SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Selasa, 19 Mei 2009

PEMBUATAN TEPUNG PISANG
Posted on/at 21:30 by global-agriculture

Pisang merupakan komoditas tropis yang sangat berlimpah, khususnya didaerah
Lampung. Akan tetapi, diversifikasi pemanfaatannya selama ini belum banyak dilakukan.
Pengolahan pisang menjadi tepung pisang merupakan salah satu alternative untuk
mengurangi kehilangan pasca panen. Selain mengandung pati yang dapat dicerna, tepung
pisang juga mengandung komponen serat pangan seperti pati resistant (17,5 %),
polisakarida non-pati (non-starch polysaccharides) yang berfungsi sebagai serat pangan
(dietary fiber) (Juarez-garcia et al, 2006 ; dan Ovando-martinez, et al, 2009).

Pisang mengandung polifenol oleh karena itu mudah mengalami reaksi pencokelatan
apabila kontak dengan udara. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencegah
pencokelatan adalah penggunaan asam-asam organik maupun anorganik seperti asam
sitrat dan asam sulfat. Beberapa peneliti melaporkan bahwa penggunaan asam sulfat atau
asam sulfit dalam pengolahan pangan kurang menguntungkan bagi penderita asmatik.
Oleh karena itu, dalam percobaan ini dipilih asam sitrat. Selain itu, asam sitrat juga
mempunyai keuntungan lain seperti mudah didapat dan sudah biasa digunakan dalam
pengolahan pangan dalam skala rumah tangga (home-cooking) maupun skala industri
(Nurdjanah, 2009).


A. Pisang

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di AsiaTenggara
(termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika(Madagaskar), Amerika
Selatan dan Tengah. Pisang adalah nama umum yang diberikan kepada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku musaceae. Buah pisang merupakan salah
satu jenis komoditi holtikultura dalam kelompok buah-buahan yang memiliki nilai sosial
dan ekonomi cukup tinggi bagi masyarakat Indonesia karena antara lain : (1) pisang
sebagai sumber pro vitamin A yang baik, (2) pisang sebagai sumber kalori utama
disamping alpukat dan durian, (3) pisang cukup dikenal oleh masyarakat luas, (4)
budidaya pisang dapat dilakukan dimana saja dan cepat tumbuhnya. Selain itu, komoditas
pisang juga mempunyai peluang besar untuk dimanfaatkan dalam aneka industri.
Sehingga apabila ditangani secara sungguh-sungguh pisang akan menjadi salah satu
sumber devisa yang potensial. Buah pisang juga mempunyai banyak manfaat bagi
kesehatan, seperti dapat mengobati pendarahan rahim, sariawan usus, ambeien, cacar air,
diare, disentri, dan masih banyak lagi (Sulistiya, dkk 2008).


B. Perubahan Fisik-Kimia Pisang
Pertumbuhan buah pisang yang ditandai oleh perubahan dalam ukuran panjang dan
lingkarannya, merupakan proses pertumbuhan yang cepat sehingga pada tingkat masak,
kulitnya dapat merekah. Selama pertumbuhan dan perkembangan buah, berat masing-
masing buah terus bertambah. Pada stadium awal pertumbuhan buah, kadar gula total
termasuk gula pereduksi dan nonpereduksi sangat rendah. Setelah 115 hari, kandungan
total gula pada pisang susu masih tetap rendah. Dengan meningkatnya pemasakan,
kandungan gula total naik cepat dengan timbulnya glukosa dan fruktosa. Kenaikan gula
secara mendadak ini dapat digunakan sebagai petunjuk kimia telah terjadi kemasakan.

