanya sebuah usaha akan meyakinkan untuk dikelola
secara maksimal.
Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya
manajemen bisnis yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja s erta
pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau
Modul Kewirausahaan IKM -2013 4
dua orang dari pengelola bisnis tersebut. Beberapa hal yang menjadi patokan utama
manajemen bisnis diantaranya adalah beberapa hal berikut ini:
1. Manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait
ketersediaan bahan baku maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah
perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di bidang produksi menyangkut bagaimana
proses produksi itu bisa berlangsung dengan ba ik sehingga mampu menghasilkan
produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.
2. Manajemen pemasaran
Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk
perencanaan, bentuk, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing
atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk memperkenalkan
produk kepada konsumen merupakan target utama dari seb uah manajemen
pemasaran.
Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka sebuah
perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income
yang diperoleh. Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah
perusahaan. Produk ata u jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris
apabila perusahaan Anda memiliki seorang manajer pemasaran yang handal.
Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang sebuah manajemen
bisnis di bidang pemasaran.
Manajemen merk (branding) adalah salah satu praktik pemasaran yang
spesifik menangani produk. Mer ek memiliki implikasi penting terhadap citra
kualitas produk yang ingin ditampilkan ke konsumen dengan harapan bahwa
dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan t erus
membeli produk dari lini produk yang sama. Merk juga dapat meningkatkan
penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah bersaing. Dengan merk, maka
harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan keuntungan
penjualan.
Merk yang baik seharusnya:
• Terlindungi dengan baik
• Mudah diucapkan, diingat, dikenali
• Menarik
Modul Kewirausahaan IKM -2013 5
• Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
• Menonjolkan citra perusahaan atau produk
• Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing
Merek (brand) memiliki beberapa jenis klasifikasi, antara lain premium brand
(merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding
produk lain dalam lini yang sama; economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi
segmen pasar yang sensitif harga, hingga di mer ek ini, harga bisa sangat
fleksibel; dan fighting brand (merk petarung) merek ini dibuat secara khusus untuk
menghadapi ancaman pesaing.
3. Manajemen distribusi
Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen
pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila
manajemen distribusi mengalami hambatan, maka marketing juga akan
terganggu. Proses penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada
konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola manajemen distribusi tersebut
dirancang oleh sebuah perusahaan.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia mendukung sebuah bisnis dimana didalamnya
memuat pengelolaan sumber daya manusia yang terlibat dalam bisnis itu sendiri.
Pengelolaan sumber daya manusia tidaklah mudah karena berkaitan langsung
dengan karakter karyawan yang berbeda satu dan yang lain sehingga
memerlukan ketrampilan untuk mengelolanya, mulai dari membagikan
tugas/pekerjaan, membuat desain pekerjaan bagi tiap-tiap karyawan, memberikan
nilai upah yang sesuai, merencanakan struktur organisasi yang pas dengan bisnis
yang sedang dijalankan.
5. Manajemen finansial
Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan
pengelolaan sirkulasi k euangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan
menyangkut bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan
anggaran yang dimiliki.
Tanpa adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka
biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa
Modul Kewirausahaan IKM -2013 6
dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen
keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha
bisnis sulit ditentukan.
Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh
para pengelola usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis
usaha. Tanpa adanya sebuah manajemen yang baik, maka mustahil sebuah
perusahaan akan mampu berjalan dengan baik seperti yang menjadi harapan
pemiliknya.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 7
BAB 2
ANALISIS MAKRO
Bab ini memaparkan secara terintegrasi wawasan analis makro , diharapkan
pembaca dapat memahami keterkaitan pada materi yang akan disajikan pada bab -
bab berikutnya. Untuk menjelaskan mengenai pengertian perusahaan dan bisnis,
penulis menggunakan pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya Business Its
Nature Environment , karena buku ini dianggap yang terjelas paparannya.
Perusahaan diartikan sebuah organisasi yang memprose s perubahan keahlian dan
sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi
pemuasan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para
pemilknya.
2.1 Analisis Pasar
Sebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial
yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan
terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang
dimaksud. Atau, bisnis akan mencoba menciptakan pasar potensialnya sendiri
sehingga produk dapat menjadi leader. Atau oleh karena hasil analisis menyatakan
produk dari bisnis yang akan ditawarkan akan sulit diterima pasar potensial, maka
rencana bisnis akan sianggap tidak layak. Kese luruhan analisis ini hendaknya
dilakukan dalam salah satu aspek SKB yaitu aspek pasar.
2.2.1 Pengertian Pasar
Pasar menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual
dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan
penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan
bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk
melakukan tawar menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.
2.1.2 Pengertian Permintaan dan Penawaran
Analisis permintaan yang menghasilkan per kiraan permintaan terhadap
suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen . Dari
prakiraan penjualan, perusahaan dapat memp erkirakan anggaran perusahaan,
Modul Kewirausahaan IKM -2013 8
dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam
tenaga kerja yang dibutuhkan.
Di sisi lain, penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang di
pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi itu, bila harga suatu barang
meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang
dijualnya.
Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran, pada bagian ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut :
 Harga barang-barang lain. Pada permintaan barang, barang -barang ada
yang saling bersaing (jika merupakan barang -barang pengganti) dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang -barang seperti ini dapat
menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran suatu barang.
 Harga Faktor Produksi . Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal
penting dalam proses produksi. Jika pengeluaran –pengeluarannya tidak
efisien, tindakan ini dapat mengurangi penawaran di dalam sesuatu kegiatan
ekonomi tertentu.
 Tujuan Perusahaan . Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan
keuntungan, dapat saja ia tidak berusaha mengg unakan kapasitas
produksinya secara maksimal, tetapi pada tingkat kapasitas yang
memaksimumkan keuntungannya.
 Tingkat Teknologi . Tingkat teknologi mempunyai peran penting dalam
menentukan jumlah barang yang ditawarkan.
2.1.3 Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/ penjual dan sisi konsumen.
Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan
sempurna, persaingan monopoli, oligopoli, dan monopoli.
Berikut ini dijelaskan secara singkat bentuk -bentuk pasar produsen.
 Pasar Persaingan Sempurna . Jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas
persaingannya tidaklah nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen
(sehingga pangsa pasar mereka menjasi terkotak -kotak atau kecil-kecil) dan
konsumen dapat menjual atau membeli be rapa saja tanpa ada batas asal
bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 9
 Pasar Monopoli. Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai
oleh seorang penjual saja.
 Pasar Oligopoli. Pasar Oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli.
Dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh
dari pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan
dalam perhitungan.
 Pasar Persaingan Monoplolistik . Pasar ini merupakan bentuk campuran
antara persaingan sempurn a dengan monopoli. Dikatakan mirip persaingan
sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk -keluar
pasar, selain itu, barang yang dijual pun tidak homogen. Oleh karena barang -
barang yang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saj a,
pasar ini mirip dengan monopoli.
Setelah dari sisi produsen, selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi
konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk, yaitu:
pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual kembali (reseller), dan pasar
pemerintah. Penjelasan si ngkatnya adalah sebagai berikut:
 Pasar Konsumen. Pasar ini merupakan pasar untuk barang yang di beli
atau di sewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan
pribadi (tidak untuk di bisniskan ).
 Pasar Industri. Pasar ini adalah pasar untuk barang yang dibeli atau disewa
oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang,
baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk proses lebih
lanjut).
 Pasar Penjual Kembali (Reseller), Adalah suatu pasar yang terdiri dari
perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut para pedagang
menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer.
Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka
mendapatkan keuntungan.
 Pasar Pemerintah, Pasar yang terdiri dari unit -unit pemerintah yang
membeli atau menyewa barang untuk menjalankan tugas -tugas pemerintah,
misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain -lain.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 10
2.1.4 Mengukur dan Meramal Permintaa n
Apabila perusahaan menemukan suatu pasar yang menarik, maka ia
perlu mengestimasi besarnya pasar pada masa sekrang dan masa yang akan
datang dengan cermat. Perusahaan akan kehilangan sejumlah laba karena
terlalu besar atau terlalu kecil mengestimasikan besarnya pasar.
1. Mengukur Permintaan /Penawaran Pasar Saat Ini
Manajemen perlu mengestimasi tiga aspek dari permintaan pasar sekarang.
Ada tiga metode praktis untuk mengestimasi ini, yaitu total permintaan pasar,
wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar ( market-
share).
Mengestimasi Total Permintaan Pasar . Total permintaan pasar suatu
produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu
dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam
suatu lingkungan pemasaran tertentu.
Salah satu metode praktis untuk mengestim asi total permintaan pasar adalah
dengan menggunakan persamaan
Q = n . p . q
Dimana:
Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli di pasar
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata -rata pembeli per tahun
Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar. Perusahaan perlu
mengetahu penjualan sebenarnya dari industri bersangkutan yang terjadi di
pasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi
penjualan mereka.
Selain mengukur permintaan dari pasar, diper lukan juga analisis dalam
mengukur penawaran yang dilakukan oleh pesaing. Hal ini diperlukan dalam
menentukan tingkatan harga yang terbaik serta menganalisa tingkat
persaingan yang terdapat dipasar sehingga dapat dalam memperkirakan
Modul Kewirausahaan IKM -2013 11
penjualan dapat lebih t epat. Berikut ini beberapa cara dalam menghitung
penawaran yang dilakukan oleh pesaing, yaitu:
1. Survey pasar; dilakukan survey terhadap penawaran produk pesaing
yang berada dipasar. Survey dapat dilakukan pada:
a. Penjual/retailer/distributor besar
b. Sentra produksi pesaing
c. Wiraniaga
2. Studi litelatur; mengumpulkan data -data yang terkait dengan data
produksi untuk seluruh atau sebagian dari industri yang telah ada.
Data-data ini dapat diperoleh pada instansi -instansi pemerintah yang
menangani usaha terkait
2. Meramal Permintaan Mendatang
Setelah membahas cara -cara mengestimasi permintaan sekarang,
selanjutnya manajemen perlu menelaah permintaan mendatang. Ada banyak
cara untuk meramal penjualan masa datang, diantaranya dipaparkan berikut
ini.
 Survei niat pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara
langsung dengan harapan mereka akan menjawab secara obyektif.
 Pendapat para ahli /litelatur, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan
data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi
maupun dari para praktisi. Selain itu dapat juga digunakan data -data yang
tersedia dari hasil survey yang telah dilakukan atau menggunakan asumsi
berdasarkan survey untuk memperkirakan permintaan
 Analisis Regresi, yaitu seperangkat prosedur statistik untuk menemuk an
faktor-faktor nyata yang paling penting yang mempengaruhi penjualan.
Contoh :
Berikut dicontohkan aplikasi dari regresi liner sederhana. Jika terdapat
data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana variabel
bebas X (indepeden) dan variabel terikat Y (dependen) -nya, lalu akan
dihitung atau dicari nilai -nilai yang lain berdasarkan X yang diketahui,
langkah-langkah menyelesaikann ya dijelaskan di bawah ini :
Modul Kewirausahaan IKM -2013 12
Rumus :
Y = a + b X
Dimana :
Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas
a = nilai intercept (konstan)
b = koefisien arah regresi
∑y (∑x
2
) - ∑x - ∑xy
a =
n∑x
2
– (∑x)
2
Harga b dihitung dengan rumus :
n∑xy - ∑x ∑y
b =
n∑x
2
– (∑x)
2
 Analisis Simple Moving Average , Data time series seringkali
mengandung ketidakteraturan yang akan menyebabkan prediksi yang
beragam. Untuk menghilangkan efek yang tidak diinginkan dari ketidak -
teraturan ini, metode simple moving average mengambil beberapa nilai
yang sedang diamati, memberikan rataan, dan menggunakannya untuk
memprediksi nilai untuk pe riode waktu yang akan datang. Semakin tinggi
jumlah pengamatan yang dilakukan, maka pengaruh metode moving
average akan lebih baik. Meningkatkan jumlah observasi akan
menghasilkan nilai peramalan yang lebih baik karena ia cenderung
meminimalkan efek-efek pergerakan yang tidak biasa yang muncul pada
data
2.2 Usaha dan Persaingan
Motivasi utama dari kegiatan bisnis adalah laba. Laba didefinisikan sebagai
perbedaan antara penghasilan dan biaya -biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis, para
Modul Kewirausahaan IKM -2013 13
pengusaha harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang
menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjan g,
selain juga harus selalu men aetahui kesepakatan –kesepakatan baru untuk
memuaskan keinginan pembeli.
Untuk memudahkan pe mbahasan mengenai konsep bisnis dan kompone n-
komponen, penyusun menampilkan sebuah gambar seperti berikut.
P4 P3
P4 P1 P2 P4
Gambar 1.1 Konsep Komponen Bisnis
Pada hakikatnya, transaksi bisnis dilakukan di pasar ( P1) oleh perusahaan
(P2). Transaksi-transaksi ini diharapkan terjadi dengan memuaskan kedua belah
pihak, yaitu produsen dan konsumen. Namun, proses antara P 1 dan P2 ternyata
dipengaruhi secara langsung maupun tidak lang sung oleh persaingan dan aspek
eksternal lainnya P 3) baik secara positif maupun negatif. Selain itu, ketiga kutub ini
memiliki perubahan-perubahanya sendiri (P 4), yang pada gambar diatas berbentuk
lingkaran –lingkaran, dimana secara langsung atau tidak jug a akan mempengaruhi
kelancaran bisnis perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan, s etidaknya, terdapat dua aliran besar yang
dijadikan landasan pembahasan strategi perusahaan, yaitu kajian tentang strategi -
strategi utama (grand strategies) dan strategi -strategi generik (generic strategies).
Strategi utama merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara
umum dijadikan ‘patokan’ dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu
perusahaan
Dalam analisanya tentang strategi bersaing ( competitive strategy atau
disebut juga Porter’s Five Forces ) suatu perusahaan, Michael A. Porter
mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership),
Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 14
1. Strategi Biaya Rendah ( cost leadership)
Strategi Biaya Rendah ( cost leadership) menekankan pada upaya
memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan bia ya per
unit yang sangat rendah.
2. Strategi Pembedaan Produk ( differentiation)
Strategi Pembedaan Produk ( differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya.
3. Strategi Fokus (Focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam
suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi j enis ini ditujukan untuk
melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam
pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga.
Menurun Wheelen dan Hunger, pada perinsipnya strategi generik dibagi
menjadi 3 (tiga) yaitu strategi stabilitas, ekspansi, dan penciutan (Umar, 1999)..
Srategi tersebut dapat dilakukan secara terpisah maupun bersama -sama Berikut ini
penjelasan dari masing -masing strategi
a. Strategi Stabilitas; strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya
produk, pasar dan fungsi perusahaan, sehingga perusahaan dapat fokus
terhadap upaya efisiensi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja
dan keuntungan. Umumnya dilakuka n untuk produk yang telah berada
pada posisi kedewasaaan
Modul Kewirausahaan IKM -2013 15
b. Strategi Ekspansi ; strategi ini menekankan pada
penambahan/perluasan produk, pasar dan fungsi perusahaan sehingga
efektifitas perusahaan dapat meningkat. Strategi ini dapat menghasilkan
keuntungan yang besar tetapi dengan tingkat resiko kegagalan yang
tinggi.
c. Strategi Penciutan ; strategi ini merupakan tindakan untuk mengurangi
produk, pasar, maupun fungsi perusahaan yang mememiliki efek negatif
terhadap cash flow perusahaan. Strategi ini umumnya dila kukan pada
suatu usaha yang sedang menurun ( decline)
2.3 Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan
manusia, suatu produk juga memiliki sikl us atau daur hidup. Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus hidup produk
(Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu
produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 16
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu dibagi menjadi
empat tahap, yaitu:
1. Tahap perkenalan ( introduction)
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun
volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru
(betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos
yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang
harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi
barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan ( growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan
cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah
mengenal barang bersangkutan, maka u saha promosi yang dilakukan oleh
perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat
dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan
menurunkan harga jualnya.
3. Tahap kedewasaan ( maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih
meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun
laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga
perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada
tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk
menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran ( decline)
Hampir semua jenis barang yang d ihasilkan oleh perusahaan selalu
mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.
Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang
lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetap i
pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.
Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan
barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang
sangat terbatas. Altemati f-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat
penjualan menurun antara lain:
Modul Kewirausahaan IKM -2013 17
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progra m pemasaran serta program
produksinya agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warn a, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada
barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
Berkenaan akan dijadikan dengan permasalahan permintaan konsumen dan
penawaran produsen, serta bentuk -bentuk pasar di atas, maka tugas analis dalam
melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya :
1. Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi
rancangan produk yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar di
pasar, maka rancangan produk dari studi ini akan menjadi pelopor di pasar.
2. Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen
maupun dari sisi konsumen. Dengan penentuan ini maka manusia
selanjutnya akan mempersiapkan strategi dan kebijakannya.
3. Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan
konsumen akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para
produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa sek arang maupun
untuk masa ke depan. Analisis dapat dilakuan dengan berbagai cara, baik
secara kuantatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif, misalnya adalah
dengan metode statistika berupa teknik regres i dan forecasting. Dalam
penentuan pergerakan permintaan konsumen di atas, hendaknya informasi
