SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN

Pengkajian Perawatan Anak
I. Biodata
A. Identitas Klien :
Nama/nama panggilan

: An. A.

Tempat tanggal lahir/usia

: Kendari, 29 April 2004/ 7 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: Kelas 2 SD

Alamat

: Jln R..Suprapto No. 15

Tanggal masuk

: 9 Mei 2011

Tanggal pengkajian

: 9 Mei 2011

Diagnosa Medik

: Difteri

Rencana terapi

:-

B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. N a m a

: Tn. A

b. U m u r

: 45 tahun

c. Pendidikan

: SMA

d. Pekerjaan

: Buruh Harian

e. A g a m a

: Islam

f. A l a m a t

: Jln R..Suprapto No. 15

a. N a m a

: Ny. R

b. U s i a

: 35 tahun

c. Pendidikan

: SMP

d. Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

e. A g a m a

:Is lam

f. A l a m a t

: Jln R..Suprapto No. 15

2. Ibu
C. Identitas Saudara Kandung

No.

N a m a

Usia

Hubungan

Status Kesehatan

1.

Yasman

15 tahun

Kakak

Sehat

2.

Riduwan

14 tahun

Kakak

Sehat

3.

Santi

6 tahun

Adik

Sehat

4.

Ratih

5 tahun

Adik

Sehat

II. Keluhan Utama
sesak napas disertai dengan nyeri menelan.
III. Riwayat Kesehatan.
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien panas di rumah mulai pada hari minggu jam 10 pagi, kemudian orang tua klien
memberi minum obat paracitamol dan bodreksin panas turun, tapi beberapa hari
kemudian klien demam lagi, dan orang tua klien mengkompres dengan air hangat dan
orang tua mengatakann klien malas makan di rumah karena anak mengeluh nyeri
menelan.. Pada keesokan harinya Klien mengeluh Sesak napas, sakit kepala, BAB dan
BAK lancar tidak ada keluhan, hari Senin siang klien di bawah ke RSUD
B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak 0-5 tahun)
1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan kehamilan 4 kali /teratur
b. Keluhan selama hamil Ngidam
c. Riwayat terkena sinar tidak ada
d. Kenaikan berat badan selama kehamilan 12 kg
e. Imunisasi 2 kali
f. Golongan darah Ibu : lupa /golongan darah ayah : O
2. N a t a l
a. Tempat melahirkan dirumah
b. Lama dan jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan Bidan
d. Tidak ada

komplikasi selama persalinan ataupun setelah persalinan

(nifas).
3. Post Natal
a. Kondisi Bayi : BB lahir 2,8 kg, PB 48 cm
b. Pada saat lahir kondisi anak sehat
(untuk semua usia)
Penyakit yang pernah dialami : demam, flu dan ISPA pada umur 5 tahun
Kecelakaan yang pernah dialami: tidak ada
Imunisasi tidak lengkap
Alergi tidak ada
Perkembangan anak dibanding saudara-saudara : sama
B. Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga

tidak ada yang menderita penyakit Alergi, asma, TBC hipertensi,

stroke, DM, ibu klien pernah menderita penyakit difteri pada masa kanak-kanak
Genogram

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien
IV. Riwayat Imunisasi
Reaksi setelah
pemberian

Waktu
No.

Jenis Imunisasi

Pemberian

1.

BCG

1 bulan

Demam

2.

DPT (I,II,III)

2 bulan (DPT 1)

------

3.

Polio

Lupa

Demam

4.

Campak

9 bulan

Demam

5.

Hepatitis dua kali

lupa

------

V.

Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan

: 15 kg

2. Tinggi Badan

: 115 cm

3. Waktu Tumbuh gigi: 9 bulan, tanggal gigi lupa
B. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat :
1. Berguling

: lupa

2. Duduk

: Lupa

3. Merangkak

: Lupa

4. Berdiri

: 9 bulan

5. Berjalan

: 11 bulan

6. Senyum kepada orang lain pertama kali : lupa
7 Bicara pertama kali : Lupa
8. Berpakaian tanpa bantuan : lupa
VI. Riwayat Nutrisia
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali di susui : satu jam setelah lahir
2. Cara Pemberian

: Setiap Kali menangis dan tanpa menangis

3. Lama Pemberin

: 15-20 manit

4. Diberikan sampai usia : 2 tahun
B. Pemberian Susu Formula : SGM
1. Alasan pemberian : untuk menambah makanan asi
2. Jumlah Pemberian : sesuai takaran dan disesuaikan dengan umur bayi
3. Cara Pemberian dengan mempergunakan dot
C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Us I a

Jenis Nutrisi

1. 0 - 4 bulan

Asi

2. 4 – 12 bulan

Asi

Lama Pemberian
Sampai umur 2 tahun

+

pisang

yang Sampai umur 2 tahun

dihaluskan
3. Saat ini

Nasi + Kecap + telur/ikan

VII. Riwayat Psiko Sosial
Anak tinggal di rumah sendiri
Lingkungan berada di kota
Rumah tidak ada tempat bermain
Di Rumah tidak ada tangga yang berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan,
anak tidak punya ruangn bermain sendiri
Hubungan antar anggota kelurga harmonis
Pengasuh anak adalah orang tua
VIII. Riwayat spiritual
Anggota Keluarga taat melaksanakan ibadah
Kegiatan keagamaan : jarang mengikuti kegiatan keagamaan
IX. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman Keluarga tentang Sakit dan rawat inap
-

Orang tua membawa anaknya ke rumah sakit karena khawatir dan
cemas tentang keadaan anaknya

-

Dokter menceritakan

sebagaian besar kondisi anaknya

dan

kelihatannya orang tua mengerti hal ini dibuktikan dengan ekspresi
wajah orang tua dan pertanyaan yang timbul sekitar keadaan anaknya
-

Orang tua saat masuk rumah sakit sangat merasa khwatir dengan
keadaan anaknya, namun sekarang sudah mulai agak tenang karena
anaknya sudah diobati dan di rawat di RS

-

Orang tua selalu menjaga anaknya bergantian antara ayah dan ibu

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat Inap
-

mengapa keluarga/orang tua membawa kami ke rumah sakit ? anak
tidak menjawab hanya tersenyum

-

Klien belum bisa menjawab penyebab ia sakit

-

Dokter menceritakan keadaaan klien

-

Klien tidak bisa menjawab perasaannya selama di rawat di rumah
sakit

X.

