1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai hitam.
2. Biji kedelai ditanam di tempat yang terkena cahaya dan gelap, kemudian diamati perkembangannya selama 10 hari.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelai yang terkena cahaya tumbuh lebih lambat namun lebih kuat, sedangkan yang gelap tumbuh lebih cepat namun lema
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmad dan hidayah-Nya laporan ini
selesai pada waktunya. Adapun tujuan dari laporan praktikum ini adalah sebagai tugas yang
hasil akhirnya diserahkan kepada guru pembimbing Biologi.
Hasil penelitian yang kami lakukan selama sepuluh hari ini, diharapkan dapat menjadi
sumber referensi yang bermanfaat dan tambahan bahan belajar. Penelitian ini berisi tentang
teori pertumbuhan yang mengacu pada pengaruh cahaya, serta metode-metode penelitian
yang telah kami susun secara rinci.
Terima kasih kepada Bu Andri yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
langkah-langkah percobaan serta penyusunan laporan penelitian ini.
Kami yakin hasil laporan penelitian kami ini masih banyak kekurangan, sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca semuanya, demi
kesempurnaan laporan maupun tugas-tugas kami yang selanjutnya. Mohon maaf apabila ada
penulisan kata yang salah. Karena penulis sebagai mana manusia pada umumnya yang selalu
memiliki banyak salah dan kekurangan.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ……….........................................................................................................1
Kata
Pengantar …………………………………………………………………………….2
Daftar
Isi …………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian …………………………………………………………….4
2. Rumusan
Masalah …………………………………………………………….4
Hipotesa …………………………………………………………
….4
Tujuan
Penelitian …………………………………………………………….5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan Dan
Perkembangan …………………………………………………….6
Perkecambahan …………………………………………………
….6
Hormon …………………………………………………
….6
Cahaya
Matahari …………………………………………………….7
Kedelai
Hitam …………………………………………………….7
Penelitian
Sebelumnya …………………………………………………….7
BAB III METODE PENELITIAN
Alat Dan
Bahan …………………………………………………………………….9
Variabel …………………………………………………………………
….9
Cara Kerja
Penelitian…………………………………………………………………….9
Tempat
Penelitian …………………………………………………………………...10
Waktu
Penelitian …………………………………………………………………...10
Cara Pengambilan
Data …………………………………………………………...10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian …………………………………………………………………...12
Pembahasan …………………………………………………………………...
14
BAB V PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………………………………...
17
Saran …………………………………………………………………...
17
Daftar
Pustaka …………………………………………………………………...18
Lampiran …………………………………………………………………..
.19
BAB I
3. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati dengan kandungan 39%. Kedelai
merupakan sumber protein yang paling murah di Dunia. Dan juga dapat diolah menjadi
berbagai macam produk pangan, pakan ternak, dan keperluan industry. Dewasa ini,
kebutuhan akan kedelai semakin meningkat. Oleh karena itu, agar masyarakat dapat
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kedelai, mereka harus mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi pertumbuhan kedelai. Salah satunya adalah cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat penting bagi seluruh makhluk
hidup, terutama bagi tanaman yang melakukan fotosintesis.
Mungkin sebagian orang belum mengerti tentang seberapa besar pengaruh
cahaya matahari terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu
kami memilih permasalahan ini untuk bahan penelitian dan percobaan. Selain untuk
membuktikan teori-teori mengenai faktor eksternal pertumbuhan juga untuk menjawab
pertanyaan dari rumusan masalah di bawah ini.
2. Rumusan Masalah
a) Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai?
b) Bagaimanakah perbedaan antara tanaman kedelai yang diletakkan di tempat yang terkena
cahaya matahari dan yang diletakkan di tempat gelap?
c) Manakah pertumbuhan tanaman yang lebih baik?
3. Hipotesa
Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kedelai. Cahaya matahari sangat
mempengaruhi kinerja hormon auksin. Dan hormon auksin itu seindiri, mempunyai peran
yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Intensitas cahaya matahari yang diterima
tanaman sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tanaman.
Tanaman yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh dengan cepat, namun tanaman ini
akan mengalami etiolasi. Sedangkan tanaman yang diletakkan ditempat terkena cahaya
matahari akan tumbuh normal, batangnya kokoh, berdaun tebal, hijau dan segar, meskipun
pertumbuhannya berjalan lebih lambat.
Pertumbuhan kedelai yang diletakkan di tempat yang mendapat cahaya matahari akan
tumbuh lebih baik, daripada kedelai yang diletakkan ditempat gelap.
4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan biji kedelai.
