SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH


       Oleh:
   Bambang Heru P.,
Perkembangan Keuangan Daerah
1) HINDIA BELANDA
  A. DESENTRALISASI (1903):
     - GEWEST
     - REGENCHAP
    - STATGEMENTE

B. DEKONSENTRASI (BANTUAN KEPADA DAERAH)

C. ORDONASI (1932) UU NO. 1938 /169 - 170 (MENGATUR BAGI
   HASIL)

2) 1922 RESESI TUNJANGAN DAERAH DITIADAKAN DAERAH
         HARUS MENCARI SENDIRI/MENGURUS RUMAH
         TANGGANYA SENDIRI DIKENAL DENGAN SLUITPOST.
          PADA MASA INI DAERAH HARUS MENYUSUN ANGGARAN

         BELANJA SECERMAT MUNGKIN, APABILA DEFISIT AKAN

        DITUTUP PEMERINTAH PUSAT TAPI JIKA SURPLUS HARUS
        DISETOR KE PEMERINTAH PUSAT.
3) MASA KEMERDEKAAN  ORDONASI MASIH DIGUNAKAN (1945)

4)1956 PELAKSANAAN UU NO. 3 TH 1956 TENTANG
        PERKEMBANGAN KEUANGAN DAN BAGI HASIL

5) 1957 UU DARURAT NO. 11 DAN NO 12 TH 1957 KEBIJAKAN
         SPD, PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH.

6) 1964 DITETAPKAN KEBUAKAN PEMBERIAN BANTUAN
         (SUBSIDI)KEBUTUHAN BELANJA DAN GAJI TUNJANGAN
         PEGAWAI NEGERI/DAERAH

7) 1970 - 1971   BANTUAN MELALUI INPRES :
    INPRES KESEHATAN
    INPRES PENDIDIKAN
    INPRES PENGHIJAUAN

8) 1974  UU NO. 5 TH 1974  POKOK-POKOK PEMERINTAH
           DAERAH ........... PD SPD
9) 1999  UU NO. 22-TH 1999 TENTANG PEMDA
         UU NO. 25-TH1999 PERIMBANGAN KEUANGAN
          UU NO. 18 - TH 1997 PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI
          DAERAH
Arti Keuangan Daerah
KEUANGAN DAERAH ADALAH SEMUA HAK DAN
KEWAJIBAN DAERAH YANG DAPAT DINILAI DENGAN
UANG, DEMIKIAN PULA SEGALA SESUATU BAIK YANG
BERUPA UANG MAUPUN BARANG YANG DAPAT
DIJADIKAN MILIK DAERAH.
Prinsip-Prinsip Penyusunan APBD
       PENTINGNYA PENYUSUNAN APBD (PS 64 - UU N0.5/74)




1. MENENTUKAN JUMLAH PAJAK YANG DIBEBANKAN KEPADA
   RAKYAT DAERAH YANG BERSANGKUTAN.
2. MERUPAKAN SUATU SARANA OTONOMI YANG NYATA DAN
   BERTANGGUNG JAWAB.
3. MEMBERI ISI DAN ARTI KEPADA TANGGUNG JAWAB
   PEMERINTAH DAERAH UMUMNYA, DAN KEPADA KEPALA
   DAERAH KHUSUSNYA KARENA APBD ITU MENGGAMBARKAN
   SELURUH KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH.
4. MERUPAKAN SUATU SARANA UNTUK MELAKUKAN
   PENGAWASAN TERHADAP DAERAH DENGAN CARA YANG LEBIH
   MUDAH DAN BERHASIL GUNA.
5. MERUPAKAN SUATU PEMBERIAN KUASA KEPADA KEPALA
    DAERAH UNTUK MELAKUKAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN
   DAERAH DALAM BATAS-BATAS TERTENTU
PRINSIP - PRINSIP PENYUSUNAN APBD
1.   DIPEGANG TEGUH DISIPLIN APBD. YAITU DENGAN
     MENGUSAHAKAN AGAR RAPBD DAPAT DIAJUKAN
     KEPADA DPRD DALAM JANGKA WAKTU YANG TEPAT,
     SEHlNGGA PERATURAN DAERAH TENTANG APBD DAPAT
     DITETAPKAN DALAM JANGKA WAKTU SEBAGAIMANA
     DIMUAT DALAM KETENTUAN UNDANG-UNDANG NO. 5
     TAHUN 1974.
2.   BERPEGANG TEGUH PADA KEBIJAKSANAAN ANGGARAN
     BERIMBANG     YANG    DINAMIS.  YAITU   ADANYA
     KESEIMBANGAN    ANTARA    PENGELUARAN   DENGAN
     PENERIMAAN DAERAH. DI SAMPING ITU HARUS
     DIUSAHAKAN PENINGKATAN PENERIMAAN DAERAH,
     SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN PENGELUARAN DAERAH
     DAPAT DITINGKATKAN PULA.
3.   MELAKSANAKAN TERTIB ANGGARAN, YANG TERCERMIN
     DARI MENINGKATNYA PENDAPATAN DAERAH SENDIRI
     DAN SEIRING DENGAN ITU HARUS NYATA PULA NAMPAK
     USAHA UNTUK MENERTIBKAN DAN MEMPERTANGGUNG
     JAWABKAN PENGELUARAN DAERAH.
4.   PELAKSANAAN ANGGARAN YANG MAKIN TERARAH DAN
     DENGAN POLA RENCANA YANG JELAS. YAITU UNTUK
     PELAKSANAAN APBD DISUSUN DIKDA/DIPDA
EMPAT SISI APBD
BERDASARKAN UU NO. 5 TH 1974 APBD DAPAT DILIHAT DARI 4 SISI, SEBAGAI
BERIKUT :
I. SIKLUS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DAPAT DIBAGI
   MENJADI:
   1. PENYUSUNAN APBD (PROSES)
         PEMBAHASAN BERSAMA DPRD DAN PENGESAHAN OLEH GUBERNUR
         KARENA ADA DATA YANG BELUM LENGKAP DAN ADANYA PERUBAHAN-
         PERUBAHAN LAIN, MAKA DIMUNGKINKAN ADANYA PERUBAHAN
         PRINSIP PERUBAHAN MELAKUKAN PENAMBAHAN, PENGURANGAN,
         DAN PENGGESERAN ANGGARAN

