SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO
1.

DIAGNOSA

TUJUAN

INTERVENSI KEPERAWATAN

RASIONAL

Resiko tinggi terhadap

Tidak adanya infeksi

infeksi

Bebas dari tanda-tanda

Lakukan pemeriksaan pada cairan tubuh

Mempercepat

infeksi

untuk mengetahui adanya darah pada

/penantauan awal dari terapi mungkin dapat

urine, feses,dan cairan muntah

perdarahan kritis

Amati/laporkan

Perdarahan

berhubungan

yang
dengan

imunodefisiensi

Mandiri :

epistaksis,hematoria,

perdarahan vaginal non –menstruasi atau

deteksi adanya perdarahan

spontan

mengindikasikan

trombositopenia imun

pengeluran darah melalui lesi/orisium
tubuh/daerah penusukan terapi intravena

Pantau perubahan tanda-tanda vital dan

Timbulnya

perdarahan/hemoragi

dapat

warna kulit, mis: tekanan darah, denyut

menunujukan adanya kegagalan sirkulasi atau

nadi,pernapasan, pucat kulit/perubahan

syok

warna
Pantau perubahan tingkat kesadaran, dan

Perubahan

dapat

menunjukan

adanya

gangguan penglihatan

peradarahan otak

Hindari injeksi IM, pengukuran rektal,

Melindungi pasien dari prosedur berkenaan

suposituria,selang rektal

dengan penyebab perdarahan mis: se3lang
rektal dapat merobek mukosa rektal

Mempertahankan lingkungan yang aman

19

Mengurangi cedera yang tidak disengaja,
mis: menjaga agar seluruh benda yang

yang dapat menyebabkan perdarahan.

diperlukan dan bel pemanggil berada
dalam jangkauan pasien dan menjaga
tempat tidur pasien tetap rendah
Pertahankan istirahat ditempat tidur, kursi

Mengurangi kemungkinan cedera, meskipun

apabila trombosis di bawah 10.000 atau

aktivitas harus tetap dipertahankan.

sesuai kebutuhan perseorangan

kaji

aturan obat-obatan
Kolaborasi :
Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium

Mendeteksi

mis:

pembekuan,

PT,

PTT,

waktu

pembekuan,

gangguan
mengidentivikasi

kemampuan
kebutuhan

trombosit, HB/HT

terapi.

Berikan produk darah sesuai indikasi

Transfusi diperlukan pada waktu terjadi
perdarahan terus menurus/perdarahan spontan
masif

Hindarkan penggunaan produk asipirin

Mengurangi

agregasi

trombosit,ketidakseimbangan/perpanjangan
proses koagulasi
2.

Kekurangan
cairan

volume
yang

Mandiri :

Mempertahankan
hidrasi

Pantau tanda-tanda vital termasuk CVP

Indikator dari volume cairan sirkulasi.

berhubungan

dengan

Tanda-tanda

peningkatan

sekresi

stabil

perubahan postural.

Turgor kulit balik

Cara peningkatan suhu dan durasi demam

Meningkatkan kebutuhan metaabolisme dan

.berikan

diaforesis yang berlebihan yang di hubungkan

gastrointestinal
ditandai dengan diare

vital

bila terpasang . catat hipertensi , termasuk

kompres
20

hangat

sesuai
berat,

indikasi.petahankan

berkeringat,muntah

Pertahankan

ditandai

dengan

lingkungan.

membran

mukosa

Kajio turgor kulit5,membran mukosa,dan

kering.

tetap

kering.

kenyamanan

suhu

denga demam dlam meningkatkan kehilangan
cairan takkasatmata.

Indi kator tidak langsung dari status cairan.

rasa haus.
Ukur haluaran urine dan berat jenis urin.

Peningkatan berat

Ukur /kaji jumlah kehilangan diare.catat

haluaran

kehilangan takkasatmata.

perfusi ginjal/volume sirkulasi.

Timbang berat badan sesuai indikasi.

Meskipun kehilangan berat badan dan dapat

urine

jenis urine/penurunan
menunjukkan

perubahan

menunjukkan penggunaan otot,fluktuasi tibatiba menunjukkan sstatus hidrasi.
Pantau pemasukan oral dan memasukan

Mempertahankan

cairan sedikitnya 2500 ml/hari.

,mengurangi rasa

keseimbangan

cairan

haus, dan melembabkan

membran mukosa.
Buat cairan mudah diberikan pada pasien,

Meningkatkan

pemasuklan.cairan

tertentu

gunakan cairan yang mudah di toleransi

mungkin telalu menimbulkan nyeri untuk

oleh pasien dan yang menggantikaN

dikonsumsi mis: jeruk asamkarena lesi pada

elektrolit yang di butuhkan mis: gaturade,

mulut

air daging.
3.

Perubahan

nutrisi

Mempertahankan berat Mandiri :

kurang dari kebutuhan

badan.

Kaji

tubuh

Masukan oral adekuat.

merasakan, dan menelan

berhubungan
nutrisi

yang
dengan
inadekuat

kemampuan

untuk

mengunyah,

Lesi mulut,tenggorok dan esofagus dapat
menyebabkan

disfagia,

penurunan

Nafsu makan kembali

kemampuan pasien untuk mengelola makanan

normal.

dan mengurangi keinginan untuk makan.
21
ditandai
penurunan
badan,
nafsu

dengan

Auskultasi bising usus

hipermotilita, saluran intestinal umum terjadi

berat

dan di hubungkan dengan muntah dan diare,

hialngnya

yang dapat mempengaruhi pilihan diet/ cara

makan,mual

makan.

muntah.

CATATAN:

mentoleransi

laktosa

tidak
dan

mampu
malabsorpsi

berhubungan dengan terjadinya diare dan
mungkin membutuhkan perubahan pada diet/
formula tambahan MIS: sumber makanan.
Timbang bera serangkaian badan sesuai

Indikator kebutuhan nutrisi / pemasukan yang

kebutuhan . evaluasi berat badan dalam

adekuat.CATATAN:

adanya

tidak

penekanan sistem imun , maka beberapa tes

sesuai.gunakan serangkaian berat badan

darah yang umumnya di gunakan untuk

dan atropometrik.

menguji status nutrisi menjadi tidak berguna.

Hilangkan rangsang lingkungan yang

Mengurangurangi stimulus pusat muntah di

berbahaya/kondisi

medulla.

berat

badan

yang

yang

memperburuk

karena

adanya

refleks gag.
Berikan perawatan mulut yang terus

Mengurangi

menurun,awasi

tindaklan

berhubungan dengan mual muntah,lesi oral,

sekresi.hindari

obat

pencegahan

kumur

yang

ketidaknyamanan

yang

mengeringkan mukosa,dan halitosis. Mulut

mengandung alkohol.

yang bersih akan meningkatkan nafsu makan .

Raencanakan diet dengan pasien/oraang

Melibatkan

terdekat,jika

memberikasn perasaan kontrol lingkungan

memungkinkan

pasien

dalam

rencana

,sarankan”makanan dari rumah”.sedikan

dan

makanan/ kudapan yang sedikit tapi

Memenuhi kebutuhan akan makanan non-

22

mungkin

meningkatkan

pemasukan.
sering berupa makanan padat nutrisi, tidak

institusional mungkin juga meningkatkan

bersifat asam dan juga minuman dengan

pemasukan.

pilihan

yang

di

sukaAI

PASIEN.

Mendorong konsumsi makanan berkalori
tinggi , yang dapat merangsang nafsu
makan.catat waktu,kapaan nafsu maKAn
menjadi baik dan pada waktu itu usahakan
untuk

menyajikan porsi makan yang

lebih besar.
4.

Nyeri

yang

berhubungan

dengan

Nyeri hilang/terkontrol
Menunjukan

ekspresi

Mandiri :
Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi,

Mengindikasikan kebutuhan untuk intervensi

infalamsi/kerusakan

kenyamanan.

intensitas,( skala1-10 ),ferkuensi, dan

dan juga tanda-tanda perkembangan /refelusi

jaringan, lesi kutaneus

Dapat

waktu.menandai gejala nonverbal mis:

komplikasi

ditandi dengan rasa

istrahat dengan baik.

gatal

pada

kulit,

melakukan

gelisah,takikardia, meringis.
Dorong pengungkapan perasaan.

