1. Etnografi
1.Aprianta Raskami Sembiring 207019021
2. Rizky Amalia Nasution 207019044
3. Ira hairani Br Sembiring 207019015
4. Fika Yusti Harahap 207019020
5. Mhd Azhar Nasution 207019002
KELOMPOK 2
Metode
2. Definisi
• Ethnography adalah suatu studi atau riset tentang
perilaku masyarakat atau konsumen yang
dipelajari langsung dari habitatnya atau dari
lingkungan aslinya.
• Menurut Emzir (2011: 143) yang menyatakan
Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang
berfokus pada makna sosiologi melalui observasi
lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural.
• Etnografi adalah metode penelitian berdasarkan
pengamatan terhadap sekelompok orang dengan
lingkungan yang alamiah ketimbang penelitian yang
menekankan latar formalitas.
3. •Penelitian ini mengutamakan adanya sense of realities peneliti, proses berpikir
mendalam dan interpretasi atas fakta berdasarkan konsep yang digunakan,
mengembangkannya dengan pemahaman yang dalam serta mengutamakan nilai-
nilai yang diteliti.
•Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, tidak jarang
metode ini mengutamakan pembauran antara peneliti (participant observation)
dengan objek yang diteliti dalam waktu yang cukup lama.
•Kebanyakan metode etnografi ini memfokuskan pada kajian kebudayaan dalam arti
yang holistik. Penelitian ini memfokuskan pada pandangan subjek sebagai objek
penelitian.
4. Menurut Wilson (1977), ada 2 karakteristik utama
dalam ethnography:
• Penelitian dilakukan pada kondisi alami (tanpa
perlakuan)
• Peneliti harus mengerti bagaimana suatu
kejadian diterima atau dimengerti oleh orang
yang sedang kita amati.
5. jenis-jenis
Ethnography
menurut
Creswell
Etnography Realis
Penelitian yang mengemukakan
suatu kondisi objektif suatu
kelompok dan laporannya biasa
ditulis dalam bentuk sudut
pandang sebagai orang ketiga
Ethnography Kritis
Pendekatan jenis ini penelitian yang
mencoba merespon isu-isu social yang
sedang berlangsung. Misalnya masalah
gender/emansipasi, kekuasaan, status
quo, ketidaksamaan hak, pemerataan,
dll.
7. Prinsip-prinsip
Metodologi
Penelitian
Ethnography
Dalam buku Emzir “Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan
Kuantitatif” (2011: 149-152) menyatakan bahwa ada 3 prinsip
metodologis yang digunakan dalam corak metode etnografi
diantaranya:
Naturalisme
Penelitian etnografi yang dijalankan bertujuan untuk menangkap
suatu karakter yang muncul secara alami dan didapatkan melalui
kontak langsung, bukan melalui interfensi atau rekayasa eksperimen.
Pemahaman
Landasan utama disini adalah bahwa tindakan manusia berbeda dari
perilaku objek fisik.
Penemuan
Penelitian etnografi merupakan penelitian yang didasari oleh
penemuan sang peneliti.
8. Fokus Penelitian Etnografi
Biasanya penelitian ini mengkaji kebudayaan dalam masyarakat
yang merupakan konstruksi peneliti dari berbagai informasi yang
diperoleh di lapangan.
Dalam konteks kebudayaan ini yang tergambar adalah tingkah laku
sosial masyarakat yang dilihat sebagaimana adanya
10. Ciri Khas dalam Penelitian Etnografi
Eksplorasi terhadap sebuah fenomena sosial.
Lebih suka bekerja dengan data yang tak berstruktur, data yang tidak ada kode,
dan masih ada peluang untuk analisis tertentu.
Fokus pada satu kasus.
Analisis data dengan interprestasi makna dan fungsi, tanpa harus
memanfaatkan data kuantifikasi
12. Bagaimana metode etnografi
digunakan?
Tingkah laku individu dipelajari dalam konteks hari ke hari berbanding melakukan
ekseperimentasi yang dilakukan oleh peneliti.
