Petunjuk teknis ini membahas tentang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Desa Siaga Aktif, mencakup pengertian Desa Siaga Aktif, langkah-langkah pelaksanaannya, peran sumber daya manusia, dan sistem pemantauan evaluasi.
1. PETUNJUK TEKNIS
PROMOSI KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA SIAGA AKTIF
2. MENGAPA DESA SIAGA?
Munculnya penyakit-penyakit baru: HIV/AIDS,
SARS, flu burung, kecanduan narkoba,
kecelakaan di jalan raya dsb new emerging
disesases
Berbagai bencana terjadi di negeri ini dan
mungkin akan terjadi terus sejalan dengan
terjadinya perubahan iklim & pemanasan global.
Sebagian besar masyarakat masih belum per-
PHBS (< 30% Rumah Tangga PHBS)
Meningkatnya berbagai faktor risiko kesehatan
lainnya dsb dsb.
3
3. HAKEKAT DESA SIAGA
Merupakan upaya men-bumi-kan cita-cita visi
Indonesia Sehat menjadi kenyataan yang dimulai
dari setiap desa. Di setiap desa terdapat banyak
keluarga yang didorong menjadi keluarga yang
menerapkan gaya hidup sehat. Keluarga-keluarga
sehat inilah bersama berbagai exixting UKBM
(yang ada) di desa akan menggerakkan
masyarakat membentuk Desa Siaga sebagai
prasyarat menuju Desa Sehat.
Indonesia Sehat akan terwujud bila provinsi
sehat, kabupaten/kota sehat, kecamatan sehat,
desa sehat yang diawali dengan keluarga sehat.
4. PENGERTIAN DESA SIAGA
KEPMENKES NO. 564/MENKES/SK/VIII/2006
ADALAH DESA YG MEMILIKI
KESIAPAN SUMBER DAYA DAN
KEMAMPUAN UNTUK MENCEGAH &
MENGATASI MASALAH-MASALAH
KESEHATAN (BENCANA &
KEGAWAT-DARURATAN
KESEHATAN) SECARA MANDIRI
(DESA = KELURAHAN = NAGARI = DLL YG SEPADAN)
5
5. Key word batasan Desa Siaga
Kesiapan sumberdaya
mampu dan mau
mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan
kegawat daruratan
secara mandiri
6
6. TUJUAN DESA SIAGA
TUJUAN UMUM:
TERWUJUDNYA
MASYARAKAT DESA YANG SEHAT,
PEDULI & TANGGAP
TERHADAP PERMASALAHAN KESEHATAN
DI WILAYAHNYA
7
7. keyword:
TUJUAN DESA SIAGA
MASYARAKAT PEDULI
MASYARAKAT TANGGAP
MASYARAKAT SEHAT
8
8. TUJUAN KHUSUS
Meningkatya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan
Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
(bencana, wabah, darurat dan sebagainya)
Meningkatnya keluarga sadar gizi & ber-PHBS
Meningkatnya kesehatan lingkungan desa
Meningkatnya kemampuan dan kemauan
masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan
9
9. INDONESIA
SEHAT
PROVINSI PROVINSI
SEHAT SEHAT
KAB KOTA KAB KOTA KAB KAB
SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT
KEC KEC KEC KEC
SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT
DESA DESA DESA DESA
SIAGA SIAGA SIAGA SIAGA
10
10. DESA SIAGA
Substansi
Surveillance • Kesehatan Ibu & Anak
Berbasis
masyarakat • Perbaikan Gizi
Goal
• Pencegahan Penyakit
(menular & tidak menular) Masyarakat:
- Tanggap,
• PHBS - Peduli dan
Kesiap-siagaan - Sehat
masyarakat • Kesehatan lingkungan
mengatasi
masalah • Pelayanan kesehatan dasar
kesehatan
Aktifitas: alih pengetahuan, olah ketrampilan, survaillans
berbasis masyarakat, simulasi kedaruratan sehari-hari dan
kesiap-siagaan bencana, dan selfcare
12. Kerangka Konsep Desa Siaga Aktif
Yankesdas di Poskesdes
dan atau sejenisnya
Peran LS Terkait
80%
Surveilans Berbasis SMD, DESA
Regulasi Masyarakat MMD, SIAGA
AKTIF
DESI AKTIF PPK,
TAHUN
PKP,
DPB 2015
Kesiap-siagaan masyarakat
dalam kedaruratan sehari-hari
dan penanggulangan bencana
MONEV
13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM DESA SIAGA
Pemberdayaan Masyarakat dalam Desa Siaga adalah proses
pengorganisasian masyarakat dalam rangka membantu mengatasi
masalah yang dihadapi oleh individu, keluarga,
kelompok/masyarakat.