Aktivitas Sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi

Sebelum Sakit

Saat sakit

1. Selera Makan

Kurang ada nafsu makann

2. Menu makan

Nasi

rutin

tidak

varuasi

Makan kurang

ada Bubur + ikan + tempe
makanan yang diberikan
sering tidak dihabiskan

3. Frekwensi makan

2 kali sehari

Sering kali dengan jumlah
sedikit

4. Makanan

Tidak ada

Tidak ada

pola Tidak ada

Tidak ada

pantangan
5. Pembatasan
makan
6. Cara makan

Makan sendiri

Disuapi orang tua/ibu

7. Ritual saat makan

Tidak ada

Tidak ada

B. Cairan
Kondisi
1. Jenis minuman
2. frekwensi minum
3. Kebutuhan cairan

Sebelum sakit

Saat sakit

Air putih + air teh
Air putih + susu
Setiap selesai makan + bila jarang
haus
Tidak diketahui karena ibu 2.000 cc
klien
tidak tahu berat
4. Cara pemberian

badan klien sebelum sakit
Minum

Jarang minum dan infus

C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi
1. Tempat

Sebelum sakit
WC dalam rumah

Saat sakit
Pispot (diatas tempat tidur)

pembuangan
2. Frekwensi/waktu

BAK= sering BAB = 1 x BAK = jarang , BAB = 1 x
sehari

sehari

3. Konsistensi

Padat

padat

4. Kesulitan

Tidak ada

Tidak ada

5. Obat pencahar

Tidak pernah digunakan

Tidak pernah digunakan

Sebelum sakit

Saat sakit

D. Istirahat/Tidur
Kondisi
1. Jam tidur
-

Siang

Kadang kadang

Jam 14.00-15.30

-

Malam

Jam 21.00- 06.00

Jam 20.00-7.30

2. Pola tidur

Tidur

hanya dilakukan Tidur dilaksanakan pada

pada malam hari
3. Kebiasaan sebelum Tidak ada

siang dan malam hari
Tidak ada

tidur
4. Kesulitan tidur

Tidak ada

Tidak ada

E. Olahraga
Kondisi
1. Program olahraga

Sebelum sakit
-----

2. Jenis dan frekwensi ……

Saat sakit
----…..
F. Personal Hygiene
Kondisi

Sebelum sakit

Saat sakit

1. Mandi
-

Cara

Dimandikn oleh orang tua

Tidak

pernah

mandi

hanya dilap badan
-

frekwensi

2 x sehari

2 x sehari/melap badan

-

alat mandi

Sabun

----

2. Cuci rambut

Kadang-kadang

belum pernah dilakukan

-

frekwensi

Tidak menentu

-

Cara

Dibantu oleh orang tua

3. Gunting kuku
-

frekwensi

Setiap kali kuku terlihat belum pernah dilakukan
penjang

-

Cara

Di kerjakan oleh orang tua

4. Gosok gigi
-

Frekwensi

Kadang-kadang

-

Cara

Belum pernah dilakukan

Dibantu oleh orang tua

G. Aktifitas/mobilitas fisik
Kondisi
1. Kegiatan

Sebelum sakit
sehari- Bermain

Saat sakit
Istirahat ditempat tidur

hari
2. Pengaturan jadwal Tidak ada

Tidak ada

harian
3. Penggunaan

alat Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

bantu aktifitas
4. Kesulitan
pergerakan tubuh
H. Rekreasi
Kondisi

Sebelum sakit

1. Perasaan

saat Klien belum sekolah

Saat sakit
--

sekolah
2. Waktu luang

Bermain

--

3. Kegiatan hari libur

Bermain

--

XI.

Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien :lemah dan gelisah
-

ekspresi wajah biasa kadang tersenyum bila diajak bicara

-

Berpakaian bersih

B. Tanda-tanda vital:
- Suhu

: 37,8 º C

- Nadi

: 120/m

- Pernafasan

:28 / m

- TD

: 95/60 mmHg

C. Antropometri
- Tinggi badan

: 115 cm

- Berat badan

: 15 kg

- Lingkaran lengan atas: 15 cm
- lingkaran kepala

: 50cm

- lingkaran dada

: 55 cm

- Lingkaran perut

:52 cm

- Skin fold

:

D. Sistem pernafasan
-

Hidung : simetris, pernafasan abdominal, ada sekret

-

Leher : ada pembesaran kelenjar

-

Dada:
Bentuk dada normal dengan diameter teranfersum
diameter anteroposterior
Garakan dada tidak normal /simetris tidak ada retraksi
Suara nafas : tidak ada ronchi kesan normal

lebih besar dari
Tidak ada clubing finger
E. Sistem Cardio Vakuler
-

Konjungtiva : tidak anemi bibir tidak sianosis, arteri karotis normal

-

Tekanan vena jegularis normal

-

Ukuran jantung normal, ictus cordis//apeks jantung nampak

-

Suara janttung : S 1 kesan normal, S 2 kesan normal, tidak ditemukan
adanya bising aorta, murmur dan gallop

-

Capilellary reffeling Time : 2 detik

F. Sistem pencernaan:
-

Sklera : tidak ada iktrus, tidak ada labio skiziz

-

Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada palato skizis, jumlah gigi 20 buah,
kemampuan menelan abnormal, gerak lidah normal

-

Gaster

: kembung pada awal sakit(sekarang normal),

nyeri,

peristaltik

normal, abdomen hati, lien, ginjal tidak teraba /kesan normal
G. Sistem indra
1. Mata
-

Tidak ada odema, alis, bulu mata tidak mudah rontok

-

Pemeriksaan visus tidak dilakukan

-

Lapang pandang kesan tidak ada gangguan

2. Hidung
-

Penciuman kurang, tidak ada perih dihidung, tidak pernah trauma, ada
sekret yang menghalangi penciuman

3. Lidah
⁻

Lidah tampak kotor, ditemukan pseudomembran

4. Telinga
-

Keadaan daun telinga : kanal auditorius bersih, tidak ada serumen

-

Fungsi pendengaran kesan tidak ada gangguan

H. Sistem Saraf
1. Fungsi serebral:
i. Status mental : Orientasi baik, daya ingat baik, klien kooperatif pada saat
pemeriksan, bahasa yang digunkan baik walaupun

masih banyak

pertanyaan yang tidak dimengerti oleh klien
ii. Bicara : klien kadang malas bicara hanya tersenyum bila ditanya
iii. Kesadaran : Eyes (membuka mata spontan) = 4, motorik (bergerak
mengikuti perintah) = 6, verbal (bicara normal) = 5
2. Fungsi kranial :
Saat pemeriksaan ditemukan tanda-tanda kelainan dari Nervus yaitu pada
Nervus VII dan IX.
3. Fungsi motorik : Klien nampak lemah, seluruh aktifitasnya dibantu oleh oleh
orang tua
4. Fungsi sensorik : suhu, nyeri, getaran, posisi, diskriminasi (terkesan
normal/tidak ditemukan tanda-tanda kelainan)
5. Fungsi cerebellum : Koordinasi, keseimbangan kesan normal tidak ditemukan
kelainan
6. Refleks : bisip, trisep, patela dan babinski terkesan normal.
7. Iritasi meningin : tidak ditemukan adanya refleks patologis (kaku kuduk,
Brudzinki, lasique sign)
I. Sistem Muskulo Skeletal
1. Kepala : Bantuk Normal, tidak ada nyeri dan tidak kaku
2. Vertebrae: Tidak ditemukan skoliosis, lordosis, kiposis, ROM pasif, klien
malas bergerak (takut infus tercabut/bengkak),

