SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
1




                                    BAB I

                             PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah

         Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik merupakan hal yang wajar dan

   biasa, karena setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda-beda dan

   ketika kepentingan antara satu individu dengan individu lain ataupun

   kepentingan kelompok dengan kelompok lain saling berbenturan maka

   terjadilah konflik.

         Pada dasarnya, munculnya konflik tidak bisa lepas dari kehidupan suatu

   masyarakat, karena konflik adalah merupakan suatu fenomena yang tidak

   dapat dihilangkan dalam suatu interaksi sosial. Konflik hanya dapat

   dikendalikan dan diminimalisasi saja, sehingga konflik yang timbul tidak

   sampai stadium lanjut yang mengancam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

   dan bernegara.

         Dalam hal ini, integrasi selalu menjadi harapan dan dambaan untuk

   mampu meminimalisasi permasalahan yang timbul akibat konflik sosial

   tersebut.

         Oleh Karena itu, penulis tertarik untuk mencoba membahas masalah ini

   kedalam paper yang berjudul “konflik dan intregrasi sosial dalam masyarakat”




                                      1
2




B. Rumusan Masalah

         Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya penulis

   merumuskan sebagai berikut:

   1. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya konflik sosial?

   2. Apa dampak terhadap terjadinya konflik dalam masyarakat?

   3. Bagaimanakah cara penyelesaian konflik?

   4. Bagaimana integrasi sebagai media pencegah konflik?

C. Tujuan Pembahasan

         Dalam penyusunan paper ini ada beberapa bahasan yang perlu dibahas

   adalah sebagai berikut:

   1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya konflik

   2. Untuk mengetahui dampak terjadinya konflik dalam masyarakat

   3. Untuk mengetahui cara penyelesaian konflik

   4. Untuk mengetahui bagaimana integrasi sebagai media pencegah konflik



D. Jenis Penelitian

         Dalam paper ini penulis membahas dengan cara penelitian kepustakaan

   dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan dalam paper

   ini. Karna itu peneliti ini termasuk ini termasuk jenis peneliti pustaka

    (Library Research).
3




E. Metode Pengumpulan Data

         Adapun dalam penelitian paper ini, penulis menggunakan metode

   dokumentasi yaitu membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan paper ini

   sehingga penulis dapat mengumpulkan bahan-bahan atau data-data yang

   selanjutnya dianalisis guna memperoleh pemecahan masalah.



F. Metode Analisa Data

         Dalam usaha penyusunan paper ini penulis menggunakan analisis

   sebagai berikut:

   1. Metode Induktif

      Yaitu metode yang berawal dari hal yang bersifat khusus kemudian

      dijadikan pada pembahasan yang bersifat umum.

   2. Metode Deduktif

      Yaitu suatu pembasan yang berawal dari hal yang bersifat umum

      kemudian dijadikan pada pembahasan yang bersifat khusus.



G. Sistematis Pembahasan

         Untuk mempermudah paper ini maka penulis menulis sistematika

   pembahasan sebagai berikut:

   BAB I : PENDAHULUAN

           Yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

           pembahasan, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode

           analisa data, sistematika pembahasan.
4




BAB II : KONFLIK DAN INTREGRASI

      Bab ini merupakan landasan teori yang meliputi definisi konflik,

      definisi integrasi, bentuk-bentuk konflik dan integrasi sosial.



BAB III : KONFLIK DAN INTREGRASI SOSIAL DALAM MASYRAKAT

       Pada bab ini penulis akan menguraikan faktor-faktor penyebab

       terjadinya konflik sosial, dampak terjadinya konflik dalam

       masyarakat, cara penyelesaian konflik, integrasi sebagai media

       pencegahan konflik.



BAB IV : PENUTUP

        Bab ini meliputi kesimpulan, saran-saran dan Penutup.
5




                                     BAB II

                         KONFLIK DAN INTEGRASI



A. Definisi Konflik

         Konflik pada umunya merupakan suatu gejala sosial yang sering muncul

   dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu konflik (pertentangan) ini timbul

   karena adanya persaingan antar individu maupun antar kelompok, selain itu

   konflik bisa juga muncul karena adanya perbedaan emosi atau perbedaan

   pendapat antarorang-orang dalam suatu interaksi sosial. Oleh karenanya

   konflik merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu

   interaksi sosial, yang bisa dilakukan hanyalah meminimalisasi dampak yang

   ditimbulkan dari konflik itu sendiri.

         Seorang tokoh sosiologi Indonesia bernama Soerjono Soekanto

   mendefinisikan konflik sebagai suatu pertentangan atau pertikaian. Apabila

   dijabarkankan secara lebih mendalam maka konflik adalah suatu proses sosial

   individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan

   menentang pihak lawan, yang adakalanya disertai dengan ancaman dan

   kekerasan. Apabila ditinjau dari aspek bahasa (etimologis), konflik berasal

   dari bahasa asing configure yang berarti saling memukul.

         Berikut ini terdapat beberapa tokoh teoritis konflik yang memberikan

   definisi dari sudut pandang masing-masing.




                                       5
6




a. Berstin (1965)

          Menurut Berstin, konflik merupakan suatu pertentangan atau

   perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang

   memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.

b. Robert M.Z. Lawang

          Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status,

   nilai, kekuasaan, dimana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya

   memperoleh keuntungan, tapi juga untuk menundukkan saingannya.

c. Ariyono Suyono

          Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan

   dimana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-

   masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun

   tuntutan dari masing-masing pihak.

d. James W. Vander Zanden

          Menurut Zanden dalam bukunya Sociology, konflik diartikan

   sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas

   kekayaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan

   untuk menetralkan, merugikan atau menyisihkan lawan mereka.

          Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik

   berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok

   yang saling menentang dengan ancaman kekerasan. Dalam bentuk

   ekstrimnya.   Konflik   dilangsungkan   tidak   hanya   sekedar    untuk

   mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai
7




       tahap pembahasan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang

       sebagai lawan atau saingannya.



B. Definisi Integrasi

          Integresi dalam masyarakat merupakan suatu keadaan yang dicita-

   citakan. Integrasi dalam masyarakat akan terwujud apabila seluruh anggota

   masyarakat mampu mengendalikan prasangka yang ada sehingga konflik dan

   dominasi golongan mayoritas terhadap minoritas tidak terjadi.

          Kata intregrasi merupakan terjemahan dari bahasa inggris intregration

   yang berarti keseluruhan atau kesempurnaan. Integrasi berarti juga proses

   pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Intregrasi diri

   merupakan wujud dari diri seorang yang utuh, bulat, dan seimbang serta jujur

   dan dapat dipercaya. Maurice Duverger (1881) memberikan definisi sebagai

   berikut: Integrasi adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat antara

   bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam

   masyrakat. Paul B. Hurton menyatakan bahwa integrasi merupakan suatu

   pengembangan masyrakat di mana segenap kelompok ras dan etnis mampu

   berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.

          Dalam kehidupan bersama manusia, intregrasi selalu menjadi dambaan

   dan harapan. Oleh karena itu, intregrasi diusahakan untuk tumbuh dan

   senantiasa dijaga kelangsungannya. Integrasi social adalah proses penyesuaian

   diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial
8




   sehingga menghasilakn suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi

   masyarakat yang bersangkutan. (Tim Sosiologi, 2004:16)



C. Bentuk-bentuk Konflik dan Integrasi Sosial

   a. Bentuk-bentuk konflik

      Berbagai bentuk konflik yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat

      sebagai berikut

      1. Konflik Pribadi

          Konflik pribadi adalah pertentangan-pertantangan yang terjadi antara

          orang-perorangan. Masalah yang menjadi dasar perlawanan konflik

          pribadi biasanya juga masalah pribadi. Bisanya hal itu terjadi karena

          diantara dua orang sudah tidak ada rasa simpati dan tidak lagi saling

          menyukai.

      2. Konflik Rasial

          Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena

          kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial

          umumnya terjadi karena salah satu ras merasa sebagai golongan yang

          paling unggul dan paling sempurna diantara ras yang lainnya.

      3. Konflik Politik

          Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut

          ketidaknyamanan atau ketidaktenangan dalam masyarakat. Masalah

          politik sering mengakibatkan konflik antar masyarakat. Konflik politik
9




       merupakan konflik yang menyangkut golongan-golongan dalam

       masyarakat maupun diantara Negara-negara yang berdaulat.

   4. Konflik Antarkelas Sosial

       Merupakan pertentangan antara dua kelas sosial. Konflik itu terjadi

       umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan antara kedua golongan

       tersebut.

   5. Konflik Internasional

       Yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok Negara (blok)

       karena perbedaan kepentingan

   6. Konflik Antarkelompok

       Konflik yang terjadi karena persaingan dalam mendapatkan mata

       pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur

       budaya asing.