Suatu Desa akan menjadi Desa Siaga yang mandiri, jika
masyarakatnya, dalam batas-batas kemampuannya, telah dapat
memecahkan/mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya tanpa
bantuan pihak lain.
Outcome Desa Siaga adalah masyarakat yang tanggap terhadap
masalah kesehatan dan peduli dalam mengatasinya yang pada
akhirnya masyarakat menjadi sehat secara mandiri.
14. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM DESA SIAGA
Pemberdayaan Masyarakat dalam Desa Siaga
adalah proses pengorganisasian masyarakat dalam
rangka membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh individu, keluarga,
kelompok/masyarakat.
Suatu Desa akan menjadi Desa Siaga yang mandiri,
jika masyarakatnya, dalam batas-batas
kemampuannya, telah dapat
memecahkan/mengatasi masalah-masalah yang
dihadapinya tanpa bantuan pihak lain.
15. DESA SIAGA AKTIF
Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)* atau UKBM
lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar,
melakukan surveilance berbasis masyarakat
yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi),
penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga
masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), serta
penanggulangan kedaruratan sehari-hari dan
pencegahan bencana (dengan simulasi, latihan
dsb)
*) Poskesdes bukan artian fisik
16. Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes)
Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa
dalam rangka upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh
1 (satu) orang Bidan dan minimal 2 (dua)
orang kader.
Poskesdes merupakan koordinator dari
UKBM yang ada.
17. Pelayanan kesehatan dasar
Pelayanan kesehatan yang diberikan dan
sesuai kewenangan Bidan sebagai
penangung jawab Poskesdes, selanjutnya
dirujuk ke Puskesmas pembantu (Pustu)
atau Puskesmas apabila tidak bisa
ditangani.
18. Surveilans penyakit yang berbasis
masyarakat :
Upaya pengamatan dan pencatatan yang
dilakukan oleh masyarakat (kader dan
bidan/perawat) tentang kejadian penyakit
yang dapat mengancam kesehatan
penduduk/masyarakat.
Dilaporkan dengan cara sederhana oleh
masyarakat kepada petugas kesehatan
terdekat.
19. Pemantauan Pertumbuhan
Suatu upaya yang dilakukan oleh
kader untuk mengetahui berat badan
balita setiap bulan untuk mendeteksi
secara dini pertumbuhan balita (D/S).
21. Langkah-langkah Kegiatan:
1. Persiapan:
a. Persiapan Petugas:
Pelatihan Bidan (1 desa: 1 Bidan)
Pelatihan Kader dan Toma (1 desa: 2 kader +
1 toma) selama 4 hari: 3 hari di kelas, 1 hari di
lapangan
b. Persiapan Masyarakat
Pembentukan forum melalui pertemuan
Tingkat Desa (3 kali/tahun)
Survei Mawas Diri (pendataan ke lapangan
atau pertemuan rembuk desa) 2 kali/tahun)
Musyawarah Masyarakat Desa: 2 kali/tahun
22. Lanjutan Langkah-langkah Kegiatan:
2. Pelaksanaan:
a. Pelayanan kesehatan dasar: honor/transport
bidan, kader dan toma
b. Kader dan toma melakukan surveilan berbasis
masyarakat (pengamatan sederhana) thd KIA,
Gizi, Kesling, Penyakit, PHBS; honor/transport
kader dan toma, melakukan pendataan PHBS
dengan survei cepat.
c. Pertemuan tindak lanjut penemuan hasil
surveilan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dini masy (1 bulan sekali)
23. Lanjutan Langkah-langkah Kegiatan:
2. Pelaksanaan:
d. Alih pengetahuan dan olah ketrampilan melalui
pertemuan: 2 kali/tahun
e. Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk
membahas masalah kesehatan dengan
memanfaatkan forum yang ada di desa
(1bulan sekali)
3. Monitoring dan Evaluasi
4. Pelaporan
24. Cara Perhitungan/Rumus
1)Rumus
Cakupan
Desa Siaga = Jumlah Desa
Aktif siaga yg aktif x 100 %
Jumlah Desa
Siaga yg dibentuk
2)Pembilang
Jumlah desa siaga yang aktif di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu.
