3. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan iii
Kata Pengantar
Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk menyebarkan pengetahuan dari seseorang
ke orang-orang lain. Penerima akan dapat menyerap pengetahuan yang disebarkan terebut hanya bila menguasai
bahasa yang dipergunakan dengan baik, dan demikian juga berlaku untuk pengirim. Ketidaksempurnaan
pemahaman bahasa akan menyebabkkan terjadinya distorsi dalam proses pemahaman terhadap pengetahuan.
Apapun yang akan disampaikan pendidik kepada peserta didiknya hanya akan dapat dipahami dengan baik apabila
bahasa yang dipergunakan dapat dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak.
Dalam Kurikulum 2013 yang dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad 21, dimana di dalamnya
akan terdapat pergeseran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar
melampaui batas pendidik dan satuan pendidikan, peran bahasa menjadi sangat sentral. Kurikulum 2013
menempatkan Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan
semua mata pelajaran lain. Apabila peserta didik tidak menguasai mata pelajaran tertentu harus dipastikan bahwa
yang tidak dikuasainya adalah substansi mata pelajaran tersebut, bukan karena kelemahan penguasaan bahasa
pengantar yang dipergunakan.
Sejalan dengan peran diatas, pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII yang disajikan dalam
buku ini disusun dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai
wahana pengetahuan. Didalamnya dijelaskan berbagai cara penyajian pengetahuan dengan berbagai macam jenis
teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik
menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks maupun menyajikan gagasan dalam bentuk teks yang sesuai
sehingga memudahkan orang lain memahami gagasan yang ingin disampaikan.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan, kemampuan berbahasa yang dituntut tersebut dibentuk melalui pembelajaran berkelanjutan:
dimulai dengan meningkatkan kompetensi pengetahuan tentang jenis, kaidah dan konteks suatu teks, dilanjutkan
dengan kompetensi keterampilan menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan
bermuara pada pembentukan sikap kesantunan berbahasa dan penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai
warisan budaya bangsa.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk
mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan
dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat
memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber
dari lingkungan sosial dan alam.
Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan
kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi
seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
Jakarta, Mei 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh
4. iv Buku Guru KelasVII SMP/MTs
Prawacana
Pembelajaran Teks
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena hanya atas
petunjuk dan hidayah-Nya, penyusunan buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan
dapat diselesaikan. Dalam keterbatasan waktu, dengan dukungan para penyusun
dan konsultan serta penelaah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan
Bahasa) akhirnya dapat mewujudkan buku untuk siswa kelas VII SMP/MTs.
Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang
mempertahankan bahasa Indonesia berada dalam daftar pelajaran di sekolah. Di
dalam buku ini ditegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai pembawa
pengetahuan (carrier of knowledge). Berdasarkan paradigma baru tersebut, Badan
Bahasa telah terpanggil untuk bertindak menjadi agen perubahan pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah. Perubahan pembelajaran itu tercermin dalam buku
yang dirancang berbasiskan teks ini.
Melalui buku ini, diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan
teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa yang
berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan
bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri
penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dipandang sebagai satuan
bahasa yang bermakna secara kontekstual.
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan
prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata
kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa
merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan
makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah
dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu
tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan
sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-
prinsip itu, perlu disadari bahwa di dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri
yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, dalam struktur teks tercermin struktur
berpikir. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin
banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan
5. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan v
akademiknya nanti. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi
ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan,
mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai.
Teks dapat diperinci ke dalam jenis-jenis, seperti deskripsi, penceritaan
(recount), prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian,
negosiasi, pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah. Semua jenis teks itu dapat
dikelompokkan ke dalam teks cerita, teks faktual, dan teks tanggapan. Dua kelompok
yang disebut terakhir itu merupakan teks nonsastra yang masing-masing dapat dibagi
lebih lanjut menjadi teks laporan dan teks prosedural serta teks transaksional dan teks
ekspositori. Sementara itu, teks cerita merupakan jenis teks sastra yang dapat diperinci
menjadi teks cerita naratif dan teks cerita nonnaratif. Sesuai dengan kurikulum 2013,
buku siswa kelas VII ini berisi delapan bab yang terdiri atas jenis teks laporan hasil
observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan teks cerita pendek.
PadaBabIsiswadiajakmengenalitekslaporanhasilobservasitentanglingkungan
hidup, pada Bab II siswa diajak mengenali teks tanggapan deskriptif tentang budaya
Indonesia, pada Bab III dan IV siswa diajak mengenali teks eksposisi tentang
pendidikan karakter dan teknologi tepat guna, pada Bab V siswa diajak mengenali
teks eksplanasi tentang peristiwa alam dan pada Bab VI siswa diajak mengenali teks
cerita pendek. Sebagai tambahan, pada Bab VII siswa diajak mengenali, mencermati,
dan memahami berbagai jenis teks. Terakhir, pada Bab VIII siswa diajak untuk
menganalisis, meringkas, dan merevisi berbagai jenis teks.
Jenis-jenis teks itu dapat dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak lain adalah
fungsi sosial teks), struktur teks (tata organisasi), dan ciri-ciri kebahasaan teks-teks
tersebut. Sesuai dengan prinsip tersebut, teks yang berbeda tentu memiliki fungsi
berbeda, struktur teks berbeda, dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan
demikian, pembelajaran bahasa yang berbasis teks merupakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks tersebut
di masyarakat.
Buku ini dirancang agar siswa aktif melakukan kegiatan belajar melalui tugas-
tugas, baik secara kelompok maupun mandiri. Untuk mengajarkan bahasa Indonesia
dengan menggunakan buku ini, pengajar hendaknya menempuh empat tahap
pembelajaran, yaitu (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap pemodelan teks, (3)
tahap pembuatan teks secara bersama-sama, dan (4) tahap pembuatan teks secara
mandiri.
Setiap bab pada buku ini terdapat tiga kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1
berkenaan dengan tahap pembanguan konteks yang dilanjutkan dengan pemodelan.
Pembangunan konteks dimaksudkan sebagai langkah-langkah awal yang dilakukan
oleh guru bersama siswa untuk mengarahkan pemikiran ke dalam pokok persoalan
yang akan dibahas pada setiap bab. Tahap pemodelan adalah tahap yang berisi
pembahasan teks yang disajikan sebagai model pembelajaran. Pembahasan diarahkan
6. vi Buku Guru KelasVII SMP/MTs
kepada semua unsur kebahasaan yang membentuk teks itu secara keseluruhan. Tahap
pembangunan teks secara bersama-sama dilaksanakan pada Kegiatan Belajar 2.
Pada tahap ini siswa bersama-sama siswa lain dan guru sebagai fasilitator menyusun
kembali teks seperti yang ditunjukkan pada model. Tugas-tugas yang diberikan
berupa semua unsur kebahasaan yang sesuai dengan ciri-ciri yang dituntut pada
jenis teks yang dimaksud. Adapun Kegiatan Belajar 3 diharapkan merupakan kegiatan
belajar mandiri. Pada tahap ini, siswa diharapkan dapat mengaktualisasikan diri
dengan menggunakan teks sesuai dengan jenis dan ciri-ciri seperti yang ditunjukkan
pada model.
Buku ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua
anggota tim penyusun dari Badan Bahasa. Mereka yang dengan tidak mengenal lelah
berupaya mewujudkan buku siswa kelas VII ini, antara lain, adalah Dr. Fairul Zabadi,
Dr. Mu’jizah, Dra. Dad Murniah, M.Hum., dan Drs. Sutejo.
Penghargaan dan ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. dari Universitas Sebelas Maret Surakarta
(Konsultan yang memperluas wawasan penyusun tentang seluk-beluk teks dan cara
menuangkannya menjadi bahan pelajaran); Pangesti Wiedarti, M.Appl.Ling., Ph.D.
dari Universitas Negeri Yogyakarta (Pengumpul dan konseptor bahan
penilaian); Prof. Dr. Amrin Saragih dari Universitas Sumatra Utara;
Drs. Syahdan, M.Ed., Ph.D. dari Universitas Mataram; Dr. Felicia Nuradi Utorodewo
dari Universitas Indonesia; dan Dr. Fatiati Murtado dari Universitas Negeri
Jakarta (Penelaah buku ini); Taufiq Ismail dan Goenawan Mohamad
yang banyak memberikan masukan, terutama mengenai sastra;
Prof. Dr. Rustono dan Prof. Dr. Muhammad Rapi Tang, M.S. dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang telah menilai dan memberikan
masukan dalam penyempurnaan buku ini. Kami juga menyampaikan terima
kasih kepada Dr. Sugiono yang telah memberikan banyak saran untuk
perbaikan buku ini. Selain itu, kami juga menyampaikan terima kasih kepada
Hidayat Widiyanto S.S., Riswanto S.S., Nova Adryansyah, S.Kom., dan Anton Adriana
yang telah membantu kami dalam penyiapan materi buku ini.
Kami menyadari buku ini bukan tanpa cela dan pasti ada kekurangannya. Untuk
penyempurnaan buku ini, saran dan kritik dari pengguna selalu kami harapkan.
Jakarta, April 2013
Prof. Dr. Mahsun, M.S.
Kepala Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa
7. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan vii
Kata Pengantar............................................................................................................iii
Prawacana Pembelajaran Teks..................................................................................iv
Daftar Isi ......................................................................................................................vii
Bab I Petunjuk Umum
A. Pendahuluan...................................................................................................1
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks.............................................3
C. Organisasi Penataan Materi Bahasa Indonesia sebagai Wahana Pengetahuan...4
D. Metode...........................................................................................................5
Bab II Petunjuk Khusus
A. Pembelajaran Materi Bab I Cinta Lingkungan Hidup...................................9
Subtema 1 Lingkungan...................................................................................9
Subtema 2 Pelestarian Biota Laut..................................................................17
B. Pembelajaran Materi Bab II Pengenalan Budaya Indonesia ........................20
Subtema 1 Tari Saman...................................................................................20
Subtema 2 Pantun .........................................................................................23
C. Pembelajaran Materi Bab III Remaja dan Pendidikan Karakter...................27
Subtema 1 Remaja dan Pendidikan Karakter.................................................27
Subtema 2 Minat Baca Masyarakat dan Pemberantasan Buta Aksara...........33
Daftar Isi
8. viii Buku Guru KelasVII SMP/MTs
D. Pembelajaran Materi Bab IV Teknologi Tepat Guna.....................................37
Subtema 1 Teknologi Tepat Guna dan Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat.....................................................................................37
Subtema 2 Mandiri Pangan dan Teknologi Tepat Guna.................................41
E. Pembelajaran Materi Bab VPeristiwa Alam..................................................46
Subtema 1 Tsunami.......................................................................................46
Subtema 2 Gempa Bumi................................................................................52
F. Pembelajaran Materi Bab VI Cerita Pendek Indonesia.................................55
Subtema 1 Cerita Pendek Kupu-Kupu Ibu.....................................................55
Subtema 2 Wisata Sejarah: Cerita Pendek Candi Prambanan........................57
G. Pembelajaran Materi Bab VII Pengenalan, Pencermatan,
dan Pemahaman Berbagai Jenis Teks............................................................60
Subtema 1 Pengolahan Sampah.....................................................................60
Subtema 2 Cerita Rakyat "Lebai Malang".....................................................63
H. Pembelajaran Materi Bab VIII Analisis, Ringkasan, dan Revisi Teks.........65
1. Menganalisis Teks...................................................................................65
2. Meringkas Teks........................................................................................66
3. Merevisi Teks..........................................................................................66
Bab III Penilaian
A. Penilaian Latihan Siswa................................................................................68
B. Penilaian Formatif dan Sumatif.....................................................................68
C. Rekapitulasi Penilaian Kegiatan Siswa ........................................................69
D. Penilaian Kemajuan Belajar Siswa Berdasarkan Portofolio..........................87
Bab IV Bahan Pengayaan
A. Wacana dan Teks...........................................................................................103
1. Pengertian Wacana dan Teks...................................................................103
2. Konteks ...................................................................................................104
3. Metafungsi Bahasa .................................................................................116
4. Wacana dan Teks sebagai Realisasi Proses Sosial ..................................110
5. Wacana dan Teks sebagai Proses dan Produk ........................................110
6. Latihan Pengayaan ..................................................................................112
9. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan ix
B. Register dan Gaya Bahasa ............................................................................113
1. Pengertian Register .................................................................................113
2. Register dan Gaya Bahasa ......................................................................115
3. Contoh Register dalam Teks ...................................................................121
4. Latihan Pengayaan ..................................................................................122
Bab V Bahan Remidi
A. Pengulangan Materi Bab I Cinta Lingkungan Hidup....................................124
B. Pengulangan Materi Bab II Pengenalan Budaya Indonesia...........................125
C. Pengulangan Materi Bab III dan IV Remaja dan Pendidikan
Karakter; Teknologi Tepat Guna ...................................................................126
D. Pengulangan Materi Bab V Peristiwa Alam..................................................128
E. Pengulangan Materi Bab VI Cerita Pendek Indonesia..................................130
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 133
Silabus ....................................................................................................................... 136
Lampiran ..................................................................................................................... 147
10. x Buku Guru KelasVII SMP/MTs
Petunjuk
Umum
Bab I
11. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 1
A. Pendahuluan
Pembelajaran bahasa di Indonesia, khususnya pembelajaran bahasa (dan sastra)
Indonesia, tidak lepas dari pengaruh pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia.