Data dikumpulkan dari belbagai sumber, namun obeservasi dan wawancara yang
menjadi alat utamanya.
Pendekatan dalam pengumpulan data biasanya tidak terstruktur di awal penelitian.
Ini dimaksukan untuk memberi setting alami bagi peneliti.
Biasanya kajian difokuskan pada satu kelompok kecil masyarakat dan bahkan bisa
bersifat individual dengan life history.
Analisis data bersifat interpretatif makna ke dalam bentu deskripsi verbal (naratif)
dan penjelasan yang dapat dapat saja menggunakan data-data kuantitatif sebagai
pelengkap.
13. Kelebihan Metode Etnografi
Menemukan makna objek yang diteliti
Memahami norma yang berkembang dalam masyarakat
Memperkuat komunikasi hasil penelitian lebih efektif dengan
audiens
Mengindetifikasi kendala untuk solusi yang diperlukan masyarakat
14. Penelitian yang berjudul “Study Etnografi pada Proses
Penetapan Harga Belis di Rote Ndao” oleh Viktor
Maria Akbar, dkk adalah penelitian dengan metode
etnografi. Dimana dengan metode tersebut diharapkan
peneliti dapat mengungkapkan proses penentuan harga
belis di kabupaten Rote Ndao.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat
beberapa faktor utama pembentuk harga belik, yaiut:
Strata soaial, Pendidikan, harga diri (self-esteem),
lingkungan social, ketidaksukaan dan belis mama.
Kemudian ada empat makna harga pada masyarakat
Rore Ndao. Pertama, sebagai bentuk penghargaan.
Kedua, harga adalah bentuk ikatan. Ketiga, harga
adalah bentuk ucapan terimakasih. Keempat, harga
merupakan bentuk harga jual wanita. Harga tidak selalu
materi dan angka. Hal tersebut dilihat dari bagaimana
sudut pandang masyarakat Rote Ndao melihat harga
tersebut.
15. Penelitian yang berjudul “Dampak Covid-19 terhadap Bisnis
Hypermarket Sekitar Alkhor Community-Qatar” oleh Ahmad
Badairy Yusi merupakan penelitian kualitatif dengan metofde
etnografi. Pada penelitian ini ingin diketahui bagaimana
Hypermarket di sekitar Alkhor Community-Qatar dapat bertahan
dan survive di tengah pandemi dengan wawancara mendalam dan
observasi partisipatoris sebagai Teknik pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kebutuhan yang
diperlukan oleh pelanggan/konsumen di Hypermarket sekitar
Alkhor Community sangat lengkap. Bahkan yang tadinya tidak
menjual kebutuhan pokok, karena pada saat situsi seperti ini yang
sangat dibutuhkan adalah kebutuhan pokok, mereka menjualnya.
Serta kebutuhan-kebutuhan lain untuk home schooling dan work
from home. Selain itu , semua hypermarket melayani “home
delivery” .penerapan protocol Kesehatan juga ketat dilakukan
seperti memeriksa suhu tubuh, memakai masker jika akan
berbelanja, menggunakan hand sanitizer, trolley juga di sanitasi
terlebih dahulu sebelum digunakan pelanggan, pelanggan juga
diberikan sarung tangan plastic jika ingin berbelanja, serta masuk
melalui satu entrance. Selain itu juga anak di bawah 12 tahun
dilarang masuk ke dalam hypermarket.
16. Penilitian ini dilakukan oleh Austina Luckyta Mursy, dkk
dengan judul “Eksplorasi Makna Laba dengan pendekatan
Etnografi”, Studi ini berusaha mengungkap makna laba dan
memahami konsep laba serta pembagian laba sesuai dengan
kebiasaan, tradisi dan kultur yang ada di rumah sakit
Aisyiyah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan etnografi realis, mencoba mengungkap makna
laba melalui kebiasaan, adat istiadat, dan ritual yang telah
berlangsung sejak lama di rumah sakit. Hasil penelitian ini
adalah pertama, laba dimaknai dari bentuknya secara fisik
yaitu uang atau materi. Kedua, wujud laba materi sebagai
alat untuk membayar kewajiban rumah sakit pada pihak
eksternal. Ketiga, laba materi berperan sebagai alat untuk
meningkatkan kesejahteraan. Keempat, tujuan laba materi
adalah untuk pengembangan rumah sakit dan untuk
mendanai kegiatan dakwah organisasi Muhammadiyah.