       ( Budiyono, 2009: 49-51 )

b. Bentuk-bentuk integrasi

   1. Integrasi Normatif

       Yaitu suatu bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma

       yang berlaku dalam masyarakat.

   2. Integrasi Fungsional

       Yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu

       dalam masyarakat
10




3. Integrasi Koersif

   Yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya kekuasaan pemimpin

   (Noviana Rahmawati, dkk. [tt]: 51)
11




                                    BAB III

     KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT



A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial

          Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik sosial, yaitu sebagai

   berikut:

   1. Perbedaan Individu

      Dalam diri setiap manusia memiliki karakteristik yang khas dan unik,

      dimana keunikan yang dimiliki menjadi pembeda antara manusia satu

      dengan manusia yang lain. Melalui perbedaan karakter tersebut

      memungkinkan terjadinya perbedaan pandapat dan sudut pandang dalam

      menilai sesuatu, oleh karenanya          akan memungkinkan terjadinya

      pertentangan dan ketidakselarasan dalam interaksi yang dilakukan, hal

      inilah yang menimbulkan konflik. Namun sesungguhnya perbedaan yang

      dimiliki oleh setiap individu dalam suatu masyarakat tidak harus menjadi

      faktor pemicu konflik, sebaliknya, perbedaan yang ada bisa menjadi

      pelengkap untuk saling mengisi kekurangan masing-masing orang yang

      terlibat dalam proses sosial tersebut.

   2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan

      Setiap masyarakat pastilah memiliki kebudayaan yang berbeda dengan

      kebudayaan masyarakat lain. Hal ini disebabkan kebudayaan tersebut

      berbeda pada tempat dan kondisi tertentu. Dalam kehidupan yang lebih

      luas, tiap-tiap kelompok kebudayaan memiliki nilai-nilai dan norma-



                                       11
12




   norma sosial yang berbeda-beda ukurannya sesuai dengan kebutuhan

   masyarakat setempat. Perbedaan-perbedaan inilah yang memungkinkan

   terjadinya konflik sosial. Hal ini disebabkan kriteria tentang baik buruk,

   pantas atau tidak pantas maupun berguna atau tidak bergunanya sesuatu,

   baik itu berupa benda fisik maupun nonfisik berbeda-beda menurut pola

   pikir masing-masing yang didasarkan pada latar belakang budaya yang

   dianut.

3. Perbedaan Kepentingan

   Setiap manusia pastilah memiliki kepentingan, dan kepentingan pada tiap

   individu pastilah berbeda-beda. Perbedaan kepentingan pada masing-

   masing memungkinkan munculnya konflik. Konflik akibat adanya

   perbedaan kepentingan dapat menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial

   maupun budaya, dapat pula terjadi antar kelompok ataupun antar

   kelompok dengan individu. Misalnya konflik yang terjadi pada buruh dan

   pengusaha.

4. Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat

   Perubahan nilai terjadi pada setiap masyarakat dimana nilai-nilai sosial,

   nilai kebenaran, kesopanan, maupun nilai matrial suatu benda mengalami

   perubahan, sehingga perubahan adalah hal yang lazim terjadi.

   Namun, apabila perubahan nilai berlangsung dengan cepat dan mendadak,

   maka akan menimbulkan guncangan terhadap proses-proses sosial dalam

   masyarakat,   bahkan    dapat    terjadi   perubahan   karena   dianggap

   mengacaukan tatanan kehidupan. (Novianan Rahmawati, dkk.[tt]: 45)
13




B. Dampak Terhadap Terjadinya Konflik Dalam Masyarakat

          Dalam suatu interaksi sosial konflik selalu ada dalam kehidupan

   masyarakat. Konflik merupakan salah satu unsur interaksi. Walaupun konflik

   selalu dikonotasikan negatif karena tidak jarang menimbulkan perpecahan,

   namun tidak dapat dikatakan bahwa konflik selalu berakibat tidak baik.

   Artinya, konflik juga dapat menyebabkan kelestarian kelompok.

          Akibat konflik sosial dalam masyarakat ada yang bersifat positif dan

   adapula yang bersifat negatif.

   1. Akibat Negatif Dari Konflik

      a. Goyang dan retaknya persatuan kelompok apabila terjadi konflik

          antargolongan dalam suatu kelompok.

      b. Menimbulkan dampak psikologis yang negatif, seperti perasaan

          tertekan sehingga menjadi siksaan terhadap mentalnya, stres,

          kehilangan rasa percaya diri, rasa frustasi, cemas dan takut. Hal ini

          dapat terjadi pada pribadi-pribadi individu yang tidak tahan

          menghadapi suatu konflik.

      c. Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat karena pribadi yang

          mendapat tekanan psikologis akibat konflik cenderung pasrah dan

          putus asa.

      d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia. Hal tersebut

          terjadi apabila konflik telah mencapai pada tahap kekerasan, seperti

          perang, bentrok antar kelompok masyarakat, dan konflik antar suku

          bangsa.
14




   e. Munculnya akomodasi, dominasi, dan takhluknya salah satu pihak.

       Keadaan tersebut akan muncul apabila ada tanda-tanda sebagai

       berikut:

       1) Akomodasi akan muncul apabila kekuatan pihak-pihak yang

          bertentangan seimbang

       2) Dominasi akan muncul apabila terjadi ketidakseimbangan antara

          kekuatan-kekuatan pihak yang mengalami konflik

       3) Munculnya kekuatan-kekuatan dari pihak yang mendominasi

          konflik akan menyebabkan takutnya salah satu pihak terhadap

          kelompok pemenang

2. Akibat Positif Dari Konflik

   a. Bertambahnya solidaritas interen dan rasa in group suatu kelompok.

       Apabila terjadi pertentangan antar kelompok, solidaritas antar anggota

       masing-masing kelompok akan meningkat sekali. Solidaritas didalam

       suatu kelompok yang pada situasi normal sulit dikembangkan akan

       berlangsung meningkat pesat saat terjadinya konflik dengan pihak-

       pihak luar.

   b. Memudahkan kepribadian individu. Hal itu terjadi apabila ada konflik-

       konflik antar kelompok. Individu-individu dalam tiap-tiap kelompok

       akan mengubah kepribadiannya untuk mengidentifikasikan dirinya

       secara penuh dengan kelompknya.

       (Budiono, [tt]: 59-60)
15




C. Penyelesaian Konflik

          Adanya perbedaan kepentingan yang berlawanan antarkelopok

   membuat kelompok-kelompok tersebut senantiasa dalam situasi konflik.

   Konflik yang merupakan gejala kemasyarakatan akan senantiasa melekat

   dalam kehidupan masyarakat dan tidak mungkin dilenyapkan. Konflik akan

   lenyap apabila masyarakat tersebut lenyap pula. Dengan demikian, yang dapat

   dilakukan adalah mengendalikan konflik dalam masyarakat agar tidak

   mengarah pada kekerasan.

          Dalam proses pengendalian konflik yang terjadi didalam kehidupan

   sosial masyarakat, haruslah diadakan usaha-usaha untuk mengendalikan

   konflik tersebut yaitu dengan akomodasi.

          Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

   1. Konsiliasi (Conciliation)

      Konsiliasi merupakan media pengendalian konflik sosial yang utama.

      Konsiliasi    dilakukan     melalui     lembaga-lembaga   tertentu   yang

      mengondisikan berlangsungnya diskusi dan pengambilan keputusan

      diantara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang

      dipertentangkan.

   2. Mediasi (Mediation)

      Mediasi adalah pengendalian konflik dengan mendatangkan mediator dan

      dilaksanakan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk

      menunjuk pihak ketiga yang akan memberikan nasihat maupun

      pertimbangan-pertimbangan mengenai bagaimana sebaiknya mereka
16




   menyelesaikan konflik yang terjadi. Dalam proses mediasi, mediator

   (pihak III) tidak berwenang untuk mengambil keputusan penyelesaian

   masalah yang akan ditempuh.

3. Arbitrasi (Arbitration)

   Arbitrasi adalah bentuk pengendalian konflik yang dipergunakan apabila

   mediasi tidak tercapai sebagai penyelesaian konflik. Arbitrasi sering

   disebut perwalian dan dilaksanakan dengan adanya kesepakatan kedua

   belah pihak yang bertentangan untuk menerima atau dengan terpaksa

   menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-

   keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

4. Kompromi (Compromisme)

   Kompromi adalah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat

   pertentangan saling mengurangi tuntutannya sehingga tercipta suatu

   penyelesaian atas perselisihan yang terjadi. Syarat utama untuk

   melaksanakan kompromi adalah kerelaan untuk merasakan dan memahami

   keadaan pihak lainnya.