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
Jenis pertumbuhan dan perkembangan :
a) Pertumbuhan primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang dan akar bertambah tinggi/panjang, dengan
pembelahan sel di daerah meristem apikal.
b) Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar karena adanya
pembelahan pada jaringan meristem apikal.
B. Perkecambahan
Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Pada tumbuhan
dikotil. Contoh; kacang hijau, kedelai
Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan dengan posisi kotiledon tetap berada di dalam tanah. Pada tumbuhan
monokotil. Contoh; padi, jagung.
Proses perkecambahan
1) Penyerapan air oleh biji (imbisi).
2) Air dalam biji akan mengaktifkan enzim-enzim.
3) Enzim akan mengaktifkan metabolisme dalam tubuh tumbuhan.
5. 4) Metabolism tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan energy yang menyebabkan
terjadinya perkecambahan.
C. Hormon
Hormon yang berpengaruh pada percobaan ini adalah hormon auksin, yang
diproduksi dibagian koleoptil ujung tunas. Pada tunas batang, auksin berkumpul di bawah
permukaan batang, sehingga sel-selnya tumbuh lebih cepat.
Auksin yang terkena sinar matahari akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang
justru menghambat pembelahan sel-sel, sehingga batng yang terkena sinar matahari akan
tumbuh lebih lambat.
D. Cahaya Matahari
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energy dalam fotosintesis. Kekurangan
cahaya dapat menyebabkan etiolasi, dimana batang tanaman akan tumbuh lebih cepat namun
lemah dan daunnya berwarna putih pucat. Stomata tanaman yang terkena cahaya lebih kecil
dengan jumlah yang banyak, dibandingkan dengan tanaman yang tidak mendapat cahaya.
Akar tanaman yang terkena cahaya juga lebih lebat.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendricks dan Borthwick tahun 1984 menunjukkan
bahwa cahaya yang berpengaruh terhadap perumbuhan adalah pada spectrum merah dengan
panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan spectrum inframerah yang panjang
gelombngnya 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespon
terhadap spectrum cahaya adalah fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang
mengandung susunan atom khusus yang mengabsorbsi cahaya.
Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama
khidupan tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-
beda adalah dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas
auksin pada keadaan cahaya yang terik.
E. Kedelai Hitam
Kedelai hitam atau yang dikenal dengan nama latin Glycine max (L) Merrit ini
memiliki kandungan protein 37-41 persen dan juga kandungan lemak 11-21 persen.
Kandungan asam amino glutamate pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi dari pada kedelai
kuning. Fungsi kedelai hitam dalam kesehatan antara lain sebagai antioksidan, penurun kadar
kolesterol, mencegah penyakit jantung koroner, pelancar pencernaan, meningkatkan daya
tahan tubuh, mengurangi kerusakan ginjal, mencegah anemia, menghambat virus yang
mengakibatkan penyakit pernapasan, mengontrol pertumbuhan berat badan hingga 50% dan
terbukti memperbaiki fungsi otak.
F. Penelitian sebelumnya oleh Dyah Ayu Gayatri SMA 2 Padang
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun factor lain
ikut mempengaruhi. Ditinjau dari factor cahaya, dibuktikan bahwa kedelai yang diletakkan di
6. daerah bersintesis cahaya kurang atau gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan kedelai yang diletakkan di tempat bersintesis cahaya banyak atau terang.
Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel pada titik tumbuh primer. Namun, kondisi tumbuhan yang baik
akan dialami oleh kedelai dengan pengaruh cahaya lebih banyak, yaitu tumbuh lebih kokoh,
daun berkembang sempurna dan berwarna hijau, namun batang lebih pendek.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
a) Alat
1. Gelas plastic berwarna transparan 6 buah berukuran sama
2. Kapas purih sebagai media tanam
3. Air, untuk menyiram tanaman
4. Penggaris, untuk mengukur pertumbuhan (tinggi batang maupun panjang akar)
5. Alat tulis, untuk mencatat hasil pengamatan
7. b) Biji kedeai hitam sebanyak 24 biji dengan ukuran hampir sama
B. Variabel
a) Variabel bebas : intensitas cahaya. Diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan tempat
gelap.
b) Variabel terikat :
Pertumbuhan kecambah
Panjang batang dan panjang akar
Jumlah daun dan jumlah akar
Lebar daun dan warna daun
Kecepatan tumbuh dan kecepatan berkecambah
c) Variabele kontrol :
Lama perendaman
Jenis biji (kedelai hitam)
Media tanam
C. Cara Kerja Penelitian
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Merendam biji kedelai selama kurang ledih 15 menit, kedalam 100ml air. Perendaman ini
dilakukan untuk memecah dormansi biji yang akan ditanam.