Pengeringan atau kehilangan air dapat mengakibatkan penyusutan jaringan atau bahkan
dapat mengakibatkan gejala-gejala yang serupa dengan kerusakan akibat pendinginan
yang berat. Pengeriputan pada buah pisang dapat dibangkitkan dengan baik oleh susu
tinggi maupun RH rendah. Suhu dari 95-1000F dapat mulai menimbulkan pengeriputan.
Itulah sebabnya buah pisang yang diterima pada cuaca panas dalam kondisi tropika
jangan dikenakan suhu sekitar yang tinggi bila tidak perlu. Serupa dengan suhu yang
tinggi, RH jauh dibawah 80% dapat mengakibatkan timbulnya gejala-gejala yang khas
seperti kerusakan akibat suhu dingin (Haard dan Hultin, 1969). Dapat pula timbul
ketidakmampuan untuk matang secara normal dan menunjukkan klimaterik. Oleh karena
itu, untuk menghindarkan pengaruh kehilangan air, buah-buah pisang harus langsung
didinginkan setelah pemanenan dan disimpan pada kelembaban antara 90 dan 85%.
(Lodh dkk, 1971).


C. Teknologi Produksi Tepung

Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan,
karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi
(difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang
serba praktis (Winarno, 2000). Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan
berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan. Namun, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama bahan pangan yang mudah menjadi coklat
apabila dikupas dan kedua bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat.

Pada umumnya, umbi-umbian dan buah-buahan mudah mengalami pencoklatan setelah
dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi dengan udara sehingga terbentuk reaksi pencoklatan
oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic).
Pencoklatan karena enzim merupakan reaksi antara oksigen dan suatu senyawa phenol
yang dikatalisis oleh polyphenol oksidase. Untuk menghindari terbentuknya warna coklat
pada bahan pangan yang akan dibuat tepung dapat dilakukan dengan mencegah sesedikit
mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara dengan cara merendam dalam
air (atau larutan garam 1% dan atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir)
(Widowati dan Damardjati, 2001).

D. Tepung Pisang

Tepung pisang adalah salah satu cara pengawetan pisang dalam bentuk olahan.Cara
membuatnya mudah, sehingga dapat diterapkan di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Pada dasamya, semua jenis pisang dapat diolah menjadi tepung pisang, asal tingkat
ketuaanya cukup. Tetapi, sifat tepung pisang yang dihasilkan tidak sama untuk masing-
masing jenis pisang. Pisang.yang paling baik menghasilkan tepung pisang adalah pisang
kepok. Tepung pisang yang dihasilkannya mempunyai wama yang lebih putih
dibandingkan dengan yang dibuat dari pisang jenis lain. Kelemahannya adalah aroma
pisangnya kurang kuat.

Tepung pisang mempunyai rasa dan bau yang khas sehingga dapat digunakanpada
pengolahan berbagai jenis makanan yang mengggunakan tepung (tepungberas, terigu) di
daiamnya. Dalam hal ini, tepung pisang menggantikan sebagian atau seluruh tepung
lainnya. Jenis-jenis makanan tersebut antara lain roti,cake/pancake, kue kering, kue lapis,
awug-awug tepung pisang, puding dan makanan bayi/balita, kue pasir dan lain-Iain.
Dalam industri tepung pisang, banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam
pembuatan puding, makanan bayi, roti (terutama di Ekuador) dan lain-Iain(Widowati,
2001).


E. Asam Sitrat
Asam sitrat adalah asam organik yang larut dalam air dengan citarasa yang
menyenangkan dan banyak digunakan dalam industri pangan. Asam sitrat merupakan
suatu asidulan yaitu senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses
pengolahan makanan dengan berbagai tujuan. Asidulan dapat bertindak sebagai penegas
rasa dan warna atau menyelubungi after taste yang tidak disukai. Penambahan asam dapat
menurunkan pH makanan sehingga menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk.
Penurunan pH juga berfungsi untuk menghambat reaksi pencoklatan enzimatis yang
optimal pada pH 6-7 dan pencoklatan non enzimatis.
Asam sitrat dapat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan mikroorganisme
Aspergillus niger, yaitu jamur yang digunakan secara komersial pertama kali pada tahun
1923. Guna memenuhi permintaan yang terus meningkat, maka efisiensi proses
ferementasi terus dipelajari. Pengukuran kesetimbangan massa dipelajari agar dapat
ditentukan banyaknya substrat yang digunakan dan jumlah produk yang dihasilkan. Asam
sitrat memiliki fungsi seperti dapat menstabilkan warna makanan, mengurangi
kekeruhan, mengubah sifat mudah mencair atau meningkatkan pembentukan gel. Asam
sitrat termasuk zat pengikat logam yang merupakan bahan penstabil yang digunakan
sebagai pengolahan bahan makanan. Asam sitrat mengikat logam dalam bentuk ikatan
kompleks sehingga dapat mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam
bahan. Asam sitrat digunakan pada minuman selain berfungsi sebagai pengasam juga
berguna untuk mangikat logam yang dapat mengkatalisis komponen cita rasa/warna
(Margono, 1993).
Membuat Tepung Pisang

