SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 36
KANTOR REGIONAL I
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Mutasi adalah perpindahan tugas
dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi
Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu)
Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah,
antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah,
dan ke perwakilan Negara Indonesia di
luar negeri serta atas permintaan sendiri.
INSTANSI PUSAT
• kementerian,
• lembaga pemerintah nonkementerian,
• kesekretariatan lembaga negara, dan
• kesekretariatan lembaga nonstruktural.
INSTANSI DAERAH
Perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah
kabupaten/kota yang meliputi:
sekretariat daerah,
sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah,
dinas daerah, dan
lembaga teknis daerah.
PERENCANAAN MUTASI PNS
Perlu memperhatikan aspek sbb:
• kompetensi;
(kemampuan yg hrs dimiliki dalam pelaksanaan
tugas/pekerjaan :pengetahuan,ketrampilan,sikap kerja)
• pola karier;
pola pembinaan PNS (alur pengembangan PNS yg menunjukkan
keterkaitan/serasian antara jab,pangkat,diklat,kompetensi,masa
jab
• pemetaan pegawai;
• kelompok rencana suksesi (talent pool);
• perpindahan dan pengembangan karier;
• penilaian prestasi kerja/kinerja dan perilaku kerja;
• kebutuhan organisasi; dan
• sifat pekerjaan teknis atau kebijakan tergantung pada
klasifikasi jabatan.
MUTASI TERDIRI ATAS:
• mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi
Daerah;
• mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu
provinsi;
• mutasi PNS antar kabupaten/kota antarprovinsi, dan
antar provinsi;
• mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi
Fusat atau sebaliknya;
• mutasi PNS antar-Instansi Pusat; dan
• mutasi ke perwakilan Negara Kesatuan Republik
Indonesia di luar negeri.
MUTASI
• dilakukan paling singkat 2 (dua) tahun dan
paling lama 5 (lima) tahun
• dilakukan atas dasar kesesuaian antara
kompetensi PNS dengan persyaratan
jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier,
dengan memperhatikan kebutuhan
organisasi
• Memperhatikan prinsip larangan konflik
kepentingan
• PNS dapat mengajukan mutasi tugas
dan/atau lokasi atas permintaan sendiri
PERSYARATAN MUTASI
• berstatus PNS;
• analisis jabatan dan analisis beban kerja terhadap jabatan PNS yang akan
mutasi;
• surat permohonan mutasi dari PNS yang bersangkutan;
• surat usul mutasi dari PPK instansi penerima dengan menyebutkan jabatan
yang akan diduduki;
• surat persetujuan mutasi dari PPK instansi asal dengan menyebutkan jabatan
yang akan diduduki;
• surat pernyataan dari instansi asal bahwa PNS yang bersangkutan tidak
sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan/atau proses
peradilan yang dibuat oleh PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian
paling rendah menduduki JPT Pratama;
• salinan/fotokopi sah keputusan dalam pangkat dan/atau jabatan terakhir;
• salinan/fotokopi sah penilaian prestasi kerja bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
• surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas belajar atau ikatan dinas yang
dibuat oleh PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian paling rendah
menduduki JPT Pratama; dan/atau
• surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan Inspektorat dimana PNS
tersebut berasal.
PROSEDUR MUTASI
Prosedur mutasi selain mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam 1 (satu)
Instansi Daerah, dilakukan sebagai berikut:
•PPK instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK asal atau instansi
dimana PNS yang bersangkutan bekerja untuk meminta persetujuan.
•Apabila PPK Instansi asal menyetujui maka dibuat persetujuan mutasi.
•Persetujuan mutasidibuat sebanyak 2 (dua) rangkap dan disampaikan kepada:
– 1. PPK instansi penerima; dan
– 2. PNS yang bersangkutan.
•Berdasarkan persetujuan mutasi, PPK instansi penerima menyampaikan usul
mutasi kepada Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN untuk mendapatkan
pertimbangan teknis.
•Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN diberikan apabila
memenuhi persyaratan dan setelah BKN melakukan verifikasi dan validasi
kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal.
•Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN ditetapkan paling
lama 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya usul mutasi.
•Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN,
pejabat yang ditunjuk menetapkan keputusan mutasi sesuai kewenangannya.
KEPUTUSAN MUTASI
Keputusan mutasi dibuat paling kurang 5
(lima) rangkap dan disampaikan kepada:
1.PPK instansi penerima;
2.PPK instansi asal;
3.PNS yang bersangkutan;
4.Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara/Kas Daerah; dan
5.Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN.
Berdasarkan keputusan mutasi maka:
1.PPK instansi penerima menetapkan keputusan
pengangkatan dalam jabatan; dan