 2. PELAKSANAAN APBD
    LANGKAH-LANGKAH
    A. PENYUSUNAN DIKDA/DIPDA
    B. SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) DAN SURAT KEPUTUSAN
       OTORISASI (SKO) MERUPAKAN BUKTI TINDAKAN KEPALA DAERAH
       YANG MENGAKIBATKAN PEMBEBANAN
    C. MEMBUAT SPMU (SURAT PERINTAH MEMBAYAR UANG)
    D. MENYUSUN SPJ (SURAT PERTANGGUNG JAWABAN) DAN LAPORAN
       HARIAN
    E. MENYUSUN LAPORAN TRIWULAN
3. PERHITUNGAN ANGGARAN
   PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
   PERHITUNGAN APBD DILAKUKAN SETELAH APBD DILAKSANAKAN DAN
  DIPROSES SEPERTI PENYUSUNAN APBD.
STRUKTUR APBD
 Pendapatan

 Belanja
    Belanja Tidak Langsung
    Belanja Langsung
                   Surplus/(Defisit)   (-)
 Pembiayaan
    Penerimaan
    Pengeluaran
     Pembiayaan Neto         (-)


                          SLIPA         (-)
STRUKTUR PENDAPATAN
A.   Pendapatan Asli Daerah
     1. Hasil Pajak Daerah
     2. Hasil Retribusi Daerah
     3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
     4. Lain-lain PAD yang sah

B.   Dana Perimbangan
     1. Dana Bagi Hasil
     2. Dana Alokasi Umum
     3. Dana Alokasi Khusus

C.   Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:
     1. Dana Darurat dari Pemerintah
     2. Hibah
     3. Bantuan Keuangan
     4. Bagi Hasil dari Provinsi
STRUKTUR BELANJA

A.   Belanja Tidak Langsung
     1. Belanja Pegawai
     2. Belanja Barang dan Jasa
     3. Belanja Bunga
     4. Belanja Subsidi
     5. Belanja Hibah
     6. Belanja Bagi Hasil
     7. Belanja Bantuan Keuangan
     8. Belanja Tidak Tersangka

B.   Belanja Langsung
     1. Belanja Pegawai
     2. Belanja Barang dan Jasa
     3. Belanja Modal
STRUKTUR PEMBIAYAAN
A.   Penerimaan Pembiayaan
     1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
     2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan.
     3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
     4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
     5. Penerimaan Piutang Daerah

B.   Pengeluaran Pembiayaan
     1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo.
     2. Pembelian kembali obligasi daerah.
     3. Penyertaan Modal (investasi) daerah.
     4. Pemberian Piutang daerah
     5. Transfer ke rekening dana cadangan.

Pembiayaan Neto
PENDAPATAN DAERAH
1. Semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai
   kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang
   bersangkutan.
2. Berasal dari PAD, dana perimbangan dan lain-lain
   pendapatan, daerah yang sah               .
     a. PAD berasal dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah hasil
          pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD
          yang sah.
     b.   Dana perimbangan berasal dari dana bagi hasil, DAU, dan DAK
     c.   Lain-lain pendapatan daerah yang sah dapat bersumber dari

             Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban /
              kerusakan akibat bencana alam

             Hibah, dapat berasal dari pemerintah, pemerintah Kab/Kota di wilayah
              provinsi, Kab/Kota di luar wilayah provinsi, pemerintah provinsi dan /
              atau provinsi lainnya, dari perusahaan daerah/BUMD, dari perusahaan
              negara / BUMN atau dari masyarakat

             Bantuan keuangan dari Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi, bantuan
              keuangan dari prov/kab/kota lainnya di luar wilayah provinsi,
BELANJA DAERAH
 Disusun menurut fungsi, organisasi, program, dan
    kegiatan serta jenis belanja
   Menurut fungsi disusun berdasarkan penyelenggaraan
    urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
    pemerintah daerah.
   Menurut organisasi disusun berdasarkan SKPD yang
    bertanggung jawab melaksanakan fungsi tersebut dan
    bertindak sebagai pusat-pusat pertanggung jawaban
    uang dan barang.
   Menurut program dan kegiatan disusun sesuai dengan
    kebutuhan dalam rangka melaksanakan fungsi
    pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawab
    SKPD
   Menurut jenis disusun sesuai dengan kebutuhan SKPD
MEKANISME ANGGARAN PENDAPATAN DAN
          BELANJA DAERAH

