SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalammendukung program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014, diharapkan
seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program pemerintah tersebut.
Berbagai tindakan dapat dilakukan untuk keberhasilan program swasembada daging, salah satu
diantaranya adalah meningkatkan produksi ternak. Dalam hal ini pemerintah emberikan kesempatan pada
asarjana peternakan untuk mlakukan pengembangan produksi ernak tersebut melalui program “sarjana
Membangun Desa (SMD)”. Program ini dilakukan di daerah-daerah berptansi dalam pengembangan
produksi ternak, termasuk produksi ternak sapi potong.
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat bagus dalam
mengebangkan agribisnis peternakan baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya.
Pengembangan peternakan ini juga dapat dilakukan di Kabupaten Karo yang memilki daerah areal
pertanian yang luas. Kondisi alam yang baik berpotensial untuk pengembangan ternak, khususnya ternak
sapi potong. Namun, saat ini potensi belum dapat dikelola dan dieksploitas secara efisien, efektif dan
optimal.
Kebutuhan akan konsumsi daging dan produk produj peternakan dalam negeri semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, eningkatan pendapatan serta
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi termasuk kebutuhan protein hewani asal
ternak sebesar 6gr /kapita /hari masih jauh dari terpenuhi. Dengan meningkatnya permintaan tersebut,
memberikan peluang yang besar untuk berkembanganya usaha agribisnis peternakan.
Beberapa permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mengembangkan peternakan
adalah peluang ekspor yang belum dimanfaatkan secara maksiamal, sumber daya pakan yang minimal,
belum adanya bibit unggul produk nasional, kualitas produk yang masih belum standar, efisiensi dan
produktivitas yang rendah, sumber daya manusia yang belum dimanfaatkan secara optimal dan belum
adanya keterpaduan antara pelaku peternakan.
Daerah-daerah yang memiliki areal pertanian yang luas dan terdapat hasil pertanian yang
berlimpah dimana limbah-limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, termasuk ternak sapi
potong. Salah satu yang memiliki sumber daya alam yang cukup luas dan sebagian besar penduduk bekerja
sebagai petani. Hasil dari limbah pertanian yang digunakan sebagai pakan ternak, dapat membantu petani
dalam mendayagunakan limbah pengembangan agribisnis peternakan.
Hal tersebut di ataslah yang melandasi dasar pemikiran penulis untuk elakukan rencana pengembangan
ternak sapi potong kelompok tani Peternak Sapi “Purwodadi2” di Desa Purwodadi Kec. Tiganderket Kab.
Karo, dimana daerah tersebut juga merupakan daerah asal penulis. Penulis adalah seorang sarjana
peternakan danputera asli daerah tersebut, yang akan mengabdikan diri dalam mengembangkan jiwa
kewirausahaab dalam peternakan dan peningkatan pendapatan ekonomi peternak.

Tujuan Program
1. Meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi potong.
2. Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat khusunya anggota kelompok.
3. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi potong.
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan percaya diri anggota untuk mengembangkan kelompok
yang berwawasan agribisnis.
5. Membantu dalam mewujudkan program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014.
Tugas Sarjana Membangun Desa (SMD) yaitu mendampingi, membimbing dan
membina Kelompok Sukses
Makmur
Sejahtera untuk
mengembangkan
usaha peternakannya menuju skala ekonomis dan menerapkan teknologi-teknologi tepat
guna.

1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
3.
4.

Sasaran yang ingin dicapai :
Aspek Ekonomi
Meningkatkatnya produksi dan produktivitas sapi potong
Meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat khususnya anggota kelompok.
Aspek Sosial
Meningkatkan sumberdaya masyarakat melalui pengenalan pelatihan dan penyuluhan
Meningkatnya adopsi masyarakat terhadap teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi
potong..
Meningkatkan hubungan sosial yang saling mendukung dan kerjasama.
Aspek Organisasi
Membiayaai kegiatan kelompok secara mandiri.
Aspek Ekologi.
Pengelolaan limbah memberikan nilai tambah ekonomis.
Geografis Tanah Karo
Jika dilihat dari letak geografisnya, Dataran Tinggi Karo terletak di hamparan
Pegunungaan Bukit Barisan yang dikelilingi oleh gunung-gunung dengan ketinggian 140
sampai 1400 m diatas permukaan laut. Wilayah ini dapat dicapai 2 jam perjalanan darat dari
kota Medan menuju ibu kota Kabupaten, Kabanjahe. Daerah ini sejuk dengan suhu udara
antara 160C sampai 270C serta memiliki kelembapan udara rata-rata 20%, terletak pada garis
koordinat 050’ LU, 3019’ LS, 97055’ BT, 298038’ BB. Wilayah yang memiliki luas 2127,3
Km2 terletak berbatasan dengan daerah Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Tapanuli Utara,
Dairi dan dengan Aceh Tenggara. Oleh karena itu Dataran Tinggi Karo, sangat cocok bagi
usaha-usaha pertanian dan peternakan. Beberapa potensi khususnya antara lain adalah
keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan yang masih menghampar
luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak.
BAB II
GAMBARAN PROGRAM