Berbagai metode dan pendekatan pembelajaran bahasa yang berkembang di dunia luar
diadopsi ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Secara garis besar Purwo (1984)
membagi dua pola penataan materi pembelajaran bahasa di dunia yang ikut mewarnai
materi pembelajaran bahasa di Indonesia, yaitu pembelajaran dengan fokus utamanya pada
bentuk (form) bahasa dan pembelajaran dengan fokus utama pada fungsi (function) bahasa.
Apabila pada pembelajaran dengan penekanan pada bentuk bahasa lebih difokuskan pada
penguasaan struktur (tata bahasa), pada pembelajaran dengan penekanan pada fungsi
bahasa lebih difokuskan pada penguasaan penggunaan bahasa. Di dalam penggunaan
bahasa terdapat kaidah penggunaan bahasa yang tanpa itu kaidah-kaidah tata bahasa
tidak ada manfaatnya. Belajar bahasa lebih dari sekadar mempersoalkan kegramatikalan
karena yang lebih penting adalah kecocokan penggunaan suatu tuturan pada konteks
sosiokulturalnya. Pembelajaran dengan penekanan pada bentuk bahasa telah berlangsung
cukup lama yaitu sepanjang periode 1880 s.d. 1970-an, sedangkan pembelajaran dengan
penekanan pada fungsi bahasa telah berlangsung mulai 1980-an.
Selanjutnya, Purwo (1984) menyatakan bahwa secara metodologis, pembelajaran
bahasa dengan penekanan pada bentuk telah menjadi bahan utama bagi pendekatan
pembelajaran bahasa melalui metode Grammar Translation Method, Direct Method,
Audiolingual Method, Cognitive Learning Theory, dan Communikative Approach. Namun,
perbedaan di antara keempat metode tersebut terletak pada prosedur penyajian materinya.
Pendekatan Grammar Translation Method dan Cognitive Learning Theory penyajian materi
didahului dengan materi tata bahasanya lalu diikuti struktur bahasanya (induktif), pada
pendekatan Direct Method dan Audiolingual Method yang didahulukan adalah struktur
bahasanya baru diikuti uraian tata bahasanya (deduktif). Adapun penekanan pada materi
penguasaan penggunaan bahasa menjadi pusat perhatian pembelajaran bahasa melalui
metode Communicative Approach atau sering disebut pula dengan metode Functional/
Notional Approach.
Untuk pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, penyajian materi yang
ditekankan pada kemampuan penguasaan bentuk bahasa (tata bahasa) telah mewarnai
kegiatan pembelajaran bahasa sepanjang era awal kemerdekaan sampai awal tahun 1984.
Sepanjang periode itu telah muncul buku-buku tata bahasa Indonesia yang telah menjadi
buku pegangan utama pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Buku tata bahasa
yang sangat kuat pengaruhnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah karangan
Sutan Takdir Alisyahbana (1949). Buku ini sangat luas dan panjang masa beredarnya.
Pada tahun 1981 jilid pertamanya telah mengalami cetak ulang sebanyak 43 kali dan pada
12. 2 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
tahun 1980 jilid keduanya mengalami cetak ulang sebanyak 30 kali. Disusul kemudian
oleh buku tata bahasa karangan Gorys Keraf, yang diterbitkan 1970 dan mengalami cetak
ulang sebanyak 10 kali pada tahun 1984 (Purwo, 1984).
Dengan Kurikulum 1984, pembelajaran bahasa Indonesia di Indonesia memasuki era
baru, yaitu pembelajarannya tidak lagi ditekankan pada penguasaan pada bentuk bahasa
tetapi pada fungsi bahasa. Kurikulum 1984 tidak hanya menjadikan pragmatik sebagai
pendekatan dalam pembelajaran bahasa, tetapi pragmatik dijadikan materi pembelajaran
bahasa itu sendiri. Dalam pembelajaran bahasa yang menjadikan pragmatik sebagai materi
sekaligus pendekatan dalam pembelajaran bahasa siswa lebih dituntut untuk menguasai
penggunaan bahasa bukan pada penguasaan kaidah-kaidah bahasa. Belajar bahasa bukan
belajar tentang bahasa, melainkan belajar berbahasa (menggunakan bahasa).
Dalam KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis pada kompetensi
terdapat ruang baru bagi penguatan pola penataan materi dan metode pembelajaran bahasa
Indonesia dengan tujuan penguasaan bahasa secara baik dan benar. Namun, sayangnya
KTSP yang dikembangkan tidak juga menyebabkan prestasi belajar bahasa Indonesia
siswa menggembirakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya hasil ujian nasional
(UN) siswa untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, suatu hal yang menyedihkan
bahwa berdasarkan berbagai studi yang dilakukan organisasi internasional, seperti studi
yang dilakukan TIMMS sebagian besar (95%) siswa Indonesia hanya mampu menjawab
persoalan sampai level menengah.Artinya, 5% siswa Indonesia hanya mampu memecahkan
soal yang memerlukan pemikiran. Persoalannya, mengapa pelajaran bahasa Indonesia
belum juga mampu membangun cara berpikir siswa, padahal fungsi utama bahasa selain
sebagai sarana komunikasi juga merupakan sarana pembentuk pikiran. Ada apa dengan
pelajaran bahasa Indonesia kita di sekolah-sekolah?
Apabila dilihat dari segi kandungan materi, satuan bahasa yang mengandung makna,
pikiran, gagasan yang menjadi materi pembelajaran bahasa Indonesia hanya sampai satuan
paragraf. Itu sebabnya, tidak mengherankan jika dalam proses pembelajaran siswa diminta
fokus memahami paragraf seperti pengembangan paragraf dari sebuah kalimat (ide) utama,
lalu disuruh menyusun kalimat penjelasnya atau disuruh mencari ide utama pada paragraf
tertentu, serta dapat juga siswa diminta membuat paragraf dengan kalimat utama yang
sudah ditentukan oleh guru. Tidak jelas paragraf jenis apa yang hendak dikembangkan.
Padahal, jika dilihat dari kelengkapan makna, pikiran, gagasan yang dikandung maka
satuan bahasa yang berupa tekslah yang sepantasnya menjadi basis pembelajaran. Dalam
konteks itulah, Kurikulum 2013, khusus untuk materi pembelajaran bahasa Indonesia,
lebih ditekankan pada pembelajaran yang berbasis teks.
13. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 3
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia BerbasisTeks
Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan lengkap adalah
teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami, misalnya
teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud teks tulis
maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama yang harus dimiliki.
Pertama, yaitu (a) konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang
melatarbelakangi lahirnya teks, seperti adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang
hendak disampaikan (field), sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu
disampaikan (tenor), dan dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan,
atau ide itu dikemas (mode). Terkait dengan format bahasa tersebut, teks dapat berupa
deskripsi, prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua, yaitu
konteks situasi, yang di dalamnya ada konsteks sosial dan konteks budaya masyarakat
tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi.
Terdapat perbedaan antara satu jenis teks tertentu dengan jenis teks lainnya.
Perbedaan dapat terjadi, misalnya pada struktur teks itu sendiri. Sebagai contoh, teks
tanggapan deskripstif dengan teks eksplanasil berbeda strukturnya meskipun kedua teks
tersebut termasuk ke dalam kategori jenis teks faktual. Jika pada teks tanggapan deskriptif
strukturnya terdiri atas identifikasi, klasifikasi/definisi, dan deskripsi bagian, sedangkan
teks eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Begitu pula
kedua jenis teks tersebut berbeda dengan teks cerita pendek (naratif). Teks ini, di samping
jenisnya berbeda dengan kedua jenis teks di atas, yaitu masuk dalam kategori teks jenis
sastra, juga strukturnya berbeda, yaitu terdiri atas orientasi (kapan, siapa, dan di mana),
komplikasi (masalah apa yang terjadi dan mengapa terjadi), dan resolusi.
Struktur teks membentuk struktur berpikir sehingga setiap penguasaan jenis teks
tertentu siswa akan memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan struktur teks yang
dikuasainya. Dengan berbagai macam teks yang sudah dikuasainya, berarti siswa akan
mampu memiliki berbagai struktur berpikir, bahkan satu topik tertentu dapat disajikan
dalam jenis teks yang berbeda dan tentunya dengan struktur berpikir yang berbeda.
Selain itu, secara garis besar teks dapat dipilah atas teks sastra dan teks nonsastra.
Teks sastra dikelompokkan ke dalam teks naratif dan nonnaratif. Adapun teks nonsastra
dikelompokkan ke dalam teks jenis faktual yang di dalamnya terdapat subkelompok teks
laporan dan prosedural dan teks tanggapan yang dikelompokkan ke dalam subkelompok
teks transaksional dan ekspositori. Dengan memperhatikan jenis-jenis teks tersebut serta
adanya unsur utama yang harus dimiliki teks, salah satunya adalah mode, yaitu sarana
bahasa apakah yang digunakan untuk mengemas pesan, pikiran, gagasan, ide yang
disampaikan melalui teks, maka melalui pembelajaran bahasa yang berbasis teks materi
sastra dan materi kebahasaan dapat disajikan.
14. 4 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
C. Organisasi Penataan Materi Bahasa Indonesia sebagaiWahana Pengetahuan
Materi pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP ini terdiri atas delapan
bab. Pada Bab I materi yang diberikan berupa teks jenis laporan hasil observasi. Dalam
materi ini siswa diharapkan memahami konsep teks laporan hasil observasi dengan struktur
pembentuknya yang terdiri atas definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi kegunaan.
Selain itu, pada bab ini siswa diharapkan juga dapat memahami unsur-unsur kebahasaan
yang ada di dalam teks laporan hasil observasi.
Pada Bab II disajikan materi pembelajaran teks tanggapan deskriptif. Dalam materi
ini siswa diharapkan memahami struktur teks tanggapan deskriptif yang terdiri atas
identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi bagian. Selain itu, pada bab ini siswa diharapkan
juga dapat memahami unsur-unsur kebahasaan yang ada di dalam teks tanggapan deskriptif
yang dijadikan model.