A. PENDAPATAN
  RENCANA PENDAPATAN YANG SUDAH
  DITETAPKAN DIBAGI BERDASARKAN
  KEMUNGKINAN REALISASINYA DALAM
  BENTUK ANGGARAN KAS (CASH BUDGET)
  REALISASI PENDAPATAN DAERAH MASUK
  KE KAS DAERAH. CASH BUDGET
  DIPEDOMANI KARENA ADANYA
  PENERIMAAN YANG LABIL REALISASINYA.
B. BELANJA
  BELANJA RUTIN DAN PEMBANGUNAN ATAS
  DASAR DIKDA DAN " DIPDA DIBUAT SKQ
  DAN KEMUDIAN SPMU.
APBD DILIHAT DARI FUNGSI
OTORISATOR: KEWENANGAN PEMBEBANAN BAIK
             DALAM PENDAPATAN MAUPUN DALAM
             PENGELUARAN.
ORDONATOR: KEWENANGAN UNTUK MENGUJI
             TAGIHAN.
COMPTABLE : KEWENANGAN MENERIMA - MENYIMPAN
            DAN MEMBAYARKAN UANG PADA
            DASARNYA KEWENANGAN-KEWENANGAN
            INI BERADA PADA KEPALA DAERAH

APBD DILIHAT DARI STRUKTUR
DARI  STRUKTUR     APBD  DAPAT   DILIHAT   DARI
PENDAPATAN DAN BELANJA.
B. BERDASARKAN UU NO. 22 TH 1999 (4 SISI)
1. SIKLUS APBD SECARA GARIS BESAR TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN
   TETAPI DILIHAT DARI PROSES MENGALAMI PERUBAHAN.
   A) PENGESAHAN DARI PEJABAT YANG BERWENANG TIDAK DIPERLUKAN
      LAGI.
   B) ELEMEN MKD (MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH) YANG DIPERLUKAN:
      1) AKUNTABILITAS
      2) VALUE FOR MONEY
      3) KEJUJURAN DALAM MENGELOLA KEUANGAN PUBLIK
      4) TRANSPORTASI
      5) PENGENDALIAN
C. APBD DISUSUN DENGAN PENDEKATAN KINERJA DAN BERORIENTASI
KEPADA KEPENTINGAN PUBLIK UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH DIKEMBANGKAN :
STANDAR ANALISA BELANJA. TOLOK UKUR KINERJA. DAN STANDAR BIAYA.

D. UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PERENCANAAN APBD ADALAH
   1) MASYARAKAT
   2) DPRD
   3) PEMERINTAH DAERAH
E. PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
   KEUANGAN DAERAH BERPEDOMAN PADA STANDAR
   AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH.

F. LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN TERDIRI
   DARI:
   1) LAPORAN PERHITUNGAN APBD
   2) NOTA PERHITUNGAN APBD
   3) ALPORAN ALIRAN KAS
   4) NERACA DAERAH

G. PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN APBD OLEH DPRD

H. PRINSIP ANGGARAN YANG HARUS DITERAPKAN
  1) TRANPARANSI DAN AKUNTABILITAS
  2) DISIPLIN ANGGARAN
  3) KEADILAN ANGGARAN
  4) EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN
  5) FORMAT ANGGARAN
OPERASI


                     BELANJA
                      RUTIN          ADMINISTRASI




P                                     PEMELIHARAAN
E
N
G                                     INVESTASI
E                                       PUBLIK
L   PENGELUARAN        BELANJA
U     BELANJA         INVESTASI
A                                     INVESTASI
R                                     APARATUR
A
N
                                      ANGSURAN
                                      PINJAMAN

                  BELANJA TRANSFER
                                      BANTUAN


                                        DANA
                                      CADANGAN
SUMBER PAD (UU NO. 22 - 1999)
1. PAD  HASIL PAJAK DAERAH
        HASIL RETRIBUSI DAERAH
        HASIL PD DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG
         DIPISAHKAN
        LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
2. DANA PERIMBANGAN
         - BAGIAN DAERAH DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN
           BANGUNAN (PBB). BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN
           BANGUNAN
         - PENERIMAAN SDA
           a) DANA ALOKASI UMUM
           b) DANA ALOKASI KHUSUS

