Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Uterus akan membesar secara proporsional seiring bertambahnya usia kehamilan akibat pengaruh hormon. Organ dan sistem tubuh lainnya juga mengalami perubahan untuk mendukung pertumbuhan janin. Kebutuhan metabolik ibu hamil meningkat selama kehamilan.
2. UTERUS
Hormon estrogen dan progesteron
menyebabkan hipertrofi otot polos uterus
dan membuat serabut-serabut kolagen
menjadi higroskopik, sehingga uterus
dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Hubungan antara besarnya uterus dengan
tuanya
kehamilan
penting
diketahui, untuk membuat diagnosis
apakah wanita tersebut hamil fisiologik
atau hamil ganda, atau menderita
penyakit lain.
3. Pada kehamilan, uterus tumbuh secara
teratur kecuali bila ada gangguan pada
kehamilan tersebut.
Pada kehamilan 4 minggu, uterus
membesar seperti telur bebek.
Pada kehamilan 8 minggu, kira-kira
sebesar telur angsa. Pada saat ini, uterus
telah dapat diraba dari luar, diatas
simfisis.
4.
Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri
diisi oleh ruang amnion yang berisi
janin, dan ismus menjadi bagian dari
korpus uteri. Pada kehamilan 16
minggu, uterus kira-kira sebesar kepala
bayi atau tinju orang dewasa. Dari luar
fundus uteri terletak kira-kira terletak
antara setengah jarak pusat ke simfisis.
5. Pada kehamilan 20 minggu, fundus uteri
terletak kira-kira di pinggir bawah
pusat, sedangkan pada kehamilan 24
minggu fundus uteri berada tepat di
pinggir bawah pusat.
Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri
terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau
seperiga jarak antara pusat ke prosessus
xiphoideus.
6. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri
terletak diantara setengah jarak antara
pusat dan prosessus xiphoideus.
Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri
terletak 1 jari di bawah prosessus
xiphoideus.
Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri
turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari
di bawah prosessus xiphoideus.
7. Pada triwulan terakhir, ismus lebih nyata
menjadi bagian dari korpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah uterus.
Pada kehamilan tua, karena kontraksi otototot bagian atas uterus, segmen bawah
uterus menjadi besar dan tipis, tampak batas
yang nyata antara bagian atas yang tebal dan
bagian bawah yang tipis, yang dikenal
dengan lingkaran retraksi fisiologis.
8. SERVIKS UTERI
Serviks uteri terdiri dari jaringan ikat
yang mengandung banyak serat kolagen.
Akibat meningkatnya kadar estrogen, dan
dengan adanya hipervaskularisasi, maka
konsistensi serviks menjdi lunak.
Pada saat partus, serviks memnuka
mengikuti tarikan-tarikan korpus uteri ke
bawah, dan tekanan bagian bawah janin.
Hal ini disebabkan, karena serviks uteri
tidak mempunyai sfingter.
9. Kelenjar-kelenjar
di
serviks
akan
berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi yang lebih banyak.
Perubahan-perubahan
pada
serviks
selama kehamilan harus diketahui, akan
tetapi harus hati-hati, karena dapat
mengganggu kehamilan.
10. VAGINA DAN VULVA
Akibat hormon estrogen, vagina dan vulva
akan tampak lebih merah, agak kebirubiruan (livide), yang disebut tanda
Chadwick.
Pembuluh-pembuluh darah alat genitalia
interna akan membesar. Hal ini
disebabkan karena oksigenasi dan nutrisi
pada
alat-alat
genitalia
tersebut
meningkat.
11. OVARIUM
Pada permulaan kehamilan, masih
terdapat korpus lutemgrafiditis sampai
terbentuknya plasenata pada kehamilan
16 minggu
Pada dasarnya, korpus luteum ini
mengeluarkan hormon estrogen dan
progesteron
Korpus luterum akan mengecil setelah
plasenta terbentuk, dan fungsinya akan
digantikan oleh plasenta
12. MAMMA
Mamma akan membesar dan tegang akibat
hormon somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum dapat
mengeluarkan air susu
Estrogen menimbulkan hipertropi sistem
saluran, sedangkan progesteron menambah
sel-sel asinus pada mamma.
Somatomammotropin
mempengaruhi
pertumbuhan
sel-sel
asinus
dan
menimbulakan
perubahan
dalam
sel,
sehingga
terbentuk
kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin.
14. Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari
putting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih disebut kolostrum yang
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang
bersekresi.
Sesudah partus Kolostrum ini agak kental
dan warnanya agak kuning, meskipun
kolostrum telah dapat
dikeluarkan, pengeluaran air susu belum
berjalan oleh karena prolaktin ditekan oleh
PIH (Prolaktin Inhibiting Hormon)
15.
Postpartum, stelah dilahirkannya plasenta
maka pengaruh estrogen, progesterone
dan somatomammotropin terhadap
hipotalamus hilang, sehingga prolaktin
dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi.
16. SIRKULASI DARAH
Volume darah ibu selama kehamilan akan
bertambah secara pisikologis dengan adanya
pencairan darah yang disebut hidremia.
Volume darah akan bertambah kira –kira
25%
pada
puncak
kehamilan
32
minggu, diikuti dengan cardiats out put yang
meningkat – 30%
Akibat hemodilusi tersebut, ibu yang
mempunyai penyakit jantung dapat terjadi
dekonpensasi cordis.
17. Eritropoesis
dalam
kehamilan
juga
meningkat untuk memenuhi keperluan
trasport zat asam yang dibutuhkan dalam
kehamilan.