Pada Bab III materi yang diajarkan berupa teks eksposisi. Dalam materi ini siswa
diharapkan dapat memahami struktur teks eksposisi yang terdiri atas tesis atau opini,
argumentasi-argumentasi, dan penegasan ulang. Pada bab ini siswa juga diberi pemahaman
terhadap unsur-unsur kebahasaan yang ada dalam teks eksposisi.
Pada Bab IV materi yang diberikan berupa teks eksposisi. Pada bab ini teks eksposisi
diajarkan lagi dengan pertimbangan siswa akan lebih matang dalam memahami teks
eksposisi karena jenis teks ini dianggap paling sulit. Dalam materi ini siswa diharapkan
lebih memahami struktur teks eksposisi yang terdiri atas pernyataan umum (tesis),
argumen, dan pernyataan ulang. Selain itu, pada bab ini siswa diharapkan juga dapat
memahami unsur-unsur kebahasaan yang ada di dalam teks eksposisi. Pada bab ini siswa
juga diajak mengidentifikasi, menganalisis, dan mengerjakan latihan tentang penerapan
kaidah kebahasaan, seperti konjungsi, kohesi, dan kelompok kata.
Pada Bab V materi yang diberikan berupa teks eksplanasi. Dalam materi ini siswa
diharapkan dapat memahami struktur teks eksplanasi yang terdiri atas bagian-bagian
yang memperlihatkan pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi (interpretasi
tidak harus ada). Selain itu, pada bab ini siswa diharapkan juga dapat memahami unsur-
unsur kebahasaan yang ada di dalam teks eksplanasi. Pada bab ini siswa juga diajak
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengerjakan latihan tentang penerapan kaidah
kebahasaan, seperti konjungsi, kohesi, dan kelompok kata.
Pada Bab VI materi yang diberikan berupa teks cerita pendek. Dalam materi ini
siswa diharapkan dapat memahami struktur teks cerita pendek yang terdiri atas bagian
orientasi, komplikasi, resolusi, dan reorientasi. Selain itu, pada bab ini siswa diharapkan
juga dapat memahami unsur-unsur kebahasaan yang ada di dalam teks cerita pendek yang
dijadikan model.
15. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 5
Pada Bab VII siswa diajak mengenali, mencermati, dan memahami berbagai jenis
teks. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menyusun berbagai struktur teks dengan
tema yang sama.
Sementara itu, pada Bab VIII siswa diajak menganalisis, meringkas, dan merevisi
teks. Pada bab ini disajikan berbagai macam struktur teks. Kemudian, siswa diminta
untuk menganalisis, meringkas, dan merevisi teks berdasarkan struktur teks yang sudah
dikuasainya.
D. Metode
Metode pembelajaran dalam materi ini terdiri atas membangun konteks, pemodelan
teks, membangun teks secara bersama-sama, dan membangun teks secara mandiri. Dalam
Bab I siswa diperkenalkan dengan teks laporan hasil observasi. Untuk membangun
konteks pada materi ini, siswa, diajak membaca dan memahami puisi “Tanah Kelahiran”
karya Ramadhan K.H. Selain itu, siswa diberi beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan tema cinta lingkungan hidup yang di dalamnya terdapat dua subtema. Subtema 1
berjudul “Cinta Lingkungan”, sedangkan Subtema 2 berjudul “Biota Laut”. Pada kegiatan
membangun konteks, siswa diminta menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan cinta lingkungan. Siswa juga diperlihatkan sebuah gambar yang memperlihatkan
aktivitas cinta lingkungan. Melalui pertanyaan dan gambar itu siswa diharapkan dapat
terlibat di dalam materi pelajaran. Dalam teks pemodelan siswa sudah diberi pengetahuan
tentang lingkungan hidup. Pada saat menyusun teks secara berkelompok, siswa diminta
mendeskripsikan gambar “Alam yang Terpelihara”. Sementara itu, pada saat menyusun
teks secara mandiri, siswa diberi latihan memahami teks “Taman Nasional”. Pada kedua
kegiatan itu siswa juga sudah dilatih dengan beberapa hal yang berkaitan dengan unsur
kebahasaan.
Dalam Bab II kegiatan membangun konteks dilakukan dengan memunculkan
pertanyaan yang bersifat umum tentang tema budaya Indonesia. Dalam hal ini, jawaban
siswa tidak harus sama. Hal itu bergantung pada pengetahuan siswa selama ini tentang
budaya Indonesia. Teks yang digunakan untuk pemodelan berjudul “Tari Saman”. Teks
pemodelan ini disusun sesuai dengan struktur teks tanggapan deskriptif. Pada kegiatan
menyusun teks secara berkelompok atau kerja sama, siswa diminta menyusun teks sesuai
dengan struktur dan unsur kebahasaan yang ada di dalam teks pemodelan. Sementara itu,
pada kegiatan penyusunan teks secara mandiri, siswa diminta menyusun teks tanggapan
deskriptif sesuai dengan minat dan pilihan siswa.
Dalam Bab III kegiatan membangun konteks dilakukan dengan memperdengarkan
dan membacakan pidato Bung Tomo pada tanggal 10 November 1945. Kemudian, guru
mengajukan beberapa pertanyaan tentang pidato tersebut. Selain itu, pertanyaan juga
16. 6 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
berkaitan dengan tema “Pendidikan Remaja”. Di samping itu, diperlihatkan juga sebuah
gambar yang bertujuan mengajak siswa terlibat pada materi tersebut. Kemudian, siswa
diberikan teks pemodelan yang disusun sesuai dengan struktur teks eksposisi. Pada
Subtema 1 teks yang dijadikan model berjudul “Remaja dan Pembentukan Karakter
Bangsa”, sedangkan pada Subtema 2 teks yang dijadikan model berjudul “Peningkatan
Minat Baca dan Pemberantasan Buta Huruf.” Dalam teks pemodelan ini siswa sudah diberi
pengetahuan tentang unsur kebahasaan yang diperlukan untuk membangun keutuhan dan
kepaduan sebuah teks. Pada bagian membangun teks secara bersama-sama, siswa diminta
mengurutkan kalimat teks “Siswa Indonesia Juara Olimpiade Iptek Dunia”, sedangkan
pada teks mandiri, siswa diberi latihan-latihan. Pada kedua kegiatan itu siswa juga sudah
dilatih dengan beberapa hal yang berkaitan dengan aspek kebahasaan.
Dalam Bab IV kegiatan membangun konteks pada materi teks eksposisi dilakukan
dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan tema “Teknologi Tepat
Guna”, yaitu pada Subtema 1 tentang “Teknologi Tepat Guna dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat”, sedangkan Subtema 2 berkaitan dengan “Mandiri Pangan dan Teknologi
Tepat Guna”. Pertanyaan yang diajukan bersifat umum sehingga jawaban siswa pun
sifatnya relatif. Setelah pembangunan konteks dilakukan guru, siswa diberikan contoh teks
eksposisi dengan judul “Teknologi Tepat Guna dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat”
dan “Mandiri Pangan dari Pekarangan”. Dalam teks pemodelan tersebut, siswa sudah diberi
pengetahuan tentang aspek-aspek kebahasaan yang membangun keutuhan dan kepaduan
sebuah teks dan perangkat aspek kebahahasaan lain yang diperlukan dalam sebuah
karangan. Pada kegiatan menulis teks secara bersama-sama, siswa diminta menyusun
teks eksposisi berdasarkan teks yang dicontohkan. Sementara itu, pada kegiatan menyusun
teks secara mandiri, siswa diminta menyusun teks eksposisi berdasarkan pembelajaran
materi sebelumnya. Pada kegiatan menyusun teks secara berkelompok (kerja sama) dan
mandiri, siswa diminta untuk menerapkan unsur-unsur kebahasaan yang sudah dibahas
sebelumnya.
Dalam Bab V kegiatan membangun konteks pada materi teks eksplanasi dilakukan
dengan memperdengarkan dan menyanyikan lagu “Pemandangan” karya A.T. Mahmud.
Kemudian, guru menanyakan isi lagu tersebut. Selain itu, guru juga memberikan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tentang erosi dan tema “Peristiwa Alam”.
Kegiatan membangun konteks ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat
umum tentang peristiwa alam yang terjadi. Jawaban siswa bersifat relatif, bergantung pada
pengetahuan dan pengalaman siswa. Kemudian, siswa diberi teks pemodelan dengan judul
“Tsunami” pada Subtema 1 dan“Gempa Bumi” pada Subtema 2. Dalam teks pemodelan
ini siswa sudah diberi pengetahuan tentang struktur teks dan unsur-unsur kebahasaan
yang diperlukan untuk membangun keutuhan dan kepaduan sebuah teks. Pada bagian
membangun teks secara bersama-sama, siswa diminta mengurutkan teks “Banjir” pada
17. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 7
Subtema 1 dan “Pelangi” pada Subtema 2. Dalam membangun teks secara berkelompok ini,
siswa sudah dilatih menerapkan unsur kebahasaan yang terdapat di dalam teks eksplanasi.
Sementara itu, pada bagian membangun atau menyusun teks secara mandiri, siswa diminta
menyusun teks eksplanasi yang berkaitan dengan peristiwa alam. Teks yang akan disusun
tersebut harus sesuai dengan struktur teks eksplanasi yang sudah dibahas sebelumnya.
Pada bagian ini, siswa diminta menerapkan penggunaan unsur-unsur kebahasaan yang
sudah dipelajari.
Dalam Bab VI kegiatan membangun konteks dilakukan dengan memunculkan
pertanyaan yang bersifat umum tentang tema “Cerita Pendek Indonesia”. Jawaban
bersifat relatif karena bergantung pada pengetahuan siswa tentang tema tersebut. Teks
yang digunakan untuk teks pemodelan berjudul “Kupu-kupu Ibu”. Teks pemodelan ini
disusun berdasarkan pada struktur teks cerita pendek. Dalam menyusun teks secara
berkelompok, siswa diminta memahami bentuk teks cerita pendek dan unsur kebahasaan
yang ada di dalam teks pemodelan. Sementara itu, dalam penyusunan teks secara mandiri,
siswa diminta menyusun teks cerita pendek sesuai dengan minat dan pilihannya. Dalam
penyusunan teks tersebut siswa diharapkan dapat menerapkan unsur kebahasaan yang
sudah dipelajari.
Dalam Bab VII kegiatan membangun konteks dilakukan dengan memunculkan
pertanyaan yang bersifat umum tentang tema pengolahan sampah dan cerita rakyat. Pada
Bab VII ini siswa diharapkan dapat menyusun berbagai jenis teks dengan tema yang sama.
Siswa diharapkan dapat menyampaikan satu tema dengan jenis-jenis teks yang berbeda-
beda secara berganti-ganti. Di samping itu, siswa juga diharapkan mampu menggunakan
campuran berbagai jenis teks dalam menyampaikan sesuatu.
Sementara itu, pada Bab VIII siswa dilatih untuk mengenal berbagai jenis teks
dengan struktur teks yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk menganalis teks berdasarkan
struktur teks yang telah dipahami. Kemudian, siswa diminta untuk meringkas teks dan
merevisi teks yang dicontohkan.
18. 8 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
Petunjuk
Khusus
Bab II
19. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 9
A. Pembelajaran Materi Bab I Cinta Lingkungan Hidup
Subtema 1 Cinta Lingkungan Hidup
No. Membangun Konteks
1. Sebelum pembelajaran dimulai, guru memperkenalkan diri. Setelah itu, guru
menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi Bab
I. Kemudian, guru menyampaikan tujuan dan latar belakang materi Bab I tentang
laporan hasil observasi. Dari bab ini siswa diharapkan mampu menulis teks
laporan hasil observasi. Di samping itu, siswa diharapkan dapat meningkatkan
kesadarannya tentang mencintai lingkungan hidup di sekitarnya.
2. Untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran, guru mengajak siswa terlibat
langsung dengan guru membuka wawasan mereka mengenai cinta lingkungan
hidup. Setelah itu, guru memulai pelajaran dengan membacakan puisi bertema
lingkungan hidup yang berjudul “Tanah Kelahiran” karya Ramadhan K.H.