aktifitas utama klien ada

berbaring di tempat tidur.
3. Pervis : (Thomas test, Trandelenberg Test , ortolani test, ROM) hasil negatif
4. Lutut : tidak bengkak, tidak kaku, gerakan aktif, kemampuan jalan baik
5. Tangan tidak bengkak, gerakan dan ROM aktif
J. Sistem integumen
Rambut warna hitam, tidak mudah untuk di cabut
Kulit warna sawu matang, temperatur panas, kering, tidak ada ruam
Kuku warna putih,agak kotor permukaan kuku rata tidak mudah patah
K. Sistem endokrin
Kelenjar tiroid tidak nampak, teraba tidak ada pembesaran
Ekskresi urine sedikit, tidak ada polidipsi, polifagi
Suhu tubuh tidak tetap, keringat normal,
Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut
L. Sistem Perkemihan
Tidak ditemukan odema
Tidak ditemukan adanya noktouria, disuria , dan kencing batu
M. Sistem Reproduksi
Alat genetalia termasuk glans penis dan orificium uretra eksterna tampak
bersih dan tidak ada pembesaran
N. Sistem Imun
Klien tidak ada riwayat alergi
Imunisasi tidak lengkap (DPT)
Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca tidak ada
Riwayat transfusi darah tidak ada
XII.

Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
6 tahun ke atas
1. Perkembangan kognitif : Klien mampu bekerja sama dengan orang lain hal
ini dibuktikan dengan klien sering bermain bola bersama teman-temannya
waktu sebelum sakit

XIII. Hasil Laboratorium tanggal
LED/BBS ; 12/35
WBC : 6,4 x 10 µl
RBC ; 4,.08 x 10 µl
HGB = 10,5 gr/dl
HCT = 32, 9 %
MCV = 225,7
MCHC31,9 gr
PLT = 219 x 10µl
XIV. Analisa Data
No
1.

Data

Eteilogi
Cynobacterium difteriae

DO :



P : 28
klien tampak sesak

DS :
Klien menangis dan
mengatakan
sulit
bernapas
Klien
mengeluh
sakit perut

Masuk melalui saluran
pernasapan

Masalah
Bersihan jalan
napas tidak efektif

Membentuk
pseudomonas
Mengeluarkan toksin
Lokal dan sistemik
Infeksi nasal, trakea dan
laring
Produksi sekret
meningkat
Penimbunan sekret
Obstruksi jalan napas

2.

DO :
Nadi cepat 120/m
ekspresi
wajah
meringis
saat
menelan
DS :
Klien
nyeri
leher

mengatakan
pada daerah

Mengeluarkan toksin
Nyeri
Lokal dan sistemik
Infeksi nasal, trakea dan
laring
Reaksi peradangan
Menekan serabut saraf
nyeri
Nyeri dipersepsikan

3.

DO:
Mual dan muntah.
anoreksia
Makanan
dihidangkan
habis.

Membentuk
pseudomonas
Mengeluarkan toksin

yang
tidak

DS :

Lokal
Infeksi tonsil dan laring

klien

mengatakan

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
nyeri saat menelan
makanan

Nyeri pada tonsil
Nyeri menelan
Anoreksia
Proses peradangan

4.

DO :
S : 37,8 ° C

Perubahan set point

Peningkatan

suhu

tubuh

DS :
klien
mengatakan
badannya panas

Reaksi peningkatan suhu
tubuh
Reaksi demam

5.

DO :
Klien mual, muntah.
evaporasi meningkat

Reaksi peningkatan suhu
tubuh
Evaporasi meningkat

Resiko kekurangan
volume cairan
tubuh

Kehilangan cairan tubuh

XV. Diagnosa Keperawatan
1. bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukkan sekret dan
pembesaran kelenjar pseudomembran ditandai dengan klien merasa sesak, P :
28/m, klien kelihatan lemah dan gelisah
2. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pada tonsil dan laring ditandai
dengan klien mengatakan nyeri pada saat menelan, klien tampak meringis.
3. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake in
adekuat ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada saat menelan, porsi makan
tidak dihabiskan.
4. peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi yang ditandai
dengan SB 37,8 “C, Klien berkeringat, Klien kelihatan gelisah, Nadi 120 /m
Klien menangis dan mengatakan badannya terasa panas.
5. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan peningkatan evaporasi
yang ditandai dengan Nadi cepat 120/m dan lemah,Klien kurang minum, P : 28
/m, Klien kurang minum, Klien kelihatan lemah dan gelisah, Orangtua
mengatakan klien tidak suka makan
PENYIMPANGAN KDM
Terpapar cynobacterium
difteriae diudara
Masuk dalam tubuh
melalui sal. Pernapasan

Resiko
penyebarluasan
infeksi

Hinggap dimukosa tubuh
mengeluarkan toksin (eksotoksin)

Lokal
Infeksi
nasal
Peradangan
mukosa hidung
influensa

Sistemik
infeksi
Tonsil & laring

infeksi pd laring
penumpukkan
sekret

Proses
Peradangan
menekan serabut
saraf nyeri

pembesaran
pseudomembran

Perubahan set point
Reaksi peningkatan suhu

produksi sekret↑

Obstruksi jalan napas

Reaksi demam

Apneu

Peningkatan
Suhu tubuh

Bersihan jalan
napas tidak
efektif

Nyeri dipersepsikan
penumpukkan sekret
Bersihan jalan
napas tidak
efektif

Nyeri

Evaporasi ↑
Nyeri pd tonsil
Nyeri menelan
Anoreksia
perubahan nutrisu
kurang dr
kebutuhan tubuh

kehilangan cairan tubuh
Resiko
kekurangan
volume cairan
tubuh
Intervensi keperawatan
N
o
1

Diagnosa
Keperawatan
bersihan jalan

Tujuan &
Kriteria Hasil
Tujuan :

napas tidak

Pasien menunjukkan

efektif

Jalan nafas kembali

frekuensi,kedala

bersih

man pernafasan

berhubungan
dengan

Intervensi
Mandiri :
 Kaji

dan ekspansi

penumpukkan

meningkat. Dispnea
dan terjadi
peningakatan kerja

pernafasan
Jalan nafas kembali

upaya

pembesaran

biasanya bervariasi
bersih

.

biasanya

paru. Catat

sekret dan

pseudomembran

 Pernafasan

nafas. Kedalaman

Kriteria hasil:

kelenjar

Rasional

pernafasan
termasuk

tergantung derajat
gagal nafas.

pengguanaan

Ekspansi dada

alat bantu /

terbatas yang

pelebaran nasal

berhubungan

 Auskultasi
bunyi nafas dan
catat adanya
bunyi nafas

dengan atelektasis/
nyeri dada
pleuritik..
 Bunyi naafs
menurun / tidak ada

adventisius
bila jalan nafas

seperti krekel ,
obstruksi sekunder

mengi, gesekan
pleural.
 Atur posisi

terhadap
perdarahan, bekuan
atau kolaps jalan

yang nyaman /

nafas kecil. Ronki

semi fowler

dan mengi
 Tingkatkan
intake cairan
 Pertahankan
posisi
lingkungan

menyertai
obstruksi jalan
nafas / kegagalan
pernafasan.
 Peninggian kepala
mempermudah

minimun sepeti
fungsi pernafasan

debu
dengan

 Dorong latihan
nafas abdomen
atau bibir.