Meskipun ada peningkatan volume eritrosis
secara keseluruhan, tetapi penambahan
volume plasma jauh lebih besar, sehingga
konsentarasi hemoglobin dalam darah
menjadi lebih rendah.
Laju endap darah meningkat 4 kali
lipat, sehingga tidak dapat dibakai sebagai
ukuran.
18. SISTEM RESPIRASI
Wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya
tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan
pendek napas ini ditemukan pada kehamilan 32
minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan
oleh uterus yang membesar kearah diafragma
sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
Dalam pemenuhan kebutuhan oksigen yang
meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil
untuk selalu bernapas lebih dalam dan bagian
bawah toraksnya juga melebar kesisi dan
sesudah partus kadang-kadang menetap jika
tidak dirawat dengan baik.
19. TRAKTUS DIGESTIVUS
Pada bulan-bulan pertama kehamilan
terdapat
perasaan
enek
(nausea), mungkin akibat kadar hormone
estrogen yang meningkat.
Tonus
otot-otot traktus digestivus
menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang.
Makanan lebih lama berada dalam
lambung dan apa yang telah dicernakan
lebih lama berada didalam usus-usus.
20. Hal ini mungkin baik untuk reabsorsi, akan
tetapi menimbulkan pula obstipasi yang
memang merupakan salah satu keluhan
utama bagi wanita hamil.
Tidak jarang dijumpai pada wanita hamil
bulan-bulan
pertama
gejala
muntah
(emesis), biasanya pada pagi hari dikenal
sebagai morning sickness.
Emesis bila terlampau banyak dikeluarkan
, disebut hiperemesis gravidarum, keadaan
ini patologik.
21. TRAKTUS URINARIUS
Pada bulan-bulan pertama kehamilan
kandung kencing tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering
kencing.
Keadaan ini hilang dengan semakin tuanya
kehamilan, bila uterus keluar dari rongga
panggul.
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun kepintu atas panggul, keluhan sering
kencing akan timbul kembali karena
kandung kencing mulai tertekan
22. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri
membesar karena pengaruh progesteron.
Akan tetapi ureter kanan lebih membesar
dari pada ureter kiri, karena uterus lebih
sering memutar kearah kanan. Akibatnya
, sering dijumpai hidroureter dextra dan
pielitis dextra.
Disamping itu, terdapat pula poliuria.
Poliuria disebabkan oleh peningkatan
sirkulasi
darah
diginjal
selama
kehamilan, sehingga laju filtrasi glomerulus
juga mengkat sampai 69%.
23. KULIT
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan
hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh
Melanophore Stimulating Hormon (MSH)
yang meningkat, yang dikeluarkan oleh
lobus anterior hipofisis.
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen
pada dahi, pipi, dan hidung dikenal
sebagai kloasma gravidarum.
24.
Pada
daerah
leher
sering
terdapat
hiperpigmentasi yang sama juga di areola
mamma linea alba pada kehamilan menjadi
hitam, dikenal sebagai linea grisea.
Tidak
jarang
kulit
perut
seolah-olah
retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan, disebut stirea livide.
Setelah partus stirea livide ini berubah
warnanya menjadi putih dan disebut stirea
albikantes.
Pada seorang multigaravida sering tampak
stirea livide bersama dengan stirea albikantes
25. METABOLISME KEHAMILAN
Wanita hamil Basal Metabolisme Rate (BMR)
meningkat, sistem endoktrin juga meningkat
dan
tampak
lebih
jelas
kelenjar
gondoknya(glandula
tyroidea).
Basal
Metabolisme Rate meningkat hingga 15-20%
yang umumnya ditemukan pada triwulan
terakhir .
Kalori yang dibutuhkan yang diperoleh terutam
dari pembakaran hidrat arang khususnya
kehamilan 20 minggu keatas, akan tetapi bila
dibutuhkan
dipakai
lemak
ibu
untuk
mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan
tiap hari.
26. Protein sangat diperlukan dalam kehamilan
untuk
perkembangan
badan,
alat
kandungan, mamma dan janin ; protein
harus disimpan pula untuk kelak dikeluarkan
pada saat laktasi. Maka dari itu wanita hamil
diperhatikan agar memperoleh protein
selama masa kehamilan.
Hidrat arang ; seorang wanita hamil sering
haus, nafsu makan meningkat, sering
kencing, dan kadang-kadang pula
memperlihatkan glokosuria, hingga
menyerupai diabetes mellitus.
27. Segala sesuatu ini dipengaruhi oleh
somatomammotropin, peningkatan plasma
insulin dan hormon-hormon adrenal.
Wanita
dalam kehamilan memerlukan
tambahan zat besi sekitar 800 mg.
Sebaiknya diet wanita hamil ditambah
dengan 30-50 mg zat besi sehari, dapat
diberikan sebagai ferrosus atau glukonas
ferrosus.
Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira
6.5-16.5 kg kenaikan berat badan terjadi
masa kehamilan 20 minggu terakhir.
28. Kenaikan berat badan yang berlebihan sering
ditemukan
pada
pre-eklamsia
yang
mengakibatkan peningkatan morbiditas da
mortalitas ibu dan janin.
Kenaikan berat badan masa kehamilan
disebabkan oleh 1) hasil konsepsi, yaitu
fetus, plasenta, dan liquor amnii; 2) dari ibu
sendiri:
uterus
dan
mamma
yang
membesar,
volume
darah
yang
meningkat, lemak dan protein lebih banyak
dan adanya retnesi air.