Melalui Program Pemerintah yaitu rogram SMD tahun 2012 diharapkan Produksi
dan Pengembangbiakan Sapi Potong dapat dilaksanakan olehKelompok Tani Peternak
Sapi “Purwodadi2” bersama dengan SMD di Desa
Tanjungmerawa Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo Sumatera Utara. Jika dilihat dari
letak geografisnya Desa Tanjungmerawa Kecamatan TiganderketKabupaten Karo dikelilingi
oleh hamparan lahan pertanian sayur mayur.Tanjungmerawa adalah wilayah pertanian yang
memiliki potensi untuk Pengembangabiakan Ternak Sapi Potong dengan metode
pemeliharaan yang termenejemen yang baik melalui teknologi-teknologi tepat guna.
Dengan pola kemitraan bersama kelompok dan SMD akan bersama-sama mengelola
usaha peternakan ini dan membagi hasil secara adil dari seluruh keuntungan yang didapat
mulai dari penjualan sapipotong maupun kompos yang dihasilkan sesuai hasil rapat
kelompok yang dituangkan dalam notulen rapat kelompok bersama SMD.
Potensi alam yang dimiliki kelompok :
Beberapa kelebihan yang dimiliki kelompok ini antara lain : memiliki lahan yang
cukup sekitar 5 – 7 Ha, dan akan dijadikan untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak
(HMT). Hasil ikutan tanaman pertanian yang dikelola anggota kelompok berupa, limbah kulit
jagung, sayur mayur dan jerami padi yang akan menjadi pakan alternatif selain
konsentrat. Peranan SMD sangat diperlukan untk mengelola sumber daya alam tersebut untuk
dimanfaatkan dalam usaha peternakan melalui teknologi-teknologi tepat guna yang diterima
di perguruan tinggi dan media informasi lainnya.
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
A. PERENCANAAN UMUM
Program penggemukan
dan
pengembangangbiakan
sapi
potong
ini
direncanakan sebagai satu usaha peternakan komersial yang meliputi peningkatanproduksi
dan produktifitas. Program penggemukan dan pengembangangbiakan sapi potong ditujukan
kepada perolehan keuntungan seefisien mungkin dengan usaha memperoleh daging sapi dan
bakalan sapi potong yang berkualitas, dalam kegiatan ini direncanakan akan memelihara dan
mengembangbiakkan sapi potong sebanyak 15 ekor jantan dan 10 ekor indukan sapi potong.
B. PERENCANAAN STRATEGIS
Kondisi iklim, musim penyakit, peristiwa lain yang terjadi secara periodik, yang
berkaitan dengan usaha penggemukan dan pengembangbiakan ternak sapi potong, pada
umumnya dijadikan bahan masukan. Sehingga bisa diharapkan jaminan kondisi
kesehatan sapi potong : sehat, produksi karkas baik secara kualitas dan kuantitasi. Oleh
karena itu, kualitas makanan, pemberian makanan, penyusunan makanan sesuai dengan usia,
berat dan tujuan harus diperhatikan dalam perencanaan.
C. PERENCANAAN TAKTIS
Disusun untuk menanggulangi masalah-masalah yang serba tak terduga namun telah
diperhitungkan misalnya telah diketahui gangguan penyakitberpeluang terjadi dalam suatu
areal peternakan. Namun, kapan gangguan tersebut timbul tidak dapat diketahui dengan pasti,
meskipun metode dan teknikpencegahan sudah dilakukan.
D. PERKANDANGAN
Fungsi kandang adalah melindungi sapi dari hujan dan panas matahari,
mempermudah perawatan dan pemantauan, menjaga keamanan kesehatan sapi. Ukuran
kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara.
Ukuran kandang yang direncanakan untuk seekor induk sapi dan sapi jantan 1,8 x
2 m. Kandang akan dilengkapi tempat pakan dan minum.
E. PEMBERIAN PAKAN
Jenis pakan sapi yang akan diberikan ada dua macam yaitu : Pakan Pokok yang terdiri
dari hijauan rumput dan sisa ikutan pengolahan hasil pertanian seperti sayur mayur, ketela,
jagung, bungkil kedele, ampas tahu, dll dan pakan kedua pakan penguat berupa konsentrat
dan suplemen lainnya. Pemberian jumlah perbandingan pakan disesuaikan dengan kubutuhan
sapi potong demikian juga dengan kebutuhan konsentranya.
F. RECORDING
Semua ternak kelompok akan diberi tanda contoh seperti pemakaian anting
telinga sehingga memudahkan dalam pencatatan. Semua kejadian yang dialami tiap individu
ternak akan dicatat seperti catatan status kesehatan, perkawinan, kelahiran, produksi susu dll
dalam buku rekording.
G. PENGENDALIAN PENYAKIT
Pengendalian penyakit sapi potong yang baik adalah menjaga kesehatan sapi dengan
tindakan pencegahan meliputi : menjaga kebersihan kandang dan peralatannya, vaksinasi dan
pemberian obat cacing. Pemisahan sapi potong yang sakit dan segera dilakukan pengobatan,
lantai kandang selalu kering, pemeriksaan sapi secara teratur, pemberian vitamin dan
pelaksanaan vaksinasi sesuai petunjuk dari dokter hewan berwenang.
H. PEMASARAN
Dengan adanya Program Sarjana Membangun Desa, diharapkan dapat mengisi
kebutuhan masyarakat akan susu daging dan bakalan sapi potong yang sampai sekarang
belum terpenuhi. Selain itu penjualan juga dapat dilakukan secara langsung kepada
masyarakat di Kabupaten Karo.

I.

PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah usaha peternakan sapi potong berupa kotoran feces yang dapat dipergunakan
untuk bidang pertanian dengan mengingat sekarang terjadi kelangkaan pupuk terutama urea.
Keadaan ini memberi peluang pada anggota kelompok untuk mendapatkan hasil
sampingan. Kotoran sapi-sapi tersebut akan diolah terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
BAB IV
ANGGARAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN
Untuk membuat analisa usaha maka perlu diketahui sebelumnya besaran anggaran
yang dibutuhkan dan jenis usaha yang akan dilaksanakan. Kelompok ternak SuksesMakmur
Sejahtera bersama SMD mengusulkan Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk usaha
kelompoknya dalam program ini sebesar Rp. 325.000.000.- (Tiga ratus dua puluh lima juta
rupiah) dengan rincian pada Tabel 1.
No
URAIAN
NILAI
1
Pembelian induk sapi potong unggul 10 ekor@Rp.
120.000.000
12.000.000
2
Pembelian bakalan sapi potong jantan 15 ekor
120.000.000
@8.000.000
3
Perbaikan Kandang
15.000.000
4
Peralatan Kandang
17.000.000
5
Obat-obatan
8.000.000
6
Pengolahan Limbah Ternak
5.000.000
7
Pengembangan HMT
8.000.000
8
Pakan Konsentrat
14.000.000
9
Administrasi Kelompok
1.000.000
10 Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan)
18.000.000
TOTAL DANA YANG DIBUTUHKAN
325.000.000
Tabel 2. Ringkasan Analisa Usaha Pengembangbiakan ternak Sapi Potong pada Kelompok
Ternak Rehna Latersia
No.
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
B
1
2
3

C

URAIAN
Modal awal yang dibutuhkan kelompok
Pembelian induk sapi potong unggul 10
ekor@Rp. 12.000.000
Pembelian bakalan sapi potong jantan 15
ekor @8.000.000
Perbaikan Kandang
Peralatan Kandang
Obat-obatan
Pengolahan Limbah Ternak
Pengembangan HMT
Pakan Konsentrat
Administrasi Kelompok
Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan)
TOTAL PENGELUARAN (modal)
PENDAPATAN
Penjualan bakalan hasil kawin suntik umur
6-8 bulan @Rp. 8.000.000 x 10 ekor
Penjualan
Sapi
Potong
Jantan@Rp.16.000.000 x 15
Penjulan pupuk kandang/kompos siap pakai
1460 karung/th
TOTAL PENDAPATAN
KEUNTUNGAN KELOMPOK

TAHUN
PERTAMA
KEDUA dst
120.000.000

-

120.000.000

120.000.000

15.000.000
1.000.000
17.000.000
1.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
5.000.000
6.000.000
6.000.000
1.000.000
1.000.000
18.000.000
325.000.000 135.000.000.
80.000.000

80.000.000

240.000.000

240.000.000

21.900.000

21.900.000

341.900.000
16.100.000

341.900.000
206.900.000
KETERANGAN :
1.

1 periode/Tahun dengan FCR = 1,2

2.

BB Induk + 250kg/ekor

3.

Kebutuhan konsentrat induk = 2%BB/hr

4.

Harga Konsentrat = Rp 1.200/Kg

5.

Produksi Kompos ternak = 5 Kg/ekor/hari

6.

Harga Kompos/karung (30 Kg) = Rp. 15.000,-

7.

Induk dipelihara sampai umur melahirkan sebanyak 5 kali (8 Tahun)

8.

Tenaga Kerja oleh anggota kelompok bersama SMD

BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan aspek kelayakan lokasi kelompok bertani – berternak memadai, lahan hijauan pakan ternak sapi potong
tersedia. Menunjukkan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2012 layak dilakukan di Desa Tangkulen
Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.
9. Alokasi Anggaran
Anggaran usaha integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong ditetapkan
berdasarkan asumsi biaya faktor teknis seperti diuraikan pada tabel 1, uraian anggaran usaha
tersebut disajikan pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Anggaran Biaya Integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong Pada Kelompok Tani “
REHNA LATERSIA”
NO.

HARGA

JUM-

SATU-

SATUAN

LAH

AN

12.000

23

Ekor

113.000.000

8.100.000

30

Ekor

243.000.000

3. Pengadaan Kandang

18.000.000

1

Paket

18.000.000

4. Mesin Pencacah Hijauan Pakan

19.000.000

1

Paket

19.000.000

5. Konsentrat

16.000.000

1

Paket

16.000.000

6. Sarana IB

1.000.000

1

Paket

1.000.000

7. Vaksinasi dan Obat-obatan

2.400.000

1

Paket

2.400.000

10.000

1

Unit

30.000.000

1

Paket

30.000.000

12.000.000

1

Paket

12.000.000

11. Pelatihan dan Pelaporan

1.750.000

1

Paket

1.750.000

12. Administrasi Organisasi

1.000.000

1

Paket

1.000.000

I

URAIAN

JUMLAH

Pengadaan Ternak
1. Sapi Induk Bunting Brahman
2. Sapi Induk Bunting Lokal

II

Sarana Produksi

8. Nomor Identifikasi
III

10.000

Sarana Air Bersih Dan Limbah
9. Pengadaan Sumur Bor

10. Kolam Limbah dan Instalasi
IV

Pendampingan

TOTAL (I + II + III + IV)

