1. .
TUGASFILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKADosen : Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc.,
Ph.D
GURINDAM DUA BELAS
Disusun Oleh :HAYATUN NUFUSNIM. 1007338PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA (S2)PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIABANDUNG2010
BAB IPENDAHULUANGurindamPasalPertama
Barang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.Barang siapa
mengenal yang empat,
maka ia itulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.Barang siapa mengenal
diri,maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.Barang siapa mengenal dunia,tahulah ia
barang yang teperdaya.Barang siapa mengenal akhirat,tahulah Ia dunia mudarat.Demikian
bunyi gurindam pasal pertama dari gurindam dua belas yangditulis Raja Ali Haji (1808-1873)
yang merupakan keturunan kedua Raja HajiFisabillah Yang Dipertuan IV dari Kesultanan
Lingga-Riau. Lahir di pulauPenyengat Kepulauan Riau (Kepri) dan dikenal sebagai ulama
penyair, ahlisejarah, pedagogi pujangga, pencatat dasar-dasar tata bahasa Melayu
melaluiPedoman Bahasa, yang kemudian menjadi pijakan Bahasa Indonesia, yangdiresmikan
dalam Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.Kehebatan Raja Ali Haji dalam
menafsir kebajikan dalam upayamembangun moral individu pada setiap diri manusia tak
perlu diragukan. Initergambar utuh dari gurindam dua belas. Sebagaimana Confucius
membangun pilar-pilar karakter kebajikan pada masyarakatnya. Beliau terjun langsung
kedunia pendidikan untuk mengajar Ilmu Nahu, Ilmu Sharaf, Ilmu Ushuluddin, IlmuFiqih,
dan Ilmu Tasawuf. Dengan kepakaran yang tinggi di berbagai disiplin ilmuitu beliau menjadi
seorang ulama besar yang sangat disegani.
Karya gurindam dua belas adalah maha karya Raja Ali Haji yang patutdipahami dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di Bumi MelayuKepulauan Riau. Sebagai
pedoman bagi generasi mendatang, karya tersebut perluditelaah sebagai pedoman bagi anak
bangsa.Mengamati keberadaan gurindam dua belas yang dibuat 300 tahun silamtersebut, bisa
disimpulkan bahwa Melayu adalah bangsa yang berjaya sejak dulu.Kejayaan itu jelas terlihat
dari segi budaya, etika, moral, tata krama, dan segalatauladan kehidupan bersosial, beragama
dan berbangsa.Meskipun sebuah karya yang telah ada sejak ratusan tahun lalu,
namunkedahsyatan nilai yang terkandung dalam pasal demi pasal dalam gurindam dua belas
tak pernah lekang ditelan zaman. Isi dan pesan yang disampaikan selalurelevan dengan
perjalanan waktu, bahkan menjadi pedoman yang kokoh bagimasyarakat Melayu hingga kini.
ISI GURINDAM DUA BELASGurindamI
Ini gurindam pasal yang pertama:
Barang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.Barang siapa
mengenal yang empat,
2. maka ia itulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.Barang siapa mengenal
diri,maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.Barang siapa mengenal dunia,tahulah ia
barang yang teperdaya.Barang siapa mengenal akhirat,tahulah Ia dunia mudarat.
GurindamII
Ini gurindam pasal yang kedua:
Barang siapa mengenal yang tersebut,tahulah ia makna takut.Barang siapa meninggalkan
sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.Barang siapa meninggalkan puasa,tidaklah mendapat dua
termasa.Barang siapa meninggalkan zakat,tiadalah hartanya beroleh berkat.Barang siapa
meninggalkan haji,tiadalah ia menyempurnakan janji.
GurindamIII
Ini gurindam pasal yang ketiga:
Apabila terpelihara mata,sedikitlah cita-cita.Apabila terpelihara kuping,khabar yang jahat
tiadalah damping.Apabila terpelihara lidah,niscaya dapat daripadanya paedah.Bersungguh-
sungguh engkau memeliharakan tangan,daripada segala berat dan ringan.Apabila perut terlalu
penuh,
keluarlah fi’il yang tiada senunuh.