mengenai product life cyde (PLC) dari produk sejenis dapat dibuat. Karena
dengan diketahui bahwa produk berada pada posisi PLC -nya, maka
perusahaan dapat melakuk an strategi yang tepat.
Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa
pasar (market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik
untuk saat ini maupun prakiraan ke depan. Dengan demikian, analis dapat
memprediksi peluang-peluang, ancaman-anca.aman, sekaigus kekuatan -kekuatan
dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam rangka meningkatan pangsa pasar atau
paling tidak mempertahankannya.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 18
2.4 Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi faktor -faktor yang menjadi kekuatan ( Strengths),
Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang
mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha
atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Metode SWOT banyak
dipakai di dunia bisnis dalam menetapkan suatu perencanaan strategi perusahaan
( strategic planning) sehingga literatur mengenai metode ini banyak berkaitan dengan
aspek penerapan di dunia bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT yang pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey,
dimana aplikasinya adalah:
1. bagaimana kekuatan ( strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada
2. bagaimana cara mengatasi kelemahan ( weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada
3. bagaimana kekuatan ( strengths) mampu menghadapi ancaman ( threats) yang
ada
4. bagimana cara menga tasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Hal utama yang ditekankan dalam Analisis SWOT adalah bahwa dalam
proses perencanaan suatu institusi membutuhkan penilaian mengenai kondisi saat
ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan institusi.
Dengan analisa SWOT akan didapat kan karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan
tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan berdasarkan
analisa lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan.
Terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat
ke seragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan
yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih
dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor -faktor ini berada di luar
Modul Kewirausahaan IKM -2013 19
kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor -faktor yang
lebih bisa dikendalikan.
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan
atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila ke kuatan perusahaan
adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat
dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan
kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan
2. Strategi Kelemahan -Kesempatan (W dan O)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah
bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap
pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat
memanfaatkan kesempatan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S dan T)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebut uhan untuk mengatasinya. Strategi
ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat
mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang
harga.
4. Strategi Kelemahan -Ancaman (W dan T)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligu s kelemahan intern, strategi
yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut.
Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada
situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu
perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan
hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan
dapat mengambil langkah -langkah yang perlu dan bertin dak
dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata
lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 20
Jadi analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 21
BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA
3.1 Strategi Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Kompetitif
Suatu organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi
tanpa adanya faktor sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu stretegi
yang berkaitan dengan sumber daya manusia, sehingga dapat menentukan bakat
dan keahlian yang dises uaikan dengan kebutuhan operasional yang tersedia dalam
organisasi.
3.1.1 Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia
Tujuan sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan
mendisain pekerjaan sehingga orang -orang dapat diberdayakan secara efektif da n
efisien. Akan tetapi agar tujuan tersebut tercapai maka harus dapat memastikan
bahwa:
a. Pemberdayaan secara efisien sudah mempertimbangkan kendala keputusan
manajemen operasional yang lain.
b. Kualitas lingkungan kerja sudah memadai baik fisik maupun psikologis dan
adanya komitmen maupun kepercayaan dari pihak manajemen maupun
pihak karyawan berjuang bersama untuk memenuhi tujuan umum.
3.1.2 Batasan-batasan pada Strategi Sumber Daya Manusia
Ada berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membua t
keputusan mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pertanyaan ”apa” berkaitan dengan keputusan strategi produk yaitu keahlian
dan bakat yang dibutuhkan, bahan yang dibutuhkan dan masalah
keamanan kerja.
b. Pertanyaan ”kapan” berkaitan dengan keputusan strategi penjadwalan.
c. Pertanyaan ”dimana” berkaitan dengan keputusan strategi lokasi yaitu
mempertimbangkan berbagai variabel yang dipertimbangkan dalam memilih
lokasi seperti kondisi iklim maupun suhu udara, pencahaya an maupun
kualitas udara
d. Pertanyaan mengenai ”prosedur” berkaitan dengan keputusan strategi
proses yaitu mempertimbangkan teknologi, mesin maupun keamanan.
e. Pertanyaan ”siapa” berkaitan dengan masalah perbedaan individu dari
kemampuan fisik maupun mental serta intelektual.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 22
f. Pertanyaan mengenai ”bagaimana” berkaitan dengan keputusan strategi
layout sesuai dengan pilihan perusahaan.
Dengan mempertimbangkan batasan -batasan tersebut diatas, maka akan
dapat dibuat tiga keputusan dalam strategi sum ber daya manusia yaitu:
perencanaan tenaga kerja, disain pekerjaan dan standar tenaga kerja.
3.2 Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenag a kerja adalah sebuah cara untuk menetapkan kebijakan
karyawan yang berkaitan dengan:
1) Kebijakan-kebijakan Kestabilan tenaga kerja
Kestabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang
dipertahankan oleh sebuah organisasi. Ada dua kebijakan dasar mengenai
kestabilan tenaga kerja yaitu:
a. Mengikuti permintaan dengan tepat maka biaya tenaga kerja diperlakukan
sebagai biaya variabel. Akan tetapi memiliki konsekuensi timbulnya biaya
lainnya diantaranya biaya penarikan dan pemberhentian karyawan, biaya
asuransi pengangguran, upah tinggi kare na pekerjaan yang tidak stabil
(karyawan tidak tetap).
b. Menjaga jumlah karyawan secara konstan maka biaya tenaga kerja
diperlakukan sebagai biaya tetap dengan konsekuensi mungkin tidak dapat
memanfaatkan secarta penuh pada saat permintaan rendah.
2) Penjadwalan Kerja (Work Schedulling )
Sampai saat ini yang berlaku adalah Jadwal Kerja Standar ( Standard Work
Schedule) yaitu standar kerja selama 8 jam ke rja perhari 5 hari kerja
perminggu, yang dalam pelaksanaannya mempunyai variasi, diantaranya:
a. Flexitime yaitu sebuah sistem yamg membolehkan karyawan dengan
batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing -masing kapan
mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat.
b. Flexible workweek yaitu sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal
normal misalnya 10 jam kerja perhari selama 4 hari kerja perminggu, atau
penerapan shift kerja.
c. Memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi
part time status.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 23
3) Klasifikasi Kerja dan Aturan Pekerjaan
Banyak organisasi yang mengklasifikasikan kerja dan membuat peraturan
kerja yang tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan
mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi
adalah memperhatikan hal -hal demikian sehingga dapat mengelolanya
dengan baik, karena semakin besar fleksibilitas perusahaan dalam
mempekerjakan serta menentukan jadwal kerja maka perusahaan akan
semakin efisien dan cepat tanggap. Kondisi tersebut berlaku terutama pada
sektor jasa dimana transfer pela yanan dari perusahaan kepada konsumen
memerlukan peran besar dari sumber daya manusia.
Oleh karena itu dengan membangun moral dan memenuhi persyaratan
karyawan maka operasi akan lebih mudah jika manajer mengklasifikasikan
kerja dan peraturan kerja yang me nghalangi menjadi lebih sedikit. Apabila
strategi ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian keunggulan bersaing
dengan respon cepat pada konsumen, maka tenaga kerja yang fleksibel
merupakan suatu prasyarat.
3.3 Desain Pekerjaan
Desain kerja adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas -tugas yang
terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seorang atau sekelompok karyawan.
Terdapat tujuh komponen desain kerja yang meliputi:
1.)Spesifikasi Kerja (Job Spesification )
yaitu pembagian kerja menjadi tugas -tugas yang unik, yang mana
pencapaiannya dapat dilakukan dengan cara:
a. Pengembangan ketrampilan.
b. Lebih sedikit waktu yang terbuang.
c. Pengembangan peralatan yang khusus.
2.)Perluasan Kerja (Job Expansion)
yaitu usaha meningkatkan kualitas lingkungan kerja dengan mengalihkan
spesialisasi kerja menuju disain kerja yang lebih bervariasi. Adapun
modifikasinya dapat dengan cara:
Modul Kewirausahaan IKM -2013 24
a. Pemekaran pekerjaan ( Job enlargement) yaitu pengelompokan beragam
tugas yang memiliki tingkat keahlian yang hamper sama, merupakan
pemekaran secara horizontal.
b. Rotasi pekerjaan (Job rotation) yaitu sebuah system dimana seorang
karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan yang khusus ke pekerja an
khusus lain.
c. Pengayaan pekerjaan ( Job enrichment) yaitu sebuah metode yang
memberikan karyawan tanggung jawab yang lebih yang meliputi
perencanaan dan pengendalian yang diperlukan untukl menyelesaikan
pekerjaan.
d. Pemberdayaan karyawan ( Employee empower ment) yang
merupakan praktek dalam memperluas pekerjaan, sehingga karyawan
menerima tanggung jawab yang lebih dan otoritas berpindah pada tingkat
organisasi serendah mungkin.
3.)Komponen Psikologi ( Psychological Components )
Suatu strategi sumber daya manusia yang efektif membutuhkan
pertimbangan komponen psikologis dari disain pekerjaan. Diantaranya
merupakan :
a. Hasil dari penelitian Hawthrorne tentang psikologi tempat kerja yang
menyimpulkan bahwa terdapat system social yang dinamis di te mpat
kerja.
b. Hasil penelitian Hackman dan Oldman yang menyimpulkkan adanya lima
karakteristik disain kerja yaitu meliputi:
- Keragaman keahlian
- Identitas pekerjaan
- Arti pekerjaan
- Otonomi
- Umpan balik
4.)Tim yang mandiri (Self directed team)
yaitu sekelompok individu yang diberdayakan dan bekerja bersama -sama
untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim semacam ini dapat dikelola
untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Tim semacam ini efektif
karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan,
Modul Kewirausahaan IKM -2013 25
memastikan adanya karakteristik pekerjaan inti dan memuaskan banyak
kebutuhan psikologis anggota tim secara individu.
5.) Motivasi dan sistem insentif.
Disamping faktor psikologis berkontribusi dalam kepuasan kerja, maka faktor
keuangan juga merupakan motivator yang cukup berarti bagi karyawan.
Adapun bentuk penghargaan keu angan diantaranya:
a. Bonus (bonuses) yaitu penghargaan keuangan yang biasanya berbentuk
pilihan tunai atau kepemilikan saham yang diberikan pada pihak
manajemen.
b. Pembagian laba ( Profit sharing) yaitu sebuah s istem yang
memberikan sebagian laba perusahaan untuk dibagikan pada karyawan.
c. Pembagian keuntungan ( Gain sharing) yaitu sebuah sistem penghargaan
bagi karyawan akan perbaikan kinerja organisasi.
d. Sistem insentif ( Insentive system) yaitu sebuah sistem penghargaan
karyawan yang didasarkan pada produktifitas perorangan atau kelom pok.
e. Sistem pembayaran berdasarkan pengetahuan ( knowledge-based pay
systems) yaitu sebagian pembayaran bergantung kepada pengetahuan
yang diperlihatkan atau ketrampilan yang dimiliki karyawan.
6.) Ergonomi.
Ergonomi berarti penelitian akan kerja yaitu penelitian terhadap kerja, yang
mana pemahaman akan permasalahan ergonomik akan meningkatkan kinerja
manusia. Contohnya adalah menentukan tinggi meja tulis yang layak dengan
cara mempertimbangkan ukuran individu dan tugas yang akan dikerjakan.
7.) Tempat kerja visual
Adalah penggunaan beragam tehnik komunikasi visual untuk
mengkomunikasikan informasi secara cepat bagi semua pihak yang
berkepentingan.Tempat kerja visual dapat berwujud dalam berbagai bentuk,
contohnya:
a. Kanban merupakan sebuah tipe tanda visual yang mengindikasikan
kebutuhan produksi yang lebih banyak.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 26
b. Andon adalah sebuah tanda misalnya lampu yang bertujuan memanggil
orang yang memberi tanda terdapat suatu masalah.
Tujuan tempat kerja visual adalah untuk menghilangkan aktifitas yang tidak
memberikan nilai tambah dan semua bentuk pemborosan dengan cara
memvisualisasikan semua masalah., ketidaknormalan dan standar yang ada.
Konsep ini membutuhkan pengawasan yang lebih sedikit karena karyawan
memahami standar, melihat hasilnya dan mengerti apa yang harus dilakukan.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 27
BAB IV MANAJEMEN
PRODUKSI
4.1 Desain Produk d an Sistem Pengembangan Produk
Keputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan
desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Hal ini dikarenakan
kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi
output, sehingga apa saja tindaka n transformasi yang akan dilakukan meng acu pada
output yang seperti apa atau bagaiman yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan
dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa
yang akan diwujudkan oleh perusahaan.
Dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang
menghasilkan produk baik berupa barang hamp ir selalu menghadapi persaingan dari
perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalam dunia persaingan
secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus
dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya. Konsep desain
produk dan berbagi hal mengenai kualitas akan secara singkat dipaparkan dalam
modul ini.
4.1.1 Desain Produk
Perusahaan menghasilkan outp ut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat
memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan
yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai
maksud tersebut maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada
pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya
pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat ( rapid
respon) atau kombinasi diantaranya ketiga strategi tersebut.
4.1.2 Sistem Pengembangan Produk
Sistim pengembangan produk bukan hanya demi keberhasilan produk tetapi
juga untuk kepentingan masa depan perusahaan. Oleh karena itu melakukan
pengembangan produk memerlukan tahapan sebagai berikut:
Modul Kewirausahaan IKM -2013 28
1) Tahapan Pengembangan Produk
a. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan
misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan dari luar melalui
pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja,
persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan
biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.
b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide. Dengan
melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan
yang bersangkutan.
c. Permintaan konsumen untuk menang dalam bersaing dengan cara
mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen
melalui atribut tentang produk.
d. Spesifikasi fungsional, bagaimana suatu produk bisa berfungsi?
Dengan melalui identifikasi karakteristik e ngineering produk,
kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing.
e. Spesifikasi produk : Bagaimana produk dibuat? Melaui spesifikasi fisik
seperti ukuran, dimensi.
f. Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah memenuhi kebutuhan
konsumen ?
g. Tes pasar: Apakah produk memenuhi harapan konsumen? Untuk
memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar.
h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk
dipasarkan.
i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal
secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih menguntungkan.
2) Manufacturability dan Value Engineering
Adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan
dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain:
a. Mengurangi kompleksitas produk.
b. Standarisasi tambahan dari komponen.
c. Perbaikan aspek fungsional produk.
d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.
e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaa n produk.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 29
f. Desain yang tangguh
4.2. TQM (Total Quality Management )
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, maka banyak
peryusahaan menerapkan konsep yang dikenal dengan TQM (Total Quality
Management) yaitu Manajemen organisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul
dalam semua aspek produk barang dan jasa yang penting bagi konsumen.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap keputusan
utama dalam manajemen operasional yang dibuat. Adapun konsep ini sebetulnya
mengacu pada 14 prinsip dari W. Edwards Deming yang ke mudian dikembangkan
menjadi lima konsep program TQM yang efektif.
Adapun 14 Poin Deming adalah sbb:
1. Membuat tujuan yang konsisten
2. Memimpin dalam mempromosikan perubahan.
3. Membangun kualitas pda produk, menghentikan ketergantungan pada inspeksi
untuk menangkap permasalahan.
4. Membangun hubungan jangka panjangberdasarkan kinerja bukan pada harga.
5. Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa secara terus menerus.
6. Memulai pelatihan.
7. Menekankan kepemimpinan.
8. Membuang rasa takut.
9. Mendobrak batasan antar departemen.
10. Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja.
11. Mendukung, membantu, memperbaiki.
12. Mendobrak penghalang untuk bangga atar kinerja masing -masing.
13. Mendidikan program pe ndidikan yang kuat dan perbaikan mandiri.
14. Menempatkan orang di perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi.
Sedangkan lima konsep program TQM yang efektif adalah:
1) Perbaikan terus menerus, menggunakan model diantaranya:
a. PDCA (Plan Do Check Act ) yaitu model dalam melakukan perbaikan
terus menerus dengan merencanakan, melakukan, memeriksa , dan
melakukan tindakan.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 30
b. Six Sigma atau Kaizen yaitu menjelaskan proses dari suatu perbaikan
yang tidak pernah berhenti dengan penetapan pada pencapaian
tujuan yang lebih tinggi. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika
maupun Jepang.
c. Zero defect yaitu prosedur produk tanpa cacat yang juga digunakan
untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus menerus. Konsep ini
banyak diterapkan di Amerika Serikat.
2) Pemberdayaan Karyawan
Adalah memperluas pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan
kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat
terendah dalam organisasi. Teknik yang digunakan termasuk:
a. membangun jaringan komunikasi yang melibatk an karyawan.
b. Membentuk penyelia yang terbuka dan mendukung.
c. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf pada karyawan
di bagian operasi.
d. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi.
e. Menciptakan struktur organisasi formal sebag ai tim dan lingkaran
kualitas.
3) Benchmarking
Yaitu pemilihan standard kinerja yang mewakili kinerja terbaik sebuah
proses atau aktifitas.
4) Just in Time (JIT)
JIT berkaitan dengan tiga hal yaitu:
a. JIT memangkas biaya kualitas
b. JIT meningkatkan kuali tas
c. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta
system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan.
5) Pengetahuan mengenai Alat-alat TQM , yang paling umum ada tujuh
macam yaitu:
a. Lembar Pengecekan ( Check Sheet), yaitu formulir yang didisain
untuk mencatat data.
b. Diagram Sebar (Scatter Diagram), Menunjukkan hubungan antar -dua
perhitungan
Modul Kewirausahaan IKM -2013 31
c. Diagram Sebab Akibat ( Cause and Effect Diagram ) atau
diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram),
yaitu teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi
yang mungkin pada permasalahan kualitas.
d. Diagram Pareto ( Pareto Chart), yaitu sebuah cara menggunakan
diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis
tertentu dibandingkan dengan m asalah yang banyak tetapi tidak
penting.
e. Diagram Alir (Flow Chart), yaitu diagram balok yang secara grafis
menerangkan sebuah proses atau s istem.
f. Histogram, menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan
frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.
g. Statistical Process Control (SPC), yaitu sebuah proses yang
digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan
mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa
sedang diproduksi.
4.3 Strategi Layout
Menetapkan suatu layout yang akan digunakan oleh suatu perusahaan
harus mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang sudah dibuat
sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitan dengan layout diantaranya
adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan.
Strategi layout secara umum bertujuan agar perusahaan dapat melakukan
pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau fasilitas yang
digunakan sehingga segala macam aliran yang ada diperusahaan baik berupa
informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Layout yang
efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan
perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.
4.3.1 Pengertian Layout
Layout atau tata letak merupakan satu keputu san yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari
hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaa n. Layout yang
Modul Kewirausahaan IKM -2013 32
efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi
bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon
cepat.
4.3.2 Tipe Layout
Ada enam pendekatan layout yang akan dibahas dalam topik ini yaitu:
1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan
tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.
2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan v olume rendah dan
variasi tinggi disebut juga “job shop”
3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor,
dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku
konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan
bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk, Pemanfaatan tenaga ker ja, mesin yang terbaik
dalam produksi yang kontinyu atau berulang.
Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa hal
diantaranya adalah:
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda
4.3.2.1 Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout)
Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana
mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita
tempat yang luas (seperti pembuatan jalan lay ang, gedung).
Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik
dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu:
1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 33
2. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga
banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.
3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis.
4.3.2.2 Layout Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)
Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume
rendah dan variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk
mendukung strategi diferensiasi produk, layout jenis in i adalah yang paling tepat
untuk pembuatan produk yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda -
beda. Pada proses yang disebut “job shop” setiap produk dalam kelompok kecil
melalui urutan operasi yang berbeda, tiap produk atau pesanan yang sedikit
diproduksi dengan memindahkannya dari satu depattemen ke deparetemen lain
dalam urutan yang tertentu dari tiap produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah
sakit atau klinik.
Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan
penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan
pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin
lain atau departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada
produksi komponen dalam batch kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi
komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan
umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam
system karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan
penanganan bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum
membutuhkan operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi
lebih tinggi karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan
modal akan semakin banyak
4.3.2.3 Layout Perkantoran ( Office Layout)
Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada
kepentingan informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor , produksi
sangat tergantung pada aliran bahan. Cara penyelesaian layout kantor adalah
menggunakan analisa digram hubungan ( relationship chart) seperti yang
dicontohkan di bawah ini.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 34
Contoh: Suatu kantor memiliki 9 ruangan yaitu untuk:
1. Direktur
2. Direktur teknologi
3. Ruang para insinyur
4. Sekretaris
5. Pintu masuk kantor
6. Pusat arsip
7. Lemari peralatan
8. Peralatan fotokopi
9. Gudang
Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA
menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan
memindahkan informasi secara elektronik.
2. Virtual company menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa.
Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit
berada di kantor.
4.3.2.4 Layout Usaha Eceran ( Retail Layout)
Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian
ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pad aide
bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian
konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk
kepada konsumen sebanyak mungkin.
Penelitian membuktikan bahwa sema kin besar produk terlihat oleh
konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi
semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan
pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat b agi beragam
produk dalam toko.
Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:
1. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.
2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai
nilai keuntungan besar, seperti kosmetika atau asesories.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 35
3. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secar a tersebar untuk bisa
dilihat lebih banyak konsumen.
4. Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat penglihatan yang tinggi
5. Misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi
konsumen.
Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki
persegi”. Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya
Slotting (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan
produk mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket. Disamping itu ada juga
pertimbangan –pertimbangan lain yang disebut de ngan “services capes” yang terdiri
dari tiga elemen yaitu:
1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan
2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi
3. Tanda-tanda, simbol dan patung
4.3.2.5 Layout Gudang ( Warehouse Layout)
Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan
mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Layout
gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang. Manajemen gudang
yang modern marupakan suatu prosed ur yang otromatis yang menggunakan ASRS
(Automated Stirage Retrieval System ).
Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu:
1. Cross Docking
Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalanm gudang dengan
cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan untuk
menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan persediaan/
penyimpanan dan pemilihan pesanan se hingga terjadi penghematan biaya.
Cross Docking yang baik membutuhkan :
- penjadwalan yang ketat.
- Pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat dengan
kode garis.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 36
2. Random Persediaan
Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat lokasi yang
terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perelu dikhususkan untuk barang -
barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Sistim ini jika
terkomputerisasi maka akan meliputi tugas -tugas:
- Membuat daftar lokasi yang “terbuka”
- Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juaga lokasinya.
- Mengurutkan barang -barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu
perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan.
- Memadukan pesanan untuk mengurang i waktu penjemputan
- Menugaskan barang atau sekumpilan barang tertentu pada wilayah gudang yang
tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat dimimalkan.
3. Customizing
Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan nilai produk melalui
modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengepakan.Cara ini biasanya berguna untuk
menghasilkan keunggulan bersaing dal;am pasar dimana terdapat perubahan
produk yang sangat cepat. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan
dengan misalkan penyediaan lab el pada usaha eceran sehingga barang dapat
langsung dipajang.
4.3.2.6 Layout Berorientasi Produk ( Product Orientasi Layout)
Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama
yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi y ang berulang dan
kontinyu.
Asumsi yang digunakan adalah:
1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.
2. Permintaan produk stabil.
3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.
4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.
Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:
1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini
dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa
untuk membuat keseimbangan .
Modul Kewirausahaan IKM -2013 37
2. Lini perakitan ( assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara
bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang
diberikan kepada tanaga kerja atau pada stasiun kerja.
Keuntungan layout ini adalah:
1. Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandardisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
5. Hasil output yang lebih cepat.
Kelemahan layout ini adalah:
1. Butuh volume tinggi karena modalnya besar.
2. Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat
produksi berbeda.
4.4 Strategi Proses
Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang. Tujuan strategi proses adalah untuk
menemukan suatu cara membuat produk barang yang dapat memenuhi persyaratan
dari konsumen dan spesifikasi produk ya ng berada dalam batasan biaya serta
konstrain lainnya. Hasil dari keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi jangka
panjang, fleksibilitas, dan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karenanya banyak
strategi perusahaan ditentukan pada saat keputusan t entang proses ini dilakukan.
1) Fokus Pada Proses
Perusahaan yang menggunakan strategi fok us pada proses berarti mengatur
fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk
menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya
tinggi. Dan sebagian be sar perusahan global memilih menggunakan proses
ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop” Pada proses ini,
penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara proses secara
sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didisain untuk melaksanakan
Modul Kewirausahaan IKM -2013 38
beragam aktifitas dan menghadapi perubahan yang sering terjadi, oleh
karenanya disebut juga proses intermittent.
Pada proses ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsur biaya tinggi
dengan utilitas sangat rendah. Banyak penerapan pada usaha seperti restoran
dan rumah sakit. Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih
baik dengan menggunakan peralatan yang canggih secara elektronis maupun
komputerisasi.
2) Fokus Berulang
Strategi proses yang fokus berulang berarti proses produksinya berorientasi
pada produk yang menggunakan modul. Sedangkan modul adalah bagian
atau komponen suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya
dalam suatu proses yang kontinyu.
Lini proses berulang (repetitive process ) mirip dengan lini perakitan klasik.
Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun
peralatan rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya
fleksibilitas kurang dibandingkan dengan fasil itas yang terfokus pada proses.
Restoran cepat saji adalah suatu contoh penggunaan modul secara berulang,
dengan proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih
daripada proses kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan
keunggulan ekonomis dimana banyak modul disiapkan.
3) Fokus Pada Produk
Strategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi
yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut
juga proses kontinyu karena mempunyai lintasa n produksi yang panjang dan
kontinyu. Pabrik-pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah
lembaran, lampu bohlam, minuman, baut adalah contoh yang menerapkan
proses ini. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah
sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melaui
serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan
pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan. Perusahaan yang
menetapkan strategi proses seperti ini biasanya fasilitas yang d imiliki
membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi biaya variable rendah sebagai
dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 39
4) Mass Customization
Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat beragam
tetapi secara ekonomis mengeta hui dengan tepat apa yang diinginkan
konsumen dan kapan konsumen menginginkannya. Mass customization
merupakan pembuatan produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen
yang semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan yang menerapkan
proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan
operasional karena keterkaitan logistik , produksi dan penjualan semakin erat.
Para manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif
dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang dapat me mproduksi
produk tertentu dengan cepat dan murah.
4.4.1 Jenis-Jenis Proses Produksi
1) Proses Produksi Terus Menerus
Suatu proses produksi di mana arus bahan baku sampai produk akhir
selalu tetap atau urutan arus proses selalu tetap. Pola yang digunakan
dalam urutan proses produksi selalu sama setiap waktu dalam jangka
pendek, sedangkan perubahan terjadi dalam jangka panjang dan
perubahan ini biasanya berkaitan de ngan perubahan teknologi yang
digunakan atau bentuk produk yang dihasilkan.
Perusahaan dengan proses produksi seperti ini, biasanya perusahaan
yang memproduksi produk -produk standar di mana variasi produk relatif
kecil, apabila dibandingkan dengan jumlah u nit produk yang dihasilkan,
misalnya perusahaan tekstil yang memproduksi kain tetoron warna putih.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi ini ialah
keseimbangan kapasitas antar elemen kerja dan kepastian dari bagian
mana produk proses in i dikerjakan, sebelum dikerjakan ke proses
selanjutnya, sehingga kerugiannya ialah apabila suatu elemen kerja
mengalami kemacetan, maka proses kerja selanjutnya tidak dapat
diteruskan.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 40
2) Proses Produksi Terputus -putus
Suatu proses produksi di ma na arus proses tidak selalu sama dari waktu
ke waktu, artinya, arus yang tidak selalu sama bukan berarti selalu tidak
sama, kadang-kadang kesamaan terjadi pada waktu yang berbeda,
misalnya perusahaan kerjainan tangan. Biasanya proses produksi
terputus-putus merupakan proses yang sederha, sebab pengawasan
dilakukan pada elemen kerja yang bekerja saja. Untuk menghindari
kesalahan kerja, perlu dibuat petunjuk yang jelas tentang urutan proses
dan jadwal waktu dari masing -masing penyelesaian.
4.4.2 Analisis Dan Desain Proses
Sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan desain
ulang proses. Melalui alat tersebut secara sederhana dapat dipahami apa yang
terjadi dalam proses. Berikut alat -alat yang dimaksud diantaranya adalah:
1) Diagram Alir (Flow Diagram)
Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa
pergerakan orang atau bahan.
2) Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping)
Adalah sebuah diagram alir tetapi dengan waktu ditambahkan pada sumbu
horizontal. Diagram ini disebut juga pemetaan proses (mapping process) atau
pemetaan fungsi waktu ( time-function mapping). Tipe analisa ini menjadikan
pemakai dapat mengidentifikasi dan meng hilangkan pemborosan seperti
langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan yang tidak perlu.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 41
3) Diagram Proses (Process Diagram)
Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu, dan jarak untuk
mendapatkan cara uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisi s dan
mencatat aktifitas yang membentuk sebuah proses. Dengan mengidentifikasi
semua operasi yang dapat menambah nilai dapat menetapkan nilai tambah
total aktifitas.
4) Perencanaan Pelayanan ( Service Planning)
Merupakan teknik analisis proses yang memusatka nm perhatian pada
konsumen dan interaksi penyedia layanan dengan konsumennya.Aktifitas
yang dilakukan memberikan permasalahan manajemen yang berbeda untuk
tiap aktifitas yang berlainan.
Keempat alat analisis strategi proses ini, masing -masing mempunyai
kelebihan dan variasinya yang berbeda. Diagram alir adalah cara tercepat
untuk menggambarkan keseluruhan proses dan system keseluruhan.
Pemetaan fungsi waktu menambahkan ketepatan dan fakto r waktu untuk
analisa makro. Diagram Proses did esain untuk penggambaran lebih rinci
dengan menambah nilai seperti waktu, penundaan, jarak dan sebagainya.
Perencanaan pelayanan didisain untuk konsentrasi pada interaksi dengan
konsumen dalam proses.
4.5 Perencanaan Kapasitas
4.5.1 Kapasitas
Setelah menetapkan proses produ ksi apa yang digunakan maka langkah
selanjutnya adalah menentukan kapasitas. Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil
produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpa n atau diproduksi
oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Menurut pembagian waktu maka kapasitas bisa dibedakan dalam tiga satuan
waktu yaitu kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari satu tahun,
merupakan fungsi penambahan fasil itas dan peralatan yang dimiliki. Kapasitas
jangka menengah dengan durasi tiga hingga kurang dari satu tahun, yang dapat
dengan menambahkan peralatan, karyawan, jumlah shift, subkontrak juga
persediaan. Sedang kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan tiga bulan,
buiasanya sulit diubah sehingga menggunakan kapasitas yang sudah ada.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 42
Kapasitas Desain
Adalah output maksimum s istem secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang di peroduksi
per minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah
kapasitas desain sekitar 82 % karena kesadaran bahewa operasi dapat lebih efisien
bila sumber daya tidak digunakan sampai batas maksimum.
Kapasitas Efektif
Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan
bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang
diberikan. Dua pengukuran kinerja s istem yang biasanya bermanfaat adalah :
1) Utilisasi yaitu persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai;
2) Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai .
4.5.2 PERTIMBANGAN KAPASITAS
Ada empat pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi
berkaitan dengan kapasitas yaitu sebagai berikut:
1) Peramalan permintaan harus akurat.
Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi
keputusan kapasitas, manajemen harus me ngetahui produk mana yang
sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan, begitu juga
volume yang diharapkan.
2) Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternati f
saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.
3) Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)
Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4) Membangun untuk perubakan
Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan p eralatan,
dan mengadakan sensitivitas keputusan de ngan menguji beberapa
skenario.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 43
Mengelola Permintaan
Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan
permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas atau
sebaliknya kapasitas melebihi permintaan . Oleh karena itu ada taktik untuk
menyesuaikan kapasitas dengan permintan yaitu dengan:
1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi
2. menyesuaikan pera latan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa.
3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
Modul Kewirausahaan IKM -2013 44
BAB V
ASPEK PEMASARAN
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran, yakni mengenai
segmentasi, targeting, positioning serta strategi pemasaran ( marketing mix). Dalam
garis besarnya, aktivitas pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain, guna
menunjang keberhasilan pemasaran pro duk pada target pasar.
Proses segmenting, targeting , dan positioning akan mempermudah
penetepan strategi pemasaran yang tepat untuk suatu produk yang akan dijual pada
suatu target pasar. Keseluruhan aktivitas tersebut dapat digambarkan dalam ilustrasi
berikut:
The STP Process
Segmentation  targeting
positioning Marketing
Mix
market
Gambar 5.1 Ilustrasi kegiatan STP
5.1 SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING
STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning
sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni
Product, Price, Place dan Promotion . STP dan 4P akan selalu muncul dalam
marketing, apa pun konteksnya. Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di
tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada
di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar.
5.1.1 Segmenting (Segmentasi)
Segmentasi merupakan aktivitas perencanaan usaha berkenaan dengan
pengelompokan konsumen berdasarkan beberapa karakteristik. Pemilahan ini bisa
Modul Kewirausahaan IKM -2013 45
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk. Adapun definisi segmentasi pasar adalah proses
membagi sebuah pasar ke segmen -segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna,
relatif sama dan dapat diidentifikasikan.
Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu
menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih
segmen pasar tertentu. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena
beberapa alasan;
1) segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen -
segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan
segmen mana yang akan dilaya ni.
2) segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen -komponen
strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan
memberikan acuan dalam penentuan positioning.
3) segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing.