KEUANGAN DAERAH:
PENGGANTIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1974 TENTANG
POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DI DAERAH DENGAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG OTONOMI DAERAH
MENYEBABKAN PERUBAHAN DALAM MANAJEMEN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
- LEGISLATIF & EKSEKUTIF TIDAK
                                  - DIBEDAKAN ANTARA LEGISLATIF DAN
  DIPISAHKAN SECARA KONGKRIT
                                    EKSEKUTIF PERHITUNGAN APBD
  PERHITUNGAN APBD TERPISAH
                                    PERHITUNGAN APBD MENJADI SATU
  DARI LPJ KEPALA DAERAH BENTUK
                                    DENGAN LPJ KEPALA DAERAH
                                    BENTUK LAPORAN PERTANGGUNG
 LAPORAN PERHITUNGAN APBD
                                    JAWABAN AKHIR TAHUN TERDIRI DARI:
 TERDIRI DARI:
                                      • LAPORAN PERTANGGUNGAN APBD
 • PERHITUNGAN APBD
                                      • NOTA PERHITUNGAN APBD
 • NOTA PERHITUNGAN
                                      • LAPORAN AKHIR KAS
 • PERHITUNGAN KAS
                                      • NERACA DAERAH YANG
                                     DILENGKAPI DENGAN PENILAIAN
- PINJAMAN PEMDA / BUMD MASIH
                                     KINERJA BERDASARKAN TOLOK
  DALAM PENDAPATAN DAERAH
                                     UKUR RENSTRA (PASAL 38 PP NO.
  UNSUR-UNSUR TERLIBAT DALAM
                                     105 TAHUN 2000)
  PENYUSUNAN APBD ADALAH :
                                    - PINJAMAN TIDAK MASUK KEDALAM
  • PEMDA + DPRD BELUM
                                       PENDAPATAN DAERAH TETAPI
    MELBATKAN MASYARAKAT
                                    - PENERIMAAN PEMDA + DPRD DAN
    INDIKATOR KINERJA PEMDA
                                      MASYARAKAT PERBANDINGAN
  • PERBANDINGAN ANGGARAN DAN
                                      ANGGARAN DAN REALISASINYA
     REALISASI
                                    - PERBANDINGAN STANDAR BIAYA
  • PERBANDINGAN STANDAR BIAYA
                                      DENGAN REALISASINYA TARGET DAN
    DAN REALISASI
                                      REALISASI FISIK PROYEK BESERTA
                                      PELAYANAN YANG DIHARAPKAN
- LPJ KEPALA DAERAH TIDAK
                                  - LPJ KEPALA DAERAH MENGANDUNG
  MENGANDUNG KONSEKUENSI
                                     KONSEKUENSI JABATAN KEPALA DAERAH
  MASA JABATAN
STRUKTUR ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (SESUAI UNDANG-UNDANG NO.22 DAN
NO.25 TAHUN 1999 SERTA PERATURAN PEMERINTAH BI. 105 TAHUN 2000).
     NO                                 URAIAN                           JUMLAH
      I    PENERIMAAN
           1. SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN YANG LALU.
           2. PENDAPATAN ASLI DAERAH
                   A. HASIL PAJAK DAERAH B. HASIL RETRIBUSI DAERAH.
                   B. HASIL BUMD DAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN
                   C. LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
           3. DANAPERIMBANGAN
           A. BAGIAN DAERAH DARI BAGI HASIL
           B. DANA ALOKASI UMUM
           C. DANA ALOKASI KHUSUS DAN LAIN – LAIN
               PENDAPATAN YANG SAH
     II    PENGELUARAN
           1. PENGELUARAN BELANJA
               A. BELANJA RUTIN
               1) ADMINISTRASI UMUM
                      A) BELANJA PEGAWAI
                      B) BELANJA BARANG
                      C) BELANJA PERJALANAN DINAS
                      D) BELANJA PEMELIHARAAN
              2) OPERASI DAN PEMELIHARAAN SARANA
                  DAN PRASARANA UMUM
           B BELANJA INVESTASI
              1) PUBLIK
                  2) APARATUR
                     A) ANGSURAN PINJAMAN DAN BUNGA
                     B) BANTUAN
                     C) DANA CADANGAN
           2. PENGELUARAN TAK TERDUGA
     III   SURPLUS / DEFISIT ANGGARAN
     IV    PEMBIAYAAN
           1. DALAM NEGERI
           2. LUAR NEGERI

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARAPEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARALily Herliana
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Maiya Maiya
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraArfan Fahmi
 
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPenataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi PemerintahPenataan Ruang
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraPenataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Penataan Ruang
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknSrie Maryati
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
Resume hukum keuangan negara
Resume hukum keuangan negaraResume hukum keuangan negara
Resume hukum keuangan negaraNaufal Adzkieyha
 
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan NegaraUU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negaraatambua
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negaraUu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negaraAdi Kuntarto
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraFox Broadcasting
 
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan NegaraUU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negaraatambua
 
Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negarakppnpelaihari
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraTerminal Purba
 

La actualidad más candente (20)

PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARAPEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA
 
Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6Perbendaharaan negara presentasi 6
Perbendaharaan negara presentasi 6
 
Keuangan negara
Keuangan negaraKeuangan negara
Keuangan negara
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan A...
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pkn
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Resume hukum keuangan negara
Resume hukum keuangan negaraResume hukum keuangan negara
Resume hukum keuangan negara
 
Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah Sistem pengelolaan keuangan daerah
Sistem pengelolaan keuangan daerah
 
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan NegaraUU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negaraUu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
Uu no.17 thn 2003 tentang keuangan negara
 
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan NegaraMakalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
Makalah_Konsep Anggaran dan Pengelolaan Keuangan Negara
 
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan NegaraUU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
 
Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negara
 
138
138138
138
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
 

Destacado

pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negaraSembrina Aries Sandy
 
Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia
Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia
Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia Aun Falestien Faletehan
 
Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016David Lumempouw
 
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinyaUnit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinyaRandy Ikas
 
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-GovernmentPenataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-GovernmentDeddy Supriady Bratakusumah
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDDadang Solihin
 
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...Dadang Solihin
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Dadang Solihin
 
Masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Masalah ekonomi dan cara mengatasinyaMasalah ekonomi dan cara mengatasinya
Masalah ekonomi dan cara mengatasinyanur_wihda
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungstikesby kebidanan
 
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja Dadang Solihin
 
Menulis surat dinas
Menulis surat dinasMenulis surat dinas
Menulis surat dinasReni_Laksmi
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikRizki Malinda
 

Destacado (20)

Sk Pengelola Anggaran
Sk Pengelola AnggaranSk Pengelola Anggaran
Sk Pengelola Anggaran
 
pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negara
 
Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia
Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia
Studi Banding Manajemen Kinerja antara PNS Indonesia dan Australia
 
Nota dinas
Nota dinasNota dinas
Nota dinas
 
Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016Sk kalimantan tengah-ump-2016
Sk kalimantan tengah-ump-2016
 