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

ppt biologi proses fermentasi tempe
ppt biologi proses fermentasi tempeppt biologi proses fermentasi tempe
ppt biologi proses fermentasi tempeIndra Kurniawan
 
Fermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Biologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiBiologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiMeri Septiani
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Asvif Ma'rufah
 
Komponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan panganKomponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan panganSiti Liputo
 
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-docNia Nia
 
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur Aldi_Krisna
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt Mitha Ye Es
 
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtLaporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtRiska Setiyoningtyas
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Tugas simulasi digital
Tugas simulasi digitalTugas simulasi digital
Tugas simulasi digitalZahya Alya
 
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNG
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNGTEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNG
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNGWulan Marayani
 

La actualidad más candente (20)

PEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAI
PEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAIPEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAI
PEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAI
 
PRODUKSI YOGURT NABATI : DARI SUSU KEDELAI DAN SANTAN KELAPA
PRODUKSI YOGURT NABATI : DARI SUSU KEDELAI DAN SANTAN KELAPAPRODUKSI YOGURT NABATI : DARI SUSU KEDELAI DAN SANTAN KELAPA
PRODUKSI YOGURT NABATI : DARI SUSU KEDELAI DAN SANTAN KELAPA
 
ppt biologi proses fermentasi tempe
ppt biologi proses fermentasi tempeppt biologi proses fermentasi tempe
ppt biologi proses fermentasi tempe
 
Fermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Tape - Proses Respirasi Anaerob
 
Biologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiBiologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alami
 
Makalah Yoghurt
Makalah YoghurtMakalah Yoghurt
Makalah Yoghurt
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
 
Komponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan panganKomponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan pangan
 
Pembuatan Tempe
Pembuatan TempePembuatan Tempe
Pembuatan Tempe
 
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc
 
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
 
Makalah MSG
Makalah MSGMakalah MSG
Makalah MSG
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
 
Ppt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempePpt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempe
 
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtLaporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Tugas simulasi digital
Tugas simulasi digitalTugas simulasi digital
Tugas simulasi digital
 
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
 
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNG
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNGTEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNG
TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN METABOLISME MAKANAN - SMAN 17 BANDUNG
 
Fix laporan sementara cuka apel
Fix laporan sementara cuka apelFix laporan sementara cuka apel
Fix laporan sementara cuka apel
 

Destacado

Cara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisangCara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisangBP4K
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Firlita Nurul Kharisma
 
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Dendhy Pitopang
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Jiantari Marthen
 
HPLC Principle,Instrumentation and Application
HPLC Principle,Instrumentation and ApplicationHPLC Principle,Instrumentation and Application
HPLC Principle,Instrumentation and ApplicationAlakesh Pradhan
 

Destacado (7)

Cara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisangCara membuat tepung pisang
Cara membuat tepung pisang
 
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi tepung untuk berbagai bahan makanan ku...
 
Penelitian pisang
Penelitian pisangPenelitian pisang
Penelitian pisang
 
7 e moreen es gempol plered
7 e moreen es gempol plered7 e moreen es gempol plered
7 e moreen es gempol plered
 
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
 
HPLC Principle,Instrumentation and Application
HPLC Principle,Instrumentation and ApplicationHPLC Principle,Instrumentation and Application
HPLC Principle,Instrumentation and Application
 

Similar a Membuat Tepung Pisang

Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryMelina Eka
 
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxLAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxSyndiFatmawati1
 
Pengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptx
Pengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptxPengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptx
Pengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptxAnnaHeirina1
 
Laporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasLaporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasAyyu Sartheeqaa
 
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAAGROTEKNOLOGI
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongIswi Haniffah
 
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhUnsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhTriana Septianti
 
Inovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung Talas
Inovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung TalasInovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung Talas
Inovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung TalasAsti Wulandari
 
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Phaphy Wahyudhi
 
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Fathmasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1Titin Indrawati
 
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)Phaphy Wahyudhi
 

Similar a Membuat Tepung Pisang (20)

Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
 
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxLAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
 
Pengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptx
Pengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptxPengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptx
Pengantar Bioteknologi_Teknologi Fermentasi, Manfaat dan Aplikasinya.pptx
 
Laporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasLaporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultas
 
Laporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultasLaporan pisang klutuk fakultas
Laporan pisang klutuk fakultas
 
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptxLaporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
Laporan Tugas Bioteknologi Farmasi Tape Ubi Jalar_Kelompok 12_Kelas 5J.pptx
 
Laporan nata
Laporan nataLaporan nata
Laporan nata
 
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhUnsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
 
Pak ade[1]
Pak ade[1]Pak ade[1]
Pak ade[1]
 
Inovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung Talas
Inovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung TalasInovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung Talas
Inovasi Produk Mie dengan Subtitusi Tepung Talas
 
Bab i iv
Bab i ivBab i iv
Bab i iv
 
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
 
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
 
Makalah etanol
Makalah etanol Makalah etanol
Makalah etanol
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 1
 
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 

Más de BP4K

Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 saBP4K
 
Manajemen dana lkm
Manajemen dana lkmManajemen dana lkm
Manajemen dana lkmBP4K
 
Sertifikasi bibit
Sertifikasi bibitSertifikasi bibit
Sertifikasi bibitBP4K
 
Dampak erosi tanah
Dampak erosi tanahDampak erosi tanah
Dampak erosi tanahBP4K
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologiBP4K
 
Juknis sertifikasi
Juknis sertifikasiJuknis sertifikasi
Juknis sertifikasiBP4K
 
Instrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaranInstrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaranBP4K
 
Instrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasanInstrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasanBP4K
 
Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)BP4K
 
Form penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawatForm penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawatBP4K
 
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesaForm penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesaBP4K
 
Form penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungForm penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungBP4K
 
Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)BP4K
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanBP4K
 
Dormansi
DormansiDormansi
DormansiBP4K
 
Biologi benih
Biologi benihBiologi benih
Biologi benihBP4K
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanBP4K
 
Sale pisang basah
Sale pisang basahSale pisang basah
Sale pisang basahBP4K
 
Tepung sukun
Tepung sukunTepung sukun
Tepung sukunBP4K
 
Cara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah naggggggggaCara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah naggggggggaBP4K
 

Más de BP4K (20)

Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
 
Manajemen dana lkm
Manajemen dana lkmManajemen dana lkm
Manajemen dana lkm
 
Sertifikasi bibit
Sertifikasi bibitSertifikasi bibit
Sertifikasi bibit
 
Dampak erosi tanah
Dampak erosi tanahDampak erosi tanah
Dampak erosi tanah
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologi
 
Juknis sertifikasi
Juknis sertifikasiJuknis sertifikasi
Juknis sertifikasi
 
Instrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaranInstrumen penilainkelpsasaran
Instrumen penilainkelpsasaran
 
Instrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasanInstrumen penilainatasan
Instrumen penilainatasan
 
Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)Form permohonan (fr apl 01)
Form permohonan (fr apl 01)
 
Form penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawatForm penilaian teman sejawat
Form penilaian teman sejawat
 
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesaForm penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
Form penilaian poktan gapoktan-perangkatdesa
 
Form penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungForm penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsung
 
Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)Form assesmen mandiri (fr apl 02)
Form assesmen mandiri (fr apl 02)
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depan
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
Biologi benih
Biologi benihBiologi benih
Biologi benih
 
Sosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depanSosok petani indonesia di masa depan
Sosok petani indonesia di masa depan
 
Sale pisang basah
Sale pisang basahSale pisang basah
Sale pisang basah
 
Tepung sukun
Tepung sukunTepung sukun
Tepung sukun
 
Cara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah naggggggggaCara budidaya buah nagggggggga
Cara budidaya buah nagggggggga
 