.
Tingkatan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran
massal). Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Di dalam mass
marketing, program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal,
promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan
tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu
program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pe rlu
dilakukan segmentasi niche marketing (relung pasar) dan pasar individu .
Dengan adanya niche market, perusahaan dapat memahami konsumen
dengan baik karena mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen
yang lebih kecil. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen mempunyai
kebutuhan yang kuat dan mau membayar dengan harga yang premium kepada
perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik.
Pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu
memiliki keunikan masing -masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize
Modul Kewirausahaan IKM -2013 46
marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu.
Perusahaan dapat mela yani pasar individu secara customize sehingga dapat
memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
Strategi dalam tingkatan segmentasi pasar antara lain:
1) Pemasaran massal ( mass marketing):
Melakukan pengabai an segmentasi dan memberi perlakuan sama terhadap
semua kelompok;
2) Pemasaran terpusat ( focused marketing):
Melakukan target pada segmen tertentu
3) Pasar yang dibedakan ( differentiated marketing
):
Mempergunakan strategi bauran pemasaran ( marketing mix) yang berbeda
untuk setiap segmen yang b erbeda.
Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmen tasi pasar
yang dapat digunakan, yakni :
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama
terhadap produk yang ditawarkan.
2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam
terhadap suatu produk yang ditawarkan .
3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki prefer ensi yang berkelompok -
kelompok dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki
kesamaan preferensi.
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler, 2003)
yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus
group discussion (FGD) atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok
Modul Kewirausahaan IKM -2013 47
konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku
konsumen.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah
diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis
faktor untuk menelaah variabel -variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian
menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok -
kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbeda an karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi p rofil masing-
masing cluster yang terbentuk.
Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi, ada dua cara yang dapat dilakukan,
yaitu:
1) consumer characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel
utama dalam segmentasi yang terdiri dari:
(a) Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan
faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat
tinggal konsumen.
(b) Demografi Segmentasi
Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan
variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
(c) Psychographic segmentation
Pada Psychographic segmentation , pengelompokan didasarkan pada
karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian,
persepsi, interest, minat , dan sikap.
2) consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari:
(a) Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan
yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari
suatu produk atau jasa
(b) Use occasion (saat pemakaian) dan
(c) Brand atau merek.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 48
Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka
terhadap produk, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan
ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan
pendekatan dalam melakukan s egmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :
1) Static Atribut Segmentation
Pengelompokan pasar berdasarkan atribut -atribut statis yang serupa, yang
tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak
secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis
atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.
2) Dynamic Atribut Segmentation
Pengelompokan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut -
atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup
variabel psikografis dan behavioral.
3) Individual Segmentation
Pengelompokan pasar berdasakan atas unit terkecil atau individu.
Menentukan Dasar Segmentasi
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat
disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Konsumen berbeda dalam banyak
hal dan masing–masing berpotensi membentuk segmen, namun tidak semua
variabel akan bermanfaat untuk semua situasi. Kedua metode segmentasi yang
digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau
penggunaan serta menent ukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan
inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut
segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode
ini dapat memberikan informasi yang berharga ba gi perumusan strategi pemasaran
yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut .
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data
yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan
gambaran yang yang jela s tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli
suatu produk. Hal ini menebabkan sulitnya membangun strategi yang lengkap yang
Modul Kewirausahaan IKM -2013 49
menyertakan perumusan positioning, marketing mix , penjualan, pelayanan, proses
dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.
Syarat Segmentasi Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas
segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah :
1) Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam
mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber
daya.
2) Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3) Accessible (dapat diakses)
Segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4) Differentiable (dapat dibedakan)
Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5) Actionable (dapat dilayani)
Segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi
perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Empat
(4) manfaat segmentasi, yaitu:
1) Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian
mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2) Determining effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan
analisis yang berharga untuk mengembangkan communication mix , sehingga
dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang
tepat.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 50
3) Evaluating market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan sebuah mekanisme kompetitif untuk
mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4) Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik
terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan
peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
5.1.2 Targeting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya
adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana
yang menjadi target market . Dengan kata lain, targeting adalah membidik kelompok
konsumen mana yang akan kita sasar
Kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan
menentukan segmen mana yang akan dijadikan target yakni:
1) Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup
besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat
saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu
mempunyai prospek menguntu ngkan dimasa datang. Sehubungan dengan
hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan
potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan
pertumbuhan target segmen perusahaan.
2) Strategi targeting itu harus didas arkan pada keunggulan kompetitif
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan juga harus menganalisis dari
dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan
jangka panjang perusahaan.
3) Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya.
Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targe ting perusahaan,
antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru,
hambatan masuk indust ri, keberadaan produk -produk pengganti, kehadiran
produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar
pembeli maupun pemasok.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 51
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan
lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Single Segment Concentration
Perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih b isa
mencapai posisi yang kuat pada satu segmen, dengan pengetahuan yang baik
terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun,
konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar,
sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu
segmen.
2. Selective Specialization
Perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Se gmen yang dipilih mungkin
tidak saling berhubungan atau m embentuk sinergi, tetapi masing –masing segmen
menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari
kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan
tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization
Perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu.
Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang
spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan
untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization
Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam
kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi
channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh
kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi
mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage
Perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang
dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk
menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan
menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi,
namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini
tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability ,
Modul Kewirausahaan IKM -2013 52
namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over
segmenting. Biaya yang diperkira kan adalah product modification cost,
manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan
dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu:
(1) Pilihan etika atas pasar sasaran.
Pasar yang memiliki tanggung jawab sosial mengharuskan segmentasi dan
target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi
juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran. Dalam menetapkan target
market perusahaan he ndaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti
mengambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak -anak atau
mempromosikan produk yang berbahaya.
(2) Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang
dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih
segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan
tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri -industri yang telah
berada dalam segmen super.
(3) Rencana serangan segme n per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika
diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos
yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega
marketing artinya koordinasi strate gis keahlian ekonomi, psikologis, politik
dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar
tertentu.
(4) Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di
dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 53
Berikut merupakan tabel strategi dalam pemilihan segmen
Segmen yang
tidak menarik
Segmen kurang
menarik
Segmen yang
menarik
Tidak ada kesempatan
yang kompetitif
hindari hindari kemungkinan
Kesempatan yang
kompetitif dirasa cukup
hindari kemungkinan target sekunder
Kesempatan yang
kompetitif besar
kemungkinan target sekunder target utama
Manfaat dari targeting adalah;
1) Lebih fokus mengenai sumber daya yang dibutuhkan
2) Lebih mudah untuk menganalisis kompetitor
3) Memudahkan dalam membangun pemahaman dan strategi bisnis
4) Membangun komunikasi antara penjual dan konsumen
5.1.3 Positioning
Merupakan proses menyusun atau mengarahkan pemikiran konsum en
terhadap produk yang dijual. Positioning adalah bagaimana menjelaskan posisi
produk kepada konsumen, a pa beda produk yang ditawarkan dibandingkan
kompetitor dan apa saja keunggulannya. Aktivitas ini meliputi:
• proses mengetahui pemikiran konsumen mengenai produk yang dijual,
• memposisikan produk dalam benak pikiran konsumen,
• menetapkan keinginan konsumen dalam segmen yang ditargetkan, serta
• membangun komunikasi produk kepada konsumen.
Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas
dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu , agar positioning kuat maka
perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas
dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di
benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan
kehilangan fokus.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 54
Cara Menentukan Positioning
Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target,
menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of
differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan
kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda.
Dan, empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaa n untuk menentukan
positioning, antara lain;
(a) kajian terhadap konsumen ( customer). Positioning harus mendeskripsikan
value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang
unggul.
(b) kajian pada kapabilitas perusahaan ( company). Positioning harus
mencerminkan kekuatan dan ke unggulan kompetitif perusahaan, seperti
lokasi yang strategis.
(c) kajian pada pesaing ( competitor). Positioning harus bersifat unik, sehingga
dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.
(d) kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis ( change).
Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan
berbagai perubahan lingkungan bisnis.
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1) Be creative
Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target
market.
2) Simplicity
Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
3) Consistent yet flexible
Perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4) Own, dominate, protect
Dalam komunikasi, perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata
ampuh di benak pelanggan
5) User their language
Dalam mengkomunikasikan produk, perusahaan harus menggunakan
bahasa pelanggan.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 55
5.2 Marketing Mix
Istilah marketing mix pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden (Prseiden
American Marketing Association) pada tahun 1953. Istilah ini masih digunakan untuk
mebuat keputusan penting dalam menngeksekusi rencana pemasaran. Dalam
proses marketing, 4P ada pa da tahap menyalurkan customer value dan
mengkomunikasikannya kepada pasar, dan ber main di level eksekusi
Menurut McCarthy, marketing mix merupakan klasifikasi untuk membangun
strategi pemasaran yang efektif meliputi product, price, place, dan promotion .
a) Product (produk)
Sebuah produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah
menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus
apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan
pelanggan akan ditolak. Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua
bagian, yaitu produk utama dan produk pendukung. Survey kebutuhan
pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan
mereka.
Perusahaan perlu memperhatikan pula hal -hal yang berkaitan deng an
produk yang dihasilkan, antara lain fisik, kualitas, kemasan, style,
ketahanan, instalasi, purna jual, merek, garansi, dan fitur.
b) Price (harga)
Merupakan harga produk yang akan dij ual sesuai dengan target pasar. Yang
termasuk dalam kategori harga antara lain harga dasar, kebijakan harga,
variasi harga, dan pembayaran .
Harga Dasar
Harga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang
menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah
menentukan harga yang pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah
menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal
ditambahkan berapa persen lab a yang ingin diperoleh untuk kepentingan
pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan balik modal.
Kebijakan Harga
Kebijakan harga biasanya menimbulkan administered prices – dengan
sengaja menetapkan harga. Dengan kata lain, daripada membiarkan
Modul Kewirausahaan IKM -2013 56
kekuatan pasar harian menentukan harga, kebanyakan perusahaan
menetapkan harganya masing -masing. Mereka akan menjaga harganya tetap
dalam jangka waktu yang lama atau berubah lebih sering jika ada kebutuhan
untuk mencapai tujuan.
1) Kebijakan satu harga (one -price policy) berarti menawarkan harga
yang sama kepada semua pelanggan yang berbelanja produk pada
kondisi dan jumlah sama.
2) Flexible-price policy berarti menawarkan produk yang sama dan jumlah
kepada pelanggan yang berbeda pada harga yang berbeda. Beberapa
penjualan membiarkan potongan harga menjadi sebuah kebiasaan. Ini
bisa menyebabkan pengurangan harga dan keuntungan. Flexible
pricing mempunyai kerugian. Seorang pelanggan yang menemukan
pembeli lain mendapatkan harga yang lebi h murah untuk pasaran yang
sama akan merasa tidak bahagia. Ini bisa menimbulkan konflik.
Kebijakan Tingkat Harga – Terhadap Siklus Produk
1) Kebijakan pengurangan harga ( skimming price policy )
mencoba menjual puncak sebuah pasar – puncak kurva permintaan -
pada harga tinggi sebelum pelanggan sensitive dengan harga. skimming
memaksimalkan keuntungan pada tahap perkenalan pasar dengan
sebuah inovasi, terutama jika mereka sedikit digantikan atau jika
beberapa konsumen bukan price sensitive.
2) Penetrating pricing pol icy mencoba menjual di seluruh pasar pada
harga murah. Pendekatan ini mungkin lebih bijak ketika pasar
golongan atas (elite) – yang membayar lebih mahal – itu kecil. Kasus
ini terjadi ketika seluruh kurva permintaan hampir elastik.
3) Introductory price deali ng – potongan harga sementara. Harga murah
menarik pelanggan. Oleh karena itu, penjual sering menggunakan
harga perkenalan untuk mempercepat produk baru masuk pasar dan
konsumen tertarik. Rencana ini adalah untuk menaikkan harga setelah
penawaran perkenala n selesai. Dengan demikian diharapkan target
pelanggan akan memutuskan untuk tetap membeli dengan harga
biasa.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 57
Kebijakan Diskon – Pengurangan dari Daftar Harga
1) Diskon (potongan harga) adalah pengurangan dari daftar harga yang
diberikan oleh penjual. Disko n sangat bermanfaat dalam perencanaan
strategi pemasaran
2) Quantity discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong
konsumen membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak. Ada 2
jenis jumlah diskon:
a. Cumulative quantity discount berlaku untuk pembelian lebih dari
periode yang diberikan serta mendorong pengulangan
pembelian dengan menurunkan ongkos konsumen untuk
pembelian tambahan. Cara ini digunakan untuk
mengembangkan kesetiaan dan hubungan terus -menerus
dengan konsumen.
b. Noncumulative quantity discoun t berlaku hanya pada
pemesanan individual. Diskon ini mendorong pembeli
pemesanan lebih besar tapi tidak mengikat pembeli pada
penjual setelah satu pembelian.
3) Seasonal discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong
pembeli untuk membeli lebih awal daripada kebutuhan permintaan.
Jika digunakan oleh pengusaha pabrik, diskon ini cenderung
menggeser fungsi penyimpanan lebih jauh sepanjang channel.
Cara pembayaran
Kebanyakan penjualan adalah kredit. Penjual mengirim tagihan melalui surat
atau secara elektronik, dan accounting depa rtement pembeli akan
memproses untuk pembayaran. Beberapa perusahaan bergantung pada
supplier untuk modal sementara (kredit). Oleh karena itu, penting bagi kedua
pihak menetapkan kesepakatan pembayaran – termasuk tersedianya diskon
tunai dan mengerti tentang syarat -syarat pembayaran yang biasa dilakukan.
c) Place (Tempat)
Merupakan kebijakan pemilihan saluran distribusi dan outlet. Di dalamnya
termuat ruang lingkup pasar, variasi saluran distribusi, lokasi, dan logistik.
Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan
menggarap target pasar.
Modul Kewirausahaan IKM -2013 58
Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat
akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual
secara langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk
penyebarannya.
Saluran distribusi terbagi menjadi 3 (tiga), yakni:
1) Saluran langsung
Ketika produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung
dengan pelanggan maka tidak ada keterlibatan perantara pemasaran
2) Saluran satu tingkat
Terdapat satu pera n pemasaran di antara produsen dan konsumen.
Beberapa perantara pemasaran disebut dengan pedagang menjadi
pemilik produk dan menjualnya kembali
3) Saluran dua tingkat
Dimana terdapat dua perantara pemasaran di antara produsen dan
konsumen yaitu distributor dan peritel .
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan masing -masing saluran
distribusi:
Adapun bentuk transportasi distribusi antara lain dengan menggunakan truk,
kereta api, udara, air, saluran pipa. Untuk mempercepat proses distribusi,
perusahaan dapat mempe rlancar saluran distribusi, menggunakan internet
, dan memadukan proses produksi dangan proses distribusi.
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan
Modul kewirausahaan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranMang Engkus
 
makalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikmakalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikTri Agustuti
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danJurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danRatzman III
 
Jawaban tugas 1 perencanaan pemasaran
Jawaban tugas 1 perencanaan pemasaranJawaban tugas 1 perencanaan pemasaran
Jawaban tugas 1 perencanaan pemasaranSujana Adinata
 
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikMang Engkus
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticAlfrianty Sauran
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranMuhammad Fajar
 
Bidang bidang manjemen
Bidang bidang manjemenBidang bidang manjemen
Bidang bidang manjemenmartya fres
 
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-convertedBisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-convertedDindaSeptiahArini
 
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppBab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppstephaniejessey
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...Rudy Harland
 
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016stephaniejessey
 
Balaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertaminaBalaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertaminaMartin Mora
 
Tugas balance scorecard mmb41 update
Tugas balance scorecard mmb41 updateTugas balance scorecard mmb41 update
Tugas balance scorecard mmb41 updateRangga Ekalaksana
 

La actualidad más candente (18)

BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
 
makalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikmakalah permasaran strategik
makalah permasaran strategik
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja danJurnal   balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
Jurnal balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja dan
 
Jawaban tugas 1 perencanaan pemasaran
Jawaban tugas 1 perencanaan pemasaranJawaban tugas 1 perencanaan pemasaran
Jawaban tugas 1 perencanaan pemasaran
 
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
 
Strategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana PemasaranStrategi dan Rencana Pemasaran
Strategi dan Rencana Pemasaran
 
Balanced Scorecard
Balanced ScorecardBalanced Scorecard
Balanced Scorecard
 
Bidang bidang manjemen
Bidang bidang manjemenBidang bidang manjemen
Bidang bidang manjemen
 
Strategic Control
Strategic ControlStrategic Control
Strategic Control
 
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-convertedBisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
Bisnis pt.adhi karya tbk kelompok 10 13.15-converted
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie teppBab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
Bab vi mengelola perusahaan bisnis oleh stephanie tepp
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
 
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
Rangkuman pengantar bisnis stephanie s1 akuntansi a UNJ 2016
 
Balaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertaminaBalaced scorecard pertamina
Balaced scorecard pertamina
 
Tugas balance scorecard mmb41 update
Tugas balance scorecard mmb41 updateTugas balance scorecard mmb41 update
Tugas balance scorecard mmb41 update
 

Similar a Modul kewirausahaan

Manajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam Bisnis
Manajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam BisnisManajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam Bisnis
Manajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam BisnisShanti Putri
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...Deby Anggreani Br Sembiring
 
Mendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitifMendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitifLinbud
 
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...nelda pratiwi
 
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)Fathi Arief
 
Kelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptx
Kelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptxKelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptx
Kelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptxRafiFarras09
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Nurrul Tiara Dinni
 
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
JFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxJFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxMuhammadDika11
 
Makalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik utsMakalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik utsridho anugrah
 
Marketing and sales director
Marketing and sales directorMarketing and sales director
Marketing and sales directorashri nur arsy
 
KELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptx
KELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptxKELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptx
KELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptxWannabetheone
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxgotasmaster
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxssuserd8535d
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemenyunisarosa
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisFadli Usman
 

Similar a Modul kewirausahaan (20)

Manajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam Bisnis
Manajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam BisnisManajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam Bisnis
Manajemen Pemasaran Barang dan Jasa dalam Bisnis
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, dasar manaj...
 
Mendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitifMendesain model bisnis yang kompetitif
Mendesain model bisnis yang kompetitif
 
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
 
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
 
Kelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptx
Kelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptxKelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptx
Kelompok 1 - Manajemen Strategik SS.pptx
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
 
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
Bab vi mengelola bisnis oleh stephanie tepp S1 akuntansi A UNJ 2016
 
JFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxJFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptx
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Makalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik utsMakalah manajemen stratejik uts
Makalah manajemen stratejik uts
 
Marketing and sales director
Marketing and sales directorMarketing and sales director
Marketing and sales director
 
Manajemen Stratejik SDM
Manajemen Stratejik SDMManajemen Stratejik SDM
Manajemen Stratejik SDM
 
KELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptx
KELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptxKELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptx
KELOMPOK 4 STRATEGIC MANAGEMENT_BAB 13-15.pptx
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptx
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptx
 
Strategi Manajemen Bisnis
Strategi Manajemen BisnisStrategi Manajemen Bisnis
Strategi Manajemen Bisnis
 
Pokok bahasan 6 kewirausahaan
Pokok bahasan 6 kewirausahaanPokok bahasan 6 kewirausahaan
Pokok bahasan 6 kewirausahaan
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemen
 
Strategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnisStrategi manajemen bisnis
Strategi manajemen bisnis
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Modul kewirausahaan

