Dokumen tersebut membahas tentang tafsir ayat ekonomi dalam Al-Quran khususnya yang berkaitan dengan produksi dan faktor-faktor produksi. Dibahas mengenai pengertian produksi secara terminologi dan perspektif Islam, serta faktor-faktor produksi utama seperti sumber daya alam (tanah) dan sumber daya manusia (tenaga kerja) berdasarkan ajaran Islam.
3. PENGERTIAN TAFSIR PRODUKSI
Sedangkan secara terminologi produksi adalah menciptakan dan menambahkan
kegunaan (nilai guna) suatu barang, dimana kegunaan suatu barang akan bertambah
bila memberikan manfaat baru. produksi dalam perspektif islam tidak hanya berorientasi
dalam memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya, dimana dalam islam, tujuan
utama produksi adalah untuk tercapainya kemaslahatan individu dan masyarakat secara
berimbang….
Dimana bagi islam memproduksi sesuatu bukanlah untuk konsumsi sendiri atau di jual
di pasar saja, tetapi lebih jauh menekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus pula
mewujudkan pada fungsi sosial…
Produksi merupakan sebuah proses yang lahir seiring dengan keberadaan manusia di
muka bumi. Dalam bahasa Arab, arti produksi adalah Al-intaj yang berasal dari akar
kata najasa, yang memiliki arti mewujudkan sesuatu, atau pelayanan jasa yang jelas
dengan menuntut adanya bantuan penggabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai
dalam waktu yang terbatas.
4. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Contents
Performance
1. Sumber Daya Alam (tanah)
Islam telah mengakui tanah sebagai suatu faktor produksi tetapi
tidak setepat dalam arti yang sama yang digunakan di zaman modern.
Allah SWT menciptakan bumi dan sisinya sebagai sumber daya alam
untuk dikelola manusia demi kepentingan dan kebutuhan hidupnya.
Konsep tanah sebagai sumber daya alam memiliki makna yang
luas, yang mencakup segala sesuatu yang ada di dalam, luar, maupun
disekitar bumi.
Rasulullah mendorong umatnya suapaya senantiasa berproduksi untuk
mendapatkan dan menghasilkan sesuatu. Jika seseorang mempunyai lahan
produksi, tetapi ia tidak mampu untuk melakukan kegiatan produksi, maka
hendaklah diserahkan kepada orang lain agar memproduksinya. Jangan sampai
lahan produksi itu dibiarkan sehingga menganggur. Rasulullah bersabda:
َع ٍاءَطَع ْنَع ُّيِعا َز ْوَ ْ
اْل َانَرَبْخَأ ىَسوُم ُنْب ِ َّ
َّللا ُدْيَبُع َانَثَّدَح
وُنَاك َلاَق ُهْنَع ُ َّ
َّللا َي ِ
ض َر ٍ
رِباَج ْن
َنُوع َر ْزَي ا
ُِعبُّالر َو ِثُلُّثالِب اَه
َل َْتنَاك ْنَم َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ُّيِبَّنال َلاَقَف ِفْصِالن َو
ِإَف اَهَْحنْمَيِل ْوَأ اَهْع َر ْزَيْلَف ٌض ْرَأ ُه
َي ْمَل ْن
َلاَق َو ُهَض ْرَأ ْكِسْمُيْلَف ْلَعْف
َأ ْنَع ىَيْحَي ْنَع ُةَيِواَعُم َانَثَّدَح َةَب َْوت ُوبَأ ٍعِفَان ُنْب ُعيِبَّالر
ُ َّ
َّللا َي ِ
ض َر َةَْريَُره يِبَأ ْنَع َةَمَلَس يِب
ُهْنَع
ىَّلَص ِ َّ
َّللا ُلوُسَر َلاَق َلاَق
ُ َ
َّللا
َْحنْمَيِل ْوَأ اَهْع َر ْزَيْلَف ٌض ْرَأ ُهَل َْتنَاك ْنَم َمَّلَس َو ِهْيَلَع
ُهَض ْرَأ ْكِسْمُيْلَف ىَبَأ ْنِإَف ُهَاخَأ اَه
(
بـخارى رواه
)
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] telah
mengabarkan kepada kami [Al Awza'iy] dari ['Atha'] dari [Jabir
radliallahu 'anhu] berkata: "Dahulu orang-orang
mempraktekkan pemanfaatan tanah ladang dengan upah
sepertiga, seperempat atau setengah maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang memiliki tanah ladang
hendaklah dia garap untuk bercocok tanam atau dia hibahkan.
Jika dia tidak lakukan maka hendaklah dia biarkan tanahnya".