Dapat mengurangi ansietas dan rasa takut,

ketidaknyamanan,

sehingga mengurangi presepsi akan ansietas

keluhan nyeri.

rasa sakit.
Berikan aktivitas hiburan,mis: membaca,

Memfokuskan kembali perhatian; mungkin

berkujung, dn menonton telivisi

dapat

meningkatkan

kemampuan

untuk

menanggulangi.
Lakukan

tindakan

paliatif,

mis:

pengubahan posisi, masase, rentang gerak

Meningkatkan

relaksasi/menurunkan

ketegangan otot

pada sendi yang sakit.
Berikan kompres hangat/lembab pada sisi
23

Injeksi ini diketahui sebagai penyebab rasa
injeksi pentamidin/IV selama 20 menit

sakit dan akses steril

setelah pemberian
Instrusikan

pasien/dorong

menggunakan

untuk

visualisasi/bimbingan

imajinasi, relaksasi progesif, tehnik napas

Meningkatkan relaksasi dan perasaan sehat.
Dapat menurunkan

kebutuhan narkotik

analgesik ( depresan SSP) dimana telah
terjadi proses degeneratif neuro motorik

dalam

Ulserasi/lesi oral mungkin menyebabkan

Berikan perawatan oral

ketidak nyamanan,

Kolaborasi :
Berikan analgetik/antipiuretik, analgesik
narkotik. Gunakan ADP ( analgesik yang
dikontrol

pasien)

untuk

memberikan

analgesia 24 jam dengan dosis prn.

Memberikan penurunan nyeri/tidak nyaman ;
mengurangi demam. Obat yang dikontrol
pasien

berdasarkan

waktu

24

jam

mempertahankan kadar analgesia darah tetap
stabil,

mencegah

kekurangan

ataupun

kelebihan obat-obatan.
5.

Intoleransi

aktivitas

berhubungan
penurunan

dengan
produksi

Berpartisipasi

dalam Mandiri :

aktivitas

yang

diinginkan.

Kaji pola tidur dan catat perubahan dalam

Berbagai

faktor

dapat

meningkatkan

proses berpikir dan perilaku.

kelelahan, termasuk kurang tidur, penyakit

energi ditandai dengan

Toleran dalam aktivitas

ketidakmampuan

keseharian.

Rencanakan perawatan untuk menyediakan

obatan.

untuk

Peningkatan enrgi.

fase istrahat, atur aktivitas pada waktu

Periode

mempertahankan

pasien

Ikutsertakan

dibutuhkan dalam memperbaiki/menghemat

rutinitas

pasien/orang terdekat pada penyusunan

energi. Perencanaan akan membuat pasien

rencana.

menjadi aktif pada waktu dimana tingkat

sehari-hari,

kelemahan

otot,

kelesuhan,

SSP, tekanan emosi dan efek samping obat-

sangat

tanpa

berenergi.

energi

24

istrahat

lebih

yang

tinggi,

sering

sehingga

sangat

dapat
gairah.

Tetapkan

keberhasilan

aktivitas

yang

memperbaiki perasaan sehat dan kontrol diri.
Mengusahakan kontrol diri dan perasaan

realistis dengan pasien.

berhasil.

Mencegah

timbulnya

perasaan

frustasi akibat kelelahan karena aktivitas
Bantu

memenui

kebutuhan

perawatan

berlebihan.

pribadi; pertahnakna tempat tidur dalam

Rasa

posisi rendah dan tempat lalulalang bebas

keseharian hampir tidak mungkin bagi pasien

dari perabotan, bantu dengna ambulasi.

untuk menyelesaikannya. Melindungu pasien

Dorong pasien untuk melakukan apapun

dari cedera selama melakukan aktivitas.

yang mungkin. Misalnya perawatan diri,

Memungkinkan

duduk dikursi, berjalan pergi makan siang.

peningkatan stamina, dan mengizinkan pasien

Meningkatkan

untuk

tingkat

aktivitas

sesuai

petunjuk.

lemas

lebih

dapat

membuat

aktivitas

penghematan

aktif

tanpa

energi,

menyebabkan

kepenatan dan rasa frustasi.

Pantau respon psikologis terhadap aktivitas,
misalnya

perubahan

tekanan

darah,

frekuensi pernapasan atau jantung.

Toleransi bervariiasi tergantung pada status
proses penyakit, status nutrisi, keseimbangan
cairan, dan jumlah/tipe penyakit dimana

Dorong masukan nutrisi.

pasien menjadi subjeknya.
Pemasukan

penggunaan

nutrisi

adekuat

sangat penting bagi kebutuhan energi untuk

Kolaborasi :
Berikan oksigen tambahan sesuai dengan

akrtivitas.

petunjuk.
Adanya hipoksemia mengurangi persediaan
Rujuk pada terappi fisik.
25

oksigen

untuk

ambilan

selular

dan
menunjang kelelahan.
Latihan setiap hari terprogram dan aktivitas
yang membantu pasien mempertahankan
kekuatan dan tonus otot meningkatkan rasa
sejahtera.
6.

Kerusakan
kulit

integritas

berhubungan

Menunjukan

Mandiri :

penyembuhan

Kaji kulit setiap hari. Catat warna turgor,

Menetukan garis dasar dimana perubahan

lesi/luka pada kulit.

sirkulasi dan sensasi, gambarkan lesi dan

dalam

Menunjukan

amati perubahan.

melakukan intervensi yang tepat.

kenyamanan.s

Pertahankan dalam higien kulit, misalnya

Mempertahankan kebersihan karena kulit yang

dengan

membasuh dan mengerikannya dengan

kering

adanya lesi-lesi pada

hati-hati dan melakukan masase dengan

Pembasuhan

kulit, sarkoma kaposi

mebggunakan lotion atau krim.

menggaruk menurunkan resiko trauma dermal

dengan
pada
defisit

peradangan
kulit

akibat

imunologis

ditandai

multi organ.

status

dapat

dapat

dibandingkan

menjadi
kulit

barier

kering

dan

infeksi.

sebagai

ganti

pada kulit yang kering atau rapuh. Masase
meningkatkan

sirkulasi

kulit

dan

meningkatkan kenyamanan.
Secara teratur ubah posisi, ganti seprei

Mengurangi

sesuai

meningkatkan aliran darah ke jaringan dan

dengan

kebutuhan.

Dorong

pemindahan berat badan secara periodik.

stress

pada

titik

tekanan,

meningkatkan proses kesembuhan.

Lindungi penonjolan tulang dengan bantal,
bantuan tumit atau siku.
Pertahankan seprei bersih, kerting dan tidak

Friksi kulit disebabkan oleh kain yang

berkerut.

berkerut dan basah yang menyebabkan iritasi
dan potensial terhadap infeksi.
26
Dorong untuk ambulasi turun dari tempat

Menurunkan tekanan pada kulit dari istrahat

tidur jika memungkinkan.

lam di tempat tidur.

Bersihkan

areal

perianal

dengan

Mencegah maserasi yang disebabkan oleh

membersihkan feses dengan menggunakan

diare dan menjaga agar lesi perianal tetap

aiiir mineral. Hindari pengguanaan kertas

kering.

toilet jika timbul fesikel. Berikan krim

membuat lesi abrasi.

Penggunaan

kertas

toilet

akan

pelindung.
Gunting kuku secara teratur.

Kuku yang panjag/kasar meningkatkan resiko
kerusakan dermal.

Tutupi luka tekan yang terbuka dengan

Dapat

mengurangi

kontaminasi

pembalut yang steril atau barrier protektif.

bakteri,

menigkatkan proses penyambuhan.

Kolaborasi :
Berikan matras atau tempat tidur busa.

Menurnkan iskemia jaringan, mengurangi
tekanan pada kulit, jaringan dan lesi.

Dapatkan kultur dari lesi kulit terbuka.

Mengidentifikasi bakteri patogen dan pilihan
perawatan yang sesuai.