Kolaborasi :
 Kolaborasi
dengan dokter

menggunakan
gravitasi atau
mempermudah
pertukaran O2 dan
CO2.
 Memberikan

dalam

pasien beberapa

pemberian O2

ara untuk

lembab atau

mengatasi dan

inhalasi, bila

mengontrol dispnea

perlu dilakukan
trachcostomi..

dan menurunkan
jabatan udara.
 Mengurangi
pencetus gangguan
pernafasan / alergi
pernafasan.
 Membantu
kekentalan sekret
sehingga
mempermudah
pengeluarannya.

2

 memberikan data

Nyeri

Tujuan :

berhubungan

klien mengalami

 Mandiri :

dasar untuk

dengan proses

pengurangan nyeri

 Kaji status nyeri (

menentukan dan

inflamasi pada
tonsil dan laring

Mandiri :

lokasi, frekuensi,

Kriteria Hasil :
 Mengikuti aturan
farmakologi yang
ditentukan
 Mendemontrasikan

mengevaluasi

durasi, dan

intervensi yang

intensitas nyeri )

diberikan.

 Berikan
lingkungan yang
nyaman, dan

 Meningkatkan
relaksasi klien.
 Meningkatkan

penggunaan

aktivitas hiburan

relaksasi yang

keterampilan

( misalnya :

dapat menurunkan

relaksasi dan

musik, televisi )

rasa nyeri klien

aktifitas hiburan

 Ajarkan teknik

sesuai indikasi

manajemen nyeri,

situasi individu.

seperti teknik
relaksasi napas
dalam,
visualisasi, dan
bimbingan
imajinasi.
Kolaborasi :
 Berikan analgesik
sesuai kebutuhan
untuk nyeri

 Mengurangi nyeri
dan spasme otot
3

perubahan

Tujuan :

nutrisi kurang

Kebutuhan nutrisi akan

dari kebutuhan

terpenuhi

dengan intake in

 Identifikasi faktor
yang

 pilihan intervensi
tergantung pada
terhadap masalah.

menyebabkan

Kriteria Hasil :
 Napsu makan

adekuat

 tindakan ini dapat

mual/ muntah,

meningkatkan

misal: sputum

masukan makanan

banyak,

tubuh
berhubungan

Mandiri :

klien.

baik
pengobatan

 Porsi makan yang

 bunyi usus

aeroso, dispnea

dihidangkan
dihabiskan

mungkin

beat dan nyeri.

manurunkan /tidak

 Pemberian

ada bila proses

makanan lunak,

infeksi berat

bila sakit atau

/memanjang .

sulit menelan

Distensi abdomen

diberi makanan

terjadi akibat

cair (sayur,-

menelan udara atau

sayuran,buah-

menunjukkan

buahan untuk

pengaruh toksin

membantu

pada saluran

peristaltik usus)

gastrointestinal.

 Auskultasi bunyi

 menghilangkan

usus observasi/

tanda bahaya, rasa

palpasi dispnea

bau dari

abdomen

lingkungan pasien

 Berikan wadah
tertutup untuk

dan dapat
menurunkan mual.

sputum dan buang  menurunkan efek
sesring mungkin,

mual yang

berikan dan bantu

berhubungan

kebersihan mulut

dengan pengobatan

setelah muntah .

ini.

 Jadwalkan

 ada kondisi kronis

pengobatan

atau ketebatsan

sedikitnya 1 jam

keuangan dapat

sebelum makan.

menimbulkan

 Evaluasi stasus

malnutrisi,

nutrisi, umur,

rendahnya tahan

ukuran berat

terhadap infeksi

badan.

dan atau lambatnya
respon terhadap
terapi.

4

Peningkatan

 Suhu tubuh dalam

suhu tubuh

batas normal ( 36 –

berhubungan

36,8 o c ).

 Kaji

saat  Untuk

timbulnya demam
 Observasi

dengan proses
inflamasi.

 Klien bebas dari
demam

tanda-

mengidentifikasi
pola demam klien

tanda vital tiap 3  Tanda
jam.

merupakan

 anjurkan

klien

untuk
banyak

minum
+

1500

untuk

acuan

mengetahui

keadaan

umum

klien.
 Peningkatan

perhari.
 beri

vital

kompres

suhu

tubuh

hangat

pada

mengakibatkan

daerah

dahi,

penguapan

axilla, lipat paha.
 Anjurkan
tidak

untuk
memakai

selimut
pakaian tebal.

dan

tubuh

meningkat sehingga
perlu
dengan

diimbangi
asupan

cairan yang banyak
 Kompres

hangat
 Kolaborasi untuk
anti peretik

dapat menurunkan
suhu tbuh.
 Pakaian yang tipis
akan

membantu

mengurangi
penguapan tubuh.
 Obat

antiperetik

membantu

klien

menurunkan

suhu

tubuh.

5

Resiko

Tujuan :

kurangnya

Tidak terjadi

volume cairan

 Pantau masukan

kekurangan cairan

berhubungan

tubuh.

dan haluaran

sirkulasi sekunder
terhadap destruksi

 Timbang BB tiap

dengan
peningkatan

 penurunan

hari
 Pantau TD dan

SDM dan
pencetusnya pada
tubulus ginjal

frekwensi jantung  pemasukan lebih

evaporasi


dari keluaran dapat

 Perhatikan adanya

mengindikasikan

mual dan demam
 Anjurkan
masukan cairan 3

memperburuk/obst
ruksi ginjal
 perubahan dapat

– 4 l/hari bila

menunjukkan efek

masukan oral

hipovolemik

dimulai
 Berikan cairan iv
sesuai indikasi

 Pantau
pemeriksaan

 mempengaruhi
pemasukan,
kebutuhan cairan
dan rute pergantian
 meningkatkan
laboratorium

aliran urine
 mempertahankan
keseimbangan
cairan/elektrolit
dan menurunkan
komplikasi ginjal
 mengidentifikasi
kemungkinan
terjadinya
perdarahan samar

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Erlangga Putra
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmateguhprayitnopro
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 

La actualidad más candente (20)

Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA
Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA
Askep demam tifoid AKPER PEMDA MUNA
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
DHF
DHFDHF
DHF
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Askep tinea kapitis
Askep tinea kapitisAskep tinea kapitis
Askep tinea kapitis
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Askep Anak dengan ISPA
Askep Anak dengan ISPAAskep Anak dengan ISPA
Askep Anak dengan ISPA
 
Asuhan keperawatan klien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan klien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan klien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan klien dengan demam tifoid
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan penglihatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 

Destacado (12)

Penyimpangan kdm
Penyimpangan kdmPenyimpangan kdm
Penyimpangan kdm
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan penyakit tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah hpp akpe raha
Makalah hpp akpe rahaMakalah hpp akpe raha
Makalah hpp akpe raha
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
jurnal efusu flaura
jurnal efusu flaurajurnal efusu flaura
jurnal efusu flaura
 