17. Penelitian yang dilakukan oleh Nisrina Rahmanita dan M. Adi Pribadi
dengan judul “Interaksi Simbolik dalam Perencanaan Komunikasi
Pemasaran PT WOW Komunindo (Studi Etnografi Pada Produk
Marcopolo) Perencanaan komunikasi pemasaran dilaksanakan agar
meningkatkan penjualan serta memperkenalkan merek sebuah produk
kepada khalayak dengan cara menyampaikan pesan yang efektif dan sesuai
dengan target audience. PT. Wow Komunindo adalah salah satu perusahaan
periklanan di Indonesia yang melakukan komunikasi pemasaran untuk
memenuhi keinginan klien. PT. Wow Komunindo mempunyai caranya
sendiri dalam merencanakan komunikasi pemasaran. Peran interaksi
simbolik sangat penting dalam perencanaan komunikasi pemasaran PT.
Wow Komunindo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode etnografi. Pengumpulan data yang diterapkan adalah
dengan observasi partisipan, wawancara mendalam dengan karyawan PT.
Wow Komunindo, serta analisis dokumen. Kesimpulan dari penelitian ini
yaitu terdapat 6 tahapan perencanaan komunikasi pemasaran yang terdiri
dari Briefing, Brainstorming, Pre-Production Meeting, Production, Post
Production Meeting, dan Media Placement.
18. Penelitian yang dilakukan oleh Kamarusdiana yang berjudul
Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat dan Budaya
menyatakan Kebudayaan yang dihasilkan dari interaksi sosial
menjadikan nilai distingsi tersendiri dalam masyarakat
tersebut. akan aspek kebudayaan ini menggunakan studi
etnografi. Dalam implementasinya etnografi menekankan
pada aspek kebudayaan yang ada. Hal inilah menjadi ciri
penting dari studi etnografi. Sebagai penelitian kualitatif
etnografi melakukan analisa secara mendalam terhadap
kebudayaan yang diteliti. Hal inilah yang menjadikan
kebudayaan dikaji secara komprehensif melalui etnografi.
Disisi lain, pengembangan etnografi dalam penelitian sosial
yang menekankan pada aspek kebudayaan perlu dilakukan
sebagai upaya mendorong eksistensi budaya itu sendiri.
19. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniar Christy Aryani dengan judul Budaya
Kemiskinan Di Kota Surakarta (Studi Etnografi di Pinggir Rel Palang Joglo,
Kadipiro) menyatakan bahwa bahwa banyak warga yang mendirikan rumah
di pinggir rel, meskipun tanah mereka tahu tempat-tempat ilegal. Ada pola
pikir warga pinggiran joglo rail cross yang menganggap bahwa kepemilikan
rumah sebagai sesuatu yang patut dibanggakan, karena lebih baik memiliki
rumah sendiri walaupun tanahnya ilegal daripada tidak punya rumah atau
rumah orang yang dikontrak. Penyebabnya warga pinggir lintas rel joglo
tetap miskin, bahkan tidak ada penyaluran bantuan. Mereka adalah
masyarakat Kelurahan Kadipiro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
potret budaya kemiskinan di Kota Surakarta, khususnya di pinggir joglo rel
lintas Kadipiro, serta alasan mengapa masih bertahan dalam kehidupan
ilegal mereka dan hidup dalam budaya kemiskinan. Penelitian kualitatif
menggunakan pendekatan etnografi. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Purposive Sampling. Untuk keabsahan data peneliti
menggunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis data model interaktif.