Puisinya sebagai berikut.
Tanah Kelahiran
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohonan pina
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang – Tangkubanprahu.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di air tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit
Nyanyikan kentang sudah digali,
kenakan kebaya merah ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.
Ramadhan K.H.
20. 10 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
Setelah membaca puisi tersebut, guru meminta salah seorang siswa untuk
membacakannya di depan kelas. Guru dapat menggunakan puisi bertema
lingkungan lainnya yang dapat diperoleh dari buku antologi di sekolah atau
mengunduhnya dari internet.
Salah satu contoh puisi lain yang bertema lingkungan hidup adalah puisi yang
berjudul “Membaca Tanda-Tanda” karya Taufiq Ismail. Puisinya sebagai berikut.
Membaca Tanda-Tanda
Oleh: Taufiq Ismail
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan
Meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukanya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya
Burung-burung kecil tak lagi berkicau di pagi hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa banjir
Banjir membawa air
Air mata
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda
Setelah membuka wawasan siswa dengan puisi bertema lingkungan, guru
memberi beberapa pernyataan yang menggugah siswa dalam mencintai
lingkungan hidup, khususnya yang ada di sekitar mereka. Siswa diberi
pemahaman tentang teks laporan hasil observasi yang dikaitkan dengan
fenomena yang terjadi di sekitar siswa. Guru menggugah kesadaran siswa agar
mencintai lingkungan hidup.
21. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 11
3. Guru mengajak siswa membangun konteks pembelajaran dengan cara
menampilkan sebuah gambar tentang lingkungan hidup.
Gambar 1 Lingkungan Alam
Sumber http://api.ning.com
Guru meminta siswa untuk menyebutkan apa yang mereka lihat dalam gambar
tersebut. Hal ini bertujuan untuk membangun konteks tentang lingkungan hidup.
Guru dapat menggunakan beberapa gambar yang dapat diperoleh dari koran,
majalah, atau dari internet.
No. Pemodelan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Pada Kegiatan 1 ini guru meminta siswa mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, Tugas
3, dan Tugas 4.
2. Pada Tugas 1 guru membangun konteks dengan mengajukan beberapa
pertanyaan umum untuk menggali pengetahuan siswa tentang lingkungan alam
Indonesia dan lingkungan yang ada di sekitar siswa. Jawaban bersifat relatif.
Tidak ada jawaban siswa yang salah. Guru mengajukan pertanyaan berikut.
1. Ceritakanlah keadaan lingkungan yang ada di sekitar rumahmu!
2. Bagaimanakah menurutmu alam Indonesia yang kita cintai?
3. Kekayaan apakah yang ada di dalam bumi Indonesia?
4. Kekayaan alam seperti apakah yang sudah kamu nikmati?
5. Binatang apa saja yang ada di daerah asalmu?
6. Apakah kamu bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup yang ada di
sekitarmu?
Guru juga dapat menambahkan pertanyaan untuk menambah pemahaman siswa
tentang lingkungan.
Contoh: Bagaimana keadaan lingkungan di sekitarmu?
22. 12 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa membaca secara cermat dan memahami teks
laporan hasil observasi yang berjudul “Cinta Lingkungan”. Setelah membaca teks
tersebut, guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks.
Pertanyaan diberikan secara terperinci terhadap keseluruhan teks, termasuk
pertanyaan pada setiap paragraf.
1. Apakah yang disebut dengan lingkungan hidup?
2. Unsur apa sajakah yang ada di dalam lingkungan hidup?
3. Bagaimanakah cara menjaga lingkungan hidup?
4. Bagaimanakah ekosistem yang terjaga?
5. Manfaat apakah yang diperoleh dari sebuah alam yang dipelihara?
6. Apakah inti paragraf satu?
7. Pada paragraf ke berapa deskripsi lingkungan hidup dinyatakan?
8. Fungsi lingkungan hidup dinyatakan pada paragraf berapakah?
9. Pada paragraf ke berapa penulis menyatakan daerah yang mengalami
konservasi?
10. Apa yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir?
4. Pada Tugas 3 guru menjelaskan konsep struktur teks laporan hasil observasi
yang terdiri atas
1. definisi umum,
2. deskripsi bagian, dan
3. deskripsi kegunaan atau manfaat.
Kemudian, guru meminta siswa untuk memahami struktur teks itu. Selain itu, guru
juga meminta siswa menerapkan pengetahuannya itu dengan mengidentifikasi
struktur laporan hasil observasi terhadap teks “Cinta Lingkungan”.
Guru juga dapat menggunakan contoh teks lainnya untuk menambah pemahaman
siswa tentang struktur teks laporan hasil observasi. Teks dapat diperoleh dari
koran, majalah, atau internet.
5. Guru meminta siswa untuk mengisi latihan berupa mencocokkan kalimat dan
kata yang isinya berkaitan dengan teks “Cinta Lingkungan”. Latihannya, antara
lain, sebagai berikut.
1. Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan......5.......
2. Usaha itu juga harus kita lakukan agar alam Indonesia tetap menjadi ...2...
dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari
masa ke masa.
23. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 13
3. Seluruh makhluk yang terpelihara ini dapat menyelamatkan ...1.....
manusia.
4. Rasa cinta itu juga harus terus…4.. agar alam Indonesia tetap menjadi
paru-paru dunia.
1) habitat
2) paru-paru
3) ditanamkan
4) dilestarikan
5) dipelihara
Untuk menggali pemahaman siswa terhadap teks, guru menguji kembali
kemampuan siswa dengan tugas pilihan ganda. Misalnya:
1. Antara manusia dan lingkungan hidup yang lain terdapat hubungan ........
a. tenteram batin
b. timbal balik dan kompleks
c. tenteram lahir
d. statis
2. Unsur di dalam lingkungan hidup ini mencakupi benda, kecuali ......
3. Keseimbangan lingkungan hidup yang terjaga dapat menciptakan
masyarakat yang seperti berikut, kecuali.......
a. tanah
b. air
c. api
d. tari
a. tenteram batin
b. sehat
c. tenteram lahir
d. statis
24. 14 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
4. Indonesia memiliki tumbuhan-tumbuhan dan hewan yang khas, kecuali
.........
a. kayu cendana
b. buah matoa
c. ular anakonda
d. burung cendrawasih
No.
Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi secara
Berkelompok
1. Pada Kegiatan 2 guru mengajak siswa bekerja secara kelompok. Tiap kelompok
terdiri atas 3—5 orang. Siswa diminta mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, dan Tugas
3.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk melabeli dan mendeskripsi pada gambar
yang dilihat dan disesuaikan dengan penulisan laporan hasil observasi. Guru juga
dapat menggunakan gambar lain untuk diamati siswa. Gambar dapat diperoleh
dari koran, majalah, atau internet.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk menyusun dan mengurutkan pernyataan
serta mengidentifikasi struktur teks. Kemudian, guru meminta siswa untuk
memberi judul terhadap karangan yang sudah diurutkannya dalam teks laporan
hasil observasi.
Di samping itu, guru juga meminta siswa untuk mengidentifikasi bagian-bagian
teks tersebut ke dalam karangan observasi. Guru juga dapat menggunakan teks
yang lain. Teks dapat diperoleh dari buku bahasa Indonesia yang lain, koran,
majalah, atau pun internet.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa memahami aspek kebahasaan dalam tulisan
laporan hasil observasi dengan mengenali beberapa pemakaiannya, yakni
merujuk kata, kelompok kata, pengimbuhan kata, dan penggunaan konjungsi.
Di samping itu, siswa juga diberi pemahaman tentang deskripsi sebuah kata
dalam bentuk definisi dan ejaan.
25. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 15
5. Pada Tugas 4 ini, siswa diajak mengenal salah satu bentuk sastra, yakni cerita
rakyat. Cerita rakyat ini berkaitan dengan lingkungan yang banyak dikenal di
Indonesia. Cerita itu adalah Dewi Sri atau Dewi Padi yang menjadi simbol Dewi
Kesuburan. Guru meminta siswa mengerjakan tugas secara berkelompok. Setiap
kelompok terdiri atas 3—5 orang. Tugas yang diberikan sebagai berikut.
1. Guru meminta siswa membaca cerita itu di dalam kelompoknya dengan
suara lantang agar temannya ikut menyimak teks ini.
2. Setelah membaca dan menyimak teks tersebut, siswa diminta
mengidentifikasi teks “Dewi Sri” ke dalam struktur laporan hasil observasi.
3. Kemudian, guru meminta siswa menelaah teks itu dengan menjawab
beberapa pertanyaan berikut.
a. Tahukah kamu, siapa Dewi Sri?
b. Dapatkah kamu mendeskripsi sosok Dewi Sri?
c. Mengapa Dewi Sri dimitoskan di Indonesia?
d. Di mana saja cerita itu dikenal di Indonesia?
e. Apakah manfaat cerita ini bagi masyarakat?
4. Setelah memahami teks tersebut, siswa diminta meringkas teks tersebut
dengan bahasa mereka sendiri dalam satu paragraf.
No. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi secara Mandiri
1. Pada Kegiatan 3 guru meminta siswa untuk bekerja secara mandiri. Guru meminta
siswa mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, Tugas 3, dan Tugas 4.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk mewawancarai orang tua atau saudara.
Sebelum wawancara tersebut dilakukan, siswa diminta untuk menyusun
pertanyaan-pertanyaan dengan pokok-pokok sebagai berikut
1. definisi hewan peliharaan
2. nama pemilik hewan
3. hewan peliharaan yang dimiliki
4. deskripsi hewan peliharaan itu
5. deskripsi cara pemeliharaannya
6. kegunaan hewan peliharaan bagi pemiliknya
Setelah melakukan wawancara, siswa diminta mengubah hasil wawancara
tersebut menjadi laporan hasil observasi.
26. 16 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
3. Pada Tugas 2 siswa diberi tugas mencari teks laporan hasil observasi dalam
media. Jika teks tersebut belum sesuai dengan teks laporan hasil observasi, siswa
dapat memodifikasi teks itu agar sesuai dengan teks laporan hasil observasi. Guru
dapat mencari teks laporan hasil observasi lainnya dari berbagai sumber, antara
lain buku bahasa Indonesia yang lain, koran, majalah, atau internet.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi aspek kebahasaan
dalam teks laporan hasil observasi yang ada dalam Tugas 2. Guru dapat
memberikan contoh dengan menggunakan teks yang ditemukan di media.
5. Pada Tugas 4 guru meminta siswa melakukan pekerjaan berikut.
1. Guru meminta siswa mencari cerita rakyat dari daerahnya sendiri. Cerita itu
berkaitan dengan alam atau asal usul tentang alam, seperti danau, gunung,
atau nama desa.
2. Setelah itu, guru meminta siswa menelaah unsur ceritanya dengan
mengidentifikasi beberapa hal berikut.
a. Siapa sajakah yang ada di dalam cerita itu?
b. Di mana cerita itu terjadi?
c. Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Tema atau masalah apa yang ada di dalamnya?
e. Nilai-nilai apa yang terkandung di dalamnya?
f. Sikap dan perilaku seperti apakah yang dapat siswa identifikasi?
3. Kemudian, guru meminta siswa membuat ringkasan cerita tersebut dalam
12—15 kalimat.
4. Untuk menambah wawasan siswa tentang sastra, siswa diminta untuk
membaca novel yang berjudul "Penakluk Ujung Dunia" karya Bokor Hutasuhut
atau novel lain yang bercerita tentang lingkungan hidup. Kemudian, siswa
menjawab pertanyaan berikut ini.
a. Siapa saja pelakunya?
b. Di mana cerita itu terjadi?
c. Kapan peristiwa itu terjadi?
d. Siswa diminta menceritakan kembali apa yang telah dibaca.
27. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 17
Subtema 2 Pelestarian Biota Laut
Membangun Konteks
Pada Subtema 2 ini guru juga membuka wawasan siswa tentang cinta lingkungan
hidup dengan mengenal lingkungan hidup di laut melalui teks “Biota Laut”. Teks
yang dibicarakan pada bagian ini masih berupa teks laporan hasil observasi.
No. Pemodelan Teks Laporan Hasil Observasi
1. Pada Kegiatan 1 guru meminta siswa menjawab beberapa pertanyaan yang
ada pada Tugas 1, Tugas 2, Tugas 3, dan Tugas 4.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa menjawab beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan biota laut. Tujuannya untuk membangun konteks.
Kemudian, guru memberikan pertanyaan secara terperinci tentang teks seperti
berikut ini.
1. Apakah laut itu?
2. Makhluk apa sajakah yang hidup di dalam laut?
3. Sebutkanlah jenis ikan laut yang kamu tahu?
4. Bagaimanakah cara memelihara ikan laut?
5. Ceritakan keindahan laut dan manfaat laut bagi manusia!
Pembangunan konteks ini juga dapat dilakukan guru dengan memperlihatkan
gambar biota laut Indonesia. Gambar biota laut dapat diperoleh dari koran,
majalah, atau internet.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa membaca secara cermat teks “Biota Laut”.
Kemudian, guru memberikan pertanyaan secara terperinci tentang teks seperti
berikut ini.
1. Apakah yang dimaksud biota laut?
2. Di manakah dan bagaimana terumbu karang dapat hidup?
3. Apa yang kamu ketahui tentang hutan bakau?
4. Sebutkanlah beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai taman laut!
5. Apakah manfaat biota laut bagi manusia?
6. Sebutkan daerah yang memiliki biota laut yang bermanfaat bagi manusia?
7. Apakah yang disampaikan penulis pada paragraf pertama?
8. Apakah yang kamu ketahui tentang rumput laut seperti yang dinyatakan
pada paragraf kedua?
9. Bagaimana dengan paragraf ketiga? Apakah inti paragraf tersebut?
10. Pada paragraf berapakah penulis menyampaikan pendapat tentang biota
laut?
28. 18 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi struktur teks laporan
hasil observasi dan memahami tentang isi teks “Biota Laut”. Struktur teks laporan
hasil observasi itu adalah sebagai berikut.
1. Definisi umum
2. Deskripsi bagian
3. Deskripsi kegunaan
Dalam tugas ini, guru juga meminta siswa untuk berpendapat dan mengemukakan
alasan pendapatnya. Untuk itu, guru meminta siswa menjawab beberapa
pertanyaan berikut ini.
a. Setujukah kamu dengan pernyataan “Biota laut merupakan salah satu
kekayaan Indonesia yang sangat berlimpah?”
1) Saya setuju karena .........................................................................
2) Saya tidak setuju karena .................................................................
b. Setujukah kamu dengan pernyataan “Biota laut seperti terumbu karang,
ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut menjadi bagian dari ekosistem laut?”
1) Saya setuju karena .........................................................................
2) Saya tidak setuju karena .................................................................
c. Setujukah kamu dengan pernyataan “Ikan, tumbuh-tumbuhan laut,
dan terumbu karang sangat bermanfaat bukan hanya bagi kesehatan,
melainkan juga bagi perkembangan pariwisata dan ilmu pengetahuan?”
1) Saya setuju karena .........................................................................
2) Saya tidak setuju karena .................................................................
Jawaban siswa dapat bervariasi dan guru menjadi fasilitator dalam pernyataan
pendapat ini.
Untuk menguji pemahaman siswa, guru juga memberikan latihan, seperti contoh
berikut ini.
1. Biota laut dapat terlindungi dengan beberapa langkah berikut,
kecuali..............................................................................................
2. Terumbu karang ini juga hidup di perairan yang kurang lebih 50 meter di
bawah ............ laut dengan suhu sekitar 20 derajat celcius, serta di air jernih
yang tidak terkena polusi.
29. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 19
5. Pada Tugas 4 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi unsur kebahasaan dari
teks “Biota Laut”. Unsur kebahasaan tersebut berupa pengenalan teks secara
utuh. Unsur kebahasaan itu adalah
1. repetisi
2. kata ganti, dan
3. konjungsi
No. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi secara Berkelompok
1 Pada Kegiatan 2 guru memberikan beberapa tugas kepada siswa yang dikerjakan
secara berkelompok.
2. Pada Tugas 1 siswa diminta mencari kalimat utama dan ide pokok teks “Biota
Laut”, lalu siswa ditugasi untuk membuat sebuah paragraf yang terdiri atas 5—6
kalimat.
3. Setelah itu, pada Tugas 2 guru juga meminta siswa menulis ringkasan teks
“Biota Laut”.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk mereproduksi teks tersebut dalam
bentuk percakapan atau dialog.
No. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi secara Mandiri
1. Pada Kegiatan 3 guru menugasi siswa bekerja mandiri. Dalam kegiatan ini guru
meminta siswa mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, dan Tugas 3.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa menyampaikan informasi secara lisan tentang
gambar biota laut.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi ide pokok dari gambar
biota laut yang telah dikerjakan pada Tugas 1.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk menulis teks laporan hasil observasi
dan memublikasikannya di media sekolah.
30. 20 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
B. Pembelajaran Materi Bab II Pengenalan Budaya Indonesia
Subtema 1 Tari Saman
No. Pemodelan Teks Tanggapan Deskriptif
1. Pada Kegiatan 1 guru memperkenalkan teks tanggapan deskriptif yang berjudul
"Tari Saman". Untuk itu, siswa diminta mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, dan
Tugas 3.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa menjawab beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan budaya Indonesia, termasuk Tari Saman. Pertanyaan-
pertanyaan yang bertujuan untuk membangun konteks itu adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang kamu ketahui tentang budaya Indonesia?
2. Apa sajakah yang termasuk budaya Indonesia?
3. Apakah kebudayaan Indonesia itu dapat dianggap sebagai identitas
bangsa?
4. Dapatkah kamu menyebutkan berbagai nama tari yang ada di tanah air
kita?
5. Pernahkah kamu membaca, mendengar, atau mengunjungi Taman Mini
Indonesia Indah? Coba kamu sebutkan rumah adat yang ada di tempat
tersebut!
6. Banggakah kamu dengan kebudayaan Indonesia?
7. Apakah kamu merasa percaya diri memiliki kebudayaan Indonesia?
8. Ceritakanlah di depan kelas dongeng dari daerahmu!
Jawaban bersifat relatif. Tidak ada jawaban yang salah. Guru menjadi fasilitator
untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks “Tari
Saman” dengan teliti. Setelah membaca, guru harus mengetahui pemahaman
siswa terhadap teks itu. Untuk itu, guru meminta siswa menjawab beberapa
pertanyaan yang terperinci berkaitan dengan isi teks.
1. Apakah nama kostum yang dipakai di kepala penari Saman?
2. Terbagi dalam berapa bagiankah kostum Tari Saman?
3. Dapatkah kamu menambahkan ciri gerakTari Saman yang belum ada di
dalam teks?
4. Di manakah asal Tari Saman?
5. Mengapa tari itu disebut Tari Saman?
6. Mengapa penggunaan warna penting pada kostum penari Saman?
7. Menurut UNESCO, Tari Saman tercatat dalam daftar apa?
31. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 21
8. Pada paragraf ke berapakah deskripsi (identifikasi, klasifikasi/definisi,
deskripsi bagian) tentang Tari Saman ditemukan?
9. Bagaimana dengan gambaran rincian kostum tari Saman? Pada paragraf
ke berapa kamu temukan?
10. Apa yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir?
4. Pada Tugas 3 guru menjelaskan konsep sebuah teks deskripsi yang strukturnya
yang terdiri atas
1. identifikasi,
2. klasifikasi/definisi, dan
3. deskripsi bagian.
Kemudian, guru meminta siswa memahami struktur teks “Tari Saman” sambil
mengenali unsur-unsur teks tersebut.
No. Penyusunan Teks Tanggapan Deskriptif secara Berkelompok
1. Pada Kegiatan 2 guru mengajak siswa untuk menyusun teks secara bersama
atau berkelompok. Untuk itu, guru meminta siswa mengerjakan tugas secara
berkelompok yang terdiri atas 3—5 siswa.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi dan melabeli teks
tanggapan deskripstif “Tari Saman”. Di samping itu, guru juga meminta siswa
mencermati kostum penari untuk dideskripsi. Misalnya kostum yang terdapat
pada gambar berikut.
Gambar 2 Tari Saman
Sumber www.warisanindonesia.com
32. 22 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk mendeskripsi dan membuat teks
tanggapan deskripstif berdasarkan teks “Tari Gambyong”. Kemudian, guru
meminta siswa untuk mencari makna yang berhubungan dengan tari tersebut.
Tari Gambyong
.......................................................................
Sekaran mlaku
.......................................................................
Entrag
.......................................................................
Koreografi
.......................................................................
Resepsi
.......................................................................
Mahir
.......................................................................
Tarian
.......................................................................
Guru meminta siswa bersama kelompok untuk menjelaskan identifikasi,
klasifikasi/definisi, dan deskripsi bagian dari teks “Tari Gambyong”.
Guru meminta siswa bersama kelompok untuk mencari teks sejenis di majalah,
surat kabar, atau buku, lalu menceritakannya secara lisan di depan kelas.
Guru meminta siswa bersama kelompok untuk menyusun teks sejenis yang
mengandung unsur identifikasi, klasifikasi/definisi, dan deskripsi bagian.
4. Pada Tugas 3 guru menjelaskan unsur kebahasaan yang berkaitan dengan
merujuk kata dan kata berimbuhan. Pada tugas ini, guru meminta siswa untuk
mencari rujukan kata, imbuhan kata, dan kelompok kata pada teks “Tari Kecak”.
33. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 23
No. Penyusunan Teks Tanggapan Deskriptif secara Mandiri
1. Pada Kegiatan 3 ini guru menugasi siswa bekerja secara mandiri menyusun teks
tanggapan deskriptif. Dalam kegiatan ini, guru menugasi siswa beberapa latihan.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa menyusun kalimat dan memberikan nomor
urut sesuai dengan susunan teks tanggapan deskripstif yang urut dan logis
berjudul “Tari Saman”.
Guru meminta siswa untuk mencari teks sejenis dari majalah, surat kabar, atau
buku. Kemudian, siswa diminta mengidentifikasi, mengklasifikasi/mendefinisikan,
dan mendeskripsikan bagian dalam teks. Guru juga meminta siswa untuk mencari
teks yang berbeda dari teks model dan mencari perbedaaannya.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk menyusun teks tanggapan deskripstif
tentang budaya Indonesia yang ada di daerah sekitar siswa. Guru juga meminta
siswa untuk memublikasikan teks tanggapan deskripstif yang telah dibuat
tersebut.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk membaca teks “Boneka Sigale-Gale”.
Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengerjakan unsur kebahasaan tentang
kata berimbuhan dan rujukan.
Subtema 2 Pantun
No. Pemodelan Teks
1 Pada Kegiatan 1, guru membuka wawasan siswa tentang salah satu budaya
Indonesia yang menjadi khazanah sastra Indonesia, yaitu pantun.
34. 24 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
2. Pada Tugas 1 guru mengajak siswa membangun konteks dengan menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan subtema.
Guru juga meminta siswa membaca dan memahami teks “Pantun Indonesia” dan
menjawab beberapa pertanyaan yang bersifat umum berikut ini
1. Apakah yang kamu ketahui tentang pantun Indonesia?
2. Apa saja yang termasuk pantun Indonesia?
3. Apakah pantun Indonesia itu dapat dianggap sebagai identitas bangsa?
4. Dapatkah kamu menyebutkan berbagai nama pantun yang ada di tanah air
kita?