Askep app n kdm
Askep app n kdmAskep app n kdm
Askep app n kdm
 
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
Askep brongkhopneumonia AKPER PEMDA MUNA
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lama
 
Pneumonia 131028101758-phpapp01
Pneumonia 131028101758-phpapp01Pneumonia 131028101758-phpapp01
Pneumonia 131028101758-phpapp01
 
130299213 analisa-jurnal
130299213 analisa-jurnal130299213 analisa-jurnal
130299213 analisa-jurnal
 
Penyimpangan kdm gagal jantung
Penyimpangan kdm gagal jantungPenyimpangan kdm gagal jantung
Penyimpangan kdm gagal jantung
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 

Similar a KONSEPKEPERAWATAN

Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNA
Pengkajian  perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNAPengkajian  perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNA
Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian  perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian  perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi padaManajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi padaOperator Warnet Vast Raha
 
CONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.doc
CONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.docCONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.doc
CONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.docPKMTUNGGANGRI
 
Asbid anemia berat
Asbid anemia beratAsbid anemia berat
Asbid anemia beratrissaalhusna
 
Askeb komunitas pembimbing
Askeb komunitas pembimbingAskeb komunitas pembimbing
Askeb komunitas pembimbingWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbWarnet Raha
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar a KONSEPKEPERAWATAN (20)

Pengkajian perawatan anak difteri
Pengkajian  perawatan anak difteriPengkajian  perawatan anak difteri
Pengkajian perawatan anak difteri
 
Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNA
Pengkajian  perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNAPengkajian  perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNA
Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PENKAB MUNA
 
Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian  perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian  perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian perawatan anak difteri AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
Pengkajian morbili kasus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askeb qqqqq komunitas
Askeb qqqqq komunitasAskeb qqqqq komunitas
Askeb qqqqq komunitas
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi padaManajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normalAsuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
 
CONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.doc
CONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.docCONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.doc
CONTOH_ASKEB_KEHAMILAN_SOAP.doc
 
Asbid anemia berat
Asbid anemia beratAsbid anemia berat
Asbid anemia berat
 
Lta vina
Lta vinaLta vina
Lta vina
 
Askeb komunitas pembimbing
Askeb komunitas pembimbingAskeb komunitas pembimbing
Askeb komunitas pembimbing
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan komunitas pada keluarga AKBID PARAMATA RAHA
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
Aaaaaaaaaaasssssssskb
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
Aaaaaaaaaaasssssssskb
 
Fome 433 b
Fome 433 bFome 433 b
Fome 433 b
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif AKBID PARAMATA RAHA
 
askeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptxaskeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptx
 
Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
Anc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
 
Anc linda charlie
Anc linda charlieAnc linda charlie
Anc linda charlie
 
Anc linda charlie
Anc linda charlieAnc linda charlie
Anc linda charlie
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KONSEPKEPERAWATAN