  • 1. Modul Kewirausahaan IKM -2013 1 BAB I MANAJEMEN BISNIS 1.1 Bisnis Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non -material, juga keuntungan bila berhasil dijalankan. Untuk menghindari resiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan dengan matang dan dijalankan dengan tepat. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Berikut adalah komponen -komponen bisnis: • Manajemen, yaitu aktivitas merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang berada di belakang layar. • Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk. • Produk atau layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat. • Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis. • Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk yang ditawarkan. Semua komponen di atas saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan perusahaan meraih profit dan benefit. 1.2 Manajemen Bisnis Manajemen bisnis merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis yang diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah tujuan sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang diinginkan oleh pihak pengelola bisnis.
  • 2. Modul Kewirausahaan IKM -2013 2 Dalam manajemen bisnis, dibahas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pe ngarahan dan implementasi , serta pengawasan terhadap bisnis yang dijalankan. a. Fungsi Perencanaan bisnis Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk meng antisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan • Menetapkan tujuan dan target bisnis • Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut. • Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan. • Menetapkan standar / i ndikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis. b. Fungsi Pengorganisasian Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sist em dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian • Mengalokasikan sumber daya, merumuskan da n menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan. • Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab. • Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja. • Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat. c. Fungsi Pengarahan dan Implementasi Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
  • 3. Modul Kewirausahaan IKM -2013 3 menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi • Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. • Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan. • Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan d. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : • Mengevaluasi keberhasilan dal am pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis. Sebuah langkah profesional yang dilakukan sebelum merancang sebuah manajemen bisnis biasanya dilakukan dengan membuat sebuah rancangan global sebuah bisnis atau yang dikenal dengan business plan. Business plan menyangkut bagaimana manajemen bisnis serta perencanaannya dari berbagai aspek, diantaranya adalah manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen finansial dan sebagainya. Melalui sebuah business yang mantap, biasanya sebuah usaha akan meyakinkan untuk dikelola secara maksimal. Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya manajemen bisnis yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja s erta pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau
  • 4. Modul Kewirausahaan IKM -2013 4 dua orang dari pengelola bisnis tersebut. Beberapa hal yang menjadi patokan utama manajemen bisnis diantaranya adalah beberapa hal berikut ini: 1. Manajemen produksi Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan bahan baku maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di bidang produksi menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan ba ik sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang diminati oleh konsumen. 2. Manajemen pemasaran Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, bentuk, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target utama dari seb uah manajemen pemasaran. Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka sebuah perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income yang diperoleh. Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah perusahaan. Produk ata u jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris apabila perusahaan Anda memiliki seorang manajer pemasaran yang handal. Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang sebuah manajemen bisnis di bidang pemasaran. Manajemen merk (branding) adalah salah satu praktik pemasaran yang spesifik menangani produk. Mer ek memiliki implikasi penting terhadap citra kualitas produk yang ingin ditampilkan ke konsumen dengan harapan bahwa dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan t erus membeli produk dari lini produk yang sama. Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah bersaing. Dengan merk, maka harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan keuntungan penjualan. Merk yang baik seharusnya: • Terlindungi dengan baik • Mudah diucapkan, diingat, dikenali • Menarik
  • 5. Modul Kewirausahaan IKM -2013 5 • Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk • Menonjolkan citra perusahaan atau produk • Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing Merek (brand) memiliki beberapa jenis klasifikasi, antara lain premium brand (merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding produk lain dalam lini yang sama; economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi segmen pasar yang sensitif harga, hingga di mer ek ini, harga bisa sangat fleksibel; dan fighting brand (merk petarung) merek ini dibuat secara khusus untuk menghadapi ancaman pesaing. 3. Manajemen distribusi Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila manajemen distribusi mengalami hambatan, maka marketing juga akan terganggu. Proses penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola manajemen distribusi tersebut dirancang oleh sebuah perusahaan. 4. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mendukung sebuah bisnis dimana didalamnya memuat pengelolaan sumber daya manusia yang terlibat dalam bisnis itu sendiri. Pengelolaan sumber daya manusia tidaklah mudah karena berkaitan langsung dengan karakter karyawan yang berbeda satu dan yang lain sehingga memerlukan ketrampilan untuk mengelolanya, mulai dari membagikan tugas/pekerjaan, membuat desain pekerjaan bagi tiap-tiap karyawan, memberikan nilai upah yang sesuai, merencanakan struktur organisasi yang pas dengan bisnis yang sedang dijalankan. 5. Manajemen finansial Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan sirkulasi k euangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Tanpa adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa
  • 6. Modul Kewirausahaan IKM -2013 6 dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan. Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh para pengelola usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis usaha. Tanpa adanya sebuah manajemen yang baik, maka mustahil sebuah perusahaan akan mampu berjalan dengan baik seperti yang menjadi harapan pemiliknya.
  • 7. Modul Kewirausahaan IKM -2013 7 BAB 2 ANALISIS MAKRO Bab ini memaparkan secara terintegrasi wawasan analis makro , diharapkan pembaca dapat memahami keterkaitan pada materi yang akan disajikan pada bab - bab berikutnya. Untuk menjelaskan mengenai pengertian perusahaan dan bisnis, penulis menggunakan pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya Business Its Nature Environment , karena buku ini dianggap yang terjelas paparannya. Perusahaan diartikan sebuah organisasi yang memprose s perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba kepada para pemilknya. 2.1 Analisis Pasar Sebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih dahulu. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Atau, bisnis akan mencoba menciptakan pasar potensialnya sendiri sehingga produk dapat menjadi leader. Atau oleh karena hasil analisis menyatakan produk dari bisnis yang akan ditawarkan akan sulit diterima pasar potensial, maka rencana bisnis akan sianggap tidak layak. Kese luruhan analisis ini hendaknya dilakukan dalam salah satu aspek SKB yaitu aspek pasar. 2.2.1 Pengertian Pasar Pasar menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga. 2.1.2 Pengertian Permintaan dan Penawaran Analisis permintaan yang menghasilkan per kiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen . Dari prakiraan penjualan, perusahaan dapat memp erkirakan anggaran perusahaan,
  • 8. Modul Kewirausahaan IKM -2013 8 dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam tenaga kerja yang dibutuhkan. Di sisi lain, penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi itu, bila harga suatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran, pada bagian ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut :  Harga barang-barang lain. Pada permintaan barang, barang -barang ada yang saling bersaing (jika merupakan barang -barang pengganti) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang -barang seperti ini dapat menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran suatu barang.  Harga Faktor Produksi . Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal penting dalam proses produksi. Jika pengeluaran –pengeluarannya tidak efisien, tindakan ini dapat mengurangi penawaran di dalam sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.  Tujuan Perusahaan . Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan, dapat saja ia tidak berusaha mengg unakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungannya.  Tingkat Teknologi . Tingkat teknologi mempunyai peran penting dalam menentukan jumlah barang yang ditawarkan. 2.1.3 Bentuk Pasar Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/ penjual dan sisi konsumen. Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli, oligopoli, dan monopoli. Berikut ini dijelaskan secara singkat bentuk -bentuk pasar produsen.  Pasar Persaingan Sempurna . Jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingannya tidaklah nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen (sehingga pangsa pasar mereka menjasi terkotak -kotak atau kecil-kecil) dan konsumen dapat menjual atau membeli be rapa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.
  • 9. Modul Kewirausahaan IKM -2013 9  Pasar Monopoli. Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja.  Pasar Oligopoli. Pasar Oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli. Dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh dari pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan dalam perhitungan.  Pasar Persaingan Monoplolistik . Pasar ini merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurn a dengan monopoli. Dikatakan mirip persaingan sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk -keluar pasar, selain itu, barang yang dijual pun tidak homogen. Oleh karena barang - barang yang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saj a, pasar ini mirip dengan monopoli. Setelah dari sisi produsen, selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk, yaitu: pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual kembali (reseller), dan pasar pemerintah. Penjelasan si ngkatnya adalah sebagai berikut:  Pasar Konsumen. Pasar ini merupakan pasar untuk barang yang di beli atau di sewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk di bisniskan ).  Pasar Industri. Pasar ini adalah pasar untuk barang yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang, baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk proses lebih lanjut).  Pasar Penjual Kembali (Reseller), Adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan keuntungan.  Pasar Pemerintah, Pasar yang terdiri dari unit -unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang untuk menjalankan tugas -tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain -lain.
  • 10. Modul Kewirausahaan IKM -2013 10 2.1.4 Mengukur dan Meramal Permintaa n Apabila perusahaan menemukan suatu pasar yang menarik, maka ia perlu mengestimasi besarnya pasar pada masa sekrang dan masa yang akan datang dengan cermat. Perusahaan akan kehilangan sejumlah laba karena terlalu besar atau terlalu kecil mengestimasikan besarnya pasar. 1. Mengukur Permintaan /Penawaran Pasar Saat Ini Manajemen perlu mengestimasi tiga aspek dari permintaan pasar sekarang. Ada tiga metode praktis untuk mengestimasi ini, yaitu total permintaan pasar, wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar ( market- share). Mengestimasi Total Permintaan Pasar . Total permintaan pasar suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam suatu lingkungan pemasaran tertentu. Salah satu metode praktis untuk mengestim asi total permintaan pasar adalah dengan menggunakan persamaan Q = n . p . q Dimana: Q = total permintaan pasar n = jumlah pembeli di pasar p = harga rata-rata satuan q = jumlah yang dibeli oleh rata -rata pembeli per tahun Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar. Perusahaan perlu mengetahu penjualan sebenarnya dari industri bersangkutan yang terjadi di pasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka. Selain mengukur permintaan dari pasar, diper lukan juga analisis dalam mengukur penawaran yang dilakukan oleh pesaing. Hal ini diperlukan dalam menentukan tingkatan harga yang terbaik serta menganalisa tingkat persaingan yang terdapat dipasar sehingga dapat dalam memperkirakan
  • 11. Modul Kewirausahaan IKM -2013 11 penjualan dapat lebih t epat. Berikut ini beberapa cara dalam menghitung penawaran yang dilakukan oleh pesaing, yaitu: 1. Survey pasar; dilakukan survey terhadap penawaran produk pesaing yang berada dipasar. Survey dapat dilakukan pada: a. Penjual/retailer/distributor besar b. Sentra produksi pesaing c. Wiraniaga 2. Studi litelatur; mengumpulkan data -data yang terkait dengan data produksi untuk seluruh atau sebagian dari industri yang telah ada. Data-data ini dapat diperoleh pada instansi -instansi pemerintah yang menangani usaha terkait 2. Meramal Permintaan Mendatang Setelah membahas cara -cara mengestimasi permintaan sekarang, selanjutnya manajemen perlu menelaah permintaan mendatang. Ada banyak cara untuk meramal penjualan masa datang, diantaranya dipaparkan berikut ini.  Survei niat pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara langsung dengan harapan mereka akan menjawab secara obyektif.  Pendapat para ahli /litelatur, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi maupun dari para praktisi. Selain itu dapat juga digunakan data -data yang tersedia dari hasil survey yang telah dilakukan atau menggunakan asumsi berdasarkan survey untuk memperkirakan permintaan  Analisis Regresi, yaitu seperangkat prosedur statistik untuk menemuk an faktor-faktor nyata yang paling penting yang mempengaruhi penjualan. Contoh : Berikut dicontohkan aplikasi dari regresi liner sederhana. Jika terdapat data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana variabel bebas X (indepeden) dan variabel terikat Y (dependen) -nya, lalu akan dihitung atau dicari nilai -nilai yang lain berdasarkan X yang diketahui, langkah-langkah menyelesaikann ya dijelaskan di bawah ini :
  • 12. Modul Kewirausahaan IKM -2013 12 Rumus : Y = a + b X Dimana : Y = variabel tidak bebas X = variabel bebas a = nilai intercept (konstan) b = koefisien arah regresi ∑y (∑x 2 ) - ∑x - ∑xy a = n∑x 2 – (∑x) 2 Harga b dihitung dengan rumus : n∑xy - ∑x ∑y b = n∑x 2 – (∑x) 2  Analisis Simple Moving Average , Data time series seringkali mengandung ketidakteraturan yang akan menyebabkan prediksi yang beragam. Untuk menghilangkan efek yang tidak diinginkan dari ketidak - teraturan ini, metode simple moving average mengambil beberapa nilai yang sedang diamati, memberikan rataan, dan menggunakannya untuk memprediksi nilai untuk pe riode waktu yang akan datang. Semakin tinggi jumlah pengamatan yang dilakukan, maka pengaruh metode moving average akan lebih baik. Meningkatkan jumlah observasi akan menghasilkan nilai peramalan yang lebih baik karena ia cenderung meminimalkan efek-efek pergerakan yang tidak biasa yang muncul pada data 2.2 Usaha dan Persaingan Motivasi utama dari kegiatan bisnis adalah laba. Laba didefinisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan biaya -biaya yang dikeluarkan. Dalam bisnis, para
  • 13. Modul Kewirausahaan IKM -2013 13 pengusaha harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjan g, selain juga harus selalu men aetahui kesepakatan –kesepakatan baru untuk memuaskan keinginan pembeli. Untuk memudahkan pe mbahasan mengenai konsep bisnis dan kompone n- komponen, penyusun menampilkan sebuah gambar seperti berikut. P4 P3 P4 P1 P2 P4 Gambar 1.1 Konsep Komponen Bisnis Pada hakikatnya, transaksi bisnis dilakukan di pasar ( P1) oleh perusahaan (P2). Transaksi-transaksi ini diharapkan terjadi dengan memuaskan kedua belah pihak, yaitu produsen dan konsumen. Namun, proses antara P 1 dan P2 ternyata dipengaruhi secara langsung maupun tidak lang sung oleh persaingan dan aspek eksternal lainnya P 3) baik secara positif maupun negatif. Selain itu, ketiga kutub ini memiliki perubahan-perubahanya sendiri (P 4), yang pada gambar diatas berbentuk lingkaran –lingkaran, dimana secara langsung atau tidak jug a akan mempengaruhi kelancaran bisnis perusahaan. Dalam menghadapi persaingan, s etidaknya, terdapat dua aliran besar yang dijadikan landasan pembahasan strategi perusahaan, yaitu kajian tentang strategi - strategi utama (grand strategies) dan strategi -strategi generik (generic strategies). Strategi utama merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara umum dijadikan ‘patokan’ dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu perusahaan Dalam analisanya tentang strategi bersaing ( competitive strategy atau disebut juga Porter’s Five Forces ) suatu perusahaan, Michael A. Porter mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Focus.
  • 14. Modul Kewirausahaan IKM -2013 14 1. Strategi Biaya Rendah ( cost leadership) Strategi Biaya Rendah ( cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan bia ya per unit yang sangat rendah. 2. Strategi Pembedaan Produk ( differentiation) Strategi Pembedaan Produk ( differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. 3. Strategi Fokus (Focus) Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi j enis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Menurun Wheelen dan Hunger, pada perinsipnya strategi generik dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu strategi stabilitas, ekspansi, dan penciutan (Umar, 1999).. Srategi tersebut dapat dilakukan secara terpisah maupun bersama -sama Berikut ini penjelasan dari masing -masing strategi a. Strategi Stabilitas; strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar dan fungsi perusahaan, sehingga perusahaan dapat fokus terhadap upaya efisiensi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Umumnya dilakuka n untuk produk yang telah berada pada posisi kedewasaaan
  • 15. Modul Kewirausahaan IKM -2013 15 b. Strategi Ekspansi ; strategi ini menekankan pada penambahan/perluasan produk, pasar dan fungsi perusahaan sehingga efektifitas perusahaan dapat meningkat. Strategi ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar tetapi dengan tingkat resiko kegagalan yang tinggi. c. Strategi Penciutan ; strategi ini merupakan tindakan untuk mengurangi produk, pasar, maupun fungsi perusahaan yang mememiliki efek negatif terhadap cash flow perusahaan. Strategi ini umumnya dila kukan pada suatu usaha yang sedang menurun ( decline) 2.3 Siklus Hidup Produk Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki sikl us atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus hidup produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
  • 16. Modul Kewirausahaan IKM -2013 16 Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu dibagi menjadi empat tahap, yaitu: 1. Tahap perkenalan ( introduction) Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah. 2. Tahap pertumbuhan ( growth) Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka u saha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya. 3. Tahap kedewasaan ( maturity) Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan. 4. Tahap kemunduran ( decline) Hampir semua jenis barang yang d ihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetap i pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas. Altemati f-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
  • 17. Modul Kewirausahaan IKM -2013 17 a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya). b. Meninjau kembali dan memperbaiki progra m pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien. c. Menghilangkan ukuran, warn a, dan model yang kurang baik. d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada. e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut. Berkenaan akan dijadikan dengan permasalahan permintaan konsumen dan penawaran produsen, serta bentuk -bentuk pasar di atas, maka tugas analis dalam melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek pasar, hendaknya : 1. Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi rancangan produk yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar di pasar, maka rancangan produk dari studi ini akan menjadi pelopor di pasar. 2. Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun dari sisi konsumen. Dengan penentuan ini maka manusia selanjutnya akan mempersiapkan strategi dan kebijakannya. 3. Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan konsumen akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa sek arang maupun untuk masa ke depan. Analisis dapat dilakuan dengan berbagai cara, baik secara kuantatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif, misalnya adalah dengan metode statistika berupa teknik regres i dan forecasting. Dalam penentuan pergerakan permintaan konsumen di atas, hendaknya informasi mengenai product life cyde (PLC) dari produk sejenis dapat dibuat. Karena dengan diketahui bahwa produk berada pada posisi PLC -nya, maka perusahaan dapat melakuk an strategi yang tepat. Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar (market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik untuk saat ini maupun prakiraan ke depan. Dengan demikian, analis dapat memprediksi peluang-peluang, ancaman-anca.aman, sekaigus kekuatan -kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam rangka meningkatan pangsa pasar atau paling tidak mempertahankannya.
  • 18. Modul Kewirausahaan IKM -2013 18 2.4 Analisis SWOT Analisa SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor -faktor yang menjadi kekuatan ( Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Metode SWOT banyak dipakai di dunia bisnis dalam menetapkan suatu perencanaan strategi perusahaan ( strategic planning) sehingga literatur mengenai metode ini banyak berkaitan dengan aspek penerapan di dunia bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT yang pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey, dimana aplikasinya adalah: 1. bagaimana kekuatan ( strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada 2. bagaimana cara mengatasi kelemahan ( weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada 3. bagaimana kekuatan ( strengths) mampu menghadapi ancaman ( threats) yang ada 4. bagimana cara menga tasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Hal utama yang ditekankan dalam Analisis SWOT adalah bahwa dalam proses perencanaan suatu institusi membutuhkan penilaian mengenai kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan institusi. Dengan analisa SWOT akan didapat kan karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan berdasarkan analisa lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan. Terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat ke seragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor -faktor ini berada di luar
  • 19. Modul Kewirausahaan IKM -2013 19 kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor -faktor yang lebih bisa dikendalikan. 1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O) Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila ke kuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan 2. Strategi Kelemahan -Kesempatan (W dan O) Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan. 3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S dan T) Dalam analisa ancaman ditemukan kebut uhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga. 4. Strategi Kelemahan -Ancaman (W dan T) Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligu s kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah -langkah yang perlu dan bertin dak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
  • 20. Modul Kewirausahaan IKM -2013 20 Jadi analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
  • 21. Modul Kewirausahaan IKM -2013 21 BAB III SUMBER DAYA MANUSIA 3.1 Strategi Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Kompetitif Suatu organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya faktor sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu stretegi yang berkaitan dengan sumber daya manusia, sehingga dapat menentukan bakat dan keahlian yang dises uaikan dengan kebutuhan operasional yang tersedia dalam organisasi. 3.1.1 Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia Tujuan sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan mendisain pekerjaan sehingga orang -orang dapat diberdayakan secara efektif da n efisien. Akan tetapi agar tujuan tersebut tercapai maka harus dapat memastikan bahwa: a. Pemberdayaan secara efisien sudah mempertimbangkan kendala keputusan manajemen operasional yang lain. b. Kualitas lingkungan kerja sudah memadai baik fisik maupun psikologis dan adanya komitmen maupun kepercayaan dari pihak manajemen maupun pihak karyawan berjuang bersama untuk memenuhi tujuan umum. 3.1.2 Batasan-batasan pada Strategi Sumber Daya Manusia Ada berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membua t keputusan mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pertanyaan ”apa” berkaitan dengan keputusan strategi produk yaitu keahlian dan bakat yang dibutuhkan, bahan yang dibutuhkan dan masalah keamanan kerja. b. Pertanyaan ”kapan” berkaitan dengan keputusan strategi penjadwalan. c. Pertanyaan ”dimana” berkaitan dengan keputusan strategi lokasi yaitu mempertimbangkan berbagai variabel yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi seperti kondisi iklim maupun suhu udara, pencahaya an maupun kualitas udara d. Pertanyaan mengenai ”prosedur” berkaitan dengan keputusan strategi proses yaitu mempertimbangkan teknologi, mesin maupun keamanan. e. Pertanyaan ”siapa” berkaitan dengan masalah perbedaan individu dari kemampuan fisik maupun mental serta intelektual.