Anggota tengah hendaklah ingat,di situlah banyak orang yang hilang semangatHendaklah
peliharakan kaki,daripada berjalan yang membawa rugi.
GurindamIV
Ini gurindam pasal yang keempat:
Hal kerajaan di dalam tubuh, jikalau lalim segala anggotapun rubuh.Apabila dengki sudah
bertanah,datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,di situlah banyak orang yang tergelincir.Pekerjaan
marah jangan dibela,nanti hilang akal di kepala.Jika sedikitpun berbuat bohong, boleh
diumpamakan mulutnya itu pekong.Tanda orang yang amat celaka,aib dirinya tiada ia
sangka.Bakhil jangan diberi singgah,itupun perampok yang amat gagah.Barang siapa yang
sudah besar, janganlah kelakuannya membuat kasar.Barang siapa perkataan kotor,mulutnya
itu umpama ketur.Di mana tahu salah diri, jika tidak orang lain yang berperi.
GurindamV
Ini gurindam pasal yang kelima:
Jika hendak mengenai orang berbangsa,lihat kepada budi dan bahasa,Jika hendak mengenal
orang yang berbahagia,sangat memeliharakan yang sia-sia.Jika hendak mengenal orang
mulia,lihatlah kepada kelakuan dia.Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan
belajar tiadalah jemu.Jika hendak mengenal orang yang berakal,di dalam dunia mengambil
bekal.Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,lihat pada ketika bercampur dengan
orang ramai.
C. MAKNA TIAP PASAL PADA GURINDAM DUA BELAS
Gurindam Dua belas merupakan sari pati dari dua karya Raja Ali Haji,muqaddima fi intizam
dan tsamarat al muhimmah (Hasan Junus dkk,1995: 114).Oleh karena itu, walaupun hanya
terdiri dari dua belas pasal, kandungan isiGurindam Dua belas mencakup ranah yang sangat
3. luas, seperti masalahketuhanan, keluarga, etika pergaulan, dan kenegaraan. Melalui
Gurindam Dua
belas, nampaknya Raja Ali Haji hendak membangun sebuah masyarakat Melayuyang
berlandaskan nilai-nilai keislaman.Dalam pasal pertama misalnya, Raja Ali Haji menekankan
pentingnyaorang agama. Menurutnya, hanya orang-orang beragama yang namanya
pantasuntuk disebutkan. Orang yang beragama niscaya akan mengetahui dirinya
danmengenal tuhannya, sehingga dia tidak akan terpedaya oleh tipu daya dunia.Setelah
menekankan pentingnya beragama dan bertuhan pada pasal pertama, pada pasal kedua Raja
Ali Haji memberikan alasan mengapa hanyaorang beragama yang namanya layak untuk
disebutkan. Menurutnya, agamamempunyai seperangkat aturan yang akan menuntun manusia
menuju kebaikan.Pada pasal ketiga, Raja Ali Haji menekankan pentingnya menjaga
anggota badan. Kemampuan menjaga anggota badan akan membawa manusiamendapatkan
kebaikan, dan kelalaian menjaganya akan merugikan. Misalnyaorang yang memelihara
lidahnya, maka dia akan mendapatkan banyak faedah.Sedangkan orang yang perutnya penuh
(makan terus menerus), dari tubuhnyahanya akan keluar barang-barang yang tidak
senonoh.Selanjutnya dalam pasal keempat, Raja Ali Haji berwasiat tentang pentingnya
menjaga hati agar terhindar dari sifat-sifat tercela, seperti dzalim,dengki, marah, bakhil, dan
lain sebagainya.Setelah mengajarkan bagaimana menjadi individu yang baik dalam pasal1-4,
pada pasal kelima Raja Ali Haji mengajarkan bagaimana mengenal danmemahami orang lain.