  • 1. BAB II KONSEP KEPERAWATAN Pengkajian Perawatan Anak I. Biodata A. Identitas Klien : Nama/nama panggilan : An. A. Tempat tanggal lahir/usia : Kendari, 29 April 2004/ 7 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : Kelas 2 SD Alamat : Jln R..Suprapto No. 15 Tanggal masuk : 9 Mei 2011 Tanggal pengkajian : 9 Mei 2011 Diagnosa Medik : Difteri Rencana terapi :- B. Identitas Orang Tua 1. Ayah a. N a m a : Tn. A b. U m u r : 45 tahun c. Pendidikan : SMA d. Pekerjaan : Buruh Harian e. A g a m a : Islam f. A l a m a t : Jln R..Suprapto No. 15 a. N a m a : Ny. R b. U s i a : 35 tahun c. Pendidikan : SMP d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga e. A g a m a :Is lam f. A l a m a t : Jln R..Suprapto No. 15 2. Ibu
  • 2. C. Identitas Saudara Kandung No. N a m a Usia Hubungan Status Kesehatan 1. Yasman 15 tahun Kakak Sehat 2. Riduwan 14 tahun Kakak Sehat 3. Santi 6 tahun Adik Sehat 4. Ratih 5 tahun Adik Sehat II. Keluhan Utama sesak napas disertai dengan nyeri menelan. III. Riwayat Kesehatan. A. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien panas di rumah mulai pada hari minggu jam 10 pagi, kemudian orang tua klien memberi minum obat paracitamol dan bodreksin panas turun, tapi beberapa hari kemudian klien demam lagi, dan orang tua klien mengkompres dengan air hangat dan orang tua mengatakann klien malas makan di rumah karena anak mengeluh nyeri menelan.. Pada keesokan harinya Klien mengeluh Sesak napas, sakit kepala, BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan, hari Senin siang klien di bawah ke RSUD B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak 0-5 tahun) 1. Prenatal Care a. Pemeriksaan kehamilan 4 kali /teratur b. Keluhan selama hamil Ngidam c. Riwayat terkena sinar tidak ada d. Kenaikan berat badan selama kehamilan 12 kg e. Imunisasi 2 kali f. Golongan darah Ibu : lupa /golongan darah ayah : O 2. N a t a l a. Tempat melahirkan dirumah b. Lama dan jenis persalinan : Spontan
  • 3. c. Penolong persalinan Bidan d. Tidak ada komplikasi selama persalinan ataupun setelah persalinan (nifas). 3. Post Natal a. Kondisi Bayi : BB lahir 2,8 kg, PB 48 cm b. Pada saat lahir kondisi anak sehat (untuk semua usia) Penyakit yang pernah dialami : demam, flu dan ISPA pada umur 5 tahun Kecelakaan yang pernah dialami: tidak ada Imunisasi tidak lengkap Alergi tidak ada Perkembangan anak dibanding saudara-saudara : sama B. Riwayat Kesehatan Keluarga Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit Alergi, asma, TBC hipertensi, stroke, DM, ibu klien pernah menderita penyakit difteri pada masa kanak-kanak Genogram Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien
  • 4. IV. Riwayat Imunisasi Reaksi setelah pemberian Waktu No. Jenis Imunisasi Pemberian 1. BCG 1 bulan Demam 2. DPT (I,II,III) 2 bulan (DPT 1) ------ 3. Polio Lupa Demam 4. Campak 9 bulan Demam 5. Hepatitis dua kali lupa ------ V. Riwayat Tumbuh Kembang a. Pertumbuhan Fisik 1. Berat badan : 15 kg 2. Tinggi Badan : 115 cm 3. Waktu Tumbuh gigi: 9 bulan, tanggal gigi lupa B. Perkembangan tiap tahap Usia anak saat : 1. Berguling : lupa 2. Duduk : Lupa 3. Merangkak : Lupa 4. Berdiri : 9 bulan 5. Berjalan : 11 bulan 6. Senyum kepada orang lain pertama kali : lupa 7 Bicara pertama kali : Lupa 8. Berpakaian tanpa bantuan : lupa VI. Riwayat Nutrisia A. Pemberian ASI 1. Pertama kali di susui : satu jam setelah lahir 2. Cara Pemberian : Setiap Kali menangis dan tanpa menangis 3. Lama Pemberin : 15-20 manit 4. Diberikan sampai usia : 2 tahun
  • 5. B. Pemberian Susu Formula : SGM 1. Alasan pemberian : untuk menambah makanan asi 2. Jumlah Pemberian : sesuai takaran dan disesuaikan dengan umur bayi 3. Cara Pemberian dengan mempergunakan dot C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini Us I a Jenis Nutrisi 1. 0 - 4 bulan Asi 2. 4 – 12 bulan Asi Lama Pemberian Sampai umur 2 tahun + pisang yang Sampai umur 2 tahun dihaluskan 3. Saat ini Nasi + Kecap + telur/ikan VII. Riwayat Psiko Sosial Anak tinggal di rumah sendiri Lingkungan berada di kota Rumah tidak ada tempat bermain Di Rumah tidak ada tangga yang berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, anak tidak punya ruangn bermain sendiri Hubungan antar anggota kelurga harmonis Pengasuh anak adalah orang tua VIII. Riwayat spiritual Anggota Keluarga taat melaksanakan ibadah Kegiatan keagamaan : jarang mengikuti kegiatan keagamaan IX. Reaksi Hospitalisasi A. Pengalaman Keluarga tentang Sakit dan rawat inap - Orang tua membawa anaknya ke rumah sakit karena khawatir dan cemas tentang keadaan anaknya - Dokter menceritakan sebagaian besar kondisi anaknya dan kelihatannya orang tua mengerti hal ini dibuktikan dengan ekspresi wajah orang tua dan pertanyaan yang timbul sekitar keadaan anaknya
  • 6. - Orang tua saat masuk rumah sakit sangat merasa khwatir dengan keadaan anaknya, namun sekarang sudah mulai agak tenang karena anaknya sudah diobati dan di rawat di RS - Orang tua selalu menjaga anaknya bergantian antara ayah dan ibu B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat Inap - mengapa keluarga/orang tua membawa kami ke rumah sakit ? anak tidak menjawab hanya tersenyum - Klien belum bisa menjawab penyebab ia sakit - Dokter menceritakan keadaaan klien - Klien tidak bisa menjawab perasaannya selama di rawat di rumah sakit X. Aktivitas Sehari-hari A. Nutrisi Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit 1. Selera Makan Kurang ada nafsu makann 2. Menu makan Nasi rutin tidak varuasi Makan kurang ada Bubur + ikan + tempe makanan yang diberikan sering tidak dihabiskan 3. Frekwensi makan 2 kali sehari Sering kali dengan jumlah sedikit 4. Makanan Tidak ada Tidak ada pola Tidak ada Tidak ada pantangan 5. Pembatasan makan 6. Cara makan Makan sendiri Disuapi orang tua/ibu 7. Ritual saat makan Tidak ada Tidak ada B. Cairan Kondisi 1. Jenis minuman 2. frekwensi minum 3. Kebutuhan cairan Sebelum sakit Saat sakit Air putih + air teh Air putih + susu Setiap selesai makan + bila jarang haus Tidak diketahui karena ibu 2.000 cc klien tidak tahu berat
  • 7. 4. Cara pemberian badan klien sebelum sakit Minum Jarang minum dan infus C. Eliminasi (BAB & BAK) Kondisi 1. Tempat Sebelum sakit WC dalam rumah Saat sakit Pispot (diatas tempat tidur) pembuangan 2. Frekwensi/waktu BAK= sering BAB = 1 x BAK = jarang , BAB = 1 x sehari sehari 3. Konsistensi Padat padat 4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada 5. Obat pencahar Tidak pernah digunakan Tidak pernah digunakan Sebelum sakit Saat sakit D. Istirahat/Tidur Kondisi 1. Jam tidur - Siang Kadang kadang Jam 14.00-15.30 - Malam Jam 21.00- 06.00 Jam 20.00-7.30 2. Pola tidur Tidur hanya dilakukan Tidur dilaksanakan pada pada malam hari 3. Kebiasaan sebelum Tidak ada siang dan malam hari Tidak ada tidur 4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada E. Olahraga Kondisi 1. Program olahraga Sebelum sakit ----- 2. Jenis dan frekwensi …… Saat sakit ----…..
