SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
1 
BAB 2 
OPERASI BINER 
A. Definisi 
1. Operasi artinya suatu tindakan atau proses menghubungkan dua buah objek atau himpunan 
dengan ketentuan tertentu. Sedangkan Biner artinya dua bagian, dua benda atau basis dua. 
2. Operasi Biner adalah proses menghubungkan atau memetakan sebuah himpunan ke himpunan 
itu sendiri menggunakan operator biner. Operator biner yang dimaksud berupa penjumlahan 
(+), pengurangan (-), perkalian (x) atau pembagian (/). 
3. Operasi biner dilambangkan dengan “  ” 
Jadi, dalam operasi biner diketahui sebuah himpunan S tak kosong yang kemudian diberikan 
operasi biner dengan melakukan pemetaan dari S x S ke S. Berdasarkan hasil pemetaan ini 
nantinya bisa diketahui apakah pada S berlaku operasi biner atau tidak dengan melihat beberapa 
syarat/sifat tertentu. 
B. Sifat-sifat Operasi Biner 
Dikatakan operasi  pada S (himpunan tak kosong) disebut operasi biner jika: 
1. Bersifat tertutup 
Apabila a,b  S, maka berlaku a  bS. 
2. Bersifat komutatif 
Apabila a,b S, maka berlaku a  b  b  a. 
3. Bersifat asosiatif 
Apabila a, b, c  S, maka berlaku (a  b)  c  a  (b c). 
4. Memiliki elemen identitas 
Apabila eS  a  S, maka berlaku a  e  e  a  a. 
a. Identitas kiri: 
Jika terdapat 푒1 sedeikian hingga e1°a = a, untuk setiap a. 
b. Identitas kiri: 
Jika terdapat 푒2 sedeikian hingga a°e2 = a, untuk setiap a. 
5. Memiliki invers 
Apabila a S, b a S, maka berlaku a a a a e. -1 -1 -1          
dimana e adalah elemen identitas untuk operasi ° a−1 disebut invers dari elemen a 
6. Bersifat distributif 
Apabila a, b, c maka berlaku a  (b c)  a  b  a  c 
a) Operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan 
푎 × (푏 + 푐) = (a × b) + (a × c) 
푎푡푎푢 
(푏 + 푐) × 푎 = (b × a) + (c × a) 
b) Operasi penjumlahan tidak bersifat distributif terhadap operasi perkalian 
푎 + (푏 × 푐) ≠ (a + b) × (a + c) 
Contoh : 
A. Apakah Q dengan operasi pembagian termasuk operasi biner? 
Penyelesaian: 
1. Bersifat Tertutup 
Misalnya: a = 
1 
, b = -3, maka: 
2 
-1 
6 
a  b   (-3) 
 
1 
2 
Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 
FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
2 
Karena 
1 
6 
juga merupakan bilangan rasional (Q) maka Q bersifat tertutup dengan operasi 
pembagian. 
2. Bersifat komutatif 
Misalnya: a = 
1 
, b = -3, maka: 
2 
a b b a    
1 
2 
1 
 (  3)  (-3) 
 