5. Koersi (Coercion)

   Koersi adalah bentuk akomodasi yang dilaksanakan karaena adanya

   paksaan. Koersi merupakan bentuk akomodasi yang berlangsung ketika

   salah satu pihak yang bertikai berada dalam keadaan lemah dan

   sebaliknya.

6. Toleransi (Tolerance)
17




   Toleransi adalah sebuah akomodasi tanpa persetujuan formal, sehingga

   pihak-pihak yang bertentangan sedapat mungkin menahan diri untuk

   menghindari terjadinya perselisihan nyata.

7. Statemat

   Statemat adalah akomodasi yang pihak-pihak bertentangan tidak mungkin

   maju atau mundur. Hal itu terjadi karena mereka mempunyai kekuatan

   yang seimbang.

8. Ajudikasi (Adjudication)

   Ajudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa di lembaga

   pengadilan.

9. Konvertion

   Konvertion adalah bentuk akomodasi yang sering dihubungkan dengan

   keagamaan,sehingga salah satu pihak yang bersengketa dapat menerima

   pandangan dari pihak lainnya.

10. Displacement

   Displacement adalah bentuk akomodasi untuk mengakhiri konflik dengan

   cara memindah perhatian pada objek baru secara bersama-sama dari pihak-

   pihak terkait.

   (Muh Fahrudin, [tt]: 41-42)
18




D. Integrasi Sebagai Media Pencegah konflik

   1. Hakikat Integrasi Sosial

      Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling

      berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola

      kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

      William F. Ogburm dan Meyer Nimkoff menyebut adanya beberapa syarat

      keberhasilan suatu integrasi sosial, yaitu sebagai berikut:

      a. Anggota masyarakat merasa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan

          satu dengan yang lain, sehingga kebutuhan fisik berupa sandang,

          pangan, dan kebutuhan sosialnya telah dapat dipenuhi oleh budayanya.

          Terpenuhinya kebutuhan ini menyebabkan masyarakat merasa perlu

          untuk saling menjaga keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

      b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama

          mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan

          dijadikan pedoman dalam berinteraksi.

      c. Norma-norma dan nilai sosial sudah berlaku cukup lama dan dijadikan

          secara konsisten serta tidak mudah mengalami perubahan, sehingga

          dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi

          sosial.

      Integrasi menjadi salah satu media untuk meminimalisir pengaruh negatif

      dari keanekaragaman kelompok sosial dan budaya. Para penganut

      fungsionalisme struktural menyatakan bahwa sistem sosial senantiasa

      terintegrasi di atas dua landasan sebagai berikut:
19




   a. Masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus

       diantara sebagian besar anggota masyarakat.

   b. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat secara

       bersamaan menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross cutting

       affiliations). Sehingga konflik yang terjadi diantara suatu kesatuan

       sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan dapat segera dinetralkan

       dengan adanya loyalitas ganda (cross cutting loyalities) dari para

       anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

2. Faktor-faktor Pendorong Integrasi

   Integrasi dapat dicapai dengan adanya faktor-faktor sebagai berikut:

   a. Adanya rasa toleransi, saling menghormati, dan tenggang rasa

   b. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi kelompok

       masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda

   c. Sikap saling menghargai orang lain beserta kebudayaannya

   d. Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja

       sama kelompok dalam masyarakat menghadapi kejadian bersama

   e. Fungsi pemerintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana terutama

       yang menyentuh masyarakat bawah

   f. Persamaan unsur-unsur kebudayaan

   g. Perkawinan campuran (amalgamasi)

   h. Adanya musuh bersama diluar

   i. Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah
20




3. Proses Integrasi

           Integrasi sosial tidak pernah dapat dicapai dengan sempurna,

   namun secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke arah

   keseimbangan yang dinamis. Proses integrasi tidak bisa terjadi begitu saja.

   Integrasi merupakan proses panjang dalam waktu lama. Terjadinya proses

   integrasi suatu bangsa harus dilandasi suatu cita-cita atau tujuan yang

   sama.

           Dalam konteks bangsa Indonesia, integrasi harus berjalan alamiah.

   Maksudnya, integrasi harus berjalan sesuai keanekaragaman budaya

   bangsa dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi peranan politik etnik

   tertentu. Proses integrasi dilakukan melalui fase sosial dan politik.

   Ogburm dan Nimkoff berpendapat bahwa integrasi melalui sebuah proses

   seperti bagan berikut ini:


Akomodas                Kerjasama               koordinas              Asimilasi
i                                               i

           Jika diperhatikan proses-proses tersebut dapat juga berfungsi untuk

   meredakan dan mengendalikan konflik.

   1. Akomodasi

              Akomodasi adalah suatu proses kearah tercapainya kesepakatan

       sementara yang dapat diterima oleh pihak yang terlibat konflik.

       Akomodasi terjadi pada orang-orang atau kelompok yang mau tidak

       mau harus bekerja sama walaupun dalam kenyatannya mereka berbeda

       paham. Tanpa akomodasi dan kesediaan akomodasi, pihak yang
21




   terlibat konflik tidak akan mungkin bekerja sama untuk selama-

   lamanya. Jadi, dengan adanya akomodasi integrasi dapat terwujud.

2. Kerja Sama

          Kerja sama merupakan perwujudan minat dan perhatian orang

   untuk bekerja bersama-sama dalam suatu kesepahaman. Kerjasama

   dapat dijumpai dalam masyarakat manapun, baik pada kelompok kecil

   maupun besar.

3. Koordinasi

          Koordinasi adalah kerja sama yang dilakukan oleh pihak-pihak

   yang terlibat konflik, yaitu pihak yang menang terhadap pihak yang

   kalah. Misalnya, saat pemilihan ketua partai politik. Dalam pemilihan

   tersebut ada dua orang calon ketua. Setelah dilakukan pemungutan

   suara diperoleh satu calon ketua. Pemenang mengajak pihak yang

   kalah untuk bekerja sama demi keutuhan dan integrasi partai yang

   bersangkutan.

4. Asimilasi

          Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya usaha

   mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang-perorang atau

   kelompok. Proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-

   sikap yang sama dengan tujuan mencapai kesatuan atau paling sedikit

   mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran dan tindakan.

          Adapun cepat lambatnya proses integrasi sosial dapat

   dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
22




        Faktor Yang Mempengaruhi
 No                                              Keterangan
        Cepat Lambatnya Integrasi
 1.    Homogenitas kelompok            Pada masyarakat yang tingkat
                                       kemajemukannya             rendah,
                                       integrasi akan lebih mudah dan
                                       cepat dicapai, begitu pula
                                       sebaliknya.
 2.    Besar kecilnya kelompok         Semakin kecil suatu kelompok
                                       maka tingkat kemajemukannya
                                       pun semakin rendah, sehingga
                                       proses integrasi akan lebih mudah
                                       dan cepat tercapai begitu pula
                                       sebaliknya.
 3.    Mobilitas geografis             Semakin tinggi tingkat mobilitas
                                       seseorang akan semakin sulit
                                       untuk beradaptasi dan melakukan
                                       integrasi sosial, sementara itu
                                       pada masyarakat yang tingkat
                                       mobilitasnya      rendah     maka
                                       integrasi sosial akan lebih mudah
                                       dan cepat terjadi.
 4.    Efektivitas komunikasi          Semakin efektif komunikasi sosial
                                       antar      anggota      masyarakat
                                       berlangsung, maka akan semakin
                                       cepat dan mudah integrasi sosial
                                       tercipta.