457.160.000
BAB V
ANALISA USAHA
Analisa usaha dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha, adapun alat analisa
yang digunakan adalah :
1. Perhitungan Laba – Rugi
2. Rasio Return Cost Ratio (R / C Ratio)
3. Benefit Cost Ratio (B / C)
Hasil analisa akan diketahui apakah usaha “Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong”
Dapat memberikan keuntungan. Perhitungan ke tiga pendekatan analisis pada usaha
Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Pengembangbiakan Ternak Sapi Potong selama 1
tahun ( satu periode).
Satuan

Kebutuhan

Jumlah

Harga
Satuan

Waktu/
Periode

Jumlah
Biaya

1. Penyusutan
Kandang

Paket

-

-

5.000.000

-

5.000.000

2. Induk
Sapi
Brahman Bunting

Ekor

-

10

11.300.000

1

113.000.000

3. Induk Sapi Lokal
Bunting

Ekor

-

30

8.100.000

1

243.000.000

1. Pakan Hijauan

Kg

35

40

100

360

50.400.000

2. Konsentrat

Kg

2

40

1.600

360

46.080.000

3. Tenaga Kerja

Paket

1

40

5.000

360

72.000.000

Paket

-

40

5.000

12

2.400.000

5. Layanan IB

Paket

-

40

50.000

-

2.000.000

6. Recording
Indentifikasi

Unit

1

40

10.000

-

400.000

NO.
I

Uraian
INVESTASI

II

OPERASIONAL

4. Obat-obatan
Vitamin

III

BIAYA
LAIN

dan

LAIN-

1. Administrasi
ATK

dan

Paket

-

-

1.750.000

-

1.750.000

2. Pelatihan
Pelaporan

dan

Paket

-

-

1.000.000

-

1.000.000

Paket

-

-

5.000.000

-

5.000.000

3. Biaya Tak Terduga
IV. TOTAL BIAYA = (
I + II + III )
V

PENDAPATAN
PENJUALAN

542.030.000

/

1. Sapi
Brahman
Induk Bunting

Ekor

-

10

11.300.000

-

113.000.000

2. Sapi Lokal Induk
Bunting

Ekor

-

30

8.100.000

-

243.000.000

3. Pedet
Jantan
Brahman 6 bln

Ekor

-

5

8.500.000

-

42.500.000

4. Pedet
Betina
Brahman 6 bln

Ekor

-

5

7.500.000

-

37.500.000
5. Pedet Jantan Lokal
6 bln

Ekor

-

15

7.500.000

-

112.500.000

6. Pedet Betina Lokal
6 bln

Ekor

-

15

6.500.000

-

97.500.000

7. Kompos

Kg

12

40

100

360

17.280.000

TOTAL PENDAPATAN
(V)
A. Laba Usaha (Cash Flow)

663.280.000
= Total Penerimaan – Total Pengeluaran
= Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,= Rp. 121.250.000,-

B. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

= Laba : Total Biaya
= Rp. 121.250.000,- : Rp. 542.030.000,= 0,18

ya bahwa : 1. Setiap penambahan Rp. 1 dalam proses produksi akan diperoleh keuntungan Rp. 0,18.
2. Program usaha ini layak dan menguntungan.
C. Ratio Pendapatan Dan Biaya (R/C Ratio)
= Total Penerimaan – Total Biaya
= Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,= 1,18
Artinya bahwa setiap penambahan biaya Rp. 1.000.000,- akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.180.000,-

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Berita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsekBerita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepseksmp_yudistira
 
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAInstitut Teknologi Medan
 
Agribisnis Pembibitan Ternak Ruminasi
Agribisnis Pembibitan Ternak RuminasiAgribisnis Pembibitan Ternak Ruminasi
Agribisnis Pembibitan Ternak RuminasilombkTBK
 
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022CIkumparan
 
Petunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdf
Petunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdfPetunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdf
Petunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdfMohammadRifai28
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)Ryadhi EthniCitizen
 
Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013
Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013
Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013Ahmad Baitullah
 
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli warisSurat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli warisOperator Warnet Vast Raha
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
 
Surat rekom pemberhentian
Surat rekom pemberhentianSurat rekom pemberhentian
Surat rekom pemberhentianpemdessinga
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaRyadhi EthniCitizen
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfHackEuy
 
Contoh surat penguasaan fisik bidang tanah
Contoh surat penguasaan fisik bidang tanahContoh surat penguasaan fisik bidang tanah
Contoh surat penguasaan fisik bidang tanahaini ainitridiani
 
Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007
Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007
Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007Desi Desni
 

La actualidad más candente (20)

Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Berita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsekBerita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsek
 
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
 
Agribisnis Pembibitan Ternak Ruminasi
Agribisnis Pembibitan Ternak RuminasiAgribisnis Pembibitan Ternak Ruminasi
Agribisnis Pembibitan Ternak Ruminasi
 
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
 
Petunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdf
Petunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdfPetunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdf
Petunjuk Teknis No 1 Tahun 2022 tentang PTSL 2022.pdf
 
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
[Presentasi] Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPBD)
 
Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013
Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013
Lampiran perbup nomor_1_tahun_2013
 
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli warisSurat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 
Surat rekom pemberhentian
Surat rekom pemberhentianSurat rekom pemberhentian
Surat rekom pemberhentian
 