2 
6 
1 
  
 
6 
Key Word: 
Operasi Biner  himpunan 
Operasi biner (+, -, x,  ) 
Karena pada bilangan rasional dengan operasi pembagian tidak memenuhi sifat komutatif, 
maka Q dengan operasi pembagian bukan termasuk operasi biner. 
Rangkuman 
1. Operasi Biner adalah proses menghubungkan atau memetakan sebuah himpunan ke 
himpunan itu sendiri menggunakan operator biner. Operator biner yang dimaksud 
berupa penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x) atau pembagian (/). 
2. Sifat-sifat operasi biner yaitu: bersifat tertutup, bersifat komutatif, bersifat asosiatif, 
memiliki invers, memiliki identitas dan bersifat distributif. 
Latihan 2.1 
1. Selidiki, apakah operasi pada himpunan berikut ini (a) merupakan operasi biner, (b) bersifat 
asosiatif, (c) mempunyai elemen identitas, (d) setiap elemennya mempunyai invers dan (e) bersifat 
komutatif. Tunjukkanlah: 
a. Z dengan operasi perkalian 
b. Z dengan operasi penjumlahan 
2. B dengan operasi  yang didefinisikan oleh a  b = a + b – 10, a, b  B 
3. R dengan operasi  yang didefinisikan oleh a  b = ½ (a + b + ab), B b a,   
Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 
FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
3 
BAB 3 
GRUP 
A. Pengertian Grup 
Misalkan   G dan  adalah operasi biner pada G, maka G dikatakan grup [ditulis  ,G ], 
jika sifat-sifat operasi biner berlaku pada G yakni (1) bersifat tertutup, (2) bersifat asosiatif, (3) bersifat 
komutatif, (4) memiliki elemen identitas, (5) memiliki invers. 
Contoh grup 
Bilangan Z, Q, R, dan C merupakan grup terhadap operasi penjumlahan. Elemen netral dari 
grup tersebut adalah 0, sedangkan invers dari a adalah –a. 
Contoh bukan grup 
R bukan merupakan grup terhadap operasi perkalian, karena R  0 tidak memiliki invers. 
Definisi 1: 
1. Operasi biner ° pada S adalah jika ∀a, b ∈ S berlaku a°b ∈ S, atau sering dikatakan Operasi ° 
pada S bersifat tertutup. 
2. Jika Operasi ° pada S tertutup maka (S, °) disebut Grupoid yaitu struktur aljabar dengan satu 
operasi yang tertutup (biner). 
3. Operasi biner ° pada S dikatakan assosiatif jika ∀a, b, c ∈ S, (a°b) °c = a° (b°c). 
4. Grupoid (S, °) disebut semigrup jika Operasi biner ° pada S assosiatif 
5. Himpunan S terhadap operasi ° dikatakan mempunyai elemen identitas e jika ∀e ∈ S, ∀a∈ S, 
a°e = e°a = a 
6. Semigrup (S, °) disebut monoid jika S terhadap ° mempunyai elemen identitas e. 
7. Himpunan S terhadap operasi ° dikatakan komutatif jika ∀a, b ∈ S, a°b = b°a 
Definisi 2 ; 
Misalkan G adalah himpunan tidak kosong dilengkapi dengan operasi maka struktur aljabar (G,.) 
disebut Grup jika dipenuhi aksioma-aksioma berikiut : 
a. Tertutup, artinya ∀a, b ∈ G berlaku a.b ∈ G 
b. Asosiatif, artinya ∀a, b, c ∈G berlaku (a.b).c = a.(b.c) 
c. Mempunyai elemen identitas ditulis e, artinya (∀a ∈ G) a.e = e.a =a 
d. Setiap elemen mempunyai invers dinotasikan a-1 adalah invers dari a, artinya (∀a ∈ G) 
(∀a-1∈ G) sehingga a-1.a = a.a-1 = e 
B. Sifat-sifat Grup 
Dalam sembarang grup, berlaku sifat-sifat sebagai berikut 
1. Hukum kanselasi kiri : Jika a x = a y maka x = y. 
2. Hukum kanselasi kanan : Jika x a = y a maka x = y. 
3. Anggota identitas itu tunggal yaitu jika e dan e′ elemen G yang memenuhi hukum identitas 
maka e = e′. 
4. Invers dari sebarang anggota G akan tunggal yaitu jika a dan b merupakan invers dari x maka a 
= b. 
5. ( ab) -1 = b-1a-1 
Bukti : 
1. Diberikan ax = ay. Karena G grup dan a ∈ G maka terdapat a-1 sehingga a a-1 = a-1 a = e 
dengan e identitas. Akibatnya a-1 (ax) = a-1 (ay) dan dengan menggunakan hukum assosiatif 
diperoleh (a-1 a)x = (a-1 a)y dan dengan hukum invers diperoleh ex = ey akhirnya dengan 
hukum identitas x = y 
2. Analog dengan 1 (untuk latihan). 
3. Karena e suatu anggota identitas maka e e′ = e′. Pada sisi lain e e′ = e, sehingga e e′ = e′ = e. 
Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 
FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
4 
4. Karena a dan b merupakan invers x maka berlaku xa = e dan xb = e. Karena anggota identitas 
itu tunggal maka xa = e = xb Akibatnya dengan menggunakan hukum kanselasi kiri maka a = 
b. 
5. Karena ab . b-1 a-1 = a (b b-1) a-1 = a e a-1 = a a-1 = e dan b-1a-1 . ab = b-1(a-1 a)b = b-1 e b = b-1 b 
= e maka (ab)-1 = b a. 
C. Pembagian Grup 
1. Berdasarkan sifatnya 
Berdasarkan sifatnya grup dibagi menjadi tiga, yaitu : 
a. Grupoid 
Himpunan G bersama-sama dengan operasi biner ° ditulis  ,G 
b. Semigrup 
Dikatakan semigrup jika  ,G memiliki sifat asosiatif, yakni Gc ba, , , maka berlaku 
a b c  a  b  c. 
c. Monoid 
Dikatakan monoid jika  ,G semigrup yang memiliki elemen identitas, yakni 
GaGe   , maka berlaku aae e a  . 
2. Berdasarkan ordernya 
Berdasarkan ordernya grup dibagi menjadi 9 
dua, yaitu: 
a. Grup tak berhingga 
Grup tak berhingga adalah grup yang memiliki order tak berhingga 
Contoh: 
{Z,+} merupakan gurp tak berhingga karena mempunyai orde tak berhingga karena Z 
mempunyai tak berhingga banyak anggota. 
b. Grup berhingga 
Grup berhingga adalah grup yang memiliki order berhingga 
Contoh : 
{Z6,+} merupakn grup berhingga karena mempunyai order 6 karena mengandung 6 
anggota yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. 
Key Word: 
Grup  G  dan  
Rangkuman 
Misalkan G  dan  adalah operasi biner pada G, maka G dikatakan grup 
[ditulis G,], jika sifat-sifat operasi biner berlaku pada G.grup dibagi 
menjadi dua, yaitu: berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan ordernya. 
Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 
FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
5 
Latihan 
Buktikan bahwa himpunan berikut merupakan grup (menggunakan sifat) 
a. (Z3,x) b. (Z5,x) c. (Z4,+) d. (Z6,+) 
Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 
FITK IAIN Mataram VD-2014/2015