2.PPK instansi asal menetapkan keputusan
pemberhentian dari jabatan.
Keputusan pengangkatan dalam jabatan oleh PPK instansi penerima dan
keputusan pemberhentian dari jabatan oleh PPK instansi asal, ditetapkan
paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditetapkannya keputusan
mutasi.
Mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam 1 (satu)
Instansi Daerah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam I (satu) Instansi
Daerah dilakukan oleh PPK, setelah memperoleh pertimbangan
Tim Penilai Kinerja PNS.
b. Dalam hal Tim Penilai Kinerja belum terbentuk, pertimbangan
diberikan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan.
c. Unit kerja yang membidangi kepegawaian membuat perencanaan
mutasi.
d. Perencanaan mutasi disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PNS
untuk mendapatkan pertimbangan mutasi.
e. Berdasarkan pertimbangan mutasi dari Tim Penilai Kinerja PNS,
unit kerja yang membidangi kepegawaian mengusulkan mutasi
kepada PPK.
f. Berdasarkan usul mutasi, PPK menetapkan pengangkatan PNS
dalam jabatan.
Mutasi PNS antar Kabupaten/Kota
dalam 1 provinsi
• ditetapkan oleh gubernur setelah
memperoleh pertimbangan Kepala
BKN/Kepala Kantor Regional BKN apabila
persyaratan terpenuhi dan BKN telah
melakukan vervikasi dan validasi keb jab.
• berdasarkan pertimbangan tersebut
gubernur menetapkan Kep.Mutasi
• Berdasar Kep.Gubernur Instansi penerima
menetapkan pengangkatan PNS dalam
Jab.
Mutasi PNS antar kabupaten/kota antar
provinsi, dan
antar provinsi dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Mutasi PNS antar kabupatenlkota antar provinsi, dan antar provinsi
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri setelah memperoleh pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala
Kantor Regional BKN.
b. Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN diberikan
dalam hal persyaratan terpenuhi dan BKN telah melakukan verilikasi dan
validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal.
c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak sesuai dengan
kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal, BKN tidak dapat
memberikan pertimbangan teknis.
d. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional
BKN, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri
menetapkan keputusan mutasi.
e. Berdasarkan penetapan menteri, PPK instansi penerima menetapkan
pengangkatan PNS dalam Jabatan.
Mutasi PNS provinsi/kabupatenlkota ke Instansi Pusat
atau sebaliknya dan mutasi PNS antar-Instansi Pusat
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mutasi PNS provinsi/kabupatenlkota ke Instansi Pusat
atau sebaliknya, dan mutasi PNS antar-Instansi Pusat
ditetapkan oleh Kepala BKN.
b. Penetapan Kepala BKN diberikan dalam hal persyaratan
terpenuhi dan BKN telah melakukan verifikasi dan validasi
kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal.
c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak
sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima
dan instansi asal, BKN tidak menetapkan keputusan
mutasi.
d. Berdasarkan penetapan Kepala BKN, PPK instansi
penerima menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan.
14
Mutasi ke perwakilan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia di
luar negeri dilakukan
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-
undangan.
Mutasi PNS atas permintaan sendiri
diberikan dengan pertimbangan sebagai
berikut:
a. memperhatikan pola karier PNS yang
bersangkutan;
b. tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. tidak bertentangan dengan peraturan
internal instansi; dan
d. tidak sedang dalam proses atau menjalani
hukuman disiplin dan atau proses peradilan
yang di tandatangani oleh unit kerja yang
menangani kepegawaian.
20
Mutasi APS
Persyaratan dan prosedur mutasi
atas permintaan sendiri
disesuaikan dengan jenis mutasi
yang diatur dalam Peraturan
Badan ini.
21
• Pembiayaan sebagai dampak
dilakukannya mutasi PNS dibebankan
pada APBN untuk Instansi Pusat dan
APBD untuk Instansi Daerah.
• Biaya mutasi dibebankan pada instansi
penerima.
• Komponen pembiayaan mutasi
diberlakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PEMBIAYAAN
22
1. Bagi PNS yang mengikuti seleksi terbuka
pada instansi pemerintah lain dan
memenuhi syarat untuk mengisi jabatan
wajib dilakukan mutasi.
2. Persetujuan mengikuti seleksi terbuka
dipersamakan dengan persetujuan mutasi.
3. Persyaratan mutasi, dikecualikan bagi
mutasi PNS yang mengikuti seleksi terbuka.
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pada saat berlakunya Peraturan Badan ini,
Instansi Pemerintah yang menerima mutasi
PNS dari Instansi Pemerintah lainnya
dengan status dipekerjakan atau
diperbantukan harus melakukan koordinasi
dengan instansi asal untuk menentukan
status kepegawaian PNS yang
bersangkutan.
KETENTUAN PERALIHAN
LAMPIRAN
Form-Form
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian

Más contenido relacionado

Similar a Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian

Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraPenjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraDadang Solihin
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdfnovi80890
 
Plh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaianPlh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaianErrie Muntarief
 
DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptx
DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptxDAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptx
DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptxAndriiPrawiraIsmail
 
Yusuf aw pengadaan pns
Yusuf aw   pengadaan pnsYusuf aw   pengadaan pns
Yusuf aw pengadaan pnsAyah Raihaana
 
SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022
SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022
SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022SaifulJunaidi1
 
Lita apriyana pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pns
Lita apriyana   pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pnsLita apriyana   pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pns
Lita apriyana pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pnsAyah Raihaana
 
Penilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptx
Penilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptxPenilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptx
Penilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptxZulkarnain619989
 
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)Agus Prasetio
 
Kel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiKel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiMegamilova
 
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)INDAHMAWARNI1
 
Kompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdf
Kompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdfKompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdf
Kompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdfsijafungbanjar
 
@@ TINDAK LANJUT LHP.pptx
@@ TINDAK LANJUT LHP.pptx@@ TINDAK LANJUT LHP.pptx
@@ TINDAK LANJUT LHP.pptxmahendra_bpkp
 
Bkn 162 2000
Bkn 162 2000Bkn 162 2000
Bkn 162 2000borneoneo
 
SOSIALISASI BIN JF 5102022.pptx
SOSIALISASI BIN JF 5102022.pptxSOSIALISASI BIN JF 5102022.pptx
SOSIALISASI BIN JF 5102022.pptxWayanSudante
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaUlfah Hanum
 

Similar a Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian (20)

managemen asn.pptx
managemen asn.pptxmanagemen asn.pptx
managemen asn.pptx
 
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil NegaraPenjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Penjabaran UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
 
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
 
Plh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaianPlh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaian
 
DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptx
DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptxDAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptx
DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK).pptx
 
Yusuf aw pengadaan pns
Yusuf aw   pengadaan pnsYusuf aw   pengadaan pns
Yusuf aw pengadaan pns
 
SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022
SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022
SOSIALISASI Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022
 
Lita apriyana pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pns
Lita apriyana   pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pnsLita apriyana   pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pns
Lita apriyana pp no. 46 tahun 2011 ttg penilaian kinerja pns
 
Penilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptx
Penilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptxPenilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptx
Penilaian DUPAK (Mekan dan verif berkas DUPAK) pelat Tim Penilai 280721.pptx
 
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
4. pp no. 46 tahun 2011 (slide)
 
Kel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiKel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawai
 
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
KD 3 7 DAFTAR URUT KEPANGKATAN (DUK)
 
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
 
Kompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdf
Kompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdfKompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdf
Kompensasi PEMBAYARAN TUNJANGAN JABFUNG.pdf
 
@@ TINDAK LANJUT LHP.pptx
@@ TINDAK LANJUT LHP.pptx@@ TINDAK LANJUT LHP.pptx
@@ TINDAK LANJUT LHP.pptx
 