Gunakan

berikan

obat-obatan

Digunakan pada perawata lesi kulit.

topikal/sistemik sesuai indikasi
Lindungi lesi kulit dengan baliutan basa

Melindungi area ulserasi dari kontaminasi dan

atau salep antibiotik dan balutan sesuai

meningkatan kesembuhan.

petunjuk.
7.

Ansietas berhubungan

Menyatakan

dengan ancaman pada

kesadaran

konsep

perasaan sehat untuk

pribadi,

Mandiri :
tentang

Jamin pasien tentang kerahasiaan dalam

Memberikan penentraman hati lebih lanjut

batasan situasi tetantu.

dan

27

kesempatan

bagi

pasien

untuk
perubahan

pada

menghadapi penyakit.

memicahkan masalah pada situasi yang

kesehatan/status sosial

Rasa

ekonomi, fungsi peran

berkurang.

dengan pasien.batasi penggunaan baju

Menjamin bahwa pasien tidak akan sendiri

ditandai

dengan

Memahami prognosis

pelindung dan masker.

atau di telantarkan , menunjukkan rasa

perasaab

khawatir,

takut/cemas

Pertahankan

hubungan

yang

sering

diantisipasi .

menghargai,dan menerima orang

penyakit.

tersebut,

gelisah,

sering

Berikan informasi akurat dan konsisten

mwmbantu meningkatkan rasapercaya.

bertanya

tentang

mengenai prognosis.hindari argumentasi

Dapat

mengenai persepsi pasien terhadap situasi

ketidakmampuan

tersebut.

keputusan/pilihan berdasarkan realita.

keadaan penyakit.

Waspada

terhadap

mengurangi

ansietas

pasien

untuk

dan

membuat

tanda-tanda

penolakan/depresi

(MIS:menarik

diri,marah,ucapan-ucapan

yang

Pasien

mungkin

akan

menggunakan

tidak

mekanisme bertahan dengan penolakan dan

tepat).tetukan timbulnya ide bunuh diri

terus berharap bahwa diagnosanya tidak

dan kaji potensialnya skala 1-10.

akurat.rasa bersalah dan tekanan spritual
mungkin akan menyebabkan pasien menarik

Berikan lingkungan terbuka di mana

diri bahwa bunuh diri adalah suatu alternatif

pasien

untuk

Membantu pasien untuk merasa diterima pada

mendiskusikan perasaan atau menahan

kondisi sekarang tanpa perasaan dihakimi

diri untuk berbicara.

dan meningkatkan perasaan harga diri dan

Ijinkan pasien untuk mengekspresikan

kontrol

rasa

akan

marah,

merasa

takut,

aman

putusasa

tanpa

konfrontasi. Berikan informasi bahwa
persaannya adalah normal dan perlu di
ekspresikan.
28

Peneriamaan perasaan akan menerima situasi
Kenali dan dukung tapappasien/keluarga
pada proses berduka.

Pilihan intervensi ditentukan oleh tahap

Jelaskan prosedur, berikan kesempatan

berduka, perilaku, marah/menarik diri

untuk bertanya dan jawab denggan jujur.

Informasi yang akurat akan membuat pasien

Tetap berada bersama

dapat

prosedur

dan

pasien selama

konsultasi

yang

menimbulkan ansietas.

lebih

efektif

dalam

menghadapi

realitassituasi,sehingga

dapat

mengurangi

ansietas dan rasa takut akan ketidaktahuan

Identifikasi dan dorong interaksi pasien
dengan

sistem

penhungkapan

pendukung.dorng
/interaksi

dengan

keluarga/orang terdekat.

Mengurangi perasaan terisolasi. Jika sistem
pendukung ttidak tersedia bantuan dari luar
dibutuhkan segera

Berikan informasi yang dapaat di percaya
dan konsisten, juga dukungan orang

Menciptakan interaksi interpersonal yang

terdekat.

lebih baik dan menurunkan ansietas dan rasa

Libatkan orang terrdekat sesuai petunjuk

takut

pada pengambilan keputusan bersifat
Menjamin adanya sistem pendukung

mayor.

bagi

pasien dan memberikan kesempatan orang
yang terdekat untuk berpartisipasi.

Kolaborasi :
rujuk pada koseling psikiatri MIS: perawat

Mungkin diperlukan bantuan lebih lanjut

spesialis klinis, psikiater,pekerja sosial.

dalam

berhadapan

dengan

diagnosa/prognosis, terutama jika timbul
pikiran untuk bunuh diri

29
8

Isolasi

sosial

berhubungan
penyakit
dengan

dengan
ditandai

menrik diri

Penurunan rasa isolasi

Kaji pola interaksi sosial pasien

sosial.

lazim.

Hubungan

interaksi

sosial membaik.

yang

Menetapkan dasar untuk intervensi individual.

Observasi terhadap perilaku indikatif

Isolasi sosial dapat dimanifestasikan dalam

isolasi sosial, seperti penurunan interaksi

beberapa cara.

dari lingkungan, rasa

dengan

takut terhadap orang

ketidakpatuhan,

lain terinfeksi.

ditolak atau kesepian.

orang

lain,

bermusuhan,

meyatakan

perasaan

penularaan HIV.

Pengawasan

informasi

yang

memperbaiki

Berikan instruksi mengenai cara-cara

kesalahan

konsepsi

akurat
dan

menghilangkan ansietas.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menggali sumber untuk mendukung dan
mekanisme positif untuk koping.mis,
konta dengan keluarga, teman.
Berikan waktu untuk bersama pasien
lebih banyak dari pada untuk pengobatan

Meningkatkan perasaan diri bermakana dan
memberikan interaksi sosial.

dan prosedur.
Dorong

partisipasi

dalam

aktivitas

penglih seperti membaca atau kerajinan
tangan.

30

Memberikan distraksi.
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No
1

Diagnosa keperawatan

Implementasi keperawatan

Evaluasi/kriteria hasil

Resiko tinggi terhadap infeksi

Melakukan pemeriksaan cairan tubuh untuk

Tanda dan gejala infeksi yang dapat dilaporkan.

yang

mengetahui adanya darah pada urine, feses,dan

Tanda-tanda vital dalam batas normal

cairan muntah.

Melaporkan tanda dan gejala infeksi bila ada

berhubungan

imunodefisiensi

dengan

Memantau tanda-tanda vital dan warna kulit,
mis: tekanan darah, denyut nadi,pernapasan,
pucat kulit/perubahan warna, tingkat kesadaran
Menghindari injeksi IM, mengukur rektal,
suposituria,selang rektal
Mempertahankan lingkungan yang aman seperti
menjaga agar seluruh benda yang diperlukan
dan bel pemanggil berada dalam jangkauan
pasien dan menjaga tempat tidur pasien tetap
rendah
Mempertahankan istirahat ditempat tidur, kursi
apabila trombosis di bawah 10.000 atau sesuai
kebutuhan perseorangan kaji aturan obat-obatan
Meninjau ulang pemeriksaan laboratorium.

31

Infeksi dapat dicegah
Kekurangan volume cairan yang

Memantau

berhubungan dengan diare berat,

perubahan postural.

berkeringat,muntah

ditandai

Memberikan

dengan

2

mukosa

mempertahnkan

membran

kering.

tanda-tanda

vital

termasuk.dan

Penurunan episode diare
Kebiasaan defeksi yang normal

kompres

hangat

tetap

kering.

dan
Serta

mempertahnkan suhu lingkungan kenyamanan
suhu lingkungan.
Mengkaji turgor kulit,membran mukosa,dan

Turgor kulit dan membran mukosa membaik
Haluaran urine yang adekuat
Menunjukan kultur feses normal
Tidak ada rasa haus yang berlebihan

rasa haus.
Mengukur haluaran urine dan berat jenis urin.
Mengukur dan mengkaji

jumlah kehilangan

diare.
Menimbang berat badan pasien.
Memantau pemasukan oral dan memasukan
cairan sedikitnya 2500 ml/hari.
Menggunakan cairan yang mudah di toleransi
oleh pasien dan yang menggantikan elektrolit
yang di butuhkan mis: gaturade, air daging.

3

Perubahan nutrisi kurang dari

Mengkaji

kebutuhan

merasakan, dan menelan

Memperlihatkan situasi nutrisi yang memadai.