3) Memilih biji kedelai yang terendam di air, yang menandakan kualitasnya baik.
4) Memasukkan masing-masing 4 biji kedelai pada gelas plastic yang telah diberi kapas basah
dan diberi air hingga kapasnya terendam.
5) Meletakkan masing-masing gelas plastic pada tempat yang berbeda. Tiga gelas plastic
diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, dan tiga lainnya diletakkan di tempat
gelap.
6) Menyiram tanaman secara rutin setiap hari sambil diamati untuk kemudian didata dan dicatat
hasilnya.
7) Yang terakhir adalah merangkum hasil penelitian dan menarik kesimpulannya setelah 10 hari
melakukan percobaan.
D. Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan secara berkelompok ini dilakukan di rumah salah satu
anggota kelompok untuk diamati bersama-sama.
E. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 10 hari. Dimulai dari hari Selasa tanggal 28
Agustus pukul 04.00 WIB sampai dengan hari kamis tanggal 6 September pukul 04.00 WIB.
F. Cara Pengambilan Data
Penelitian ini akan diamati dan dicatat datanya secara berkala setiap sehari sekali atau
24 jam. Sebagai pelengkap data, akan disertakan foto yang diambil dalam setiap
pengamatan.
8. a) Tabel pengamatan
kelompok biji kedelai berkecambah pada hari . . .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A A1
A2
A3
B B1
B2
B3
kelompok biji kedelai Panjang pada hari ke . . .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A A1
A2
A3
B B1
B2
B3
Table di bawah ini akan diisi setelah hari ke-10 atau percobaan selesai.
Pertumbuhan
kelompok A kelompok B
A1 A2 A3 B1 B2 B3
tinggi batang
panjang daun
jumlah daun
panjang akar
Perkembangan Deskripsi
warna daun
warna batang
keadaan daun
keadaan akar
b) Rancangan percobaan
1. Perlakuan
A = mendapat cahaya
B = tidak mendapat cahaya
2. Ulangan
9. Dalam percobaan ini dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.
Contoh
gambar :
Keterangan : A1 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 1
A2 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 2
A3 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 3
B1 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan
1
B2 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan
2
B3 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan
3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
kelompok biji kedelai berkecambah pada hari . . .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A A1
A2
A3
B B1
B2
B3
Berdasarkan tabel yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut rata-rata hampir
semua tanaman terjadi perkecambahan pada hari pertama, kecuali pada tanaman A2.
Perkecambahannya sedikit lebih lambat, yaitu pada hari ke-2. Perkecambahan pada tempat
gelap terhitung cepat dengan tinggi tanaman berkembang cukup pesat. Pada perkecambahan
yang terjadi, calon akar yang lebih dulu menampakkan wujudnya, dan mengalami
pemanjangan namun belum memiliki cabang-cabang akar.
10. kelompok
biji
kedelai Panjang pada hari ke . . .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A A1 0,5 1,2 1,5 3,5 4 5 6.5 10,5 13 14,5
A2 0 0,5 1,5 3,5 5,5 7 8,5 11 12,5 13,5
A3 0,35 1,2 2 2,5 2,5 2,5 3 4 4 5
B B1 0,25 2 4,5 11 14 19 21,5 23 27,5 29
B2 0,3 1,7 5,1 12 19,5 21 24 26,5 35 34,5
B3 0,5 1,5 3,9 11 15 17,2 18 19 22,5 27
Dari tabel di atas diperoleh perhitungan pertumbuhan tanaman secara kuantitatif.
Pertumbuhan yang dihitung dalam cm tersebut, menunjukkan bahwa ada laju pertumbuhan
yang sangat berbeda antara pertumbuhan tanaman di tempat terang (A1, A2, A3) dan
pertumbuhan tanaman di tempat gelap (B1, B2, B3). Agar perbedaan tersebut lebih jelas,
maka dibuat grafik dari salah satu hasil percobaan di tempat terang A2 dan salah satu hasil
percobaan di tempat gelap B2. Berikut ini grafiknya.
Perbedaanpertumbuhan tanaman terlihat sangat jelas. Kita dapat melihat laju
pertumbuhan dari tanaman yang diletakkan di tempat terang lebih lambat daripada
pertumbuhan tanaman yang diletakkan di tempat gelap. Namun di tempat gelap pertumbuhan
cenderung tidak konstan atau kadang pertambahan tingginya sangat besar kadang relatif
sedikit, berbeda dengan pertumbuhan tanaman di tempat terang yang pertambahan tingginya
stabil.