5. Pernahkah kamu membaca, mendengar, atau membuat pantun? Coba
kamu bacakan pantun berikut ini!
Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk membaca dan mencermati teks "Pantun
Indonesia". Selain itu, guru juga meminta siswa untuk memahami teks tanggapan
deskriptif "Pantun Indonesia" dan strukturnya. Untuk itu, guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah pantun itu?
2. Di manakah pantun dibacakan atau dipentaskan?
3. Bagaimanakah bentuk pantun itu?
4. Apa saja jenis pantun berdasarkan bentuk?
5. Apa saja jenis pantun berdasarkan isi?
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa mengidentifikasi struktur teks, mengklasifikasi
definisi, dan mengidentifikasi teks tersebut.
No. Penyusunan Teks Tanggapan Deskriptif secara Berkelompok
1. Pada Kegiatan 2 guru meminta siswa untuk bekerja secara berkelompok. Dalam
kegiatan ini, terdapat beberapa tugas yang berkaitan dengan pantun.
35. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 25
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk mengurutkan teks tanggapan deskriptif
tentang pantun yang susunannya diacak. Setelah mengurutkan, guru meminta
siswa untuk membacakan urutannya di depan kelas.
Guru juga meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut secara berkelompok.
1. Berapa larik yang ada dalam bait pantun?
2. Satu larik pantun terdiri atas berapa kata?
3. Satu larik pantun terdiri atas berapa suku kata?
4. Sebutkan jenis pantun yang kamu ketahui!
5. Buatlah pantun bersama kelompokmu!
6. Bacakan pantun itu bersama kelompokmu di depan kelas!
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk
1. mengidentifikasi pantun dengan bahasa sendiri;
2. mengklasisifikasi pantun bersama kelompok;
3. mendeskripsikan bagian-bagian pantun bersama kelompok; dan
4. membuat tulisan secara berkelompok tentang pantun berdasarkan
identifikasi, klasifikasi/definisi, dan deskripsi bagian pantun yang telah dibuat
(nomor 1, 2, 3) dengan format teks tanggapan deskripstif.
4. PadaTugas 3 guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal unsur kebahasaan,
yakni tanda hubung dan, tetapi, dan atau.
Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal berikut ini.
1. Ketika pantun telah kehilangan ruh untuk menghidupkan kata, pantun bukan
lagi berfungsi sebagai penuntun kehidupan, ... sekadar hiburan belaka.
2. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (.... empat baris bila dituliskan) dan
bersajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, ... abba).
3. Bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran ....isi.
4. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam ...
mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya, ... biasanya tak
punya hubungan dengan baris kedua yang disebut isi yang menyampaikan
maksud tujuan.
36. 26 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
No. Penyusunan Teks Tanggapan Deskripstif secara Mandiri
1. Pada Kegiatan 3 guru meminta siswa bekerja mandiri untuk menyusun teks
tanggapan deskripstif tentang pantun dan menceritakannya secara lisan. Untuk
itu, guru meminta siswa mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, dan Tugas 3.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk menyusun teks tanggapan deskripstif
dengan tema “Fungsi Pantun bagi Remaja”. Untuk itu, guru meminta siswa untuk
mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan berikut ini.
1. Kumpulkan data tentang pantun!
2. Identifikasikan pantun yang berkaitan dengan kehidupan remaja!
3. Susunlah klasifikasi atau definisi yang berkaitan dengan pantun remaja!
4. Deskripsikan bagian-bagian pantun remaja!
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa membuat tulisan tentang pantun bagi
remaja berdasarkan Tugas 1. Untuk melatih bahasa lisan, guru meminta siswa
menceritakan hasil kerja tersebut di depan kelas.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk memahami dan mengerjakan soal unsur
kebahasaan, yakni frasa, konjungsi, dan modalitas berikut ini.
1. Buatlah kelompok kata (frasa) yang terdiri atas tiga sampai empat kata yang
berhubungan dengan informasi tentang pantun remaja Indonesia sekurang-
kurangnya sepuluh kelompok kata!
2. Buatlah masing-masing sepuluh kalimat yang berhubungan dengan fungsi
pantun dalam pergaulan remaja! Gunakan kata hubung koordinatif dan kata
hubung subordinatif!
3. Tandai dan identifikasi kata-kata aspek dan modalitas dalam teks yang
menjadi sumber rujukan.
37. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 27
C. Pembelajaran Materi Bab III Remaja dan Pendidikan Karakter
Subtema 1 Remaja dan Pendidikan Karakter
No. Pemodelan Teks Eksposisi
1.
Pada Kegiatan 1, guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dalam materi Bab III tentang tulisan eksposisi. Siswa diharapkan memahami
struktur teks eksposisi dan mampu menggunakan unsur kebahasaannya sehingga
siswa mampu menulis dalam jenis teks tersebut secara benar. Untuk itu, guru
meminta siswa mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, dan Tugas 3.
Membangun Konteks
Guru membuka wawasan siswa dengan memperdengarkan dan membacakan
pidato Bung Tomo pada tanggal 10 November 1945. Pidato tersebut berisi imbauan
Bung Tomo kepada pemuda dan rakyat Indonesia, khususnya yang berada di
Surabaya untuk bersiap melawan tentara Inggris. Guru dapat mengunduh pidato
tersebut melalui http://www.youtube.com/watch?v=aEvPBfM7OSQ.
Pidato Bung Tomo pada 10 November 1945
Gambar 3 Bung Tomo
Sumber http://www.beritaunik.net/tahukah-kamu/
pidato-bung-tomo-peristiwa-10-november-1945.html
38. 28 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
Bismillahirrohmanirrohim
Merdeka!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia,
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih
tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.
Saudara-saudara,
Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya,
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera,
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing,
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini,
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.
Saudara-saudara kita semuanya
Kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara Inggris itu
dan kalau pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.
39. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 29
Hai tentara Inggris
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk dis-
erahkan kepadamu.
Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga.
Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itu kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang
yang ingin merdeka.
Dan untuk kita, saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin, saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah, saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka!
(Ditranskrip dari http://www.youtube.com/watch?v=aEvPBfM7OSQ)
Setelah memperdengarkan pidato tersebut, guru membuka wawasan siswa
dengan pertanyaan yang berhubungan dengan pidato Bung Tomo itu, khususnya
yang berhubungan dengan nasionalisme dan karakter.
Guru juga membuka wawasan siswa dengan pernyataan-pernyataan penting
sekitar pendidikan karakter dan remaja. Pendidikan karakter ini sangat diperlukan
untuk memperkuat jati diri dan identitas remaja sebagai penerus bangsa. Dengan
pendidikan karakter remaja diharapkan dapat menjadi remaja yang unggul dan
berprestasi.
40. 30 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
2. Pada Tugas 1 guru mengajak siswa membangun konteks pembelajaran dengan
cara menjawab pertanyaan berikut.
1. Apakah yang kamu ketahui tentang remaja?
2. Kamu ingin menjadi remaja seperti apa?
3. Pendidikan seperti apa yang kamu inginkan?
4. Hal apa yang paling kamu minati?
5. Sikap positif apakah yang kamu miliki?
6. Sikap apakah yang dapat membantumu menjadi orang yang percaya diri?
7. Bagaimanakah kamu memperlihatkan sikap santunmu terhadap guru dan
orang tua?
3. Pada Tugas 2 guru memperkenalkan teks eksposisi yang berjudul “Remaja dan
Pendidikan Karakter Bangsa”. Setelah membaca dan mencermati teks itu, guru
memberikan pertanyaan tentang teks tersebut. Berikut ini pertanyaan tersebut.
1. Siapakah yang disebut remaja?
2. Apa tanda-tanda fisik dan psikis seseorang dikatakan remaja?
3. Pendidikan karakter apakah yang diperlukan seorang remaja?
4. Mengapa remaja memerlukan pendidikan nilai religius?
5. Sikap jujur seperti apa yang dapat kamu tunjukkan pada guru dan orang
tuamu?
6. Tanggung jawab seperti apa yang dapat kamu lakukan di rumah dan di
sekolah?
7. Pada paragraf ke berapa fakta-fakta tentang remaja dipaparkan?
8. Pernyataan bahwa remaja mengalami perubahan fisik dan psikis
dinyatakan pada paragraf ke berapa?
9. Apakah yang menjadi inti paragraf kedua?
10. Apakah inti paragraf ketiga?
4. Pada Tugas 3 guru menjelaskan struktur teks eksposisi yang terdiri atas
1. tesis atau opini,
2. argumentasi, dan
3. bagian penegasan ulang dari tesis.
Setelah itu, guru juga meminta siswa untuk memahami struktur eksposisi pada
teks “Remaja dan Pendidikan Karakter". Guru juga meminta pendapat siswa
tentang beberapa pernyataan yang berkaitan dengan teks beserta alasan-alasan
mereka. Di samping itu, guru juga menugasi siswa untuk mencari kalimat utama
dan ide pokok dari teks tersebut di atas.
41. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 31
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Berkelompok
1. Pada Kegiatan 2 siswa diminta menyusun teks eksposisi secara berkelompok.
Tugas yang harus dikerjakan adalah mengurutkan teks dan mengenali beberapa
unsur kebahasaan di dalam teks tersebut.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa melakukan kegiatan sebagai berikut.
1. Mengurutkan teks eksposisi yang belum logis dan belum urut.
2. Mengidentifikasi struktur teks,
3. Membuat ringkasan, dan menyatakan pendapat sesuai dengan sudut
pandangnya.
4. Nyatakanlah pendapatmu dengan menjawab pertanyaan berikut ini!
a) Apakah kamu setuju dengan pernyataan bahwa dalam olimpide tingkat
dunia itu, Indonesia patut berbangga karena enam siswa terbaik dari
Indonesia menang dengan meraih medali perak dan perunggu?
Kamu setuju karena ..................................................................
Kamu tidak setuju karena ..........................................................
b). Apakah kamu setuju dengan pernyataan bahwa keberhasilan siswa-
siswa Indonesia meraih medali ini merupakan bukti bahwa putra-putri
Indonesia berprestasi dan mampu bersaing di forum internasional?
Kamu setuju karena .......................................................................
Kamu tidak setuju karena ..............................................................
3. Pada Tugas 2 guru memberikan tugas berupa pemahaman dan pengenalan
unsur kebahasaan berikut ini.
1. Kalimat tunggal
2. Kalimat majemuk
3. Konjungsi
4. Kata baku dan tidak baku
5. Imbuhan
6. Kelas kata
7. Kelompok kata
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk menulis teks eksposisi dengan
memperhatikan Gambar 3 pada Bab 3 tentang remaja berprestasi. Setelah
menulis, guru meminta siswa untuk mengidentifikasi struktur teks dan unsur
kebahasaan dari karangan eksposisi mereka sendiri.Guru dapat menggunakan
gambar lainnya. Gambar dapat diperoleh dari buku, majalah, koran, atau internet.
42. 32 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
5. Pada Tugas 4 guru meminta siswa untuk mencermati puisi yang berjudul “Dengan
Puisi Aku” dan menjawab pertanyaan terkait dengan puisi tersebut.
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Mandiri
1. Pada Kegiatan 3 guru memberikan tugas secara mandiri. Dalam tugas ini guru
meminta siswa untuk menulis teks eksposisi dengan cara memperhatikan gambar.
Guru juga meminta siswa untuk menggunakan unsur kebahasaan secara benar
dalam menulis teks tersebut. Untuk itu, guru meminta siswa mengerjakan Tugas
1, Tugas 2, dan Tugas 3.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa menyusun teks eksposisi berdasarkan gambar
“Kembang Sepatu dan Kupu-Kupu”. Guru memberikan beberapa pertanyaan
berikut untuk memancing gagasan siswa. Kemudian, guru meminta siswa
menyusun teks eksposisi berdasarkan langkah-langkah berikut.