(Noviana rahmawati, dkk.[tt]: 51-52)
23




                                 BAB IV

                                 PENUTUP



A. Kesimpulan

       Sesuai dengan pemecahan masalah diatas, maka dapat diambil

  kesimpulan sebagai berikut:

  1. Munculnya konflik sosial disebabkan oleh adanya faktor-faktor dan sebab

     tertentu yang diantaranya

     a. Perbedaan individu

     b. Perbedaan latar belakang kebudayaan

     c. Perbedaan kepentingan

     d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat

  2. Dampak terhadap terjadinya konflik

     a. Dampak negatif

         1) Goyang dan retaknya persatuan kelompok

         2) Menimbulkan dampak psikologis yang negatif

         3) Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat

         4) Hancurnya harta, benda dan korban manusia

         5) Munculnya akomodasi, dominasi dan takhluknya salah satu pihak

     b. Dampak Positif

         1) Bertambahnya solidaritas intern dan rasa in group suatu kelompok

         2) Memudahkan kepribadian individu




                                 23
24




3. Penyelesaian konflik

   Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan akomodasi, diantaranya:

   a. Arbitrasi (Arbitration)

   b. Konsiliasi (Conciliation)

   c. Mediasi (Mediation)

   d. Kompromi (Compromisme)

   e. Koersi (Coercion)

   f. Toleransi (Tolerance)

   g. Statemat

   h. Ajudikasi (Adjudication)

   i. Konvertion

   j. Displacement

4. Integrasi sebagai media pencegah konflik

   a. Hakikat integrasi sosial

       Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang

       saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan

       pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

   b. Faktor-faktor Pendorong Integrasi

      1) Adanya rasa toleransi, saling menghormati, dan tenggang rasa

      2) Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi kelompok

         masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda

      3) Sikap saling menghargai orang lain beserta kebudayaannya
25




         4) Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja

            sama kelompok dalam masyarakat menghadapi kejadian bersama

         5) Fungsi pemerintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana

         6) Persamaan unsur-unsur kebudayaan

         7) Perkawinan campuran (amalgamasi)

         8) Adanya musuh bersama diluar

         9) Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah

      c. Proses Integrasi

         1) Akomodasi

         2) Kerja sama

         3) Koordinasi

         4) Asimilasi

      d. Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya integrasi

         1) Homogenitas kelompok

         2) Besar kecilnya kelompok

         3) Mobilitas geografis

         4) Efektivitas komunikasi



B. Saran-Saran

   1. Kita sebagai makhluk sosial hendaknya selalu menjunjung tinggi asas

      perdamaian

   2. Jadikan konflik dan persaingan sebagai sarana perubahan sosial
26




C. Penutup

       Alkhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang

  telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis berhasil

  menyusun karya tulis berjudul “KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

  DALAM MASYARAKAT” dengan baik.

       Namun penulis menyadari bahwa karya tulis yang penulis susun ini

  masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan disana sini.

  Untuk itu apabila ada kekurangan penulis senantiasa mengharap kritik dan

  saran dari segenap pembaca. Dan penulis hanya bisa berdo’a semoga karya

  tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

  Amien.
27




                         BIODATA PENULIS



Nama                     : SLAMET READI

Tempat / Tanggal lahir   : Kuala Tungkal, 30 Juni 1992

Alamat                   : Prt No VIII Kempas Jaya Kuala Tungkal Jambi

Pendidikan               : SDN Teluk Ketapang

                          MTs “Darussalam”

                          MA “Darul Huda”

Hobby                    : Ngemil,denger musik, & masih buuuuanyak lagi

Cita-cita                : Mencapai puncak kesuksesan seorang

                          wirausahawan yang di landasi Ilmu, Amal, Taqwa

Motto                    : Pelan tapi pasti

Pesan                    : Siap...., dan hati-hatilah,

                          “Hanya bila cuaca cukup gelaplah engkau dapat

                          melihat indahnya kilau cahaya bintang”

Kesan                    : Saat ini adalah masa terindah yang pernah aku

                          alami selama perjalanan hidupku, terasa indah

                          ketika aku bisa mengenal kalian semua,

                          yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia
28




                             DAFTAR PUSTAKA



Budiyono, 2009. Sosiologi 2 Kelas XI SMA dan MA Surabaya: PT JePe Press
     Media Utama.

Fahrudin Muh, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. Surakarta: Citra Pustaka.

Rahmawati Noviana, dkk. Sosiologi SMA / MA Kelas XI. Klaten: Pakarindo.

Tim Sosiologi. 2004. Sosiologi 2 Kelas XI SMA. Jakarta : Yudistira.
29




KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

      DALAM MASYARAKAT




                       PAPER

  Diajukan Kepada Madrasah Aliyah “DARUL HUDA”

       Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

           Mengikuti Ujian Akhir Nasional



                        Oleh:

                 SLAMET READI

                     NIS: 02914



        Jurusan: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)




MADRASAH ALIYAH “DARUL HUDA”

                PONOROGO

                   2010/2011
30




                                   MOTTO


     
        
         
          
Artinya:
Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari dua golongan itu berbuat
aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan itu sehingga
golongan itu kembali kepada perintah alloh; jika golongan itu tidak kembali
(kepada perintah alloh), maka damaika lah antara keduanya dengan adil dan
berlaku adillah. Sesungguhnya alloh menyukai orang-orang yang berlaku adil.
(QS.Al Hujurat: 9)


                         
Artinya:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah
kamu bercerai berai. (QS. Ali Imron: 103)


                           ‫ءءءءءء‬ ْ

Artinya:
Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawaroh antara mereka.
(QS. As-Syuro: 38)




                                   iii
                              PERSEMBAHAN
31




Karya tulis ini dipersembahkan pada:

    Ayah dan Ibundaku tercinta yang tak kenal lelah mendidikku dan

       mencurahkan kasih sayangnya kepadaku serta mendoakanku untuk bisa

       meraih impianku

    Madrasah Aliyah “Darul Huda”, tempatku menimba ilmu yang sangat

       berguna bagi kehidupan kelak

    Bapak      Ibu   guru   semua     yang   telah    mengajariku,   mendidikku,

       membimbingku, serta mencurahkan segala perhatiannya kepadaku

       sehingga aku tahu apa itu arti dan guna hidup

    Kakak-kakakku yang selalu menjadi teladanku serta adikku tersayang

       yang selalu menjadi motivasiku untuk giat berusaha meraih yang terbaik

    Sahabat-sahabatku yang telah memberiku semangat dan motifasi kepadaku

       sehingga aku mampu menjadi seperti sekarang ini

    Semua-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

       mencurahkan pikirannya demi membantu penyelesaian karya tulis ini




                             KATA PENGANTAR
                                  iv
32




       Puji syukur yang sedalam-dalamnya senantiasa terpanjatkan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga

bisa terwujud karya tulis ini dengan baik.

       Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita

Nabi Besar Muhammad SAW serta seluruh keluarga dan sahabatnya.

       Atas tersusunnya paper ini sebagai persyaratan Ujian Nasional penyusun

menyampaikan terima kasih kepada:

   1. Bapak Drs. Mudlofir Ihsan, selaku kepala Madrasah Aliyah “Darul Huda”

   2. Bapak Agus Sukoco, SE selaku pembimbing paper

   3. Bapak Sudono, S.Pd selaku wali kelas XIIA IPS

   4. Semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam

       penulisan paper ini

       Penulis yakin bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun paper ini.

Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun.

       Akhirnya, semoga paper ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya.

                                      Ponorogo, ……..,……………….2010

                                                Penulis



                                             SLAMET READI

                                  DAFTAR ISI
                                      v
33




HALAMAN JUDUL ……………………………………………………                            i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………...                         ii

HALAMAN MOTTO……………………………………………………                             iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………                           iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………...                          v

DAFTAR ISI…………………………………………………………….                            vi



BAB I     : PENDAHULUAN

          A. Latar Belakang Masalah…………………………….               1

          B. Rumusan Masalah…………………………………..                   2

          C. Tujuan Pembahasan…………………………………                   2

          D. Jenis Penelitian……………………………………...                2

          E. Metode Pengumpulan Data…………………………                3

          F. Metode Analisa Data………………………………..                3

          G. Sistematika Pembahasan……………………………                3

BAB II    : KONFLIK DAN INTEGRASI

          A. Definisi Konflik…………………………………….                  5

          B. Definisi Integrasi……………………………………                 7

          C. Bentuk-bentuk Konflik dan Integrasi Sosial……….   8




BAB III   : KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM
                             vi
           MAYSYARAKAT
34




          A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial…   11

          B. Dampak Terhadap Terjadinya Konflik Dalam

             Masyarakat…………………………………………… 13

          C. Penyelesaian Konflik………………………………… 15

          D. Integrasi Sebagai Media Pencegah Konflik………….       18

BAB IV    : PENUTUP

          A. Kesimpulan…………………………………………..                        23

          B. Saran-saran…………………………………………..                       25

          C. Penutup………………………………………………                           26



DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS




                               vii




                               vi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ketimpangan sosial dalam masyarakat
Ketimpangan sosial dalam masyarakatKetimpangan sosial dalam masyarakat
Ketimpangan sosial dalam masyarakatMaulana Malik
 
Kerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanKerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanadhy_sama
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaRivai Anas Amirul Huda
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)Zulfira Farah Nubua
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
 
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIPpt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIReni H_dika BK
 
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"Dedi Saputra
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Konflik politik - Sosiologi
Konflik politik  - SosiologiKonflik politik  - Sosiologi
Konflik politik - SosiologiArifFakhrudin5
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiDhiarrafii Bintang Matahari
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixRezaWahyuni5
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUnurindah_nurisa
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dinginWarnet Raha
 
Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaippangnakmambi
 
MAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docx
MAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docxMAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docx
MAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docxSepriaWarman1
 
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1RezaWahyuni5
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah GlobalisasiKetimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah GlobalisasiElibrarySosiologi
 

La actualidad más candente (20)

