1. Struktur Nukleus
Jumat, 27 Agustus 2010
Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan sebagai pengendali kegiatan
sel. Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus berdiameter sekitar 10
m. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval.
Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu inti.
Berdasar jumlah nukleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan
dan tumbuhan.
2) Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.
3) Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis
alga) dan beberapa jenis jamur.
Di dalam nukleus terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus, RNA, dan kromosom.
Kromosom tersusun atas protein dan DNA
Setiap nukleus tersusun atas beberapa bagian penting sebagai berikut
Membran Nukleus (Selaput Inti)
Selaput inti merupakan bagian terluar inti yang memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma.
Selaput inti terdiri atas dua lapis membran (bilaminair), setiap lapis merupakan lapisan bilayer.
Ruang antara membran disebut perinuklear atau sisterna. Pada membran ini terdapat porus yang
berfungsi untuk pertukaran molekul dengan sitoplasma.
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dibedakan dua tipe sel yaitu sel prokariotik (tidak
memiliki selaput inti) dan sel eukariotik (memiliki selaput inti).
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan semisolid (kental).
Nukleoplasma mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks.
Pada saat pembelahan sel, benang kromatin menebal dan memendek serta mudah menyerap zat
warna disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA.
Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri
(mengopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.
Nukleolus
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim. Nukleolus
terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika transkripsi
berhenti, nukleolus menghilang
atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan merupakan organel yang tetap.
Fungsi Nukleus
Nukleus memiliki arti penting bagi sel karena mempunyai beberapa fungsi berikut.
1) Pengatur pembelahan sel.
2) Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom ke
dalam sitoplasma.
3) Pembawa informasi genetik.
Nukleus
7 September 2009
tags: anak inti, Brown, Deoxyribonucleic, DNA, enzim, Gen, histon, informasi genetik, inti sel,
kromatin, kromosom, membran inti, nucleolar, nucleoprotein, nukleolus, Nukleus,
polinukleutida, porus nuclearis, protein, ribosom, RNA, RNA polymerase, rRNA
oleh wbio
3. Nukeus (sumber: elliottecell.com)
Nukleus sering kita kenal dengan nama inti sel. Nukleus pertama kali dikenalkan oleh Brown
pada tahun 1831 yang mengamati sel-sel tumbuhan. Struktur nucleus sel tumbuhan (eukariot)
mempunyai inti sel yang jelas ketika diamati, karena bahan-bahan inti yang ada di dalam nucleus
dibatasi oleh membran inti (karyotheca), yaitu struktur membran phospolipid bilayer mirip
dengan struktur membran plasma.
Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peranan nucleus dalam
hal ini adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta membawa
informasi genetik yang diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam
suatu molekul polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada umumnya
tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti benang yang disebut kromatin. Ketika sel akan
memulai membelah, kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan
memendek yang selanjutnya disebut kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan
protein histon. Struktur di dalam nucleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul
DNA adalah nucleolus (anak inti.). Nucleolus berperan sebagai tempat terjadinya sintesis
molekul RNA (Ribonucleic acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan
ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam amino yang disebut protein.
4. Struktur Nukleus (Sumber: becomehealthynow.com)
Membran inti
Membrane inti atau selubung inti merupakan struktur pembatas materi initi sel dengan
sitoplasma. Struktur membran inti saat diamati di bawah mikroskop electron tampak sebagai dua
lapisan membran yang masing-masing dipisahkan oleh celah sebesar 20-30 nm. Struktur
membran inti juga dilengkapi dengan lubang-lubang yang disebut porus nuclearis, yaitu lubang
pada selubung inti yang menghubungkan nucleolus dengan sitoplasma. Sel melalui lubanglubang ini dapat mentransfer substansi sel yang berada di dalam nukleus ke luar nucleus
(sitoplasma). Substansi sel yang ditransfer ke luar sel adalah molekul RNA yang berkaitan erat
dengan sintesis protein di sitoplasma. Sintesis protein dilakukan di luar inti sel (sitoplasma),
tepatnya sintesis terjadi di salah satu organel yang ada di sitoplasma, yaitu ribosom.
Struktur Membran Inti (sumber: micro.magnet.fsu.edu)
5. Struktur Pori Nuklues (Sumber: micro.magnet.fsu.edu)
Nukleolus
Struktur nucleolus (anak inti) akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai
sebuah atau lebih bangunan basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir
kromatin. Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen yang dari proses tersebut
didapatkan molekul rRNA. rRNA adalah salah satu jenis RNA yang merupakan materi penyusun
ribosom. Molekul rRNA yang baru terbentuk segera dikemas bersama protein ribosom untuk
dikeluarkan dari inti sel. Transkripsi molekul rRNA di dalam nucleolus menjamin terbentuknya
molekul ribosom yang ada di dalam sitoplasma. Untuk kebutuhan tersebut, maka di dalam anak
inti terdapat sejumlah potongan-potongan DNA (rDNA) yang ditranskripsi menjadi rRNA secara
berulang-ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim RNA polymerase I. Potonganpotongan DNA tersebut dinamakan nucleolar organizer. Kandungan RNA dalam anak inti jika
dibandingkan dengan bagian lain dari inti sel adalah tidak tetap, yaitu diperkirakan 5%-20%.