1. Siswa harus memaparkan fakta pada gambar itu secara tertulis. Oleh karena
itu, siswa diminta menggunakan pertanyaan berikut sebagai stimulan.
a. Bagaimanakah gambar itu?
b. Mengapa kupu-kupu dapat hinggap di atas bunga?
c. Mengapa bunga sepatu itu begitu segar?
d. Mengapa kupu-kupu begitu indah?
e. Bagaimana proses terjadinya ulat menjadi kupu-kupu yang sangat indah?
2. Setelah tulisan itu dibuat siswa, guru meminta siswa memberi judul pada teks
eksposisi yang sudah ditulis. Judul harus singkat dan menarik.
Guru juga dapat menggunakan gambar lain untuk memperdalam pemahaman
siswa. Gambar dapat diperoleh dari buku, majalah, koran, atau internet.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi ide pokok. Pada tugas
ini guru meminta siswa untuk mengidentifikasi struktur teks eksposisi yang telah
dibuat dengan mengisi tabel yang sudah ditentukan.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa mengenali unsur kebahasaan. Pengenalan
itu juga dilakukan terhadap teks eksposisi tentang “Kembang Sepatu dan Kupu-
Kupu” yang dibuat. Unsur kebahasaan yang diidentifikasi adalah kata berimbuhan,
kelompok kata, kata baku dan tidak baku, kalimat, serta modalitas.
43. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 33
Subtema 2 Minat Baca Masyarakat dan Pemberantasan Buta Aksara
No. Membangun Konteks
1. Pada Subtema 2 dibahas teks eksposisi secara lebih mendalam. Teks yang
digunakan dalam pembelajaran ini berjudul “Peningkatan Minat Baca Masyarakat
dan Pemberantasan Buta Aksara”.
Pada Kegiatan 1 guru meminta siswa memahami teks eksposisi yang berjudul
“Peningkatan Minat Baca Masyarakat dan Pemberantasan Buta Aksara”. Untuk
itu, guru meminta siswa mengerjakan beberapa tugas.
2. Pada Tugas 1 guru mengajak siswa membangun konteks pembelajaran dengan
cara memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan. Berikut
ini pertanyaan tersebut.
1. Menurut kamu apakah fungsi membaca?
2. Mengapa kamu harus membaca?
3. Di manakah kamu membaca?
4. Buku apakah yang menjadi minat kamu?
5. Bagaimanakah cara orang tua kamu menumbuhkan minat baca?
No. Pemodelan Teks Eksposisi
1.
Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks yang
berjudul “Peningkatan Minat Baca Masyarakat dan Pemberantasan Buta Aksara”.
Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberikan beberapa pertanyaan
rinci berikut yang berkaitan dengan teks.
1. Menurutmu bagaimanakah minat baca di Indonesia?
2. Mengapa buta aksara harus diberantas?
3. Mengapa pemerintah dan masyarakat berusaha meningkatkan minat
membaca?
4. Mengapa buku dikatakan jendela ilmu?
5. Menurutmu usaha apakah yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat
baca?
6. Mengapa membaca dapat memperbaiki kehidupan?
7. Apakah inti yang terdapat pada paragraf pertama?
8. Pada paragraf ke berapa fakta-fakta dipaparkan?
9. Apakah inti pada paragraf ketiga?
10. Usaha meningkatkan minat membaca diuraikan pada paragraf ke berapa?
44. 34 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
2. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk membaca keseluruhan teks secara
terperinci. Pada bagian ini, guru memberikan latihan untuk mengidentifikasi
struktur teks yang terdiri atas
1. tesis,
2. argumentasi, dan
3. penegasan kembali.
3. Pada Tugas 4 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi unsur kebahasaan
yang dapat menjadikan sebuah paragraf utuh. Hal itu dapat dilakukan dengan
menggunakan, kata transisi, pengulangan, dan kata ganti.
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Berkelompok
1. Pada Kegiatan 2 guru meminta siswa bekerja secara berkelompok. Pada kegiatan
ini guru memberi siswa beberapa tugas.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa mencari ide pokok dan kalimat utama dalam
teks “Peningkatan Minat Baca Masyarakat dan Pemberantasan Buta Aksara”.
Kemudian, guru meminta siswa menuliskan kalimat utama dan ide pokok pada
tanda titik-titik yang sudah disediakan.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapat yang
berkaitan dengan teks "Peningkatan Minat Baca Masyarakat dan Pemberantasan
Buta Aksara".
1. Setujukah kamu dengan pernyataan “Pada masa perkembangan teknologi
informasi ini, masyarakat makin banyak disuguhi informasi berbagai
media. Sarana ini harus dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan?”
a. Kamu setuju karena .................................................................
b. Kamu tidak setuju karena .........................................................
2. Setujukah kamu dengan pernyataan “Pada saat ini banyak jenis hiburan,
permainan (game) dan tayangan televisi mengalihkan perhatian anak dan
orang dewasa dari buku?”
a. Kamu setuju karena .................................................................
b. Kamu tidak setuju karena .........................................................
3. Setujukah kamu bahwa “usaha peningkatkan minat baca dan pemberantasan
buta aksara ini perlu didukung terus sehingga taraf hidup masyarakat akan
meningkat?”
a. Kamu setuju karena .................................................................
b. Kamu tidak setuju karena .........................................................
45. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 35
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk memperhatikan sebuah gambar “Anak
Indonesia” berikut ini.
Gambar 4 Anak Indonesia
Sumber http://fandasoesilo.com/2011/07/24/asa-untuk-anak-indonesia
Kemudian, guru meminta siswa menjawab secara lisan pertanyaan berikut ini.
1. Apakah yang mereka lakukan?
2. Mengapa mereka melakukan hal itu?
3. Mengapa mereka mengangkat tangan?
4. Bagaimanakah perilaku mereka?
Setelah itu, guru meminta siswa untuk membuat karangan dalam bentuk eksposisi
dan jika sudah selesai, siswa diminta memberikan judul.
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Mandiri
1. Pada Kegiatan 3 ini siswa diminta bekerja secara mandiri. Dalam kegiatan ini
terdapat beberapa tugas, yakni memaparkan fakta yang dilihat dalam gambar,
mencari teks ekposisi dalam koran, majalah atau buku, dan menulis teks eksposisi
secara mandiri.
46. 36 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
2. Pada Tugas 1 guru melatih siswa untuk memaparkan fakta. Fakta itu diambil guru
dari sebuah gambar berjudul “Anak Indonesia Juga” berikut ini.
Gambar 5 Anak Indonesia Juga
Sumber http://www.adipanca.net/2010/07/anak-jalanan-penentu-masa-depan_3701.html
Untuk memperdalam pemahaman siswa, guru meminta siswa untuk menjawab
beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimanakah menurutmu masa depan anak itu?
2. Mengapakah dia seperti itu?
3. Mengapa dia melakukan hal itu?
4. Bagaimanakah menurutmu nasib dia?
5. Bagaimanakah dia menghadapi masa depannya?
Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengolah fakta-fakta yang ditemukan
menjadi teks eksposisi.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk mempresentasi teks eksposisi yang
telah dibuat dalam bentuk lisan.
47. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 37
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk membuat teks eksposisi dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Dalam penulisan teks tersebut, siswa harus
mengikuti dengan ketentuan berikut ini.
1. Tema tulisan adalah “Kebersihan Lingkungan”.
2. Karangan harus dalam bentuk tulisan eksposisi.
3. Jumlah kalimatnya adalah 12—15.
4. Untuk menulis karangan tersebut, siswa harus menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta aturan-aturan berikut ini.
a) Gunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk!
b) Gunakan konjungsi yang benar sesuai dengan kebutuhan, seperti kata
dan untuk penambahan, atau untuk pemilihan, tetapi untuk perlawanan!
c) Gunakan kata dan kelompok kata!
Hasil karangan ini dapat dipublikasikan dalam media di sekolah, seperti majalah
dinding atau dalam blog di dunia maya.
D. Pembelajaran Materi Bab IVTeknologiTepat Guna
Subtema 1TeknologiTepat Guna dan Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
No. Membangun Konteks
1. Pada bagian ini guru mengajak siswa untuk terlibat dalam pembelajaran dengan
membuka wawasan siswa dengan pernyataan bahwa siswa mengenali dan
memahami teks eksposisi yang berkaitan dengan teknologi dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat.
Guru membangun konteks dengan berdiskusi tentang teknologi tepat guna dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga menerangkan pengertian
teknologi tepat guna.
48. 38 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
Guru juga mengajak siswa membangun konteks pembelajaran dengan cara
mengajak siswa terlibat dalam materi dengan menampilkan gambar tentang
teknologi tepat guna yang dapat memancing keterlibatan siswa.
Guru dapat menggunakan gambar yang terdapat dalam buku siswa seperti
berikut ini.
Gambar 6 Alat Pengupas Kulit Buah Kopi
Sumber http://grahamesin.com/wp-content/uploads/2010/10/
Guru dapat menggunakan gambar lain. Gambar dapat diperoleh dari media lain,
seperti buku pelajaran lain, koran, majalah, atau internet.
2. Pada Tugas 1 guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
teks “Teknologi Tepat Guna dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat”. Kegiatan
itu bertujuan untuk membangun konteks tentang teknologi tepat guna. Berikut
ini adalah pertanyaan tersebut.
1. Apa yang kamu ketahui tentang teknologi tepat guna?
2. Apakah teknologi tepat guna dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan
ekonomi keluarga?
3. Bagaimana mengupayakan supaya teknologi tepat guna bermanfaat bagi
kehidupan?
4. Sebutkan jenis dan manfaat teknologi tepat guna!
5. Ceritakanlah pengalamanmu secara lisan ketika menggunakan alat yang
berhubungan dengan listrik!
49. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 39
No. Pemodelan Teks Eksposisi
1. Dalam Tugas 2 terdapat beberapa tugas. Guru meminta siswa untuk membaca
teks eksposisi yang berjudul “Teknologi Tepat Guna dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat”. Kemudian, guru meminta siswa mengenali struktur teksnya. Setelah
membaca dan memahami teks eksposisi guru mengajukan beberapa pertanyaan
berikut.
1. Program apa yang dapat memberdayakan ekonomi rumah tangga?
2. Gagasan apa yang disampaikan oleh penulis teks tentang teknologi tepat
guna?
3. Pada paragraf ke berapa penulis teks menyampaikan gagasan tersebut?
4. Apakah gagasan tersebut didukung oleh alasan-alasan yang kuat?
5. Tunjukkanlah paragraf tempat alasan-alasan tersebut disampaikan!
2. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi struktur teks eksposisi
yang terdiri atas
1. pernyataan (tesis),
2. argumentasi, dan
3. penegasan ulang pendapat.
Guru juga menanyakan pendapat dan alasan siswa tentang teks yang berisi
program kewirausahaan dalam rangka perluasan kesempatan kerja yang
dilakukan lewat terapan teknologi tepat guna (TTG ).
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Berkelompok
1. Pada Kegiatan 2 terdapat beberapa tugas. Guru menugasi siswa untuk menyusun
teks eksposisi secara berkelompok. Tiap kelompok diminta menyusun teks
eksposisi dan memperhatikan penggunaan kohesi leksikal atau kohesi gramatikal.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk membaca teks Subtema 1 sekali lagi.
Guru meminta siswa untuk menyusun kembali teks itu dengan mengatakan
pokok-pokoknya saja. Untuk mengerjakan itu, siswa diminta melengkapi kotak-
kotak yang kosong pada diagram yang sudah disediakan.
50. 40 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk menyusun teks baru dengan isi yang
sama. Untuk memudahkan siswa, guru sudah memberi contoh struktur teks
eksposisi seperti berikut ini.