  • 8. F. Personal Hygiene Kondisi Sebelum sakit Saat sakit 1. Mandi - Cara Dimandikn oleh orang tua Tidak pernah mandi hanya dilap badan - frekwensi 2 x sehari 2 x sehari/melap badan - alat mandi Sabun ---- 2. Cuci rambut Kadang-kadang belum pernah dilakukan - frekwensi Tidak menentu - Cara Dibantu oleh orang tua 3. Gunting kuku - frekwensi Setiap kali kuku terlihat belum pernah dilakukan penjang - Cara Di kerjakan oleh orang tua 4. Gosok gigi - Frekwensi Kadang-kadang - Cara Belum pernah dilakukan Dibantu oleh orang tua G. Aktifitas/mobilitas fisik Kondisi 1. Kegiatan Sebelum sakit sehari- Bermain Saat sakit Istirahat ditempat tidur hari 2. Pengaturan jadwal Tidak ada Tidak ada harian 3. Penggunaan alat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada bantu aktifitas 4. Kesulitan pergerakan tubuh
  • 9. H. Rekreasi Kondisi Sebelum sakit 1. Perasaan saat Klien belum sekolah Saat sakit -- sekolah 2. Waktu luang Bermain -- 3. Kegiatan hari libur Bermain -- XI. Pemeriksaan Fisik A. Keadaan umum klien :lemah dan gelisah - ekspresi wajah biasa kadang tersenyum bila diajak bicara - Berpakaian bersih B. Tanda-tanda vital: - Suhu : 37,8 º C - Nadi : 120/m - Pernafasan :28 / m - TD : 95/60 mmHg C. Antropometri - Tinggi badan : 115 cm - Berat badan : 15 kg - Lingkaran lengan atas: 15 cm - lingkaran kepala : 50cm - lingkaran dada : 55 cm - Lingkaran perut :52 cm - Skin fold : D. Sistem pernafasan - Hidung : simetris, pernafasan abdominal, ada sekret - Leher : ada pembesaran kelenjar - Dada: Bentuk dada normal dengan diameter teranfersum diameter anteroposterior Garakan dada tidak normal /simetris tidak ada retraksi Suara nafas : tidak ada ronchi kesan normal lebih besar dari
  • 10. Tidak ada clubing finger E. Sistem Cardio Vakuler - Konjungtiva : tidak anemi bibir tidak sianosis, arteri karotis normal - Tekanan vena jegularis normal - Ukuran jantung normal, ictus cordis//apeks jantung nampak - Suara janttung : S 1 kesan normal, S 2 kesan normal, tidak ditemukan adanya bising aorta, murmur dan gallop - Capilellary reffeling Time : 2 detik F. Sistem pencernaan: - Sklera : tidak ada iktrus, tidak ada labio skiziz - Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada palato skizis, jumlah gigi 20 buah, kemampuan menelan abnormal, gerak lidah normal - Gaster : kembung pada awal sakit(sekarang normal), nyeri, peristaltik normal, abdomen hati, lien, ginjal tidak teraba /kesan normal G. Sistem indra 1. Mata - Tidak ada odema, alis, bulu mata tidak mudah rontok - Pemeriksaan visus tidak dilakukan - Lapang pandang kesan tidak ada gangguan 2. Hidung - Penciuman kurang, tidak ada perih dihidung, tidak pernah trauma, ada sekret yang menghalangi penciuman 3. Lidah ⁻ Lidah tampak kotor, ditemukan pseudomembran 4. Telinga - Keadaan daun telinga : kanal auditorius bersih, tidak ada serumen - Fungsi pendengaran kesan tidak ada gangguan H. Sistem Saraf 1. Fungsi serebral: i. Status mental : Orientasi baik, daya ingat baik, klien kooperatif pada saat pemeriksan, bahasa yang digunkan baik walaupun masih banyak pertanyaan yang tidak dimengerti oleh klien ii. Bicara : klien kadang malas bicara hanya tersenyum bila ditanya
  • 11. iii. Kesadaran : Eyes (membuka mata spontan) = 4, motorik (bergerak mengikuti perintah) = 6, verbal (bicara normal) = 5 2. Fungsi kranial : Saat pemeriksaan ditemukan tanda-tanda kelainan dari Nervus yaitu pada Nervus VII dan IX. 3. Fungsi motorik : Klien nampak lemah, seluruh aktifitasnya dibantu oleh oleh orang tua 4. Fungsi sensorik : suhu, nyeri, getaran, posisi, diskriminasi (terkesan normal/tidak ditemukan tanda-tanda kelainan) 5. Fungsi cerebellum : Koordinasi, keseimbangan kesan normal tidak ditemukan kelainan 6. Refleks : bisip, trisep, patela dan babinski terkesan normal. 7. Iritasi meningin : tidak ditemukan adanya refleks patologis (kaku kuduk, Brudzinki, lasique sign) I. Sistem Muskulo Skeletal 1. Kepala : Bantuk Normal, tidak ada nyeri dan tidak kaku 2. Vertebrae: Tidak ditemukan skoliosis, lordosis, kiposis, ROM pasif, klien malas bergerak (takut infus tercabut/bengkak), aktifitas utama klien ada berbaring di tempat tidur. 3. Pervis : (Thomas test, Trandelenberg Test , ortolani test, ROM) hasil negatif 4. Lutut : tidak bengkak, tidak kaku, gerakan aktif, kemampuan jalan baik 5. Tangan tidak bengkak, gerakan dan ROM aktif J. Sistem integumen Rambut warna hitam, tidak mudah untuk di cabut Kulit warna sawu matang, temperatur panas, kering, tidak ada ruam Kuku warna putih,agak kotor permukaan kuku rata tidak mudah patah K. Sistem endokrin Kelenjar tiroid tidak nampak, teraba tidak ada pembesaran Ekskresi urine sedikit, tidak ada polidipsi, polifagi Suhu tubuh tidak tetap, keringat normal, Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut L. Sistem Perkemihan Tidak ditemukan odema
  • 12. Tidak ditemukan adanya noktouria, disuria , dan kencing batu M. Sistem Reproduksi Alat genetalia termasuk glans penis dan orificium uretra eksterna tampak bersih dan tidak ada pembesaran N. Sistem Imun Klien tidak ada riwayat alergi Imunisasi tidak lengkap (DPT) Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca tidak ada Riwayat transfusi darah tidak ada XII. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan 6 tahun ke atas 1. Perkembangan kognitif : Klien mampu bekerja sama dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan klien sering bermain bola bersama teman-temannya waktu sebelum sakit XIII. Hasil Laboratorium tanggal LED/BBS ; 12/35 WBC : 6,4 x 10 µl RBC ; 4,.08 x 10 µl HGB = 10,5 gr/dl HCT = 32, 9 % MCV = 225,7 MCHC31,9 gr PLT = 219 x 10µl
  • 13. XIV. Analisa Data No 1. Data Eteilogi Cynobacterium difteriae DO :   P : 28 klien tampak sesak DS : Klien menangis dan mengatakan sulit bernapas Klien mengeluh sakit perut Masuk melalui saluran pernasapan Masalah Bersihan jalan napas tidak efektif Membentuk pseudomonas Mengeluarkan toksin Lokal dan sistemik Infeksi nasal, trakea dan laring Produksi sekret meningkat Penimbunan sekret Obstruksi jalan napas 2. DO : Nadi cepat 120/m ekspresi wajah meringis saat menelan DS : Klien nyeri leher mengatakan pada daerah Mengeluarkan toksin Nyeri Lokal dan sistemik Infeksi nasal, trakea dan laring Reaksi peradangan Menekan serabut saraf nyeri Nyeri dipersepsikan 3. DO: Mual dan muntah. anoreksia Makanan dihidangkan habis. Membentuk pseudomonas Mengeluarkan toksin yang tidak DS : Lokal Infeksi tonsil dan laring klien mengatakan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
  • 14. nyeri saat menelan makanan Nyeri pada tonsil Nyeri menelan Anoreksia Proses peradangan 4. DO : S : 37,8 ° C Perubahan set point Peningkatan suhu tubuh DS : klien mengatakan badannya panas Reaksi peningkatan suhu tubuh Reaksi demam 5. DO : Klien mual, muntah. evaporasi meningkat Reaksi peningkatan suhu tubuh Evaporasi meningkat Resiko kekurangan volume cairan tubuh Kehilangan cairan tubuh XV. Diagnosa Keperawatan 1. bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukkan sekret dan pembesaran kelenjar pseudomembran ditandai dengan klien merasa sesak, P : 28/m, klien kelihatan lemah dan gelisah 2. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pada tonsil dan laring ditandai dengan klien mengatakan nyeri pada saat menelan, klien tampak meringis. 3. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake in adekuat ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada saat menelan, porsi makan tidak dihabiskan.