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Ring
RingRing
Ring
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Teorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalahTeorema isomorfisma ring makalah
Teorema isomorfisma ring makalah
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)Ring(gelanggang)
Ring(gelanggang)
 
Koset
KosetKoset
Koset
 

Similar a VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup

VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupSholiha Nurwulan
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoidJhoko Jhoko
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDAAYANAH SEPTIANITA
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997HabibisSaleh1
 
ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan dewi nur aisyah
 
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdfTeori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdfmariomore
 

Similar a VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup (20)

VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 kelompok 5: Operasi Biner dan Grup
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
Teori grup
Teori grupTeori grup
Teori grup
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
4. MAKALAH GRUPOIDA,SEMIGRUP DAN MONOIDA
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
TEORI GRUP.pptx
TEORI GRUP.pptxTEORI GRUP.pptx
TEORI GRUP.pptx
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Grup Siklik
Grup SiklikGrup Siklik
Grup Siklik
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
 
Tugas matif
Tugas matifTugas matif
Tugas matif
 
ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan ringkasan buku teori bilangan
ringkasan buku teori bilangan
 
Semigrup
SemigrupSemigrup
Semigrup
 
struktur aljabar
struktur aljabarstruktur aljabar
struktur aljabar
 
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdfTeori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
Teori dan Operasi Pada Himpunan.pdf
 

Último

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptnail40
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARariefbudiman902449
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1ariefbudiman902449
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuputrahaw07
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Último (10)

