SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
1
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA
PADA MASYARAKAT KELURAHAN BAHU KECAMATAN
MALALAYANG MANADO
Farsyi Novelia Dalawa
Billy Kepel
Rivelino Hamel
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : farsyidalawa@yahoo.com
Abstract: Nutrition Status is state of the body that is the end result of a balance between the
nutrients into the body and its use. One way to monitor nutrition status of adults is by
measuring body mass index. Blood glucose levels be used as a parameter to the success of the
metabolism in the body. In a certain state with respect to glucose levels in the body can occur
hypoglycemia or hiperglikemia. The purpose of research this is to know the relation of
nutrition status with fasting blood glucose levels in people in the village of Bahu. Method:
this type of research is obeservasional analytic with cross sectional design. The number of
samples as much as 63 people taken by simple random sampling in bahu village. Data
obtained process used by chi squre test with degrees of significance (α) = 0,05. The result
showed that nutrition status with normal body mass index there was 8 person who has fasting
blood glucose levels <110mg/dl and 3 person has fasting blood glucose levels ≥110 mg/dl.
While nutrition status with obese body mass index there was 35 person who has fasting blood
glucose levels <110mg/dl and 17 person has fasting blood glucose levels ≥110 mg/dl.
Conclusion in this research was not relationship between nutrition status with fasting blood
glucose levels with value p=1,00
Keywords : Nutrition status, fasting blood glucose levels, body mass index
Abstrak : Status Gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan
antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya. Salah satu cara untuk
memantau status gizi orang dewasa adalah dengan mengukur indeks massa tubuh. Kadar
glukosa darah dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme di dalam tubuh.
Dalam keadaan tertentu sehubungan dengan kadar glukosa dalam tubuh dapat terjadi
hipoglikemia atau hiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
status gizi dengan kadar gula darah puasa pada masyarakat di Kelurahan Bahu. Metode: Jenis
penelitian ini adalah obeservasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel
sebanyak 63 orang, yang diambil secara simple random sampling di Kelurahan Bahu. Data
yang diperoleh diolah menggunakan uji chi squre dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Status gizi dengan Indeks massa tubuh normal ada 8 orang
yang memiliki kadar gula darah puasa <110mg/dl dan 3 orang yang memiliki kadar gula
darah puasa ≥110 mg/dl sedangkan Status gizi dengan Indeks massa tubuh obes ada 35 orang
yang memiliki kadar gula darah puasa <110mg/dl dan 17 orang memiliki kadar gula darah
puasa ≥110mg/dl. Kesimpulan dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara status gizi
dengan kadar gula darah puasa dengan nilai p=1,00.
Kata kunci : Status gizi, kadar gula darah puasa, indeks massa tubuh
PENDAHULUAN
Status Gizi adalah keadaan tubuh yang
merupakan hasil akhir dari keseimbangan
antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh
dan penggunaannya. Salah satu cara untuk
memantau status gizi orang dewasa adalah
dengan mengukur Indeks Massa Tubuh
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
2
(IMT). Indeks massa tubuh merupakan
indikator yang paling sering digunakan dan
praktis untuk mengukur tingkat populasi
berat badan lebih dan obesitas pada orang
dewasa (Sugondo, 2006). Kurang lebih
12% orang dengan indeks massa tubuh 27
kg/m2
menderita diabetes mellitus tipe 2,
faktor lingkungan dan gaya hidup yang
tidak sehat seperti makan berlebihan,
berlemak dan kurang aktivitas fisik
berperan sebagai pemicu diabetes mellitus
(Susilo & Wulandari, 2011).
Penelitian oleh Justitia (2011) pada
subjek penelitian berusia 20-59 tahun
diambil pada 17 orang subjek penelitian
yang mengalami obesitas ditemukan
peningkatan kadar gula darah pada 15
orang dan Kadar Gula darah normal pada 2
orang subjek penelitian. Resiko timbulnya
diabetes mellitus meningkat dengan
naiknya Indek Massa Tubuh , dimana
terdapat hubungan linier antara IMT
dengan kadar glukosa darah (Rosalina,
2008).
Peningkatan berat badan dan
obesitas merupakan penyumbang utama
dalam perkembangan kadar gula darah
sehingga dapat menyebabkan diabetes
mellitus. Orang-orang dengan IMT
meningkat dapat menyebabkan sensifitas
insulin menurun .(Hermawan,2012).
Penderita diabetes di Amerika serikat
sebanyak 6,3% dari populasi, hampir satu
per tiga tidak menyadari bahwa mereka
memiliki diabetes. Pemeriksaan glukosa
plasma puasa mengindikasi adanya rentang
nilai pradiabetes untuk intervensi dini pada
individu yang beresiko mengidap diabetes
pasti (Corwin, 2009). Diseluruh dunia 2,8
juta orang meninggal setiap tahunnya
sebagai akibat kelebihan berat badan atau
obesitas diperkirakan 2,3%. Pada tahun
2008, 35% orang dewasa berusia 20 tahun
keatas kelebihan berat badan (IMT ≥ 25
kg/m2
). Prevalensi World Health
Organisation pada tahun 2008 peningkatan
glukosa darah untuk usia dewasa adalah
9,8% pada pria dan 9,2% pada wanita
(Hermawan,2012). Indonesia masuk ke
dalam daftar 10 negara dengan penderita
diabetes terbanyak, setelah India, Cina,
Rusia, Jepang dan Brasil. Riset yang
dilakukan Departemen Kesehatan pada
tahun 2008 mendapatkan hasil ada
sebanyak 11,4% penduduk Indonesia yang
mengalami pradiabetes (Susilo &
Wulandari, 2011).
Berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010, presentasi satus gizi
penduduk dewasa ( >18 tahun) menurut
kategori IMT, Sulawesi Utara memiliki
presentasi Kategori IMT kurus 6,0%,
Normal 56,8%, berat badan lebih 15,2%,
obesitas 21,9%. Prevalensi obesitas
cenderung meningkat setelah usia 35 tahun
keatas dan kemudian menurun setelah usia
60 tahun keatas, untuk daerah perkotaan
prevalensi obesitas lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah pedesaan
(Depkes RI,2010). Profil kesehatan
provinsi Sulawesi Utara tahun 2008,
prevalensi penyakit diabetes tertinggi
berada di Kota Manado sebesar 2,7 % dan
terendah di Kabupaten Bolaang
Mangondow sebesar 0,7%. Diabetes