Mengauskultasi bising usus

Pemahaman terhadap kebutuhan.

tubuh

berhubungan

yang

dengan

nutrisi

kemampuan untuk mengunyah,

inadekuat

ditandai

dengan

Menimbang berat badan sesuai kebutuhan .

penurunan

berat

badan,

evaluasi berat badan dalam adanya berat badan

hialngnya

nafsu

makan,mual

yang tidak sesuai.menggunakan
32

serangkaian

Peningkatan nafsu makan.

Melaporkan peningkatan berat badan.
Bising usung dalam rentang normal.
muntah.

berat badan dan atropometrik.
Menghilangkan

rangsang

Menunjukan kemyamanan higiene mulut.
lingkungan

yang

Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan kalori.

berbahaya/kondisi yang memperburuk refleks
gag.
Memberikan

perawatan mulut yang terus

menurun,mengawasi

tindakan

sekresi.menghindari

obat

pencegahan

kumur

yang

mengandung alkohol.
Merencanakan

diet dengan pasien/oraang

terdekat,jika

memungkinkan

,sarankan”makanan dari rumah”.menyediakan
makanan/ kudapan yang sedikit tapi sering
berupa makanan padat nutrisi, tidak bersifat
asam dan juga minuman dengan pilihan yang di
sukaai pasien. Mendorong konsumsi makanan
berkalori tinggi , yang dapat merangsang nafsu
makan.catat waktu,kapaan nafsu makan menjadi
baik dan pada waktu itu usahakan untuk
menyajikan porsi makan yang lebih besar.

4

Nyeri yang berhubungan dengan

Menkaji keluhan nyeri, memperhatikan lokasi

Keluhan nyri hilang/terkontrol

infalamsi/kerusakan

lokasi, intensitas,( skala1-10 ),ferkuensi, dan

Ekspresi wajah yang nampak rileks dan nyaman

jaringan,

lesi kutaneus ditandi dengan

waktu.menandai

rasa

gelisah,takikardia, meringis.

gatal

pada

kulit,

gejala

nonverbal

33

mis:

Tidur dan istrahat yang adekuat.
ketidaknyamanan,

keluhan

nyeri.

Mendorong pengungkapan perasaan.

Rasa gatal yang berkurang

Memberikan aktivitas hiburan,mis: membaca,
berkujung.
Melakukan tindakan paliatif, mis: pengubahan
posisi, masase, rentang gerak pada sendi yang
sakit.
Memberikan kompres hangat dan lembab pada
sisi injeksi pentamidin/IV selama 20 menit
setelah pemberian
Mendorong

pasien

visualisasi/bimbingan

untuk

menggunakan

imajinasi,

relaksasi

progesif, tehnik napas dalam
Memberikan perawatan oral
Memberikan analgetik dan antipiuretik.

5

Intoleransi

aktivitas

Mengkaji pola tidur dan catat perubahan dalam

Melaporkan peningkatan energi

berhubungan dengan penurunan

proses berpikir dan perilaku.

Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan

produksi energi ditandai dengan

Merencanakan

pada tingkat kemampuannya

ketidakmampuan

untuk

fase istrahat, atur aktivitas pada waktu pasien

mempertahankan

rutinitas

sangat berenergi. Mengikutsertakan pasien/orang

sehari-hari,

kelemahan

kelesuhan, tanpa gairah.

otot,

perawatan untuk menyediakan

terdekat pada penyusunan rencana.
Menetapkan keberhasilan aktivitas yang realistis
dengan pasien.
Membantu

memenui

kebutuhan
34

perawatan

Menunjukan toleransi terhadapa aktivitas.
Dapat melaksanakn aktivitas keseharian.
pribadi; mempertahnakn tempat tidur dalam
posisi rendah dan tempat lalulalang bebas dari
perabotan.
Mendorong

pasien untuk melakukan apapun

yang mungkinyaitu
dikursi,

berjalan

perawatan diri, duduk
pergi

makan

siang.

Meningkatkan tingkat aktivitas sesuai petunjuk.
Memantau respon psikologis terhadap aktivitas,
antara lain perubahan tekanan darah, frekuensi
pernapasan atau jantung.
Mendorong masukan nutrisi.
Memberikan

oksigen tambahan sesuai dengan

petunjuk.
Merujuk pada terapi fisik.

6

Kerusakan

integritas

berhubungan

kulit
dengan

Mengkaji

kulit setiap hari. Mencatat warna

Kemajuan atau penyembuhan pada lesi kulit

turgor, sirkulasi dan sensasi, gmenggambarkan

Turgor kulit membaik

peradangan pada kulit akibat

lesi dan amati perubahan.

Peningkatan kenyamanan pada kulit.

defisit

Mempertahankan

imunologis

ditandai

higien kulit, antara lain

dengan adanya lesi-lesi pada

membasuh dan mengerikannya dengan hati-hati

kulit, sarkoma

dan melakukan masase dengan menggunakan

organ.

kaposi multi

lotion atau krim
Mengubah posisi secara teratur, mengganti seprei
sesuai

dengan

kebutuhan.
35

mendorong
pemindahan

berat

badan

secara

periodik.

melindingi penonjolan tulang dengan bantal,
bantuan tumit atau siku.
Memberikan

seprei bersih, kerting dan tidak

berkerut.
Mendorong untuk ambulasi turun dari tempat
tidur jika memungkinkan.
Membersihkan

areal

perianal

dengan

membersihkan feses dengan menggunakan aiiir
mineral. Hindari pengguanaan kertas toilet jika
timbul fesikel. Berikan krim pelindung.
Menggunting kuku secara teratur.
Menutupi

luka tekan yang terbuka dengan

pembalut yang steril atau barrier protektif.
Memberikan matras atau tempat tidur busa.
Mengambil kultur dari lesi kulit terbuka.
Memberikan obat-obatan topikal/sistemik sesuai
indikasi
Melindungi lesi kulit dengan baliutan basa atau
salep antibiotik dan balutan sesuai petunjuk.

7

Ansietas berhubungan dengan

Menjamin tentang kerahasiaan dalam batasan

Menyatkan kesadaran tentang perasaan dan cara

ancaman pada konsep pribadi,

situasi tetantu.

sehat dalam menghadaooi penyakit.

perubahan pada kesehatan/status

Mempertahnakan hubungan yang sering dengan

Kemampuan dalam mengatasi masalah

sosial ekonomi, fungsi peran

pasien

dan

membatasi

penggunaan
36

baju
ditandai
khawatir,
bertanya
penyakit.

dengan
gelisah,
tentang

perasaab
sering
keadaan

pelindung dan masker.

Menunjukan rentang normal dari perasaan dan

Memberikan

berkurangnya rsa takut.

mengenai

informasi akurat dan konsisten
prognosis.hindari

argumentasi

mengenai persepsi pasien terhadap situasi
tersebut.
Memberikan

lingkungan terbuka di mana

pasien akan merasa aman untuk mendiskusikan
perasaan atau menahan diri untuk berbicara.
Mengijinkan pasien untuk mengekspresikan rasa
marah,

takut,

Memberikan

putusasa

tanpa

konfrontasi.

informasi bahwa persaannya

adalah normal dan perlu di ekspresikan.
Menjelaskan prosedur, memberikan kesempatan
untuk bertanya dan jawab denggan jujur. Tetap
berada bersama

pasien selama prosedur dan

konsultasi yang menimbulkan ansietas.
Mengidentifikasi dan dorong interaksi pasien
dengan sistem pendukung.mendorong interaksi
dengan keluarga/orang terdekat.
Memberikan informasi yang dapaat di percaya
dan konsisten, juga dukungan orang terdekat.
Melibatkan orang terrdekat sesuai petunjuk pada
pengambilan keputusan bersifat mayor.
Merujuk pada koseling psikiatri .
37
8

Isolasi

sosial

berhubungan

Mengkaji

pola interaksi sosial pasien

dengan penyakit ditandai dengan

lazim.

menrik diri dari lingkungan, rasa

Mengobservasi

takut

isolasi

yang

terhadap

terinfeksi.

orang

lain

Menunjukan pe ingkatan harga diri
Berpartisipasi dalam akivitas atau program pada

sosial,

terhadap perilaku indikatif
seperti

penurunan

interaksi

dengan orang lain, bermusuhan, ketidakpatuhan,
meyatakan perasaan ditolak atau kesepian.
Memberikan

instruksi mengenai cara-cara

penularaan HIV.
Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menggali

sumber

untuk

mendukung

dan

mekanisme positif untuk koping.mis, konta
dengan keluarga, teman.
Memberikan waktu untuk bersama pasien lebih
banyak dari pada untuk pengobatan dan
prosedur.
Mendorong partisipasi dalam aktivitas pengalih
seperti membaca atau kerajinan tangan.