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDIMutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfPPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdf
 
file Daftar riwayat hidup pns
file Daftar riwayat hidup pnsfile Daftar riwayat hidup pns
file Daftar riwayat hidup pns
 
Contoh surat penguasaan fisik bidang tanah
Contoh surat penguasaan fisik bidang tanahContoh surat penguasaan fisik bidang tanah
Contoh surat penguasaan fisik bidang tanah
 
3 surat pernyataan atasan langsung
3 surat pernyataan atasan langsung3 surat pernyataan atasan langsung
3 surat pernyataan atasan langsung
 
Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007
Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007
Download Lampiran PERMENDAGRI No. 12 Tahun 2007
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 

Similar a Peningkatan Produksi Ternak Sapi

PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdfAfnanFajar
 
Proposal ternak kambing etawa
Proposal ternak kambing etawaProposal ternak kambing etawa
Proposal ternak kambing etawafitriza SA
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1PPGhybrid3
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Randy Chamzah
 
Proposal bantuan ternak timbul mukti
Proposal bantuan ternak timbul muktiProposal bantuan ternak timbul mukti
Proposal bantuan ternak timbul muktiamat dewa
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiDediKusmana2
 
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiDediKusmana2
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANheru dumadi
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaSharifah Nor Hadaniah
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1PPGhybrid3
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docRizhaSalsabila2
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiZul Rapi
 

Similar a Peningkatan Produksi Ternak Sapi (20)

Rdhp pendampingan kerbau 2018
Rdhp pendampingan  kerbau 2018Rdhp pendampingan  kerbau 2018
Rdhp pendampingan kerbau 2018
 
Proposal ternak sapi
Proposal ternak sapiProposal ternak sapi
Proposal ternak sapi
 
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
 
Proposal ternak kambing etawa
Proposal ternak kambing etawaProposal ternak kambing etawa
Proposal ternak kambing etawa
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
 
Proposal bantuan ternak timbul mukti
Proposal bantuan ternak timbul muktiProposal bantuan ternak timbul mukti
Proposal bantuan ternak timbul mukti
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
 
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadi
 
Makalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budayaMakalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budaya
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
 
AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
 
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
 
Makalah kesmavet
Makalah kesmavetMakalah kesmavet
Makalah kesmavet
 
PPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptxPPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptx
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Peningkatan Produksi Ternak Sapi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalammendukung program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014, diharapkan seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program pemerintah tersebut. Berbagai tindakan dapat dilakukan untuk keberhasilan program swasembada daging, salah satu diantaranya adalah meningkatkan produksi ternak. Dalam hal ini pemerintah emberikan kesempatan pada asarjana peternakan untuk mlakukan pengembangan produksi ernak tersebut melalui program “sarjana Membangun Desa (SMD)”. Program ini dilakukan di daerah-daerah berptansi dalam pengembangan produksi ternak, termasuk produksi ternak sapi potong. Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sangat bagus dalam mengebangkan agribisnis peternakan baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Pengembangan peternakan ini juga dapat dilakukan di Kabupaten Karo yang memilki daerah areal pertanian yang luas. Kondisi alam yang baik berpotensial untuk pengembangan ternak, khususnya ternak sapi potong. Namun, saat ini potensi belum dapat dikelola dan dieksploitas secara efisien, efektif dan optimal. Kebutuhan akan konsumsi daging dan produk produj peternakan dalam negeri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, eningkatan pendapatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi termasuk kebutuhan protein hewani asal ternak sebesar 6gr /kapita /hari masih jauh dari terpenuhi. Dengan meningkatnya permintaan tersebut, memberikan peluang yang besar untuk berkembanganya usaha agribisnis peternakan. Beberapa permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mengembangkan peternakan adalah peluang ekspor yang belum dimanfaatkan secara maksiamal, sumber daya pakan yang minimal, belum adanya bibit unggul produk nasional, kualitas produk yang masih belum standar, efisiensi dan produktivitas yang rendah, sumber daya manusia yang belum dimanfaatkan secara optimal dan belum adanya keterpaduan antara pelaku peternakan. Daerah-daerah yang memiliki areal pertanian yang luas dan terdapat hasil pertanian yang berlimpah dimana limbah-limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, termasuk ternak sapi potong. Salah satu yang memiliki sumber daya alam yang cukup luas dan sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani. Hasil dari limbah pertanian yang digunakan sebagai pakan ternak, dapat membantu petani dalam mendayagunakan limbah pengembangan agribisnis peternakan. Hal tersebut di ataslah yang melandasi dasar pemikiran penulis untuk elakukan rencana pengembangan ternak sapi potong kelompok tani Peternak Sapi “Purwodadi2” di Desa Purwodadi Kec. Tiganderket Kab. Karo, dimana daerah tersebut juga merupakan daerah asal penulis. Penulis adalah seorang sarjana peternakan danputera asli daerah tersebut, yang akan mengabdikan diri dalam mengembangkan jiwa kewirausahaab dalam peternakan dan peningkatan pendapatan ekonomi peternak. Tujuan Program 1. Meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi potong. 2. Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat khusunya anggota kelompok. 3. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi potong.
  • 2. 4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan percaya diri anggota untuk mengembangkan kelompok yang berwawasan agribisnis. 5. Membantu dalam mewujudkan program pemerintah dalam swasembada daging tahun 2014. Tugas Sarjana Membangun Desa (SMD) yaitu mendampingi, membimbing dan membina Kelompok Sukses Makmur Sejahtera untuk mengembangkan usaha peternakannya menuju skala ekonomis dan menerapkan teknologi-teknologi tepat guna. 1. a. b. 2. a. b. c. 3. 4. Sasaran yang ingin dicapai : Aspek Ekonomi Meningkatkatnya produksi dan produktivitas sapi potong Meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat khususnya anggota kelompok. Aspek Sosial Meningkatkan sumberdaya masyarakat melalui pengenalan pelatihan dan penyuluhan Meningkatnya adopsi masyarakat terhadap teknologi tepat guna dalam usaha ternak sapi potong.. Meningkatkan hubungan sosial yang saling mendukung dan kerjasama. Aspek Organisasi Membiayaai kegiatan kelompok secara mandiri. Aspek Ekologi. Pengelolaan limbah memberikan nilai tambah ekonomis. Geografis Tanah Karo Jika dilihat dari letak geografisnya, Dataran Tinggi Karo terletak di hamparan Pegunungaan Bukit Barisan yang dikelilingi oleh gunung-gunung dengan ketinggian 140 sampai 1400 m diatas permukaan laut. Wilayah ini dapat dicapai 2 jam perjalanan darat dari kota Medan menuju ibu kota Kabupaten, Kabanjahe. Daerah ini sejuk dengan suhu udara antara 160C sampai 270C serta memiliki kelembapan udara rata-rata 20%, terletak pada garis koordinat 050’ LU, 3019’ LS, 97055’ BT, 298038’ BB. Wilayah yang memiliki luas 2127,3 Km2 terletak berbatasan dengan daerah Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Tapanuli Utara, Dairi dan dengan Aceh Tenggara. Oleh karena itu Dataran Tinggi Karo, sangat cocok bagi usaha-usaha pertanian dan peternakan. Beberapa potensi khususnya antara lain adalah keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak.
