Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja (PAHK), termasuk definisi, ruang lingkup kesehatan kerja, penggolongan dan faktor-faktor penyebab penyakit tersebut, serta hak tenaga kerja yang menderita penyakit akibat kerja.
2. DEFINISI
a. Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Adalah penyakit yang diderita karyawan dalam hubungan
dengan kerja baik faktor resiko karena kondisi tempat kerja,
peralatan kerja, material yang dipakai, proses produksi, cara
kerja, limbah perusahaan dan hasil produksi.
b. Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Adalah penyakit dengan penyebab multifaktorial, dengan
kemungkinan besar berhubungan dengan Pekerjaan dan
kondisi tempat kerja.
By: Sri Siswaty Tahir
3. Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja
dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam
hal cara/metode kerja, proses kerja dan kondisi yang bertujuan untuk :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat
pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental
maupun kesejahteraan sosialnya.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja
yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.
3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam
pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-
faktor yang membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
By: Sri Siswaty Tahir
4. Penggolongan Penyakit Akibat Kerja
Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas
kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya,
agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan Tahun 1992
Pasal 23). WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja:
1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis
2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya
Karsinoma Bronkhogenik.
3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara
faktor-faktor penyebab lainnya, misalnya Bronkhitis khronis.
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada
sebelumnya, misalnya asma.
By: Sri Siswaty Tahir
5. FAKTOR PENYEBAB PAK dan PAHK
Faktor fisik
Faktor kimiawi
Faktor biologis
Faktor fisiologis
Faktor mental psikologis
By: Sri Siswaty Tahir
6. Faktor-faktor Penyebab PAK dan PAHK
1. Faktor Biologis
Lingkungan kerja dapat menjadi tepat berkembang dan pernyebaran
virus, bakteri, dll.
2. Faktor Kimia
Gangguan yang paling sering adalah dermatosis, kontak akibat kerja yang
pada umumnya disebabkan oleh iritasi, dan alergi.
By: Sri Siswaty Tahir
7. LANJUTAN
3. Faktor Ergonomi (fisiologi)
Peralatan yang digunakan pada umunya barang impor yang diseinnya tidak
sesuai dengan ukuran pekerja Indonesia. Posisi kerja yang salah dan di paksakan
dapat menyebabkan mudah lelah.
4. Faktor fisiologis
1. Kebisingan mesin dapat menyebakan ketulian dan stress
2. Pencahayaan yang kurang dapat mengganggu penglihatan
3. sikap dan cara kerja, jam kerja dan istirahat
5. Faktor mental psikologis
suasana kerja, hubungan antara karyawan dan pengusaha pemilihan kerja
dan lain-lain
By: Sri Siswaty Tahir
8. Beberapa penyakit akibat kerja yang lain yaitu
antara lain:
1. Penyakit Saluran Pernafasan
2. Penyakit Kulit
3. Kerusakan Pendengaran
4. Gejala pada Punggung dan Sendi
5. Kanker
6. Penyakit Liver
7. Masalah Neuropsikiatrik
8. dll
By: Sri Siswaty Tahir
9. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL
KARENA HUBUNGAN KERJA (PENYAKIT AKIBAT KERJA)
Merujuk pada Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit
akibat Hubungan Kerja, maka setiap tenaga kerja yang menderita
penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) baik pada saat masih dalam hubungan kerja
maupun setelah hubungan kerja berakhir.
Pasal 1
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
Pasal 2
Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan
kerja berhak mendapat jaminan Kecelakaan Kerja baik pada saat masih dalam
hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.
By: Sri Siswaty Tahir
10. Pasal 3
1) Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja bagi tenaga kerja yang hubungan
kerjanya telah berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan,
apabila menurut hasil diagnosis dokter yang merawat penyakit tersebut
diakibatkan oleh pekerjaan selama tenaga kerja yang bersangkutan
masih dalam hubungan kerja. (2) Hak jaminan kecelakaan kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan, apabila penyakit
tersebut timbul dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
hubungan kerja tersebut berakhir.
Pasal 4
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden ini.
By: Sri Siswaty Tahir
11. HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
Manajemen Risiko PAK
a. Antisipasi
b. Rekognisi lingkungan kerja
c. Evaluasi lingkungan kerja
d. Pengendalian
e. Alat Pelindung Diri (APD)
Seperti : Alat pelindung kepala, Alat pelindung telinga, Alat pelindung muka
dan mata, Alat pelindung pernafasan, Pakaian kerja, Sarung tangan dan
pelindung kaki
a. Penyuluhan kesehatan
By: Sri Siswaty Tahir