38

tingkat kemampuan.
Berpartisipasi dalam hubungan sosial yang aktif
dan efektif dalam lingkungan orang terdekat dan
masyarakat

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (13)

3
33
3
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNAKejan demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejan demam AKPER PEMKAB MUNA
 
4. tabel nic noc
4. tabel nic noc4. tabel nic noc
4. tabel nic noc
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
Konsep keperawtan dm
Konsep keperawtan dmKonsep keperawtan dm
Konsep keperawtan dm
 
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
Askep klien dengan apendik by Kelompok 4 Poltekes Tanjungpinang Keperawatan K...
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic nocLembar diagnosa keperawatan nic noc
Lembar diagnosa keperawatan nic noc
 
Gadar ''trauma abdomen'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''trauma abdomen'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''trauma abdomen'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''trauma abdomen'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 

Similar a Rencana askep (20)

Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatanIntervensi keperawatan
Intervensi keperawatan
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
Atelektasis iii
Atelektasis iiiAtelektasis iii
Atelektasis iii
 
Askep hiv aids
Askep hiv aidsAskep hiv aids
Askep hiv aids
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Rentensi urine
Rentensi urineRentensi urine
Rentensi urine
 
Askep app n kdm
Askep app n kdmAskep app n kdm
Askep app n kdm
 
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanusAskep pada klien dengan penyakit tetanus
Askep pada klien dengan penyakit tetanus
 
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
Tetanus AKPER PEMKAB MUNA
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 