  • 3. BAB II GAMBARAN PROGRAM Melalui Program Pemerintah yaitu rogram SMD tahun 2012 diharapkan Produksi dan Pengembangbiakan Sapi Potong dapat dilaksanakan olehKelompok Tani Peternak Sapi “Purwodadi2” bersama dengan SMD di Desa Tanjungmerawa Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo Sumatera Utara. Jika dilihat dari letak geografisnya Desa Tanjungmerawa Kecamatan TiganderketKabupaten Karo dikelilingi oleh hamparan lahan pertanian sayur mayur.Tanjungmerawa adalah wilayah pertanian yang memiliki potensi untuk Pengembangabiakan Ternak Sapi Potong dengan metode pemeliharaan yang termenejemen yang baik melalui teknologi-teknologi tepat guna. Dengan pola kemitraan bersama kelompok dan SMD akan bersama-sama mengelola usaha peternakan ini dan membagi hasil secara adil dari seluruh keuntungan yang didapat mulai dari penjualan sapipotong maupun kompos yang dihasilkan sesuai hasil rapat kelompok yang dituangkan dalam notulen rapat kelompok bersama SMD. Potensi alam yang dimiliki kelompok : Beberapa kelebihan yang dimiliki kelompok ini antara lain : memiliki lahan yang cukup sekitar 5 – 7 Ha, dan akan dijadikan untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT). Hasil ikutan tanaman pertanian yang dikelola anggota kelompok berupa, limbah kulit jagung, sayur mayur dan jerami padi yang akan menjadi pakan alternatif selain konsentrat. Peranan SMD sangat diperlukan untk mengelola sumber daya alam tersebut untuk dimanfaatkan dalam usaha peternakan melalui teknologi-teknologi tepat guna yang diterima di perguruan tinggi dan media informasi lainnya.
  • 4. BAB III RENCANA PENGEMBANGAN USAHA A. PERENCANAAN UMUM Program penggemukan dan pengembangangbiakan sapi potong ini direncanakan sebagai satu usaha peternakan komersial yang meliputi peningkatanproduksi dan produktifitas. Program penggemukan dan pengembangangbiakan sapi potong ditujukan kepada perolehan keuntungan seefisien mungkin dengan usaha memperoleh daging sapi dan bakalan sapi potong yang berkualitas, dalam kegiatan ini direncanakan akan memelihara dan mengembangbiakkan sapi potong sebanyak 15 ekor jantan dan 10 ekor indukan sapi potong. B. PERENCANAAN STRATEGIS Kondisi iklim, musim penyakit, peristiwa lain yang terjadi secara periodik, yang berkaitan dengan usaha penggemukan dan pengembangbiakan ternak sapi potong, pada umumnya dijadikan bahan masukan. Sehingga bisa diharapkan jaminan kondisi kesehatan sapi potong : sehat, produksi karkas baik secara kualitas dan kuantitasi. Oleh karena itu, kualitas makanan, pemberian makanan, penyusunan makanan sesuai dengan usia, berat dan tujuan harus diperhatikan dalam perencanaan. C. PERENCANAAN TAKTIS Disusun untuk menanggulangi masalah-masalah yang serba tak terduga namun telah diperhitungkan misalnya telah diketahui gangguan penyakitberpeluang terjadi dalam suatu areal peternakan. Namun, kapan gangguan tersebut timbul tidak dapat diketahui dengan pasti, meskipun metode dan teknikpencegahan sudah dilakukan. D. PERKANDANGAN Fungsi kandang adalah melindungi sapi dari hujan dan panas matahari, mempermudah perawatan dan pemantauan, menjaga keamanan kesehatan sapi. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara. Ukuran kandang yang direncanakan untuk seekor induk sapi dan sapi jantan 1,8 x 2 m. Kandang akan dilengkapi tempat pakan dan minum. E. PEMBERIAN PAKAN Jenis pakan sapi yang akan diberikan ada dua macam yaitu : Pakan Pokok yang terdiri dari hijauan rumput dan sisa ikutan pengolahan hasil pertanian seperti sayur mayur, ketela, jagung, bungkil kedele, ampas tahu, dll dan pakan kedua pakan penguat berupa konsentrat dan suplemen lainnya. Pemberian jumlah perbandingan pakan disesuaikan dengan kubutuhan sapi potong demikian juga dengan kebutuhan konsentranya. F. RECORDING Semua ternak kelompok akan diberi tanda contoh seperti pemakaian anting telinga sehingga memudahkan dalam pencatatan. Semua kejadian yang dialami tiap individu ternak akan dicatat seperti catatan status kesehatan, perkawinan, kelahiran, produksi susu dll dalam buku rekording. G. PENGENDALIAN PENYAKIT Pengendalian penyakit sapi potong yang baik adalah menjaga kesehatan sapi dengan tindakan pencegahan meliputi : menjaga kebersihan kandang dan peralatannya, vaksinasi dan pemberian obat cacing. Pemisahan sapi potong yang sakit dan segera dilakukan pengobatan, lantai kandang selalu kering, pemeriksaan sapi secara teratur, pemberian vitamin dan pelaksanaan vaksinasi sesuai petunjuk dari dokter hewan berwenang.
  • 5. H. PEMASARAN Dengan adanya Program Sarjana Membangun Desa, diharapkan dapat mengisi kebutuhan masyarakat akan susu daging dan bakalan sapi potong yang sampai sekarang belum terpenuhi. Selain itu penjualan juga dapat dilakukan secara langsung kepada masyarakat di Kabupaten Karo. I. PENGOLAHAN LIMBAH Limbah usaha peternakan sapi potong berupa kotoran feces yang dapat dipergunakan untuk bidang pertanian dengan mengingat sekarang terjadi kelangkaan pupuk terutama urea. Keadaan ini memberi peluang pada anggota kelompok untuk mendapatkan hasil sampingan. Kotoran sapi-sapi tersebut akan diolah terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