mellitus termasuk 20 penyakit yang
menonjol di Puskesmas Bahu dengan
jumlah penderita sebanyak 520 orang
(Profil Kesehatan Puskemas Bahu tahun
2012).
Masalah kesehatan yang terjadi
karena kelebihan berat badan yang
mempengaruhi penurunan fungsi tubuh
sehingga memungkinkan seseorang
beresiko terhadap penyakit degeneratif
salah satunya diabetes mellitus, dengan
prevalensi obesitas dan diabetes mellitus di
Sulawesi Utara khususnya di Manado
cukup tinggi, maka mendorong peneliti
untuk meneliti “ Hubungan Status Gizi
dengan Kadar Gula Darah Puasa pada
Masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan
Malalayang Manado”.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini merupakan
Observasional analitik dengan rancangan
Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan
pada masyarakat Kelurahan Bahu
Kecamatan Malalayang Manado.Waktu
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
3
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15
Juni 2013 sampai 26 Juni 2013. Populasi
dalam penelitian ini adalah populasi target
adalah populasi yang memenuhi kriteria
dan menjadi sasaran penelitian yaitu
seluruh masyarakat Kelurahan Bahu yang
berusia 30-50 tahun. Populasi masyarakat
kelurahan bahu umur 30-50 tahun
berjumlah 2046 orang. Sampel diambil
dengan menggunakan simple random
sampling yaitu masyarakat kelurahan bahu
yang berusia 30-50 tahun yang telah
memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan
sampel menggunakan teknik ini dilakukan
dengan cara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi. besar
sampel dalam penelitian ini diperoleh
dengan menggunakan rumus:
n=
N
1+N(d
2
)
Keterangan: N= Besar Populasi
n= besar sampel
d= Tingkat kesalahan
yang dapat ditolerir
n=
2046
1+2046(0,1252
)
n=
2046
32,9
n= 62,1 dibulatkan menjadi 63
orang.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini
yaitu masyarakat yang bersedia menjadi
responden dan telah menandatangani
informed consent, responden yang berusia
30-50 tahun, responden berkomunikasi
dengan baik dan kooperatif. Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini yaitu
responden yang memiliki gangguan
hemostasis. responden yang
mengkonsumsi obat-obat anti
diabetes,IMT < 18,5 kg/m2
. Instrumen
dalam penelitian ini yaitu kuisioner data
umum subjek penelitian meliputi informasi
tentang nama/ inisial responden, umur,
pekerjaan dan riwayat kesehatan,
timbangan Injak digital merk seca
berkapasitas 120 kg dengan tingkat
ketelitian 0,1 kg, alat ukur tinggi badan/
microtoise yang mempunyai kapasitas
panjang 200 cm dengan tingkat ketelitian
0,1 cm, alat pengukur gula darah merk
Gluco dr. Prosedur pengumpulan data
dalam penelitian ini yaitu penelitian
dimulai setelah mendapatkan izin dari
kepala Kelurahan Bahu Kecamatan
Malalayang untuk melakukan penelitian
dengan menunjukkan surat izin penelitian
dari Program Studi Ilmu Keperawatan
UNSRAT. Selanjutnya peneliti dianjurkan
menghubungi masing-masing kepala
lingkungan tempat penelitian untuk lebih
memudahkan dalam menjangkau Subjek
penelitian. Pengambilan sampel secara
simple random sampling dilakukan dengan
cara : masyarakat yang berusia 30-50 tahun
telah didaftar, kemudian ditentukan mana
yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi, sehingga didapatkan jumlahnya
1560 orang. Sampel yang masuk dalam
kriteria dipilih sebanyak 63 orang dengan
perkiraan response rate 80%. Pemilihan 63
sampel dilakukan dengan sistem undian,
caranya dibuat daftar 1560 orang tersebut,
kemudian dilakukan undian. Setelah
penetapan yang menjadi responden
penelitian, bersama dengan kepala
lingkungan lokasi penelitian, dilakukan
kunjungan rumah pada subjek penelitian
untuk menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian serta meminta kesediaan untuk
menjadi responden penelitian. Peneliti
meminta responden penelitian untuk puasa
selama 8-10 jam sebelum melakukan
pemeriksaan. Waktu makan malam
terakhir Pukul 21.00 malam. Hari
berikutnya sekitar pukul 06.00 pagi,
masyarakat yang menjadi Subjek
penelitian dikumpulkan di satu tempat.
Peneliti selanjutnya memberikan informed
consent untuk disetujui dan ditandatangani
sebagai bukti kesediaan menjadi responden
penelitian. Kuisioner data umum diisi oleh
responden sesuai dengan identitas
responden. Kuisioner data umum tersebut
diberi kode responden untuk lebih
memudahkan peneliti dalam pelaksanaan
pengolahan data. Berat badan diukur oleh
peneliti dengan menggunakan timbangan
berat badan Electronic Personal Scale
merk seca berkapasitas 120 kg dengan
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
4
tingkat ketelitian 0,1 kg. Saat pengukuran
alas kaki dan benda yang digenggam
subjek penelitian ditanggalkan. Tinggi
badan diukur oleh peneliti dengan
menggunakan microtoise kapasitas panjang
200 cm dengan tingkat ketelitian 0,1 cm.
Saat pengukuran alas kaki subjek
penelitian ditanggalkan dan berdiri dalam
posisi tegak. Setelah mendapatkan data
tentang berat dan tinggi badan selanjutnya
dilakukan perhitungan IMT sesuai dengan
rumus perhitungan IMT, diinterpretasikan
kemudian dijelaskan kepada Subjek
penelitian dan dicatat. Selanjutnya
dilakukan pemeriksaan kadar gula darah
menggunakan Gluco dr dengan
pengambilan spesimen darah kapiler,ujung
jari didesinfeksi terlebih dahulu dengan
menggunakan kapas alkohol, kemudian
ditusukkan pada ujung jari dengan alat
penusuk yang sudah dimasukkan jarum,
kemudian strip ditempelkan ke bulatan
darah, selanjutnya peneliti melihat hasil
pengukuran di alat Gluco dr.
Data yang telah dikumpulkan
selanjutnya dilakukan pengelolahan data
dengan melalui tahapan coding dan entry
data. Kemudian dilakukan analisa data
yang terdiri dari univariat dan bivariat
dengan menggunakan program komputer.
Prinsip etika dalam penelitian ini meliputi
prinsip manfaat (bebas dari penderitaan,
bebas dari eksploitasi, resiko), prinsip
menghargai hak asasi manusia (hak untuk
ikut/tidak menjadi responden, hak untuk
mendapatkan jaminan dari perlakuan yang
diberikan, informed consent), prinsip
keadilan (hak untuk mendapatkan
pengobatan yang adil, hak dijaga
kerahasiannya).
HASIL dan PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan selama penelitian di Kelurahan