Más de Operator Warnet Vast Raha

Más de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Rencana askep

  • 1. E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO 1. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL Resiko tinggi terhadap Tidak adanya infeksi infeksi Bebas dari tanda-tanda Lakukan pemeriksaan pada cairan tubuh Mempercepat infeksi untuk mengetahui adanya darah pada /penantauan awal dari terapi mungkin dapat urine, feses,dan cairan muntah perdarahan kritis Amati/laporkan Perdarahan berhubungan yang dengan imunodefisiensi Mandiri : epistaksis,hematoria, perdarahan vaginal non –menstruasi atau deteksi adanya perdarahan spontan mengindikasikan trombositopenia imun pengeluran darah melalui lesi/orisium tubuh/daerah penusukan terapi intravena Pantau perubahan tanda-tanda vital dan Timbulnya perdarahan/hemoragi dapat warna kulit, mis: tekanan darah, denyut menunujukan adanya kegagalan sirkulasi atau nadi,pernapasan, pucat kulit/perubahan syok warna Pantau perubahan tingkat kesadaran, dan Perubahan dapat menunjukan adanya gangguan penglihatan peradarahan otak Hindari injeksi IM, pengukuran rektal, Melindungi pasien dari prosedur berkenaan suposituria,selang rektal dengan penyebab perdarahan mis: se3lang rektal dapat merobek mukosa rektal Mempertahankan lingkungan yang aman 19 Mengurangi cedera yang tidak disengaja,
  • 2. mis: menjaga agar seluruh benda yang yang dapat menyebabkan perdarahan. diperlukan dan bel pemanggil berada dalam jangkauan pasien dan menjaga tempat tidur pasien tetap rendah Pertahankan istirahat ditempat tidur, kursi Mengurangi kemungkinan cedera, meskipun apabila trombosis di bawah 10.000 atau aktivitas harus tetap dipertahankan. sesuai kebutuhan perseorangan kaji aturan obat-obatan Kolaborasi : Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium Mendeteksi mis: pembekuan, PT, PTT, waktu pembekuan, gangguan mengidentivikasi kemampuan kebutuhan trombosit, HB/HT terapi. Berikan produk darah sesuai indikasi Transfusi diperlukan pada waktu terjadi perdarahan terus menurus/perdarahan spontan masif Hindarkan penggunaan produk asipirin Mengurangi agregasi trombosit,ketidakseimbangan/perpanjangan proses koagulasi 2. Kekurangan cairan volume yang Mandiri : Mempertahankan hidrasi Pantau tanda-tanda vital termasuk CVP Indikator dari volume cairan sirkulasi. berhubungan dengan Tanda-tanda peningkatan sekresi stabil perubahan postural. Turgor kulit balik Cara peningkatan suhu dan durasi demam Meningkatkan kebutuhan metaabolisme dan .berikan diaforesis yang berlebihan yang di hubungkan gastrointestinal ditandai dengan diare vital bila terpasang . catat hipertensi , termasuk kompres 20 hangat sesuai
  • 3. berat, indikasi.petahankan berkeringat,muntah Pertahankan ditandai dengan lingkungan. membran mukosa Kajio turgor kulit5,membran mukosa,dan kering. tetap kering. kenyamanan suhu denga demam dlam meningkatkan kehilangan cairan takkasatmata. Indi kator tidak langsung dari status cairan. rasa haus. Ukur haluaran urine dan berat jenis urin. Peningkatan berat Ukur /kaji jumlah kehilangan diare.catat haluaran kehilangan takkasatmata. perfusi ginjal/volume sirkulasi. Timbang berat badan sesuai indikasi. Meskipun kehilangan berat badan dan dapat urine jenis urine/penurunan menunjukkan perubahan menunjukkan penggunaan otot,fluktuasi tibatiba menunjukkan sstatus hidrasi. Pantau pemasukan oral dan memasukan Mempertahankan cairan sedikitnya 2500 ml/hari. ,mengurangi rasa keseimbangan cairan haus, dan melembabkan membran mukosa. Buat cairan mudah diberikan pada pasien, Meningkatkan pemasuklan.cairan tertentu gunakan cairan yang mudah di toleransi mungkin telalu menimbulkan nyeri untuk oleh pasien dan yang menggantikaN dikonsumsi mis: jeruk asamkarena lesi pada elektrolit yang di butuhkan mis: gaturade, mulut air daging. 3. Perubahan nutrisi Mempertahankan berat Mandiri : kurang dari kebutuhan badan. Kaji tubuh Masukan oral adekuat. merasakan, dan menelan berhubungan nutrisi yang dengan inadekuat kemampuan untuk mengunyah, Lesi mulut,tenggorok dan esofagus dapat menyebabkan disfagia, penurunan Nafsu makan kembali kemampuan pasien untuk mengelola makanan normal. dan mengurangi keinginan untuk makan. 21
  • 4. ditandai penurunan badan, nafsu dengan Auskultasi bising usus hipermotilita, saluran intestinal umum terjadi berat dan di hubungkan dengan muntah dan diare, hialngnya yang dapat mempengaruhi pilihan diet/ cara makan,mual makan. muntah. CATATAN: mentoleransi laktosa tidak dan mampu malabsorpsi berhubungan dengan terjadinya diare dan mungkin membutuhkan perubahan pada diet/ formula tambahan MIS: sumber makanan. Timbang bera serangkaian badan sesuai Indikator kebutuhan nutrisi / pemasukan yang kebutuhan . evaluasi berat badan dalam adekuat.CATATAN: adanya tidak penekanan sistem imun , maka beberapa tes sesuai.gunakan serangkaian berat badan darah yang umumnya di gunakan untuk dan atropometrik. menguji status nutrisi menjadi tidak berguna. Hilangkan rangsang lingkungan yang Mengurangurangi stimulus pusat muntah di berbahaya/kondisi medulla. berat badan yang yang memperburuk karena adanya refleks gag. Berikan perawatan mulut yang terus Mengurangi menurun,awasi tindaklan berhubungan dengan mual muntah,lesi oral, sekresi.hindari obat pencegahan kumur yang ketidaknyamanan yang mengeringkan mukosa,dan halitosis. Mulut mengandung alkohol. yang bersih akan meningkatkan nafsu makan . Raencanakan diet dengan pasien/oraang Melibatkan terdekat,jika memberikasn perasaan kontrol lingkungan memungkinkan pasien dalam rencana ,sarankan”makanan dari rumah”.sedikan dan makanan/ kudapan yang sedikit tapi Memenuhi kebutuhan akan makanan non- 22 mungkin meningkatkan pemasukan.
  • 5. sering berupa makanan padat nutrisi, tidak institusional mungkin juga meningkatkan bersifat asam dan juga minuman dengan pemasukan. pilihan yang di sukaAI PASIEN. Mendorong konsumsi makanan berkalori tinggi , yang dapat merangsang nafsu makan.catat waktu,kapaan nafsu maKAn menjadi baik dan pada waktu itu usahakan untuk menyajikan porsi makan yang lebih besar. 4. Nyeri yang berhubungan dengan Nyeri hilang/terkontrol Menunjukan ekspresi Mandiri : Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, Mengindikasikan kebutuhan untuk intervensi infalamsi/kerusakan kenyamanan. intensitas,( skala1-10 ),ferkuensi, dan dan juga tanda-tanda perkembangan /refelusi jaringan, lesi kutaneus Dapat waktu.menandai gejala nonverbal mis: komplikasi ditandi dengan rasa istrahat dengan baik. gatal pada kulit, melakukan gelisah,takikardia, meringis. Dorong pengungkapan perasaan. Dapat mengurangi ansietas dan rasa takut, ketidaknyamanan, sehingga mengurangi presepsi akan ansietas keluhan nyeri. rasa sakit. Berikan aktivitas hiburan,mis: membaca, Memfokuskan kembali perhatian; mungkin berkujung, dn menonton telivisi dapat meningkatkan kemampuan untuk menanggulangi. Lakukan tindakan paliatif, mis: pengubahan posisi, masase, rentang gerak Meningkatkan relaksasi/menurunkan ketegangan otot pada sendi yang sakit. Berikan kompres hangat/lembab pada sisi 23 Injeksi ini diketahui sebagai penyebab rasa
  • 6. injeksi pentamidin/IV selama 20 menit sakit dan akses steril setelah pemberian Instrusikan pasien/dorong menggunakan untuk visualisasi/bimbingan imajinasi, relaksasi progesif, tehnik napas Meningkatkan relaksasi dan perasaan sehat. Dapat menurunkan kebutuhan narkotik analgesik ( depresan SSP) dimana telah terjadi proses degeneratif neuro motorik dalam Ulserasi/lesi oral mungkin menyebabkan Berikan perawatan oral ketidak nyamanan, Kolaborasi : Berikan analgetik/antipiuretik, analgesik narkotik. Gunakan ADP ( analgesik yang dikontrol pasien) untuk memberikan analgesia 24 jam dengan dosis prn. Memberikan penurunan nyeri/tidak nyaman ; mengurangi demam. Obat yang dikontrol pasien berdasarkan waktu 24 jam mempertahankan kadar analgesia darah tetap stabil, mencegah kekurangan ataupun kelebihan obat-obatan. 5. Intoleransi aktivitas berhubungan penurunan dengan produksi Berpartisipasi dalam Mandiri : aktivitas yang diinginkan. Kaji pola tidur dan catat perubahan dalam Berbagai faktor dapat meningkatkan proses berpikir dan perilaku. kelelahan, termasuk kurang tidur, penyakit energi ditandai dengan Toleran dalam aktivitas ketidakmampuan keseharian. Rencanakan perawatan untuk menyediakan obatan. untuk Peningkatan enrgi. fase istrahat, atur aktivitas pada waktu Periode mempertahankan pasien Ikutsertakan dibutuhkan dalam memperbaiki/menghemat rutinitas pasien/orang terdekat pada penyusunan energi. Perencanaan akan membuat pasien rencana. menjadi aktif pada waktu dimana tingkat sehari-hari, kelemahan otot, kelesuhan, SSP, tekanan emosi dan efek samping obat- sangat tanpa berenergi. energi 24 istrahat lebih yang tinggi, sering sehingga sangat dapat