3)Penyebut
Jumlah desa siaga yang dibentuk di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu.
4)Ukuran/Konstanta
Persentase (%)
5)Contoh Perhitungan
25. Sumber Daya Manusia
Bidan (Petugas Kesehatan lainnya)
Kader
Tokoh masyarakat (TOMA)
26. PETUNJUK TEKNIS PROMOSI KESEHATAN &
PEMBERDAYAAN MASY DESA SIAGA AKTIF
Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Kerangka Konsep
Bab II. Pemberdayaan Masyarakat dlm Desi
a. Pengertian
b. Prinsip2 Pemberdayaan
c. Potensi Masyarakat
d. Langkah-Langkah PPM
27. Bab III. Desa Siaga Aktif
a. Definisi Operasional
b. Pengertian Desi Aktif
c. Langkah2 Desi Aktif
d.. SDM
e. Cara Perhitungan/Rumus
Bab IV. Peran Masing2 Individu, Klp & Institusi
dlm Pelaksanaan Desi Aktif
Bab V. Pemantauan dan Evaluasi serta Sistem
Pelaporan Pelaksanaan Desi Aktif
29. DAFTAR ISI
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Pemberdayaan Masyarakat dalam Desa Siaga
Bab III : Desa Siaga Aktif
Bab IV : Peran masing-masing individu, kelompok dan
institusi dalam pelaksanaan Desa Siaga
Bab V :Pemantauan dan Evaluasi serta sistim pelaporan
pelaksanaan Desa Siaga Aktif
30. Latar Belakang
Pengembangan Desa Siaga pada tahun 2007 menetapkan target
bahwa 30.000 desa telah menjadi Desa Siaga dari 70.000 total
desa yang menjadi target tahun 2009.
Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) atau Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
memberikan pelayanan dasar,penanggulangan bencana dan
kegawat daruratan, surveillance berbasis masyarakat yang meliputi
pemantauan pertumbuhan anak, penyakit, lingkungan dan prilaku,
sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
31. Pelaksanaan kegiatan mengacu kepada langkah-langkah
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat terpadu dalam
kesehatan yaitu Survei Mawas Diri (SMD) guna mengetahui
masalah dan melihat potensi desanya untuk mecari solusi masalah
yang ada dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bagi Tokoh
Masyarakat, selanjutnya Tokoh Masyarakat melaksanakan
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan (PPK) terhadap Kader dan
Pengurus Desa Siaga dalam bentuk Pelatihan.
Kader dan Pengurus Desa Siaga yang telah dilatih menggerakkan
dan membedayakan masyarakat desa melalui Pelaksanaan
Kegiatan Poskesdes (PKP).
Promosi Kesehatan telah menyusun dan mencetak modul
Penggerakan Masyarakat bagi Fasilitator Pengembangan Desa
Siaga tingkat Provinsi dan Kabupaten yang akan digunakan dalam
pelatihan Tokoh Masyarakat dan Kader.