  • 22. Modul Kewirausahaan IKM -2013 22 f. Pertanyaan mengenai ”bagaimana” berkaitan dengan keputusan strategi layout sesuai dengan pilihan perusahaan. Dengan mempertimbangkan batasan -batasan tersebut diatas, maka akan dapat dibuat tiga keputusan dalam strategi sum ber daya manusia yaitu: perencanaan tenaga kerja, disain pekerjaan dan standar tenaga kerja. 3.2 Perencanaan Tenaga Kerja Perencanaan tenag a kerja adalah sebuah cara untuk menetapkan kebijakan karyawan yang berkaitan dengan: 1) Kebijakan-kebijakan Kestabilan tenaga kerja Kestabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang dipertahankan oleh sebuah organisasi. Ada dua kebijakan dasar mengenai kestabilan tenaga kerja yaitu: a. Mengikuti permintaan dengan tepat maka biaya tenaga kerja diperlakukan sebagai biaya variabel. Akan tetapi memiliki konsekuensi timbulnya biaya lainnya diantaranya biaya penarikan dan pemberhentian karyawan, biaya asuransi pengangguran, upah tinggi kare na pekerjaan yang tidak stabil (karyawan tidak tetap). b. Menjaga jumlah karyawan secara konstan maka biaya tenaga kerja diperlakukan sebagai biaya tetap dengan konsekuensi mungkin tidak dapat memanfaatkan secarta penuh pada saat permintaan rendah. 2) Penjadwalan Kerja (Work Schedulling ) Sampai saat ini yang berlaku adalah Jadwal Kerja Standar ( Standard Work Schedule) yaitu standar kerja selama 8 jam ke rja perhari 5 hari kerja perminggu, yang dalam pelaksanaannya mempunyai variasi, diantaranya: a. Flexitime yaitu sebuah sistem yamg membolehkan karyawan dengan batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing -masing kapan mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat. b. Flexible workweek yaitu sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal normal misalnya 10 jam kerja perhari selama 4 hari kerja perminggu, atau penerapan shift kerja. c. Memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi part time status.
  • 23. Modul Kewirausahaan IKM -2013 23 3) Klasifikasi Kerja dan Aturan Pekerjaan Banyak organisasi yang mengklasifikasikan kerja dan membuat peraturan kerja yang tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi adalah memperhatikan hal -hal demikian sehingga dapat mengelolanya dengan baik, karena semakin besar fleksibilitas perusahaan dalam mempekerjakan serta menentukan jadwal kerja maka perusahaan akan semakin efisien dan cepat tanggap. Kondisi tersebut berlaku terutama pada sektor jasa dimana transfer pela yanan dari perusahaan kepada konsumen memerlukan peran besar dari sumber daya manusia. Oleh karena itu dengan membangun moral dan memenuhi persyaratan karyawan maka operasi akan lebih mudah jika manajer mengklasifikasikan kerja dan peraturan kerja yang me nghalangi menjadi lebih sedikit. Apabila strategi ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian keunggulan bersaing dengan respon cepat pada konsumen, maka tenaga kerja yang fleksibel merupakan suatu prasyarat. 3.3 Desain Pekerjaan Desain kerja adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas -tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seorang atau sekelompok karyawan. Terdapat tujuh komponen desain kerja yang meliputi: 1.)Spesifikasi Kerja (Job Spesification ) yaitu pembagian kerja menjadi tugas -tugas yang unik, yang mana pencapaiannya dapat dilakukan dengan cara: a. Pengembangan ketrampilan. b. Lebih sedikit waktu yang terbuang. c. Pengembangan peralatan yang khusus. 2.)Perluasan Kerja (Job Expansion) yaitu usaha meningkatkan kualitas lingkungan kerja dengan mengalihkan spesialisasi kerja menuju disain kerja yang lebih bervariasi. Adapun modifikasinya dapat dengan cara:
  • 24. Modul Kewirausahaan IKM -2013 24 a. Pemekaran pekerjaan ( Job enlargement) yaitu pengelompokan beragam tugas yang memiliki tingkat keahlian yang hamper sama, merupakan pemekaran secara horizontal. b. Rotasi pekerjaan (Job rotation) yaitu sebuah system dimana seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan yang khusus ke pekerja an khusus lain. c. Pengayaan pekerjaan ( Job enrichment) yaitu sebuah metode yang memberikan karyawan tanggung jawab yang lebih yang meliputi perencanaan dan pengendalian yang diperlukan untukl menyelesaikan pekerjaan. d. Pemberdayaan karyawan ( Employee empower ment) yang merupakan praktek dalam memperluas pekerjaan, sehingga karyawan menerima tanggung jawab yang lebih dan otoritas berpindah pada tingkat organisasi serendah mungkin. 3.)Komponen Psikologi ( Psychological Components ) Suatu strategi sumber daya manusia yang efektif membutuhkan pertimbangan komponen psikologis dari disain pekerjaan. Diantaranya merupakan : a. Hasil dari penelitian Hawthrorne tentang psikologi tempat kerja yang menyimpulkan bahwa terdapat system social yang dinamis di te mpat kerja. b. Hasil penelitian Hackman dan Oldman yang menyimpulkkan adanya lima karakteristik disain kerja yaitu meliputi: - Keragaman keahlian - Identitas pekerjaan - Arti pekerjaan - Otonomi - Umpan balik 4.)Tim yang mandiri (Self directed team) yaitu sekelompok individu yang diberdayakan dan bekerja bersama -sama untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim semacam ini dapat dikelola untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Tim semacam ini efektif karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan,
  • 25. Modul Kewirausahaan IKM -2013 25 memastikan adanya karakteristik pekerjaan inti dan memuaskan banyak kebutuhan psikologis anggota tim secara individu. 5.) Motivasi dan sistem insentif. Disamping faktor psikologis berkontribusi dalam kepuasan kerja, maka faktor keuangan juga merupakan motivator yang cukup berarti bagi karyawan. Adapun bentuk penghargaan keu angan diantaranya: a. Bonus (bonuses) yaitu penghargaan keuangan yang biasanya berbentuk pilihan tunai atau kepemilikan saham yang diberikan pada pihak manajemen. b. Pembagian laba ( Profit sharing) yaitu sebuah s istem yang memberikan sebagian laba perusahaan untuk dibagikan pada karyawan. c. Pembagian keuntungan ( Gain sharing) yaitu sebuah sistem penghargaan bagi karyawan akan perbaikan kinerja organisasi. d. Sistem insentif ( Insentive system) yaitu sebuah sistem penghargaan karyawan yang didasarkan pada produktifitas perorangan atau kelom pok. e. Sistem pembayaran berdasarkan pengetahuan ( knowledge-based pay systems) yaitu sebagian pembayaran bergantung kepada pengetahuan yang diperlihatkan atau ketrampilan yang dimiliki karyawan. 6.) Ergonomi. Ergonomi berarti penelitian akan kerja yaitu penelitian terhadap kerja, yang mana pemahaman akan permasalahan ergonomik akan meningkatkan kinerja manusia. Contohnya adalah menentukan tinggi meja tulis yang layak dengan cara mempertimbangkan ukuran individu dan tugas yang akan dikerjakan. 7.) Tempat kerja visual Adalah penggunaan beragam tehnik komunikasi visual untuk mengkomunikasikan informasi secara cepat bagi semua pihak yang berkepentingan.Tempat kerja visual dapat berwujud dalam berbagai bentuk, contohnya: a. Kanban merupakan sebuah tipe tanda visual yang mengindikasikan kebutuhan produksi yang lebih banyak.
  • 26. Modul Kewirausahaan IKM -2013 26 b. Andon adalah sebuah tanda misalnya lampu yang bertujuan memanggil orang yang memberi tanda terdapat suatu masalah. Tujuan tempat kerja visual adalah untuk menghilangkan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah dan semua bentuk pemborosan dengan cara memvisualisasikan semua masalah., ketidaknormalan dan standar yang ada. Konsep ini membutuhkan pengawasan yang lebih sedikit karena karyawan memahami standar, melihat hasilnya dan mengerti apa yang harus dilakukan.
  • 27. Modul Kewirausahaan IKM -2013 27 BAB IV MANAJEMEN PRODUKSI 4.1 Desain Produk d an Sistem Pengembangan Produk Keputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindaka n transformasi yang akan dilakukan meng acu pada output yang seperti apa atau bagaiman yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang menghasilkan produk baik berupa barang hamp ir selalu menghadapi persaingan dari perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalam dunia persaingan secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya. Konsep desain produk dan berbagi hal mengenai kualitas akan secara singkat dipaparkan dalam modul ini. 4.1.1 Desain Produk Perusahaan menghasilkan outp ut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan seharusnya dapat memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebut maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat ( rapid respon) atau kombinasi diantaranya ketiga strategi tersebut. 4.1.2 Sistem Pengembangan Produk Sistim pengembangan produk bukan hanya demi keberhasilan produk tetapi juga untuk kepentingan masa depan perusahaan. Oleh karena itu melakukan pengembangan produk memerlukan tahapan sebagai berikut:
  • 28. Modul Kewirausahaan IKM -2013 28 1) Tahapan Pengembangan Produk a. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan dari luar melalui pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja, persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan. b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan ide. Dengan melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan yang bersangkutan. c. Permintaan konsumen untuk menang dalam bersaing dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen melalui atribut tentang produk. d. Spesifikasi fungsional, bagaimana suatu produk bisa berfungsi? Dengan melalui identifikasi karakteristik e ngineering produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing. e. Spesifikasi produk : Bagaimana produk dibuat? Melaui spesifikasi fisik seperti ukuran, dimensi. f. Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah memenuhi kebutuhan konsumen ? g. Tes pasar: Apakah produk memenuhi harapan konsumen? Untuk memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah besar. h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk dipasarkan. i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih menguntungkan. 2) Manufacturability dan Value Engineering Adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain: a. Mengurangi kompleksitas produk. b. Standarisasi tambahan dari komponen. c. Perbaikan aspek fungsional produk. d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan. e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaa n produk.
  • 29. Modul Kewirausahaan IKM -2013 29 f. Desain yang tangguh 4.2. TQM (Total Quality Management ) Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, maka banyak peryusahaan menerapkan konsep yang dikenal dengan TQM (Total Quality Management) yaitu Manajemen organisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul dalam semua aspek produk barang dan jasa yang penting bagi konsumen. TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap keputusan utama dalam manajemen operasional yang dibuat. Adapun konsep ini sebetulnya mengacu pada 14 prinsip dari W. Edwards Deming yang ke mudian dikembangkan menjadi lima konsep program TQM yang efektif. Adapun 14 Poin Deming adalah sbb: 1. Membuat tujuan yang konsisten 2. Memimpin dalam mempromosikan perubahan. 3. Membangun kualitas pda produk, menghentikan ketergantungan pada inspeksi untuk menangkap permasalahan. 4. Membangun hubungan jangka panjangberdasarkan kinerja bukan pada harga. 5. Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa secara terus menerus. 6. Memulai pelatihan. 7. Menekankan kepemimpinan. 8. Membuang rasa takut. 9. Mendobrak batasan antar departemen. 10. Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja. 11. Mendukung, membantu, memperbaiki. 12. Mendobrak penghalang untuk bangga atar kinerja masing -masing. 13. Mendidikan program pe ndidikan yang kuat dan perbaikan mandiri. 14. Menempatkan orang di perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi. Sedangkan lima konsep program TQM yang efektif adalah: 1) Perbaikan terus menerus, menggunakan model diantaranya: a. PDCA (Plan Do Check Act ) yaitu model dalam melakukan perbaikan terus menerus dengan merencanakan, melakukan, memeriksa , dan melakukan tindakan.
  • 30. Modul Kewirausahaan IKM -2013 30 b. Six Sigma atau Kaizen yaitu menjelaskan proses dari suatu perbaikan yang tidak pernah berhenti dengan penetapan pada pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika maupun Jepang. c. Zero defect yaitu prosedur produk tanpa cacat yang juga digunakan untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus menerus. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika Serikat. 2) Pemberdayaan Karyawan Adalah memperluas pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat terendah dalam organisasi. Teknik yang digunakan termasuk: a. membangun jaringan komunikasi yang melibatk an karyawan. b. Membentuk penyelia yang terbuka dan mendukung. c. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf pada karyawan di bagian operasi. d. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi. e. Menciptakan struktur organisasi formal sebag ai tim dan lingkaran kualitas. 3) Benchmarking Yaitu pemilihan standard kinerja yang mewakili kinerja terbaik sebuah proses atau aktifitas. 4) Just in Time (JIT) JIT berkaitan dengan tiga hal yaitu: a. JIT memangkas biaya kualitas b. JIT meningkatkan kuali tas c. Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. 5) Pengetahuan mengenai Alat-alat TQM , yang paling umum ada tujuh macam yaitu: a. Lembar Pengecekan ( Check Sheet), yaitu formulir yang didisain untuk mencatat data. b. Diagram Sebar (Scatter Diagram), Menunjukkan hubungan antar -dua perhitungan
  • 31. Modul Kewirausahaan IKM -2013 31 c. Diagram Sebab Akibat ( Cause and Effect Diagram ) atau diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan ( Fish Bone Diagram), yaitu teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas. d. Diagram Pareto ( Pareto Chart), yaitu sebuah cara menggunakan diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis tertentu dibandingkan dengan m asalah yang banyak tetapi tidak penting. e. Diagram Alir (Flow Chart), yaitu diagram balok yang secara grafis menerangkan sebuah proses atau s istem. f. Histogram, menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi. g. Statistical Process Control (SPC), yaitu sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi. 4.3 Strategi Layout Menetapkan suatu layout yang akan digunakan oleh suatu perusahaan harus mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang sudah dibuat sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitan dengan layout diantaranya adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan. Strategi layout secara umum bertujuan agar perusahaan dapat melakukan pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau fasilitas yang digunakan sehingga segala macam aliran yang ada diperusahaan baik berupa informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Layout yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. 4.3.1 Pengertian Layout Layout atau tata letak merupakan satu keputu san yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaa n. Layout yang
  • 32. Modul Kewirausahaan IKM -2013 32 efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat. 4.3.2 Tipe Layout Ada enam pendekatan layout yang akan dibahas dalam topik ini yaitu: 1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung. 2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan v olume rendah dan variasi tinggi disebut juga “job shop” 3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor, dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi. 4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku konsumen. 5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya. 6. Layout berorientasi produk, Pemanfaatan tenaga ker ja, mesin yang terbaik dalam produksi yang kontinyu atau berulang. Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa hal diantaranya adalah: 1. Peralatan penanganan bahan 2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan 3. Lingkungan hidup dan estetika 4. Aliran informasi 5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda 4.3.2.1 Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout) Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas (seperti pembuatan jalan lay ang, gedung). Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu: 1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.
  • 33. Modul Kewirausahaan IKM -2013 33 2. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek. 3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis. 4.3.2.2 Layout Berorientasi Proses (Process Oriented Layout) Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume rendah dan variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi diferensiasi produk, layout jenis in i adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda - beda. Pada proses yang disebut “job shop” setiap produk dalam kelompok kecil melalui urutan operasi yang berbeda, tiap produk atau pesanan yang sedikit diproduksi dengan memindahkannya dari satu depattemen ke deparetemen lain dalam urutan yang tertentu dari tiap produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah sakit atau klinik. Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin lain atau departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada produksi komponen dalam batch kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda. Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam system karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan penanganan bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum membutuhkan operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan modal akan semakin banyak 4.3.2.3 Layout Perkantoran ( Office Layout) Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor , produksi sangat tergantung pada aliran bahan. Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa digram hubungan ( relationship chart) seperti yang dicontohkan di bawah ini.
  • 34. Modul Kewirausahaan IKM -2013 34 Contoh: Suatu kantor memiliki 9 ruangan yaitu untuk: 1. Direktur 2. Direktur teknologi 3. Ruang para insinyur 4. Sekretaris 5. Pintu masuk kantor 6. Pusat arsip 7. Lemari peralatan 8. Peralatan fotokopi 9. Gudang Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara elektronik. 2. Virtual company menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa. Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit berada di kantor. 4.3.2.4 Layout Usaha Eceran ( Retail Layout) Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pad aide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa sema kin besar produk terlihat oleh konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat b agi beragam produk dalam toko. Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu: 1. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko. 2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai keuntungan besar, seperti kosmetika atau asesories.
  • 35. Modul Kewirausahaan IKM -2013 35 3. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung berbelanja, pada kedua sisi lorong dan letakkan secar a tersebar untuk bisa dilihat lebih banyak konsumen. 4. Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat penglihatan yang tinggi 5. Misi toko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi konsumen. Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi”. Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya Slotting (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket. Disamping itu ada juga pertimbangan –pertimbangan lain yang disebut de ngan “services capes” yang terdiri dari tiga elemen yaitu: 1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan 2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi 3. Tanda-tanda, simbol dan patung 4.3.2.5 Layout Gudang ( Warehouse Layout) Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Layout gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang. Manajemen gudang yang modern marupakan suatu prosed ur yang otromatis yang menggunakan ASRS (Automated Stirage Retrieval System ). Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu: 1. Cross Docking Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalanm gudang dengan cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan untuk menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan persediaan/ penyimpanan dan pemilihan pesanan se hingga terjadi penghematan biaya. Cross Docking yang baik membutuhkan : - penjadwalan yang ketat. - Pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat dengan kode garis.
  • 36. Modul Kewirausahaan IKM -2013 36 2. Random Persediaan Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat lokasi yang terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perelu dikhususkan untuk barang - barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Sistim ini jika terkomputerisasi maka akan meliputi tugas -tugas: - Membuat daftar lokasi yang “terbuka” - Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juaga lokasinya. - Mengurutkan barang -barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan. - Memadukan pesanan untuk mengurang i waktu penjemputan - Menugaskan barang atau sekumpilan barang tertentu pada wilayah gudang yang tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat dimimalkan. 3. Customizing Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan nilai produk melalui modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengepakan.Cara ini biasanya berguna untuk menghasilkan keunggulan bersaing dal;am pasar dimana terdapat perubahan produk yang sangat cepat. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan dengan misalkan penyediaan lab el pada usaha eceran sehingga barang dapat langsung dipajang. 4.3.2.6 Layout Berorientasi Produk ( Product Orientasi Layout) Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi y ang berulang dan kontinyu. Asumsi yang digunakan adalah: 1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi. 2. Permintaan produk stabil. 3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya. 4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar. Dalam layout ini ada dua jenis yaitu: 1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa untuk membuat keseimbangan .
  • 37. Modul Kewirausahaan IKM -2013 37 2. Lini perakitan ( assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang diberikan kepada tanaga kerja atau pada stasiun kerja. Keuntungan layout ini adalah: 1. Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandardisasi dan bervolume tinggi. 2. Biaya penanganan bahan rendah. 3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi. 4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah 5. Hasil output yang lebih cepat. Kelemahan layout ini adalah: 1. Butuh volume tinggi karena modalnya besar. 2. Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi. 3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi berbeda. 4.4 Strategi Proses Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara membuat produk barang yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan spesifikasi produk ya ng berada dalam batasan biaya serta konstrain lainnya. Hasil dari keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi jangka panjang, fleksibilitas, dan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karenanya banyak strategi perusahaan ditentukan pada saat keputusan t entang proses ini dilakukan. 1) Fokus Pada Proses Perusahaan yang menggunakan strategi fok us pada proses berarti mengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya tinggi. Dan sebagian be sar perusahan global memilih menggunakan proses ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop” Pada proses ini, penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara proses secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didisain untuk melaksanakan
  • 38. Modul Kewirausahaan IKM -2013 38 beragam aktifitas dan menghadapi perubahan yang sering terjadi, oleh karenanya disebut juga proses intermittent. Pada proses ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsur biaya tinggi dengan utilitas sangat rendah. Banyak penerapan pada usaha seperti restoran dan rumah sakit. Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih baik dengan menggunakan peralatan yang canggih secara elektronis maupun komputerisasi. 2) Fokus Berulang Strategi proses yang fokus berulang berarti proses produksinya berorientasi pada produk yang menggunakan modul. Sedangkan modul adalah bagian atau komponen suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang kontinyu. Lini proses berulang (repetitive process ) mirip dengan lini perakitan klasik. Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun peralatan rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya fleksibilitas kurang dibandingkan dengan fasil itas yang terfokus pada proses. Restoran cepat saji adalah suatu contoh penggunaan modul secara berulang, dengan proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih daripada proses kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan keunggulan ekonomis dimana banyak modul disiapkan. 3) Fokus Pada Produk Strategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut juga proses kontinyu karena mempunyai lintasa n produksi yang panjang dan kontinyu. Pabrik-pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam, minuman, baut adalah contoh yang menerapkan proses ini. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melaui serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan. Perusahaan yang menetapkan strategi proses seperti ini biasanya fasilitas yang d imiliki membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi biaya variable rendah sebagai dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.