Teknologi Tepat Guna Bantu Peningkatan Kualitas Kehidupan
Teknologi tepat guna membantu manusia memudahkan dan meningkatkan
kualitas kehidupan di banyak bidang. Makin tinggi teknologi yang dikuasai, tentu
produktivitas meningkat. Argumentasi yang menyatakan pendapat itu adalah
sebagai berikut.
Pertama, ........................................................................................................
Kedua, ...........................................................................................................
Ketiga, ...........................................................................................................
Kempat, ........................................................................................................
Setelah teks dikerjakan secara utuh, guru meminta siswa untuk menceritakan di
depan kelas. Siswa-siswa yang lain diminta menanggapinya.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa membuat kelompok yang terdiri atas 3—5
orang untuk mengerjakan tugas-tugas kebahasaan. Tugas tersebut adalah
1. membuat frasa,
2. menyusun kalimat,
3. mengidentifikasi dan menemukan aspek, dan
4. mengidentifikasi dan menemukan modalitas dalam teks tersebut.
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Mandiri
1. Kegiatan 3 merupakan kegiatan mandiri. Guru menugasi siswa untuk berekspresi
dengan membuat teks eksposisi berdasarkan pemahaman dan pengalaman
masing-masing. Dalam Kegiatan 3 ini terdapat beberapa tugas. Untuk itu, guru
meminta siswa mengerjakan Tugas 1, Tugas 2, dan Tugas 3.
51. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 41
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk mencari teks eksposisi yang berhubungan
dengan teknologi tepat guna di media massa cetak. Guru dapat memberi satu
contoh teks eksposisi di media massa cetak.
Guru juga meminta siswa untuk mengidentifikasi apakah teks itu merupakan
teks eksposisi atau bukan. Jika itu bukan teks eksposisi, siswa diminta untuk
memodifikasi sehingga teks itu menjadi teks eksposisi.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk menyusun teks eksposisi dengan
tema “Teknologi Tepat Guna dan Pemberdayaan Ekonomi”. Guru menyarankan
agar siswa menyusun teks eksposisi berdasarkan pengalaman masing-masing.
Setelah itu, siswa diminta untuk menceritakan teks tersebut di depan kelas. Siswa
yang lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukkan terhadap teks
tersebut.
4. Pada Tugas 3 guru menguji kemampuan siswa tentang pemahaman aspek
kebahasaan yang berhubungan dengan teks eksposisi. Pada Tugas 3 ini guru
meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas kebahasaan. Tugas tersebut
adalah
1. membuat frasa,
2. menyusun kalimat,
3. mengidentifikasi dan menemukan “aspek”, dan
4. mengidentifikasi dan menemukan modalitas dalam teks tersebut.
Subtema 2 Mandiri Pangan dan Teknologi Tepat Guna
No. Membangun Konteks
1. Guru membangun konteks supaya siswa mengenali dan memahami kembali
teks eksposisi yang berhubungan dengan kemandirian pangan dan teknologi
tepat guna.
Guru menerangkan kepada siswa bahwa berbagai program untuk mendukung
ketahanan pangan telah banyak diluncurkan. Saat ini mulai dicanangkan lagi
pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketersediaan pangan dan gizi
di tingkat rumah tangga.
52. 42 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
2. Guru juga mengajak siswa terlibat dengan materi dengan menampilkan gambar
tentang kemandirian pangan dan teknologi tepat guna untuk memancing
keterlibatan siswa.
Guru dapat mencari gambar tentang kemandirian pangan di media, seperti koran,
majalah, atau internet. Salah satu contoh gambar tentang kemandirian pangan
dari laman www.pasarpetani.com adalah sebagai berikut.
Gambar 7 Pemanfaatan Pekarangan
Sumber pasarpetani.com
No. Pemodelan Teks Eskposisi
1. Dalam Kegiatan 1 guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks
eksposisi beserta strukturnya. Untuk itu, guru meminta siswa mengerjakan Tugas
1, Tugas 2, dan Tugas 3.
2. Pada Tugas 1 guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
teks “Mandiri Pangan dari Pekarangan dan Teknologi Tepat Guna” berikut ini.
1. Apa yang kamu ketahui tentang pekarangan?
2. Mengapa pekarangan perlu dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan?
3. Jenis tanaman apa saja yang dapat ditanam di pekarangan?
4. Bagaimana cara memanfaatkan pekarangan supaya bisa meningkatkan
kebutuhan pangan?
5. Apakah teknologi tepat guna bisa dimanfaatkan untuk mengelola
pekarangan?
Pertanyaan tersebut diajukan untuk mengetahui wawasan siswa tentang
kemandirian pangan.
53. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 43
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk membaca dan memahami teks eksposisi
“Mandiri Pangan dari Pekarangan dan Teknologi Tepat Guna”. Pada bagian ini,
guru mengajukan pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap teks tersebut.
1. Apa yang disampaikan oleh penulis teks tentang mandiri pangan dan
teknologi tepat guna?
2. Alasan apa saja yang menyebabkan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kebutuhan pangan?
3. Pada paragraf ke berapa penulis teks menyampaikan gagasan pekarangan
dapat memberikan berbagai sumber bahan pokok makanan seperti
karbohidrat, sayur-mayur?
4. Apakah gagasan tersebut didukung oleh alasan-alasan yang kuat?
5. Tunjukkan paragraf-paragraf tempat alasan-alasan tersebut disampaikan.
Di samping itu, guru juga menanyakan kepada siswa letak pernyataan (tesis),
argumentasi, serta penegasan ulang pendapat.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk mengidentifikasi struktur teks eksposisi,
yaitu pernyataan (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. Setelah
itu, siswa diminta membandingkan dengan bangun teks yang ada di dalam buku
pelajaran.
Guru menjelaskan konsep sebuah teks eksposisi dan bagian-bagiannya yang
terdiri atas pernyataan (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.
Guru juga memberikan bagian-bagian teks eksposisi sesuai dengan teks “Mandiri
Pangan dari Pekarangan dan Teknologi Tepat Guna”.
Di samping itu, pada Tugas 3 ini guru meminta siswa menyatakan pendapat dan
alasan-alasan mereka tentang teknologi intensifikasi sederhana.
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Berkelompok
1. Pada Kegiatan 2 terdapat beberapa tugas, yakni menyusun teks eksposisi secara
berkelompok, menyusun teks lisan dan tulis, dan meminta siswa memperhatikan
penggunaan kohesi leksikal atau kohesi gramatikal. Untuk itu, guru perlu
menerangkan kembali pengertian kohesi leksikal dan kohesi gramatikal.
54. 44 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk membaca teks dan menyusun kembali
teks itu dengan menyampaikan pokok-pokoknya saja. Untuk mengerjakan
itu, guru meminta siswa melengkapi kotak-kotak kosong pada diagram yang
sudah disediakan. Guru menjelaskan bahwa kotak-kotak yang kosong itu berisi
argumentasi yang mendukung pendapat bahwa program kewirausahaan dalam
rangka perluasan kesempatan kerja yang dilakukan lewat penerapan teknologi
tepat guna (TTG ) dapat memberdayakan ekonomi rumah tangga.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk menyusun teks baru dengan isi yang
sama. Untuk memudahkan siswa, guru memberi contoh struktur teks eksposisi.
Pada Tugas 2 ini guru juga menugasi siswa untuk melengkapi teks eksposisi yang
berjudul “Menumbuhkan Teknologi Tepat Guna pada Masyarakat”.
Menumbuhkan Teknologi Tepat Guna pada Masyarakat
Teknologi tepat guna akan terus berkembang secara bertahap pada masyarakat.
Teknologi ini akan diterima masyarakat karena tingkat kebutuhan serta kemampuan
mereka dalam kenaikan jenjang hidup. Di samping itu, teknologi tepat guna
memerlukan biaya murah dan dapat dilakukan oleh sebagian masyarakat.
Faktor lain yang menyebabkan teknologi tepat guna diperlukan masyarakat
adalah sebagai berikut.
Pertama,............................................................................................................
Kedua, ..............................................................................................................
Ketiga, ..............................................................................................................
Kempat,.............................................................................................................
Untuk mengasah kemampuan bahasa lisan dan kemampuan bicara siswa, guru
meminta siswa untuk memaparkan teks yang telah dibuat tersebut di depan kelas.
Siswa yang lain diminta untuk menanggapinya.
4. Pada Tugas 3 guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas kebahasaan,
yakni membuat frasa, membuat kalimat, dan menemukan serta identifikasi kata-
kata aspek dan modalitas dalam teks tersebut. Berdasarkan pertanyaan itu, guru
menerangkan kembali tentang frasa (kelompok kata), kalimat koordinatif dan
subordinatif, serta kata-kata aspek dan modalitas.
55. Bahasa IndonesiaWahana Pengetahuan 45
No. Penyusunan Teks Eksposisi secara Mandiri
1. Kegiatan 3 merupakan kegiatan mandiri. Guru meminta siswa untuk
mengemukakan pendapat dengan membuat teks eksposisi berdasarkan
pemahaman dan pengalaman masing-masing. Kegiatan 3 ini juga dibagi ke dalam
beberapa tugas.
2. Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk mencari teks eksposisi yang berhubungan
dengan kemandirian pangan dan teknologi tepat guna. Siswa ditugasi untuk
mengidentifikasi teks tersebut. Jika bukan teks eksposisi, siswa diminta untuk
memodifikasi teks itu menjadi teks eksposisi.
3. Pada Tugas 2 guru meminta siswa untuk menyusun teks eksposisi dengan tema
“Kemandirian Pangan dan Teknologi Tepat Guna”. Guru menyarankan kepada
siswa supaya menyusun teks eksposisi berdasarkan pengalaman masing-masing.
Guru juga memberi kebebasan kepada siswa untuk menentukan judul karangan.
Untuk mengasah kemampuan bahasa lisan dan kemampuan bicara siswa, guru
meminta siswa untuk memaparkan teks yang telah dibuat tersebut di depan kelas.
Siswa yang lain diminta untuk menanggapinya.
4. Pada Tugas 3 guru menguji kemampuan siswa tentang pemahaman aspek
kebahasaan yang berhubungan dengan teks eksposisi. Pada Tugas 3 ini guru
meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas kebahasaan. Tugas tersebut
adalah
1. membuat frasa,
2. menyusun kalimat,
3. mengidentifikasi dan menemukan aspek, dan
4. mengidentifikasi dan menemukan modalitas dalam teks tersebut.
56. 46 Buku Guru KelasVII SMP/MTs
E. Pembelajaran Materi Bab V Peristiwa Alam
Subtema 1 Tsunami
No. Membangun Konteks
1. Guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi
Bab V. Pada materi ini, teks yang dipelajari berbentuk teks eksplanasi. Dalam
bab ini, guru mengajak siswa untuk belajar dari alam.
2. Untuk menarik siswa terlibat dalam pembelajaran, guru membuka wawasan siswa
dengan mengajak siswa bernyanyi lagu yang berkaitan dengan alam karya A.T.
Mahmud.
Pertama guru mencontohkan cara menyanyikannnya.
PEMANDANGAN
Memandang alam dari atas bukit
sejauh pandang kulepaskan
sungai tampak berliku sawah ladang terbentang
bagai permadani di kaki langit
gunung menjulang berpayung awan
oh indah pemandangan
Lirik lagu A.T. Mahmud
(Guru dapat bertanya kepada guru kesenian bagaimana cara menyanyikannya.)
Setelah itu, guru membuka wawasan siswa dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan isi lagu tersebut dan materi Bab V, yakni
tsunami. Tsunami merupakan peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia.
Oleh sebab itu, pengetahuan tentang kejadian alam ini perlu diketahui siswa.
3.
Gambar 8 Erosi
Sumber http://www.vtwaterquality.org/rivers/htm/rv_floodhazard.htm
Guru mengajak siswa membangun konteks pembelajaran dengan cara
menampilkan sebuah gambar tentang peristiwa alam.