Ketimpangan sosial dalam masyarakat
Ketimpangan sosial dalam masyarakatKetimpangan sosial dalam masyarakat
Ketimpangan sosial dalam masyarakat
 
ASEAN
ASEANASEAN
ASEAN
 
Kerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanKerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatan
 
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannyaTeori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
Teori Masalah Sosial dan penyelesaiannya
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
 
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRIPpt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
Ppt. integrasi nasional dari kelompok 2 prodi pend. BK UNSRI
 
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Konflik politik - Sosiologi
Konflik politik  - SosiologiKonflik politik  - Sosiologi
Konflik politik - Sosiologi
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
 
Makalah perang dingin
Makalah perang dinginMakalah perang dingin
Makalah perang dingin
 
Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budaya
 
MAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docx
MAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docxMAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docx
MAKALAH PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA.docx
 
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XII Bab 1
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah GlobalisasiKetimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Ketimpangan Sosial sebagai Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
 

Destacado

Integrasi Sosial
Integrasi SosialIntegrasi Sosial
Integrasi SosialDeviana05
 
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Nurhakiky
 
(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolah
(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolah(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolah
(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolahAziz Ifin
 
Integrasi Sosial
Integrasi SosialIntegrasi Sosial
Integrasi SosialEudia16
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialLazuardi45
 
Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015
Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015
Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015Fakhrudin Sujarwo
 
Konflik Sosial
Konflik SosialKonflik Sosial
Konflik SosialWestprog
 

Destacado (11)

Integrasi Sosial
Integrasi SosialIntegrasi Sosial
Integrasi Sosial
 
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
Konflik dan integrasi sosial oleh nurhakiki xi i is 1
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 
konflik dan integrasi
konflik dan integrasikonflik dan integrasi
konflik dan integrasi
 
Teratogen Drugs
Teratogen DrugsTeratogen Drugs
Teratogen Drugs
 
(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolah
(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolah(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolah
(578415420) instrumen pk-guru-tugas-tambahan-wakil-kepala-sekolah
 
Integrasi Sosial
Integrasi SosialIntegrasi Sosial
Integrasi Sosial
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 
Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015
Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015
Soal UKK Sosiologi Kelas 11 & Kunci Jawaban (K-13) 2015
 
Integrasi nasional
Integrasi nasional Integrasi nasional
Integrasi nasional
 
Konflik Sosial
Konflik SosialKonflik Sosial
Konflik Sosial
 

Similar a Konflik dan Integrasi Sosial

486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptxheyafa30
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxArifahHafira
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL zara vho
 
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptxKelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx012CicikWudiati
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialMuhamad Ginanjar
 
Materi Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosialMateri Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosialafifah alhabsyi
 
INTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptxINTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptxsarmidasyahid
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEWulan280944
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaYogyakarta State University
 
Makalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikMakalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikYusmiDarni
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...Abdau Qur'ani
 
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianKonflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianBaan Crow
 
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Kammi Daerah Serang
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANYompa Muda
 

Similar a Konflik dan Integrasi Sosial (20)

486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
 
KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL KONFLIK SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
 
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptxKelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
Kelompok 5_PPT_Konflik dan Manajamene Konflik.pptx
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
 
Konflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasanKonflik dan kekerasan
Konflik dan kekerasan
 
Materi Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosialMateri Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosial
 
Konflik n media nv
Konflik n media nvKonflik n media nv
Konflik n media nv
 
INTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptxINTERAKSI SOSIAL.pptx
INTERAKSI SOSIAL.pptx
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISME
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
 
proses-sosial.pdf
proses-sosial.pdfproses-sosial.pdf
proses-sosial.pdf
 
Modul 5 KB 2
Modul 5 KB 2Modul 5 KB 2
Modul 5 KB 2
 
Makalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflikMakalah kel 3 manj konflik
Makalah kel 3 manj konflik
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
 
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianKonflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
 
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
Manajemenkonflik 110305095153-phpapp02
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
 
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan SosialBentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
 

Más de Slamet Readi

Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa KlasikTransformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa KlasikSlamet Readi
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanSlamet Readi
 
Aneka Resep masakan indonesia
Aneka Resep masakan indonesiaAneka Resep masakan indonesia
Aneka Resep masakan indonesiaSlamet Readi
 
Pendidikan Remaja Sebaya
Pendidikan Remaja SebayaPendidikan Remaja Sebaya
Pendidikan Remaja SebayaSlamet Readi
 
4. donor darah pmr (We Care We Share)
4. donor darah pmr (We Care We Share)4. donor darah pmr (We Care We Share)
4. donor darah pmr (We Care We Share)Slamet Readi
 
Fase bati dalam kandungan dan dalil al quran
Fase bati dalam kandungan dan dalil al quranFase bati dalam kandungan dan dalil al quran
Fase bati dalam kandungan dan dalil al quranSlamet Readi
 
Kita mampu intuk berubah
Kita mampu intuk berubahKita mampu intuk berubah
Kita mampu intuk berubahSlamet Readi
 
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)Slamet Readi
 

Más de Slamet Readi (8)

Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa KlasikTransformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
Transformasi Nilai - Nilai Luhur Sastra Jawa Klasik
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
Aneka Resep masakan indonesia
Aneka Resep masakan indonesiaAneka Resep masakan indonesia
Aneka Resep masakan indonesia
 
Pendidikan Remaja Sebaya
Pendidikan Remaja SebayaPendidikan Remaja Sebaya
Pendidikan Remaja Sebaya
 
4. donor darah pmr (We Care We Share)
4. donor darah pmr (We Care We Share)4. donor darah pmr (We Care We Share)
4. donor darah pmr (We Care We Share)
 
Fase bati dalam kandungan dan dalil al quran
Fase bati dalam kandungan dan dalil al quranFase bati dalam kandungan dan dalil al quran
Fase bati dalam kandungan dan dalil al quran
 
Kita mampu intuk berubah
Kita mampu intuk berubahKita mampu intuk berubah
Kita mampu intuk berubah
 
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
Ku jaga gelas kristal ku (tugas)
 