  • 7. gairah. Tetapkan keberhasilan aktivitas yang memperbaiki perasaan sehat dan kontrol diri. Mengusahakan kontrol diri dan perasaan realistis dengan pasien. berhasil. Mencegah timbulnya perasaan frustasi akibat kelelahan karena aktivitas Bantu memenui kebutuhan perawatan berlebihan. pribadi; pertahnakna tempat tidur dalam Rasa posisi rendah dan tempat lalulalang bebas keseharian hampir tidak mungkin bagi pasien dari perabotan, bantu dengna ambulasi. untuk menyelesaikannya. Melindungu pasien Dorong pasien untuk melakukan apapun dari cedera selama melakukan aktivitas. yang mungkin. Misalnya perawatan diri, Memungkinkan duduk dikursi, berjalan pergi makan siang. peningkatan stamina, dan mengizinkan pasien Meningkatkan untuk tingkat aktivitas sesuai petunjuk. lemas lebih dapat membuat aktivitas penghematan aktif tanpa energi, menyebabkan kepenatan dan rasa frustasi. Pantau respon psikologis terhadap aktivitas, misalnya perubahan tekanan darah, frekuensi pernapasan atau jantung. Toleransi bervariiasi tergantung pada status proses penyakit, status nutrisi, keseimbangan cairan, dan jumlah/tipe penyakit dimana Dorong masukan nutrisi. pasien menjadi subjeknya. Pemasukan penggunaan nutrisi adekuat sangat penting bagi kebutuhan energi untuk Kolaborasi : Berikan oksigen tambahan sesuai dengan akrtivitas. petunjuk. Adanya hipoksemia mengurangi persediaan Rujuk pada terappi fisik. 25 oksigen untuk ambilan selular dan
  • 8. menunjang kelelahan. Latihan setiap hari terprogram dan aktivitas yang membantu pasien mempertahankan kekuatan dan tonus otot meningkatkan rasa sejahtera. 6. Kerusakan kulit integritas berhubungan Menunjukan Mandiri : penyembuhan Kaji kulit setiap hari. Catat warna turgor, Menetukan garis dasar dimana perubahan lesi/luka pada kulit. sirkulasi dan sensasi, gambarkan lesi dan dalam Menunjukan amati perubahan. melakukan intervensi yang tepat. kenyamanan.s Pertahankan dalam higien kulit, misalnya Mempertahankan kebersihan karena kulit yang dengan membasuh dan mengerikannya dengan kering adanya lesi-lesi pada hati-hati dan melakukan masase dengan Pembasuhan kulit, sarkoma kaposi mebggunakan lotion atau krim. menggaruk menurunkan resiko trauma dermal dengan pada defisit peradangan kulit akibat imunologis ditandai multi organ. status dapat dapat dibandingkan menjadi kulit barier kering dan infeksi. sebagai ganti pada kulit yang kering atau rapuh. Masase meningkatkan sirkulasi kulit dan meningkatkan kenyamanan. Secara teratur ubah posisi, ganti seprei Mengurangi sesuai meningkatkan aliran darah ke jaringan dan dengan kebutuhan. Dorong pemindahan berat badan secara periodik. stress pada titik tekanan, meningkatkan proses kesembuhan. Lindungi penonjolan tulang dengan bantal, bantuan tumit atau siku. Pertahankan seprei bersih, kerting dan tidak Friksi kulit disebabkan oleh kain yang berkerut. berkerut dan basah yang menyebabkan iritasi dan potensial terhadap infeksi. 26
  • 9. Dorong untuk ambulasi turun dari tempat Menurunkan tekanan pada kulit dari istrahat tidur jika memungkinkan. lam di tempat tidur. Bersihkan areal perianal dengan Mencegah maserasi yang disebabkan oleh membersihkan feses dengan menggunakan diare dan menjaga agar lesi perianal tetap aiiir mineral. Hindari pengguanaan kertas kering. toilet jika timbul fesikel. Berikan krim membuat lesi abrasi. Penggunaan kertas toilet akan pelindung. Gunting kuku secara teratur. Kuku yang panjag/kasar meningkatkan resiko kerusakan dermal. Tutupi luka tekan yang terbuka dengan Dapat mengurangi kontaminasi pembalut yang steril atau barrier protektif. bakteri, menigkatkan proses penyambuhan. Kolaborasi : Berikan matras atau tempat tidur busa. Menurnkan iskemia jaringan, mengurangi tekanan pada kulit, jaringan dan lesi. Dapatkan kultur dari lesi kulit terbuka. Mengidentifikasi bakteri patogen dan pilihan perawatan yang sesuai. Gunakan berikan obat-obatan Digunakan pada perawata lesi kulit. topikal/sistemik sesuai indikasi Lindungi lesi kulit dengan baliutan basa Melindungi area ulserasi dari kontaminasi dan atau salep antibiotik dan balutan sesuai meningkatan kesembuhan. petunjuk. 7. Ansietas berhubungan Menyatakan dengan ancaman pada kesadaran konsep perasaan sehat untuk pribadi, Mandiri : tentang Jamin pasien tentang kerahasiaan dalam Memberikan penentraman hati lebih lanjut batasan situasi tetantu. dan 27 kesempatan bagi pasien untuk
  • 10. perubahan pada menghadapi penyakit. memicahkan masalah pada situasi yang kesehatan/status sosial Rasa ekonomi, fungsi peran berkurang. dengan pasien.batasi penggunaan baju Menjamin bahwa pasien tidak akan sendiri ditandai dengan Memahami prognosis pelindung dan masker. atau di telantarkan , menunjukkan rasa perasaab khawatir, takut/cemas Pertahankan hubungan yang sering diantisipasi . menghargai,dan menerima orang penyakit. tersebut, gelisah, sering Berikan informasi akurat dan konsisten mwmbantu meningkatkan rasapercaya. bertanya tentang mengenai prognosis.hindari argumentasi Dapat mengenai persepsi pasien terhadap situasi ketidakmampuan tersebut. keputusan/pilihan berdasarkan realita. keadaan penyakit. Waspada terhadap mengurangi ansietas pasien untuk dan membuat tanda-tanda penolakan/depresi (MIS:menarik diri,marah,ucapan-ucapan yang Pasien mungkin akan menggunakan tidak mekanisme bertahan dengan penolakan dan tepat).tetukan timbulnya ide bunuh diri terus berharap bahwa diagnosanya tidak dan kaji potensialnya skala 1-10. akurat.rasa bersalah dan tekanan spritual mungkin akan menyebabkan pasien menarik Berikan lingkungan terbuka di mana diri bahwa bunuh diri adalah suatu alternatif pasien untuk Membantu pasien untuk merasa diterima pada mendiskusikan perasaan atau menahan kondisi sekarang tanpa perasaan dihakimi diri untuk berbicara. dan meningkatkan perasaan harga diri dan Ijinkan pasien untuk mengekspresikan kontrol rasa akan marah, merasa takut, aman putusasa tanpa konfrontasi. Berikan informasi bahwa persaannya adalah normal dan perlu di ekspresikan. 28 Peneriamaan perasaan akan menerima situasi
  • 11. Kenali dan dukung tapappasien/keluarga pada proses berduka. Pilihan intervensi ditentukan oleh tahap Jelaskan prosedur, berikan kesempatan berduka, perilaku, marah/menarik diri untuk bertanya dan jawab denggan jujur. Informasi yang akurat akan membuat pasien Tetap berada bersama dapat prosedur dan pasien selama konsultasi yang menimbulkan ansietas. lebih efektif dalam menghadapi realitassituasi,sehingga dapat mengurangi ansietas dan rasa takut akan ketidaktahuan Identifikasi dan dorong interaksi pasien dengan sistem penhungkapan pendukung.dorng /interaksi dengan keluarga/orang terdekat. Mengurangi perasaan terisolasi. Jika sistem pendukung ttidak tersedia bantuan dari luar dibutuhkan segera Berikan informasi yang dapaat di percaya dan konsisten, juga dukungan orang Menciptakan interaksi interpersonal yang terdekat. lebih baik dan menurunkan ansietas dan rasa Libatkan orang terrdekat sesuai petunjuk takut pada pengambilan keputusan bersifat Menjamin adanya sistem pendukung mayor. bagi pasien dan memberikan kesempatan orang yang terdekat untuk berpartisipasi. Kolaborasi : rujuk pada koseling psikiatri MIS: perawat Mungkin diperlukan bantuan lebih lanjut spesialis klinis, psikiater,pekerja sosial. dalam berhadapan dengan diagnosa/prognosis, terutama jika timbul pikiran untuk bunuh diri 29
  • 12. 8 Isolasi sosial berhubungan penyakit dengan dengan ditandai menrik diri Penurunan rasa isolasi Kaji pola interaksi sosial pasien sosial. lazim. Hubungan interaksi sosial membaik. yang Menetapkan dasar untuk intervensi individual. Observasi terhadap perilaku indikatif Isolasi sosial dapat dimanifestasikan dalam isolasi sosial, seperti penurunan interaksi beberapa cara. dari lingkungan, rasa dengan takut terhadap orang ketidakpatuhan, lain terinfeksi. ditolak atau kesepian. orang lain, bermusuhan, meyatakan perasaan penularaan HIV. Pengawasan informasi yang memperbaiki Berikan instruksi mengenai cara-cara kesalahan konsepsi akurat dan menghilangkan ansietas. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menggali sumber untuk mendukung dan mekanisme positif untuk koping.mis, konta dengan keluarga, teman. Berikan waktu untuk bersama pasien lebih banyak dari pada untuk pengobatan Meningkatkan perasaan diri bermakana dan memberikan interaksi sosial. dan prosedur. Dorong partisipasi dalam aktivitas penglih seperti membaca atau kerajinan tangan. 30 Memberikan distraksi.