Bkn 162 2000
Bkn 162 2000Bkn 162 2000
Bkn 162 2000
 
SOSIALISASI BIN JF 5102022.pptx
SOSIALISASI BIN JF 5102022.pptxSOSIALISASI BIN JF 5102022.pptx
SOSIALISASI BIN JF 5102022.pptx
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
 
15prtm2013
15prtm201315prtm2013
15prtm2013
 

Último

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 

Último (9)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 

Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian

  • 1. KANTOR REGIONAL I BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
  • 2. Mutasi adalah perpindahan tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri serta atas permintaan sendiri.
  • 3. INSTANSI PUSAT • kementerian, • lembaga pemerintah nonkementerian, • kesekretariatan lembaga negara, dan • kesekretariatan lembaga nonstruktural. INSTANSI DAERAH Perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi: sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
  • 4. PERENCANAAN MUTASI PNS Perlu memperhatikan aspek sbb: • kompetensi; (kemampuan yg hrs dimiliki dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan :pengetahuan,ketrampilan,sikap kerja) • pola karier; pola pembinaan PNS (alur pengembangan PNS yg menunjukkan keterkaitan/serasian antara jab,pangkat,diklat,kompetensi,masa jab • pemetaan pegawai; • kelompok rencana suksesi (talent pool); • perpindahan dan pengembangan karier; • penilaian prestasi kerja/kinerja dan perilaku kerja; • kebutuhan organisasi; dan • sifat pekerjaan teknis atau kebijakan tergantung pada klasifikasi jabatan.
  • 5. MUTASI TERDIRI ATAS: • mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah; • mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi; • mutasi PNS antar kabupaten/kota antarprovinsi, dan antar provinsi; • mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Fusat atau sebaliknya; • mutasi PNS antar-Instansi Pusat; dan • mutasi ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri.
  • 6. MUTASI • dilakukan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun • dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi • Memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan • PNS dapat mengajukan mutasi tugas dan/atau lokasi atas permintaan sendiri
  • 7. PERSYARATAN MUTASI • berstatus PNS; • analisis jabatan dan analisis beban kerja terhadap jabatan PNS yang akan mutasi; • surat permohonan mutasi dari PNS yang bersangkutan; • surat usul mutasi dari PPK instansi penerima dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki; • surat persetujuan mutasi dari PPK instansi asal dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki; • surat pernyataan dari instansi asal bahwa PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan/atau proses peradilan yang dibuat oleh PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian paling rendah menduduki JPT Pratama; • salinan/fotokopi sah keputusan dalam pangkat dan/atau jabatan terakhir; • salinan/fotokopi sah penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; • surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas belajar atau ikatan dinas yang dibuat oleh PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian paling rendah menduduki JPT Pratama; dan/atau • surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan Inspektorat dimana PNS tersebut berasal.
  • 8. PROSEDUR MUTASI Prosedur mutasi selain mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam 1 (satu) Instansi Daerah, dilakukan sebagai berikut: •PPK instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK asal atau instansi dimana PNS yang bersangkutan bekerja untuk meminta persetujuan. •Apabila PPK Instansi asal menyetujui maka dibuat persetujuan mutasi. •Persetujuan mutasidibuat sebanyak 2 (dua) rangkap dan disampaikan kepada: – 1. PPK instansi penerima; dan – 2. PNS yang bersangkutan. •Berdasarkan persetujuan mutasi, PPK instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN untuk mendapatkan pertimbangan teknis. •Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN diberikan apabila memenuhi persyaratan dan setelah BKN melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal. •Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN ditetapkan paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak diterimanya usul mutasi. •Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN, pejabat yang ditunjuk menetapkan keputusan mutasi sesuai kewenangannya.
  • 9. KEPUTUSAN MUTASI Keputusan mutasi dibuat paling kurang 5 (lima) rangkap dan disampaikan kepada: 1.PPK instansi penerima; 2.PPK instansi asal; 3.PNS yang bersangkutan; 4.Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kas Daerah; dan 5.Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN.