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup

  • 1. 1 BAB 2 OPERASI BINER A. Definisi 1. Operasi artinya suatu tindakan atau proses menghubungkan dua buah objek atau himpunan dengan ketentuan tertentu. Sedangkan Biner artinya dua bagian, dua benda atau basis dua. 2. Operasi Biner adalah proses menghubungkan atau memetakan sebuah himpunan ke himpunan itu sendiri menggunakan operator biner. Operator biner yang dimaksud berupa penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x) atau pembagian (/). 3. Operasi biner dilambangkan dengan “  ” Jadi, dalam operasi biner diketahui sebuah himpunan S tak kosong yang kemudian diberikan operasi biner dengan melakukan pemetaan dari S x S ke S. Berdasarkan hasil pemetaan ini nantinya bisa diketahui apakah pada S berlaku operasi biner atau tidak dengan melihat beberapa syarat/sifat tertentu. B. Sifat-sifat Operasi Biner Dikatakan operasi  pada S (himpunan tak kosong) disebut operasi biner jika: 1. Bersifat tertutup Apabila a,b  S, maka berlaku a  bS. 2. Bersifat komutatif Apabila a,b S, maka berlaku a  b  b  a. 3. Bersifat asosiatif Apabila a, b, c  S, maka berlaku (a  b)  c  a  (b c). 4. Memiliki elemen identitas Apabila eS  a  S, maka berlaku a  e  e  a  a. a. Identitas kiri: Jika terdapat 푒1 sedeikian hingga e1°a = a, untuk setiap a. b. Identitas kiri: Jika terdapat 푒2 sedeikian hingga a°e2 = a, untuk setiap a. 5. Memiliki invers Apabila a S, b a S, maka berlaku a a a a e. -1 -1 -1          dimana e adalah elemen identitas untuk operasi ° a−1 disebut invers dari elemen a 6. Bersifat distributif Apabila a, b, c maka berlaku a  (b c)  a  b  a  c a) Operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan 푎 × (푏 + 푐) = (a × b) + (a × c) 푎푡푎푢 (푏 + 푐) × 푎 = (b × a) + (c × a) b) Operasi penjumlahan tidak bersifat distributif terhadap operasi perkalian 푎 + (푏 × 푐) ≠ (a + b) × (a + c) Contoh : A. Apakah Q dengan operasi pembagian termasuk operasi biner? Penyelesaian: 1. Bersifat Tertutup Misalnya: a = 1 , b = -3, maka: 2 -1 6 a  b   (-3)  1 2 Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
  • 2. 2 Karena 1 6 juga merupakan bilangan rasional (Q) maka Q bersifat tertutup dengan operasi pembagian. 2. Bersifat komutatif Misalnya: a = 1 , b = -3, maka: 2 a b b a    1 2 1  (  3)  (-3)  2 6 1    6 Key Word: Operasi Biner  himpunan Operasi biner (+, -, x,  ) Karena pada bilangan rasional dengan operasi pembagian tidak memenuhi sifat komutatif, maka Q dengan operasi pembagian bukan termasuk operasi biner. Rangkuman 1. Operasi Biner adalah proses menghubungkan atau memetakan sebuah himpunan ke himpunan itu sendiri menggunakan operator biner. Operator biner yang dimaksud berupa penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x) atau pembagian (/). 2. Sifat-sifat operasi biner yaitu: bersifat tertutup, bersifat komutatif, bersifat asosiatif, memiliki invers, memiliki identitas dan bersifat distributif. Latihan 2.1 1. Selidiki, apakah operasi pada himpunan berikut ini (a) merupakan operasi biner, (b) bersifat asosiatif, (c) mempunyai elemen identitas, (d) setiap elemennya mempunyai invers dan (e) bersifat komutatif. Tunjukkanlah: a. Z dengan operasi perkalian b. Z dengan operasi penjumlahan 2. B dengan operasi  yang didefinisikan oleh a  b = a + b – 10, a, b  B 3. R dengan operasi  yang didefinisikan oleh a  b = ½ (a + b + ab), B b a,   Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