  • 39. Modul Kewirausahaan IKM -2013 39 4) Mass Customization Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat beragam tetapi secara ekonomis mengeta hui dengan tepat apa yang diinginkan konsumen dan kapan konsumen menginginkannya. Mass customization merupakan pembuatan produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen yang semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan yang menerapkan proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan operasional karena keterkaitan logistik , produksi dan penjualan semakin erat. Para manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang dapat me mproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah. 4.4.1 Jenis-Jenis Proses Produksi 1) Proses Produksi Terus Menerus Suatu proses produksi di mana arus bahan baku sampai produk akhir selalu tetap atau urutan arus proses selalu tetap. Pola yang digunakan dalam urutan proses produksi selalu sama setiap waktu dalam jangka pendek, sedangkan perubahan terjadi dalam jangka panjang dan perubahan ini biasanya berkaitan de ngan perubahan teknologi yang digunakan atau bentuk produk yang dihasilkan. Perusahaan dengan proses produksi seperti ini, biasanya perusahaan yang memproduksi produk -produk standar di mana variasi produk relatif kecil, apabila dibandingkan dengan jumlah u nit produk yang dihasilkan, misalnya perusahaan tekstil yang memproduksi kain tetoron warna putih. Hal penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi ini ialah keseimbangan kapasitas antar elemen kerja dan kepastian dari bagian mana produk proses in i dikerjakan, sebelum dikerjakan ke proses selanjutnya, sehingga kerugiannya ialah apabila suatu elemen kerja mengalami kemacetan, maka proses kerja selanjutnya tidak dapat diteruskan.
  • 40. Modul Kewirausahaan IKM -2013 40 2) Proses Produksi Terputus -putus Suatu proses produksi di ma na arus proses tidak selalu sama dari waktu ke waktu, artinya, arus yang tidak selalu sama bukan berarti selalu tidak sama, kadang-kadang kesamaan terjadi pada waktu yang berbeda, misalnya perusahaan kerjainan tangan. Biasanya proses produksi terputus-putus merupakan proses yang sederha, sebab pengawasan dilakukan pada elemen kerja yang bekerja saja. Untuk menghindari kesalahan kerja, perlu dibuat petunjuk yang jelas tentang urutan proses dan jadwal waktu dari masing -masing penyelesaian. 4.4.2 Analisis Dan Desain Proses Sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan desain ulang proses. Melalui alat tersebut secara sederhana dapat dipahami apa yang terjadi dalam proses. Berikut alat -alat yang dimaksud diantaranya adalah: 1) Diagram Alir (Flow Diagram) Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa pergerakan orang atau bahan. 2) Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping) Adalah sebuah diagram alir tetapi dengan waktu ditambahkan pada sumbu horizontal. Diagram ini disebut juga pemetaan proses (mapping process) atau pemetaan fungsi waktu ( time-function mapping). Tipe analisa ini menjadikan pemakai dapat mengidentifikasi dan meng hilangkan pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan yang tidak perlu.
  • 41. Modul Kewirausahaan IKM -2013 41 3) Diagram Proses (Process Diagram) Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu, dan jarak untuk mendapatkan cara uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisi s dan mencatat aktifitas yang membentuk sebuah proses. Dengan mengidentifikasi semua operasi yang dapat menambah nilai dapat menetapkan nilai tambah total aktifitas. 4) Perencanaan Pelayanan ( Service Planning) Merupakan teknik analisis proses yang memusatka nm perhatian pada konsumen dan interaksi penyedia layanan dengan konsumennya.Aktifitas yang dilakukan memberikan permasalahan manajemen yang berbeda untuk tiap aktifitas yang berlainan. Keempat alat analisis strategi proses ini, masing -masing mempunyai kelebihan dan variasinya yang berbeda. Diagram alir adalah cara tercepat untuk menggambarkan keseluruhan proses dan system keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan ketepatan dan fakto r waktu untuk analisa makro. Diagram Proses did esain untuk penggambaran lebih rinci dengan menambah nilai seperti waktu, penundaan, jarak dan sebagainya. Perencanaan pelayanan didisain untuk konsentrasi pada interaksi dengan konsumen dalam proses. 4.5 Perencanaan Kapasitas 4.5.1 Kapasitas Setelah menetapkan proses produ ksi apa yang digunakan maka langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas. Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpa n atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Menurut pembagian waktu maka kapasitas bisa dibedakan dalam tiga satuan waktu yaitu kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari satu tahun, merupakan fungsi penambahan fasil itas dan peralatan yang dimiliki. Kapasitas jangka menengah dengan durasi tiga hingga kurang dari satu tahun, yang dapat dengan menambahkan peralatan, karyawan, jumlah shift, subkontrak juga persediaan. Sedang kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan tiga bulan, buiasanya sulit diubah sehingga menggunakan kapasitas yang sudah ada.
  • 42. Modul Kewirausahaan IKM -2013 42 Kapasitas Desain Adalah output maksimum s istem secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang di peroduksi per minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah kapasitas desain sekitar 82 % karena kesadaran bahewa operasi dapat lebih efisien bila sumber daya tidak digunakan sampai batas maksimum. Kapasitas Efektif Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan. Dua pengukuran kinerja s istem yang biasanya bermanfaat adalah : 1) Utilisasi yaitu persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai; 2) Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai . 4.5.2 PERTIMBANGAN KAPASITAS Ada empat pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi berkaitan dengan kapasitas yaitu sebagai berikut: 1) Peramalan permintaan harus akurat. Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi keputusan kapasitas, manajemen harus me ngetahui produk mana yang sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan, begitu juga volume yang diharapkan. 2) Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas. Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternati f saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas. 3) Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume) Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis. 4) Membangun untuk perubakan Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan p eralatan, dan mengadakan sensitivitas keputusan de ngan menguji beberapa skenario.
  • 43. Modul Kewirausahaan IKM -2013 43 Mengelola Permintaan Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas atau sebaliknya kapasitas melebihi permintaan . Oleh karena itu ada taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintan yaitu dengan: 1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi 2. menyesuaikan pera latan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa. 3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil 4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
  • 44. Modul Kewirausahaan IKM -2013 44 BAB V ASPEK PEMASARAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran, yakni mengenai segmentasi, targeting, positioning serta strategi pemasaran ( marketing mix). Dalam garis besarnya, aktivitas pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain, guna menunjang keberhasilan pemasaran pro duk pada target pasar. Proses segmenting, targeting , dan positioning akan mempermudah penetepan strategi pemasaran yang tepat untuk suatu produk yang akan dijual pada suatu target pasar. Keseluruhan aktivitas tersebut dapat digambarkan dalam ilustrasi berikut: The STP Process Segmentation  targeting positioning Marketing Mix market Gambar 5.1 Ilustrasi kegiatan STP 5.1 SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan Promotion . STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya. Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar. 5.1.1 Segmenting (Segmentasi) Segmentasi merupakan aktivitas perencanaan usaha berkenaan dengan pengelompokan konsumen berdasarkan beberapa karakteristik. Pemilahan ini bisa
  • 45. Modul Kewirausahaan IKM -2013 45 berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Adapun definisi segmentasi pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen -segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relatif sama dan dapat diidentifikasikan. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; 1) segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen - segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilaya ni. 2) segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen -komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. 3) segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. . Tingkatan Segmentasi Pasar Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal). Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Di dalam mass marketing, program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pe rlu dilakukan segmentasi niche marketing (relung pasar) dan pasar individu . Dengan adanya niche market, perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik karena mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen mempunyai kebutuhan yang kuat dan mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik. Pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing -masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize
  • 46. Modul Kewirausahaan IKM -2013 46 marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat mela yani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan. Strategi dalam tingkatan segmentasi pasar antara lain: 1) Pemasaran massal ( mass marketing): Melakukan pengabai an segmentasi dan memberi perlakuan sama terhadap semua kelompok; 2) Pemasaran terpusat ( focused marketing): Melakukan target pada segmen tertentu 3) Pasar yang dibedakan ( differentiated marketing ): Mempergunakan strategi bauran pemasaran ( marketing mix) yang berbeda untuk setiap segmen yang b erbeda. Pola Segmentasi Pasar Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmen tasi pasar yang dapat digunakan, yakni : 1. Homogeneus preference (preferensi homogen) pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk yang ditawarkan. 2. Diffused preference (preferensi yang menyebar) pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk yang ditawarkan . 3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok) pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki prefer ensi yang berkelompok - kelompok dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi. Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler, 2003) yaitu: 1. Survey Stage Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion (FGD) atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok
  • 47. Modul Kewirausahaan IKM -2013 47 konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen. 2. Analysis Stage Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel -variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok - kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbeda an karakteristik. 3. Profiling Stage Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi p rofil masing- masing cluster yang terbentuk. Dasar Segmentasi Dalam menetapkan dasar segmentasi, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu: 1) consumer characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari: (a) Segmentasi Geografi Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen. (b) Demografi Segmentasi Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen. (c) Psychographic segmentation Pada Psychographic segmentation , pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat , dan sikap. 2) consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari: (a) Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa (b) Use occasion (saat pemakaian) dan (c) Brand atau merek.
  • 48. Modul Kewirausahaan IKM -2013 48 Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan s egmentasi pasar menjadi tiga, yaitu : 1) Static Atribut Segmentation Pengelompokan pasar berdasarkan atribut -atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi. 2) Dynamic Atribut Segmentation Pengelompokan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut - atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral. 3) Individual Segmentation Pengelompokan pasar berdasakan atas unit terkecil atau individu. Menentukan Dasar Segmentasi Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing–masing berpotensi membentuk segmen, namun tidak semua variabel akan bermanfaat untuk semua situasi. Kedua metode segmentasi yang digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta menent ukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang berharga ba gi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut . Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jela s tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Hal ini menebabkan sulitnya membangun strategi yang lengkap yang
  • 49. Modul Kewirausahaan IKM -2013 49 menyertakan perumusan positioning, marketing mix , penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik. Syarat Segmentasi Yang Efektif Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah : 1) Measurable (terukur) Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya. 2) Substansial (banyak) Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani. 3) Accessible (dapat diakses) Segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani. 4) Differentiable (dapat dibedakan) Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas. 5) Actionable (dapat dilayani) Segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Manfaat Segmentasi Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Empat (4) manfaat segmentasi, yaitu: 1) Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen. 2) Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisis yang berharga untuk mengembangkan communication mix , sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
  • 50. Modul Kewirausahaan IKM -2013 50 3) Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset segmentasi menyediakan sebuah mekanisme kompetitif untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar. 4) Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman. 5.1.2 Targeting Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market . Dengan kata lain, targeting adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar Kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target yakni: 1) Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntu ngkan dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan. 2) Strategi targeting itu harus didas arkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan. 3) Segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targe ting perusahaan, antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk indust ri, keberadaan produk -produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
  • 51. Modul Kewirausahaan IKM -2013 51 Menentukan Target Market Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Single Segment Concentration Perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih b isa mencapai posisi yang kuat pada satu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen. 2. Selective Specialization Perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Se gmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau m embentuk sinergi, tetapi masing –masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain. 3. Product Specialization Perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi. 4. Market Specialization Perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya. 5. Full Market Coverage Perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability ,
  • 52. Modul Kewirausahaan IKM -2013 52 namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkira kan adalah product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost. Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu: (1) Pilihan etika atas pasar sasaran. Pasar yang memiliki tanggung jawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran. Dalam menetapkan target market perusahaan he ndaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mengambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak -anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. (2) Interelasi dan segmen super. Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri -industri yang telah berada dalam segmen super. (3) Rencana serangan segme n per segmen. Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strate gis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu. (4) Kerjasama antar segmen. Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
  • 53. Modul Kewirausahaan IKM -2013 53 Berikut merupakan tabel strategi dalam pemilihan segmen Segmen yang tidak menarik Segmen kurang menarik Segmen yang menarik Tidak ada kesempatan yang kompetitif hindari hindari kemungkinan Kesempatan yang kompetitif dirasa cukup hindari kemungkinan target sekunder Kesempatan yang kompetitif besar kemungkinan target sekunder target utama Manfaat dari targeting adalah; 1) Lebih fokus mengenai sumber daya yang dibutuhkan 2) Lebih mudah untuk menganalisis kompetitor 3) Memudahkan dalam membangun pemahaman dan strategi bisnis 4) Membangun komunikasi antara penjual dan konsumen 5.1.3 Positioning Merupakan proses menyusun atau mengarahkan pemikiran konsum en terhadap produk yang dijual. Positioning adalah bagaimana menjelaskan posisi produk kepada konsumen, a pa beda produk yang ditawarkan dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Aktivitas ini meliputi: • proses mengetahui pemikiran konsumen mengenai produk yang dijual, • memposisikan produk dalam benak pikiran konsumen, • menetapkan keinginan konsumen dalam segmen yang ditargetkan, serta • membangun komunikasi produk kepada konsumen. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu , agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
  • 54. Modul Kewirausahaan IKM -2013 54 Cara Menentukan Positioning Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda. Dan, empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaa n untuk menentukan positioning, antara lain; (a) kajian terhadap konsumen ( customer). Positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. (b) kajian pada kapabilitas perusahaan ( company). Positioning harus mencerminkan kekuatan dan ke unggulan kompetitif perusahaan, seperti lokasi yang strategis. (c) kajian pada pesaing ( competitor). Positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing. (d) kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis ( change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini: 1) Be creative Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market. 2) Simplicity Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin. 3) Consistent yet flexible Perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi. 4) Own, dominate, protect Dalam komunikasi, perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan 5) User their language Dalam mengkomunikasikan produk, perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
  • 55. Modul Kewirausahaan IKM -2013 55 5.2 Marketing Mix Istilah marketing mix pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden (Prseiden American Marketing Association) pada tahun 1953. Istilah ini masih digunakan untuk mebuat keputusan penting dalam menngeksekusi rencana pemasaran. Dalam proses marketing, 4P ada pa da tahap menyalurkan customer value dan mengkomunikasikannya kepada pasar, dan ber main di level eksekusi Menurut McCarthy, marketing mix merupakan klasifikasi untuk membangun strategi pemasaran yang efektif meliputi product, price, place, dan promotion . a) Product (produk) Sebuah produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan ditolak. Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu produk utama dan produk pendukung. Survey kebutuhan pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka. Perusahaan perlu memperhatikan pula hal -hal yang berkaitan deng an produk yang dihasilkan, antara lain fisik, kualitas, kemasan, style, ketahanan, instalasi, purna jual, merek, garansi, dan fitur. b) Price (harga) Merupakan harga produk yang akan dij ual sesuai dengan target pasar. Yang termasuk dalam kategori harga antara lain harga dasar, kebijakan harga, variasi harga, dan pembayaran . Harga Dasar Harga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah menentukan harga yang pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal ditambahkan berapa persen lab a yang ingin diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan balik modal. Kebijakan Harga Kebijakan harga biasanya menimbulkan administered prices – dengan sengaja menetapkan harga. Dengan kata lain, daripada membiarkan
  • 56. Modul Kewirausahaan IKM -2013 56 kekuatan pasar harian menentukan harga, kebanyakan perusahaan menetapkan harganya masing -masing. Mereka akan menjaga harganya tetap dalam jangka waktu yang lama atau berubah lebih sering jika ada kebutuhan untuk mencapai tujuan. 1) Kebijakan satu harga (one -price policy) berarti menawarkan harga yang sama kepada semua pelanggan yang berbelanja produk pada kondisi dan jumlah sama. 2) Flexible-price policy berarti menawarkan produk yang sama dan jumlah kepada pelanggan yang berbeda pada harga yang berbeda. Beberapa penjualan membiarkan potongan harga menjadi sebuah kebiasaan. Ini bisa menyebabkan pengurangan harga dan keuntungan. Flexible pricing mempunyai kerugian. Seorang pelanggan yang menemukan pembeli lain mendapatkan harga yang lebi h murah untuk pasaran yang sama akan merasa tidak bahagia. Ini bisa menimbulkan konflik. Kebijakan Tingkat Harga – Terhadap Siklus Produk 1) Kebijakan pengurangan harga ( skimming price policy ) mencoba menjual puncak sebuah pasar – puncak kurva permintaan - pada harga tinggi sebelum pelanggan sensitive dengan harga. skimming memaksimalkan keuntungan pada tahap perkenalan pasar dengan sebuah inovasi, terutama jika mereka sedikit digantikan atau jika beberapa konsumen bukan price sensitive. 2) Penetrating pricing pol icy mencoba menjual di seluruh pasar pada harga murah. Pendekatan ini mungkin lebih bijak ketika pasar golongan atas (elite) – yang membayar lebih mahal – itu kecil. Kasus ini terjadi ketika seluruh kurva permintaan hampir elastik. 3) Introductory price deali ng – potongan harga sementara. Harga murah menarik pelanggan. Oleh karena itu, penjual sering menggunakan harga perkenalan untuk mempercepat produk baru masuk pasar dan konsumen tertarik. Rencana ini adalah untuk menaikkan harga setelah penawaran perkenala n selesai. Dengan demikian diharapkan target pelanggan akan memutuskan untuk tetap membeli dengan harga biasa.
  • 57. Modul Kewirausahaan IKM -2013 57 Kebijakan Diskon – Pengurangan dari Daftar Harga 1) Diskon (potongan harga) adalah pengurangan dari daftar harga yang diberikan oleh penjual. Disko n sangat bermanfaat dalam perencanaan strategi pemasaran 2) Quantity discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong konsumen membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak. Ada 2 jenis jumlah diskon: a. Cumulative quantity discount berlaku untuk pembelian lebih dari periode yang diberikan serta mendorong pengulangan pembelian dengan menurunkan ongkos konsumen untuk pembelian tambahan. Cara ini digunakan untuk mengembangkan kesetiaan dan hubungan terus -menerus dengan konsumen. b. Noncumulative quantity discoun t berlaku hanya pada pemesanan individual. Diskon ini mendorong pembeli pemesanan lebih besar tapi tidak mengikat pembeli pada penjual setelah satu pembelian. 3) Seasonal discount adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong pembeli untuk membeli lebih awal daripada kebutuhan permintaan. Jika digunakan oleh pengusaha pabrik, diskon ini cenderung menggeser fungsi penyimpanan lebih jauh sepanjang channel. Cara pembayaran Kebanyakan penjualan adalah kredit. Penjual mengirim tagihan melalui surat atau secara elektronik, dan accounting depa rtement pembeli akan memproses untuk pembayaran. Beberapa perusahaan bergantung pada supplier untuk modal sementara (kredit). Oleh karena itu, penting bagi kedua pihak menetapkan kesepakatan pembayaran – termasuk tersedianya diskon tunai dan mengerti tentang syarat -syarat pembayaran yang biasa dilakukan. c) Place (Tempat) Merupakan kebijakan pemilihan saluran distribusi dan outlet. Di dalamnya termuat ruang lingkup pasar, variasi saluran distribusi, lokasi, dan logistik. Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar.
  • 58. Modul Kewirausahaan IKM -2013 58 Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual secara langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk penyebarannya. Saluran distribusi terbagi menjadi 3 (tiga), yakni: 1) Saluran langsung Ketika produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan maka tidak ada keterlibatan perantara pemasaran 2) Saluran satu tingkat Terdapat satu pera n pemasaran di antara produsen dan konsumen. Beberapa perantara pemasaran disebut dengan pedagang menjadi pemilik produk dan menjualnya kembali 3) Saluran dua tingkat Dimana terdapat dua perantara pemasaran di antara produsen dan konsumen yaitu distributor dan peritel . Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan masing -masing saluran distribusi: Adapun bentuk transportasi distribusi antara lain dengan menggunakan truk, kereta api, udara, air, saluran pipa. Untuk mempercepat proses distribusi, perusahaan dapat mempe rlancar saluran distribusi, menggunakan internet , dan memadukan proses produksi dangan proses distribusi.