  • 10. Berdasarkan keputusan mutasi maka: 1.PPK instansi penerima menetapkan keputusan pengangkatan dalam jabatan; dan 2.PPK instansi asal menetapkan keputusan pemberhentian dari jabatan. Keputusan pengangkatan dalam jabatan oleh PPK instansi penerima dan keputusan pemberhentian dari jabatan oleh PPK instansi asal, ditetapkan paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditetapkannya keputusan mutasi.
  • 11. Mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam 1 (satu) Instansi Daerah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam I (satu) Instansi Daerah dilakukan oleh PPK, setelah memperoleh pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS. b. Dalam hal Tim Penilai Kinerja belum terbentuk, pertimbangan diberikan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan. c. Unit kerja yang membidangi kepegawaian membuat perencanaan mutasi. d. Perencanaan mutasi disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja PNS untuk mendapatkan pertimbangan mutasi. e. Berdasarkan pertimbangan mutasi dari Tim Penilai Kinerja PNS, unit kerja yang membidangi kepegawaian mengusulkan mutasi kepada PPK. f. Berdasarkan usul mutasi, PPK menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan.
  • 12. Mutasi PNS antar Kabupaten/Kota dalam 1 provinsi • ditetapkan oleh gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN apabila persyaratan terpenuhi dan BKN telah melakukan vervikasi dan validasi keb jab. • berdasarkan pertimbangan tersebut gubernur menetapkan Kep.Mutasi • Berdasar Kep.Gubernur Instansi penerima menetapkan pengangkatan PNS dalam Jab.
  • 13. Mutasi PNS antar kabupaten/kota antar provinsi, dan antar provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mutasi PNS antar kabupatenlkota antar provinsi, dan antar provinsi ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri setelah memperoleh pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN. b. Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN diberikan dalam hal persyaratan terpenuhi dan BKN telah melakukan verilikasi dan validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal. c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal, BKN tidak dapat memberikan pertimbangan teknis. d. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri menetapkan keputusan mutasi. e. Berdasarkan penetapan menteri, PPK instansi penerima menetapkan pengangkatan PNS dalam Jabatan.
  • 14. Mutasi PNS provinsi/kabupatenlkota ke Instansi Pusat atau sebaliknya dan mutasi PNS antar-Instansi Pusat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mutasi PNS provinsi/kabupatenlkota ke Instansi Pusat atau sebaliknya, dan mutasi PNS antar-Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN. b. Penetapan Kepala BKN diberikan dalam hal persyaratan terpenuhi dan BKN telah melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal. c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal, BKN tidak menetapkan keputusan mutasi. d. Berdasarkan penetapan Kepala BKN, PPK instansi penerima menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan. 14
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Mutasi ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
  • 20. Mutasi PNS atas permintaan sendiri diberikan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. memperhatikan pola karier PNS yang bersangkutan; b. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. tidak bertentangan dengan peraturan internal instansi; dan d. tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan atau proses peradilan yang di tandatangani oleh unit kerja yang menangani kepegawaian. 20
  • 21. Mutasi APS Persyaratan dan prosedur mutasi atas permintaan sendiri disesuaikan dengan jenis mutasi yang diatur dalam Peraturan Badan ini. 21
  • 22. • Pembiayaan sebagai dampak dilakukannya mutasi PNS dibebankan pada APBN untuk Instansi Pusat dan APBD untuk Instansi Daerah. • Biaya mutasi dibebankan pada instansi penerima. • Komponen pembiayaan mutasi diberlakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. PEMBIAYAAN 22
  • 23. 1. Bagi PNS yang mengikuti seleksi terbuka pada instansi pemerintah lain dan memenuhi syarat untuk mengisi jabatan wajib dilakukan mutasi. 2. Persetujuan mengikuti seleksi terbuka dipersamakan dengan persetujuan mutasi. 3. Persyaratan mutasi, dikecualikan bagi mutasi PNS yang mengikuti seleksi terbuka. KETENTUAN LAIN-LAIN
  • 24. Pada saat berlakunya Peraturan Badan ini, Instansi Pemerintah yang menerima mutasi PNS dari Instansi Pemerintah lainnya dengan status dipekerjakan atau diperbantukan harus melakukan koordinasi dengan instansi asal untuk menentukan status kepegawaian PNS yang bersangkutan. KETENTUAN PERALIHAN