Bahu Kecamatan Malalayang, diperoleh 63
sampel.
Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin,umur dan pekerjaan
Karakteristik
Responden
Jumlah %
Jenis Kelamin
Laki-laki 23 36,5
Perempuan 40 63,5
Umur
30-34 9 14,3
35-39 12 19,0
40-44 14 22,2
45-50 28 44,4
Pekerjaan
PNS 11 17,5
Wiraswasta 17 27,0
IRT 24 38,1
Dan lain-lain 11 17,5
Sumber : Data Primer
Tabel 2.Distribusi Responden berdasarkan
Status Gizi dan Kadar Gula Darah Puasa
Variabel Jumlah %
Status Gizi
Obesitas 52 82,5
Normal 11 17,5
Kadar Gula
Darah Puasa
Tinggi 20 31,7
Normal 43 68,3
Sumber : Data Primer
Analisis Bivariat
Hasil analisis dengan menggunakan
uji chi square (X2
) dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.Hubungan Status Gizi dengan
Gula Darah Puasa
Stat
us
Gizi
GDP
Tin
ggi
%
Nor
mal
% n %
Nil
ai p
Obe
sitas
17 27,
0%
35 55,
6%
52 82,5
%
1,0
0
Nor
mal
3 4,8
%
8 12,
7%
11 17,5
%
Tota
l
20 31,
7%
43 68,
3%
63 100
%
Sumber : Data primer
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
5
Berdasarkan hasil analisis dengan
melihat nilai signifikan diperoleh nilai p >
0,05 (1,00) yang berarti menerima Ho dan
menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara status gizi dengan kadar gula darah
puasa pada masyarakat kelurahan bahu
kecamatan malalayang.
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini
masyarakat yang berusia 30-50 tahun yang
berjumlah 63 orang. Berdasarkan hasil
penelitian mengenai karateristik responden
menurut jenis kelamin, mayoritas
perempuan yaitu sebesar 63,5%. Dari data
yang diperoleh menunjukkan bahwa
jumlah perempuan lebih banyak dan peduli
untuk melakukan pemeriksaan
kesehatannya dibandingkan dengan laki-
laki. Umur responden digolongkan menjadi
empat ,sebagian besar umur berada pada
kelompok umur 45-50 tahun yaitu sebesar
44,4%. Menurut Hermawan (2012), yang
menyatakan bahwa umur kelompok umur
≥ 45 tahun masih termasuk kategori usia
yang produktif, dimana secara fisik masih
dapat melakukan pekerjaan. Responden
berdasarkan pekerjaan yaitu diantaranya
PNS, Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga, dan
lain-lain. Dari data yang diperoleh,
pekerjaan yang paling banyak yaitu
sebagai IRT sebesar 38,1%
Hasil penelitian dilihat dari status
gizi responden menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memiliki indeks
masa tubuh >23 kg/m2
yang dikategorikan
sebagai obesitas yaitu sebesar 82,5%. Data
yang diperoleh menunjukkan bahwa
proporsi tubuh dalam keadaan yang tidak
seimbang, dimana terjadi penumpukan
lemak dalam tubuh kemungkinan karena
pola makan berlebihan, aktivitas yang
kurang, faktor genetik, dan lain-lain.
Kondisi ini dapat menggangu fungsi tubuh
secara keseluruhan, selain dapat
menimbulkan penyakit degeneratif, dimana
kegemukan dan obesitas merupakan faktor
pencetus berbagai penyakit
(Khasanah,2012). Karakteristik responden
dilihat dari pengukuran kadar gula darah
puasa, hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden yang memiliki kadar gula darah
puasa tinggi ≥110mg/dl sebesar
31,7%,dimana sebagian besar responden
memiliki kadar gula darah normal yaitu
sebesar 68,3%.
Status Gizi
Status gizi dinilai dari IMT yang
didapat dengan cara membandingkan berat
badan (kg) dengan tinggi badan (m)
sehingga penggolongan IMT yaitu normal
jika IMT 18,5-22,9 kg/m2
sedangkan
obesitas jika IMT ≥23 kg/m2
. Hasil
penelitian pada masyarakat kelurahan bahu
diperoleh status gizi cenderung obesitas
yaitu sebanyak 52 responden dari 63
responden, dimana dari data tersebut
perempuan lebih banyak mengalami
obesitas. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian oleh Depkes (2010) yang
mengatakan bahwa angka obesitas pada
perempuan lebih tinggi dibandingkan
dengan laki-laki. Hasil penelitian oleh
Theresia (2012) juga mengatakan bahwa
perempuan lebih banyak mengalami
overweight atau obesitas, dimana laki-laki
memiliki massa otot lebih banyak dan
menggunakan massa otot yang lebih
banyak dari perempuan dikarenakan
aktivitas yang lebih dan pembakaran kalori
oleh otot lebih banyak dibandingkan
perempuan. Kelebihan energi terjadi bila
konsumsi energi melalui makanan
melebihi energi yang dikeluarkan,
akibatnya akan terjadi berat badan lebih
atau kegemukan (Almatsier, 2009).
Kadar Gula Darah Puasa
Kadar gula darah puasa responden
diukur dengan mengambil darah kapiler
yaitu pada ujung jari tangan dengan
menggunakan alat gluco dr, dimana
responden sebelumnya sudah puasa selama
kurang lebih 8 jam dan kemudian
dilakukan pemeriksaan. Variabel kadar
gula darah puasa digolongkan dalam
kategori tinggi jika GDP ≥110mg/dl dan
normal jika GDP <110mg/dl. Hasil
penelitian diperoleh kadar gula darah
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
6
responden sebagian besar berada pada
keadaan normal yaitu sebesar 68,3%. Dari
data yang diperoleh kadar gula darah
responden menurut jenis kelamin, dimana
perempuan memiliki kadar gula darah
puasa tinggi sebanyak 17 responden
sedangkan laki-laki hanya 3 responden
yang memiliki kadar gula darah puasa
tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa
perempuan lebih cenderung memiliki
kadar gula darah puasa yang tinggi
dibandingkan dengan laki-laki. Hasil
penelitian oleh Djakani (2013) mengatakan
bahwa sebagian besar laki-laki memiliki
kadar gula darah puasa normal.
Hubungan Status Gizi dengan Kadar
Gula Darah Puasa
Analisis menggunakan uji Chi
square yang dilakukan pada responden
yang berjumlah 63 orang untuk melihat
hubungan antara status gizi dengan kadar
gula darah. Hasil yang diperoleh nilai p >
0,05 (1,00) yang berarti tidak ada
hubungan antara status gizi dengan kadar
gula darah puasa pada masyarakat
kelurahan bahu kecamatan malalayang.
Data hasil analisis diperoleh sebagian besar
responden dengan status gizi obes yang
memiliki kadar gula darah puasa normal.
Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang
dengan obesitas tidak selalu memiliki
kadar gula darah puasa tinggi. Menurut
Sustriani (2004) dikutip dari Witasari,dkk
(2009) mengatakan bahwa tingkat gula
darah tergantung pada kegiatan hormon
yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal
yaitu adrenalin dan kortikosteroid.
Adrenalin akan memacu kenaikan
kebutuhan gula darah, dan kortikosteroid