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinyaUnit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Unit 2 masalah ekonomi dan cara mengatasinya
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-GovernmentPenataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
 
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas, Peran dan Fungsi Anggota DPRD
 
Surat Dinas
Surat DinasSurat Dinas
Surat Dinas
 
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
Masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Masalah ekonomi dan cara mengatasinyaMasalah ekonomi dan cara mengatasinya
Masalah ekonomi dan cara mengatasinya
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
 
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
Peran dan Fungsi Pemda dan DPRD dalam Penyusunan APBD berbasis Kinerja
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 
Soal ejaan
Soal ejaanSoal ejaan
Soal ejaan
 
Menulis surat dinas
Menulis surat dinasMenulis surat dinas
Menulis surat dinas
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronik
 

Similar a Pengelolaan keuangan

Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaranhoyin rizmu
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019Ayu U.
 
Orientasi muara enim
Orientasi muara enimOrientasi muara enim
Orientasi muara enimhoyin rizmu
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanhoyin rizmu
 
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...Penataan Ruang
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan DaerahPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerahinfosanitasi
 
Dinas perumahan rakyat dan permukiman
Dinas perumahan rakyat dan permukimanDinas perumahan rakyat dan permukiman
Dinas perumahan rakyat dan permukimanDiskominfoPB
 
Satuan polisi pamong praja
Satuan polisi pamong prajaSatuan polisi pamong praja
Satuan polisi pamong prajaDiskominfoPB
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptImranDarwis1
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptImranDarwis1
 
Orientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembangOrientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembanghoyin rizmu
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxalpin14
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxJoseRizal53
 
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruangDinas pekerjaan umum dan penataan ruang
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruangDiskominfoPB
 
Penganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptxPenganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptxAdYuKa
 
Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919Joseph Sitepu
 
anggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerahanggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerahSurya Ardi
 

Similar a Pengelolaan keuangan (20)

Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
 
Orientasi muara enim
Orientasi muara enimOrientasi muara enim
Orientasi muara enim
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahan
 
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungja...
 
Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desaPengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa
 
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan DaerahPenyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Dinas perumahan rakyat dan permukiman
Dinas perumahan rakyat dan permukimanDinas perumahan rakyat dan permukiman
Dinas perumahan rakyat dan permukiman
 
Satuan polisi pamong praja
Satuan polisi pamong prajaSatuan polisi pamong praja
Satuan polisi pamong praja
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
 
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.pptMateri Ak.pendapatan PP12.ppt
Materi Ak.pendapatan PP12.ppt
 
Orientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembangOrientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembang
 
RAPBN dan RAPBD
RAPBN dan RAPBDRAPBN dan RAPBD
RAPBN dan RAPBD
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptx
 
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruangDinas pekerjaan umum dan penataan ruang
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang
 
Penganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptxPenganggaran 2020.pptx
Penganggaran 2020.pptx
 
Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919Kebijakan insentif pdrd edit13919
Kebijakan insentif pdrd edit13919
 
anggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerahanggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerah
 

Más de Sofyan Nardi Saputra

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Sofyan Nardi Saputra
 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateSofyan Nardi Saputra
 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Sofyan Nardi Saputra
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Sofyan Nardi Saputra
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk makSofyan Nardi Saputra
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma maSofyan Nardi Saputra
 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsSofyan Nardi Saputra
 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...Sofyan Nardi Saputra
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sdSofyan Nardi Saputra
 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd miSofyan Nardi Saputra
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaianSofyan Nardi Saputra
 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaianSofyan Nardi Saputra
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar prosesSofyan Nardi Saputra
 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isiSofyan Nardi Saputra
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg sklSofyan Nardi Saputra
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layakSofyan Nardi Saputra
 

Más de Sofyan Nardi Saputra (20)

Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
Ks 02. manajemen implementasi kurikulum-2
 
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-updateMateri ks 04. pendidikan kepramukaan-update
Materi ks 04. pendidikan kepramukaan-update
 
Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2Materi ks 03. supervisi akademik-2
Materi ks 03. supervisi akademik-2
 
Ppt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolahPpt.b1.2 budaya sekolah
Ppt.b1.2 budaya sekolah
 
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
Ks 01. manajemen kepemimpinan sekolah-2
 
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
08. permendikbud nomor 70 ttg kerangka dasar dan struktur kurikulum smk mak
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 69 th 2013 ttg kurikulum sma ma
 
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
07. a. salinan permendikbud no. 69 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
 
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m ts
 
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
06. a. salinan permendikbud no. 68 th 2013 ttg ttg kd dan struktur kurikulum ...
 
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
05. b. salinan lampiran permendikbud no. 67 th 2013 ttg kurikulum sd
 
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
05. a. salinan permendikbud no. 67 th 2013 ttg kd dan struktur kurikulum sd mi
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
 
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
04. a. salinan permendikbud no. 66 th 2013 ttg standar penilaian
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. a. salinan permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
02. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
 
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
01. b. salinan lampiran permendikbud no. 54 tahun 2013 ttg skl
 
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
09. permendikbud nomor 71 tahun 2013 ttg buku teks pelajaran layak
 
Strategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdmStrategi bisnis dan strategi sdm
Strategi bisnis dan strategi sdm
 