Nukleolus (Sumber: ibiblio.org)
6. Kromatin dan Kromosom dan DNA
Kromatin pada saat interfase tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada seluruh inti tanpa
adanya benang-benang kromosom. Namun sebaliknya, jika inti sel sedang bermitosis buti-butir
kromatin tidak terlihat dan akan tampak benang-benang kromosom. Istilah kromosom
diperuntukan bagi kromatin yang membentuk gambaran sebagai batang-batang halus saat
pembelahan sel. Kromosom tersusun atas molekul DNA (16%), RNA (12%) dan nucleoprotein
(72%). Nukleoprotein sendiri tersusun atas berbagai jenis protein, yaitu protamin, histon,
nonhiston dan berbagai enzim di antaranya polymerase DNA dan RNA.
Kromatin dan Kromosom (sumber: micro.magnet.fsu.edu)
Molekul DNA dikenal sebagai materi genetik yang menyimpan semua informasi penting tentang
segala aktivitas sel yang harus dilakukan melangsungkan sebuah kehidupan. DNA atau
Deoxyribonucleic acid diibaratkan sebagai perpustakaan besar yang didalamnya terdapat bukubuku penting (gen) dan tersimpan rapi di dalam inti sel. Molekul DNA memiliki struktur berupa
dua untai polinukleutida (double strand) yang masing-masing untai polinukleutida tersusun atas
rangkain nukleutida dalam bentuk deoksiribonukleutida. Setiap molekul nukleutida terdiri atas
tiga gugus, yaitu gugus gula pentosa dalam bentuk deoksibosa, gugus fosfat dan gugus basa
nitrogen.
7. Struktur Untai Ganda DNA (sumber: sinauislam)
Struktur DNA (Sumber:library.thinkquest.org )
8. http://wordbiology.wordpress.com/2009/09/07/nukleus/
Inti sel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Skema tipikal sel hewan. Nomor 2 adalah inti sel.
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNAlinear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genominti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas
sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan
gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai
tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan oleh Franz
Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci oleh ahli botaniSkotlandia, Robert Brown, pada
tahun 1831. Pada satu sel umumnya ditemukan hanya satu nukleus. Namun demikian,
beberapa jaringan tertentu, atau beberapaspesies tertentu memiliki lebih daripada satu nukleus.
Inti-inti dalam sel multinuklei ini dapat memiliki peran yang saling mengganti atau saling
mengkhususkan diri. Pada Paramecium, terdapat dua inti sel: makronukleus (inti besar)
dan mikronukleus (inti kecil). Makronukleus menjamin keberlangsungan hidup, sedangkan
mikronukleus bertanggung jawab terhadap reproduksi.
Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang
membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel,
serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis
seperti sitoskeleton yang menyokong sel secara keseluruhan. Secara garis besar, membran inti
terdiri atas tiga bagian, yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam. Membran
luar dari nukleus berkesinambungan dengan retikulum endoplasma (RE) kasar dan bertaburan
dengan ribosom. Sifat membran inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar molekul
membuat nukleus memerlukan pori inti agar molekul dapat bergerak melintasi membran. Pori
nukleus bagaikan terowongan yang terletak pada membran nukleus yang berfungsi
menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol. Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk
sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan
mRNA, digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit, yaitu subunit
kolom, subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi dalam
pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular berguna untuk membentuk spoke yang
mengarah menuju tengah dari pori nukleus, subunit lumenal mengandung protein transmembran
yang menempelkan kompleks pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring
berfungsi untuk membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear
(berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus.
9. Meskipun bagian dalam nukleus tidak mengandung badan yang dibatasi oleh membran, isi
nukleus tidak seragam dan memiliki beberapa badan subnukleus yang terbentuk dari proteinprotein unik, molekul RNA, serta gugus DNA. Contoh utama dari badan subnukleus adalah
nukleolus, yang terutama terlibat dalam pembentukan ribosom. Setelah diproduksi
oleh nukleolus, ribosom diekspor ke sitoplasma untuk menjalankan fungsi translasi mRNA.
[sunting]Bacaan lanjutan
Goldman, Robert D., Yosef Gruenbaum, Robert D. Moir, Dale K. Shumaker and
Timothy P. Spann (2002). “Nuclear lamins: building blocks of nuclear
architecture”. Genes & Dev. (16): 533–547.DOI:10.1101/gad.960502.
Görlich, Dirk, Ulrike Kutay (1999). “Transport between the cell nucleus and the
cytoplasm”. Ann. Rev. Cell Dev. Biol. (15): 607–660. PMID 10611974.
Lamond, Angus I., William C. Earnshaw (24 APRIL 1998). “Structure and Function in
the Nucleus”. Science 280: 547–553. PMID 9554838.
Pennisi E. (2004). “Evolutionary biology. The birth of the nucleus”. Science 305 (5685):
766–768. PMID 15297641.
Pollard, Thomas D.; William C. Earnshaw (22 Mei 2010). Cell Biology. Philadelphia:
Saunders. ISBN 0-7216-3360-9.
http://blog.unila.ac.id/imronrosadi/2010/05/25/nukleus/