akan menurunkannya kembali
Hasil penelitian ini didukung oleh
hasil penelitian oleh Theresia (2012)
tentang hubungan overweight dengan
peningkatan kadar gula darah puasa yang
mengatakan bahwa tidak ada hubungan
yang bermakna antara overweight dengan
peningkatan kadar gula darah dengan nilai
p>0,05 (0,99). Penelitian juga oleh
Sulistianingrum (2010) tentang hubungan
indeks massa tubuh dan rasio lingkar
lengan dengan kadar gula darah puasa,
dimana IMT tidak berhubungan dengan
kadar gula darah puasa secara statistik
dengan nilai p >0,05. Akan tetapi hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian oleh Justitia (2011) tentang
hubungan obesitas dengan kadar gula
darah pada guru-guru SMP Negeri 3
Medan menggunakan uji chi square
dengan nilai p<0,05 (0,005) dimana
terdapat hubungan antara obesitas dengan
peningkatan kadar gula darah. Penelitian
sebelumya juga oleh Chandra, dkk (2009)
tentang identifikasi pola aktifitas dan status
gizi dengan Kadar Gula Darah Puasa pada
pegawai Negeri Sipil Provinsi Riau dengan
menggunakan uji chi square dimana pada
variabel status gizi dengan kadar gula
darah terdapat hubungan dengan nilai
p<0,05 (0,002). Hasil penelitian ini
dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang
mempengaruhi seperti genetik, pola
makan, aktivitas fisik dan lain-lain yang
menyebabkan hasil penelitian ini berbeda
dengan hasil penelitian sebelumnya.
Berdasarkan teori penyebab diabetes
mellitus cenderung disebabkan karena
obesitas yang berkaitan dengan resistensi
insulin sehingga terjadi peningkatan kadar
glukosa dalam darah yang disebabkan oleh
penumpukan lemak tubuh yang dapat
mengganggu kerja insulin. Konsumsi
makanan yang berlebihan akan
menyebabkan jumlah energi yang masuk
ke dalam tubuh tidak seimbang dengan
kebutuhan energi. Konsumsi makanan
berlebihan terutama berasal dari jenis
makanan sumber karbohidrat dan lemak.
(Khasanah, 2011). Faktor genetik pun ikut
berperan dalam mempengaruhi status gizi
seseorang. Menurut Hasdianah (2012)
mengatakan bahwa kegemukan dapat
diturunkan dari generasi sebelumnya pada
generasi berikutnya. Pada dasarnya
penelitian ini untuk mengetahui hubungan
tentang status gizi dengan kadar gula darah
puasa, dimana peneliti tidak mengambil
data tentang pola makan,riwayat keluarga
dan aktivitas fisik responden sehingga
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
7
faktor-faktor ini juga dapat mempengaruhi
hasil penelitian.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berstatus gizi obesitas dan
memiliki kadar gula darah pada keadaan
normal. Hasil analisis yang diperoleh
dengan menggunakan uji chi square,
dengan nilai p>0,05 (p=1,00) yang berarti
tidak ada hubungan antara status gizi
dengan kadar gula darah puasa pada
masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan
Malalayang.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier.S.(2009).Prinsip Dasar Ilmu
Gizi.Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Chandra.F, Masdar.H, Rosdiana.D.(2009).
Identifikasi Pola Aktivitas dan Status
Gizi Pegawai Negri Sipil Pemerintah
Daerah Provinsi Riau dengan Kadar
Gula darah.(online)
http://repository.unri.ac.id/bitstream/1
23456789/2 873/4/isi30001.PDF
diakses tanggal 1 Juli 2013
Corwin,E.J.(2009).Buku Saku Patofisiologi
edisi 3.Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Depkes.(2010).Riset Kesehatan Dasar
2010.http://www.litbang.depk
es.go.id/sites/download/buku_laporan/
lapnas_riskesdas2010/Laporan_riskes
das_2010.pdf diakses tanggal 2 Mei
2013
Djakani.H.(2013).Gambaran Kadar
Glukosa Darah Puasa pada Laki-laki
usia 40-59 tahun.Jurnal e-Biomedik
Volume 1.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e
biomedik/article/view/1165 diakses
tanggal 5 Mei 2013
Hermawan,W.(2012).Hubungan Indeks
Massa Tubuh dengan Kadar Gula
Darah Sewaktu pada Pegawai Pria di
Dinas Pertanian dan Peternakan
Provinsi Sulawesi Utara.Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi
Manado.http://fkm.unsrat.ac.id/wp-
content/uploads/2012/10/Windy-
Hermawan.pdf diakses tanggal 2 Mei
2013
Hasdianah,H.R.(2012).Mengenal Diabetes
Mellitus pada Orang dewasa dan
anak-anak.Yogyakarta: Nuha Medika
Justitia,N.L.(2011).Hubungan Obesistas
dengan Peningkatan Kadar Gula
Darah pada Guru-Guru SMP 3
Medan.Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatra
Utara.http://repository.usu.ac.id/handl
e/123456789/31305 diakses tanggal 2
Mei 2013
Khasanah,N.(2011).Waspadai Beragam
Penyakit Degeneratif Akibat Pola
Makan.Yogyakarta: Laksana
Puskesmas Bahu.(2012).Profil Kesehatan
Puskesmas Bahu tahun 2012
Kecamatan Malalayang Manado
Rosalina.(2008).Hubungan Asupan
Karbohidrat, Serat dan indeks Massa
tubuh dengan Kadar Glukosa Darah
pada Penderita Dibetes Mellitus tipe 2
di RSUD Agoesdjam Ketapang.
Program Studi Ilmu Gizi Universitas
DiponegoroSemarang.http://eprints.un
dip.ac.id/25990/1/146_Rosalina__G2
C206014_A.pdf diakses tanggal 9 Mei
2013
Sugondo.S.(2006).Obesitas.Editor
Sudoyo.W ,Setiyohadi.B, Alwi.I,
Simandibrata.K, Setiati.S. Bahan Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi IV.
Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
8
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Sulistianingrum.N.D.(2010).Hubungan
Indeks Massa Tubuh dan Rasio
Lingkar Pinggang Pinggul dengan
Kadar Gula Darah Puasa pada
Populasi berusia 18-60 tahun di
Perumahan Griya Binangun
Asri,Pangasih dan Progo.Fakultas
Kedokteran Universitas
Surakarta.(online)
http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?m
n=showview&id=12824 diakses
tanggal 14 Juli 2013
Susilo.Y, Wulandari.(2011).Cara Jitu
Mengatasi Diabetes Mellitus Ed
1.Yogyakarta: Penerbit ANDI
Theresia.T.L.(2012).Hubungan
Overweight dengan Peningkatan
Kadar Gula Darah pada Pedagang
Pusat Pasar Medan.Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera
Utara
Medan.http://repository.usu.ac.id/hand
le/12 3456789/35364 diakses tanggal
1 Mei 2013
Witasari.U, Setianingrum.R,
Siti.Z.(2009).Hubungan Tingkat
Pengetahuan Asupan Karbohidrat dan
Serat dengan Pengendalian Kadar
Glukosa Darah pada Penderita
Diabetes Mellitus tipe 2.Jurnal
penelitian Sains dan Teknologi Vol.10
No.2,2009:130-138 Program Studi
Gizi Fakultas Kesehatan Unuversitas
Muhamadiyah Surakarta