Konflik dan Integrasi Sosial

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik merupakan hal yang wajar dan biasa, karena setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda-beda dan ketika kepentingan antara satu individu dengan individu lain ataupun kepentingan kelompok dengan kelompok lain saling berbenturan maka terjadilah konflik. Pada dasarnya, munculnya konflik tidak bisa lepas dari kehidupan suatu masyarakat, karena konflik adalah merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu interaksi sosial. Konflik hanya dapat dikendalikan dan diminimalisasi saja, sehingga konflik yang timbul tidak sampai stadium lanjut yang mengancam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, integrasi selalu menjadi harapan dan dambaan untuk mampu meminimalisasi permasalahan yang timbul akibat konflik sosial tersebut. Oleh Karena itu, penulis tertarik untuk mencoba membahas masalah ini kedalam paper yang berjudul “konflik dan intregrasi sosial dalam masyarakat” 1
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya penulis merumuskan sebagai berikut: 1. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya konflik sosial? 2. Apa dampak terhadap terjadinya konflik dalam masyarakat? 3. Bagaimanakah cara penyelesaian konflik? 4. Bagaimana integrasi sebagai media pencegah konflik? C. Tujuan Pembahasan Dalam penyusunan paper ini ada beberapa bahasan yang perlu dibahas adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya konflik 2. Untuk mengetahui dampak terjadinya konflik dalam masyarakat 3. Untuk mengetahui cara penyelesaian konflik 4. Untuk mengetahui bagaimana integrasi sebagai media pencegah konflik D. Jenis Penelitian Dalam paper ini penulis membahas dengan cara penelitian kepustakaan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan dalam paper ini. Karna itu peneliti ini termasuk ini termasuk jenis peneliti pustaka (Library Research).
  • 3. 3 E. Metode Pengumpulan Data Adapun dalam penelitian paper ini, penulis menggunakan metode dokumentasi yaitu membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan paper ini sehingga penulis dapat mengumpulkan bahan-bahan atau data-data yang selanjutnya dianalisis guna memperoleh pemecahan masalah. F. Metode Analisa Data Dalam usaha penyusunan paper ini penulis menggunakan analisis sebagai berikut: 1. Metode Induktif Yaitu metode yang berawal dari hal yang bersifat khusus kemudian dijadikan pada pembahasan yang bersifat umum. 2. Metode Deduktif Yaitu suatu pembasan yang berawal dari hal yang bersifat umum kemudian dijadikan pada pembahasan yang bersifat khusus. G. Sistematis Pembahasan Untuk mempermudah paper ini maka penulis menulis sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data, sistematika pembahasan.
  • 4. 4 BAB II : KONFLIK DAN INTREGRASI Bab ini merupakan landasan teori yang meliputi definisi konflik, definisi integrasi, bentuk-bentuk konflik dan integrasi sosial. BAB III : KONFLIK DAN INTREGRASI SOSIAL DALAM MASYRAKAT Pada bab ini penulis akan menguraikan faktor-faktor penyebab terjadinya konflik sosial, dampak terjadinya konflik dalam masyarakat, cara penyelesaian konflik, integrasi sebagai media pencegahan konflik. BAB IV : PENUTUP Bab ini meliputi kesimpulan, saran-saran dan Penutup.
  • 5. 5 BAB II KONFLIK DAN INTEGRASI A. Definisi Konflik Konflik pada umunya merupakan suatu gejala sosial yang sering muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu konflik (pertentangan) ini timbul karena adanya persaingan antar individu maupun antar kelompok, selain itu konflik bisa juga muncul karena adanya perbedaan emosi atau perbedaan pendapat antarorang-orang dalam suatu interaksi sosial. Oleh karenanya konflik merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu interaksi sosial, yang bisa dilakukan hanyalah meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari konflik itu sendiri. Seorang tokoh sosiologi Indonesia bernama Soerjono Soekanto mendefinisikan konflik sebagai suatu pertentangan atau pertikaian. Apabila dijabarkankan secara lebih mendalam maka konflik adalah suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan, yang adakalanya disertai dengan ancaman dan kekerasan. Apabila ditinjau dari aspek bahasa (etimologis), konflik berasal dari bahasa asing configure yang berarti saling memukul. Berikut ini terdapat beberapa tokoh teoritis konflik yang memberikan definisi dari sudut pandang masing-masing. 5
  • 6. 6 a. Berstin (1965) Menurut Berstin, konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia. b. Robert M.Z. Lawang Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan, dimana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tapi juga untuk menundukkan saingannya. c. Ariyono Suyono Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan dimana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing- masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak. d. James W. Vander Zanden Menurut Zanden dalam bukunya Sociology, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan, merugikan atau menyisihkan lawan mereka. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang saling menentang dengan ancaman kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya. Konflik dilangsungkan tidak hanya sekedar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai
  • 7. 7 tahap pembahasan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya. B. Definisi Integrasi Integresi dalam masyarakat merupakan suatu keadaan yang dicita- citakan. Integrasi dalam masyarakat akan terwujud apabila seluruh anggota masyarakat mampu mengendalikan prasangka yang ada sehingga konflik dan dominasi golongan mayoritas terhadap minoritas tidak terjadi. Kata intregrasi merupakan terjemahan dari bahasa inggris intregration yang berarti keseluruhan atau kesempurnaan. Integrasi berarti juga proses pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Intregrasi diri merupakan wujud dari diri seorang yang utuh, bulat, dan seimbang serta jujur dan dapat dipercaya. Maurice Duverger (1881) memberikan definisi sebagai berikut: Integrasi adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam masyrakat. Paul B. Hurton menyatakan bahwa integrasi merupakan suatu pengembangan masyrakat di mana segenap kelompok ras dan etnis mampu berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi. Dalam kehidupan bersama manusia, intregrasi selalu menjadi dambaan dan harapan. Oleh karena itu, intregrasi diusahakan untuk tumbuh dan senantiasa dijaga kelangsungannya. Integrasi social adalah proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial
  • 8. 8 sehingga menghasilakn suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. (Tim Sosiologi, 2004:16) C. Bentuk-bentuk Konflik dan Integrasi Sosial a. Bentuk-bentuk konflik Berbagai bentuk konflik yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat sebagai berikut 1. Konflik Pribadi Konflik pribadi adalah pertentangan-pertantangan yang terjadi antara orang-perorangan. Masalah yang menjadi dasar perlawanan konflik pribadi biasanya juga masalah pribadi. Bisanya hal itu terjadi karena diantara dua orang sudah tidak ada rasa simpati dan tidak lagi saling menyukai. 2. Konflik Rasial Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial umumnya terjadi karena salah satu ras merasa sebagai golongan yang paling unggul dan paling sempurna diantara ras yang lainnya. 3. Konflik Politik Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut ketidaknyamanan atau ketidaktenangan dalam masyarakat. Masalah politik sering mengakibatkan konflik antar masyarakat. Konflik politik
  • 9. 9 merupakan konflik yang menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat maupun diantara Negara-negara yang berdaulat. 4. Konflik Antarkelas Sosial Merupakan pertentangan antara dua kelas sosial. Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan antara kedua golongan tersebut. 5. Konflik Internasional Yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok Negara (blok) karena perbedaan kepentingan 6. Konflik Antarkelompok Konflik yang terjadi karena persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur budaya asing. ( Budiyono, 2009: 49-51 ) b. Bentuk-bentuk integrasi 1. Integrasi Normatif Yaitu suatu bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. 2. Integrasi Fungsional Yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat
  • 10. 10 3. Integrasi Koersif Yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya kekuasaan pemimpin (Noviana Rahmawati, dkk. [tt]: 51)
  • 11. 11 BAB III KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik sosial, yaitu sebagai berikut: 1. Perbedaan Individu Dalam diri setiap manusia memiliki karakteristik yang khas dan unik, dimana keunikan yang dimiliki menjadi pembeda antara manusia satu dengan manusia yang lain. Melalui perbedaan karakter tersebut memungkinkan terjadinya perbedaan pandapat dan sudut pandang dalam menilai sesuatu, oleh karenanya akan memungkinkan terjadinya pertentangan dan ketidakselarasan dalam interaksi yang dilakukan, hal inilah yang menimbulkan konflik. Namun sesungguhnya perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu dalam suatu masyarakat tidak harus menjadi faktor pemicu konflik, sebaliknya, perbedaan yang ada bisa menjadi pelengkap untuk saling mengisi kekurangan masing-masing orang yang terlibat dalam proses sosial tersebut. 2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan Setiap masyarakat pastilah memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat lain. Hal ini disebabkan kebudayaan tersebut berbeda pada tempat dan kondisi tertentu. Dalam kehidupan yang lebih luas, tiap-tiap kelompok kebudayaan memiliki nilai-nilai dan norma- 11