Pengelolaan keuangan

  • 1. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Oleh: Bambang Heru P.,
  • 2. Perkembangan Keuangan Daerah 1) HINDIA BELANDA A. DESENTRALISASI (1903): - GEWEST - REGENCHAP - STATGEMENTE B. DEKONSENTRASI (BANTUAN KEPADA DAERAH) C. ORDONASI (1932) UU NO. 1938 /169 - 170 (MENGATUR BAGI HASIL) 2) 1922 RESESI TUNJANGAN DAERAH DITIADAKAN DAERAH HARUS MENCARI SENDIRI/MENGURUS RUMAH TANGGANYA SENDIRI DIKENAL DENGAN SLUITPOST. PADA MASA INI DAERAH HARUS MENYUSUN ANGGARAN BELANJA SECERMAT MUNGKIN, APABILA DEFISIT AKAN DITUTUP PEMERINTAH PUSAT TAPI JIKA SURPLUS HARUS DISETOR KE PEMERINTAH PUSAT.
  • 3. 3) MASA KEMERDEKAAN  ORDONASI MASIH DIGUNAKAN (1945) 4)1956 PELAKSANAAN UU NO. 3 TH 1956 TENTANG PERKEMBANGAN KEUANGAN DAN BAGI HASIL 5) 1957 UU DARURAT NO. 11 DAN NO 12 TH 1957 KEBIJAKAN SPD, PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH. 6) 1964 DITETAPKAN KEBUAKAN PEMBERIAN BANTUAN (SUBSIDI)KEBUTUHAN BELANJA DAN GAJI TUNJANGAN PEGAWAI NEGERI/DAERAH 7) 1970 - 1971 BANTUAN MELALUI INPRES :  INPRES KESEHATAN  INPRES PENDIDIKAN  INPRES PENGHIJAUAN 8) 1974  UU NO. 5 TH 1974  POKOK-POKOK PEMERINTAH DAERAH ........... PD SPD 9) 1999  UU NO. 22-TH 1999 TENTANG PEMDA  UU NO. 25-TH1999 PERIMBANGAN KEUANGAN  UU NO. 18 - TH 1997 PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
  • 4. Arti Keuangan Daerah KEUANGAN DAERAH ADALAH SEMUA HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH YANG DAPAT DINILAI DENGAN UANG, DEMIKIAN PULA SEGALA SESUATU BAIK YANG BERUPA UANG MAUPUN BARANG YANG DAPAT DIJADIKAN MILIK DAERAH.
  • 5. Prinsip-Prinsip Penyusunan APBD PENTINGNYA PENYUSUNAN APBD (PS 64 - UU N0.5/74) 1. MENENTUKAN JUMLAH PAJAK YANG DIBEBANKAN KEPADA RAKYAT DAERAH YANG BERSANGKUTAN. 2. MERUPAKAN SUATU SARANA OTONOMI YANG NYATA DAN BERTANGGUNG JAWAB. 3. MEMBERI ISI DAN ARTI KEPADA TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH UMUMNYA, DAN KEPADA KEPALA DAERAH KHUSUSNYA KARENA APBD ITU MENGGAMBARKAN SELURUH KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH. 4. MERUPAKAN SUATU SARANA UNTUK MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP DAERAH DENGAN CARA YANG LEBIH MUDAH DAN BERHASIL GUNA. 5. MERUPAKAN SUATU PEMBERIAN KUASA KEPADA KEPALA DAERAH UNTUK MELAKUKAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH DALAM BATAS-BATAS TERTENTU
  • 6. PRINSIP - PRINSIP PENYUSUNAN APBD 1. DIPEGANG TEGUH DISIPLIN APBD. YAITU DENGAN MENGUSAHAKAN AGAR RAPBD DAPAT DIAJUKAN KEPADA DPRD DALAM JANGKA WAKTU YANG TEPAT, SEHlNGGA PERATURAN DAERAH TENTANG APBD DAPAT DITETAPKAN DALAM JANGKA WAKTU SEBAGAIMANA DIMUAT DALAM KETENTUAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1974. 2. BERPEGANG TEGUH PADA KEBIJAKSANAAN ANGGARAN BERIMBANG YANG DINAMIS. YAITU ADANYA KESEIMBANGAN ANTARA PENGELUARAN DENGAN PENERIMAAN DAERAH. DI SAMPING ITU HARUS DIUSAHAKAN PENINGKATAN PENERIMAAN DAERAH, SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN PENGELUARAN DAERAH DAPAT DITINGKATKAN PULA. 3. MELAKSANAKAN TERTIB ANGGARAN, YANG TERCERMIN DARI MENINGKATNYA PENDAPATAN DAERAH SENDIRI DAN SEIRING DENGAN ITU HARUS NYATA PULA NAMPAK USAHA UNTUK MENERTIBKAN DAN MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PENGELUARAN DAERAH. 4. PELAKSANAAN ANGGARAN YANG MAKIN TERARAH DAN DENGAN POLA RENCANA YANG JELAS. YAITU UNTUK PELAKSANAAN APBD DISUSUN DIKDA/DIPDA
  • 7. EMPAT SISI APBD BERDASARKAN UU NO. 5 TH 1974 APBD DAPAT DILIHAT DARI 4 SISI, SEBAGAI BERIKUT : I. SIKLUS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DAPAT DIBAGI MENJADI: 1. PENYUSUNAN APBD (PROSES) PEMBAHASAN BERSAMA DPRD DAN PENGESAHAN OLEH GUBERNUR KARENA ADA DATA YANG BELUM LENGKAP DAN ADANYA PERUBAHAN- PERUBAHAN LAIN, MAKA DIMUNGKINKAN ADANYA PERUBAHAN PRINSIP PERUBAHAN MELAKUKAN PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PENGGESERAN ANGGARAN 2. PELAKSANAAN APBD LANGKAH-LANGKAH A. PENYUSUNAN DIKDA/DIPDA B. SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) DAN SURAT KEPUTUSAN OTORISASI (SKO) MERUPAKAN BUKTI TINDAKAN KEPALA DAERAH YANG MENGAKIBATKAN PEMBEBANAN C. MEMBUAT SPMU (SURAT PERINTAH MEMBAYAR UANG) D. MENYUSUN SPJ (SURAT PERTANGGUNG JAWABAN) DAN LAPORAN HARIAN E. MENYUSUN LAPORAN TRIWULAN