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

10 publikasi
10 publikasi 10 publikasi
10 publikasi Nana Nini
 
HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...
HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...
HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...Sii AQyuu
 
1030 2167-1-sm
1030 2167-1-sm1030 2167-1-sm
1030 2167-1-smria amya
 
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...Sii AQyuu
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoivanho86
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-sAndrew Hidayat
 
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadarSkripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadarSujana Pkm
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cFaradhillah Adi Suryadi
 
DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...
DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...
DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...Sii AQyuu
 
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...Merlyn Rumthe
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahFakhriyah Elita
 

La actualidad más candente (18)

10 publikasi
10 publikasi 10 publikasi
10 publikasi
 
2c
2c2c
2c
 
HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...
HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...
HUBUNGAN BODY IMAGE, PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG, DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP ...
 
1030 2167-1-sm
1030 2167-1-sm1030 2167-1-sm
1030 2167-1-sm
 
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan hoHubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadarSkripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
Skripsi hubungngan motivasi dengan perilaku mengontrol kadar
 
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1cHubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
Hubungan tingkat kepatuhan minum obat penderita DM tipe 2 terhadap kadar hb a1c
 
DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...
DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...
DISLIPIDEMIA PADA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI RSUP DR. KARIADI DAN LABORAT...
 
Jurper1 1-nas
Jurper1 1-nasJurper1 1-nas
Jurper1 1-nas
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
Epidemiology nutritional status of hyperlipidemics elderly in indonesia accor...
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
 
Ebcr
EbcrEbcr
Ebcr
 
makalah jantung
makalah jantungmakalah jantung
makalah jantung
 

Similar a GULA DARAH

PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptxPPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptxridiputra
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diarenrukmana rukmana
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILnrukmana rukmana
 
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamilJurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamilnrukmana rukmana
 
Daftar jurnal sharing dm 2 new
Daftar jurnal sharing dm 2 newDaftar jurnal sharing dm 2 new
Daftar jurnal sharing dm 2 newarif rakhman
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676NurSalsa1
 
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxPOPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxNiyaCimut
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...Universitas Katolik Musi Charitas
 
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdfkamesyworo1
 
A-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docxA-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docxssuser9db94b
 
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...Repository Ipb
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...Sii AQyuu
 
Strawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia Dislipidemia
Strawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia DislipidemiaStrawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia Dislipidemia
Strawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia DislipidemiaStikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfkasmi16
 
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptxGizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptxssuser033ede
 
PP Ujian Proposal REKI.pptx
PP Ujian Proposal REKI.pptxPP Ujian Proposal REKI.pptx
PP Ujian Proposal REKI.pptxMahruriSaputra
 

Similar a GULA DARAH (20)

PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptxPPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
3bab42
3bab423bab42
3bab42
 
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diareJurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
Jurnal status gizi yang berhubungan dengan kejadian diare
 
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMILPERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK  BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
PERILAKU MAKAN BERDASARKAN PRAKTIK BUDAYA SUNDA PADA IBU HAMIL
 
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamilJurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Jurnal Pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
 
Daftar jurnal sharing dm 2 new
Daftar jurnal sharing dm 2 newDaftar jurnal sharing dm 2 new
Daftar jurnal sharing dm 2 new
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
 
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxPOPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
 
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
 
A-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docxA-85 Rev alfian.docx
A-85 Rev alfian.docx
 
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
 
Strawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia Dislipidemia
Strawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia DislipidemiaStrawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia Dislipidemia
Strawbery Meningkatkan High Density Lipoprotein Pada Lansia Dislipidemia
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdf
 
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptxGizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptx
 
Jurper1 1-nas 2
Jurper1 1-nas 2Jurper1 1-nas 2
Jurper1 1-nas 2
 
Jurper1 1-nas 3
Jurper1 1-nas 3Jurper1 1-nas 3
Jurper1 1-nas 3
 
PP Ujian Proposal REKI.pptx
PP Ujian Proposal REKI.pptxPP Ujian Proposal REKI.pptx
PP Ujian Proposal REKI.pptx
 

Más de Sii AQyuu

SINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIKSINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIKSii AQyuu
 
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/IGAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/ISii AQyuu
 
EFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITA
EFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN  STATUS BESI REMAJA WANITAEFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN  STATUS BESI REMAJA WANITA
EFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITASii AQyuu
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...Sii AQyuu
 
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarSii AQyuu
 
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASii AQyuu
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...Sii AQyuu
 
CARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
CARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANICARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
CARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANISii AQyuu
 
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Sii AQyuu
 
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTPHubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTPSii AQyuu
 
Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...
Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...
Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...Sii AQyuu
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...Sii AQyuu
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...Sii AQyuu
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...Sii AQyuu
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...Sii AQyuu
 
Poltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitasPoltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitasSii AQyuu
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Sii AQyuu
 
Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...
Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...
Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...Sii AQyuu
 
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsSii AQyuu
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Sii AQyuu
 

Más de Sii AQyuu (20)

SINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIKSINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIK
 
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/IGAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN STATUS GIZI REMAJA SISWA/I
 
EFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITA
EFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN  STATUS BESI REMAJA WANITAEFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN  STATUS BESI REMAJA WANITA
EFIKASI SUPLEMEN BESI-MULTIVITAMIN UNTUK PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITA
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
 
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
 
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITASANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
SANITASI LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA BALITA
 
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK REMAJA OBES: STUDI KASUS PADA MURID SMU K...
 
CARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
CARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANICARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
CARA PRAKTIS PENDUGAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI
 
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...
 
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTPHubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
Hubungan Status Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi Pada Anak Remaja SLTP
 
Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...
Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...
Peran Resistensi Insulin, Adiponektin, dan Inflamasi Pada Kejadian Dislipidem...
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA MAHAS...
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
 
Poltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitasPoltekkes malang obesitas dan fertilitas
Poltekkes malang obesitas dan fertilitas
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
 
Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...
Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...
Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hi...
 
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
 

Último

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Último (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