20. • Penelitian ini mendeskripsikan perilaku sosial anak
usia dini di Pulau Sebesi Lampung Selatan, Provinsi
Lampung tahun 2018.
• Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
dengan metode etnografi.
• Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,
dokumentasi foto, dan dokumentasi tertulis.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perilaku
sosial anak usia dini di Pulau Sebesi terbentuk
dalam tradisi kegiatan bersama yang diikuti oleh
anak usia dini (2) Proses pembentukan perilaku
sosial pada anak usia dini melalui keterlibatan
langsung anak-anak dengan mengikuti tradisi
kegiatan bersama (3) keterlibatan masyarakat (sosio-
budaya) melalui semua partisipasi warga dan
masyarakat dalam memberikan contoh langsung
melalui kegiatan tradisional.
21. • Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) pengembangan
budaya Sekolah Dasar Negeri (2) pengintegrasian unsur penilaian
pendidikan karakter dalam kegiatan sehari-hari di sekolah (3)
bentuk kegiatan siswa dalam pelaksanaan pendidikan karakter
melalui budaya sekolah, dan (4) hubungan pergaulan antarwarga
sekolah setelah mendapatkan pendidikan karakter melalui budaya
sekolah.
• Metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografik
dengan pendekatan kualitatif, untuk memahami kehidupan
masyarakat sekolah berdasarkan sudut pandang masyarakat sekolah
yang bersangkutan.
• Sumber data penelitian adalah: (1) sumber tertulis, (2) sumber lisan,
(3) artefak, (4) dokumen dan (5) rekaman. Teknik Pengumpulan
datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
• Hasil penelitian sebagai berikut. (1) Guru dan kepala sekolah SD N
Kasihan Bantul telah memahami budaya sekolah dan pendidikan
karakter. (2) Pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya
sekolah dalam mengintegrasikan mata pelajaran dengan nilai yang
terkandung dalam pendidikan karakter sudah berjalan dengan baik
dan signifikan dengan perkembangan perilaku siswa. (3) Kegiatan
siswa telah berjalan dengan baik; siswa dapat mengikuti kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan
minatnya. (4) Hubungan pergaulan antarwarga sekolah berada
dalam suasana kondusif dan harmonis.
22. • Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perspektif self
management di kalangan karyawan mahasiswa etnis Jawa
yang bekerja di Kota Seribu Industri Tangerang.
• Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam
situasi ilmiah di STMIK Insan Pembangunan Tangerang. Tipe
penelitian yang digunakan adalah etnografi.
• Penelitian ini melibatkan 5 orang narasumber. Data penelitian
dikumpulkan melalui observasi partisipan, analisis dokumen,
wawancara mendalam, dan focus group discussion (FGD).
• Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan yang
bekerja sambil kuliah dari etnis Jawa mampu mengatasi
problem akademik dan non-akademik. Karyawan etnis Jawa
mampu menggunakan cara yang dianggapnya paling efektif
untuk mengatur dirinya (self management), meliputi
manajemen perasaan (affective), perilaku (behavior) dan
pikiran (cognitive). Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa
daya dorong terbesar karyawan etnis Jawa untuk terus kuliah
adalah keinginan untuk memperbaiki kehidupan diri dan
keluarganya, dalam filosofi Jawa adalah dadi wong. Rute
untuk mencapainya adalah dengan melalui urutan tahapan 5E,
yakni: enjoy, easy, excellence, expert dan earn.
23. • Penelitian ini bertujuan untuk menyingkap budaya
penyebab fraud di BUMN
• Metode penelitian yang di gunakan adalah studi
etnografi sebagai metodologi penelitiannya.
• Data diperoleh dari observasi langsung ke situs
penelitian di BUMN X yang terletak di Kota Medan
Sumatera Utara dan melakukan wawancara dengan
informan di situs penelitian tersebut.
• Hasil penelitian menunjukkan adanya budaya
“semua bisa diatur” serta budaya “prosedur hanya
formalitas” yang akhirnya dapat menjadi pemicu
terjadinya fraud