  • 15. 4. peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi yang ditandai dengan SB 37,8 “C, Klien berkeringat, Klien kelihatan gelisah, Nadi 120 /m Klien menangis dan mengatakan badannya terasa panas. 5. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan peningkatan evaporasi yang ditandai dengan Nadi cepat 120/m dan lemah,Klien kurang minum, P : 28 /m, Klien kurang minum, Klien kelihatan lemah dan gelisah, Orangtua mengatakan klien tidak suka makan
  • 16. PENYIMPANGAN KDM Terpapar cynobacterium difteriae diudara Masuk dalam tubuh melalui sal. Pernapasan Resiko penyebarluasan infeksi Hinggap dimukosa tubuh mengeluarkan toksin (eksotoksin) Lokal Infeksi nasal Peradangan mukosa hidung influensa Sistemik infeksi Tonsil & laring infeksi pd laring penumpukkan sekret Proses Peradangan menekan serabut saraf nyeri pembesaran pseudomembran Perubahan set point Reaksi peningkatan suhu produksi sekret↑ Obstruksi jalan napas Reaksi demam Apneu Peningkatan Suhu tubuh Bersihan jalan napas tidak efektif Nyeri dipersepsikan penumpukkan sekret Bersihan jalan napas tidak efektif Nyeri Evaporasi ↑ Nyeri pd tonsil Nyeri menelan Anoreksia perubahan nutrisu kurang dr kebutuhan tubuh kehilangan cairan tubuh Resiko kekurangan volume cairan tubuh
  • 17. Intervensi keperawatan N o 1 Diagnosa Keperawatan bersihan jalan Tujuan & Kriteria Hasil Tujuan : napas tidak Pasien menunjukkan efektif Jalan nafas kembali frekuensi,kedala bersih man pernafasan berhubungan dengan Intervensi Mandiri :  Kaji dan ekspansi penumpukkan meningkat. Dispnea dan terjadi peningakatan kerja pernafasan Jalan nafas kembali upaya pembesaran biasanya bervariasi bersih . biasanya paru. Catat sekret dan pseudomembran  Pernafasan nafas. Kedalaman Kriteria hasil: kelenjar Rasional pernafasan termasuk tergantung derajat gagal nafas. pengguanaan Ekspansi dada alat bantu / terbatas yang pelebaran nasal berhubungan  Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas dengan atelektasis/ nyeri dada pleuritik..  Bunyi naafs menurun / tidak ada adventisius bila jalan nafas seperti krekel , obstruksi sekunder mengi, gesekan pleural.  Atur posisi terhadap perdarahan, bekuan atau kolaps jalan yang nyaman / nafas kecil. Ronki semi fowler dan mengi
  • 18.  Tingkatkan intake cairan  Pertahankan posisi lingkungan menyertai obstruksi jalan nafas / kegagalan pernafasan.  Peninggian kepala mempermudah minimun sepeti fungsi pernafasan debu dengan  Dorong latihan nafas abdomen atau bibir. Kolaborasi :  Kolaborasi dengan dokter menggunakan gravitasi atau mempermudah pertukaran O2 dan CO2.  Memberikan dalam pasien beberapa pemberian O2 ara untuk lembab atau mengatasi dan inhalasi, bila mengontrol dispnea perlu dilakukan trachcostomi.. dan menurunkan jabatan udara.  Mengurangi pencetus gangguan pernafasan / alergi pernafasan.  Membantu kekentalan sekret sehingga
  • 19. mempermudah pengeluarannya. 2  memberikan data Nyeri Tujuan : berhubungan klien mengalami  Mandiri : dasar untuk dengan proses pengurangan nyeri  Kaji status nyeri ( menentukan dan inflamasi pada tonsil dan laring Mandiri : lokasi, frekuensi, Kriteria Hasil :  Mengikuti aturan farmakologi yang ditentukan  Mendemontrasikan mengevaluasi durasi, dan intervensi yang intensitas nyeri ) diberikan.  Berikan lingkungan yang nyaman, dan  Meningkatkan relaksasi klien.  Meningkatkan penggunaan aktivitas hiburan relaksasi yang keterampilan ( misalnya : dapat menurunkan relaksasi dan musik, televisi ) rasa nyeri klien aktifitas hiburan  Ajarkan teknik sesuai indikasi manajemen nyeri, situasi individu. seperti teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi. Kolaborasi :  Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri  Mengurangi nyeri dan spasme otot
  • 20. 3 perubahan Tujuan : nutrisi kurang Kebutuhan nutrisi akan dari kebutuhan terpenuhi dengan intake in  Identifikasi faktor yang  pilihan intervensi tergantung pada terhadap masalah. menyebabkan Kriteria Hasil :  Napsu makan adekuat  tindakan ini dapat mual/ muntah, meningkatkan misal: sputum masukan makanan banyak, tubuh berhubungan Mandiri : klien. baik pengobatan  Porsi makan yang  bunyi usus aeroso, dispnea dihidangkan dihabiskan mungkin beat dan nyeri. manurunkan /tidak  Pemberian ada bila proses makanan lunak, infeksi berat bila sakit atau /memanjang . sulit menelan Distensi abdomen diberi makanan terjadi akibat cair (sayur,- menelan udara atau sayuran,buah- menunjukkan buahan untuk pengaruh toksin membantu pada saluran peristaltik usus) gastrointestinal.  Auskultasi bunyi  menghilangkan usus observasi/ tanda bahaya, rasa palpasi dispnea bau dari abdomen lingkungan pasien  Berikan wadah tertutup untuk dan dapat menurunkan mual. sputum dan buang  menurunkan efek
  • 21. sesring mungkin, mual yang berikan dan bantu berhubungan kebersihan mulut dengan pengobatan setelah muntah . ini.  Jadwalkan  ada kondisi kronis pengobatan atau ketebatsan sedikitnya 1 jam keuangan dapat sebelum makan. menimbulkan  Evaluasi stasus malnutrisi, nutrisi, umur, rendahnya tahan ukuran berat terhadap infeksi badan. dan atau lambatnya respon terhadap terapi. 4 Peningkatan  Suhu tubuh dalam suhu tubuh batas normal ( 36 – berhubungan 36,8 o c ).  Kaji saat  Untuk timbulnya demam  Observasi dengan proses inflamasi.  Klien bebas dari demam tanda- mengidentifikasi pola demam klien tanda vital tiap 3  Tanda jam. merupakan  anjurkan klien untuk banyak minum + 1500 untuk acuan mengetahui keadaan umum klien.  Peningkatan perhari.  beri vital kompres suhu tubuh hangat pada mengakibatkan daerah dahi, penguapan axilla, lipat paha.  Anjurkan tidak untuk memakai selimut pakaian tebal. dan tubuh meningkat sehingga perlu dengan diimbangi asupan cairan yang banyak  Kompres hangat
  • 22.  Kolaborasi untuk anti peretik dapat menurunkan suhu tbuh.  Pakaian yang tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh.  Obat antiperetik membantu klien menurunkan suhu tubuh. 5 Resiko Tujuan : kurangnya Tidak terjadi volume cairan  Pantau masukan kekurangan cairan berhubungan tubuh. dan haluaran sirkulasi sekunder terhadap destruksi  Timbang BB tiap dengan peningkatan  penurunan hari  Pantau TD dan SDM dan pencetusnya pada tubulus ginjal frekwensi jantung  pemasukan lebih evaporasi  dari keluaran dapat  Perhatikan adanya mengindikasikan mual dan demam  Anjurkan masukan cairan 3 memperburuk/obst ruksi ginjal  perubahan dapat – 4 l/hari bila menunjukkan efek masukan oral hipovolemik dimulai  Berikan cairan iv sesuai indikasi  Pantau pemeriksaan  mempengaruhi pemasukan, kebutuhan cairan dan rute pergantian  meningkatkan
  • 23. laboratorium aliran urine  mempertahankan keseimbangan cairan/elektrolit dan menurunkan komplikasi ginjal  mengidentifikasi kemungkinan terjadinya perdarahan samar