GULA DARAH

  • 1. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 1 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KELURAHAN BAHU KECAMATAN MALALAYANG MANADO Farsyi Novelia Dalawa Billy Kepel Rivelino Hamel Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email : farsyidalawa@yahoo.com Abstract: Nutrition Status is state of the body that is the end result of a balance between the nutrients into the body and its use. One way to monitor nutrition status of adults is by measuring body mass index. Blood glucose levels be used as a parameter to the success of the metabolism in the body. In a certain state with respect to glucose levels in the body can occur hypoglycemia or hiperglikemia. The purpose of research this is to know the relation of nutrition status with fasting blood glucose levels in people in the village of Bahu. Method: this type of research is obeservasional analytic with cross sectional design. The number of samples as much as 63 people taken by simple random sampling in bahu village. Data obtained process used by chi squre test with degrees of significance (α) = 0,05. The result showed that nutrition status with normal body mass index there was 8 person who has fasting blood glucose levels <110mg/dl and 3 person has fasting blood glucose levels ≥110 mg/dl. While nutrition status with obese body mass index there was 35 person who has fasting blood glucose levels <110mg/dl and 17 person has fasting blood glucose levels ≥110 mg/dl. Conclusion in this research was not relationship between nutrition status with fasting blood glucose levels with value p=1,00 Keywords : Nutrition status, fasting blood glucose levels, body mass index Abstrak : Status Gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya. Salah satu cara untuk memantau status gizi orang dewasa adalah dengan mengukur indeks massa tubuh. Kadar glukosa darah dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme di dalam tubuh. Dalam keadaan tertentu sehubungan dengan kadar glukosa dalam tubuh dapat terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kadar gula darah puasa pada masyarakat di Kelurahan Bahu. Metode: Jenis penelitian ini adalah obeservasional analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 63 orang, yang diambil secara simple random sampling di Kelurahan Bahu. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji chi squre dengan derajat kemaknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Status gizi dengan Indeks massa tubuh normal ada 8 orang yang memiliki kadar gula darah puasa <110mg/dl dan 3 orang yang memiliki kadar gula darah puasa ≥110 mg/dl sedangkan Status gizi dengan Indeks massa tubuh obes ada 35 orang yang memiliki kadar gula darah puasa <110mg/dl dan 17 orang memiliki kadar gula darah puasa ≥110mg/dl. Kesimpulan dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah puasa dengan nilai p=1,00. Kata kunci : Status gizi, kadar gula darah puasa, indeks massa tubuh PENDAHULUAN Status Gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan penggunaannya. Salah satu cara untuk memantau status gizi orang dewasa adalah dengan mengukur Indeks Massa Tubuh
  • 2. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 2 (IMT). Indeks massa tubuh merupakan indikator yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa (Sugondo, 2006). Kurang lebih 12% orang dengan indeks massa tubuh 27 kg/m2 menderita diabetes mellitus tipe 2, faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat seperti makan berlebihan, berlemak dan kurang aktivitas fisik berperan sebagai pemicu diabetes mellitus (Susilo & Wulandari, 2011). Penelitian oleh Justitia (2011) pada subjek penelitian berusia 20-59 tahun diambil pada 17 orang subjek penelitian yang mengalami obesitas ditemukan peningkatan kadar gula darah pada 15 orang dan Kadar Gula darah normal pada 2 orang subjek penelitian. Resiko timbulnya diabetes mellitus meningkat dengan naiknya Indek Massa Tubuh , dimana terdapat hubungan linier antara IMT dengan kadar glukosa darah (Rosalina, 2008). Peningkatan berat badan dan obesitas merupakan penyumbang utama dalam perkembangan kadar gula darah sehingga dapat menyebabkan diabetes mellitus. Orang-orang dengan IMT meningkat dapat menyebabkan sensifitas insulin menurun .(Hermawan,2012). Penderita diabetes di Amerika serikat sebanyak 6,3% dari populasi, hampir satu per tiga tidak menyadari bahwa mereka memiliki diabetes. Pemeriksaan glukosa plasma puasa mengindikasi adanya rentang nilai pradiabetes untuk intervensi dini pada individu yang beresiko mengidap diabetes pasti (Corwin, 2009). Diseluruh dunia 2,8 juta orang meninggal setiap tahunnya sebagai akibat kelebihan berat badan atau obesitas diperkirakan 2,3%. Pada tahun 2008, 35% orang dewasa berusia 20 tahun keatas kelebihan berat badan (IMT ≥ 25 kg/m2 ). Prevalensi World Health Organisation pada tahun 2008 peningkatan glukosa darah untuk usia dewasa adalah 9,8% pada pria dan 9,2% pada wanita (Hermawan,2012). Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara dengan penderita diabetes terbanyak, setelah India, Cina, Rusia, Jepang dan Brasil. Riset yang dilakukan Departemen Kesehatan pada tahun 2008 mendapatkan hasil ada sebanyak 11,4% penduduk Indonesia yang mengalami pradiabetes (Susilo & Wulandari, 2011). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010, presentasi satus gizi penduduk dewasa ( >18 tahun) menurut kategori IMT, Sulawesi Utara memiliki presentasi Kategori IMT kurus 6,0%, Normal 56,8%, berat badan lebih 15,2%, obesitas 21,9%. Prevalensi obesitas cenderung meningkat setelah usia 35 tahun keatas dan kemudian menurun setelah usia 60 tahun keatas, untuk daerah perkotaan prevalensi obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan (Depkes RI,2010). Profil kesehatan provinsi Sulawesi Utara tahun 2008, prevalensi penyakit diabetes tertinggi berada di Kota Manado sebesar 2,7 % dan terendah di Kabupaten Bolaang Mangondow sebesar 0,7%. Diabetes mellitus termasuk 20 penyakit yang menonjol di Puskesmas Bahu dengan jumlah penderita sebanyak 520 orang (Profil Kesehatan Puskemas Bahu tahun 2012). Masalah kesehatan yang terjadi karena kelebihan berat badan yang mempengaruhi penurunan fungsi tubuh sehingga memungkinkan seseorang beresiko terhadap penyakit degeneratif salah satunya diabetes mellitus, dengan prevalensi obesitas dan diabetes mellitus di Sulawesi Utara khususnya di Manado cukup tinggi, maka mendorong peneliti untuk meneliti “ Hubungan Status Gizi dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado”. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini merupakan Observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan pada masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Manado.Waktu
  • 3. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 3 Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2013 sampai 26 Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi target adalah populasi yang memenuhi kriteria dan menjadi sasaran penelitian yaitu seluruh masyarakat Kelurahan Bahu yang berusia 30-50 tahun. Populasi masyarakat kelurahan bahu umur 30-50 tahun berjumlah 2046 orang. Sampel diambil dengan menggunakan simple random sampling yaitu masyarakat kelurahan bahu yang berusia 30-50 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik ini dilakukan dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. besar sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus: n= N 1+N(d 2 ) Keterangan: N= Besar Populasi n= besar sampel d= Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir n= 2046 1+2046(0,1252 ) n= 2046 32,9 n= 62,1 dibulatkan menjadi 63 orang. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang bersedia menjadi responden dan telah menandatangani informed consent, responden yang berusia 30-50 tahun, responden berkomunikasi dengan baik dan kooperatif. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu responden yang memiliki gangguan hemostasis. responden yang mengkonsumsi obat-obat anti diabetes,IMT < 18,5 kg/m2 . Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuisioner data umum subjek penelitian meliputi informasi tentang nama/ inisial responden, umur, pekerjaan dan riwayat kesehatan, timbangan Injak digital merk seca berkapasitas 120 kg dengan tingkat ketelitian 0,1 kg, alat ukur tinggi badan/ microtoise yang mempunyai kapasitas panjang 200 cm dengan tingkat ketelitian 0,1 cm, alat pengukur gula darah merk Gluco dr. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu penelitian dimulai setelah mendapatkan izin dari kepala Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang untuk melakukan penelitian dengan menunjukkan surat izin penelitian dari Program Studi Ilmu Keperawatan UNSRAT. Selanjutnya peneliti dianjurkan menghubungi masing-masing kepala lingkungan tempat penelitian untuk lebih memudahkan dalam menjangkau Subjek penelitian. Pengambilan sampel secara simple random sampling dilakukan dengan cara : masyarakat yang berusia 30-50 tahun telah didaftar, kemudian ditentukan mana yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga didapatkan jumlahnya 1560 orang. Sampel yang masuk dalam kriteria dipilih sebanyak 63 orang dengan perkiraan response rate 80%. Pemilihan 63 sampel dilakukan dengan sistem undian, caranya dibuat daftar 1560 orang tersebut, kemudian dilakukan undian. Setelah penetapan yang menjadi responden penelitian, bersama dengan kepala lingkungan lokasi penelitian, dilakukan kunjungan rumah pada subjek penelitian untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta meminta kesediaan untuk menjadi responden penelitian. Peneliti meminta responden penelitian untuk puasa selama 8-10 jam sebelum melakukan pemeriksaan. Waktu makan malam terakhir Pukul 21.00 malam. Hari berikutnya sekitar pukul 06.00 pagi, masyarakat yang menjadi Subjek penelitian dikumpulkan di satu tempat. Peneliti selanjutnya memberikan informed consent untuk disetujui dan ditandatangani sebagai bukti kesediaan menjadi responden penelitian. Kuisioner data umum diisi oleh responden sesuai dengan identitas responden. Kuisioner data umum tersebut diberi kode responden untuk lebih memudahkan peneliti dalam pelaksanaan pengolahan data. Berat badan diukur oleh peneliti dengan menggunakan timbangan berat badan Electronic Personal Scale merk seca berkapasitas 120 kg dengan
  • 4. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 4 tingkat ketelitian 0,1 kg. Saat pengukuran alas kaki dan benda yang digenggam subjek penelitian ditanggalkan. Tinggi badan diukur oleh peneliti dengan menggunakan microtoise kapasitas panjang 200 cm dengan tingkat ketelitian 0,1 cm. Saat pengukuran alas kaki subjek penelitian ditanggalkan dan berdiri dalam posisi tegak. Setelah mendapatkan data tentang berat dan tinggi badan selanjutnya dilakukan perhitungan IMT sesuai dengan rumus perhitungan IMT, diinterpretasikan kemudian dijelaskan kepada Subjek penelitian dan dicatat. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar gula darah menggunakan Gluco dr dengan pengambilan spesimen darah kapiler,ujung jari didesinfeksi terlebih dahulu dengan menggunakan kapas alkohol, kemudian ditusukkan pada ujung jari dengan alat penusuk yang sudah dimasukkan jarum, kemudian strip ditempelkan ke bulatan darah, selanjutnya peneliti melihat hasil pengukuran di alat Gluco dr. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengelolahan data dengan melalui tahapan coding dan entry data. Kemudian dilakukan analisa data yang terdiri dari univariat dan bivariat dengan menggunakan program komputer. Prinsip etika dalam penelitian ini meliputi prinsip manfaat (bebas dari penderitaan, bebas dari eksploitasi, resiko), prinsip menghargai hak asasi manusia (hak untuk ikut/tidak menjadi responden, hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan, informed consent), prinsip keadilan (hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil, hak dijaga kerahasiannya). HASIL dan PEMBAHASAN Analisis Univariat Hasil pengumpulan data yang telah dilakukan selama penelitian di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang, diperoleh 63 sampel. Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,umur dan pekerjaan Karakteristik Responden Jumlah % Jenis Kelamin Laki-laki 23 36,5 Perempuan 40 63,5 Umur 30-34 9 14,3 35-39 12 19,0 40-44 14 22,2 45-50 28 44,4 Pekerjaan PNS 11 17,5 Wiraswasta 17 27,0 IRT 24 38,1 Dan lain-lain 11 17,5 Sumber : Data Primer Tabel 2.Distribusi Responden berdasarkan Status Gizi dan Kadar Gula Darah Puasa Variabel Jumlah % Status Gizi Obesitas 52 82,5 Normal 11 17,5 Kadar Gula Darah Puasa Tinggi 20 31,7 Normal 43 68,3 Sumber : Data Primer Analisis Bivariat Hasil analisis dengan menggunakan uji chi square (X2 ) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.Hubungan Status Gizi dengan Gula Darah Puasa Stat us Gizi GDP Tin ggi % Nor mal % n % Nil ai p Obe sitas 17 27, 0% 35 55, 6% 52 82,5 % 1,0 0 Nor mal 3 4,8 % 8 12, 7% 11 17,5 % Tota l 20 31, 7% 43 68, 3% 63 100 % Sumber : Data primer
  • 5. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 5 Berdasarkan hasil analisis dengan melihat nilai signifikan diperoleh nilai p > 0,05 (1,00) yang berarti menerima Ho dan menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah puasa pada masyarakat kelurahan bahu kecamatan malalayang. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini masyarakat yang berusia 30-50 tahun yang berjumlah 63 orang. Berdasarkan hasil penelitian mengenai karateristik responden menurut jenis kelamin, mayoritas perempuan yaitu sebesar 63,5%. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dan peduli untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya dibandingkan dengan laki- laki. Umur responden digolongkan menjadi empat ,sebagian besar umur berada pada kelompok umur 45-50 tahun yaitu sebesar 44,4%. Menurut Hermawan (2012), yang menyatakan bahwa umur kelompok umur ≥ 45 tahun masih termasuk kategori usia yang produktif, dimana secara fisik masih dapat melakukan pekerjaan. Responden berdasarkan pekerjaan yaitu diantaranya PNS, Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga, dan lain-lain. Dari data yang diperoleh, pekerjaan yang paling banyak yaitu sebagai IRT sebesar 38,1% Hasil penelitian dilihat dari status gizi responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki indeks masa tubuh >23 kg/m2 yang dikategorikan sebagai obesitas yaitu sebesar 82,5%. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa proporsi tubuh dalam keadaan yang tidak seimbang, dimana terjadi penumpukan lemak dalam tubuh kemungkinan karena pola makan berlebihan, aktivitas yang kurang, faktor genetik, dan lain-lain. Kondisi ini dapat menggangu fungsi tubuh secara keseluruhan, selain dapat menimbulkan penyakit degeneratif, dimana kegemukan dan obesitas merupakan faktor pencetus berbagai penyakit (Khasanah,2012). Karakteristik responden dilihat dari pengukuran kadar gula darah puasa, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki kadar gula darah puasa tinggi ≥110mg/dl sebesar 31,7%,dimana sebagian besar responden memiliki kadar gula darah normal yaitu sebesar 68,3%. Status Gizi Status gizi dinilai dari IMT yang didapat dengan cara membandingkan berat badan (kg) dengan tinggi badan (m) sehingga penggolongan IMT yaitu normal jika IMT 18,5-22,9 kg/m2 sedangkan obesitas jika IMT ≥23 kg/m2 . Hasil penelitian pada masyarakat kelurahan bahu diperoleh status gizi cenderung obesitas yaitu sebanyak 52 responden dari 63 responden, dimana dari data tersebut perempuan lebih banyak mengalami obesitas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Depkes (2010) yang mengatakan bahwa angka obesitas pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hasil penelitian oleh Theresia (2012) juga mengatakan bahwa perempuan lebih banyak mengalami overweight atau obesitas, dimana laki-laki memiliki massa otot lebih banyak dan menggunakan massa otot yang lebih banyak dari perempuan dikarenakan aktivitas yang lebih dan pembakaran kalori oleh otot lebih banyak dibandingkan perempuan. Kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan, akibatnya akan terjadi berat badan lebih atau kegemukan (Almatsier, 2009). Kadar Gula Darah Puasa Kadar gula darah puasa responden diukur dengan mengambil darah kapiler yaitu pada ujung jari tangan dengan menggunakan alat gluco dr, dimana responden sebelumnya sudah puasa selama kurang lebih 8 jam dan kemudian dilakukan pemeriksaan. Variabel kadar gula darah puasa digolongkan dalam kategori tinggi jika GDP ≥110mg/dl dan normal jika GDP <110mg/dl. Hasil penelitian diperoleh kadar gula darah