  • 6. BAB IV ANGGARAN BIAYA YANG DIBUTUHKAN Untuk membuat analisa usaha maka perlu diketahui sebelumnya besaran anggaran yang dibutuhkan dan jenis usaha yang akan dilaksanakan. Kelompok ternak SuksesMakmur Sejahtera bersama SMD mengusulkan Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk usaha kelompoknya dalam program ini sebesar Rp. 325.000.000.- (Tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) dengan rincian pada Tabel 1. No URAIAN NILAI 1 Pembelian induk sapi potong unggul 10 ekor@Rp. 120.000.000 12.000.000 2 Pembelian bakalan sapi potong jantan 15 ekor 120.000.000 @8.000.000 3 Perbaikan Kandang 15.000.000 4 Peralatan Kandang 17.000.000 5 Obat-obatan 8.000.000 6 Pengolahan Limbah Ternak 5.000.000 7 Pengembangan HMT 8.000.000 8 Pakan Konsentrat 14.000.000 9 Administrasi Kelompok 1.000.000 10 Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan) 18.000.000 TOTAL DANA YANG DIBUTUHKAN 325.000.000 Tabel 2. Ringkasan Analisa Usaha Pengembangbiakan ternak Sapi Potong pada Kelompok Ternak Rehna Latersia No. A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 1 2 3 C URAIAN Modal awal yang dibutuhkan kelompok Pembelian induk sapi potong unggul 10 ekor@Rp. 12.000.000 Pembelian bakalan sapi potong jantan 15 ekor @8.000.000 Perbaikan Kandang Peralatan Kandang Obat-obatan Pengolahan Limbah Ternak Pengembangan HMT Pakan Konsentrat Administrasi Kelompok Honor SMD (Rp 1.500.000 x 12 Bulan) TOTAL PENGELUARAN (modal) PENDAPATAN Penjualan bakalan hasil kawin suntik umur 6-8 bulan @Rp. 8.000.000 x 10 ekor Penjualan Sapi Potong Jantan@Rp.16.000.000 x 15 Penjulan pupuk kandang/kompos siap pakai 1460 karung/th TOTAL PENDAPATAN KEUNTUNGAN KELOMPOK TAHUN PERTAMA KEDUA dst 120.000.000 - 120.000.000 120.000.000 15.000.000 1.000.000 17.000.000 1.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 5.000.000 6.000.000 6.000.000 1.000.000 1.000.000 18.000.000 325.000.000 135.000.000. 80.000.000 80.000.000 240.000.000 240.000.000 21.900.000 21.900.000 341.900.000 16.100.000 341.900.000 206.900.000
  • 7. KETERANGAN : 1. 1 periode/Tahun dengan FCR = 1,2 2. BB Induk + 250kg/ekor 3. Kebutuhan konsentrat induk = 2%BB/hr 4. Harga Konsentrat = Rp 1.200/Kg 5. Produksi Kompos ternak = 5 Kg/ekor/hari 6. Harga Kompos/karung (30 Kg) = Rp. 15.000,- 7. Induk dipelihara sampai umur melahirkan sebanyak 5 kali (8 Tahun) 8. Tenaga Kerja oleh anggota kelompok bersama SMD BAB VI KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan aspek kelayakan lokasi kelompok bertani – berternak memadai, lahan hijauan pakan ternak sapi potong tersedia. Menunjukkan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2012 layak dilakukan di Desa Tangkulen Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.
  • 8. 9. Alokasi Anggaran Anggaran usaha integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong ditetapkan berdasarkan asumsi biaya faktor teknis seperti diuraikan pada tabel 1, uraian anggaran usaha tersebut disajikan pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Anggaran Biaya Integrasi Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong Pada Kelompok Tani “ REHNA LATERSIA” NO. HARGA JUM- SATU- SATUAN LAH AN 12.000 23 Ekor 113.000.000 8.100.000 30 Ekor 243.000.000 3. Pengadaan Kandang 18.000.000 1 Paket 18.000.000 4. Mesin Pencacah Hijauan Pakan 19.000.000 1 Paket 19.000.000 5. Konsentrat 16.000.000 1 Paket 16.000.000 6. Sarana IB 1.000.000 1 Paket 1.000.000 7. Vaksinasi dan Obat-obatan 2.400.000 1 Paket 2.400.000 10.000 1 Unit 30.000.000 1 Paket 30.000.000 12.000.000 1 Paket 12.000.000 11. Pelatihan dan Pelaporan 1.750.000 1 Paket 1.750.000 12. Administrasi Organisasi 1.000.000 1 Paket 1.000.000 I URAIAN JUMLAH Pengadaan Ternak 1. Sapi Induk Bunting Brahman 2. Sapi Induk Bunting Lokal II Sarana Produksi 8. Nomor Identifikasi III 10.000 Sarana Air Bersih Dan Limbah 9. Pengadaan Sumur Bor 10. Kolam Limbah dan Instalasi IV Pendampingan TOTAL (I + II + III + IV) 457.160.000
  • 9. BAB V ANALISA USAHA Analisa usaha dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha, adapun alat analisa yang digunakan adalah : 1. Perhitungan Laba – Rugi 2. Rasio Return Cost Ratio (R / C Ratio) 3. Benefit Cost Ratio (B / C) Hasil analisa akan diketahui apakah usaha “Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong” Dapat memberikan keuntungan. Perhitungan ke tiga pendekatan analisis pada usaha Perkembangbiakan Ternak Sapi Potong tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3. Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Pengembangbiakan Ternak Sapi Potong selama 1 tahun ( satu periode). Satuan Kebutuhan Jumlah Harga Satuan Waktu/ Periode Jumlah Biaya 1. Penyusutan Kandang Paket - - 5.000.000 - 5.000.000 2. Induk Sapi Brahman Bunting Ekor - 10 11.300.000 1 113.000.000 3. Induk Sapi Lokal Bunting Ekor - 30 8.100.000 1 243.000.000 1. Pakan Hijauan Kg 35 40 100 360 50.400.000 2. Konsentrat Kg 2 40 1.600 360 46.080.000 3. Tenaga Kerja Paket 1 40 5.000 360 72.000.000 Paket - 40 5.000 12 2.400.000 5. Layanan IB Paket - 40 50.000 - 2.000.000 6. Recording Indentifikasi Unit 1 40 10.000 - 400.000 NO. I Uraian INVESTASI II OPERASIONAL 4. Obat-obatan Vitamin III BIAYA LAIN dan LAIN- 1. Administrasi ATK dan Paket - - 1.750.000 - 1.750.000 2. Pelatihan Pelaporan dan Paket - - 1.000.000 - 1.000.000 Paket - - 5.000.000 - 5.000.000 3. Biaya Tak Terduga IV. TOTAL BIAYA = ( I + II + III ) V PENDAPATAN PENJUALAN 542.030.000 / 1. Sapi Brahman Induk Bunting Ekor - 10 11.300.000 - 113.000.000 2. Sapi Lokal Induk Bunting Ekor - 30 8.100.000 - 243.000.000 3. Pedet Jantan Brahman 6 bln Ekor - 5 8.500.000 - 42.500.000 4. Pedet Betina Brahman 6 bln Ekor - 5 7.500.000 - 37.500.000
  • 10. 5. Pedet Jantan Lokal 6 bln Ekor - 15 7.500.000 - 112.500.000 6. Pedet Betina Lokal 6 bln Ekor - 15 6.500.000 - 97.500.000 7. Kompos Kg 12 40 100 360 17.280.000 TOTAL PENDAPATAN (V) A. Laba Usaha (Cash Flow) 663.280.000 = Total Penerimaan – Total Pengeluaran = Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,= Rp. 121.250.000,- B. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) = Laba : Total Biaya = Rp. 121.250.000,- : Rp. 542.030.000,= 0,18 ya bahwa : 1. Setiap penambahan Rp. 1 dalam proses produksi akan diperoleh keuntungan Rp. 0,18. 2. Program usaha ini layak dan menguntungan. C. Ratio Pendapatan Dan Biaya (R/C Ratio) = Total Penerimaan – Total Biaya = Rp. 663.280.000,- – Rp. 542.030.000,= 1,18 Artinya bahwa setiap penambahan biaya Rp. 1.000.000,- akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.180.000,-