  • 8. 3. PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PERHITUNGAN APBD DILAKUKAN SETELAH APBD DILAKSANAKAN DAN DIPROSES SEPERTI PENYUSUNAN APBD.
  • 9. STRUKTUR APBD  Pendapatan  Belanja  Belanja Tidak Langsung  Belanja Langsung Surplus/(Defisit) (-)  Pembiayaan  Penerimaan  Pengeluaran Pembiayaan Neto (-) SLIPA (-)
  • 10. STRUKTUR PENDAPATAN A. Pendapatan Asli Daerah 1. Hasil Pajak Daerah 2. Hasil Retribusi Daerah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah B. Dana Perimbangan 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah: 1. Dana Darurat dari Pemerintah 2. Hibah 3. Bantuan Keuangan 4. Bagi Hasil dari Provinsi
  • 11. STRUKTUR BELANJA A. Belanja Tidak Langsung 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Bunga 4. Belanja Subsidi 5. Belanja Hibah 6. Belanja Bagi Hasil 7. Belanja Bantuan Keuangan 8. Belanja Tidak Tersangka B. Belanja Langsung 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Modal
  • 12. STRUKTUR PEMBIAYAAN A. Penerimaan Pembiayaan 1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan. 3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. 4. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 5. Penerimaan Piutang Daerah B. Pengeluaran Pembiayaan 1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo. 2. Pembelian kembali obligasi daerah. 3. Penyertaan Modal (investasi) daerah. 4. Pemberian Piutang daerah 5. Transfer ke rekening dana cadangan. Pembiayaan Neto
  • 13. PENDAPATAN DAERAH 1. Semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. 2. Berasal dari PAD, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan, daerah yang sah . a. PAD berasal dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. b. Dana perimbangan berasal dari dana bagi hasil, DAU, dan DAK c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah dapat bersumber dari  Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban / kerusakan akibat bencana alam  Hibah, dapat berasal dari pemerintah, pemerintah Kab/Kota di wilayah provinsi, Kab/Kota di luar wilayah provinsi, pemerintah provinsi dan / atau provinsi lainnya, dari perusahaan daerah/BUMD, dari perusahaan negara / BUMN atau dari masyarakat  Bantuan keuangan dari Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi, bantuan keuangan dari prov/kab/kota lainnya di luar wilayah provinsi,
  • 14. BELANJA DAERAH  Disusun menurut fungsi, organisasi, program, dan kegiatan serta jenis belanja  Menurut fungsi disusun berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.  Menurut organisasi disusun berdasarkan SKPD yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi tersebut dan bertindak sebagai pusat-pusat pertanggung jawaban uang dan barang.  Menurut program dan kegiatan disusun sesuai dengan kebutuhan dalam rangka melaksanakan fungsi pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD  Menurut jenis disusun sesuai dengan kebutuhan SKPD
  • 15. MEKANISME ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH A. PENDAPATAN RENCANA PENDAPATAN YANG SUDAH DITETAPKAN DIBAGI BERDASARKAN KEMUNGKINAN REALISASINYA DALAM BENTUK ANGGARAN KAS (CASH BUDGET) REALISASI PENDAPATAN DAERAH MASUK KE KAS DAERAH. CASH BUDGET DIPEDOMANI KARENA ADANYA PENERIMAAN YANG LABIL REALISASINYA. B. BELANJA BELANJA RUTIN DAN PEMBANGUNAN ATAS DASAR DIKDA DAN " DIPDA DIBUAT SKQ DAN KEMUDIAN SPMU.
  • 16. APBD DILIHAT DARI FUNGSI OTORISATOR: KEWENANGAN PEMBEBANAN BAIK DALAM PENDAPATAN MAUPUN DALAM PENGELUARAN. ORDONATOR: KEWENANGAN UNTUK MENGUJI TAGIHAN. COMPTABLE : KEWENANGAN MENERIMA - MENYIMPAN DAN MEMBAYARKAN UANG PADA DASARNYA KEWENANGAN-KEWENANGAN INI BERADA PADA KEPALA DAERAH APBD DILIHAT DARI STRUKTUR DARI STRUKTUR APBD DAPAT DILIHAT DARI PENDAPATAN DAN BELANJA.
  • 17. B. BERDASARKAN UU NO. 22 TH 1999 (4 SISI) 1. SIKLUS APBD SECARA GARIS BESAR TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN TETAPI DILIHAT DARI PROSES MENGALAMI PERUBAHAN. A) PENGESAHAN DARI PEJABAT YANG BERWENANG TIDAK DIPERLUKAN LAGI. B) ELEMEN MKD (MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH) YANG DIPERLUKAN: 1) AKUNTABILITAS 2) VALUE FOR MONEY 3) KEJUJURAN DALAM MENGELOLA KEUANGAN PUBLIK 4) TRANSPORTASI 5) PENGENDALIAN C. APBD DISUSUN DENGAN PENDEKATAN KINERJA DAN BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN PUBLIK UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DIKEMBANGKAN : STANDAR ANALISA BELANJA. TOLOK UKUR KINERJA. DAN STANDAR BIAYA. D. UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PERENCANAAN APBD ADALAH 1) MASYARAKAT 2) DPRD 3) PEMERINTAH DAERAH