  • 6. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 6 responden sebagian besar berada pada keadaan normal yaitu sebesar 68,3%. Dari data yang diperoleh kadar gula darah responden menurut jenis kelamin, dimana perempuan memiliki kadar gula darah puasa tinggi sebanyak 17 responden sedangkan laki-laki hanya 3 responden yang memiliki kadar gula darah puasa tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa perempuan lebih cenderung memiliki kadar gula darah puasa yang tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hasil penelitian oleh Djakani (2013) mengatakan bahwa sebagian besar laki-laki memiliki kadar gula darah puasa normal. Hubungan Status Gizi dengan Kadar Gula Darah Puasa Analisis menggunakan uji Chi square yang dilakukan pada responden yang berjumlah 63 orang untuk melihat hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah. Hasil yang diperoleh nilai p > 0,05 (1,00) yang berarti tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah puasa pada masyarakat kelurahan bahu kecamatan malalayang. Data hasil analisis diperoleh sebagian besar responden dengan status gizi obes yang memiliki kadar gula darah puasa normal. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang dengan obesitas tidak selalu memiliki kadar gula darah puasa tinggi. Menurut Sustriani (2004) dikutip dari Witasari,dkk (2009) mengatakan bahwa tingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal yaitu adrenalin dan kortikosteroid. Adrenalin akan memacu kenaikan kebutuhan gula darah, dan kortikosteroid akan menurunkannya kembali Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian oleh Theresia (2012) tentang hubungan overweight dengan peningkatan kadar gula darah puasa yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara overweight dengan peningkatan kadar gula darah dengan nilai p>0,05 (0,99). Penelitian juga oleh Sulistianingrum (2010) tentang hubungan indeks massa tubuh dan rasio lingkar lengan dengan kadar gula darah puasa, dimana IMT tidak berhubungan dengan kadar gula darah puasa secara statistik dengan nilai p >0,05. Akan tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian oleh Justitia (2011) tentang hubungan obesitas dengan kadar gula darah pada guru-guru SMP Negeri 3 Medan menggunakan uji chi square dengan nilai p<0,05 (0,005) dimana terdapat hubungan antara obesitas dengan peningkatan kadar gula darah. Penelitian sebelumya juga oleh Chandra, dkk (2009) tentang identifikasi pola aktifitas dan status gizi dengan Kadar Gula Darah Puasa pada pegawai Negeri Sipil Provinsi Riau dengan menggunakan uji chi square dimana pada variabel status gizi dengan kadar gula darah terdapat hubungan dengan nilai p<0,05 (0,002). Hasil penelitian ini dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti genetik, pola makan, aktivitas fisik dan lain-lain yang menyebabkan hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan teori penyebab diabetes mellitus cenderung disebabkan karena obesitas yang berkaitan dengan resistensi insulin sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah yang disebabkan oleh penumpukan lemak tubuh yang dapat mengganggu kerja insulin. Konsumsi makanan yang berlebihan akan menyebabkan jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang dengan kebutuhan energi. Konsumsi makanan berlebihan terutama berasal dari jenis makanan sumber karbohidrat dan lemak. (Khasanah, 2011). Faktor genetik pun ikut berperan dalam mempengaruhi status gizi seseorang. Menurut Hasdianah (2012) mengatakan bahwa kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya. Pada dasarnya penelitian ini untuk mengetahui hubungan tentang status gizi dengan kadar gula darah puasa, dimana peneliti tidak mengambil data tentang pola makan,riwayat keluarga dan aktivitas fisik responden sehingga
  • 7. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 7 faktor-faktor ini juga dapat mempengaruhi hasil penelitian. SIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berstatus gizi obesitas dan memiliki kadar gula darah pada keadaan normal. Hasil analisis yang diperoleh dengan menggunakan uji chi square, dengan nilai p>0,05 (p=1,00) yang berarti tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar gula darah puasa pada masyarakat Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang. DAFTAR PUSTAKA Almatsier.S.(2009).Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Chandra.F, Masdar.H, Rosdiana.D.(2009). Identifikasi Pola Aktivitas dan Status Gizi Pegawai Negri Sipil Pemerintah Daerah Provinsi Riau dengan Kadar Gula darah.(online) http://repository.unri.ac.id/bitstream/1 23456789/2 873/4/isi30001.PDF diakses tanggal 1 Juli 2013 Corwin,E.J.(2009).Buku Saku Patofisiologi edisi 3.Jakarta: Buku Kedokteran EGC Depkes.(2010).Riset Kesehatan Dasar 2010.http://www.litbang.depk es.go.id/sites/download/buku_laporan/ lapnas_riskesdas2010/Laporan_riskes das_2010.pdf diakses tanggal 2 Mei 2013 Djakani.H.(2013).Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa pada Laki-laki usia 40-59 tahun.Jurnal e-Biomedik Volume 1. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e biomedik/article/view/1165 diakses tanggal 5 Mei 2013 Hermawan,W.(2012).Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pegawai Pria di Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.http://fkm.unsrat.ac.id/wp- content/uploads/2012/10/Windy- Hermawan.pdf diakses tanggal 2 Mei 2013 Hasdianah,H.R.(2012).Mengenal Diabetes Mellitus pada Orang dewasa dan anak-anak.Yogyakarta: Nuha Medika Justitia,N.L.(2011).Hubungan Obesistas dengan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Guru-Guru SMP 3 Medan.Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.http://repository.usu.ac.id/handl e/123456789/31305 diakses tanggal 2 Mei 2013 Khasanah,N.(2011).Waspadai Beragam Penyakit Degeneratif Akibat Pola Makan.Yogyakarta: Laksana Puskesmas Bahu.(2012).Profil Kesehatan Puskesmas Bahu tahun 2012 Kecamatan Malalayang Manado Rosalina.(2008).Hubungan Asupan Karbohidrat, Serat dan indeks Massa tubuh dengan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Dibetes Mellitus tipe 2 di RSUD Agoesdjam Ketapang. Program Studi Ilmu Gizi Universitas DiponegoroSemarang.http://eprints.un dip.ac.id/25990/1/146_Rosalina__G2 C206014_A.pdf diakses tanggal 9 Mei 2013 Sugondo.S.(2006).Obesitas.Editor Sudoyo.W ,Setiyohadi.B, Alwi.I, Simandibrata.K, Setiati.S. Bahan Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
  • 8. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 8 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Sulistianingrum.N.D.(2010).Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Populasi berusia 18-60 tahun di Perumahan Griya Binangun Asri,Pangasih dan Progo.Fakultas Kedokteran Universitas Surakarta.(online) http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?m n=showview&id=12824 diakses tanggal 14 Juli 2013 Susilo.Y, Wulandari.(2011).Cara Jitu Mengatasi Diabetes Mellitus Ed 1.Yogyakarta: Penerbit ANDI Theresia.T.L.(2012).Hubungan Overweight dengan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Pedagang Pusat Pasar Medan.Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.http://repository.usu.ac.id/hand le/12 3456789/35364 diakses tanggal 1 Mei 2013 Witasari.U, Setianingrum.R, Siti.Z.(2009).Hubungan Tingkat Pengetahuan Asupan Karbohidrat dan Serat dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus tipe 2.Jurnal penelitian Sains dan Teknologi Vol.10 No.2,2009:130-138 Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Unuversitas Muhamadiyah Surakarta