  • 12. 12 norma sosial yang berbeda-beda ukurannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Perbedaan-perbedaan inilah yang memungkinkan terjadinya konflik sosial. Hal ini disebabkan kriteria tentang baik buruk, pantas atau tidak pantas maupun berguna atau tidak bergunanya sesuatu, baik itu berupa benda fisik maupun nonfisik berbeda-beda menurut pola pikir masing-masing yang didasarkan pada latar belakang budaya yang dianut. 3. Perbedaan Kepentingan Setiap manusia pastilah memiliki kepentingan, dan kepentingan pada tiap individu pastilah berbeda-beda. Perbedaan kepentingan pada masing- masing memungkinkan munculnya konflik. Konflik akibat adanya perbedaan kepentingan dapat menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial maupun budaya, dapat pula terjadi antar kelompok ataupun antar kelompok dengan individu. Misalnya konflik yang terjadi pada buruh dan pengusaha. 4. Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat Perubahan nilai terjadi pada setiap masyarakat dimana nilai-nilai sosial, nilai kebenaran, kesopanan, maupun nilai matrial suatu benda mengalami perubahan, sehingga perubahan adalah hal yang lazim terjadi. Namun, apabila perubahan nilai berlangsung dengan cepat dan mendadak, maka akan menimbulkan guncangan terhadap proses-proses sosial dalam masyarakat, bahkan dapat terjadi perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan. (Novianan Rahmawati, dkk.[tt]: 45)
  • 13. 13 B. Dampak Terhadap Terjadinya Konflik Dalam Masyarakat Dalam suatu interaksi sosial konflik selalu ada dalam kehidupan masyarakat. Konflik merupakan salah satu unsur interaksi. Walaupun konflik selalu dikonotasikan negatif karena tidak jarang menimbulkan perpecahan, namun tidak dapat dikatakan bahwa konflik selalu berakibat tidak baik. Artinya, konflik juga dapat menyebabkan kelestarian kelompok. Akibat konflik sosial dalam masyarakat ada yang bersifat positif dan adapula yang bersifat negatif. 1. Akibat Negatif Dari Konflik a. Goyang dan retaknya persatuan kelompok apabila terjadi konflik antargolongan dalam suatu kelompok. b. Menimbulkan dampak psikologis yang negatif, seperti perasaan tertekan sehingga menjadi siksaan terhadap mentalnya, stres, kehilangan rasa percaya diri, rasa frustasi, cemas dan takut. Hal ini dapat terjadi pada pribadi-pribadi individu yang tidak tahan menghadapi suatu konflik. c. Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat karena pribadi yang mendapat tekanan psikologis akibat konflik cenderung pasrah dan putus asa. d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia. Hal tersebut terjadi apabila konflik telah mencapai pada tahap kekerasan, seperti perang, bentrok antar kelompok masyarakat, dan konflik antar suku bangsa.
  • 14. 14 e. Munculnya akomodasi, dominasi, dan takhluknya salah satu pihak. Keadaan tersebut akan muncul apabila ada tanda-tanda sebagai berikut: 1) Akomodasi akan muncul apabila kekuatan pihak-pihak yang bertentangan seimbang 2) Dominasi akan muncul apabila terjadi ketidakseimbangan antara kekuatan-kekuatan pihak yang mengalami konflik 3) Munculnya kekuatan-kekuatan dari pihak yang mendominasi konflik akan menyebabkan takutnya salah satu pihak terhadap kelompok pemenang 2. Akibat Positif Dari Konflik a. Bertambahnya solidaritas interen dan rasa in group suatu kelompok. Apabila terjadi pertentangan antar kelompok, solidaritas antar anggota masing-masing kelompok akan meningkat sekali. Solidaritas didalam suatu kelompok yang pada situasi normal sulit dikembangkan akan berlangsung meningkat pesat saat terjadinya konflik dengan pihak- pihak luar. b. Memudahkan kepribadian individu. Hal itu terjadi apabila ada konflik- konflik antar kelompok. Individu-individu dalam tiap-tiap kelompok akan mengubah kepribadiannya untuk mengidentifikasikan dirinya secara penuh dengan kelompknya. (Budiono, [tt]: 59-60)
  • 15. 15 C. Penyelesaian Konflik Adanya perbedaan kepentingan yang berlawanan antarkelopok membuat kelompok-kelompok tersebut senantiasa dalam situasi konflik. Konflik yang merupakan gejala kemasyarakatan akan senantiasa melekat dalam kehidupan masyarakat dan tidak mungkin dilenyapkan. Konflik akan lenyap apabila masyarakat tersebut lenyap pula. Dengan demikian, yang dapat dilakukan adalah mengendalikan konflik dalam masyarakat agar tidak mengarah pada kekerasan. Dalam proses pengendalian konflik yang terjadi didalam kehidupan sosial masyarakat, haruslah diadakan usaha-usaha untuk mengendalikan konflik tersebut yaitu dengan akomodasi. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut: 1. Konsiliasi (Conciliation) Konsiliasi merupakan media pengendalian konflik sosial yang utama. Konsiliasi dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang mengondisikan berlangsungnya diskusi dan pengambilan keputusan diantara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang dipertentangkan. 2. Mediasi (Mediation) Mediasi adalah pengendalian konflik dengan mendatangkan mediator dan dilaksanakan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang akan memberikan nasihat maupun pertimbangan-pertimbangan mengenai bagaimana sebaiknya mereka
  • 16. 16 menyelesaikan konflik yang terjadi. Dalam proses mediasi, mediator (pihak III) tidak berwenang untuk mengambil keputusan penyelesaian masalah yang akan ditempuh. 3. Arbitrasi (Arbitration) Arbitrasi adalah bentuk pengendalian konflik yang dipergunakan apabila mediasi tidak tercapai sebagai penyelesaian konflik. Arbitrasi sering disebut perwalian dan dilaksanakan dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak yang bertentangan untuk menerima atau dengan terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan- keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. 4. Kompromi (Compromisme) Kompromi adalah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat pertentangan saling mengurangi tuntutannya sehingga tercipta suatu penyelesaian atas perselisihan yang terjadi. Syarat utama untuk melaksanakan kompromi adalah kerelaan untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya. 5. Koersi (Coercion) Koersi adalah bentuk akomodasi yang dilaksanakan karaena adanya paksaan. Koersi merupakan bentuk akomodasi yang berlangsung ketika salah satu pihak yang bertikai berada dalam keadaan lemah dan sebaliknya. 6. Toleransi (Tolerance)
  • 17. 17 Toleransi adalah sebuah akomodasi tanpa persetujuan formal, sehingga pihak-pihak yang bertentangan sedapat mungkin menahan diri untuk menghindari terjadinya perselisihan nyata. 7. Statemat Statemat adalah akomodasi yang pihak-pihak bertentangan tidak mungkin maju atau mundur. Hal itu terjadi karena mereka mempunyai kekuatan yang seimbang. 8. Ajudikasi (Adjudication) Ajudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa di lembaga pengadilan. 9. Konvertion Konvertion adalah bentuk akomodasi yang sering dihubungkan dengan keagamaan,sehingga salah satu pihak yang bersengketa dapat menerima pandangan dari pihak lainnya. 10. Displacement Displacement adalah bentuk akomodasi untuk mengakhiri konflik dengan cara memindah perhatian pada objek baru secara bersama-sama dari pihak- pihak terkait. (Muh Fahrudin, [tt]: 41-42)
  • 18. 18 D. Integrasi Sebagai Media Pencegah konflik 1. Hakikat Integrasi Sosial Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. William F. Ogburm dan Meyer Nimkoff menyebut adanya beberapa syarat keberhasilan suatu integrasi sosial, yaitu sebagai berikut: a. Anggota masyarakat merasa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan satu dengan yang lain, sehingga kebutuhan fisik berupa sandang, pangan, dan kebutuhan sosialnya telah dapat dipenuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan ini menyebabkan masyarakat merasa perlu untuk saling menjaga keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi. c. Norma-norma dan nilai sosial sudah berlaku cukup lama dan dijadikan secara konsisten serta tidak mudah mengalami perubahan, sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi sosial. Integrasi menjadi salah satu media untuk meminimalisir pengaruh negatif dari keanekaragaman kelompok sosial dan budaya. Para penganut fungsionalisme struktural menyatakan bahwa sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan sebagai berikut:
  • 19. 19 a. Masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus diantara sebagian besar anggota masyarakat. b. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat secara bersamaan menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross cutting affiliations). Sehingga konflik yang terjadi diantara suatu kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan dapat segera dinetralkan dengan adanya loyalitas ganda (cross cutting loyalities) dari para anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. 2. Faktor-faktor Pendorong Integrasi Integrasi dapat dicapai dengan adanya faktor-faktor sebagai berikut: a. Adanya rasa toleransi, saling menghormati, dan tenggang rasa b. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda c. Sikap saling menghargai orang lain beserta kebudayaannya d. Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja sama kelompok dalam masyarakat menghadapi kejadian bersama e. Fungsi pemerintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana terutama yang menyentuh masyarakat bawah f. Persamaan unsur-unsur kebudayaan g. Perkawinan campuran (amalgamasi) h. Adanya musuh bersama diluar i. Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah
  • 20. 20 3. Proses Integrasi Integrasi sosial tidak pernah dapat dicapai dengan sempurna, namun secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke arah keseimbangan yang dinamis. Proses integrasi tidak bisa terjadi begitu saja. Integrasi merupakan proses panjang dalam waktu lama. Terjadinya proses integrasi suatu bangsa harus dilandasi suatu cita-cita atau tujuan yang sama. Dalam konteks bangsa Indonesia, integrasi harus berjalan alamiah. Maksudnya, integrasi harus berjalan sesuai keanekaragaman budaya bangsa dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi peranan politik etnik tertentu. Proses integrasi dilakukan melalui fase sosial dan politik. Ogburm dan Nimkoff berpendapat bahwa integrasi melalui sebuah proses seperti bagan berikut ini: Akomodas Kerjasama koordinas Asimilasi i i Jika diperhatikan proses-proses tersebut dapat juga berfungsi untuk meredakan dan mengendalikan konflik. 1. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses kearah tercapainya kesepakatan sementara yang dapat diterima oleh pihak yang terlibat konflik. Akomodasi terjadi pada orang-orang atau kelompok yang mau tidak mau harus bekerja sama walaupun dalam kenyatannya mereka berbeda paham. Tanpa akomodasi dan kesediaan akomodasi, pihak yang