32. Kerangka Konsep Desa Siaga Aktif
Yankesdas di Poskesdes
dan atau sejenisnya
Peran LS Terkait
80%
Surveilans Berbasis SMD, DESA
Regulasi Masyarakat MMD, SIAGA
AKTIF
DESI AKTIF PPK,
TAHUN
PKP,
DPB 2015
Kesiap-siagaan masyarakat
dalam kedaruratan sehari-hari
dan penanggulangan bencana
MONEV
33. Dasar Hukum
SK Menkes No.471/Menkes/PEN/VII/2008 Tentang Desa Siaga
Aktif
SK Menkes No.564/Menkes/SK/VIII/2008 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Desa Siaga
SK Menkes 457/Menkes/SK/V/2008 Tentang Penetapan Indikator
Pencapaian 17 Sasaran Grand Strategi Depkes RI (Sasaran Ke-2)
SK Menkes 1193/Menkes/SK/X/2204 Tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan
SK Menkes 1114/Menkes/SK/VIII/2005 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Daerah
SK Menkes 585/Menkes/SK/V/2007 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
34. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
DESA SIAGA
Pengertian
Pemberdayaan Masyarakat dalam Desa Siaga adalah
Proses pengorganisasian masyarakat dalam rangka
membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh
individu, keluarga, kelompok/masyarakat. Suatu Desa
akan menjadi Desa Siaga yang mandiri, jika
masyarakatnya, dalam batas-batas kemampuannya,
telah dapat memecahkan/mengatasi masalah-masalah
yang dihadapinya tanpa bantuan pihak lain.
35. Teknik dalam penggerakkan dan pemberdayaan
masyarakat ada 3 , yaitu :
Penggerakkan dan pemberdayaan individu atau biasa disebut
konseling, yaitu proses membantu memecahkan masalah yang
dihadapi oleh perorangan.
Penggerakkan dan pemberdayaan kelompok atau biasa disebut
konseling atau kunjungan rumah/kelompok, yaitu proses
membantu pemecahan masalah yang dihadapi
keluarga/kelompok.
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat atau biasa disebut
pembangunan masyarakat, yaitu proses pengorganisasian
masyarakat dalam rangka membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh masyarakat secara umum (di desa dulu dikenal
dengan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa atau PKMD)
36. Prinsip-prinsip pemberdayaan
Menumbuhkembangkan potensi masyarakat
Kontribusi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan
Mengembangkan gotong royong
Bekerja bersama masyarakat
Berbasis masyarakat dan ormas lainnya
Desentralisasi
37. Potensi Masyarakat (ada 7 potensi)
Pemimpin formal,
Organisasi/Lembaga Masyarakat
Dana
Sarana
Pengetahuan masyarakat,
Teknologi tepat guna
Pengambilan keputusan oleh masyarakat
38. Langkah-langkah Penggerakan dan
Pemberdayaan
Proses pengorganisasian masyarakat, meliputi Survei
Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)
Pembimbingan oleh pemuka masyarakat dalam
menggerakkan dan memberdayakan kader melalui :
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan (PPK)
Kader menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat melalui : Pelaksanaan Kegiatan
Poskesdes (PKP)
Kegiatan tindak lanjut (kelestarian kegiatan) dilakukan
oleh Puskesmas dan pemuka masyarakat melalui :
dukungan, pemantauan dan bimbingan (DPB)
39. DESA SIAGA AKTIF
Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai pos
kesehatan desa (poskesdes) atau UKBM lainnya yang
buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi
pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana
dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat
yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku
sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
40. Langkah-Langkah Desa Siaga Aktif
Persiapan :Persiapan Petugas, Persiapan Masyarakat
Pelaksanaan : Pelayanan Kesehatan Dasar,
Surveilance Berbasis Masyarakat (KIA, Gizi, Kesling,
Penyakit, PHBS Pengamatan Sederhana) dan
kesiap-siagaan masyarakat dalam kedaruratan
Pertemuan tindak lanjut.
Pembinaan
Pemantauan dan Evaluasi
Sumber Daya Manusia
Bidan/ Petugas kesehatan lainnya
Kader
Tokoh Masyarakat
41. PERAN MASING-MASING INDIVIDU, KELOMPOK
DAN INSTITUSI DALAM PELAKSANAAN
DESA SIAGA AKTIF
Tenaga kesehatan Bidan dan perawat
Tenaga Kader
Tokoh masyarakat.
LSM/Organisasi kemayarakatan
Swasta
Puskesmas
Rumah Sakit
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Dinas Kesehatan Provinsi
Departemen Kesehatan
42. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SERTA SISTEM PELAPORAN
PELAKSANAAN DESA SIAGA AKTIF
Indikatornya:
Indikator masukan
Indikator proses
Indikator keluaran
Indikator outcome