  • 18. E. PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN DAERAH BERPEDOMAN PADA STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH. F. LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN TERDIRI DARI: 1) LAPORAN PERHITUNGAN APBD 2) NOTA PERHITUNGAN APBD 3) ALPORAN ALIRAN KAS 4) NERACA DAERAH G. PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN APBD OLEH DPRD H. PRINSIP ANGGARAN YANG HARUS DITERAPKAN 1) TRANPARANSI DAN AKUNTABILITAS 2) DISIPLIN ANGGARAN 3) KEADILAN ANGGARAN 4) EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN 5) FORMAT ANGGARAN
  • 19. OPERASI BELANJA RUTIN ADMINISTRASI P PEMELIHARAAN E N G INVESTASI E PUBLIK L PENGELUARAN BELANJA U BELANJA INVESTASI A INVESTASI R APARATUR A N ANGSURAN PINJAMAN BELANJA TRANSFER BANTUAN DANA CADANGAN
  • 20. SUMBER PAD (UU NO. 22 - 1999) 1. PAD  HASIL PAJAK DAERAH  HASIL RETRIBUSI DAERAH  HASIL PD DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN  LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 2. DANA PERIMBANGAN - BAGIAN DAERAH DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB). BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN - PENERIMAAN SDA a) DANA ALOKASI UMUM b) DANA ALOKASI KHUSUS KEUANGAN DAERAH: PENGGANTIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DI DAERAH DENGAN UNDANG- UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG OTONOMI DAERAH MENYEBABKAN PERUBAHAN DALAM MANAJEMEN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
  • 21. - LEGISLATIF & EKSEKUTIF TIDAK - DIBEDAKAN ANTARA LEGISLATIF DAN DIPISAHKAN SECARA KONGKRIT EKSEKUTIF PERHITUNGAN APBD PERHITUNGAN APBD TERPISAH PERHITUNGAN APBD MENJADI SATU DARI LPJ KEPALA DAERAH BENTUK DENGAN LPJ KEPALA DAERAH BENTUK LAPORAN PERTANGGUNG LAPORAN PERHITUNGAN APBD JAWABAN AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: TERDIRI DARI: • LAPORAN PERTANGGUNGAN APBD • PERHITUNGAN APBD • NOTA PERHITUNGAN APBD • NOTA PERHITUNGAN • LAPORAN AKHIR KAS • PERHITUNGAN KAS • NERACA DAERAH YANG DILENGKAPI DENGAN PENILAIAN - PINJAMAN PEMDA / BUMD MASIH KINERJA BERDASARKAN TOLOK DALAM PENDAPATAN DAERAH UKUR RENSTRA (PASAL 38 PP NO. UNSUR-UNSUR TERLIBAT DALAM 105 TAHUN 2000) PENYUSUNAN APBD ADALAH : - PINJAMAN TIDAK MASUK KEDALAM • PEMDA + DPRD BELUM PENDAPATAN DAERAH TETAPI MELBATKAN MASYARAKAT - PENERIMAAN PEMDA + DPRD DAN INDIKATOR KINERJA PEMDA MASYARAKAT PERBANDINGAN • PERBANDINGAN ANGGARAN DAN ANGGARAN DAN REALISASINYA REALISASI - PERBANDINGAN STANDAR BIAYA • PERBANDINGAN STANDAR BIAYA DENGAN REALISASINYA TARGET DAN DAN REALISASI REALISASI FISIK PROYEK BESERTA PELAYANAN YANG DIHARAPKAN - LPJ KEPALA DAERAH TIDAK - LPJ KEPALA DAERAH MENGANDUNG MENGANDUNG KONSEKUENSI KONSEKUENSI JABATAN KEPALA DAERAH MASA JABATAN
  • 22. STRUKTUR ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (SESUAI UNDANG-UNDANG NO.22 DAN NO.25 TAHUN 1999 SERTA PERATURAN PEMERINTAH BI. 105 TAHUN 2000). NO URAIAN JUMLAH I PENERIMAAN 1. SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN YANG LALU. 2. PENDAPATAN ASLI DAERAH A. HASIL PAJAK DAERAH B. HASIL RETRIBUSI DAERAH. B. HASIL BUMD DAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN C. LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 3. DANAPERIMBANGAN A. BAGIAN DAERAH DARI BAGI HASIL B. DANA ALOKASI UMUM C. DANA ALOKASI KHUSUS DAN LAIN – LAIN PENDAPATAN YANG SAH II PENGELUARAN 1. PENGELUARAN BELANJA A. BELANJA RUTIN 1) ADMINISTRASI UMUM A) BELANJA PEGAWAI B) BELANJA BARANG C) BELANJA PERJALANAN DINAS D) BELANJA PEMELIHARAAN 2) OPERASI DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA UMUM B BELANJA INVESTASI 1) PUBLIK 2) APARATUR A) ANGSURAN PINJAMAN DAN BUNGA B) BANTUAN C) DANA CADANGAN 2. PENGELUARAN TAK TERDUGA III SURPLUS / DEFISIT ANGGARAN IV PEMBIAYAAN 1. DALAM NEGERI 2. LUAR NEGERI