  • 21. 21 terlibat konflik tidak akan mungkin bekerja sama untuk selama- lamanya. Jadi, dengan adanya akomodasi integrasi dapat terwujud. 2. Kerja Sama Kerja sama merupakan perwujudan minat dan perhatian orang untuk bekerja bersama-sama dalam suatu kesepahaman. Kerjasama dapat dijumpai dalam masyarakat manapun, baik pada kelompok kecil maupun besar. 3. Koordinasi Koordinasi adalah kerja sama yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik, yaitu pihak yang menang terhadap pihak yang kalah. Misalnya, saat pemilihan ketua partai politik. Dalam pemilihan tersebut ada dua orang calon ketua. Setelah dilakukan pemungutan suara diperoleh satu calon ketua. Pemenang mengajak pihak yang kalah untuk bekerja sama demi keutuhan dan integrasi partai yang bersangkutan. 4. Asimilasi Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang-perorang atau kelompok. Proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap- sikap yang sama dengan tujuan mencapai kesatuan atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran dan tindakan. Adapun cepat lambatnya proses integrasi sosial dapat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
  • 22. 22 Faktor Yang Mempengaruhi No Keterangan Cepat Lambatnya Integrasi 1. Homogenitas kelompok Pada masyarakat yang tingkat kemajemukannya rendah, integrasi akan lebih mudah dan cepat dicapai, begitu pula sebaliknya. 2. Besar kecilnya kelompok Semakin kecil suatu kelompok maka tingkat kemajemukannya pun semakin rendah, sehingga proses integrasi akan lebih mudah dan cepat tercapai begitu pula sebaliknya. 3. Mobilitas geografis Semakin tinggi tingkat mobilitas seseorang akan semakin sulit untuk beradaptasi dan melakukan integrasi sosial, sementara itu pada masyarakat yang tingkat mobilitasnya rendah maka integrasi sosial akan lebih mudah dan cepat terjadi. 4. Efektivitas komunikasi Semakin efektif komunikasi sosial antar anggota masyarakat berlangsung, maka akan semakin cepat dan mudah integrasi sosial tercipta. (Noviana rahmawati, dkk.[tt]: 51-52)
  • 23. 23 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan pemecahan masalah diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Munculnya konflik sosial disebabkan oleh adanya faktor-faktor dan sebab tertentu yang diantaranya a. Perbedaan individu b. Perbedaan latar belakang kebudayaan c. Perbedaan kepentingan d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat 2. Dampak terhadap terjadinya konflik a. Dampak negatif 1) Goyang dan retaknya persatuan kelompok 2) Menimbulkan dampak psikologis yang negatif 3) Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat 4) Hancurnya harta, benda dan korban manusia 5) Munculnya akomodasi, dominasi dan takhluknya salah satu pihak b. Dampak Positif 1) Bertambahnya solidaritas intern dan rasa in group suatu kelompok 2) Memudahkan kepribadian individu 23
  • 24. 24 3. Penyelesaian konflik Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan akomodasi, diantaranya: a. Arbitrasi (Arbitration) b. Konsiliasi (Conciliation) c. Mediasi (Mediation) d. Kompromi (Compromisme) e. Koersi (Coercion) f. Toleransi (Tolerance) g. Statemat h. Ajudikasi (Adjudication) i. Konvertion j. Displacement 4. Integrasi sebagai media pencegah konflik a. Hakikat integrasi sosial Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. b. Faktor-faktor Pendorong Integrasi 1) Adanya rasa toleransi, saling menghormati, dan tenggang rasa 2) Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda 3) Sikap saling menghargai orang lain beserta kebudayaannya
  • 25. 25 4) Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja sama kelompok dalam masyarakat menghadapi kejadian bersama 5) Fungsi pemerintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana 6) Persamaan unsur-unsur kebudayaan 7) Perkawinan campuran (amalgamasi) 8) Adanya musuh bersama diluar 9) Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah c. Proses Integrasi 1) Akomodasi 2) Kerja sama 3) Koordinasi 4) Asimilasi d. Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya integrasi 1) Homogenitas kelompok 2) Besar kecilnya kelompok 3) Mobilitas geografis 4) Efektivitas komunikasi B. Saran-Saran 1. Kita sebagai makhluk sosial hendaknya selalu menjunjung tinggi asas perdamaian 2. Jadikan konflik dan persaingan sebagai sarana perubahan sosial
  • 26. 26 C. Penutup Alkhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyusun karya tulis berjudul “KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT” dengan baik. Namun penulis menyadari bahwa karya tulis yang penulis susun ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan disana sini. Untuk itu apabila ada kekurangan penulis senantiasa mengharap kritik dan saran dari segenap pembaca. Dan penulis hanya bisa berdo’a semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amien.
  • 27. 27 BIODATA PENULIS Nama : SLAMET READI Tempat / Tanggal lahir : Kuala Tungkal, 30 Juni 1992 Alamat : Prt No VIII Kempas Jaya Kuala Tungkal Jambi Pendidikan : SDN Teluk Ketapang MTs “Darussalam” MA “Darul Huda” Hobby : Ngemil,denger musik, & masih buuuuanyak lagi Cita-cita : Mencapai puncak kesuksesan seorang wirausahawan yang di landasi Ilmu, Amal, Taqwa Motto : Pelan tapi pasti Pesan : Siap...., dan hati-hatilah, “Hanya bila cuaca cukup gelaplah engkau dapat melihat indahnya kilau cahaya bintang” Kesan : Saat ini adalah masa terindah yang pernah aku alami selama perjalanan hidupku, terasa indah ketika aku bisa mengenal kalian semua, yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia
  • 28. 28 DAFTAR PUSTAKA Budiyono, 2009. Sosiologi 2 Kelas XI SMA dan MA Surabaya: PT JePe Press Media Utama. Fahrudin Muh, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. Surakarta: Citra Pustaka. Rahmawati Noviana, dkk. Sosiologi SMA / MA Kelas XI. Klaten: Pakarindo. Tim Sosiologi. 2004. Sosiologi 2 Kelas XI SMA. Jakarta : Yudistira.
  • 29. 29 KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT PAPER Diajukan Kepada Madrasah Aliyah “DARUL HUDA” Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mengikuti Ujian Akhir Nasional Oleh: SLAMET READI NIS: 02914 Jurusan: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) MADRASAH ALIYAH “DARUL HUDA” PONOROGO 2010/2011
  • 30. 30 MOTTO                                   Artinya: Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari dua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah alloh; jika golongan itu tidak kembali (kepada perintah alloh), maka damaika lah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya alloh menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS.Al Hujurat: 9)        Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai berai. (QS. Ali Imron: 103)   ‫ءءءءءء‬ ْ Artinya: Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawaroh antara mereka. (QS. As-Syuro: 38) iii PERSEMBAHAN
  • 31. 31 Karya tulis ini dipersembahkan pada:  Ayah dan Ibundaku tercinta yang tak kenal lelah mendidikku dan mencurahkan kasih sayangnya kepadaku serta mendoakanku untuk bisa meraih impianku  Madrasah Aliyah “Darul Huda”, tempatku menimba ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan kelak  Bapak Ibu guru semua yang telah mengajariku, mendidikku, membimbingku, serta mencurahkan segala perhatiannya kepadaku sehingga aku tahu apa itu arti dan guna hidup  Kakak-kakakku yang selalu menjadi teladanku serta adikku tersayang yang selalu menjadi motivasiku untuk giat berusaha meraih yang terbaik  Sahabat-sahabatku yang telah memberiku semangat dan motifasi kepadaku sehingga aku mampu menjadi seperti sekarang ini  Semua-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah mencurahkan pikirannya demi membantu penyelesaian karya tulis ini KATA PENGANTAR iv
  • 32. 32 Puji syukur yang sedalam-dalamnya senantiasa terpanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga bisa terwujud karya tulis ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW serta seluruh keluarga dan sahabatnya. Atas tersusunnya paper ini sebagai persyaratan Ujian Nasional penyusun menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Mudlofir Ihsan, selaku kepala Madrasah Aliyah “Darul Huda” 2. Bapak Agus Sukoco, SE selaku pembimbing paper 3. Bapak Sudono, S.Pd selaku wali kelas XIIA IPS 4. Semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penulisan paper ini Penulis yakin bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun paper ini. Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya, semoga paper ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Ponorogo, ……..,……………….2010 Penulis SLAMET READI DAFTAR ISI v
  • 33. 33 HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………... ii HALAMAN MOTTO…………………………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… iv KATA PENGANTAR…………………………………………………... v DAFTAR ISI……………………………………………………………. vi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………. 1 B. Rumusan Masalah………………………………….. 2 C. Tujuan Pembahasan………………………………… 2 D. Jenis Penelitian……………………………………... 2 E. Metode Pengumpulan Data………………………… 3 F. Metode Analisa Data……………………………….. 3 G. Sistematika Pembahasan…………………………… 3 BAB II : KONFLIK DAN INTEGRASI A. Definisi Konflik……………………………………. 5 B. Definisi Integrasi…………………………………… 7 C. Bentuk-bentuk Konflik dan Integrasi Sosial………. 8 BAB III : KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM vi MAYSYARAKAT
  • 34. 34 A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial… 11 B. Dampak Terhadap Terjadinya Konflik Dalam Masyarakat…………………………………………… 13 C. Penyelesaian Konflik………………………………… 15 D. Integrasi Sebagai Media Pencegah Konflik…………. 18 BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………….. 23 B. Saran-saran………………………………………….. 25 C. Penutup……………………………………………… 26 DAFTAR PUSTAKA BIODATA PENULIS vii vi