Membuat Tepung Pisang

  • 1. Selasa, 19 Mei 2009 PEMBUATAN TEPUNG PISANG Posted on/at 21:30 by global-agriculture Pisang merupakan komoditas tropis yang sangat berlimpah, khususnya didaerah Lampung. Akan tetapi, diversifikasi pemanfaatannya selama ini belum banyak dilakukan. Pengolahan pisang menjadi tepung pisang merupakan salah satu alternative untuk mengurangi kehilangan pasca panen. Selain mengandung pati yang dapat dicerna, tepung pisang juga mengandung komponen serat pangan seperti pati resistant (17,5 %), polisakarida non-pati (non-starch polysaccharides) yang berfungsi sebagai serat pangan (dietary fiber) (Juarez-garcia et al, 2006 ; dan Ovando-martinez, et al, 2009). Pisang mengandung polifenol oleh karena itu mudah mengalami reaksi pencokelatan apabila kontak dengan udara. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mencegah pencokelatan adalah penggunaan asam-asam organik maupun anorganik seperti asam sitrat dan asam sulfat. Beberapa peneliti melaporkan bahwa penggunaan asam sulfat atau asam sulfit dalam pengolahan pangan kurang menguntungkan bagi penderita asmatik. Oleh karena itu, dalam percobaan ini dipilih asam sitrat. Selain itu, asam sitrat juga mempunyai keuntungan lain seperti mudah didapat dan sudah biasa digunakan dalam pengolahan pangan dalam skala rumah tangga (home-cooking) maupun skala industri (Nurdjanah, 2009). A. Pisang Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di AsiaTenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Pisang adalah nama umum yang diberikan kepada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku musaceae. Buah pisang merupakan salah satu jenis komoditi holtikultura dalam kelompok buah-buahan yang memiliki nilai sosial dan ekonomi cukup tinggi bagi masyarakat Indonesia karena antara lain : (1) pisang sebagai sumber pro vitamin A yang baik, (2) pisang sebagai sumber kalori utama disamping alpukat dan durian, (3) pisang cukup dikenal oleh masyarakat luas, (4) budidaya pisang dapat dilakukan dimana saja dan cepat tumbuhnya. Selain itu, komoditas pisang juga mempunyai peluang besar untuk dimanfaatkan dalam aneka industri. Sehingga apabila ditangani secara sungguh-sungguh pisang akan menjadi salah satu sumber devisa yang potensial. Buah pisang juga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, seperti dapat mengobati pendarahan rahim, sariawan usus, ambeien, cacar air, diare, disentri, dan masih banyak lagi (Sulistiya, dkk 2008). B. Perubahan Fisik-Kimia Pisang
  • 2. Pertumbuhan buah pisang yang ditandai oleh perubahan dalam ukuran panjang dan lingkarannya, merupakan proses pertumbuhan yang cepat sehingga pada tingkat masak, kulitnya dapat merekah. Selama pertumbuhan dan perkembangan buah, berat masing- masing buah terus bertambah. Pada stadium awal pertumbuhan buah, kadar gula total termasuk gula pereduksi dan nonpereduksi sangat rendah. Setelah 115 hari, kandungan total gula pada pisang susu masih tetap rendah. Dengan meningkatnya pemasakan, kandungan gula total naik cepat dengan timbulnya glukosa dan fruktosa. Kenaikan gula secara mendadak ini dapat digunakan sebagai petunjuk kimia telah terjadi kemasakan. Pengeringan atau kehilangan air dapat mengakibatkan penyusutan jaringan atau bahkan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang serupa dengan kerusakan akibat pendinginan yang berat. Pengeriputan pada buah pisang dapat dibangkitkan dengan baik oleh susu tinggi maupun RH rendah. Suhu dari 95-1000F dapat mulai menimbulkan pengeriputan. Itulah sebabnya buah pisang yang diterima pada cuaca panas dalam kondisi tropika jangan dikenakan suhu sekitar yang tinggi bila tidak perlu. Serupa dengan suhu yang tinggi, RH jauh dibawah 80% dapat mengakibatkan timbulnya gejala-gejala yang khas seperti kerusakan akibat suhu dingin (Haard dan Hultin, 1969). Dapat pula timbul ketidakmampuan untuk matang secara normal dan menunjukkan klimaterik. Oleh karena itu, untuk menghindarkan pengaruh kehilangan air, buah-buah pisang harus langsung didinginkan setelah pemanenan dan disimpan pada kelembaban antara 90 dan 85%. (Lodh dkk, 1971). C. Teknologi Produksi Tepung Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis (Winarno, 2000). Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan. Namun, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama bahan pangan yang mudah menjadi coklat apabila dikupas dan kedua bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat. Pada umumnya, umbi-umbian dan buah-buahan mudah mengalami pencoklatan setelah dikupas. Hal ini disebabkan oksidasi dengan udara sehingga terbentuk reaksi pencoklatan oleh pengaruh enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic). Pencoklatan karena enzim merupakan reaksi antara oksigen dan suatu senyawa phenol yang dikatalisis oleh polyphenol oksidase. Untuk menghindari terbentuknya warna coklat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung dapat dilakukan dengan mencegah sesedikit mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara dengan cara merendam dalam air (atau larutan garam 1% dan atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir) (Widowati dan Damardjati, 2001). D. Tepung Pisang Tepung pisang adalah salah satu cara pengawetan pisang dalam bentuk olahan.Cara
  • 3. membuatnya mudah, sehingga dapat diterapkan di daerah perkotaan maupun pedesaan. Pada dasamya, semua jenis pisang dapat diolah menjadi tepung pisang, asal tingkat ketuaanya cukup. Tetapi, sifat tepung pisang yang dihasilkan tidak sama untuk masing- masing jenis pisang. Pisang.yang paling baik menghasilkan tepung pisang adalah pisang kepok. Tepung pisang yang dihasilkannya mempunyai wama yang lebih putih dibandingkan dengan yang dibuat dari pisang jenis lain. Kelemahannya adalah aroma pisangnya kurang kuat. Tepung pisang mempunyai rasa dan bau yang khas sehingga dapat digunakanpada pengolahan berbagai jenis makanan yang mengggunakan tepung (tepungberas, terigu) di daiamnya. Dalam hal ini, tepung pisang menggantikan sebagian atau seluruh tepung lainnya. Jenis-jenis makanan tersebut antara lain roti,cake/pancake, kue kering, kue lapis, awug-awug tepung pisang, puding dan makanan bayi/balita, kue pasir dan lain-Iain. Dalam industri tepung pisang, banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan puding, makanan bayi, roti (terutama di Ekuador) dan lain-Iain(Widowati, 2001). E. Asam Sitrat Asam sitrat adalah asam organik yang larut dalam air dengan citarasa yang menyenangkan dan banyak digunakan dalam industri pangan. Asam sitrat merupakan suatu asidulan yaitu senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan makanan dengan berbagai tujuan. Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi after taste yang tidak disukai. Penambahan asam dapat menurunkan pH makanan sehingga menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk. Penurunan pH juga berfungsi untuk menghambat reaksi pencoklatan enzimatis yang optimal pada pH 6-7 dan pencoklatan non enzimatis. Asam sitrat dapat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan mikroorganisme Aspergillus niger, yaitu jamur yang digunakan secara komersial pertama kali pada tahun 1923. Guna memenuhi permintaan yang terus meningkat, maka efisiensi proses ferementasi terus dipelajari. Pengukuran kesetimbangan massa dipelajari agar dapat ditentukan banyaknya substrat yang digunakan dan jumlah produk yang dihasilkan. Asam sitrat memiliki fungsi seperti dapat menstabilkan warna makanan, mengurangi kekeruhan, mengubah sifat mudah mencair atau meningkatkan pembentukan gel. Asam sitrat termasuk zat pengikat logam yang merupakan bahan penstabil yang digunakan sebagai pengolahan bahan makanan. Asam sitrat mengikat logam dalam bentuk ikatan kompleks sehingga dapat mengalahkan sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan. Asam sitrat digunakan pada minuman selain berfungsi sebagai pengasam juga berguna untuk mangikat logam yang dapat mengkatalisis komponen cita rasa/warna (Margono, 1993).