11. Dan berikut ini adalah tabel yang memuat tentang rata-rata kecepatan tumbuh pada
masing-masing tanaman.
Tanaman kedelai
Kecepatan tumbuh
rata-rata
A1 7.125
A2 6
A3 3.6
B1 16.33333
B2 23
B3 18
Pertumbuhan
kelompok A kelompok B
A1 A2 A3 B1 B2 B3
tinggi batang 14,5 13,5 5 29 34,5 27
panjang daun 1,7 2 1,3
jumlah daun 2 2 2 2 2 2
jumlah akar 25 13,5 5 29 34,5 27
Perkembangan Deskripsi
warna daun Daun tanaman A berwarna hijau sedangkan B berwarna pucat
warna batang
Batang tanaman A berwarna hijau sedangkan tanaman B berwarna putih
pucat
keadaan batang Batang tanaman A kuat sedangkan tanaman B rapuh dan mudah patah
keadaan akar
Akar tanaman A jumlahnya lebih banyak, sedangkan B akarnya lebih
panjang
Tabel diatas adalah tabel yang diisi setelah penelitian selama sepuluh hari selesai
dilakukan. Guna melengkapi data-data hasil pengamatan dan mempermudah uraian
pembahasan.
B. Pembahasan
Pada hari pertama percobaan pada kelompok tanaman A dan B sudah terjadi
perkecambahan kecuali pada tanaman A2. Calon akar mulai tumbuh pada hari pertama ini.
Hari kedua waktunya bagi tanaman A2 untuk berkecambah. Sedangkan kelompok tanaman A
dan B mulai mengalami pemanjangan akar. Hari selanjutnya, yaitu hari ketiga, tanaman A
dan B menunjukkan kecepatan tumbuh mereka. Pada tanaman kelompok A yang
12. pertumbuhannya lambat, hanya mengalami rata-rata 0,5cm pertambahan tinggi sedangkan
tanaman kelompok B yang pertumbuhannya cepat mengalami pertambahan tinggi dengan
rata-rata 4cm. Pada hari ke empat akar tanaman A1, A2, B1, B2, B3 mengalami percabangan
atau menjadi akar searabut. Berkisar dari 3 hingga 6 jumlah akar. Pada hari ke lima, daun
mulai tumbuh pada tanaman A1, A2, B2 dengan jumlah satu dan dua pada tanaman A2 dan
B2. Namun, dari ke empat tanaman kedelai yang ditanam pada masing-masing media tanam
B1 dan B2 patah. Pertumbuhan pesat yang terjadi pada tanaman B adalah pada hari ke empat
dimana pertambahan panjangnya mencapai 7cm .sedangkan untuk tanaman A pertambahan
panjang yang cepat juga terjadi pada hari ke empat, dengan pertambahan panjang sebesar
2cm. Dan pada hari ke sepuluh tercatat tanaman yang memiliki ukuran paling panjang adalah
tanaman B2 dengan panjang 34,5cm, sedangkan jumlah akar paling banyak adalah tanaman
A1 dengan jumlah 25 percabangan akar, dan daun terlebar pada tanaman B2 dengan lebar 1,5
cm. Untuk kecepatan tumbuh tanaman B2 memiliki kecepatan tumbuh yang sangat cepat
dengan rata-rata 23cm, dan tanaman A3 menjadi tanaman dengan kecepaatan tumbuh paling
lambat yakni dengan rata-rata 3,6cm saja.
Percobaan ini berhubungan dengan pertumbuhan tanaman kedelai dengan cahaya
matahari. Bila dilihat dari tabel-tabel hasil penelitian diatas, setiap percobaan pada tanaman A
dan tanaman B menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Yang pertama akan kita
bahas adalah tinggi tanaman. Meskipun pada hari pertama belum menunjukkan adanya
perbedaan tersebut, namun pada hari ke tiga dan seterusnya perbedaan itu sangat jelas
terlihat. Pada tanaman A (tanaman yang mendapatkan cahaya matahari) pertumbuhannya
berlangsung lambat. Pertambaahan tinggi dari hari pertama sampai hari ke sepuluh juga
stabil. Sedangkan tanaman B (tanaman yang tidak mendapat cahaya matahari)
pertumbuhannya sangat cepat fase pertumbuhan dari tanaman B seperti fase awal, fase log
dan fase perlambatannya jelas terlihat. Perbedaan laju pertumbuhan ini disebabakan oleh
hormon auksin yang bekerja pada kedua tumbuhan. Pada tanaman A hormon auksinnya rusak
sehingga pembelahan sel pada daerah pemanjanjangan batang terhambat, dan pertumbuhan
tanaman menjadi lebih lambat. Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan
sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk
memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga
memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel.
Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis. Sehingga tanaman
B yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat dengan batang yang lebih panjang.
Meskipun pemanjangan batang pada tanaman kelompok B tumbuh lebih cepat, namun
batang tanaman tersebut berwarna putih pucat dan kurus sehingga sangat rentan
patah. Karena tidak sekokoh batang tanaman A maka batangnya tidak lurus memanjang,
melainkan sedikit membengkok. Berbeda sekali dengan batang tanaman A. Batang tanaman
13. A sangat kuat dan berwarna hijau segar, meskipun pertumbuhan memanjangnya sangat
lambat dibandingkan dengan tanaman B. Batang hijau dan kokoh pada tanaman A
dikarenakan terjadinya proses fotosintesis dalam kloropas tanaman. Sedangkan pada tanaman
B fotosintesis tidak terjadi sehingga tanaman akan berwarna putih pucat.
Demikian pula pada daun tanaman A berwarna hijau dan lebih lebar, dibandingkan
dengan daun tanaman B yang ukurannya sedikit lebih kecil dari daun tanaman A, dengan
warna daun yang menyerupai batangnya yaitu putih pucat. Hal ini dipengaruhi karena adanya
perbedaan stomata. Stomata tanaman A berukuran kecil dan berjumlah banyak yang tersebar
merata pada daun, sedangkan stomata pada tanaman B jumlahnya sangat sedikit. Sehingga
fotosintesis yang terjadi pada tanaman A berlangsung dengan baik sedangkan daun pada
tanaman B tidak mengalami fotosintesis sama sekali karena tidak ada intensitas cahaya yang
diterima oleh tanaman tersebut. Hal ini mengakibatkan kloroplas yang terdapat pada daun
tidak dapat bekerja dengan baik sehingga pigmen warna hijau (pigmen Klorofil) tidak dapat
dihasilkan, berbeda dengan tanaman A.
Keadaan batang dari kedua tanaman ini yaitu tanaman A dan B juga menunjukkan
adanya perbedaan yang kasat mata. Yang pertama adalah jumlah. Dari segi jumlah, akar
tanaman A memiliki percabangan akar yang jumlahnya lebih banyak dari akar tanaman B.
Namun dari segi ukuran, akar tanaman B lebih panjang daripada akar tanaman A. Karena
fotosintesis yang berguna sebagai penghasil zat makanan tidak terjadi pada tanaman B, maka
akar yang berfungsi sebagai penggantinya dengan menyerap unsur-unsur hara dan air dari
media tanam. Tanaman akan memperpanjang ukuran akarnya untuk menjangkau unsur-unsur
hara yang lebih jauh.
14. BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari percobaan diatas sesuai dengan hipotesa yang telah dibuat pada awal makalah.
Cahaya matahari sangat berperan penting terhadap tumbuh kembang tanaman. Cahaya
matahari dapat merusak auksin dan menghambat pertumbuhan, namun sangat membantu
proses fotosintesis yang sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga
tanaman berkembang sempurna dengan daunnya yang hijau, batang yang kokoh meskipun
batangnya lebih pendek . Sedangkan kekurangan cahaya matahari akan mengalamai etiolasi
karena terlalu banyak mengandung hormon auksin yang terus menerus melakukan
pemanjangan sel, dan tanpa cahaya matahari tanaman tidak dapat berfotosintesis dengan baik
sehingga tanaman tidak tumbuh menjadi hijau segar melainkan berwarna putih pucat.
2. Saran
Dalam melakukan percobaan ini agar hasilnya benar-benar sesuai dengan yang
diharapkan maka sebaiknya meletakkan tanaman pada tempat yang benar-benar terkena
cahaya selama kurang lebih 11 jam dalam sehari dan tempat yang benar-benar-benar gelap
tanpa cahaya apapun termasuk cahaya lampu selama kurang lebih 23 jam sehari. Pengukuran
harus seakurat mungkin agar tidak terjadi kesalahan dalam pengakumulasian data. Semakin
lama percobaan dilakukan semakin baik pula hasil yang akan diperoleh. Pastikan melakukan
penyiraman secara teratur, jangan sampai tanaman menjadi kering dan mati.
Daftar Pustaka
http://afriathinks.blogspot.com/2009/09/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan.html