  • 13. F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN No 1 Diagnosa keperawatan Implementasi keperawatan Evaluasi/kriteria hasil Resiko tinggi terhadap infeksi Melakukan pemeriksaan cairan tubuh untuk Tanda dan gejala infeksi yang dapat dilaporkan. yang mengetahui adanya darah pada urine, feses,dan Tanda-tanda vital dalam batas normal cairan muntah. Melaporkan tanda dan gejala infeksi bila ada berhubungan imunodefisiensi dengan Memantau tanda-tanda vital dan warna kulit, mis: tekanan darah, denyut nadi,pernapasan, pucat kulit/perubahan warna, tingkat kesadaran Menghindari injeksi IM, mengukur rektal, suposituria,selang rektal Mempertahankan lingkungan yang aman seperti menjaga agar seluruh benda yang diperlukan dan bel pemanggil berada dalam jangkauan pasien dan menjaga tempat tidur pasien tetap rendah Mempertahankan istirahat ditempat tidur, kursi apabila trombosis di bawah 10.000 atau sesuai kebutuhan perseorangan kaji aturan obat-obatan Meninjau ulang pemeriksaan laboratorium. 31 Infeksi dapat dicegah
  • 14. Kekurangan volume cairan yang Memantau berhubungan dengan diare berat, perubahan postural. berkeringat,muntah ditandai Memberikan dengan 2 mukosa mempertahnkan membran kering. tanda-tanda vital termasuk.dan Penurunan episode diare Kebiasaan defeksi yang normal kompres hangat tetap kering. dan Serta mempertahnkan suhu lingkungan kenyamanan suhu lingkungan. Mengkaji turgor kulit,membran mukosa,dan Turgor kulit dan membran mukosa membaik Haluaran urine yang adekuat Menunjukan kultur feses normal Tidak ada rasa haus yang berlebihan rasa haus. Mengukur haluaran urine dan berat jenis urin. Mengukur dan mengkaji jumlah kehilangan diare. Menimbang berat badan pasien. Memantau pemasukan oral dan memasukan cairan sedikitnya 2500 ml/hari. Menggunakan cairan yang mudah di toleransi oleh pasien dan yang menggantikan elektrolit yang di butuhkan mis: gaturade, air daging. 3 Perubahan nutrisi kurang dari Mengkaji kebutuhan merasakan, dan menelan Memperlihatkan situasi nutrisi yang memadai. Mengauskultasi bising usus Pemahaman terhadap kebutuhan. tubuh berhubungan yang dengan nutrisi kemampuan untuk mengunyah, inadekuat ditandai dengan Menimbang berat badan sesuai kebutuhan . penurunan berat badan, evaluasi berat badan dalam adanya berat badan hialngnya nafsu makan,mual yang tidak sesuai.menggunakan 32 serangkaian Peningkatan nafsu makan. Melaporkan peningkatan berat badan. Bising usung dalam rentang normal.
  • 15. muntah. berat badan dan atropometrik. Menghilangkan rangsang Menunjukan kemyamanan higiene mulut. lingkungan yang Mengkonsumsi makanan tinggi protein dan kalori. berbahaya/kondisi yang memperburuk refleks gag. Memberikan perawatan mulut yang terus menurun,mengawasi tindakan sekresi.menghindari obat pencegahan kumur yang mengandung alkohol. Merencanakan diet dengan pasien/oraang terdekat,jika memungkinkan ,sarankan”makanan dari rumah”.menyediakan makanan/ kudapan yang sedikit tapi sering berupa makanan padat nutrisi, tidak bersifat asam dan juga minuman dengan pilihan yang di sukaai pasien. Mendorong konsumsi makanan berkalori tinggi , yang dapat merangsang nafsu makan.catat waktu,kapaan nafsu makan menjadi baik dan pada waktu itu usahakan untuk menyajikan porsi makan yang lebih besar. 4 Nyeri yang berhubungan dengan Menkaji keluhan nyeri, memperhatikan lokasi Keluhan nyri hilang/terkontrol infalamsi/kerusakan lokasi, intensitas,( skala1-10 ),ferkuensi, dan Ekspresi wajah yang nampak rileks dan nyaman jaringan, lesi kutaneus ditandi dengan waktu.menandai rasa gelisah,takikardia, meringis. gatal pada kulit, gejala nonverbal 33 mis: Tidur dan istrahat yang adekuat.
  • 16. ketidaknyamanan, keluhan nyeri. Mendorong pengungkapan perasaan. Rasa gatal yang berkurang Memberikan aktivitas hiburan,mis: membaca, berkujung. Melakukan tindakan paliatif, mis: pengubahan posisi, masase, rentang gerak pada sendi yang sakit. Memberikan kompres hangat dan lembab pada sisi injeksi pentamidin/IV selama 20 menit setelah pemberian Mendorong pasien visualisasi/bimbingan untuk menggunakan imajinasi, relaksasi progesif, tehnik napas dalam Memberikan perawatan oral Memberikan analgetik dan antipiuretik. 5 Intoleransi aktivitas Mengkaji pola tidur dan catat perubahan dalam Melaporkan peningkatan energi berhubungan dengan penurunan proses berpikir dan perilaku. Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan produksi energi ditandai dengan Merencanakan pada tingkat kemampuannya ketidakmampuan untuk fase istrahat, atur aktivitas pada waktu pasien mempertahankan rutinitas sangat berenergi. Mengikutsertakan pasien/orang sehari-hari, kelemahan kelesuhan, tanpa gairah. otot, perawatan untuk menyediakan terdekat pada penyusunan rencana. Menetapkan keberhasilan aktivitas yang realistis dengan pasien. Membantu memenui kebutuhan 34 perawatan Menunjukan toleransi terhadapa aktivitas. Dapat melaksanakn aktivitas keseharian.
  • 17. pribadi; mempertahnakn tempat tidur dalam posisi rendah dan tempat lalulalang bebas dari perabotan. Mendorong pasien untuk melakukan apapun yang mungkinyaitu dikursi, berjalan perawatan diri, duduk pergi makan siang. Meningkatkan tingkat aktivitas sesuai petunjuk. Memantau respon psikologis terhadap aktivitas, antara lain perubahan tekanan darah, frekuensi pernapasan atau jantung. Mendorong masukan nutrisi. Memberikan oksigen tambahan sesuai dengan petunjuk. Merujuk pada terapi fisik. 6 Kerusakan integritas berhubungan kulit dengan Mengkaji kulit setiap hari. Mencatat warna Kemajuan atau penyembuhan pada lesi kulit turgor, sirkulasi dan sensasi, gmenggambarkan Turgor kulit membaik peradangan pada kulit akibat lesi dan amati perubahan. Peningkatan kenyamanan pada kulit. defisit Mempertahankan imunologis ditandai higien kulit, antara lain dengan adanya lesi-lesi pada membasuh dan mengerikannya dengan hati-hati kulit, sarkoma dan melakukan masase dengan menggunakan organ. kaposi multi lotion atau krim Mengubah posisi secara teratur, mengganti seprei sesuai dengan kebutuhan. 35 mendorong
  • 18. pemindahan berat badan secara periodik. melindingi penonjolan tulang dengan bantal, bantuan tumit atau siku. Memberikan seprei bersih, kerting dan tidak berkerut. Mendorong untuk ambulasi turun dari tempat tidur jika memungkinkan. Membersihkan areal perianal dengan membersihkan feses dengan menggunakan aiiir mineral. Hindari pengguanaan kertas toilet jika timbul fesikel. Berikan krim pelindung. Menggunting kuku secara teratur. Menutupi luka tekan yang terbuka dengan pembalut yang steril atau barrier protektif. Memberikan matras atau tempat tidur busa. Mengambil kultur dari lesi kulit terbuka. Memberikan obat-obatan topikal/sistemik sesuai indikasi Melindungi lesi kulit dengan baliutan basa atau salep antibiotik dan balutan sesuai petunjuk. 7 Ansietas berhubungan dengan Menjamin tentang kerahasiaan dalam batasan Menyatkan kesadaran tentang perasaan dan cara ancaman pada konsep pribadi, situasi tetantu. sehat dalam menghadaooi penyakit. perubahan pada kesehatan/status Mempertahnakan hubungan yang sering dengan Kemampuan dalam mengatasi masalah sosial ekonomi, fungsi peran pasien dan membatasi penggunaan 36 baju
  • 19. ditandai khawatir, bertanya penyakit. dengan gelisah, tentang perasaab sering keadaan pelindung dan masker. Menunjukan rentang normal dari perasaan dan Memberikan berkurangnya rsa takut. mengenai informasi akurat dan konsisten prognosis.hindari argumentasi mengenai persepsi pasien terhadap situasi tersebut. Memberikan lingkungan terbuka di mana pasien akan merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menahan diri untuk berbicara. Mengijinkan pasien untuk mengekspresikan rasa marah, takut, Memberikan putusasa tanpa konfrontasi. informasi bahwa persaannya adalah normal dan perlu di ekspresikan. Menjelaskan prosedur, memberikan kesempatan untuk bertanya dan jawab denggan jujur. Tetap berada bersama pasien selama prosedur dan konsultasi yang menimbulkan ansietas. Mengidentifikasi dan dorong interaksi pasien dengan sistem pendukung.mendorong interaksi dengan keluarga/orang terdekat. Memberikan informasi yang dapaat di percaya dan konsisten, juga dukungan orang terdekat. Melibatkan orang terrdekat sesuai petunjuk pada pengambilan keputusan bersifat mayor. Merujuk pada koseling psikiatri . 37
  • 20. 8 Isolasi sosial berhubungan Mengkaji pola interaksi sosial pasien dengan penyakit ditandai dengan lazim. menrik diri dari lingkungan, rasa Mengobservasi takut isolasi yang terhadap terinfeksi. orang lain Menunjukan pe ingkatan harga diri Berpartisipasi dalam akivitas atau program pada sosial, terhadap perilaku indikatif seperti penurunan interaksi dengan orang lain, bermusuhan, ketidakpatuhan, meyatakan perasaan ditolak atau kesepian. Memberikan instruksi mengenai cara-cara penularaan HIV. Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menggali sumber untuk mendukung dan mekanisme positif untuk koping.mis, konta dengan keluarga, teman. Memberikan waktu untuk bersama pasien lebih banyak dari pada untuk pengobatan dan prosedur. Mendorong partisipasi dalam aktivitas pengalih seperti membaca atau kerajinan tangan. 38 tingkat kemampuan. Berpartisipasi dalam hubungan sosial yang aktif dan efektif dalam lingkungan orang terdekat dan masyarakat