Dan berkata, [Ar-Rabi' bin Nafi' Abu Taubah] telah
menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] dari [Yahya] dari [Abu
Salamah] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata;
Rasulullah
5. NEXT
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)
ُل ْوُقَي ْمَّلَس َو ِهْيَلَع ِهللا يَّلَص ِهللا َل ْوُس َر َْتعِمَس َلاَق َة َْري َرُه ْيِبَأ ْنَع
:
ْنَ ِ
ِل
ِهِب ََّقدَصَتَيَف ِه ِ
رْهَظ يَلَع َبِطْحَيَف ْمُكُدَحَأ َُودْغَي
ِهِب َيِنْغَتْسَي َو
ْلُعلْا َدَيْال َِّنأَف َِكلَذ ُهَعَنَم ْوَأ ُهاَطْعَأ ً
ًلُج َر َلَْأسَي ْنَا َنِم ُهَل ًْريَخ ِ
اسَّنال َنِم
ْال َنِم ََُُْفَأ اَي
ُل ْوُعَت ْنَمِب ْأَدْبا َو يَلْفُّسال ِدَي
(
َو َر
مِلْسُم ُها
)
“Dari Abu Hurairah r.a., katanya, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Hendaklah seseoramg diantara
kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak
minta-minta) dari manusia lebih baik daripada meminta kepada seseorang baik diberi ataupun tidak.
Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi
tanggung jawabmu.”(HR.Muslim}.
Hadits di atas menjelaskan tentang beberapa hal terkait dengan ekonomi, yaitu: (a) dorongan
untuk rajin bekerja dengan berangkat pagi-pagi sekali, (b) dorongan untuk bekerja dan
berproduksi, (c) dorongan untuk melakukan distribusi, (d) dorongan untuk hidup ksatria dengan
tidak meminta-minta, dan (e) dorongan untuk bertanggung jawab dalam ekonomi keluarga.
Allah menciptakan manusia dengan maksud agar memakmurkan bumi, dalam arti
memanfaatkan sumber daya alam dibumi dan menjadi tenaga-tenaga yang bertugas mengelola
dan memproduksi hasil-hasil bumi sehingga tercapai kesejahteraan hidup.
6. NEXT
.
3. Modal Atau Kapital
Menurut M. Abdul Mannan, modal memiliki posisi yang stategis dalam ekonomi Islam sebagai sarana produksi yang
menghasilkan, tidak sebagai faktor produksi pokok, melainkan sebagai perwujudan tanah dan tenaga kerja.
Modal sangat pentimg dalam kegiatan produksi baik yang bersifat tangible asset maupun intangible asset. Modal dapat pula
memberikan makna segala sesuatu yng digunakan dan tidak habis untuk diputar secara ekonomis dengan harapan dari modal
tersebut menghasilkan hasil yang lebih (profit)
Rasulullah menganjurkan bekerja atau berproduksi yang disertai dengan kejujuran.
ْمِلَسَو ِهْيَلَع ِهللا يَّلَص ِ
ِللا ُل ْوُسَر َلاَق ُهْنَع ُهللا َي ِ
ضَر ي ِ
رْذُخلْا ِدْيِعَس يِبَأ َْنع
:
ِيِبنَّلا َعَم ُق ُْودَصْلا ُر ِاجَتْلَأ
ِ َادَدَهُالَو َْنيِيْيِد ِ
الصَو َْني
(
ألترمذي روه
)
Artinya:“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-
orang yang mati syahid.”
Dalam hadits tersebut Rasulullah memberikan dorongan kepada para pedagang yang memproduksikan dagangnnya
dengan cara yang jujur akan masuk surga bersama para nabi, para syuhada’, dan orang-orang jujur...
7. KESIMPULAN
Produksi merupakan sebuah proses yang lahir seiring
dengan keberadaan manusia di muka bumi. Dalam
bahasa Arab, arti produksi adalah Al-intaj yang berasal
dari akar kata najasa, yang memiliki arti mewujudkan
sesuatu, atau pelayanan jasa yang jelas dengan
menuntut adanya bantuan penggabungan unsur-unsur
produksi yang terbingkai dalam waktu yang terbatas.
terminologi produksi adalah menciptakan dan
menambahkan kegunaan (nilai guna) suatu barang,
dimana kegunaan suatu barang akan bertambah bila
memberikan manfaat baru.
produksi dalam perspektif islam tidak hanya
berorientasi dalam memperoleh keuntungan yang
sebanyak-banyak nya, dimana dalam islam, tujuan
utama produksi adalah untuk tercapainya kemaslahatan
individu dan masyarakat secara berimbang.
Faktor-faktor dalam produksi menurut al-Maududi,
faktor produksi terdiri dari amal atau kerja, tanah, dan
modal. Adapun menurut M. Abdul Mannan, faktor
produksi hanya berupa amal (kerja). Namun secara
umum faktor-faktor produksi…!!!