  • 3. 3 BAB 3 GRUP A. Pengertian Grup Misalkan   G dan  adalah operasi biner pada G, maka G dikatakan grup [ditulis  ,G ], jika sifat-sifat operasi biner berlaku pada G yakni (1) bersifat tertutup, (2) bersifat asosiatif, (3) bersifat komutatif, (4) memiliki elemen identitas, (5) memiliki invers. Contoh grup Bilangan Z, Q, R, dan C merupakan grup terhadap operasi penjumlahan. Elemen netral dari grup tersebut adalah 0, sedangkan invers dari a adalah –a. Contoh bukan grup R bukan merupakan grup terhadap operasi perkalian, karena R  0 tidak memiliki invers. Definisi 1: 1. Operasi biner ° pada S adalah jika ∀a, b ∈ S berlaku a°b ∈ S, atau sering dikatakan Operasi ° pada S bersifat tertutup. 2. Jika Operasi ° pada S tertutup maka (S, °) disebut Grupoid yaitu struktur aljabar dengan satu operasi yang tertutup (biner). 3. Operasi biner ° pada S dikatakan assosiatif jika ∀a, b, c ∈ S, (a°b) °c = a° (b°c). 4. Grupoid (S, °) disebut semigrup jika Operasi biner ° pada S assosiatif 5. Himpunan S terhadap operasi ° dikatakan mempunyai elemen identitas e jika ∀e ∈ S, ∀a∈ S, a°e = e°a = a 6. Semigrup (S, °) disebut monoid jika S terhadap ° mempunyai elemen identitas e. 7. Himpunan S terhadap operasi ° dikatakan komutatif jika ∀a, b ∈ S, a°b = b°a Definisi 2 ; Misalkan G adalah himpunan tidak kosong dilengkapi dengan operasi maka struktur aljabar (G,.) disebut Grup jika dipenuhi aksioma-aksioma berikiut : a. Tertutup, artinya ∀a, b ∈ G berlaku a.b ∈ G b. Asosiatif, artinya ∀a, b, c ∈G berlaku (a.b).c = a.(b.c) c. Mempunyai elemen identitas ditulis e, artinya (∀a ∈ G) a.e = e.a =a d. Setiap elemen mempunyai invers dinotasikan a-1 adalah invers dari a, artinya (∀a ∈ G) (∀a-1∈ G) sehingga a-1.a = a.a-1 = e B. Sifat-sifat Grup Dalam sembarang grup, berlaku sifat-sifat sebagai berikut 1. Hukum kanselasi kiri : Jika a x = a y maka x = y. 2. Hukum kanselasi kanan : Jika x a = y a maka x = y. 3. Anggota identitas itu tunggal yaitu jika e dan e′ elemen G yang memenuhi hukum identitas maka e = e′. 4. Invers dari sebarang anggota G akan tunggal yaitu jika a dan b merupakan invers dari x maka a = b. 5. ( ab) -1 = b-1a-1 Bukti : 1. Diberikan ax = ay. Karena G grup dan a ∈ G maka terdapat a-1 sehingga a a-1 = a-1 a = e dengan e identitas. Akibatnya a-1 (ax) = a-1 (ay) dan dengan menggunakan hukum assosiatif diperoleh (a-1 a)x = (a-1 a)y dan dengan hukum invers diperoleh ex = ey akhirnya dengan hukum identitas x = y 2. Analog dengan 1 (untuk latihan). 3. Karena e suatu anggota identitas maka e e′ = e′. Pada sisi lain e e′ = e, sehingga e e′ = e′ = e. Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
  • 4. 4 4. Karena a dan b merupakan invers x maka berlaku xa = e dan xb = e. Karena anggota identitas itu tunggal maka xa = e = xb Akibatnya dengan menggunakan hukum kanselasi kiri maka a = b. 5. Karena ab . b-1 a-1 = a (b b-1) a-1 = a e a-1 = a a-1 = e dan b-1a-1 . ab = b-1(a-1 a)b = b-1 e b = b-1 b = e maka (ab)-1 = b a. C. Pembagian Grup 1. Berdasarkan sifatnya Berdasarkan sifatnya grup dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Grupoid Himpunan G bersama-sama dengan operasi biner ° ditulis  ,G b. Semigrup Dikatakan semigrup jika  ,G memiliki sifat asosiatif, yakni Gc ba, , , maka berlaku a b c  a  b  c. c. Monoid Dikatakan monoid jika  ,G semigrup yang memiliki elemen identitas, yakni GaGe   , maka berlaku aae e a  . 2. Berdasarkan ordernya Berdasarkan ordernya grup dibagi menjadi 9 dua, yaitu: a. Grup tak berhingga Grup tak berhingga adalah grup yang memiliki order tak berhingga Contoh: {Z,+} merupakan gurp tak berhingga karena mempunyai orde tak berhingga karena Z mempunyai tak berhingga banyak anggota. b. Grup berhingga Grup berhingga adalah grup yang memiliki order berhingga Contoh : {Z6,+} merupakn grup berhingga karena mempunyai order 6 karena mengandung 6 anggota yaitu 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Key Word: Grup  G  dan  Rangkuman Misalkan G  dan  adalah operasi biner pada G, maka G dikatakan grup [ditulis G,], jika sifat-sifat operasi biner berlaku pada G.grup dibagi menjadi dua, yaitu: berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan ordernya. Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 FITK IAIN Mataram VD-2014/2015
  • 5. 5 Latihan Buktikan bahwa himpunan berikut merupakan grup (menggunakan sifat) a. (Z3,x) b. (Z5,x) c. (Z4,+) d. (Z6,+) Jurusan Pendidikan Matematika Kelompok 5 FITK IAIN Mataram VD-2014/2015