Menurut Raja Ali Haji, dengan melihat budi dan bahasaseseorang, kita akan mengetahui
bangsa orang tersebut. Jika kita melihat orangyang selalu memelihara yang sia-sia, maka kita
akan bertemu dengan orang yang berbahagia. Selain itu, pasal ini juga mengetengahkan
bagaimana caranyamengenal orang berilmu, berakal, dan berperangai baik. Dengan kata lain,
denganmelihat sikap dan perilaku seseorang, kita akan mengetahui dari jenis apakahorang itu.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga bahasa, sikap dan perilaku kita.Pasal
keenam berisi tentang kriteria sahabat, guru, istri, dan kawan yangharus dicari. Pasal ketujuh
berisi himbauan agar senantiasa mawas diri, berbicara
seperlunya, tidak berhura-hura, para orang tua hendaknya melatih anaknya,menjaga prilaku
dan lain sebagainya. Demikian juga dengan pasal kedelapan dankesembilan. Di dalam kedua
pasal tersebut, Raja Ali Haji mengingatkan kita agar senantiasa mengerjakan hal-hal yang
bermanfaat dan bersikap waspada terhadaporang yang mempunyai kebiasaan
buruk.Gurindam Dua belas pasal kesepuluh berkaitan dengan etika anak kepadaorang tuanya,
kewajiban orang tua kepada anaknya, dan etika bergaul dalam pertemanan. Untuk
menghindari kemurkaan Allah misalnya, anak tidak bolehdurhaka kepada bapaknya. Dan
agar badan selamat, seoarang anak harus hormatkepada ibunya.Gurindam Dua belas juga
membahas tentang kepemimpinan, sebagaimanatermaktub dalam pasal kesebelas. Pasal ini
mendorong siapa saja untuk menjadi pemimpin, yaitu pemimpin yang memberikan manfaat
kepada yang dipimpinnya(berjasa), beperangai baik (tidak tercela), teguh menjaga amanat
(tidak khianat),dan bersikap rasional (hujjah).Pasal terakhir Gurindam Dua belas
mengajarkan tentang etika politik dalam pemerintahan yang meliputi permufakatan dalam
membuat kebijakan,menyerahkan pekerjaan kepada ahlinya, keadilan hukum, dan
senantiasamenghargai jasa kaum cerdik pandai. Selain itu, pasal ini juga
mengingatkankepada kita bahwa para pemimpin harus senantiasa dikritisi dan ingatkan.
BAB IIIPENUTUP
Demikianlah Raja Ali Haji telah menunjukkan kemampuannya dalammenyerap teks-teks
sumber ajaran agama, ajaran Islam, yang kemudiandiaktualisasikannya di dalam bait-bait
gurindamnya. Raja Ali Haji telahmemanfaatkan sebaik-baiknya teks-teks sumber ajaran
agamanya itu,digunakannya untuk melaksanakan cita-cita artistiknya dalam kerangka
4. sistemkonvensi sastra yang ada, konvensi sastra yang cukup populer dan
menguasaimasyarakat zamannya, yakni jenis gurindam di samping jenis pantun dan
syair,konvensi puisi yang dipertahankan dengan konsisten untuk menjadi dasar ekspresidan
merupakan pelaksanaan pola harapan dari masyarakat pembaca. Denganmembaca dan
memahami makna dari gurindam dua belas, Raja Ali Hajimengharapkan agar terbentuknya
masyarakat melayu yang agamis dan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam, sehingga
akan selamat dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Musa. (2010).
Aktualisasi Nilai-nilai Islam dalam Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali
. [Online]. Tersedia:http://www.wordpress.com [27 Desember 2010]Mahdini. (2003).
Raja dan Kerajaan dalam Kepustakaan Melayu
. Riau : YayasanPustaka Riau.-. (2010).
Resensi Buku Gurindam Dua Belas dan Syair Sinar Gemala Mestika Alam
. [Online]. Tersedia:http://www.rajaalihaji.com [27 Desember 2010]-. (2010).
Raja Ali Haji
. [Online]. Tersedia:http://www.melayuonline.com [27Desember 2010]